BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Penggunaan teknologi web sudah banyak diimplementasikan perpustakaan perguruan tinggi baik di luar maupun di dalam negeri. Tren teknologi web saat ini menyediakan berbagai fitur-fitur bersifat kustomisasi bagi penggunanya. Hal ini menjadi
peluang
bagi
perpustakaan
perguruan
tinggi
untuk
dapat
mengimplementasikan teknologi web dalam mengimplementasikan teknologi informasi di perpustakaan. Penyediaan koleksi atau sumber-sumber elektronik bagi pengguna di perguruan tinggi mensyaratkan konten pengetahuan yang berada dalam sumbersumber elektronik bisa mendukung pembelajaran ataupun perkembangan penelitian.
Kemudahan untuk mendapatkan sumber elektronik secara gratis
menjadi tantangan tersendiri dalam pengelolaannya, terutama isu hak cipta. Meskipun dari segi pembiayaan membutuhkan alokasi dana yang besar.
4.1 Portal Perpustakaan Perguruan Tinggi Pengamatan pada website perpustakaan dilakukan untuk mengidentifikasi komponen dan fitur teknologi portal perpustakaan diimplementasikan pada website perpustakaan perguruan tinggi. Keenam website perpustakaan Stanford University, Harvard University, MIT (Massachusetts Institute of Technology), UI (Universitas Indonesia), UGM (Universitas Gadjah Mada), dan ITB (Institut Teknologi Bandung). Analisis dilakukan pada halaman depan website, kemudian dilanjutkan dengan komponen fitur dan teknologi portal perpustakaan.
4.1.1
Halaman Depan Website Perpustakaan Informasi tentang perpustakaan secara umum disajikan pada halaman depan
website.
Hasil pengamatan tentang ketersediaan informasi perpustakaan pada
halaman depan website perpustakaan Stanford University, Harvard University, MIT, UI,
ITB dan UGM disajikan pada Tabel 2
sebagai berikut:
Tabel 2 Halaman depan website Stanford University √
Harvard University √
Jenis sumber pengetahuan Kumpulan basisdata
√ √
Sarana penelusuran
Ketersediaan Informasi
MIT
UI
UGM
ITB
√
√
√
√
√ √
√ √
√ √
√ √
√ √
√
√
√
√
√
√
Bantuan pustakawan
√
√
√
√
√
√
Layanan perpustakaan
√
√
√
√
√
√
Panduan perpustakaan
√
√
√
√
√
√
Cabang perpustakaan
√
√
√
√
√
√
Fasilitas
√
√
√
√
√
√
Lokasi dan jam buka
√
√
√
√
√
√
Berita perpustakaan
√
√
√
√
√
√
FAQ
√
√
√
√
√
--
Akses mobile
√
√
√
√
--
--
Profil perpustakaan
√ = menunjukkan ketersediaan
Ketersediaan informasi perpustakaan pada halaman depan meliputi informasi tentang perpustakaan, berbagai jenis layanan seperti peminjaman, perpanjangan atau pesan koleksi, lokasi, fasilitas perpustakaan, jam buka, kumpulan pertanyaan dan jawaban (Frequently Ask Questions), pelatihan, pendidikan pemakai (literasi informasi) serta beberapa direktori seperti direktori staf perpustakaan, pengetahuan dan ketersediaan sarana akses melalui perangkat mobile. Pada Tabel 2 disajikan analisis tentang ketersediaan informasi pada halaman depan dari enam website perpustakaan sebagai berikut: 1. Stanford University: a. Kumpulan basisdata dalam bentuk elektronik (electronic resource) sebagai sumber pengetahuan dalam bentuk elektronik. Kumpulan sumber pengetahuan elekronik tersebut disusun berdasarkan subyek atau judul. Pengguna dapat memilih sumber pengetahuan elektronik sesuai minatnya. Bila pengguna memilih salah satu sumber pengetahuan elektronik, maka ditampilkan jenis sarana penelusuran sesuai dengan sumber elektronik tersebut. Demikian halnya dengan sumber-sumber pengetahuan lainnya. b. Lokasi dan jam buka cabang perpustakaan Stanford University. Informasi lokasi dan jam buka dari dua perpustakaan utama yaitu Green Library dan Meyer Library; dua belas perpustakaan cabang (Branch Libraries) ; Stanford
Auxiliary
Library; perpustakaan
koordinat
(Coordinate
Libraries) dengan enam cabang perpustakaan; perpustakaan departemen (Department Libraries) sebanyak dua perpustakaan. Dengan demikian perpustakaan Stanford University memiliki 25 perpustakaan dan tersebar pada berbagai lokasi terpisah dan ketersediaan jam buka yang berbeda pula. c.
Bantuan penelitian (Research Help) terdiri atas pusat informasi; cara menelusur berbagai kategori pengetahuan (tercetak, elektronik ataupun digital), direktori subject specialist, beberapa indeks pengetahuan seperti bidang humanities and area studies, science and engineering, social sciences, research subjects dan reference shelf.
Ketika pengguna
membuka setiap link subyek-subyek tersebut, maka sarana penelusuran menampilkan deskripsi secara detail tiap subyek tersebut. Setiap subyek dibagi menjadi sub-subsubyek lebih rinci dan seterusnya hingga subyek yang paling khusus. Setiap pembagian subyek dan subsubyek disusun secara alfabetis.
Pada menu pusat informasi (information center)
menampilkan sub-submenu yaitu kumpulan pertanyaan dan jawaban (Questions
& Answers), cara menemukan koleksi buku, sumber
elektronik, panduan penelitian, beberapa fitur bantuan pustakawan seperti chat forum, tanya perpustakaan (e-mail, alamat surat, telepon); blog dan aplikasi RSS feeds. d.
Peta dan arahan, seperti peta lokasi, tur perpustakaan.
e.
Ruang untuk belajar yang disediakan dari setiap cabang perpustakaan.
f.
Layanan. Informasi dari fitur ini menampilkan layanan seperti dukungan teknologi informasi, sirkulasi, fotokopi, silang layanan, layanan untuk pengajaran, pengunjung dan layanan bagi orang dengan keterbatasan fisik.
g.
Cara menggunakan perpustakaan. Informasi pelatihan literasi informasi, workshop perpustakaan, aturan peminjaman dan kebijakan perpustakaan.
h.
Informasi Tentang SULAIR (Stanford University Library and Academic Information Resources) berupa sejarah perpustakaan Stanford University, laporan tahunan, berita dan kegiatan, unit kerja perpustakaan, informasi singkat perpustakaan, direktori, survei perpustakaan, publikasi staf dan sebagainya.
i.
Akun anggota (MyAccount) merupakan fitur untuk memperoleh informasi dan akses yang terbatas bagi anggota perpustakaan.
j.
Ketersediaan sarana akses melalui perangkat mobile.
2. Harvard University: Memuat informasi sebagai berikut: a. Jenis perpustakaan.
Informasi tentang jam buka, lokasi, cabang
perpustakaan, koleksi khusus dan arsip, layanan bagi orang dengan
keterbatasan fisik (person with disabilities), berita perpustakaan, bantuan penggunaan katalog dan sumber-sumber elektronik. b. Sarana bantuan penelusuran (research tools), yaitu
aplikasi yang
mendukung penelitian anggota perpustakaan Harvard University, seperti manajamen
sitasi,
layanan
peminjaman,
Harvard
LibX
yang
diintegrasikan dengan Hollis Catalog untuk pencarian koleksi; tautan dengan sumber-sumber elektronik, perpustakaan
Harvard
University,
cara menemukan subyek
koleksi di
pengetahuan
yang
dihubungkan dengan jenis perpustakaan seperti subyek American Literature and Language pada Widener Library atau subyek Philosophy pada Widener Library dan Robbins Library of Philosophy dan seterusnya. c. Cara menemukan artikel jurnal. Informasi tentang cara mencari artikel khususnya pada sumber-sumber elektronik. d. Layanan perpustakan, seperti layanan peminjaman, perpanjangan, silang layan, fotokopi, dan sebagainya. e. Akun anggota (My HOLLIS Account) merupakan fitur untuk memperoleh informasi dan akses yang terbatas bagi anggota perpustakaan. f. Bantuan pustakawan dalam bentuk isian form online (Tell Us). Sedangkan kumpulan pertanyaan dan jawaban terbagi dua yaitu (Ask a Librarian)/Request dan Help.
Perbedaan kedua jenis kumpulan
pertanyaan dan jawaban tersebut, jika Ask a Librarian/Request, pengguna dapat mengajukan pertanyaan baru atau mencari pertanyaan dan jawaban sebelumnya. Sedangkan submenu Help, pengguna hanya memilih jenis pertanyaan dan jawaban. Kumpulan pertanyaan dan jawaban dalam Ask a Librarian disusun berdasarkan topik. Menu bantuan pustakawan dilengkapi aplikasi RSS Feeds. g. Ketersediaan sarana akses melalui perangkat mobile berupa: sarana penelusuran HOLLIS, lokasi dan jam buka perpustakaan, bantuan pustakawan, beberapa akses pada jurnal elektronik berlisensi.
3. Massachusetts Institute of Technology Memuat informasi sebagai berikut: a. Ketersediaan beberapa sarana penelusuran. b. Jam buka, menampilkan informasi jam buka dari perpustakan, cabang perpustakaan serta perpustakaan departemen yang ada di MIT. c. Daftar perpustakaan merupakan informasi tentang perpustakaanperpustakaan dalam lingkup MIT (perpustakaan cabang). d. Daftar informasi disusun secara alfabetis (A-Z) sebagai daftar pilihan fitur-fitur yang ada dalam website perpustakaan MIT. e. Layanan perpustakaan. Menampilkan enam informasi utama yaitu:
Panduan
perpustakaan
seperti
untuk
penelitian,
panduan
penggunaan video tutorial, panduan pelatihan-pelatihan, sejarah MIT, kumpulan koleksi referensi virtual yang disusun secara alfabetis.
Peminjaman, seperti kaitan penggunaan akun anggota dengan perpanjangan, saran pembelian koleksi, kumpulan pertanyaan dan jawaban tentang layanan, prosedur kunjungan dari luar anggota MIT.
Bantuan pustakawan, seperti komunikasi dengan pustakawan, pelatihan perpustakaan, konsultasi personal dengan pustakawan, kumpulan pertanyaan dan jawaban tentang penggunaan sumber elektronik.
Sarana bantuan berupa: (a) manajemen sitasi, (b) informasi buku terbaru melalui e-mail dan aplikasi RSS Feeds.
Penerbitan, seperti akses terbuka pada koleksi digital dan kebijakan akses terbuka, serta bantuan tentang aturan standar penulisan dan publikasi karya ilmiah (tesis dan disertasi).
Kunjungan ke perpustakaan, berisi informasi jam buka, daftar cabang perpustakaan, peta perpustakaan, ruang diskusi, direktori pustakawan dan profil perpustakaan. Pada submenu tentang perpustakaan selain menampilkan tautan informasi dengan
informasi lainnya, juga dilengkapi dengan sub menu kumpulan pertanyaan dan jawaban (FAQ). f. Akun anggota (Your Account) merupakan fitur untuk memperoleh informasi dan akses yang terbatas bagi anggota perpustakaan. g. Ketersediaan layanan melalui perangkat mobile yaitu pencarian dan pemesanan koleksi dari WorldCat, lokasi dan jam buka perpustakaan, bantuan pustakawan, akses pada beberapa jurnal elektronik berlisensi, berita perpustakaan melalui blog, aplikasi mobile untuk membantu penelitian.
4. Universitas Indonesia Memuat informasi sebagai berikut: a. Menu utama berisi berita, tentang dan profil perpustakaan, agenda kegiatan, galeri foto, koleksi terbaru, beberapa link dan denah lokasi. b. Menu anggota berisi partisipasi anggota untuk memberi usulan pengadaan, daftar pemesanan, permintaan instruksi, tanya pustakawan, penyampaian keluhan dan saran, buku tamu, favorit, akun anggota dan fitur login.
Untuk mengakses menu anggota melalui fasilitas akun
anggota. c. Alamat dan kontak perpustakaan (e-mail, nomor telepon, dan sebagainya) d. Tipe koleksi yang disusun secara alfabetis (A-Z) baik koleksi tercetak maupun elektronik. e. Sarana penelusuran. Menampilkan beberapa sarana penelusuran seperti untuk koleksi tercetak, jurnal elektronik berlisensi, jurnal ilmiah terbitan Universitas Indonesia. f. Ketersediaan akses melalui perangkat mobile: yaitu login anggota, pencarian koleksi, lokasi dan jam buka, tata tertib, informasi layanan, bantuan pustakawan, daftar tipe koleksi, akses terbuka untuk koleksi tugas akhir.
5. Institut Teknologi Bandung Memuat informasi sebagai berikut: a. Tentang perpustakaan, yaitu informasi sejarah perpustakaan ITB, jenis koleksi, penelusuran informasi, fasilitas perpustakaan, deskripsi tentang e-journal dan e-book yang dilanggan perpustakaan ITB, materi perkuliahan (course materials) dengan akses terbatas, dan tautan dengan 200 perpustakaan dunia. b. Agenda kegiatan perpustakaan. c. Beberapa sarana penelusuran. d. Layanan online, yaitu beberapa sarana penelusuran seperti untuk koleksi digital dan pengusulan koleksi baru. e. Tautan dengan cabang perpustakaan di ITB f. Berita perpustakaan yang dilengkapi aplikasi RSS Feeds. g. Kontak berupa alamat, nomor telepon dan e-mail perpustakaan ITB.
