47
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum Blackberry pertama kali diperkenalkan pada tahun 1999 oleh sebuah perusahaan dari Canada yaitu Research In Motion. Di Indonesia, Blackberry pertama kali masuk pada akhir tahun 2004 oleh Indosat dan Starhub. Dengan semakin bertambahnya jumlah pengguna Blackberry di Indonesia maka pada bulan November 2010 Blackberry membuka perwakilan di Indonesia yaitu berlokasi di Gedung One Pacific Place, Jalan Sudirman Jakarta. Bentuk komitmen Blackberry kepada pengguna Blackberry di Indonesia selain dengan membuka perwakilan Blackberry di Indonesia
adalah dengan
membuka layanan service center. Pada akhir tahun 2014 layanan service center ini berjumlah 21 buah yang tersebar di seluruh Indonesia meliputi Bali, Balikpapan, Bandung, Bogor, Bekasi, Tangerang, Jakarta, Jogjakarta, Surabaya, Solo, Semarang, Samarinda, Pontianak, Palembang, Medan, Makasar. Fitur push-email dan Blackberry messenger menjadi andalan utama yang memikat pengguna Blackberry. Fitur push-email memberikan kemudahan bagi para pengguna Blackberry untuk mengakses email secara terus menerus dengan kemampuan menampung email dalam jumlah yang besar. Blackberry Messenger adalah aplikasi pesan instan yang sangat digemari oleh pengguna Blackberry. Aplikasi ini mirip dengan yahoo messenger dimana pengguna dapat mengobrol (chatting) di internet melalui handphone. Keunggulan lainnya dari Blackberry
48
adalah adalah fitur GPS (Global Positioning System) dimana pengguna dapat melacak sebuah lokasi melalui jaringan yang terhubung dengan internet.Fitur GPS ini sangat berguna bagi para pengguna Blackberry terutama pada saat sedang mencari alamat tertentu. Menurut data yang dilansir dari website www.techinasia.com menyatakan bahwa jumlah pengguna Blackberry di Indonesia pada tahun 2013 mencapai 15 juta atau lebih dari 18% dari populasi pengguna Blackberry di seluruh Indonesia. Hal ini membuat Indonesia menjadi negara yang diperhitungkan dalam pemasaran Blackberry. Perkembangan teknologi android membuat Blackberry melepas aplikasi Blackberry Messenger kedalam platform android. Hal ini merupakan keputusan yang sangat benar yang dilakukan oleh John Chen, CEO Blackberry, dimana strategi ini menjadi sangat efektif untuk mempertahankan eksistensi Blackberry di dunia. Pada bulan Mei 2014 Blackberry mengklaim bahwa jumlah pengguna Blackberry messenger atau BBM di dunia mencapai 113 juta pengguna. Blackberry telah mengeluarkan banyak tipe atau varian Blackberry. Peluncuran berbagai tipe Blackberry ini untuk menjangkau konsumen dari berbagai kalangan. Munculnya berbagai tipe Blackberry ini juga dipengaruhi oleh perkembangan
technologi
dan
pertumbuhan
persaingan
dalam
dunia
telekomunikasi. Blackberry memproduksi berbagai macam tipe handphone tipe dari low end maupun high end. Tipe – tipe Blackberry diantaranya seperti Porsche Design (P9583,P9982,P9981,9531), Passport, Classic, Z3,Z10,Z30, Curve, Bold, Tourch, Storm, Pearl.
