43
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
Adapun perhitungan rasio masing-masing aspek dalam menentukan tingkat kesehatan koperasi dapat dilihat dari data laporan keuangan tahun buku 2013. 4.2
Aspek Permodalan c. Rasio modal sendiri terhadap total asset Hasil perhitungan rasio modal sendiri dengan total asset adalah sebagai berikut: modal sendiri x 100% total aset 5.013.055.497,88 x 100% = 70,80% 7.082.575.945,95 Hasil rasio modal sendiri terhadap total asset adalah 70,80% (lebih dari 20%) maka nilainya adalah 100, dan skor untuk rasio modal sendiri terhadap total asset adalah 6. Hasil rasio modal sendiri terhadap total asset menunjukkan hasil yang maksimal yaitu dengan skor 6 (enam) dan dapat dikatakan baik. Maka modal sendiri 70,80% dari total asset. d. Rasio modal sendiri terhadap pinjaman diberikan yang beresiko modal sendiri x 100% pinjaman diberikan yang beresiko 5.013.055.497,88 x 100% = 119,45% 41.966.530,22
44
Hasil rasio modal sendiri terhadap pinjaman diberikan yang beresiko adalah 119,45% (berada di kisaran angka antara 90 hingga 100) maka nilainya 100 dan skornya adalah 6. Artinya modal sendiri bisa mencukupi 119,45% terhadap pinjaman diberikan yang beresiko. e. rasio kecukupan modal sendiri modal tertimbang x 100% aktiva tertimbang menurut resiko 555.808.164.059,50 x 100% = 37,91% 1.466.087.322.975,00 Hasil perhitungan rasio kecukupan modal sendiri = 37,91% berada diantara 30 hingga 40, maka mendapat nilai 40 dengan skor 2,4. Artinya setiap RP 37,91 Modal tertimbang menjamin RP.100 aktiva tertimbang menurut resiko. Modal tertimbang adalah jumlah dari hasil kali setiap komponen modal koperasi yang terdapat pada neraca dengan bobot pengakuan resiko.
4.3
Aspek Kualitas Aktiva Produktif a. volume pinjaman pada anggota terhadap total volume pinjaman yang diberikan volume pinjaman pada anggota x 100% volume pinjaman 6.134.248.983,00 x 100% = 88,00% 6.974.590.525,00
45
Rasio pinjaman pada anggota terhadap total pinjaman diberikan adalah 88,00% di atas 75% dengan nilai 100 dan skornya 10. Artinya setiap RP 88 volume pinjaman pada anggota dapat menjamin RP 100 seruruh volume pinjaman. Volume pinjaman pada anggota adalah total pinjaman yang diberikan ke anggota selama satu tahun buku. b. rasio risiko pinjaman bermasalah terhadap volume pinjaman pinjaman bermasalah x 100% Pinjaman yang Diberikan 118.972.438,22 x 100% = 1,7% 6.974.590.525,00 Karena rasio resiko pinjaman bermasalah = 1,7% berada diantara 0 hingga 10, maka nilainya adalah 80 dan skornya adalah 4. Artinya setiap pinjaman yang bermasalah RP 1,7 dapat dijamin RP 100 oleh total seruruh pinjaman. c. rasio cadangan resiko terhadap pinjaman bermasalah cadangan resiko x 100% pinjaman bermasalah 5.406.282,00 x 100% = 4,6% 118.972.438,22 Hasil rasio cadangan resiko terhadap rasio pinjaman bermasalah adalah 4,6% berada pada rentang rasio 0 dengan 10, maka diperoleh nilai 10 dengan skor 0,5. Artinya setiap RP 100 pinjaman bermasalah kopersi hanya bisa mencadangkan resiko sebasar RP 4,6.
46
d. Batas Maksimum Pemberian Pinjaman (BMPP) kepada calon anggota, koperasi lain, dan anggotanya (BMPP)kepada calon anggota, koperasi lain, dan anggotanya x 100% pinjaman yang diberikan 50.000.000 x 100% = 0,8% 6.974.590.525 Hasil rasio Batas Maksimum Pemberian Pinjaman (BMPP) kepada calon anggota, koperasi lain, dan anggotanya adalah 0,8% karena kurang dari ketentuan maksimal yaitu 25, maka rasio tersebut memperoleh nilai adalah 100 dengan mendapatkan skor 5. Artinya setiap angota maksimum pinjaman yang diberikan RP 0,8 dari total pinjaman yang telah diberikan RP 100.
