BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Pengumpulan Data Pada development part
di Departement Product Engineering No.1, Divisi
Engineering, PT. Toyota Motor Manufacturing Indonesia dihadapkan pada beberapa masalah, dimana masalah ini merupakan hal yang sering ditemukan dalam pengembangan suatu produk. Adapun masalah-masalah yang sering timbul antara lain ; 1. Biaya, biaya yang dibutuhkan untuk proses development Part mulai dari desain konsep sampai dengan biaya tooling yang besar, karena kondisi tersebut sehingga perlu adanya effisiensi, salah satunya dengan menurunkan development cost. Hal ini dilakukan dengan pemindahan proses pembuatan 3D Data Styling & Modeling dari supplier ke inhouse atau dilakukan sendiri di Divisi Engineering PT. TMMIN, dengan investasi Modeling Machine – Modella Pro. 2. Waktu, waktu untuk development part yang terbatas, biasanya hanya satu tahun atau N-12, sedang dibandingkan dengan development mobil model baru sendiri yang biasanya bisa mencapai tiga tahun sampai empat tahun. Sedangkan untuk SVP (Start Volume Production) antara Local Part dengan model baru atau OE (Original Equipment) part adalah bersamaan. Pada saat
59
development sering terjadi mundurnya schedule , terutama pada saat pembuatan 3D Data Styling & Modelling oleh supplier, karena 3D Data atau Modelling yang dibuat oleh supplier harus dikonfirmasi ke PT. TMMIN, dan bila masih ada revisi maka supplier akan merevisi data tersebut, padahal revisi biasanya tidak hanya dilakukan sekali tetapi bisa sampai empat bahkan lima kali revisi, mengingat pada proses ini adalah penuangan dari data 2 Dimensi yang merupakan data murni
desain styling yang tidak ada dimensinya
(ukuran) sama sekali, ke 3 Dimensi yaitu data yang dibuat dengan dimensi (ukuran), 3D Data merupakan data teknik, sebagai acuan untuk membuat mould atau cetakan. Sehingga pada proses inilah yang membuat lama dan molornya schedule. 3. Sumber Daya Manusia dan skill, di PT. TMMIN sebelumnya tidak ada proses untuk modeling, modeling dilakukan di supplier dan supplier pun mempunyai cara yang berbeda-beda untuk membuat model dengan keahlian masingmasing supplier tersebut. Merujuk kepada perusahaan induk TMMIN yaitu Toyota Motor Coorporation jepang dan aktivitas untuk standarisasi maka Engineering divisi di TMMIN pun hendak melakukan hal yang sama dengan investasi Modelling Machine-Modella Pro, dengan tujuan agar skill staff di TMMIN menyamai kemampuan staff di TMC dengan proses pembuatan model yang sama dan menggunakan mesin yang sama. 4.
Spesifikasi Teknis model dan proses dari pembuatan model itu sendiri, dengan adanya tools baru yang akan diinvestasi oleh PT. TMMIN diharapkan akan
60
menghasilkan model yang sesuai dengan standard yang diinginkan, begitu pula dangan proses dari pembuatan model itu sendiri sesuai dengan standard yang berlaku di Toyota, dibandingkan dengan jika dilakukan di supplier seringkali spesifikasi teknis dari model yang di berikan berada diluar standard yang diinginkan dan juga proses yang dilakukan di supplier tidak sesuai dengan standard yang berlaku di Toyota, sehingga terjadinya kemoloran waktu dan terkadang dengan terpaksa menerima Model yang diluar standard. Melihat masalah ini maka PT. TMMIN memutuskan untuk investasi Modeling machine baru yaitu Modella Pro seri MD650, disini penulis mencoba untuk membuat analisa kelayakan perhitungan investasi Modeling Machine di PT. Toyota Motor Manufacturing Indonesia. Bahwa investasi Modeling Machine ini perlu digaris bawahi seperti yang telah dijelaskan di BAB III adalah merupakan aset perusahaan secara umum, karena Modeling machine ini tidak hanya digunakan pada development part saja, tetapi dapat pula digunakan untuk kepentingan-kepentingan lain check master part dari part-part OE dari Toyota Motor Corporation Jepang yang nantinya dibandingkan dengan 3D CAD data untuk mengetahui ada penyimpangan atau tidak, dan lain lain. Pada pembahasan ini untuk analisa dan perhitungannya diambil salah satu sample part Alloy Wheel Disc untuk mobil Innova, dengan supplier adalah (PT. Meshindo) perusahaan ini berada di Surabaya (Jawa Timur), sedangkan untuk perhitungan dan analisa-analisa berdasarkan faktor-faktor yaitu : 1) Analisa Biaya, menggunakan Metoda NPV (Net Present Value)
61
2) Analisa waktu 3) Skill-up atau peningkatan kemampuan staff Divisi Engineering dengan menggunakan Radar Chart. 4) Analisa Spesifikasi Teknis.
