BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Hasil Penelitian Penelitian ini terdiri dari satu variabel bebas dan satu variabel terikat. Data variabel bebas yaitu persepsi siswa terhadap pelajaran matematika diperoleh dengan cara metode angket yang terdiri dari 21 butir pernyataan dengan skala (1-4). Data variabel terikat yaitu hasil belajar matematika yang diperoleh berupa nilai matematika yang berasal dari nilai Ulangan Tengah Semester (UTS) pelajaran matematika semester genap tahun pelajaran 2012/2013. Deskripsi data hasil penelitian yang diperoleh dari pengumpulan data dengan instrumen penelitian berupa bentuk skor. Pemaparan tersebut meliputi variabel bebas yaitu persepsi siswa terhadap pelajaran matematika dan variabel terikat yaitu hasil belajar matematika yang mencakup mean, median, standar deviasi, skor maksimum, dan skor minimum. Adapun ringkasan perolehan skor data variabel penelitian disajikan sebagai berikut : Tabel 4.1 Distribusi Perolehan Skor Data Variabel Penelitian Ukuran N Mean Median Standar Deviasi Maksimum Minimum
Persepsi Siswa terhadap Pelajaran Matematika 72 69,68 70 5,39 83 59
Hasil Belajar Matematika 72 56,78 58 17,56 93 16
Berdasarkan Tabel 4.1 tersebut diketahui banyaknya responden yaitu 72 siswa. Data mengenai persepsi siswa terhadap pelajaran matematika diperoleh nilai mean yaitu 69,68, median 70, standar deviasi 5,39, nilai tertinggi (maksimum) yaitu 83, dan skor minimum yaitu 59. Data mengenai hasil belajar matematika diperoleh nilai mean yaitu 56,78, median 58, standar deviasi 17,56, nilai tertinggi (maksimum) 93, dan nilai terendah (minimum) 16. B. Tingkat Kecenderungan Variabel Penelitian Data mengenai variabel penelitian yang diperoleh, kemudian digolongkan ke dalam kategori kecenderungan. Pengkategorian tingkat kecenderungan variabel penelitian adalah sebagai berikut : 1. Tingkat Kecenderungan Persepsi Siwa terhadap Pelajaran Matematika Tingkat kecenderungan persepsi siswa terhadap pelajaran matematika digunakan interval dengan rumus : 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑡𝑒𝑟𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 − 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑡𝑒𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ 𝑖= 𝐵𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘 𝑝𝑖𝑙𝑖ℎ𝑎𝑛 18
19 Data persepsi siswa terhadap pelajaran matematika diperoleh dari angket dengan 21 butir pernyatan dengan skala 1-4. Berdasarkan hal tersebut maka diperoleh skor tertinggi yaitu 84 dan skor terendah yaitu 21, sehingga interval skor adalah 21. Tingkat kecenderungan persepsi siswa terhadap pelajaran matematika dapat dilihat pada Tabel 4.2. Tabel.4.2 Tingkat Kecenderungan Persepsi Siswa terhadap Pelajaran Matematika No.
Skor
1 21 ≤ X < 42 2 42 ≤ X < 63 3 63 ≤ X ≤ 84 Jumlah
Frekuensi Absolut Relatif % 0 0% 6 8,33% 66 91,63% 72 100%
Kategori Tidak Baik Cukup Baik Baik
Tabel 4.2 diatas menunjukkan bahwa tidak ada siswa yang memiliki persepsi terhadap pelajaran matematika dalam kategori tidak baik. Banyaknya siswa yang memiliki persepsi terhadap pelajaran matematika dengan kategori cukup baik yaitu sebanyak 6 siswa (8,33%). Banyaknya siswa yang memiliki persepsi terhadap pelajaran matematika dalam kategori baik adalah 66 siswa (91,63%). Hal ini dapat dikatakan bahwa siswa kelas VII SMP N 1 Pabelan cenderung memiliki persepsi yang baik terhadap pelajaran matematika. 2.
