BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1
Analisa Desain Sistem Dalam proses urikes, sistem urikes adalah sistem yang sangat penting,
sehingga tidak diharapkan terjadinya gagal sistem. Karena itu, dalam perancangan sistem urikes, perlu diperhatikan aspek-aspek dependability (keandalan) (Sommerville, 2007) yang terdiri dari: 1. Availability dimana sebuah sistem yang dapat berjalan dan memberikan layanan yang diperlukan kapan saja. 2. Reliability dimana sebuah sistem dapat memberikan layanan yang tepat sesuai yang diharapkan oleh pengguna dalam periode waktu tertentu. 3. Safety, yaitu apakah sebuah sistem dapat menyebabkan kerusakan atau kerugian kepada orang atau lingkungan sekitar. 4. Security, yaitu sebuah sistem yang dapat bertahan dari gangguan secara sengaja atau tidak. Keempat aspek dependability di atas saling berhubungan. Sistem yang aman tergantung keandalan operasi dan ketersediaan sistem. Sebuah sistem menjadi tidak andal jika data telah dirusak oleh pihak luar, seperti serangan DOS (Denial of service) yang mempengaruhi ketersediaan sistem (Sommerville, 2007). Sommerville (2007) juga mengatakan bahwa keandalan sistem komputer dapat disamakan dengan tingkat kepercayaan atas sistem tersebut, dimana para pengguna yakin bahwa sistem akan berjalan sesuai yang diharapkan dan tidak
44
45
akan mengalami kegagalan dalam penggunaan normal. Di bawah ini adalah analisa desain sistem berdasarkan aspek-aspek di atas.
4.1.1 Availability dan Reliability Ketersediaan (availability) adalah kemampuan sistem untuk berjalan dan menyediakan layanan sesuai yang diinginkan oleh pengguna pada
saat
dibutuhkan.
Sedangkan
keandalan
(reliability)
adalah
kemampuan sistem untuk berjalan sesuai dengan spesifikasi. Aspek reliability sering dihubungkan dengan kecepatan sistem untuk kembali berjalan setelah terjadi gagal sistem (failure). Dalam aspek reliability termasuk correctness (sistem berjalan sesuai spesifikasi), precision (informasi diberikan dengan detail yang tepat), dan timelines (informasi diberikan dalam waktu yang tepat). Sommerville (2007) mengatakan bahwa belum tentu sistem dengan availability tinggi juga memiliki reliability yang tinggi. Untuk memperoleh availability yang tinggi diperlukan persyaratan yang tinggi pula sesuai keinginan pengguna. Sedangkan dengan tingginya persyaratan, reliability akan semakin menurun karena sistem semakin berat, sehingga membutuhkan waktu yang lama untuk kembali setelah terjadinya failure. Akan tetapi, terdapat beberapa hal yang dapat menyebabkan terjadinya sistem failure, sehingga sistem tidak dapat memenuhi spesifikasi yang diinginkan. Beberapa diantaranya adalah penggunaan dari user yang mengeksplorasi sistem, spesifikasi yang diberikan kurang jelas, serta kesalahan dari pengguna dalam menjalankan sistem.
46
Dalam
pengembangan
rancangan
sistem
urikes
ini,
juga
diperhatikan aspek keandalan dan ketersediaan sistem. Sistem urikes akan dirancang sedemikian agar dapat memenuhi kebutuhan para petugas dan personel, dengan memperhatikan batas kemampuan petugas dan personel dalam menggunakan teknologi. Baik sistem dan user interface akan dirancang
dengan
sederhana
dan
mudah
dioperasikan
sehingga
mempercepat waktu proses urikes. Hal ini juga akan meningkatkan kecepatan sistem dan mempercepat waktu recovery jika terjadi gagal sistem. Pilihan-pilihan akan diberikan dalam user interface portal, dimana petugas dan personel dapat memilih opsi yang disediakan dengan mudah. Akan tetapi, tetap diberikan tempat keterangan untuk menuliskan hal-hal yang dianggap perlu. Dalam pembuatan laporan disediakan bentuk-bentuk laporan bentuk baku yang telah ditetapkan, tetapi diberikan pilihan custom, sehingga petugas dapat membuat laporan sesuai dengan detail yang diinginkan.
4.1.2 Safety Dalam aspek ini yang diperhatikan adalah jika sistem terjadi kerusakan maka tidak akan membawa kerugian ada orang atau lingkungan sekitar. Aspek keamanan dan keandalan saling berkaitan, dimana sistem yang handal adalah sistem yang aman, memiliki tingkat kegagalan sistem minimal. Untuk membangun sistem yang aman, maka diperlukan pengelolaan terhadap hardware dan software. Pengelolaan hardware dapat berupa pemeliharaan dan penempatan. Sedangkan software diperlukan
47
untuk memantau jika terjadi error atau kesalahan sistem maupun hardware. Hal ini juga dapat didukung dengan perancangan user interface yang baik, sehingga dapat meminimalkan kesalahan oleh pengguna. Dalam pelaksanaannya juga diperlukan bantuan oleh departemen IT dalam hal penempatan dan pemeliharaan hardware, sehingga keamanan sistem dapat dimaksimalkan untuk menyediakan sistem yang handal (reliable). Dalam sistem urikes, sangat diutamakan keamanan sistem karena dalam pelaksanaan urikes, sistem ini sangat mempengaruhi baik dalam proses maupun bagi personel. Jika terjadi error dalam penilaian akan menyebabkan kesalahan dalam perawatan dan secara tidak langsung dapat mempengaruhi tingkat dan jenis perawatan sedangkan hasil diagnosa yang salah juga dapat berpengaruh kepada jenjang karir dari personel tersebut. Karena itu, alur proses serta user interface dirancang dengan sederhana dan fleksibel, sehingga pengguna dapat menggunakan dengan mudah, dan jika terjadi kesalahan dapat segera diperbaiki. Pilihan-pilihan akan disediakan dengan menggunakan check box untuk mempermudah input data, serta disediakan pula kotak keterangan untuk menuliskan hal-hal yang tidak ada dalam pilihan. Karena terdapat kemungkinan seseorang menderita dua penyakit sekaligus, maka untuk beberapa hasil diagnosis, petugas dapat memilih beberapa check box. Berbagai fungsi juga disediakan, seperti fungsi edit, tambah, hapus, dan sebagainya, sehingga jika ada kesalahan dapat diperbaiki atau hasil diagnosa dapat di-update.
48
4.1.3 Security Dalam aspek security, termasuk integritas (meyakinkan bahwa program dan data tidak mengalami kerusakan), dan kerahasiaan (meyakinkan bahwa informasi hanya dapat diakses oleh pihak yang memiliki otorisasi). Dalam aspek security ini perlu diperhatikan kemampuan sistem untuk bertahan dari serangan eksternal baik sengaja maupun tidak, seperti serangan virus, malware, akses yang tidak diotorisasi, denial of service, kerusakan data atau program, dan akses terhadap informasi rahasia, terutama jika sistem tersebut terhubung dengan jaringan. Jika security dari sistem rendah, maka availability, reliability, dan safety juga akan menurun. Karena itu, sistem dan aplikasi perlu memperhatikan kemungkinan-kemungkinan adanya kebocoran yang dapat membuka kesempatan bagi pihak lain untuk mengganggu sistem yang ada. Beberapa hal yang dapat dilakukan adalah dengan menempatkan virus dan attack detector, untuk memperingati para staff agar dapat melakukan tindakan pencegahan dan meningkatkan pengamanan. Pengguna sistem juga perlu diberi pengarahan dalam hal akses, ganti password, dan sebagainya, sehingga sistem tidak diakses oleh orang yang tidak berwenang, serta diperlukan pembagian akses yang jelas. Informasi hasil urikes personel sangat dirahasiakan, karena itu security dari sistem perlu dijaga dengan baik. Jika informasi ini keluar dan diakses oleh umum, maka akan terdapat kemungkinan penyalahgunaan informasi. Karena itu, terdapat batasan akses terhadap hasil urikes dan fungsi-fungsi dalam sistem urikes. Personel hanya dapat melihat dan
49
mencetak hasil urikes, sedangkan staff kesehatan sendiri dapat menambah atau mengupdate hasil urikes sesuai dengan tingkatan serta autorisasi yang diberikan yang dipengaruhi oleh jabatannya di dalam Diskes maupun Rumkit. Pemisahan akses juga terjadi antara Rumkit dengan Diskes sesuai dengan pangkat personel yang melakukan pemeriksaan di masing-masing tempat. Password akan diubah dalam tiga bulan sekali untuk meningkatkan security. Selain itu, akan digunakan antivirus dan firewall untuk menghalangi serangan dari luar. Karena itu dibutuhkan bantuan departemen IT untuk membantu dalam memantau dan mencegah seranganserangan dari luar tersebut. Akan tetapi, jika terjadi serangan dan sistem error maka pelaksanaan urikes akan kembali dilakukan secara manual, dan pada akhirnya data akan diinputkan ke dalam sistem.
4.2.
Hasil Interview Pada kesempatan yang diberikan, interview dilaksanakan secara bertahap untuk mengetahui kebutuhan
akan sistem yang seharusnya
mendukung proses urikes ini. Disamping, mengetahui kesulitan yang dihadapi pada pelaksanaannya. Untuk mengetahui keadaaan ini, pada awalnya penelitian dilaksanakan di Diskes dengan melihat proses yang sekarang ini berjalan , dan menemui Mayor Laut (K) Sutanto sebagai Kasi Urikes Diskes Armabar (Kepala Seksi Uji Pemeriksaan Kesehatan Diskes Armabar). Menurutnya, proses urikes merupakan proses yang tidak terlalu sulit untuk dijabarkan, namun di dalam pelaksanaannya terdapat banyak
50
kendala, dengan adanya sistem yang terintegrasi maka semua aspek yang terkait dapat saling berhubungan sehingga tidak terjadi perbedaan data, khususnya terkait kepada mutasi personel dan standarisasi penentuan stakes. Pada kesempatan lain, dikatakan pula konsep yang diajukan sebagai proposal sudah sesuai dengan apa yang terjadi di Diskes dan Rumkit, namun perlu penambahan pada proses yang tidak dapat dilakukan di Diskes, seperti terdapat rujukan perawatan yang harus dilakukan di Rumkit, walaupun tidak termasuk di dalam penelitian , namun harus ada penggambaran agar proses yang ada tidak terpotong begitu saja. Dengan sistem yang terintegrasi, maka pada masa depannya pengembangan dapat dilakukan ke seluruh satuan kesehatan, sehingga personel tidak kesulitan mencari data urikesnya apabila mutasi ke daerah lain. Di Rumkit Letkol Laut (K) Dadang sebagai Kabangdiklat RSAL Dr.Mintohardjo (Kepala Pengembangan Pendidikan dan Latihan RSAL Dr.Mintohardjo mengatakan sistem aplikasi yang sekarang berjalan di Rumkit hanyalah sistem billing yang hanya bersifat seperti mesin kasir saja, jadi untuk urikes belum ada aplikasi yang mendukung.
Pada
kesempatan lain, juga mengatakan bahwa aplikasi pernah dibangun namun berupa modul-modul yang terpisah dan tidak dapat berhubungan satu sama lain, jaringan sudah terpasang namun tidak dapat digunakan sampai sekarang karena sistem dan aplikasi
yang tidak mendukung. Hal ini
merupakan kesulitan yang dialami Rumkit secara umum. Lettu Laut (KH) Sunuh yang berdinas di Disinfolahta Armabar (Dinas Informasi dan Pengolahan Data Armada Barat) menyampaikan
51
bahwa ide untuk aplikasi urikes sudah ada, namun belum dibuat. Masih banyak kekurangannya dalam pengembangan ide, karena masih terdapat hal-hal yang belum dapat mendukung kebutuhan di lapangan. Masih dalam tahap penyempurnaan, selain itu ide akan aplikasi ini nantinya hanya akan digunakan di Diskes Armabar sehingga belum terintegrasi dengan Rumkit atau dinas lainnya. Sedangkan PNS Endar seorang anggota Diskes Armabar, mengatakan bahwa sulit untuk melakukan rekapitulais data dalam pembuatan laporan, terkadang terdapat permintaan tertentu yang menunjuk pada kategori tertentu dan sifatnya berbeda dari laporan rutin, maka penyelesaian membutuhkan ekstra waktu karena harus memilah data satu persatu dan dengan jumlah personel yang sedemikian banyaknya maka ketelitian harus sangat diperhatikan. Sehingga sangat dibutuhkan sistem yang dapat mendukung kami sebagai staf pelaksana urikes di lapangan. Demikian pula dengan yang disampaikan oleh Serma Slamet sebagai anggota Diskes Armabar, banyak sekali berkas formulir yang harus disimpan, mulai dari pemeriksaan umum sampai terakhir, disimpan dengan diikat dan diletakkan di lemari. Terkadang kalau butuh data tertentu harus dibongkar terlebih dahulu, butuh waktu lama untuk memilahnya. Pada kesempatan lain, Mayor Laut (K/W) dr.Merlin sebagai Kasi Urikes RSAL Dr.Mintohardjo mengatakan, sebenarnya sudah ada standar di dalam penentuan urikes, namun dalam pelaksanaannya di lapangan sering tidak digunakan, karena standar tersebut belum lengkap bila dibandingkan dengan temuan atau diagnosis yang ditemukan. Sehingga
52
bila memungkinkan, harus ada penentu standar melalui sistem yang dapat mendukung seperti misalnya Rumkit dapat mengupdate standar sesuai kebutuhan di lapangan sehingga tingkat pelaksana urikes seluruhnya dapat langsung mengetahui dan menggunakannya. Dengan tujuan agar standar di dalam penentuan stakes dapat sama antara seluruh pihak terkait yang melaksanakan urikes. Penelitian tidak hanya terkait pada staf yang langsung terkait dengan pelaksanaan urikes, namun di luar dari Diskes dan Rumkit juga, salah satunya adalah Bpk.Purwo sebagai anggota Lantamal III Jakarta, yang menyampaikan bahwa jika ada sistem yang dapat memberikan fasilitas untuk kami dalam melihat hasil urikes dengan cepat sangatlah membantu di dalam mengetahui kondisi kesehatan anggota sebenarnya. Apalagi disertai dengan pemantauan lanjutan dari hasil urikes, sehingga pelaksanaan urikes akan terasa lebih maksimal. Dan jika sudah terhubung dengan Rumkit , akan lebih memudahkan kami sebagai anggota karena berarti kesehatan dan perawatannya lebih diperhatikan dan terpantau dengan baik, mulai dari tingkat pelaksana di bawah sampai Rumkit itu sendiri. Demikianlah rangkuman hasil interview yang ada, dengan hanya mengambil beberapa hal penting dan beberapa pihak terkait, karena pendapat dan apresiasi lain yang sifatnya sama sudah terangkum di dalam pendapat yang tertulis. Berdasarkan hasil interview di atas, dibawah ini adalah beberapa permasalahan utama yang dirasakan oleh responden beserta solusi yang diinginkan untuk desain sistem urikes ini:
53
Tabel 4.1. Permasalahan dan Solusi dari Hasil Interview Responden Nama/Jabatan Mayor Laut (K) Sutanto (Kasi Urikkes Diskes Armabar) Letkol Laut (K) Dadang (Kabangdiklat RSAL Dr.Mintohardjo)
Permasalahan •
dalam pelaksanaannya terdapat banyak kendala
•
Untuk urikkes sendiri belum ada aplikasi yang mendukung. Aplikasi yang ada sekarang berupa modulmodul terpisah yang tidak berhubungan. Jaringan sudah masih ada namun tidak dapat digunakan
•
•
Lettu Laut (KH) Sunuh (Pama Disinfolahta Armabar)
PNS Endar (Anggota Diskes Armabar)
•
•
PNS Purwo (Anggota LAntamal III)
Solusi •
Sistem terintegrasi sangat dibutuhkan agar semua aspek dapat saling berhubungan.
•
Ide pengembangan aplikasi urikkes sudah ada, tetapi belum dibuat dan masih banyak kekurangannya dan belum dapat digunakan.
Sulit untuk melakukan • rekap data dalam pembuatan laporan, yang sifatnya berbeda dari laporan pelaksanaan, karena harus melihat datanya satu persatu. Pemilahan data menjadi berat dan ekstra waktu serta ketelitian. •
•
Sangat dibutuhkan suatu sistem yang dapat mendukung kami sebagai staf pelaksana di lapangan.
Jika ada sistem yang dapat memberikan fasilitas untuk kami dalam melihat hasil urikkes dengan cepat sangatlah membantu. Apalagi disertai pemantauan terhadap hasil perbaikan dari urikkes tadi
54
Serma Slamet (Anggota Diskes Armabar)
•
•
Mayor Laut (K/W) dr.Merlin Kasi Urikkes RSAL Dr.Mintohardjo
•
•
Banyak sekali berkas formulir yang harus disimpan, mulai dari pemeriksaan umum sampai terakhir, diikat dan diletakkan di lemari. Jika butuh data harus dibongkar terlebih dahulu, butuh waktu lama untuk memilahnya Dalam pelaksanaan • standar sering tidak digunakan karena para dokter kesulitan dan butuh waktu untuk membuka petunjuknya Standar belum lengkap dibandingkan dengan temuan atau diagnosis.
Rumkit dapat selalu meng-update standar bila dibutuhkan.
Dapat diketahui, bahwa kebutuhan akan kemudahan akses data, dan kecepatan sangat diperhatikan oleh responden, baik personel maupun staf medis karena proses urikes yang cukup panjang dan detail. Sistem manual urikes yang dilakukan saat ini oleh Diskes dan Rumkit tidak dapat memenuhi kebutuhan pengguna, sehingga para responden menginginkan adanya sistem terintegrasi dan terkomputerisasi, yang dapat memenuhi kebutuhan di atas.
4.3.
Analisa Sistem Urikes Pada Diskes dan Rumkit 4.3.1. Definisi Sistem Berjalan Sistem urikes yang berjalan pada saat ini masih secara manual, dimana dalam proses yang terjadi masih banyak menggunakan dokumen
55
kertas dan banyak terjadi human error. Adapun proses urikes yang terjadi pada saat ini adalah :
Gambar 4.1. Proses yang terjadi di Diskes Sedangkan pada Rumkit terjadi pula proses yang sama dengan yang terjadi di Diskes, walaupun terdapat sedikit perbedaan dalam hal objek peserta urikes dan kelanjutan penanganan dari hasil yang di dapat. Dengan gambaran proses sebagai berikut :
56
Gambar 4.2. Proses yang terjadi di Rumkit Berdasarkan Gambar 4.1 dan 4.2, dapat dijabarkan proses urikes yang terjadi saat ini baik di Diskes maupun di Rumkit seperti dibawah ini: 1. Seluruh anggota militer dan PNS (Pegawai Negeri Sipil) yang berada di lingkungan TNI memiliki kewajiban untuk melaksanakan urikes dengan tujuan pemantauan tingkat kesehatan dan kondisi personel. 2. Pemberitahuan akan diberikan terlebih dahulu sebelum pelaksanaan urikes. Personel yang akan melaksanakan urikes harus mendaftarkan diri untuk mendapatkan formulir isian urikes. 3. Formulir tersebut akan dibawa selama pelaksanaan urikes dan diisi oleh petugas pemeriksaan. Berdasarkan hasil pemeriksaan, para dokter akan menentukan status kesehatan personel. 4. Kemudian petugas urikes akan menginputkan hasil pemeriksaan ke dalam komputer dan mencetaknya untuk diberikan kepada personel dan sebagai arsip. 5. Dari hasil urikes akan dilaksanakan evaluasi dan penentuan stakes (status kesehatan) personel, sehingga dapat dilaksanakan tindakan
57
lanjut terutama bagi personel yang terdiagnosa memiliki suatu tingkat kesehatan yang kurang baik. Jika status kesehatan personel kurang baik dan butuh perawatan maka akan diajukan untuk melakukan perawatan dengan membawa hasil urikes. 6. Jika tindakan lanjut atau perawatan yang harus dilaksanakan oleh personel yang bersangkutan telah selesai dilakukan dan telah mendapatkan evaluasi baik dari staf medis maka stakes personel tersebut akan berubah sesuai kondisi setelah perawatan. 7. Stakes berkaitan terhadap syarat di dalam peningkatan jenjang karir, yang antara lain sekolah untuk kenaikan jabatan, pangkat, sampai dengan pemilihan personel untuk operasi baik militer maupun non militer. 8. Terdapat standar-standar tertentu yang telah dapat dijadikan dasar dalam penentuan stakes personel, namun belum dapat dilaksanakan secara maksimal karena penyeragaman data yang belum ada. 9. Hasil dari urikes yang didapat akan dibuat laporan dan dievaluasi untuk mengetahui tingkat kondisi kesehatan personel dan dapat diketahui tingkat perbandingannya setiap tahun. 10. Dari hasil evaluasi tersebut, pimpinan akan dapat membuat keputusan mengenai hal-hal yang berkaitan dengan peningkatan kesehatan personel, seperti misalnya pengembangan balai kesehatan, pengadaan alat-alat kesehatan, penempatan staf medis dan lain-lain.
58
Untuk rincian tindakan yang dilakukan di dalam proses urikes tercakup di dalam pemeriksaan Fisik Diagnostik (UABDLGJ) yang akan dijabarkan dibawah ini: 4.3.1.1. Pemeriksaan kesehatan umum (kondisi – U) Pada pemeriksaan ini dilakukan oleh staf medis yang memiliki kualifikasi kesehatan umum. Dengan pengawasan dan konsultasi kepada dokter umum yang ada, terutama pada Diskes. Jika pada Rumkit penanganan langsung diserahkan kepada dokter dengan spesialisasinya masing-masing. ¾ Ukuran berat badan dan tinggi badan Dilakukan
berdasarkan
kepada
standar
berat
badan
dengan
perhitungan yang disesuaikan pada nilai Index Massa Tubuh (IMT), dengan ketentuan standar : Tabel 4.2. Standar Index Massa Tubuh (IMT) Pria
No. 1. 2.
3. 4.
Wanita
IMT
Status
IMT
Status
20 – 24,9 25 – 26,9 dan 18,5 – 19,9 27 – 29,9 dan 15 – 18,4
U1
19 – 23,9 24 – 25,9 dan 18,5 – 18,9 26 – 28,9 dan 15 – 18,4
U1
> 30 dan <14,9
U2
U3 / U2P U4 / U3P
>29 dan <14,9
U2
U3 / U2P U4 / U3P
Untuk tinggi badan disesuaikan dengan ketentuan minimal pada saat seleksi awal, dikarenakan pada setiap seleksi awal penerimaan ketentuan tinggi badan dapat berubah dengan penyesuaian kebutuhan
59
personel. Namun pada ketentuan maksimal, pada wanita bila >175 cm dan pria >190 cm akan mendapatkan status U4. ¾ Tekanan darah dan nadi Meliputi pemeriksaan dengan ketentuan sebagai berikut : Tabel 4.3. Status kesehatan pada tekanan darah dan nadi No.
Keterangan
Status
1.
Nadi >100/menit yg tetap & bukan oleh karena aktivitas
U4/U3P
2.
