BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A.
Gambaran Umum Objek Penelitian Pada bagian ini akan disajikan karakteristik-karakteristik perusahaan
manufaktur terkait dengan transfer pricing, pajak, kepemilikan asing, kepemilikan manajerial dan ukuran perusahaan.
1. Transfer Pricing Perusahaan manufaktur yang dijadikan sampel dalam penelitian dihitung dengan pendekatan dikotomi yaitu dengan melihat keberadaan transaksi kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa. Secara rinci transfer pricing dapat dilihat pada gambar berikut : Gambar 4.1 Perusahaan yang melakukan Transfer Pricing Perusahaan yang melakukan transaksi kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa
10%
Perusahaan yang tidak melakukan transaksi kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa
90%
Keterangan gambar : gambar ini menggambarkan perbandingan transaksi kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa dan yang tidak mempunyai hubungan istimewa dari sampel penelitian
54
http://digilib.mercubuana.ac.id/
55
2. Pajak Perusahaan manufaktur yang dijadikan sampel dalam penelitian dihitung dengan Effective Tax Rate yang merupakan perbandingan Tax Expense dibagi dengan laba sebelum pajak. Secara rinci pajak dapat dilihat pada gambar berikut : Gambar 4.2 Melihat ETR Perusahaan
Perusahaan sudah memaksimalkan insentifinsentif perpajakan yang ada
45% 55%
Perusahaan belum memaksimalkan insentifinsentif perpajakan yang ada
Keterangan gambar : gambar ini menggambarkan perbandingan perusahaan yang sudah memaksimalkan ETR dan yang belum memaksimalkan ETR dari sampel penelitian
3. Kepemilikan Saham Perusahaan manufaktur yang dijadikan sampel dalam penelitian dihitung dengan melihat persentase kepemilikan saham yang dimiliki oleh pihak asing dan pihak manajemen. Secara rinci kepemilikan saham dapat dilihat pada gambar berikut :
http://digilib.mercubuana.ac.id/
56
Gambar 4.3 Kepemilikan Saham
Saham yang dimiliki oleh pihak asing
39%
Saham yang dimiliki oleh pihak manajemen 61%
Saham yang dimiliki oleh pihak lain
0%
Keterangan gambar : gambar ini menggambarkan perbandingan kepemilkan saham oleh pihak asing, pihak manajemen dan pihak lain dari sampel penelitian
4. Ukuran Perusahaan Perusahaan manufaktur yang dijadikan sampel dalam penelitian dihitung dengan melihat total aset yang dimiliki perusahaan. Secara rinci ukuran perusahaan dapat dilihat pada gambar berikut : Gambar 4.4 Total Aset Perusahaan 4% 3%
13%
Kurang dari 10 T 10 s/d 20 T 20 s/d 30 T
80%
lebih dari 30 T
Keterangan gambar : gambar ini menggambarkan klasifikasi besaran total asset dari sampel penelitian
http://digilib.mercubuana.ac.id/
57
B.
Statistik Deskriptif Dari tabel 4.1 diperoleh sampel penelitian sebanyak 53 perusahaan
manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Periode pengamatan dilakukan dimana peneliti menggunakan laporan tahunan pada tahun 2012-2014. Oleh karena itu, didapat total data sebanyak 159 data laporan tahunan perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Sesuai dengan permasalahan dan perumusan model yang telah dikemukakan, serta kepentingan pengujian hipotesis, maka teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini meliputi analisis statistik.
Tabel 4.1 Hasil Analisis Statistik Deskriptif Nama Variabel TP PAJAK ASING MANAJERIAL ASET N
Median Maximum Mean 0,899371 1,000000 1,000000 0,275095 0,252704 0,929833 0,613035 0,601800 0,981800 0,024213 0,000000 0,288800 5.910.000.000 1.560.000.00 85.900.000.000 159
Minimum 0,000000 0,000042 0,218500 0,000000 55.837.110
Std. Deviation 0,301787 0,152091 0,226110 0,063943 11.900.000.000
Keterangan Tabel: Tabel ini merepresentasikan statistik deskriptif masing-masing variabel yang digunakan dalam model 1. Tujuan dari tabel ini adalah untuk memberikan gambaran mengenai kondisi penyebaran dan distribusi dari data yang digunakan dalam model 2. Variabel dependen dalam model ini adalah Transfer Pricing. Variabel independen adalah Pajak, Kepemilikan Asing dan Kepemilikan Manajerial. Definisi operasional masing-masing variabel adalah sebagai berikut: (i) Transfer Pricing : Dummy Ada tidaknya transaksi kepada pihak yang memiliki hubungan istimewa yang tercantum pada laporan keuangan perusahaan, (ii) Pajak : Jumlah beban pajak dibagi dengan laba sebelum pajak dalam tahun tersebut yang tercantum pada laporan laba/rugi komprehensif, (iii) Kepemilikan Asing : Kepemilikan asing diukur dengan melihat persentase kepemilikan asing sebesar 20% atau lebih, (iv) Kepemilikan Manajerial : Jumlah saham yang dimiliki pihak manajemen, (v) Asset : Nilai logaritma dari total aset.
