BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN
4.1.
Profil SD Negeri 1 Tegorejo Penelitian Evaluasi Program Supervisi Akademik
ini mengambil lokasi di SD Negeri 1 Tegorejo Kecamatan Pegandon Kabupaten Kendal yang beralamat di Jalan Raya Tegorejo No. 29 Pegandon Kendal Kode Pos 51357. Sekolah ini berdiri pada tahun 1918, dengan nomor statistik 101032410006. Sekolah yang berakreditasi A pada akreditasi sekolah tahun 2010 ini, membuat SD Negeri 1 Tegorejo menjadi salah satu SD Inti yang berkembang dengan baik. SD N 1 Tegorejo berdiri di atas tanah seluas + 2950 m2, dengan jumlah murid sebanyak 250 siswa,
yang
berasal dari warga setempat, warga sekitar Desa Tegorejo dan warga dari luar kecamatan Pegandon. SD N 1 Tegorejo mempunyai lima guru kelas yang berstatus
PNS
berijazah
S1,
guru
mata
pelajaran
pendidikan jasmani berstatus PNS berijazah S1, Guru Tidak Tetap/Honorer (GTT) sebanyak 6 orang dengan berijazah S1 dan tenaga Pegawai Tidak Tetap (PTT) sebanyak 1 orang berijazah SMA.
Berdasarkan data
tersebut maka peserta didik sudah mendapatkan guru
49
dan tenaga pengajar yang cukup serta memadai untuk kegiatan belajar mengajar. Keadaan
siswa
SDN
1
Tegorejo
pada
tahun
pelajaran 2015/2016 terjadi penurunan jumlah siswa antara lain
disebabkan
adanya mutasi keluar, jumlah
anak usia SD di masyarakat yang berkurang dan juga salah satu penyebabnya dijadikannya SDN 1 Tegorejo sebagai SD Piloting Kurikulum 2013. Hal ini membuat orangtua murid beranggapan pembelajaran semakin sulit serta sistem penilaian yang berisikan diskriptif bukan berbentuk nilai. Ruang kelas yang dimiliki SD N 1 Tegorejo adalah 11 ruang belajar/kelas, 6 ruang kondisinya baik bahkan 3 diantaranya masih baru, 4 ruang kondisinya rusak ringan dan satu ruang kondisinya rusak berat. Di setiap kelas
terdapat
sarana
penunjang
Kegiatan
Belajar
Mengajar (KBM) seperti, media pembelajaran maupun alat peraga dengan kondisi yang baik. Prestasi akademik Ujian Nasional yang diraih oleh SD N 1 Tegorejo selama 3 (tiga) tahun terakhir mengalami perubahan pada setiap tahunnya yakni dengan rata-rata tahun 2012/2013 = 7,54; tahun 2013/2014 = 8,06 ; dan tahun 2014/2015 = 8,52 , meskipun kenaikannya tidak signifikan namun hasil tersebut menunjukkan kemajuan kinerja guru.
50
Kunci keberhasilan itu terkait dengan adanya Program
Supervisi
kegiatan
supervisi
Akademik. akademik,
Dengan potensi
diadakannya guru
semakin
meningkat. Meningkatnya kinerja guru ini dapat terukur dari hasil prestasi belajar yang diperoleh peserta didik pada Ujian Nasional.
4.2.
Hasil Penelitian
4.2.1. Konteks Program Supervisi Akademik adi SDN 1 Tegorejo 4.2.1.1. Tujuan Program Supervisi “Menurut kepala sekolah dan guru-guru bahwa program Supervisi Akademik sangat dibutuhkan kepala sekolah dan guru di SDN 1 Tegorejo.” Karena Supervisi Akademik untuk mengetahui kelemahan dan kelebihan guru dalam proses kegiatan belajar mengajar di kelas sehingga kepala sekolah dalam melaksanakan program supervisi mempunyai tujuan untuk meningkatkan kinerja dan kompetensi guru di sekolah. (wawancara tanggal 14 Maret 2016).
Program Supervisi Akademik diadakan di SDN 1 Tegorejo menurut kepala sekolah bertujuan: Untuk membantu guru mengatasi berbagai masalah dalam pembelajaran, yaitu merencanakan pembelajaran, melaksanaan pembelajaran, mengevaluasi pembelajaran dan menindak lanjuti evaluasi (wawancara tanggal 14 Maret 2016)
Pernyataan di atas diperkuat oleh guru kelas 3 SDN 1 Tegorejo bahwa tujuan supervisi adalah:
51
Memperbaiki pengajaran dan memberikan bantuan teknis dan bimbingan kepada guru dalam pembelajaran (wawancara tanggal 16 Maret 2016).
Dalam program Supervisi Akademik
SDN 1
Tegorejo mempunyai tujuan yaitu untuk meningkatkan kompetensi guru dalam pembelajaran di kelas. Dokumen ini terdapat dalam program supervisi di SDN 1 Tegorejo. Dari
pernyataaan-pernyataan
wawancara,
observasi, dokumen tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa tujuan Supervisi Akademik sangat dibutuhkan di SDN 1 Tegorejo, yaitu untuk berbagai
masalah
guru
dalam
membantu mengatasi pembelajaran
serta
memberikan bantuan teknis bimbingan guru serta untuk meningkatkan kompentensi guru dan kinerja guru. 4.2.1.2. Manfaat Program Supervisi Program Supervisi Akademik di SDN 1 Tegorejo mempunyai
manfaat.
Berdasarkan
hasil
wawancara
dengan kepala sekolah SDN 1 Tegorejo: Bahwa manfaat program Supervisi Akademik adalah sebagai pedoman untuk melakukan kegiatan pembelajaran dan untuk mengetahui masalah-masalah pembelajaran yang dihadapi guru (wawancara tanggal 14 Maret 2016).
Pernyataan tersebut di atas diperkuat oleh Guru Penjaskes SDN 1 Tegorejo sebagai berikut: Ya benar bahwa manfaat program supervisi untuk pedoman guru dan untuk memecahkan masalah-
52
masalah yang dihadapi dalam pembelajaran (wawancara tanggal 16 Maret 2016).
