45
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Profil Perusahaan 4.1.1 Sejarah Perusahaan Toko Liza Moda adalah salah satu cabang dari Lizatex yang menjual segala macam textile dari bahan polos, batik dan hingga songket, yang berdiri pada tahun 1982 di medan, setelah itu pada tahun 2000 awal berdiri Lizatex membuka cabang di medan yaitu Toko Liza moda. Pada tahun 2008 akhir Liza Moda khusus textile batik membuka cabang lagi di Tanah abang blok A Jakarta. Terus berjalannya waktu cabang textile di Medan telah membuka sebanyak 4 toko, Pekanbaru 1 toko, dan di Jakarta sebanyak 3 toko. Dari semua toko ini 2 toko di Jakarta menjual khusus textile batik dan yang lainnya menjual segala macam textile. Pasar Tanah Abang adalah tempat penjualan yang dipilih oleh Toko Liza Moda dikarenakan lokasinya adalah tempat yang strategis dengan kemacetan, tempat para industri yang menjual dari segala macam, seperti : sarung, baju bayi, mukena, dan salah satunya textile batik dan serta pengunjung dari orang biasa yang beli satuan hingga pedagang yang datang dari penjuru kota membeli dalam puluhan hingga ratusan kodian. Toko Liza Moda menjual berbagai macam bahan batik seperti batik pekalongan, batik Cirebon, batik Palembang, batik Riau dan batik Jepara, masing-masing batik
45
46
tersebut memiliki berbagai macam model dari model atas bawah ( 1 set ), lurusan, dan model gamis.
4.1.2 Alur Kerja Perusahaan Alur kerja pada toko Lizatex dari tahun 1982-2012 (sekarang) dimana toko Lizatex ini memiliki alur kerja sama dengan liza moda kedua toko ini memiliki dan menjual bahan yang sama tetapi Lizatex sudah lama daripada Liza Moda yang di bangun pada tahun 2000 tetapi semenjak toko Liza Moda pindah ke Jakarta Liza Moda hanya menjual batik tidak menjual bahan-bahan dasar polos, renda perancis, dan songket, walaupun toko Liza Moda sudah pindah ke Jakarta yang di Medan tetap ada toko Liza Moda dengan menjual segala bahan dan kerja sama antara toko yang dimedan dan dijakarta tetap berlanjut jadi : -
Ketika batik di toko Liza Moda Jakarta lagi kosong maka batik akan dikirim dari Medan seandainya keadaannya lagi darurat untuk orang pesta
- Dapat dipesan dengan para pengrajin langsung kalo keadaannya tidak darurat karena untuk memesan batik dibutuhkan waktu sekitar sebulan hingga 2 bulan untuk dilukis batiknya, karena setiap pemesanan dalam jumlah yang besar makan pembayarannya menggunakan Giro
47
4.1.3 Struktur Organisasi Perusahaan
PEMILIK
PEMASARAN
DESAIN DAN PRODUKSI
KEUANGAN
MEDIA INTERNET SOSIAL
BROSUR
PENJAHIT
DESIGNER
PAYET
KARYA WAN
KARYA WAN
KARYA WAN
KARYA WAN
KARYA WAN
Gambar 4.1 Struktur Tailor Berbasis Batik Toko Liza Moda Sumber : Toko Liza Moda 2012
48
Keterangan : Tugas dan tanggung jawab dari struktur organisasi sebagai berikut : a. Pemilik Tugas dan tanggung jawabnya adalah sebagai berikut : 1. Merumuskan tujuan, sasaran pangsa pasar umum secara keseluruhan 2. Mengkoordinasi bagaimana cara untuk pemasaran yang efektif, desain serta produksi yang bagus dan memanajemen keuangan yang baik b. Pemasaran Tugas dan tanggung jawabnya adalah sebagai berikut : 1. Karyawan Liza Moda yang bertanggung jawab atas pemasarannya melalui media internet jaring social seperti twitter, path, blog, dll 2. Selain menggunakan jaring social karyawan Liza Moda juga sering membagibagikan brosur di sekitar area perkantoran dan perbelanjaan c. Desain & Produksi Liza Moda hanya menjual textile batik dengan adanya pengembangan usaha tailor produk textile maka Liza Moda mengajak kerja sama salah satu tailor yang baik untuk jadi karyawannya dan merekrut seorang designer yang berpengalaman maka dia lah yang bertanggung jawab atas desain keinginan yang diinginkan oleh si pembeli. d. Keuangan Semua pengeluaran, pemasukan, tanggung jawab giro serta upah jahit dan berhubungan dengan semua keuangan yang mengatur dan menetukan adalah Pemilik.
