BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum 1) PT. Akasha Wira International Tbk (ADES) PT. Akasha Wira International, Tbk (sebelumnya dikenal dengan nama PT. Ades Waters Indonesia, Tbk) (“Perseroan”) adalah perusahaan yang berkedudukan di Jakarta beralamat di Perkantoran Hijau Arkadia Tower C lantai 15, Jalan Letjen. TB. Simatupang Kav. 88, Jakarta Selatan. Perseroan bergerak dalam industri air minum dalam kemasan (AMDK) yang memproduksi serta menjual produk air minum dalam kemasan dengan merek dagang AdeS, AdeS Royal yang dimiliki oleh The Coca Cola Company, dan Nestlé Pure Life yang dimiliki oleh Nestlé SA. Di tahun 2010 Perseroan memperluas bidang usahanya dalam bisnis kosmetika dengan dibelinya aset berupa mesin-mesin produksi kosmetika milik PT. Damai Sejahtera Mulia, perusahaan yang memproduksi produk kosmetika perawatan rambut. Perluasan
bidang
usaha
tersebut
mewajibkan
Perseroan
memperluas izin-izinnya dengan memasukkan Industri bahan kosmetika dan kosmetika, dalam izin usahanya. Dengan perluasan izin usaha tersebut maka izin usaha Perseroan meliputi air minum dalam kemasan; minuman ringan; industri produk roti dan kue; industri kembang gula lainnya; industri mie dan produk sejenisnya; industri bahan kosmetika dan
65 http://digilib.mercubuana.ac.id/
66
kosmetika, termasuk pasta gigi; dan bisnis perdagangan besar (distributor utama, ekspor, dan impor). Selama 2012, Perseroan mengoperasikan 2 pabrik dan 2 kantor penjualan, sebagai berikut: Industri Air Minum Dalam Kemasan Pabrik: Jalan Tapos KM. 1, Desa Kranji, Kel Ciriung, Kecamatan Cibinong Kantor Penjualan: Jalan Tapos KM. 1, Desa Kranji, Kel Ciriung, Kecamatan Cibinong Industri Kosmetika Pabrik: Kawasan Industri Pulogadung, Jalan Pulo Buaran II Blok A No. 18, Jakarta Timur Kantor Penjualan : Graha Cempaka Mas Blok B-31 Jl. Letjen Suprapto Jakarta 10640 Visi PT. Akasha Wira International Tbk (ADES) Dengan jumlah penduduknya Indonesia merupakan salah satu pangsa pasar terbesar produk konsumen seperti makanan, minuman dan kosmetika di dunia, Perseroan berkeinginan untuk menjadi pemain penting dalam bisnis produk konsumen tersebut dengan menghasilkan produk berkualitas dan dengan meningkatkan kualitas produk dan kemampuan distribusi, memperkuat ketersediaan produk di pasar, melakukan efisiensi dan efektivitas bisnis serta menumbuh kembangkan organisasi yang ada.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
67
Misi PT. Akasha Wira International Tbk (ADES) a) Mendukung gaya hidup sehat dan berkualitas melalui penyediaan produk-produk
konsumen
dengan
kualitas
terbaik
kepada
konsumen di Indonesia. b) Mempertahankan produk dengan kualitas baik serta secara terusmenerus memperbaiki kualitas layanan jasa terbaik melalui pemberdayaan sumber daya manusia yang dimiliki Perseroan. c) Fokus di bisnis dan lokasi yang dapat memberikan nilai tambah serta memperbaiki tingkat keuntungan bagi Perseroan. Pencapaian 2012 PT. Akasha Wira International Tbk (ADES) 1) Selama 5 (lima) tahun berturut-turut sejak tahun 2008 Perseroan berhasil mencapai kecelakaan nihil sehingga tidak menyebabkan adanya waktu kerja yang hilang. 2) Di bisnis air minum dalam kemasan Perseroan berhasil mempertahankan sertifikat standar mutu ISO 22000 untuk Sistem Manajemen Keamanan Pangan dan sertifikat standar mutu OHSAS 18001:2007 untuk sistem manajemen Kesehatan dan Keamanan Kerja. 3) Pada bisnis kosmetika, Perseroan berhasil mempertahankan sertifikasi ISO 9001:2008 yang merupakan standar untuk sistem manajemen mutu produk.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
68
2) PT. Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk (AISA) PT. Tiga Pilar Sejahtera Food, Tbk (TPSF) merupakan perusahaan publik yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2003 yang pada awalnya hanya bergerak di bisnis makanan (TPS Food). Sejalan dengan proses transformasi bisnis yang dimulai pada 2009, TPSF telah menjadi salah satu perusahaan yang termasuk dalam Indeks Kompas 100. Pada 2011, TPSF menjadi salah satu perusahaan yang termasuk dalam daftar “A List of the Top 40 Best Performing Listed Company” dari Majalah Forbes Indonesia dan pada 2012, TPSF mendapatkan penghargaan Indonesia Best Corporate Transformation dari Majalah SWA. Selain itu, TPSF juga dianugerahi penghargaan Asia’s Best Companies 2014 kategori Best Small Cap dari Finance Asia dan termasuk dalam daftar 20 Rising Global Stars dari Forbes Indonesia pada 2014. PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk hadir dalam industri makanan dengan kesadaran bahwa industri ini harus dihadapi dengan inovasi dan penciptaan produk yang berkualitas serta berdaya saing tinggi. Dalam upaya mengukuhkan keberadaan Perusahaan, kami memposisikan diri untuk menjadi Perusahaan pengolahan pangan dengan teknologi modern. Diiringi dengan komitmen yang kuat dan inovasi yang dijalankan secara berkelanjutan, kontribusi Perusahaan terhadap perolehan industri akan semakin meningkat. Kami tetap fokus pada pertumbuhan bisnis dan meningkatkan corporate image yang lebih baik di mata seluruh pemangku kepentingan.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
