BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Profil Homeschooling Destiny Institute Homeschooling
Destiny
Institute
merupakan
lembaga pendidikan yang menerapkan metode belajar rumah yang berbasis pendidikan Kristen dengan tujuan selain memberikan edukasi yang bertaraf internasional, juga
membentuk
karakter
siswanya.
Homeschooling
Destiny Institute bernaung di bawah Yayasan Rumah Bapa kurang lebih 7 tahun. Yayasan ini bergerak di bidang pendidikan dengan konsep karakter kristen. Memperhatikan pola pendidikan di sekolah formal, di mana tugas di sekolah formal juga dirasa menjadi beban bagi anak, sehingga tidak mengembangkan minat dan bakat
anak.
Maka
dari
itulah,
homeschooling
memberikan sistem pembelajaran di mana orang tua mampu menemukan bakat anak-anaknya sejak dini dan mengarahkannya agar berkembang maksimal, sehingga anak mengembangkan keterampilan yang merupakan bakat atau minatnya hingga sukses di masa depan. Penggagas yayasan ini adalah Dr. Inawati Budiono S.Pd., MA. Berdasarkan Surat Keputusan Kepala Badan Penelitiaan dan Pengembangan Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan
RI
No. 37
3574/G4/KL/2009,
homeschooling Destiny Insitute mendapat ijin operasional dengan nomor SK ijin operasional 421.9/0165/101 dan dengan NSPN P9934611. Homeschooling Destiny Institute berlokasi di Jalan Aliwijayan No 3-4, Dukuh Pengilon, Kelurahan
Mangunsari,
Kecamatan
Sidomukti
Kota
Salatiga. Saat ini jumlah siswa di homeschooling Destiny Institute sebanyak 94 siswa, yang terbagi pada jenjang SD, SMP, dan SMA. Homeschooling Destiny Institute merupakan metode belajar rumah dengan menekankan pada pendidikan Kristen sehingga ada keseimbangan antara perkembangan intelektual dengan moral anak. Tingkat pendidikan yang ada di homeschooling Destiny Institute meliputi tingkat SD – SMP – SMA. 4.1.2 Perencanaan
Program
Pendidikan
Homeschooling Destiny Institute a. Tujuan
Perencanaan
Program
Pendidikan
Homeschooling Destiny Institute Aspek-aspek homeschooling
dalam
Destiny
perencanaan
Institute
meliputi
pendidikan visi,
misi,
tujuan dan rencana kerja sekolah. Visi dan misi yang dibuat di homeschooling Institute dapat memberikan motivasi dan inspirasi bagi peserta didik, serta telah menjadi dasar program dan memberikan arahan pada kualitas layanan. Adapun visi dari homeschooling Destiny Instiute adalah “Menjadi salah satu institute pendidikan anak yang unggul dan menyediakan program pendidikan
38
yang menciptakan siswa yang cerdas dan berkarakter sesuai dengan karakter kristiani”. Sedangkan
misi
dari
homeschooling
Destiny
Instiute yakni: 1) Biblical Based Program Infused with Godly Character 2) Individualized Approach 3) Self-Instructional, Mastery-Based Curriculum 4) Parental Involvement 5) Training and Convention 6) Student Opportunities for Character Development and Ministry Perencanaan program pendidikan di homeschooling Destiny Institute dirancang berdasarkan kebutuhan yang berhubungan dengan pendidikan di mana kebutuhan tersebut tidak terwujud pada sekolah formal. Dr. Inawati Budiono
S.Pd.,
MA.
selaku
kepala
sekolah
dalam
wawancara menjelaskan bahwa program pendidikan di homeschooling Destiny Intitute dibuat setiap tahun yakni sebelum tahun ajaran baru di mulai. Berikut kutipan hasil wawancara dengan kepala sekolah: “Program Pendidikan di homeschooling Destiny Institute dibuat tiap tahun, dan dirancang melalui rapat sebelum kegiatan belajar mengajar pada tahun ajaran baru dimulai supaya proses pembelajaran tidak terganggu. Program pendidikan yang dirancang berupa program belajar mengajar selama 1 tahun, pembagian tugas tutor dalam mengajar, pembagian sistem mengajar bagi siswa yang menginginkan sistem belajar distance learning, pembahasan kegiatan non akademik beserta jadwalnya, serta pembuatan kalender akademik”. 39
Rumusan Institute
tujuan
memiliki
dari
homeschooling
paparan
yang
Destiny
jelas
dan
memungkinkan untuk dicapai dalam kurun waktu yang ditentukan. Hal ini sekaligus menunjukkan kualitas homeschooling
Destiny
Institute
serta
membuktikan
bahwa homeschooling Destiny Institute layak untuk dipertimbangkan.