4.4
Aspek Manajemen a. Manajemen Umum Aspek manajemen umum diperoleh sebanyak 7 (tujuh) jawaban “Ya” berarti aspek manajemen umum mendapat skor 1,75. b. Kelembagaan Aspek manajemen kelembagaan diperoleh sebanyak 4 (empat) jawaban “Ya” berarti aspek manajemen umum mendapat skor 2,00. c. Manajemen Permodalan Aspek manajemen permodalan diperoleh sebanyak 4 (empat) jawaban “Ya” berarti aspek manajemen umum mendapat skor 2,40.
47
d. Manajemen Aktiva Aspek manajemen aktiva diperoleh sebanyak 6 (enam) jawaban “Ya” berarti aspek manajemen umum mendapat skor 1,80. e. Manajemen Likuiditas Aspek manajemen likuiditas diperoleh sebanyak 4 (empat) jawaban “Ya” berarti aspek manajemen umum mendapat skor 2,40.
4.5
Aspek Efisiensi a. rasio biaya operasional terhadap partisipasi bruto Biaya operasional pelayanan x 100% partisipasi bruto 389.759.907,74 x 100% = 28,80% 1.355.464.033,90 rasio biaya operasional terhadap partisipasi bruto = 28,80% berada di rentang rasio antara 0 hingga 70, maka nilainya 100 dengan skor 4. Artinya setiap RP 100 patisipasi bruto koperasi mengeluarkan biaya operasional RP 28,80. b. rasio aktiva tetap terhadap total asset aktiva tetap x 100% total aset 104.104.150 x 100% = 1,50% 7.082.575.945,95 Rasio = 1,50% berada dalam rentang antara 0 hingga 25, nilainya 100 dengan skor 4. Artinya dari RP 100 total asset, koperasi mempunyai RP 1.50 aktiva tetap.
48
c. rasio efisiensi pelayanan jumlah gaji dan honorarium karyawan x 100% volume pinjaman 85.450.155 x 100% = 1,30% 6.974.590.525 Rasio efisiensi pelayanan adalah 1,30%, berada pada rentang rasio kurang dari 5, maka mendapat nilai 100 dengan skor 2. Artinya setiap RP 100 jumlah seruruh pinjaman kopersi mengeluarkan RP 1,30 gaji dan honorarium karyawan.
4.6
Aspek Likuiditas a. Rasio kas kas + bank x 100% kewajiban lancar 492.222.624,75 x 100% = 24,10% 2.043.214.140,67 Hasil dari rasio kas adalah 24,10%, berada pada rentang rasio kurang dari 100%, nilainya 0 dengan skor 0. Artinya setiap RP 25,10 kas dan bank menjamain RP 100 kewajiban lancar. b. Rasio pinjaman terhadap dana yang diterima Pinjaman diberikan x 100% dana yang diterima 6.974.590.525,00 x 100% = 148,20% 4.706.571.835,00 Rasio pinjaman terhadap dana yang diterima = 148,20%, berada di rentang 100 sampai 200 mendapat nilai 50 dengan skor 2,50. Artinya
49
setiap tahunya koperasi menerima dana RP 100 dari total pinjaman tang diberikan RP 148,20.
4.7
Aspek Kemandirian Dan Pertumbuhan a. Rasio rentabilitas asset SHU sebelum pajak x 100% total aset 309.396.381,58 x 100% = 4,40% 7.082.575.945,95 Rasio rentabilitas asset adalah 4,40%, berada di rentang kurang dari 5%, mendapat nilai 25 dengan skor 0,75. Artinya setiap RP 100 Total asset`menghasilkan RP 0,044 SHU sebelum pajak. b. Rasio rentabilitas modal sendiri SHU bagian anggota x 100% modal sendiri 270.314.130,38 x 100% = 5,40% 5.013.055.497,88 Hasil rasio rentabilitas modal sendiri adalah 5,40% berada di rentang 5 hingga 7,5, mendapat nilai 50 dengan skor 1,50. Artinya setiap RP 100 modal sendiri menghasilkan RP 0,054 shu bagian anggota. c. Rasio kemandirian operasional pelayanan SHU Kotor x 100% beban usaha 776.838.926,90 x 100% = 166,20% 467.442.545,00
50
Rasio kemandirian operasional pelayanan adalah 166,20% berada di rasio lebih dari 100% dan mendapat nilai 100 dengan skor 4. Artinya dari jumlah shu kotor RP 100 dikeluarkan untuk beban usaha RP 1,66.
