BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskriptif Umum Responden Penelitian ini mengambil sampel karyawan pada Ministério Agricultura e Pesças (MAP) di RDTL terhadap keseluruh Direktur Nasional, kepala Departemen dan kepala bagian serta staff. Diperoleh sebanyak 100 instrumen
berupa
kuisioner
yang
kembalikan.
Berdasarkan karakteris responden terdiri dari empat karakteris antara lain: Jenis kelamin, Usia/Umur, Pendidikan serta Masa Dinas/kerja. Dapat dilihat dalam tampilan tabel berikut ini. Tabel 4.1 Karakteristik Responden Karakteris
Kategori
Laki-Laki Perempuan 21-30 Usia/Umur 31-40 > 40 SMA D1 Pendidikan S1 S2 0-2 th Masa 3-5 th Dinas/Kerja 6-9 th > 9 th Sumber: Olah data 2012
Jenis Kelamin
- 31 -
Jumlah Resp.
%
57 43 43 40 17 33 9 57 1 27 35 22 16
57% 43% 43% 40% 17% 33% 9% 57% 1% 27% 35% 22% 16%
Berdasarkan klasifikasi jenis kelamin terdapat responden
laki-laki
sebanyak
57
orang
(57%)
sedangkan perempuan sebanyak 43 orang (43%). Hasil penelitian
menunjukkan
bahwa
sebagian
besar
responden berjenis kelamin laki-laki. Berdasarkan usia/Umur antara 21-30 tahun sebanyak 43 orang (43%) 31-40 tahun sebanyka 40 orang (40%) 40 tahun keatas sebanyak 17 0rang (17%). Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar responden berusia 21-30 tahun.
Sedangkan
responden
yang
memiliki
pendidikan terakhir SMA sebanyak 33 orang (33%) Tingkat Diploma sebanyak 9 orang (9%) Strata Satu sebanyak 57 orang (57%) Strata Dua sebanyak 1 orang (1%). Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar responden berpendidikan Strata Satu. Serta Karakteris responden berdasarkan Masa Kerja adalah O-2 tahun sebanyak 27 orang (27%) 3-5 tahun sebanyak 35 orang (35%) 6-9 tahun sebanyak 22 orang (22%) 9 tahun
keatas
sebanyak
16
orang
(16%).
Hasil
penelitian menunjukkan sebagian besar responden dengan masa kerja 3-5 tahun.
4.2 Statistik Deskriptif Partisipasi Anggaran menunjukkan partisipasi para penjabat tingkat menengah dan tingkat bawah - 32 -
dalam proses penganggaran yang mengarah pada seberapa besar tingkat keterlibatan
para pejabat
tingkat menengah dan bawah dan pengaruhnya saat menyusun anggaran. Untuk mengukur variabel ini terdapat 5 pertanyaan yang diajukan. Tetapi setelah dilakukan uji kualitas instrumen. Maka ke lima (5) pertanyaan
yang
mengukur
tingkat
selanjutnya
digunakan
partisipasi
untuk
anggaran
dari
responden. Tabel berikut ini merupakan data statistik deskriptif tentang pertanyaan- perttanyaan untuk mengukur partisipasi anggaran.
Tabel.4.2 Deskriptif Statistik Variabel Partisipasi Anggaran Indikator Variabel
Std. Min Max Mean Dev.
1. Keikutsertaan
dalam
penyusunan
1
5
3.44 1.174
2. Kepuasan dalam penyusunan anggaran
1
5
3.92 1.220
3. Kebutuhan memberikan pendapat
1
5
3.18 1.274
1
5
2.85 1.067
1
5
3.01 1.243
anggaran
4. Besarnya
pengaruh penetapan anggaran
terhadap
5. Frekuensi memberikan pendapat Rata-rata Partisipasi Anggaran
1.00 5.00 3,21 0,933 Sumber: Hasil olahan data primer dengan alat bantu program statistik,2012
- 33 -
Dari
tabel
4.2
Statistik
deskriptif
diatas
menunjukkan nilai Mean atau rata-rata keseluruhan variabel
partisipasi
anggaran.