49
4.2 Statistik Deskriptif Data dalam penelitian ini diperoleh dengan menyebarkan kuisioner kepada responden. Penyebaran kuisioner dilakukan dengan cara langsung yaitu melalui tatap muka langsung dan dengan cara mengirimkan surat elektronik/email kepada responden. Jumlah responden dalam penelitian ini adalah sebanyak 77 orang dari 12 provinsi di Indonesia. Responden dalam penelitian ini adalah teman penulis yang menggunakan Blackberry. Daerah asal responden meliputi Sumatera Utara, Sumatera Barat, Sumatera Selatan, DKI Jakarta,Banten, Jawa Barat, JawaTimur, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah dan Maluku Utara. Medan : 1
Palangkaraya : 1 Pontianak : 1
Ternate : 1
Padang:1
Palembang: 1
Probolinggo :2
Mataram: 10
jakarta:34 Tangerang:2
Bandung:1, Tasik:1, Cirebon:1, Bogor :4, Bekasi: 9, Depok:3
TTU : 4
Sumber : Data primer yang diolah (2015) GAMBAR 4.1 PETA LOKASI RESPONDEN
Berdasarkan gambar peta tersebut diatas dapat diketahui bahwa jumlah responden paling banyak berasal dari provinsi DKI Jakarta sebanyak 34 orang
50
atau sebesar 44% kemudian diposisi kedua adalah dari daerah Jawa Barat sebanyak 19 responden atau sebesar 24%, selanjutnya diposisi ketiga adalah dari daerah Nusa Tenggara Barat yaitu sebanyak 10 orang atau sebesar 13%. TABEL 4.1 JUMLAH RESPONDEN BERDASARKAN JENIS KELAMIN No 1 2
Jenis Kelamin Jumlah Orang Laki – Laki 27 Perempuan 50 Jumlah 77 Sumber : Data primer yang diolah (2015)
Prosentase (%) 35% 65% 100%
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa responden yang menggunakan Blackberry paling banyak adalah berjenis kelamin perempuan sebanyak 50 orang atau sebesar 65% sedangkan responden yang berjenis kelamin laki-laki sebanyak 27 orang atau sebesar 35%. TABEL 4.2 JUMLAH RESPONDEN BERDASARKAN USIA No Usia ( Tahun ) Jumlah Orang 1 ≤ 25 27 2 26-35 31 3 >35 19 Jumlah 77 Sumber : Data primer yang diolah (2015)
Prosentase % 35 % 40 % 25 % 100 %
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa responden paling banyak berusia antara 26-35 tahun yaitu sebanyak 31 orang atau sebesar 40%, kemudian berusia dibawah 25 tahun sebanyak 27 orang atausebesar 35% dan berusia diatas 35 tahun sebanyak 19 orang atau sebesar 25%.
51
TABEL 4.3 JUMLAH RESPONDEN BERDASARKAN JENIS PEKERJAAN No 1 2 3 4
Pekerjaan Jumlah Orang Swasta 37 PNS 16 Wiraswasta 16 Lainnya 8 Jumlah 77 Sumber : Data primer yang diolah (2015)
Prosentase 48% 21% 21% 10% 100%
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa jenis pekerjaan responden paling banyak adalah sebagai pegawai swasta yaitu sebanyak 37 orang atau sebesar 48%, Pegawai Negeri Sipil (PNS) sebanyak 16 orang atau sebesar 21%, wiraswasta sebanyak 16 orang atau sebesar 21% dan pekerjaan lainnya sebanyak 8 orang atau sebesar 10%. TABEL 4.4 JUMLAH RESPONDEN BERDASARKAN BESARAN PENGHASILAN No 1 2 3 4
Penghasilan Jumlah Orang ≤ 3.000.000 29 3.000.001 – 6.000.000 29 6.000.001 – 9.000.000 10 >9.000.000 9 Jumlah 77 Sumber : Data primer yang diolah (2015)
Prosentase 38% 38% 13% 11% 100%
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa paling banyak responden berpendapatan kurang dari Rp. 3.000.000 yaitu sebanyak 29 orang atau sebesar 38%. Responden dengan penghasilan antara Rp. 3.000.001 sampai dengan Rp.6.000.000 sebanyak 29 orang atau sebesar 38%.
