perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 32
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PADA NY R GIVPIAII UMUR 39 TAHUN HAMIL 32+4 MINGGU DENGAN PREEKLAMSIA BERAT DI RSUD KARANGANYAR
A. Hasil Tanggal masuk
: 27 Februari 2013
Pukul : 18.15 WIB
Tempat
: PONEK di RSUD Karanganyar
No. register
: 26.78.81
I. Pengumpulan Data Dasar Tanggal : 27 Februari 2013
Pukul : 18.15 WIB
A. Data Subjektif 1)
Identitas Nama Pasien : Ny. R
Nama Suami
: Tn. T
Umur
Umur
: 44 tahun
Suku/Bangsa : Jawa/Indonesia
Suku/Bangsa
: Jawa/Indonesia
Agama
Agama
: Islam
Pendidikan : SD
Pendidikan
: SMU
Pekerjaan
Pekerjaan
: Swasta
: 39 tahun
: Islam
: IRT
Alamat rumah : Talang RT 008 RW 002, Kalijirak, Tasikmadu, Karanganyar. commit to user
32
perpustakaan.uns.ac.id
2)
digilib.uns.ac.id 33
Keluhan utama pada waktu masuk : Pasien rujukan dari bidan, hamil 8 bulan dengan tekanan darah tinggi saat melakukan pemeriksaan ANC (200/140 mmHg), tetapi ibu tidak mengeluh pusing dan tidak mengalami bengkak pada kaki dan tangan.
3)
Data Kebidanan a) Riwayat Menstruasi : Menarche
: Umur 13 tahun
Banyaknya
: 2-3x ganti tela/hari
Siklus
: ± 28 hari
Keluhan
: Ibu mengatakan tidak ada keluhan saat menstruasi.
Jenis dan warna : Encer, berwarna merah tua Lamanya
: 5-6 hari
b) Status Perkawinan : Kawin / tidak kawin
: Kawin 1 x, syah
Usia kawin pertama
: 24 tahun
Lama perkawinan
: 15 tahun
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 34
c) Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu : Tabel 1.2 Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu Umur Tahun Jenis Tempat Penolong Penyulit Kehamilan Partus Partus Partus 1. Pertama 3 bulan, Abortus 2. Kedua 2 bulan, Abortus 3. Ketiga 36 minggu 1999 Spontan RS Bidan Tidak ada +4 4. Keempat 32 minggu Data Primer, 2013
No. Kehamilan
Tabel 1.3 Keadaan anak dan nifas yang lalu
No 1. 2. 3.
Anak Jenis BB PB Kelamin (gram) (cm) Perem2300 48 puan
4. Data Primer, 2013
Keadaan Anak Hidup
Laktasi
-
-
-
2 tahun
Nifas Perdarahan (Lochea) Dalam batas normal -
Nifas Ket (Hari) 42 -
-
d) Riwayat kehamilan sekarang : HPHT
: 14 Juli 2012
HPL
: 21 April 2013
UK
: 32+4 minggu
Keluhan
:
Trimester I
:Ibu
mengatakan
sering
mual-mual
muntah. Trimester II
:Ibu mengatakan tidak ada keluhan.
Trimester III :Ibu mengatakan tidak ada keluhan. commit to user ANC : 6 kali, teratur, di bidan
hingga
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 35
TT
: sudah 2 kali pada kehamilan ini, yaitu pada usia kehamilan 11+5 minggu dan 20+3 minggu.
Penyuluhan yang pernah di dapat : Ibu mengatakan pernah mendapat penyuluhan gizi ibu hamil dan manfaat ASI. e) Riwayat Keluarga Berencana : Ibu mengatakan pernah menjadi akseptor KB metode metode suntik 3 bulan selama 11 tahun dan berhenti sejak 1 tahun yang lalu.. 4)
Data Kesehatan a) Data kesehatan sekarang : Ibu mengatakan tidak ada keluhan pada kehamilan ini. b) Riwayat kesehatan yang lalu : Ibu mengatakan sebelum hamil tidak pernah menderita tekanan darah tinggi. Ibu mengatakan menderita tekanan darah tinggi sejak umur kehamilan 6 bulan. Ibu mengatakan tidak pernah menderita penyakit menular seperti AIDS, TBC, hepatitis dan sebagainya, tidak menderita penyakit
menahun
seperti
kanker,
jantung,
ginjal
dan
sebagainya, tidak menderita penyakit menurun seperti asma dan sebagainya, serta tidak pernah dirawat di rumah sakit.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 36
c) Riwayat kesehatan keluarga : Ibu mengatakan dalam keluarganya ada keturunan tekanan darah tinggi. Ibu mengatakan dalam keluarga tidak ada yang menderita jantung, ginjal, TBC, hepatitis, asma, gula, dan penyakit kelamin. d) Riwayat penyakit keturunan : Ibu mengatakan ada penyakit menurun dalam keluarga yaitu tekanan darah tinggi. Ibu mengatakan tidak ada penyakit menurun dalam keluarga, seperti asma, gula dan riwayat keturunan kembar.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
5)
digilib.uns.ac.id 37
Data Kebiasaan sehari-hari
Tabel 1.4 Data kebiasaan sehari-hari Kebutuhan Sebelum hamil Nutrisi : a. Frekuensi 3 kali/hari a. Makan b. Frekuensi 5-6 gelas/ b. Minum hari c. Jenis makan/minum nasi, sayur, lauk, buah, air putih, teh. d. Makanan pantang: tidak ada e. Alergi makan tidak: ada Tidak pernah Eliminasi : a. Frekuensi ± 5 a. BAK kali/hari b. BAB b. Warna urin kuning jernih c. Bau khas urine d. BAB 2 hari 1 kali e. Konsistensi feses lunak Istirahat a. Tidur siang tidak pernah b. Tidur malam ± 7 jam Personal a. Mandi 2 kali/hari Hygiene b. Keramas 3 kali/minggu c. Gosok gigi 2 kali/hari d. Ganti baju dan pakaian dalam 2 kali/hari Pola Frekuensi 2-3 seksual kali/minggu Data Primer, 2013
a. b. c.
d. e.