49
4.1.4 Kondisi Bisnis Perusahaan Pada tahun 2000 Toko Liza Moda hanya membeli bahan-bahan batik dari para pengrajin. Dengan demikian sasaran kedepan Toko Liza Moda ingin mengembangkan bisnis ini melalui menambahkan jasa yaitu dengan pengembangan tailor berbasis textile batik berdasarkan order para customer. Berdasarkan dengan pengembangan ini maka akan menghasilkan bertambahnya pembeli untuk membeli textile batik serta langsung mengorder model batik sesuai keinginan customer karena dengan letaknya di Tanah Abang, hal ini sangat baru jadi cukup jarang toko-toko textile batik yang menawarkan jasa tailor kepada customer. Berikut ini adalah kondisi bisnis toko Liza Moda yang di analisis berdasarkan 5 kekuatan porter : 1. Ancaman Pendatang Sekarang ( Threat Of Now Entrants) Dengan adanya pendatang baru, maka hal ini menjadi ancaman bagi para perusahaan lama dalam menguasai pasar yang sudah cukup lama dikuasai karena datangnya pendatang baru ke dalam suatu industry membawa masuk kapasitas baru, keinginan untuk merebut bagian pasar (market share). Akan tetapi masih sedikit pendatang baru yang mengadakan tailor batik di Tanah Abang khususnya textile batik, seperti Toko Batik Unggul Jaya 2. Kekuatan Tawar Menawar Pemasok ( Bargaining Power Of Suppliers) Pemasok bertugas untuk menyediakan apa yang diperlukan oleh perusahaan untuk melakukan proses pendistribusian dan menghasilkan produk yang akan dijual kepada konsumen. Pemasok dapat merupakan salah satu saingan dalam toko Liza Moda, dikarena adanya pemasok merupakan agen utama dari produk yang dihasilkan, dan adanya pemasaran secara langsung yang dapat ditawarkan kepada toko-toko lain dan ke beberapa perusahaan lainnya. Pemasok dari Lizatex yang terletak di Tanah Abang
50
Blok B1 yang bersebelahan dengan toko Liza Moda, New Liza dan Hj Emy yang terletak di Jl Perniagaan, Medan. 3. Kekuatan Tawar Menawar Pembeli ( Bargaining Power Of Buyers) Customers atau pembeli adalah salah satu faktor penting dalam menjaga kelangsungan hidup perusahaan dan juga dengan mendapatkan pelanggan dalam jumlah yang besar, dapat diartikan toko Liza Moda dapat memenangkan persaingan dalam suatu industry penjualan serta usaha tailor bahan batik Liza Moda. Saat ini toko Liza Moda memiliki beberapa langganan antara lain :
Tabel 4.1 Daftar Pelanggan pada Toko Liza Moda
NO
NAMA PERUSAHAAN
1
BANK MANDIRI
2
BANK BII
3
BANK BRI
4
PT. PLN
5
PT. TELKOM
6
PT. TALENTA PRATAMA MANDIRI
7
CV. LAKSANA METRA SEDAYA
8
PT. INDOSAT
9
TOKO DAMAITEX
10
TOKO SAMUDRA TEX
51
11
TOKO PIALA SUTRA
12
BANK MEGA
13
BANK NIAGA
14
TOKO GELORA
15
PRUDENTIAL
16
BUTIK TUTY JUNAIDI
17
BUTIK EVY RAZALI
18
BUTIK MAGNOLIA
19
DRG SILVI
20
HOTEL POLONIA
Sumber : Toko Liza Moda 2012
4. Tekanan Dari Produk Pengganti (Threat of Substitute Product) Produk subtitusi dapat mengancam produk yang telah ada dipasaran. Produk subtitusi yang layak diperhatikan adalah produk yang kualitasnya sebanding dengan kualitas produk yang sudah ada dan juga harganya sebanding bahkan lebih murah dari produk yang telah ada. Produk substitusi yang patut diwaspadai dalam toko Liza Moda adalah batik sablonan yang relative lebih murah di banding batik tulis yang di lukis sendiri.