6. Universitas Gadjah Mada a. Menu
utama,
merupakan informasi
tentang
perpustakaan
yang
didalamnya memuat profil perpustakaan, peta lokasi, tim manajemen perpustakaan, staf perpustakaan, direktori pustakawan, perpustakaan fakultas, perpustakaan pusat, serta tautan dengan perpustakaan PTN lainnya (8 perguruan tinggi negeri). b. Layanan, memuat informasi tentang layanan referensi, penelusuran informasi, jurnal dan terbitan berkala,
Web Public Access Catalog
(WebPAC), perpustakaan American Corner, beberapa layanan untuk mengakses koleksi tesis dan disertasi internal UGM dan asing. c. Keanggotaan, memuat informasi tentang syarat menjadi anggota perpustakaan, pemakaian bersama 29 anggota perpustakaan FKP2TN (Forum Kerjasama Perpustakaan Perguruan Tinggi Negeri). d. Hari & jam buka, memuat informasi tentang jam buka perpustakaan e. Berita & Agenda, berupa berita terbaru, pengumuman dan indeks berita. Menu agenda merupakan kegiatan-kegiatan yang diselenggarakan perpustakaan UGM.
f. Sarana penelusuran yang dimiliki perpustakaan UGM. g. Layanan ‘Chat’, memuat kontak dengan pustakawan dalam bentuk chat. h. Alamat kontak, dalam bentuk nomor telepon, fax, e-mail dan alamat surat. Dari penjabaran Tabel 2 disimpulkan secara umum bahwa keragaman informasi disajikan dari halaman depan website perpustakaan Stanford University, Harvard University dan MIT. Hal ini ditunjukkan dengan penyediaan beberapa kategori sumber elektronik berlisensi, beberapa jenis sarana penelusuran yang menunjukkan keragaman sumber pengetahuan yang dimiliki. Keragaman informasi lainnya yaitu direktori subyek pengetahuan yang disusun dengan rinci, dimulai subyek umum hingga ke subyek yang khusus, sehingga pengguna dapat memilih subyek yang diinginkan. Berbagai kategori perpustakaan seperti: perpustakaan cabang, perpustakaan departemen serta asosiasi perpustakaan ditampilkan pada website perpustakaan Stanford University, Harvard University dan MIT. Sebagian besar informasi yang disajikan memiliki kesamaan yaitu: profil perpustakaan (jam buka, lokasi perpustakaan), jenis perpustakaan, berbagai panduan baik pencarian koleksi maupun sarana penelusuran. Terdapat empat website perpustakaan yang sudah menyediakan akses melalui perangkat mobile yaitu: Stanford University, Harvard University, MIT dan UI. Informasi yang disajikan melalui perangkat mobile berupa profil perpustakaan, sarana penelusuran koleksi dan bantuan pustakawan. Ketersediaan informasi yang beragam disajikan website perpustakaan UI. Hal ini ditunjukkan dengan adanya informasi profil perpustakaan, menu akun anggota, direktori koleksi, strategi pencarian simultan (federated search) pada jurnal elektronik berlisensi, serta sarana penelusuran untuk jurnal internal terbitan Universitas Indonesia maupun ketersediaan akses layanan dan sumber pengetahun melalui perangkat mobile. Kunjungan pertama kali pada halaman depan website perpustakaan merupakan pilihan pertama pengguna untuk membuka halaman-halaman selanjutnya atau berpindah pada website berikutnya. Sebaiknya informasi perpustakaan secara lengkap disajikan pada halaman depan
website, karena kelengkapan informasi tersebut sebagai representasi keberadaan perpustakaan dalam media internet.
4.1.2
Akun Anggota Penggunaan fitur akun anggota merupakan fitur yang berkaitan dengan
pemanfaatan fasilitas dan layanan perpustakaan Stanford University, Harvard University, MIT, UI, UGM dan ITB disajikan pada Tabel 3.
Tabel 3 Fitur akun anggota
Stanford University
Fungsi Autentifikasi Akses sumber elektronik berlisensi Layanan pengguna Tipe login
Harvard MIT University
UI
UGM
ITB
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√ 1
√ 2
√ 1
√ 1
√ 1
√ 1
√ = pemanfaatan Dari hasil analisis pada Tabel 3 ditunjukkan bahwa perpustakaan Stanford University, Harvard University, MIT, UI, UGM dan ITB sudah menyediakan fitur akun anggota sebagai autentifikasi anggota perpustakaan. Penggunaan fitur akun anggota memiliki kesamaan pada beberapa perpustakaan yaitu Stanford University, Harvard University, MIT dan UGM yaitu untuk (a) mengakses sumber elekronik berlisensi (licenced electronic resources), (b) memesan dan
memperpanjang buku, (c) peminjaman buku
melalui silang layan antar perpustakaan, (d) melihat jumlah pinjaman buku dan denda, (e) mengakses koleksi materi kuliah online (course reserves), (f) konsultasi pustakawan. Akun anggota pada perpustakaan Universitas Indonesia digunakan untuk usulan
pengadaan,
memesan
koleksi,
permintaan
instruksi,
konsultasi
pustakawan, penyampaian saran dan keluhan dan buku tamu online. Akun
anggota pada website perpustakaan ITB digunakan untuk layanan peminjaman, pemesan dan perpanjangan koleksi, serta layanan lainnya sesuai dengan hak akses yang diberikan perpustakaan ITB kepada anggota perpustakaan. Akun anggota pada website perpustakaan Harvard University memiliki dua tipe login dengan (a) nomor anggota bagi sivitas akademika, alumni dan afiliasi Harvard University, dan tipe login berdasarkan; (b) alamat e-mail. Penerapan alamat e-mail sebagai akun anggota sudah banyak digunakan perpustakaan untuk mengindentifikasi pengguna perpustakaan. Penggunaan akun dengan alamat e-mail diterapkan perpustakaan UGM dan berfungsi sebagai single sign on untuk semua layanan yang disediakan kampus UGM, seperti layanan perpustakaan, akademik atau keuangan, dan sebagainya.
4.1.3
Teknologi Autentifikasi Hasil analisis teknologi autentifikasi pada website perpustakaan Stanford
University, Harvard University dan Massachussets Institute of Technology pada Tabel 4 menunjukkan adanya penggunaan aplikasi teknologi autentifikasi yang sama yaitu Shibboleth.
Tabel 4 Teknologi autentifikasi
Teknologi Autentifikasi
Stanford University
Harvard University
Aplikasi
Shibboleth Kerberos SPNEGO
Shibboleth
Shibboleth Kerberos
Luar institusi
Proxy
Proxy
EZ Proxy
MIT
UI
Open source Open source
UGM
ITB
Open source
Open source
EZ Proxy
VPN
Pada Tabel 4 ditunjukkan bahwa aplikasi Kerberos digunakan oleh perpustakaan Stanford University dan Massachusetts Institute of Technology. Aplikasi Shibboleth merupakan sistem manajemen identitas berbasis open source, sedangkan Kerberos merupakan autentifikasi berbayar. Dahl et al. (2006) menyatakan Shibboleth merupakan protokol berbasis web yang
menghubungkan pengguna dengan aplikasi baik di dalam maupun luar institusi dan mengijinkan suatu institusi untuk melakukan autentifikasi dan otorisasi dari satu pengguna ke pengguna lain (federated identity management system). Aplikasi ini bermanfaat bila ada pemakaian bersama sumber-sumber elektronik dari dua atau lebih perpustakaan (konsorsium perpustakaan) ataupun suatu proyek bersama antar dua institusi. Autentifikasi adalah proses identifikasi bagi pengguna untuk masuk ke website atau sumber-sumber elektronik atau jika ingin menghubungi pustakawan yang mensyaratkan adanya permintaan untuk memasukkan identitas atau kode tertentu seperti nomor mahasiswa/staf/dosen. Aplikasi autentifikasi Shibboleth dan Kerberos bisa dintegrasikan dengan beberapa jenis browser engine dan sistem operasi, dengan tujuan dapat memfasilitasi kebutuhan pengguna dalam memilih browser engine maupun sistem operasi komputer. Pendit (2008) mengemukakan bahwa Shibboleth dapat diintegrasikan dengan browser engine, proses autentifikasi dilakukan Shibboleth di server milik institusi, sehingga informasi pengguna tetap berada di satu institusi.
Sistem autentifikasi
Shibboleth memfasilitasi proses single sign on, artinya informasi pengguna tersimpan pada browser cookies, dan bila pengguna ingin melakukan navigasi lain seperti ke suatu aplikasi lain tanpa perlu menutup browser engine, maka pengguna dapat masuk pada suatu layanan tertentu tanpa perlu melakukan autentifikasi ulang. Kerberos
merupakan
protokol
autentifikasi
jaringan
(network
authentication system) dengan menggunakan suatu enkripsi untuk verifikasi pengguna dan memastikan pertukaran informasi berjalan aman (Dean, 2010). Autentifkasi Kerberos bisa kompatibel dengan browser engine seperti Modzilla Firefox, Google Chrome, Safari serta sistem operasi Windows, Linux, Mac OS. Pengembangan teknologi autentifikasi juga dilengkapi dengan penyediaan layanan proxy server, terutama untuk mengakses sumber-sumber elektronik berlisensi dari luar kampus. Disamping itu penggunaan proxy server juga diterapkan pada internal jaringan kampus. Penggunaan VPN (Virtual Private Network) merupakan fasilitas alternatif bagi pengguna untuk mengakses dari luar kampus. Perpustakaan ITB dan MIT menyediakan akses luar kampus melalui
sarana VPN untuk mengidentifikasi pengguna perpustakaan. Dengan penyediaan VPN, pengguna ketika mengakses dari luar kampus ITB dikondisikan seperti mengakses dari dalam kampus ITB. Perpustakaan ITB mengembangkan aplikasi VPN dengan berbasis open source. anggota
difungsikan
sebagai
Demikian pula perpustakaan UI, akun
autentifikasi
anggota
perpustakaan
dan
dikembangkan dari aplikasi berbasis open source. Sedangkan untuk mengakses sumber elektronik berlisensi dari luar kampus UI, pengguna perpustakaan difasilitasi dengan penyediaan kode masuk dari masing-masing sumber elektronik berlisensi. Keterkaitan teknologi autentifikasi berkaitan dengan fitur personalisasi dan kustomisasi, seperti pengguna dapat memilih jenis browser engine atau sistem operasi komputer untuk mengakses sumber pengetahuan. Stanford University mengombinasikan teknologi autentifikasi dengan aplikasi WebAuth, sedangkan MIT dengan aplikasi Touchtone. Demikian pula dengan perpustakaan UI, teknologi autentifikasi sebagai bagian dari pengembangan sarana penelusuran Lontar. Teknologi proxy server dapat digunakan untuk mengakses sumber elektronik berlisensi (electronic
resources)
dari luar
institusi dengan
mensyaratkan identitas anggota insititusi. Beberapa sumber elektronik berlisensi mensyaratkan suatu IP address institusi untuk disimpan dalam server penyedia sumber elektronik berlisensi. Ketika IP address pengguna teridentifikasi dalam server, maka proxy server milik penyedia sumber elektronik mengijinkan pengguna untuk masuk ke sumber elektronik tersebut. Beberapa penyedia sumber elektronik berlisensi mensyaratkan penggunaan IP address meskipun di dalam lingkungan institusi. Perpustakaan Stanford University dan Harvard University menggunakan library proxy untuk mengakses sumber elektronik berlisensi. Perpustakaan MIT dan UGM menggunakan aplikasi yang sama yaitu EZ Proxy untuk mengakses sumber elektronik berlisensi.
4.1.4
Manajemen Sitasi
Manajemen sitasi merupakan sarana yang disediakan perpustakaan untuk mendukung pengguna perpustakaan dalam mengelola sitasi dan daftar pustaka.
Pemanfaatan sitasi dan daftar pustaka diperoleh dari hasil pencarian sumber elektronik berlisensi, dan dapat dikombinasikan dengan sitasi yang diperoleh dari hasil pencarian dari sarana penelusuran lainnya. Tabel 5 Manajemen sitasi
Sarana Sitasi
Stanford University
Dalam elektronik berlisensi Sarana sitasi lain
Harvard University
√
√
Refworks EndNote Zotero
Refworks EndNote Zotero
MIT
UI
UGM
ITB
√
√
√
√
Refworks EndNote Zotero Mendeley
Refworks
Zotero
--
√= ketersediaan Pada Tabel 5 disajikan bahwa keenam perpustakaan perguruan tinggi menggunakan sarana manajemen sitasi yang sudah ada dalam sumber elektronik berlisensi.
Setiap
sumber
elektronik
berlisensi memiliki menu
untuk
menciptakan sitasi dan daftar pustaka meskipun tidak selengkap tambahan sarana manajemen sitasi. Sarana manajemen sitasi tambahan seperti RefWorks, EndNote dan Zotero digunakan perpustakaan Stanford University, Harvard University, MIT, sedangkan Refworks digunakan perpustakaan UI, Zotero digunakan perpustakaan UGM, serta Mendeley digunakan perpustakaan MIT. Beberapa sarana manajemn sitasi diperoleh secara gratis karena aplikasi sitasi tersebut berbasis open source seperti Reference Manager dan Zotero, meskipun fungsi-fungsinya lebih sedikit dibanding dengan sarana manajemen sitasi yang diperoleh dengan cara berlangganan atau berbayar seperti Refworks dan EndNote. Kelebihan dari Refworks dan EndNote dibanding dengan sarana menajemen sitasi lainnya, karena kedua aplikasi ini berbasis web, sehingga memfasilitasi pengguna untuk mengakses dari berbagai tempat dan terhubung dengan internet. Aplikasi EndNote tersedia dalam dua bentuk: perangkat lunak (desktop) dan diakses melalui internet. Penggunaan manajemen sitasi pada
perpustakaan Stanford University, Harvard University, MIT mensyaratkan autentifikasi keanggotaan institusi. Manfaat sarana manajemen sitasi (a) memfasilitasi pengguna untuk bekerja secara multitasking dalam mencari informasi dari sarana penelusuran, dan (b) secara bersamaan dapat memindahkan sitasi atau daftar pustaka dari sarana manajemen sitasi ke dalam suatu tulisan yang sedang dikerjakan pengguna perpustakaan. Hal ini mempersingkat pekerjaan membuat sitasi dan daftar pustaka secara manual. Pilihan sitasi dan daftar pustaka yang ada dalam sarana manajemen sitasi seperti APA style, MLA style, Turabian style dan sebagainya. Kemudahan yang diberikan sarana manajemen sitasi menunjukkan ketersediaan fitur personalisasi dan kustomisasi yang diberikan perpustakaan bagi pengguna untuk mengelola sitasi secara mandiri dan memilih format daftar pustaka yang diinginkan.
4.1.5
Teknologi Penghubung OpenURL Link Resolver Pada Tabel 6 disajikan penggunaan OpenURL Link Resolver sebagai
penghubung sitasi. Tabel 6 Teknologi penghubung OpenURL Link Resolver
Open URL Link Resolver SFX Full Text Finder
Stanford University √
Harvard University √
MIT √
UI
UGM
ITB
--
--
--
√=ketersediaan Pada Tabel 6 disajikan penggunaan OpenURL Link perpustakaan Harvard University, Standford University dan MIT. Ketiga website perpustakaan perguruan tinggi ini menggunakan aplikasi yang sama yaitu SFX Full Text Finder. Penerapan OpenURL Link Resolver sebagai penghubung sitasi terbatas pada sumber-sumber elektronik berlisensi, meskipun sumber elektronik berlisensi memiliki antarmuka pencarian berbeda.