Adapun
tujuan
pendidikan
dari
homeschooling Destiny Institute adalah untuk membakali anak
dengan
ketrampilan
menuju
life-skill,
sesuai
dengan kemampuan mereka masing-masing karena pada dasarnya
setiap
anak
memiliki
keterampilan
yang
berbeda-beda. Oleh karena itu dengan memperhatikan karakteristik setiap anak, maka minat dan keterampilan anak
dapat
di
kembangkan
sesuai
dengan
karakteristiknya. Hal ini tentu tidak ditekankan pada sekolah formal, di mana setiap aspek dalam proses belajar sudah diatur dan diberikan merata kepada anak. Hal ini berdasarkan hasil wawancara dengan Kepala homeschooling
Destiny
Intitute
ketika
ditanyakan
mengenai tujuan dari homescooling destiny intitute, berikut kutipan hasil wawancaranya: “Homescooling Destiny Intitute memiliki tujuan untuk mengembangkan keterampilan siswa dan membekali siswa dengan kemampuan life-skill di mana hal tersebut tidak diberikan di sekolahsekolah formal. Berbeda dengan sekolah formal di mana setiap siswa mendapat perlakuan yang sama tanpa memperhatikan bakat dan minatnya masingmasing, di sini kami memberikan pengajaran
40
dengan memperhatikan bakat dan minatnya sehingga keterampilan siswa dapat berkembang”.
Selain hasil dari wawancara, dari hasil observasi menunjukkan
bahwa
tujuan
dari
pendidikan
di
Homeschooling Destiny Institute juga mendidik anak agar memiliki sifat kreatif, mandiri dan inovatif sehingga dapat
menunjang
kemampuan
life-skill
dan
dapat
diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Selain hal tersebut, homeschooling Destiny juga menekankan akan pendidikan berbasis agama, sehingga perkembangan intelektual anak dapat diimbangi dengan perkembangan moralnya dengan tujuan menciptakan individu yang bermartabat dan dapat mengaplikasikan ilmunya demi kemajuan bangsa. Selanjutnya seperti
kegiatan
untuk
rencana
pembelajaran
kegiatan
dan
sekolah
kegiatan
non
akademik yang terlaksana di homeschooling dijabarkan dari hasil wawancara dengan Dr. Inawati Budiono, S.Pd., M.A. sebagai berikut: “Rencana kerja sekolah disusun bersama dengan melibatkan tutor sehingga memudahkan para tutor untuk melaksanakan rencana kerja yang dibuat. Rencana kerja sekolah pada homeschooling Destiny dibuat dalam bentuk kalender pendidikan, yang berisi jam efektif belajar, libur semester, kegiatan-kegiatan sekolah seperti ektrakurikuler, ujian, penerimaan raport. Kalender pendidikan dan kurikulum serta informasi mengenai homeschooling Destiny Institute dapat dilihat dan diakses dengan mudah pada web homeschooling Destiny Institute, hal ini bertujuan untuk memudahkan orang tua dalam memantau kegiatan anak di sekolah”. 41
Setiap program belajar yang disusun dirancang dan dibuat dengan melibatkan orang tua, dengan demikian dapat memberikan program belajar yang sesuai dengan kemampuan yang dimiliki oleh siswa. Adapun pelaksanaan program belajar di homeschooling Destiny Institute diimplementasikan dengan sistem komunitas yakni anak belajar berkelompok sesuai dengan level mereka
masing-masing
dengan
bimbingan
tutor
di
sekolah dengan jadwal belajar yang sudah di atur, serta sistem disctance learning di mana anak dapat belajar di rumah dengan orang tua. Hal tersebut berdasarkan hasil wawancara dengan Dr. Inawati Budiono, S.Pd., MA. sebagaimana
dikutip
dari
ditanyakan
mengenai
hasil sistem
wawancara
ketika
pendidikan
di
homeschooling. Berikut kutipan dari hasil wawancara: “Untuk sistem pendidikan, destiny Intitute menerapkan sistem komunitas dan distance learning. Sstem komunitas ini mengkondisikan siswa untuk belajar diruang kelas, di sini kami membagi mengelompokan siswa berdasarkan usia yakni untuk siswa usia 6 – 8 tahun masuk dalam kelas Joyful, 9 – 11 tahun masuk kelas Faithful, 12 – 14 tahun masuk dalam kelas Love, dan 15 – 17 tahun masuk dalam kelas Patience. Sedangkan sistem distance learning yakni anak belajar di rumah dengan orang tua sebagai tutornya apabila orang tua menghendaki dan kemampuan dari anak”.
Hasil dari observasi menunjukkan bahwa proses pembelajaran di homeschooling Destiny Institute lebih fleksibel di banding sekolah negeri atau swasta yang mengatur proses pembelajaran secara ketat. 42
Melalui
wawancara dengan kepala sekolah Dr. Inawati Budiono S.Pd., MA. juga ketahui bahwa program pendidikan yang diterapkan dalam pembelajaran di homeschooling Destiny Institute berorientasi pada kurikulum. Kurikulum pada homeschooling Destiny Institute tetap mengacu pada peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 23 Tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan. Kurikulum yang digunakan adalah Accelerated Christian Education (A.C.E) yakni pendidikaan berdasar pada pendidikan Kristen dan berbasis internasional sehingga lulusanya dapat melanjutkan pendidikan ke luar negeri. Berikut kutipan hasil wawancara dengan Dr. Inawati Budiono S.Pd., MA selaku kepala sekolah ketika ditanyakan mengenai kurikulum yang digunakan di homeschooling Destiny Institute: “Kurikulum yang digunakan adalah A.C.E. Pendidikan dengan kurikulum A.C.E. merupakan pendidikan yang berbasis Alkitab yakni pendidikan di bangun di atas prinsip-prinsip dasar dari Firman Allah. Pendidikan dengan A.C.E mengajarkan siswa untuk melihat kehidupan dari sudut pandang Allah. Untuk lebih lengkapnya tentang A.C.E bisa dilihat di website Destiny Intitute”.