Selama hamil Keluhan Frekuensi 3 kali/hari TM I : MualFrekuensi 8-9 gelas/ muntah hari Jenis makan/minum nasi, sayur, lauk, buah, air putih. Makanan pantang: tidak ada Alergi makan: tidak ada Tidak pernah
a. Frekuensi 7-8 kali/hari b. Warna urin kuning jernih c. Bau khas urine d. BAB 1 kali/hari e. Konsistensi feses lunak a. Tidur siang 1-2 jam/ hari b. Tidur malam ±8 jam a. Mandi 2 kali/hari b. Keramas 3 kali/minggu c. Gosok gigi 2-3 kali/hari d. Ganti baju dan pakaian dalam 2 kali/hari Frekuensi 1 kali/minggu
commit to user
Tidak ada
Tidak ada
Tidak ada
Tidak ada
perpustakaan.uns.ac.id
6)
digilib.uns.ac.id 38
Data Psikososial dan Agama a) Tanggapan ibu atas kehamilan : Ibu mengatakan merasa cemas akan kondisi kehamilannya serta janin dalam kandungannya. b) Hubungan dengan keluarga
:
Ibu mengatakan bahwa hubungan dengan keluarga baik dan harmonis, semua anggota keluarga mendukung kehamilan ini. c) Hubungan dengan masyarakat
:
Ibu mengatakan bahwa hubungan dengan masyarakat baik dan ibu aktif dalam kegiatan di desanya, misalnya arisan PKK. d) Kegiatan ibadah
:
Ibu mengatakan taat beribadah menjalankan sholat 5 waktu. B. Data Objektif 1)
Pemeriksaan Umum Keadaan umum : Lemah Kesadaran
: Composmentis
Vital sign
:
Tekanan darah
: 180/120 mmHg
Respirasi
: 20 x/menit
Nadi
: 82 x/menit
Suhu
: 35,7 ºC
Tinggi badan
: 154 cm
BB sekarang
: 60 kg
Lingkar lengan atas
: tidak dilakukan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
2)
digilib.uns.ac.id 39
Pemeriksaan Fisik a) Inspeksi Muka
: Tidak oedema dan tidak ikterik.
b) Palpasi Ekstremitas atas
: Jari-jari tangan lengkap, simetris, tidak terdapat oedema, gerakan dalam batas normal.
Ekstremitas bawah : Jari-jari tangan lengkap, simetris, terdapat oedema, gerakan dalam batas normal. Abdomen: Kontraksi
: Tidak ada
Leopold I
: Bagian fundus teraba bagian lunak, bulat dan tidak melenting, yaitu bokong janin. TFU pertengahan pusat dan procecus xipoideus.
Leopold II
:Kuadran kanan perut ibu teraba tahanan memanjang, keras seperti papan yaitu punggung janin. Kuadran kiri perut ibu teraba bagianbagian kecil, yaitu ekstremitas janin.
Leopold III
: Bagian bawah perut ibu teraba bulat, keras, melenting, dan tidak bisa digoyangkan , yaitu kepala janin (preskep).
Leopold IV
: Bagian terbawah janin yaitu kepala belum masuk PAP. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 40
TFU Mc Donald
: 26 cm
TBJ
: (26 – 12) x 155 = 2170 gram
c) Auskultasi DJJ : (+), frekuensi 12-11-12 ( 140 x/ menit), intensitas teratur, punctum maximum di bawah pusat sebelah kanan . C. Data Penunjang 1) Pemeriksaan Laboratorium
Tanggal 27 Febuari 2013
Tabel 1.5 Hasil laboratorium Pemeriksaan Protein urin (ewizt) HbSAg Leukosit Ureum Creatinin SGOT SGPT Glukosa Trombosit Hemoglobin Golongan Darah Data Sekunder, 2013
Hasil (2+) Negatif 10,8 x 103 /µL 40,6 mg/100 ml 0,92 19 u/L 12u/L 83 mg/ dl 272 ribu/uI 12, 6 g/dl B
2) Pemeriksaan USG
Normal Negatif Negatif 4,0 – 11,3 x 103/µl 10 – 50 mg/100 ml 0,5 – 0,9 mg/ 100 ml 0-35 u/L 0-45 u/L 60-140 mg/ dL 150-450 ribu/uI 12 – 16 g/dl
Tanggal 27 Febuari 2013
Pada pemeriksaan USG Nampak janin tunggal, presentasi kepala, kepala belum masuk panggul, DJJ (+), TBJ 1547 gram. II. Interpretasi Data Dasar Tanggal : 27 Febuari 20112 a. Diagnosis kebidanan :
commit to user
Pukul : 18.30 WIB
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 41
Ny. R umur 39 tahun, GIV PIAII, hamil 32+4 minggu, janin hidup tunggal intrauterin, puka, preskep, kepala belum masuk PAP dengan preeklampsia berat. Dasar : S : 1) Ibu mengatakan ini kehamilan yang keempat dan pernah keguguran dua kali. 2) Ibu mengatakan haid terakhirnya mulai tanggal 14 Juli 2012. O : 1) KU : Lemah
Kesadaran : Composmentis
2) Vital sign : TD : 180/120 mmHg N 3) Inspeksi
: 80 x/menit
R
: 20 x/menit
S
: 35,7 ºC
: muka tidak oedema dan tidak ikterik
3) Palpasi : Ekstremitas atas
:tidak terdapat oedema.