Ekstraksi Data Biaya a. Data Pembelian Modella Pro seri MD 650 Sedangkan untuk Modela Pro sendiri yang mempunyai spesifikasi untuk software dan hardware yang digunakan antara lain sebagai berikut ; 1. Hardware • Modelling machine unit 5 axis, Hi Speed Spindle, NC input, screwballdriver and rotary table & fix table 1440 x 600mm • PC Unit, HP xw6000 System, Intel Xeon/2.8GHz., Memory 2GB (4 x 512MB), Nvidia Quadro FX100 28MB, HDD 36GB 15k rpm SCSi, HP Flat Monitor 19”L925, Windows XP Proffesional, Wacom XD-1212 Intuous2 12”x12”Active Area USB 2. Software • Modela Player – ver.4, With main feature suitable for Modela Pro MDX 650. : Partial cutting, spiral cutting, contour line cutting, continuous cutting with multiply processes, drilling, importing IGES files, support ATC unit,
62
support for rotary axis unit. Untuk budget yang harus dikeluarkan oleh PT. Toyota Motor Manufacturing Indonesia untuk pembelian Modela Pro seperti spesifikasi diatas adalah sebagai berikut ; - Modela Pro MDX 650 + software
= Rp. 1.245.700.000
- Personal Computer Hardware
= Rp.
24.300.000
- Training Advance
= Rp.
45.000.000
Total
= Rp. 1.315.000.000
Jadi total investasi tetap adalah Rp. 1. 315.000.000 Sedangkan untuk setiap tahunnya PT. Toyota Motor Manufacturing Indonesia harus membayar Annual Fee terhadap sosfware tersebut sebesar. - Annual fee-nya
= Rp. 50.000.000 per tahun
b. Data Biaya Development Data biaya diperoleh dari development cost atau biaya development, dimana biaya development terdiri dari bermacam-macam, seperti misalnya biaya pembuatan model, pembuatan mold, design fee dan lain-lain. Sedangkan untuk sample perhitungan diambil dari development cost untuk Toyota Kijang Innova, Wheel Disc – G type, Data ini digunakan sebagai gambaran berapa banyak biaya yang dibutuhkan untuk development sebuah part. Pada tabel 4.3 yaitu tabel quotation Wheel Disc Kijang Innova yang dibuat oleh PT. Meshindo Alloy Wheel Corporation, Surabaya - Indonesia dapat dilihat dengan detail biaya development dan biaya produksi untuk pembuatan sebuah
63
part. Pada tabel tersebut dapat kita ambil data untuk biaya pembuatan Model atau Mock Up yang lumayan besar yaitu ; Mock Up Modelling untuk development Wheel Disc = Rp. 57.400.000 Selanjutnya dari Modelling development diatas digunakan sebagai data untuk pembuatan Model setiap part yang diinginkan.