Sumber : Data yang diolah
http://digilib.mercubuana.ac.id/
58
Tabel statistik deskriptif di atas menunjukkan jumlah observasi dalam penelitian ini adalah 159 observasi. Dari 159 data observasi ini diperoleh nilai minimum atau jumlah terkecil untuk transfer pricing adalah sebesar 0,00. Sedangkan nilai maksimum atau jumlah terbesar adalah sebesar 1,00. Kemudian nilai rata-rata yang dimiliki perusahaan sampel adalah 0,899 dengan standar deviasi sebesar 0,301. Dilihat dari jumlah sampel perusahaan, transaksi hubungan istimewa terjadi pada 159 pengamatan yang berarti sebagian besar perusahaan melakukan transaksi transfer pricing.
1. Hasil Statistik Deskriptif Variabel Pajak Variabel pajak diukur dengan menggunakan effective tax rate. Nilai minimum tingkat pajak perusahaan yang dihasilkan sebesar 0,000042 yaitu pada PT. Sumber Energi Andalan Tbk 2014, sedangkan nilai maksimum tingkat pajak sebesar 0,929833 yang diperoleh PT. Nusantara Inti Corpora Tbk 2014. Tingginya nilai maksimum tersebut didapat dari perbandingan beban pajak sebesar Rp. 5.251.565 dengan laba sebelum pajak sebesar Rp. 5.647.861. Hal ini menunjukkan bahwa tingkat pajak yang dimiliki oleh perusahaan sampel adalah antara 0,000042 sampai dengan 0,929833. Kemudian nilai rata-rata pajak adalah sebesar 0,275095 dengan standar deviasi 0,152091 yang berarti variasi data cukup kecil. Dengan melihat dekatnya nilai ratarata dengan nilai minimum, maka dalam konsep Effective Tax Rate perusahaan yang menjadi sampel cenderung sudah memaksimalkan insentif-insentif perpajakan yang ada.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
59
2. Hasil Statistik Deskriptif Variabel Kepemilikan Asing Kepemilikan asing diproksikan dengan persentase kepemilikan saham dengan nilai minimum 22% yang diperoleh PT. Selamat Sempurna Tbk 2012 sampai 2013 dan nilai maksimum 98% yang diperoleh PT. HM Sampoerna Tbk selama 3 tahun berturut-turut. Tingginya kepemilikan asing dengan nilai 98% terdiri dari Philip Morris International Inc. 25%, Philip Morris Global Brand Inc. 25%, Philip Morris Brands Sari 25% dan Philip Morris Holland Holdings BV 23% sehingga total kepemilikan asing menjadi 98%. Hal ini menunjukkan bahwa tingkat kepemilikan saham yang dimiliki oleh pihak asing pada sampel perusahaan adalah antara 22% sampai dengan 98%. Dilihat dari sisi kepemilikan, rata-rata persentase kepemilikan perusahaan adalah sebesar 61% dengan standar deviasi sebesar 0,226110. Dengan melihat dekatnya nilai rata-rata dengan nilai maksimum, maka perusahaan yang menjadi sampel cenderung dimiliki oleh pihak asing.
3. Hasil Statistik Deskriptif Variabel Kepemilikan Manajerial Variabel kepemilikan manajerial diukur dengan menggunakan persentase kepemilikan saham oleh pihak manajemen perusahaan dengan nilai minimum 0% dan nilai maksimum 29% yang diperoleh PT. Indo Kordsa Tbk 2013 sampai 2014. Hal ini menunjukkan bahwa tingkat kepemilikan saham yang dimiliki oleh perusahaan sampel adalah antara 0% sampai dengan 29%. Dilihat dari sisi kepemilikan, rata-rata persentase kepemilikan perusahaan adalah sebesar
http://digilib.mercubuana.ac.id/
60
2% dengan standar deviasi sebesar 0,063943. Dengan melihat dekatnya nilai rata-rata dengan nilai minimum, maka perusahaan yang menjadi sampel cenderung tidak dimiliki oleh pihak manajemen.