Perpustakaan menyediakan teknologi OpenURL Link Resolver dengan tujuan memfasilitasi pengguna dalam mencari artikel lengkap melalui sitasi yang dimiliki. Fungsi OpenURL Link Resolver untuk menghubungkan suatu sitasi artikel jurnal ke sumber elektronik berlisensi sehingga diperoleh artikel lengkap. Manfaat yang diperoleh dengan penyediaan penghubung sitasi untuk mempercepat
pencarian
artikel,
dengan
mekanisme
kerja,
pengguna
memasukkan kata kunci, misal: nama jurnal, volume jurnal, tahun terbit pada antarmuka OpenURL Link Resolver, maka teknologi OpenURL Link Resolver mencari artikel lengkap pada sumber elektronik berlisensi tersebut. Pendit (2008) menyatakan mekanisme OpenURL link resolver merupakan program yang dapat membaca metadata untuk kepentingan pencari informasi. Beberapa aplikasi OpenURL Link Resolver lainnya seperti 360 Link dan CrossRef.
4.1.6
Kategorisasi Pengetahuan Analisis pada fitur kategorisasi pengetahuan dari keenam website
perpustakaan perguruan tinggi disajikan pada Tabel 7. Kategorisasi pengetahuan dalam analisis ini merupakan pengelompokan pengetahuan yang disusun oleh masing-masing perpustakaan dan ditampilkan dalam website perpustakaan. Pola pengelompokan biasanya ditampilkan dalam bentuk direktori subyek atau keilmuan dari perguruan tinggi bersangkutan. Tabel 7 Kategorisasi pengetahuan Kategori Pengetahuan
Stanford University
Harvard University
subyek
UI tipe koleksi
UGM
ITB
--
--
Jenis kategori
subyek
Dihubungkan pada sarana penelusuran
√
√
√
√
√
√
√
--
√
--
--
--
Dihubungkan pada pustakawan subyek √ = ketersediaan
subyek
MIT
Dari analisis pada Tabel 7 disajikan ketersediaan kategorisasi pengetahuan. Pada website perpustakaan Stanford University, Harvard University dan MIT, kategorisasi pengetahuan disusun berdasarkan subyek (research guide), kemudian setiap subyek dibagi lagi hingga subyek yang paling rinci. Kategorisasi pengetahuan yang disajikan website perpustakaan UI berdasarkan tipe koleksi dan disusun secara alfabet. Kategorisasi pengetahuan dapat disebut direktori subyek yang dihubungkan dengan pustakawan subyek dengan tujuan memudahkan bagi pengguna untuk berkonsultasi secara personal untuk mendiskusikan suatu topik tertentu. Ketersediaan direktori pustakawan dihubungkan dengan direktori subyek terdapat pada perpustakaan Stanford University, Harvard University dan MIT. Hal ini menunjukkan ketiga perguruan tinggi ini merupakan perguruan tinggi yang selalu berada dalam rangking sepuluh teratas dunia sebagai World Class University (webometrics). Disamping itu pula lingkup pengetahuan dari Stanford University, Harvard University dan MIT lebih luas dan beragam, sehingga kebutuhan pustakawan subyek menjadi sesuatu yang penting. Setiap subyek yang tersedia disesuaikan dengan jenis pustakawan subyek, dilengkapi alamat kontak untuk berkomunikasi. Ketersediaan direktori subyek atau ahli merupakan kemampuan organisasi untuk memetakan kompetensi personal dari suatu organisasi. Setiarso et al. (2009) menyatakan direktori subyek atau staf berfungsi sebagai penghubung antara pengguna dengan kompetensi seseorang dalam organisasi. Dalam perpustakaan perguruan tinggi ketersediaan pustakawan subyek bersifat bantuan personal bagi pengguna perpustakaan. Secara keseluruhan pengelompokan pengetahuan dari keenam website perpustakaan ini dihubungkan dengan sarana penelusuran dan keragaman jenis koleksi. Pengelompokan pengetahuan sebaiknya berdasarkan subyek, karena pengguna lebih cenderung mencari pengetahuan berdasarkan subyek atau topik. Daneshgar et al. (2008) menyatakan pengelompokan pengetahuan berdasarkan subyek merupakan proses konversi pengetahuan yaitu kombinasi (model SECI) disebut sebagai bibliografi subyek.
Manfaat yang diperoleh dengan pengelompokan berdasarkan subyek selain memberi kemudahan, juga menunjukkan peta subyek yang dimiliki suatu perguruan tinggi, sekaligus sebagai kustomisasi yang disajikan perpustakaan bagi pengguna melalui ketersediaan subyek pengetahuan. Kategorisasi pengetahuan dengan dukungan teknologi berbasis web merupakan bagian mekanisme sistem manajemen pengetahuan melalui knowledge discovery systems. Pengurutan pengetahuan dengan sistem tertentu dalam mekanisme sistem manajemen pengetahuan dapat memunculkan pengetahuan baru.
4.1.7
Sarana Penelusuran Pengetahuan yang sudah dikelompokkan agar mudah dicari, maka perlu
disediakan sarana penelusuran untuk mempermudah dan mempercepat temu kembali informasi dan pengetahuan.
Tabel 8 Sarana penelusuran Sarana Penelusuran
Stanford Harvard MIT University University
UI
UGM
ITB
Jumlah sarana penelusuran
9
14
6
4
7
3
Dihubungkan dengan kategori pengetahuan
√
√
√
√
√
√
Dilengkapi LibX Toolbar
√
√
√
--
--
--
√ = ketersediaan Pada Tabel 8 disajikan beberapa sarana penelusuran yang disediakan perpustakaan. Sarana penelusuran untuk koleksi tercetak (buku, audio visual, dan sebagainya) berbasis web disebut Web Online Public Access Catalog atau disingkat WebPAC dengan hasil pencarian berupa data bibliografi koleksi tersebut. Sarana penelusuran sumber elektronik berlisensi dibedakan antara electronic books dengan electronic journals maupun jenis basisdata elektronik
lainnya. Demikian pula untuk koleksi digital, seperti karya ilmiah institusi memiliki sarana penelusuran tersendiri. Keenam website perpustakaan perguruan tinggi menyediakan sarana penelusuran yang disesuaikan dengan jenis koleksi atau kategori pengetahuan. Penjelasan sarana-sarana penelusuran sebagai berikut: a)
Sarana penelusuran perpustakaan Stanford University yaitu: 1. SearchWorks sebagai WebPAC untuk pencarian koleksi perpustakaan seperti buku, periodikal, microformat, conference proceeding, musicrecording, tesis dan sebagainya (multiple resources). 2. Socrates Stanford University Legacy catalog (katalog Stanford versi lama). 3. Database and article merupakan pencarian pangkalan data dan artikel jurnal elektronik yang sudah disusun berdasarkan subyek. 4. xSearch untuk pencarian artikel dari sumber-sumber elektronik berlisensi. Sarana penelusuran xSearch menggunakan teknologi federated searching sebagai antarmuka pencarian simultan. 5. Cousework
Stanford
University
catalog,
merupakan
sarana
penelusuran materi perkuliahan. Untuk mengakses katalog ini mensyaratkan autentifikasi anggota melalui menu MyAccount. 6. Library catalogs, merupakan link dengan katalog online cabang dari perpustakaan Stanford University maupun dengan katalog induk Stanford dalam WorldCat dan Google Book Search Project. Pada pencarian WorldCat mensyaratkan juga autentifikasi sebagai anggota perpustakaan. 7. E-Resources, meliputi e-journals, e-books dan text collection, image collection dan digital collections (koleksi digital internal Stanford University). Khusus untuk e-journals dilengkapi dengan protokol OpenURL link resolver sebagai penghubung sitasi. 8. Special Collection & University Archives merupakan sarana penelusuran untuk arsip universitas dan koleksi yang memiliki nilai histori.
9. Social Science Data and Software, merupakan sarana penelusuran untuk data-data ilmu sosial serta khusus pada data statistik.
b) Sarana penelusuran perpustakaan Harvard University yaitu: 1.
HOLLIS (Harvard Library catalog) merupakan sarana penelusuran sebagai WebPAC, dengan pilihan pencarian lebih luas (advanced search). Jenis koleksi dalam HOLLIS berupa buku, jurnal, manuskrip, dokumen pemerintah, music scores, sound recording, visual materials, dan data files.
2.
HOLLIS Classic sebagai sarana penelusuran katalog versi lama dari HOLLIS.
Sarana penelusuran HOLLIS dan HOLLIC Classic
merupakan WebPAC yang dimiliki perpustakaan Harvard University. 3.
E-Resources merupakan sarana penelusuran untuk basisdata elektronik (termasuk didalamnya indeks artikel, ensiklopedia, dan sebagainya).
4.
Metalib+, merupakan sarana penelusuran untuk artikel jurnal elektronik dengan menggunakan strategi pencarian secara simultan.
5.
Harvard Cross-Catalog Search merupakan sarana penelusuran bersifat integrasi dari beberapa sarana penelusuran seperti Harvard Library catalog (HOLLIS dan HOLLIS Classic), serta sarana penelusuran basisdata elektronik.
6.
DASH, merupakan sarana penelusuran untuk koleksi digital ilmiah (Digital access to Scholarship) secara terbuka (open access).
7.
Geospatial Library merupakan sarana penelusuran digital maps dan geospatial data.
8.
Google Book Search merupakan sarana penelusuran koleksi buku dalam
Google Books dengan akses terbatas untuk anggota
perpustakaan. 9.
Google Scholar merupakan sarana penelusuran artikel jurnal ilmiah, buku, manuskrip, karya ilmiah (tesis), abstrak dengan akses terbatas untuk anggota perpustakaan.
10. WorldCat merupakan sarana penelusuran melalui katalog induk WorldCat.
11. IQSS Dataverse, merupakan sarana penelusuran untuk basisdata penelitian ilmu sosial. 12. OASIS (Online Archival Information Aids), merupakan sarana penelusuran basisdata khusus koleksi arsip dan manuskrip. 13. VIA (Visual Information Access) merupakan sarana penelusuran untuk basisdata gambar, karya, foto, dan sebagainya. Informasi dari VIA dapat diakses secara terbuka (free access). 14. WAX, merupakan sarana penelusuran khusus koleksi web archive Harvard University yang pernah dikembangkan. 15. Tautan dengan WebPAC perpustakaan perguruan tinggi lainnya.
c)
Sarana penelusuran perpustakaan MIT yaitu: 1.
Catalog Barton dan MIT’s WorldCat untuk mencari buku, koleksi audio visual, tugas akhir, dari WebPAC perpustakaan MIT dan perpustakaan seluruh dunia yang tergabung dalam WorldCat. Pengguna dari MIT dapat melakukan peminjaman dan pemesanan buku melalui menu yang tersedia dalam Catalog Barton dan MIT’S WorldCat.
2.
E-books yang terbagi dua, yaitu Barton E-resources untuk mencari koleksi dalam format elektronik dan HathiTrust Digital Library merupakan union catalog perpustakaan MIT dengan institusi lainnya dengan menggunakan aplikasi Hathi Trust Digital Library dan tersedia untuk publik.
3.
Vera dengan Vera multisearch interface untuk mencari artikel jurnal dan koleksi lainnya dari berbagai sumber informasi elektronik dan basisdata dengan pencarian secara simultan. Pada sarana penelusuran Vera multisearch interface menggunakan prinsip federated search untuk pencarian artikel jurnal elektronik dan basisdata berlisensi.
4.
Barton Course Research, untuk mencari materi kuliah. Akses terbatas dan memerlukan autentifikasi untuk mengakses materi kuliah.
5.
DSpaceMIT dan MIT Open Access Articles, untuk mencari koleksi dalam kategori repositori institusi, dan artikel. Kedua sarana
penelusuran menggunakan aplikasi DSpace dan menyediakan akses terbuka (open access) kepada publik. 6.
Dome, merupakan sarana penelusuran untuk mencari gambar yang telah didigitalisasikan seperti foto, map, dokumen dan sebagainya.
d) Sarana penelusuran perpustakaan UI yaitu: 1.
Lontar untuk pencarian koleksi berupa koleksi tercetak baik buku, audio visual, jurnal, majalah (data bibliografi) dan koleksi digital (karya ilmiah sivitas akademika UI). Lontar sebagai WebPAC dan dikembangkan dengan perangkat lunak berbasis open source.
2.
Federated Search untuk pencarian secara simultan pada artikel dari sumber elektronik berlisensi.
3.
Portal Jurnal untuk pencarian artikel jurnal yang diterbitkan UI menggunakan aplikasi Open Journal System (OJS).
4.
Open Archive Search sebagai portal penelusuran untuk institutional repository yang ada di Universitas Indonesia.
e)
Sarana penelusuran perpustakaan UGM yaitu: 1.
Katalog sebagai WebPAC untuk pencarian koleksi buku, jurnal, skripsi yang menjadi koleksi di perpustakaan.
2.
Electronic and Theses Databases untuk pencarian koleksi tesis dan disertasi (teks lengkap).
3.
Jurnal UGM untuk pencarian artikel jurnal yang diterbitkan UGM.
4.
Portal i-Library Yogyakarta, merupakan katalog induk bersama dari jaringan perpustakaan perguruan tinggi (INHERENT), dengan pembatasan pada jenis koleksi buku, laporan penelitian dan jurnal.
5.
Konten lokal, berupa karya ilmiah hasil penelitian, pidato ilmiah, pengukuhan rektor, prosiding, seminar/lokakarya/konferensi, artikel jurnal ilmiah/majalah
6.
Katalog induk perpustakaan UGM
7.
Koleksi Langka Hatta Center.
8.
Sarana penelusuran dari sumber elektronik berlisensi yang dilanggan.
f)
Sarana penelusuran perpustakaan ITB yaitu: 1.
Online catalogues untuk pencarian koleksi buku, skripsi
2.
Ganesha Digital Library (GDL) untuk pencarian koleksi digital dan materi perkuliahan.
3.
Katalog induk dari cabang perpustakaan dalam lingkungan ITB.
4.
Electronic collection untuk pencarian konten digital karya orang luar ITB yang diperlukan sivitas akademika ITB dalam mendukung Tridhama perguruan tinggi. Sarana penelusuran terbatas untuk sivitas akademika ITB.
5.
Sarana penelusuran dari sumber elektronik berlisensi yang dilanggan (electronic journals dan electronic books).