52
5. Tingkat Persaingan Diantara Para Pesaing Yang Ada (Rivalry Among Existing Competitors) Ancaman utama dalam suatu toko adalah toko pesaing yang menghasilkan barang sejenis untuk di jual kepada customer terutama toko-toko yang telah menjadi pesaing perusahaan tersebut. Untuk dapat bertahan dan memenangi persaingan toko harus menetapkan adanya sebuah strategi yaitu mengembangkan usaha tailor serta kualitas mutu pelayanan produk yang baik, dan dari segi harga dengan para customer menginginkan batiknya di jahit di toko Liza Moda akan diberikan harga yang sangat murah dan terjangkau. The Five Forces That Shape Industry Competition Threat of Now Entrants : Batik Unggul Jaya
Bargaining Power of Suppliers : Toko Lizatex, Toko Hj Emy, dan Toko New Liza
Rivalry Among Existing Competitors : Alta Moda, Damaitex,dll
Threat of Substitute Product :Batik sablonan yang dijual seperti di ITC dan Tanah Abang
Gambar 4.2 Lima Kekuatan Porter Sumber : Toko Liza Moda
Bargaining Pwer of Buyers : Bank Mandiri, Butik Tuty Junaidi, dll
53
4.2 Analisa Aspek Pasar dan Aspek Pemasaran 4.2.1 Analisa Aspek Pasar Aspek Pasar dan Pemasaran untuk mengetahui berapa besar peluang pasar dan prospek pasar yang ada, serta meramalkan permintaan konsumen. Analisa ini dimaksudkan untuk melihat potensi pasar, laju permintaan dan menentukan target penjualan, serta mengetahui pasar apa saja yang ada serta bagaimana meningkatkan tingkat hambatan yang ada. Berikut ini merupakan analisa-analisa yang berhubungan dengan aspek pasar. a. Proyeksi Permintaan Penjahit atau tailor adalah orang yang pekerjaannya menjahit pakaian seperti kemeja, celana, rok, atau jas, baik untuk laki-laki maupun perempuan dan untuk melakukan pekerjaannya, penjahit dapat mengerjakannya baik dengan tangan maupun dengan mesin jahit dan menurut Orison Swett Marden “ Ini hanyalah sedikit perbedaan antara yang baik dan yang terbaik yang membuat perbedaan antara seniman dan ini hanya setuhan-sentuhan kecil setelah pria/ wanita rata-rata akan berhenti mebuat ketenaran . Proyeksi permintaan ini dilakukan dengan meramalkan permintaan yang akan terjadi pada produk usaha tailor batik. Dari hasil wawancara maka diketahui :
Tabel 4.2 Data Forecast Analisa Perkembangan Penjualan Persentase Produk A,B,
Jumlah Penerimaan
dan C
(Rp)
2013
80 %
Rp 344.250.000
2014
85 %
Rp 380.700.000
Tahun Penerimaan
54
2015
90 %
Rp 425.250.000
2016
95 %
Rp 481.950.00
2017
100 %
Rp 534.600.000
Hasilnya :
Gambar 4.3 Grafik Analisa Perkembangan Penjualan
Setelah si pengusaha di wawancara diketahui bahwa dengan adanya pengembangan usaha tailor batik penjualan semakin meningkat, tetapi sebelumnya belum banyak orang yang mengetahui bahwa Toko Liza Moda telah membuka tailor pada tokonya setelah itu tahun semakin ke tahun penjualan semakin meningkat, seperti di lihat tabel yang diatas pada tahun 2013-2014 mengalami peningkatan sebesar Rp 36.450.000, 2014-2015 mengalami peningkatan sebesar Rp 44.550.000, 2015-2016 mengalami peningkatan sebesar Rp 56.700.000, 2016-2017 mengalami peningkatan sebesar Rp 52.650.000,
55
Toko Liza Moda mampu melakukan peningkatan begitu pesat karena dengan adanya pemasaran yang luar biasa, seperti sering membagikan brosur tailor berbasis batik pada wilayah pembelanjaan dan perkantoran hampir setiap bulan dan media sosial di internet setiap detik ada yang comment dan karyawan kita juga langsung membalas semua pertanyaan dari para customer secara keseluruhan dan designer kita yang luar biasa dan ditambah dengan seorang tailor yang begitu rapi, maka itu yang membuat para customer puas dengan pelayanan dan hasil kerja tailor batik toko Liza Moda.