Dari
hasil
tabel
menunjukkan skor rata-rata (mean) sebesar 3,21, nilai tersebut terletak pada interval jawaban 2,61 – 3,40 yang
berarti
para
responden
memiliki
tingkat
partisipasi anggaran relatif sedang. Sedangkan nilai standard Deviation
sebesar 0,933 menunjukkan
bahwa variasi jawaban responden terhadap variabel ini relatif
kecil.
menyebar
Hal
ini
kedalam
berarti
jawaban
lima
responden
kategori
dengan
kecenderungan yang sama yakni memiliki tingkat partisipasi saat melaksanakan lima bidang kegiatan diatas.
Dalam
pengukuran
variabel
partisipasi
anggaran terdapat semua indikator yang nilai Mean atau rata-ratanya sedang dan termasuk kategori sedang. Nilai Mean kelima indikator yang ada juga menunjukkan
bahwa
responden
memiliki
tingkat
Partisipasi Anggaran yang Sedang. Nilai Mean kelima indikator
yang
ada
juga
menunjukkan
bahwa
responden memiliki tingkat Partisiapsi Anggaran yang sedang. Pertama dengan nilai Mean sebesar 3,44 maka itu berarti responden memiliki tingkat kontribusi yang sedang saat ikut terlibat dalam penyusunan anggaran. - 34 -
Kedua, dengan tingkat partisipasi yang rendah maka hal ini membuat para responden memiliki tingkat kepuasan yang rendah dalam penyusunan anggaran. Dengan nilai Mean
sebesar 3,92. Ketiga, nilai Mean
sebesar 3,18 menunjukkan bahwa responden segan untuk memberikan pendapat atau usulan kepada atasannya mengenai anggaran yang sedang disusun. Keempat,
dengan
ikut
berpartisipasi
dalam
penyusunan anggaran mempunyai pengaruh yang rendah
dalam
penentuan
anggaran
dengan
menunjukkan nilai Mean sebesar 2,85. Dan yang terakhir, dengan dilibatkan dalam proses penyusunan anggaran, maka para responden tidak percaya bahwa pendapat mereka turut mempengaruhi rancangan anggaran yang sedang disusun, ditunjukan dengan nilai Mean sebesar 3,01. Senjangan anggaran adalah suatu usaha untuk menyiasati
anggaran
yang
difokuskan
kemudahan
mencapai
target
anggaran
pada dengan
harapan menunjukkan kinerja yang lebih baik, Untuk mengukur variabel ini terdapat 5 pertanyaan yang diajukan. instrumen. selanjutnya
Tetapi Maka
setelah ke
digunakan
dilakukan
lima
(5)
untuk
uji
kualitas
pertanyaan mengukur
yang
tingkat
Senjangan anggaran dari responden. Tabel berikut ini - 35 -
merupakan
data
statistik
deskriptif
tentang
pertanyaan- perttanyaan untuk mengukur Senjangan anggaran. Tabel 4.3 Statistik Deskriptif Senjangan Anggaran Std. Indikator Variabel
Min
Max
Mean
Dev.
1
5
3.48
1.086
1
5
2.92
1.236
1
5
3.91
1.092
1
5
3.60
1.163
1
5
3.34
1.156
1. Standar yang digunakan dlm anggaran mendorong produktiftas
2. Kepastian mengenai terlaksananya anggaran
3. Memonitorir pengeluaran yg menjadi wewenang
4. Anggaran yg menjadi tanggungjawab
5. Kesulitan pencapain anggaran
Rata-rata Senjangan Anggaran 1.00 5.00 3,45 0,850 Sumber: Hasil olahan data primer dengan alat bantu program statistik,2012
Dari hasil tabel tersebut diketahui rata-rata (Mean ) adalah 3,45. Maka nilai tersebut terletak pada interval
jawaban
3,41
-4,20
yang
berarti
responden memiliki tingkat Senjangan
para
anggaran
relatif Tinggi. Sedangkan nilai standard Deviation sebesar 0,850 menunjukkan bahwa variasi jawaban responden terhadap variabel ini relatif kecil atau tidak - 36 -
bervariasi.
