BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN
Pada bab ini berupa paparan data dari temuan hasil penelitian untuk disajikan dan dibahas. Dalam bab yang di depan telah diungkapkan rumusan masalah, tujuan, tinjauan pustaka, dan metode penelitian. Maka dalam bab ini akan menyajikan dan membahas temuan hasil penelitian. Pembahasannya akan dikategorikan ke dalam beberapa sub bab, yakni deskripsi tempat penelitian, paparan data subjek penelitian, temuan hasil penelitian, dan pembahasan.
4.1 Profil Sekolah Penelitian peningkatan kinerja guru melalui supervisi akademik ini mengambil lokasi di SD Negeri Candisari 1 Mranggen Demak. Tempat tersebut beralamat Jl. Candiraya, Kelurahan Candisari, Kecamatan Mranggen Kabupaten Demak. Denah lokasi sekolah dari arah semarang ke Purwodadi berada di kilo meter 17 Karang gawang ke utara 3,5 kilo meter menuju lokasi. Kondisi tekstur tanahnya datar. Peta lokasi adalah sebagai berikut:
39
Onggorawe Utara
SMG
Lokasi SDN Candisari 1
Kudus Pasar Mranggen
Dari arah kota Semarang
Rel kereta Api (Ganepo)
Pom Bensin ke Purwodadi Km 17 Pertigaan Karanggawang
Batursari Stasiun TVRI/Pucanggading
Gambar 4.1 Denah lokasi SD Negeri Candisari 1 Sumber: Data yang diolah, 2014
Luas bangunan SD Negeri Candisari 1 ± 796 m². yang berdiri diatas lahan ±4.960 m². Merupakan sekolah yang berdiri sejak tahun 1916. Secara geografis sangat kondusif untuk kegiatan pembelajaran, karena terletak jauh dari keramaian dan kebisingan kota. Semua siswa secara keseluruhan berasal dari warga setempat. Jarak dengan sekolah SD terdekat ± 600 m². Banyak upaya dilakukan oleh sekolah, sehingga perubahan mulai kelihatan. Berbagai fasilitas mengalami pembenahan. Dua gedung utama mendapat bantuan rehap gedung di tahun 2012/2013. Kemudian di tahun 2013/2014 mendapat bantuan gedung perpustakaan lengkap beserta mebelair dan buku. Hasil akreditasi terakhir tahun 2014 mendapat niali 91 dengan kriteria A (Amat Baik). 40
1. Keadaan Siswa SDN Candisari 1 Th. 2013/2014 Tabel 4.1 Keadaan Siswa SDN Candisari 1 Th. 2013/2014 No
Kelas
L
P
Jml
1
I
13
20
33
2
II
9
17
26
3
III
16
10
26
4
IV
9
23
32
5
V
21
16
37
6
IV
14
16
30
Jumlah
80
104
184
Keterangan
Sumber: Data yang diolah, 2013
Berdasarkan data jumlah siswa diatas, masing masing kelas sebagai kelas ideal. Dari tahun ke tahun jumlah siswa selalu seimbang hal ini disebabkan siswa yang masuk adalah warga sekitar. Keadan ini banyak dialami SD yang lain juga. 2. Pendidik dan Tenaga Kependidikan Hasil yang diperoleh dalam observasi penelitian ini berupa: data personalia tenaga kependidikan, meliputi nama, pendidikan, status, keterangan; kualifikasi pendidikan meliputi tingkat pendidikan, status, dan jenis kelamin; data guru tugas mengajar sesuai dengan latar belakang pendidikan meliputi jenis guru, latar pendidikan yang sesuai dan yang tidak sesuai. a. Data personalia guru dan tenaga kependidikan SD Negeri Candisari 1 tahun 2013/2014.
41
Tabel 4.2 Personalia Guru SDN Candisari 1 Th. 2013/2014 No
Nama
Pendidikan
Status
S1
PNS
KS
Keterangan
1
Karsonoto, S.Pd
2
Eko Suyatno, S.Pd
S1
PNS
Gr.Kls.VI
3
Supiyan, Ama.Pd.
D2
PNS
Gr.Kls. V
4
Fathul Manan, S.Pd.SD.
S1
GWB
Gr.Kls.IV
5
Mufarikin, S.Pd
S1
PNS
Gr.Kls.III
6
Dwi.Kurniati.W,S.Pd.SD.
S1
PNS
Gr.Kls. II
7
Sri Istiyarini, S.Pd.SD
S1
GWB
Gr.Kls. I
8
Moh.Echsan,S.Ag,M.Pd.
S2
PNS
Gr. PAI
9
Farohah, S.Pd.PAUD.
S1
GWB
Gr. SBK
10
Tutik Istiyowati, S.Pd
SI
GWB
Gr.OR,Kes.
11
Nunuk Tresnawati,S.Pd.
S1
GWB
Gr. Bhs.Ing
12
Ngadiono
SMA
GWB
Penjaga
Sumber: Data yang diolah, 2013
b. Kualifikasi pendidikan, status, dan jenis kelamin Tabel 4.3 Data Kualifikasi Guru
No.
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
Tingkat Pendidikan
S2 S1 D-4 D3/Sarmud D2 D1 SMA/sederajat Jumlah
Sumber: Data yang diolah, 2013
42
Jumlah dan Status Guru GTT/Guru GT/PNS Bantu L P L P 1 3 1 1 4 1 1 5 1 2 4
Jml
1 9 1 1 12
Data di atas menggambarkan tenaga pendidik di SD Negeri Candisari 1 memiliki kualifikasi yang memadai. Terlihat sebagian besar sudah berkualifikasi sarjana. Dengan keterangan 1 orang guru sudah pasca sarjana, 9 orang guru kualifikasi sarjana, 1 orang lagi masih menempuh Program Pascasarjana di UKSW, dan 1 orang PNS masih menempuh pendidikan S1 yaitu guru kelas lima. c. Jumlah guru dengan tugas mengajar sesuai dengan latar belakang pendidikan/keahlian.
Jumlah
Jumlah guru dg latar belakang pend yang TIDAK sesuai dengan tugas mengajar
Jumlah guru dengan latar belakang pendidikan sesuai dengan tugas mengajar
Tabel 4.4 Data Guru Tugas Mengajar Sesuai Latar Belakang Pendidikan
No.
Guru
1. 2. 3.
Kepala sek. Gr Kls. 1 Gr Kls. 2
-
-
1 1 1
-
-
-
-
-
1 1 1
4. 5. 6. 7. 8. 9. 10.
Gr Kls. 3 Gr Kls. 4 Gr Kls. 5 Gr Kls. 6 Gr Agama Pendjor Bhs.Inggris
-
1 -
1 1 1 1 1
1 -
-
-
-
-
1 1 1 1 1 1 1
11. 12.
