BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil 4.1.1. Data Umum a. Lokasi Lokasi survey berada di Jalan Brigjen Katamso, tepatnya di daerah pusat perbelanjaan Purwokerto. Jika dipandang dari arah utara (Jalan Kombas) ke arah selatan sepanjang 305 m pada lokasi tersebut terjadi penyempitan jalan. Pada kondisi pertama kondisi jalan normal sepanjang 175 m, memiliki lebar lajur 4 m, pemisah arah berupa garis marka putus-putus, dan bahu jalan untuk trotoar. Sedangkan pada kondisi kedua yaitu kondisi tak normal atau menyempit terjadi setelah adanya parkir yang berada di tepi jalan, sehingga lebar lajur menjadi berkurang karna digunakan oleh parker kendaraan. Panjang jalan pada kondisi tak normal 130 m dan memiliki lebar lajur 2 m karena terpotong oleh parkir kendaraan di tepi badan jalan selebar 2 m.
Gambar 4.1 denah lokasi survey
18 ANALISIS KARAKTERISTIK LALU ..., TEGAR LUHUR PERIANGGARA ..., F.TEKNIK UMP, 2017
b. Kondisi Lingkungan atau Segmen Jalan
Gambar 4.2 potongan melintang
Gmabar 4.3 posisi titik pengamatan
Kondisi segmen jalan Brigjen Katamso dipadati oleh bangunan pertokoan, komersial dan rumah warga setempat. Ruas jalan Brigjen Katamso mempunyai fungsi sebagai jalan utama dan mempunyai kondisi geometrik jalan sebagai berikut : a. Tipe jalan
: jalan tak terbagi, 2 lajur 2 arah
19 ANALISIS KARAKTERISTIK LALU ..., TEGAR LUHUR PERIANGGARA ..., F.TEKNIK UMP, 2017
b. Panjang segmen jalan
: 305 m
c. Lebar lajur
: (sisi B) 4 m
d. Kondisi medan
: datar
e. Pengaman tepi
: trotoar 1,5 meter
f. Jenis perkerasan
: aspal hotmix
g. Drainase
: bawah tanah
h. Marka jalan
: sudah ada
4.1.2. Data Primer Data primer adalah data yang didapatkan dari hasil survey di lapangan yang berhubungan dengan kondisi jalan dan lalu lintas ruas jalan Brigjen Katamso yang langsung diamati dan dihitung, meliputi : volume kendaraan, kecepatan rata-rata, kecepatan sesaat, kerapatan kendaraan. a. Volume Dari hasil pencatatan jumlah kendaraan sebenarnya di lapangan pada jalan Brigjen Katamso untuk arah dari jalan Komisaris Bambang kearah jalan Pasar Wage untuk waktu penghitungan per satu jam selama 12 jam, kemudian data masingmasing kendaraan tersebut dijumlahkan. Tabel 4.2 data Volume kendaraan ringan (LV) arah Jl. Komisaris Bambang – Jl. Pasar Wage Hari minggu 19 Juni 2016 Periode Waktu 06.00-07.00
LV (smp/jam) 25
07.00-08.00
40
08.00-09.00
70
09.00-10.00
64
10.00-11.00
58
11.00-12.00
119
20 ANALISIS KARAKTERISTIK LALU ..., TEGAR LUHUR PERIANGGARA ..., F.TEKNIK UMP, 2017
12.00-13.00
124
13.00-14.00
144
14.00-15.00
84
15.00-16.00
129
16.00-17.00
98
17.00-18.00
55
Tabel 4.4 data Volume kendaraan ringan (LV) arah Jl. Komisaris Bambang – Jl. Pasar Wage Hari Selasa 21 Juni 2016 Periode Waktu 06.00-07.00
LV (smp/jam) 23
07.00-08.00
37
08.00-09.00
64
09.00-10.00
86
10.00-11.00
73
11.00-12.00
102
12.00-13.00
129
13.00-14.00
147
14.00-15.00
118
15.00-16.00
93
16.00-17.00
87
17.00-18.00
70
b. Kecepatan dan Kerapatan Seperti halnya pada pengambilan data volume lalu lintas, pada pengambilan data kecepatan kendaraan inipun dilakukan empat tempat terpisah. Pengambilan data kecepatan pada tiap-tiap lajur yaitu satu lajur pada jalan kondisi normal dan lajur pada jalan kondisi menyempit.
