BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Objek Penelitian 1. Sejarah Singkat Perusahaan Bank Permata dibentuk sebagai hasil merger dari 5 bank di bawah pengawasan Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN), yakni PT Bank Bali Tbk, PT Bank Universal Tbk, PT Bank Prima Express, PT Bank Artamedia, dan PT Bank Patriot pada tahun 2002. Di tahun 2004, Standard Chartered Bank dan PT Astra International Tbk mengambil alih Bank Permata dan memulai proses transformasi secara besar-besaran didalam organisasi. Selanjutnya, sebagai wujud komitmennya terhadap Bank Permata, kepemilikan gabungan pemegang saham utama ini meningkat menjadi 89,01% pada tahun 2006. Kombinasi unik dari kedua pemegang saham strategis merupakan salah satu kekuatan utama Bank Permata. PT Astra International Tbk merupakan perusahaan Indonesia yang besar dan memiliki pengalaman kuat di pasar domestik. Standard Chartered Bank dengan keahlian dan pengalaman global terkemuka yang dimilikinya menjadikan Bank Permata berada dalam posisi yang unik. Dan saat ini Bank Permata telah berkembang menjadi sebuah bank swasta utama yang menawarkan produk dan jasa inovatif serta komprehensif terutama disisi delivery channel-nya termasuk Internet Banking dan Mobile Banking. Bank Permata memiliki aspirasi untuk menjadi penyedia
51 http://digilib.mercubuana.ac.id/
52
jasa keuangan terkemuka di Indonesia, dengan fokus di segmen Konsumer dan Komersial. Melayani lebih dari 2 juta nasabah di 63 kota di Indonesia, Bank Permata memiliki 333 cabang (16 Cabang Syariah & 310 Cabang Konvensional termasuk 304 layanan syariah), 38 Cabang Bergerak (Mobile Branch), 3 Payment Point, 1010 ATM dengan akses di lebih dari 69.000 ATM (VisaPlus, Visa Electron, MasterCard, Alto, ATM Bersama dan ATM Prima) dan jutaan ATM di seluruh dunia yang terhubung dengan jaringan Visa, Mastercard, Cirrus. PT. Bank Permata Tbk memperoleh izin sebagai bank umum berdasarkan Surat Keputusan Menteri Keuangan No.19371/U.M.II tanggal 19 Februari 1957. Visi PT Bank Permata, Tbk adalah Pelopor dalam memberikan solusi finansial yang inovatif. Sedangkan Brand Promise adalah menjadikan hidup lebih bernilai. Mewujudkan brand promise di kehidupan sehari-hari dengan menjalankan nilai-nilai perusahaan dalam bekerja, bersikap, serta berperilaku terhadap customer, rekan kerja, komunitas, investor, dan regulator.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
53
2. Struktur Organisasi
Sumber : PT Bank Permata
http://digilib.mercubuana.ac.id/
54
3. Tempat dan Waktu Penelitian Proses penelitian ini diawali dengan kegiatan mengidentifikasi permasalahan di tempat yang akan digunakan sebagai lokasi penelitian, perumusan masalah yang terindetifikasi, pengumpulan dasar teori yang memperkuat landasan dalam variabel, penyusunan metode dalam pengumpulan data, penyusunan instrumen, hingga penentuan teknik pengujian statistik yang dipergunakan. Pada proses ini dibutuhkan waktu penelitian mulai Maret sampai dengan Mei 2016. Tempat yang diteliti adalah PT Bank Permata, Tbk Area Jakarta 16 yang beralamat di Jakarta Barat. 4. Karakteristik Responden Deskripsi profil responden merupakan identitas responden yang memberikan interprestasi terhadap obyektivitas dari penelitian mengenai Pengaruh Stres Kerja dan Kompensasi terhadap Turnover Intention pada PT Bank Permata, Tbk Area Jakarta 16. Deskripsi profil responden ditentukan sebesar 61 karyawan dengan menggunakan metode sampling jenuh. Deskripsi profil responden dibagi menjadi 5 bagian yakni menurut : jenis kelamin, usia, tingkat pendidikan, lama bekerja dan jabatan. Sedangkan deskripsi profil responden bertujuan untuk mengetahui sejauh mana tingkat turnover intention di PT Bank Permata, Tbk Area Jakarta 16 atas Pengaruh Stres Kerja dan Kompensasi dalam memberikan informasi