64
Alloy Wheel Disc IMV-V G Type Quotation August 2004 @
Evaluation Price
@
Remark Price
Raw Material Import ABS ABS change loss overhead 5%
IDR 2.24 Kg IDR 0.32 Kg 5%
29,325 29,325
65,805 9,367 3,759
29,325 29,325
65,805 9,367 3,759
mat'l price 3.18 USD < follow prev quotation >
V to V Import T8035-90503-1 clip JP¥ 90179-05056 pop nut M5 JP¥ 93383-55016 washer M5 JP¥ overhead 5%
2 3 3 5%
1,785 1,870 1,236
3,570 5,611 3,709 645
1,785 1,870 1,236
3,570 5,611 3,709 645
Domestic KDD004-03 DFT RS KDD004-04 Protector A KDD004-05 Protector B KDD004-06 Protector C KDD004-07 Protector D KDD004-08 Packing Installation Manual Packaging Paper Mal overhead 5%
2 1 4 2 1 5 1 1 1 5%
3,950 840 94 428 168 116 800 8,000
7,900 840 376 856 168 580 800 8,000 976
3,950 550 63 290 106 116 800 12,080 8,000
7,900 550 252 580 106 580 800 12,080 8,000 1,542
0.6 3.9 1.0 0.02 1 20%
5,217 5,217 23,780 133,000 12,080
3,000 20,169 23,780 2,217 12,080 12,249
5,217 5,217 23,780 133,000 -
3,000 20,169 23,780 2,217 9,833
IDR IDR IDR IDR IDR IDR IDR IDR IDR
Glodok [Local Price]
follow prev quotation
follow prev quotation new additional
Process Prep (seting up) Mold Charge Finishing Transportation Packaging overhead 5%
IDR
360 m/626 pcs/month 3.75 m/pcs -- e=97%
Tooling Mold Mock up model Finishing Jig Inspection Jig Transportation & Duty Kyoraku Design Fee interest
JP¥ JP¥ JP¥ JP¥ JP¥ JP¥ 3%
Total Tooling No.of Depre Tool Depre before Kijang O/S Kijang O/S IDR Tool Depre Total Purchase Price
5,880,000 700,000 500,000 1,100,000 496,000 200,000
1 JP¥ = IDR 82 482,160,000 57,400,000 41,000,000 90,200,000 40,672,000 16,400,000 21,834,960
5,880,000 700,000 500,000 1,100,000 496,000 200,000 3%
759,769,440 15,027
1 JP¥ = IDR 82 482,160,000 57,400,000 41,000,000 90,200,000 40,672,000 16,400,000 21,834,960
Toyota base 1-2%
759,769,440 15,027
50,560 50,560 237,020
-
50,560 50,560 234,400
Tabel 4.3.Quotation of Alloy Wheel Disc IMV-V G Type
(2,620)
65
Ekstraksi Data Waktu Data waktu diperoleh dari general schedule yang dibuat berdasarkan aktivitas tiap-tiap divisi yang terkait, yang sebelumnya sudah dikonfirmasi dengan general schedule proyek mobil baru. Pada tabel 4.1 dapat dilihat bahwa untuk local development part adalah ; SCHEDULE
2004 Jan
Feb
Mar
Apr
May
Jun
Jul
Aug
Sept
RELATED DIVISION 5-9
12-16 19-23 26-30
2-6
9-13 16-20 23-27
1-5
8-12 15-19 22-26 29-2
5-9
12-16 19-23 26-30
3-7
10-14 17-21 24-28 31-4
DR TAM, TMAP, TKM, TMT, UMWT
7-11 14-18 21-25 28-2
5-9
12-16 19-23 26-30
2-6
9-13 16-20 23-27 30-3
6-10 13-17 20-24
DR TAM, TMAP, TKM, TMT, UMWT
TMAP
Target of Final Design
TMAP P/N Issue
Fitting on Unit (1A)
Design Development
GENERAL SCHEDULE
ED
Design Review
Deadline of Drawing Approval
Part Improvement
Durability Test Drawing Approval Process & Tech matl process
Quotation Review 2nd SPTT
PUD
Issue Tooling Order
1st SPTT Photoshooting (Sales)
Photoshooting (Brochure) Color Separation
Marketing Proposal
MPD
Part Collecting
Installation manual preparation
Formalize Test Report
C/F Development
QD
VEHICLE LAUNCHING
OTS Evaluation
SPIS Prep Part Number Development
SPD
Accessories Parts SVP
Initial Order
Limit sample Packaging Spec Establishment
Parts Delivery to SPD for initial stock
Tabel 4.4. General Schedule untuk Local Development Part
66
Sedangkan untuk pembuatan atau development 3D Model dengan Modela Pro untuk setiap partnya memerlukan waktu 5 hari atau 40 jam.