4.2.2
Analisa Aspek Pemasaran
• Marketing Mix ( Bauran Pemasaran ) Dalam suatu rencana pemasaran pastinya ada hal-hal lain yang penting untuk dibahas salah satunya adalah bauran pemasaran atau lebih dikenal dengan marketing mix. Adapun kombinasi dari ke empat bauran pemasaran ( Marketing mix) tersebut antara lain : 1. Produk ( Product ) Produk yang diperdagangkan Toko Liza Moda adalah berupa batik berbahan dasar yang berkualitas tinggi dengan berbagai macam asal seperti Cirebon, Pekalongan, Riau, Palembang, dan Jepara. Dalam hal ini usaha tailor sesuai order agar para konsumen dapat menginspirasikan desain keinginan bajunya. 2. Harga ( Price ) Dalam penentuan harga memiliki strategi dalam penentuan harga yaitu : •
Psikologis - Brand
56
Jahitan memiliki brand yaitu brand Liza Moda, kita dapat menyesuaikan harga dengan adanya nama besar toko Liza Moda yang sudah berdiri sejak tahun 2000. - Image Tentunya dengan menggunakan jahitan produk Liza Moda memiliki image kualitas tersendiri khususnya kaum para wanita, dengan hal ini dapat meningkatkan harga yang sesuai dan cocok kepada para pembeli. BEP/ UNIT BIAYA TETAP : • Biaya sewa bangunan
( Rp 50.000.000 )
• Biaya air & listrik
(Rp
• Biaya upah/ Gaji
( Rp 111.600.000)
• Promosi
( Rp
3.000.000)
• Transportasi
( Rp
9.000.000)
• Perawatan peralatan
( Rp
7.200.000)
TOTAL :
5.400.000)
Rp. 186.200.000
HARGA JUAL PER UNIT : PRODUK A
: Rp. 150.000
PRODUK B
: Rp. 300.000
PRODUK C
: Rp. 400.000
BIAYA VARIABEL PER UNIT : Rp. 86.333
57
Produk A :
TOTAL BIAYA TETAP HRG JUAL/ UNIT
=
-
TOTAL BIAYA TETAP HRG JUAL/ UNIT
=
-
BIAYA VARIABEL/ UNIT
186.200.000 300.000
-
86.333
871 UNIT
Produk C :
TOTAL BIAYA TETAP HRG JUAL/ UNIT
=
-
BIAYA VARIABEL/ UNIT
186.200.000 400.000
=
86.333
2925 UNIT
Produk B :
=
BIAYA VARIABEL/ UNIT
186.200.000 150.000
=
-
594 UNIT
-
86.333
58
3. Lokasi ( Place ) Lokasi yang digunakan oleh toko Liza Moda adalah kelangsungan penjualan yang bertempat di pusat pembelanjaan dimana suatu tempat berkumpulnya tempat para konsumen, pedagang, dan para pengrajin. Dengan demikian usaha tailor batik yang didistribusikan tersebut dapat dijangkau seluruh konsumen yang ada di Indonesia khususnya Jakarta daerah tanah abang karena terletak di blok F. 4. Promosi •
Rencana mengelola IMC ( Integrated Marketing Communication )
-
Review of marketing plan Dalam tahap ini, perencana mempersiapkan data internal ( situasi organisasi dan atribut produksi ) dan eksternal ( target market dan competitor), Toko Liza Moda mempersiapkan segala jenis model jahitan dari produk A, B, dan C dan target pasarnya adalah kaum wanita.