Dalam data profil sekolah bahwa manfaat supervisi memberikan meningkatkan
masukan prestasi
dan siswa
konsekuensi dan
untuk
meningkatkan
profesional guru. Guru menjadi tertib administrasi dan tertib dalam pelaksanaan PBM (Proses Belajar Mengajar) dikelas. Melalui pengamatan bahwa Supervisi Akademik guru merasa tenang dan nyaman di dalam kelas dan siswa terlayani dengan baik sehingga masukan masukan tentang kesulitan siswa teratasi sesegera mungkin oleh guru (Observasi Kelas tanggal 6 April 2016). Dari hasil wawancara, observasi, dan dokumentasi di
atas
dapat
disimpulkan
sebagai
berikut:
bahwa
manfaat Supervisi Akademik sebagai pedoman guru untuk persiapan pembelajaran, untuk mengatasi masalah yang dihadapi guru dalam proses belajar mengajar dan membantu siswa dalam menerima pembelajaran di kelas serta administrasi guru menjadi lengkap. 4.2.1.3. Sasaran Program Supervisi Menurut
kepala
sekolah
Sasaran
program
Supervisi Akademik di SDN 1 Tegorejo yaitu: Sasaran program supervisi tentang Supervisi akademik dalam proses pembelajaran di kelas dan supervisi administrasi tentang administrasi pendukung pembelajaran sehingga guru mempunyai administrasi
53
kelas menjadi lengkap sebagai pedoman pembelajaran di kelas (Wawancara tanggal 14 Maret 2016).
Pernyataan tersebut di atas diperkuat oleh guru kelas 5 sebagai berikut: Bahwa sasaran supervisi yang saya terima adalah tentang supervisi akademik yaitu pembelajaran di kelas dan supervisi administrasi yaitu tentang administrasi kelas dan pendukung administrasi pembelajaran (wawancara tanggal 22 Maret 2016).
Dari data dokumen program supervisi SDN 1 Tegorejo menunjukkan bahwa sasaran yang akan dicapai adalah
penataan
administrasi
ruang
guru,
kelas, peserta
pengelolaan didik,
KBM,
pengelolaan
administrasi pembelajaran. Pernyataan di atas diperkuat oleh guru Penjaskes yaitu: “Sasaran supervisi di SDN 1 Tegorejo supervisi akademik yang menyangkut pelaksanaan pembelajaran sedangkan supervisi Administrasi yang menyangkut administrasi guru dan pendukung pembelajaran di kelas seperti RPP, Silabus, Prota, promes, KKM.” (wawancara tanggal 16 Maret 2016)
Pernyataan di atas diperkuat oleh guru kelas 1 yaitu: Bahwa kepala sekolah mensupervisi guru sasarannya adalah kegiatan di kelas tentang KBM, administrasi kelas dan administrasi pendukung KBM (wawancara tanggal 22 Maret 2016).
54
Dari hasil wawancara, observasi dan pengumpulan data dokumen dapat dirangkum
menjadi satu bahwa
sasaran supervisi adalah kegiatan KBM dan administrasi guru untuk mendukung pelaksanaan pembelajaran di kelas. sehingga sasaran supervisi menekankan supervisi akademik dan supervisi administrasi. Tujuan supervisi untuk
membantu
pembelajaran. pedoman
guru
dalam
Sedangkan
untuk
mengatasi
manfaat
mengatasi
supervisi
masalah sebagai
masalah-masalah
yang
dihadapi guru dalam pembelajaran di kelas. 4.2.2. Input Program Tegorejo
Supervisi Akademik di SDN 1
4.2.2.1. Rencana Program Supervisi Terkait
dengan
Supervisi Akademik
dokumen
rencana
program
pada program perencanaan yang
telah dibuat atau disusun oleh kepala sekolah bersama dewan guru dan komite sekolah. Hal ini sebagai pedoman pelaksanaan supervisi terhadap guru dalam kegiatan pembelajaran di kelas. Menurut
kepala
sekolah
rencana
program
supervisi SDN 1 Tegorejo telah dibuat dan disusun dengan musyawarah: Bahwa rencana program supervisi dibuat dan disusun bersama dewan guru dan disyahkan oleh ketua komite SDN 1 Tegorejo. (wawancara tanggal 14 Maret 2016).
55
Pernyataan tersebut diperkuat oleh guru kelas 6 SDN 1 Tegorejo sebagai berikut: Memang benar bahwa dewan guru terlibat langsung dalam penyusunan rencana program Supervisi Akademik. (wawancara tanggal 22 Maret 2016).
Menurut
program
supervisi
dapat
dirangkum
bahwa program dan rencana pelaksanaan supervisi telah dibuat bersama dewan Guru dan kepala Sekolah. Dalam membuat rencana program kegiatan supervisi yaitu untuk pelaksanakan proses pembelajaran. 4.2.2.2. Yang Terlibat Dalam Supervisi Pernyataan
kepala
sekolah
dalam
wawancara
adalah sebagai berikut: Yang terlibat langsung Supervisi Akademik adalah kepala sekolah dan guru, menurut kepala sekolah bahwa pelaksanaan supervisi ditujukan kepada guru dalam kegiatan pembelajaran dikelas. (wawancara tanggal 14 Maret 2016).
Pernyataan di atas diperkuat oleh guru penjaskes SDN 1 Tegorejo sebagai berikut: Ya benar kami telah disupervisi dalam pelaksanaan KBM dan administrasi pembelajaran. (wawancara tanggal 16 Maret 2016).
Pernyataan di atas juga diperkuat oleh guru kelas 5 sebagai berikut: Benar kami telah disupervisi secara langsung di kelas dalam pelaksanaan KBM dan administrasi kelas
56
ditanyakan oleh kepala sekolah serta hasil evaluasi. (wawancara tanggal 22 Maret 2016).