Berdasarkan pengamatan tentang sarana penelusuran yang disajikan dari Tabel 8 menunjukkan: 1. Sarana penelusuran disediakan berbeda-beda, disesuaikan dengan kategori pengetahuan yang dimiliki keenam perpustakaan perguruan tinggi. Pada website perpustakaan Stanford University, Harvard University dan MIT memiliki
sarana
penelusuran
lebih
beragam
dibandingkan
dengan
perpustakaan UI, ITB dan UGM. Hal ini menunjukkan ketiga perguruan tinggi luar negeri tersebut memiliki kekuatan subyek pengetahuan lebih besar, sehingga menyediakan berbagai pilihan sarana penelusuran untuk memudahkan pengguna mencari pengetahuan yang diinginkan. Penyajian berbagai sarana penelusuran juga menunjukkan adanya fitur kustomisasi sesuai karakteristik pengguna perpustakaan. 2. Perpustakaan Stanford University, Harvard University, MIT dan UI memiliki integrasi pencarian dengan penerapan teknologi federated searching yaitu sarana penelusuran sumber elektronik berlisensi. Seperti perpustakaan MIT dengan sarana penelusuran Vera untuk pencarian artikel jurnal dan basisdata elektronik. Sedangkan perpustakaan Stanford University dengan sarana penelusuran xSearch untuk pencarian artikel dari sumber-sumber elektronik berlisensi. Perpustakaan Harvard University menerapkan strategi federated search dengan sarana penelusuran Cross Search pada Electronic Resources dengan menyediakan aplikasi teknologi Metalib+.
Perpustakaan UI
menggunakan strategi federated search pada pencarian artikel jurnal elektronik berlisensi yang disebut Deep web technologies. Dari analisis tersebut, penerapan teknologi federated searching diterapkan pada pencarian artikel sumber elektronik berlisensi 3. Pada website perpustakaan Stanford University, Harvard University, MIT memiliki tautan dengan sarana penelusuran materi perkuliahan. Sedangkan pada website perpustakaan ITB, tautan materi perkuliahan diarahkan pada sarana penelusuran koleksi digital (GDL). Pada website perpustakaan UI dan UGM belum menampilkan tautan dengan sistem manajemen perkuliahan. 4. Perpustakaan
Stanford
University,
Harvard
University,
dan
MIT
menyediakan tautan dengan katalog induk dunia (WorldCat) sebagai bantuan sarana penelusuran lainnya yang disajikan ketiga perpustakaan tersebut. Keberadaan katalog induk ini sebenarnya memfasilitasi pengguna untuk mendapatkan koleksi bila koleksi tersebut tidak tersedia dalam perpustakaan anggota katalog induk.
Perpustakaan Stanford University, Harvard
University, dan MIT memiliki kolaborasi dalam bentuk katalog induk lainnya seperti beberapa afiliasi perpustakaan per wilayah. Penyediaan interlibrary loan memfasilitasi pengguna untuk meminjam koleksi tanpa perlu mendatangi perpustakaan tersebut. Hal ini menunjukkan kelebihan layanan perpustakaan. Ketersediaan katalog induk dan fasilitas silanglayan menunjukkan bahwa perpustakaan perguruan tinggi luar negeri sudah mengimplementasikan prinsip silanglayan antar perpustakaan dengan dukungan teknologi web. Sedangkan perpustakaan di Indonesia sampai saat ini masih minim dalam menerapkan interlibrary loan dan masih terbatas dengan baca di tempat atau fotokopi. Perpustakaan UGM sudah memiliki jaringan dalam katalog induk (union catalog). Katalog induk yang dibangun merupakan gabungan dari 10 katalog melalui jaringan INHERENT, termasuk didalamnya perpustakaan UI dan ITB yang disebut portal i-Library Camp2share (platform jaringan INHERENT) dan terbatas pada jenis katalog buku, hasil penelitian dan jurnal terbitan lokal. Berdasarkan wawancara dengan penanggung jawab TI perpustakaan UGM dan ITB, semua aplikasi yang digunakan dalam sarana penelusuran (kecuali sumber elektronik
berlisensi) dikembangkan oleh internal perpustakaan dengan aplikasi berbasis open source. 5. Portal jurnal Makara merupakan pencarian untuk artikel jurnal yang diterbitkan oleh program studi di Universitas Indonesia.
Aplikasi yang
digunakan adalah Open Journal System (OJS) berbasis open source. Aplikasi OJS sudah banyak digunakan perguruan tinggi di Indonesia dalam mengelola jurnal internal dan dipublikasi secara online. 6. Untuk
mempercepat pencarian
pada
sarana
penelusuran
WebPAC,
perpustakaan Stanford University, Harvard University dan MIT dilengkapai aplikasi tambahan yaitu LibX Toolbar berbasis open source. Fungsi aplikasi LibX Toolbar sebagai sarana bantuan yang difungsikan sebagai tambahan pada browser (browser plugin) yang terintegrasi dengan sarana penelusuran WebPAC. Proses kerja LibX Toolbar adalah ketika pengguna membuka suatu browser engine melalui LibX Toolbar, maka pengguna secara otomatis dapat mencari
koleksi
melalui
WebPAC
tanpa
harus
membuka
sarana
penelusurannya, karena sudah ditambahkan (add-on) pada WebPAC tersebut. Kelebihan yang didapatkan dari LibX Toolbar adalah pencarian informasi menjadi lebih cepat. Aplikasi ini bisa mendukung beberapa browser engine: Modzilla Firefox, Google Chrome dan Internet Explorer. 7. Pengembangan sarana-sarana penelusuran sebagian besar menggunakan perangkat lunak berbasis open source, seperti pada sarana-sarana penelusuran perpustakaan UGM, UI dan ITB dikembangkan oleh internal perpustakaan. Hal ini menunjukkan penggunaan perangkat lunak open source mampu meminimalkan biaya, waktu dan tenaga, serta kesempatan memodifikasi aplikasi sesuai kebutuhan. Disamping itu adanya komunitas pengembang open source sehingga dapat berbagi informasi. 8. Secara keseluruhan ketersediaan sarana penelusuran beragam disesuaikan dengan keragaman jenis koleksi atau pengetahuan yang dimiliki. Hal ini ditampilkan perpustakaan Stanford University, Harvard University, MIT dan UGM. Penyediaan suatu sarana penelusuran disesuaikan dengan kebutuhan deskripsi suatu koleksi disajikan. Setiap jenis koleksi membutuhkan cara pengolahan tersendiri terutama dalam deskripsi data bibliografi yang
disajikan kepada pengguna. Kebutuhan deskripsi koleksi arsip universitas bisa saja berbeda dengan koleksi buku. Demikian pula untuk koleksi elektronik seperti karya ilmiah perguruan tinggi, ataupun materi perkuliahan. Hal ini jelas mempengaruhi kebutuhan penyediaan sarana penelusuran yang khusus pula. Dilihat dari sisi perpustakaan, ketersediaan berbagai jenis sarana penelusuran merupakan kustomisasi sarana penelusuran disesuaikan dengan kebutuhan dan karakteristik pengguna. Tetapi disisi lain, bagi pengguna tertentu dapat menimbulkan kesulitan untuk memilih berbagai sarana penelusuran yang ada secara tepat. Bila dikaitkan dengan tren pencarian informasi di internet dengan model mesin pencari Google yang lebih diminati orang, dibanding sarana penelusuran perpustakaan, maka perpustakaan sebaiknya menyediakan suatu sistem pencarian yang mampu mengintegrasikan sarana-sarana penelusuran yang ada tanpa menghilangkan sarana penelusuran itu sendiri, karena keragaman sarana penelusuran menunjukkan (1) kekayaan pengetahuan yang ingin disajikan perpustakaan, (2)
kemampuan
perpustakaan
mengorganisasikan
sumber-sumber
pengetahuan dengan baik dan spesifik. Teknologi portal sendiri berfungsi menghubungkan dan menyediakan suatu sistem terintegrasi dengan penyediaan akses melalui satu titik masuk (single search interface) ke berbagai sumber pengetahuan yang ada.
4.1.8
Antarmuka Pencarian Pada Tabel 9 disajikan analisis tentang antarmuka pencarian. Antarmuka
pencarian dalam analisis ini difokuskan pada antarmuka pencarian tunggal sebagai titik masuk bagi pengguna untuk mencari informasi dan pengetahuan. Pembahasan pada antarmuka pencarian berkaitan dengan pembahasan sarana penelusuran yang sudah disajikan pada Tabel 8.
63
Tabel 9 Antarmuka pencarian
Antarmuka pencarian
Stanford Harvard University University
MIT
UI
UGM
ITB
Antarmuka pencarian sarana penelusuran
√
√
√
√
√
√
Antarmuka pencarian terintegrasi
--
--
--
--
--
--
√ = ketersediaan Analisis antarmuka pencarian pada Tabel 9 merupakan antarmuka pencarian utama dan ditampilkan pada halaman pencarian. Dari keenam website perpustakaan perguruan tinggi di atas belum ditampilkan antarmuka pencarian tunggal sebagai integrasi semua sarana penelusuran yang dimiliki. Perpustakaan Harvard University memiliki antarmuka pencarian melalui penyediaan kotak pencarian tunggal, tetapi terbatas pada pencarian koleksi dengan data bibliografi (WebPAC). Sedangkan perpustakaan Stanford University, MIT, UI, UGM dan ITB belum menyediakan antarmuka pencarian tunggal dengan fungsi sebagai antarmuka pencarian utama sebagai integrasi berbagai sarana penelusuran yang dimiliki. Antarmuka pencarian yang ditampilkan keenam website merupakan antarmuka dari masing-masing sarana penelusuran. Antarmuka pencarian yang berfungsi sebagai antarmuka terintegrasi terbatas pada pencarian sumber elektronik berlisensi, dan disediakan perpustakaan Stanford University, Harvard University, MIT dan UI (lihat Tabel 8).
Aplikasi Blacklight digunakan
perpustakaan Stanford University untuk antarmuka sarana penelusuran; AquaBrowser digunakan perpustakaan Harvard University sebagai antarmuka sarana penelusuran WebPAC; aplikasi Aleph digunakan perpustakaan MIT sebagai antarmuka sarana penelusuraan Catalog Barton.
4.1.9
Media Penyampaian Berita dan Kegiatan Pada Tabel 10 disajikan hasil identifikasi pada penggunaan media
penyampaikan berita dan kegiatan perpustakaan. Tabel 10 Media penyampaian berita dan kegiatan Media penyampaian berita
Stanford University
Halaman depan Blog
√
RSS Feeds Web 2.0
√
Harvard University √
MIT
UI
UGM √
ITB
√
√
√
--
√
--
--
--
√
√
√
--
--
--
√
√
√
√
--
--
√= ketersediaan Pada Tabel 10 disajikan penggunaan media untuk penyampaian berita dan kegiatan perpustakaan sebagai berikut: 1. Halaman depan website dijadikan media untuk menyampaikan berita dan kegiatan oleh keenam perpustakaan perguruan tinggi. Penyampaian berita dalam website sebagian besar organisasi disajikan pada halaman depan website, dengan maksud pengunjung website pasti melihat berita dan kegiatan ketika membuka halaman depan website. 2. Perpustakaan Stanford University, Harvard University dan MIT menggunakan media lain yaitu RSS Feeds. Berita dan kegiatan yang disampaikan melalui RSS Feeds dapat berupa arsip berita maupun berita yang akan datang. Disamping itu pula melalui RSS Feeds dapat ditampilkan berdasarkan topik, sehingga mempermudah pengguna website perpustakaan untuk memilih berita yang diinginkan. Pemanfaatan teknologi RSS Feeds sebenarnya mempemudah pengguna perpustakaan untuk mendapatkan berita dan kegiatan terbaru tanpa harus membuka halaman website perpustakaan tersebut. Teknologi RSS Feeds
65
berkaitan dengan media blog. Seperti pada website perpustakaan MIT, penggunaan blog dikombinasikan dengan RSS Feeds. 3. Media blog digunakan oleh perpustakaan Stanford University dan MIT untuk menyampaikan berita dan kegiatan perpustakaan. Aplikasi blog dikombinasikan dengan teknologi RSS Feeds diimplementasikan perpustakaan MIT untuk menyampaikan berita dan kegiatan. Blog digunakan perpustakaan MIT tidak hanya sebagai media penyampaian berita, tetapi menghadirkan partisipasi aktif bagi anggota perpustakaan untuk mengikuti kegiatan melalui pendaftaran anggota. Sedangkan media blog digunakan perpustakaan Stanford University dalam bentuk diskusi online berupa pemberian tanggapan terhadap koleksi terbaru. Penilaian ataupun tanggapan seperti itu merupakan tacit knowledge yang seharusnya dapat dikelola oleh perpustakaan. Diskusi melalui blog merupakan implementasi knowledge capture systems dengan memfasilitasi masuknya ide atau pendapat pengguna, dan implementasi knowledge sharing systems dengan membagikan ide tersebut kepada pengguna blog perpustakaan lainnya. Penggunaan blog dalam organisasi merupakan salah satu implikasi pemanfaatan teknologi informasi untuk mengelola tacit knowledge. Pengetahuan tacit sulit diformulisasikan karena tertanam dalam benak seseorang, sehingga dibutuhkan teknologi informasi untuk mengeluarkan tacit knowledge tersebut. Konversi tacit knowledge menjadi tacit knowledge ataupun explicit knowledge difasilitasi dengan teknologi informasi, misalnya blog, sebagai media penyampaian ide atau pendapat atau membangun gagasangagasan, sehingga memfasilitasi lahirnya pemikiran baru. Ide-ide dalam benak pengguna perpustakaan dapat difasilitasi dengan harapan dapat membangun komunitas berdasarkan kesamaan minat dan keahlian atau menciptakan jaringan-jaringan sosial secara personal. 4. Aplikasi web 2.0 seperti Facebook, Twitter digunakan oleh perpustakaan MIT,
Stanford
University,
Harvard
University
dan
UI
untuk
menyampaikan berita dan kegiatan. Saat ini web 2.0 (Facebook dan Twitter) merupakan media yang paling banyak digunakan orang untuk
membangun jejaring sosial. Peluang membangun jejaring sosial dapat digunakan perpustakaan untuk menyampaikan berita atau kegiatan. Kelebihan aplikasi web 2.0 dapat diakses secara mobile, sehingga pengguna
perpustakaan
dapat
berinteraksi
kapanpun
dengan
perpustakaan.