Ekstremitas bawah
: terdapat oedema.
Kontraksi : Tidak ada Leopold I :
Bagian
fundus
yaitu
bokong
janin.
TFU
pertengahan pusat dan procecus xipoideus. Leopold II : Kuadran kanan perut ibu yaitu punggung janin. Kuadran kiri perut ibu yaitu ekstremitas janin. Leopold III : Bagian bawah perut ibu yaitu kepala janin (preskep). Leopold IV : Bagian terbawah janin yaitu kepala belum masuk PAP. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 42
TFU Mc Donald
: 26 cm
TBJ : (26 – 12) x 155 = 2170 gram 4) Hasil Laboratorium tanggal 27 Febuari 2013 Tabel 1.5 Hasil Laboratorium tanggal 27 Febuari 2013 Pemeriksaan Protein urin (ewizt) HbSAg Leukosit Ureum Creatinin SGOT SGPT Eritrosit Glukosa Trombosit Hemoglobin Golongan Darah Sumber: Data Primer, 2013
Hasil (2+) Negatif 10,3 x 103 /µl 40,6 mg/100 ml 0,92 19 u/L 12u/L 4,17 x 106 /µl 83 mg/ Dl 272 ribu/Ui 12, 6 g/dl B
Normal Negatif Negatif 4,0 – 11,3 x 103/µl 10 – 50 mg/100 ml 0,5 – 0,9 mg/ 100 ml 0-35u/L 0-45 u/L 4,1 – 5,1 x 106/µl 60-140 mg/ dL 150-450 ribu/uI 12 – 16 g/dl
b. Masalah Ibu cemas akan kondisi kehamilannya dan janin dalam kandungannya. Dasar : Ibu mengatakan merasa cemas akan kondisi kehamilannya dan janin dalam kandungannya. c. Kebutuhan 1) Bedrest total 2) Informasi pada ibu tentang pre-eklampsia berat dan penanganannya. 3) Dukungan psikologis.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 43
III. Identifikasi Diagnosis Atau Masalah Potensial/ Diagnosis Potensial Dan Antisipasi Penanganannya a. Diagnosis potensial Eklampsia Dasar : 1) Keadaan umum : sedang 2) Vital sign
: TD R
3) Protein urine
kesadaran
: composmentis
: 180/120 mmHg
N
: 82x/ menit
: 20x/ menit
S
: 35,7 ºC
: +2
b. Antisipasi bidan 1) Memperbaiki keadaan umum ibu dengan bedrest total. 2) Mengobservasi tekanan darah 4 kali dalam 24 jam. 3) Memposisikan ibu miring kiri. IV. Kebutuhan Terhadap Tindakan Segera Kolaborasi dengan dokter spesialis obstetri dan ginekologi untuk mendapatkan terapi : a. Cairan elektrolit RL b. Terapi glukokortikoid (Dexamethasone) secara IV, antihipertensi (nifidipin) secara peroral dan antikonvulsan (MgSO4) secara IM. c. Pemeriksaan darah lengkap. d. Balance cairan dengan pemasangan kateter DC.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 44
V. Perencanaan Tindakan Tanggal : 27 Febuari 2013
Pukul : 18.40 WIB
a. Observasi keadaan umum vital sign ibu, refleks, dan denyut jantung janin setiap 6 jam. b. Observasi keseimbangan cairan (input dan output) setiap 8 jam. c. Tempatkan ibu di Ruang Perawatan Isolasi. d. Posisikan ibu miring kiri. e. Memotivasi ibu untuk tetap tenang. f. Memberikan KIE pada ibu dan keluarga tentang pre-eklampsia berat dan cara mengatasinya. g. Kolaborasi
dengan
dokter
untuk
pemberian
terapi
Nifidipin,
Deksametason , MgSO4, infus RL dam pemasangan kateter DC. h. Kolaborasi dengan laboratorium untuk pemeriksaan darah lengkap dan proteinuria. i. Kolaborasi dengan dokter untuk pemeriksaan NST dan USG. j. Kolaborasi dengan tim gizi untuk pemberian diet makanan yaitu cukup protein, rendah karbohidrat, lemak dan garam. VI. Implementasi Tanggal : 27 Febuari 2013
Pukul : 18.45 WIB
a. Mengobservasi keadaan umum vital sign ibu, refleks, dan denyut jantung janin setiap 6 jam. b. Mengukur keseimbangan cairan (input dan output) setiap 8 jam. c. Menempatkan ibu di ruang perawatan isolasi. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 45