Dari hasil wawancara, observasi, dokumen dapat disimpulkan bahwa yang terlibat langsung Supervisi Akademik adalah guru, siswa, dan Kepala Sekolah. 4.2.2.3. Sarpras Pendukung Supervisi Pernyataan
yang
disampaikan
kepala
sekolah
tentang sarpras adalah: Sarana yang digunakan dalam pelaksanaan supervisi antara lain ruang kelas pendukung KBM format supervisi, alat peraga. (Wawancara tanggal 14 Maret 2016).
Data ini didukung ruang kelas yang lengkap yaitu 6 ruang kelas dengan fasilitas yang memadahi untuk pelaksanaan
proses belajar data ini terdapat dari hasil
wawancara oleh guru dan kepala sekolah. 4.2.2.4. Anggaran Biaya Supervisi Pernyataan
kepala
sekolah
tentang
anggaran
Supervisi Akademik sebagai berikut: Bahwa biaya supervisi sudah teranggar di dalam perencanaan kegiatan yaitu ada di RAKS. (wawancara tanggal 14 Maret 2016).
Pernyataan di atas diperkuat oleh
guru yang
ditunjuk sebagai bendahara BOS sebagai berikut: Biaya yang tersedia dalam program supervisi sudah teranggar dalam RAPBS sebagai sumbernya adalah BOS. (wawancara tanggal 22 Maret 2016).
57
Dari hasil wawancara, observasi, dokumentasi dapat dirangkum bahwa anggaran supervisi terdapat di dalam RAPBS. Dari data tersebut anggaran yang tersedia dibelanjakan untuk pembelian administrasi supervisi, seperti barang habis pakai kertas HVS, kapur, alat tulis. terlampir dalam dokumen wawancara. 4.2.2.5. Mekanisme Pelaksanaan supervisi Pernyataan Kepala sekolah SDN 1 Tegorejo tentang mekanisme pelaksanaan supervisi adalah sebagai berikut: Langkah-langkah pelaksanaan supervisi akademik di SDN 1 Tegorejo bahwa kepala sekolah memberikan penilaian terhadap guru melalui kegiatan pra kunjungan kelas, pelaksanaan kunjungan kelas dan pasca kunjungan kelas. Setiap guru dinilai berdasarkan analisis kelengkapan dokumen perangkat pembelajaran atau administrasi perencanaan pembelajaran dan kegiatan pembelajaran di kelas sesuai dengan yang dilakukan guru di kelas sesuai dengan instrumen yang berlaku. (wawancara tanggal 14 Maret 2016).
Menurut kepala sekolah
komponen-komponen
yang dinilai dalam administrasi pembelajaran adalah: Program tahunan, program semester, silabus, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), kalender pendidikan, jadwal tatap muka, agenda harian, daftar nilai, daftar kelas, kriteria ketuntasan minimal (KKM), dan absensi siswa. (wawancara tanggal 14 Maret 2016).
Pernyataan tersebut di atas diperkuat oleh guru kelas 3 SDN 1 Tegorejo: Bahwa mekanisme rencana pelaksanaan supervisi memakai langkah langkah dan komponen- komponen
58
yang akan dinilai yang meliputi administrasi kelas dan administrasi guru. (wawancara tanggal 22 Maret 2016).
Dari hasil wawancara, observasi, pengumpulan dokumen tentang input program Supervisi Akademik dapat disimpulkan menjadi satu yaitu rencana program supervisi disusun oleh Guru, Kepala sekolah dan Komite Sekolah. Yang terlibat langsung supervisi adalah Guru, Siswa,
Kepala
pendukung
Sekolah.
supervisi
Adapun
meliputi
ruang
sarpras
sebagai
kelas,
blangko
format supervisi, dan alat peraga. Biaya pelaksanaan supervisi dibiayai oleh dana BOS yang sudah masuk dalam RAPBS. Dalam perencanaan pelaksanaan supervisi perlu adanya mekanisme atau langkah langkah supervisi oleh Kepala Sekolah meliputi pra kunjungan kelas, pelaksanaan kunjungan kelas, pasca kunjungan kelas. Adapun
rencana
yang
akan
disupervisi
adalah
administrasi pembelajaran dan administrasi kelas. 4.2.3. Proses Program Supervisi Akademik di SDN 1 Tegorejo 4.2.3.1. Rencana Pelaksanaan Program Supervisi Menurut kepala sekolah rencana pelaksanaan Supervisi Akademik adalah: Bahwa kepala sekolah dan guru harus menyusun jadwal kegiatan supervisi dengan kesepakatan bersama untuk melaksanakan KBM. (wawancara tanggal 14 Maret 2016).
Pernyataan tersebut di atas diperkuat oleh guru kelas 5 SDN 1 Tegorejo sebagai berikut: 59
Bahwa kami dengan Kepala Sekolah mengadakan kesepakatan untuk pelaksanaan Supervisi Akademik. (wawancara tanggal 22 Maret 2016).
Dari hasil pernyataan kepala sekolah dan guru di atas dapat disimpulkan dan disesuikan data dokumen dan
hasil
wawancara
bahwa
perencanaan
proses
Supervisi Akademik telah tersususn dalam program supervisi. 4.2.3.2. Pelaksanaan Program Supervisi Pelaksanaan supervisi kunjungan kelas di SDN 1 Tegorejo menurut kepala sekolah adalah: Bahwa kepala sekolah memberikan penilaian terhadap guru melalui kegiatan pra kunjungan kelas, pelaksanaan kunjungan kelas dan pasca kunjungan kelas. Setiap guru dinilai berdasarkan analisis kelengkapan dokumen perangkat pembelajaran atau administrasi perencanaan pembelajaran dan kegiatan pembelajaran di kelas sesuai dengan yang dilakukan guru di kelas sesuai dengan instrumen yang berlaku. (Wawancara tanggal 14 Maret 2016).
Menurut kepala sekolah
komponen-komponen
yang dinilai dalam administrasi pembelajaran adalah: Program tahunan, program semester, silabus, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), kalender pendidikan, jadwal tatap muka, agenda harian, daftar nilai, daftar kelas, Kriteria ketuntasan minimal (KKM), dan absensi siswa. (wawancara tanggal 14 Maret 2016).