http://digilib.mercubuana.ac.id/
55
terhadap pertanyaan kuesioner yang diajukan sesuai dengan tingkat kepentingan dalam penelitian. Data - data yang diperoleh diolah dengan excel kemudian diolah menggunakan tabulasi SPSS versi 20 sehingga diperoleh gambaran secara menyeluruh dan terperinci
jumlah total dari setiap item
yang
dipertanyakan sehingga akan mudah untuk diinterpretasikan secara kuantitatif. Dalam kaitannya dengan deskripsi profil responden pada penelitian ini, terlebih dahulu akan disajikan data mengenai identitas responden yang dapat dilihat pada Tabel 4.1 berikut ini :
Tabel 4.1 Identitas Responden Jenis Identitas
Keterangan
Responden 1. Jenis kelamin
2. Usia
3. Pendidikan
Frekuensi Orang
%
Laki-laki
29
47,5
Perempuan
32
52,5
Total responden
61
100
< 23 tahun
6
9,8
23 - 26 tahun
21
34,4
27 - 30 tahun
17
27,9
< 30 tahun
17
27,9
Total responden
61
100
SMA/Sederajat
6
9,8
Akademi
11
18
Sarjana
43
70,5
Lainnya
1
1,6
http://digilib.mercubuana.ac.id/
56
4. Lama Bekerja
5. Jabatan
Total responden
61
100
< 1 tahun
7
11,5
1 – 3 tahun
16
26,2
3 – 5 tahun
18
29,5
> 5 tahun
20
32,8
Total responden
61
100
Branch Manager
5
8,2
Branch Service Manager
12
19,7
Customer Service
19
31,1
Relationship Manager
5
8,2
Teller
20
32,8
Total responden
61
100
Sumber : Data lampiran, diolah dengan SPSS versi 20
Berdasarkan Tabel 4.1 yakni gambaran identitas responden, dilihat dari segi jenis kelamin karyawan ternyata didominasi oleh perempuan sebanyak 32 responden atau 52,5 % dibandingkan laki-laki. Untuk usia responden lebih banyak yang berusia 23-26 tahun sebanyak 21 responden atau 34,4 %, sedangkan dilihat dari tingkat pendidikan lebih banyak Sarjana sebanyak 43 responden atau 70,5 % dari pada Akademi. Selanjutnya ditinjau dari lama bekerja lebih banyak responden yang bekerja lebih dari 5 tahun sebanyak 20 responden atau 32,8 %. Untuk Jabatan lebih banyak yang menjadi Teller sebanyak 20 responden atau 32,8 %.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
57
B. Statistik Deskriptif 1. Deskriptif Kuesioner Variabel Independen Stres Kerja Berdasarkan hasil rekapitulasi dari butir-butir pertanyaan kuesioner dari variabel independen Stres Kerja (X1) data dilihat pada Tabel 4.2 berikut ini : Tabel 4.2 Tabel Deskriptif Statistik Variabel Independen Stres Kerja (X1) Pernyataan
Kode
Atasan (supervisor) saya tidak memberikan instruksi yang cukup jelas. Atasan (supervisor) saya melakukan tindakan pilih kasih terhadap para karyawan. Sedikit kerjasama antar karyawan dalam organisasi. Peralatan - peralatan yang saya butuhkan untuk bekerja sering tidak dapat bekerja dengan baik (Mesin Printer, mesin uang, mesin time stamp, dsb). Peralatan - peralatan yang saya butuhkan untuk bekerja sering tidak dapat bekerja dengan baik Beban atau tuntutan akan permintaan ketepatan waktu dan kecepatan waktu dalam melaksanakan pekerjaan. Jumlah karyawan untuk melaksanakan pekerjaan kurang. Saya harus melakukan pekerjaan yang bertentangan dengan pendapat saya. Saya diharuskan menghadiri terlalu banyak rapat.