4.1.3 Ekstrasi Data Skill Staff Di Divisi Engineering yang mempunyai jumlah karyawan sebanyak 70 orang yang rata-rata mempunyai latar belakang pendidikan teknik, sedikit banyak mempunyai kemampuan dalam aplikasi mechanical engineering dan production engineering maupun aplikasi komputer desain atau Computer Aided Design (CAD) dan CNC.
4.1.4
Ekstraksi Data Teknis Untuk development part local design untuk Alloy Wheel Disc, pada proses
pembuatan 3D Data Styling, supplier akan mendapatkan data atau material dari PT. Toyota Motor Manufacturing Indonesia antara lain: - TMMIN-ECI (Engineering Change Instruction) yang menyatakan perintah untuk
pembuatan part.
- 2D Data Styling part, - Quotation drawing, mencakup dimensi kasar dari part yang akan dibuat seperti panjang, lebar, tinggi, radius, proses dan spesifikasi material, digunakan untuk menghitung harga part. - Rekomendasi proses yang akan dilakukan, dan bagian –bagian penting yang harus diperhatikan lebih.
67
Hasil dari model yang diharapkan adalah dapat merepresentasikan desain 2D yang telah dibuat sebelumnya dengan spesifikasi teknis yang sesuai dengan standard yang diinginkan maupun proses dai pembuatan model itu sendiri sesuai dengan standard yang ditentukan Toyota, sehingga dapat digunakan sebagai fungsinya untuk approval desain yang dibuat secara 2D.
4.2 Analisa Biaya 4.2.1. Aspek Keuangan 4.2.1.1. Investasi Aktiva Tetap Untuk investasi aktiva tetap diperoleh dari pembelian Modela Pro unit berikut software Modela player ver.4, Berdasarkan data yang telah ada yaitu data pembelian Modela Pro dapat dihitung investasi totalnya adalah sebagai berikut :
- Modela pro unit + software
= Rp. 1.245.700.000
- Personal Computer Hardware
= Rp.
24.300.000
- Training Advance (4 orang)
= Rp.