d. Memposisikan ibu tidur miring kiri. e. Memberi motivasi ibu agar tetap tenang. f. Memberikan KIE pada ibu dan keluarga tentang pre-eklampsia berat yaitu gangguan kehamilan yang umumnya terjadi pada usia kehamilan diatas 20 minggu dengan gejala tekanan darah tinggi, bengkak di bagian tangan dan kaki serta adanya kandungan protein di dalam urin dan cara mengatasinya yaitu dengan perawatan di rumah sakit. g. Melakukan kolaborasi dengan dokter untuk pemberian terapi Nifidipin, injeksi Deksametason, MgSO4, infus RL dan pemasangan kateter DC. h. Melakukan kolaborasi dengan laboratorium untuk pemeriksaan darah lengkap dan proteinuria. i. Melakukan kolaborasi dengan dokter untuk pemeriksaan NST dan USG. j. Melakukan kolaborasi dengan tim gizi untuk pemberian diet makanan yaitu cukup protein, rendah karbohidrat, lemak, dan garam. VII. Evaluasi Tanggal : 27 Febuari 2013
Pukul : 18.50 WIB
a. Hasil observasi KU, VS, his, dan DJJ Tabel 1.6 Hasil Observasi KU, VS, his, dan DJJ 27 Febuari 2013 Jam KU (WIB) 18.35 Sedang 20.00 Sedang Data Primer, 2013
TD (mmHg) 180/120 170/110
R (x/’) 20 20
N (x/’) 82 80
S (0C) 35, 7 36,2
His (-) (-)
b. Ibu telah tidur miring kiri dan mengatakan merasa nyaman. c. Kecemasan ibu sudah berkurang. commit to user
DJJ (x/’) 140 148
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 46
d. Ibu telah ditempatkan di ruang perawatan isolasi pukul 18.45 WIB. e. Ibu dan keluarga telah mengerti tentang pre-eklamsia dan bersedia mengikuti prosedur perawatan terhadap ibu . f. Telah dilakukan kolaborasi dengan dokter spesialis obstetri ginekologi untuk pemberian terapi, advice telah dilaksanakan: 1) Infus Ringer Laktat 20 tpm telah terpasang. 2) DC telah dipasang pada pukul 18.15 WIB. 3) Injeksi MgSO4 8 gram, 4 gram bokong kiri dan 4 gram bokong kanan secara IM pada pukul 18.30 WIB. 4) Terapi oral Nifidipin 10 mg ( 3 x 1 tablet/hari) telah diberikan pada pukul 19-30 WIB. 5) Injeksi Deksametason 5 mg / 12 jam per intravena telah diberikan pada pukul 02. 30 WIB. 6) Evaluasi akan dilakukan 6 jam kemudian. g. Telah dilakukan kolaborasi dengan bagian radiologi untuk dilakukan USG NST, dengan hasil: Janin tunggal intrauterine, memanjang, preskep, DJJ (+), tidak tampak kelainan kongenital mayor, EFBW 1547 gram dan pemeriksaan NST dengan hasil NST reaktif. h. Telah dilakukan kolaborasi dengan ahli gizi, ibu mendapatkan diit makanan berupa nasi rendah garam dan menghindari kalori serta protein yang berlebih.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 47
CATATAN PERKEMBANGAN I Tanggal : 28 Febuari 2013 Subjektif
Pukul : 05.00 WIB
: 1. Ibu mengatakan masih lemas. 2. Ibu mengatakan cemas dengan kehamilannya.
Objektif
: 1. KU
: sedang
kesadaran
: composmentis
2. Inspeksi Muka
: pucat, tidak terdapat oedem
3. Palpasi Kontraksi : tidak ada Ekstremitas atas
: tidak terdapat oedem
Ekstremitas bawah : terdapat oedem Assesment
: Ny. R umur 39 tahun G4P1A2 hamil 32+5 minggu, janin hidup tunggal intrauteri, puka, preskep, kepala belum masuk PAP dengan pre-eklampsia berat.
Plan
: 1. Mengobservasi KU dan vital sign (pukul 05.00 WIB) Hasil :
Tabel 1.7 Hasil Observasi KU, VS, his, dan DJJ 28 Febuari 2013 Jam KU (WIB) 05.00 Sedang 13.00 Sedang 17.00 Sedang 20.00 Sedang Data Primer, 2013
TD (mmHg) 170/110 180/120 180/120 160/110
R (x/’) 20 20 20 20
N (x/’) 84 80 92 84
S (0C) 36 36,2 36,8 36,5
His (-) (-) (-) (-)
DJJ (x/’) 139 151 133 150
2. Mengobservasi input dan output cairan (pukul 05.10 WIB) Hasil :
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 48
Tabel 1.8 Hasil Observasi input dan output cairan 28 Febuari 2013 Jam (WIB)
Input
Makanan dan Minuman 05.10 ±450 cc 12.00 ±530 cc 20.00 ±500 cc Data Primer, 2013.