STS
Frekuensi Jawaban TS CS S
SS
S1
15 (24,6%)
15 (24,6%)
13 (21,3%)
12 (19,7%)
6 (9,8%)
S2
17 (27,9%)
21 (34,4%)
12 (19,7%)
8 (13,1%)
3 (4,9%)
S3
15 (24,6%)
18 (29,5%)
19 (31,1%)
7 (11,5%)
2 (3,3%)
S4
13 (21,3%)
14 (23,0%)
13 (21,3%)
9 (14,8%)
12 (19,7%)
S5
14 (23,0%)
15 (24,6%)
11 (18,0%)
10 (16,4%)
11 (18,0%)
S6
2 (3,3%)
6 (9,8%)
12 (19,7%)
16 (26,2%)
25 (41,0%)
S7
6 (9,8%)
11 (18,0%)
14 (23,0%)
14 (23,0%)
16 (26,2%)
S8
17 (27,9%)
11 (18,0%)
16 (26,2%)
11 (18,0%)
6 (9,8%)
S9
6 (9,8%)
12 (19,7%)
19 (31,1%)
8 (13,1%)
16 (26,2%)
http://digilib.mercubuana.ac.id/
58
Saya kesulitan dalam memenuhi standar kinerja. Jumlah beban kerja yang diberikan kepada saya telah mengganggu kualitas yang ingin saya pertahankan. Saya kesulitan berkomunikasi dengan pihak lain dalam organisasi. Saya sangat berharap saya mempunyai lebih banyak sumber daya keuangan untuk pekerjaan yang ditugaskan kepada saya Saya sering kekurangan waktu istirahat dari pada yang saya butuhkan. Saya merasa bosan dengan pekerjaan saya. Keluarga dan teman – teman saya mengeluh bahwa saya tidak dapat memberikan waktu yang cukup karena terlalu banyak tuntutan dalam pekerjaan saya.
S10
12 (19,7%)
24 (39,3%)
11 (18,0%)
11 (18,0%)
3 (4,9%)
S11
7 (11,5%)
13 (21,3%)
15 (24,6%)
15 (24,6%)
10 (16,4%)
S12
18 (29,5%)
19 (31,1%)
9 (14,8%)
10 (16,4%)
5 (8,2%)
S13
10 (16,4%)
8 (13,1%)
14 (23,0%)
13 (21,3%)
16 (26,2%)
S14
7 (11,5%)
13 (21,3%)
9 (14,8%)
17 (27,9%)
15 (24,6%)
S15
11 (18,0%)
11 (18,0%)
14 (23,0%)
10 (16,4%)
15 (24,6%)
S16
11 (18,0%)
12 (19,7%)
11 (18,0%)
9 (14,8%)
18 (29,5%)
Sumber : Data lampiran, diolah dengan SPSS versi 20
Untuk butiran pertanyaan Stres Kerja responden paling banyak menjawab sangat setuju pada butir pertanyaan dengan kode S6, untuk jawaban setuju responden paling banyak menjawab setuju dengan kode S14, untuk jawaban cukup setuju responden paling banyak menjawab cukup setuju dengan kode S3 dan kode S9, untuk jawaban tidak setuju responden paling banyak menjawab tidak setuju dengan kode S2, untuk jawaban sangat tidak setuju responden paling banyak menjawab sangat tidak setuju dengan kode S12.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
59
2. Deskriptif Kuesioner Variabel Independen Kompensasi Berdasarkan hasil rekapitulasi dari butir - butir pertanyaan kuesioner dari variabel independen Kompensasi (X2) data dilihat pada Tabel 4.3 berikut ini : Tabel 4.3 Tabel Deskriptif Statistik Variabel Independen Kompensasi (X2) Pernyataan
Kode
Perusahaan tempat saya bekerja, dalam memberikan gaji setiap bulan telah mampu memenuhi kebutuhan sehari-hari karyawan. Perusahaan tempat saya bekerja, dalam memberikan gaji setiap bulan kepada karyawan cukup layak serta sesuai dengan penempatan kerja. Saya merasa, bahwa motivasi dan semangat kerja terpacu dengan gaji yang saya terima. Bonus yang diberikan perusahaan tempat saya bekerja selama ini dapat meningkatkan semangat kerja dalam bekerja. Perusahaan tempat saya bekerja telah memberikan bonus secara adil kepada karyawan. Bonus yang saya terima telah sesuai dengan yang diharapkan. Saya merasa, bahwa tunjangan yang diberikan sesuai dengan peranan/posisi saya diperusahaan. Saya merasa, bahwa saya mengandalkan tunjangan-tunjangan untuk pemenuhan
STS
Frekuensi Jawaban TS CS S
SS
K1
2 (3,3%)
8 (13,1%)
26 (42,6%)
17 (27,9%)
8 (13,1%)
K2
4 (6,6%)
10 (16,4%)
20 (32,8%)
18 (29,5%)
9 (14,8%)
K3
6 (9,8%)
19 (14,8%)
16 (26,2%)
18 (29,5%)
12 (19,7%)
K4
6 (9,8%)
13 (21,3%)
13 (21,3%)
15 (24,6%)
14 (23,0%)
K5
6 (9,8%)
8 (13,1%)
19 (31,1%)
15 (4,6%)
13 (21,3%)
K6
7 (11,5% )
17 (27,9%)
15 (24,6%)
9 (14,8%)
13 (21,3%)
K7
1 (1,6%)
17 (27,9%)
13 (21,3%)
15 (24,6%)
15 (24,6%)
K8
3 (4,9%)
13 (21,3%)
22 (36,1%)
11 (18,0%)
12 (19,7%)
http://digilib.mercubuana.ac.id/
60
kebutuhan saya.
