BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A Gambaran Umum Objek Penelitian 1. Deskripsi Objek Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan yang telah terdaftar di Bursa Efek Indonesia dari tahun 2012 sampai dengan 2016. Dan yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah perusahaan yang termasuk dalam index peringkat LQ45 di Bursa Efek Indonesia dan konsisten berada pada index peringkat tersebut selama periode tahun 2012 sampai dengan 2016. Hal ini di pilih dikarenakan perusahaan- perusahaan yang tergolong dalam index LQ 45 merupakan perusahaan- perusahaan yang memiliki likuiditas yang sangat tinggi sehingga saham perusahaan tersebut mudah di perdagangkan. Periode pengamatan dalam penelitian ini adalah lima tahun yaitu tahun 2012, 2013, 2014, 2015 dan 2016. Penggunaan data penelitian yang up to date diharapkan mampu menggambarkan kondisi pada saat ini sehingga lebih relevan dengan tahun penelitian. 2. Deskripsi Sampel Penelitian Dalam penelitian ini, peneliti memilih sampel dengan metode purposive sampling dengan menggunakan kriteria- kriteria yang telah ditentukan (judgement sampling). Berikut ini adalah kriteria- kriteria yang ditetapkan untuk memproleh sampel penelitian:
45
http://digilib.mercubuana.ac.id/
46
a. Perusahaan yang listing di Bursa Efek Indonesia selama Periode 2012 sampai dengan 2016. b. Perusahaan yang secara konsisten merupakan bagian dari index peringkat LQ 45 selama periode 2012 sampai dengan 2016. c. Perusahaan yang yang menerbitkan laporan tahunan lengkap dan berturutturut selama tahun pengamatan. d. Perusahaan yang melakukan pembayaran pajak diatas 100 milyar pertahun. Tabel dibawah ini menunjukkan proses seleksi sampel yang dilakukan berdasarkan kriteria penelitian yang telah ditetapkan dalam penelitian ini. Tabel 4.1 Seleksi Sampel No
Kriteria Penelitian
1
Jumlah perusahaan go public yang listing di Bursa Efek Indonesia 2 Jumlah Perusahaan Yang terdaftar dalam Index Peringkat LQ45 selama periode 2012-2016 3 Perusahaan yang menerbitkan laporan Tahunan lengkap selama periode penelitian. 4 Perusahaan selama periode penelitian selalu terdaftar dalam index peringkat LQ 45 5 Pembayaran Pajak Di atas IDR 100 milyar per tahun. Jumlah sampel yang memenuhi kriteria Tahun Pengamatan Total Sampel yang digunakan dalam penelitian
Pelanggaran Kriteria
Jumlah
(476)
63
0
63
(43)
20
(5)
15
Sumber: Data Diolah
http://digilib.mercubuana.ac.id/
539
15 5 75
47
Dari tabel tersebut diatas diketahui bahwa total sampel yang memenuhi kriteria sampel yang telah di tentukan adalah 15 perusahaan dari 63 perusahaan yang terdaftar sebagai index peringkat LQ45 selama periode 2012 sampai dengan 2016. Jadi total sampel yang diteliti adalah 75 data laporan tahunan perusahaan. Dari proses seleksi sample tersebut, diperoleh perusahaan- perusahaan yang menjadi sampel penelitian sebagai berikut: Tabel 4.2 Sampel Penelitian No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
Kode BBCA BBNI BBRI BMRI CPIN GGRM ICBP INDF KLBF LPKR LSIP MNCN PTBA TLKM UNTR
Nama Perusahaan Bank Central Asia Tbk. Bank Negara Indonesia Tbk. Bank Rakyat Indonesia Tbk. Bank Mandiri (Persero) Tbk. Charoen Pokphand Indonesia Tbk. Gudang Garam Tbk. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. Indofood Sukses Makmur Tbk. Kalbe Farma Tbk Lippo Karawaci Tbk. PP London Sumatera Tbk. Media Nusantara Citra Tbk. Tambang Batubara Bukit Asam Tbk. Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk. United Tractors Tbk.