Tingkat Kecenderungan Hasil Belajar Matematika Pengidentifikasian tingkat kecenderungan atau tinggi rendahnya hasil belajar matematika dalam penelitian ini menggunakan kriteria dari nilai rapor yang ditentukan oleh sekolah. Jika ketercapaian belajarnya lebih besar dari 70, hasil belajar siswa dapat dikatakan tinggi. Jika ketercapaian belajarnya sama dengan 70, hasil belajar siswa dapat dikatakan sedang, dan apabila ketercapaiannya kurang dari 70, maka dapat dikatakan hasil belajar siswa rendah. Tingkat kecenderungan hasil belajar matematika dapat dilihat pada Tabel 4.3. Tabel.4.3 Tingkat Kecenderungan Hasil Belajar Matematika No. 1 2 3
Skor X < 70 X = 70 X > 70 Jumlah
Frekuensi Absolut Relatif % 53 73,61% 2 2,78% 17 23,61% 72 100%
Kategori Rendah Sedang Tinggi
Berdasarkan Tabel 4.3, terlihat bahwa siswa yang memiliki hasil belajar matematika dengan kategori rendah adalah sebanyak 53 siswa (73,61%). Banyaknya siswa yang memiliki hasil belajar matematika dengan kategori sedang yaitu sebanyak 2 siswa (2,78%), sedangkan banyaknya siswa yang
20 memiliki hasil belajar matematika dalam kategori tinggi adalah 17 siswa (23,61%). Hal ini dapat dikatakan bahwa siswa kelas VII SMP N 1 Pabelan cenderung memiliki hasil belajar matematika yang rendah. C. Hasil Analisis Data 1. Analisis Uji Prasyarat a. Hasil Uji Normalitas Uji Kolmogorov-Smirnov untuk mengetahui pendekatan terhadap distribusi normal. Perhitungan Uji Normalitas dengan bantuan program SPSS 16,0 for windows, seperti terlihat pada Tabel 4.4 dibawah ini. Tabel 4.4. Hasil Output Uji Kolmogorov-Smirnov Persepsi N Normal Parameters
a
Most Extreme Differences
Nilai UTS
72
72
Mean
69.68
56.78
Std. Deviation
5.391
17.557
Absolute
.061
.085
Positive
.061
.084
Negative
-.055
-.085
Kolmogorov-Smirnov Z
.515
.725
Asymp. Sig. (2-tailed)
.953
.669
a. Test distribution is Normal.
Keterangan Persepsi Nilai UTS
: : Persepsi siswa terhadap pelajaran matematika : Hasil belajar matematika
Berdasarkan output Uji Kolmogorov-Smirnov diatas (Tabel 4.4), terlihat nilai signifikansi untuk persepsi siswa terhadap pelajaran matematika adalah 0,953. Nilai signifikansi ini lebih besar dari 0,05 (0,953 > 0,05), sehingga dapat dinyatakan bahwa data persepsi siswa terhadap pelajaran matematika berasal dari populasi berdistribusi normal. Nilai signifikansi untuk hasil belajar matematika adalah 0,669 (Tabel 4.4). Nilai signifikansi yang diperoleh tersebut lebih besar dari 0,05 (0,669 > 0,05), sehingga dapat dinyatakan bahwa data hasil belajar matematika berasal dari populasi berdistribusi normal. Berikut ini adalah gambar dari histogram uji normallitas persepsi siswa terhadap pelajaran matematika (Gambar 4.1) dan hasil belajar matematika (Gambar 4.2).
21
Gambar 4.1 Histogram Uji Normalitas Persepsi Siswa terhadap Pelajaran Matematika
Gambar 4.2 Histogram Uji Normalitas Hasil Belajar Matematika b. Hasil Uji Linieritas Perhitungan uji linieritasregresi dengan bantuan program SPSS 16,0 for windows. Hasil uji linieritas terlihat pada Tabel 4.5 dibawah ini. Tabel 4.5 Hasil Uji Linieritas
Sum of Squares HasilBelajar Between (Combined) * Persepsi Groups Linearity Deviation from Linearity
df
Mean Square
F
Sig.