-
Analysis of promotional program situation Dalam tahap ini, perencana menganalisa kelebihan dan kelemahan, menemukan titik permasalahan dan mencari solusinya. Toko Liza Moda telah mecari kelemahan dari hasil jahitan atau pelayanannya dari kritik-kritik para konsumen dengan hal ini toko liza moda mencari solusi dan membenarkan segala upaya yang salah di mata konsumen.
-
Analysis of communication process Dalam tahap ini, perencana menganalisa tanggapan penerima informasi, tahapan dalam pengiriman informasi, dan saluran informasi yang digunakan. Segala komentar dan keinginan konsumen telah didengarkan oleh toko Liza Moda, hal ini dapat membantu antar komunikasi kepada konsumen.
59
-
Budget Determination Hal ini perencana melakukan cara penyusunan anggaran, Toko Liza Moda telah menyediakan budget yang sesuai dengan harga promosi yang dilakukan.
-
Develop IMC Program Perencana mengembangkan program komunikasi pemasaran yang akan ditempuh. Pada saat ini Toko Liza Moda melakukan komunikasi kepada konsumen dengan media social dan penawaran langsung dengan menggunakan brosur, tetapi toko Liza Moda menginginkan segera adanya pengembangan dalam komunikasi pemasaran.
-
Integrate and implement IMC strategies Perencana menggunakan kombinasi strategi marketing mix, memproduksi iklan. Place, price, product, and promotion. Tailor Liza Moda terletak di tanah abang blok F dan textile batiknya tersedia di tanah abang blok A. dalam jasa jahitan telah ditentukan harga sesuai design baju yang dipesan oleh konsumen, produk yang dijual adalah textile batik Pekalongan, Cirebon, Jepara, Riau, dan batik Palembang dan promosinya menggunakan media social dan penyebaran brosur/ flyer.
-
Monitor, evaluate, and control IMC program Mengevaluasi hasil kinerja apakah sudah efektif atau belum dan melihat apakah taktik yang ditempuh sesuai dengan strategi yang diambil.
60
4.2.3 Analisa Aspek Manajemen dan Organisasi Selanjutnya aspek yang dianalisa adalah aspek manajemen dan organisasi. Rencana manajemen yang dibahas disini adalah manajemen dalam kegiatan operasional dan organisasi yang meliputi : jenis perkerjaan dan persyaratan jabatan, struktur organisasi yang ada dan jumlah gaji karyawan.
4.2.3.1 Jenis Pekerjaan dan Persyaratan Jabatan 1. Jenis-jenis pekerjaan yang dibutuhkan ( Job Analysis) Jenis-jenis pekerjaan yang dibutuhkan adalah bagian pemasaran, designer & produksi dan bagian web (teknologi), kecuali bagian keuangan selalu diatasi atas tanggung jawab oleh pemilik. a. Persyaratan karyawan bagian pembagian brosur (flyering) -
Berpenampilan menarik
-
Pendidikan minimal Tamat SMA
-
Wanita berusia > 18 tahun
-
Bertanggung jawab dan disiplin
b. Persyaratan karyawan bagian teknologi (WEB) -
Menguasai microsoft Office, Coledraw, dan Photoshop
-
Menguasai segala bidang internet, mampu mendesain WEB
-
Pria berusia > 20 tahun
-
Disiplin, bertanggung jawab dan teratur
c. Persyaratan karyawan bagian desain & produksi -
Wanita/ Pria berusia >20 tahun
-
Memiliki pengalaman minimal 1 tahun
61
-
Menguasai media desain
-
Disiplin, bertanggung jawab dan teratur
4.2.3.2 Jumlah dan Biaya Gaji yang direncanakan Rencana gaji untuk karyawan di toko ini mengacuh kepada rata-rata gaji/ upah para penjahit umumnya.