Sumber: Data Diolah
B. Hasil Uji Statistik Deskriptif Analisis
statistik
deskriptif
digunakan
untuk
mengetahui
atau
mendeskripsikan atau memberikan gambaran terhadap objek yang diteliti. Artinya bahwa statistik deskriptif digunakan untuk menggambarkan dan menyajikan
http://digilib.mercubuana.ac.id/
48
informasi dari sejumlah besar data. Dengan statistik deskriptif, data mentah diubah menjadi informasi yang dapat menggambarkan dan menjelaskan karakteristik dari masing- masing variabel yang terdapat dalam penelitian baik variabel dependen maupun independen. Analisis ini dilakukan dengan melihat nilai maksimum, minimum, mean dan starndar defiasi data. Dari penelitian yang dilakukan, diketahui jumlah sampel yang digunakan adalah 15 perusahaan selama 5 tahun, jadi total sampel sebanyak 75 sampel. Variabel yang diteliti dalam penelitian ini dalah Return On Assets, Leverage, Ukuran perusahaan dan penghindaran pajak. Berdasarkan hasil analisis statistik deskriptif dalam tabel berikut ini akan disajikan karakteristik sampel yang digunakan dalam penelitian ini yang meliputi jumlah sampel (N), nilai minimum, nilai maksimum, nilai rata- rata sampel (mean) dan standar deviasi untuk masing- masing sampel. Tabel 4.3 Analisis Statistik Deskriptif Descriptive Statistics N
Minimum
Maximum
Mean
Std. Deviation
ROA
75
,01
,23
,0879
,05628
LEV
75
,17
1,10
,5004
,24303
SIZE
75
15,84
20,76
17,9877
1,57247
CETR
75
,15
,35
,2328
,03420
Valid N (listwise)
75
Sumber: Data diolah
Tabel 4.3 diatas menunjukkan total sampel penelitian yang digunakan adalah 75 sampel penelitian. Jumlah ini diperoleh dari 15 sampel perusahaan yang diteliti selama periode 5 tahun yaitu periode 2012 sampai dengan 2016.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
49
Perusahaan tersebut perusahaan yang terdaftar di Bursa efek Indonesia yang selama periode 2012 sampai dengan 2016 selalu masuk dalam index peringkat LQ45. Variabel- variabel yang diteliti dalam penelitian ini terdiri dari dua variabel, yaitu variabel dependen terdiri dari Return on Assets, Leverage dan ukuran perusahaan. sedangkan variabel dependen dalam penelitian ini adalah penghindaran pajak. Dari tabel hasil analisis statistik deskriptif tersebut diatas, setiap variabel dapat dijelaskan sebagai berikut: 1.
Return On Assets Return on Assets menunjukkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba perusahaan. Dari analisis yang dilakukan diperoleh nilai rata- rata perusahaan adalah sebesar 0,0879 atau 8,79% artinya bahwa rata- rata efektifitas penggunaan aset perusahaan dalam menghasilkan laba adalah sebesar 8,79 %.
Nilai minimum adalah sebesar 0,01 atau 1% yaitu
perusahaan Bank Mandiri (Persero) Tbk di tahun 2016. Sedangkan nilai maksimum diperoleh oleh PT. Tambang Batubara Bukit Asam Tbk sebesar 1.10 atau 110% di tahun 2012. Sedangkan untuk standar deviasi diperoleh angka 0,05628 atau 5,63%. 2.
Leverage Rasio ini digunakan untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam membayarkan kewajiban perusahaan dengan menggunakan aset perusahaan. dari hasil analisis yang dilakukan diperoleh nilai rata rata perusahaan sebesar 0,5004 atau 50,04%. Ini menunjukkan bawah 50,04% aset perusahaan dapat
http://digilib.mercubuana.ac.id/
50
digunakan untuk melunasi semua kewajiban perusahaan. Nilai minimum adalah sebesar 0,17 atau 17% diperoleh oleh PP London Sumatera Tbk tahun 2015. Sedangkan nilai maksimum diperoleh oleh Bank Rakyat Indonesia Tbk tahun 2012 sebesar 1.10 atau 110%. Sedangkan standar deviasi sebesar 0,24303. 3.