7383.163
21 351.579 1.212 .282
771.624
1 771.624 2.661 .109
6611.540
20 330.577 1.140 .343
Within Groups
14501.281
50 290.026
Total
21884.444
71
Berdasarkan Tabel 4.5 hasil uji linieritas dapat dilihat bahwa nilai signifikansi yang diperoleh sebesar 0,343. Nilai signifikansi ini lebih
22 besar dari 0,05 (0,343 > 0,05), sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang linier antara persepsi siswa terhadap pelajaran matematika dengan hasil belajar matematika. 2. Analisis Uji Hipotesis Data berdistribusi normal dan juga linier, sehingga dapat digunakan analisis korelasi Product Moment. Hasil perhitungan uji korelasi dengan bantuan SPSS 16,0 for windows, seperti terlihat padaTabel 4.6. dibawah ini. Tabel 4.6. Hasil Output Uji Korelasi Persepsi Persepsi
Pearson Correlation
1
Sig. (2-tailed) Sum of Squares and Crossproducts
.188 .114
2.064E3
1.262E3
29.066
17.773
72
72
Pearson Correlation
.188
1
Sig. (2-tailed)
.114
Covariance N NilaiUTS
NilaiUTS
Sum of Squares and Crossproducts Covariance N
1.262E3
2.188E4
17.773
308.232
72
72
Keterangan : Persepsi : Persepsi siswa terhadap pelajaran matematika Nilai UTS : Hasil belajar matematika Berdasarkan Hasil Output Uji Korelasi Product Moment (Tabel 4.6), didapatkan koefisien korelasi yaitu 0,188. Koefisien korelasi tersebut apabila di lihat pada Tabel 3.5 berada pada kategori hubungan sangat rendah, karena terletak antara 0,00 - <0,20. Hal ini dapat disimpulkan bahwa tingkat keeratan hubungan persepsi siswa terhadap pelajaran matematika dengan hasil belajar matematika siswa kelas VII SMP N 1 Pabelan adalah sangat rendah (diabaikan, dianggap tidak ada). Tabel 4.6 juga dapat menunjukkan bahwa nilai Sign. (2-tailed) yang diperoleh yaitu sebesar 0,114. Nilai signifikansi ini lebih besar dari 0,05 (0,114 > 0,05), maka dapat dinyatakan bahwa Ho diterima dan Ha ditolak. Berdasarkan hal tersebut, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara persepsi siswa terhadap pelajaran matematika dengan hasil belajar matematika siswa kelas VII SMP N 1 Pabelan Tahun Ajaran 2012/2013.
23 D. Pembahasan Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan persepsi siswa terhadap pelajaran matematika dengan hasil belajar matematika siswa kelas VII SMP N 1 Pabelan Tahun Ajaran 2012/2013. Siswa kelas VII SMP N 1 Pabelan cenderung memiliki persepsi terhadap pelajaran matematika yang baik. Hal ini dapat dilihat pada Tabel 4.2 yang menunjukkan 91,63% siswa SMP N 1 Pabelan cenderung memiliki persepsi terhadap pelajaran matematika dalam kategori baik. Data persepsi siswa terhadap pelajaran matematika diperoleh dari angket dengan 21 butir pernyataan dengan skala (1-4). Siswa kelas VII SMP N 1 Pabelan cenderung memiliki hasil belajar matematika yang rendah. Hal ini dapat dilihat pada Tabel 4.3 yang menunjukkan banyaknya siswa yang cenderung memiliki hasil belajar matematika yang rendah yaitu sebesar 73,61%. Tingkat kecenderungan atau tinggi rendahnya hasil belajar matematika dalam penelitian ini menggunakan kriteria dari nilai rapor yang ditentukan oleh sekolah. Data hasil belajar matematika diperoleh dari nilai Ulangan Tengah Semester (UTS) pelajaran matematika semester genap tahun ajaran 2012/2013. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara persepsi siswa terhadap pelajaran matematika dengan hasil belajar matematika siswa kelas VII SMP N 1 Pabelan Tahun Ajaran 2012/2013. Hal ini dapat dilihat dari nilai Sign. (2-tailed) yang diperoleh yaitu sebesar 0,114. Nilai signifikansi ini lebih besar dari 0,05, sehingga Ho diterima dan Ha ditolak. Hubungan persepsi siswa terhadap pelajaran matematika dengan ha sil belajar matematika siswa kelas VII SMP N 1 Pabelan sangat rendah. Hal ini ditunjukkan dengan nilai koefisien korelasi yang diperoleh yaitu sebesar 𝑟 = 0,188, sehingga nilai 𝑟2 = 0,035 yang berarti bahwa persepsi