Hal
menyebar
ini
kedalam
berarti
jawaban
lima
responden
kategori
dengan
kecenderungan yang sama yakni memiliki tingkat Senjangan saat melaksanakan lima bidang kegiatan diatas. Dalam pengukuran variabel Senjangan anggaran terdapat semua indikator yang nilai Mean atau rataratanya tinggi dan termasuk kategori tinggi. Dalam pengukuran variabel Senjangan anggaran terdapat empat indikator yang nilai Mean atau rata-ratanya tinggi dan termasuk kategori tinggi. Nilai Mean keempat indikator yang ada juga menunjukkan
bahwa
responden
memiliki
tingkat
Senjangan Anggaran yang tinggi. Pertama dengan nilai Mean sebesar 3,48 hal ini menunjukkan tidak adanya aturan atau standar yang digunakan dalam anggaran ternyata mendorong produktifitas yang tinggi di unit kerja para responden. Kedua, Responden tidak merasa setiap bentuk pengeluaran diunit kerja masing-masing tidak perlu diawasi dengan baik sehingga tidak terjadi pengeluaran di luar, apa yang sudah dianggakan. Hal ini menunjukkan dengan nilai Mean sebesar 2,92. Ketiga, dengan nilai Mean sebesar 3,91 menunjukkan bahwa responden memandangkan anggaran dalam unit kerja tidak pasti terlaksanakan. Keempat, nilai - 37 -
Mean sebesar 3,60 menunjukkan bahwa responden memandangkan bahwa anggaran dalam unit kerja mereka
tidak
Sedangkan
susah
Nilai
menunjukkan
dicapai
Mean
bahwa
atau
indikator
responden
direalisasikan. kelima
memiliki
juga tingkat
Senjangan Anggaran yang tinggi dengan nilai Mean sebesar
3,34
menunjukkan
bahwa
responden
memandang Senjangan dalam anggaran sebagai hal yang
tidak
baik
sehingga
tingkat
respondennya
rendah. Ketidakpastian Lingkungan merupakan situasi di
mana
pejabat
tingkat
menengh
dan
bawah
mengalami hambatan dalam memprediksi sesuatu disekitarnya, Untuk mengukur variabel ini terdapat 5 pertanyaan yang diajukan. Tetapi setelah dilakukan uji kualitas instrumen. Maka ke lima (5) pertanyaan yang selanjutnya digunakan untuk mengukur tingkat Ketidakpastian Lingkungan dari responden. Tabel berikut ini merupakan data statistik deskriptif tentang pertanyaan-
perttanyaan
Ketidakpastian Lingkungan.
- 38 -
untuk
mengukur
Tabel 4.4 Deskriptif Statistik Variabel Ketidakpastian Lingkungan Std. Indikator Variabel
1. Peroleh informasi untuk mendukung keputusan
2. Mengukur benar/tidaknya suatu keputusan
3. Keyakinan dalam mengambil suatu tindakan
4. Mengetahui harapan dari pihak luar
Min
Max
Mean
Dev.
1
5
2.93
1.182
1
5
3.19
1.060
1
5
2.53
1.123
1
5
2.65
1.104
1
5
3.13
1.134
5. Kesulitan dalam menentukan metode untuk mencapai sasaran Rata-rata Ketidakpastian
1.00 5.00 3,06 0,085 Lingkungan Sumber: Hasil olahan data primer dengan alat bantu program statistik,2012
Dari hasil tabel tersebut diketahui skor rata-rata sebesar 3,37. Maka nilai tersebut terletak pada interval jawaban 2,61 – 3,40 yang berarti para responden
memiliki
tingkat
Ketidakpastian
Lingkungan relatif sedang. Sedangkan nilai standard Deviation sebesar 0,085 menunjukkan bahwa variasi jawaban responden terhadap variabel ini relatif kecil atau
tidak
bervariasi.
Hal - 39 -
ini
berarti
jawaban
responden menyebar kedalam lima kategori dengan kecenderungan yang sama yakni memiliki tingkat Ketidakpastian
saat
melaksanakan
lima
bidang
kegiatan diatas. Dalam
pengukuran
variabel
Ketidakpastian
Lingkungan terdapat dua indikator yang nilai Mean atau rata-ratanya tinggi dan termasuk kategori tinggi. Pertama dengan nilai Mean sebesar 3.19 hal ini menunjukkan tidak adanya Keyakinan dalam mengambil suatu tindakan di dalam unit kerja para responden
sedangkan yang kedua, Responden tidak merasa mengetahui harapan dalam unit kerja mereka. Hal ini menunjukkan dengan nilai Mean sebesar 3,13.