Nadi < 50/menit yang bersifat tetap Sinus Arythmla Tekanan darah a. Sistolik • < 130 mmHg • 130 – 139 mmHg • > 140 mmHg b. Diastolik • < 85 mmHg • 85 – 89 mmHg • > 90 mmHg
U4/U3P
3. 4.
U2
U1 U2 U4/U3P U1 U2 U4/U3P
¾ Kepala, muka dan leher Pemeriksaan
dilaksanakan
dengan
mendiagnosa
permasalahan
kesehatan yang berada di sekitar bagian kepala, muka dan leher. Tabel 4.4. Status kesehatan pada bagian kepala, muka dan leher No. 1.
Keterangan Tumor/deformitas pada tulang kepala yg tidak menghalangi pemakaian helm
2.
Tumor/deformitas pada tulang kepala yg menghalangi pemakaian helm
3. 4. 5. 6.
Cedera otak ringan Cedera otak sedang/berat Bentuk kepala yang abnormal Keburukan muka yang menyolok
Status U3 U4 U3/U3P U4/U3P U4 U4/U3P
60
7.
Kelainan kelenjar lymphe leher krn TBC aktif
U4/U3P
8.
Kelainan kelenjar lymphe leher krn TBC yg sembuh , berjumlah sedikit dan telah berkapur
U3/U2
9. 10. 11. 12. 13. 14.
Kelainan kelenjar lymphe bukan krn TBC Struma toxica/non toxica dgn gejala
U4 U4/U3P U4 U4 U4 U4
Myxedema Torticolis Kelainan pada tulang vertebra leher Hernia otak
¾ Hidung dan tenggorokan Meliputi pemeriksaan bagian dalam dan luar dari hidung serta tenggorokan. Tabel 4.5. Status kesehatan pada hidung dan tenggorokan No. 1.
2.
3.
4.
Keterangan Rhinitis • Rhinitis acuta non allergic • Rhinitis acuta allergica • Rhinitis hypertropicans • Rhinitis atrophicans foetida, allergic dgn l • Rhinitis dgn sinusitis yg sudah sembuh Kelainan septum nasi • Deviasi crista yg tidak mengganggu • Deviasi yang mengganggu pernapasan • Hematoma septum • Abses septum • Perforasi septum Kelainan Sinus • Sinusitis akut • Sinusitis kronis • Penyakit yg mengganggu ventilasi normal • Sinusitis foetida dentogen Tonsil • Hipertrofi derajat satu • Hipertrofi derajat dua • Hipertrofi derajat tiga
Status U2/U2P U3/U2P U4/U2P U4/U3P U3U2/U2P U4/U3P U2/U2P U3/U2P U4/U3P U2P U4/U3P U4/U2P U4/U2P U1 U3/U2P U4/U3P
61
5.
6.
• Tonsilitis akut Faring • Faringitis akut • Faringitis kronis • Paralise faring Kelainan lain • Deformitas yg mengganggu fungsi menelan, berbicara atau bernafas • Kelainan destruktif karena lues • Paralisis laring karena sebab musabab
U3/U2P U2/U2P U4/U2P U4/U3P U4/U3P U4 U4
• Tracheostoma yang belum sembuh • Tracheostoma yang sembuh & tdk
U4/U3P
• Striktura dan kelainan organic oesophagus
U4/U3P
• Neoplasma maligna
U4/U3P-
• Aphoni
U4/U3P-
• Laryngitis kronis spesifik (Lues, Koch)
U4/U3P
• Laryngitis kronis non spesifik
U2
U2-
• Laryngitis tuberculosis
U3/U2P
• Laryngitis sifilis
U3/U2P
• Laryngitis akut
U2-
• Labioschizis, palatoschizis, gnatoschizis
U4
¾ Dada Pada bagian tubuh ini dilaksanakan pemeriksaan yang berupa pengukuran dan kelainan-kelainan yang ada. Tabel 4.6. Status kesehatan pada bagian dada No. 1.
2. 3.
Keterangan Selisih lingkar dada pd inspirasi & ekspirasi maks. • < 3 cm • 3 – 4 cm • 4 – 5 cm • > 5 cm Kelainan bentuk dada congenital Kelainan bentuk dada akibat tuberculosis
Status U4/U3 U3/U3 U2/U2 U1 U3/U2 U4/U3
62
4. 5. 6. 7.
Periostitis costae Osteochondritis costae (Syndroma of Tiese) Tumor dinding dada/mammae/ginekomasti Kelainan pada vertebra thoracalis
8.
Deformitas pd clavicula atau scapula sehingga tidak dapat digunakan pada dinas militer
U4/U3 U4/U3 U4/U3 U4/U3 U4/U3
¾ Paru Pemeriksaan mencakup pada penyakit maupun gejala-gejala yang terdapat pada organ paru-paru. Tabel 4.7. Status kesehatan pada paru-paru No. 1. 2.
3. 4. 5.
Keterangan Pneumothorax spontanea Pleural effusion • Disebabkan sirosis hepatis, penyakit ganas, decompensatio cordis, penyakit ginjal • Disebabkan TBC paru-paru yang telah sembuh • Telah normal kembali Hemato thorax karena trauma yang sudah Pleural schwarte Bronchitis acuta
Status U4/U3P U4 U2 U1 U2 U4/U3P U3/U2P
6.
Bronchitis chronic, Brochietasi, Asthma bronchiale, Emphysema paru-paru
U4/U3P
7. 8. 9. 10.
Corpulmonale Abses paru-paru Bila abses sembuh dan faal paru-paru normal TBC • Aktif (klinis, radiologis, basil tahan asam +) • Tidak aktif, lesi minimal • Tidak aktif, lesi lebih luas dari minimal Penyakit paru obstruktif • > 75% (normal) • 60 – 74 % (obstruksi ringan) • 30 – 59 % (obstruksi sedang) • < 30 % (obstruksi berat) Coin lesion
U4 U4/U3P U2
11.
12.
U4/U3P U4/U2 U4/U3P U1 U2/U2P U4/U2PU4 – U3P U4/U3P
63
13. 14.
Tumor ganas paru-paru, pleura, mediastinum Tumor jinak
U4 U4/U3P
¾ Sistem Kardiovaskuler Pemeriksaan terbagi di dalam dua jenis yaitu kelainan anatomi dan kelainan fisiologis jantung. Tabel 4.8. Status kesehatan pada sistem kardiovaskuler No 1.
Keterangan Kelainan anatomi a. Penyakit aorta • Aneurysma aorta, thrombosis/emboli aorta • Aortitis • Disection aorta, dilatasi aorta b. Penyakit pembuluh darah paru • Aneurysma arteria & dilatasi arteria pulmonalis • Thromboemboli pada arteri pulmonalis c. Penyakit arteri koronaria • Artherosklerosis
Status
U4 U4/U3P U4/U3 U4/U3 U4/U3P U4/U3
• Thromboemboli pada arteri koronaria, stenosis pada orificum arteria koronaris d. Penyakit endokardium dan katup jantung
U4/U3P
• Endokardirtis, thrombus intra kardial, rupture chordatendinea • Deformitas valvular (kelainan katup) • Neoplasma endokardium e. Penyakit myocardium • Kardiomiopati • Pembesaran jantung (1) Pembesaran atrium (2) Pembesaran ventrikel (3) Pembesaran atrium dan ventrikel • Infark jantung • Infark jantung ekstensif f. Penyakit pericardium • Fibrosis, kalsifikasi atau keduanya • Haemoperikarcium, perikarditis,
U4/U3P U4/U3 U4 U4/U3P U4/U3P U4/U3 U4 U4/U3 U4 U4/U3 U4/U3P
64
g.
h.
i. j.
k.
• Neoplasma hydroperikardium Kelainan posisi jantung • Dextrokardia • Dextroposisi Kelainan anatomi aorta dan arkus aorta • Koarktasi aorta • Arkus aorta kanan tanpa kelainan lain Kelainan arteri pulmonalis, fistula arterio-veno Kelainan anatomi arteri koronaria • Fistula arteria koronaria pada ruang jantung • Arteri koronaria rudimeter Kelainan komunikasi antara pembuluh darah besar • Jendela aortopulmonal • Duktus arteriosus patent (PDA)
l. Kompleks transposisi. Koreksi congenital dari pembuluh darah besar (tentalogy fallow) m. Cacat pada tingkat atrium (defect septum atrium) n. Cacat pada tingkat ventrikel (defect septum)
U4 U3 U3 U4 U3 U4 U4 U4 U4 U4/U3P U4 U4/U3P U4/U3P
o. Kelainan katup aorta • Deformasi komisural/anular pada daun katup aorta yang menimbulkan regurgitasi
2.
• Atresia aorta • Stenosis/insufisiensif aorta valvular/sub/supra p. Kelainan katup mitral q. Kelainan katup pulmonal r. Kelainan katup tricuspid s. Kelainan pengaliran darah vena Kelainan fisiologis jantung a. Kelainan irama
U3P U4 U4/U3P U4/U3P U4/U3P U4/U3P U4/U3P
• Irama jantung abnormal (1) Tachyarrhytmia (2) Bradyarrhytmia (3) Arrest sinus (4) Idioventricular Rhytem (5) Disfungsi simpul sinoatrial (SSS:simpul sinus • Kelainan irama atrial (takhykardia atria, flutter, • Kelainan mekanisme atrioventrikular junctional • Kelainan mekanisme supraventrikular • Kelainan mekanisme ventricular
U4/U3P U4/U3P U4/U3P U4/U3P U4/U3P U4/U3P U4/U3P U4/U3P U4/U3P
65
• Kelainan irama pacu jantung artificial b. Gangguan konduksi • Blok (1,2,3) • Blok intraatrial • Gangguan konduksi atrioventrikular derajat satu • Dissosiasi atrioventrikular • Defek konduksi atrioventrikular (1) Blok monovasikular Right bundle branch block (RBBB)
c.
d.
e. f.
RBBB komplit, LBBB (2) Blok anterior fasikular, blok posterior fasikular, blok bifasikular, blok trifasikular Gangguan fungsi valvular • Malfungsi prothese dan homograf • Prolap katup aorta/mitral Gangguan fungsi myocardial • Payah jantung • Asinergi ventrikel, restriksi pericardial, restriksi Gangguan tekanan intravascular (hipertensi arterial Komunikasi abnormal jantung dan pembuluh darah • Shunts intrakardial kanan dan kiri • Shunts extrakardial kiri dan kanan • Iskhaemia myocardial • Gangguan hantaran jantung • Gangguan hantaran intraventrikular periferi • Hantaran intraventrikular abberrans
U4/U3P U4/U3 U4/U3 U3 U4/U3P
U2/U1 U4/U3P U4/U3P
U4/U3P U4/U3P U4/U3P U4 U4/U3P U4/U2PU4/U2PU4/U3P U1 U4
¾ Abdomen dan sistem gastrointestinal Meliputi pemeriksaan yang berkaitan diantaranya berkaitan dengan kesehatan hati dan empedu. Tabel 4.9. Status kesehatan pada abdomen dan sistem gastrointestinal No. 1.
2.
Keterangan Hernia • Semua bentuk hernia • Sudah operasi tidak ada gangguan (> 1 tahun) • Sudah operasi tidak ada gangguan (< 1 tahun) Sinus atau fistula pada dinding abdomen
Status U4/U3P U2/U1 U2/U1 U4/U3P
66
3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24.
Divertikula dari cesophagus Oesophagitis yang rekurrens atau kronis Gastritis akut Ulkus peptikum ventrikular dan duodeni Stenosis pylorus karena tumor Semua tumor dari traktus gastrointestinal Kolitis akut, disentri amuba, dan basiller akut Irritable colon Kolitis ulserosa Diverticulitis Ileitis Diare kronis oleh semua sebab Pendarahan gastrointestinal Hepatitis akut Hepatomegali Penyakit kantung empedu termasuk kholelithiasis Sirosis hati Pankreatitis akut dan kronis Splenomegali Splenektomi Post appendektomi tanpa kelainan ( > 1 tahun) Post laporatomi
U4 U4/U3P U3/U2P U4/U3P U4 U4/U3P U3/U2P U4/U3P U4/U3P U4/U3P U4/U3P U4/U3P U4/U3P U4/U3P U4/U3P U4/U3P U4/U3P U4/U3P U4/U3P U4/U3 U2/U1 U4/U3/U
¾ Anus dan rektum Pemeriksaan meliputi hemoroid, post hemoroidektomi, sampai kepada skintag. Tabel 4.10. Status kesehatan pada anus dan rektum No. Keterangan 1. Hemoroid intena • Grade • Grade II • Grade III – IV 2. Hemoroid externa • < 0,5 cm (ringan) • 0,5 – 2 cm (sedang) • > 2 cm (berat)
Status U2/U2P U3/U3P U4/U3P U2/U2P U3/U3P U4/U3P
67
3. 4. 5. 6. 7.
8.
Fissura ani Striktur atau prolapsus rekti Fistula ani Inkontinensia alvi Post hemoroidektomi • Sembuh total • Belum sembuh Skintag
U4/U3P U4/U3P U4/U3P U4 U1 U4/U3P U2/U1
¾ Sistem Urogenital Pemeriksaan pada sistem ini mencakup diantaranya kelainan kongenital ureter, tumor dari ginjal, kandung kencing, testis, penis dan prostat. Tabel 4.11. Status kesehatan pada sistem urogenital No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20.
Keterangan Hidronefrosis Ren mobilis Kelainan kongenital ureter Kelainan kongenital vesika urinari Epi dan hipospadia Hermaproditismus Hidrokel testis Undescensus testis Tumor dari ginjal, kandung kencing, testis, penis dan prostat Nefritis akut kronis dan nefritis tuberkulosa Sindrom nefrotik Batu dalam traktus urogental unilateral / bilateral Plelitis kronis Pyelonephritis Sistitis akut/kronis Atrophia testis Striktur uretra Amputasi penis Hipertropi prostat Prostatitis
Status U4/U3P U4/U3P U4/U3P U4/U3P U4 U4 U4/U3P U4/U3P U4/U3P U4/U3P U4/U3P U4/U3P U4/U3P U4/U3P U4/U2P U3/U2 U4/U3P U4/U3P U4/U3P U4/U3P
68
21.
22. 23. 24.
Varikokel • Varikokel ringan (derajat 1) • Varikokel sedang dan berat (derajat 2 dan 3) Enuresis Post operasi terbuka batu saluran kemih Fibrosis penis, parafinoma, corpus alienum di penis
U2/U2P U4/U3P U4/U3P U4/U3P U4/U3P
¾ Sistem endrokrin dan metabolik Diantaranya pemeriksaan pada penyakit diabetes, defisiensi vitaminvitamin yang klinis manifest dan nutritional defisiensi yang lain. Tabel 4.12. Tabel kesehatan pada sistem endrokrin dan metabolik No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12.
13.
Keterangan Acromegalia Dystropia adipose genitalis Diabetes insipidus, simmond dan cushing syndrome Hyperthyroidi Mixedema Tetani Diabetes mellitus (DM) Penyakit addison Defisiensi vitamin yang klinis manifest dan nutritional Penyakit Gout Keracunan logam yang akut dan kronis Penyakit lain : • Periarteritis nodosa • Lupus erythematosus disseminate Rheumatik fever yang sering kambuh 2 tahun terakhir
Status U4 U4 U4/U3P U4/U3P U4/U3P U4/U3P U4/U2U4/U3P U4/U3P U4/U2U4/U3P U4 U4 U4
¾ Kulit dan kelamin Pemeriksaan yang dilakukan diantaranya pada kelainan kulit yang diperkirakan dapat mengganggu pada waktu latihan militer atau penggunaan perlengkapan militer. Kelainan kulit yang tidak
69
mengganggu pekerjaan atau tidak menyebabkan cacat menetap, sampai kepada penyakit kulit yang berat, progresif dan sukar diobati. Tabel 4.13. Status kesehatan pada kulit dan kelamin No
Keterangan
1.
Kelainan kulit yg dapat mengganggu saat latihan militer / dalam menggunakan perlengkapan militer a. Infeksi • Bakteri (1) Folikulitis/Furunkel/Ektima (2) Karbunkel/furunkulosis/paronikia/impetig (3) Erisipelas/selulitis tidak luas (4) Erisipelas/selulitis luas (5) Kusta (6) TBC kulit • Jamur (1) Pityriasisversikolor/tinea/kandidosis/kand idiasis/kutis tidak luas (2) Pityriasisversikolor/tinea/kandidosis/ kandidiasis/kutis luas (3) Profunda/sistemik • Virus (1) Herpeszoster/varicela/morbili (2) Moluscum contagiosum/veruca,vulgaris jumlah sampai 10 bh (3) Moluscum,contagiosum/veruca,vulgaris > 10 bh (4) Herpes labialis/herpes b. Alergi • Erupsi obat (1) Eritema multiforme (2) Sindrom Steven Johnson (3) NET • Urtikaria (1) Akut (2) Kronik menahun • Dermatitis (1) Ringan (2) Sedang/berat
Status
U2 U3/U2P U3/U2P U4/U3P U4/U3P U4/U3P
U2/U2P U3/U2P U4/U3P U4/U2P U2/U2P U3/U2P U3/U2P
U3/U2P U4/U3P U4/U3P U3/U2P U4/U3P U2/U2P U4/U3P
70
• Neurodermatitis c. Kelainan kulit pada kaki • Klavus (1) Di tempat menahan berat (2) Di tempat lainnya • Veruka plantaris (1) Jumlah per kaki sampai 5 buah (2) Jumlah per kaki > 5 buah • Pitted keratolisis (1) Sumbu panjang sampai 2 cm (2) Sumbu panjang > 2 cm • Tinea pedis d. Kelainan kelenjar keringat • Miliaria • Hiperhidrosis (1) Ringan - lembab (2) Sedang - basah (3) Berat - menetes 2.
U4/U3P
U4/U3P U3/U2P U3/U2P U4/U3P U2/U1 U3/U2P U3/U2P U2 U2/U2P U3/U2P U4/U3P
Kelainan kulit tidak mengganggu pekerjaan dan tidak menyebabkan cacat menetap a. Kelainan kelenjar minyak acne vulgaris • Ringan (komedo tanpa peradangan) • Sedang (papullo pustulose) • Berat/konglobata (nodul/sikatriks) b. Kelainan pigmen (hemangioma, vitiligo, hipopigmentasi paska inflamasi • Lokasi tertutup pakaian harian (1) Sumbu panjang sampai 10 cm (2) Sumbu panjang > 10 cm • Lokasi tidak tertutup pakaian harian (1) Sumbu panjang sampai 5 cm (2) Sumbu panjang 5 – 20 cm (3) Sumbu panjang > 20 cm • Lokasi ditelapak kaki • Lokasi di wajah (1) Sumbu panjang sampai 1 cm (2) Sumbu panjang 1 – 2 cm (3) Sumbu panjang > 2 cm
U2 U3/U2P U4/U3P
U2 U3 U2 U3 U4/U2/U3 U3/U2P U2/U1 U3/U2P U4/U2/U3
71
• Nevus pigmentosus/nevus beker/nevus unius lateralis (1) Sumbu panjang sampai 1cm (2) Sumbu panjang 1 – 2 cm (3) Sumbu panjang > 2 cm
U2/U1 U3/U2P U4/U2/U3
• Kelainan jaringan parut (1) Jaringan parut eutropik/hipotropik Lokasi tertutup pakaian harian (a) Sumbu panjang sampai 10 cm (b) Sumbu panjang >10 cm Lokasi tidak tertutup pakaian harian (a) Sumbu panjang sampai 5 cm (b) Sumbu panjang 5 – 20 cm (c) Sumbu panjang 20 cm (d) Sumbu panjang > 20 cm Lokasi di wajah (a) Sumbu panjang sampai 2 cm (b) Sumbu panjang 2 – 4 cm (c) Sumbu panjang >4 cm
U2 U3 U2 U3 U3 U4 U2/U2P U3/U2P U4/U3P
(2) Jaringan parut hipertropik/keloid Lokasi tertutup pakaian harian (a) Sumbu panjang sampai 10 cm (b) Sumbu panjang > 10 cm Lokasi di bahu (tertekan ransel) Lokasi lengan bawah (a) Sumbu panjang sampai 5 cm (b) Sumbu panjang 5 – 20 cm (c) Sumbu panjang > 20 cm Lokasi di wajah (a) Sumbu panjang sampai 2 cm (b) Sumbu panjang 2 – 4 cm (c) Sumbu panjang > 4 cm (3) Tato / jaringan perut tato (4) Tindik Laki-laki Wanita lebih dari 1 tiap daun telinga Tindik tidak ada hubungan dengan adat daerah setempat
U2/U1P U3/U2P U4/U2P U2/U1P U3/U3 U4/U3P U2 U3/U2P U4/U2P U4/U3P U4/U3P U4/U3P U4/U3P
72
Di luar daun telinga (5) Kelainan rambut Alopesia areata Alopesia totalis (6) Tumor jinak / keratosis seboroika / fibroma pendulum Lokasi tertutup pakaian harian Lokasi tidak tertutup pakaian harian (a) Jumlah sampai 10 buah (b) Jumlah > 10 buah c. Penyakit kulit yang berat, progresif dan sukar diobati • Vesikulobulosa menahun (1) Pemfigus vulgaris (2) Pemfigoid bulosa (3) Dermatitis herpetiformis Duhring • Eritroskuamosa (1) Psoriasis (2) Dermatitis seboroik Ringan Berat (3) Eritroderma • Jaringan konektif (1) Lupus eritomatosus (2) Skleroderma (3) Dermatomiositis (4) Mixed connective tissue disease • Genodermatosis (1) Tuberosklerosis (2) Neurofibromatisis (3) Iktiosis vulgaris/ lameler/ histriks (4) Penyakit Darier • Mikosis funguides/bowen/caplanoselulare basalioma/ melanorma maligna/karsinoma sel skuamosa • Penyakit degenerasi, amyloidosis cutis, lupus erytematosis scleroderma/SLE • Penyakit yang ditularkan melalui hubungan seksual (1) Gonorhoea
U4/U3P U3/U2P U4/U3P
U2 U2/U2P U3/U2P
U4/U3P U4/U3P U4/U3P U4/U3P U2/U2P U3/U3P U4/U3P U4/U3P U4/U3P U4/U3P U4/U3P U4/U3P U4/U3P U4/U3P U4/U3P U4/U3P U4/U3P
U4/U2P
73
(2) Granuloma inguinare
U4/U2P
(3) Ulcus molle
U4/U2P
(4) Lymphogranuloma venereum
U4/U2P
(5) Herpes genetalia
U4/U2P
(6) Lues dini
U4/U2P
(7) Lues lanjut
U4/U3P
(8) Condyloma accuminata
U4/U2P
(9) Non gonnococcal urethritis
U4/U2P
¾ Sistem saraf Dilakukan untuk pemeriksaan pada contohnya trauma capitis, meningitis, encephalitis, tumor cerebri, gangguan saraf otak, gangguan peredaran darah otak, nyeri kepala, dan lain-lain. Tabel 4.14. Status kesehatan pada sistem saraf No. 1. Trauma capitis
2. 3. 4. 5.