BK /B. Jawa Penjaga Jumlah
1 1
1
1 9
1
-
-
-
-
1 1 12
SMA/D1 D2/D3 S1/D4 S2/S3 D1/D2 D3 S1/D4 S2/S3
Sumber: Data yang diolah, 2013
43
Tabel 4.4 menggambarkan data guru dengan tugas mengajar sudah sesuai dengan latar belakang pendidikan. Hampir semua guru sudah mengajar sesuai dengan latar pendidikan. Data di atas menunjukkan ada 1 guru yang belum menempuh kualifikasi sarjana yaitu guru kelas 5, yang saat ini masih menempuh jenjang sarjana. 3. Data Ruang Belajar (Kelas) Tabel 4.5 Data Ruang Belajar/Kelas
Jumlah (d) =(a+b+c)
-
2
8
Rsk ringan
-
-
-
-
Rsk sedang
-
-
-
-
Rsk Berat
-
-
-
-
Rsk Total
-
-
-
-
Keterangan kondisi: Baik
Kerusakan < 15%
Rusak ringan
15% - < 30%
Rusak sedang
30% - < 45%
Rusak berat 45% - 65% Sumber: Data yang diolah, 2013
44
Jumlah ruang yg digunakan u. R. Kelas (f)=(d+e)
Ukuran < 7x5 m2 (c)
6
Jml. ruang lainnya yg digunakan untuk r. Kelas (e)
Ukuran > 63m2 (b)
Baik
Kondisi
Ukuran 7x8 m2 (a)
Jumlah dan ukuran
6
-
Tabel 4.5 menggambarkan ruang belajar yang dimiliki oleh SD Negeri Candisari 1 dalam kategori baik adalah 8 ruang, sehingga ruang belajar memiliki kriteria layak untuk proses pembelajaran. 4. Data Ruang Belajar Pendukung Tabel 4.6 Data penunjang belajar Jenis Ruangan
Jumlah (buah)
Ukuran (pxl)
Perpustakaan
1
8x7
Baik
Kegiatan siswa
1
7x5
Baik
Kondis*)
Sumber: Data yang diolah, 2013
Ruang pendukung pembelajara di SD Negeri Candisari 1 terdiri dari perpustakaan, dan ruang kegiatan siswa. 5. Prestasi Akademik UN 3 Tahun Terakhir Tabel 4.7 Data Prestasi Akademik UN
No
Tahun Pelajaran
Bhs Indonesi a
IPA
Matemati ka
Bahasa Inggris
Jumlah
Rata-rata 4 mapel
Rata-rata UN
1.
2010-2011
7,40
7,20
6,25
7,00
27,85
6,96
2.
2011-2012
7,50
7,25
6,40
6,75
27,90
6,98
3.
2012/2013
7,80
7,75
6,75
6,90
29,20
7,30
Sumber: Data yang diolah, 2013
45
Data hasil UN dalam kurun waktu 3 tahun terakhir merangkak naik meskipun sedikit-sedikit. Data tersebut menunjukkan kemajuan hasil kenerja guru tiap tahun yang meningkat. Hasil yang dicapai bukan sebuah pekerjaan sesaat, tatapi melalui beberapa fase. Kunci peningkatan ini juga menyangkut supervisi akademik. Melalui kegiatan tersebut potensi guru ada perubahan yang lebih maju. Meningkatnya kinerja guru ini akan ditunjukkan hasil kinerjanya. Salah satunya adalah prestasi yang diperoleh siswa melalui ujian nasional. Catatan bahwa mata pelajaran bahasa ingris di tingkat sekolah dasar tidak termasuk dalam ujian nasional. Data tersebut dicantumkan sebagai rambu-rambu untuk mengikuti pembelajaran di sekolah lanjutannya.
4.2 Hasil Penelitian Data-data yang sudah disajikan dan dipaparkan sebagai bahan pijakan dalam temuan hasil penelitian. Temuan hasil penelitian yang didapat meliputi: hasil perencanaan supervisi akademik untuk peningkatan kinerja guru; hasil implementasi supervisi akademik untuk peningkatan kinerja guru; dan hasil umpan balik supervisi akademik untuk peningkatan kinerja guru. 4.2.1 Perencanaan Supervisi Akademik Rencana yang digunakan dalam pengelolaan Supervisi akademik di SD Negeri Candisari 1 dilaku46
kan dengan cara mengkoordinasikan kepada semua guru untuk menentukan jadwal rencana supervisi akademik. Dengan melihat kalender pendidikan yang ada, dan menyiapkan buku-buku sebagai sarana pendukung yang diperlukan. Kegiatan konkritnya berupa menyusun
program
supervisi
akademik,
evaluasi
pelaksanaan pembelajaran serta menyusun program umpan balikan. Sedangkan mekanismenya melalui rapat guru, yaitu guru diundang untuk mensosialisasikan program supervisi yang akan dilakukan oleh kepala sekolah. Pelaksanaan penyusunan program perencanaan supervisi tersebut tiap awal tahun pelajaran. Pada saat menyusun program supervisi, guru-guru sudah mempunyai tugas menyusun program pembelajaran. Guru dilibatkan penyusunan program dan jadwal supervisi, agar guru menjadi paham mengenai supervisi akademik ini. Penyusunan program supervisi dilakukan kepala sekolah dalam bentuk tabel yang berisi nama guru, mengampu dan kelas. kepala sekolah selalu menyempatkan dua kali mensupervisi dalam satu bulan. Supervisi yang dilakukan ini terkadang mendadak tetapi terkadang sudah disosialisasikan terlebih dahulu sesuai dengan situasi dan kondisi. Kepala
sekolah
dalam
menyusun
laporan
mengenai hasil evaluasi dan melihat umpan balik, artinya buku-buku sebagai sarana dalam supervisi ini untuk melihat kinerja guru dalam pembelajaran. Cara mengelola sarana yang efektif untuk mendukung 47
perencanaan supervisi akademik adalah senantiasa dilaksanakan dengan mengisi buku-buku secara rutin dan berkesinambungan. Maksudnya agar dapat bermanfaat secara optimal, baik bagi kepala sekolah atau guru. Sarana yang digunakan dalam mendukung program supervisi akademik antara lain: program buku
supervisi,
kunjungan
kepala
sekolah/buku
supervisi, buku tamu kelas, buku program supervisi kelas, buku pesan dan kesan. Semua itu dibuat dan digunakan
untuk
mendukung
tercapainya
tujuan
pengelolaan supervisi akademik yaitu peningkatan mutu pendidikan agar lebih bermakna dan bermanfaat bagi kinerja guru ke depannya. Perolehan hasil wawancara diketahui bahwa supervisi akademik di SD Negeri Candisari 1 Mranggen Demak,
sebagai
bagian
dari
proses
manajemen.
Kegiatannya didahului dengan perencanaan setiap awal semester. Program perencanaan supervisi disusun oleh kepala sekolah disampaikan kepada sasaran supervisi yaitu guru-guru dan siswa. Teknik pelaksanaannya dengan diumumkan secara lisan dalam forum
pembinaan.