Pernyataan tersebut di atas diperkuat oleh guru SDN 1 Tegorejo sebagai berikut:
60
Bahwa pelaksanaan supervisi yang dinilai adalah tentang KBM dan administrasi KBM dan administrasi guru. (wawancara tanggal 22 Maret 2016).
Pernyataan pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan supervisi adalah sebagai sarana untuk mengamati atau menilai proses KBM (Kegiatan Belajar
Mengajar)
dan
administrasi
guru.
Hal
ini
dibuktikan dari hasil pelaksanaan supervisi bahwa setiap guru yang disupervisi mendapatkan nilai dari observasi, wawancara dan administrasi yang ada dalam daftar lampiran hasil supervisi. 4.2.3.3. Evaluasi Pelaksanaan Supervisi Menurut kepala sekolah evaluasi pelaksanaan supervisi adalah sebagai berikut: Bahwa proses evaluasi pelaksanaan supervisi untuk memperbaiki kekurangan pada guru dalam Proses pelaksanaan KBM dan kekurangan administrasi dalam KBM maupun administrasi pendukung KBM kemudian disampaikan juga kelebihannya untuk ditingkatkan. (wawancara tanggal 14 Maret 2016).
Pernyataan tersebut di atas diperkuat oleh guru kelas 3 SDN 1 Tegorejo sebagai berikut: Setelah kami disupervisi oleh kepala sekolah kelebihan dan kekurangan kami telah disampaikan dan diberi pembinaan untuk ditingkatkan kelebihan kami dan dilengkapi untuk kekurangan dalam KBM maupun administrasi. (wawancara tanggal 22 Maret 2016).
Dari disimpulkan
data bahwa
pelaksanaan hasil
yang
supervisi didapat
guru
dapat yaitu 61
kelebihan dan kelemahan dalam PBM yaitu untuk meningkatkan dan memecahkan masalah yang dihadapi oleh setiap guru terbukti pada data hasil supervisi guru yang terlampir dalam daftar lampiran hasil pelaksanaan supervisi. 4.2.3.4. Tindak Lanjut Pelaksanaan Supervisi Pada setiap akhir kegiatan Supervisi Akademik yang dilakukan kepala sekolah adalah tindak lanjut dengan mengadakan kegiatan pasca supervisi untuk merefleksi hasil supervisi yang telah dilakukan. Bentuk tindak lanjut yang dilakukan adalah kemudian
mendengarkan
bersangkutan.
Kegiatan
mengetahui dan
berupa sharing
penjelasan ini
guru
dimaksudkan
yang untuk
mengidentifikasi berbagai kesulitan,
kebaikan, kelebihan, dan kekuatan guru selama proses pembelajaran. kepala
Seperti
sekolah
pernyataan
SDN
1
Tegorejo
yang pada
diungkapkan wawancara
penelitian seperti berikut: Tindak lanjut terhadap hasil Supervisi Akademik yang saya lakukan berupa kegiatan pasca kunjungan kelas yang berupa wawancara dengan guru yang disupervisi guna menggali segenap yang terjadi selama proses pembelajaran yang telah dilakukan. Bentuk kegiatannya berupa sharing dengan mendiskusikan apa saja yang menjadi kelemahan dan kelebihan guru pada proses pembelajaran yang telah dilakukan guru selama disupervisi. (wawancara tanggal 26 Maret 2016).
62
Pernyataan di atas diperkuat juga oleh guru Kelas 5 SDN 1 Tegorejo sebagai berikut: Bahwa kepala sekolah menindaklanjuti hasil pelaksanaan supervisi dengan cara bertanya pada guruguru SDN 1 Tegorejo mengenai pelaksanaan Supervisi Akademik yang telah dilakukan tentang kelebihan dan kekurangan dalam KBM maupun administrasi. (wawancara tanggal 6 April 2016).
Dari hasil wawancara, observasi, pengumpulan dokumen dapat disimpulkan sebagai berikut: Rencana proses
program
supervisi
disusun
dengan
jadwal
pelaksanaan kegiatan supervisi oleh Kepala Sekolah dan Guru
dengan
kesepakatan
bersama.
Sedangkan
pelaksanaan supervisi setiap guru dinilai berdasarkan instrumen yang telah dipersiapkan oleh kepala sekolah dengan cara persiapan kelengkapan rencana dokumen administrasi kelas, pelaksanaan pembelajaran di kelas, evaluasi setelah pembelajaran dan tindak lanjut hasil evaluasi. Adapun evaluasi setelah pelaksanaan supervisi hasilnya disampaikan kepada guru untuk ditindaklanjuti kelebihan
maupun
kelemahannya
untuk
perbaikan
selanjutnya. 4.2.4. Produk Program Supervisi Akademik di SDN 1 Tegorejo 4.2.4.1. Keberhasilan Program Supervisi Hasil penilaian pelaksanaan Supervisi Akademik di SDN 1 Tegorejo adalah sebagai berikut: 63
Menurut kepala sekolah bahwa supervisi dapat menghasilkan kinerja guru meningkat, kompetensi guru meningkat dan menjadi guru profesional. (wawancara tanggal 26 Maret 2016).
Pernyataan
tersebut
di
atas
didukung
dan
diperkuat oleh guru-guru serta disampaikan oleh guru Penjaskes SDN 1 Tegorejo sebagai berikut: Bahwa administrasi guru-guru di SDN 1 Tegorejo semakin lengkap dan terbukti kalau guru diminta oleh kepala sekolah guru tersebut bisa membuktikan serta sudah siap untuk disupervisi. (wawancara tanggal 6 April 2016).
Menurut Kepala Sekolah ada beberapa faktor pendukung yaitu para guru selalu siap untuk disupervisi oleh kepala sekolah: Karena para guru menyadari bahwa kegiatan Supervisi Akademik yang dilakukan kepala sekolah adalah untuk memberikan masukan yang berharga bagi kebaikan proses dan hasil pembelajaran yang dilakukan guru di sekolah. (wawancara tanggal 6 April 2016).