Keterangan
Status
- Fraktur tulang tengkorak (tidak ada sisa gangguan neurologis dan perubahan bentuk kepala)
U2
- Cedera otak ringan (tidak ada keluhan neurologi)
U1
- Cedera otak sedang - berat - Pendarahan epidural dan subdural Meningitis Enchephalitis/Enchephalopati Tumor cerebri Nervi cranialis (gangguan saraf otak) - Nervus opticus (neuritis optica dan neuritis
U4/U3P U4/U3P U4/U3P U4/U3P U4/U3P
(a) Disebabkan penjalaran infeksi
U4/U2P-
(b) Disebabkan meningitis, encephalomyelitis, arterio sclerosis
U4/U3P
- Saraf – saraf ocular (N,III, IV,VI) (a) Disebabkan penjalaran infeksi (b) Disebabkan rheuma, diabetes mellitus, meningitis basalis
U4/U2PU4/U3P
74
6.
7.
8. 9. 10.
11. 12. 13.
14. 15.
- Neuralgia trigeminus (N.V) Tic Doulourex - Bell’s palsy (N.VII) - Gangguan nervus vestibulocochlearis, menyebabkan gangguan vestibuler - Gangguan nervus gloopplaryngeus (N.IX) dengan gangguan suara serak dan neuralgy glossopharyngeus - Gangguan nervus bagus (N.X), yang terganggu nervus recurrens yang menyebabkan gejala gangguan phonasi, suara serak , pita suara tidak bergerak - Gangguan N.X,IX dan XII Penyakit ganglia basal - Syndroma Parkinson - Chorea - Athetosa - Dystonia Gangguan peredaran darah otak - Pendarahan otak, biasanya disertai hypertensi - Arteriosclerosis, infark otak dan sejenisnya Epilepsi Syphilis susunan saraf Trauma medulla spinalis - Commotio medulla spinalis (a) Gangguan bersifat sementara dan tanpa gejala sisa (b) Terdapat gangguan yang lebih besar - Contusio medulla spinalis Spondylitis tubercolosa Hernia nucleus pulposus dengan atau tanpa ischialgia Myelitis dan penyakit degenerasi medulla spinalis - Myelitis (myelitis transverumkitis) dengan gejala paraplegia, syndrome Guillian-Barre - Penyakit degenerasi medulla spinalis, seperti sclerosis multiplex, syndromamyelia sclerosis miotropik lateralis, ataksi friedrich dan degerasi funicular dari medulla spinalis, pada umumnya menimbulkan gejala kelumpuhan alat dan gangguan sensibilitas Poliomyelitis anterior acuta Neuritis
U4/U3P U4/U3P U4/U3P U4/U3P
U4/U3P U4/U3P U4/U3P U4/U3P U4/U3P U4/U3P U4/U3P U4/U3P U4/U3P U4/U3P
U2 U4/U3P U4/U3P U4/U3P U4/U3P
U4/U3P
U4/U3P
U4/U3P
75
16.
17.
18.
- Neuritis acuta - Neuritis berangsur-angsur disebabkan oleh : (a) Toksis metabolis, intoksikasi menahun (b) Neuritis (c) Metabolisme vascular (diabetes mellitus) Kelumpuhan perifer traumatis (a) Karena trauma tajam bisa timbul
U2P/U3P U4/U3P U4/U3P U4/U3P
(b) Karena trauma, tergantung penyembuhannya Nyeri kepala (a) Migrain pada umumnya (b) Nyeri kepala occipital serangan berulangulang (c) Arteritis temporalis serangan berulang-ulang Myopathia - Polymyositis tetapi yang tergolong collagen - Dystrophia musculorum progressive - Mysthenia gravis - Myotonia congenital dari Thomson, myotonia
19. 20.
- Paralysis periodic familiar Deficiency syndrome : beri-beri, neuritis, encephalopatie pellagra,degeneration Gangguan cerebellum
U4/U3P U4/U3P U4/U3P U4/U3P U4/U3P U4/U3P U4/U3P U4/U3P U4/U3P U4/U3P U4/U2P U4/U3P
¾ Pemeriksaaan laboratorium Dilaksanakan diantaranya
untuk
membantu
pemeriksaan
menegakkan
terhadap
urine,
diagnosa,
darah,
tinja,
yang serta
pemeriksaan lain yang dibutuhkan untuk diagnosa. Tabel 4.15. Status kesehatan pada pemeriksaan laboratorium No. Keterangan 1. Urine - Protein (a) Negatif (-) (b) Positif satu (+) (c) Positif dua (++) s/d positif empat (++++) - Reduksi (a) Negatif
Status
U1 U3/U2P U4/U3P U1
76
2.
(b) Positif satu (+) (c) Positif dua (++) atau lebih - Sedimen (a) Pria • Lekosit < 5/lb ;Ery < 2 – 3/lpb ;Kristal • Lekosit 5 – 10/lpb ; Ery < 2/lpb ; Kristal beberapa ; torak negatif • Lekosit > 20/lpb ; Ery 2/lpb; Kristal (b) Wanita • Lekosit 5 – 10/lpb ; Ery < 2/lpb; Kristal () • Lekosit 11 – 20/lpb ; Ery < 2/lpb; • Lekosit > 20/lpb ; Ery > 2/lpb ; Kristal - Bilirubin (a) Bila hasil negatif (b) Bila hasil positif Darah - Hemoglobin (a) Pria • 13,5 – 17 gr/dl dengan MCV dan MCH • 12 – 13,5 gr/dl • 11 – 12 gr/dl • < 11 gr/dl atau > 17 gr/dl (b) Wanita • 12 – 6 gr/dl dengan MCV dan MCH • 11 – 12 gr/dl • 10 - 11 gr/dl • < 10 gr/dl atau > 18 gr/dl - Lekosit (a) 5.000 – 10.000/mm3 (b) 10.000 – 15.000/mm3 (c) > 15.000/mm3 (d) > 15.000/mm3 dan ditemukan sel-sel - Laju Enap Darah (LED) (a) Pria • < 10/mm 1 jam • 11 – 20/1 jam • 21 – 30/1 jam • > 30/1 jam (b) Wanita
U4/U2P U4/U3P
U1 U3/U2P U4/U3P U1 U3/U2P
U1 U4/U2P
U1 U2/U1 U3/U2P U4/U3P U1 U2/U1 U3/U2P U4/U3P U1 U3/U2P U4/U3P U4
U1 U2/U1 U3/U2P U4/U3P
77
• < 20/mm 1 jam • 21 – 25/1 jam • 26 – 35/1 jam • > 35/1 jam - Glukosa (a) Puasa • 70 – 105 mg/dl • 105 – 126 mg/dl • > 126 mg/dl (b) 2 jam post prandial • < 120 mg/dl • 120 - 200 mg/dl • > 200 mg/dl - Cholesterol total (a) Usia < 29 tahun • < 200 mg/dl • 200 – 239 mg/dl • > 240 mg/dl (b) Usia 30 s/d 39 tahun • < 225 mg/dl • 225 – 239 mg/dl • 240 – 299 mg/dl • > 300 mg/dl (c) Usia 40 s/d 49 tahun • < 245 mg/dl • 245 – 300 mg/dl • > 300 mg/dl (d) Usia > 50 tahun • < 265 mg/dl • 265 – 310 mg/dl • > 310 mg/dl - Triglycerida (a) < 175 mg/dl (b) 175 – 300 mg/dl (c) 300 – 400 mg/dl (d) > 400 mg/dl - Kreatinin (a) < 1,1 mg/dl (b) 1,1 – 1,8 mg/dl
U1 U2/U1 U3/U2P U4/U3P
U1 U3/U2P U4/U3P U1 U3/U2P U4/U3P
U1 U3/U2 U4/U3P U1 U3/U2 U4/U2P U4/U3P U1 U2P U3P U1 U2P U3P U1 U2/U2P U3/U2P U4/U3P U1 U3/U2P
78
(c) > 1,8 mg/dl - Ureum
U4/U3P
(a) < 50 mg/dl (b) 50 – 60 mg/dl (c) > 60 mg/dl - Uric acid (a) Pria 3,6 – 7,7 mg % (b) Wanita 2,5 – 6,8 mg % (c) Lebih dari batas tersebut - Bilirubin (a) Direk < 0,3 mg/dl (b) > 0,3 mg/dl
U1 U3/U2P U4/U3P U1 U1 U4/U2P-U3P U1 U4/U2P-U3P
(c) Total • < 1,2 mg/dl • 1,2 – 2,5 mg/dl • > 2,5 mg/dl - Protein (a) 6,0 – 8,0 gr/dl (b) 5,0 – 6,0 gr/dl (c) < 5,0 gr/dl - Albumin (a) 3,5 – 5,0 gr/dl (b) 3,0 – 3,5 gr/dl (c) Di luar batas tersebut - Globulin (a) 2,5 – 3 gr % (b) Di luar batas tersebut - Phosphatase alkali (suhu 370 C) (a) < 120 U/L (b) 120 – 300 U/L (c) > 300 U/L - SGOT (suhu 370 C) (a) < 35 gr/l (b) 35 – 50 gr/l (c) > 50 gr/l - SGPT (suhu 370 C) (a) < 35 gr/l (b) 35 – 50 gr/l (c) > 50 gr/l
U1 U3/U2P U4/U3P U1 U3/U2P U4/U3P U1 U3/U2P U4/U3P U1 U4/U2-U3P U1 U3/U2P U4/U3P U1 U3/U2P U4/U3P U1 U3/U2P U4/U3P
79
3.
4.
5.
Tinja - Lekosit (a) Bila negatif (-) (b) Bila positif (+) - Eritrosit (a) Bila negatif (-) (b) Bila positif (+) - Benzidine (a) Bila negatif (-) (b) Bila positif (+) - Ascaris (a) Bila hasilnya (-) atau (+) (b) Bila hasilnya (++) s/d (++++++) - Ankylostoma - Schistosoma - Cestoda - Amuba - Axyyuria - Filaria - Taenia Serologi - VDRL positif untuk Caba dan Catam - Untuk Capa/Pa PK dan anggota konfirmasi
U1 U4/U2P U1 U4/U2P U1 U4/U2P U1 U2P U4/U2P U4/U3P U4/U2P U4/U2P U2/U2P U4/U3P U4/U2P U4
(a) Hasil positif (b) Hasil negatif Pemeriksaan lain - HbsAg (a) Untuk Caba dan Catam positif (b) Untuk Capa dan anggota (+), konfirmasi dengan ELISA, dengan HbeAg jika
U4/U3P U1
• Positif • HbeAg (-), HbdAg (+) • Negatif - Anti HIV (a) Metode pemeriksaan Rapid Kromatografi (b) Bila hasil positif dilanjutkan pemeriksaan
U4/U3P U4 U1
• Positif • Negatif - Narkoba
U4/U3P U1
U4
80
(a) Bahan : urine (b) Metode pemeriksaan Rapid Imuno
6.
7. 8.
(c) Jenis pemeriksaan untuk skrining : • Stimulan : Amphetamine • Halusinogen : Tetra Hydro Cannabinol (THC) • Narkotik : Morfin (1) Negatif (2) Positif : konfirmasi keswa untuk Tes kehamilan pada calon wanita TNI AL - Negatif - Positif Malaria (+) falcifarum Vivax
U1 U4 U1 U4 U4/U3P U2P
¾ Kelainan khusus pada wanita Diantaranya meliputi kelainan fisik, neoplasma, infeksi pada mammae, infeksi pada organ kewanitaan, kelainan fungsi organ kewanitaan, sampai pada gangguan menstruasi. Tabel 4.16. Status kesehatan pada khusus wanita No. 1. 2. 3. 4.
5. 6. 7.
Keterangan Kelainan kongenital Mammae Neoplasma (jinak/ganas) Infeksi pada Mammae dan jaringan penyangga Riwayat operasi - Pasca Extirpasi/Incisi tumor jinak (hasil PA) - Simpel mastectomy (hasil PA : jinak) - Radikal mastectomy Tanda memar/jejas pada mammae dan sekitarnya Hermaphrodite Neoplasma jinak pd organ reproduksi (hasil PA : myoma uteri, kistoma ovari dan tumor jinak jaringan penyangga lain)
8.
Neoplasma ganas (hasil PA : sarcomia,teratoma dan tumor ganas jaringan penyangga lain)
9.
Laserasi atau parut pada genetalia eksterna
Status U4/U2 U4/U3P U4/U3P U2/U1 U4/U2 U4/U3P U2/U2P U4 U4/U2P U4/U3P
81
10.
11. 12.
13. 14. 15.
16. 17.
- Mengganggu / ada keluhan - Tidak mengganggu Prolapsus uteri - Tingkat I – II - Tingkat III Infeksi pad organ kewanitaan (akut/kronis) kemerahan atau keputihan (urethiritis,endometitis, salfingitis) Riwayat operasi pada organ reproduksi - Operasi melahirkan - Operasi ringan (kosmetika/repair, tumor jinak) - Operasi sedang (tumor jinak dan infertilitas) - Operasi berat (angkat kandungan/staging - Operasi khusus (kasus ganas) lanjut terapi adjuvan Hamil Selaput dara Hymen harus utuh bagi calon Kelainan fungsi organkewanitaan - Menyusui - Observasi telat haid (<3 bulan) - Amenorrhoe (telat haid > 3 bulan) - Polymencrhoe/menometorrhagia hypermenorhoe tanpa kelainan anatomi Tumor ganas genital Gangguan menstruasi - Amenorrhoe (a) Primer (b) Sekunder - Polymenorrhoe - Meno-metrorrhagia - Hypermenorrhoe untuk calon dan anggota (a) Bila datangnya insidentil (b) Bila datangnya berulang-ulang - Himen rupture
U4/U2P
U4/U2P U4/U3P U2/U2P
U4/U2 U4/U2P U4/U2P U4/U3P U4/U2P U4/U2P
U4/U2P U2 U4/U2P U2/U2P U4/U3P
U4/U3P U4/U2P U4/U2P U4/U2P U3/U2P U4/U3P U4/U3
82
¾ Radiologi diagnostik Hanya dilaksanakan sebagai data pendukung untuk menguatkan diagnosa yang akan diambil, radiologi diagnostik ini dilakukan secara terbatas. Diantaranya meliputi X-Ray foto thorax PA dan USG. Tabel 4.17. Status kesehatan pada radiologi diagnostik No. 1.
Keterangan X Ray foto thorax PA (film 35x35/30x40 cm) Jantung (a) Bentuk letak CTR normal (b) Kelainan • Coren Sabbot (1) Jantung atlit (2) Hypertensive heart disease (3) Hypertropy ventrikel kiri sebab lain • Cor Bovinum • Cor Pendulum (1) Patologis (2) Fisiologis • Pinggang mendatar (1) Variasi normal (2) Dampak kelainan katup,bilik,serambi • Pinggang menonjol • CTR > 55 % • CTR 50% - 55% (1) Jika tidak ada kelainan lain terkait (2) Jika ada kelainan lain terkait • CTR < 50% (1) Ada kelainan terkait (2) Tidak ada kelainan terkait • Dextrocardia • Terdorong contra lateral tertarik ke arah Aorta - Bentuk, ukuran, letak t.a.k/normal - Elongatio, Aortic knop menonjol dilatasi - Coartasio : calcificasi - Kecil
Status
U1
U1 U4/U2PU4/U2PU4/U2PU4/U3P U1 U1 U4/U2P U4/U3P U4/U3P U1 U4/U2PU4/U2PU1 U4/U3P U4/U2P-4 U1 U4/U2PU4/U3P-4
83
(a) Variasi normal (b) Disertai kelainan terkait Mediastinum - Tidak tampak melebar/normal - Terdorong/tertarik ke salah satu arah - Temponade ; tumor mediastinum Paru - Tidak ada kelainan (t.a.k) - Kelainan (a) Agenesis paru (b) Semua gambaran infeksi non spesifik seperti bronchitis,bronkho pneumonia, abcess paru, (c) dll Semua gambaran infeksi spesifik seperti Koch (d)
(e)
(f) (g) (h) (i)
(j) (k)
Pulmonum Semua gambaran infeksi spesifik yang dinyatakan dengan kata “suspect/sugestif sangat mungkin/sangat curiga/belum dapat disingkirkan Ateleletasis/Collaps, cld proses paru, fibro calcifikasi disuatu lobules/lobus;edema paru;bronchiectasis,emphysema paru,pulmonal hypertension;pneumokonikosis PPOK Benda asing methal/non methal Kelainan ukuran,letak,densitas hilus paru Destroyed lung desease Fibrotic paru tanpa rontgen sign lain • Tidak luas • Luas Hematothorax/pneumothorax Tumor paru (primer/sekunder,bronchial
• Jinak • Ganas Pleura - Tidak ada kelainan (t.a.k) - Kelainan (a) Infeksi spesifik/non spesifik (b) Schwarte (c) Tertarik/terdorong calcifikasi pleural (d) Effusi pleura • Minimal • Moderate/luas
U1 U4/U3P U1 U4/U2PU4/U3P-4 U1 U4 U4/U2PU3P U4/U2PU3P U4/U2P
U4/U3P
U4/U3P U4/U2pU4/U3P-4 U2/U2P-1 U4/U3P U4/U3P U4/U2P U4/U3P U1 U4/U2PU4/U2PU4/U2PU4/U2P U4/U3P
84
Sinus frenico costalis - Lancip kanan dan kiri - Tumpul (a) Minimal (b) Moderate/luas Diagframa kanan/kiri - Letak tinggi - Scallopping (a) Patologis (b) Fisiologis - Bulging - Rupture
U1 U4/U2P U4/U3P U4/U2PU4/U2U4/U2PU4/U2PU4/U2P-
- Eventerasio - Hernia diagfragmatik
U4/U3P U2/U2PU4/U2PU3P
- Sub diagfragmatik proses seperti free air,abscess. Ascites,tumor sub diagfragmantica
U4/U3P
- Fibrotic tenting
U4/U3P
- Paralysa, gerakan paradoxal (pemeriksaan fluoroscopy)
U4/U3P
Airway trachea - Bentuk, ukuran, letak normal (t.a.k) - Kelainan (a) Diameter menyempit/melebar (b) Tertarik ke salah satu arah bukan kesalahan posisi (c) Benda asing metal/non metal (d) Sudut Carina > 60 % (e) Sudut Carina < 60% (f) Sudut Carina + 60% Tulang (bersifat pemeriksaan tambahan) - Tulang sisi kanan dan kiri simetris bentuk,letak,ukuran,densitas tak ada kelainan/normal - Kelainan (a) Clavicula • Infeksi (periostitis,osteitis) • Deformitas,asimetris kanan kiri bukan • Densitas menurun karena dekalsifikasi • Fraktur baru • Fraktur lama fase penyembuhan
U1 U4/U2PU4/U3P U4/U2P U4/U2PU4/U2PU1
U1
U4/U2PU4/U2P U4/U3P U4/U2P U4/U2P
85
• Fraktur lama malunion
U4/U3P
• Osteoma,Osteochondroma,Chondrosarcoma , metastase tumor
U4/U3P
• Chiep fraktur fungsi baik (b) Costa • Infeksi • Fraktur baru • Fraktur lama fase sembuh • Fraktur lama malunion • Osteoma primer/sekunder • Spoon fork costae • Rib Nochting • Sela iga melebar/menyempit • Dekalsifikasi generalisata (osteomalacea osteoporotic)
U2/U3P U4/U2PU4/U2PU4/U2PU4/U3P U4/U3P U2/U2P U4/U2 U4/U2PU4/U2PU4
(c) Vertebrae • Kelainan bentuk seperti Web • Tipis • Densitas meningkat spot maupun general • Densitas menurun general/spot • Spur formation • Discus Irreguler • Scoliosis (bukan karena kesalahan posisi) (1) Ringan (sudut Fergusson 150 – 250) (2) Sedang (sudut Fergusson 250 – 450) (3) Berat (sudut Fergusson > 450) • Compressi fracture • Destruksi • Gibbus para vertebral (spondilitis) • Lumbalisasi (Lumbal 6 buah) • HNP (1) Grade I (2) Grade II (3) Grade III (4) Grade IV Soft tissue (jaringan lunak) dinding dada,sudut bahu
U4/U2P-
- Calcificasi - Mass jinak Asymetris hemithorax kanan/kiri
U4/U2PU4/U2PU4/U2P-
U4/U2P U4/U2PU4/U2PU4/U2PU4/U2PU3/U2 U4/U3 U4/U4 U4/U3PU4/U3PU4/U2PU3/U2 U3/U2P U4/U3P U4 U4
86
2.
USG untuk werving/rikkes seleksi pendidikan Mammo sonografy - Indikasi:dengan Palpasi didapat benjolan - Penilaian (a) Ductal ectasia,periductal calcificasi,fibro adenoma mammae,mass mengarah keganasan (b) Normosonografic
U4/U2PU4 U1
Obgyn sonografy - Indikasi:sebagai penunjang rik fisik/laboratorium pada kasus kecurigaan kehamilan muda,penyakit gynec yang dapat mengganggu latihan/pendidikan - Penilaian (a) Tidak ada kelainan hasil (b) Tampak Gestation Sac dengan Embrionicpool (c) Kista Ovarii,myoma (intramural,sub endometrial,sub perimetrial) gambaran mola hidatidosa (d) Gambaran keganasan
U1 U4/U2P U4/U3P U4/U3P-
4.3.1.2. Pemeriksaan anggota gerak bagian atas (kondisi – A) Pada pemeriksaan ini, dilaksanakan oleh dokter umum dibantu staf medis yang ada. Sedangkan pada Rumkit lebih dilakukan oleh dokter dengan spesialisasinya. Terdapat empat jenis pemeriksaan yang dilakukan, yaitu : ¾ Kelainan congenital Dilakukan untuk mengetahui apabila terdapat kelainan seperti webbed fingers, scapula yang menonjol, spina (tanpa atau dengan gangguan neurologis) dan polydactily. Tabel 4.18. Status kesehatan pada kelainan congenital anggota gerak bagian atas No. 1. 2.
Keterangan Webbed Fingers Scapula yang menonjol
Status A4 A4/A3
87
3.
4.
Spina - Spina bifida occulta tanpa gangguan - Spina bifida dengan gangguan neurologis Polydactily
A4/A2 A4/A3P A4
¾ Trauma Kondisi status baik, apabila kondisi post fraktur tanpa gangguan fungsi dan bentuk. Sedangkan kondisi yang tidak baik, diantaranya adalah post fraktur pada tulang atau persendian dengan atau tanpa dislokasi yang bersifat sementara, kehilangan jari tangan, kehilangan tangan kanan atau kiri dan bekas fraktur dari tulang belakang tanpa akibat. Tabel 4.19. Status kesehatan pada trauma anggota gerak bagian atas No.
Keterangan
Status
1.
Post fraktur tanpa gangguan fungsi dan bentuk
A1
2.
Post fraktur pada tulang atau persendian dengan atau tanpa dislokasi yang bersifat sementara
A4/A3P
3.
4. 5.