Saya merasa aman dengan adanya asuransi yang diberikan. Adanya asuransi kesehatan bagi karyawan dapat membantu saya untuk kesejahteraan keluarga. Perusahaan tempat saya bekerja, memiliki rencana pemberian pesangon kepada karyawan yang pension. Perusahaan tempat saya bekerja, memiliki rencana pemberian pesangon kepada karyawan yang meninggal.
K9
1 (1,6%)
2 (3,3%)
14 (23,0%)
17 (27,9%)
27 (44,3%)
K10
1 (1,6%)
2 (3,3%)
12 (19,7%)
19 (31,1%)
27 (44,3%)
K11
3 (4,9%)
3 (4,9%)
10 (16,4%)
20 (32,8%)
25 (41,0%)
K12
1 (1,6%)
2 (3,3%)
10 (16,4%)
21 (34,4%)
27 (44,3%)
Sumber : Data lampiran, diolah dengan SPSS versi 20
Untuk butiran pertanyaan Kompensasi responden paling banyak menjawab sangat setuju pada butir pertanyaan dengan kode K9, K10 dan K12, untuk jawaban setuju responden paling banyak menjawab setuju dengan kode K12, untuk jawaban cukup setuju responden paling banyak menjawab cukup setuju dengan kode K1, untuk jawaban tidak setuju responden paling banyak menjawab tidak setuju dengan kode K3, untuk jawaban sangat tidak setuju responden paling banyak menjawab sangat tidak setuju dengan kode K6.
3. Deskriptif Kuesioner Variabel Dependen Turnover Intention Berdasarkan hasil rekapitulasi dari butir-butir pertanyaan kuesioner dari variabel dependen Turnover Intention (Y) data dilihat pada Tabel 4.4 berikut ini :
http://digilib.mercubuana.ac.id/
61
Tabel 4.4 Tabel Deskriptif Statistik Variabel Dependen Turnover Intention (Y) Pernyataan
Kode
Saya tidak berfikir saya akan menghabiskan semua karir saya di organisasi ini. Saya ingin meninggalkan organisasi ini dalam waktu dekat. Saya berpikir untuk mencari pekerjaan baru tahun depan. Saya sedang mencari pekerjaan lain sekarang. Saya bolos kerja karena menghadiri wawancara kerja ditempat lain. Setelah saya memperoleh pekerjaan yang lebih baik, saya akan segera pindah dari perusahaan ini. Saya sering berfikir untuk keluar dari pekerjaan saya. Saya sedang mencari pekerjaan lain sekarang. Saya mungkin meninggalkan perusahaan saya tahun depan. Saya mungkin tidak mempunyai masa depan yang baik jika saya tetap tinggal dalam perusahaan ini
Frekuensi Jawaban TS CS S
STS
SS
TURN1
9 (14,8%)
11 (18,0%)
21 (34,4%)
10 (16,4%)
10 (16,4%)
TURN2
12 (19,7%)
17 (27,9%)
9 (14,8%)
12 (19,7%)
11 (18,0%)
TURN3
11 (18,0%)
14 (23,0%)
7 (11,5%)
18 (29,5%)
11 (18,0%)
TURN4
14 (23,0%)
16 (26,2%)
6 (9,8%)
14 (23,0%)
11 (18,0%)
TURN5
15 (24,6%)
25 (41,0%)
10 (16,4%)
3 (4,9%)
8 (13,1%)
TURN6
10 (16,4%)
6 (9,8%)
8 (13,1%)
15 (24,6%)
22 (36,1%)
TURN7
13 (21,3%)
17 (27,9%)
5 (8,2%)
12 (19,7%)
14 (23,0%)
TURN8
14 (23,0%)
18 (29,5%)
5 (8,2%)
10 (16,4%)
14 (23,0%)
TURN9
13 (21,3%)
17 (27,9%)
7 (11,5%)
9 (14,8%)
15 (24,6%)
TURN 10
13 (21,3%)
15 (24,6%)
12 (19,7%)
7 (11,5%)
14 (23,0%)
Sumber : Data lampiran, diolah dengan SPSS versi 20
Untuk butiran pertanyaan Turnover Intention responden paling banyak menjawab sangat setuju pada butir pertanyaan dengan kode TURN6, untuk jawaban setuju responden paling banyak menjawab setuju dengan kode TURN3, untuk jawaban cukup setuju responden paling
http://digilib.mercubuana.ac.id/
62
banyak menjawab cukup setuju dengan kode TURN1, untuk jawaban tidak setuju responden paling banyak menjawab tidak setuju dengan kode TURN5, untuk jawaban sangat tidak setuju responden paling banyak menjawab sangat tidak setuju dengan kode TURN5.