69
Kami juga mengarahkan agar Perusahaan selalu berupaya memperkuat positioning setiap produk dan melakukan diferensiasi melalui strategy quality dan strategy value. Strategy quality adalah memberikan produkproduk dengan kualitas yang lebih baik dibanding produk kompetitor sehingga menghasilkan kepuasan dan loyalitas dari pelanggan. Perusahaan menerapkan strategy value dengan memberikan nilai yang lebih bagi customer baik melalui fungsional yang lebih banyak, layanan yang lebih baik maupun dengan mempertahankan harga yang terjangkau untuk produk-produk yang dijual. Perusahaan berkomitmen untuk menghasilkan produk bermutu tinggi yang senantiasa kami lakukan dengan sepenuh hati. Setiap langkah menjadi rekam jejak sejarah Perusahaan yang membingkai komitmen kami dalam menghadirkan produk-produk berkualitas. Kini saatnya, bagi kami untuk tetap memantapkan langkah dan menyongsong tantangan yang membentang dengan penuh percaya diri. Selama tiga tahun terakhir, sejalan dengan proses transformasi bisnis yang dicanangkan pada akhir tahun 2009, TPSF telah berkembang pesat dengan kombinasi akuisisi dan pola pertumbuhan internal. Dengan komitmen untuk meningkatkan nilai perusahaan dari waktu ke waktu, kedua teknik tersebut sejauh ini mampu meningkatkan masa hidup perusahaan serta meningkatkan kontribusinya terhadap pembangunan Indonesia. Proses Transformasi Bisnis secara berkelanjutan dilaksanakan
http://digilib.mercubuana.ac.id/
70
dengan senantiasa menumbuhkan daya saing perusahaan menuju kepada performance terbaik. Dengan terus membangun kapabilitas sumber daya manusia, inovasi dan efisiensi di setiap lini kerja dan kepemimpinan yang mempunyai visi kuat, TPSF yakin akan dapat memenuhi komitmen untuk memberikan kepuasan bagi pelanggan, keuntungan bagi investor, dan memberikan manfaat bagi semua pihak yang terlibat dan kepada bangsa dan negara. Visi PT. Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk (AISA) Menjadi sebuah perusahaan berwawasan nasional yang membangun Indonesia, hebat, dan sukses di “food and related businesses” yang bereputasi dan berkontribusi meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Misi PT. Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk (AISA) a) Menyediakan barang dan jasa yang berkualitas dan inovatif di bidang “food and related businesses” yang mampu menciptakan nilai tambah untuk semua pelanggan kita. b) Menjadi perusahaan yang hebat dengan cara membangun sistem jalur ganda dalam organisasi kita: “Orang yang tepat dan sistem yang baik”. c) Membangun budaya disiplin dan sumber daya manusia pembelajar untuk memaksimalkan kekuatan karyawan dan organisasi kita. d) Memiliki kekuatan seperti perusahaan multinasional namun dengan kelincahan seperti sebuah perusahaan kecil.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
71
e) Menjunjung tinggi nilai-nilai profesionalisme dan tata kelola perusahaan yang baik. f) Secara konsisten memberikan keuntungan di atas standar pasar atas dana pemegang saham. Nilai-Nilai Hakiki PT. Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk (AISA) INTEGRITAS Konsistensi antara tindakan dengan nilai, prinsip, dan keyakinan. BUDAYA DISIPLIN Tanggung jawab yang dipenuhi dalam suatu kerangka kerja dan kerangka waktu. KEKUATAN SUATU KELINCAHAN Kemampuan menjadi besar dan kecepatan bergerak. KERJA SAMA TIM Interaksi, koordinasi, dan komunikasi dalam mencapai tujuan. PERBAIKAN BERKESINAMBUNGAN Kaizen, usaha terus menerus untuk memperbaiki proses yang terjadi dalam sebuah organisasi. 3) PT. Cahaya Kalbar Tbk (CEKA) Wilmar Cahaya Indonesia Tbk (sebelumnya Cahaya Kalbar Tbk) (CEKA) didirikan 03 Februaru 1968 dengan nama CV Tjahaja Kalbar dan mulai beroperasi secara komersial pada tahun 1971. Kantor pusat CEKA terletak di Kawasan Industri Jababeka II, Jl. Industri Selatan 3 Blok GG No.1, Cikarang, Bekasi 17550, Jawa Barat, sedangkan lokasi pabrik
http://digilib.mercubuana.ac.id/
72