4. Hasil Statistik Deskriptif Variabel Ukuran Perusahaan Variabel ukuran perusahaan diukur dengan menggunakan nilai logaritma dari total asset perusahaan dengan nilai minimum Rp. 55.837.110 yang diperoleh PT. Surya Toto Indonesia Tbk 2012 sedangkan nilai maksimum Rp. 85.900.000.000 yang diperoleh PT. Indofood Sukses Makmur Tbk 2014. Hal ini menunjukkan bahwa tingkat ukuran perusahaan yang dimiliki oleh perusahaan sampel adalah antara Rp. 55.837.110 sampai dengan Rp. 85.900.000.000. Dilihat dari sisi kepemilikan, rata-rata persentase kepemilikan perusahaan adalah sebesar Rp. 5.910.000.000 dengan standar deviasi sebesar Rp. 11.900.000.000. Dengan melihat dekatnya nilai ratarata dengan nilai maksimum, maka perusahaan yang menjadi sampel cenderung dikatakan sebagai perusahaan besar.
C.
Uji Analisis Regresi Uji asumsi klasik dilakukan dengan software Eviews 7. Untuk memastikan
bahwa regresi terbebas dari permasalahan heteroskedastisitas maka dilakukan penambahan teknik white heteroskedasticity treatment setiap dilakukan regresi. Terkait multikolinieritas dilakukan dengan teknik uji corelation, cutoff yang digunakan adalah besaran koefisien diatas 0,8 (Nachrowi. 2006:95).
http://digilib.mercubuana.ac.id/
61
Tabel 4.2 Hasil Regresi : Faktor-faktor yang mempengaruhi Transfer Pricing Log (DTP) = β0 + β1 Pajak + β2 Asing + β3 Manajerial + β3 Logasset Variabel Independen C PAJAK ASING MANAJERIAL LOGASSET F test sign
Adjusted R-squared Durbin-Watson stat N
Ekspektasi Tanda Tidak ada + + 0,000000 0,240200 2,097997 159
Koefisien 0,168508 -0,325926 -0,152900 0,017352 0,062887
Probabilitas 0,5153 0,0685 0,0559 0,9600 0,0179
Keterangan Tabel: Tabel ini merepresentasikan statistik deskriptif masing-masing variabel yang digunakan dalam model 1. Tujuan dari tabel ini adalah untuk memberikan gambaran mengenai kondisi penyebaran dan distribusi dari data yang digunakan dalam model 2. Variabel dependen dalam model ini adalah Transfer Pricing. Variabel independen adalah Pajak, Kepemilikan Asing dan Kepemilikan Manajerial. Definisi operasional masing-masing variabel adalah sebagai berikut: (i) Transfer Pricing : Dummy Ada tidaknya transaksi kepada pihak yang memiliki hubungan istimewa yang tercantum pada laporan keuangan perusahaan, (ii) Pajak : Jumlah beban pajak dibagi dengan laba sebelum pajak dalam tahun tersebut yang tercantum pada laporan laba/rugi komprehensif, (iii) Kepemilikan Asing : Kepemilikan asing diukur dengan melihat persentase kepemilikan asing sebesar 20%
atau lebih, (iv)
Kepemilikan Manajerial : Jumlah saham yang dimiliki pihak manajemen, (v) Asset : Nilai logaritma dari total aset.
Sumber : Data yang diolah Dalam model ini tidak ditemukan korelasi antar variabel dengan besaran diatas 0,8 sehingga bisa dipastikan bahwa model ini terbebas dari permasalahan multikolinieritas. Berikutnya adalah uji autokorelasi yaitu suatu pengujian untuk melihat apakah ada korelasi antar anggota obervasi satu dengan obervasi lain yang berlainan waktu, salah satu metode didalam mendeteksi masalah autokorelasi adalah metode yang dikembangkan oleh Durbin-watson. Uji statistik Durbin Watson dilakukan dengan cara mencari nilai kritis dL dan Du yang kemudian baru
http://digilib.mercubuana.ac.id/
62
bisa diambil keputusan apakah ada permasalahan autokorelasi. Nilai Durbin Watson dalam model sebesar 2,097997 berada pada daerah keraguan-raguan atau daerah dimana tidak ada keputusan apakah model regresi memiliki otokorelasi atau tidak, akan tetapi model regresi ini sudah di treatment dengan menggunakan lag variabel dependen. Hasil pertama yang dapat dilihat adalah pengujian terhadap model, yang dilihat dari nilai F dan determinasi data. Probabilitas nilai F menunjukkan bahwa model yang digunakan dalam penelitian ini terbukti signifikan pada level 1%. Hasil ini ditunjukkan dengan nilai probabilitas F-statistic sebesar 0,0000. Artinya secara bersama-sama variabel independen yang digunakan (Pajak, Kepemilikan Asing, Kepemilikan Manajerial Dan Ukuran Perusahaan) berpengaruh terhadap variabel dependennya (Transfer Pricing) Hasil pengujian terhadap determinasi data menunjukkan bahwa variabel independen yang digunakan benar-benar berpengaruh terhadap variabel dependennya sebesar 24% artinya masih ada 76% variabel independen lain yang belum tertangkap dalam penelitian ini.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
63
D.