Melalui studi dokumentasi dari website Destiny Institute http://destinyinstitute.sch.id/ diketahui bahwa pendidikkan dengan dasar A.C.E pada homeschooling Destiny Institute mengarahkan siswa untuk bertanggung jawab atas pembelajaran mereka sendiri, sehingga siswa dilatih untuk mandiri. Meskipun demikian peran orang tua juga ikut dillibatkan dalam program pendidikan yang 43
ada di homeschooling gunanya adalah untuk mengawasi perkembangan anaknya. Adapun pelajaran utama yang diajarkan pada siswa di homeschooling Destiny Institute adalah mata pelajaran matematika, bahasa Inggris, ilmu pengetahuan, pendidikan sosial dan agama. Berikut kutipan mengenai kurikulum A.C.E yang diambil dari website
homeschooling
Destiny
Intitute
http://destinyinstitute.sch.id/. The A.C.E. program is different. For over 40 years, it has been the trendsetter in Biblical educational reform. Its philosophy is built on basic principles of the Word of God. Students are taught to see life from God’s point of view, to take responsibility for their own learning, and to walk in Godly wisdom and character. Accelerated Christian Education® is not just a publisher but a comprehensive Bible-based program that serves both the campus-based school and the homeschool.
Seperti
yang
dijabarkan
sebelumnya
bahwa
lulusan dari Destiny Instute juga dapat melanjutkan program
pendidikan
di
luar
negeri,
hal
tersebut
diperkuat dengan adanya penerapan dari kurikulum A.C.E, hal ini diperjelas dalam website homeschooling Destiny Institute sebagai berikut: Academic Achievement is one of the greatest strengths of Accelerated Christian Education. Graduated from the A.C.E program are attending more than 1,050 colleges and universities globally with outstanding performance.
Berikut dijabarkan peta konsep dari kurikulum homeschooling destiny intitute:
44
Gambar 2. Peta Konsep Kurikulum A.C.E 45
b. Sasaran
Tercapainya
Perencanaan
Program
Pendidikan Homeschooling Destiny Institute Sasaran dari perencanaan program yang dibuat di homeschooling Destiny Institute adalah dapat tercapainya perencanaan
terhadap
program-program
tersebut,
diantaranya terwujudnya proses pendidikan yang dapat menutupi kelemehan pada pendidikan formal yakni kurangnya perhatian terhadap perkembangan bakat dan minat siswa. Pendidikan pada homeschooling Destiny Institute dirancang untuk dapat mengembangkan bakat dan minat siswa dengan diimbangi berkembangnya kemampuan kognitif pada diri siswa, sehingga lulusan dari homeschooling Destiny Institute dapat disetarakan dengan pendidikan formal. Berdasarkan hasil studi dokumentasi, dapat diketahui bahwa pada saat ini jumlah
keseluruhan
siswa
yang
terdapat
pada
homeschooling Destiny Institute sebanyak 77 siswa, kemudian pembagian kelas berdasarkan usia dan siswa memilih sendiri apa yang ingin dibelajari. Adapun data siswa secara terperinci dapat dilihat pada lampiran. Melalui hasil observasi diketahui bahwa lulusan dari homeschooling Destiny Institute dapat disetarakan dengan pendidikan formal, hal ini sesuai dengan UU No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional yang menyatakan bahwa lulusan dari homeschooling dapat disetarakan dengan lulusan dari sekolah negeri atau swasta, lulusan dari homeschooling Destiny Institute juga 46
diakui secara nasional sesuai dengan UU No. 20 tahun 2003. Sejalan dengan Sistem Pendidikan Nasional di homeschooling
Indonesia
Destiny
Institute
didirikan
dengan tujuan untuk memberikan pelayanan pendidikan kepada semua lapisan masyarakat tanpa ada terkecuali sekaligus menyelaraskan program wajib belajar 9 tahun yang
dicanangkan
homeschooling
oleh
Destiny
pemerintah. Institute
Selain
dibentuk
itu
untuk
menunjang pendidikan yang membekali siswa untuk memiliki keterampilan
life skill, serta menyediakan
pendidikan yang dapat mengembangkan siswa sesuai dengan bakat dan minatnya. Sesuai dengan peraturan UU No. 20 tahun 2003 tentang
Sistem
Pendidikan
Nasional
bahwa
dalam
pelaksanaanya homeschooling berada di bawah naungan Direktorat Pendidikan Kesetaraan, Direktorat Jendral Pendidikan Nasional.