Ukuran Perusahaan Ukuran perusahaan merupakan pengklasifikasian perusahaan menurut besarnya perusahaan tersebut. faktor yang menjadi dasar penentuan ukuran perusahaan dalam penelitian ini adalah total aset yang dimiliki oleh perusahaan. dari hasil analisis yang dilakukan maka diperoleh nilai rata- rata sebesar 17,9877. Nilai minimum adalah sebesar 15,84 diperoleh oleh PP London Sumatera Tbk tahun 2012. Sedangkan nilai maksimum diperoleh oleh Bank Mandiri (Persero) tahun 2016 Tbk sebesar 20,76. Sedangkan standar deviasi sebesar 1,57247.
4.
Penghindaran Pajak Penghindaran pajak merupakan suatu tindakan pengurangan pajak dengan tidak melakukan pelanggaran atas undang- undang perpajakan yang berlaku, dari hasil analisis di atas dapat diperoleh nilai rata- rata sebesar 0,2328. Artinya bahwa rata- rata dari semua perusahaan 23,28 % dari laba dibayarkan ke negara atas pajak terutang mereka. Nilai minimum sebesar 0,15 yang diperoleh Lippo Karawaci Tbk di tahun 2014, sedangkan nilai maksimum diperoleh oleh Indofood Sukses Makmur Tbk di Tahun 2015 sebesar 0,35. Sedangkan standar deviasi sebesar 0,03420.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
51
C. Hasil Uji Asumsi klasik 1. Hasil Uji Normalitas Data Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui kontribusi antara variabel dependen dan variabel independen dalam suatu penelitian. Dalam suatu penelitian dalam sebuah model regresi, data yang baik digunakan adalah data yang terdistribusi normal atau mendekati normal. Gambar 4.1 Uji normalitas menggunakan grafik histogram
Sumber: data diolah Berdasarkan grafik 4.1 diatas, menunjukkan bahwa adanya keseimbangan penyebaran data antara data yang di sebelah kiri dan data yang disebelah kanan. Sehingga pada bagian tengah histogram berada pada keseimbangan. Dapat disimpulkan bahwa data tersebut terdistribusi secara normal.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
52
Gambar 4.2 Hasil uji normalitas menggunakan Grafik P-Plot
Sumber: Data Diolah
Berdasarkan grafik 4.2 diatas juga menunjukkan bahwa model regresi telah menunjukkan pola distribusi normal. Hal ini dibuktikan dengan penyebaran titik- titik menyebar mendekati garis diagonal.hal ini juga membuktikan bahwa model regresi yang digunakan dalam penelitian ini layak digunakan sebagai data penelitian. Model regresi yang layak diharapkan dapat memberikan hasil penelitian yang lebih tepat dan akurat. Untuk memperkuat argumentasi dan akurasi dari uji normalitas diatas, maka dilakukan kembali pengujian normalitas dengan melakukan uji normalitas one sample kolmogorov-smirnov dengan hasil sebagai berikut.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
53
Tabel 4.4 Hasil Uji Normalitas one sample kolmogorov-smirnov One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N
75
Normal Parameters
a,b
Mean Std. Deviation
Most Extreme Differences
,0000000 ,02933709
Absolute
,098
Positive
,090
Negative
-,098
Test Statistic Asymp. Sig. (2-tailed)
,098 ,071
c
a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. c. Lilliefors Significance Correction.