Pengujian Hipotesis Berdasarkan uji T untuk masing-masing variabel pada tabel 4.3, dapat
dikemukakan penjelasan mengenai bukti empiris untuk variabel utama dan variabel kontrol, sebagai berikut :
Pengaruh Pajak terhadap Keputusan Transfer Pricing Variabel pajak mempunyai nilai koefisien variabel sebesar -0,325926 dengan nilai probabilitas sebesar 0,0685 > 0,05. Yang berarti H1 tidak dapat diterima. Hal ini menunjukkan bahwa variabel pajak (X1) tidak berpengaruh terhadap keputusan perusahaan untuk melakukan transfer pricing (Y) pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan Ni Wayan, dkk, (2012) yang menunjukan bahwa pajak berpengaruh pada keputusan transfer pricing, perusahaan multinasional memperoleh keuntungan karena pergeseran pendapatan dari negara-negara dengan pajak tinggi ke negara dengan pajak rendah.
Pengaruh Kepemilikan Asing terhadap Keputusan Transfer Pricing Variabel kepemilikan asing mempunyai nilai koefisien variabel sebesar -0,152900 dengan nilai probabilitas sebesar 0,0559 > 0,05. Yang berarti H2 tidak dapat diterima. Hal ini menunjukkan bahwa variabel kepemilikan asing (X2) tidak berpengaruh terhadap keputusan perusahaan untuk melakukan transfer pricing (Y) pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
64
Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan Nancy, (2014) yang menunjukan bahwa kepemilikan asing berpengaruh pada keputusan transfer pricing, ketika pihak asing telah menanamkan modalnya pada perusahaan publik di Indonesia dengan persentase lebih dari 20% maka pihak asing bisa memberikan pengaruh signifikan terhadap keputusan yang dibuat perusahaan termasuk keputusan transfer pricing yang melibatkan pihak asing.
Pengaruh Kepemilikan Manajerial terhadap Keputusan Transfer Pricing Variabel kepemilikan manajerial mempunyai nilai koefisien variabel sebesar 0,017352 dengan nilai probabilitas sebesar 0,9600 > 0,05. Yang berarti H3 tidak dapat diterima. Hal ini menunjukkan bahwa variabel kepemilikan manajerial (X3) tidak berpengaruh terhadap keputusan perusahaan untuk melakukan transfer pricing (Y) pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
Pengaruh Ukuran Perusahaan terhadap Keputusan Transfer Pricing Variabel ukuran perusahaan mempunyai nilai koefisien variabel sebesar 0,062887 dengan nilai probabilitas sebesar 0,0179 < 0,05. Yang berarti H4 dapat diterima. Hal ini menunjukkan bahwa variabel ukuran perusahaan (X4) berpengaruh terhadap keputusan perusahaan untuk melakukan transfer pricing (Y) pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan Nancy, (2014) yang menunjukan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh negatif pada keputusan transfer pricing, Manajer yang memimpin perusahaan besar kurang
http://digilib.mercubuana.ac.id/
65
memiliki dorongan untuk melakukan pengelolaan laba, salah satunya dengan melakukan transfer pricing.
Tabel 4.3 Keputusan Hipotesis Hipotesis H1 : Pajak Berpengaruh terhadap Keputusan Transfer Pricing H2 : Kepemilikan Asing Berpengaruh terhadap Keputusan Transfer Pricing H3 : Kepemilikan Manajerial Berpengaruh terhadap Keputusan Transfer Pricing
Keputusan Tidak dapat diterima
Tidak dapat diterima
Tidak dapat diterima
H4 : Ukuran Perusahaan Berpengaruh terhadap Keputusan Transfer Pricing
Dapat diterima
Sumber : Data yang diolah
E.