Pernyataan di atas diperkuat oleh guru kelas 3 SDN 1 Tegorejo yaitu: Selain kegiatan Supervisi Akademik, menurut guru melalui hasil supervisi, observasi, dan wawancara adalah merupakan kegiatan yang dapat memotivasi para guru untuk melaksanakan tugas mengajar dengan penuh tanggungjawab dan profesional serta dapat meningkatkan kinerja mengajar guru di SDN 1 Tegorejo. (wawancara tanggal 6 April 2016).
Pendapat ini diperkuat oleh Kepala Sekolah SDN 1 Tegorejo: 64
Bahwa para guru senantiasa dapat mengajar lebih baik setelah adanya proses Supervisi Akademik, karena dapat merefleksikan segenap kekurangan dan kelebihannya selama proses pembelajaran berlangsung. (wawancara tanggal 26 Maret 2016).
Hasil wawancara dengan kepala sekolah juga memperkuat pernyataan guru di atas sebagai berikut: Segenap kelebihannya akan terus dipertahankan dan ditingkatkan sedangkan kekurangannya akan terus diperbaiki menuju pembelajaran yang berkualitas untuk mencapai hasil yang berkualitas dan dapat meningkatkan kompetensi guru. (wawancara tanggal 6 April 2016)
Beberapa faktor penghambat pada pelaksanaan Supervisi Akademik
di SDN 1 Tegorejo adalah adanya
beberapa kesulitan yang dialami oleh kepala sekolah berupa: Jika kepala sekolah mensupervisi guru yang bukan bidang studi yang menjadi background pendidikan Kepala Sekolah, seperti pernyataan Kepala Sekolah dari hasil wawancara penelitian yaitu: Bahwa yang menjadi kesulitan saya ketika melaksanakan Supervisi Akademik adalah jika guru yang saya supervisi memiliki bidang studi yang tidak sama dengan background pendidikan saya. (wawancara tanggal 26 Maret 2016).
Pernyataan tersebut di atas diperkuat oleh Guru Kelas 3 SDN 1 Tegorejo yaitu: Faktor penghambat lainnya pada kegiatan pelaksanaan Supervisi Akademik oleh kepala sekolah adalah kesibukan pekerjaan karena terkadang ada beberapa pekerjaan yang sifatnya mendadak harus dikerjakan
65
sehingga kegiatan Supervisi Akademik dilakukan tidak sesuai dengan program atau jadwal yang telah disusun atau direncanakan sebelumnya. (wawancara tanggal 6 April 2016).
Dari pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa kepala
sekolah
mempunyai
tugas
tambahan
yang
menyangkut Supervisi Akademik tidak bisa dilaksanakan sesuai rencana maka minta bantuan kepada guru senior yang sudah pernah mensupervisi guru. Hal ini diperkuat dari data observasi, data dokumen dan hasil wawancara dari guru dan kepala sekolah. 4.2.4.2. Tingkat Kepuasan Guru Setelah Disupervisi Menurut guru SDN 1 Tegorejo guru kelas 5 setelah disupervisi oleh kepala sekolah menyampaikan: Kami merasa puas setelah disupervisi karena kami tahu kelebihan dan kekurangan kami dalam melaksanakan proses pembelajaran setelah hasil supervisi diberikan kami dengan adanya pembinaan. Karena pelaksanaan supervisi ini menggunakan program dan jadwal supervisi yang tersusun dengan jelas. Pada tahun sebelumnya dalam pelaksanaan supervisi hanya untuk memenuhi kebutuhan saja apabila dibutuhkan oleh Dinas Pendidikan (wawancara tanggal 26 Maret 2016).
Pernyataan tersebut di atas diperkuat oleh guru Penjaskes SDN 1 Tegorejo yaitu: Saya merasa senang, puas karena saya sudah disupervisi oleh kepala sekolah, saya tahu kekurangan dan kelebihan setelah hasil format supervisi catatancatatan disuruh menanda tangani. (wawancara tanggal 6 April 2016).
66
Dari hasil wawancara, observasi, data dokumen dapat disimpulkan bahwa guru-guru setelah disupervisi dan
hasil
supervisinya
dibagikan
dan
guru
yang
bersangkutan mengetahui kelebihan dan kelemahannya dalam
KBM
dan
administrasinya
guru
tersebut
menyatakan merasa puas karena dapat melaksanakan sesuai jadwal yang direncanakan dan dapat mengatasi masalah yang dihadapi setiap harinya. 4.2.4.3. Kesiapan Guru Setelah Disupervisi Guru Penjaskes SDN 1 Tegorejo menyampaikan: Saya sekarang karena untuk saya kerjakan, belum lengkap April 2016).
apabila disupervisi sewaktu-waktu siap mengevaluasi saya tentang tugas yang kalau dulu agak takut karena merasa dan belum siap .(wawancara tanggal 6
Pernyataan tersebut di atas diperkuat oleh guru kelas 5 SDN 1 Tegorejo yaitu: Bahwa kesiapan kami setelah disupervisi oleh kepala sekolah, apabila akan disupervisi lagi siap karena sudah tahu apa yang kami persiapkan dan yang kami lakukan. (wawancara tanggal 6 April 2016).
Dari hasil tentang tingkat kepuasan guru setelah disupervisi
dapat
disimpulkan
bahwa
guru
SDN
1
Tegorejo merasa puas dan lega karena mengetahui kelebihan dan kekurangan dalam PBM dan administrasi kelas.
67
4.2.4.4. Tindak Lanjut Terhadap Faktor Penghambat Supervisi Akademik di SDN 1 Tegorejo Faktor penghambat program Supervisi Akademik di SDN 1 Tegorejo ditindak lanjuti dan diupayakan atau dicarikan solusinya oleh kepala sekolah yaitu: Faktor penghambat pelaksanaan supervisi yang tidak sesuai bidang studi dengan basis pendidikan kepala sekolah solusinya adalah kepala sekolah berkolaborasi dengan sesama guru dan pengawas sekolah yang serumpun dengan pelajaran yang diampunya. (wawancara tanggal 26 Maret 2016)
Pernyataan tersebut di atas diperkuat oleh guru kelas 3 SDN 1 Tegorejo sebagai berikut: Kepala Sekolah berdiskusi tentang faktor apa saja yang biasanya menjadi kesulitan bagi guru yang mengajar yang memiliki latar belakang pendidikan yang berbeda dengan kepala sekolah dan bagaimana bentuk solusinya atau cara menindaklanjuti yang akan diberikan guru yang bersangkutan agar dapat memperbaiki kekurangannya selama proses pembelajaran. (wawancara tanggal 6 April 2016).