52
Responden dengan penghasilan antara Rp. 6.000.001 sampai dengan Rp. 9.000.000 sebanyak 10 orang atau sebesar 13%. Responden dengan penghasilan diatas Rp. 9.000.000 adalah sebanyak 9 orang atau sebesar 11%. TABEL 4.5 JUMLAH RESPONDEN BERDASARKAN FREKWENSI BELI HP No 1 2 3 4
Frekwensi Beli HP Jumlah Orang 1x dalam 1 tahun 45 2x dalam 1 tahun 11 1x dalam 2 tahun 9 1x dalam 3 tahun 12 Jumlah 77 Sumber : Data primer yang diolah (2015)
Prosentase 58% 14% 12% 16% 100%
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa frekwensi responden dalam membeli handphone paling banyak adalah satu kali dalam setahun yaitu sebanyak 45 responden atau sebesar 58%. Responden yang membeli handphone dua kali dalam setahun sebanyak 11 orang atau sebesar 14%. Responden yang membeli handphone satu kali dalam dua tahun sebanyak 9 orang atau sebesar 12% dan yang membeli handphone satu kali dalam tiga tahun sebanyak 12 orang atau sebesar 16%. TABEL. 4.6 JUMLAH RESPONDEN BERDASARKAN RATA-RATA PENGELUARAN DALAM MEMBELI HP No 1 2 3 4
Rata-rata pengeluaran Jumlah Orang ≤2.000.000 32 2.000.001-4.000.000 35 4.000.001-6.000.000 7 >6.000.000 3 Jumlah 77 Sumber :Data primer yang diolah (2015)
Prosentase 42% 45% 9% 4% 100%
53
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa responden yang membeli handphone dengan harga kurang dari Rp. 2.000.000 sebanyak 32 orang atau sebesar 42%. Responden yang membeli handphone dengan harga antara Rp. 2.000.001 sampai dengan Rp. 4.000.000 sebanyak 35 orang atau sebesar 45%. Responden yang membeli handphone dengan harga antara Rp. 4.000.001 sampai dengan Rp. 6.000.000 sebanyak 7 orang atau sebesar 9% dan yang membeli handphone dengan harga diatas Rp. 6.000.000 sebanyak 3 orang atau sebesar 4%. Jawaban responden pada masing-masing butir pernyataan dalam kuisioner dihitung skoring dan rata-rata jawaban responden. Rata-rata skoring jawaban responden ini kemudian dibandingkan dengan nilai interval dalam regresinya. Regresi =
= 0.80
Sangat tidak setuju : 1 – 1,880 Tidak setuju
: 1,81 – 2,60
Netral
: 2,61 – 3,40
Setuju
: 3,41 – 4,20
Sangat Setuju
: 4,21 – 5,00
Berikut ini adalah tabel scoring jawaban dari responden dari tiap-tiap pernyataan dalam kuisioner : TABEL 4.7 SKORING JAWABAN RESPONDEN PADA VARIABEL HARGA No
Pernyataan
STS
1
Harga Blackbery relatif murah Harga Blackbery terjangkau untuk berbagai kalangan
6
21
23
23
4
Juml ah Skor 229
0
30
15
26
6
239
2
Pilihan Jawaban TS N S SS
RataRata
Regresi
2,97
Netral
3,10
Netral
54
3
4
5
6
7
Harga blackbery sesuai dengan kecanggihan teknologi yang digunakan Fitur yang ditawarkan blackbery sesuai dengan harganya Harga blackbery relatif lebih murah dibandingkan dengan smartphone sejenis Harga blackbery bisa bersaing dengan harga smartphone lainnya Harga blackbery sesuai dengan manfaat yang ditawarkan
0
12
14
41
10
280
3,63
Setuju
2
10
18
42
5
269
3,49
Setuju
2
22
20
32
1
239
3,10
Netral
1
14
17
42
3
263
3,41
Setuju
2
7
20
40
8
276
3,58
Setuju
Sumber : Data primer yang diolah (2015) Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa rata-rata responden menjawab netral pada pernyataan bahwa harga Blackberry relatif murah, harga Blackberry terjangkau oleh berbagai kalangan dan harga Blackberry relatif lebih murah dibandingkan smartphone lainnya. Rata-rata responden menjawab setuju pada pernyataan harga Blackberry sesuai dengan kecanggihan teknologi yang digunakan, fitur yang ditawarkan Blackberry sesuai dengan harganya, harga Blackberry bisa bersaing dengan harga smartphone lainnya. Rata-rata responden juga setuju dengan pernyataan bahwa harga Blackberry sesuai dengan manfaat yang ditawarkan. TABEL 4.8 SKORING JAWABAN RESPONDEN PADA VARIABEL KUALITAS PRODUK No 1 2