Sumber: Data Diolah
Berdasarkan tabel 4.4, hasil uji kolmogorov-smirnov menunjukkan bahwa data terdistribusi secara normal. Hal ini terlihat dari tingkat signifikansi sebesar 0.071 yang nilainya diatas 0.05. hal ini berarti Ha di tolak dan data terdistribusi secara normal. Model regresi penelitian ini telah memenuhi uji asumsi klasik normalitas.
2. Uji Multikolinearitas Uji Multikolinearitas ini bertujuan untuk menguji apakah suatu model regresi terdapat korelasi antar variabel bebas (independen) dalam model regresi. Pengujian multikolinearitas dilihat dari besaran VIF (Variance Inflation Factor) dan Tolerance. Tolerance mengukur variabilitas variabel independen terpilih yang tidak dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Jadi nilai tolerance yang rendah
http://digilib.mercubuana.ac.id/
54
sama dengan nilai VIF = 1/Tolerance. Nilai cut off yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya multikolinearitas adalah nilai Tolerance < 0,10 atau sama dengan nilai VIF > 10. Tabel 4.5 Hasil Uji Multikolinearitas Unstandardized
Standardized
Coefficients
Coefficients
Collinearity Statistics
Std. Model 1(Constant)
B
Error
,016
,084
ROA
-,082
,095
LEV
-,169
SIZE
,017
Beta
t
Sig.
Tolerance
VIF
,190
,850
-,135
-,867
,389
,428
2,335
,038
-1,203
-4,507
,000
,145
6,875
,005
,789
3,201
,002
,170
5,868
a. Dependent Variable: CETR
Sumber: Data diolah
Berdasarkan Tabel 4.5 diatas menunjukkan bahwa nilai tolerance untuk ROA adalah sebesar 0,424, Leverage sebesar 0,145 dan ukuran perusahaan (SIZE) sebesar 0,170. Ketiga angka tersebut lebih besar dari nilai cut off tolerance sebesar 0,10. Ini menunjukkan bahwa tidak adanya multikolinearitas atau tidak adanya hubungan antara variabel independen penelitian. Begitu juga dengan nilai VIF penelitian, untuk ROA memperoleh angka sebesar 2,335 sedangkan Leverage (LEV) sebesar 6,875 dan untuk ukuran perusahaan (SIZE) sebesar 5,868. Berdasarkan nilai cut off untuk VIF bahwa ketiga nilai tersebut lebih kecil dari 10. Hal ini juga menunjukkan bahwa tidak adanya multikolinearitas atau tidak adanya hubungan antara variabel independen penelitian. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa tidak adanya masalah multikolinearitas dalam penelitian ini.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
55
3. Uji Heteroskedastisitas Uji Heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke satu pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas atau jika tidak terjadi heteroskedastisitas. Pada saat mendeteksi ada tidaknya heteroskedastisitas dapat ditentukan dengan melakukan uji Glejser. Jika nilai dari Sigma (Sig) lebih besar dari 0.05, maka data yang digunakan data yang homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas.
Tabel 4.6 Uji Heteroskedastisitas dengan uji Glejser Coefficients Model
Unstandardized Coefficients
a
Standardized
t
Sig.
Coefficients B (Constant)
Std. Error ,387
,177
ROA
-,103
,060
LEV
,016 -,344
Beta 2,194
,032
-,301
-1,732
,088
,023
,199
,687
,495
,175
-,529
-1,971
,053
1 SIZE2 a. Dependent Variable: RES_2
Sumber: Data diolah
Dari grafik 4.3 diatas menunjukkan bahwa tidak terjadi hetroskedastisitas pada model regresi. Hal ini ditunjukkan nilai dari sigma (Sig) lebih besar dari 0.05. tabel menunjukkan nilai dari sig untuk Return on assets sebesar 0.088, leverage sebesar 0.495 dan ukuran perusahaan sebesar 0.053 yang nilai tersebut
http://digilib.mercubuana.ac.id/
56
lebih besar dari 0.05. ini berarti bahwa data yang digunakan merupakan data yang homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas sehingga data tersebut layak untuk di teliti.