21 ANALISIS KARAKTERISTIK LALU ..., TEGAR LUHUR PERIANGGARA ..., F.TEKNIK UMP, 2017
Tabel 4.5 Ringkasan hasil perhitungan kecepatan dan kerapatan kendaraan dari titik A – B hari Minggu 19 Juni 2016 Volume (kendaraan/jam)
06.00-07.00
25
Rata-rata waktu tempuh (detik) 124,76
07.00-08.00
40
124,72
8,78
4,56
08.00-09.00
70
125,71
8,72
8,03
09.00-10.00
64
125,26
8,75
7,31
10.00-11.00
58
125,10
8,75
6,63
11.00-12.00
119
141,23
7,74
15,37
12.00-13.00
124
141,65
7,74
16,02
13.00-14.00
144
143,66
7,63
18,87
14.00-15.00
84
138,03
7,92
10,61
15.00-16.00
129
142,14
7,70
16,75
16.00-17.00
98
139,53
7,84
12,50
17.00-18.00
55
124,86
8,78
6,26
Periode Waktu
Kecepatan rata-rata (km/jam)
Kerapatan (kendaraan/km)
8,78
2,85
Tabel 4.7 Ringkasan hasil perhitungan kecepatan dan kerapatan kendaraan dari titik C – B hari Minggu 19 Juni 2016. Volume Rata-rata Periode Waktu (kendaraan/jam) waktu tempuh (detik) 06.00-07.00 25 80,76
Kecepatan sesaat (km/jam) 5,79
Kerapatan (kerapatan/km) 4.31
07.00-08.00
40
80,72
5,80
6.90
08.00-09.00
70
81,71
5,73
12.22
09.00-10.00
64
81,26
5,76
11.11
10.00-11.00
58
81,1
5,77
10.05
11.00-12.00
119
97,23
4,81
24.72
12.00-13.00
124
97,65
4,79
25.87
22 ANALISIS KARAKTERISTIK LALU ..., TEGAR LUHUR PERIANGGARA ..., F.TEKNIK UMP, 2017
13.00-14.00
144
99,66
4,70
30.66
14.00-15.00
84
94,03
4,98
16.88
15.00-16.00
129
98,14
4,77
27.05
16.00-17.00
98
95,53
4,90
20.00
17.00-18.00
55
80,86
5,79
9.50
Tabel 4.6 Ringkasan hasil perhitungan kecepatan dan kerapatan kendaraan dari titik A – B Hari Selasa 21 Juni 2016 Periode Waktu 06.00-07.00
Volume Rata-rata (kendaraan/jam) waktu tempuh (detik) 23 120,54
Kecepatan rata-rata (km/jam) 9,11
Kerapatan (smp/km) 2,52
07.00-08.00
37
124,67
8,78
4,21
08.00-09.00
64
125,71
8,71
7,35
09.00-10.00
86
130,35
8,39
10,25
10.00-11.00
73
129,04
8,5
8,59
11.00-12.00
102
138,76
7,88
12,94
12.00-13.00
129
142,71
7,67
16,82
13.00-14.00
147
144,52
7,6
19,34
14.00-15.00
118
135,34
8,1
14,57
15.00-16.00
93
132,73
8,24
11,29
16.00-17.00
87
129,03
8,5
10,24
17.00-18.00
70
127,55
8,6
8,14
Tabel 4.8 Ringkasan hasil perhitungan kecepatan dan kerapatan kendaraan dari titik C – B hari Selasa 21 Juni 2016 Periode Waktu 06.00-07.00
Volume Rata-rata Kerapatan Kecepatan (kendaraan/jam) waktu tempuh (kerapatan/km) sesaat (km/jam) (detik) 3.22 23 65,54 7,14
07.00-08.00
37
69,67
6,72
5.51
08.00-09.00
64
70,71
6,62
9.67
09.00-10.00
86
75,35
6,21
13.85
23 ANALISIS KARAKTERISTIK LALU ..., TEGAR LUHUR PERIANGGARA ..., F.TEKNIK UMP, 2017
10.00-11.00
73
74,04
6,32
11.55
11.00-12.00
102
83,76
5,59
18.26
12.00-13.00
129
87,71
5,34
24.18
13.00-14.00
147
89,52
5,23
28.12
14.00-15.00
118
80,34
5,83
20.26
15.00-16.00
93
77,73
6,02
15.45
16.00-17.00
87
74,03
6,32
13.76
17.00-18.00
70
72,55
6,45
10.85