Luar Bagi
Sekolah, siswa
Departemen
yang
memilih
Pendidikan pendidikan
homeschooling akan tetap mendapatkan ijazah yakni dengan mengikuti ujian kesetaraan yang dikeluarkan oleh DEPDIKNAS yaitu paket A untuk kesetaraan jenjang SD, paket B untuk kesetaraan jenjang SMP, dan paket C kesetaran jenjang SMU. Ijazah yang dikeluarkan melalui kesetaraan
dapat
digunakan
untuk
meneruskan
pendidikan ke sekolah formal. Lulusan homeschooling Destiny Institute juga dapat melanjutkan pendidikannya ke luar negeri. 47
4.1.3 Pengorganisasian
Homeschooling
Destiny
Institute Struktur
Organisasi
homeschooling
Destiny
Institute dipaparkan dalam bentuk bagan. Struktur Organisasi merupakan hubungan antara fungsi-fungsi suatu organisasi dalam menjalankan tugasnya masingmasing di mana wewenang dan tanggung jawab terbesar terletak pada yayasan. Kepala Yayasan membawahi beberapa sub bagian, dan tiap-tiap bagian berhak bertanggung jawab dan memeriksa atas hasil-hasil pekerjaan yang ada dalam wewenangnya, yang kemudian akan dilaporkan kepada bagian yang ada di atasnya. Pembagian kerja yang tepat dalam sebuah organisasi akan mempengaruhi tingkat prestasi organisasi. Melalui observasi dapat dijabarkan struktur organisasi pada gambar berikut.
48
Kepala Sekolah Inawati B.
Bendahara Evi S
Sekretaris Natalis
PKBM Sekolah Rumah
Kursus Inggris Natalia
Kursus Musik Yafet
A.C.E Agussalim
Level 1-3 Hadasya
Level 4-6 Amalia
KESETARAAN Yisca
Level 7-9 Yisca
Level 10-12 Febi
Paket A Amalia
Paket B Novian
Paket C Hekzy
Gambar 2. Struktur Organisasi Homeschooling Destiny Intitute Bagan pada Gambar 2 menunjukkan pembagian tugas pada setiap orang yang dipilih untuk menjalankan tugas tertentu guna menunjang berjalannya program pendidikan di homeschooling Destiny Institute. Dari bagan tersebut dapat dijabarkan sebagai berikut kepala sekolah pada homeschooling Destiny Institute adalah Dr. Inawati Budiono S.Pd., MA. yang juga menjabat sebagai kepala yayasan sekaligus pemilik dari homeschooling Destiny Institute. Selanjutnya yang menjabat sebagai 49
sekretaris adalah Natalis, dan bendaraha adalah Evi S. Kemudian
pada
kegiatan
belajar
mengajar,
homeschooling Destiny Institute membagi menjadi tiga kegiatan yakni sekolah rumah, kursus inggris dan kursus inggris. Kegiatan sekolah rumah dibagi lagi menjadi dua bagian yakni bagian kurikulum A.C.E., yang bertanggung Agussalim
jawab dan
diaplikasikan pembelajaran
atas
kurikulum
selanjutnya
dalam
kurikulum
pembelajaran
diampu
oleh
A.C.E.
di
tutor
mana
adalah A.C.E. setiap
sebagaimana
ditunjukkan pada Gambar 2, dan bagian kesetaraan yang diatur oleh Yisca. Pada bagian kursus inggris diatur oleh Natalia, dan yang bertanggung jawab pada kursus music adalah Yafet. 4.1.4 Koordinasi Homeschooling Destiny Institute Pada hakikatnya koordinasi adalah kegiatan yang dilakukan oleh berbagai pihak untuk saling memberikan informasi dan bersama mengatur atau menyepakati sesuatu, sehingga di satu sisi proses pelaksanaan tugas dan keberhasilan pihak yang satu tidak mengganggu proses
pelaksanaan
dan
keberhasilan
pihak
yang
lainnya. Koordinasi sistem belajar di homeschooling Destiny Institute melibatkan seluruh komponen yang ada di homeschooling Destiny Institute, baik dari pihak yayasan, tutor dan orang tua. Hal tersebut dilakukan agar program pendidikan yang direncanakan dapat berjalan
dengan
baik
karena 50
adanya
keselarasan
hubungan antara ketiganya. Adapun pembelajaran yang dilaksanakan
homeschooling
di
Destiny
Institute
dilakukan diruang kelas yang dipandu oleh seorang tutor. Pembagian siswa didasarkan pada kesamaan bakat dan minatnya sehingga hal ini memudahkan tutor untuk membimbing siswa. Peran tutor adalah menjadi fasilitator bagi siswa, memfasilitasi
siswa
untuk
belajar
secara
mandiri
sehingga siswa menjadi pusat dalam proses belajar mengajar. Selain itu tutor juga memfasilitasi siswa dalam berkomunikasi dengan teman sehingga perkembangan sosial siswa juga berkembang. Yayasan berperan sebagai penyelenggara pendidikan
dan
pengawas
dalam
berjalannya
pembelajaran
dan
program-
kegiatan
non
akademik lainnya yang ada di homeschooling Destiny Institute,
dengan
homeschooling
demikian
mutu
dan
Intitute
Destiny
kualitas
tetap
di
terjaga.
Pengawasang juga dilakukan oleh pihak orang tua. Orang
tua
harus
pelaksanaan menyadari
program
bahwa
memahami belajar
proses
belajar
betul di di
bagaimana
homeschooling, homeschooling
berbeda dengan proses belajar di sekolah formal. Selain itu. Memahami kurikulum yang diterapkan, visi dan misis serta tujuan dari homeschooling Destiny Institute sehingga terjadi keselarasan perlakukan pada siswa baik di rumah maupun di sekolah.