Hal
ini
dikemukakan
oleh
Karsonoto (kepala sekolah baru) yang didampingi oleh kepala sekolah lama dan pengawas TK/SD, adalah sebagai berikut: “Rencana program yang digunakan dalam pengelolaan supervisi akademik di SD Negeri Candisari 1 ini, caranya dengan melakukan koordinasi kepada semua guru. Untuk menentukan jadwal rencana program supervisi akademik dengan meli-
48
hat kalender pendidikan yang ada, dan menyiapkan buku-buku sebagai sarana yang mendukung yang diperlukan”. “Perencanaan dalam supervisi akademik di SD ini kegiatan kongkritnya berupa menyusun program supervisi akademik, evaluasi pelaksanaan pembelajaran serta menyusun program umpan balikan, sedangkan mekanismenya melalui rapat dewan guru”. “Dalam program supervisi ini, saya selalu menyusun program perencanaan supervisi itu awal semester. Pada saat saya menyusun program supervisi, guru-guru sudah mempunyai tugas menyusun program pembelajaran, dan itu tugas dan tanggung jawab”. “Penyusunan program supervisi ini dalam bentuk tabel yang berisi nama guru, mata pelajaran dan kelas. Saya selalu menyempatkan dua kali tiap bulan untuk mensupervisi. Pelaksanaan supervisi yang saya lakukan ini bervariatif, terkadang mendadak tetapi terkadang sudah saya sosialisasikan sesuai dengan situasi dan kondisi”.
Mengenai perencanaan supervisi akademik di SD Negeri Candisari 1, salah satu guru juga diwawancarai untuk mengkroscek apa yang dikatakan oleh kepala sekolah. Seperti diungkapkan oleh Supiyan selaku guru kelas lima mengatakan: “Dalam perencanaan, guru juga diajak membuat kesepakatan dalam penyusunan program dan jadwal supervisi, karena dilibatkan, kami jadi paham mengenai supervisi akademik ini. Walaupun dalam pelaksanaannya kepala sekolah seringkali mendadak. Tetapi itu menandakan bahwa kami sebagai guru harus benar-benar selalu siap untuk disupervisi. Supervisi akademik mendorong semangat kami dan dapat pula sebagai koreksi apa yang telah saya lakukan”.
49
Berdasarkan hasil observasi dokumen mengenai perencanaan program supervisi di SD Negeri Candisari 1 Mranggen Demak formatnya adalah sebagai berikut: Tabel 4.8 Program Supervisi di SD Negeri Candisari 1 No
Nama Guru
Kls
Bulan pada Bulan Bulan Bulan ke Ket minggu ke minggu ke minggu ke 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 Januari 2014 Februari 2014 Maret 2014 April 2014
1
Rini
I
x
x
x
x
x
x
x
x
2
Dwi K
II
x
x
x
x
x
x
x
x
3
Mfkn
III
x
x
x
x
x
x
x
x
4
Fman
IV
x
x
x
x
x
x
x
x
5
Spyn
V
x
x
x
x
x
x
x
x
6
Eko s
VI
x
x
x
x
x
x
x
x
7
Frkah
Sb
x
x
x
x
x
x
x
x
8
Tutik
Or
x
x
x
x
x
x
x
x
9
Nnuk
Ig
x
x
x
x
x
x
x
x
0
Eks
ag
x
x
x
x
x
x
x
x
Sumber: Data yang diolah, 2014
Dalam perencanaan supervisi di SD Negeri Candisari 1 Mranggen Demak, dibutuhkan sarana yang
akan
digunakan
dalam
kegiatan
supervisi.
Sarana meliputi buku kunjungan supervisi, buku tamu kelas, buku program supervisi kelas, buku pesan dan kesan. Hasil wawancara dengan Moh Ehsan sebagai kepala sekolah lama terkait sarana tersebut adalah sebagai berikut: “Sarana yang digunakan dalam mendukung program Supervisi akademik antara lain program supervisi, buku kunjungan Kepala Sekolah/buku supervisi, buku tamu kelas maupun buku tamu
50
guru mapel, buku program supervisi kelas, buku pesan dan kesan”. “Dengan adanya sarana ini sangat membantu saya dalam menyusun laporan mengenai hasil evaluasinya nanti dan melihat umpan baliknya, artinya buku-buku tersebut yang berfungsi sebagai sarana dalam supervisi ini mampu melihat kinerja guru dalam pembelajaran”.
Berdasarkan
hasil
observasi
dalam
bentuk
dokumen mengenai sarana dalam format buku laporan program bulanan/pembinaan supervisi di SD Negeri Candisari 1 dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 4.9 Program Pembinaan Supervisi SD N Candisari 1 No
Hari/ Tanggal
Sasaran Kelas
Mata Pelajaran
Aspek yang disupervisi
Keterangan
1
3/3/14
V
Bhs. Jawa
KBM + Sikap
tuntas
2
5/3/14
IV
PPKn
KBM + Kepribadian
tuntas
3
10/3/14
III
IPS
KBM +Motivasi
tuntas
4
12/3/14
II
Matematika
KBM + pengemb.
tuntas
5
13/3/14
I
Bhs.Indonesia
Konsep + Pola pkr
tuntas
6
17/3/14
VI
IPA
Struktur+Teknologi
tuntas
7
19/3/14
VI
Bhs.Inggris
KBM+kerjasama
tuntas
8
24/3/14
V
Pend.Agama
KBM+Pny.Laporan
tuntas
9
27/3/14
IV
Olah raga
KBM+Giat
tuntas
Sumber: Data yang diolah, Maret 2014
Supervisi akademik yang dilakukan oleh kepala sekolah SD Negeri Candisari 1 untuk memberikan layanan dan bantuan kepada guru-guru, tujuannya agar dapat mengembangkan situasi pembelajaran 51
yang dilakukan guru di kelas. Selain itu juga untuk mengkoordinasi, menstimulasi, mendorong ke arah partumbuhan profesi guru di samping untuk memperbaiki proses. Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini berupa: perencanaan tujuan, perencanaan waktu, perencanaan tempat, dan perencaan instrumen. Dari keempat hasil tersebut perlu dikembangkan sesuai situasi pembelajaran yang dilakukan guru di kelas. 4.2.2 Implementasi Supervisi Akademik Kegiatan perencanaan yang disusun kemudian diimplentasikan
untuk
peningkatan
kinerja
guru.