3
Pernyataan Blackbery tidak mudah rusak Blackbery dapat dipakai dalam jangka panjang Fitur blackbery mesenger sangat praktis untuk komunikasi
STS 10
Pilihan Jawaban TS N S 21 17 27
SS 2
Jumlah Skor 221
RataRata 2,87
Netral
Regresi
2
16
19
34
6
257
3,33
Netral
0
6
9
43
19
306
3,97
Setuju
55
4
5
6 7
8
9 10
11
12 13 14
15
Aplikasi dalam blackbery berguna untuk kegiatan kantor sehari-hari Gerai layanan blackbery mudah dijangkau Sparepart blackbery mudah ditemukan Fitur dalam blackbery sesuai dengan kebutuhan Baterai blackbery tidak mudah cepat rusak Baterai blackbery tahan lama Blackbery memberikan layanan perbaikan yang memuaskan Blackbery memberikan layanan perbaikan dalam waktu yang cepat Desain blackbery sangat bagus Pilihan warna dari blackbery menarik Blackbery memberikan kebangaan bagi penggunanya Penggunaan blackbery meningkatkan status sosial bagi pemakainya
0
5
19
45
8
287
3,72
Setuju
3
19
28
24
3
236
3,06
Netral
2
12
36
26
1
243
3,15
Netral
1
10
25
35
6
266
3,45
Setuju
4
26
15
29
3
232
3,01
Netral
9
22
18
20
8
227
2,94
Netral
3
16
38
16
4
233
3,02
Netral
5
23
36
12
1
212
2,75
Netral
2
7
32
31
5
261
3,38
Netral
2
11
33
23
8
255
3,31
Netral
1
13
31
28
4
252
3,27
Netral
3
16
25
26
7
249
3,23
Netral
Sumber : Data primer yang diolah (2015) Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa rata-rata responden menjawab netral pada butir-butir pernyataan pada variabel kualitas produk. Pada pernyataan bahwa fitur Blackberry Messenger sangat praktis untuk komunikasi dan pernyataan bahwa aplikasi dalam Blackberry
berguna untuk kegiatan kantor
sehari-hari, rata-rata responden menyatakan setuju dengan kedua pernyataan tersebut.
56
TABEL 4.9 SKORING JAWABAN RESPONDEN PADA VARIABEL KUALITAS LAYANAN No 1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
Pernyataan Ruang tunggu di gerai layanan perbaikan blackbery bersih, rapi Layanan customer service blackbery dilengkapi dengan peralatan yang canggih Customer service blackbery segera memberikan pelayanan kepada konsumen Customer service blackbery memberikan layanan yang akurat Pelayanan customer service blackbery memuaskan Customer service blackbery memberikan pelayanan yang cepat Customer service blackbery sigap adalam meberikan pelayanan Customer service blackbery bersikap tulus dalam pelayanannya kepada konsumen Terjalin komunikasi yang baik antara customer service blackbery dengan konsumen Customer service blackbery memberikan perhatian pada setiap konsumen Customer service blackbery mampu memahami kebutuhan konsumen secara spesifik
STS 1
Pilihan Jawaban TS N S 9 36 23
SS 8
Jumlah Skor 259
RataRata 3,36
Netral
1
13
39
20
4
244
3,16
Netral
1
9
34
32
1
254
3,29
Netral
1
12
37
26
1
245
3,18
Netral
1
12
41
20
3
243
3,15
Netral
2
19
36
16
4
232
3,01
Netral
1
15
39
20
2
238
3,09
Netral
1
9
47
18
2
242
3,14
Netral
1
9
39
24
4
252
3,27
Netral
1
12
35
25
4
250
3,24
Netral
1
14
39
18
5
243
3,15
Netral
Sumber : Data primer yang diolah (2015)
Regresi
57
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa rata-rata responden menjawab netral pada seluruh butir-butir pernyataan dalam kuisioner yang terkait dengan variabel kualitas layanan. TABEL 4.10 SKORING JAWABAN RESPONDEN PADA VARIABEL KEPUTUSAN PEMBELIAN No 1 2