Output Infus ±500 cc ±500 cc ±500 cc
±420 cc ±550 cc ±500 cc
3. Melakukan kolaborasi dengan dokter spesialis obstetri dan ginekologi untuk pemberian terapi (pukul 05.15 WIB). Hasil : Kolaborasi dengan dokter spesialis obstetri dan ginekologi telah dilakukan, terapi telah diberikan. a. Infus RL 20 tpm telah terpasang di tangan kanan b. Terpasang selang kateter DC c. Terapi oral Nifidipin 10 mg 3 x 1 telah diberikan pada pukul 13.00 WIB, 21.00 WIB, 05.00 WIB. d. Injeksi Deksametason 6 mg/ 12 jam per intravena pada pukul 14.30 WIB. 4. Menganjurkan ibu untuk tidur dengan posisi yang nyaman (pukul 05.20 WIB). Hasil: Ibu tidur dengan posisi miring ke kiri. 5. Memberikan dukungan kepada ibu dan menganjurkan keluarga untuk mendampingi ibu selama proses perawatan (pukul 05.25 WIB). Hasil: Keluarga bersedia untuk tetap mendampingi ibu selama proses perawatan. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 49
CATATAN PERKEMBANGAN II Tanggal : 1 Maret 2013 Subjektif
Pukul : 05.00 WIB
: Ibu mengatakan rasa cemasnya sudah berkurang. Ibu mengatakan tidak bisa tidur dan merasa pusing. Ibu mengatakan ingin cepat pulang ke rumah.
Objektif
: 1. KU
: cukup
kesadaran
: composmentis
2. Inspeksi Muka
: tidak pucat, tidak terdapat oedem
3. Palpasi Kontraksi : tidak ada Ekstremitas atas
: tidak terdapat oedem
Ekstremitas bawah : terdapat oedem Assesment
: Ny. R umur 39 tahun G4P1A2 hamil 32+6 minggu, janin hidup tunggal intrauterin, puki, preskep, kepala belum masuk PAP, dengan pre-eklampsia berat.
Plan
: 1. Mengobservasi keadaan umum dan vital sign, his, dan DJJ, Hasil:
Tabel 1.9 Hasil Observasi KU, VS, his, dan DJJ 1 Maret 2013 Jam KU (WIB) 05.00 Sedang 13.00 Sedang 17.00 Sedang 20.00 Sedang Data Primer, 2013
TD (mmHg) 150/90 140/90 150/100 170/120
R (x/’) 20 20 20 20
N (x/’) 84 88 78 80
commit to user
S (0C) 36,5 36,6 36,5 396
His (-) (-) (-) (-)
DJJ (x/’) 144 140 136 134
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 50
2. Mengobservasi input dan output cairan setiap 8 jam (pukul 05.05 WIB). Hasil : Tabel 1.10. Hasil Observasi input dan output cairan 1 Maret 2013 Jam (WIB)
Input Makanan dan Minuman 05.05 ±400 cc 12.00 ±400 cc 18.00 ±450 cc Data Primer, 2013
Output Infus ±500 cc ±500 cc ±500 cc
±550 cc ±500 cc ±520 cc
3. Melakukan kolaborasi dengan dokter spesialis obstetri dan ginekologi untuk pemberian terapi (pukul 05. 15 WIB). Hasil : Kolaborasi dengan dokter spesialis obstetri dan ginekologi telah dilakukan dengan advice: a. Infus RL 20 tpm dilanjutkan dengan terpasang kateter b. Injeksi Deksametason 6 mg/12 jan per intravena telah diberikan pada pukul 09.00 WIB dan 21.00 WIB. c. Terapi oral Nifidipin 10 mg 3 x 1 telah diberikan pada pukul 13.00 WIB, 21.00 WIB, dan 05.00 WIB. d. Melakukan rencana tindakan SC pada tanggal 2 Maret 2013. e. Pemeriksaan laboratorium dengan hasil :
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 51
Tabel 1.11. Hasil Laboratorium tanggal 1 Maret 2013 Pemeriksaan Protein urin (ewizt) HbSAg Creatinin SGOT SGPT Glukosa Hemoglobin Leukosit Trombosit Data Sekunder, 2013 4.
Hasil (2+) Negatif 1.09 mg/ Dl 20 u/L 14 u/L 83 mg/ Dl 11, 9 g/ dl 9,9 x 103/µL 270 ribu/uI
Normal Negatif Negatif 0,5-0,9 mg/ Dl 0-35 u/L 0-45 u/L 60-140 mg/ dL 12 – 16 g/ dl 4,0 – 11,3 x 103/µl 150-450 ribu/uI
Memberitahu ibu dan keluarga bahwa pada tanggal 2 Maret 2013 akan dilakukan tindakan SC dan meminta keluarga untuk mengisi informed consent. Hasil : ibu sudah mengerti dan akan mengisi informed concent untuk tindakan SC tanggal 2 Febuari 2013.
5. Menganjurkan ibu untuk mulai berpuasa pada pukul 23.00 WIB untuk persiapan tindakan SC besuk pagi. Hasil : ibu bersedian untuk mulai puasa pada pukul 23.00 WIB. CATATAN PERKEMBANGAN III Tanggal : 2 Maret 2013 Subjektif
Pukul : 05.00 WIB
: Ibu mengatakan sulit tidur, masih pusing kepala Ibu mengatakan cemas menghadapi persalinan dengan cara SC.
Objektif
: 1. KU
: sedang
kesadaran
2. Inspeksi Muka
: pucat, tidak terdapat oedem commit to user
: composmentis
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 52
3. Palpasi Kontraksi : tidak ada Ekstremitas atas
: tidak terdapat oedem
Ekstremitas bawah : terdapat oedem Assesment
:Ny. R umur 39 tahun G4P1A2 hamil 33 minggu, janin hidup tunggal intra uterine, puka, preskep, kepala belum masuk PAP dengan pre-eklampsia berat.