45.000.000
Total
= Rp. 1.315.000.000
Jadi investasi keseluruhan untuk pembelian Modela Pro adalah : Total Investasi aktiva tetap
= Rp. 1.315.000.000
68
4.2.1.2 Biaya Pembuatan Produk a. Depresiasi Software / Mesin Depresiasi mesin / sofware dihitung selama 5 tahun berdasarkan dari long term schedule perusahaan selama 5 tahun, yang mana pada 5 tahun ke depan terhitung dari tahun 2009 sampai 2013 PT. TMMIN tiap tahunnya mempunyai satu proyek local development dengan asumsi 10 part. Maka tahun kelima sisa nilai mesin adalah nol (0)
Depresiasi =
1.315.000.000 = Rp.263.000.000 5
b. Biaya Proses Pembuatan Desain 3D Biaya proses dihitung dengan dasar asumsi waktu proses pembuatan 3DModel part dengan Modela Pro. Jam kerja per hari
: 8 jam
Hari kerja per bulan : 22 hari kerja efektif Tahun Ongkos / det ik =
: 5 tahun 1.315.000.000 = Rp.35 60 x60 x8 x 22 x12 x5
69
c. Tenaga Kerja Langsung Pada pekerjaan desain 3D ini dilakukan oleh staff. Gaji per bulan
: Rp. 2.000.000
Jam kerja per hari
: 8 jam
Ongkos / det ik =
Rp.2.000.000 = Rp.3,16 60 x60 x8 x 22
Dibawah ini adalah memperlihatkan biaya pembuatan 3D Model sebuah part Perhitungan Biaya Proses Pembuatan 3D Model Part Waktu Proses
= 5 hari kerja = 60 x 60 x 8 x 5 = 144000 detik
Ongkos / detik
= Rp. 8,29
Tenaga kerja
= Rp. 3,16
Total Æ 144000 x 35 x 3,16 = Rp. 15.926.400
4.2.1.3. Struktur Biaya Pada bagian ini akan diperhitungkan harga produksi (ongkos pembuatan 3D model per part) dengan menjumlahkan biaya langsung dan tidak langsung, serta elemen biaya lainnya meliputi biaya maintenance, utilities dan over head
70
No. Komponen Biaya 1 Design Development Cost Machine (Hardware & Software) dan Tenaga kerja langsung 2
Overhead Operation Process Utility (Listrik, angin, air, bahan bakar)
Biaya (Rp) 15.926.400
200,000
TOTAL 16,126,400 Tabel 4.6 Struktur biaya desain development
Biaya development part 3D Model tahun pertama adalah Rp. 16.126.400/ part, untuk tahun kedua dengan asumsi inflasi 10 % adalah Rp. 17.739.040 / part, tahun ketiga dengan inflasi yang sama adalah Rp. 19.512.944 / part , tahun keempat dengan inflasi yang sama adalah Rp. 21.464.238 / part dan pada tahun kelima dengan asumsi inflasi yang masih sama adalah Rp. 23.610.662 / part.
4.2.2. Perkiraan Pengeluaran Pengeluaran dihitung berdasarkan pada setiap tahun PT. Toyota Motor Manufacturing Indonesia mempunyai satu proyek development, dimana setiap proyek diasumsikan membuat atau mendesain 10 part. Perhitungan dipengaruhi oleh tingkat inflasi nasional yang diperoleh dari Biro Pusat Statistik yaitu sebesar 10 % per tahun, kemudian dihitung untuk lima tahun. Dan setiap tahunnya PT. Toyota Motor Manufacturing Indonesia harus membayar Annual Fee setiap tahunnya sebesar Rp. 50.000.000
71
Tahun Jml Part 1 2 3 4 5
10 10 10 10 10 50
Biaya Development 16,126,400 17,739,040 19,512,944 21,464,238 23,610,662 98,453,285
Pengeluaran Total Development Annual Fee 161,264,000 50,000,000 177,390,400 50,000,000 195,129,440 50,000,000 214,642,384 50,000,000 236,106,622 50,000,000 984,532,846 250,000,000
Total Pengeluaran per tahun 211,264,000 227,390,400 245,129,440 264,642,384 286,106,622 1,234,532,846
Tabel 4.7 Perkiraan pengeluaran selama 5 tahun
4.2.3. Perkiraan Total Biaya Desain di Supplier Pada bagian ini akan dihitung jumlah biaya yang dikeluarkan oleh PT. Toyota Motor Manufacturing Indonesia bila pembuatan 3D model dilakukan di supplier selama
5 tahun, dimana setiap tahun ada satu proyek development, dengan
membuat 10 part berikut 3D modelnya. Perhitungan ini juga dipengaruhi oleh tingkat inflasi nasional yang diperoleh dari Biro Pusat Statistik yaitu sebesar 10 % per tahun, kemudian dihitung untuk lima tahun. Tahun 1 2 3 4 5 Total
Jumlah Part 10 10 10 10 10 50
Biaya Modelling/Part 57,400,000 63,140,000 69,454,000 76,399,400 84,039,340
Pengeluaran (Rp.) 574,000,000 631,400,000 694,540,000 763,994,000 840,393,400 3,504,327,400
Tabel 4.8. Total Biaya jika Dilakukan di Supplier
72
4.2.4. Proyeksi Keuntungan Investasi Pada proyek development part untuk aktivitas 3D Model masih dilakukan di supplier, dengan biaya Rp. 57.400.000/ part. Dengan perubahan proses tersebut yang semula di supplier menjadi dilakukan di inhouse yaitu di PT. Toyota Motor Manufacturing Indonesia khususnya di Divisi Engineering.