4.2 Pembahasan dan Analisis 4.2.1 Hubungan antara Kecepatan, kerapatan dan Volume (arus) Hubungan antara ketiga variable tersebut di atas disusun berdasarkan data arus lalu lintas dan kecepatan kendaraan yang diambil per satu jam yang disusun dalam suatu daftar secara berpasangan. Selanjutnya nilai kerapatan dapat dicari dengan persamaan dasar V = D.S . secara rinci nilai hasil analisis mengenai kecepatan, kerapatan dan volume pada masing-masing posisi penggal jalan yang ditinjau dapat dilihat pada tabel 4.5 sampai dengan tabel 4.8 Hubungan antara kecepatan (S), kerapatan (D), dan volume (V), dianalisis menggunakan metode greenshield. Hubungan antara kecepatan, kerapatan dan arus dalam metode greenshield adalah sebagai berikut :
Pada metode greenshield bentuk persamaan sudah merupakan suatu persamaan linier dengan anggapan bahwa Y= S; X=D ; a = Sff dan b = (Sff/Dj) sehingga analisis regresi dapat langsung dikerjakan dengan metode regresi linier dengan masukan data Y = S dan X = D. Pada penelitian ini telah diperoleh hasil dimana pada penggal jalan titik A - B yaitu : D
: 10,52 kendaraan/km 24 ANALISIS KARAKTERISTIK LALU ..., TEGAR LUHUR PERIANGGARA ..., F.TEKNIK UMP, 2017
S
: 8,34 km/jam
V
: 85,75 kendaraan/jam
Dj
: 19,34 kendaraan/km
Sff
: 7,6 km/jam
Tabel 4.9. Persamaan yang dihasilakan Model Greenshield Hubungan Persamaan yang dihasilkan
S-D S =3,47
V-D V =36,46
V-S V =103,49
Dan sedangkan pada penggal jalan menyempit (adanya parkir badan jalan) pada penggal jalan titik C – B yaitu : D
: 14,56 kendaraan/km
S
: 6,15 km/jam
V
: 85,75 kendaraan/jam
Dj
: 28,12 kendaraan/km
Sff
: 5,23 km/jam
25 ANALISIS KARAKTERISTIK LALU ..., TEGAR LUHUR PERIANGGARA ..., F.TEKNIK UMP, 2017
Tabel 4.9. Persamaan yang dihasilakan Model Greenshield Hubungan Persamaan yang dihasilkan
S-D S = 2,52
V-D V = 36,72
V-S V = 107,64
25
Kecepatan
20 15 data asli
10 5
Linear (data asli)
y = -10,345x + 96,801 R² = 0,9416
0 0
1
2
3
4
5 6 Kerapatan
7
8
9
10
Gambar 4.6 Grafik hubungan antara kecepatan dan kerapatan titik A - B
26 ANALISIS KARAKTERISTIK LALU ..., TEGAR LUHUR PERIANGGARA ..., F.TEKNIK UMP, 2017
30
Kecepatan
25 Series1
20
Linear (Series1)
15
Linear (Series1) 10 5
y = -12,391x + 90,753 R² = 0,9535
0 0
1
2
3
4
5 6 Kerapatan
7
8
9
10
Gambar 4.7 Grafik hubungan antara kecepatan dan kerapatan titik C - B
250 225 y = 4,3298x + 12,267 R² = 0,9946
200
Volume
175 150 125
Series1
100
Linear (Series1)
75 50 25 0
0
25
50
75
100
125 150 Kerapatan
175
200
225
250
Gambar 4.10 Grafik hubungan antara volume dan kerapatan titik A - B
27 ANALISIS KARAKTERISTIK LALU ..., TEGAR LUHUR PERIANGGARA ..., F.TEKNIK UMP, 2017
250 225 y = 4,9019x + 14,394 R² = 0,986
200
Volume
175 150 125
Series1
100
Linear (Series1)
75 50 25 0 0
25
50
75
100
125
150
175
200
225
250
Kerapatan
Kecepatan
Gambar 4.11 Grafik hubungan antara volume dan kerapatan titik C - B
15 14 13 12 11 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 0