siswa terhadap pelajaran matematika memberikan kontribusi sebesar 3,5% terhadap hasil belajar matematika dan sisanya 96,5% adalah faktor di luar persepsi siswa terhadap pelajaran matematika. Berdasarkan hal tersebut, maka dapat dinyatakan bahwa persepsi siswa terhadap pelajaran matematika yang baik belum menjamin tingginya hasil belajar matematika. Hal ini dikarenakan adanya faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar seperti bakat, minat, motivasi belajar, intelegensi, kemampuan dasar, kebiasaan belajar, ketekunan, sosial ekonomi, guru, sistem evaluasi dan lainnya. Apabila siswa memiliki persepsi yang baik terhadap pelajaran matematika, akan tetapi ia memiliki salah satu atau beberapa faktor yang mempengaruhi hasil belajar tersebut rendah, maka hasil belajar matematika yang diperoleh siswa dimungkinkan akan rendah. Temuan ini dapat dimengerti karena persepsi adalah pengalaman tentang objek, peristiwa atau hubungan-hubungan yang diperoleh dengan menyimpulkan informasi dan menafsirkan pesan. Persepsi siswa terhadap pelajaran matematika dalam hal ini adalah pengalaman-pengalaman, suatu pandangan, tanggapan atau penilaian siswa berdasarkan pernyataan dan
24 pengetahuan pada matematika yang ditandai dengan adanya pengertian terhadap matematika, manfaat serta kegunaan matematika, dan perhatian terhadap pelajaran matematika. Siswa sebaiknya diberikan pengalaman-pengalaman yang baik tentang pelajaran matematika. Siswa yang mempunyai pengalaman yang baik tentang pelajaran matematika akan mempunyai persepsi yang baik pula terhadap pelajaran matematika, maksudnya apabila siswa memperoleh pengalaman belajar matematika disekolah melalui bahan pelajaran yang mendukung, maka ia akan berusaha untuk memahami bahan pelajaran tersebut dengan baik, sehingga mampu meningkatkan perhatiannya terhadap pelajaran matematika. Apabila perhatian siswa terhadap pelajaran matematika meningkat, dapat dimungkinkan hasil belajar matematika juga meningkat, tetapi apabila hal tersebut tidak diikuti dengan peningkatan minat, motivasi, ketekunan belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar lainnya, maka hal tersebut tidak akan memberikan peningkatan terhadap hasil belajar matematika. Peran guru matematika dan sekolah sangat penting dalam membentuk persepsi siswa terhadap pelajaran matematika. Apabila sekolah memberikan fasilitas dan bahan pengajaran matematika dengan baik, dapat dimungkinkan siswa akan memiliki persepsi terhadap pelajaran matematika yang baik pula. Begitu juga dengan guru matematika, apabila guru matematika dalam menyampaikan materi matematika dengan baik, dimungkinkan siswa akan memiliki persepsi yang baik pula terhadap pelajaran matematika. Sebaliknya apabila sekolah dan guru matematika tidak memberikan fasilitas dan pengajaran matematika dengan baik, dapat dimungkinkan bahwa siswa akan memiliki persepsi terhadap pelajaran matematika yang tidak baik. Hasil penelitian ini mendukung hasil penelitian yang dilakukan oleh Sapta (2007) yang berjudul Pengaruh Media Pembelajaran dan Persepsi Siswa pada Pembelajaran Matematika terhadap Hasil Belajar Matematika. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa tidak terdapat interaksi antara persepsi siswa pada pelajaran matematika terhadap hasil belajar matematika siswa. Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa persepsi siswa terhadap pelajaran matematika tidak memberi peran terhadap hasil belajar matematika siswa kelas VII SMP N 1 Pabelan Tahun Ajaran 2012/2013. Hal ini dikarenakan adanya faktor-faktor lain di luar persepsi siswa terhadap pelajaran matematika yang memiliki persentase yang lebih besar yang mempengaruhi hasil belajar matematika, sehingga penelitian selanjutnya diperlukan untuk mengetahui faktor-faktor apa sajakah yang dapat meningkatkan hasil belajar matematika.