Kehilangan jari tangan - Jari manis dan atau jari kelingking - Telunjuk dan atau jari tengah - Ibu jari - Jari I dan II untuk tangan kiri - Sebuah phalanx dari manapun juga, sesuai fungsi Kehilangan tangan kanan dan atau tangan kiri (memerlukan waiver) Bekas fraktur dari tulang belakang tanpa akibat
A4/A3 A4/A3 A4/A3 A4/A3 A4/A3 A4/A3 A4/A3
¾ Peradangan / infeksi Personel memiliki status tidak baik apabila mengalami osteomyelitis akut/kronis, polyarthritis rheumatika pada sendi kecil yang dalam 2
88
tahun tidak menunjukkan exaserbasi akut, kelainan sendi dan osteoarthritis. Tabel 4.20. Status kesehatan pada peradangan/infeksi pada anggota gerak bagian atas No.
Keterangan
Status
1.
Osteomyelitis : akut/kronis
A4/A3P
2.
Polyarthritis rheumatika pada sendi kecil yang dalam 2 tahun tidak menunjukkan exaserbasi akut
A4/A2P
3.
Kelainan sendi karena : Koch, Lues, gonorrhoe, rheumatik
A4/A3P
4.
Osteoarthritis
A4/A3P
¾ Lain – lain Kondisi tidak terdiagnosis pada kasus ankilosis, kiposkoliosis dan luksasi habitua. Tabel 4.21. Status kesehatan lain-lain pada anggota gerak tubuh atas No. 1.
2. 3. 4.
Keterangan Ankilosis - Ankilosis pada sendi-sendi penting - Ankilosis pada sendi-sendi tidak penting Kiposkoliosis Luksasi habitua Left handed (kidal)
Status A4/A3P A4/A2P A4/A3P A4/A3 A2
4.3.1.3. Pemeriksaan anggota gerak bagian bawah (kondisi – B) Pada anggota gerak bagian bawah ini terdiri dari 4 bagian yang diperiksa secara intensif. Terdiri dari kelainan congenital, trauma, peradangan dan lain-lain.
89
¾ Kelainan congenital Meliputi beberapa pemeriksaan yang diantaranya adalah hammer toe, pes planus serta clubfoot. Tabel 4.22. Status kesehatan pada kelainan congenital pada anggota gerak bagian bawah No. 1. 2. 3. 4. 5.
Keterangan Hammer toe Hallux valgue Pes planus Webbed toes Clubfoot O/X been > 5 cm (untuk calon perwira wajib/cadangan tidak lulus bila > 7 cm) genu recurvatum (ringan / sedang/ berat) Metatarsus adductus
6. 7.
Status B4 B4 B4 B4 B4
B4
¾ Trauma Pemeriksaan dilaksanakan untuk mengetahui trauma yang antara lain pada kehilangan anggota gerak bagian bawah, serta fraktur yang pernah atau sedang terjadi. Tabel 4.23. Status kesehatan pada trauma anggota gerak bagian bawah No. 1.
2. 3. 4. 5. 6.
Keterangan Kehilangan - Kedua ibu jari - Satu ibu jari - Dua buku jari kelingking pada satu kaki Kuku yang tumbuh ke dalam Pernah operasi lutut Kehilangan satu kaki Post fraktur os coccigeus Post fraktur yang telah sembuh total tanpa ada gangguan dalam fungsi
Status B4/B3 B4/B2 B4/B3 B4/B2P B4/B3P B4/B3P B4/B3 B2/B1
90
¾ Peradangan Meliputi peradangan yang terjadi, agar tidak berlanjut kepada kasus yang lebih parah. Tabel 4.24. Status kesehatan pada peradangan anggota gerak bagian bawah No. 1. 2.
Keterangan Osteomyelitis Verruca plantaris
Status B4/B3P B4/B3P
¾ Lain – lain Pemeriksaan berkaitan dengan hal-hal seperti sendi-sendi, varises sampai kepada bentuk kaki. Tabel 4.25. Status kesehatan hal lainnya pada anggota gerak bagian bawah No. 1.
2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.
9.
Keterangan Ankilosis - Pada sendi-sendi yang penting - Pada sendi-sendi yang tidak penting Setiap gangguan pergerakan sendi Luksasi habitual Sciatica Keluhan pada sendi sacral dan sacro lumbal Pemendekan tungkai bawah 1 – 4 cm Ganglion Varices - Varices ringan - Varices sedang - Varices berat O dan K Been - 1 s/d 3 cm - 3 s/d 4 cm - 4 s/d 5 cm - > 5 cm
Status B4/B3P B4/B2P B4/B3P B4/B3P B4/B3P B4/B3P B4/B3P B3/B2P B2 B3/B2P B4/B3P B1 B2 B3 B4/B3
91
4.3.1.4. Pemeriksaan sistem pendengaran dan keseimbangan (kondisi – D) Pemeriksaan pada bagian ini, hanya meliputi dua jenis yaitu ketajaman pendengaran dan kelainan organik yang terdapat pada sistem pendengaran dan keseimbangan. ¾ Tajam pendengaran Mencakup pemriksaan pada kemampuan suara bisikan ataupun pendengaran pada frekwensi dengan standar tertentu. Tabel 4.26. Status kesehatan pada ketajaman pendengaran No. 1.
2.
3.
Keterangan Dengan cara bisikan (tutur bisik/gesekan jari) (a) Mendengar gesekan jari pada jarak 1 m, atau suara berbisik pada jarak 5 m (b) Mendengar suara berbisik pada jarak 5 m dengan satu telinga dan telinga lain 2 m, bukan akibat penyakit organis aktif (c) Mendengar suara berbisik pada jarak 4 m dengan satu telinga dan telinga lain 1,5 m, bukan akibat penyakit organis aktif (d) Tutur bisik sebesar 40 dB • Didengar pd jarak 6 – 4,5 m = baik • Didengar pd jarak 4,5 – 1 m = tuli ringan • Didengar pd jarak 1 – 0 m = tuli sedang • Tidak dapat mendengar = tuli berat Dengan alat audiometric, rata-rata intensitas ambang dengar pd frek. 500Hz,1000Hz & 2000Hz (a) 0 – 25 dB = normal (b) 26 – 40 dB = tuli ringan (c) 41 – 60 dB = tuli sedang (d) 61 – 90 dB = tuli berat (e) > 90 dB = tuli sangat berat Dengan alat penala (a) Tes rinne positif, tes weber tak ada lateralisasi (b) Tes rinne negatif, tes weber ada lateralisasi ke telinga yang sakit (c) Tes rinne positif, tes weber lateralisasi ke telinga yang sehat
Status D1 D2
D3
D1 D2 D3 D4
D1 D2 D3 D4 D4 D1 D3/D3P D3/D3P
92
¾ Kelainan organik Pemeriksaan meliputi kelainan organik yang diantaranya adalah pada bekas
operasi,
trauma,
kelainan
sampai
kepada
gangguan
pendengaran. Tabel 4.27. Status kesehatan pada kelainan organik pada sistem pendengaran dan keseimbangan No. 1.
2.
3.
4.
5.
6.
Keterangan Bekas operasi - Bekas operasi mastoid yang nyata dan pendengaran dalam batas normal - Bekas operasi mastoid yang masih dengan fistel/luka di daerah retroauriculer - Bekas operasi mastoid yang telah dilakukan myringoplasti - Bekas operasi mastoid yang belum sembuh dan masih basah - Pasca mastoidektomi - Pasca timpanoplasti - Pasca stapedektomi Perforasi dari membran timpani - Perforasi sentra kecil dan kering - Perforasi basah kronis - Sudah tertutup/bekas perforasi - Perforasi membrana Shrapnell Otitis eksterna - Otitis eksterna akut terlokalisasi (furunkel) - Otitis eksterna difus akut - Otitis eksterna difus kronis - Otitis eksterna eksim Otitis media - Otitis media akut tanpa causa allergis - Otitis media supuraktif kronik - Otitis media efusi Mastoiditis - Mastoiditis akut - Mastoiditis kronik Kelainan daun telinga - Pseudokista - Hematoma - Perikondritis - Deformitas daun telinga - Penebalan daun telinga bekas ateromatome
Status D4/D2 D4/D3P D3/D2 D4/D3P D4/D3 D3/D2 D3/D2 D4/D3P D4/D3P D2/D1 D4/D3P D2P D2P D3/D3P D3/D2P D4/D2P D4/D3P D4/D3P D4/D2P D4/D3P D2/D2P D2/D2P D3/D2P D3/D2P D2P
93
7.
8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19.
- Penebalan daun telinga (bunga kol/tumor) Trauma telinga - Trauma daun telinga/liang telinga luar - Trauma tulang temporal Eksim kronik pada liang telinga Mikrotia Fistula preaurikular Sumbatan serumen Herpes zoster otikus Obstruksi tuba eustachius Neuritis vestibularis Labirintitis Gangguan pendengaran mendadak Tuli akibat bising Tinitus Presbiakusis
D4/D2 D2-3/D2-3P D4/D3P D4/D2 D4/D3P D2/D2P D2P D3P/D2P D3/D2P D4/D3P D4/D3P D4/D3P D4/D2P D4/D3P D3/D3P
4.3.1.5. Pemeriksaan sistem penglihatan (kondisi – L) Pada bagian ini, dilakukan pemeriksaan pada 6 (enam) hal yang dianggap penting yang terdiri dari visus, buta warna, kelainan organik mata, tekanan bola mata, lapang pandang penglihatan dan strabismus. ¾ Visus (tanpa kaca mata atau kontak periksa mata satu persatu) Merupakan
pemeriksaan
yang
mencakup
pada
kemampuan
penglihatan mata secara umum. Tabel 4.28. Status kesehatan visus pada sistem penglihatan No. 1. 2.
3.
4.
Keterangan Visus minimal 6/6 tiap mata tanpa koreksi Visus minimal 6/12 untuk tiap mata akan tetapi dapat dikoreksi sampai 6/6 dgn lensa spheris maksimal 1 Dioptri atau silindris Maksimal 0,75 Dioptri dengan aksis harus 900 , kelainan refraksi majemuk maksimal 1 Dioptri Visus dapat dikoreksi sampai 6/12 pada mata yang satu dan 6/18 pada mata yang lain atau 6/8 pada mata yang satu dan 6/20 pada mata yang lain, atau 6/6 pada mata yang satu atau 6/60 pada mata yang lain dengan lensa spheris maksimal -3 Dioptri dan silinder -3 Dioptri.
Status L1
L2
L3/L2P
94
5.
Kelainan refraksi majemuk maksimal 3 Dioptri Visus < 6/60 atau koreksi >3 Dioptri
L4/L3P
¾ Buta warna Pemeriksaan kepada jenis kelainan parsial dengan status L4 dan total dengan status L4. ¾ Kelainan organik mata Meliputi pemeriksaan yang meliputi antara lain pada kelopak mata, kornea, retina serta kelainan lain yang dapat mempengaruhi tingkat kesehatan personel. Tabel 4.29. Status kesehatan pada kelainan organik mata No. 1.
2.
3.
Keterangan Kelopak mata - Entropion - Ptosis, menutupi tepi pupil - Kerusakan kelopak mata sehingga perlindungan mata terhadap rangsangan luar terganggu - Jaringan parut yang buruk atau menyebabkan perlekatan antar kelopak mata atau kelopak mata dengan bola mata - Bleparospasme, ptosis yang menganggu penglihatan - Inversi, eversi, lagoftalmus - Dakriosistitis akut/kronis, epifora - Tumor kelopak mata Konjungtiva - Konjungtivitis akut/kronis, konjungtivitis vernalis - Trakom kecuali telah sembuh sempurna - Xeroftalmia - Pterigium yang menjorok ke kornea >1 mm, mempengaruhi penglihatan, progresif, terlihat kekeruhan vaskularisasi yang jelas dan ujung pterigium tebal Kornea - Keratitis akut/kronis, ulkus kornea, abrasi kornea termasuk ulkus herpes, vaskularisasi dan kekeruhan kornea yang progresif dan menganggu penglihatan - Distrofi kornea termasuk keratokonus pada semua tingkat
Status L4/L3P L4/L3 L4/L3P L4/L3P L4/L3P L4/L3P L4/L3P L4/L3P L4/L3P L4/L3P L4/L3P L4/L3P
L4/L3P L4/L3P
95
4.
5.
6. 7. 8.
- Semua tindakan operasi kornea baik yang berakibat menurunnya ketajaman penglihatan maupun (operasi kornea) yang dimaksudkan untuk mempertajam penglihatan tapi menganggu pelaksanaan tugas militer (missal : bedah refraksi kornea) Traktus uvea - Radang iris akut maupun kronis - Radang korpus siliare akut maupun kronis - Radang koroid akut maupun kronis - Iritis traumatika kecuali bila telah sembuh sempurna Retina - Riwayat ablasio retina - Proses degenerasi retina - Retinitis yang mengakibatkan kurang fungsi melihat - Koreoretinitis kecuali telah sembuh sempurna - Angiomatosis, fakomatosis kista retina dan kelainan lain yg mempengaruhi fungsi penglihatan - Koreoretinitis sembuh sempurna tdk mengenai Makula Nervus optikus : neuritis optika, udem papil,atrofi optic primer maupun sekunder, ekskavasi glaucoma yang luas Lensa mata : afakis unilateral maupun bilateral, dislokasi lensa mata sebagian atau seluruhnya, kekeruhan lensa yang mempengaruhi fungsi penglihatan dan progresif Cacat/kelainan lain - Ambliopia berat - Tumor bola mata atau rongga mata - Eksoftalmus unilateral maupun bilateral - Nistagmus patologis - Diplopia - Hemianopsia - Menghilangnya refleksi pupil yang normal - Adanya benda asing dalam bola mata - Kehilangan sebuah bola mata - Anoftalmus atau mikroftalmus - Setiap kelainan akibat trauma, penyakit organic, kongenital dari mata dan sekitarnya yang membahayakan serta mengganggu fungsi penglihatan
L3
L4/L3P L4/L3P L4/L3P L4/L3P L4/L3P L4/L3P L4/L3P L4/L3P L4/L3P L2 L4/L3P L4/L3P
L4/L3P L4/L3P L4/L3P L4/L3P L4/L3P L4/L3P L4/L3P L4/L3P L4/L3P L4 L4/L3P
¾ Tekanan bola mata Melakukan pemeriksaan terhadap segala kelainan yang terjadi terhadap tekanan bola mata.
96
Tabel 4.30. Status kesehatan pada tekanan bola mata No. 1.
Keterangan Tekanan bola mata 10 s/d 20 mm Hg Tekanan bola mata 21 s/d 30 mm Hg dengan eskavasi belum luas Tekanan di atas 30 mm Hg dengan eskavasi belum luas
2. 3.
Status L1 L4/L2P L4/L3P
¾ Lapang pandang penglihatan Merupakan pemeriksaan tentang jarak pandang dari penglihatan yang dapat ditangkap oleh setiap personel. Tabel 4.31. Status kesehatan pada lapang pandang penglihatan No. 1. 2. 3. 4.
Keterangan Dapat melihat bayangan tangan pemeriksa min. 1600 di samping medial dan 1800 di samping lateral pasien Hanya dapat melihat maks.1200 dalam arah medial dan 1350 dalam arah lateral pasien Hanya dapat melihat bayangan tangan pemeriksa kurang dari 1200 arah medial dan kurang dari 1350 arah lateral Lapang pandang pasien sangat sempit sampai gelap (tunnel vision)
Status L1 L2 L3 L4
¾ Strabismus (mata juling) Pemeriksaan pada kondisi mata yang terlihat dengan mata juling nyata memiliki status L4/L3P dan kecenderungan juling dengan status L3/L2P.
4.3.1.6. Pemeriksaan kesehatan gigi dan mulut (kondisi – G) Di dalam pemeriksaan terhadap kesehatan gigi dan mulut ini, meliputi mulut dan rahang serta gigi geligi. Pada gigi geligi penilaian status langsung disesuaikan dengan kondisi tingkat kesehatannya.
97
¾ Mulut dan rahang Pemeriksaan mencakup pada bagian dalam mulut serta mendiagnosa kelainan yang terdapt pada rahang. Tabel 4.32. Status kesehatan mulut dan rahang No. 1.
2.
3. 4.
5.
6.
7.
Keterangan Stomatitis - Stomatitis yang akan/dapat menyebabkan cacat atau gangguan estetik yang menyolok yang dapat dilihat dari luar - Stomatitis akut lainnya - Stomatitis yang kronis Tumor atau kelainan lain dalam mulut (kista,abses) - Bila dgn pengobatan tdk menimbulkan residif dan cacat - Bila dgn pengobatan menimbulkan residif dan cacat - Bila tumor menyebabkan gangguan/cacat pada fungsi mulut - Bila tumor atau kelainan lain dalam mulut yang menyebabkan gangguan fungsi mulut Kelainan kelenjar ludah yang bersifat radang (sialoadenitis) dan batu (sialolothiasis) Penyakit periodotium - Yang dapat sembuh - Yang chronis - Abscess Kelainan jaringan lunak/keras - Cleft lips - Cleft palate - Cleft lips dan cleft palate Kelainan sendi rahang - Dislokasi mandibula - Artropati/ankilosis - Kelainan artikulasi Higiene mulut - Higiene mulut baik - Higiene mulut sedang - Higiene mulut buruk - Higiene mulut buruk sekali
Status
G4 G2/G2P G3/G3P G2 G4 G4 G4 G3 G2/G2P G3/G3P G3/G3P G4 G4 G4 G3/G3P G4/G4P G2/G2P G1 G2/G2P G3/G3P G4/G4P
98
¾ Gigi geligi Pelaksanaan pemeriksaan meliputi seluruh bagian gigi geligi dengan dilaksanakan oleh dokter gigi dan staf medis terkait.
Tabel 4.33. Status kesehatan gigi geligi No. 1. 2. 3. 4. 5. 6.
7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15.
Keterangan Status kesehatan G1 Mempunyai gigi asli yang memenuhi syarat fungsi kunyah, phonetik dan estetik yang baik Jumlah elemen gigi vital tanpa M3 minimal 24 buah dengan catatan bila telah dilakukan perawatan ortho dengan pencabutan maximal 4 buah gigi Kontak antara gigi atas dan bawah dalam keadaan baik Tidak ada kehilangan gigi anterior, kecuali caninus dengan diastema maximal 2 mm Jumlah kehilangan gigi belakang maximal 2 gigi (tdk berurutan) Jumlah caries - Caries superfisialis maximum 4 gigi serta sudah ditambal dengan baik dan tidak ada sekunder caries - Tidak ada caries media, profunda dan gangrene (radix) - Tidak ada gigi gangrene/nekrosis Tidak ada gigi hypoplasia/hyperplasia Tidak ada diskolorasi dengan prognosis buruk Tidak ada motied enamel lebih dari 2 gigi anterior Tidak ada gigi persistensi dan kelebihan gigi yang mengganggu estetis. Ada gigi impaksi, tetapi tidak menimbulkan keluhan Diastema interdental maximal 2 mm Tidak ada abrasi berat (sampai jaringan dentin) lebih dari 2 gigi Tidak ada pin crown/jacket pada gigi depan Tidak ada palate/labio versi yang mengganggu phonetic maupun estetik Kelainan gigitan - Tidak ada open bite vertical - Cross bite gigi depan maximal 1 gigi - Protusi ada pada batas normal 2 – 4 mm - Tidak ada progeni (maximal edge to edge) - Tidak ada deep palatum bite yang mengganggu fungsi phonetik dan pengunyahan - Tidak ada prothesa lepas atau cekat pada gigi depan dan belakang - Tidak terdapat crowding dengan klasifikasi sedang s/d berat pada gigi depan atas maupun bawah
99
1. 2. 3. 4. 5.
6. 7. 8.
9. 10. 11. 12. 13. 14. 15.
16. 17.
Status kesehatan G2 Jumlah elemen gigi vital tanpa M3 minimal 20 buah dengan catatan bila telah dilakukan perawatan ortho dengan pencabutan max.4 gigi Jumlah titik kontak antara gigi atas dan bawah dalam keadaan oklusi sentris minimal 14 gigi. Terdapat kehilangan gigi anterior (1 dan 2), tetapi sudah direhabilitasi dengan gigi tiruan cekat dengan estetis yang baik (crown/bridge) Jumlah kehilangan gigi belakang perkwadran maksimal 2 gigi (tidak berurutan) Jumlah caries - Caries superfisialis maksimum 6 gigi - Caries media (a) Gigi depan 1 gigi dan tidak mengenai permukaan facial masih ada caries yang belum ditambal/dirawat (b) Gigi belakang maksimal 4 gigi pada regio yang berbeda - Tidak ada caries profunda - Tidak ada gigi gangren/nekrosis - Gigi caries ada yang sudah ditambal dengan baik Terdapat hipoplasia/hyperplasia ringan yang tidak menyebabkan gangguan pengunyahan pada gigi belakang dan estetis pada gigi depan Terdapat diskolorasi ringan yang tidak menyebabkan gangguan estetik Terdapat motled enamel pada gigi depan dan belakang tetapi tidak mengganggu fungsi estetik dan pengunyahan Terdapat gigi persistensi dan gigi berlebihan yang dapat menyebabkan gangguan estetik (kecuali gigi mesiodens tidak diperbolehkan). Terdapat gigi impaksi yang sudah menimbulkan keluhan tapi masih ringan. Diastema interdental maksimal 2 mm Jumlah Decay Missing Filling (DMF) tidak lebih dari 10 gigi Abrasi (sampai jaringan dentin) maksimal 2 gigi Terdapat pin crown/jacket crown pada gigi anterior Terdapat palate/labio versi ringan yang belum mengganggu fungsi phonetic maupun estetik Kelainan gigitan - Tidak ada open bite vertical - Cross bite gigi depan maksimal 2 gigi ukuran 1 mm - Protus > 4 mm dari < 6 mm (normal 2 – 4 mm) - Tidak ada progeni (maksimal edge to edge) - Tidak ada deep palatun bite yang mengganggu phonetik dan pengunyahan Terdapat prothesa lepas atau cekat 1 – 2 gigi untuk gigi belakang atau yang cekat pada gigi depan 1 – 2 gigi (crown brige) Terdapat kehilangan gigi depan tetapi sudah direhabilitasi
100
18. 19. 1. 2. 3. 4.
5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14.