4.3 Uji Kualitas Data Ada dua prosedur dalam pengujian kualitas data yaitu: 1. Uji Reabilitas, dapat dilakukan dengan melihat Koefisien cronbach’s alpha di mana instrument penelitian
dianggap
reliable
apabila
Nilai
Cronbach’s alpha lebih besar dari 0,60 2. Uji
Validitas,
dapat
dilakukan
dengan
membandingkan nilai r hitung(Corrected item Total Correlation) dengan nilai tabel dari tiap - 40 -
kebebasan (df) = n-2 (Ghozali,2002) Berikut ini hasil uji kualitas dan reabilitas data dari variable-variable yang digunakan peneliti dalam pengujian: 4.3.1 Uji Instrument Validatas dan Reliabilitas Data Hasil
output
Reability
variable
partisipasi
anggaran,ketidakpastian Lingkungan dan Senjangan Anggaran pada (lampiran )dapat di lihat bawah variabel partisipasi anggaran memiliki Cronbach’s alpha
0,632.
memiliki
variabel
Cronbach’s
Ketidapastian
alpha
0,653.
Lingkungan
Dan
variabel
Senjangan anggaran memiliki Cronbach’s alpha 0,718. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bawah item Semua pertanyaan kuisioner dari ketiga variabel sudah memiliki realibilitas yang tinggi karena nilainya lebih sebesar dari 0,60, Tabel 4.5 Instrument Validitas dan Reliabilitas Item
Corrected r tabel Item-Total Correlation Partisipasi Anggaran
Keterangan
Pertanyaan 1
0.513
0,339
Valid
Pertanyaan 2
0.443
0,339
Valid
- 41 -
Pertanyaan 3
0.572
0,339
Valid
Pertanyaan 4
0.519
0,339
Valid
Pertanyaan 5
0,339 0.423 Ketidapastian Lingkungan
Valid
Pertanyaan 1
0.625
0,339
Valid
Pertanyaan 2
0.487
0,339
Valid
Pertanyaan 3
0.703
0,339
Valid
Pertanyaan 4
0.649
0,339
Valid
Pertanyaan 5
0.477
0,339
Valid
Senjangan Anggaran Pertanyaan 1
0.601
0,339
Valid
Pertanyaan 2
0.430
0,339
Valid
Pertanyaan 3
0.547
0,339
Valid
Pertanyaan 4
0.541
0,339
Valid
Pertanyaan 5
0,339 Valid 0.439 Sumber: Hasil olahan data primer dengan alat bantu program statistik,2012
1. Partisipasi Anggaran Dalam kolom Corrected Item Total Correlation merupakan korelasi antara skor item dengan total item yang
dapat
digunakan
untuk
menguji
validitas
instrument. Untuk menguji Validitas, butir pertanyaan dengan derajat kebebasan (df) = 98 yaitu 0,339. Berdasarkan tabel 4.5 terdapat hasil uji validitas menunjukkan semua pertanyaan valid karena nilai r hitung > r tabel pada taraf signifikan 5%. - 42 -
2. Ketidakpastian Lingkungan Dalam
kolom
Corrected
Item
Total
Correlation
merupakan korelasi antara skor item dengan total item yang
dapat
digunakan
untuk
menguji
validitas
instrument. Untuk menguji Validitas, butir pertanyaan dengan derajat kebebasan (df) = 98 yaitu 0,339. Berdasarkan tabel 4.5 terdapat hasil uji validitas menunjukkan semua pertanyaan valid karena nilai r hitung > r tabel pada taraf signifikan 5%. 3. Senjangan Anggaran Dalam
kolom
Corrected
Item
Total
Correlation
merupakan korelasi antara skor item dengan total item yang
dapat
digunakan
untuk
menguji
validitas
instrument. Untuk menguji Validitas, butir pertanyaan dengan derajat kebebasan (df) = 98 yaitu 0,339. Berdasarkan tabel 4.5 terdapat hasil uji validitas menunjukkan semua pertanyaan valid karena nilai r hitung > r tabel pada taraf signifikan 5%.
- 43 -
4.4 Uji Asumsi Klasik Uji Normalitas Uji normalitas dilakukan dengan dua cara, yaitu analisi grafik dan analisis Statistik. Melalui analisis grafik
dapat
dilihat
membandingkan
grafik
antara
data
histogram observasi
yang dengan
distribusi yang mendekati distribusi normal(Ghozali, 2002). Juga dapat dilihat Normal Probability plot yang membandingkan distribusi kumulatif dari distribusi normal. Pada penelitian ini terdapat hasil pengolahan data menampilkan grafik normal, plot yang ada menunjukkan titik menyebar di sekitar garis diagonal, serta penyebarannya mengikuti arah garis diagonal, demikian juga dengan grafik Histogram pola distribusi normal.