Tabel 4.3 Proyeksi Jumlah dan Biaya Tenaga Kerja Tailor Toko Liza Moda No
Jabatan
Jumlah
Gaji Perbulan
Gaji Pertahun
1
Karyawan Payet
2
Rp 2.400.000
Rp 28.800.000
3
Rp 4.500.000
Rp 54.000.000
Karyawan Produksi/ 2 Penjahit 3
Designer
1
Rp 1.200.000
Rp 14.400.000
4
Karyawan Pemasaran
1
Rp. 1.200.000
Rp 14.400.000
Total Gaji Karyawan
Rp 111.600.000
Sumber : Toko Liza Moda
4.2.4 Analisa Aspek Produksi Analisa terhadap aspek teknis ini meliputi proses operasi dan produksi pada tailor berbasis textile batik-batik Toko Liza Moda
62
6 8 4
7 2
5 3 1
Keterangan :
Gambar 4.4 Rencana Layout Tailor Toko Liza Moda Keterangan : 1. Pintu Masuk 2. Meja Payet 3. Meja Designer
63
4. Meja Jahit 5. Tempat tunggu para customer 6. Meja pemilik Toko Liza Moda 7. Lemari Jahitan 8. Komputer
4.2.4.1 Proses Produksi Toko Liza Moda menggunakan mesin jahit dalam pemesanan jahitan dalam jumlah satuan hingga dalam jumlah yang banyak walaupun karyawan dalam memproduksinya hanya ada 5 orang tetapi karyawan Toko Liza Moda sudah terlatih dan berpengalaman, untuk pembuatan 1 baju biasanya cukup menghabiskan waktu kurang lebih sehari atau 2 hari. Tetapi, untuk menghabiskan waktu pembuatan baju pesta dalam pemesanan yang jumlah yang banyak bisa menghabiskan waktu hampir 2 bulan. Oleh sebab itu, usaha tailor produk textile batik Toko Liza Moda tidak menerima pemesanan dalam jumlah yang besar dengan waktu yang singkat, toko Liza Moda tidak pernah bertanggung jawab dengan kerusakan yang disengaja maupun tidak di sengaja.
4.2.5
Analisa Aspek Dampak Lingkungan
Tujuan utama dari AMDAL adalah untuk menjaga kelestarian lingkungan hidup, dan toko Liza Moda dari awal pendirian usaha ini tidak ada menggunakan AMDAL, sehingga dalam perusahaan ini terdapat masalah AMDAL positif yaitu sisa bahan batik dapat digunakan sebagai bahan perca sehingga banyak sisa-sisa bahan batik dijadikan daur ulang untuk membuat tas dan keset kaki. Tetapi, dampak negatifnya limbah batik dapat mencemari air sungai yang dapat menurunkan kualitas air, sehingga harus dapat
64
diatasi dengan baik. Dalam proses produksinya, industry batik banyak menggunakan bahan-bahan kimia dan air. Bahan kimia ini biasanya digunakan pada proses pewarnaan atau pencelupan. Pada umumnya polutan yang terkandung dalam limbah industry batik dapat berupa padatan tersuspensi, atau zat organic.
4.2.6
Analisa Aspek Hukum
Toko
Liza
Moda
ini
telah
memiliki
izin
usaha
tetap
dengan
no.
0673/TK/LM/0056/04 di Tanah Abang Blok A pada akhir tahun 2008, sehingga tidak perlu mengurusi izin untuk pendirian badan usaha baru, karena menggunakan badan usaha yang sama. Pendaftaran untuk pembangunan toko tailor di Tanah Abang Blok F. Dokumen-dokumen yang dibutuhkan antara lain : a. KTP ( Kartu Tanda Penduduk) pemilik atau pengurus b. Fotokopi Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) c. Fotokopi Surat Izin Tempat Usaha (SITU) d. Fotokopi kartu NPWP/NPWPO e. Fotokopi Akta Notaris Perusahaan f. Pas Foto 3x4 sebanyak 3 lembar (berwarna)
Untuk Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) bagi toko Liza Moda sudah termasuk usaha perorangan ini, terdapat persyaratan antara lain : 1. Mengisi formulir SIUP 2. Fotokopi KTP penanggung jawab 3. Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) 4. Nomor telepon dan Stempel Perusahaan
65
4.2.7 Analisa Aspek Ekonomi dan Sosial Setiap segala bidang usaha/bisnis yang dijalankan tentunya akan memberikan dampak positif dan negative bagi berbagai pihak mau pengusaha itu sendiri, pemerintah ataupun masyarakat luas. Secara garis besar dampak dari aspek ekonomi dengan adanya pengembangan bisnis pada Toko Liza Moda yaitu : -
Membuka kesempatan kerja bagi masyarakat lain
-
Mengurangi tingkat pengangguran
-
Meningkatkan pendapatan pemerintah dari pajak pemerintah dari pajak penghasilan yang dikenakan pada perusahaan.