4. Uji Autokorelasi Uji autokorelasi bertujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya autokorelasi dalam analisis regresi. uji autokorelasi dapat dilakukan dengan melakukan uji Run test. Suatu penelitian dapat disimpulkan tidak terjadi autokorelasi jika nilai dari asym.sig.(2-tailed) > dari 0,05. Begitu juga sebaliknya jika asym.sig.(2-tailed) < 0,05 terjadi autokorelasi. Penelitian yang baik adalah penelitian dimana data yang digunakan tidak terjadi autokorelasi atau asym.sig.(2tailed) > 0,05. Berikut ini hasil dari uji Run Test adalah sebagai berikut:
Tabel 4.7 Hasil Uji Autokorelasi (Run test) Runs Test Unstandardized Residual a
Test Value
-,00391
Cases < Test Value
37
Cases >= Test Value
38
Total Cases
75
Number of Runs
31
Z
-1,743
Asymp. Sig. (2-tailed) a. Median
Sumber: Data diolah
http://digilib.mercubuana.ac.id/
,081
57
Berdasarkan output pada tabel 4.6 diatas, diketahui nilai dari asym.sig.(2-tailed) sebesar 0,081 lebih besar dari 0,05. Hal ini berarti bahwa hipotesis nol gagal di tolak. Dengan demikian, data yang dipergunakan cukup random sehingga tidak terjadi atau tidak terdapat masalah autokorelasi pada data yang diuji. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa data yang diperoleh layak digunakan dalam penelitian ini.
D. Uji Hipotesis Penelitian 1. Analisis Regresi Berganda Analisis regresi berganda digunakan untuk mengetahui hubungan antara lebih dari satu variabel independen secara bersama- sama dengan satu variabel dependen. Dalam penelitian ini analisis regresi berganda digunakan untuk mengetahui hubungan antara Retun on Assets (ROA), Average, dan Ukuran perusahaan terhadap Penghindaran pajak. Berikut ini hasil pengujian untuk analisis regresi berganda tersaji dalam tabel 4.7. Tabel 4.8 Hasil Analisis Regresi berganda Coefficients
Model 1(Constant)
a
Unstandardized
Standardized
Coefficients
Coefficients
B
Std. Error
Beta
Collinearity Statistics t
Sig.
,190
,850
Tolerance
VIF
,016
,084
ROA
-,082
,095
-,135
-,867
,389
,428
2,335
LEV
-,169
,038
-1,203
-4,507
,000
,145
6,875
SIZE
,017
,005
,789
3,201
,002
,170
5,868
a. Dependent Variable: CETR
sumber: Data diolah
http://digilib.mercubuana.ac.id/
58
Dari tabel 4.7 di atas diketahui nilai dari a sebesar 0,016 sedangkan b1 sebesar 0,082 dan b2 sebesar -0,169 serta b3 sebesar 0,017. Dengan data tersebut maka diperoleh persamaan regresi berganda sebagai berikut. CETR = 0,016 – 0,082ROA – 0,169LEV + 0,017 SIZE Dari persamaan tersebut diata dapat disimpulkan bahwa nilai konstanta sebesar 0,016 menyatakan bahwa tanpa ada variabel Return on assets, leverage dan ukuran perusahaan atau dengan kata lain, ketiga variabel itu sama dengan nol maka kemungkinan besarnya penghindaran pajak sebesar 0,016. Koefisien regresi untuk Retun on assets sebesar -0,082 dapat diartikan bahwa peningkatan return on assets sebesar 1 point atau 1%, maka variabel penghindaran pajak akan mengalami penurunan sebesar 0,082 atau 8,2%. Koefisian regresi untuk leverage menunjukkan angka sebesar -0,169 dapat diartikan bahwa peningkatan leverage sebesar 1 point atau 1%, maka penghindaran pajak akan mengalami penurunan sebesar 0,169 atau sekitar 16,9%. Sedangkan untuk ukuran perusahaan (SIZE) koefisien regresinya berada pada angka 0,017 artinya bahwa setiap peningkatan 1 point atau 1%, maka penghindaran pajak akan mengalami kenaikan sebesar 0,017 atau 1,7%.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
59
2. Koefisien Determinasi (Adjusted R2) Koefisien