Oleh
penelitian senjangan
karena
ini
layak
itu, dipakai
berdasarkan
indenpendennya
yaitu
Model untuk
masukan
partisipasi
Ketidakpastian Lingkungan.
- 44 -
regresi
dalam
memprediksi variabel
anggaran
dan
Gambar: 4.1 Normal P-Plot
Sumber: Hasil olahan data primer dengan alat bantu program statistik,2012
Gambar: 4.2 Histogram
Sumber: Hasil olahan data primer dengan alat bantu program statistik,2012
Cara kedua untuk melihat normalitas suatu data adalah melalui analisis statistik, Uji st atistik - 45 -
yang
dapat
dilakukan
adalah
uji
statistik
non
parametrik One Kolmogorov Smirnov Test dengan ketentuan apabila probabilitas melebih taraf signifikan yang ditetapkan yaitu 0,05 maka data yang dipakai dalam penelitian berdistribusi normal. Sebaliknya , apabila nilai probabilitas kurang dari 0,05 maka data yang
dipakai
peneliti
dalam
penelitian
tidak
berdistribusi normal. Tabel 4.6 One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardiz ed Predicted Value N
100
Normal Parametersa
Mean
17.5200000
Std. Deviation
1.75675805
Most Extreme
Absolute
.076
Differences
Positive
.067
Negative
-.076
Kolmogorov-Smirnov Z
.765
Asymp. Sig. (2-tailed)
.602
a. Test distribution is Normal. Sumber: Hasil olahan data primer dengan alat bantu program statistik,2012
Berdasarkan tabel 4.6 dapat diperoleh nilai kolmogorov-smirnov
adalah - 46 -
sebesar
0,765
dan
signifikan pada
0,602 hal ini membuktikan nilai
signifikannya lebih tinggi dari 0,05, sehingga berarti data residual terdistribusi secara normal. Uji Multikolinearitas Tabel 4.7 Coefficientsa Standard ized Unstandardize Coefficie d Coefficients
Collinearity
nts
Statistics
Std. Model 1
B
(Constan t)
Toler
Error
Beta
10.528 1.851
t 5.688
Sig.
ance
VIF
.000
PA
.356
.086
.391 4.161
.000 .970 1.031
KL
.083
.094
.083
.380 .970 1.031
.883
a. Dependent Variable: SA
Berdasarkan tabel 4.7 dapat dilihat bahwa tidak ada variabel yang memiliki nilai tolerance < 0,10 dan nilai VIF > 10. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa
dalam
model
regresi
tidak
multikolinearitas antara Variabel independen.
- 47 -
terjadi
Uji Heterokedastisitas Gambar: 4.3
Sumber: Hasil olahan data primer dengan alat bantu program statistik,2012
Uji heterokedastisitas dengan tujuan untuk menguji apakah terjadi ketidaksamaan variabel dari residual satu pengamatan yang lain dalam model regresi. Model regresi yang baik adalah tidak terjadi heterokedastisitas Dalam
model
heterokedasitas
atau
terjadi
regresi
homokedastisitas.
dinyatakan
apabila
titik-titik
telah yang
terjadi ada
membentuk pola tertentu yang diatur. Model regresi tidak terjadi heterokedastisitas apabila titik-titik yang ada tidak membentuk pola tertentu yang teratur dan titik-titik menyebar diatas dan dibawah angka nol pada sumbu Y. - 48 -
Dapat dilihat dari grafik Scotterplot penelitian ini, menunjukkan bahwa titik-titk menyebar secara acak serta tersebar di atas maupun dibawah angka 0 pada sumbu Y, hal ini menunjukkan tidak terjadi heterokedastisitas dalam memprediksi
model regresi, layak untuk
senjangan
anggaran
berdasarkan
masukan variabel-variabel independennya.