terletak di Kawasan Industri Jababeka, Cikarang, Jawa Barat dan Pontianak, Kalimantan Barat. Pemegang saham yang memiliki 5% atau lebih saham Wilmar Cahaya Indonesia Tbk, adalah Tradesound Investments Limited (87,02%). Induk usaha CEKA adalah Tradesound Investments Limited, sedangkan induk usaha utama CEKA adalah Wilmar International Limited, merupakan perusahaan yang mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Singapura. Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan CEKA meliputi bidang industri makanan berupa industri minyak nabati (minyak
kelapa
sawit
beserta
produk-produk
turunannya),
biji
tengkawang, minyak tengkawang dan minyak nabati spesialitas; bidang perdagangan lokal, ekspor, impor, dan berdagang hasil bumi, hasil hutan, berdagang barang-barang keperluan sehari-hari. Saat ini produk utama yang dihasilkan CEKA adalah Crude Palm Oil (CPO) dan Palm Kernel serta turunannya. Pada 10 Juni 1996, CEKA memperoleh pernyataan efektif dari Menteri Keuangan untuk melakukan Penawaran Umum Perdana Saham CEKA (IPO) kepada masyarakat sebanyak 34.000.000 dengan nilai nominal Rp500,- per saham dengan harga penawaran Rp1.100,- per saham. Saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tanggal 09 Juli 1996.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
73
4) PT. Delta Djakarta Tbk (DLTA) PT Delta Djakarta Tbk. (“PT Delta” atau “Perusahaan”) pertama kali didirikan di Indonesia pada tahun 1932 sebagai perusahaan bir Jerman yang bernama “Archipel Brouwerij, NV.” Perusahaan kemudian dibeli oleh kelompok usaha Belanda dan berganti nama menjadi NV De Oranje Brouwerij. Perusahaan menggunakan nama PT Delta Djakarta sejak tahun 1970. Pada tahun 1984, PT Delta Djakarta menjadi salah satu perusahaan Indonesia pertama yang mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Jakarta (sekarang Bursa Efek Indonesia), mengokohkan statusnya sebagai pemain utama di industri bir dalam negeri. Di era tahun 1990an, penanaman modal asing mengalir deras ke Indonesia. Pada masa inilah San Miguel Corporation ("SMC") menjadi pemegang saham pengendali di Perusahaan. San Miguel Corporation adalah salah satu konglomerat terbesar dan paling terdiversifikasi asal Filipina yang bergerak dalam berbagai bidang usaha mencakup minumanmakanan, kemasan, pembangkit tenaga listrik, bahan bakar dan penyulingan minyak, infrastruktur, pertambangan dan telekomunikasi. Pemerintah Daerah DKI Jakarta juga menjadi pemegang saham utama di Perusahaan. Pada tahun 1997, Perusahaan memulai rencana ekspansi agresifnya dengan memindahkan fasilitas produksi birnya dari Jakarta Utara ke Bekasi, Jawa Barat dengan fasilitas yang lebih modern dan lebih luas.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
74
PT Jangkar Delta Indonesia, didirikan pada tahun 1998, adalah anak perusahaan PT Delta Djakarta yang bertindak sebagai distributor tunggal, dengan jaringan distribusi yang terbentang dari Medan di Sumatera Utara sampai Jayapura di Papua. PT Delta Djakarta memproduksi bir Pilsner dan Stout berkualitas terbaik yang dijual di pasar domestik Indonesia, dengan merek dagang Anker Bir, Anker Stout, Carlsberg, San Miguel Pale Pilsen, San Mig Light dan Kuda Putih. PT Delta Djakarta juga memproduksi dan mengekspor bir Pilsner dengan merek dagang “Batavia”. Visi & Misi Perusahaan PT. Delta Djakarta Tbk (DLTA) Visi Menjadi nomor satu di pasar minuman berbasis malt di Indonesia. Misi 1) Memproduksi minuman berkualitas dan aman dengan biaya optimal, yang akan memberikan hasil terbaik untuk pelanggan, melalui karyawan dan
mitra bisnis yang handal.
2) Memberikan keuntungan yang terbaik kepada pemegang saham. 3) Memberi kesempatan kepada karyawan untuk mengembangkan kemampuan diri dan profesionalisme di lingkungan kerja. 4) Peduli terhadap masyarakat sekitar dan lingkungan Perusahaan.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
75
5) PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) ICBP merupakan produsen berbagai produk konsumen bermerek yang mapan dan terkemuka dengan berbagai pilihan produk solusi sehari hari bagi konsumen di segala usia. Banyak di antara merek produknya merupakan merek terkemuka yang telah melekat di hati masyarakat Indonesia, serta memperoleh kepercayaan dan loyalitas jutaan konsumen di Indonesia selama bertahun-tahun. ICBP didirikan pada bulan September 2009 melalui proses restrukturisasi internal dari Grup Produk Konsumen Bermerek (“CBP”) PT Indofood Sukses Makmur Tbk (“Indofood”). Melalui proses restrukturisasi internal tersebut, kegiatan usaha Grup CBP dari Indofood, yang meliputi mi instan, dairy, makanan ringan, penyedap makanan, nutrisi dan makanan khusus, serta biskuit (sebelumnya tergabung dalam Grup Bogasari), dialihkan ke ICBP. ICBP telah mencatatkan sahamnya di BEI sejak tanggal 7 Oktober 2010. Pada saat ini, Indofood tetap menjadi pemegang saham mayoritas ICBP dengan kepemilikan saham sekitar 80%. Oleh karenanya, ICBP tetap memiliki sinergi dengan perusahaan – perusahaan Indofood lainnya dalam meningkatkan keunggulan kompetitifnya. Pada tahun 2012, ICBP mulai melaksanakan inisiatif untuk meraih peluang usaha baru dengan mendirikan dua perusahaan patungan dengan Asahi Group Holdings Southeast Asia Pte. Ltd. (“Asahi”) untuk memasuki pasar minuman non-alkohol di Indonesia. Kegiatan usaha minuman