4.1.10 Bantuan Pustakawan Analisis pada Tabel 11 adalah jenis bantuan yang diberikan perpustakaan bagi penggunanya. Tabel 11 Bantuan pustakawan
Bantuan Perpustakaan
Stanford University
Harvard University
MIT
UI
UGM
ITB
Telepon, e-mail
√
√
√
√
√
√
Chat
√
--
√
--
√
--
Pustakawan subyek
√
√
√
--
--
--
FAQ
√
√
√
--
--
--
Form online
--
√
√
--
--
--
Panduan online
√
√
√
--
--
--
√ = ketersediaan Pada Tabel 11 disajikan identifikasi jenis bantuan perpustakaan yang diberikan bagi pengguna perpustakaan sebagai media bantuan dan komunikasi. Analisis terhadap jenis bantuan perpustakaan menunjukkan: a) Layanan e-mail dan telepon digunakan keenam perpustakaan perguruan tinggi, tetapi tidak semua perpustakaan memberikan layanan e-mail terbuka bagi pengguna di luar insititusi. Perpustakaan MIT hanya memberikan layanan e-mail secara terbatas bagi anggota MIT. Media e-mail pada website perpustakaan Stanford University disediakan dalam bentuk interaktif berupa form isian. Layanan e-mail dari Stanford University dan Harvard University
diberikan secara terbuka kepada internal maupun eksternal dari kedua institusi tersebut. b) Layanan chat diberikan oleh perpustakaan Stanford University dan UGM. Sedangkan layanan chat pada perpustakaan Stanford University bisa dimanfaatkan baik dari dalam maupun luar anggota perpustakaan. Layanan chat dan e-mail merupakan penerapan sarana pemanfaatan teknologi informasi untuk memfasilitasi pengelolaan tacit knowledge dengan cara berbagi pengalaman atau keahlian (knowledge sharing). Ketersediaan teknologi
informasi
dapat
dimanfaatkan sebagai
sarana
mengelola
pengetahuan yang masih berada dalam pikiran anggota perpustakaan untuk dibagikan kepada anggota lainnya. Penciptaan pengetahuan dilakukan dengan mengkonversi tacit knowledge dari anggota perpustakaan atau pustakawan menjadi tacit knowledge bagi anggota perpustakaan lainnya melalui media e-mail dan chat perpustakaan. c) Konversi
pengetahuan
dengan
bentuk
sosialisasi
(model
SECI)
diimplementasikan dengan e-mail, chat dan blog. Sedangkan aspek eksternalisasi melalui penyediaan FAQ (kumpulan pertanyaan dan jawaban) sebagai sarana untuk mencipta dan berbagi pengetahuan melalui proses konversi pengetahuan tersebut. Mengacu pendapat Daneshgar et al. (2008) bahwa FAQ yang disimpan dalam basisdata merupakan proses eksternalisasi dengan mengkonversi tacit knowledge menjadi explicit knowledge. Setiap pertanyaan yang pernah diajukan dikelompokkan dalam beberapa kategori topik pertanyaan untuk mempermudah ditelusur kembali. Pada website perpustakaan Harvard University disediakan sarana penelusuran khusus untuk FAQ.
Pengguna dapat mencari topik-topik yang pernah diajukan
dalam FAQ dan tidak perlu lagi mengajukan pertanyaan yang sudah pernah ada. Topik pertanyaan dan jawaban dalam FAQ tidak selalu berasal dari pertanyaan yang diajukan pengguna, tetapi dapat juga dibuat pustakawan. Fasilitas seperti ini dapat mempersingkat pekerjaan pustakawan dalam menjawab
pertanyaan
pengguna.
Becerra-Fernandez
et
al.
(2004)
menyatakan FAQ berbasis web adalah suatu produk repositori pengetahuan elektronik dan memberi manfaat bagi perpustakaan untuk menyimpan dan
memelihara tacit knowledge dengan dukungan teknologi berbasis web. Penyediaan pertanyaan dapat berdasarkan minat, keahlian, karakteristik pengguna perpustakaan ataupun kategorisasi pengetahuan yang disediakan. d) Pustakawan subyek disediakan oleh perpustakaan MIT, Harvard University dan Stanford University. Hal ini menunjukkan subyek pengetahuan dari ketiga perguruan tinggi tersebut diorganisasikan lebih baik. Ketersediaan pustakawan subyek dikaitkan dengan kategorisasi pengetahuan (lihat Tabel 7). Setiap pustakawan subyek memberi konsultasi sesuai bidang pengetahuan yang menjadi kompetensi pustakawan tersebut. Hal ini menunjukkan ketersediaan pustakawan subyek dianggap memiliki keahlian tertentu. Layanan seperti ini bersifat personal yang disajikan perpustakaan MIT, Harvard University dan Stanford University
4.1.11 Kolaborasi Literasi Informasi dan Materi Perkuliahan Ketersediaan kolaborasi materi perkuliahan pada website perpustakaan perguruan tinggi disajikan pada Tabel 12.
Tabel 12 Kolaborasi literasi informasi dan materi perkuliahan
Kolaborasi materi perkuliahan
Stanford University
Harvard University
MIT
UI
Tautan manajemen perkuliaham
√
√
√
--
Sarana penelusuran
√
--
--
--
Sarana penelusuran tersendiri
√
√
√
--
Tautan literasi informasi
√
√
√
--
Tautan manajemen sitasi √ = ketersediaan
√
√
--
--
UGM
ITB
--
√
--
--
---
√
--
---
Analisis terhadap kolaborasi literasi informasi dan materi perkuliahan: 1) Hanya website perpustakaan Harvard University yang menyajikan kolaborasi dalam bentuk integrasi antara materi kuliah perkuliahan dengan literasi informasi.
Kolaborasi yang disajikan perpustakaan Harvard University
disebut panduan penelitian (research guide) dengan menyediakan integrasi dalam bentuk aplikasi antara sarana penelusuran, materi kuliah, pustakawan subyek dan sarana manajemen sitasi. 2) Website perpustakaan Stanford University, MIT dan ITB hanya menyediakan materi perkuliahan melalui sarana penelusuran. Seperti pada website Stanford University dengan sarana penelusuran Coursework Stanford University catalog. Sedangkan pada website perpustakaan MIT menyediakan materi perkuliahan dalam sarana penelusuran Barton Course Research. Perpustakaan ITB menyediakan materi perkuliahan (course material) dalam sarana penelusuran koleksi digital (Ganesha Digital Library). Pada perpustakaan Stanford University, MIT dan ITB belum dibangun kolaborasi dengan perpustakaan hanya menyediakan sarana penelusuran untuk pencarian materi perkuliahan. Hal ini menunjukkan kolaborasi dengan materi perkuliahan belum terbangun, karena materi perkuliahan masih bagian koleksi perpustakaan. Koleksi course material ITB dikelola sebagai koleksi digital yang merupakan hasil alih media dari koleksi fisik course material perpustakaan ITB. Ketersediaan course material online juga dikelola masing-masing fakultas di lingkungan ITB. 3) Literasi informasi merupakan salah satu layanan depan perpustakaan (front end services), artinya layanan interaksi antara pustakawan dengan pengguna. Interaksi yang dibangun perpustakaan tidak selalu tatap muka, tetapi dapat memanfaatkan teknologi informasi. Ketersediaan teknologi informasi sebenarnya
peluang
bagi
pustakawan
perguruan
tinggi
untuk
mengembangkan literasi informasi berbasis web (online tutorials), baik dari segi materi maupun penyampaian (akses), sehingga pengguna dapat terlayani meskipun tidak berkunjung ke perpustakaan. 4) Pengembangan literasi informasi berbasis web dapat diintegrasikan dengan materi perkuliahan online, melalui kombinasi materi-materi literasi dengan
materi perkuliahan. Sebagai contoh mata kuliah metode penelitian, maka materi literasi informasi yang dapat dikombinasikan misalnya: cara mengevaluasi sumber informasi di internet, cara membuat kutipan dan sebagainya.
Ketersediaan
kolaborasi
dengan
materi
perkuliahan
membutuhkan kerjasama yang baik antara fakultas dengan pustakawan. Untuk membangun kolaborasi seperti ini dibutuhkan kesamaan konsep bahwa pustakawan adalah mitra sejajar bagi fakultas dalam mendukung proses pembelajaran. 5) Kolaborasi yang dibangun memberi manfaat bagi perpustakaan (a)
pustakawan dapat menyediakan layanan bersifat kustomisasi, kesesuaian karakteristik pengguna dan materi perkuliahan; (b) mempromosikan sumbersumber pengetahuan yang jarang digunakan; (c) meningkatkan kompetensi dan kreativitas pustakawan dalam mengelola pengetahuan yang tersedia. Bagi mahasiswa, manfaat yang diperoleh adalah berupa rujukan-rujukan informasi yang sesuai dengan tugas perkuliahan dengan baik dan dapat meningkatkan pengalaman belajar.
4.2 Rancangan Portal Pengetahuan Perpustakaan Ukrida Berdasarkan hasil analisis komponen fitur dan teknologi dari website perpustakaan Stanford University, Harvard University, Massachusetts Institute of Technology, Universitas Indonesia, Institut Teknologi Bandung dan Universitas Gadjah Mada, maka didapatkan beberapa kebutuhan fungsional untuk merancang secara konseptual portal pengetahuan Perpustakaan Ukrida. Kebutuhan komponen fungsional dalam rancangan portal pengetahuan Perpustakaan Ukrida mengacu pada belum tersedianya fitur dan teknologi portal perpustakaan pada website Perpustakan Ukrida saat ini: 1. Teknologi autentifikasi sebagai pintu masuk menuju sumber-sumber pengetahuan dan layanan perpustakaan melalui menu akun. 2. Kategorisasi
pengetahuan
yang
merepresentasikan
jenis
koleksi
perpustakaan Ukrida dan dihubungkan dengan sarana penelusuran. 3. Antarmuka pencarian tunggal sebagai integrasi lima sarana penelusuran.
4. Tanya pustakawan, manajemen sitasi, penghubung sitasi, integrasi materi literasi informasi dan materi perkuliahan. 5. Fitur berita dan kegiatan.
Berikut pada Gambar 3 disajikan konsep arsitektur informasi portal pengetahuan Perpustakaan Ukrida.
Portal Kampus Ukrida 72
Portal Pengetahuan Perpustakaan Ukrida
Sistem Pencarian
Bantuan pustakawan
Antarmuka Pencarian Tunggal
Tanya Kami
Sarana Penelusuran Katalog
Manajemen Sitasi
Sarana Penelusuran Sumber Elektronik berlisensi
Penghubung sitasi
Sarana Penelusuran Jurnal internal Ukrida
Sarana Penelusuran Repositori Ukrida
Sarana Penelusuran Katalog Induk InCU-VL
Integrasi literasi informasi dan materi perkuliahan
Akun
Layanan Perpustakaan
Informasi Perpustakaan
Sirkulasi
Penelusuran informasi
Profil
Berita
Fotokopi, cetak & scan
Kegiatan
Pendidikan Pemakai
Web 2.0
Silanglayan InCU-VL
Alamat & Kontak
Gambar 3 Konsep arsitektur informasi portal pengetahuan Perpustakaan Ukrida
Penjelasan lambang dalam Gambar 3
Menu utama
Menu berisi informasi
Menu berisi aplikasi
Menu berisi halaman informasi dan aplikasi
A. Empat Menu Utama sebagai Kebutuhan Fungsional Utama: Pada Gambar 3 disajikan konsep arsitektur informasi portal pengetahuan Perpustakaan Ukrida. Penjelasan konsep arsitektur informasi: 1. Menu sistem pencarian tunggal sebagai antarmuka pencarian yang muncul pada halaman depan website Perpustakaan Ukrida. Sistem pencarian tunggal merupakan integrasi lima sarana penelusuran: (1) katalog online (WebPAC) Ukrida; (2) sumber elektronik berlisensi; (3) jurnal internal Ukrida; (4) repositori Ukrida; (5) katalog induk InCU-VL (Indonesia Christian Universities-Virtual Libraries). 2. Menu bantuan pustakawan, meliputi: a. submenu tanya kami, terdiri dari: chat, telepon, e-mail. b. submenu manajemen sitasi untuk membuat daftar pustaka dan sitasi. c. submenu penghubung sitasi (khusus untuk sumber elektronik berlisensi). d. submenu integrasi literasi informasi dan materi perkuliahan. 3. Menu layanan perpustakaan, berisi submenu layanan sirkulasi, penelusuran informasi, fotokopi, cetak, scan, pendidikan pemakai dan silanglayan InCUVL.
4. Menu informasi perpustakaan meliputi submenu profil Perpustakaan Ukrida, berita, kegiatan, tautan web 2.0 , alamat kontak Perpustakaan Ukrida. Menu-menu yang memiliki tautan dengan portal kampus Ukrida yaitu akun anggota dan materi perkuliahan. Keempat konsep menu utama tersebut ditampilkan pada halaman depan portal pengetahuan Perpustakaan Ukrida.
Portal Kampus Ukrida
AKUN
Perpustakaan Ukrida
Sarana Penelusuran
Bantuan Pustakawan
Layanan Perpustakaan
Kotak pencarian atarmuka pencarian tunggal
Integrasi literasi dan materi kuliah
Tanya Kami
Informasi Perpustakaan n
CARI
Akses luar kampus
Berita & Kegiatan Alamat & Kontak
Akses melalui mobile
Link dengan fitur Web 2.0
Gambar 4 Konsep halaman depan portal pengetahuan Perpustakaan Ukrida
B. Komponen Fungsional Utama Pada Gambar 4 disajikan konsep halaman depan portal pengetahuan Perpustakaan Ukrida dan komponen fungsional utama: 1. Pada ujung kanan atas adalah menu portal kampus Ukrida yang memiliki tautan dengan pemanfaatan menu akun anggota. Penggunaan menu akun pada portal pengetahuan perpustakaan Ukrida sebagai satu kesatuan dengan menu akun pada portal kampus Ukrida. 2. Dibawah menu portal kampus Ukrida ditempatkan menu akun, submenu tanya kami dan chat. Submenu tanya kami dan chat merupakan bagian dari menu bantuan pustakawan. Penempatan submenu tanya kami dan chat dengan tujuan untuk membantu pengguna bila mengalami kesulitan dalam penggunaan menu-menu portal. Pengguna dapat langsung meng-klik kedua submenu tersebut dan berinteraksi secara online dengan pustakawan. 3. Di bawah menu akun, ditempatkan empat menu sebagai navigasi utama yaitu sistem pencarian, bantuan pustakawan, layanan perpustakaan dan informasi perpustakaan. 4. Menu dan submenu yang difungsikan sebagai navigasi utama (a) akun, (b) tanya kami, (c) chat, (d) sarana penelusuran, (e) bantuan pustakawan, (f) layanan perpustakaan dan (g) informasi perpustakaan. Ketujuh menu dan submenu akan tampil secara tetap bila pengguna berpindah halaman berikutnya. Fungsi navigasi utama ketujuh menu dan submenu sebagai (1) pemandu bagi pengguna portal, (2) mempersingkat waktu pengguna dalam membuka halaman-halaman dalam portal. Bila pengguna ingin kembali ke halaman awal, maka pengguna dapat meng-klik tab dari empat menu utama yang berada pada posisi di atas. 5. Di bawah empat menu utama ditempatkan kotak pencarian yaitu antarmuka pencarian tunggal sebagai sistem pencarian terintegrasi lima sarana penelusuran. 6. Menu akses luar kampus ditempatkan di bawah sistem pencarian sebagai informasi tentang layanan proxy untuk akses sumber elektronik berlisensi dari luar kampus.