Pembahasan
Pengaruh pajak terhadap keputusan transfer pricing Transfer Pricing dapat mengakibatkan berkurang atau hilangnya potensi penerimaan suatu negara, khususnya yang berasal dari pajak, banyak perusahaan multinasional cenderung menggeser kewajiban perpajakannya dari negara-negara yang memiliki tarif pajak yang tinggi (High Tax Countries) ke negara-negara yang menerapkan tarif pajak rendah (Low Tax Countries) (Paulina, 2004 dalam Lusiyani, 2014). Oleh karena itu, banyak perusahaan yang melakukan praktek Transfer Pricing sebagai alat untuk meminimalkan jumlah pajak yang harus dibayar.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
66
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa pengaruh pajak (X1) ternyata tidak mempengaruhi keputusan perusahaan untuk melakukan Transfer Pricing karena dari hasil perhitungan diperoleh nilai probabilitas sebesar 0,685 > 0,05. Hasil yang tidak signifikan ini menunjukan bahwa transfer pricing tidaklah menjadi mekanisme penghematan pajak yang dilakukan oleh perusahaan yang menjadi sampel dalam penelitian ini. Peneliti memiliki dugaan bahwa sampel pada penelitian ini melakukan mekanisme penghematan pajak melalui kegiatan tax planning dengan cara mengefisiensikan beban pajak seminimal mungkin dalam peraturan perpajakan yang berlaku.
Pengaruh Kepemilikan Asing terhadap keputusan Transfer Pricing Secara teoritis, karena lemahnya perlindungan hak-hak pemegang saham minoritas, praktek Transfer Pricing dilakukan dengan cara mentransfer aset dan profit perusahaan untuk kepentingan mereka sendiri, namun biaya dibebankan kepada pemegang saham minoritas (Zhang, 2004 dalam Mutamimah, 2008). Hal ini dapat menyebabkan penyimpangan kegiatan perusahaan yang menghambat upaya memaksimalkan kesejahteraan pemegang saham minoritas. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa kepemilikan asing (X2) tidak mempengaruhi keputusan perusahaan untuk melakukan Transfer Pricing karena dari hasil perhitungan diperoleh nilai probabilitas sebesar 0,0559 > 0,05. Jadi dalam penelitian ini persentase kepemilikan asing yang cukup besar belum tentu dapat membuat pemegang saham pada posisi yang kuat untuk mengendalikan perusahaan termasuk mempengaruhi keputusan perusahaan untuk melakukan Transfer Pricing.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
67
Pengaruh Kepemilikan Manajerial terhadap keputusan Transfer Pricing Secara teoritis ada kecenderungan manajemen untuk memanfaatkan transaksi Transfer Pricing (Lo et al., 2010 dalam Yuniasih, dkk. 2012). Jika manajemen melakukan pengelolaan laba secara oportunis, maka informasi laba tersebut dapat menyebabkan pengambilan keputusan investasi yang salah bagi investor. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa kepemilikan manajerial (X3) tidak mempengaruhi keputusan perusahaan untuk melakukan Transfer Pricing karena dari hasil perhitungan diperoleh nilai probabilitas sebesar 0,9600 > 0,05. Kondisi ini disebabkan karena pada sampel penelitian ini terdapat beberapa perusahaan yang sama sekali tidak dimiliki oleh pihak manajemen yang menyebabkan kepemilikan manajerial tidak mempengaruhi keputusan perusahaan untuk melakukan Transfer Pricing.
Pengaruh Ukuran Perusahaan terhadap keputusan Transfer Pricing Perusahan besar dengan total aset yang besar telah dianggap memiliki prospek yang baik dalam jangka waktu yang lama, sehingga perusahaan besar akan lebih berhati-hati dalam pengelolaan laba, melalui keputusan perusahaan untuk melakukan transfer pricing dan berhati-hati dalam melakukan pelaporan keuangan (Nancy. 2014). Berdasarkan hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa ukuran perusahaan (X4) berpengaruh positif secara signifikan terhadap keputusan perusahaan untuk melakukan Transfer Pricing karena dari hasil perhitungan diperoleh nilai probabilitas sebesar 0,0179 < 0,05.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
68
Peneliti memiliki dugaan bahwa perusahaan yang mempunyai nilai ukuran perusahaan yang besar dimungkinkan memiliki kelebihan atau kemampuan dalam hal permodalan untuk memperbesarkan skala perusahaan dengan membentuk subsidiary sehingga mempengaruhi keputusan perusahaan untuk melakukan Transfer Pricing.
http://digilib.mercubuana.ac.id/