Plan
: 1. Melakukan observasi keadaan umum, vital sign, his, dan denyut jantung janin (pukul 05.02). Hasil : KU VS
: baik : TD N
Kontraksi
Kesadaran
:Composmentis
: 160/100 mmHg
R
: 24 x/menit
: 80 x/ menit
S
: 36,3 ºC
: tidak ada
Denyut jantung janin ( + ) frekuensi 134 x/ menit teratur. 2. Mengobservasi input dan output cairan ( pukul 05.10WIB). Hasil : Input : sebanyak ± 600 cc yang berasal dari makanan dan minuman ± 150 cc serta infus ± 500 cc. Output : sebanyak ± 530 cc yang berasal dari urine. 3. Melakukan kolaborasi dengan dokter spesialis obstetri dan ginekologi untuk pemberian terapi (pukul 05.15 WIB) . Hasil :Kolaborasi dengan dokter spesialis
obstetri dan
ginekologi telah dilakukan dengan advice : commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 53
b. Infus RL 20 tpm dilanjutkan dengan terpasang kateter. c. Persiapan ibu untuk tindakan SC 4. Menganjurkan ibu untuk tidak merasa cemas tentang tindakan SC yang akan dilakukan dan tetap selalu berdoa (pukul 05.20 WIB). Hasil: Ibu merasa sudah tidak cemas lagi dan siap untuk menghadapi SC pada pukul 09.30 WIB sampai 12.00 WIB. B. Pembahasan Pembahasan bab ini, penulis akan membahas mengenai penatalaksanaan asuhan kebidanan ibu hamil pada Ny. R GIVPIAII hamil 32+4 minggu dengan pre-eklampsia berat yang dilaksanakan di Bangsal PONEK RSUD Karanganyar. Adapun pembahasan kasus adalah sebagai berikut : 1. Pengumpulan Data Dasar Pada kasus Ny. R, telah dilakukan pengumpulan data yang meliputi data subjektif, objektif dan data penunjang oleh dokter dan bidan. Dari anamnesis ibu mengatakan sedang hamil anak keempat, umur kehamilam sekitar 8 bulan. Data fokus untuk keperluan diagnosis adalah ibu mengatakan tidak merasa pusing dan tidak oedem, namun saat melakukan ANC di BPS tekanan darahnya tinggi dan terdapat sedikit oedem di bagian kaki. Pada pemeriksaan vital sign terdapat tanda-tanda terjadinya commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 54
preeklampsia berat meliputi tekanan darah pasien yang tinggi yaitu 200/140 mmHg dan pada pemeriksaan laboratorium didapatkan protein urin +2. Hal tersebut telah sesuai dengan tinjauan teori menurut Varney (2007) dan Fadlun (2011) yang menyatakan bahwa pre-eklampsia berat merupakan sindroma klinis pada kehamilan di atas usia 20 minggu yang ditandai dengan tekanan darah 160/110 mmHg atau lebih, proteinuria ≥ 2+, serta adanya keluhan subjektif sakit kepala yang berat, masalah penglihatan, pandangan kabur, nyeri epigastrium, mual muntah, edema paru-paru dan sianosis. Menurut teori dari Saifuddin (2009), diagnosis preeklampsia sudah dapat ditegakkan bila ada satu atau lebih dari gejala tersebut di atas. Dari pengkajian data di atas maka Ny. R termasuk dalam kriteria ibu hamil dengan pre-eklampsia berat, namun tidak ada keluhan subjektif seperti sakit kepala yang berat, masalah penglihatan, nyeri epigastrium, dan keluhan yang lain. Tidak ada kesenjangan dengan teori dan praktik. 2. Interpretasi Data Dasar Interpretasi data dari data-data yang telah dikumpulkan pada langkah pengkajian data mengacu pada: a. Diagnosis Kebidanan Pada studi Ny. R ini diagnosis yang dapat ditegakkan adalah Ibu GIVPIAII umur 39 tahun hamil 32
+1
minggu dengan pre-eklampsia
berat. Pada awalnya umur kehamilan ibu dihitung 32+1 minggu. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 55
Diagnosis ini ditegakkan atas dasar data subjektif yaitu ibu mengatakan berumur 39 tahun, ini merupakan kehamilan yang empat dengan usia kehamilan kira-kira 8 bulan. Ibu mengatakan hari pertama menstruasi terakhir pada tanggal 14 Juli 2012. Sedangkan dari data objektif didapatkan keadaan umum ibu lemah, kesadaran composmentis. Hasil pemeriksaan vital sign didapatkan hasil TD 180/120 dan nadi 82 kali/menit, respirasi 20 kali/menit, dan suhu 35,7oC. Hasil inspeksi menunjukkan wajah ibu pucat, kedua kaki ibu bengkak. TFU 26 cm, bagian fundus teraba bokong, punggung kanan, di bagian bawah perut ibu teraba kepala janin dan belum masuk PAP. Perkusi refleks patella untuk kaki kanan dan kiri menunjukkan hasil positif. Pemeriksaan laboratorium menunjukkan proteinuria +2 dan creatinin 0,92 mg/100ml Pre-eklampsia berat merupakan kelainan multiorgan spesifik pada kehamilan di atas usia 20 minggu yang ditandai dengan tekanan darah 160/110 mmHg atau lebih, proteinuria ≥ +2, serta adanya keluhan subjektif nyeri kepala, pandangan kabur, nyeri epigastrium, adanya kenaikan creatinin serum, edema paru-paru dan sianosis (Saifuddin, 2009). Pada kasus Ny. R ada kesenjangan dengan teori yaitu terdapat kesalahan pada saat menentukan umur kehamilan ibu. Cara menghitung taksiran partus adalah tanggal hari pertama haid ditambah 7 hari, kemudian hasilnya dikurangi 3 bulan (Sulistyawati, 2009). Jika dilihat dari HPHT seharusnya umur kehamilan ibu 32+4 minggu. HPL (Hari commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 56
