20
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Organisasi 1.
Sejarah PT Suzuki Finance Sejak bulan Mei 2005 PT. Suzuki Finance Indonesia (Suzuki Finance) telah
hadir untuk memberikan kemudahan bagi masyarakat Indonesia dalam memiliki sepeda motor Suzuki. Berkantor pusat di kawasan bisnis Jl. HR. Rasuna Said Kuningan - Jakarta, Suzuki Finance. Sinergi kedua perusahaan multinasional tersebut didukung oleh manajemen yang profesional menjadikan Suzuki Finance Indonesia perusahaan yang dapat dihandalkan dan dibanggakan. Terbukti dengan Suzuki Finance mendapatkan penghargaan Infobank Multifin. Saat ini Suzuki Finance telah mempunyai lebih dari 80 kantor cabang yang tersebar di seluruh nusantara dan didukung lebih dari 4000 profesional berpengalaman. PT Suzuki Finance Cabang Gorontalo sendiri dibuka pada bulan Oktober 2006 dengan alamat Jl. H.B Jassin no.318.B (ex. Jl. KH Agus Salim), Kota Gorontalo Telpon (0435) 827802 Fax (0435) 827801. Sejak bulan April 2011 PT. Suzuki Finance Indonesia sudah menambahkan fasilitas pembayaran melalui ATM Permata, ATM Bersama, ATM berlogo ALTO atau PRIMA. Penambahan fasilitas tersebut diharapkan dapat memberikan kemudahan kepada nasabah untuk melakukan pembayaran melalui ATM dengan jaringan tersebut, dimanapun dan kapanpun. Konsep pembayaran di setting melalui ATM Permata, ATM Bersama, ATM berlogo ALTO atau PRIMA adalah konsep Virtual Account. Demi kepuasan nasabah, Suzuki Finance menyediakan
20
21
akses Costumer Hotline bagi para nasabah untuk menyampaikan keluhan dan informasi melalui email dan sms. Bagi yang ingin kredit motor Suzuki, Suzuki Finance adalah pilihan yang tepat dan terbaik. Suzuki Finance juga sudah memulai bisnis pembiayaan kenderaan roda empat di area Jakarta sebagai kondisi permulaan. Total PPD perusahaan sudah berjumlah seekitar 82 unit sejak operasional di bulan Oktober hingga Desember 2011. Dan perusahaan berencana akan melakukan ekspansi untuk bisnis pembiayaan roda empat ini, di beberapa area lainnya secara bertahap sampai dengan area Sulawesi. Visi Menjadi perusahaan pembiayaan dengan kualitas terbaik untuk kenderaan bermotor roda dua merk Suzuki di Indonesia, dalam hal kualitas asset, sumberdaya manusia dan kepuasan nasabah. Misi
Memberikan kepercayaan akan kepuasan nasabah.
Memenuhi kewajiban kepada para pemegang saham.
Menunjang peningkatan volume dan kualitas penjualan untuk kenderaan bermotor roda dua Suzuki.
Memberikan kesempatan kepada karyawan/ti untuk mewujudkan keinginan dan karir masing-masing.
Menunjang kualitas hidup masyarakat.
21
22
2.
Struktur Organisasi PT Suzuki Finance ROH Muhammad Syarifuddin DCSM HEAD Petrus Timang Polapa
COORD MARKETING
CREDIT ANALYST
COORD ADM
COORD ARO
COORD PSO REM
COORD RECOV
A/R COORD
Dudik Yudi Wijaya
Ibrahim Aswad
Sri Orlinawaty Polapa
Hidayat Mossi
Rianto Fuad
Yayan Aryanto
Taufik S. Wonggo
R.
Credit Marketing Officer Ilham Nihe Mualim Bidjuni Pandji Bhakti Mooduto Ismanto Abd Rahman Eko Putra Gino Abd Rahman R. Ali Irmawati Hasan
Data Entry Wahyuningsi Rahim Credit Processing Ivonela Husain
Finance Staf Andi Nurhasanah Teller Fitri Meysisca Ins & Collateral Astrid Zoraya Lahay
A/R Officer Arman Doda Rinto Ibrahim Kisman Pakaya AlvianAhmad Sumantri Abdjul
A/R Admin Sri Novitayasa Monoarfa
Remedial Officer Patris Mahanggi Iskandar Monoarfa Moh. Rizaldi Usman Problem Solving Officer Patris Mahanggi Iskandar Monoarfa Moh. Rizaldi Usman
