BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Hasil Penelitian dan Perbaikan Pembelajaran Perbaikan pembelajaran dilaksanakan di kelas VI SDN Ciketing Udik II, sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan. Adapun Evaluasi untuk mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam menggunakan dua siklus sehingga diperoleh hasil evaluasi di bawah ini: Tabel 4.1 Data Hasil Evaluasi Perbaikan Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam Nilai Nama Siswa
Sebelum Perbaikan
Siklus I
Siklus II
Afidatul Hasanah
40
50
90
Afriyansyah
40
40
60
Agni Arliani
30
50
80
Azis Jabbar
60
60
90
Daffa Ardiansyah
70
80
90
Darul Mahendra
70
80
90
Dea Ananda
70
70
80
Dzaki Al Roofif
40
70
90
Habibah Rizqiah
70
70
90
Hariyono
50
50
80
Hilwa Hidayatun
70
70
100
Komar Ardiansyah
80
80
90
Mela Maudi Sania
30
50
80
Mizwar Mauluddin
40
50
80
Mohamad Faisal
50
50
70
Mohamad Herdianysah
50
60
80
Mohammad Faizal
50
70
80
Nadia Rosita Devi
50
90
90
Nandito Ramadhan
70
70
80
Niken Ayu Puspita
40
50
70
Putri Angelina
70
90
90
Rangga Aditya
60
60
70
Risman Priyadi
40
50
70
Rizal Widianto
70
70
100
Rizki Arif Budiman
60
60
80
Safira Fitria
40
70
80
Nilai Nama Siswa
Sebelum Perbaikan
Siklus I
Siklus II
Salmah Kurniasari
50
60
100
Salsa Pebriyanti
70
70
80
Santi Susilawati
90
90
100
Delvia Ananda
40
50
80
Shella Iskandar
40
60
80
Shifa Legiana Putri
70
70
90
Siti Nurjanah
20
70
80
Siti Saadah
60
70
60
Syairul Umar
90
90
100
Ulil Albab
50
60
80
Pajri Hidayat
40
50
100
2030
2400
3100
Nilai Tertinggi
90
90
100
Nilai terendah
20
40
60
54.86
64.86
83.78
Jumlah
Nilai Rata – rata
*) KKM 75 Dari tabel 4.1 dapat kita lihat peningkatan hasil belajar siswa mulai dari sebelum perbaikan, skilus I hingga siklus II. Pada data tersebut terlihat sebelum perbaikan nilai rata – rata 54.86, pada siklus I dengan nilai rata – rata 64,86 dan pada siklus II meningkat cukup signifikan dengan nilai rata – rata 83,78. Data tersebut menunjukan metode STAD dapat meningkatkan kualitas pembelajaran pada mata pelajaran IPA materi perkembangan manusia. Untuk lebih jelas data di atas dapat direkap seba gaimana tabel 4.2 di bawah ini: Tabel 4.2 Rekapitulasi Nilai Ketuntasan Data Hasil Evaluasi Perbaikan Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam Kriteria
Sebelum Perbaikan
%
Siklus I
%
Siklus II
%
KKM/Melampaui
3
8.11
7
18.92
31
83.78
Di bawah KKM
34
91.89
30
81.08
6
16.22
Jumlah
37
100
37
100
37
100
Pada table di atas menunjukan penguasaan materi pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam sebelum maupun setelah perlakuan (Siklus I dan Siklus II). Data di atas menunjukan
sebelum dilakukan perbaikan pembelajaran diperoleh hasil belajar siswa dari 37 siswa kelas VI SDN Ciketing Udik II yang memperoleh hasil belajar di atas KKM hanya sebanyak 3 siswa atau 8,11% sedangkan 34 siswa lainnya atau 91.89% masih di bawah KKM. Setelah dilakukan perlakuan perbaikan melalui Siklus I diperoleh hasil belajar siswa yang belajar di atas KKM sebanyak 7 siswa atau 18,92% , sedangkan 30 siswa atau 81.08% masih di bawah KKM masih cukup banyak siswa yang mendapatknan nilai di bawah KKM. Adapun pada perbaikan melalui Siklus II diperoleh hasil belajar di atas KKM sebanyak 31 siswa atau 83,78 % namun masih ada 6 siswa atau 16,22% masih di bawah KKM. Adapun refleksi setiap siklus dapat dijelaskan pada tabel di bawah ini: Tabel 4.3 Refleksi Pembelajaran pada Pra Siklus Masalah Pembelajaran Penjelasan materi pada pembahasan masing – masing bahasan tentang perkembangan dan pertumbuhan manusia pada masa balita sampai dengna masa lanjut usia masih kurang rinci; Proses pembelajaran masih terpusat pada guru; Media pembelajaran yang kurang memadai.