3
4
5
6
7 8
Pernyataan Saya membeli blackbery karena kebutuhan Saya mendapatkan informasi tentang blackbery dari media iklan Orang terdekat anda memberikan masukan tentang blackberry Sebelum membeli, anda terlebih dahulu melakukan perbandingan antara blackbery dengan smartphone lainnya Saya memutuskan membeli karena blackbery paling sesuai dengan kebutuhan Saya membeli blackbery karena menganggap blackbery adalah smartphone terbaik Saya puas setelah membeli Blackberry Saya mereferensikan kepada orang lain untuk membeli blackberry
STS 1 0
Pilihan Jawaban TS N S 2 3 4 8 12 45
SS 5 12
Jumlah Skor
RataRata
292
3,79
Setuju
0
6
14
51
6
288
3,74
Setuju
1
8
22
37
9
276
3,58
Setuju
2
4
5
42
24
313
4,06
Setuju
2
8
22
33
12
276
3,58
Setuju
4
24
28
15
6
226
2,93
Netral
3
12
29
25
8
254
3,29
Netral
0
14
42
20
1
239
3,10
Netral
Regresi
Sumber : Data primer yang diolah (2015) Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa rata-rata responden setuju dengan pernyataan bahwa responden membeli Blackberry karena kebutuhan, responden mendapatkan informasi tentang Blackberry dari media iklan, responden mendapatkan masukan tentang Blackberry dari orang terdekat, responden sebelum melakukan pembelian Blackberry terlebih dahulu melakukan perbandingan antara
58
Blackberry dengan smartphone lainnya, dan rata-rata responden setuju bahwa responden membeli Blackberry karena karena paling sesuai dengan kebutuhan responden. Rata-rata responden berpendapat netral pada pernyataan bahwa responden
membeli
Blackberry
karena
menganggap
Blackberry
adalah
smartphone terbaik. Responden juga rata-rata berpendapat netral atas kepuasan responden setelah membeli Blackberry serta keinginan responden untuk mereferensikan Blackberry kepada orang lain. 4.3 Uji Validitas dan Reliabilitas 4.3.1 Uji Validitas Uji validitas dilakukan untuk mengukur ketepatan instrument penelitian yaitu ketepatan pernyataan dalam kuisioner. Uji Validitas dilakukan dengan melihat nilai bivariate pearson correlation setiap item pernyataan dimana sebuah pernyataan atau pertanyaan dalam kuisioner dianggap valid jika nilai r hitung lebih besar dari nilai r tabel. Dalam hal ini nilai r tabel menggunakan signifikansi 5% dengan jumlah total responden 77 orang. Hasil uji validitas dapat dilihat pada tabel sebagai berikut : TABEL 4.11 VALIDITAS ITEM No
Variabel
1 Harga (X1) 2 Kualitas Produk (X2) 3 Kualitas Layanan (X3) 4 Keputusan Pembelian (Y) Sumber : Data primer yang diolah (2015)
Jumlah Pertanyaan 7 15 11 8
Valid 7 15 11 8
59
Dari rangkuman hasil uji validitas seperti tersebut pada tabel diatas dapat dilihat bahwa keseluruhan butir pernyataan dalam kusioner penelitian ini adalah valid. Berikut dibawah ini adalah tabel hasil uji validitas terhadap masing-masing item pernyataan dalam kusioner penelitian ini : TABEL. 4.12 HASIL UJI VALIDITAS No Pernyataan r hitung Variabel Harga (X1) 1 Pernyataan 1 0,251 2 Pernyataan 2 0,350 3 Pernyataan 3 0,513 4 Pernyataan 4 0,542 5 Pernyataan 5 0,483 6 Pernyataan 6 0,360 7 Pernyataan 7 0,644 Variabel Kualitas Produk (X2) 1 Pernyataan 1 0,595 2 Pernyataan 2 0,586 3 Pernyataan 3 0,341 4 Pernyataan 4 0,562 5 Pernyataan 5 0,489 6 Pernyataan 6 0,385 7 Pernyataan 7 0,689 8 Pernyataan 8 0,619 9 Pernyataan 9 0,666 10 Pernyataan 10 0,671 11 Pernyataan 11 0,663 12 Pernyataan 12 0,617 13 Pernyataan 13 0,498 14 Pernyataan 14 0,599 15 Pernyataan 15 0,546 Kualitas Layanan (X3) 1 Pernyataan 1 0,507 2 Pernyataan 2 0,574 3 Pernyataan 3 0,559 4 Pernyataan 4 0,505 5 Pernyataan 5 0,590 6 Pernyataan 6 0,569 7 Pernyataan 7 0,619 8 Pernyataan 8 0,500 9 Pernyataan 9 0,568