Pernyataaan di atas diperkuat dengan adanya solusi oleh guru Penjaskes SDN 1 Tegorejo sebagai berikut: Sebagai tindak lanjut atau solusi yang diberikan kepala sekolah ketika kegiatan Supervisi Akademik tidak dapat dilakukan sesuai jadwal yang direncanakan atau ditentukan karena adanya kesibukan pekerjaan dan terkadang ada beberapa pekerjaan yang sifatnya mendadak harus dikerjakan, maka kepala sekolah mendelegasikan pelaksanaan Supervisi Akademik kepada guru senior. (wawancara tanggal 6 April 2016).
68
Keterlibatan guru Senior sangat membantu kepala sekolah
dalam
menangani
faktor
penghambat
yang
dimaksud di atas diperkuat oleh guru kelas 3 sebagai berikut: Guru senior menerima tugas dari kepala sekolah secara profesional karena beberapa diantara mereka juga telah mengikuti pendidikan dan latihan atau diklat kepengawasan. Mereka bekerja secara profesional dan sesuai dengan harapan kepala sekolah sehingga hasil Supervisi Akademik yang telah dilakukannya dapat dipertanggung jawabkan. (wawancara tanggal 6 April 2016).
Dari hasil wawancara, observasi, pengumpulan data dokumen dapat disimpulkan sebagai berikut: bahwa produk
program
Supervisi
Akademik
menghasilkan
kinerja mengajar guru yang meningkat terbukti dari komponen
administrasi
pembelajaran
guru
dan
administrasi kelas lengkap dilihat dari hasil observasi pada dokumen instrumen. Tingkat kepuasan guru setelah disupervisi merasa senang dan puas karena mengetahui kelebihan
maupun
kekurangannya.
Kesiapan
guru
setelah disupervisi akan semakin siap dengan pernyataan yang disampaikan oleh Guru penjaskes SDN 1 Tegorejo dengan
alasan
karena
mengetahui
kekuranganya
sehingga dengan segera mau melengkapi. Adapun faktor penghambat yang ditemukan kepala sekolah adalah waktu/jadwal
yang tidak sesuai pelaksanaannya diberi
69
solusi memberdayakan guru senior yang menggantikan kepala sekolah untuk mensupervisi.
4.3.
Pembahasan Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat
secara
teoritis
penelitian
ini
pengembangan
dan
praktis.
untuk ilmu
Secara
memberi
dalam
teori
manfaat
masukan
pelaksanaan
dan
Supervisi
Akademik dalam pembelajaran. Secara praktis penelitian ini berguna bagi Kepala Sekolah sebagai masukan supaya peranannya sebagai manajer dalam Supervisi Akademik lebih optimal. Bagi guru penelitian evaluasi program supervisi sebagai peningkatan kompetensi dan kinerja guru. Bagi Dinas Pendidikan sebagai rekomendasi untuk mengevaluasi program supervisi. Adapaun pembahasan penelitian ini berdasarkan hasil wawancara, hasil observasi, hasil pengumpulan data dokumen dari Kepala Sekolah, Guru di SDN 1 Tegorejo yang mengacu pada rumusan masalah yang telah disusun dan disesuaikan oleh metode yang telah ditetapkan dalam penelitian ini yaitu metode CIPP meliputi Context, Input, Process, dan Product program Supervisi Akademik yang dihubungkan dengan teori teori dan dibandingkan dengan penelitian yang relevan
sebagai berikut: tentang teori
pelaksanaan supervisi oleh Kepala Sekolah dan Pengawas Sekolah 70
hasil
penelitian
Sahid
(2005:
34)
bahwa
perencanaan program supervisi dilakukan dengan adanya perencanaan yang baik. 4.3.1. Kinerja Mengajar Guru Program Supervisi Akademik sangat dibutuhkan oleh guru dan kepala sekolah di SDN 1 Tegorejo. Program Supervisi Akademik di SDN 1 Tegorejo diadakan karena untuk
mengatasi
masalah-masalah
guru
dalam
menjalankan tugasnya setiap hari yaitu masalah dalam pembelajaran dan masalah administrasi pembelajaran yang
harus
dilengkapi
untuk
pelaksanaan
kegiatan
belajar mengajar di kelas. Hal ini berhubungan dengan teori (Suharsimi & Jafar, 2010:297) bahwa evaluasi program adalah suatu rangkaian kegiatan yang dilakukan dengan sengaja untuk melihat tingkat keberhasilan suatu kegiatan atau program yang dilaksanakan. Adapun tujuan program Supervisi Akademik di SDN 1 Tegorejo adalah mengetahui secara langsung pengelolaan
siswa
dalam
pembelajaran,
mengetahui
kesiapan kelas dalam awal tahun pelajaran dan awal semester, memberi pembinaan secara umum, memberi pembinaan
tentang
7K
(kebersihan,
keamanan,
keindahan, kesopanan, kerapian, keramahan, kesehatan) yang ada di kelas dan sekolah, upaya untuk peningkatan prestasi siswa dan kompetensi guru, untuk mengetahui langsung pelaksanaan KBM, untuk mengetahui secara langsung hal-hal yang menunjang pelaksanaan PBM, 71
untuk menambah wawasan tentang sumber belajar yang berguna. Menurut Sudjana (2006: 48) tujuan evaluasi program
adalah
Memberi
masukan
bagi
perencana
program, Menyajikan program, Memberikan masukan program, tindak lanjut program. Manfaat program Supervisi Akademik di SDN 1 Tegorejo yaitu untuk memberi wawasan guru dan kepala sekolah
dalam
merencanakan,
melaksanakan,
mengevaluasi dan tindak lanjut serta pelaksanaan
kegiatan
belajar
memonitoring
mengajar
dan
perlengkapan dalam administrasi yang dibutuhkan oleh guru setiap harinya. Tujuan program Supervisi Akademik dirumuskan secara jelas dan spesifik karena mengacu dari visi, misi dan tujuan sekolah SDN 1 Tegorejo. Menurut
Arikunto
Suharsimi
(2009:
22)
untuk
mengetahui kelebihan dan kelemahan hasil dari kegiatan supervisi. Program Supervisi Akademik di SDN 1 Tegorejo dibutuhkan sesuai tujuan dan rencana yang telah dibuat setiap tahunnya yaitu untuk meningkatkan prestasi siswa dan kompetensi gurunya supaya menjadi guru yang profesional. Referensi
yang
digunakan
untuk
melakukan
Supervisi Akademik yaitu buku pedoman supervisi dan administrasi
sekolah
yang
menyangkut
supervisi
akademik dan supervisi administrasi atau manajerial, dan 72
buku pedoman-pedoman dari pemerintah yang telah ditetapkan untuk panduan kepala sekolah dan pengawas sekolah. Hasil penelitian ini dihubungkan dengan teori penelitian Abusmar Cut Zahri Harun (2003: 24) bahwa supervisi akademik di sekolah merupakan upaya kepala sekolah dalam membekali guru untuk meningkatkan kemampuannya
dalam
mengelola
pembelajaran
dan
peningkatan mutu sekolah. Program Supervisi Akademik dapat meningkatkan kompetensi guru di SDN 1 Tegorejo dengan bukti bahwa setiap guru yang disupervisi selalu siap administrasi pembelajaran
beserta
perangkat
pembelajaran.