Langkah kongkrit implementasi supervisi akademik dilakukan dengan cara: kunjungan kelas, observasi pembelajaran, dan administrasi guru, selanjutnya dikomunikasikan dengan guru yang bersangkutan. Bila diperlukan kepala sekolah turut memberikan solusi demi keberhasilan pembelajaran. Secara berkala diadakan rapat mengevaluasi pelaksanaan supervisi akademik. Metode
atau
teknik-teknik
yang
digunakan
dalam supervisi pembelajaran di SD Negeri Candisari 1 berbeda-beda untuk masing-masing guru yaitu pendekatan directif dan non direct. Bagi guru yang tingkat abstraksinya
rendah
dan
mempunyai
komitmen
rendah, supervisi dilakukan dengan pendekatan direktif. Hal yang dilakukan sebagai kepala sekolah pada pendekatan ini adalah memberi contoh konkrit dan
52
petunjuk maupun frekuensi supervisi yang lebih banyak dari guru yang lain. Kepala
sekolah
dalam
melakukan
supervisi
sering melakukan dengan cara mengkomunikasikan di luar kelas, selanjutnya masuk kelas mengamati proses pembelajaran selama satu jam pelajaran. Pelaksanaan supervisi sesuai dengan jadwal, terkadang dilakukan secara mendadak, langsung masuk kelas dan menanyakan RPP kepada guru. Pertanyaan tentang RPP meliputi materi, metode pembelajaran dsb. Berikutnya kepala sekolah melakukan pengamatan proses pembelajaran, dan mengecek apakah pembelajaran yang guru lakukan sudah sesuai dengan RPP, atau apakah dalam pembelajaran tersebut ada pengembangan dari guru. Supervisi dilakukan terkadang dari luar kelas untuk melihat guru dalam melakukan pengelolaan pembelajaran, tujuannya untuk melakukan monitoring administrasi kelas. Metode yang dilakukan bervariatif disesuaikan dengan karakteristik guru-guru. Untuk guru senior kepala sekolah selalu mengadakan percakapan pribadi tentang merumuskan masalah, tentang bagaimana melakukan pembelajaran yang baik. Dalam percakapan ini guru tersebut juga diajak untuk memecahkan masalah-masalah yang terjadi dalam pembelajaran, untuk guru yang lain kepala sekolah melakukan kunjungan kelas.
53
Selain teknik percakapan pribadi juga dilaksanakan secara kelompok. Supervisi administrasi pembelajaran dilakukan melalui pembinaan rutin, tekniknya semua administrasi dikumpulkan ke ruang kepala sekolah, selanjutnya memberikan komentar dalam dokumen
administrasi
tersebut.
Untuk
supervisi
akademik terkait aspek administrasi kelas, semuanya dikumpulkan ke ruang kepala sekolah. Setelah dilihat kepala sekolah dan ditandatangani kemudian dikembalikan kepada guru-guru. Pada saat pembinaan kepala sekolah mengomentari kesimpulan peyusunan perangkat pembelajaran oleh guru secara umum dengan kekurangan-kekurangannya. Semua diteliti satu persatu kemudian dilakukan resume masing– masing guru, baik kekurangan atau kelebihannya untuk menentukan bagian mana guru tersebut perlu disupervisi. Dalam
pembinaan
kepada
guru-guru,
kepala sekolah menyampaikan hasil koreksi supervisi administrasi pembelajaran yang disusun oleh guru secara global. Pelaksanaan Supervisi akademik di SD Negeri Candisari 1 dilakukan dengan cara observasi pembelajaran, kemudian berkomunikasi dengan guru yang bersangkutan. Hasil wawancara mengenai hal tersebut dikemukakan oleh Eko Suyatno selaku guru kelas VI, sebagai berikut: “Langkah kongkrit pelaksanaan supervisi akademik yang dilakukan oleh kepala sekolah di SD ini dengan cara kunjungan kelas, observasi pembelajaran, administrasi guru, kemudian dikomunikasi-
54
kan dengan guru yang bersangkutan. Kepala sekolah memberikan solusi demi keberhasilan pembelajaran. Secara berkala diadakan rapat mengevaluasi pelaksanaan supervisi akademik”. “Caranya dilaksanakan sesuai jadwal/rencana program supervisi akademik yang telah dikomunikasikan kepada guru-guru terlebih dahulu”.
Kepala sekolah dalam hal juga mengatakan: “Dalam pelaksanaannya saya atur dengan jadwal yang telah disusun, kemudian saya mengadakan kunjungan kelas dan observasi langsung dengan pendekatan direktif dan non direktif”.
Komunikasi kepala sekolah pada waktu akan melakukan supervisi dilakukan secara akrab dan menerapkan pola hubungan kerja sama. Hal ini terungkap dalam penuturan bapak Fatkhul Manan Guru kelas IV sebagai berikut: “Kepala sekolah dalam melakukan supervisi akademik kepada saya, dilakukan dengan cara mengkomunikasikan diluar kelas. Setelah itu kepala sekolah masuk ke kelas dan mengamati proses pembelajaran selama satu jam pelajaran”.
Dilanjutkan lagi mengenai pelaksanaan supervisi akademik yang dilakukan oleh kepala sekolah juga dituturkan oleh Ibu Sri Istiyarini guru kelas 1 sebagai berikut: "Pada saat menyupervisi kepada saya, sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan dalam rapat. Akan tetapi terkadang kepala sekolah juga melakukan secara mendadak langsung masuk kelas dan menanyakan RPP kepada saya. Pertanyaannya berkaitan dengan RPP meliputi materi, metode pembelajaran dsb. Selanjutnya berkomunikasi dan mendapat jawaban apa saja yang saya lakukan
55
saat itu. Kepala sekolah melakukan pengamatan proses pembelajaran dan mengecek, apakah pembelajaran yang saya lakukan sudah sesuai dengan RPP, dan jawaban yang saya kemukakan adalah dalam pembelajaran tersebut ada pengembangan dari saya"
Berkaitan dengan apa yang dikemukakan Bu Sri Istiyarini, bahwa perilaku kepala sekolah dalam supervisi tidak selamanya seperti yang dituturkan di atas. Adakalanya
kepala
sekolah
dalam
melaksanakan
hanya melakukan pengamatan di lingkungan sekitar kelas yaitu dengan melakukan pengamatan tentang pengelolaan
kelas.
Sesuai penuturan
ibu
Nunuk
Tresnawati guru bahasa Inggris sebagai berikut: "Kepala sekolah pada saat melakukan Supervisi akademik di SD ini, terkadang hanya dengan mengelilingi kelas. Dari luar kelas beliau melihat saya dalam melakukan pengelolaan pembelajaran. Menurut saya hal ini mungkin dikaitkan dengan tujuan supervisi yang dilakukan kepala sekolah dalam melakukan monitoring dan administrasi kelas".