51
4.1.5 Pengawasan Homeschooling Destiny Institute Legalitas
sistem
homeschooling
yang
ada
di
Indonesia di atur dalam Undang-Undang No 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional yang berbunyi “Kegiatan Pendidikan Informal yang dilakukan oleh keluarga dan lingkungan berbentuk kegiatan belajar secara mandiri. Paparan tersebut merupakan bukti bahwa homeschooling diakui oleh pemerintah, dengan memperhatikan
hal
tersebut,
maka
legalitas
homeschooling pada Destiny Institute juga diakui, tak hanya
di
pemerintahan
pemerintahan Institute
kota
sudah
pusat
namun
juga
Salatiga.
Homeschooling
dikenal
di
di
Destiny
masyarakat
dan
keunggulannya pun dapat dibandingkan di sekolahsekolah
formal.
Kondisi
tersebut
tak
lepas
dari
pengawasan yang diberikan di homeschooling Destiny Institute, pengawasan dilakukan untuk menjamin mutu dan
kualitas
pendidikan
di
homeschooling
Destiny
Institute. Komponen
pengawasan
dalam
pengelolaan
pendidikan di homeschooling Destiny Institute meliputi program pengawasan, program evaluasi kurikulum, serta evaluasi metode pengajaran yang dilakukan oleh tutor. Pada
program
pengawasan
homeschooling
Destiny
Institute telah menyusun dan menerapkan kegiatan supervisi, evaluasi, pelaporan dan tindak lanjut. Dalam hal ini, homeschooling Destiny Institute melibatkan 52
orangtua
murid
untuk
memberikan
pengawasan
terhadap jalannya pembelajaran sekaligus memfasilitasi orang tua murid untuk memberikan laporan terhadap kegiatan-kegiatan tindak
lanjut
belajar
dengan
sehingga
tujuan
dapat
diberikan
memudahkan
siswa
mengembangkan bakat dan keterampilan yang dimiliki. Selain pengawasan internal juga dilakukan pengawasan eksternal,
yakni
pengawasan
terhadap
keseluruhan
program pendidikan yang dilakukan oleh Southren Cross yang dilakukan setiap 1 tahun sekali. Pengawasan juga dilakukan
oleh
Dinas
Pendidikan
dalam
rangka
pemberian akreditasi terhadap homeschooling Destiny Institute. Program evaluasi kurikulum dilakukan oleh tutor dan pembina yayasan. Lingkup evaluasi kurikulum lebih difokuskan kepada pencapaian visi dan misi yang dituangkan dalam bentuk pembelajaran, sehingga dapat diukur
apakah
kurikulum
yang
dirancang
sudah
berjalan ataupun sebaliknya. Selanjutnya pada evaluasi metode pengajaran yang dilakukan oleh tutor, selain dilakukan supervisi oleh pihak yayasan, orang tua juga dapat
memberikan
pengawasan
terhadap
metode
pengajaran yang dilakukan oleh tutor. Hal ini dilakukan guna menjaga mutu dan kualitas homeschooling Destiny Institute.
Dengan
demikian
pengawasan
pada
homeschooling Destiny Institute dilakukan oleh beberapa pihak, di mana setiap pihak saling terkait dan tidak 53
berdiri sendiri. Pemantauan pengelolaan homeschooling Destiny Institute dilakukan oleh yayasan atau komite, pemantauan dilakukan secara berkala dan rutin dengan tujuan menilai efektivitas, efisiensi, dan akuntabilitas pengelolaan dari program pendidikan di homeschooling Destiny Institute. 4.2 Hasil Penelitian dan Pembahasan Pada bagian ini akan dipaparkan hasil penelitian yang dilakukan untuk membahas mengenai program pendidikan di homeschooling Destiny Institute. Sebelum melangkah
kepenyajian
data
yang
telah
dianalisis,
terlebih dahulu peneliti menampilkan dan informasi yang telah dikumpulkan selanjutnya diuraikan sesuai dengan kriteria data yang dibutuhkan kemudian dianalisis. 4.2.1 Perencanaan
Program
Pendidikan
Homeschooling Destiny Institute Proses
perencanaan
program
pendidikan
di
homeschooling Destiny Institute disusun agar dapat mencapai hasil yang diharapkan. Adanya programprogram pendidikan di buat agar dapat memberikan pendidikan
yang
layak
pada
siswa
sesuai
dengan
ketentuan pemerintah, selain itu program yang telah direncanakan
dapat
dijalankan
dengan
semaksimal
mungkin oleh seluruh pihak-pihak yang terlibat dalam pendidikan Implementasi
di
homeschooling dari
program
Destiny
Institute.
pendidikan
pada
homeschooling Destiny Intitute dituangkan pada rencana 54
kegiatan sekolah dan proses pembelajaran di mana rencana kegiatan sekolah dibuat untuk mendukung jalannya proses pembelajaran di homeschooling Destiny Institute.