C. Hasil Uji Kualitas Data Uji instrumen penelitian dimaksudkan untuk mendeteksi data penelitian yang sah dan andal. Oleh karena itulah dalam uji instrument penelitian digunakan uji validitas dan uji reliabilitas. Hal ini dapat disajikan pada uraian berikut ini : 1. UJi Validitas Sebelum dilakukan uji regresi berganda, maka data kuesioner akan diuji validiitasnya dengan tujuan untuk mengetahui apakah suatu instrument alat ukur telah menjalankan fungsi ukurnya. Menurut Waspodo, Nurul dan Widya (2013), uji validitas dijelaskan sebagai ketepatan atau kecepatan suatu instrumen dalam mengukur apa yang ingin diukur. Uji validitas sering digunakan untuk mengukur ketepatan suatu item kuesioner atau skala, apakah item-item pada kuesioner tersebut sudah tepat dalam mengukur apa yang ingin di ukur. Uji Validitas dalam penelitian ini dilakukakn untuk mengetahui apakah kuesioner tersebut. Apabila nilai korelasi > 0,2521 maka dikatakan item tersebut valid, Jika nilai korelasi < 0,2521 maka dikatakan item tersebut tidak valid sehingga item tersebut harus diperbaiki atau dibuang.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
63
a) Uji Validitas Kuesioner Variabel Independen Stres Kerja Berdasarkan Tabel dibawah nilai maka terlihat nilai r hitung dari semua butir pertanyaan untuk variabel independen stres kerja > 0,2521. Artinya, bahwa variabel independen stres kerja dinyatakan valid. Tabel 4.5 Hasil Uji Validitas Variabel Independen Stres Kerja KODE
r-kritis
Keterangan
S1
0,696
Valid
S2
0,718
Valid
S3
0,760
Valid
S4
0,791
Valid
S5
0,791
Valid
S6
0,467
Valid
S7
0,678
Valid
S8
0,803
Valid
S9
0,629
Valid
S10
0,857
Valid
S11
0,772
Valid
S12
0,752
Valid
S13
0,776
Valid
S14
0,804
Valid
S15
0,804
Valid
S16
0,831
Valid
Sumber : Data lampiran, diolah dengan SPSS versi 20
b) Uji Validitas Kuesioner Variabel Independen Kompensasi Berdasarkan Tabel dibawah nilai maka terlihat nilai r hitung dari semua butir pertanyaan untuk variabel independen kompensasi > 0,2521. Artinya, bahwa variabel independen kompensasi dinyatakan valid.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
64
Tabel 4.6 Hasil Uji Validitas Variabel Independen Kompensasi KODE
r-kritis
Keterangan
K1
0,796
Valid
K2
0,887
Valid
K3
0,740
Valid
K4
0,834
Valid
K5
0,787
Valid
K6
0,886
Valid
K7
0,846
Valid
K8
0,513
Valid
K9
0,756
Valid
K10
0,738
Valid
K11
0,809
Valid
K12
0,744
Valid
Sumber : Data lampiran, diolah dengan SPSS versi 20
c) Uji Validitas Kuesioner Variabel Dependen Turnove Intention Berdasarkan Tabel dibawah nilai maka terlihat nilai r hitung dari semua butir pertanyaan untuk variabel dependen turnover intention > 0,2521. Artinya, bahwa variabel dependen turnover intention dinyatakan valid. Tabel 4.7 Hasil Uji Validitas Variabel dependen Turnover Intention KODE