7. Submenu integrasi literasi informasi dan materi perkuliahan ditempatkan di bawah menu antarmuka pencarian tunggal, dengan tujuan (a) mahasiswa dapat langsung melihat submenu tersebut tanpa perlu membuka halaman menu bantuan pustakawan, dan (b) promosi bagi mahasiswa dan dosen tentang menu bantuan tersebut. 8. Submen berita, kegiatan dan tautan dengan aplikasi web 2.0 ditempatkan di sudut kanan bawah dari halaman depan portal pengetahuan Perpustakaan Ukrida. 9. Pada bagian kiri bawah ditempatkan (a) submenu alamat dan nomor kontak Perpustakaan Ukrida, dan (b) akses portal melalui perangkat mobile. Penempatan posisi menu sistem pencarian pada sebelah kiri halaman depan portal pengetahuan Perpustakaan Ukrida, kemudian diikuti menu bantuan pustakawan,
layanan perpustakaan dan terakhir
yaitu
menu
informasi
perpustakaan berdasarkan: a. Perilaku pengguna menggunakan portal perpustakaan didasari pada keinginan mencari informasi atau pengetahuan yang dibutuhkan, terutama bagi pengunjung portal perpustakaan dengan frekuensi kunjungan lebih dari satu kali. Sedangkan bagi pengunjung portal yang baru pertama kali mengunjungi portal, lebih banyak melihat isi (browsing) halaman portal untuk mencari informasi apa saja dalam portal perpustakaan tersebut. Bagi pengunjung portal yang sudah pernah berkunjung atau menggunakan portal tersebut, maka pengguna cenderung menggunakan menu sistem pencarian. b. Posisi menu bantuan pustakawan ditempatkan berdekatan dengan sarana penelusuran dengan tujuan, bila pengguna kesulitan melakukan pencarian atau tidak puas dengan hasil pencarian, maka pengguna dapat langsung meng-klik menu bantuan pustakawan. Disamping itu melihat tren kebiasaan pengguna dalam menggunakan mesin pencari akan berharap untuk mendapatkan informasi yang diinginkan sesuai dengan minatnya, sedapat mungkin diperoleh dalam hitungan detik. Bila hasil temuan tidak memberikan informasi yang tepat, maka pengguna akan segera meninggalkan dokumen tersebut untuk berpindah ke dokumen lain atau mengulang kembali permintaan pada mesin pencari. Perilaku pencari informasi di internet seperti ini menjadi pertimbangan
untuk menempatkan menu sarana penelusuran dan bantuan pustakawan secara berdekatan. Berdasarkan penjelasan di atas, teknologi portal dan fitur yang dibutuhkan dalam rancangan desain konseptual dengan acuan kebutuhan fungsional utama : 1. Sistem autentifikasi sebagai pintu masuk menuju sumber-sumber pengetahuan dan layanan perpustakaan melalui menu akun. 2. Kategori pengetahuan yang merepresentasikan jenis koleksi perpustakaan Ukrida dan dihubungkan dengan sarana-sarana penelusuran. 3. Antarmuka pencarian tunggal sebagai integrasi lima sarana penelusuran. 4. Bantuan pustakawan yaitu: tanya pustakawan, manajemen sitasi, penghubung sitasi, integrasi literasi informasi dan materi perkuliahan. 5. Penyampaian berita, kegiatan dan berbagi pengetahuan dengan aplikasi social networking yaitu blog dan kalendar.
4.2.1 Sistem Autentifikasi Kebutuhan fungsional sistem autentifikasi merupakan komponen pertama untuk memanfaatkan menu-menu dalam portal pengetahuan Perpustakaan Ukrida. Akun Portal universitas
Integrasi literasi informasi & materi kuliah
Autenfikasi
Akun Anggota
Single sign on
Penghubung sitasi
Bantuan pustakawan
Manajemen sitasi Sumber pengetahuan
Kegiatan
Layanan sirkulasi
Gambar 5 Konsep kebutuhan sistem autentifikasi
Pada Gambar 5 disajikan konsep kebutuhan teknologi autentifikasi. Sistem autentifikasi bersifat single sign on untuk memanfaatkan sumber-sumber pengetahuan dan layanan Perpustakaan Ukrida. Pemanfaatan portal secara keseluruhan dapat dilakukan dengan mensyaratkan keanggotaan. Jenis anggota Perpustakaan Ukrida (a) sivitas akademika Ukrida dan (b) anggota luar yang terdaftar sebagai anggota Perpustakaan Ukrida. Keterkaitan proses single sign on dengan menu-menu portal yang mensyaratkan autentifikasi adalah (1) layanan perpustakaan, (2) manajemen sitasi, (3) akses sumber elektronik berlisensi, (4) integrasi literasi informasi dan materi perkuliahan, (5) bantuan pustakawan, (6) penghubung sitasi, (7) kegiatan. Proses single sign on dilakukan satu kali untuk masuk ke dalam menu-menu portal dan mensyaratkan adanya verifikasi keanggotaan pada sistem autentifikasi. Sistem autentifikasi dimulai dari verifikasi keanggotaan melalui menu akun, setelah divalidasi oleh sistem autentifikasi, pengguna dapat mengakses menu-menu yang telah ditentukan. Setiap menu dalam portal saling terkait, artinya penggunaan suatu menu dihubungkan dengan menu atau submenu lainnya. Sistem autentifikasi juga diberlakukan untuk mengakses menu portal dari luar kampus Ukrida. Di bawah ini merupakan konsep antarmuka halaman akun anggota.
Pengguna membuka menu Akun
AKUN
Login ID:
[email protected]
Password: xxxxxx
LOGIN
Proses validasi
Gambar 6 Konsep antarmuka halaman akun anggota
Masuk
Pada Gambar 6 disajikan konsep antarmuka halaman akun anggota. Ketika pengguna meng-klik tab akun, maka ada proses permintaan untuk memasukkan identitas keanggotaan dan password. Setelah pengguna memasukkan ID anggota dan password, maka sistem autentifikasi akan memvalidasi keanggotaan. Bila validiasi keanggotaan sudah sesuai dengan yang ada dalam sistem autentifkasi, maka pengguna dapat masuk pada portal pengetahuan Perpustakaan Ukrida. Sistem autentifikasi berfungsi untuk (1) identifikasi keanggotaan pengguna portal perpustakaan, (2) kebutuhan statistik pengunjung, dan pola perilaku pengguna dalam memanfaatkan menu apa saja yang tersedia dalam portal perpustakaan Ukrida. Pada Gambar 7 disajikan konsep penggunaan menu yang berkaitan dengan layanan peminjaman buku. AKUN
Masuk
AKUN SAYA
Keluar
Terlambat 2 buku Sisa pinjaman 1 buku Denda Rp 25,000
Gambar 7 Konsep penggunaan akun anggota Informasi tentang status peminjaman bagi anggota menunjukkan adanya kustomisasi melalui sajian informasi yang sesuai dengan kebutuhan pengguna sebagai contoh untuk melihat status peminjaman. Fitur personalisasi ditampilkan yaitu untuk mengakses menu layanan peminjaman buku, dibutuhkan verifikasi keanggotaan sesuai dengan identitasnya.
4.2.2 Kategorisasi Pengetahuan Kebutuhan fungsional kedua rancangan portal pengetahuan Perpustakaan Ukrida adalah kategorisasi sumber pengetahuan explicit yang dimiliki Ukrida Pengelompokan pengetahuan explicit disajikan pada Gambar 8.
Koleksi tercetak,buku, audio visual, jurnal
Kategori Pengetahuan Ukrida
Koleksi sumber elektronik berlisensi
Gambar/Foto/ Multimedia
Koleksi repositori Ukrida
Arsip Ukrida
Koleksi jurnal internal Ukrida
Karya ilmiah Ukrida
Koleksi katalog induk InCU-VL
Gambar 8 Konsep kategorisasi pengetahuan Ukrida
Pada
Gambar
8
disajikan
pengelompokan
pengetahuan
Ukrida
berdasarkan jenis dan format suatu koleksi sebagai berikut: 1. Koleksi tercetak (buku, audio visual, jurnal). 2. Sumber elektronik berlisensi. 3. Repositori Ukrida: arsip, foto/gambar/multimedia, karya ilmiah Ukrida (skripsi, tesis, laporan penelitian, makalah, dan sebagainya). 4. Jurnal internal Ukrida. 5. Tautan dengan katalog induk InCU-VL.
Dalam konsep kategori pengetahuan ini, setiap kategori dihubungkan dengan sarana penelusuran. Berikut di bawah ini disajikan konsep kategori pengetahuan yang dihubungkan dengan sarana penelusuran
1. Koleksi tercetak yaitu buku, audio visual (CD, DVD) dan jurnal tercetak. Bila dihubungkan dengan sarana penelusuran akan menampilkan hasil pencarian berupa data bibliograsi suatu koleksi.
Koleksi Buku, audio video,
Informasi tentang koleksi buku, audio visual, jurnal
Sarana Penelusuran WebPAC
Deskripsi: Merupakan koleksi buku, audio visual, jurnal yang dapat dipinjam.
Gambar 9 Konsep kategori koleksi tercetak
Gambar 9 merupakan konsep kategori pengetahuan dalam bentuk koleksi buku, audio visual, jurnal. Ketika pengguna membuka menu informasi sarana penelusuran web public access catalog (WebPAC) yang diintegrasikan dengan katalog induk InCU-VL maka pengguna dapat melihat penjelasan tentang kelompok pengetahuan tersebut. Bila pengguna ingin melakukan pencarian pada kelompok pengetahuan tersebut, maka pengguna dapat meng-klik tab sarana penelusuran WebPAC.
2. Koleksi sumber elektronik berlisensi, seperti jurnal elektronik, buku elektronik, basisdata elektronik yang diperoleh secara berlangganan. Jurnal elektronik yang dilanggan dikelompokan dalam satu kelompok menjadi kelompok jurnal elektronik berlisensi. Demikian pula untuk kumpulan buku
dan basisdata elektronik dikelompokkan menjadi satu kelompok buku elektronik dan basisdata elektronik berlisensi (Gambar 10)
Jurnal elektronik berlisensi tercetak
Informasi jurnal elektronik berlisensi
Deskripsi koleksi….
Buku elektronik berlisensi
Informasi basisdata elektronik
Sarana Penelusuran Sumber Elektronik Berlisensi
Deskripsi koleksi…
Basisdata berlisensi
Informasi basisdata elektronik
Deskripsi koleksi…
Gambar 10 Konsep kategori sumber elektronik berlisensi Pada Gambar 10 disajikan konsep kategori sumber elektronik berlisensi yang dikelompokan menjadi tiga kelompok, yaitu jurnal elektronik, buku elektronik dan basisdata elektronik. Setiap kelompok sumber elektronik dihubungkan
dengan sarana penelusuran masing-masing. Ketika pengguna membuka menu informasi sarana penelusuran sumber elektronik berlisensi, maka pengguna dapat melihat informasi atau penjelasan tentang sumber elektronik tersebut.
3. Koleksi jurnal internal yang diterbitkan tiap program studi/fakultas di Ukrida. Semua jurnal internal dikelompokan pada satu sarana penelusuran sehingga memiliki satu antarmuka pencarian seperti pada Gambar 11 di bawah ini.
Kumpulan Jurnal Internal Ukrida
Jurnal progdi akuntansi
Deskripsi koleksi….
Jurnal progdi manajemen
Deskripsi koleksi…
Jurnal progdi teknik sipil
Jurnal progdi kedokteran
Sarana Penelusuran Jurnal Internal Ukrida Deskripsi koleksi…
Deskripsi koleksi…
Gambar 11 Konsep kategori jurnal internal Ukrida
Pada Gambar 11 disajikan konsep kategori jurnal internal Ukrida yang diterbitkan tiap program studi/fakultas dan dihubungkan dengan sarana penelusuran. Ketika pengguna membuka menu informasi sarana penelusuran jurnal internal Ukrida, maka pengguna dapat melihat informasi tentang koleksi
tersebut. Bila pengguna ingin mencari pada jurnal internal Ukrida, maka pengguna meng-klik tab sarana penelusuran tersebut.
4. Koleksi repositori Ukrida meliputi : a. Karya ilmiah seperti skripsi, tesis, laporan penelitian, makalah yang dihasilkan dari sivitas akademika Ukrida. b. Arsip universitas meliputi: orasi ilmiah, seminar, prosiding, dan sebagainya. c. Gambar/foto/multimedia meliputi foto-foto sejarah Ukrida, rekaman kegiatan-kegiatan di Ukrida dalam bentuk multimedia.
Repositori Ukrida
Karya ilmiah
Deskripsi koleksi….
Arsip universitas
Deskripsi koleksi…
Foto/Gambar/ multimedia
Deskripsi koleksi…
Sarana Penelusuran Repositori Ukrida
Gambar 12 Konsep kategori repositori Ukrida
Pada Gambar 12 disajikan konsep kategori repositori Ukrida yang dihubungkan dengan sarana penelusuran. Ketika pengguna membuka menu informasi sarana penelusuran repository Ukrida, maka pengguna dapat melihat informasi atau penjelasan tentang koleksi tersebut. Bila pengguna ingin
mencari pada koleksi repositori Ukrida, maka pengguna meng-klik tab sarana penelusuran tersebut. 5. Koleksi dalam katalog induk diintegrasikan dalam WebPAC (lihat Gambar 9).