Hipotesis Tindak Lanjut Meningkatkan kembali pembelajaran yang telah terlaksana; pembahasan materi dilakukan melalui metode Student Team Achievement Division (STAD); Pengggunaan media pembelajaran dilakukan dengan projector dan slide presentasi; peneliti harus mempersiapkan rencana perbaikan pembelajaran berikutnya sesuai fokus masalah yang diperbaiki. Hasil refleksi pada pembelajaran pra siklus diperoleh beberapa point yang perlu
diperhatikan antara lain, sebagai berikut: 1. Meningkatkan kualitas pembelajaran dengan menjelaskan lebih rinci lagi materi tentang perkembanan dan pertumbuhan manusia; 2. Metode pembelajaran yang kurang efektif dilakukan perbaikan melalui metode pembelajaran STAD; 3. Penggunaan media pembelajaran yang kurang menarik perhatian siswa diperbaiki dengan menggunakan projektor dan slide presentasi yang dirancang semenarik mungkin Pada pembelajaran pra siklus pemahaman siswa terhadap materi pembelajaran yang disampaikan nampak dibawah rata – rata KKM yang telah ditetapkan yaitu 75. Dimana hasil belajar siswa tidak memuaskan dari 37 siswa hanya terdapa 3 orang saja atau sekitar 8,11% yang mendapatkan nilai KKM atau di atas KKM, artinya masih ada sebanyak 34 orang atau
91,89 % siswa mendapat nilai di bawah KKM. Hasil refleksi pada Pra siklus ini dijadikan pedoman dalam perbaikan pebmelajaran Siklus I. Setelah dilakukan pembelajaran siklus I dilakukan kembali refleksi dengan menganalisis masalah yang timbul selama pembelajaran siklus I, sebagaimana tampak pada tabel di bawah ini: Tabel 4.4 Refleksi Pembelajaran pada Siklus I Masalah Pembelajaran Siswa masih Nampak bingung dalam menjalankan proses pembelajaran Student Team Achievement Division (STAD); Dalam proses pembelajaran peneliti kurang memberikan penghargaan kepada individu maupun kelompok yang aktif dan berpartisipatif.
Hipotesis Tindak Lanjut Menjelaskan langkah-langkah pembelajaran STAD secara jelas dan memberikan apresiasi bagi individu maupun kelompok yang aktif dalam bentuk berupa nilai atau penghargaan lain yang kemudian nilai diakumulasikan dan diumumkan diakhir pembelajaran.
Pada pelaksanaan perbaikan siklus I tampak adanya sedikit peningkatan kualitas pembelajaran, hal ini terlihat dari peningkatan hasil belajar siswa pada siklus ini dari 37 siswa terdapat 7 siswa yang mendapatkan nilai di atas KKM atau sebanyak 18,92% sedangkan yang mendapatkan nilai di bawah KKM sebanyak 30 orang atau 81,08%. Hasil ini masih belum memenuhi harapan pembelajaran. Oleh karena itu, pada siklus selanjutnya diperlukan kesungguhan peneliti dalam meningkatkan kualitas pembelajaran. Setelah dilakukan refleksi terhadap perbaikan pembelajaran pada siklus I diperoleh beberapa hal yang perlu menjadi perhatian, antara lain sebagai berikut: 1. Peneliti harus menjelaskan langkah – langkah pembelajaran STAD secara jelas dan
memberi kesempatan bertanya kepada siswa yang kurang memahami langkah – langkah tersebut; 2. Peneliti harus jeli dalam memberikan apresiasi kepada siswa atau kelompok yang aktif yang kemudian dapat dijadikan acuan untuk diakumulasikan nilainya serta diumumkan di akhir pembelajaran, melalui cara ini diharapkan dapat mendorong siswa untuk belajar lebih giat lagi.
Hasil Refleksi tersebut kemudian dijadikan bahan perbaikan dalam proses pembelajran pada siklus II. Setelah dilakukan perbaikan pembelajaran siklus II sesuai dengan rekomendasi, saran dan tindak lanjut kemudian dilakukan refleksi yang dapat digambarkan pada tabel di bawah ini: Tabel 4.5 Refleksi Pembelajaran pada Siklus II Masalah Pembelajaran Hampir tidak ditemukan kendala yang berarti dalam proses pembelajaran walaupun masih terdapat 6 siswa yang mendapatkan nilai di bawah KKM.