Dok Kontrak Admin Srie Yulan Buluati Messenger Deddie Irawan Said
Gambar 4.1 Struktur Organisasi PT Suzuki Finance 22
Remedial Admin Sierrawaty Hulinggi
A/R Officer Iskandar Dalangko Abdul Rahman S. Yoprin Taidi Noval Imran
Teller Silvany Abdjul
23
B. Analisis Sistem 1.
Deskripsi Sistem Dari hasil penelitian dan pengamatan yang dilakukan oleh penulis, proses
penentuan kelayakan pemberian kredit sepeda motor masih kurang tepat. Sering terjadi kesalahan dalam proses penyeleksian terhadap nasabah-nasabah yang layak untuk mendapatkan kredit sepeda motor. Proses penyeleksian harus membutuhkan ketelitian dan waktu yang cukup, karena data nasabah akan dibandingkan dengan standarisasi pencapaian kelayakan pemberian kredit secara satu persatu. Dengan demikian maka dibutuhkan sebuah sistem yang dapat membantu pihak perusahaan khususnya bagian Credit Analyst dalam membuat keputusan terhadap calon nasabah penerima kredit sepeda motor secara cepat dan tepat. Pihak perusahaan harus berfikir dan benar-benar menyeleksi calon penerima yang layak mendapatkan kredit sesuai kriteria yang ada. Dalam penelitian ini ada bobot dan kriteria yang dibutuhkan untuk menentukan siapa yang terseleksi sebagai penerima kredit. Dengan berbagai macam kriteria yang ada, maka pihak perusahaan, tidak kebingungan lagi dalam menentukan calon penerima kredit tersebut. Sistem akan mengelola nilai dari jawaban setiap kriteria yang oleh calon nasabah tersebut. Karena terdapat berbagai macam kriteria dan memiliki skala prioritas yang berbeda, maka dibutuhkan suatu metode yang dapat memprosesnya sehingga menghasilkan suatu nilai yang menunjukan alternatif terbaik yang sesuai dengan kriteria yang diberikan. Adapun metode yang dapat dipakai untuk menyelesaikan masalah tersebut salah satunya yaitu dengan menggunakan metode
23
24
profile matching, sehingga berdasarkan kriteria-kriteria yang diberikan dapat menghasilkan suatu nilai yang menunjukan alternatif terbaik.
2.
Analisis Kebutuhan Analisis kebutuhan adalah menganalisis pihak perusahaan untuk menentukan
kebutuhan-kebutuhan yang diperlukan oleh sistem tersebut. Adapun petunjuk yang digunakan sebagai bahan untuk menganalisis kebutuhan sistem diperoleh dengan melakukan wawancara dengan pihak yang kompeten dan yang berpengalaman dalam hal penentuan pemberian kelayakan kredit sepeda motor yaitu bagian Credit Analyst serta melakukan studi literatur dari sumber-sumber yang dapat dipercaya untuk mendapatkan informasi mengenai detail dari sistem pendukung keputusan dan kelayakan pemberian kredit sesuai dengan kriteria yang ada. a. Analisis Kebutuhan Input Analisis kebutuhan input yaitu data-data nasabah yang sudah memenuhi kelengkapan berkas kemudian dimasukan kedalam sistem untuk diproses pengambilan keputusan berdasarkan kriteria-kriteria yang ditetapkan oleh pihak perusahaan. Kriteria-kriteria yang telah ditetapkan oleh pihak perusahaan adalah : 1. C1 = Purpose
: keterangan yang berisi tentang informasi tujuan
dari penggunaan unit yang akan dibiayai, kepada siapa yang lebih dominan memakai unit
nantinya dan dimana lokasi area cover
pemakaiannya didalam penggunaan unit tersebut setiap harinya.
24
25
2. C2 = Character
: keterangan yang berisi tentang informasi data-data
pribadi nasabah dan pasangannya. 3. C3 = Capacity
: keterangan yang berisi tentang informasi pekerjaan
nasabah. 4. C4 = Capital
: keterangan yang berisi tentang informasi asset
yang sudah dimiliki oleh nasabah. 5. C5 = Collateral
: keterangan yang berisi tentang informasi jaminan
atau nama dari pemilik dari kenderaan yang akan di kredit. 6. C6 = Condition
: keterangan yang berisi tentang informasi keadaan
perekonomian yang mendukung nasabah dalam pengambilan kredit. 7. C7 = Continuity :
keterangan
yang
berisi
tentang
informasi
kelancaran nasabah dalam membayar angsuran. 8. C8 = Collectibility: keterangan yang berisi tentang informasi jarak tempat pembayaran yang disediakan oleh SFI dengan lokasi nasabah. 9. C9 = Cek Lingkungan
: keterangan yang berisi tentang informasi
karakter atau reputasi calon nasabah menurut tetangga sekitar. b. Analisis kebutuhan Output Data keluaran yang dihasilkan adalah sebuah alternatif yang memiliki nilai tertinggi dibandingkan alternatif nilai yang lain. Hasil keluaran diambil dari urutan alternatif tertinggi ke alternatif terendah. Hasil akhirnya akan ditampilkan oleh program berasal dari nilai setiap kriteria, karena dalam setiap kriteria memiliki nilai yang berbeda-beda. Alternatif yang dimaksud adalah nasabah.