Adapun
pembuatan
program
pendidikan
dilakukan setahun sekali dan diimplementasikan dalam waktu 1 tahun, sebagaimana dijelaskan oleh Dr. Inawati Budiono, S.Pd., MA dalam wawancara sebagai berikut: “Program Pendidikan di homeschooling Destiny Institute dibuat tiap tahun, dan dirancang melalui rapat sebelum kegiatan belajar mengajar pada tahun ajaran baru dimulai supaya proses pembelajaran tidak terganggu. Program pendidikan yang dirancang berupa program belajar mengajar selama 1 tahun, pembagian tugas tutor dalam mengajar, pembagian sistem mengajar bagi siswa yang menginginkan sistem belajar distance learning, pembahasan kegiatan non akademik beserta jadwalnya, serta pembuatan kalender akademik”.
Adapun
tujuan
dari
penyusunan
program
pendidikan di homeschooling Destiny Institute adalah untuk memberikan gambaran mengenai pelaksanaan dan kegiatan yang akan berlangsung di homeschooling Destiny Institute, sekaligus memberikan gambaran pada pihak-pihak
yang
homeschooling menunjang
terlibat
Destiny
dalam
Institute
tercapainya
program
pendidikan
di
sehingga
dapat
yang
telah
direncanakan. Paparan di atas menunjukkan bahwa perencanaan
merupakan
sebuah
tindakan
yang
sistematis dengan capaian tujuan tertentu di mana tujuan
tersebut
dibuat
oleh
Institute. 55
homeschooling
Destiny
Hasil wawancara dan dari lembar observasi yang telah dijabarkan di atas maka dapat diketahui mengenai perencanaan program pendidikan homeschooling Destiny Intitute
Salatiga.
homeschooling
Pada
Destiny
perencanaan
Intitute
program,
melibatkan
seluruh
komponen yakni ketua yayasan, tutor serta orang tua dengan
memperhatikan
evaluasi
dari
program
pendidikan yang telah berjalan dari tahun sebelumnya, sehingga pada tahun ajaran yang baru dapat disusun program
pendidikan
kebutuhan
siswa
yang sekaligus
semakin mampu
menunjang memenuhi
kebutuhan masyarakat akan program pendidikan anak yang tidak terpenuhi di sekolah negeri maupun swasta. Adapun yang disusun dalam perencanaan program adalah kegiatan belajar mengajar yang terdiri dari jadwal kegiatan belajar siswa baik kegiatan akademik maupun kegiatan non akademik, pembagian tugas tutor dalam mengajar, pembagian sistem belajar bagi siswa karena siswa diperbolehkan memilih matapelajaran yang ingin dipelajari, serta kegiatan-kegiatan lain seperti kegiatan perayaan hari besar dan pembuatan kalender akademik. Tujuan
dilakukan
homeschooling
Destiny
perencanaan Intitute
program
adalah
di
untuk
memberikan gambaran mengenai pelaksanaan kegiatan belajar
mengajar
di
homeschooling
Destiny
Intitute
sehingga orang tua dapat memantau kegiatan belajar
56
anak
serta
dapat
memberikan
kontribusinya
demi
kemajuan pendidikan anak. Penjabaran mengenai perencanaan program di homeschooling Destiny Instute yang telah dijelaskan di atas
menunjukkan
pembelajaran, menyusun
bahwa
dalam
homeschooling
Destiny
rencana
pembelajaran
melaksanakan Institute
seperti
juga
program
semester, silabus, rencana pembelajaran seperti yang disebutkan dalam Permendikbud No. 65 Tahun 2013 tentang
Standar
Proses
Pendidikan
Dassar
dan
Menengah disebutkan bahwa penyusunan perangkat pembelajaran
merupakan
bagian
dari
perencanaan
pembelajaran seperti silabus dan RPP yang mengacu pada Standar Isi. Berbeda dengan pendidikan di jalur formal di mana silabus dan RPP dibuat berdasarkan standar isi yang ditentukan oleh pemerintah, pada homeschooling Destiny Institute merancang standar isi sesuai
dengan
kurikulum
yang
digunakan
di
homeschooling Destiny Institute. 4.2.2 Pelaksanaan
Program
Pendidikan
Homeschooling Destiny Institute Berdasarkan hasil studi dokumentasi dan analisis data dari lembar observasi dapat diketahui bahwa pelaksanaan
pendidikan
di
homeschooling
Destiny
Institute berjalan sesuai dengan aturan yang ditetapkan oleh pemerintah yakni yang tertuang dalam UU No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Hasil 57
wawancara dengan Dr. Inawati Budiono, S.Pd., M.A. menunjukkan
bahwa
program
pendidikan
yang
dijalankan sesuai dengan peraturan pemerintah hanya saja
kurikulum
yang
digunakan
berbeda.
Adapun
kurikulum yang digunakan adalah kurikulum A.C.E. Program
pendidikan
yang
dituangkan
dalam
pembelajaran di homeschooling Destiny Institute dipandu oleh tutor di mana tutor bertugas sebagai fasilitator. Kualifikasi
sebagai
tutor
di
homeschooling
Destiny
Institute adalah berpendidikan minimal sarjana dan diberikan training atau pelatihan sebelum ditetapkan menjadi tutor. Hal tersebut berdasarkan wawancara yang telah dilakukan oleh Dr. Inawati Budiono S.Pd., M.A. selaku kepala sekolah. Berikut kutipan dari hasil wawancara yang telah dilakukan: “Untuk tutor minimal harus S1 dan menguasai bahasa inggris, karena homeschooling ini berstandar internasional semua proses pembelajarannya menggunakan bahasa inggris”.