Hipotesis Tindak Lanjut Namun demikian psupervisor dan peneliti bersepakat untuk perbaikan pembelajaran dilakukan sampai siklus II. Dan untuk 6 siswa yang mendapatkan hasil belajar belum mencapai KKM diperlukan bimbingan khusus.
Berdasarkan hasil refleksi terhadap perbaikan pembelajaran pada siklus II, dari 37 terdapat 31 siswa atau 83,78% mendapatkan nilai mencapai KKM atau melampauinya dan sebanyak 6 siswa atau 16,22 % masih di bawah KKM.. Oleh karena, peningkatan kualitas pembelajaran yang signifikan tersebut supervisor dan peneliti mencukupkan perbaikan pembelajaran sampai pada siklus II saja.
Peningkatan kualitas pembelajaran per siklus tersebut dapat digambarkan melalui grafik di bawah ini:
Grafik 4.1
Grafik Rekap Rata – Rata Hasil Evaluasi Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam Pra Siklus, Siklus I, Siklus II B. Pembahasan Hasil Penelitian Perbaikan Pembelajaran Pada tabel 4.6, nampak hasil evaluasi dari perbaikan pembelajaran IPA pada sebelum perbaikan, siklus I dan siklus II menunjukkan adanya peningkatan hasil belajar. Sebelum perbaikan rata – rata nilai 54,86, pada siklus I menunjukan nilai rata-rata 64,86 dan pada siklus II menunjukan nilai rata-rata 83,78. Dengan demikian terlihat jelas bahwa penggunaan metode STAD dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Hal ini sesuai dengan teori yang disampaikan oleh Wasty Sumanto (1983: 107-115) yang menyatakan bahwa factor yang mempengaruhi pembelajaran adalah stimulasi belajar, metode belajar, dan faktor individual. Penguasaan materi pada siswa salah satunya diperoleh dari proses pembelajaran dengan metode yang tepat. Pada siklus I peningkatan penguasaan materi, belum sesuai dengan harapan, hal ini terlihat dari perolehan hasil belajar melalui evaluasi. Namun, pada perbaikan selanjutnya, yakni pada siklus II penggunaan metode pembelajaran STAD yang sesuai dengan anjuran perbaikan yang di sarankan supervisor dapat meningkatkan kualitas pembelajaran dam neciptakan pembelajaran yang efektif.
BAB V SIMPULAN DAN SARAN TINDAK LANJUT
A. Simpulan Hasil penelitian menunjukan bahwa perbaikan pembelajaran melalui Penggunaan Metode STAD, pada Penelitian Tindakan Kelas (Class Action Research/PTK), dapat disimpulkan bahwa hasil belajar IPA siswa kelas 6 Sekolah Dasar pada materi peekembangan dan pertumbuhan manusia menunjukan peningkatan yang signifikant dimana rata – rata nilai pada para siklus yaitu 54,86, pada siklus I menunjukan nilai rata-rata 64,86 dan pada siklus II menunjukan nilai rata-rata 83,78. Dengan demikian maka dapat disimpulkan bahwa perbaikan pembelajaran dapat dilakukan dengan menggunakan metode yang tepat guna menciptakan susasana pembelajaran yang efektif yaitu diantaranya dengan metode Student Team Achievement Division (STAD).
B. Saran Tindak Lanjut Berdasarkan simpulan di atas dan hasil temuan peneliti, peneliti melakukan beberapa hal dalam meningkatkan kualitas pembelajaran, yaitu: 1. Guru harus betul – betul menguasai materi pembelajaran yang akan diberikan; 2. Menjelaskan materi secara terperinci disertai dengan media yang menarik perhatian siswa; 3. Guru harus mampu penggunaan metode dan media harus tepat; 4. Disetiap pembelajaran guru harus selalu memberikan motivasi kepada siswa dalam proses pembelajaran; 5. Memberikan apresiasi kepada siswa yang aktif dalam pembelajaran untuk memberikan stimulus kepada siswa lainnya agar aktif dalam pembelajaran; 6. Pelaksanaan perbaikan pembelajaran harus berkolaborasi dengan supervaisor atau pihak yang dapat berdiskusi dalam upaya meningkatkan perbaikan pembelajaran.