r-kritis
Keterangan
TURN1
0,564
Valid
TURN2
0,952
Valid
TURN3
0,960
Valid
TURN4
0,942
Valid
TURN5
0,849
Valid
TURN6
0,788
Valid
http://digilib.mercubuana.ac.id/
65
TURN7
0,964
Valid
TURN8
0,970
Valid
TURN9
0,967
Valid
TURN10
0,927
Valid
Sumber : Data lampiran, diolah dengan SPSS versi 20
2. Uji Reliabilitas Uji Reliabilitas dilakukan untuk mengetahui tingkat kestabilan suatu alat ukur. Hasil pengukuran dapat dipercaya apabila digunakan dalam beberapa kali pengukuran terhadap kelompok subyek yang sama diperoleh hasil yang relatif sama, selama aspek yang diukur dalam diri subyek tidak berubah. Dalam penelitian ini, syarat kuesioner dikatakan reliabel atau handal adalah jika nilai Croanbach’s alpha > 0,6. Adapun hasil uji reliabilitas untuk ketiga variabel akan disajikan sebagai berikut : a) Reliabilitas Kuesioner Variabel Independen Stres Kerja Reliabilitas butir pertanyaan variabel independen Stres Kerja terlihat nilainya > 0,6 yang berarti semua butir pertanyaan reliabel. Tabel 4.8 Hasil Uji Realiabilitas Variabel Independen Stres Kerja Cronbach's Alpha
N of Items
,948 16 Sumber : Data lampiran, diolah dengan SPSS versi 20
http://digilib.mercubuana.ac.id/
66
b) Reliabilitas
Kuesioner
Variabel
Independen
Kompensasi
Reliabilitas butir pertanyaan variabel independen kompensasi terlihat nilainya > 0,6 yang berarti semua butir pertanyaan reliabel. Tabel 4.9 Hasil Uji Reliabilitas Variabel Independen Kompensasi Cronbach's Alpha
N of Items
,940 12 Sumber : Data lampiran, diolah dengan SPSS versi 20
c) Reliabilitas Kuesioner Variabel dependen Turnover Intention Reliabilitas butir pertanyaan variabel dependen Turnover Intention terlihat nilainya > 0,6 yang berarti semua butir pertanyaan reliabel. Tabel 4.10 Hasil Uji Reliabilitas Variabel Independen Turnover Intention Cronbach's Alpha
N of Items
,971
10
Sumber : Data lampiran, diolah dengan SPSS versi 20
3. Uji Asumsi Klasik Pengujian Asumsi Klasik dilakukan untuk mengetahui apakah data mengalami penyimpangan atau tidak. Uji ini dilakukan sebelum menganalisa regresi.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
67
1) Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel dependen dan independen keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak. Tabel 4.11 Hasil Uji Normalitas Indepeden Stres Kerja One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Standardized Residual N
61
Normal Parametersa,b
Most Extreme Differences
Mean Std. Deviation
0E-7 ,98319208
Absolute
,095
Positive
,079
Negative
-,095
Kolmogorov-Smirnov Z
,741
Asymp. Sig. (2-tailed)
,642
a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.