Pengeluaran (Cost Development Inhouse)
Rp211,264,000
Pengeluaran (Cost Development di Supplier) Keuntungan
Rp574,000,000 Rp362,736,000
Tabel 4.9. Proyeksi Keuntungan Investasi Tahun Pertama
Pengeluaran (Cost Development Inhouse) Pengeluaran (Cost Development di Supplier) Keuntungan
227,390,400 631,400,000 Rp404,009,600
Tabel 4.10 Proyeksi Keuntungan Investasi Tahun Kedua
Pengeluaran (Cost Development Inhouse) Pengeluaran (Cost Development di Supplier) Keuntungan
245,129,440 694,540,000 Rp449,410,560
Tabel 4.11 Proyeksi Keuntungan Investasi Tahun Ketiga
Pengeluaran (Cost Development Inhouse) Pengeluaran (Cost Development di Supplier) Keuntungan
264,642,384 763,994,000 Rp499,351,616
Tabel 4.12 Proyeksi Keuntungan Investasi Tahun Keempat
73
Pengeluaran (Cost Development Inhouse) Pengeluaran (Cost Development di Supplier) Keuntungan
286,106,622 840,393,400 Rp554,286,778
Tabel 4.13 Proyeksi Keuntungan Investasi Tahun Kelima
4.2.5. Proyeksi Aliran Kas Modal / investasi yang dilakukan adalah 100% biaya PT. Toyota Motor Manufacturing Indonesia, sehingga cash flow yang ada tidak dipengaruhi oleh bunga bank. Berikut adalah proyeksi aliran kas selama lima tahun.
Item
Tahun 0
Fixed Investasi Rp1,315,000,000 Initial Cash Flow Rp1,315,000,000 Keuntungan Penyusutan Operational Cash Flows Arus Kas Bersih
1
2
3
4
5
Rp362,736,000
Rp404,009,600
Rp449,410,560
Rp499,351,616
Rp554,286,778
Rp263,000,000
Rp263,000,000
Rp263,000,000
Rp263,000,000
Rp263,000,000
Rp625,736,000
Rp667,009,600
Rp712,410,560
Rp762,351,616
Rp817,286,778
Rp1,315,000,000 Rp625,736,000 Rp667,009,600 Rp712,410,560 Rp762,351,616 Rp817,286,778
Tabel 4.14 Cash Flow Investasi Selama Lima Tahun
4.2.6. Perhitungan Parameter Keuangan Dalam perhitungan ini akan dipakai Minimum Atractaive Rate Of Return (MARR), yaitu tingkat of return minimum yang dapat menarik investor untuk tetap melakukan investasi. Dalam skripsi ini, diasumsikan MARR dari investasi
74
ini adalah nilai suku bunga safe investment 12% per tahun yang dipengaruhi oleh inflasi per tahun 10%, maka diperoleh Inflated interest rate sebesar : If = 12% + 10% + (12% x 10%) If = 23,2%
Maka MARR yang dijadikan standar pengukuran investasi ini sebesar 23,2% Sebagai alat analisa kelayakan finansial digunakan beberapa parameter, yaitu : 1. Payback Period Method ( pemulihan modal ) 2. PI
: Profiability Index Method
3. NPV
: Net Present Value
75
Perhitungan
0
P
A
B
C
D
1
2
3
4
Q
R