15. 16. 17. 18. 1.
dengan gigi tiruan cekat sehingga tidak ada gangguan estetis Terdapat crowding sedang pada gigi depan yang sedang baik pada rahang atas maupun pada rahang bawah Adanya karang gigi klasifikasi sedang s/sd berat Status kesehatan G3/G2P Jumlah elemen gigi vital tanpa M3 kurang dari 20 gigi Jumlah titik kontak antara gigi atas dan bawah dalam keadaan oklusi sentries kurang dari 14 gigi Terdapat kehilangan gigi anterior (1 dan 2), tetapi sudah direhabilitasi dengan gigi tiruan lepasan atau gigi tiruan jembatan Jumlah caries - Caries superfisialis lebih dari 6 gigi - Caries media (a) Gigi depan > 1 gigi (b) Gigi belakang - Ada caries profunda > 3 gigi - Ada gigi gangron/necrosis maksimal 2 gigi Ada gigi hypoplasia/hyperplasia di anterior yang mengganggu estetis Terdapat diskolorasi berat yang menyebabkan gangguan estetik Ada motled enamel pada gigi depan > 4 gigi Terdapat gigi persistensi dan gigi yang berlebihan yang mengganggu estetis. Gigi impaksi yang sudah menimbulkan keluhan hilang timbul Diastema interdental > 2 mm Jumlah DMF > 16 gigi Ada abrasi ringan sampai jaringan dentin > 2 gig Terdapat pin crown/jacket crown pada gigi depan yang mengganggu estetis (kurang baik) Terdapat gigi dengan posisi palato/labio versi yang ekstrim sehingga mengganggu estetis Kelainan gigitan - Ada open bite vertical maksimal 2 mm - Open bite horisontal > 4 mm atau = 4 mm (normal 2 4 mm) - Terdapat cross bite gigi depan > 3 gigi ukuran maksimal 2 mm - Protusi > 6 mm - Terdapat prognathi - Terdapat deep palatum bite yang mengganggu fungsi phonetik Terdapat prothesa lepas atau cekat lebih dari 2 gigi untuk gigi belakang Jumlah kehilangan gigi belakang lebih dari 8 gigi Terdapat crowding berat pada rahang atas dan rahang bawah sehingga sangat mengganggu estetis Adanya karang gigi klasifikasi berat bahkan ada yang goyang maksimum 2 gigi Status kesehatan G4/G3p Jumlah elemen gigi vital tanpa M3 < 16 gigi
101
2. 3. 4.
5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13.
14. 15. 16.
Terdapat kehilangan gigi anterior dan tidak direhabilitasi Jumlah kehilangan gigi belakang (termasuk M3) > 12 gigi Jumlah caries - Caries superfisialis > 10 gigi (tanpa caries media) - Caries media (a) Gigi depan .4 gigi (b) Gigi belakang . 6 gigi - Terdapat caries profunda > 3 gigi - Terdapat gigi gangrene/nekrosis > 2 gigi Terdapat hypoplasia/hyperplasia pada gigi depan > 4 gigi Terdapat diskolorasi berat yang menyebabkan gangguan estetis Terdapat motled enamel pada gigi depan > 4 gigi serta mengganggu estetis Terdapat gigi persistensi dan super numerary teeth yang sangat mengganggu estetis Ada gigi impaksi yang sangat mengganggu bahkan sampai dengan abses Diastema interdental > 3 mm Jumlah Decay Missing Filling (DMF) lebih dari 20 gigi Terdapat abrasi berat > 4 gigi baik gigi anterior maupun posterior Kelainan gigitan - Open bite vertical > 2 mm - Open bite horisontal > 4 mm - Cross bite gigi > 3 gigi - Protusi > 6 mm (protusi berat) - Prognathi - Deep palatum bite berat (sampai melukai palatum) Terdapat prothesa lepas > 8 gigi untuk gigi belakang kiri dan kanan Terdapat crowding berat pada gigi depan dan belakang rahang atas dan pada rahang bawah sehingga sangat mengganggu estetis dan fonetik Adanya karang gigi dengan klasifikasi berat, bahkan s/d abses > 2 gigi
4.3.1.7. Pemeriksaan kesehatan jiwa (kondisi – J) Khusus untuk pemeriksaan ini dilaksanakan selama lima tahun sekali dan terkadang pemeriksaan hanya dilakukan pada beberapa personel yang dapat mewakili jumlah sampel dari total keseluruhan jumlah personel suatu lokasi. Terdapat 2 pelaksanaan , yaitu terhadap calon personel dan personel yang sudah aktif.
102
¾ Calon personel TNI AL Merupakan pemeriksaan yang dilaksanakan kepada para peserta yang mendaftar untuk menjadi personel TNI AL. Tabel 4.34. Status kesehatan jiwa bagi calon persoenl TNI AL No.
1.
2.
3. 4.
Keterangan Bila pada pemeriksaan : wawancara, observasi, dan hasil kepribadian Minnesota Multiphasic Personality Inventory (MMPI) tidak ditemukan sama sekali psikopatologi atau kelainan/gangguan psikiatrik (kesehatan jiwa) Bila tidak ditemukan kelainan/gangguan kesehatan jiwa pada wawancara/observasi, namun pada hasil (grafik) test MMPI terdapat penyimpangan (T score di atas 65) Bila ditemukan simptom psikopatologik yang ringan sekali dan bersifat reaktif sementara, seperti kecemasan ringan, tremor ringan, hiperhidrosis ringan dan sebagainya Bila ditemukan : - Psikosis, gangguan cemas, gangguan suasana perasaan (depresi, gangguan bipolar), gangguan somatoform, gangguan disosiatif, gangguan kepribadian atau gangguan intelegensia - Riwayat gangguan psikiatrik/mental berat, misalnya psikosis - Faktor keturunan gangguan mental berat - Deviasi seksual - Riwayat ketergantungan zat atau obat terlarang / minuman keras dan kenakalan remaja - Gagap, pelup, gangguan perhatian yang diduga akibat gangguan organik - Riwayat trauma kepala hebat yang dapat menimbulkan gangguan mental - Psikopatologi yang berat
Status
J1
J2
J2
J3
J3 J3 J3 J3 J3 J3 J3
¾ Personel TNI AL Pemeriksaan yang dilaksanakan 5 tahun sekali, dengan objek adalah personel yang memang sudah menjadi anggota di TNI AL.
103
Tabel 4.35. Tabel status kesehatan jiwa personel yang sudah menjadi anggota dari TNI AL. No. 1. 2. 3. 4.
Keterangan Psikosis, neurosis, psikosomatik dan retardasi mental. Harus rujuk ke psikiater untuk terapi Bila mengalami serangan kekambuhan berulang kali (lebih dari 4 kali) Gangguan kepribadian psikopatik Gangguan belajar, somnambulisme, gagap, deviasi seksual
Status J2P/J3P J4 J4 J3P/J4
4.3.2. Kekurangan Sistem Berjalan Dari evaluasi yang telah dilaksanakan, maka dapat ditemukan beberapa kekurangan yang selama ini menjadi hambatan dan sangat mempengaruhi proses urikes yang berjalan, yaitu : 1. Sistem yang berjalan masih dilaksanakan secara manual, dengan konsep formulir serta pelaksanaan rekapitulasi data secara satu persatu, sehingga membutuhkan waktu yang relatif sangat lama dan human error seringkali terjadi. 2. Tidak
digunakannya
standarisasi
penentuan
stakes
pada
pelaksanaannya sehingga terkadang terdapat perbedaan dalam hasil akhir stakes, hal ini disebabkan karena data dan peserta urikes yang terlalu banyak sehingga membuat staf medis terkait mengambil penentuan stakes hanya dengan perkiraan dan ingatan. 3. Biaya pencetakan formulir urikes yang sangat besar dan personel harus mengisi formulir tersebut setiap melaksanakan urikes. 4. Personel
mengganggap
urikes
hanya
sebagai
rutinitas
yang
dilaksanakan setahun sekali, karena informasi atas hasil urikes tidak dapat secara langsung diketahui dan tidak terdapat pengawasan
104
terhadap tindakan perawatan kesehatan yang harus dilakukan oleh personel tersebut jika hasil urikes kurang baik. 5. Pembuatan laporan yang dilakukan secara manual terhadap data yang jumlahnya
tidak
sedikit
dan
personel
medis
yang
terbatas
mengakibatkan tingkat keterlambatan yang tinggi dan kesalahan data dapat terjadi.
4.4.
Rancangan Sistem Urikes Pada Diskes dan Rumkit 4.4.1.
Tujuan Dengan pembuatan konsep rancangan sistem informasi urikes
yang terintegrasi antara Diskes dan Rumkit ini diharapkan dapat membantu di dalam pelaksanaan proses yang terjadi, serta dapat memberikan informasi yang selalu up to date, tepat waktu serta standarisasi data dapat dilaksanakan. Disamping itu, konsep perancangan sistem yang mengutamakan penggunaan infrastruktur yang ada secara maksimal dan beban biaya yang relatif rendah dapat pula digunakan dalam pelaksanaan proses medical check up pada negara berkembang lain yang tidak
memiliki
anggaran
besar
di
dalam
pembangunan
sistem
informasinya. Atau dengan contoh kasus TNI Angkatan Laut ini, minimal dapat diimplementasikan pula pada TNI Angkatan Darat dan Angkatan Udara maupun Kepolisian, yang memiliki kemiripan prosedur serta datanya.
105
4.4.2. Definisi Sistem Pada sistem informasi urikes yang diusulkan, merupakan suatu sistem di mana dapat membantu user (staf medis dan pelaksana) untuk dapat melaksanakan urikes secara baik dengan tools dan fasilitas yang dapat memberikan kemudahan di dalam mengakses data dan informasi mengenai pelaksanaan urikes, mengetahui hasil dan pemantauan serta pengawasan di dalam peningkatan kesehatan yang didasarkan pada hasil urikes tersebut. Adapun definisi sistem berdasarkan kriteria : ¾ Military Sistem ini dibuat dengan memperhatikan aspek-aspek yang berlaku di dalam aturan kesehatan pada militer khusunya TNI, yang berbeda dengan medical check up biasanya. ¾ Conditional Pihak-pihak yang dapat mengakses sistem ini adalah staf medis dengan hak akses yang berbeda dengan personel pelaksana urikes, di mana hak akses yang paling dominan akan berada pada staf medis sebagai administrator dari proses urikes. ¾ Functionality Sistem ini memberikan kemudahan di dalam penyediaan data dengan standarisasi yang sama dan terintegrasi, sehingga informasi yang dihasilkan juga memiliki standar yang sama walaupun berbeda lokasi. Disamping itu, data juga dapat diakses secara real time dan selalu up to date. Informasi yang dihasilkan juga menjadi dasar pertimbangan bagi
106
pemimpin TNI AL sendiri di dalam usaha-usaha peningkatan kesejahteraan personelnya di bidang kesehatan. ¾ Capable application Sistem ini merupakan sistem yang dapat mendukung pelaksanaan urikes pada setiap Diskes yang berada pada lokasi yang berbeda-beda, yang memiliki infrastruktur dan staf medis terbatas. Dikarenakan konsep pengembangan sistem yang memaksimalkan infrastruktur yang ada. ¾ Technology Sistem ini dijalankan dengan menggunakan Personal computer, server pada Rumkit serta alat komunikasi yang digunakan. Disamping itu juga berbasis Web sehingga dapat diakses dengan menggunakan browser. ¾ Object Objek pada perancangan sistem ini adalah PersMil, PersPNS, Grade,
Position,
Department,
UrikesRecord,
UrikesRecord_Dt,
StakesUmum, StakesAtas, StakesBawah, StakesDengar, StakesLihat, StakesGigi, StakesJiwa, Skinfold, VO2Max, VO2Max_Dt, IMT, IMT_Dt, Nomogram, Puan, Puan_Dt, Dynamometri, Matra, Matra_Dt, Report, Report_Dt, StaffMedis, Program, Gizi, Spirometri, ErgoCycle, RikBedah,
RikLab,
RikEKG,
RikRontgen,
RikUSG,
RikUm,
RikGinekologi, RikGigi, RikTHT, RikMata, RikAnamnesa, Audio, OTT.
4.4.3. Proses Dari hasil analisa sistem urikes yang sedang berjalan, maka konsep perancangan sistem informasi adalah sebagai berikut :
107
Gambar 4.3. Sistem urikes yang diusulkan-Diskes
Gambar 4.4. Sistem urikes yang diusulkan-Rumkit
Berdasarkan Gambar 4.3 dan 4.4, maka dapat dijabarkan sistem yang diajukan untuk pelaksanaan urikes di Diskes dan Rumkit seperti di bawah ini: a. Pada saat jadwal pelaksanaan urikes harus dilakukan, maka Diskes melakukan rekapitulasi personel yang harus melaksanakan urikes, lalu memberikan
pemberitahuan
kepada
personel
melalui
media
komunikasi dan portal. Dari satker akan dilakukan notifikasi secara
108
langsung kepada personel di tempatnya untuk penekanan bahwa jadwal urikes telah ada. b. Pada saat personel datang ke Diskes maupun Rumkit, personel hanya perlu datang pada petugas urikes untuk memberi keterangan bahwa pada hari tersebut akan melakukan urikes. Petugas urikes kemudian akan membuka record urikes personel. Personel maupun petugas urikes tidak perlu mengisi data lewat formulir. c. Kemudian, pelaksanaan dilakukan ke setiap klinik pemeriksaan. Pada setiap klinik tersebut, terdapat komputer yang langsung meng-inputhasil dari pemeriksaan. Status kesehatan personel dapat segera diketahui melalui sistem yang disediakan, sehingga para dokter tidak perlu menentukan status kesehatan personel secara manual. Para dokter juga dapat memberi keterangan mengenai hasil diagnosis personel. d. Hasil urikes dapat diakses oleh personel melalui portal yang ada, sehingga personel dapat mengetahui status kesehatannya dan dapat menjaga kesehatannya. Jika terdapat status bahwa personel tersebut harus melaksanakan perawatan, maka akan diberikan pengumuman dan notifikasi kepada personel tersebut melalui media komunikasi ataupun kepala bagian dari satkernya masing-masing. Detail perawatan juga dapat dilihat melalui portal, dimana personel dapat mengetahui tempat, jadwal, dan jenis perawatan, serta staf medis yang bersangkutan.
109
e. Setelah perawatan dilakukan, staf medis akan meng-update status kesehatan personel. Petugas Diskes dan Rumkit akan mendapat laporan mengenai update tersebut, dan jika personel masih harus melakukan perawatan, maka akan kembali diberikan notifikasi hingga status kesehatan personel tidak menunjukan perlu perawatan. f. Khusus untuk urikes puan dilakukan oleh personel yang tergabung di dalam Kopaska, Lambair serta Marinir yang memiliki stakes I dan II, sedangkan bila hasil urikes puan masih memiliki stakes I dan II maka bagi personel dari Kopaska, Lambair dan Marinir yang mempunyai brevet/keahlian khusus, harus melaksanakan urikes matra. g. Pada akhirnya laporan hasil pelaksanaan urikes dibuat untuk memberikan informasi kepada pimpinan tentang tingkat kesehatan personel tiap tahunnya. Hal ini dapat memberikan dasar kepada pimpinan di dalam mengambil kebijakan di dalam kesejahteraan personel pada bidang kesehatan.
4.4.4. User Adapun sistem ini digunakan oleh Dinas Kesehatan TNI AL dan Rumkit TNI AL pada bagian Urikes secara terintegrasi dengan Rumkit sebagai pusat datanya, serta yang dilibatkan sebagai user adalah para staf medis dan personel pelaksana urikes.
110
4.4.5. Problem domain Merupakan bagian dari konsep rancangan sistem, yang terdiri dari Class Diagram, Use Case diagram, Sequence Diagram dan Activity Diagram. 4.4.5.1. Class Diagram Terdapat 45 classes yang dipergunakan, yaitu : PersMil, PersPNS, Grade, Position, Department, UrikesRecord, UrikesRecord_Dt,
StakesUmum,
StakesAtas,
StakesBawah, StakesDengar, StakesLihat, StakesGigi, StakesJiwa, Skinfold, VO2Max, VO2Max_Dt, IMT, IMT_Dt, Nomogram, Puan, Puan_Dt, Dynamometri, Matra,
Matra_Dt,
Report,
Report_Dt,
StaffMedis,
Program, Gizi, Spirometri, ErgoCycle, RikBedah, RikLab, RikEKG, RikRontgen, RikUSG, RikUm, RikGinekologi, RikGigi, RikTHT, RikMata, RikAnamnesa, Audio, OTT. •
Class PersMil
Tabel 4.36. Keterangan Behavioral Pattern dari Class PersMil Event get_access
display
add
Attributes NRP NRP Name Grade_id Position_id Dept_id Date_birth NRP Name Grade_id Position_id Dept_id Date_birth
111
NRP NRP
update delete •
Class PersPNS
Tabel 4.37. Keterangan Behavioral Pattern dari Class PersPNS Event get_access
display
add
update delete •
Attributes NIP NIP Name Grade_id Position_id Dept_id Date_birth NIP Name Grade_id Position_id Dept_id Date_birth NIP NIP
Class Grade
Tabel 4.38. Keterangan Behavioral Pattern dari Class Grade Event display add update delete •
Attributes Grade_id Grade_Name Grade_id Grade_Name Grade_id Grade_id
Class Position
Tabel 4.39. Keterangan Behavioral Pattern dari Class Position Event display
Attributes Position_id Dept_id
112
Position_Name Position_id Dept_id Position_Name Position_id Position_id
add update delete •
Class Department
Tabel 4.40. Keterangan Behavioral Pattern dari Class Department Event
Attributes Dept_id Dept_Name Dept_id Dept_Name Dept_id Dept_id
display add update delete •
Class UrikesRecord
Tabel 4.41. Keterangan Behavioral Pattern dari Class UrikesRecord Event display
add
update
delete
Attributes NRP NIP NoRikkes History NRP NIP NoRikkes History NRP NIP NoRikkes NRP NIP NoRikkes
113
•
Class UrikesRecord_Dt
Tabel 4.42. Keterangan Behavioral Pattern dari Class UrikesRecord_Dt Event
Attributes NRP NIP DateTime No_RikUm No_RikBedah No_RikEKG No_RikUSG No_RikMata No_RikGigi No_RikAnamnesa No_RikRontgen No_THT No_RikGinekologi No_RikLab HStakes NRP NIP DateTime No_RikUm No_RikBedah No_RikEKG No_RikUSG No_RikMata No_RikGigi No_RikAnamnesa No_RikRontgen No_THT No_RikGinekologi No_RikLab HStakes DateTime DateTime
display
add
update delete •
Class StakesUmum
Tabel 4.43. Keterangan Behavioral Pattern dari Class StakesUmum Event display
Attributes No_U Diagnosis
114
J_Stakes No_U Diagnosis J_Stakes No_U No_U
add update delete •
Class StakesAtas
Tabel 4.44. Keterangan Behavioral Pattern dari Class StakesAtas Event
Attributes No_A Diagnosis J_Stakes No_A Diagnosis J_Stakes No_A No_A
display
add update delete •
Class StakesBawah
Tabel 4.45. Keterangan Behavioral Pattern dari Class StakesBawah Event
Attributes No_B Diagnosis J_Stakes No_B Diagnosis J_Stakes No_B No_B
display
add update delete •
Class StakesDengar
Tabel 4.46. Keterangan Behavioral Pattern dari Class StakesDengar Event display
Attributes No_D
115
Diagnosis J_Stakes No_D Diagnosis J_Stakes No_D No_D
add update delete •
Class StakesLihat
Tabel 4.47. Keterangan Behavioral Pattern dari Class StakesLihat Event
Attributes No_L Diagnosis J_Stakes No_L Diagnosis J_Stakes No_L No_L
display
add update delete •
Class StakesGigi Tabel 4.48. Keterangan Behavioral Pattern dari Class StakesGigi Event
display
add update delete
Attributes No_G Diagnosis J_Stakes No_G Diagnosis J_Stakes No_G No_G
116
•
Class StakesJiwa
Tabel 4.49. Keterangan Behavioral Pattern dari Class StakesJiwa Event display
add update delete •
Attributes No_J Diagnosis J_Stakes No_J Diagnosis J_Stakes No_J No_J
Class Skinfold
Tabel 4.50. Keterangan Behavioral Pattern dari Class Skinfold Event display Add Update Delete •
Attributes Skinfold_id Skinfold_Name Skinfold_id Skinfold_Name Skinfold_id Skinfold_id
Class VO2Max
Tabel 4.51. Keterangan Behavioral Pattern dari Class VO2Max Event
display
add
update
Attributes HeartRate Oxigen1 Oxigen2 Oxigen3 Oxigen4 HeartRate Oxigen1 Oxigen2 Oxigen3 Oxigen4 HeartRate
117
HeartRate
delete • Class VO2Max_Dt
Tabel 4.52. Keterangan Behavioral Pattern dari Class VO2Max_Dt Event display
get_value
•
Attributes Date ResultVO2Max Desc_V Date ResultVO2Max Desc_V
Class IMT
Tabel 4.53. Keterangan Behavioral Pattern dari Class IMT Event display Add Update Delete •
Attributes IMT_id Desc_IMT IMT_id Desc_IMT IMT_id IMT_id
Class IMT_Dt
Tabel 4.54. Keterangan Behavioral Pattern dari Class IMT_Dt Event
display
get_value
Attributes Date Time BB TB Result_IMT Date Time BB TB Result_IMT
118
•
Class Nomogram
Tabel 4.55. Keterangan Behavioral Pattern dari Class Nomogram Event display
Add Update Delete •
Attributes Age BodyFat_Male BodyFat_Female Age BodyFat_Male BodyFat_Female Age Age
Class Puan
Tabel 4.56. Keterangan Behavioral Pattern dari Class Puan Event display
Add Update Delete
Attributes NRP No_Puan Stakes_Puan NRP No_Puan Stakes_Puan No_Puan No_Puan
• Class Puan_Dt Tabel 4.57. Keterangan Behavioral Pattern dari Class Puan_Dt Event
display
Attributes Date Ant_Puan Ergo_Puan Spiro_Puan Dyna_Puan No_RikUm No_RikBedah No_RikEKG No_RikUSG No_RikMata No_RikGigi
119
No_RikAnamnesa No_RikRontgen No_THT No_RikGinekologi No_RikLab Date Ant_Puan Ergo_Puan Spiro_Puan Dina_Puan No_RikUm No_RikBedah No_RikEKG No_RikUSG No_RikMata No_RikGigi No_RikAnamnesa No_RikRontgen No_THT No_RikGinekologi No_RikLab Date Date
add
update delete •
Class Dynamometri Tabel 4.58. Keterangan Behavioral Pattern dari Class Dynamometri vent
display
Add
Update Delete
Attributes Class_Dyna BackPower LegPower HandfullPower PullPower Class_Dyna BackPower LegPower HandfullPower PullPower Class_Dyna Class_Dyna
120
•
Class Matra
Tabel 4.59. Keterangan Behavioral Pattern dari Class Matra Event display
Add Update Delete •
Attributes NRP No_Matra Stakes_Matra NRP No_Matra Stakes_matra No_Matra No_Matra
Class Matra_Dt
Tabel 4.60. Keterangan Behavioral Pattern dari Class Matra_Dt Event
display
add
Attributes Date Ant_Puan Ergo_Puan Spiro_Puan Dyna_Puan OTT Audio No_RikUm No_RikBedah No_RikEKG No_RikUSG No_RikMata No_RikGigi No_RikAnamnesa No_RikRontgen No_THT No_RikGinekologi No_RikLab Date Ant_Puan Ergo_Puan Spiro_Puan Dyna_Puan OTT Audio No_RikUm No_RikBedah
121
No_RikEKG No_RikUSG No_RikMata No_RikGigi No_RikAnamnesa No_RikRontgen No_THT No_RikGinekologi No_RikLab Date Date
update delete •
Class Report
Tabel 4.61. Keterangan Behavioral Pattern dari Class Report Event
Attributes Report_id Date H_Rikkes Desc Report_id Date H_Rikkes Desc
display
Generate
•
Class Report_Dt
Tabel 4.62. Keterangan Behavioral Pattern dari Class Report_Dt Event
display
add
update
Attributes No NRP NIP Summary Evaluation Percentage No NRP NIP Summary Evaluation Percentage No NRP
122
NIP No NRP NIP
delete
• Class StaffMedis Tabel 4.63. Keterangan Behavioral Pattern dari Class StaffMedis Event
display
Add
Update Delete •
Attributes Staff_id Name NRP NIP J_Cons Staff_id Name NRP NIP J_Cons Stafs_id Staff_id
Class Program
Tabel 4.64. Keterangan Behavioral Pattern dari Class Program Event
display
Add
update delete
Attributes Prog_id Name Staff_id Date H_Rikkes Desc Prog_id Name Staff_id Date H_Rikkes Desc Prog_id Prog_id
123
•
Class Gizi Tabel 4.65. Keterangan Behavioral Pattern dari Class Gizi Event
Attributes Gizi_id Status GiziScore Gizi_id Status GiziScore Gizi_id Gizi_id
display
Add Update Delete •
Class Spirometri
Tabel 4.66. Keterangan Behavioral Pattern dari Class Spirometri Event
Attributes SpiroClass FEV VC SpiroClass FEV VC SpiroClass SpiroClass
display
Add Update Delete •
Class ErgoCycle
Tabel 4.67. Keterangan Behavioral Pattern dari Class ErgoCycle Event display
add update
Attributes ErgoClass EKG_AVL EKG_V5 EKG_V6 ErgoClass EKG_AVL EKG_V5 EKG_V6 ErgoClass
124
ErgoClass
delete •
Class RikBedah
Tabel 4.68. Keterangan Behavioral Pattern dari Class RikBedah Event display
Add Update Delete •
Attributes No_RikBedah Mammae Hernia Anus No_RikBedah Mammae Hernia Anus No_RikBedah No_RikBedah
Class RikLab
Tabel 4.69. Keterangan Behavioral Pattern dari Class RikLab Event display
Add Update Delete •
Attributes No_RikLab Darah Urine No_RikLab Darah Urine No_RikLab No_RikLab
Class RikEKG
Tabel 4.70. Keterangan Behavioral Pattern dari Class RikEKG Event display
add
Attributes No_RikEKG MST Istirahat Treadmil No_RikEKG MST
125
Istirahat Treadmil No_RikEKG No_RikEKG
update delete •
Class RikRontgen
Tabel 4.71. Keterangan Behavioral Pattern dari Class RikRontgen Event
display
Add
Update Delete •
Attributes No_RikRontgen Sinus Diaghframa Jantung Paru No_RikRontgen Sinus Diaghframa Jantung Paru No_RikRontgen No_RikRontgen
Class RikUSG
Tabel 4.72. Keterangan Behavioral Pattern dari Class RikUSG Event display Add Update Delete •
Attributes No_RikUSG Desc No_RikUSG Desc No_RikUSG No_RikUSG
Class RikUm
Tabel 4.73. Keterangan Behavioral Pattern dari Class RikUm Event display
Attributes No_RikUm BB TB
126
Tensi Angg_Gerak No_RikUm BB TB Tensi Angg_Gerak No_RikUm No_RikUm
add
update delete • Class RikGinekologi
Tabel 4.74. Keterangan Behavioral Pattern dari Class RikGinekologi Event display Add Update Delete
Attributes No_RikGinekologi Desc No_RikGinekologi Desc No_RikGinekologi No_RikGinekologi
• Class RikGigi Tabel 4.75. Keterangan Behavioral Pattern dari Class RikGigi Event
display
Add
Update Delete
Attributes No_RikGigi Ekstrasi Protese Konservasi Karang No_RikGigi Ekstrasi Protese Konservasi Karang No_RikGigi No_RikGigi
127
• Class RikTHT Tabel 4.76. Keterangan Behavioral Pattern dari Class RikTHT Event display
Add Update Delete
Attributes No_THT Hidung Telinga Tenggorokan No_THT Hidung Telinga Tenggorokan No_THT No_THT
• Class RikMata Tabel 4.77. Keterangan Behavioral Pattern dari Class RikMata Event
display
Add
Update Delete
Attributes No_RikMata Refraksi OD OS Presbio TOD TOS No_RikMata Refraksi OD OS Presbio TOD TOS No_RikMata No_RikMata
128
• Class RikAnamnesa Tabel 4.78. Keterangan Behavioral Pattern dari Class RikAnamnesa Event display Add Update Delete
Attributes No_RikAnamnesa Desc No_RikAnamnesa Desc No_RikAnamnesa No_RikAnamnesa
• Class Audio Tabel 4.79. Keterangan Behavioral Pattern dari Class Audio Event display Add Update Delete •
Attributes No_Class Spec No_Class Spec No_Class No_Class
Class OTT
Tabel 4.80. Keterangan Behavioral Pattern dari Class OTT Event display
Add Update Delete
Attributes OTT_Grade Time Long_Time OTT_Grade Time Long_Time OTT_Grade OTT_Grade
Untuk menggambarkan hubungan antara classes dapat terlihat pada diagram berikut :
129
Gambar 4.5. Class Diagram
130
Gambar 4.6. Class Diagram (Cont.)