4.5 Pengujian Hipotesis Penelitian 4.5.1 Uji hipotesis pertama Pengujian
hipotesis
ini
didasarkan
atas
pengolahan data penelitian dengan menggunakan analisis regresi yang telah ditampilkan pada Tabel 4.8 (Model Summary). Pengujian hipotesis ini adalah dengan menganalisis nilai koefisien determinasi (R²). Tabel 4.8 Hasil Analisi Koefisien Determinasi Model Summaryb
Model
R
1
.405a
R Square
Adjusted R
Std. Error of
Square
the Estimate
.164
.156
3.90623
a. Predictors: (Constant), PA b. Dependent Variable: SA Sumber: Hasil olahan data primer dengan alat bantu program statistik,2012
- 49 -
Nilai R Square atau koefisien determinasi dapat dilhat dari tabel sebesar 0,164 yang berarti bahwa variabel dependen ( Senjangan Anggaran) mampu dijelaskan
oleh
variabel
Anggaran)
sebesar
independen
16,4%
dan
(
Partisipasi
selebihnya
83,6%
(100%-16,4%) dapat dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak diikutsertakan dalam penelitian. Tabel 4.10 Coefficientsa
Model
Unstandardized
Standardized
Coefficients
Coefficients
B
1 (Constant) PA
Std. Error
Beta
t
Sig.
11.588
1.408
8.232 .000
.369
.084
.405 4.387 .000
a. Dependent Variable: SA Sumber: Hasil olahan data primer dengan alat bantu program statistik,2012
Berdasarkan hasil pengolahan data yang terlihat pada
tabel
4.10
pada
kolom
Unstandardized
Coefficients bagian B diperoleh model persamaan regresi sebagai berikut: Senjangan Anggaran = 11.588 + 0.369 PA Dari hasil analisis regresi pada tabel diatas, tampak bahwa variabel partisipasi anggaran memiliki - 50 -
nilai koefisien beta sebesar 0.405 dengan nilai t hitung sebesar
4.387
menunjukkan
dan
signifikansi
bahwa
0,000.
partisipasi
Hal
ini
anggaran
berpengaruh positif dan signifikan terhadap senjangan anggaran. 4.5.2 Uji hipotesis kedua Dalam
menguji
hipotesis
kedua,
peneliti
menggunakan analisis regresi moderasi dengan uji selisih
mutlak.
signifikansi unsur variabel
Uji
selisih
persamaan
interaksi
regresi
antara
pemoderasi
mutlak yang
variabel
yang
adalah
uji
mengandung
independen
berpengaruh
dan
terhadap
variabel dependen yang diukur dengan nilai absolute perbedaan antara nilai variabel Ҳ1 dan Ҳ 2. Tabel 4.11 Hasil Analisis Koefesien Determinasi Model Summaryb Model
R
1
.413a
R Square
Adjusted R
Std. Error of
Square
the Estimate
.171
.154
3.91063
a. Predictors: (Constant), KL, PA b. Dependent Variable: SA Sumber: Hasil olahan data primer dengan alat bantu program statistik,2012
- 51 -
Berdasarkan hasil tabel 4.11 diatas memberikan hasil adjusted R square sebesar 0,154. Hal ini berarti bahwa
15,4%
variasi
senjangan
anggaran
dapat
dijelaskan oleh variabel –variabel independen yaitu, ketidakpastian partisipasi
lingkungan, anggaran
dan
interaksi
dengan
antara
ketidakpastian
lingkungan. Sisanya sebesar 84,6% (100%-15,4%) dijelaskan
oleh
sebab-sebab
lain
di
luar
model
penelitian. Tabel 4.13 Coefficientsa Unstandardized
Standardized
Coefficients
Coefficients
Std. Model
B
1 (Constant)
Error
Beta
t
Sig.
10.528
1.851
5.688
.000
PA
.356
.086
.391 4.161
.000
KL
.083
.094
.083
.380
.883
a. Dependent Variable: SA Sumber: Hasil olahan data primer dengan alat bantu program statistik,2012
Dari hasil analisis regresi pada tabel diatas, tampak bahwa variabel partisipasi anggaran memiliki nilai koefisien beta sebesar 0, 391 dengan nilai t hitung sebesar 4.161 dan signifikansi 0,000. Oleh - 52 -
karena itu disimpulkan bahwa variabel partisipasi anggaran berpengaruh terhadap senjangan anggaran. Variabel
ketidakpastian
lingkungan
memiliki
nilai koefisien beta sebesar 0,083 dengan nilai t hitung sebesar
0.883
disimpulkan
dan
signifikansi
bahwa
0,380.
variabel
Dapat
ketidakpastian
lingkungan berpengaruh positif tetapi tidak signifikan terhadap senjangan anggaran. Tabel 4.14 Model Summaryb
Model
R
1
.495a
Adjusted R
Std. Error of
Square
the Estimate
R Square .245
.221
3.75129
a. Predictors: (Constant), PAKL, PA, KL b. Dependent Variable: SA
Tabel 4.15 Coefficientsa
Model 1 (Constant)
Unstandardized
Standardized
Coefficients
Coefficients
B
Std. Error
Beta
t
Sig.