http://digilib.mercubuana.ac.id/
76
dimulai di akhir tahun 2013 menyusul akuisisi exclusive bottler untuk produk-produk PepsiCo dan yang selanjutnya disusul dengan akuisisi aset kegiatan usaha air minum dalam kemasan (“AMDK”) di awal tahun 2014. Visi PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) Produsen Barang-Barang Konsumsi yang Terkemuka Misi PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) a) Senantiasa melakukan inovasi, fokus pada kebutuhanpelanggan, menawarkan merek - merek unggulandengan kinerja yang tidak tertandingi b) Menyediakan
produk
berkualitas
yang
merupakanpilihan
pelanggan c) Senantiasa meningkatkan kompetensi karyawan,proses produksi dan teknologi kami d) Memberikan
kontribusi
bagi
kesejahteraanmasyarakat
dan
lingkungan secara berkelanjutan e) Meningkatkan stakeholders’ value secaraberkesinambungan Nilai – Nilai PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) “ Dengan disiplin sebagai falsafah hidup; Kamimenjalankan usaha kami dengan menjunjung tinggiintegritas; Kami menghargai seluruh pemangku kepentingan dan secara bersama-sama membangunkesatuan untuk mencapai keunggulan dan inovasi yangberkelanjutan ”.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
77
6) PT. Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) didirikan tanggal 14 Agustus 1990 dengan nama PT Panganjaya Intikusuma dan memulai kegiatan usaha komersialnya pada tahun 1990. Kantor pusat INDF berlokasi di Sudirman Plaza, Indofood Tower, Lantai 21, Jl. Jend. Sudirman Kav. 76 – 78, Jakarta 12910 – Indonesia. Sedangkan pabrik dan perkebunan INDF dan anak usaha berlokasi di berbagai tempat di pulau Jawa, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi dan Malaysia. Telp : (62-21) 57958822 (Hunting), Fax : (62-21) 5793-7550. Induk usaha dari Indofood Sukses Makmur Tbk adalah CAB Holding Limited (miliki 50,07% saham INDF), Seychelles, sedangkan induk usaha terakhir dari Indofood Sukses Makmur Tbk adalah First Pacific Company Limited (FP), Hong Kong. Saat ini, Perusahaan memiliki anak usaha yang juga tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI), antara lain: Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) dan Salim Ivomas Pratama Tbk (SIMP) Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan INDF antara lain terdiri dari mendirikan dan menjalankan industri makanan olahan, bumbu penyedap, minuman ringan, kemasan, minyak goreng, penggilingan biji gandum dan tekstil pembuatan karung terigu. Indofood telah memiliki produk-produk dengan merek yang telah dikenal masyarakat, antara lain mi instan (Indomie, Supermi, Sarimi, Sakura, Pop Mie, Pop Bihun dan Mi Telur Cap 3 Ayam), dairy (Indomilk,
http://digilib.mercubuana.ac.id/
78
Cap Enaak, Tiga Sapi, Indomilk Champ, Calci Skim, Orchid Butter dan Indoeskrim), makan ringan (Chitato, Lays, Qtela, Cheetos dan JetZ), penyedap makan (Indofood, Piring Lombok, Indofood Racik dan Maggi), nutrisi & makanan khusus (Promina, SUN, Govit dan Provita), minuman (Ichi Ocha, Tekita, Caféla, Club, 7Up, Tropicana Twister, Fruitamin, dan Indofood Freiss), tepung terigu & Pasta (Cakra Kembar, Segitiga Biru, Kunci Biru, Lencana Merah, Chesa, La Fonte), minyak goreng dan mentega (Bimoli dan Palmia) Pada tahun 1994, INDF memperoleh pernyataan efektif dari Bapepam-LK untuk melakukan Penawaran Umum Perdana Saham INDF (IPO) kepada masyarakat sebanyak 21.000.000 dengan nilai nominal Rp1.000,- per saham dengan harga penawaran Rp6.200,- per saham. Saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tanggal 14 Juli 1994. Visi PT. Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) Perusahaan Total Food Solutions Misi PT. Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) 1) Memberikan solusi atas kebutuhan pangan secara berkelanjutan 2) Senantiasa meningkatkan kompetensi karyawan, proses produksi dan teknologi kami 3) Memberikan kontribusi bagi kesejahteraan masyarakat dan lingkungan secara berkelanjutan 4) Meningkatkan stakeholders’ values secara berkesinambungan
http://digilib.mercubuana.ac.id/
79
Nilai – Nilai PT. Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) “ Dengan disiplin sebagai falsafah hidup; Kamimenjalankan usaha kami dengan