Perkiraan Lahir) ibu adalah 21 April 2012 (umur kehamilan 40 minggu), kurang 7 minggu 2 hari dari hari pada saat ibu masuk rumah sakit. b. Masalah Pada kasus ibu hamil dengan pre-eklampsia berat yang dialami oleh Ny. R ditemukan masalah ibu merasa cemas terhadap kehamilannya dan kondisi janin di dalam kandungannya. Menurut Varney (2007), kestabilan psikologi ini akan turut mempengaruhi penyakitnya. c. Kebutuhan Kebutuhan ibu hamil dengan pre-eklampsia berat berdasarkan penjelasan Varney (2007) adalah: 1) Bedrest total. 2) Mengobservasi tekanan darah ibudan denyut jantung janin setiap 6 jam. 3) Motivasi untuk tetap tenang. 4) Memberikan
informasi
pada ibu
tentang
preeklampsia dan
penanganannya. Dalam asuhan kebidanan Ny. R kebutuhan yang muncul yaitu bedrest total dengan posisi tidur miring ke kiri dan informasi tentang pre-eklampsia berat. Terdapat kesenjangan antara teori dengan praktik yaitu saat mengobservasi tekanan darah ibu dan denyut jantung janin, seharusnya dilakukan setiap jam (Saifudin, 2009) commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 57
3. Mengidentifikasikan Diagnosis atau Masalah Potensial / Diagnosis potensial dan Mengantisipasi Penanganannya. Pada studi kasus ibu hamil dengan pre-eklampsia berat diagnosis potensial yang didapat adalah kemungkinan terjadinya eklampsia (Yulianingsih, 2009). Antisipasi bidan yang dilakukan pada ibu hamil dengan preeklampsia berat dalam pencegahan terjadinya eklampsia adalah memantau tanda gejala eklampsia, mengobservasi tekanan darah setiap satu jam (Saifuidin, 2009), dan memposisikan ibu miring ke kiri untuk menghilangkan tekanan pada rahim pada vena kava inferior, sehingga aliran darah balik dan akan menambah curah jantung (Mitayani, 2009). Pada kasus Ny. R berpotensi mengalami eklampsia yang ditandai dengan adanya tekanan darah yang tetap tinggi disertai kejang-kejang/ koma. Untuk mencegah terjadinya diagnosis potensial tersebut, dilakukan antisipasi oleh bidan yaitu observasi tekanan darah tiap 6 jam serta menganjurkan ibu untuk bedrest total dengan posisi tidur miring ke kiri. Dalam mengidentifikasi diagnosis potensial pada kasus Ny R terdapat kesenjangan antara teori dan praktik, yaitu observasi tekanan darah tidak dilakukan tiap 1 jam tetapi tiap 6 jam. 4. Menetapkan Kebutuhan Terhadap Tindakan Segera Tanda-tanda dini pre-eklampsia berat membutuhkan konsultasi dokter dan kolaborasi laboratorium. Konsultasi dokter diperlukan untuk terminasi kehamilan jika usia kehamilan telah cukup dan janin mungkin hidup di luar kandungan, serta pemberian antihipertensi dan anti kejang untuk commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 58
mencegah terjadinya eklampsia (Sinclair, 2010). Pemeriksaan sampel darah di laboratorium juga sangat penting dalam pengkajian dan diagnosis pre-eklampsia (Mitayani, 2009). Apabila kehamilan sudah tidak bisa dipertahankan saat umur kehamilan masih preterm perlu diberikan glukokortikoid untuk pematangan paru-paru janin (Saifuddin, 2009). Pada kasus Ny. R telah dilakukan antisipasi tindakan segera berupa kolaborasi dengan dokter spesialis obstetri dan ginekologi untuk pemeriksaan sampel darah di laboratorium yang terdiri dari pemeriksaan kadar hemoglobin, masa pembekuan, kadar kreatinin serum, kadar asam urat serum, dan tes fungsi hati (Bobak, 2005). Pemberian terapi berupa cairan infus RL, injeksi MgSO4 sebagai antikonvulsan (Sujiyatini dkk, 2009), antihipertensi jika tekanan darah pasien lebih dari 180/110 mmHg (Sujiyatini dkk, 2009), serta injeksi Deksametason untuk pematangan paru janin (Saifuddin, 2009). Sebelum dilakukan pemberian MgSO4 dilakukan pemeriksaan refleks patella (Sujiyatini, 2009). Dalam pemberian terapi pada kasus Ny. R tidak terdapat kesenjangan antara teori dan praktik. 5. Menyusun Rencana Asuhan yang Menyeluruh Rencana tindakan pada kasus Ny. R dilakukan secara mandiri oleh bidan dengan berkolaborasi dengan Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi, yaitu mengobservasi keadaan umum, vital sign ibu, refleks, dan denyut jantung janin setiap 6 jam, mengukur input dan output cairan, menempatkan ibu di Ruang Perawatan Isolasi, memposisisikan ibu miring kiri, memotivasi commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 59