Pelaksanaan Supervisi akademik oleh kepala sekolah di SD Candisari 1 menggunakan metode yang bervariasi, karena guru-guru mempunyai karakteristik yang berbeda-beda. seperti yang diungkapkan oleh kepala sekolah sebagai berikut: ”Metode yang saya lakukan sesuaikan dengan karakteristik guru-guru. Saya tidak menggunakan metode yang sama untuk semua guru. Pelaksanaan supervisi guru senior, saya selalu mengadakan percakapan pribadi, Caranya, saya ajak berdiskusi untuk merumuskan masalah tentang bagaimana melakukan pembelajaran yang baik. Dalam percakapan ini, guru senior juga memberi solusi untuk
56
memecahkan masalah-masalah yang terjadi dalam pembelajaran. Bagi guru yang lain saya melakukan kunjungan kelas sudah cukup bagus. “Saya memperhatikan pendapat guru tentang masalah pembelajaran, kemudian saya mengemukakan pandangan mengenai masalah pembelajaran yang dihadapinya. Saat yang demi-kian inilah terjadi komunikasi yang melibatkan guru dan saya sehingga diperoleh kesepakatan tentang tanggung jawab. Selanjutnya, bagi guru yang tingkat abstraksinya rendah dan komitmen rendah, supervisi dilakukan dengan pendekatan direktif. Hal yang saya lakukan sebagai kepala sekolah pada pendekatan ini adalah memberi contoh konkrit dan petunjuk maupun frekuensi supervisi yang lebih banyak dari guru yang lain”.
Mengenai penggunaan metode yang bervariasi, pada pelaksanaan, saya kroscekkan dengan pendapat guru. Hasil wawancara mengenai hal itu disampaikan oleh Ibu Dwi Kurniati sebagai berikut: "Kepala sekolah dalam melaksanakan supervisi akademik dengan tehnik atau metode yang berbeda-beda untuk semua guru. metode atau teknik tersebut disesuaikan dengan pengalaman guru yang ada di sini".
Berdasarkan hasil observasi dokumen mengenai pelaksanaan supervisi akademik di SD Negeri Candisari 1 diketahui bahwa kepala sekolah juga melakukan monitoring mengenai administrasi kelas yang dilakukan oleh guru. Hasil wawancara dengan Karsonoto sebagai kepala sekolah SD Negeri Candisari 1 mengenai monitoring tersebut adalah sebagai berikut: “Selain penggunaan tehnik percakapan pribadi juga melaksanakan secara kelompok. Dengan mengadakan pembinaan secara kelompok, biasa-
57
nya saya tekankan pada supervisi administrasi pembelajaran. Mengenai aspek ini dapat anda lihat dalam dokumen notulen rapat supervisi. Supervisi administrasi pembelajaran saya lakukan melalui pembinaan rutin. Caranya semua administrasi pembelajaran dikumpulkan ke ruang saya selanjutnya saya memberikan sedikit komentar dalam dokumen administrasi tersebut”.
Seperti penuturan Bu Dwi Kurniati (guru kelas II) sebagai berikut: "Untuk Supervisi akademik terkait aspek administrasi kelas, semuanya dikumpulkan ke ruang kepala sekolah. Setelah dilihat pak kepala sekolah dan ditandatangani kemudian dikembalikan kepada guru-guru. Saat pembinaan pak kepala sekolah mengomentari kesimpulan peyusunan perangkat pembelajaran oleh guru secara umum dengan kekurangan-kekurangannya”.
Penuturan
yang disampaikan
oleh
Bu
Dwi
Kurniati (guru kelas II) di atas mengenai supervisi akademik berdasarkan aspek administrasi pembelajaran dibenarkan oleh kepala sekolah dalam penuturannya sebagai berikut; "Supervisi aspek administrasi, guru saya suruh mengumpulkan ke ruangan saya pada awal semester dan setelah saya lihat dan saya teliti satu persatu kemudian saya resume masing–masing guru, baik kekurangan atau kelebihannya untuk menentukan bagian mana guru tersebut perlu disupervisi".
Berdasarkan hasil observasi di atas, yang dilakukan kepala sekolah sebelum melakukan supervisi akademik adalah dengan mensupervisi administrasi pembelajaran guru secara kolektif atau kelompok. 58
Kepala
sekolah
menggunakan
cara
yang
akrab.
Penyampaiannya kepada guru-guru terjadi komunikasi dua arah. Hal tersebut sesuai dengan yang dituturkan oleh ibu Farohah, sebagai berikut: "Dalam pembinaan kepada guru-guru, kepala sekolah menyampaikan hasil koreksi supervisi administrasi pembelajaran yang disusun oleh guru secara global dan sekaligus beliau mengatakan bahwa besok suatu saat akan saya adakan supervisi kunjungan kelas kepada bapak ibu guru. Dalam pertemuan tersebut ada pertanyaan-pertanyaan walaupun hanya satu dua guru yang mengungkapkan sehubungan dengan akan adanya kunjungan kelas". Wawancara dan observasi mengenai pelaksanaan supervisi akademik di atas, kepala sekolah dalam menyelesaikan masalah pembelajaran mengedepankan hubungan personal individual. Setelah mengadakan tatap muka dengan guru yang telah selesai disupervisi selanjutnya mendokumentasikan kegiatan supervisi. Atas dasar kesepakatan dengan guru untuk ditanda tangani bersama yang kemudian dijadikan dokumen sekolah di SD Negeri Candisari 1. Supervisi dilaksanakan sesuai jadwal atau rencana program yang telah dikomunikasikan kepada guru-guru. Kepala sekolah mengatur sesuai dengan jadwal yang tersusun, kemudian mengadakan kunjungan kelas dan observasi. Implementasi supervisi akademik ini berupa kegiatan kunjungan kelas secara rutin, melakukan kegiatan yang melibatkan guru dan siswa,
59
pelaksanaan penataran dan worksoap kurikulum baru, penilaian kinerja guru dan reward yang dijanjikan. 4.2.3 Umpan Balik Supervisi Akademik Umpan balik dalam pelaksanan supervisi akademik di SD Negeri Candisari 1 adalah mengkomunikasikan hasil supervisi kepada guru. Hal ini sebagai feedback untuk memperbaiki kekurangan dengan tindak lanjutnya. Dengan adanya umpan balik tersebut diharapkan ada perbaikan proses pembelajaran. Perbaikan akan terlihat pada peningkatan mutu pembelajaran, peningkatan pelayanan siswa pada proses pembelajaran dan meningkatnya hasil perolehan hasil belajar. Setelah disupervisi guru dipanggil di ruang kepala
sekolah
diajak
berdiskusi
mengenai hasil
pelaksanaan supervisi, dimotivasi dan dikirim ke penataran sampai tingkat provinsi. Pembicaraan di ruang kepala sekolah pada saat supervisi diajak diskusi mengenai apa saja kekurangan ketika guru mengajar. Kepala sekolah kemudian memberikan balikan berupa masukan berdasarkan temuan-temuan atas kekurangan ketika guru mengajar. Kepala
sekolah
memberikan
balikan
dalam
bentuk informasi untuk mempengaruhi kualitas hasil pembelajaran di SD Negeri Candisari 1, dengan harapan ke depannya akan ada perubahan lebih baik. Tindak lanjut hasil supervisi dilakukan oleh kepala sekolah dapat berupa penguatan, meganalisis pencapaian tujuan pengajaran, menganalisis target keteram60
pilan pembelajaran, menyimpulkan hasil dari apa yang diperolehnya selama supervisi akademik, mendorong guru untuk merencanakan latihan-latihan, sekaligus menetapkan rencana berikutnya. Pengiriman penataran untuk beberapa guru yang dalam pelaksanaan supervisi dirasa perlu untuk mengikutinya. Hasil supervisi akademik di SD Negeri Candisari 1 merupakan hasil pelaksanaan supervisi masing– masing guru, sedangkan tindak lanjutnya merupakan rangkaian pembicaraan kepala sekolah dengan guru yang
disepakati
keduanya.