25
26
3.
Analisis Proses Sistem Pada
analisis
proses
sistem
penggunaan
metode
profile
matching
membutuhkan inputan profil nasabah dan profil pencapaian yang merupakan nilai acuan kelayakan kredit. Setelah diperoleh profil pencapaian, kemudian dilakukan pemetaan gap kompetensi yang merupakan selisih dari profil nasabah dengan profil pencapaian. Hasil yang didapat dari pemetaan gap akan dilakukan proses pembobotan nilai gap. Kemudian mengelompokan dan menghitung nilai core factor dan secondary factor. Selanjutnya akan dilakukan proses perhitungan nilai total dan rangking nasabah dari urutan tertinggi sampai terendah yang layak untuk menerima kredit sepeda motor. Berikut adalah langkah-langkah proses penyelesaian menggunakan metode profil matching : 1. Pemetaan Gap Kompetensi Gap adalah selisih antara profil nasabah dengan profil pencapaian yang ditentukan oleh perusahaan. Pengumpulan gap-gap pada setiap kriteria mempunyai perhitungan yang berbeda-beda. Rumus untuk pencarian Gap kompetensi: Gap = Profil Nasabah – Profil Pencapaian
26
27
1) Nilai dari tiap kriteria yang ditetapkan oleh perusahaan dalam penentuan kelayakan pemberian kredit sepeda motor : a) Kriteria Purpose Tabel 4.1 Kriteria Purpose Purphose
Bobot
Untuk kegiatan pemohon / pasangan / anak 3 sehari-hari dalam bekerja, sekolah dll. Untuk kegiatan sehari-hari pihak lain
2
Disewakan
1
b) Kriteria Character Tabel 4.2 Kriteria Character Character
Bobot
KTP/KK/Passport/SIM asli dan berlaku
3
Surat keterangan domisili asli dan berlaku
2
Lainnya
1
c) Kriteria Capacity Tabel 4.3 Kriteria Capacity Capacity
Bobot
Karyawan tetap / mempunyai usaha permanen
3
Karyawan honor/ kontrak atau pelajar/ IRT
2
Lainnya
1
27
28
d) Kriteria Capital Tabel 4.4 Kriteria Capital Capital
Bobot
Milik Pemohon/keluarga (meskipun masih KPR) 3 dan tidak dalam sengketa Kontrak tapi lama kontrak sama dengan jangka 2 waktu
pembiayaan
kredit
motor
(milik
perusahaan atau dinas) Lainnya (rumah dalam status sengketa)
1
e) Kriteria Collateral Tabel 4.5 Kriteria Collateral Collateral
Bobot
Nama pemohon, pasangan, anak
3
Nama anggota keluarga selain pasangan, anak 2 tapi masih dalam satu keluarga Lainnya
1
f) Kriteria Condition Tabel 4.6 Kriteria Condition Condition
Bobot
Tempat usaha tidak rawan banjir dan rawan 3 gusur Tempat usaha dibatasi peraturan pemerintah
2
Tempat usaha berada disekitar tempat tinggal
1
28
29
g) Kriteria Continuity Tabel 4.7 Kriteria Continuity Continuity
Bobot
21 – 55 tahun
3
18 – 20 tahun atau 56 – 60 tahun / minimal 17 2 tahun tapi sudah menikah Lainnya
1
h) Kriteria Colectibility Tabel 4.8 Kriteria Colectibility Colectibility
Bobot
≤ 80 KM
3
> 80 KM tapi uang muka ≥ 5000000
2
Lainnya
1
i) Kriteria Cek Lingkungan Tabel 4.9 Kriteria Cek Lingkungan Cek Lingkungan
Bobot
Sopan, kooperatif dan berkelakuan baik
3
Tidak
Sopan/
kooperatif/
konsisten
atau 1
bermasalah di lingkungannya
2) Profil Pencapaian Penentuan nilai profil pencapaian akan
ditentukan oleh pihak
perusahaan dengan range nilai antara 1 sampai 3. Dari nilai-nilai tersebut akan dilakukan proses perhitungan gap antara nilai profil nasabah dengan nilai profil pencapaian.