23.191
4.492
5.162
.000
PA
-.384
.255
-.421 -1.507
.135
KL
-.771
.293
-.772 -2.636
.010
.049
.016
1.306
.003
PAKL
a. Dependent Variable: SA
- 53 -
3.068
Dalam hasil persamaan regresi menunjukkan secara
individu
variabel
partisipasi
anggaran
memberikan nilai koefisien -0.384 dengan probabilitas signifikan 0.135 artinya tidak berpengaruh terhadap senjangan
anggaran
dan
variabel
ketidakpastian
lingkungan memberikan nilai koefisien -0.771 dengan probabilitas signifikan 0.010 artinya berpengaruh negatif
signifikan
sedangkan
terhadap
pengaruh
senjangan
interaksi
antara
anggaran partisipasi
anggaran dengan ketidakpastian lingkungan yang diukur dengan nilai absolute memiliki nilai koefisien beta sebesar 1.306 dengan nilai t hitung sebesar 3.068 dan signifikansi 0,003. Temuan ini menunjukkan bahwa variabel ketidakpastian lingkungan
memang
merupakan variabel moderating. Berdasarkan hasil pengolahan data yang terlihat pada
tabel-tabel
diatas
terdapat
hasil
pengujian
terhadap model summary pada tabel 4.8,tabel 4.11 dan dan tabel 4.15 Coefficients pada tabel 4.10 tabel 4.13 dan tabel 4.15 pada kolom Unstandardized Coefficients bagian B dan kolom R Square dapat dilihat hasil
ringkasan
output
regresi
sebagai berikut:
- 54 -
yang
ditampilkan
1. SA = 11,588 + 0,369 PA
Adj.R Square 0,156
2. SA = 10.528 + 0,356 PA + 0,083 KL
Adj.R Square 0,154
3. SA=23.191-0,384PA-0,771KL+0,049PAKL Adj.RSquare 0,221
Dari hasil ringkasan output regresi menunjukkan interaksi yang dimasukkan kedalam model regresi dapat
mempengaruhi
partisipasi
anggaran
tidak
berpengaruh signifikan terhadap senjangan anggaran dan
ketidakpastian
lingkungan
berpengaruh
signifikan. Hasil tersebut membandingkan ketiga regresi maka diperoleh informasi bahwa β2 ≠ 0 (signifikan) dan β3 ≠ 0 ( juga signifikan) maka dapat disimpulkan bahwa variabel ketidapastian lingkungan merupakan variabel
mederating
terhadap
variabel
partisipasi
Anggaran dengan Variabel Senjangan Anggaran. Hal ini
jika
dilihat
Lingkungan
pengaruh
organisasi
variabel
secara
Ketidakpastian
individu,
dapat
diperoleh hasil bahwa Ketidakpastian Lingkungan juga merupakan
variabel
independen
yang
berpengaruh terhadap Senjangan Anggaran.
- 55 -
dapat
4.6 Pembahasan 4.6.1 Pengaruh Partisipasi Anggaran terhadap Senjangan Anggaran Berdasarkan
hasil
analisis
regresi
antara
Partisipasi Anggaran (X) dengan Senjangan Anggaran (Y) menunjukkan ada pengaruh yang signifikan pada nilai probabilitas sebesar 0,000 mempunyai nilai yang lebih kecil dari 0,05), dan nilai koefisien regresi menunjukkan hasil yang positif, yaitu sebesar 0,395. Hal ini menunjukkan pengaruh yang positif dan signifikan
antara
Partisipasi
Anggaran
dengan
Senjangan Anggaran. Berarti semakin tinggi tingkat partisipasi
dalam
penyusunan
anggaran,
tingkat
kecenderungan untuk penciptaan senjangan anggaran juga meningkat. Hasil penelitian ini sesuai dengan hipotesis
1,
dimana
partisipasi
anggaran
akan
meningkatkan senjangan anggaran. Berdasarkan hasil penelitian ini, terlihat bahwa dalam Ministerio Agricultura e Pescas MAP di RDTL yang menjadi obyek penelitian, partisipasi anggaran memiliki pengaruh yang positif dan signifikan dengan senjangan anggaran. Dapat disimpulkan juga bahwa pengaruh partisipasi anggaran terhadap senjangan anggaran menunjukkan pengaruh positif yang berarti - 56 -
semakin tinggi partisipasi, maka akan semakin tinggi juga senjangan anggaran. Hasil tersebut konsisten dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Asriningati (2006), Young (1985), dan Yuwono (1999), dimana hasil penelitian partisipasi anggaran
berpengaruh
senjangan
anggaran.