O : Investasi P : Annual fee tahun pertama Q : Annual fee tahun kedua R : Annual fee tahun ketiga S : Annual fee tahun keempat T : Annual fee tahun kelima A : Penerimaan tahun pertama, n1 B : Penerimaan tahun kedua, n2 C : Penerimaan tahun letiga, n3 D : Penerimaan tahun keempat, n4 E : Penerimaan tahun kelima, n5
S
T
E
5
U
76
4.2.6.1. Payback Period Method Uraian I0 A1 A2 A3 A4 A5 Jumlah
Arus Kas Tahunan 625,736,000 667,009,600 22,254,400
Arus Kas Komulatif 1,315,000,000 689,264,000 22,254,400 0
1,315,000,000
Waktu 1 tahun 1 tahun 0.03 tahun
2.03 tahun
Tabel 4.15 Perhitungan Masa Pemulihan Modal dengan Arus Kas Komulatif. Dari perhitungan tersebut diketahui bahwa untuk investasi Modela Pro tersebut akan kembali modal dalam waktu 2,03 tahun.
4.2.6.2. Perhitungan Nilai Sekarang ( NPV ) Untuk investasi ini, penerimaan tahunan tidak seragam. Dan apabila diasumsikan tingkat bunga pengembalian yang diinginkan (cost of capital) adalah 23,2 %, maka hitung NPVnya. No 0 1 2 3 4 5
Arus Kas Faktor Diskon 1,315,000,000 1 625,736,000 0.812 667,009,600 0.659 712,410,560 0.531 762,351,616 0.434 817,286,778 0.352 Total NPV
Nilai Sekarang -1,315,000,000 508,097,632 439,559,326 378,290,007 330,860,601 287,684,946 629,492,513
Tabel 4.16 Perhitungan Nilai Sekarang ( NPV ) Diperoleh NPV lebih besar dari 0
77
4.2.6.3. Profitability Index Method Dari perhitungan NPV diatas, maka dapat dihitung pula nilai dari profitability Index untuk investasi Software Catia.
PI =
NPV +1 Io
PI =
629.492.512.8 + 1 = 1,48 1.315.000.000
PI > 1
4.2.7. Analisa Kelayakan Keuangan Dalam menganalisa investasi ini digunakan metode penghitungan Nilai Sekarang ( NPV ), Profitability Index ( PI ) dan mencari Payback Period Investasi. Dari perhitungan diperoleh bahwa NPV proyek adalah 629.492.512.8 > 0, maka secara teknis bisa disimpulkan bahwa investasi mempunyai nilai kelayakan karena syarat NPV > 0 dapat dipenuhi.
78
Dari segi Profitability Index diperoleh data PI = 1,48. Angka ini sudah memenuhi syarat dari uji kelayakan investasi, yaitu PI > 1. Maka dari nilai PI tersebut, investasi ini dapat dikatakan layak. Masa penembalian modal, dimana modal yang ditanamkan berasal dari PT. Toyota Motor Manufacturing Indonesia, sehingga dalam perhitungan tidak disertakan tingkat bunga bank atas modal pinjaman. Dengan kondisi normal, waktu
yang
dibutuhkan
untuk
mengembalikan
modal
atas
investasi
membutuhkan waktu 2.03 tahun. Jangka waktu tersebut bukanlah waktu yang lama karena lebih kecil dari umur investasi dan sesuai dengan target perusahaan, sehingga investasi ini dapat dikatakan layak.