29
30
Untuk lebih jelasnya berikut adalah nilai pencapaian yang ditetapkan perusahaan di setiap kriteria: Tabel 4.10 Nilai Profil Pencapaian Kriteria
Profil
Jenis
Pencapaian Purpose
3
Core Factor
Character
2
Secondary Factor
Capacity
2
Secondary Factor
Capital
2
Core Factor
Collateral
2
Secondary Factor
Condition
3
Core Factor
Continuity
2
Secondary Factor
Colectibility
3
Secondary Factor
Cek Lingkungan
3
Core Factor
Perhitungan Gap Kompetensi Tabel 4.11 Perhitungan Gap Kompetensi Alternatif
Kriteria C1
C2
C3
C4
C5
C6
C7
C8
C9
A1
3
1
1
2
3
2
2
3
1
A2
3
3
2
1
2
1
3
2
3
A3
1
1
2
3
1
2
1
3
3
3
2
2
2
2
3
2
3
3
A1
0
-1
-1
0
1
-1
0
0
-2
A2
0
1
0
-1
0
-2
1
-1
0
A3
-2
-1
0
1
-1
-1
-1
0
0
Nilai pencapaian
30
Nilai
Gap
31
2. Pembobotan Setelah diperoleh gap pada masing-masing nasabah, setiap profil nasabah diberi bobot nilai dengan patokan tabel bobot nilai gap Seperti berikut: Tabel 4.12 Bobot Nilai Gap No
Selisih
Bobot
Keterangan
Gap
Nilai
1
0
5
Kompetensi sesuai dengan yang dibutuhkan
2
1
4.5
Kompetensi individu kelebihan 1 tingkat / level
3
-1
4
Kompetensi individu kurang 1 Tingkat/level
4
2
3.5
Kompetensi individu Kelebihan 2 Tingkat/level
5
-2
3
Kompetensi individu kurang 2 Tingkat/level
6
3
2.5
Kompetensi individu kelebihan 3 Tingkat/level
7
-3
2
Kompetensi individu kurang 3 Tingkat/level
8
4
1.5
Kompetensi individu kelebihan 4 Tingkat/level
9
-4
1
Kompetensi individu kurang 4 Tingkat/level
Dengan demikian bobot nilai dari tiap nasabah adalah sebagai berikut : Tabel 4.13 Pembobotan Nilai Gap Alternatif
Kriteria C1
C2
C3
C4
C5
C6
C7
C8
C9
A1
5
4
4
5
4.5
4
5
5
3
A2
5
4.5
5
4
5
3
4.5
4
5
A3
3
4
5
4.5
4
4
4
5
5
31
32
3. Perhitungan dan Pengelompokan Core Factor dan Secondary Factor. Perhitungan core factor ditunjukkan menggunakan rumus: ∑NC NCF
= ∑IC
Keterangan : NCF
: Nilai rata-rata core factor
NC
: Jumlah total nilai core factor
IC
: Jumlah item core factor
Perhitungan secondary factor ditunjukkan menggunakan rumus: ∑NS NSF
= ∑IS
Keterangan : NSF
: Nilai rata-rata secondary factor
NS
: Jumlah total nilai secondary factor
IS
: Jumlah item secondary factor
Dalam perusahaan PT Suzuki Finance ini terdapat jenis kriteria yang menjadi prioritas utama dalam penentuan pemberian kelayakan sepeda motor. Kriteria yang menjadi prioritas utama adalah kriteria caracter, capital, condition of economy, purphose dan selain itu merupakan kriteria pendukung untuk dapat menerima kredit.