menjunjung
tinggiintegritas;
Kami
menghargai
seluruh
pemangkukepentingan dan secara bersama-sama membangunkesatuan untuk mencapai keunggulan dan inovasi yangberkelanjutan ”. 7) PT. Multi Bintang Indonesia Tbk (MLBI) Nederlandsch-Indische Bierbrouwerijen awalnya didirikan di Medan pada tahun 1929 dengan sebuah pabrik bir di Surabaya. Domisili Perseroan dipindahkan ke Surabaya pada tahun 1936 dan pada tahun yang sama Heineken N.V. menjadi pemegang saham utama. Pada tahun 1951, Perseroan mengubah namanya menjadi Heineken’s NederlandschIndische Bierbrouwerijen Maatschappij N.V. Sebuah pabrik bir baru didirikan di Tangerang pada tahun 1972. Setelah
beberapa
kali
berubah
nama,
Perseroan
menjadi
perusahaan publik pada tahun 1981 dan memakai nama baru, PT Multi Bintang Indonesia. Kantor pusatnya pun dipindahkan dari Surabaya ke Jakarta. Saham-sahamnya kini diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia. Kini, PT Multi Bintang Indonesia Tbk telah menjadi produsen bir terkemuka di Indonesia. Perseroan memproduksi dan memasarkan serangkaian produk ternama, seperti Bir Bintang, Bintang Zero, Heineken, Guinness Foreign Extra Stout dan Green Sands. Perseroan mengoperasikan pabrik-pabrik di Sampang Agung (Mojokerto) dan Tangerang, sedangkan anak perusahaannya, PT MuIti
http://digilib.mercubuana.ac.id/
80
Bintang Indonesia Niaga memiliki kantor-kantor penjualan dan pemasaran disemua kota besar, dari Medan di Sumatra Utara hingga Jayapura di Papua. Pada awal tahun 2010, Asia Pacific Breweries Limited (APB) dari Singapura mengakuisisi saham yang dimiliki oleh Heineken untuk menjadi pemegang saham utama Perseroan. Sebagai salah satu produsen bir terbesar di kawasan Asia-Pasifik, APB memiliki 37 pabrik yang beroperasi di 13 negara, yaitu Singapura, Malaysia, Kamboja, China, Thailand, Selandia Baru, Laos, Vietnam, Papua Nugini, Sri Lanka, Mongolia, Indonesia dan Kaledonia Baru. Visi & Nilai - Nilai PT. Multi Bintang Indonesia Tbk (MLBI) Visi: Menjadi perusahaan bir yang terkemuka dan bertanggung jawab Nilai – Nilai: a) Respek b) Kegembiraan c) Semangat Berinovasi d) Mengutamakan Kualitas Penghargaan PT. Multi Bintang Indonesia Tbk (MLBI) 1) PT Multi Bintang Indonesia Tbk menjadi salah satu dari hanya Sembilan produsen bir di seluruh dunia yang menerima penghargaan tertinggi Champion Beer 2011 dalam kompetisi bir kelas dunia, the Brewing Industry International Award (BIIA
http://digilib.mercubuana.ac.id/
81
2011)
yang
digelar
di
Inggris.
Gelar
Champion
Beer
dianugerahkan kepada Bir Bintang yang dinilai oleh para ahli sebagai bir dengan kualitas terbaik di dalam kategorinya dibandingkan bir manapun di dunia. Bir Bintang memenangkan medali emas untuk kategori Lager dengan level alkohol 3,8%4,7%. Dengan 793 bir peserta dari 32 kelas dalam 9 kategori yang ikut berkompetensi dalam kompetisi kelas dunia yang sangat bergengsi ini, kemenangan Bir Bintang benar-benar istimewa. 2) Pada bulan Juni 2010, PT Multi Bintang Indonesia Tbk dinobatkan sebagai perusahaan dengan ROE (Imbal Hasil Ekuitas) Terbaik dan ROA (Imbal Hasil Aktiva) Terbaik oleh Majalah SWA, majalah bisnis terkemuka Indonesia. 3) Bir Bintang menerima penghargaan khusus dari Pemerintah Indonesia atas partisipasinya di Expo Dunia 2010, yang diadakan pada 1 Mei-31 Oktober 2010, di Shanghai, Republik Rakyat China. 8) PT. Mayora Indah Tbk (MYOR) Profil sejarah mayora indah Tbk merupakan perusahaan besar yang mempunyai inti usaha dibidang makanan. Makanan yang diproduksi dari berbagai jenis kebutuhan pasar seperti biskuit, permen, wafer, cokelat, makanan kesehatan dan juga kopi. Sejak pertama kali didirikan pada tahun 1977, PT Mayora Indah Tbk telah menjadi salah satu industri makanan penting di Indonesia. Sebagai hasil dari pertumbuhan negara di bidang ekonomi dan pergeseran
http://digilib.mercubuana.ac.id/
82
pola konsumtif terhadap produk sosial yang lebih praktis, PT Mayora menawarkan pertumbuhan pesat selama bertahun-tahun. Sekarang, PT Mayora Indah Tbk dibagi menjadi 6 divisi usaha: a) Biskuit: Roma, Better, Slai O Lai, dan Danisa b) Candy: Kopiko, Kis, Tamarin, dan plonk c) Wafer: Beng Beng, Astor, dan Roma d) Cokelat: Choki Choki, dan Danisa e) Makanan Kesehatan: Energen f) Kopi: Torabika Untuk memenuhi tuntutan pasar yang semakin meningkat, PT Mayora Indah Tbk menjadi go public melalui Initial Public Offering (IPO) pada tahun 1990. Sebuah langkah sukses yang nyata dalam wujud pabrikpabrik di Tangerang, Bekasi dan Surabaya, yang mempekerjakan 5.300 pekerja. Didukung dengan jaringan distribusi yang kuat dan luas, produk PT. Mayora Indah, Tbk. tersedia di seluruh Indonesia dan beberapa negara luar negeri seperti Malaysia, Thailand, Filipina, Vietnam, Singapura, Hong Kong, Arab Saudi, Australia, Afrika, Amerika dan Italia. Visi Dan Misi PT. Mayora Indah Tbk (MYOR) 1) Untuk terus meningkatkan posisi kompetitif kami dalam kategori 2) Untuk membangun merek yang kuat dan saluran distribusi di semua lini