ibu untuk tetap tenang, memberikan informasi pada ibu dan keluarga tentang preeklamsia berat dan cara penanganannya, pemberian terapi antihipertensi, antikonvulsan dan glukokortikoid sesuai advise dokter SpOG, kolaborasi dengan laboratorium untuk cek darah lengkap dan proteinuria, kolaborasi dengan bagian radiologi untuk pemeriksaan USG dan NST, kolaborasi dengan tim gizi untuk pemberian diet makanan pada ibu. Rencana tindakan tersebut sesuai dengan teori yang menyatakan bahwa ibu hamil dengan preeklamsia berat, rencana asuhan yang diperlukan yaitu observasi keadaan umum, vital sign ibu, refleks dan denyut jantung janin setiap 1 jam, ukur input dan output untuk mengetahui adanya tanda edema paru dan oligouria, tempatkan ibu di ruang perawatan isolasi untuk observasi tanda-tanda klinik berupa nyeri kepala, gangguan penglihatan, nyeri epigastrium, dan kenaikan progresif tekanan darah yang merupakan tanda-tanda impending eclamsia, posisikan ibu miring kiri, motivasi ibu untuk tetap tenang, informasikan pada ibu dan keluarga tentang preeklamsia berat dan cara penanganannya, kolaborasi dengan dokter SpOG untuk pemberian
terapi
antihipertensi,
antikonvulsan
dan
glukokortikoid,
kolaborasi dengan laboratorium untuk pemeriksaan darah rutin dan proteinuria, kolaborasi dengan bagian radiologi untuk pemeriksaan USG dan NST untuk mengetahui keadaan janin, kolaborasi dengan tim gizi untuk pemberian diet makanan (Angsar, 2009; Bobak, 2005; Mitayani, 2009; Saifuddin, 2006; Sujiyatini, 2009; Varney, 2007) commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 60
Rencana asuhan yang diberikan pada Ny. R terdapat kesenjangan dengan teori, yaitu observasi keadaan umum, vital sign dan DJJ tidak dilakukan tiap 1 jam tetapi tiap 6 jam ( dalam dokumentasi tindakan hasil observasi pasien hanya dicatat tiap 6 jam saja). 6. Pelaksanaan Langsung Asuhan dengan Efisien dan Aman Didapatkan pada perawatan hari ketiga Ny. R dilakukan tindakan SC pada pukul 09.30 WIB berdasarkan advice dokter, karena keadaan pasien semakin memburuk dan terdapat tanda gejala impending eklamsia. Adapun tanda gejala yang terjadi pada Ny. R yaitu kenaikan progresif tekanan darah dan nyeri kepala. Pelaksanaan asuhan pada kasus Ny. R sebagian besar sudah sesuai dengan teori, namun ada kesenjangan dengan teori pada sebagian praktik pelaksanaannya yaitu pada observasi keadaan umum, vital sign dan DJJ tidak dilakukan tiap 1 jam menurut teori tetapi tiap 6 jam. 7.Evaluasi Varney (2007) dan Sujiyatini, dkk (2009) menyatakan evaluasi yang diharapkan pada kasus ini yaitu: 1. Tekanan darah menurun sampai tekanan diastolik kurang dari 105 mmHg ( bukan kurang dari 90 mmHg karena akan menurunkan perfusi plasenta). 2. Pemeriksaan laboratorium mengindikasikan perbaikan penyakit seperti penurunan proteinuria, tidak ada peningkatan serum kreatinin (kadar normal 0,6-1,1 mg/Dl), dan jumlah trombosit normal ( 150-450 ribu/uI). commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 61
3. Janin dalam keadaan baik yaitu tidak ada tanda-tanda fetal distress dan pemeriksaan NST reaktif. Evaluasi yang dilakukan pada Ny. R yaitu sebagian besar asuhan yang diberikan telah dapat memenuhi kebutuhan pasien sebagaimana yang telah diidentifikasi dalam diagnosis dan masalah. Tetapi pada kasus ini tekanan darah Ny. R tetap tinggi dan tidak terjadi penurunan tekanan darah, proteinuria tidak menurun dan terjadi peningkatan kadar creatinin 1,.9 mg/dl. Dari hasil evaluasi yang telah didapatkan di atas maka berdasarkan advice dokter Ny. R dianjurkan untuk melakukan tindakan SC pada tanggal 2 Maret 2013. Kurniawati (2009) menyatakan pada kehamilan kurang dari 37 minggu yang disertai dengan pre-eklampsia berat (seperti pada kasus Ny. R ini) diharapkan dapat dipertahankan hingga aterm. Namun pada kasus Ny. R, setelah dilakukan perawatan selama 3 hari, kehamilan tidak dapat dipertahankan karena ditemukan tanda gejada impending eklamsia pada Ny. R. Sehingga pada tanggal 2 Maret 2013 Ny.R disarankan oleh dr. J. Sp.OG untuk SC. Persalinan yang dialami Ny. R kemungkinan terjadi sesuai dengan teori yang disampaikan oleh Yulianingsih (2009), yang menyatakan bahwa salah salah satu komplikasi yang bisa diakibatkan oleh pre-eklampsia adalah prematur. Prematur diartikan sebagai persalinan yang terjadi pada kehamilan 37 minggu atau kurang (Wiknjosastro, 2005). commit to user