32
33
Contoh perhitungan nilai Core Factor dan Secondary factor 5+5+4+3 NCF
=
= 4.25 4 4 + 4 + 4.5 + 5 + 5
NSF
=
= 4.5 5
Tabel 4.14 Pengelompokan Bobot Nilai Gap Core Factor (C1,C4,C6,C9) Dan Secondary Faktor (C2,C3,C5,C7,C8) Alternatif
Kriteria C1 C2
C3 C4
C5
A1
5
4
4
5
4.5 4
5
A2
5
4.5 5
4
5
A3
3
4
4.5 4
5
C6 C7
CF
SF
C8
C9
5
3
4.25
4.5
3
4.5 4
5
4.25
4.6
4
4
5
4.125 4.4
5
4. Perhitungan Nilai Total Berdasarkan hasil perhitungan setiap kriteria diatas, selanjutnya dihitung nilai total berdasarkan persentase dari core dan secondary yang diperkirakan berpengaruh terhadap kinerja tiap-tiap profil. Contoh perhitungan bisa dilihat pada rumus berikut : (x)% NCF + (x)% NSF = N Keterangan : NCF : Nilai rata-rata core factor NSF : Nilai rata-rata secondary factor N
: Nilai Total dari aspek- aspek penilaian
(x)% : Nilai Persen yang diinputkan
33
34
Perhitungan nilai total : N = (70% x 4.25) + (30% x 4.5) Tabel 4.15 Perhitungan Nilai Total Alternatif
Core
Secondary
NILAI
Factor
Factor
TOTAL
A1
4.25
4.5
4.325
A2
4.25
4.6
4.355
A3
4.125
4.4
4.1475
5. Perangkingan Dari hasil perhitungan nilai total diatas, maka selanjutnya nilai dari setiap alternatif di urutkan dari yang terbesar sampai dengan yang terkecil. Tabel 4.16 Perangkingan Alternatif
Core Factor
Secondary Factor
NILAI TOTAL
A2
2.975
1.38
4.355
A1
2.975
1.35
4.325
A3
2.8875
1.32
4.2075
C. Perancangan Sistem Perancangan sistem dilakukan sebelum membuat program aplikasi. Hal ini bertujuan agar aplikasi berfungsi sesuai dengan yang diharapkan. Proses perancangan sistem meliputi Flowchart Sistem, Diagram Alir Data, Relasi Tabel, Struktur Basis Data, Antarmuka Sistem. Selain itu terdapat metode pendukung keputusan yang diterapkan dalam aplikasi ini untuk menyelesaikan permasalahan penentuan kelayakan pemberian kredit sepeda motor.
34
35
Berikut ini adalah tahapan dalam perancangan sistem : 1.
Flowchart Sistem Mulai
Input data Kriteria
Input data nasabah
tidak Nasab ah ya Input survey nasabah
Pemetaan gap kompetensi
Pembobotan nilai gap
Perhitungan dan pengelompokan core dan secondary factor Perhitungan nilai total dan perangkingan Laporan
Gambar 4.2 Flowchart Sistem
35
36
2.
Diagram Alir Data Adapun diagram alir data dari sistem pendukung keputusan penentuan
kelayakan penerima kredit adalah sebagai berikut : a. Identifikasi external entity Tabel 4.17 Identifikasi external entity No
External Entity
Input
Output
1.
Admin
- Data Nasabah - Data Survey - Data User
2.
- Data Kriteria
Credit Analyst
Laporan Hasil Seleksi
- Nilai Core dan Secondary Factor - Data User 3.
Pimpinan
Laporan Hasil Seleksi
b. Diagram Konteks
SPK Admin
Data Nasabah
Penentuan
Data Survey Nasabah Data User
Kelayakan
Data Kriteria Nilai Core dan Secondary Factor Data User Credit Analyst Laporan Hasil Seleksi
Laporan Hasil Seleksi
Pimpinan
Gambar 4.3 Diagram Konteks
36
37
c. Diagram Level 0 Edit Akun Admin 1.0 Data User
User
Login User Edit Akun Credit Analyst Credit Analyst
2.0
Kriteria
CoreSecon Secondary
Input Kriteria
Data Kriteria
Nilai Core dan Secondary
Admin
3.0
Nasabah
Survey Secondary
Input Nasabah
4.0
Data Nasabah
Nilai Survey Nasabah
Bobot
SPK Hasil
5.0 Laporan Hasil Seleksi
Laporan
Laporan Hasil Seleksi
Pimpinan
Gambar 4.4 Diagram Level 0
37
38
3.
Relasi Tabel
Kriteria PK
Hasil
Kode_Kriteria Nama_Kriteria Nilai Jenis
FK FK
No_Formulir Kode_Kriteria rangking
Nasabah PK Survey FK FK
No_Formulir Kode_Kriteria Nilai
Coreseco FK
No_Formulir Cf SF
No_Formulir Nama Jenis_Kelamin Tggl_Lhr Status Kartu_Id No_Id Alamat Lokasi No_Telp Pekerjaan Penghasilan Uang_Muka
Bobot FK FK
No_Formulir Kode_Kriteria Nilai_Gap
Gambar 4.5 Diagram Relasi Tabel
4.