http://digilib.mercubuana.ac.id/
83
3) Untuk menyediakan lingkungan kerja yang menantang, menyenangkan dan menguntungkan secara finansial di mana persaingan yang adil dan sikap bertanggung jawab didorong secara sosial dan ramah lingkungan 4) Untuk membawa nilai-nilai kepada stakeholder kita dengan mengamankan pertumbuhan dan struktur keuangan yang kuat di industri 9) PT. Prashida Aneka Niaga Tbk (PSDN) PT
Prasidha
Aneka
Niaga
Tbk
(IDX:PSDN)
merupakan
perusahaan multinasional yang kegiatan dan usaha utamanya adalah pengolahan dan perdagangan karet remah, kopi bubuk, kopi instan, serta kopi biji. Produksi karet remah dilakukan Kantor Cabang Perseroan di Palembang, Sumatera Selatan. Produksi kopi bubuk, kopi instan dan ekstrak kopi dilakukan oleh anak perusahaan Perseroan yaitu PT. Aneka Coffee Industry di Sidoarjo, Jawa Timur. Pengolahan kopi biji dilakukan di Kantor Cabang Perseroan di Palembang dan Bandar Lampung dan anak Perusahaan PT. Aneka Bumi Kencana di Surabaya. Perseroan didirikan dengan Akta Pendirian nomor 7 tanggal 16 April 1974, semula bernama PT Aneka Bumi Asih dan berkedudukan di Jakarta. Mendapat Pengesahan dengan Surat Keputusan Menteri Kehakiman nomor Y.A.5/358/23 tanggal 3 Oktober 1974 dan diumumkan dalam Berita Negara nomor 37 tanggal 10 Mei 1994, Tambahan nomor 2488. Berdasarkan Akta Nomor 189 tanggal 25 April 1984, telah mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman Nomor C2-4686.HT.01-
http://digilib.mercubuana.ac.id/
84
04.Th.84 tanggal 21 Agustus 1984, didaftarkan di Kantor Pengadilan Negeri Palembang tanggal 11 September 1984 dibawah Nomor 84/1984, dan telah diumumkan dalam Berita Negara tanggal 10 Mei 1994 Nomor 37 Tambahan Nomor 2489, tempat kedudukan Perseroan dipindahkan dari Jakarta ke Palembang. Dengan Akta nomor 39 tanggal 29 Desember 1993 tentang Perubahan Anggaran Dasar, Perseroan berganti nama menjadi PT Prasidha Aneka Niaga (PAN) dan telah mendapat Persetujuan Menteri Kehakiman dalam Surat Keputusan nomor C2-3792. HT.01.04.TH.94 tanggal 1 Maret 1994, yang diumumkan dalam Berita Negara nomor 40 tanggal 20 Mei 1994 Tambahan nomor 2678. Dalam rangka melakukan Penawaran Umum, Perseroan merubah seluruh Anggaran Dasarnya dengan Akta nomor 127 tanggal 10 Mei 1994 dan telah mendapat Persetujuan Menteri Kehakiman melalui Surat Keputusan nomor C2-10.238.HT.01.04.TH.94 tanggal 5 Juli 1994 yang diumumkan dalam Berita Negara nomor 58 tanggal 21 Juli 1995 Tambahan nomor 6079. Pada tanggal 24 Mei 1994 Perseroan telah menandatangani Perjanjian Pendahuluan Pencatatan Efek dengan Bursa Efek Jakarta, disusul pada tanggal 1 Juni 1994 dengan Bursa Efek Surabaya dengan jumlah 30.000.000 (tiga puluh juta) saham Perseroan dengan nilai nominal Rp1.000,- untuk ditawarkan kepada masyarakat dengan harga Penawaran Rp3.000,- per saham.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
85
Pada tanggal 22 September 1994, Perseroan mendapatkan Pemberitahuan Efektif Pernyataan Pendaftaran nomor S-1645/PM/1994 dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal. Perseroan telah menerbitkan Prospektus pada tanggal
26
September 1994 dalam rangka Penawaran Umum atas sahamnya. Penawaran Perdana telah dilakukan di Bursa Efek Jakarta pada tanggal 18 Oktober 1994. Dengan Akta nomor 7 tanggal 10 April 1997 tentang Perubahan Anggaran Dasar yang telah mendapatkan Persetujuan dengan Surat Keputusan Menteri Kehakiman nomor C2-3797.HT.01.04.TH.97 tanggal 15 Mei 1997 serta Penerimaan Laporan Perubahan Anggaran Dasar nomor C2-HT.01.04A.7887 tanggal 15 Mei 1997, Anggaran Dasar Perseroan disesuaikan dengan Undang-Undang Perseroan Terbatas nomor 1 tahun 1995 dan Undang-Undang Pasar Modal nomor 8 tahun 1995, yang telah di umumkan dalam Berita Negara nomor 43 tanggal 30 Mei 1997 Tambahan nomor 2135. Dalam perubahan Anggaran Dasar tersebut selain dibagikan saham bonus, nilai Nominal Saham dari Rp.1.000,- per saham berubah menjadi Rp.500,- per saham. Modal Dasar Perseroan ditingkatkan dari 300.000.000 (tiga ratus juta) saham dengan nilai Rp.300.000.000.000,(tiga ratus miliar rupiah) menjadi 1.440.000.000 (satu miliar empat ratus empat puluh juta) saham dengan nilai Rp.720.000.000.000,- (tujuh ratus dua puluh miliar rupiah). Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh menjadi
http://digilib.mercubuana.ac.id/
86