131
4.4.5.2.
Use Case Diagram
Di dalam pelaksanaannya setiap pihak atau user akan berinteraksi dengan sistem sesuai dengan penggambaran pada Use Case Diagram. Terbagi di dalam tiga jenis interaksi yang masing-masing dilaksanakan dengan hak akses yang berbeda-beda terhadap sistem. • Interaksi yang dilakukan oleh staf medis Rumkit. Terdapat hak akses tertentu yang hanya boleh dilakukan oleh staff medis Rumkit seperti update standar stakes dan semua data urikes personel yang berada pada tingkatan Pati dan Pamen hanya diproses di Rumkit.
Gambar 4.7. Use Case diagram untuk Staf Rumkit
132
Tabel 4.81. Usecase Spesification Update standar stakes Usecase update standar stakes, staf medis Rumkit dapat Usecase
mengupdate atau menambah maupun merubah standar urikes yang ada di dalam ketentuan penentuan stakes, agar terdapat standar yang sama dengan Diskes Stakes_umum, Stakes_Atas, Stakes_Bawah, Stakes_Dengar,
Objects
Stakes_Lihat,
Stakes_Gigi,
Stakes_Jiwa,
Nomogram,
Skinfold, Dynamometri, Ergocycle, Spirometri, Audio, OTT, VO2Max, VO2Max_Dt, IMT, IMT_Dt
Tabel 4.82. Usecase Spesification Input data urikes Usecase input data urikes, memberikan fasilitas untuk Usecase
memasukkan data yang berkaitan dengan hasil pelaksanaan urikes, yang kemudian digunakan di dalam penentuan hasil stakes personel UrikesRecord, UrikesReport_Dt, Puan, Puan_Dt, Matra,
Objects
Matra_Dt, RikUm, RikBedah, RikGinekologi, RikLab, RikEKG,
RikRontgen,
RikUSG,
RikGigi,
RikTHT,
Rikmata, RikAnamnesa
Tabel 4.83. Usecase Spesification Update data urikes Usecase update data urikes, staf medis Rumkit dapat mengupdate atau menambah maupun merubah data urikes Usecase
yang sudah dilaksanakan jika terdapat kesalahan dalam memasukkan data atau merubah stakes personel yang telah menjalani perawatan UrikesRecord, UrikesReport_Dt, Puan, Puan_Dt, Matra,
Objects
Matra_Dt, RikUm, RikBedah, RikGinekologi, RikLab, RikEKG,
RikRontgen,
Rikmata, RikAnamnesa
RikUSG,
RikGigi,
RikTHT,
133
Tabel 4.84. Usecase Spesification Lihat data staf medis Usecase
Usecase lihat data staf medis, untuk dapat mengetahui staf medis yang sedang bertugas di dalam pelaksanaan urikes
Objects
StaffMedis, Program, UrikesRecord, UrikesRecord_Dt
Tabel 4.85. Usecase Spesification Rekapitulasi data urikes Usecase Usecase
rekapitulasi
data
urikes,
dapat
melakukan
pemilahan data urikes sesuai dengan permintaan dari pimpinan dan berkaitan pula dengan kelengkapan data laporan
Objects
UrikesRecord, UrikesRecord_Dt, Puan, Puan_Dt, Matra, Matra_Dt, Report, Report_Dt
Tabel 4.86. Usecase Spesification Lihat data personel Usecase lihat data personel, dapat melihat data personel Usecase
yang sudah terintegrasi dengan bagian personel pada lokasi di mana Diskes berada.
Objects
PersMil, PersPNS, Grade, Position, Department
Tabel 4.87. Usecase Spesification Membuat laporan urikes Usecase membuat laporan urikes, setelah dilakukan urikes Usecase
harus dibuat laporan yang ditujukan kepada pimpinan pusat dengan tindak lanjut pelaksanaan evaluasi atas hasil urikes dan pelaksanaannya
Objects
UrikesRecord, UrikesRecord_Dt, Puan, Puan_Dt, Matra, Matra_Dt, Report, Report_Dt, Program
134
Tabel 4.88. Usecase Spesification Input detail perawatan Usecase input detail perawatan, memasukkan data perawatan Usecase
yang harus dilaksanakan personel berdasarkan pada hasil urikes dengan tujuan untuk memperbaiki stakes
Objects
Program, StaffMedis, Gizi, UrikesRecord, UrikesRecord_Dt
Tabel 4.89. Usecase Spesification Update detail perawatan Usecase update detail perawatan, merubah data perawatan yang harus dilaksanakan personel baik yang dilakukan Usecase
secara bertahap maupun perawatan yang sifatnya hanya sekali dilakukan, sehingga dapat diketahui apakah personel tersebut telah melaksanakan perawatan
Objects
Program, StaffMedis, Gizi, UrikesRecord, UrikesRecord_Dt
Tabel 4.90. Usecase Spesification Update stakes Usecase update stakes, pada Rumkit data stakes yang dapat di update adalah untuk tingkatan Pati dan Pamen, sehingga Usecase
bagi personel yang sudah terdapat perbaikan kondisinya melalui perawatan sesuai dengan yang diarahkan dapat berubah stakesnya
Objects
UrikesRecord, UrikesRecord_Dt, Puan, Puan_Dt, Matra, Matra_Dt
• Interaksi yang dilakukan oleh staf medis pada Diskes. Terdapat perbedaan pada administrasi personel, karena Diskes lebih banyak berhubungan dengan anggota secara langsung.
135
Gambar 4.8. Use Case diagram untuk Staf Diskes
Tabel 4.91. Usecase Spesification Update data personel Usecase update data personel, melakukan update ataupun Usecase
pengecekan data personel dengan tetap berkoordinasi dengan bagian personel terkait
Objects
PersMil, PersPNS, Grade, Position, Department
Tabel 4.92. Usecase Spesification Update data urikes Usecase update data urikes, melakukan perubahan ataupun Usecase
perbaikan data urikes yang telah dilaksanakan, khususnya apabila
terjadi
kesalahan
pemasukan
data
ataupun
ditemukannya diagnosis lain UrikesRecord, UrikesReport_Dt, Puan, Puan_Dt, Matra, Objects
Matra_Dt, RikUm, RikBedah, RikGinekologi, RikLab, RikEKG,
RikRontgen,
Rikmata, RikAnamnesa
RikUSG,
RikGigi,
RikTHT,
136
Tabel 4.93. Usecase Spesification Melihat data urikes Usecase melihat data urikes, untuk dapat mengetahui hasil Usecase
urikes yang dilaksanakan oleh personel tingkat Pti dan Pamen yang dilaksanakan di Rumkit UrikesRecord, UrikesReport_Dt, Puan, Puan_Dt, Matra,
Objects
Matra_Dt, RikUm, RikBedah, RikGinekologi, RikLab, RikEKG,
RikRontgen,
RikUSG,
RikGigi,
RikTHT,
Rikmata, RikAnamnesa
Tabel 4.94. Usecase Spesification Mengajukan rujukan ke Rumkit Usecase mengajukan rujukan ke Rumkit, dilaksanakan apabila terdapat personel yang berdasarkan hasil urikes dan diagnose
Usecase
tidak dapat ditangani di Diskes karena keterbatasan alat medis dan staf medis Objects
Program, Gizi, StaffMedis, UrikesRecord, UrikesRecord_Dt
Tabel 4.95. Usecase Spesification Melakukan notifikasi Usecase melakukan notifikasi, dilakukan terhadap personel Usecase
yang belum melaksanakan urikes dan harus melakukan perawatan lanjutan berdasarkan diagnose penyakit yang dideritanya UrikesRecord, UrikesReport_Dt, Puan, Puan_Dt, Matra,
Objects
Matra_Dt, RikUm, RikBedah, RikGinekologi, RikLab, RikEKG,
RikRontgen,
RikUSG,
RikGigi,
RikTHT,
Rikmata, RikAnamnesa
Tabel 4.96. Usecase Spesification Cek status kesehatan Usecase
Usecase cek status kesehatan, melakukan penentuan stakes berdasarkan hasil urikes yang telah dilaksanakan dengan
137
sesuai standar yang telah ada Stakes_umum, Stakes_Atas, Stakes_Bawah, Stakes_Dengar, Stakes_Lihat, Objects
Stakes_Gigi,
Stakes_Jiwa,
Nomogram,
Skinfold, Dynamometri, Ergocycle, Spirometri, Audio, OTT, VO2Max, VO2Max_Dt, IMT, IMT_Dt, UrikesRecord, UrikesReport_Dt, Puan, Puan_Dt, Matra, Matra_Dt
Tabel 4.97. Usecase Spesification Cetak surat administrasi berhubungan dengan urikes Usecase cetak surat administrasi berhubungan dengan Usecase
urikes, dilakukan karena untuk perijinan atau permohonan tertentu harus melampirkan surat keterangan urikes dari Diskes, seperti cuti, sekolah, dan lain-lain
Objects
UrikesRecord, UrikesReport_Dt, Puan, Puan_Dt, Matra, Matra_Dt
Tabel 4.98. Usecase Spesification Update stakes staf Diskes Usecase update stakes, Usecase
dilakukan pada personel yang
mengalami perubahan pada data urikesnya khususnya pada perhitungan stakes, yang dapat disebabkan karena selesainya tahapan perawatan yang harus dilaksanakannya
Objects
UrikesRecord, UrikesRecord_Dt, Puan, Puan_Dt, Matra, Matra_Dt
• Interaksi yang dilakukan oleh personel, dengan memberikan batasan akses dimana personel tidak dapat mengubah data, tetapi dapat melihat dan mencetak data.
138
Gambar 4.9. Use Case diagram untuk Personel
Tabel 4.99. Usecase Spesification Melihat hasil urikes Usecase Melihat hasil urikes, personel dapat melihat hassil Usecase
dari urikes yang telah dilaksanakannya tanpa dapat merubah atau menglakukan update
Objects
UrikesRecord, UrikesRecord_Dt, Report, Report_Dt
Tabel 4.100. Usecase Spesification Melihat data/profil personel Usecase Melihat data/profil personel, Usecase
bertujuan agar
personel dapat melihat profilnya agar dapat melakukan koreksi apabila terdapat kesalahan data dengan cara menyampaikannya ke staf Diskes terkait
Objects
PersMil, PersPNS
Tabel 4.101. Usecase Spesification Cetak hasil urikes Usecase Objects
Usecase cetak hasil urikes, personel dapat mencetak lembar hasi urikesnya sendiri Report, Report_Dt
139
Tabel 4.102. Usecase Spesification Melihat detail perawatan yang dilakukan Usecase melihat detail perawatan yang dilakukan, sehingga personel dapat mengetahui jadwal dan perawatan apa yang
Usecase
harus dilakukannya berdasarkan hasil urikes yang telah dilaksanakan Program, StaffMedis
Objects
Sedangkan untuk Complete Function List dapat digambarkan sebagai berikut : •
Untuk staf Rumkit Tabel 4.103. Function List untuk staf Rumkit Function
Complexity
Type
Update standar stakes
complex
read, update
get_access
simple
read
display
simple
read
add
simple
update
delete
simple
update
Input data urikes
complex
read, update
get_access
simple
read
display
simple
read
add
simple
update
Update data urikes
complex
read, update
get_access
simple
read
display
simple
read
add
simple
update
Lihat data staf medis
complex
read, update
get_access
simple
read
140
display
simple
read
Rekapitulasi data urikes
complex
read, update
get_access
simple
read
display_Urikes
simple
read
generate
simple
update
Lihat data personel
complex
read, update
get_access
simple
read
display
simple
read
Membuat laporan urikes
complex
read, update
get_access
simple
read
display
simple
read
display_Urikes
simple
read
display_Puan
simple
read
display_Matra
simple
read
add
simple
update
Input detail perawatan
complex
read, update
get_access
simple
read
display
simple
read
add
simple
update
Update detail perawatan
complex
read, update
get_access
simple
read
display
simple
read
add
simple
update
Update stakes
complex
read, update
get_access
simple
read
display
simple
read
add
simple
update
141
•
Untuk staf Diskes Tabel 4.104. Function List untuk staf Diskes Function
Complexity
Type
Input data personel
complex
read, update
get_access
simple
read
display
simple
read
add
simple
update
Update data urikes
complex
read, update
get_access
simple
read
display
simple
read
add
simple
update
Lihat data urikes
complex
read, update
get_access
simple
read
display
simple
read
Mengajukan rujukan ke Rumkit
complex
read, update
get_access
simple
read
display
simple
read
display_Program
simple
read
add
simple
update
Melakukan notifikasi
complex
read, update
get_access
simple
read
display
simple
read
generate
simple
update
delete
simple
update
Cek status kesehatan
complex
read, update
get_access
simple
read
display
simple
read
142
display_Program
simple
read
add
simple
update
Cetak surat administrasi berhubungan dengan urikes
complex
read, update
get_access
simple
read
display
simple
read
add
simple
update
•
Untuk personel Tabel 4.105. Function List untuk staf personel Function
Complexity
Type
Melihat hasil urikes
complex
read, update
get_access
simple
read
display
simple
read
Melihat data/profil personel
complex
read, update
get_access
simple
read
display
simple
read
Cetak hasil urikes
complex
read, update
get_access
simple
read
display
simple
read
Melihat detail perawatan yang dilakukan
complex
read, update
get_access
simple
read
display
simple
read
143
4.4.5.3.
Sequence Diagram
Untuk sequence diagram dapat digambarkan dalam tiga proses seperti yang berjalan pada sistem, yaitu pada staf Rumkit, staf Diskes dan personel.
Gambar 4.10. Sequence diagram untuk staf Rumkit
144
Gambar 4.11. Sequence diagram untuk staf Diskes
Gambar 4.12. Sequence diagram untuk personel
145
4.4.5.4.
Activity Diagram
Gambar 4.13 Activity Diagram untuk Personel, Diskes, dan Rumkit
146
Gambar 4.14. Activity Diagram untuk Urikes Puan dan Matra
Dalam activity diagram pada Gambar 4.13 untuk proses urikes, terdapat tiga aktor yang saling berhubungan, yaitu personel, Diskes, dan Rumkit. Proses di Rumkit, dimulai dengan pembuatan standar status kesehatan. Rumkit bertanggungjawab dalam pembuatan standar karena Rumkit memiliki peralatan yang lebih modern dan lebih akurat dibandingkan Diskes yang menggunakan alat pengukuran manual. Proses urikes sendiri dimulai sejak Diskes memberikan pengumuman mengenai pelaksanaan urikes di portal yang disediakan. Personel dapat mengakses portal tersebut, dan melihat
147
periode pelaksanaan urikes. Untuk personel dengan pangkat Pamen ke atas, urikes akan dilakukan di Rumkit. Sebaliknya personel dengan tingkat Pamen kebawah akan melakukan urikes di Diskes. Pada saat personel datang untuk melakukan urikes, petugas akan menanyakan data personel, yaitu NRP atau nama untuk membuka database urikes personel. Selama melakukan urikes, petugas pemeriksaan atau dokter akan menginputkan hasil pemeriksaan langsung dalam komputer, dimana telah disediakan pilihan (check box) atas diagnosis berdasarkan jenis pemeriksaan (umum U-J, puan, dan matra). Setelah selesai pemeriksaan, dapat dikalkulasi berdasarkan input sebelumnya, bagaimana status kesehatan personel sesuai jenis pemeriksaan. Selain itu, hasil urikes personel dapat segera disimpan dalam database urikes. Jika selama pemeriksaan terdapat diagonis yang tidak ada dalam pilihan atau tambahan, maka dokter dapat memberikan keterangan pada tempat yang disediakan. Dokter juga dapat memberikan keterangan jika diperlukan pemeriksaan tambahan, khususnya bagi petugas Diskes. Jika diperlukan pemeriksaan tambahan, maka pada saat pemeriksaan selesai, petugas Diskes dapat mengirimkan email kepada Rumkit, yang berisi surat rujukan bagi personel yang memerlukan
pemeriksaan
tambahan.
Setelah
melakukan
pemeriksaan tambahan, petugas urikes Rumkit akan meng-update hasil pemeriksaan melalui portal, dimana akses untuk mengubah akan secara khusus dibuka untuk personel yang diajukan karena
148
untuk tingkat Pamen ke bawah Rumkit tidak dapat melakukan perubahan atas hasil pemeriksaan personel. Selanjutnya hasil pemeriksaan kembali disimpan dalam database urikes. Setelah diketahui status kesehatan para personel, maka dapat diketahui pula, apakah personel tersebut memerlukan perawatan atau tidak. Terdapat dua tempat perawatan, yaitu di Diskes dan di Rumkit. Mereka yang memerlukan perawatan khusus (bagi tingkat Pamen ke bawah) dan personel Pamen ke atas akan melakukan perawatan ke Rumkit. Petugas Diskes kemudian akan mengirimkan pada Rumkit para personel yang memerlukan perawatan khusus. Sedangkan personel yang Pamen ke bawah yang tidak perlu perawatan khusus akan dirawat di Diskes. Petugas Diskes dan Rumkit kemudian akan memberikan pengumuman dan detail
perawatan
kepada
personel
yang
harus
melakukan
perawatan. Detail perawatan dapat dilihat melalui portal yang disediakan.
Melalui
portal
tersebut,
personel
juga
akan
mendapatkan notifikasi untuk melakukan perawatan sesuai dengan jadwal yang diberikan dan notifikasi juga akan dikirimkan melalui SMS. Jika personel melewatkan perawatan maka akan kembali dikirimkan baik melalui portal dan SMS, untuk mengingatkan perlu melakukan penjadwalan kembali perawatan. Akan tetapi, jika personel telah melewatkan 3 (tiga) kali perawatan, maka notifikasi akan dikirimkan juga pada kepala bagian tempat personel bekerja agar dapat diingatkan secara langsung.