Hasil observasi menunjukkan bahwa program pendidikan
dengan
homeschooling
Destiny
Institute
merancang pembelajaran yang memberikan kebebasan pada anak dalam belajar, karena anak diberi kebebasan untuk memilih mata pelajaran yang ingin dipelajari dengan demikian anak tidak merasa tertekan dengan tuntuntan pembelajaran yang ketat, selain itu anak dapat belajar sesuai dengan bakat dan minatnya. Hal tersebut sejalan dengan hasil wawancara yang telah 58
dilakukan dengan kepala sekolah yang menyatakan bahwa setiap pembelajaran, tutor selalu mendampingi dan
bertugas
sebagai
fasilitator.
Sedangkan
untuk
pemilihan mata pelajaran, siswa diberi kebebasan untuk memilih sendiri. Sedangkan sistem pendidikan yang diterapkan di homeschooling Destiny Institute adalah sistem belajar komunitas
dan
distance
learning.
Sistem
belajar
komunitas merupakan proses pembelajaran di mana siswa dikumpulkan di sebuah kelas untuk belajar bersama dengan teman-temannya yang dipandu oleh tutor. Sistem belajar komunitas di atur dengan jadwal yang ditentukan oleh homeschooling destiny institute. Sedangkan
pembelajaran
dengan
sistem
distance
learning merupakan proses pembelajaran di mana siswa belajar di rumah dengan modul dan orang tua yang berperan
besar
sebagai
pendidiknya.
Jadwal
pada
Distance Learning disusun sesuai kesepakatan dengan orang tua siswa. Pelaksanaan pembelajaran pada sistem komunitas dilaksanakan setiap hari Senin – Jumat pada pukul 08.00 – 14.30 WIB. Siswa yang mengikuti pembelajaran
dengan
sistem
komunitas
diberikan
kebebasan untuk memilih mata pelajaran yang ingin dipelajari selanjutnya diberikan buku panduan dan dibimbing oleh tutor dalam belajar. Tes evaluasi untuk mengukur hasil belajar siswa diberikan setelah siswa menyelesaikan
1
buku
dengan 59
waktu
yang
tidak
dibatasi, hal ini membuat siswa dapat belajar tanpa tekanan dan memberikan hasil yang baik. Hasil wawancara dengan kepala sekolah mengenai sistem pendidikan yang diterapkan di homeschooling Destiny Institute dijabarkan sebagai berikut. “Untuk sistem pendidikan, destiny Intitute menerapkan sistem komunitas dan distance learning. Sistem komunitas ini mengkondisikan siswa untuk belajar diruang kelas, di sini kami membagi mengelompokan siswa berdasarkan usia yakni untuk siswa usia 6 – 8 tahun masuk dalam kelas Joyful, 9 – 11 tahun masuk kelas Faithful, 12 – 14 tahun masuk dalam kelas Love, dan 15 – 17 tahun masuk dalam kelas Patience. Sedangkan sistem distance learning yakni anak belajar di rumah dengan orang tua sebagai tutornya apabila orang tua menghendaki dan kemuan dari anak”.
Pendidikan pada homeschooling menjauhkan anak dari kompetisi mengejar nilai dan kebosanan dalam sistem sekolah formal. Pembelajaran homechooling juga memberikan waktu istirahat yang cukup bagi anak, karena
anak
pembelajaran
diberi sesuai
kebebasan dengan
bakat
dalam dan
memilih minatnya
sehingga mengurangi beban materi pembelajaran yang realtif padat yang ada sekolah formal pada umumnya. Kualifikasi
kemampuan
lulusan
pada
homeschooling Destiny Institute sama seperti kualifikasi pada
pendidikan
mengembangkan
di
jalur
aspek
formal kognitif,
yakni afektif,
dengan dan
psikomotorik. Sedangkan dalam kualifikasi pendidik, homeschooling menerapkan kebijakan tutor minimal 60
berpendidikan
sarjana
di
bidang
pendidikan
dan
sebelum mengajar terlebih dahulu diberikan training. Pendidikan dirancang mendidik
di
dengan siswa
homeschooling Destiny mengusung
untuk
kurikulum
menerapkan
Institute A.C.E.
prinsip-prinsip
sesuai ajaran Alkitab sehingga siswa dibekali untuk memiliki keterampilan life skill dengan karakter Ilahi. Terkait dengan proses pelaksanaan pembelajaran di homeschooling Destiny Institute, pembelajaran dilakukan dengan jadwal yang struktur, di mana setiap siswa akan mendapat raport dari hasil belajar yang telah dijalani, hal ini dimaksudkan untuk melihat dan mengukur perkembangan anak. Sistem penilaian dan tes evaluasi yang diterapkan di homeschooling Destiny Institute di susun dan dikembangkan sesuai dengan kurikulum A.C.E, meskipun demikian lulusan dari homeschooling Destiny Institute dapat disejajarkan dengan lulusan dari sekolah-sekolah formal. Disebutkan dalam UU No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional yakni tertuang dalam pasal 27 ayat (1) dan (2) bahwa hasil kegiataan pendidikan informal yang dilakukan oleh keluarga dan lingkungan berbentuk kegiatan belajar secara mandiri atau sering disebut
homeschooling
dihargai
setara
dengan
pendidikan formal, setelah melalui proses penyetaraan. Adapun proses penyetaraan yang dimaksud adalah ujian nasional kesetaraan yang dilakukan oleh lembaga yang 61
ditunjuk pemerintah dengan mengacu pada standar pendidikan
nasional.