y = -0,0121x + 6,3167 R² = 0,8594
Series1 Linear (Series1)
0
25
50
75
100
125 150 Volume
175
200
225
250
Gambar 4.14 Grafik hubungan antara volume dan kecepatan titik A - B
28 ANALISIS KARAKTERISTIK LALU ..., TEGAR LUHUR PERIANGGARA ..., F.TEKNIK UMP, 2017
Kecepatan
15 14 13 12 11 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 0
y = -0,0154x + 7,4709 R² = 0,9324
Series1 Linear (Series 1)
0
25
50
75
100
125 150 Volume
175
200
225
250
Gambar 4.15 Grafik hubungan antara volume dan kecepatan titik C - B
4.2.2. Menentukan Nilai Kecepatan Maksimum (SM), Kerapatan Maksimum (DM) dan Arus Maksimum (VM) Nilai Kecepatan Maksimum (SM), Kerapatan Maksimum (DM) dan Arus Maksimum (VM) dapat diperoleh dengan menggunakan rumus yang telah diturunkan dan dibahas di BAB II landasan teori sebelumnya, dengan demikian maka pada penentuan Kecepatan Maksimum (SM), Kerapatan Maksimum (DM) dan Arus Maksimum (VM) langsung dipakai rumus yang ada. a. Kecepatan Maksimum Pada penggal jalan titik A-B
km/jam
Pada penggal jalan titik C-B
29 ANALISIS KARAKTERISTIK LALU ..., TEGAR LUHUR PERIANGGARA ..., F.TEKNIK UMP, 2017
km/jam b. Kerapatan Maksimum Pada penggal jalan titik A-B
kendaraan/km
Pada penggal jalan titik C-B
kendaraan/km c. Arus Maksimum Pada penggal jalan titik A-B
kendaraan/jam Pada penggal jalan titik C-B
kendaraan/jam 30 ANALISIS KARAKTERISTIK LALU ..., TEGAR LUHUR PERIANGGARA ..., F.TEKNIK UMP, 2017
4.2.2. Pembahasan Dari kurva atau grafik terlihat bahwa hubungan mendasar antara volume dan kecepatan adalah dengan bertambahnya volume lalu lintas maka kecepatan rata-rata ruangnya akan berkurang sampai kerapatan kriris (volume maksimum) tercapai. Setelah kerapatan kritis tercapai maka kecepatan rata-rata ruang dan volume akan berkurang. Jadi kurva ini menggambarkan dua kondisi yang berbeda dimana lengan atas untuk stabil sedangkan lengan bawah menunjukkan kondisi lalu lintas yang padat. Catatan: hubungan antara volume dan kecepatan bukan fungsi. Dari hasil analisa, diperoleh : a. Adanya perbedaan kecepatan antara 2 penggal jalan tersebut, yang disebabkan oleh adanya parkir pada badan jalan yang berada di antara titik C dengan B yang mengakibatkan lebar jalan menyempit. b. Kecepatan rata-rata yang dihasilkan pada model greenshield, Dari penggal jalan titik A-B (rata-rata) : Sff = 7,6 km/jam; Dj = 19,34 kendaraan/km ; VM = 36,75 kendaraan/jam. Dari penggal jalan titik C-B (menyempit) : Sff = 5,23 km/jam; Dj = 28,12 kendaraan/km ; VM = 36,77 kendaraan/jam. Dari angka-angka tersebut membuktikan bahwa adanya parkir badan jalan sangat berpengaruh terhadap karakteristik lalu lintas. Hal ini lebih disebabkan oleh karakteristik lalu lintas khususnya pada kecepatan kendaraan.
31 ANALISIS KARAKTERISTIK LALU ..., TEGAR LUHUR PERIANGGARA ..., F.TEKNIK UMP, 2017