Sedangkan dampak sosial adalah dengan adanya pengembangan pada Toko Liza Moda tidak hanya semata-mata hanya mencari keuntungan melainkan memberikan/ menyediakan lapangan pekerjaan dan pengalaman bagi masyarakat.
66 4.4 Tabel Data Keuangan usaha Toko Liza Moda
Rp (000)
1. Laporan Neraca Perusahaan KETERANGAN
31/12/2008
31/12/2009 31/12/2010 31/12/2011 31/12/2012
1.Aktiva Lancar Kas/Bank
20,375
198,789
153,280
108,493
360,619
Piutang Dagang
50,842
71,634
90,520
100,352
128,654
Persediaan Barang
186,452
315,400
324,968
335,100
388,645
Jumlah Aktiva Lancar
257,669
585,823
568,768
543,945
877,918
1,500,000
1,500,000
1,850,000
2,250,000
2,250,000
Perlengkapan Usaha
40,000
40,000
40,000
40,000
40,000
Kenderaan
185,000
225,000
225,000
225,000
275,000
1,725,000
1,765,000
2,115,000
2,515,000
2,565,000
37,500
75,000
112,500
150,000
187,500
Aktiva Tetap Bersih
1,687,500
1,690,000
2,002,500
2,365,000
2,377,500
Total Aktiva
1,945,169
2,275,823
2,571,268
2,908,945
3,255,418
Hutang Dagang
65,800
87,400
92,400
115,280
124,460
Hutang lain-lain
6,415
9,480
12,600
14,400
16,200
Jumlah Hutang Lancar
72,215
96,880
105,000
129,680
140,660
2. Aktiva Tetap Tanah/Bangunan
Jumlah Akumulasi Penyusutan
b. Pasiva 1. Hutang Lancar
67
2. Permodalan Modal Usaha
1,677,729
1,872,954
2,178,943
2,466,268
2,779,265
195,225
305,989
287,325
312,998
335,493
Jumlah Modal
1,872,954
2,178,943
2,466,268
2,779,265
3,114,758
Total Pasiva
1,945,169
2,275,823
2,571,268
2,908,945
3,255,418
Laba Tahun Berjalan
68 2. Laporan Rugi Laba Usaha Toko Liza Moda
Rp (000)
KETERANGAN
31/05/2008 31/12/2008
1/1/2009
1/1/2010
1/1/2011
1/1/2012
31/12/2009 31/12/2010 31/12/2011 31/12/2012
2.1 Penjualan
2,480,000
4,402,500
4,582,500
5,355,000
6,255,000
2.2 Harga Pokok
2,108,000
3,830,175
4,032,600
4,765,950
5,629,500
2.3 Laba Kotor
372,000
572,325
549,900
589,050
625,500
Biaya Gaji/ Upah
43,800
76,140
77,400
78,300
79,200
Biaya Listrik/ Air/ Telepon
16,400
27,660
28,500
31,920
35,076
Biaya Lain-lain
14,000
23,040
23,400
24,000
26,400
Jumlah Biaya
74,200
126,840
129,300
134,220
140,676
2.5 Laba Usaha
297,800
445,485
420,600
454,830
484,824
2.6 Biaya Penyusutan
37,500
37,500
37,500
37,500
37,500
2.7 Laba Sebelum Pajak
260,300
407,985
383,100
417,330
447,324
2.8 Pajak
65,075
101,996
95,775
104,333
111,831
2.4 Biaya-biaya Usaha
1. NET PRESENT VALUE ( NPV ) Metode ini menghitung selisih antara modal investasi sekarang dengan nilai sekarang penerimaan-penerimaan kas bersih ( operasional maupun terminal cash flow) dimasa yang akan datang. Dengan menggunakan perhitungan di Microsoft Excel, NPV pada rencanaan kelayakan pengembangan usaha tailor produk batik berdasarkan order
69
pada Toko Liza Moda adalah sebesar Rp 21,728,508 yang menunjukkan hasil positif, dan berarti dinyatakan bahwa investasi pengembangan tailor berbasis produk batik dinyatakan layak. Tabel 4.5 Proyeksi Net Present Value DISCOUNT