r tabel
Keterangan
0,221 0,221 0,221 0,221 0,221 0,221 0,221
Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
0,221 0,221 0,221 0,221 0,221 0,221 0,221 0,221 0,221 0,221 0,221 0,221 0,221 0,221 0,221
Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
0.221 0,221 0,221 0,221 0,221 0,221 0,221 0,221 0,221
Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
60
10 Pernyataan 10 0,652 11 Pernyataan 11 0,632 Keputusan Pembelian (Y) 1 Pernyataan 1 0,463 2 Pernyataan 2 0,285 3 Pernyataan 3 0,450 4 Pernyataan 4 0,256 5 Pernyataan 5 0,614 6 Pernyataan 6 0,612 7 Pernyataan 7 0,710 8 Pernyataan 8 0,560 Sumber : Data primer yang diolah (2015)
0,221 0,221
Valid Valid
0,221 0,221 0,221 0,221 0,221 0,221 0,221 0,221
Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
4.3.2 Uji Reliabilitas Uji reliabilitas dilakukan untuk mengukur keandalan suatu instrument penelitian yaitu keandalan butir-butir pernyataan yang digunakan dalam kuisioner. Uji reliabilitas dilakukan dengan melihat nilai Cronbach’s Alpha dimana secara umum suatu instrument penelitian dikatakan reliable jika nilai Cronbach’s Alpha diatas 0.7 (Sugiyono, 2008). TABEL 4.13 HASIL UJI RELIABILITAS No Variabel 1 Harga (X1) 2 Kualitas Produk (X2) 3 Kualitas Layanan (X3) 4 Keputusan Pembelian (Y) Sumber : data primer yang diolah (2015)
Cronbach Alpha 0,794 0,885 0,938 0,784
Keterangan Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel
Berdasarkan tabel rangkuman hasil uji reliabilitas seperti tersebut diatas menunjukan bahwa
nilai Cronbach’s Alpha secara keseluruhan adalah baik
artinya butir-butir pernyataan yang ada dalam kusioner dapat dijadikan alat ukur variabel harga, kualitas produk, kualitas layanan dan variabel keputusan pembelian.
61
4.4 Uji Asumsi Klasik 4.4.1 Uji Multikolinearitas Uji multikoliniearitas dilakukan untuk menguji apakah terjadi korelasi antar variable bebas. Syarat dari model regresi yang baik adalah tidak terjadi korelasi diantara variable bebas. Uji multikolinearitas dilakukan dengan membandingkan nilai koefisien determinasi individual (r2) dengan nilai determinasi secara serentak (R2). Syarat tidak terjadi multikolinearitas jika nilai r2
Model Summary Model
1
R
.735
R Square
a
Adjusted R
Std. Error of the
Square
Estimate
.540
.521
.38520
a. Predictors: (Constant), Kualitas layanan, Harga, Kualitas produk b. Dependent Variable: Keputusan pembelian
Sumber : Data primer yang diolah (2015) Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa nilai r2 ( adjusted R Square) = 0,521 lebih rendah daripada nilai R2 = 0,540. Hal ini menunjukan bahwa tidak terjadi multikolinearitas.
4.4.2 Uji Heteroskedastisitas Model regresi yang baik mensyaratkan bahwa tidak terjadi permasalahan heteroskedastisitas yaitu keadaan dimana terjadi ketidaksamaan varian dari residual untuk semua pengamatan dalam model regresi.
62
Uji heteroskedastisitas dilakukan dengan melihat grafik scatterplot. Hasil uji heteroskedastisitas tampak pada gambar grafik scatterplot seperti tersebut dibawah ini :
Sumber : Data Primer yang diolah (2015) GAMBAR 4.2 GRAFIK SCATTERPLOT
Dari gambar grafik scatterplot seperti tersebut diatas tampak bahwa grafik membentuk pola yang tidak jelas, menyebar diatas dan dibawah angka nol serta menyebar pada sumbu Y maka dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas.