determinasi
bertujuan
untuk
mengukur
seberapa
jauh
kemampuan model dapat menjelaskan variasi variabel dependen. Pada pengujian hipotesis pertama koefisien determinasi dilihat dari besarnya nilai (Adjusted R2) untuk mengetahui seberapa jauh variabel bebas yaitu Return on assets, leverage dan ukuran perusahaan. Nilai (Adjusted R2) mempunyai interval antara 0 dan 1. Jika nilai Adjusted R2 bernilai besar (mendeteksi 1) berarti variabel bebas dapat memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variabel dependen. Sedangkan jika (Adjusted R2) bernilai kecil berarti kemampuan variabel bebas dalam menjelaskan variabel dependen sangat terbatas. Hasil uji antara Return on assets, leverage dan ukuran perusahaan terhadap penghindaran pajak dapat dilihat pada tabel 4.8 di bawah ini. Tabel 4.9 Hasil Uji Determinasi (Adjusted R2) Model Summary
Model 1
R ,514
R Square a
Adjusted R
Std. Error of the
Square
Estimate
,264
,233
,02995
a. Predictors: (Constant), SIZE, ROA, LEV
Sumber: Data diolah
Berdasarkan tabel 4.8 diatas memperlihatkan nilai dari R square menunjukkan angka sebesar 0,264, ini berarti bahwa 23,3% penghindaran pajak dipengaruhi oleh return on assets, leverage dan ukuran perusahaan. Sedangkan 76,7% dipengaruhi oleh dipengaruhi oleh faktor- faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini. faktor lain biasanya seperti kepemilikan keluarga atas
http://digilib.mercubuana.ac.id/
60
perusahaan tersebut, isu keuangan yang terjadi saat periode penelitian, faktor politik dan faktor- faktor lainya. 3. Uji Statistik t Uji t bertujuan untuk mengetahui pengaruh antara variabel independen dengan variabel dependen secara parsial. Untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh yang signifikan dari variabel masing-masing independen yaitu: Return on assets, leverage, ukuran perusahaan terhadap penghindaran pajak maka nilai signifikan t dibandingkan dengan derajat kepercayaannya. Apabila sig t lebih besar dari 0,05 maka Ho diterima. Demikian pula sebaliknya jika sig t lebih kecil dari 0,05, maka Ho ditolak. Bila Ho ditolak ini berarti ada hubungan yang signifikan antara variabel independen terhadap variabel dependen. Hasil uji regresi statistik t dapat dilihat pada tabel 4.9 berikut ini: Tabel 4.10 Hasil Uji Statistik t Coefficients
Model 1(Constant)
a
Unstandardized
Standardized
Coefficients
Coefficients
B
Std. Error
Beta
Collinearity Statistics t
Sig.
,190
,850
Tolerance
VIF
,016
,084
ROA
-,082
,095
-,135
-,867
,389
,428
2,335
LEV
-,169
,038
-1,203
-4,507
,000
,145
6,875
SIZE
,017
,005
,789
3,201
,002
,170
5,868
a. Dependent Variable: CETR
Sumber: Data diolah
http://digilib.mercubuana.ac.id/
61
Dari hasil uji statistik t dalam tabel 4.9 diatas dapat dijelaskan sebagai berikut: 1. Pengaruh Return On Assets Terhadap penghindaran Pajak. Berdasarkan Tabel 4.9 variabel Return on Assets mempunyai koefisien regresi sebesar -0,082 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,389 lebih besar dari 0,05, Ini berarti H1 di tolak dan H0 diterima. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa Return on Assets memiliki berpengaruh kecil terhadap penghindaran pajak. 2. Pengaruh Leverage Terhadap Penghindaran Pajak. Berdasarkan tabel 4.9 variabel Leverage mempunyai koefisien regresi sebesar -0,169 dengan tingkat signifikansi 0,000 lebih kecil dari 0,05. Ini berarti H2 diterima dan Ho ditolak. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa Leverage memiliki pengaruh terhadap penghindaran pajak.