untuk dengan
menciptakan
penggunaan
signifikan
Peningkatan senjangan
peningkatan
menunjukkan
positif
tingkat
suatu anggaran
perilaku
terhadap
kecenderungan
anggaran
sejalan
partisipasi
tersebut
disfungsional
partisipatif.
dari
Kecenderungan
peningkatan timbulnya perilaku disfungsional dalam partisipasi anggaran yang tinggi ini menimbulkan dugaan
akan
adanya
kesalahan
dalam
sistem
penilaian kinerja atau mungkin sistem tersebut tidak sesuai untuk diterapkan, karena penilaian kinerja yang didasarkan pada pencapaian target anggaran memungkinkan
bawahan
menghindari
penilaian
buruk atas kinerjanya dengan memasukkan senjangan pada anggaran yang disusunnya. Menurut Dunk (1990),
jika
bawahan
diberi
kesempatan
untuk
menciptakan sendiri standar untuk menilai kinerja mereka, mereka akan memiliki kecenderungan untuk menggunakan
kelebihan
akan
pengetahuan
yang
mereka miliki untuk menciptakan senjangan pada - 57 -
anggarannya. Hal tersebut dikarenakan kompensasi manajerial yang diberikan kepada mereka didasarkan pada pencapaian target mereka dan informasi yang mereka miliki akan digunakan untuk menilai kinerja mereka. 4.6.2 Pengaruh Ketidakpastian Lingkungan terhadap Partisipasi Anggaran dengan Senjangan Anggaran Berdasarkan hasil uji hipotesis 2 di atas dalam persamaan regresi menunjukkan partisipasi anggaran diperoleh nilai t hitung -1.507 dengan signifikan partisipasi anggaran tidak berpengaruh signifikan terhadap
senjangan
anggaran
sedangkan
ketidakpastian lingkungan diperoleh nilai t hitung hal menunjukkan Lingkungan
bahwa
faktor
berpengaruh
senjangan
anggaran
Lingkungan
berpengaruh
Ketidakpastian
signifikan bahwa signifikan
ini
terhadap
Ketidakpastian pada
nilai
probabilitas sebesar 0,003 mempunyai nilai lebih kecil daripada 0,05) terhadap hubungan antara Partisipasi Anggaran dengan Senjangan Anggaran dengan nilai koefisien regresi yang bernilai sebesar 1.306. - 58 -
Dengan
demikian
ketidakpastian
lingkungan
mampu bertindak sebagai variabel yang memoderating partisipasi anggaran dengan senjangan anggaran. Hasil penelitian ini mendukung hipotesis 2, dimana ketidakpastian lingkungan mampu bertindak sebagai variabel moderating terhadap partisipasi anggaran dengan
senjangan
anggaran.
Berdasarkan
hasil
penelitian tersebut, terlihat bahwa dalam Ministerio Agricultura e Pescas MAP di RDTL yang menjadi obyek penelitian,
ketidakpastian
pengaruh
yang
signifikan
lingkungan terhadap
memiliki partisipasi
anggaran dengan senjangan anggaran. Hasil penelitian ini konsisten dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Govindarajan (1986) menyatakan
bahwa
hubungan
antara
partisipasi
anggaran dan senjangan anggaran adalah positif dalam kondisi ketidakpastian lingkungan yang tinggi. Demikian juga sebaliknya partisipasi anggaran akan mempunyai pengaruh negatif terhadap senjangan anggaran,
dalam
ketidakpastian
lingkungan
yang
tinggi. Seorang bawahan yang mempunyai partisipasi tinggi dalam anggaran dan menghadapi ketidakpastian lingkungan yang rendah, akan mampu menciptakan senjangan
dalam
anggaran,
karena
ia
mampu
mengatasi ketidakpastian dan mampu memprediksi - 59 -
masa mendatang. Sebaliknya, dalam ketidakpastian yang tinggi, akan semakin sulit untuk memprediksi masa depan dan semakin sulit pula menciptakan senjangan anggaran.
- 60 -