4.8
Aspek Jatidiri Koperasi a. Rasio Partisipasi Bruto partisipasi bruto x 100% volume pinjaman 1.355.404.033,90 x 100% = 19,50% 6.974.590.525,00 Rasio = 19,50% berada pada rentang kurang dari 25%, mendapat nilai 0 dengan skor 0. Artinya partisipasi bruto mempunyai 19,50% terhadap volume pinjaman. Partisipasi bruto adalah partisipasi anggota terhadap seluruh biaya yang dikeluarkan oleh koperasi dalam rangka memberikan pelayananpelayanan. Partisipasi bruto dihtung dari harga pelayanan yang diterima atau dibayar oleh anggota. b. Rasio promosi ekonomi anggota (PEA) promosi ekonomi anggota x 100% simpanan pokok + simpanan wajib promosi ekonomi anggota = MEPPP + SHU Bagian Anggota x 100% simpanan pokok + simpanan wajib 114.800.000 + 270.314.130,38 x 100% 4.057.143.999 385.114.130,38 x 100% = 9,50% 4.057.143.999
51
Rasio promosi ekonomi anggota adalah 9,50%, berada pada rentang 7,5 hingga 10. Nilainya adalah 75 dengan skor 2,25. Artinya dari jumlah simpanan wajib dan simpanan pokok RP 100 dapat menghasilkan RP 0,095 promosi ekonomi Anggota.
4.9
Penetapan Kesehatan Koperasi Berdasarkan hasil perhitungan penilaian terhadap 7 (tujuh) komponen
sebagaimana yang dimaksud pada angka 1 s/d 7 pada Koperasi Karyawan PT. BASF Indonesia, diperoleh skor secara keseluruhan. Skor dimaksud dipergunakan untuk menetapkan predikat tingkat kesehatan koperasi yang dibagi dalam 5 (lima) golongan yaitu sehat, cukup sehat, kurang sehat, tidak sehat, dan sangat tidak sehat. Penetapan predikat tingkat kesehatan keuangan koperasi sesuai dengan Keputusan Menteri Koperasi dan UKM No: 20/Per/M.KUKM/XI/2008 adalah sebagai berikut:
TABEL 4.1 PENETAPAN PREDIKAT TINGKAT KESEHATAN KEUANGAN KOPERASI SKOR 80 < x ≤ 100 60 < x ≤ 80 40 < x ≤ 60 20 < x ≤ 40 ≤ 20
PREDIKAT SEHAT CUKUP SEHAT KURANG SEHAT TIDAK SEHAT SANGAT TIDAK SEHAT
Sumber: Keputusan Menteri No. 20/Per/M.KUKM/XI/2008
52
Berikut ini ditetapkan peringkat kesehatan untuk Koperasi Karyawan BASF Indonesia sebagai berikut:
TABEL 4.2 REKAPITULASI PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN KEUANGAN KOPERASI No Aspek Penilaian 1. Permodalan: a. Rasio Modal Sendiri Terhadap Total Asset b. Rasio Modal Sendiri Terhadap Pinjaman Diberikan Yang Beresiko c. Rasio Modal Sendiri Terhadap ATMR 2. Kualitas Aktiva Produktif: a. Rasio Volume Pinjaman Pada Anggota Terhadap Volume Pinjaman Yang Diberikan b. Rasio Resiko Pinjaman Bermasalah Terhadap Volume Pinjaman c. Rasio Cadangan Resiko Terhadap Pinjaman Bermasalah d. BMPP Terhadap Calon Anggota, Koperasi Lain, Dan Anggotanya Terhadap Volume Pinjaman 3. Manajemen: a. Manajemen Umum b. Kelembagaan c. Manajemen Permodalan d. Manajemen Aktiva e. Manajemen Likuiditas 4. Efisiensi: a. Rasio Biaya Operasional Terhadap Partisipasi Bruto b. Rasio Aktiva Tetap Terhadap Total Asset c. Rasio Efisiensi Pelayanan 5. Likuditas: a. Rasio Kas b. Rasio Pinjaman Terhadap Dana Yang Diterima 6. Kemandirian Dan Pertumbuhan: a. Rasio Rentabilitas Asset b. Rasio Rentabilitas Modal Sendiri c. Rasio Kemandirian Operasional Pelayanan 7. Jatidiri Koperasi: a. Rasio Partisipasi Bruto b. Rasio Promosi Ekonomi Anggota (Pea) Jumlah Sumber: Keputusan Menteri No. 20/Per/M.KUKM/XI/2008
Skor 6,00 6,00 2,40 10,00 4,00 0,50 5,00
1,75 2,00 2,40 1,80 2,40 4,00 4,00 2,00 0,00 2,50 0,75 1,50 4,00 0,00 2,25 65,25
53
Jumlah skor hasil penilaian kesehatan Koperasi Karyawan BASF Indonesia adalah 65,25 berada pada rentang nilai antara 60 hingga 80, berarti termasuk kriteria cukup sehat.