PERIOD
DISCOUNT
PRESENT INCREMENTAL
E
FAKTOR
15%
FAKTOR
VALUE
PRESENT VALUE
42%
Tahun ke(29,843,750)
1
(29,843,750)
1
(29,843,750)
10,033,875
0.869565217
8,725,109
0.704225352
7,066,109
14,425,088
0.756143667
10,907,439
0.495933347
7,153,882
22,498,661
0.657516232
14,793,234
0.349248836
7,857,631
29,989,295
0.571753246
17,146,476
0.245949884
7,375,864
1 Tahun ke2 Tahun ke3 Tahun ke4 Tahun ke5 Jumlah
21,728,508
(390,264)
2. INTERNAL RATE OF RETURN (IRR) Metode ini menghitung tingkat bunga yang menyamakan nilai sekarang investasi dengan nilai sekarang investasi dengan nilai sekarang penerimaan kas bersih di masa
70
mendatang. Apabila tingkat bunga ini lebih besar dari tingkat bunga relevan (tingkat keuntungan yang di isyaratkan) maka investasi dikatakan menguntungkan, kalau lebih kecil dikatakan merugikan. Untuk memprediksi IRR dipergunakan metode uji coba dengan menggunakan berbagai tingkat suku bunga yang relevan. Setelah dilakukan uji coba maka ditemukan tingkat suku bunga sebesar 40,92%. DIK : P1 = 15 % P2 = 42 % C1 = 21,728,508 C2 = 390,264 21,728,508 – 390,264 = 21,338,244 21,728,508 + 390,264 = 22,118,772
= 15% + (27 x 0,96)% = 15% + 25.92 % = 40.92%
71
3. PROFITABILITY INDEX ( PI ) Metode ini menghitung perbandingan antara nilai sekarang penerimaan kas bersih masa mendatang dengan nilai sekarang investasi. Jika PI lebih besar dari 1 maka usahanya dikatakan menguntungkan, tapi apabila kurang dari 1 dikatakan merugikan. Perhitungan PI pada perencanaan usaha ini adalah :
= 1.73 > 1 ( Menguntungkan )
4. PAYBACK PERIOD ( PP ) Untuk
mengetahui
atau
mengukur
seberapa
cepat
rencana
investasi
pengembangan tailor berbasis produk batik, maka dasar yang dipergunakan adalah aliran kas. Perhitungan payback period dalam rencana usaha ini adalah sebagai berikut :
= 0,40
72
Tabel 4.6 Hasil Perhitungan Metode Penilaian Investasi No
Metode
Kriteria Penilaian
Hasil
Keputusan
1
Payback Period
4 Bulan
0,40
Layak
2
NPV
Positif
21,728,508
Layak
3
IRR
41%
40,92%
Layak
4
PI
PI>1
1,73
Layak
Tabel 4.7 Hasil Skenario Analisis Penjualan
YEAR
WORST
NORMAL
BEST
2013
318,750,000
344,250,000
371,875,000
2014
352,500,000
380,700,000
411,250,000
2015
393,750,000
425,250,000
459,375,000
2016
446,250,000
481,950,000
520,625,000
2017
495,000,000
534,600,000
577,500,000
73
Visi perusahaan Menjadikan usaha textile batik semakin maju dan berkembang secara internasional dan dikenal seluruh masyarakat dalam maupun luar dan mampu bersaing dalam era globalisasi Misi perusahaan ● Menyediakan berbagai bahan batik dengan kebutuhan pasar dalam skala regional untuk wilayah Jakarta ●
Memberikan
kesempatan
bagi
setiap
karyawan
untuk
berusaha
mengembangkan diri sesuai dengan nilai-nilai di usaha toko Liza Moda ●
Mekanisme keuangan yang tepat guna
●
Pengelolaan sumber daya manusia yang tepat guna
dan