4.3. Analisa Waktu Dari Data bahwa proses development part adalah rata-rata N-12, disini akan dicoba disimulasikan untuk development sebelum dan sesudah adanya Modela Pro + Modela player ver.4. dapat dilihat pada gambar 4.1 di gambar tersebut terlihat jelas pada proses development part pada PT. Toyota Motor Manufacturing Indonesia dengan adanya tools baru yaitu Modela Pro pada proses tersebut maka akan mengurangi waktu development sebesar kurang lebih 25% atau sekitar tiga bulan. Proses-proses yang dipindah ke PT. Toyota Motor Manufacturing Indonesia antara lain: 1. Proses pembuatan 3D Data Styling + 3D Modeling.
79
2. Design Confirmation adalah konfirmasi desain dari desain 2D Data Styling ke Desain 3 Data Styling, pada proses ini dibutuhkan waktu yang lama dan yang membuat
molornya schedule, disini sering terjadi revisi karena harus
menyamakan persepsi apa yang diminta oleh designer Toyota yang membuat desain 2D Data Styling dengan engineer dari supplier yang membuat 3D Data Styling. 3. Planning Drawing, dibuat oleh engineer dari Toyota
80
Tight Development Schedule
Done in Supplier -> spent much time, cost & effort N1
N2
Design Design 2D Concept Styling
N3
N4
N5
N6
N7 N8 N9 Modelling Design Design Tooling Quotation Supplier + Planning 3D Data Confirma Preparati Drawing Selection Confirma Drawing Styling tion on tion
N10
N11
N12
Production Trial
Evaluation
Production Trial
Evaluation
SVP
Done in PT. TMMIN
Design Design 2D Concept Styling
Modelling Design Tooling Quotation Supplier Design + Planning 3D Data Preparati Drawing Selection Confirma Confirma Drawing Styling on tion tion
Design Design 3D Data Confirma Styling tion Modelling + Confirma tion
Mengurangi waktu development 25% (+ 3 bulan)
Gambar 4.1 Proses Development Part
4.4. Analisa Skill Staff Sumber daya manusia sangat menentukan dalam keberhasilan pada sebuah proyek, dalam hal ini yaitu pada proyek accessories di PT. Toyota Motor Manufacturing Indonesia. Dalam proses development part kemampuan staff di
SVP
81
divisi engineering untuk kemampuan secara keteknikan sudah tidak diragukan lagi. Dengan adanya tools baru yaitu Modela Pro di Divisi Engineering, PT. Toyota Motor Manufacturing Indonesia maka diharapkan akan dapat menambah kemampuan staff dalam hal keteknikan. Karena dengan pembelian Tools tersebut maka secara langsung staff akan mendapat training dan pelatihan-pelatihan untuk mempelajari software baru tersebut. Berikut ini akan dianalisa dengan menggunakan radar chart sebelum dan bila menggunakan Modela Pro, adalah sebagai berikut:
Analisa 6 4
Modelling Desain
2
Drawing Current
0
Engineering
Using Using modela Catia pro
Styling
Gambar 4.2. Diagram Perbandingan Skill Staff Sebelum Menggunakan dan Jika Menggunakan Modela Pro Dari tabel 4.2. dapat dilihat bahwa dengan adanya Modela Pro maka kemampuan staff akan meningkat.
82
4.5. Analisa teknis Dari data-data yang diperoleh dengan melakukan evaluasi, komparasi dan investigasi terhadap tools, proses dan hasil, 3D model yang dibuat oleh supplier dengan hasil dari Modela pro + Modela player ver.4 maka dapat disimpulkan bahwa Modela Pro dapat menghasilkan produk berupa model yang lebih baik yang dapat diterima oleh Toyota karena telah sesuai dengan standard Toyota itu sendiri sebab modela pro juga digunakan oleh TMC (Toyota Motor Coorporation) sebagai tools pembuat model , menterjemahkan 3D data secara digital menjadi 3D data secara fisikal yang dapat berinteraksi langsung dengan pengguna (user) yang menginginkan, dibanding dengan tools yang digunakan supplier kadag masih memiliki penyimpangan dari yang diinginkan oleh standard Toyota, baik hasil maupun proses.