3. Ukuran Perusahaan Berdasarkan tabel 4.9 variabel ukuran perusahaan memiliki nilai koefisien regresi sebesar 0,017 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,02 lebih kecil dari 0,05. Hail ini berarti H3 diterima dan Ho di tolak. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa Ukuran perusahaan memiliki pengaruh terhadap penghindaran pajak.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
62
4. Hasil Uji Statistik F Uji F dilakukan dengan tujuan untuk menguji keseluruhan variabel independen, yaitu: Return on Assets, Leverage dan Ukuran Perusahaan Terhadap Penghindaran Pajak. Secara bebas dengan signifikan sebesar 0,05, dapat disimpulkan : 1) Jika nilai signifikan < 0,05 maka Ha diterima dan Ho ditolak, ini berarti menyatakan bahwa semua variabel independen atau bebas tidak mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen atau terikat. 2) Jika nilai signifikan > 0,05 maka Ha ditolak dan Ho diterima, ini berarti menyatakan bahwa semua variabel independen atau bebas mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen atau terikat. Hasil uji regresi secara simultan (uji statistik F) ditunjukkan dalam tabel 4.10 sebagai berikut: Tabel 4.11 Hasil uji Statistik F a
ANOVA Model 1
Sum of Squares
df
Mean Square
Regression
,023
3
,008
Residual
,064
71
,001
Total
,087
74
a. Dependent Variable: CETR b. Predictors: (Constant), SIZE, ROA, LEV
Sumber: Data diolah
http://digilib.mercubuana.ac.id/
F 8,505
Sig. ,000
b
63
Berdasarkan tabel 4.10 diatas menunjukkan nilai dari F sebesar 8,505 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,000 lebih kecil dari 0,05. Ini berarti bahwa Ha di terima dan Ho ditolak. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa Return on Assets, Leverage dan Ukuran Perusahaan secara bersama- sama atau simultan berpengaruh terhadap penghindaran pajak.
E. Pembahasan Hasil Penelitian 1. Pengaruh Retun on Assets Terhadap Penghindaran Pajak. Hipotesis 1 (H1) dalam penelitian ini bertujuan untuk menguji apakah Return on Assets berpengaruh terhadap Penghindaran pajak. Dari hasil uji t yang dilakukan diperoleh hasil bahwa variabel Return on Assets mempunyai koefisien regresi sebesar -0,082 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,389 lebih besar dari 0,05, Ini berarti H1 di tolak dan H0 diterima. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa Return on Assets bukanlah salah satu faktor utama dalam penghindaran pajak. Hal ini menujukkan bahwa selama periode pengamatan, besarnya retun on asset tidak terlalu memepengaruhi atau memiliki pengaruh yang lemah terhadap tingkat penghindaran pajak yang terjadi di perusahaan objek penelitian. Secara teori, Return On Assets akan berpengaruh terhadap tingkat penghindaran pajak suatu perusahaan. perolehan laba perusahaan akan sangat di pengaruhi oleh sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan. pengaruh yang kecil disebabkan oleh adanya perbedaan signifikan antara sumber daya setiap perusahaan yang diteliti.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
64
Hasil penelitian ini bertolak belakang dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Heryuliani (2015) yang menyatakan bahwa profitabilitas yang diuji dengan menggunakan rasio Retun on Assets bepengaruh terhadap Penghindaran pajak. Hasil penelitianya menjelaskan bahwa jika profitabilitas mengalami peningkatan, maka penghindaran pajak akan mengalami penurunan. Namun hasil penelitian ini sesuai dengan hasil penelitian Marfu’ah, Laila (2015) yang menyatakan bahwa Return On Assets tidak berpengaruh terhadap penghindaran pajak perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Hasil penelitianya menjelaskan bahwa demikian tingginya Return on assets perusahaan akan dilakukan perencanaan pajak yang matang sehingga menghasilkan pajak yang optimal dan cenderung penghindaran pajak akan mengalami penurunan.