4.2.3 Sarana Penelusuran Kebutuhan fungsional ketiga dalam rancangan portal pengetahuan Perpustakaan Ukrida adalah sistem pencarian informasi atau pengetahuan. Dalam rancangan portal ini, konsep sarana penelusuran sebagai bagian dari sistem pencarian disesuaikan dengan kategori pengetahuan yang sudah dijelaskan pada bagian 4.2.2. Pengelompokan pengetahuan dalam kategori tertentu untuk memudahkan pengguna memilih jenis pengetahuan yang yang dibutuhkan. Hal penting ketika pengunjung menggunakan sarana penelusuran adalah mencari informasi yang relevan dan sesuai dengan kebutuhan pengguna. Konsep sarana penelusuran dalam portal pengetahuan Perpustakaan Ukrida disajikan dalam dua bagian yaitu antarmuka pencarian tunggal sebagai integrasi sistem lima sarana penelusuran yang dijelaskan pada Gambar 13 dan 14. Desain konseptual sistem pencarian diawali dengan konsep antarmuka pencarian tunggal, dilanjutkan konsep sarana penelusuran, dibatasi pada sarana penelusuran (a) WebPAC dan (b) sumber elektronik berlisensi.
4.2.3.1 Antarmuka Pencarian Tunggal Konsep antarmuka pencarian tunggal merupakan strategi pencarian secara simultan dari integrasi lima sarana penelusuran. Ketika pengguna memasukkan kata kunci pada kotak pencarian, maka sistem pencarian akan mencari dan mengumpulkan hasil pencarian dari lima sarana penelusuran. Selanjutnya antarmuka pencarian tunggal akan menampilkan hasil pencarian yang mempresentasikan integrasi lima sarana penelusuran tersebut. Konsep antarmuka menu sistem pencarian dalam portal pengetahuan Perpustakaan Ukrida:
1. Antarmuka pencarian tunggal sebagai integrasi lima sarana penelusuran (Gambar 13).
‘kotakpencarian’
CARI
Gambar 13 Konsep antarmuka pencarian tunggal Pada Gambar 13 disajikan konsep antarmuka pencarian tunggal, artinya pengguna bebas mengetikkan kata kunci pada kotak pencarian.
2. Konsep antarmuka pencarian tunggal merupakan integrasi lima sarana penelusuran yang dimiliki Perpustakaan Ukrida. Integrasi sistem pencarian dari sarana penelusuran (a) WebPAC, (b) sumber elektronik berlisensi, (c) jurnal internal Ukrida, (d) repositori Ukrida, (e) katalog induk InCU-VL.
ANTARMUKA PENCARIAN TUNGGAL
Sarana Penelusuran WebPAC
Sarana Penelusuran Sumber Elektronik Berlisensi
Masukkan Kata kunci
‘kotak pencarian’
Sarana Penelusuran Jurnal Internal Ukrida
CARI
Sarana Penelusuran Repositori Ukrida
Sarana Penelusuran Katalog Induk INCUVL
Gambar 14 Konsep integrasi lima sarana penelusuran
3. Pada Gambar 14 disajikan konsep integrasi lima antarmuka sarana penelusuran untuk portal pengetahuan Perpustakaan Ukrida. Bila pengguna menekan tab ‘Cari’, maka sistem pencarian melalui antarmuka pencarian tunggal akan menampilkan hasil pencarian dari lima sarana penelusuran (Gambar 15). Prinsip kerja antarmuka pencarian tunggal menggunakan strategi federated search, artinya sistem pencarian bersifat simultan untuk mengumpulkan hasil pencarian dari lima sarana penelusuran. Hasil temuan setelah terkumpul, kemudian ditampilkan melalui antarmuka pencarian tunggal kepada pengguna. Sistem
pencarian
melalui
antarmuka
pencarian
tunggal
berfungsi
menghubungkan pengguna dengan lima sarana penelusuran secara simultan (Gambar 15).
Hasil PencarianSarana Penelusuran WebPAC
Hasil PencarianSarana Penelusuran Katalog Induk InCU-VL
HASIL PENCARIAN ANTARMUKA TUNGGAL
Hasil PencarianSarana Penelusuran Jurnal Internal Ukrida
Hasil PencarianSarana Penelusuran Sumber Elektronik Berlisensi
Hasil PencarianSarana Penelusuran Repositori Ukrida
Gambar 15 Konsep hasil pencarian antarmuka pencarian tunggal Hasil pencarian yang diperoleh meliputi temuan-temuan informasi yang relevan dari (a) hasil pencarian sarana penelusuran WebPAC, (b) hasil pencarian sarana penelusuran sumber elektronik berlisensi, (c) hasil pencarian sarana penelusuran jurnal internal Ukrida, (d) hasil pencarian sarana
penelusuran repositori Ukrida, (e) hasil pencarian sarana penelusuran katalog induk InCU-VL. Sebagai contoh bila pengguna ingin meng-klik salah satu temuan informasi dari WebPAC, maka sistem akan menghubungkannya dengan sarana penelusuran WebPAC tersebut, demikian selanjutnya dengan hasil temuan dari keempat sarana penelusuran lainnya. Konsep tampilan hasil pencarian disajikan pada Gambar 16.
4. Pada Gambar 16 disajikan konsep hasil pencarian sarana penelusuran sumber elektronik berlisensi.
Hasil Pencarian Sumber Elektronik Berlisensi
Artikel-1
Artikel-5 Artikel-2
Artikel-4 Artikel-3
Gambar 16 Konsep hasil pencarian sarana penelusuran sumber elektronik berlisensi Pada Gambar 16 disajikan konsep hasil pencarian artikel jurnal elektronik berlisensi. Sebagai contoh diperoleh hasil pencarian berupa lima judul artikel yaitu Artikel-1; Artikel-2; Artikel-3; Artikel-4 dan Artikel-5. Urutan Artikel-1 menunjukkan bahwa artikel tersebut sebagai artikel jurnal yang paling relevan dan muncul pada urutan pertama, diikuti artikel ke-2 dan selanjutnya.
4.2.3.2 Sarana Penelusuran WebPAC WebPAC merupakan sarana penelusuran koleksi tercetak seperti buku, audio visual ataupun jurnal yang menampilkan data bibliografi dan ketersediaan koleksi tersebut di perpustakaan. Hasil pencarian sarana penelusuran WebPAC berupa data bibliografi seperti judul, pengarang, jumlah eksemplar, lokasi koleksi, status koleksi dipinjam atau tersedia, jenis koleksi seperti buku referensi atau buku teks dan deskripsi koleksi lainnya. Konsep sarana penelusuran WebPAC pada desain konseptual portal pengetahuan Perpustakaan Ukrida disajikan sebagai sarana penelusuran yang terintegrasi dengan katalog induk InCU-VL (Gambar 17).
Sarana Penelusuran WebPAC Masukkan Kata kunci
‘kotak pencarian’
WebPAC-Ukrida
CARI
Katalog induk InCU-VL
Gambar 17 Konsep antarmuka sarana penelusuran WebPAC dan katalog induk InCU-VL Pada Gambar 17 disajikan konsep antarmuka sarana penelusuran WebPAC dan katalog induk InCU-VL. Ketika pengguna memasukkan kata kunci pada kotak pencarian, pengguna bisa memilih untuk mencari pada WebPAC Ukrida atau katalog induk InCU-VL. Bila pengguna tidak memilih, dianggap pengguna mencari informasi sekaligus pada WebPAC Ukrida dan katalog induk InCU-VL.
Kerjasama antar perpustakaan perguruan tinggi berupa silanglayan perpustakaan melalui pemakaian katalog induk. Untuk dapat menjalankan sarana peminjaman antar perpustakaan ditekankan pada kesepakatan pertukaran data antar sarana-sarana penelusuran yang dimiliki anggota jaringan kerjasama perpustakaan. Bila pengguna menekan tab ‘Cari, maka sarana penelusuran akan menampilkan hasil pencarian (Gambar 18).
HASIL PENCARIAN WebPAC Ukrida
Perluasan hasil pencarian katalog induk
Hasil pencarian 1-5 dari 100 judul buku yang sesuai
Hasil pencarian 1-3 dari 100 judul buku yang sesuai
Judul Buku -1
Judul Buku -1 Lokasi perpustakaan-A
Judul Buku -2
Judul Buku -3
Judul Buku -3 Lokasi perpustakaan-B
Judul Buku -4
Judul Buku -5
Judul Buku -5 Lokasi perpustakaan-C
Gambar 18 Konsep hasil pencarian sarana penelusuran WebPAC dan katalog induk InCU-VL Penjelasan Judul Buku-1 s.d. Judul Buku-5 menunjukkan urutan judul-judul buku yang ditampilkan dari hasil pencarian WebPAC Perpustakaan Ukrida. Lokasi perpustakaan-A, perpustakaan-B dan perpustakaan-C merupakan representasi lokasi buku dari anggota perpustakaan InCU-VL.
Pada Gambar 18 disajikan konsep hasil pencarian WebPAC Ukrida dan katalog induk InCU-VL. Bila pengguna meng-klik tab ‘Perluasan hasil pencarian pada ‘katalog induk’, maka sarana penelusuran akan menampilkan judul buku dan lokasi buku pada perpustakaan anggota InCU-VL. Sebagai contoh hasil pencarian Judul Buku-1 ditemukan di Perpustakaan Ukrida dan lokasi perpustakaan-A, Judul Buku-5 ditemukan di Perpustakaan Ukrida juga di lokasi perpustakaan-C. Penggunaan sarana penelusuran WebPAC dan katalog induk InCU-VL memberikan informasi dan pilihan bagi pengguna untuk melihat koleksi di Perpustakaan Ukrida atau di lokasi anggota perpustakaan InCU-VL. Bila pengguna ingin memesan buku atau meminjam, maka pengguna dapat melakukan proses pemesanan buku melalui menu Akun. Jika pengguna sudah masuk pada menu Akun, maka pengguna dapat melakukan personalisasi pada hasil pencarian dari sarana penelusuran WebPAC dan katalog induk InCU-VL.
Judul Buku -1
AKUN SAYA
Deskripsi Judul Buku-1 Judul:……. Pengarang:……. Penerbit:………
Judul Buku -2
Deskripsi Judul Buku-2 Judul:……. Pengarang:……. Penerbit:………
Gambar 19 Konsep penggunaan personalisasi hasil pencarian
Pada Gambar 19 disajikan konsep penggunaan personalisasi oleh pengguna (a) mengirim hasil pencarian melalui e-mail, (b) menyimpan hasil pencarian pada akun anggota, (c) mencetak hasil pencarian.
92
4.2.3.3 Sarana Penelusuran Sumber Elektronik Berlisensi Konsep sarana penelusuran sumber elektronik berlisensi menggunakan prinsip yang sama dengan bahasan antarmuka pencarian tunggal dari lima sarana penelusuran. Konsep sarana penelusuran sumber elektronik berlisensi: 1) Antarmuka pencarian tunggal melalui satu kotak pencarian sebagai integrasi lima sumber elektronik berlisensi (Gambar 20).
‘kotakpencarian’
CARI
Gambar 20 Konsep antarmuka pencarian tunggal sumber elektronik berlisensi Pada Gambar 20 disajikan konsep antarmuka pencarian tunggal sumber elektronik berlisensi, artinya pengguna bebas mengetikkan kata kunci pada kotak pencarian dan pengguna dikondisikan tidak melakukan pilihan pada lima sumber elektronik berlisensi. 2) Konsep antarmuka pencarian tunggal sebagai integrasi dari lima jenis sumber elektronik berlisensi. Sumber elekronik berlisensi adalah kategori pengetahuan yang dilanggan Perpustakaan Ukrida. Pada dasarnya setiap sumber elektronik berlisensi memiliki antarmuka pencarian sendiri-sendiri.
ANTAR MUKA PENCARIAN TUNGGAL
Basisdata Eektronik-A
Basisdata Elektronik-B
Masukkan Kata kunci
‘kotak pencarian’
Sumber Eektronik-C
CARI
Jurnal Elektronik-D
Jurnal Elektronik-E
Gambar 21 Konsep integrasi sumber elektronik berlisensi
Penjelasan Gambar 21 Basisdata Elektronik-A merupakan kumpulan artikel jurnal elektronik yang diterbitkan penyedia-A. Demikian pula Basisdata Elektronik-B, Basisdata Elektronik-C, Jurnal Elektronik-D dan Jurnal Elektronik-E merupakan kumpulan artikel jurnal elektronik yang diterbitkan masing-masing penyedia (pemegang lisensi sumber elektronik berlisensi). 3) Bila pengguna menekan tab ‘Cari’, maka sistem pencarian melalui antarmuka pencarian tunggal akan menampilkan hasil pencarian dari lima sumber elektronik berlisensi (Gambar 22). Prinsip kerja antarmuka pencarian tunggal menggunakan strategi federated search, artinya sistem pencarian bersifat simultan untuk mengumpulkan hasil pencarian dari lima sumber elektronik berlisensi. Hasil temuan setelah terkumpul (Gambar 22), kemudian ditampilkan melalui antarmuka pencarian tunggal kepada pengguna. Sistem pencarian melalui antarmuka pencarian tunggal berfungsi menghubungkan pengguna dengan lima sumber elektronik berlisensi. 4) Hasil pencarian sumber elektronik berlisensi. . HASIL PENCARIAN
Urutkan hasil pencarian Artikel (1)-Basisdata Elektronik-A
Batasi pencarian
Simpan
Artikel (2)-Basisdata Elektronik-B
Artikel(3)-Jurnal Elektronik-D
Relevansi
Tahun
Artikel(4)- Jurnal Elektronik-E
Gambar 22 Konsep hasil pencarian dan personalisasi sumber elektonik berlisensi
Pada Gambar 22 disajikan konsep hasil pencarian dan penggunaan personalisasi dari sumber elektronik berlisensi. Artikel (1) diperoleh dari Basisdata ElektronikA, kemudian diikuti Artikel (2) diperoleh dari Basisdata Elektronik-B, Artikel (3) diperoleh dari Jurnal Elektronik-D dan Artikel (4) diperoleh dari Jurnal Elektronik-E. Bila pengguna ingin mengurutkan hasil pencarian berdasarkan urutan yang paling relevan, atau urutan berdasarkan tahun, maka pengguna cukup meng-klik tab pengurutan atau tab lainnya. Bila pengguna ingin menyimpan atau membatasi hasil pencarian berdasarkan Basisdata Elektronik-A saja, maka pengguna cukup meng-klik tab pilihan tersebut. Fitur personalisasi difasilitasi melalui pilihan-pilihan seperti urutan relevansi, tahun, jenis basisdata eletronik atau menyimpan hasil pencarian. Personalisasi pada Gambar 22 memiliki fungsi sama dengan yang disajikan pada pembahasan Gambar 19. 4.2.4 Bantuan pustakawan Kebutuhan fungsional ketiga adalah bantuan pustakawan. Terdapat empat konsep bantuan pustakawan (a) tanya kami, (b) manajemen sitasi, (c) penghubung sitasi, (d) integrasi literasi informasi dan materi perkuliahan.