Struktur Basis Data Perancangan atau struktur tabel basis data dari aplikasi sistem pendukung
keputusan penentuan kelayakan pemberian kredit sepeda motor adalah sebagai berikut : Tabel 4.18 Struktur Tabel Nasabah No
Nama
Tipe
Keterangan
1
No_Formulir
Text(5)
No Nasabah
2
Nama
Text(50)
Nama
3
Jenis_Kelamin
Text(15)
Jenis kelamin
38
39
4
Tggal_Lhr
Date
Tanggal lahir
5
Status
Text(15)
Status perkawinan
6
Kartu_Id
Text(20)
Kartu identitas
7
No_Id
Text(20)
No identitas
8
Alamat
Text(50)
Alamat
9
Lokasi
Text(25)
Kota/Kabupaten
10
No_Telp
Text(12)
No Telp/Handphone
11
Pekerjaan
Text(20)
Pekerjaan
12
Penghasilan
Int(12)
Penghasilan
13
Uang_Muka
Int(12)
Uang Muka
Tabel 4.19 Struktur Tabel Kriteria No
Nama
Tipe
Keterangan
1
Kode_Kriteria
text(3)
Kode Kriteria
3
Nama_Kriteria
text(20)
Nama Kriteria
4
Nilai
int(1)
Profil Pencapaian
5
Jenis
text(2)
Jenis
Tabel 4.20 Struktur Tabel Survey No
Nama
Tipe
Keterangan
1
No_Formulir
text(5)
No Formulir
2
Kode_Kriteria
text(3)
Kode Kriteria
3
Nilai
Double
Nilai
Tabel 4.21 Struktur Tabel Bobot No
Nama
Tipe
Keterangan
1
No_Formulir
text(5)
No Nasabah
2
Kode_Kriteria
text(3)
Kode Kriteria
3
Nilai
Double
Nilai Bobot
39
40
Tabel 4.22 Struktur Tabel Hasil No
Nama
Tipe
Keterangan
1
No_Formulir
Text(5)
No Nasabah
2
Rangking
Double
Rangking
Tabel 4.23 Struktur Tabel Coreseco No
Nama
Tipe
Keterangan
1
No_Formulir
Text(5)
No Nasabah
2
Cf
Double
Core Factor
3
Sf
Double
Secondary Factor
Tabel 4.24 Struktur Tabel User No
Nama
Tipe
Keterangan
1
Jabatan
Text(15)
Jabatan User
2
Username
Text(25)
Username
3
Password
Text(25)
Password
40
41
5.
Antarmuka Sistem Dalam menjalankan sistem ini dibutuhkan perancangan antarmuka sesuai
dengan kebutuhan input-output sistem. Rancangan antarmuka yang dibuat antara lain : a. Rancangan Menu Login
PT SUZUKI FINANCE LOGO
KREDIT RESMI MOTOR SUZUKI
LOGIN Jabatan
Admin
Credit Analyst
Login
Cancel
Username Password
Gambar 4.6 Rancangan Menu Login b. Rancangan Menu Utama Admin
LOGO
SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTUAN KELAYAKAN PEMBERIAN KREDIT Jl. H.B Jassin No. 318 B eks Jl Agus Salim Kota Gorontalo
Formulir Nasabah
Survey Nasabah
Edit Akun
Logout
Gambar 4.7 Rancangan Menu Utama Admin
41
x
42
c. Rancangan Menu Formulir Pendaftaran Nasabah
LOGO
SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTUAN KELAYAKAN PEMBERIAN KREDIT
x
Jl. H.B Jassin No. 318 B eks Jl Agus Salim Kota Gorontalo
Formulir Pendaftaran Nasabah No Nasabah
Formulir Nasabah
Alamat
Nama Jenis Kelamin
Survey Nasabah
car
Perempuan
Laki-Laki
No Telp/Handphone
Tanggal Lahir Status Perkawinan
Kota/Kabupaten
Kawin
Belum Kawin
Pekerjaan
Janda
Duda
Penghasilan
Edit Akun Kartu Identitas
Uang Muka
Logout No Identitas Simpan
Batal
Hapus
Gambar 4.8 Rancangan Menu Formulir Pendaftaran Nasabah d. Rancangan Menu Survey Nasabah
LOGO
SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTUAN KELAYAKAN PEMBERIAN KREDIT
x
Jl. H.B Jassin No. 318 B eks Jl Agus Salim Kota Gorontalo
Survey Nasabah
Formulir Nasabah
Survey Nasabah
No Nasabah
Kode Kriteria
Nama
Nama Kriteria Survey Nasabah
Kartu Identitas
Nilai
Tanggal Lahir
Edit Akun
Pekerjaan Penghasilan
Logout
Alamat
Gambar 4.9 Rancangan Menu Survey Nasabah 42
OK
43
e. Rancangan Menu Utama Pengambil Keputusan SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTUAN KELAYAKAN PEMBERIAN KREDIT
LOGO
x
Jl. H.B Jassin No. 318 B eks Jl Agus Salim Kota Gorontalo
Data Kriteria
SPK
Laporan
Edit Akun
Logout