Sumber : Data lampiran, diolah dengan SPSS versi 20
Berdasarkan hasil olah data pada SPSS 20 pada tabel 4.11 di atas dapat diketahui bahwa keseluruhan variabel X1 (Stres Kerja), Variabel X2 (Kompensasi) dan variabel Y (Turnover Intention) sebesar 0,642 lebih besar dari 0,05 maka dapat disimpulkan data terdistribusi normal. 2) Uji Multikolinearitas Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen. Nilai cutoff yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya multikolinearitas adalah nilai Tolerance ≤ 0.10,
http://digilib.mercubuana.ac.id/
68
dan nilai VIF ≥ 10. Berdasarkan uji Multikolinearitas penelitian maka hasil yang didapat adalah sebagai berikut : Tabel 4.12 Hasil Uji Multikolinearitas Coefficientsa Model
Collinearity Statistics Tolerance
VIF
(Constant) 1
Stres Kerja
,671
1,489
Kompensasi
,671
1,489
a. Dependent Variable: TURNOVER INTENTION Sumber : Data lampiran, diolah dengan SPSS versi 20
Berdasarkan Tabel 4.12 hasil pengolahan data uji multikolinearitas dengan menggunakan SPSS 20 terlihat bahwa kedua variabel independen menunjukkan nilai tolerance untuk variabel stres kerja sebesar 0,671 dan variabel kompensasi sebesar 0,671 lebih besar dari 0,10, dan nilai VIF untuk variabel stres kerja sebesar 1,489 dan variabel kompensasi sebesar 1,489 kurang dari 10. Sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak ada multikolinearitas antar variabel independen dalam model regresi. 3) Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain, jika variance dari satu pengamatan ke pengamatan lain berbeda maka disebut heteroskedastisitas Imam Ghozali, 2011.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
69
Deteksi dilakukan dengan melihat ada tidaknya pola tertentu dalam grafik dimana sumbu X dan Y telah diproduksi. Berdasarkan uji Heterokedasitas pada data penelitian maka hasilnya dapat dilihat pada Grafik Scaterplot dibawah ini : Uji Heteroskedastisitas Penelitian
Gambar 4.1 Sumber : Data lampiran, diolah dengan SPSS versi 20
Berdasarkan hasil olah data pada SPSS 20 diagram pada Gambar 4.1 dapat dilihat bahwa data titik-titik tersebut menyebar secara acak (tidak berbentuk pola) di atas dan dibawa titik 0 (nol) pada sumbu Y, sehingga dapat disimpulkan bahwa pada uji regresi yang akan dipakai tidak terdapat gejala heteroskedastisitas.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
70
4. Analisis Regresi Linear Berganda Analisis regresi linier berganda digunakan untuk meneliti variabelvariabel yang berpengaruh dari variebel bebas (independent variable) terhadap variabel terikat (dependent variable). Tabel 4.13 Hasil Uji Analisis Linear Berganda Model
Unstandardized Coefficients B Std. Error 27,381 8,513 ,415 ,086 -,410 ,127
(Constant) 1 STRESS KERJA KOMPENSASI
a. Dependent Variable: TURNOVER INTENTION Sumber : Data lampiran, diolah dengan SPSS versi 20
Berdasarkan tabel 4.13 dapat diperoleh rumusan persamaan regresi linier berganda untuk
variabel independen (Stres kerja dan
kompensasi) terhadap variabel dependen (turnover intention) sebagai berikut : Y = a + b1 X1 + b2 X2 + e Y = 27,381 + 0,415 X1 – 0,410 X2 + e Dimana: Y
=
Turnover Intention
X1
=
Stres Kerja
X2
=
Kompensasi
e
=
Vektor kekeliruan dalam pengukuran atau variabel lain yang tidak dimasukkan ke dalam model
Dari persamaan regresi diatas dapat di jelaskan sebagai berikut : Persamaan regresi yang terbentuk dimana,
http://digilib.mercubuana.ac.id/
71
(Y) = Turnover intention (X1) = Stres kerja (X2) = Kompensasi Dari persamaan regresi diatas terlihat bahwa korelasi diantara stres kerja terhadap turnover intention positif, sedangkan korelasi antara kompensasi terhadap turnover intention negatif.
5. Hasil Uji Hipotesis Untuk Uji hipotesis akan dibahas : a)
Uji Koefesien Determinasi (R2)
Koefisiensi determinasi ini digunakan untuk mangetahui seberapa besar variabel-variabel bebas memiliki pengaruh terhadap variabel terikatnya. Nilai koefisien determinasi digunakan adjusted R square. Tabel 4.14 Hasil Uji Koefesien Determinasi (R2) Model Summaryb Model
R
R Square
Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
1 ,755a ,571 ,556 a. Predictors: (Constant), KOMPENSASI , STRESS KERJA
8,540
Sumber : Data lampiran, diolah dengan SPSS versi 20
Berdasarkan tabel 4.14, diketahui hasil koefisien determinasi (adjusted R2) sebesar 0,556 yang artinya 55,6% turnover intention dapat dijelaskan oleh variabel stress kerja dan kompensasi. Sedangkan 44,4% dijelaskan oleh variabel lain yang tidak dimasukkan dalam model penelitian ini. Hasil uji koefisien
http://digilib.mercubuana.ac.id/
72
determinasi menunjukan angka 0,556 berarti memiliki tingkat hubungan katagori sedang karena berada pada interval 0,40 -0,599. b) Uji Koefisien Signifikansi Simultan (Uji F) Uji signifikansi simultan atau uji f digunakan untuk mengetahui apakah hasil dari analisis regresi signifikan atau tidak. Signifikan yang digunakan adalah 0,05. Jika probabilitas atau signifikansi lebih besar dari 0,05, maka Ho diterima atau Ha ditolak dan jika probabilitas atau signifikansi lebih kecil dari 0,05, maka Ho ditolak dan Ha diterima. Tabel 4.15 Uji F ANOVAa
Model Regression 1
F
Sig.