BANTUAN PUSTAKAWAN
AKUN SAYA
Tanya kami
Manajemen sitasi
Penghubung sitasi
Integrasi literasi informasi dan materi perkuliahan
Gambar 23 Konsep bantuan pustakawan
95
Pada Gambar 23 disajikan konsep bantuan pustakawan dalam portal pengetahuan Perpustakaan Ukrida. Bantuan pustakawan dibagi menjadi empat submenu (a) tanya kami, (b) manajemen sitasi, (c) perangkat bantuan, (d) integrasi literasi informasi dan materi perkuliahan. Pemanfaatan setiap submenu bantuan pustakawan didahului dengan autentifikasi akun anggota.
4.2.4.1
Tanya Kami
Tanya kami merupakan bantuan pustakawan sebagai media komunikasi antar pustakawan dan pengguna perpustakaan. Konsep bantuan tanya kami terdiri atas (1) chat, (2) e-mail; (3) telepon (Gambar 24).
Tanya Kami
Akun Saya
Chat
E-mail
Telepon
Gambar 24
Konsep bantuan tanya kami
Pada Gambar 24 disajikan dua konsep tanya kami yang dapat dipilih pengguna untuk berkomunikasi dengan pustakawan.
1. Bantuan Chat
Tanya Kami
Akun Saya
Pustakawan………….
Pengguna
Gambar 25 Konsep bantuan dalam bentuk chat Pada Gambar 25 disajikan konsep bantuan chat. Pengguna bisa meng-klik pada simbol chat, untuk berkomunikasi langsung dengan pustakawan.
2. Bantuan E-mail Terdapat dua pilihan untuk menggunakan e-mail yaitu mengirim pesan langsung ke:
[email protected] atau mengisi form e-mail (Gambar 26).
Tanya Kami
Akun Saya
(1) Form isian……………………
(2) Nama……
(3) Kategori pengguna (dosen/mahasiswa………)
(4) Alamat e-mail: ……….
Gambar 26 Konsep bantuan e-mail
Kirim
Pada Gambar 26 disajikan konsep bantuan e-mail dalam bentuk form online dengan isian (1) kotak pengisian pertanyaan pengguna, (2) nama pengguna; (3) kategori pengguna dan (4) alamat e-mail, dan diakhiri dengan konfirmasi (kirim). Pilihan pengisian pertanyaan pada form isian memberikan keleluasaan bagi pengguna untuk memberikan tanggapan atau menyampaikan kebutuhan informasi yang diinginkan.
4.2.4.2
Manajemen sitasi
Kebutuhan fungsional bantuan pustakawan berikutnya adalah manajemen sitasi. Fungsi manajemen sitasi sebagai penyediaan sarana untuk mengelola sumber rujukan, menciptakan bibliografi dan membuat sitasi. Manajemen sitasi membantu pengguna ketika dalam penulisan sitasi artikel atau penyusunan laporan. Bekerja secara multitasking merupakan harapan pengguna ketika masuk dalam suatu portal. Pekerjaan penulisan sitasi artikel dapat dipersingkat tanpa harus membuka menu lain atau sekedar mengetik daftar pustaka. Konsep manajemen sitasi ditampilkan pada Gambar 27. Manajemen sitasi ditempatkan pada halaman hasil pencarian dari setiap sarana penelusuran.
Hasil pencarian Artikel-1
ManSit (1)
ManSit (2)
ManSit (3)
ManSit (4)
Gambar 27 Konsep bantuan manajemen sitasi Penjelasan : a) Man-Sit (1), pilihan untuk membuat sitasi-A
b) Man-Sit (2), pilihan untuk membuat daftar pustaka (mis. Turabian style) c) Man-Sit (3), pilihan untuk membuat daftar pustaka (mis. APA style) d) Man-Sit (4), pilihan untuk membuat daftar pustaka (mis. MLA style)
Pada Gambar 27 disajikan pilihan untuk membuat sitasi atau daftar pustaka. Bila pengguna meng-klik tab ‘ManSit’ (1 adalah pilihan membuat sitasi-A, tab ‘ManSit (2) untuk membuat daftar pustaka menurut pola Turabian. Bila pengguna ingin memilih tab ‘ManSit (3) adalah pilihan membuat daftar pustaka ke-2, dan seterusnya.
Pada Gambar 28 disajikan kombinasi pilihan personalisasi hasil
pencarian (a) mencetak, (b) mengirim sitasi ke e-mail, (c) membatasi hasil pencarian, (d) pengurutan, (e) memilih hasil pencarian yang paling relevan.
HASIL PENCARIAN
Batasi pencarian
Urutkan
Artikel (1)Basisdata Elektronik-A
Akun Saya
Man Sit
Artikel (2) Jurnal Elektronik-D
Relevansi Artikel (3) Jurnal Elektronik-E
Gambar 28 Konsep manajemen sitasi halaman hasil pencarian Pada Gambar 28, pengguna dapat melakukan personalisasi dari hasil pencarian, misalnya: bila pengguna memilih contoh artikel (1), maka pengguna
dapat meng-klik manajemen sitasi, maka muncul beberapa pilihan manajemen sitasi. Manajemen sitasi dapat digunakan ketika hasil pencarian sudah ditampilkan pada halaman hasil pencarian. Konsep penempatan manajemen sitasi ditempatkan berdekatan dengan bantuan e-mail, mencetak atau menyimpan hasil pencarian untuk memfasilitasi pengguna memilih bantuan yang diinginkan. Penempatan beberapa bantuan pustakawan seperti di atas merupakan personalisasi yang disediakan dalam rancangan portal pengetahuan Perpustakaan Ukrida.
4.2.4.3
Penghubung Sitasi
Bantuan pustakawan lainnya adalah penghubung sitasi yang dihubungkan dengan sarana penelusuran sumber elektronik berlisensi (Gambar 29).
Akun Saya Judul Jurnal
Tanggal penerbitan
Masa terbitan
Isi judul jurnal ………..
Isi no/bulan/tahun
Isi vol/issue
Judul artikel
Isi judul artikel……
Isi No. ISSN
Isi No. DOI
CARI
Gambar 29 Konsep pencarian artikel lengkap melalui penghubung sitasi Konsep penghubung sitasi seperti ini dengan melihat kondisi bahwa pengguna dalam mencari informasi tidak hanya berdasarkan kata kunci atau mencari informasi melalui sarana penelusuran. Ada kalanya pengguna mencari
artikel berdasarkan sitasi yang dimiliki.
Jika temuan informasi tidak
menampilkan artikel lengkap, maka perlu disediakan sarana penghubung sitasi yang menghubungkan pencarian dari sitasi kepada teks lengkap yang berada dalam sumber elektronik berlisensi. Pada konsep penghubung sitasi, pengguna dapat memasukkan informasi yang diketahui (a) judul jurnal, (b) tanggal terbitan (tahun/bulan/nomor), (c) masa terbitan (volume/halaman.), (d) nomor ISSN, (e) nomor DOI (Digital Object Identifier). Pada beberapa artikel jurnal elektronik sudah dilengkapi pengenal atau metadata dari sumber perpustakaan digital seperti nomor DOI.
4.2.4.4 Integrasi Literasi Informasi dan Materi Perkuliahan Integrasi literasi informasi dan materi kuliah merupakan kolaborasi yang dibangun antara pustakawan dengan fakultas. Dasar pemikiran membangun kolaborasi secara online melalui integrasi literasi informasi dan materi perkuliahan adalah (a) Perpustakaan Ukrida sebagai fasilitator belajar mengajar melalui penyediaan layanan, fasilitas dan sumber pengetahuan, (b) beragamnya jenis sumber pengetahuan yang tersedia, (c) meningkatkan keterpakaian sumber pengetahuan yang disediakan, (d) menghubungkan sumber pengetahuan yang dikelola Perpustakaan Ukrida dengan materi perkuliahan.
Bantuan pustakawan
Sistem Pencarian
Dosen & Mahasiswa
Sistem Manajemen Perkuliahan
Integrasi literasi informasi dan materi perkuliahan
Materi Literasi Informasi
Materi perkuliahan
Gambar 30 Konsep hubungan literasi informasi dan materi perkuliahan
Pada Gambar 30 disajikan konsep hubungan literasi informasi dan materi perkuliahan. Komponen yang terlibat dalam penyediaan integrasi tersebut (a) sarana penelusuran untuk integrasi literasi informasi dan materi perkuliahan, (b) tautan sistem manajemen perkuliahan, (c) materi literasi informasi, (d) pustakawan, (e) dosen dan mahasiswa. Kelima komponen tersebut saling terkait untuk menciptakan hubungan sinergis untuk menghasilkan integrasi yang baik. Fungsi penyediaan integrasi literasi informasi dan materi perkuliahan (a) memberi rekomendasi bagi mahasiswa terkait dengan pengerjaan tugas perkuliahan, (b) menciptakan komunikasi dosen dan mahasiswa, dosen dan pustakawan, serta komunikasi pustakawan dengan dosen dan mahasiswa Komponen yang dibutuhkan dalam konsep integrasi disajikan Gambar 31 (a) sarana penelusuran WebPAC dan sumber elektronik berlisensi; (b) materi perkuliahan, (c) materi literasi informasi, (d) manajemen sitasi, (e) bantuan chat.
Akun Saya
Pilih Kode & nama matakuliah (mis: PSI 103-Psikologi Perkembangan)
Manajeman Sitasi
Sarana Penelusuran WebPAC
Sarana Penelusuran Sumber Elektronik Berlisensi
Rekomendasi-PK101 Materi Literasi Informasi
Sumber elektronik bidang Psikologi Sitasi APA Materi literasi modul 3
Kotak Chat
Gambar 31 Konsep integrasi literasi informasi dan materi perkuliahan Pada Gambar 31 disajikan konsep integrasi integrasi literasi informasi dan materi perkuliahan. Sebagai contoh mahasiswa memilih materi kuliah PK101-
Psikologi Perkembangan. Ketika pengguna memilih PK101, maka sistem akan menampilkan (a) deskripsi materi dan tugas dari PK101-Psikologi Perkembangan, (b) submenu manajemen sitasi, (c) materi literasi informasi, (d) sarana penelusuran, (e) submenu chat; (f) rekomendasi pustakawan yang sesuai dengan PK101. Rekomendasi berupa sumber-sumber rujukan yang dapat digunakan untuk menyelesaikan tugas tersebut. Konsep integrasi seperti ini dapat dijadikan sebagai media kolaborasi antara dosen dengan pustakawan, misalnya untuk menambahkan sumber rujukan lainnya atau kolaborasi pustakawan dengan mahasiswa untuk berdiskusi tentang tugas-tugas perkuliahan, misalnya cara menggunakan sitasi. Diharapkan dengan konsep kolaborasi ini, mahasiswa selain membantu pengerjaaan tugas perkuliahan sekaligus mendapatakan sumber rujukan. Konsep kolaborasi seperti ini memfasilitasi dosen atau mahasiswa untuk berdiskusi atau membentuk suatu grup. Pengetahuan dalam perguruan tinggi tidak selalu dalam bentuk materi perkuliahan, tetapi dapat berbentuk diskusi online berdasarkan minat yang sama sehingga diharapkan bisa memunculkan tacit knowledge, dan perpustakaan dapat memfasilitasi tacit knowledge melalui kolaborasi tersebut.
4.2.5 Berita Perpustakaan Konsep penyampaian berita perpustakaan dapat dikombinasikan dengan p aplikasi web 2.0 yaitu Blog, RSS Feeds, Facebook, Twitter.
Akun Saya
Berita Perpustakaan Blog T-1 RSS FB Twitter
Gambar 32 Konsep berita perpustakaan
Pada Gambar 33 disajikan konsep penyampaian berita perpustakaan. Keempat media jejaring sosial yaitu Blog, RSS Feeds, Facebook dan Twitter dapat digunakan untuk menyampaikan suatu kegiatan (event) secara langsung. Blog dapat digunakan untuk menciptakan kolaborasi penciptaan, berbagi dan diseminasi pengetahuan khususnya tacit knowledge disajikan pada Gambar 33. Konsep penggunaan blog untuk memfasilitasi pengelolaan tacit knowledge dengan diskusi buku baru secara online.
Diskusi buku
Akun Saya
Beri tanggapan (1)
Form tanggapan
Beri tanggapan (2) Beri tanggapan (3)
Gambar 33 Konsep kolaborasi melalui blog perpustakaan
Penjelasan: Beri tanggapan (1) merepresentasikan pengguna ke-1, beri tanggapan (2) sebagai pengguna ke-2 dan beri tanggapan (3) merupakan pengguna ke-3.
Pada Gambar 33 disajikan konsep kolaborasi dalam bentuk diskusi buku melalui blog melalui penyampaian koleksi terbaru. Pustakawan menampilkan halaman sampul depan buku terbaru dan deskripsi singkat isi buku serta mengundang pengguna untuk memberi tanggapan terhadap isi buku tersebut. Bila pengguna ingin memberi tanggapan pada isi buku, pengguna harus melakukan autentifikasi akun anggota perpustakaan.
4.2.6
Kalendar Kegiatan
Penyampaian kegiatan perpustakaan selain penggunaan aplikasi web 2.0 juga melalui fitur kalendar. Konsep penyampaian kegiatan perpustakaan seperti: pelatihan atau workshop yang diadakan perpustakaan seperti yang disajikan pada Gambar 34.
Akun Saya
Daftar
1 September 2012
Diskusi Film
Pelatihan Literasi Informasi
Workshop Penulisan Ilmiah
Gambar 34 Konsep kegiatan melalui menu kalendar Pada Gambar 34 disajikan tiga pilihan untuk mengikuti kegiatan perpustakaan dan untuk mengikuti kegiatan melalui menu kalendar didahului dengan autentifkasi pada akun anggota. Bila pengguna ingin mengikuti diskusi film, maka pengguna meng-klik ‘diskusi film’ kemudian pilih tab ‘daftar’ sebagai
konfirmasi pilihan kegiatan. Bila pengguna ingin mengunduh kegiatan yang sudah dijadwalkan perpustakaan, maka pengguna memilih tab ‘unduh’, dan bila ingin mencetak semua kegiatan perpustakaan dalam bulan yang ditentukan pengguna dapat memilih
tab ‘cetak’.
Pilihan pada menu kalendar merupakan aspek
personalisasi dalam rancangan portal pengetahuan Perpustakaan Ukrida.