63
4.4.3 Uji Normalitas Uji Normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data telah terdistribusi dengan normal atau tidak. Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan Histogram Standardized Regression Residual. Berikut adalah gambar hasil uji normalitas :
Sumber : Data primer yang diolah (2015) GAMBAR 4.3 GRAFIK HISTOGRAM UJI NORMALITAS
Dari hasil gambar histogram seperti tersebut diatas yang membentuk kurva seperti lonceng maka dapat disimpulkan bahwa data telah terdistribusi dengan normal.
64
Uji normalitas juga dapat dilihat dari grafik PPlot seperti tersebut dibawah ini :
Sumber : Data primer yang diolah (2015)
GAMBAR 4.4 GRAFIK P-P PLOT
Dari gambar grafik P-P Plot dapat dilihat bahwa titik titik mendekati atau mengikuti pola garis diagonal sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa model regresi memenuhi asumsi normalitas.
4.5 Regresi Nilai Berganda Analisis
regresi
nilai
berganda
digunakan
untuk
menganalisis
ketergantungan antara variable tidak bebas dengan variable bebas atau seberapa besar pengaruh variable bebas terhadap variable tidak bebas dimana variabel bebas lebih dari satu variable.
65
Persamaan regresi linier berganda adalah sebagai berikut : Y=a+
+
+
+e
Keterangan : Y = Keputusan Pembelian Konsumen (variabel tidak bebas) a = Konstanta = Koefisien regresi untuk X1 = Koefisien regresi untuk X2 = Koefisien regresi untuk X3 = Harga (variabel bebas pertama) = Kualitas produk (variabel bebas kedua) X3 = Kualitas layanan (variabel bebas ketiga) e = Nilai residu
TABEL 4.15 KOEFISIEN REGRESI Coefficients Model
a
Unstandardized Coefficients
Standardized
t
Sig.
Coefficients B
Std. Error
(Constant)
.880
.308
Harga
.352
.085
Kualitas produk
.394
Kualitas layanan
.058
Beta 2.860
.006
.398
4.161
.000
.110
.408
3.569
.001
.087
.066
.673
.503
1
a. Dependent Variable: Keputusan pembelian
Sumber : Data primer yang diolah (2015) Dari tabel diatas maka dapat dibuat persamaan regresinya sebagai berikut : Y = 0,880 + 0,352 X1 + 0,394 X2 + 0,058 X3
66
Nilai konstanta 0,880 artinya jika variabel harga, kualitas produk dan kualitas layanan dianggap konstan maka keputusan pembelian akan meningkat sebesar 0,880. Penilaian kuisioner dalam penelitian ini menggunakan skala Likert maka nilai variabel bebas tidak boleh sama dengan nol karena nilai terkecil dalam skala Likert adalah satu. Jika variabel Harga meningkat dengan asumsi variabel kualitas produk dan kualitas layanan tetap maka keputusan pembelian juga akan meningkat. Jika variabel kualitas harga meningkat dengan asumsi variabel harga dan kualitas layanan tetap maka keputusan pembelian juga akan meningkat. Jika varibel kualitas layanan meningkat dengan asumsi variabel harga dan kualitas produk tetap maka keputusan pembelian juga akan meningkat. Koefisien regresi harga sebesar 0,352 artinya variabel harga berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian. Setiap penambahan atau pengurangan satu harga (X1) maka akan menambah atau mengurangi keputusan pembelian sebesar 35,2%. Variabel harga menjadi salah satu pemicu konsumen untuk membeli Blackberry. Konsumen akan melihat variabel harga sebagai bahan pertimbangan dalam memutuskan untuk membeli Blackberry. Koefisien regresi kualitas produk sebesar 0,394 artinya variabel kualitas produk berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian. Setiap penambahan atau pengurangan satu kualitas produk (X2) maka akan menambah atau mengurangi keputusan pembelian sebsar 39,4%. Konsumen akan melihat kualitas produk terlebih dahulu dan membandingkannya dengan kualitas produk dari
67
barang sejenis sebelum kemudian konsumen memutuskan untuk membeli atau tidak. Koefisien regresi kualitas layanan sebesar 0,058 artinya variabel kualitas layanan menjadi variabel yang paling rendah pengaruhnya terhadap keputusan pembelian. Setiap penambahan atau pengurangan satu kualitas layanan (X3) maka akan menambah atau mengurangi keputusan pembelian sebesar 5,8%. Rata-rata responden menjawab netral untuk pernyataan tentang kualitas layanan Blackberry.