Menindaklanjuti hasil supervisi yang telah dilakukan maka hasil supervisi setiap gurunya ternyata dengan hasil sangat baik. Hal ini terkait dengan penelitian yang relevan dari Aini Zakiyah (2003: 45) penelitian ini bertujuan mengetahui program Kepala Sekolah dalam meningkatkan kompetensi
guru,
strategi
Kepala
Sekolah
dalam
meningkatkan kompetensi guru dan kendala-kendala yang dihadapi Kepala Sekolah. Sarana program yang dibutuhkan untuk Supervisi Akademik adalah format-format supervisi yang terdiri dari telaah RPP, persiapan pembelajaran dan hasil tindak lanjutnya. Tujuan program Supervisi Akademik di SDN 1 Tegorejo sudah tercapai dan sudah memadai sesuai yang 73
tersusun dalam program supervisi, hal ini setiap guru sudah dinilai berdasarkan analisis kelengkapan dokumen perangkat pembelajaran dan administrasi perencanaan pembelajaran dan kegiatan pembelajaran yang dilakukan guru di kelas sesuai instrumen yang ada. Menurut Sudjana
(2006: 48) tujuan evaluasi program untuk
mengetahui gambaran suatu perencanaan, pelaksanaann, dan evaluasi tentang Supervisi Akademik. Kualitas program input Supervisi Akademik telah disesuaikan administrasi dan pedoman yang ditetapkan oleh pemerintah dan, hal ini telah disusun bersama antara kepala sekolah dan guru-guru di SDN 1 Tegorejo dan disahkan oleh atasan. Program input Supervisi Akademik diperoleh dari hasil musyawarah antara guru bersama kepala sekolah dan hasil rapat dinas antara pengawas sekolah. Biaya yang dibutuhkan untuk program Supervisi Akademik di SDN 1 Tegorejo menurut kepala sekolah dan guru tidak pasti besarnnya karena disesuaikan anggaran yang tersusun pada RAPBS setiap tahunnya. Pelaksanaan Program input supervisi akademik yang terlibat antara lain kepala sekolah, guru, siswa dan pengawas sekolah. Sarana prasarana yang digunakan di SDN 1 Tegorejo dalam pelaksanaan Supervisi Akademik adalah buku sumber, alat peraga, instrumen, ruang kelas, LCD, 74
format-format supervisi, administrasi kelas, administrasi pembelajaran, program supervisi. Langkah-langkah
pelaksanaan
supervisi
kunjungan kelas di SDN 1 Tegorejo bahwa kepala sekolah memberikan penilaian terhadap guru melalui kegiatan pra kunjungan kelas, pelaksanaan kunjungan kelas dan pasca kunjungan kelas. Setiap guru dinilai berdasarkan analisis kelengkapan dokumen perangkat pembelajaran atau
administrasi
perencanaan
pembelajaran
dan
kegiatan pembelajaran di kelas sesuai dengan yang dilakukan guru di kelas sesuai dengan instrumen yang berlaku. Menurut Wirawan (2014: 22) langkah-langkah tujuan evaluasi adalah: (a) Mengukur pengaruh program, (b) Menilai program
dilaksanakan sesuai rencana, (c)
mengukur pelaksanaan program sesuai standar. Dalam pelaksanaan Supervisi Akademik di SDN 1 Tegorejo pihak yang membantu adalah pengawas sekolah, serta peran kepala sekolah dan para guru dan yang ditunjuk sebagai guru senior (Tim Pembantu Supervisi) yang ditetapkan dalam SK oleh kepala sekolah. Situasi dan kondisi kepala sekolah, guru dan siswa di SDN 1 Tegorejo sangat kondusif dan terjalin kekeluargaan, hubungan antara guru dengan kepala sekolah harmonis seperti dalam keluarga antara bapak dan anak, hubungan siswa dengan guru dan kepala
75
sekolah akrap tidak otoriter, siswa , guru, kepala sekolah merasa nyaman dan semua terasa kompak. 4.3.2. Program Supervisi Akademik Program Supervisi Akademik di SDN 1 Tegorejo dilaksanakan pada awal tahun ajaran baru 2015/2016 (semester satu) dan pada awal semester dua. Kinerja
orang-orang
yang
terlibat
dalam
pelaksanaan program Supervisi Akademik di SDN 1 Tegorejo adalah mempunyai dedikasi, dan tanggungjawab yang tinggi serta loyalitas pada aturan yang berlaku dan sesuai juklak administrasi yang ada. Kinerja yang sesuai tersebut
menghasilkan
kompetensi
dan
guru-guru
mempunyai
yang
kriteria
mempunyai guru
yang
profesional. Hasil yang dicapai adalah kompetensi guru meningkat. Hal ini diperkuat oleh teori Sarono (2002: 56) dalam
penelitiannya
yaitu
pembelajaran, yaitu guru pengetahuan,
ketrampilan
peran
guru
dalam
harus mempunyai sikap, untuk
meningkatkan
kompetensi dan kinerjanya. Program Supervisi Akademik di SDN 1 Tegorejo sudah dilaksanakan sesuai jadwal dan rencana yang ditetapkan dalam hasil musyawarah antara guru dan kepala sekolah. Semua mendukung
input
yang
telah
tersusun
sangat
proses pelaksanaan program Supervisi