Selanjutnya
keduanya
menanda tangani untuk dijadikan dokumen sekolah. Umpan balik dilakukan dengan cara memotivasi, fungsinya untuk mendorong guru agar melaksanakan proses pembelajaran lebih baik. Umpan balik ini digunakan oleh kepala sekolah untuk memotivasi guru agar siswa asuhannya mencapai prestasi belajar yang meningkat. Umpan balik diberikan oleh kepala sekolah secara langsung setelah kepala sekolah selesai melakukan supervisi, agar guru masih teringat akan permasalahan pembelajaran yang ditemukan pada waktu disupervisi oleh kepala sekolah. Pelaksanaan umpan balik dilakukan secara individual, dimana tempat duduk saling berhadapan dengan kepala sekolah. Kegiatan tersebut dilakukan pada akhir semester, tujuannya untuk melihat kinerja guru dalam satu semester tersebut. Pada saat pelaksanaan tersebut kepala sekolah dan guru membicarakan mengenai kinerja guru yang disupervisi. Diskusi 61
tersebut membahas mengenai masalah yang berkaitan dengan pembelajaran, dari mulai penggunaan media, metode, penilaian, dan inovasi yang dilakukan guru beserta kendala yang dihadapinya. Dengan adanya umpan balik ini diharapkan dapat memperbarui proses pembelajaran yang diinginkan. Perbaikan proses pembelajaran dan meningkatnya mutu pembelajaran yaitu dengan terlihatnya peningkatan pelayanan siswa pada proses pembelajaran dan meningkatnya hasil perolehan hasil belajar. Hasil wawancara mengenai umpan balik ini diungkapkan oleh Ibu Kurniati sebagai berikut: "Setelah disupervisi saya dipanggil di ruang kepala sekolah. Padahal pada waktu disupervisi saya merasa grogi karena saya guru yunior di sekolah ini. Tetapi akhirnya saya merasa biasa, karena pada saat pak kepala sekolah menyampaikan hasil pelaksanaan supervisi banyak diberi motivasi. Menjanjikan pada saya untuk mengikuti penataran.
Umpan balik hasil supervisi akademik dilakukan oleh kepala sekolah sebagai upaya untuk meningkatkan kinerja guru dalam pembelajaran. Hal yang dilakukan oleh kepala sekolah dapat bersifat informasi, seperti diungkapkan oleh pak Fatkhul Manan guru kelas IV sebagai berikut ini: "Setelah disupervisi selesai, saya dipanggil ke ruang kepala sekolah. Begitu duduk saya diajak berdiskusi mengenai apa saja kekurangan ketika saya mengajar. Beliau memberikan tanggapan berupa masukan berdasarkan temuan-temuan atas kekurangan ketika saya mengajar tadi "
62
Umpan balik yang disampaikan oleh kepala sekolah tersebut merupakan balikan dalam bentuk informasi untuk mempengaruhi kualitas hasil pembelajaran di SD Negeri Candisari 1. Dengan supervisi dapat
menambah
motivasi
untuk
meningkatkan
kinerja guru. Terlihat dari tingkat kehadiran guru, baik di sekolah maupun di kelas. Hasil pemantauan kepala sekolah sudah menunjukkan adanya peningkatan kinerja, yang dibuktikan dengan kenaikan prosentase tingkat kehadiran guru. Berdasarkan studi dokumen yang dilakukan peneliti, bahwa dokumen hasil supervisi akademik di SD Negeri Candisari 1 merupakan hasil pelaksanaan supervisi masing–masing guru. Sedangkan tindak lanjutnya merupakan rangkaian pembicaraan kepala sekolah
dengan
guru
yang disepakati keduanya.
Selanjutnya keduanya menanda tanganinya untuk kemudian dijadikan dokumen sekolah. Dalam observasi diketahui bahwa pelaksanaan umpan balik dilakukan secara individual. Pelaksanaannya dilakukan dengan duduk saling berhadapan antara guru dan kepala sekolah. Diskusi tersebut membahas mengenai masalah yang berkaitan dengan pembelajaran, dari mulai penggunaan media, metode, penilaian, dan inovasi yang dilakukan guru beserta kendala yang dihadapinya. Ibu Dwi kurniati guru kelas dua, mengatakan: “Umpan balik juga diberikan oleh kepala sekolah untuk mengubah kinerja kami para guru. Biasa-
63
nya diberikan kepada guru tidak segera, setelah guru disupervisi karena bila diberikan secara langsung kadang guru malah merasa dikritik atau dicari kesalahan-kesalahannya dalam melakukan pekerjaannya pada pembelajaran”
Secara keseluruhan proses kegiatan umpan balik atau feedback hasil supervisi yang dilaksanakan oleh kepala sekolah di SD Negeri Candisari 1 dapat dirangkum atau digambarkan dalam skema gambar sebagai berikut:
Umpan balik
Kondisi awal guru
Proses pembelajaran
Hasil yang diharapkan
Umpan balik
Gambar 4.2 Skema balikan hasil supervisi Sumber: Hasil wawancara, 2014
Umpan balik diberikan kepada guru tidak segera setelah guru disupervisi karena bila diberikan secara langsung kadang guru merasa dikritik atau dicari kesalahan-kesalahannya dalam melakukan pekerjaannya dalam pembelajaran. Dari wawancara dan obser64
vasi mengenai umpan balik supervisi akademik, dilakukan untuk mengetahui pelaksanaan supervisi akademik yang dilakukan oleh kepala sekolah. Pelaksanaannya dilakukan dengan cara komunikasi, memberikan masukan mengenai masalah yang dihadapi oleh guru selama proses pembelajaran. Dalam umpan balik ini juga ditemukan faktor-faktor yang dapat memberi dukungan terhadap pelaksanaan supervisi akademik di SD Negeri Candisari 1, di antaranya sarana prasarana yang cukup lengkap, latar belakang pendidikan guru yang tinggi, serta suasana kekeluargaan yang baik. Pada pokok umpan balik, hasil penelitian ini berupa pemberian penguatan, kepuasan, motivasi, kerja sama, intervensi memberi bantuan didaktis atau bimbingan, supervisi terhadap diri sendiri dan diberi pengetahuan tambahan. Tindak lanjut hasil supervisi akademik berupa penguatan, meganalisis pencapaian tujuan pengajaran, menganalisis target keterampilan pembelajaran, menyimpulkan hasil dari apa yang diperolehnya selama supervisi akademik, mendorong guru untuk merencanakan latihan-latihan, sekaligus menetapkan rencana berikutnya.