Ujian
nasional
pendidikan
kesteraan dilakukan per paket, yang terdiri dari Paket A, Paket B, dan Paket C. Ujian kesetaraan paket A ditujukan untuk peserta didik dengan tingkat pendidikan setara Sekolah Dasar, sedangkan ujian kesetaraan paket B
ditujukan
untuk
peserta
didik
dengan
tingkat
pendidikan SMP, dan ujian kesetaraan paket C ditujukan untuk peserta didik dengan tingkat pendidikan yang setara dengan SMU. Dengan demikian lulusan dari homeschooling Destiny Institute dapat diakui secara nasional
sekaligus
meningkatkan
kepercayaan
dari
masyarakat. Memperhatikan
hasil
wawancara
dan
hasil
observasi, maka dapat dilakukan analisis terhadap temuan
selama
penelitian.
Program
pendidikan
di
homeschooling Destiny Institute dilaksanakan sesuai dengan perencanaan program pendidikan yang telah disusun sebelum tahun ajaran baru dimulai. Adapun program-program pendidikan di homeschooling Destiny Institute meliputi program belajar mengajar, program ekstrakurikuler
sebagai
program
pendidikan
non
akademik, program perayaan hari raya, program evaluasi terhadap
pelaksanaan
program
pendidikan
yang
dilakukan setelah 1 tahun. Melalui program-program tersebut, siswa dididik dan dikembangkan bakat dan keterampilannya. Hasil 62
dari keterlaksanaan program tersebut dapat dilihat dari lulusan di homeschooling Destiny Institut, siswa-siswa dari homeschooling Destiny Institute dapat melanjutkan pendidikan mereka ke jenjang berikutnya baik di dalam negeri maupun di luar negeri karena lulusan dari homeschooling Destiny Institute telah diakui dibuktikan melalui Surat Keputusan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan RI No. 3574/G4/KL/2009 dengan ijin operasional yakni dengan nomor SK 421.9/0165/101 dan NSPN P9934611. Hal ini menunjukkan bahwa pendidikan dengan metode homeschooling dapat dijadikan pilihan dalam memilih sekolah.
Keunggulan
yang
ada
pada
pendidikan
homeschooling Destiny Institute adalah pendidikan yang memaksimalkan
pengembangan
bakat
siswa,
hal
tersebut disebabkan karena siswa dapat belajar sesuai bakat dan minatnya, sehingga keterampilan yang dimiliki siswa
semakin
terasah,
serta
diimbangi
dengan
penguatan karakter kristiani. Program pendidikan yang demikian
tentu
pendukung. beberapa keberhasilan
dapat
Dari hasil faktor
berhasil
karena
penelitian
pendukung
program
pendidikan
dapat yang di
ada
faktor
dijabarkan menunjang
homeschooling
Destiny Institute diantaranya fasilitas yang lengkap yang mendukung pembelajaran sehingga kebutuhan siswa dalam belajar dapat terpenuhi. Kemampuan tutor dalam merancang dan menerapkan model, strategi dan metode 63
yang tepat, sehingga dapat menunjang pembelajaran yang menarik dan dapat meningkatkan motivasi belajar siswa.
Kemampuan
tutor
sebagai
fasilitator
dalam
menyampaikan materi ajar sehingga membuat siswa mudah memahami materi ajar. Pemilihan tutor sendiri merupakan kegiatan yang penting di homeschooling Destiny
Institute,
karena
dibutuhkan
tutor
yang
profesional untuk dapat mendidik anak dengan baik. Peran orangtua juga turut menjadi faktor penunjang keberhasilan
program
pendidikan
di
homeschooling
Destiny Institute. Selain itu pengawasan dari komite dan yayasan
terhadap
program
pendidikan
juga
turut
mempengaruhi keberhasilan dari program pendidikan yang telah dirancang. Pendidikan homeschooling
dengan
Destiny
dasar
Intitute
Alkitab sebagai
menjadikan salah
satu
homeschooling yang mendukung pertumbuhan inteletual dengan dibarengi kerohanian pada diri siswa sehingga mampu menciptakan pribadi yang bermartabat, cerdas dan taat akan Tuhan. Selain faktor pendukung, terdapat juga faktor penghambat yang turut mempengaruhi jalannya proses pembelajaran di homeschooling Destiny Institute. Faktor-faktor tersebut antara lain karaktersitik siswa yang berbeda-beda, sehingga membuat tutor harus memahami
perbedaan
karakteristik
siswa.
Masalah
internal yang dihadapi siswa yang dapat mempengaruhi konsentrasi dalam belajar. 64