360.000.000 (tiga ratus enam puluh juta) saham dengan nilai Rp.180.000.000.000,- (seratus delapan puluh miliar rupiah). Dengan Persetujuan RUPS tanggal 27 Juni 2001 diputukan saham Perseroan (kode PSDN) terhitung mulai tahun 2001 menyatakan keluar (Delist) dari pencatatan di Bursa Efek Surabaya. Berdasarkan Akta Nomor 42 tanggal 8 November 2004, yang pelaporannya telah diterima dan dicatat dalam Database Sisminbakum Direktorat Jenderal Administrasi Hukum Umum Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor C-28241 HT.01.04. TH.2004 tanggal 10 November 2004, Modal Ditempatkan dan Di setor Penuh Perseroan menjadi 1.440.000.000 (satu miliar empat ratus empat puluh juta) saham dengan nilai nominal seluruhnya Rp.720.000.000.000,(tujuh ratus dua puluh miliar Rupiah). Berdasarkan Akta nomor 10 tanggal 20 Oktober 2008. Perubahan Seluruh Anggaran Dasar ini untuk disesuaikan dengan Undang-Undang Perseroan Terbatas nomor 40 Tahun 2007 serta Peraturan Bapepam-LK nomor IX.J.1 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam-LK nomor Kep179/BL/2008 tanggal 14 Mei 2008. Perubahan mana telah mendapat Persetujuan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia nomor AHU97905.AH.01.02 Tahun 2008 tanggal 18 Desember 2008 dan terdaftar dalam Daftar Per seroan nomor AHU 0123352.AH.01.09 Tahun 2008 tanggal 18 Desember 2008. Dalam Perubahan Anggaran Dasar ini, domisili Perseroan pindah dari Palembang ke Jakarta Selatan. Alamat
http://digilib.mercubuana.ac.id/
87
kedudukan Perseroan sekarang di Plaza Sentral – Lantai 20, Jl. Jenderal Sudirman No. 47, Jakarta Selatan 12930. Terakhir Anggaran Dasar Perseroan diubah berdasarkan Akta Nomor 267 tanggal 29 Nopember 2011 yang telah mendapat persetujuan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor AHU-04784. AH.01.02.Tahun 2012 tanggal 30 Januari 2012 dan telah didaftar dalam Daftar Perseroan Nomor AHU-0007786. AH.01.09.Tahun 2012 tanggal 30 Januari 2012. Perubahan Anggaran Dasar Perseroan tersebut sehubungan dengan Kuasi Reorganisasi yang dijalankan dengan pengurangan nilai nominal saham dari Rp.500,- menjadi Rp.175,- per saham dan pengurangan Nilai Modal Dasar dari Rp.720.000.000.000,(tujuh ratus dua puluh miliar Rupiah) menjadi Rp.252.000.000.000,- (dua ratus lima puluh dua miliar Rupiah) yang terbagi atas 1.440.000.000 (satu miliar empat ratus empat puluh juta) lembar saham serta pengurangan Modal Ditempatkan yang telah disetor penuh dari Rp.720.000.000.000,(tujuh ratus dua puluh miliar Rupiah) menjadi Rp.252.000.000.000,- (dua ratus lima puluh dua miliar Rupiah) yang terbagi atas 1.440.000.000 (satu miliar empat ratus empat puluh juta) lembar saham. 10) PT. Nippon Indosari Corporindo Tbk (ROTI) PT Nippon Indosari Corpindo, Tbk ("Perseroan") berdiri pada tahun 1995. Pabrik pertama berlokasi di Blok W, Kawasan Industri Jababeka, Cikarang.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
88
Untuk memenuhi permintaan konsumen yang terus meningkat, Perseroan mengembangkan usahanya dengan mendirikan pabrik di Pasuruan pada tahun 2005. Besarnya permintaan masyarakat atas produk Sari Roti membuat Perseroan kembali membangun pabrik ketiga pada tahun 2008 yang juga berlokasi di Kawasan Industri Jababeka Cikarang. Kemudian disusul dengan pembangunan pabrik di Semarang, Medan dan Cikarang Barat pada tahun 2011. Pada tahun 2012, Perseroan membangun 2 pabrik baru yang berlokasi di Palembang dan Makassar. Perseroan secara resmi mencatatkan saham di Bursa Efek Indonesia dan menjual kepada publik pada tahun 2010. Pada tahun 2006 Perseroan mendapatkan sertifikat HACCP (Hazard Analysis Critical Control Point) yaitu sertifikat jaminan keamanan pangan sebagai bukti komitmen Perseroan dalam mengedepankan prinsip 3H (Halal, Healthy, Hygienic) pada setiap produk Sari Roti. Selain itu, seluruh produk Sari Roti telah terdaftar melalui Badan BPOM Indonesia dan memperoleh sertifikat Halal yang dikeluarkan oleh Majelis Ulama Indonesia. Sebagai produsen roti terbesar di Indonesia Perseroan telah meraih beragam penghargaan, antara lain Top Brand dan Top Brand for Kids sejak 2009 hingga sekarang, Marketing Award 2010, Original Brand 2010, Investor Award 2012, hingga penghargaan dari Forbes Asia.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
89