4.3 Pembahasan Temuan-temuan hasil penelitian sudah dikelompokkan sesuai dengan porsinya masing-masing. Selanjutnya temuan tersebut akan dibahas sesuai dengan
65
rinciannya,
adalah
sebagai
berikut:
perencanaan
supervisi akademik; implementasi supervisi akademik; dan umpan balik supervisi akademik. 4.3.1 Perencanaan Supervisi Akademik Perencanaan merupakan sejumlah keputusan yang menjadi pedoman untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Perencanaan mengandung dua unsur yaitu tujuan dan pedoman. Sebuah perencanaan supervisi akan menjadi pedoman kepala sekolah dalam memberikan arahan. Pelaksanaan supervisi memuat tujuan, sasaran yang jelas dan mudah dipahami oleh guru yang menjadi sasaran supervisi. Supervisi akademik dalam pemahaman kepala sekolah merupakan kewajiban kepala sekolah. Kewajiban kepala sekolah adalah mengkomunikasikan perencanaan kepada guru-guru, dengan asumsi baik waktu, metode, maupun sasaran disesuaikan dengan kondisi yang ada. Dari temuan penelitian diketahui bahwa tujuan supervisi akademik di SD Negeri Candisari 1 adalah untuk memberikan layanan dan bantuan kepada guru-guru dalam mengembangkan situasi pembelajaran yang dilakukan guru di kelas. Proses manajemennya didahului dengan perencanaan setiap awal tahun pelajaran oleh kepala sekolah. Adapun dalam program perencanaan supervisi yang disusun disampaikan kepada sasaran supervisi yaitu guru-guru dan siswa. Caranya dengan diumumkan secara lisan dalam forum pembinaan. Salah satu agendanya berupa penentuan 66
jadwal supervisi yang disesuaikan dengan kalender akademik. Pelaksanaannya berdasarkan program yang telah disusun dan disepakati bersama dengan seluruh pihak sekolah. Perencanaan sarana yang digunakan dalam supervisi akademik di SD Negeri Candisari 1 berupa pembuatan format supervisi akademik, gunanya untuk mencatat apa saja yang dilihat selama pelaksanaan pembelajaran secara sistematis. Hasil penelitian di atas mendukung temuan dalam jurnal internasional berjudul Supervision as Professional
Development:
Compatible
or
Strange
Bedfellows in the Policy Quest for Increased Student Achievement oleh Rucinski and Hazi (2007: 3) yang menyatakan bahwa supervisi merupakan usaha evaluasi guru yang berguna untuk meningkatkan kualifikasi guru tersebut sebagai tenaga pengajar. Proses tersebut berlangsung secara berjangka atau bertahap yang dilakukan oleh kepala sekolah dalam rangka peningkatan pembelajaran siswa di kelas melalui guru yang disupevisi. Penelitian terdahulu memiliki perbedaan dengan penelitian ini yang terletak pada fokus penelitiannya, sedangkan persamaannya adalah membahas cara peningkatan profesionalisme guru melalui suatu pembinaan dalam bentuk supervisi. Berdasarkan temuan penelitian ini dalam perencanaan mengenai waktu, tempat, dan instrumen ataupun sarana yang digunakan dalam supervisi akademik di SD Negeri Candisari 1 adalah berupa jadwal yang berisi waktu, sasaran, tempat dan jenis 67
kegiatan; buku supervisi; dan daftar hadir guru. Semua itu dibuat dan digunakan untuk mendukung tercapainya tujuan pengelolaan supervisi akademik yaitu peningkatan kinerja guru agar lebih bermakna dan bermanfaat. Cara mengelola yang efektif sarana tersebut
adalah
senantiasa
dilaksanakan
dengan
mengisi buku-buku secara rutin dan berkesinambungan. Sarana ini sangat membantu dalam menyusun laporan mengenai hasil evaluasinya
dan
melihat
umpan baliknya, artinya buku-buku tersebut mampu melihat kinerja guru dalam pembelajaran. 4.3.2 Implementasi Supervisi Akademik Hasil penelitian ini menemukan bahwa pelaksanaan supervisi akademik di SD Negeri Candisari 1 dilakukan dengan cara observasi dan kemudian berkomunikasi dengan guru yang bersangkutan. Langkah kongkrit pelaksanaan supervisi akademik di SD ini yaitu dengan cara kunjungan kelas, observasi pembelajaran, administrasi guru, yang kemudian dikomunikasikan dengan guru yang bersangkutan. Secara berkala diadakan rapat untuk mengevaluasi pelaksanaan supervisi akademik, sedangkan pelaksanaan supervisi akademik di SD Negeri Candisari 1 sesuai jadwal atau rencana program yang dikomunikasikan kepada guru-guru. Sistem kegiatannya, kepala sekolah masuk ke dalam kelas dan menanyakan RPP kepada guru yang berkaitan dengan materi dan metode pembelajaran. 68
Setelah berkomunikasi dan mendapat jawaban apa saja yang guru lakukan saat pembelajaran, berikutnya kepala sekolah melakukan pengamatan proses pembelajaran dan mengecek apakah pembelajaran yang dilakukan oleh guru sudah sesuai dengan RPP atau ada pengembangan yang dilakukan oleh guru. Terkadang
pelaksanaan
supervisi
akademik
dilakukan
hanya di sekitar lingkungan kelas. Kepala sekolah melakukan supervisi berupa pengamatan mengenai pengelolaan kelas yang dilakukan oleh guru ketika pembelajaran berlangsung. Pola yang dilakukan dalam pelaksanaan supervisi akademik adalah berdasarkan pola hubungan kerja sama antara kepala sekolah dengan guru. Temuan penelitian juga menemukan bahwa metode yang dilakukan dalam supervisi akademik di SD Negeri Candisari 1 Mranggen Demak disesuaikan dengan karakteristik guru-guru yang ada. Contohnya guru yang senior diajak diskusi tentang merumuskan masalah, bagaimana melakukan pembelajaran yang baik. Dalam percakapan ini guru tersebut juga diajak untuk memecahkan masalah-masalah yang terjadi dalam pembelajaran, untuk guru yang lain dilakukan dengan kunjungan kelas . Kepala
sekolah
mengemukakan
pandangan
mengenai masalah pembelajaran yang dihadapinya. Pada kesempatan inilah terjadi komunikasi yang melibatkan guru dan kepala sekolah sehingga disepakati tentang tanggung jawab antara kepala sekolah sebagai 69
supervisor dan guru yang disupervisi. Selanjutnya bagi guru yang tingkat abstraksinya rendah dan mempunyai komitmen rendah, supervisi dilakukan dengan pendekatan direktif. Hal yang dilakukan kepala sekolah pada pendekatan ini adalah memberi contoh konkrit dan petunjuk maupun frekuensi supervisi yang lebih banyak dari guru yang lain. Namun intinya adalah komunikasi untuk mendiskusikan masalah pembelajaran secara dua arah antara kepala sekolah dan guru. Demikian pula perhatian kepada murid untuk