38,544
,000b
Residual Total
a. Dependent Variable: TURNOVER INTENTION
Berdasarkan Tabel 4.15 dalam hal ini uji serempak (Uji F) diperoleh Fhitung = 38,544 > Ftabel = 3,16 dan sig = 0,000, karena dengan nilai sig = 0,000 < 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa model regresi linear berganda layak untuk dipakai. c)
Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji T) Uji parsial atau individual digunakan untuk mengetahui
apakah suatu variabel bebas berpengaruh nyata atau tidak terhadap variabel tidak bebasnya.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
73
Pengambilan keputusan dapat dilakukan dengan melihat probabilitas/ signifikannya, yaitu: 1. Jika probabilitas/signifikansi > 0,05 maka Ho diterima dan Ha ditolak 2. Jika probabilitas/signifikansi < 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima Tabel 4.16 Uji T Coefficientsa Model
Unstandardized
Standardized
Coefficients
Coefficients
B (Constant) 1
STRESS KERJA KOMPENSASI
Std. Error
27,381
8,513
,415
,086
-,410
,127
t
Sig.
Beta 3,216
,002
,509
4,848
,000
-,338
-3,219
,002
a. Dependent Variable: TURNOVER INTENTION
1) Uji Hipotesis Pengaruh Stres kerja terhadap Turnover intention Berdasarkan Tabel 4.16 dapat dilihat t hitung pada variabel (x1) adalah 4,848 lebih besar dari t tabel 2,002 dan nilai signifikan dari variabel 0,000 lebih kecil 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima. Maka dapat dinyatakan secara parsial terdapat pengaruh positif dan signifikan variabel stres kerja terhadap turnover intention.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
74
2)
Uji Hipotesis Pengaruh Kompensasi terhadap Turnover intention Berdasarkan Tabel 4.16 dapat dilihat t hitung pada variabel
(x2) adalah Nilai t hitung -3,219 lebih kecil dari -t tabel -2,002 dan nilai signifikasi dari variabel 0,002 lebih kecil dari 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima. Maka dapat dinyatakan secara parsial terdapat pengaruh negatif dan signifikan variabel kompensasi terhadap turnover intention.
D. Pembahasan Hasil Penelitian Pengaruh Stres Kerja terhadap Turnover Intention Terdapat pada uji t hitung pada variabel (x1) adalah 4,848 lebih besar dari t tabel 2,002 dan nilai signifikan dari variabel 0,000 lebih kecil 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima. Maka dapat dinyatakan variabel stres kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap turnover intention pada PT. Bank Permata, Tbk Area Jakarta 16 yang artinya bahwa stres kerja di PT. Bank Permata, Tbk Area Jakarta 16 menyebabkan turnover intention meningkat. Penelitian ini sesuai dengan penelitan sebelumnya yang dilakukan oleh Waspodo Agung Aws, Nurul Chotimah Handayani dan Widya Paramita (2013) dan Budiyono Rokhmad (2016) yang menyatakan stres kerja meningkat turnover meningkat.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
75
Pengaruh Kompensasi terhadap Turnover Intention Terdapat t hitung pada variabel (x2) adalah -3,219 lebih kecil dari -t tabel 2,002 dan nilai signifikasi dari variabel 0,002 lebih kecil dari 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima. Maka dapat dinyatakan variabel kompensasi berpengaruh negatif dan signifikan terhadap turnover intention pada PT. Bank Permata, Tbk Area Jakarta 16 yang artinya jika kompensasi meningkat dapat menyebabkan turnover intention menurun. Penelitian ini sesuai dengan penelitan sebelumnya yang dilakukan oleh Putrianti Arin Dewi, Djamhur Hamid dan M. Djudi Mukzam (2014) yang menyatakan kompensai yang baik diperusahaan akan menurunkan turnover intention.
http://digilib.mercubuana.ac.id/