Akademik di SDN 1 Tegorejo terbukti dalam hasil musyawarah antara kepala sekolah dan guru yang 76
dilaksanakan
sesuai
jadwal
dan
setiap
guru
siap
disupervisi. Hal ini dihubungkan dengan teori Sahaertian (2010: 22) kriteria evaluasi program harus bisa diukur dengan rencana program yang telah disusun sesuai kriteria evaluasi supervisi. Kepala sekolah, pengawas sekolah, guru-guru di SDN 1 Tegorejo ditunjuk untuk bertanggung jawab terhadap
program
Supervisi
Akademik
agar
dalam
pelaksanaan supervisi bisa meningkatkan kompetensi guru dan prestasi siswa. Beberapa faktor
pendukung adalah para guru
selalu siap untuk disupervisi oleh kepala sekolah karena menyadari bahwa kegiatan Supervisi Akademik yang dilakukan kepala sekolah adalah untuk memberikan masukan yang berharga bagi kebaikan proses dan hasil pembelajaran yang dilakukan guru di sekolah. Faktor penghambat pada kegiatan pelaksanaan Supervisi
Akademik
oleh
kepala
sekolah
adalah
kesibukan pekerjaan karena terkadang ada beberapa pekerjaan yang sifatnya mendadak harus dikerjakan sehingga kegiatan Supervisi Akademik dilakukan tidak sesuai dengan program atau jadwal yang telah disusun atau direncanakan sebelumnya. Dalam
pelaksanaan
Supervisi
Akademik
yang
diperhatikan adalah proses pembelajaran guru dikelas dari apersepsi sampai penutup dan evaluasi serta tindak 77
lanjutnya serta administrasi pendukung pelaksanaan pembelajaran di kelas. Langkah-langkah pelaksanaan supervisi akademik di SDN 1 Tegorejo bahwa kepala sekolah memberikan penilaian terhadap guru melalui kegiatan pra kunjungan kelas,
pelaksanaan
kunjungan
kelas
dan
pasca
kunjungan kelas. Setiap guru dinilai berdasarkan analisis kelengkapan
dokumen
perangkat
pembelajaran
atau
administrasi perencanaan pembelajaran dan kegiatan pembelajaran di kelas sesuai dengan yang dilakukan guru di kelas sesuai
dengan instrumen yang berlaku. Hal di
atas dapat dibandingkan dengan penelitian yang relevan dengan Sahid (2005: 68) perencanaan program supervisi dilaksanakan program
sesuai
supervisi,
urutan
yaitu
melaksnakan
dari
program
menyusun supervisi,
mengevaluasi program dan menindaklanjuti program. Persiapan Akademik
di
guru SDN
dalam 1
pelaksanaan
Tegorejo
adalah
Supervisi perangkat
pembelajaran yang terdiri dari prota, promes, silabus, RPP, KKM, buku sumber, alat peraga, alat evaluasi dan didukung
administasi
pembelajaran
lainnya
yang
mendukung proses pembelajaran. Interaksi
yang
terjadi
ketika
pembelajaran
berlangsung di kelas adalah bahwa siswa dan guru saling bertanya dan siswa selalu kreatif dan antusias untuk
78
menerima materi yang diberikan oleh guru, selalu ingin tahu dan bersemangat. Hambatan–hambatan
yang
didapat
dalam
pelaksanaan Supervisi Akademik di SDN 1 Tegorejo adalah terkadang kepala sekolah akan mensupervisi sesuai jadwal dan telah disepakati dengan guru terbentur ada tugas dinas yang mendadak yang harus ditindak lanjuti akhirnya tertunda pelaksanaan supervisinya. Pelaksanaan
program
Supervisi
Akademik
menghasilkan kinerja guru meningkat, kompetensi guru meningkat dibuktikan dengan administrasi kelas dan administrasi pembelajaran di SDN 1 Tegorejo lengkap. Karena guru menyadari bahwa kegiatan supervisi adalah untuk
memberikan
masukan
yang
berharga
bagi
kebaikan proses pembelajaran. Hasil penelitian di atas diperkuat oleh teori Sahertian (2010: 53) bahwa Supervisi Akademik adalah kepala sekolah datang ke kelas untuk melihat cara guru mengajar di kelas dan memeriksa administrasi kelas. Para guru merasa senang dan puas setelah disupervisi, dengan alasan karena guru mengetahui kekurangan
maupun
kelebihan
dalam
proses
pembelajaran di kelas. Kesiapan guru untuk pelaksanaan supervisi di SDN 1 Tegorejo semakin baik, semakin siap karena selalu optimis bahwa guru itu akan bisa dan berhasil. Hal ini didukung oleh hasil penelitian yang 79
relevan oleh Astin Lukman (2013: 35) karena pengaruh supervisi membuat kualitas mengajar guru terhadap kinerja akademik siswa semakin tinggi pengaruhnya. Hasil
tindak
lanjut
pelaksanaan
supervisi
mempengaruhi kinerja kepala sekolah menjadi lebih optimal karena semua program bisa terlaksana dengan baik asalkan perencanaan tersusun dengan jelas dan terinci. Hal ini diperkuat oleh teori Amiruddin (2013: 10) menyatakan bahwa seorang guru berkompeten adalah orang yang memiliki kemampuan, keahlian dalam bidang keguruan.
80