Gambar 4.10 Rancangan Menu Utama Pengambil Keputusan f. Rancangan Menu Data Kriteria
LOGO
SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTUAN KELAYAKAN PEMBERIAN KREDIT Jl. H.B Jassin No. 318 B eks Jl Agus Salim Kota Gorontalo
Data Kriteria Data Kriteria Kode Kriteria
SPK
Nama Kriteria Profil Pencapaian
Laporan
Jenis
Edit Akun Simpan
Batal
Hapus
Logout
Gambar 4.11 Rancangan Menu Data Kriteria
43
x
44
g. Rancangan Menu Sistem Pendukung Keputusan
LOGO
SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTUAN KELAYAKAN PEMBERIAN KREDIT
x
Jl. H.B Jassin No. 318 B eks Jl Agus Salim Kota Gorontalo
Proses Seleksi Nasabah Core Factor
Data Kriteria
Analisa Dengan Metode Profile Maching Secondary Factor
SPK
Laporan
Edit Akun
Logout
Gambar 4.12 Rancangan Menu Sistem Pendukung Keputusan h. Rancangan Laporan
LOG O
SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTUAN KELAYAKAN PEMBERIAN KREDIT Jl. H.B Jassin No. 318 B eks Jl Agus Salim Kota Gorontalo
LAPORAN HASIL SELEKSI Rangking Nama
Alamat
Nilai
Gorontalo, Tanggal-Bulan-Tahun Credit Analyst
(Nama Jelas)
Gambar 4.13 Rancangan Laporan
44
45
i. Rancangan Edit Akun
PT SUZUKI FINANCE LOGO
KREDIT RESMI MOTOR SUZUKI
LOGIN Admin
Jabatan
Credit Analyst
Username Password Simpa
Hapus
Batal
Gambar 4.14 Rancangan Edit Akun
D. Implementasi Sistem Implementasi sistem merupakan seluruh pemodelan proses dan antarmuka yang dituangkan dalam suatu bahasa pemogramaman untuk mengetahui apakah sistem berjalan sesuai dengan kebutuhan. Adapun tampilan dari sistem pendukung keputusan penentuan kelayakan pemberian kredit sepeda motor adalah sebagai berikut: 1.
Tampilan Form Login Dalam kasus ini hanya pegawai yang bertugas sebagai admin dan pengambil
keputusan yang dapat mengakses sistem ini. Untuk itu dibuatkan sebuah form login yang dapat membatasi pengguna sistem. Pengguna harus mengisikan username dan password dengan benar agar dapat menggunakan sistem pendukung keputusan penentuan kelayakan pemberian kredit sepeda motor.
45
46
Berikut adalah tampilan menu login:
Gambar 4.15 Implementasi Menu Login 2.
Implementasi Menu Utama Admin Menu utama admin terdiri dari beberapa pilihan menu diantaranya yaitu menu
formulir nasabah, menu survey nasabah, menu edit akun dan menu logout.
Gambar 4.16 Implementasi Menu Utama Admin
46
47
3.
Implementasi Menu Formulir Nasabah Menu formulir nasabah bertujuan untuk menambah, mengubah atau
menghapus data nasabah.
Gambar 4.17 Implementasi Menu Formulir Pendaftaran Nasabah 4.
Implementasi Menu Survey Nasabah Menu survey nasabah bertujuan untuk memasukan nilai survey seorang
nasabah berdasarkan kriteria-kriteria yang ditentukan oleh perusahaan.
Gambar 4.18 Implementasi Menu Survey Nasabah
47
48
5.
Implementasi Menu Utama Pengambil Keputusan Menu utama pengambil keputusan berisi menu data kriteria, menu sistem
pendukung keputusan, menu laporan, menu edit akun dan logout.
Gambar 4.19 Implementasi Menu Utama Pengambil Keputusan 6.
Implementasi Menu Data Kriteria Menu data kriteria bertujuan untuk menambah, mengubah ataupun
menghapus data-data kriteria sesuai kebutuhan pengguna sistem.
Gambar 4.20 Implementasi Menu Data Kriteria
48
49
7.
Implementasi Menu Sistem Pendukung Keputusan Menu sistem pendukung keputusan berfungsi untuk melakukan proses seleksi
terhadap calon nasabah yang mengajukan kredit motor menggunakan metode profil matching sehingga didapatkan nilai dari masing-masing calon nasabah.
Gambar 4.21 Implementasi Menu Sistem Pendukung Keputusan 8.