4.6 Uji Hipotesis 4.6.1 Uji Parsial ( uji t ) Uji t atau test of significance dilakukan untuk mengetahui sejauh mana pengaruh setiap variabel bebas secara individual terhadap variabel tidak bebas. Pengaruh tiap variabel bebas terhadap variabel tidak bebas dilihat dari nilai t hitung dibandingkan dengan nilai t pada tabel. Variabel bebas dianggap berpengaruh pada variabel tidak bebas jika nilai t hitung lebih besar dari nilai t pada tabel dan nilai signifikansinya lebih kecil dari 0,05 (Ghozali,2013). Berikut adalah tabel hasil uji t pada masing-masing variable harga, kualitas produk dan kualitas layanan dengan nilai signifikansi 5%. Nilai t tabel adalah nilai t (n-k), dimana n adalah jumlah sampel yaitu 77 responden dan k adalah banyaknya variabel yang digunakan yaitu empat variabel.
68
TABEL 4.16 PERBANDINGAN NILAI t HITUNG DAN NILAI t TABEL PADA UJI t No
Variabel Nilai t Sig Nilai t bebas hitung tabel 1 Harga 4,161 ,000 1,666 2 Kualitas 3,569 ,001 1,666 Produk 3 Kualitas 0,673 ,503 1,666 Layanan Sumber : Data primer yang diolah (2015)
Keterangan Berpengaruh signifikan Berpengaruh signifikan Berpengaruh tidak signifikan
secara
Berdasarkan tabel seperti tersebut diatas dapat diketahui nilai t hitung variabel harga = 4,161 lebih besar dari nilai t tabel yaitu 1,666 dengan nilai sig = 0,000 artinya variabel harga berpengaruh positif secara signifikan terhadap keputusan pembelian. Nilai t hitung variabel kualitas produk = 3,569 lebih besar daripada nilai t tabel yaitu 1,666 dengan nilai sig = 0,001 artinya variabel kualitas produk berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan pembelian. Pada variabel kualitas layanan nilai t hitung = 0,673 lebih besar daripada nilai t hitung dengan nilai sig 0,503 lebih besar dari signifikansi 0,05 artinya variabel kualitas layanan berpengaruh secara tidak signifikan terhadap keputusan pembelian. 4.6.2 Uji Serentak ( uji F ) Uji F dilakukan untuk mengetahui pengaruh variable bebas secara simultan terhadap variable tidak bebas. Dalam penelitian ini yang akan diukur adalah pengaruh variable harga, kualitas produk dan kualitas layanan terhadap variable keputusan pembelian secara simultan. Pengujian dilakukan dengan
69
membandingkan nilai F hitung dengan nilai F tabel. Tingkat signifikansi yang digunakan sebesar 5% (Ghozali, 2013). TABEL 4.17 HASIL UJI F a
ANOVA Model
1
Sum of Squares
Df
Mean Square
Regression
12.718
3
4.239
Residual
10.832
73
.148
Total
23.550
76
F 28.571
Sig. .000
b
a. Dependent Variable: Keputusan pembelian b. Predictors: (Constant), Kualitas layanan, Harga, Kualitas produk
Sumber : Data primer yang diolah (2015)
Dari hasil uji F didapat bahwa Nilai F hitung 28,571 > nilai F tabel yaitu 2,73 dan nilai sig sebesar 0,000 < 0,05 maka dapat diambil kesimpulan bahwa variabel harga, kualitas produk dan kualitas layanan secara simultan berpengaruh terhadap keputusan pembelian. Koefisien determinasi R2 = 0,540 artinya 54% variabel keputusan pembelian dapat dijelaskan oleh variabel harga, kualitas produk dan kualitas layanan sedangkan sisanya sebesar 46% dapat dijelaskan oleh variabel lain yang tidak ada dalam penelitian ini.