2. Pengaruh Leverage Terhadap Penghindaran Pajak. Hipotesis 2 (H2) dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Leverage terhadap penghindaran pajak. Dari hasil uji t yang dilakukan diperoleh hasil bahwa variabel Leverage mempunyai koefisien regresi sebesar 0,169 dengan tingkat signifikansi 0,000 lebih kecil dari 0,05. Ini berarti H2 diterima dan Ho ditolak. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa Leverage memiliki pengaruh terhadap penghindaran pajak. Hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi nilai utang suatu perusahaan maka akan berpengaruh terhadap jumlah pajak yang akan dibayarkan oleh perusahaan ke negara. Seperti yang kita ketahui, bahwa penggunaan hutang akan memberikan celah bagi perusahaan
http://digilib.mercubuana.ac.id/
65
dalam mengurangi jumlah pajak terutang suatu perusahaan. adanya hutang akan menimbulkan mumculnya bunga pinjaman. Bunga pinjaman dapat digunakan untuk mengurangi atau dapat dikreditkan dari hutang pajak. Pengkreditan hutang pajak menurunkan nilai hutang perusahaan ke Negara. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Heryuliani (2015) yang menyatakan bahwa leverage berpengaruh terhadap penghindaran pajak. Penelitianya menjelaskan bahwa semakin besar biaya bunga atas utang berakibat laba kena pajak akan menjadi lebih kecil karena insentif pajak atas bunga utang semakin besar dan dapat berpengaruh terhadap penghindaran pajak. Penelitian Musyarofah, Eva (2015) juga memperoleh hasil bahwa leverage berpengaruh signifikan terhadap penghindaran pajak. Penelitianya menjelaskan bahwa semakin banyak penggunaan utang dalam membiayai kegiatan perusahaan maka semakin rendah pajak yang akan dibayarkan perusahaan yang dikarenakan tingkat hutang perusahaan tinggi.
3. Pengaruh Ukuran Perusahaan Terhadap Penghindaran Pajak. Hipotesis 3 (H3) dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh ukuran perusahaan terhadap penghindaran pajak. Dari hasil uji t yang dilakukan diperoleh hasil bahwa variabel ukuran perusahaan memiliki nilai koefisien regresi sebesar 0,017 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,02 lebih kecil dari 0,05. Hal ini berarti H3 diterima dan Ho di tolak. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa Ukuran perusahaan memiliki pengaruh terhadap penghindaran pajak. Ukuran perusahaan dalam hal ini aset perusahaan merupakan salah satu
http://digilib.mercubuana.ac.id/
66
komponen dalam menentukan besar kecilnya laba yang diperoleh perusahaan. tingginya laba perusahaan berbanding lurus dengan tingginya pajak yang akan dibayarkan oleh perusahaan, sehingga perusahaan akan semaksimal mungkin melakukan upaya legal untuk mengurangi beban pajak tanpa melanggar peraturan perundang- undangan yang berlaku. Semakin besar ukuran suatu perusahaan maka semakin besar pula tingkat penghindaran pajak yang akan dilakukan, ini dikarenakan transaksi yang dilakukan perusahaan semakin kompleks sehingga perusahaan akan memanfaatkan celah- celah yang ada untuk melakukan penghindaran pajak. Penelitian ini sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Musyarofah, Eva (2015) yang mengatakan bahwa Ukuran perusahaan berpengaruh signifikan terhadap penghindaran pajak. Hasil ini juga didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Marfu’ah, Laila (2015) yang mengatakan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh terhadap penghindaran pajak perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
http://digilib.mercubuana.ac.id/