Implementasi Menu Laporan Menu laporan adalah menu yang digunakan utnuk menampilkan hasil dari
seleksi nasabah yang dapat dicetak untuk keperluan tertentu.
Gambar 4.22 Implementasi Menu Laporan 49
50
9.
Implementasi Menu Edit Akun Menu edit akun adalah menu yang digunakan utnuk menampilkan
menambah, mengubah dan menghapus pengguna sistem.
Gambar 4.23 Implementasi Menu Laporan
E. Pengujian Sistem Pengujian adalah proses eksekusi suatu program untuk menemukan kesalahan yang terjadi pada program tersebut. Untuk proses pengujian digunakan jenis pengujian blackbox dengan diambil pada form data kriteria.
50
51
Berikut adalah proses pengujian sistem menggunakan metode pengujian blackbox. Tabel 4.25 Hasil Pengujian Blackbox Input/Event
Proses
Output
Hasil Pengujian
Tekan
Jika data kriteria belum ada maka Data
kriteria Sesuai
tombol
akan dilakukan proses simpan dan akan
simpan
jika sudah ada maka data akan atau dirubah
disimpan
dirubah Tekan
Melaksanakan proses pembatalan
tombol batal
Data yang akan Sesuai dimasukan dibatalkan
Tekan
Melakukan proses penghapus
tombol hapus Tekan
Data
kriteria Sesuai
dihapus Menutup form data criteria
tombol
Form
data Sesuai
kriteria ditutup
keluar
F. Hasil Pembahasan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan proses penentuan kelayakan pemberian kredit sepeda motor masih kurang tepat. Sering terjadi kesalahan dalam penyeleksian terhadap nasabah-nasabah yang layak untuk mendapatkan kredit sepeda motor. Hal ini dikarenakan penentuan kelayakan pemberian kredit belum sesuai dengan standarisasi yang ditentukan oleh perusahaan. Proses penentuan kelayakan pemberian kredit masih dilakukan secara manual yaitu bagian Credit Marketing Officer (CMO) menerima data nasabah
51
52
yang mengajukan kredit, kemudian akan dilakukan survey terhadap calon nasabah. Proses survey dibutuhkan untuk memberikan nilai terhadap calon nasabah berdasarkan kriteria-kriteria yang telah ditentukan oleh perusahaan. Selanjutnya hasil penilaian nasabah akan diberikan kepada bagian Credit Analyst (CA) untuk dilakukan proses penyeleksian terhadap nasabah yang layak untuk menerima kredit. Tetapi terkadang sering terjadi kesalahan dalam penyeleksian nasabah dikarenakan data nasabah akan dibandingkan dengan standarisasi pencapaian kelayakan pemberian kredit secara satu persatu dan membutuhkan ketelitian dan waktu yang cukup untuk menghasilkan data yang akurat. Setelah melakukan penelitian tersebut maka penulis mengusulkan suatu sistem pendukung keputusan dengan menerapkan metode Profile Matching yang dapat membantu dalam penentuan kelayakan pemberian kredit sepeda motor. Penerapan metode profile matching dapat membantu untuk menghasilkan data yang lebih akurat, dimana pada metode ini, prosesnya diawali dari pemetaan gap kompetensi yaitu nilai profil nasabah akan dibandingkan dengan nilai profil pencapaian yang ditetapkan oleh perusahaan. Setelah didapatkan hasil gap kemudian dilakukan proses pembobotan dengan melihat pada tabel bobot nilai gap. Selanjutnya dilakukan perhitungan dan pengelompokan core factor dan secondary factor. Proses pengelompokan core factor dan secondary factor kemudian dilakukan perhitungan nilai total. Hasil akhir dari proses profile matching yaitu perangkingan terhadap nasabah dari urutan yang terbesar sampai terkecil.
52
53
Dengan menerapkan metode profile matching dalam penentuan kelayakan pemberian kredit sepeda motor hasilnya lebih akurat serta tidak membutuhkan waktu yang lama. Proses penentuan kelayakan pemberian kredit dinilai berdasarkan kriteria-kriteria yang telah ditetapkan oleh perusahaan yaitu : C1 = Purpose
C6 = Condition
C2 = Character
C7 = Continuity
C3 = Capacity
C8 = Collectibility
C4 = Capital
C9 = Cek Lingkungan
C5 = Collateral Berdasarkan kriteria tersebut, maka dilakukan penentuan kelayakan kredit kemudian akan diproses menggunakan metode profil matching dan menghasilkan data nasabah yang diurutkan dari nilai tertinggi sampai terendah. Seperti dilihat pada gambar 4.24 :
Gambar 4.24 Laporan Hasil Akhir
53