149
Setelah dilakukan perawatan, maka status kesehatan personel akan diupdate oleh Diskes dan Rumkit, sesuai tempat perawatan. Sekali lagi akan diberikan akses kepada Rumkit untuk mengupdate status kesehatan personel yang melakukan perawatan khusus. Petugas Diskes dapat melihat update status kesehatan personel, dimana bagi personel yang masih membutuhkan perawatan akan diberikan notifikasi lagi untuk jadwal perawatan selanjutnya. Notifikasi akan terus diberikan sesuai jadwal dan dengan melihat status kesehatan personel. Setelah periode urikes selesai, petugas Diskes akan dapat melihat dan membuat laporan atas pelaksanaan urikes melalui portal. Jika diperlukan untuk dokumen, maka laporan dapat segera dicetak. Para personel juga dapat melihat hasil urikes, status kesehatan, dan detail perawatan mereka, baik berupa hasil atau secara detail melalui portal, dan dapat mencetaknya untuk keperluan administrasi jika diperlukan. Dalam proses urikes sendiri, terdapat beberapa tahapan yaitu urikes Umum, Puan, dan Matra. Urikes Puan dilakukan di Diskes dengan jenis pemeriksaan Spirometri, Dynamometri, Ergometri, dan Anthropometri. Sedangkan urikes Matra dilakukan di Diskes untuk OTT (Oxygen Tolerance Test) dan di Rumkit untuk Audiogram. Seperti yang dijelaskan sebelumnya, urikes Puan dan Matra hanya dilakukan oleh personel khusus, dan hanya dapat dilakukan jika hasil urikes Umum menunjukkan hasil yang
150
baik, tidak ada perawatan dan minimal status kesehatan adalah II (dua). Pada Gambar 4.14 adalah alur proses untuk pelaksanaan urikes Puan dan Matra. Jika diketahui hasil urikes Umum personel kurang baik, maka harus melakukan perawatan terlebih dahulu, seperti yang digambarkan pada activity diagram di atas (Gambar 4.13), dan tidak dapat melakukan urikes Puan atau Matra hingga status kesehatannya meningkat.
4.4.6. Alert Management System Dari activity diagram dan proses diatas telah digambarkan alur proses notifikasi secara keseluruhan berhubungan dengan perawatan pasien. Pada bagian ini, akan ditekankan pada proses notifikasi, khususnya notifikasi untuk personel yang tidak datang untuk perawatan. Jika personel tidak melewatkan perawatan, maka proses notifikasi akan sama dengan yang tergambar dalam activity diagram (Gambar 4.13). Pada Gambar 4.15 dapat dilihat alur proses notifikasi bagi personel yang dilakukan oleh Diskes untuk personel yang melewatkan jadwal perawatan tanpa adanya pemberitahuan atau penjadwalan ulang perawatan.
151
Gambar 4.15. Proses Notifikasi bagi personel yang tidak melakukan perawatan
Dalam penelitian ini, AMS yang diterapkan adalah menggunakan SMS dan notifikasi pada portal untuk mengingatkan pasien atas jadwal perawatan mereka dengan menggunakan jaringan selular (GSM network) dan internet. Pasien tidak perlu melakukan balasan, tetapi jika pada saat perawatan pasien tidak datang, maka akan dikirimkan kembali alert melalui SMS dan portal untuk segera melakukan penjadwalan ulang perawatan. Jika pasien tetap tidak datang untuk perawatan setelah 3 kali notifikasi, maka alert akan dikirimkan pada kepala bagian personel.
152
4.4.7. Table Specification Untuk database yang digunakan dapat digambarkan dalam rincian tabel berikut : Tabel 4.106. Table Specification Class Grade Table
Grade
Primary Key
Grade_id
Foreign Key
---
Field Grade_id Grade_Name
Tipe Data Char VarChar
Size
Null
2
Not Null
Auto Increment No
15
Not Null
No
Keterangan Primary Key Nama pangkat
Tabel 4.107. Table Specification Class Position Table
Position
Primary Key
Grade_id
Foreign Key
Dept_id Tipe Data Char
Field Position_id Dept_id Position_Name
Not Null
Auto Increment No
Primary Key
2
Not Null
No
Foreign Key
50
Not Null
No
Nama jabatan
Size
Null
2
Char VarChar
Keterangan
Tabel 4.108. Table Specification Class PersMil Table
PersMil
Primary Key
NRP
Foreign Key
Grade_id, Position_id, Dept_id Tipe Data
Size
Null
NRP
Char
8
Not Null
Auto Increment No
Name
VarChar
2
Not Null
No
Nama personel
Char
2
Not Null
No
Foreign Key
Field
Grade_id
Keterangan Primary Key
153
Position_id
Char
2
Not Null
No
Foreign Key
Dept_id
Char
2
Not Null
No
Foreign Key
Not Null
No
Tanggal lahir
Date_birth
DateTime
Tabel 4.109. Table Specification Class PersPNS Table
PersPNS
Primary Key
NIP
Foreign Key
Grade_id, Position_id, Dept_id Tipe Data
Size
Null
Char
15
Not Null
Auto Increment No
VarChar
2
Not Null
No
Nama personel
Grade_id
Char
2
Not Null
No
Foreign Key
Position_id
Char
2
Not Null
No
Foreign Key
Dept_id
Char
2
Not Null
No
Foreign Key
Not Null
No
Tanggal lahir
Field NIP Name
Date_birth
DateTime
Keterangan Primary Key
Tabel 4.110. Table Specification Class Department Table
Department
Primary Key
Dept_id
Foreign Key
---
Field Dept_id Dept_Name
Tipe Data
Size
Null
Char
2
Not Null
Auto Increment No
VarChar
30
Not Null
No
Keterangan Primary Key Nama personel
Tabel 4.111. Tabel Specification Class UrikesRecord Table
UrikesRecord
Primary Key
NoRikkes
Foreign Key
NRP, NIP
Field
Tipe Data
Size
Null
Auto Increment
Keterangan
154
NoRikkes
Char
5
Not Null
No
Primary Key
NRP
Char
8
Not Null
No
Foreign Key
NIP
Char
15
Not Null
No
Foreign Key
VarChar
50
Not Null
No
History
History
Tabel 4.112. Tabel Specification Class UrikesRecord_Dt Table
UrikesRecord_Dt
Primary Key
DateTime
Foreign Key
NRP, NIP
Field
Tipe Data
DateTime
Size
DateTime
Null Not Null
Auto Keterangan Increment No Primary Key
NRP
Char
8
Not Null
No
Foreign Key
NIP
Char
15
Not Null
No
Foreign Key
No_RikUm
Char
10
Not Null
No
Foreign Key
No_RikBedah
Char
10
Not Null
No
Foreign Key
No_RikLab
Char
10
Not Null
No
Foreign Key
No_EKG
Char
10
Not Null
No
Foreign Key
No_RikRontgen
Char
10
Not Null
No
Foreign Key
No_RikUSG
Char
10
Not Null
No
Foreign Key
No_RikGinekologi
Char
10
Not Null
No
Foreign Key
No_Gigi
Char
10
Not Null
No
Foreign Key
No_THT
Char
10
Not Null
No
Foreign Key
No_RikMata
Char
10
Not Null
No
Foreign Key
No_RikAnamnesa
Char
10
Not Null
No
Foreign Key
VarChar
5
Not Null
No
Hasil stakes
HStakes
Tabel 4.113. Tabel Specification Class StaffMedis Table
StaffMedis
Primary Key
Staff_id
Foreign Key
---
Field
Tipe Data
Size
Null
Auto
Keterangan
155
Increment Staff_id
Char
5
Not Null
No
Primary Key
Name
VarChar
20
Not Null
No
Nama staf medis
NRP
Char
8
Not Null
No
NRP staf medis
NIP
Char
15
Not Null
No
VarChar
25
Not Null
No
NIP staf medis Keahlian staf medis
J_Cons
Tabel 4.114. Tabel Specification Class Program Table
Program
Primary Key
Program_id
Foreign Key
---
Field
Not Null
Auto Increment No
Primary Key
5
Not Null
No
Foreign Key
20
Not Null
No
Nama program
Not Null
No
Waktu
Not Null
No
Hasil urikes
Not Null
No
Diagnosis
Tipe Data
Size
Null
Program_id
Char
5
Staff_id
Char
Name
VarChar
Date
DateTime
H_Rikkes
VarChar
Desc
30
Text
Keterangan
Tabel 4.115. Tabel Specification Class Puan Table
Puan
Primary Key
No_Puan
Foreign Key
NRP
Field
Not Null
Auto Increment No
Primary Key
8
Not Null
No
Foreign Key
5
Not Null
No
Hasil stakes
Not Null
No
Keterangan
Tipe Data
Size
Null
No_Puan
Char
5
NRP
Char VarChar
Stakes_Puan Desc
Text
Keterangan
156
Tabel 4.116. Tabel Specification Class Puan_Dt Table
Puan_Dt
Primary Key
Date NRP, No_RikUm, No_RikBedah, No_RikLab, No_RikEKG, No_RikRontgen, No_USG, No_RikUSG, No_RikGinekologi, No_RikGigi, No_RikTHT, No_RikMata, No_Rik_Anamnesa Auto Tipe Data Size Null Keterangan Increment DateTime Not Null No Primary Key
Foreign Key
Field Date NRP
Char
8
Not Null
No
Foreign Key
No_RikUm
Char
10
Not Null
No
Foreign Key
No_RikBedah
Char
10
Not Null
No
Foreign Key
No_RikLab
Char
10
Not Null
No
Foreign Key
No_EKG
Char
10
Not Null
No
Foreign Key
No_RikRontgen
Char
10
Not Null
No
Foreign Key
No_RikUSG
Char
10
Not Null
No
Foreign Key
No_RikGinekologi
Char
10
Not Null
No
Foreign Key
No_Gigi
Char
10
Not Null
No
Foreign Key
No_THT
Char
10
Not Null
No
Foreign Key
No_RikMata
Char
10
Not Null
No
Foreign Key
No_RikAnamnesa
Char
10
Not Null
No
Foreign Key
Ant_Puan
VarChar
7
Not Null
No
Diagnosa
Ergo_Puan
VarChar
6
Not Null
No
Diagnosa
Spiro_Puan
VarChar
7
Not Null
No
Diagnosa
Dyna_Puan
VarChar
3
Not Null
No
Diagnosa
HStakes
VarChar
5
Not Null
No
Hasil stakes
Tabel 4.117. Tabel Specification Class RikBedah Table
RikBedah
Primary Key
No_RikBedah
Foreign Key
No_U Tipe Data
Field
Size
Null
Auto Increment
Keterangan
157
No_RikBedah
Char
8
Not Null
No
Primary Key
No_U
Char
5
Not Null
No
Foreign Key
Mammae
Text
Not Null
No
Diagnosa
Hernia
Text
Not Null
No
Diagnosa
Anus
Text
Not Null
No
Diagnosa
Tabel 4.118. Tabel Specification Class RikLab Table
RikLab
Primary Key
No_RikLab
Foreign Key
No_U Tipe Data Char
Field No_RikLab
Not Null
Auto Increment No
Primary Key
Not Null
No
Foreign Key
Size
Null
8 5
Keterangan
No_U
Char
Darah
Text
Not Null
No
Diagnosa
Urine
Text
Not Null
No
Diagnosa
Tabel 4.119. Tabel Specification Class RikEKG Table
RikEKG
Primary Key
No_RikEKG
Foreign Key
No_U Tipe Data Char
Field No_RikEKG
Not Null
Auto Increment No
Primary Key
Size
Null
8
Keterangan
No_U
Char
5
Not Null
No
Foreign Key
MST
VarChar
10
Not Null
No
Diagnosa
Istirahat
VarChar
10
Not Null
No
Diagnosa
Treadmil
VarChar
10
Not Null
No
Diagnosa
158
Tabel 4.120. Tabel Specification Class RikRontgen Table
RikRontgen
Primary Key
No_RikRontgen
Foreign Key
No_U Tipe Data Char
Not Null
Auto Increment No
Primary Key
5
Not Null
No
Foreign Key
VarChar
20
Not Null
No
Diagnosa
Jantung
VarChar
20
Not Null
No
Diagnosa
Sinus
VarChar
20
Not Null
No
Diagnosa
Paru
VarChar
20
Not Null
No
Diagnosa
Size
Null
8
Char
Diaghframa
Field No_RikEKG No_U
Keterangan
Tabel 4.121. Tabel Specification Class RikUSG Table
RikUSG
Primary Key
No_RikUSG
Foreign Key
No_U Tipe Data Char
Field No_USG
Not Null
Auto Increment No
Primary Key
Size
Null
8
Keterangan
No_U
Char
5
Not Null
No
Foreign Key
Desc
VarChar
20
Not Null
No
Diagnosa
Tabel 4.122. Tabel Specification Class RikUm Table
RikUm
Primary Key
No_RikUm
Foreign Key
No_U, No_A, No_B, No_J Tipe Size Null Data 8 Char Not Null
Auto Increment No
Primary Key
Field No_RikUm
Keterangan
No_U
Char
5
Not Null
No
Foreign Key
No_A
Char
5
Not Null
No
Foreign Key
No_B
Char
5
Not Null
No
Foreign Key
159
No_J
Char
5
Not Null
No
Foreign Key
BB
VarChar
3
Not Null
No
Diagnosa
TB
VarChar
3
Not Null
No
Diagnosa
Tensi
VarChar
7
Not Null
No
Diagnosa
Angg_Gerak
VasChar
10
Not Null
No
Diagnosa
Tabel 4.123. Tabel Specification Class Stakes_Umum Table
Stakes_Umum
Primary Key
No_U
Foreign Key
---
No_U
Tipe Data Char
Diagnosis
Text
J_Stakes
VarChar
Field
Size
Null
5
Not Null
Auto Increment No
Not Null
No
Not Null
No
10
Keterangan Primary Key Diagnosa Golongan hasil stakes
Tabel 4.124. Tabel Specification Class RikGinekologi Table
RikGinekologi
Primary Key
No_RikGinekologi
No_U Tipe Field Data No_RikGinekologi Char Foreign Key
Not Null
Auto Increment No
Primary Key
Size
Null
10
Keterangan
No_U
Char
5
Not Null
No
Foreign Key
Desc
VarChar
20
Not Null
No
Diagnosa
Tabel 4.125. Tabel Specification Class Stakes_Atas Table
Stakes_Atas
Primary Key
No_A
Foreign Key
---
Field
Tipe Data
Size
Null
Auto Increment
Keterangan
160
No_A
Char
Diagnosis
Text
J_Stakes
VarChar
5
10
Not Null
No
Primary Key
Not Null
No
Not Null
No
Diagnosa Golongan hasil stakes
Tabel 4.126. Tabel Specification Class Stakes_Bawah Table
Stakes_Bawah
Primary Key
No_B
Foreign Key
---
No_B
Tipe Data Char
Diagnosis
Text
J_Stakes
VarChar
Field
Size
Null
5
Not Null
Auto Increment No
Not Null
No
Not Null
No
10
Keterangan Primary Key Diagnosa Golongan hasil stakes
Tabel 4.127. Tabel Specification Class Stakes_Gigi Table
Stakes_Gigi
Primary Key
No_G
Foreign Key
---
No_G
Tipe Data Char
Diagnosis
Text
J_Stakes
VarChar
Field
Size
Null
5
Not Null
Auto Increment No
Not Null
No
Not Null
No
10
Keterangan Primary Key Diagnosa Golongan hasil stakes
Tabel 4.128. Tabel Specification Class Stakes_Lihat Table
Stakes_Lihat
Primary Key
No_L
Foreign Key
---
Field No_L
Tipe Data Char
Size
Null
5
Not Null
Auto Increment No
Keterangan Primary Key
161
Diagnosis
Text
J_Stakes
VarChar
10
Not Null
No
Not Null
No
Diagnosa Golongan hasil stakes
Tabel 4.129. Tabel Specification Class Stakes_Dengar Table
Stakes_Dengar
Primary Key
No_D
Foreign Key
---
No_D
Tipe Data Char
Diagnosis
Text
J_Stakes
VarChar
Field
Size
Null
5
Not Null
Auto Increment No
Not Null
No
Not Null
No
10
Keterangan Primary Key Diagnosa Golongan hasil stakes
Tabel 4.130. Tabel Specification Class Gizi Table
Gizi
Primary Key
Gizi_id
Foreign Key
---
Gizi_id
Tipe Data Char
Desc
Text
Field
Score_Gizi
VarChar
Size
Null
3
Not Null
Auto Increment No
Not Null
No
Diagnosa
Not Null
No
Angka gizi
3
Keterangan Primary Key
Tabel 4.131. Tabel Specification Class RikGigi Table
RikGigi
Primary Key
No_RikGigi
Foreign Key
No_G Tipe Data Char
Field No_RikGigi No_G Ekstrasi
Not Null
Auto Increment No
Primary Key
5
Not Null
No
Foreign Key
10
Not Null
No
Diagnosa
Size
Null
8
Char VarChar
Keterangan
162
Protese
VarChar
7
Not Null
No
Diagnosa
Konsevasi
VarChar
15
Not Null
No
Diagnosa
Karang
VarChar
10
Not Null
No
Diagnosa
Tabel 4.132. Tabel Specification Class RikTHT Table
RikTHT
Primary Key
No_THT
Foreign Key
No_D Tipe Data Char
Field No_THT
Not Null
Auto Increment No
Primary Key
Not Null
No
Foreign Key
Size
Null
8 5
Keterangan
No_D
Char
Hidung
Text
Not Null
No
Diagnosa
Telinga
Text
Not Null
No
Diagnosa
Tenggorokan
Text
Not Null
No
Diagnosa
Tabel 4.133. Tabel Specification Class RikMata Table
RikMata
Primary Key
No_RikMata
Foreign Key
No_L Tipe Data Char
Field No_RikMata
Not Null
Auto Increment No
Primary Key
Not Null
No
Foreign Key
Size
Null
8 5
Keterangan
No_L
Char
Refraksi
Text
Not Null
No
Diagnosa
OD
Text
Not Null
No
Diagnosa
OT
Text
Not Null
No
Diagnosa
Presbio
Text
Not Null
No
Diagnosa
TOD
Text
Not Null
No
Diagnosa
TOS
Text
Not Null
No
Diagnosa
163
Tabel 4.134. Tabel Specification Class RikAnamnesa Table
RikAnamnesa
Primary Key
No_RikAnamnesa
Foreign Key
No_U Tipe Data Char
Field No_RikAnamnesa No_U
Char
Desc
Text
Not Null
Auto Increment No
Primary Key
Not Null
No
Foreign Key
Not Null
No
Diagnosa
Size
Null
8 5
Keterangan
Tabel 4.135. Tabel Specification Class Nomogram Table
Nomogram
Primary Key
Age
Foreign Key
Age
--Tipe Data Char
Bodyfat_Male Bodyfat_Female
Field
Size
Null
2
Not Null
Auto Increment No
VarChar
3
Not Null
No
VarChar
3
Not Null
No
Keterangan Primary Key Angka lemak laki-laki Angka lemak wanita
Tabel 4.136. Tabel Specification Class Skinfold Table
Skinfold
Primary Key
Skinfold_id
Foreign Key
Age
--Tipe Data Char
Bodyfat_Male Bodyfat_Female
Field
Size
Null
2
Not Null
Auto Increment No
VarChar
3
Not Null
No
VarChar
3
Not Null
No
Keterangan Primary Key Angka lemak laki-laki Angka lemak wanita
164
Tabel 4.137. Tabel Specification Class Dynamometri Table
Dynamometri
Primary Key
Class_Dyna
Foreign Key
Class_Dyna
--Tipe Data Char
BackPower
Size
Null
5
Not Null
Auto Increment No
VarChar
3
Not Null
No
LegPower
VarChar
3
Not Null
No
HandfullPower
VarChar
3
Not Null
No
PullPower
VarChar
3
Not Null
No
Field
Keterangan Primary Key Kekuatan punggung Kekuatan tangan Kekuatan genggaman tangan Kekuatan pukulan tangan
Tabel 4.138. Tabel Specification Class ErgoCycle Table
ErgoCycle
Primary Key
ErgoClass
Foreign Key
ErgoClass
--Tipe Data Char
EKG_AVL
Size
Null
5
Not Null
Auto Increment No
VarChar
7
Not Null
No
Diagnosa
EKG_V5
VarChar
7
Not Null
No
Diagnosa
EKG_V6
VarChar
7
Not Null
No
Diagnosa
Field
Keterangan Primary Key
Tabel 4.139. Tabel Specification Class Audio Table
Audio
Primary Key
No_Class
Foreign Key
--Tipe Data Char
Field No_Class
Size
Null
4
Not Null
Auto Increment No
Keterangan Primary Key
165
Spec
30
VarChar
Not Null
No
Keterangan
Tabel 4.140. Tabel Specification Class Spirometri Table
Spirometri
Primary Key
SpiroClass
Foreign Key
---
SpiroClass
Tipe Data Char
FEV
Char
5
Not Null
No
Diagnosa
VC
Char
5
Not Null
No
Diagnosa
Field
Size
Null
3
Not Null
Auto Increment No
Keterangan Primary Key
Tabel 4.141. Tabel Specification Class IMT Table
IMT
Primary Key
IMT_id
Foreign Key
--Tipe Data Char
Field IMT_id Desc_IMT
VarChar
Size
Null
3
Not Null
Auto Increment No
20
Not Null
No
Keterangan Primary Key Diagnosa
Tabel 4.142. Tabel Specification Class IMT_Dt Table
IMT_Dt
Primary Key
Date
Foreign Key
---
Date
DateTime
Not Null
Auto Increment No
Time
DateTime
Not Null
No
Waktu
BB
VarChar
3
Not Null
No
Berat badan
TB
VarChar
3
Not Null
No
Tinggi badan
Result_IMT
VarChar
7
Not Null
No
Hasil kalkulasi
Field
Tipe Data
Size
Null
Keterangan Primary Key
166
Tabel 4.143. Tabel Specification Class VO2Max Table
VO2Max
Primary Key
HeartRate
Foreign Key
--Tipe Data
Size
Null
Char
3
Not Null
Auto Increment No
Oxigen1
VarChar
5
Not Null
No
Oksigen
Oxigen2
VarChar
5
Not Null
No
Oksigen
Oxigen3
VarChar
5
Not Null
No
Oksigen
Oxigen4
VarChar
5
Not Null
No
Oksigen
Field HeartRate
Keterangan Primary Key
Tabel 4.144. Tabel Specification Class VO2Max_Dt Table
VO2Max_Dt
Primary Key
Date
Foreign Key
---
Field
Tipe Data
Date
DateTime
ResultVO2Max
VarChar Text
Desc_V
Not Null
Auto Increment No
5
Not Null
No
Hasil kalkulasi
5
Not Null
No
Diagnosa
Size
Null
Keterangan Primary Key
Tabel 4.145. Tabel Specification Class OTT Table
OTT
Primary Key
OTT_Grade
Foreign Key
---
Field OTT_Grade
Tipe Data
Size
Null
Char
2
Not Null
Auto Increment No
Keterangan Primary Key
Time
DateTime
Not Null
No
Waktu
Long_Time
DateTime
Not Null
No
Waktu
167
Tabel 4.146. Tabel Specification Class Matra Table
Matra
Primary Key
No_Matra
Foreign Key
NRP Tipe Data
Size
Null
No_Matra
Char
3
Not Null
Auto Increment No
NRP
Char
8
Not Null
No
VarChar
10
Not Null
No
Field
Stakes_ Matra
Keterangan Primary Key Foreign Key Hasil urikes matra
Tabel 4.147. Tabel Specification Class Matra_Dt Table
Matra_Dt
Primary Key
Date NRP, No_RikUm, No_RikBedah, No_RikLab, No_RikEKG, No_RikRontgen, No_USG, No_RikUSG, No_RikGinekologi, No_RikGigi, No_RikTHT, No_RikMata, No_Rik_Anamnesa Auto Tipe Keterangan Size Null Increment Data 3 Char Not Null No Primary Key
Foreign Key
Field No_Matra NRP
Char
8
Not Null
No
Foreign Key
No_RikUm
Char
10
Not Null
No
Foreign Key
No_RikBedah
Char
10
Not Null
No
Foreign Key
No_RikLab
Char
10
Not Null
No
Foreign Key
No_EKG
Char
10
Not Null
No
Foreign Key
No_RikRontgen
Char
10
Not Null
No
Foreign Key
No_RikUSG
Char
10
Not Null
No
Foreign Key
No_RikGinekologi
Char
10
Not Null
No
Foreign Key
No_Gigi
Char
10
Not Null
No
Foreign Key
No_THT
Char
10
Not Null
No
Foreign Key
No_RikMata
Char
10
Not Null
No
Foreign Key
No_RikAnamnesa
Char
10
Not Null
No
Foreign Key
OTT
Char
10
Not Null
No
Foreign Key
VarChar
7
Not Null
No
Diagnosa
Ant_Puan
168
Ergo_Puan
VarChar
6
Not Null
No
Diagnosa
Spiro_Puan
VarChar
7
Not Null
No
Diagnosa
Dyna_Puan
VarChar
3
Not Null
No
Diagnosa
Char
10
Not Null
No
VarChar
10
Not Null
No
Foreign Key Hasil urikes matra
Audio Stakes_ Matra
4.4.8. User Interface
Gambar 4.16. Tampilan Login Portal Urikes
Untuk mengakses portal Urikes, maka petugas maupun personel harus melakukan login terlebih dahulu. Berdasarkan NRP, password, dan status, batasan akses akan ditetapkan (Gambar 4.16).