meningkatkan
konsentrasi
belajarnya
agar
seimbang yaitu guru dan murid sama-sama aktif dalam kegiatan belajat mengajar. Hasil temuan penelitian diatas hampir sama dengan penelitian Journal Effectiveness of the blended Supervision model: a case study of Student teachers learning to teach in High schools of Zimbabwe oleh Mutandwa, Muropa and Gadzirayi (2007: 11) yang menjelaskan
menjelaskan
bahwa
model
supervisi
merupakan upaya mengkolaborasikan atau mencampurkan model tutorial guru dan murid dalam pembelajaran. Metode ini banyak memfokuskan pada aktivitas diskusi. Perbedaannya terletak pada subjek yang melakukan supervisi, yaitu apabila dalam penelitian terdahulu yang melakukan supervisi adalah guru terhadap siswa, sedangkan pada penelitian ini adalah kepala sekolah terhadap guru. Persamaannya adalah penggunaan metode kualitatif dan pembahasan meto-
70
de supervisi dengan cara hubungan kerja sama atau diskusi. Aspek administrasi dalam pelaksanaan supervisi akademik di SD Negeri Candisari 1 dilakukan untuk mengetahui administrasi kelas yang dikerjakan oleh guru. Untuk supervisi akademik terkait aspek administrasi kelas, mekanisme adalah semua dokumen mengenai administrasi kelas dikumpulkan ke ruang kepala sekolah, setelah diobservasi oleh kepala sekolah dan ditandatangani kemudian dikembalikan kepada guru-guru. Kepala sekolah saat memberikan pembinaan peyusunan perangkat pembelajaran oleh guru secara umum dengan kekurangan-kekurangannya. Dalam pelaksanaan supervisi akademik di SD Negeri Candisari 1 pada aspek administrasi kelas dilakukan secara individual atau kelompok. Hasil pelaksanaan supervisi akademik dicatat dalam buku laporan supervisi sekolah. Selain mensupervisi aspek pembelajaran sendiri juga membahas mengenai aspek administrasi kelas. Hal ini dilakukan oleh kepala sekolah secara berkala dengan tujuan melakukan monitoring atau pengawasan secara terus-menerus. Kepala sekolah sebagai administrator mempunyai kewajiban dalam melakukan supervisi akademik dan monitoring terhadap administrasi pembelajaran secara teratur yang bertujuan untuk mengurangi benturan SDM yang dikelola, baik secara vertikal maupun horizontal.
71
4.3.3 Umpan Balik Supervisi Akademik Pertemuan
umpan
balik
merupakan
tindak
lanjut hasil supervisi yang dicatat oleh supervisor. Pertemuan ini akan memberikan hasil yang disepakati bersama oleh kedua belah pihak tentang hal-hal positif, yang sudah baik dan hal-hal yang masih perlu diperbaiki. Fungsi umpan balik supervisi akademik di SD Negeri Candisari 1 mengkomunikasikan hasil supervisi kepada guru sebagai feedback atau balikan untuk memperbaiki kesalahan dengan tindak lanjutnya. Sedangkan tujuannya untuk memberi penguatan agar termotivasi, merasa semangat, dan puas akan hasil yang dikerjakannya. Hasil penelitian menyebutkan bahwa tindak lanjut atau umpan balik dari hasil supervisi akademik SD Negeri Candisari 1 yang dilakukan oleh kepala sekolah
berupa
pemberian
penguatan,
kepuasan,
motivasi, kerja sama, intervensi memberi bantuan didaktis atau bimbingan, supervisi terhadap diri sendiri dan diberi pengetahuan tambahan termasuk pengiriman penataran-penataran untuk beberapa guru. Penataran ini pada akhirnya bertujuan untuk mempersiapkan skill atau kemampuan guru dalam kegiatan pembelajaran
sehingga
mampu
membentuk
guru
profesional. Tindak lanjut hasil supervisi akademik berupa penguatan, meganalisa pencapaian tujuan pengajaran, menganalisa target keterampilan pembelajaran, menyimpulkan hasil dari apa yang diperolehnya selama supervisi akademik, mendorong guru untuk 72
merencanakan latihan-latihan, sekaligus menetapkan rencana berikutnya. Pemanfaatan
hasil
supervisi
akademik
SD
Negeri Candisari 1 untuk meningkatkan kinerja guru terlihat dari tingkat kehadiran guru, baik di sekolah maupun di kelas yang selalu dipantau oleh kepala sekolah
dan
menunjukkan
adanya
peningkatan
kinerja. Temuan penelitian juga menyebutkan bahwa hasil supervisi akademik di SD Negeri Candisari 1 Mranggen Demak dalam umpan baliknya merupakan rangkaian pembicaraan kepala sekolah dengan guru yang
disepakati
keduanya,
kemudian
keduanya
menandatanganinya dan dijadikan dokumen sekolah. Dalam hal ini kepala sekolah berusaha melakukan motivasi terhadap guru. Umpan balik ini diberikan oleh kepala sekolah secara langsung setelah kepala sekolah selesai melakukan supervisi. Apabila sudah dikomunikasikan dan terjadi kesepakatan bersama maka tindak lanjutnya adalah sesuai dengan masalah yang dihadapi oleh tiap-tiap guru. Kepala sekolah sebagai supervisor harus mampu menciptakan hubungan harmonis, menghayati pribadi, watak, bakat dan menyesuaikan dengan sifat guru. Temuan penelitian di atas sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Black (2003: 8) berjudul Tafe head teachers: Discourse brokers at the management/ teaching interface, bahwa kemampuan manajerial kepala sekolah dalam pendidikan, salah satunya adalah mempunyai strategi dalam memanage guru. Kepala 73
sekolah merupakan kunci dalam pengelolaan tersebut. Seperti halnya kegiatan supervisi untuk meningkatkan kinerja guru dalam pendidikan. Adanya supervisi ini mampu mempengaruhi kinerja guru secara berkelanjutan. Dijelaskan lebih dalam lagi mengenai pengelolaan guru dan staf, sarana dan prasarana, hubungan masyarakat dengan sekolahan, pengelolaan kesiswaan dan kurikulum, hal tersebut dalam rangka pendayagunaan sumber daya secara optimal. Pada pokoknya adalah faktor utama dikelola dengan baik maka komponen-komponen yang lain akan terimbas juga. Dengan demikian apabila faktor semangat guru sudah termotivasi dengan baik maka semua yang berkaitan dengan tugas guru akan menghasilkan produk yang optimal.
74