169
a. Petugas Diskes dan Rumkit
Gambar 4.17. Halaman depan (Home) portal urikes
Setelah melakukan login, petugas Diskes atau Rumkit dapat melihat halaman depan portal yang menampilkan pengumuman-pengumuman berhubungan dengan urikes (Gambar 4.17). Terdapat 4 (empat) menu utama dalam portal ini yang dapat diakses oleh petugas, yaitu halaman depan, personel, pengumuman, dan laporan.
Gambar 4.18. Menu Personel Portal Urikes
170
Pada menu personel, petugas urikes dapat meng-input-kan nama dan NRP, NIP, beserta strata, dan satuan kerja personel untuk membuka file urikes personel (Gambar 4.18). Diperlukan informasi strata untuk menentukan tempat urikes personel (Diskes atau Rumkit), dan informasi satuan kerja karena terdapat urikes tambahan bagi mereka yang memiliki satuan kerja Dislambair, Marinir, Satpaska, dan KRI.
Gambar 4.19. Sub-menu Personel untuk melihat Data Personel
Dalam tampilan menu Personel, petugas dapat melihat data personel, tetapi tidak dapat melakukan perubahan apapun, karena petugas urikes tidak memiliki akses untuk mengubah data personel (Gambar 4.19). Selain data personel, dalam menu Personel, juga terdapat sub-menu Urikes dan Perawatan.
171
Gambar 4.20. Sub-menu Urikes menampilkan summary urikes personel
172
Pada saat petugas membuka submenu Urikes, maka akan ditampilkan summary urikes personel untuk periode terakhir urikes (Gambar 4.20). Terdapat 3 (tiga) jenis urikes yang ditampilkan, yaitu umum, puan, dan matra. Dalam summary urikes ini informasi tidak ditampilkan secara detail, tetapi hanya kesimpulan diagnosis berdasarkan kategori pemeriksaan (umum-U hingga jiwa-J), beserta status kesehatan tiap jenis urikes yang diikuti. Petugas dapat melihat detail dari urikes personel dengan link “lihat detail” yang disediakan dibagian bawah summary. Pada bagian atas tampilan, disediakan berbagai fungsi, seperti tambah, edit, history, email, dan cetak.
Tanggal Stakes Keterangan II‐P Perawatan gigi 16 Agustus 2011 10 Januari 2011 III
Gambar 4.21. Fungsi History dalam Sub-menu Urikes
Pada fungsi History, petugas dapat melihat informasi urikes personel untuk tiap periode urikes yang diikuti. Dalam History urikes, akan ditampilkan status kesehatan terakhir serta keterangan yang diperlukan, sehingga dapat diketahui apakah personel masih dalam perawatan, dan
173
perawatan apakah yang sedang dilakukan (Gambar 4.21). Selain itu, petugas dapat melihat hasil dan detail dari hasil pemeriksaan setiap periode urikes dengan memilih periode yang diinginkan.
Gambar 4.22. Fungsi Tambah/Edit dalam Sub-menu Urikes, contoh: Urikes Gigi-G
174
Pada fungsi Tambah, petugas urikes dapat meng-input-kan hasil pemeriksaan sesuai jenis dan kategori urikes yang dilakukan oleh personel. Bagi personel yang bukan pasukan khusus, maka hanya perlu melakukan urikes Umum (U-J). Uji pemeriksaan dilakukan secara berurutan, dari Umum-U hingga G-gigi, sedangkan untuk Jiwa-J hanya dilakukan setiap 5 (lima) tahun sekali. Gambar di atas menunjukan contoh tampilan untuk urikes umum bagian gigi-G, dimana hasil diagnosis di-input-kan dalam check box yang sesuai (Gambar 4.22). Pada akhir pemeriksaan bagian gigiG, petugas dapat mengkalkulasi status kesehatan personel untuk bagian atas-A, dan menyimpan hasilnya. Setiap satu kategori pemeriksaan selesai dilakukan, para dokter atau petugas urikes dapat memberikan keterangan jika diperlukan pemeriksaan tambahan dengan menggunakan kotak yang disediakan dibagian bawah tampilan. Pada saat pemeriksaan terakhir selesai dilakukan, yaitu pada kategori Gigi-G dan Jiwa-J, akan terdapat tombol Selesai, dimana status kesehatan akhir akan tertampilkan di bagian atas. Status kesehatan terakhir adalah status kesehatan terburuk dari semua kategori pemeriksaan. Jika terdapat keterangan pemeriksaan tambahan, maka akan dibuka aplikasi email untuk mengirimkan rujukan pada Rumkit atas personel tersebut, dan pemeriksaan tambahan apa yang diperlukan. Selanjutnya
pada
fungsi
Edit,
petugas
dapat
mengubah
hasil
pemeriksaan, jika telah dilaksanakan perawatan. Tampilan untuk fungsi Edit sama dengan fungsi Tambah, hanya berbeda dalam langkah-langkah untuk mengaktifkan fungsi tersebut. Untuk membuka fungsi Edit, petugas perlu
175
terlebih dahulu membuka History, kemudian memilih periode terakhir urikes untuk membuka summary dan detail perawatan. Setelah detail perawatan personel tertampilkan, maka fungsi Edit dapat digunakan.
No. Hari 1 Senin 2 Rabu 3 Jumat
Tanggal Kategori 20 Agustus 2011 D 22 Agustus 2011 A 24 Agustus 2011 L
Jenis Perawatan
Dokter/Staf Medis
Gambar 4.23. Sub-menu Perawatan dalam fungsi Tambah/Edit detail perawatan Dalam sub-menu perawatan, petugas urikes dapat menambahkan detail perawatan bagi personel yang membutuhkan. Bagi personel yang perlu perawatan khusus dan personel dengan strata Pamen ke atas, perawatan akan dilakukan di Rumkit, dimana petugas Rumkit yang menentukan detail perawatan, jadwal, dan staf medis yang bertanggungjawab. Jika personel
176
melewatkan jadwal perawatan, maka petugas urikes dapat mengedit detail perawatan untuk memberikan jadwal tambahan perawatan (Gambar 4.23).
Gambar 4.24. Menu Pengumuman dalam fungsi Tambah/Edit
Petugas urikes juga dapat memberikan pengumuman berhubungan dengan pemeriksaan kesehatan, seperti jadwal pelaksanaan urikes, hasil urikes, atau mengenai perawatan (Gambar 4.24). Pengumuman dapat diberikan kepada semua personel atau personel yang memerlukan perawatan saja.
177
No.
Nama
Satker
Stakes U
P
M
Perawatan?
Tanggal
Status
1
Y
miss!!
2
‐
done
3
next
4 5 n
Gambar 4.25. Menu Laporan dalam Laporan Data Urikes
Pada menu laporan, petugas urikes dapat melihat data urikes seluruh personel, termasuk status kesehatan, status perawatan, dan jadwal perawatan selanjutnya (Gambar 4.25). Dengan demikian dapat memudahkan petugas urikes dalam pemantauan kesehatan personel. Status perawatan personel dapat berupa Done, dimana personel tidak perlu melakukan perawatan lagi; Miss!!, dimana personel telah melewatkan jadwal perawatannya; atau Next, dimana personel masih memiliki jadwal perawatan selanjutnya. Dengan laporan ini, petugas dapat memberikan notifikasi kepada personel yang melewatkan perawatan dan mereka yang perlu melakukan perawatan selanjutnya. Notifikasi akan muncul pada halaman depan tampilan personel dan pada telepon genggam personel berupa pesan singkat. Data urikes ini dapat dikirimkan melalui email atau dicetak, sesuai dengan kebutuhan Diskes dan Rumkit.
178
No.
Nama
Satker
Strata
Urikes?
Stakes U
P
M
1
Sudah
II
B
B
2
Belum
‐
‐
‐
3 4 5 n Jumlah Personel Personel belum Urikes:
Gambar 4.26. Menu Laporan dalam Laporan Personel Urikes
Dalam menu laporan ini, terdapat jenis laporan lainnya, seperti Personel Urikes yang menunjukkan status urikes semua personel beserta status kesehatannya (Gambar 4.26). Dengan demikian, petugas tidak perlu menghitung secara manual personel yang belum melakukan urikes. Selain itu, personel yang belum melakukan urikes dapat diberikan notifikasi untuk segera melakukan pemeriksaan.
179
No.
Nama
Satker
Strata
Stakes UMUM U
A
B
1
II
I
IIP
2
‐
‐
‐
D
L
G
Stakes PUAN J TOT. Antro
Ergo
Spiro
Dinamo TOT.
Stakes MATRA OTT
Audio TOT.
IIP
3 4 5 n
Gambar 4.27. Menu Laporan dalam Laporan Hasil Urikes
Jenis laporan lainnya adalah Status Kesehatan Personel, dimana petugas dapat mengetahui status kesehatan tiap personel untuk tiap jenis dan kategori urikes (Gambar 4.27).
Gambar 4.28. Menu Laporan dalam Laporan-Custom
180
Petugas urikes juga dapat membuat laporan sesuai kebutuhan. Petugas dapat memberi nama laporan, menginputkan jumlah kolom, nama kolom, dan pengurutan berdasarkan kolom (Gambar 4.28).
b. Personel
Gambar 4.29. Halaman Depan (Home) Portal Urikes untuk Personel
Untuk personel, setelah melakukan login, personel akan dapat melihat halaman depan yang berisi pengumuman dan notifikasi (Gambar 4.29). Dalam tampilan untuk personel, menu yang disediakan adalah halaman depan, Personel, dan Perawatan.
181
Tanggal Stakes Keterangan 16 Agustus 2011 II‐P Perawatan gigi 10 Januari 2011 III
Gambar 4.30. Menu Personel dalam fungsi History
Pada tampilan menu Personel, terdapat sub menu Data Personel dan Urikes. Personel dapat melihat data pribadi, tetapi tidak dapat mengubahnya. Pada sub menu Urikes, personel dapat melihat history urikes yang telah dilakukannya, status kesehatan, serta keterangan (Gambar 4.30). Personel juga dapat melihat summary dan detail urikes dengan tampilan yang sama dengan tampilan petugas urikes, tetapi tidak dengan fungsi tambah dan edit. Personel dapat mencetak hasil urikes tersebut jika diperlukan dalam administrasi.
182
No. Hari 1 Senin 2 Rabu 3 Jumat
Tanggal Kategori 20 Agustus 2011 D 22 Agustus 2011 A 24 Agustus 2011 L
Jenis Perawatan
Dokter/Staf Medis
Status √ miss!!
Gambar 4.31. Menu Perawatan menampilkan Detail Perawatan
Pada menu perawatan, personel dapat melihat informasi perawatan, beserta status perawatan, status kesehatan, dan notifikasi (Gambar 4.31).
4.4.9. Topografi Jaringan Sistem Urikes
Gambar 4.32 Topografi Jaringan Sistem Urikes
183
Dapat dilihat pada gambar di atas hubungan antara Diskes dan Rumkit
yang
terkait.
Dalam
penelitian
ini
network
hanya
menghubungkan Diskes Armabar, Rumkit Mintoharjo, dan personel untuk akses terhadap data urikes. Beberapa informasi yang diakses melalui jaringan adalah data urikes, pengiriman notifikasi menggunakan jaringan GSM atau UMTS pada telepon genggam personel, detail perawatan yang sebelumnya disimpan dalam server urikes dapat diakses oleh personel melalui portal.
4.4.10. Business Process Management System (BPMS) Merupakan suatu kegiatan yang dilakukan dengan meliputi perencanaan, pelaksanaan, pemeriksaan, dan tindakan (plan, do, check, act) (Rodney, 2001). Pada peningkatan bisnis, sangat dibutuhkan keterlanjutan dan penyesuaian terhadap proses yang berjalan dengan tujuan untuk pencapaian keuntungan tertinggi. Namun di dalam sistem Urikes
ini,
pemerintahan
dikarenakan
sistem
digunakan
maka sistem digunakan agar
untuk dapat
organisasi mendukung
keberhasilan pencapaian tujuan yaitu terlaksananya proses urikes yang dapat terkontrol dan efisien, sehingga, dapat mendukung pemantauan tingkat kesehatan personel secara baik dan berkelanjutan dengan dukungan data yang selalu akurat dan up to date. BPM tidak dapat hanya diterapkan pada jangka pendek, dan tidak harus tentang proses yang dilakukan secara bertahap. Untuk mempertahankan “natural
184
leadership” yang dengan cepat dapat menimbulkan perubahan, maka sebuah organisasi harus terus mengubah dirinya (Sethi dan Raja, 1998). Pada intinya, sistem urikes ini merupakan perbaikan proses serta pemanfaatan teknologi yang sudah berkembang.
4.4.11. Document Management System (DMS) Aplikasi dari DMS dapat mengakibatkan efisiensi terhadap distrinusi dan pengontrolan informasi, data dan file di dalam suatu organisasi. Program pada sistem ini menyederhanakan prosedur bisnis, perputaran dokumen dan juga notifikasi dengan e-mail (Laserfiche, 2007). DMS harus terdiri dari lima komponen, yaitu : memaksimalkan alat dan infrastruktur yang ada untuk memasukkan dokumen ke dalam sistem, metode di dalam menyimpan dan mengarsipkan dokumen, mengindekskan dan menggunakan suatu media untuk mengambil data, fasilitas di dalam mengdistribuan dokumen yang terdapat di dalam sistem, serta keamanan di dalam pengaksessan sistem. Pada sistem urikes memiliki pula kemudahan dalam mendapatkan informasi yang diinginkan sesuai dengan tingkatan akses yang diberikan.
4.4.12. Knowledge Management (KM) KM telah menjadi sesuatu yang sangat penting dan terdapat pada proses
kebijakan,
strategi,
dan
implementasi
di
berbagai
perusahaan, pemerintahan, dan lembaga (Malhotra, 2005). Berdasarkan analisis
multi-tahun
makroekonomi
dari
ratusan
perusahaan,
185
Strassmann (1997) telah menekankan bahwa itu bukan komputer, tapi apa yang dilakukan orang dengan sesuatu yang bagi mereka merupakan hal penting. Disamping itu, peran motivasi pengguna dan komitmen dalam penilaian kinerja teknologi informasi sangatlah penting. Di dalam sistem urikes ini merupakan kumpulan dari data yang dimiliki setiap klinik dengan jenis-jenis penyakit. Dari data tersebut digunakan untuk menentukan status kesehatan dari personel yang melaksanakan urikes. Disamping itu, informasi dan data kesehatan personel tersimpan dengan baik serta dengan adanya sistem urikes ini. Sehingga sangat memudahkan di dalam pencarian informasi mengenai kesehatan personel serta riwayat pemantauannya.
4.4.13. Performance Measurement Dalam Pengukuran Kinerja dan Evaluasi untuk Definisi dan Hubungan
(GAO/GGD-98-26),
di
Amerika
Serikat,
General
Accounting Office (GAO) memberikan definisi sebagai berikut : Pengukuran kinerja adalah pemantauan dan pelaporan prestasi program, khususnya kemajuan menuju tujuan preestablished. Hal ini biasanya dilakukan oleh program atau lembaga manajemen. Ukuran kinerja dapat mengatasi jenis atau tingkat kegiatan program yang dilakukan (proses), produk langsung dan layanan yang diberikan oleh sebuah program (output), dan / atau hasil yang produk dan jasa (hasil). Sebuah program? "Mungkin setiap kegiatan, proyek, fungsi, atau kebijakan yang
186
diidentifikasi memiliki tujuan atau serangkaian tujuan” (Artley dan Stroh, 2001). Pada sistem ini evaluasi dilaksanakan setiap tahun agar dapat diketahui kekurangan dan kemampuan sistem untuk memberikan fasilitas dan proses yang sesuai dengan kebutuhan user. Sehingga, diharapkan sistem ini tidaklah bersifat statis dan selalu dapat memenuhi perkembangan kebutuhan organisasi.
4.4.14. Evaluasi Rancangan Sistem Evaluasi rancangan sistem yang dilakukan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode TAM yang terdiri dari dimensi perceived ease of use, perceived usefulness, attitude toward using, dan intention to use, untuk menilai penerimaan responden terhadap sistem informasi yang dirancang. Evaluasi ini dilakukan dengan membagikan kuesioner pada 7 (tujuh) orang responden. Para responden tersebut kepala bagian terkait, yaitu Kepala Sub Dinas Pengembangan Sistem Disinfolata Armabar, Kadiskes Armabar, Kasi urikes, Kasubdep Urikes, Kepala Administrasi Urikes Diskes Armabar dan Rumkit, dan Kasi Urikes. Untuk memperlihatkan rancangan sistem urikes, maka dilakukan presentasi pada responden, dan kemudian dibagikan kuesioner TAM untuk melihat penerimaan responden.
187
Tabel 4.148. Rata-Rata Jawaban Responden atas Dimensi TAM TAM Dimensions
Mean StDev. (N = 7)
Perceived Ease of Use I found the portal easy to use Learning to use this portal would be easy for me My intraction with the portal was clear and understandable It would be easy for me to find information at the site
4,571 4,143 4,143 4,143
0,535 0,690 0,378 0,378
4,429
0,535
4,571
0,535
4,429 4,429
0,535 0,535
1,429 4,143
0,787 0,378
4,429
0,535
1,143
0,378
4,429
0,535
4,000
0,577
4,143
0,378
Perceived Usefulness Using this portal would enhance effectiveness in medical checkup Using this portal would improve medical checkup performance Using this portal would increase productivity I found the portal usefull
Attitude toward Using I dislike the idea of using this portal I gave a generaly favorable attitude toward using this portal I believe it would be a good idea to use this portal for medical checkup process Using this portal is a foolish idea
Intention to Use I intend to use the portal when medical checkup in process I would return to this portal often when medical checkup in process I intend to visit this portal frequently
Berdasarkan rata-rata jawaban dari responden dapat diketahui bahwa pandangan responden atas sistem urikes yang dirancang cukup baik, yaitu dengan rata-rata 4 hingga 5 dalam skala Likert. Pada dimensi Perceived Ease of Use, rata-rata jawaban responden adalah 4, dimana dapat diartikan bahwa responden merasa mudah untuk mempelajari penggunaan portal yang ada, memudahkan pencarian informasi, mudah digunakan dan jelas. Berdasarkan wawancara yang dilakukan, seringkali para petugas urikes merasa kesulitan untuk mencari informasi yang dibutuhkan karena data yang
188
banyak berbentuk dokumen, sehingga pencarian harus dilakukan manual dengan memilah-milah dokumen. Akan tetapi, dengan menggunakan portal ini, petugas hanya perlu menginputkan nama personel, kemudian data urikes, data personel, dan detail perawatan akan ditampilkan. Penggunaan portal ini cukup mudah dengan tampilan-tampilan yang sederhana, sehingga mudah dimengerti. Sebelumnya, petugas menggunakan Microsoft Excel untuk meng-inputkan data, tetapi untuk pencarian informasi, menentukan stakes, dan pembuatan laporan, Microsoft Excel yang digunakan tidak dapat memberikan fungsi yang dibutuhkan. Penggunaan Microsoft Excel hanya terbatas untuk meng-input-kan hasil urikes personel. Selanjutnya, pada dimensi Perceived Usefulness, rata-rata jawaban responden adalah 5, yang dapat diartikan bahwa responden merasa bahwa dengan menggunakan portal dan sistem urikes yang dirancang,
akan
meningkatkan
efektivitas
pelaksanaan
urikes,
meningkatkan kinerja dan produktivitas. Berdasarkan wawancara yang dilakukan, proses manual urikes memakan waktu yang sangat lama. Dari pemeriksaan, pemrosesan hasil urikes, pengiriman hasil pada Diskes, dan sebagainya, membutuhkan waktu berhari-hari, sehingga personel harus menunggu lama. Dengan menggunakan sistem urikes ini, personel dapat menerima hasil urikes dalam waktu yang lebih cepat. Rumkit dan Diskes juga dapat melakukan tindak lanjut atas kesehatan personel dengan segera. Peng-input-an dan penyimpanan data dapat
189
dilakukan dengan lebih cepat dibandingkan dengan menulis tangan pada formulir, dan keakuratan penilaian stakes juga dapat ditingkatkan. Pada dimensi Attitude toward Using, rata-rata jawaban responden adalah 1 untuk pernyataan bahwa responden tidak menyukai ide dan rancangan sistem urikes, dan 4 untuk pernyataan bahwa mereka menyukai ide dan rancangan sistem. Dapat dikatakan bahwa responden memiliki pandangan yang positif terhadap rancangan sistem urikes ini, karena berdasarkan wawancaran yang dilakukan, diketahui bahwa baik petugas dan personel merasa dalam pelaksanaan saat ini banyak terjadi inefisiensi dalam proses. Karena
itu,
para
responden
mengharapkan,
dengan
menggunakan sistem urikes ini dapat meningkatkan efisiensi proses, sehingga responden ingin mencoba menggunakan rancangan sistem ini dikemudian hari untuk pelaksanaan urikes. Hal ini dapat dilihat dari jawaban responden pada dimensi Intention to Use yang memiliki ratarata 4.