Visi PT. Nippon Indosari Corporindo Tbk (ROTI) Senantiasa tumbuh dan mempertahankan posisi sebagai perusahaan roti terbesar di Indonesia melalui penetrasi pasar yang lebih luas dan dalam dengan menggunakan jaringan distribusi yang luas untuk menjangkau Konsumen di seluruh Indonesia. Misi PT. Nippon Indosari Corporindo Tbk (ROTI) Memproduksi dan mendistribusikan beragam produk yang halal, berkualitas tinggi, higienis dan terjangkau bagi seluruh Konsumen Indonesia. 11) PT. Sekar Laut Tbk (SKLT) PT Sekar Laut Tbk. merupakan produsen makanan terkemuka di Indonesia. Produk yang dihasilkan dari perusahaan yang berkantor pusat di Surabaya, Jawa Timur ini antara lain krupuk, bumbu masakan instant, kacang mente, melinjo, beras dan biji-bijian lain, saus, sarden, kacang gulung, dan sambal. Bisnis makanan ini berawal dari sebuah usaha yang memperdagangkan produk-produk hasil laut yang pertama kali didirikan di Sidoarjo, Jawa Timur. Bisnis yang dimulai sejak tahun 1966 itu kemudian berkembang menjadi sangat pesat dalam bisnis krupuk udang tradisional. Perusahaan sendiri didirikan sebagai perseroan terbatas sejak tanggal 19 Juli 1976. Kemudian pada tanggal 1 Maret 1978 perusahaan terdaftar menjadi badan perusahaan yang resmi di Departemen Kehakiman. Perkembangan usaha makanan yang dijalani perusahaan ini terlihat semakin meningkat. Sejak tanggal 4 Juli 1990 perusahaan melakukan
http://digilib.mercubuana.ac.id/
90
penawaran umum perdana dan resmi mencatatkan sahamnya untuk pertama kali di Bursa Efek Jakarta (BEJ). Kualitas produk yang sempurna yang dibarengi dengan kemampuan distribusi yang bersinergi akan terus mengantarkan perusahaan ini mengembangkan produk-produk bermutu bagi konsumen. Jiwa kewirausahaan yang dimiliki oleh para perintis perusahaan merupakan salah satu kunci sukses yang diraih perusahaan ini hingga sekarang. KOmitmen Sekar Laut untuk memanfaatkan segala kekayaan alam yang tersedia di Indonesia, baik itu sayuran, buah-buahan, ragam ikan dan hasil laut-nya, dengan mengolah makanan dengan proses yang dibantu dengan tenaga-tenaga ahli di bidang-nya. Perusahaan ini menghasilkan produk-produk yang terbuat dari 100% bahan-bahan alami guna menjaga kemurnian makanan sehingga menciptakan cita rasa makanan yang nikmat, sehat dan aman dikonsumsi bagi masyarakat Indonesia. Produk buatan perusahaan ini nyatanya tidak hanya memenuhi pasaran dalam negeri saja, namun produk Sekar Laut telah mampu menaklukkan pasaran internasional. Dengan visi membuat komunitas dunia lebih tahu akan produkproduk makanan dengan kualitas produk bagus, sehat dan bergizi serta mempertahankan posisi sebagai perusahaan nomor satu dalam bidang krupuk, perusahaan akan terus melakukan inovasi-inovasi terbaru guna memanjakan konsumen. Pada awal tahun 2011, perusahaan terus mengambangkan
bisnis-nya
dengan
menjalin
kerjasama
dengan
perusahaan asal Korea Selatan PT Cheil Jedang Indonesia. Dalam proses
http://digilib.mercubuana.ac.id/
91
kerjasama tersebut, perusahaan akan membangun dua anak perusahaan yang akan memproduksi dan mendistribusikan tepung bumbu, bumbu masak, dan saus. Perusahaan baru tersebut akan diberi nama PT Sekar Cheil Jedang Manufacturing dan PT Cheil Jedang Lestari Distrindo. Dengan pembentukan anak perusahaan ini diharapkan akan menambah hasil produksi untuk pemasaran dalam negeri bagi perusahaan. Selain itu, teknologi yang dipakai oleh Cheil Jedang nantinya akan membantu proses produksi bagi perusahaan sendiri. Tak hanya itu, guna meningkatkan kapasitas produksi pada pertengahan tahun 2013 perusahaan juga telah menginvestasikan Rp. 15 miliar untuk penambahan mesin baru. Rencananya dengan pembelian mesin baru ini kapasitas produksi akan naik hingga 17.000 ton per tahun yang sebelum-nya hanya mencapai 14.000 ton per tahun. Hingga saat ini Sekar Laut telah berhasil memproduksi lebih dari 40 varian produk. Dengan merek dagang "Finna" produk buatan Sekar Laut telah terjamin mutu dan memenuhi standar nasional dan internasional. Penghargaan PT. Sekar Laut Tbk (SKLT) 1) Top Indonesia Original Brands Global 2010 2) Top 250 Indonesia Original Brands 2010 3) Sertifikat Halal dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) 12) PT. Siantar Top Tbk (STTP) Perseroan mulai berdiri sejak tahun 1972 sebagai cikal bakal menerjuni produksi makanan ringan seperti kerupuk (crackers). Sejalan
http://digilib.mercubuana.ac.id/
92
dengan perkembangan usaha, pada tahun 1987 status usaha ditingkatkan menjadi Perseroan Terbatas (PT) dengan nama PT. SIANTAR TOP Pada tahun 1989 Perseroan mengembangkan usaha dengan mendiri- kan pabrik baru di daerah Tambak Sawah No 21 - 23 Waru, Sidoarjo dengan menempati area seluas 25.000m2. Selain memproduksi kerupuk (crackers), perseroan juga mengembangkan usaha dengan memproduksi produk mie (snack noodles). Selanjutnya pada tahun 1991 perseroan mengembangkan usaha dengan memproduksi permen (candy). Dan pada tanggal 16 Desember 1996, perseroan telah mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Jakarta (sekarang Bursa Efek Indonesia) dengan kode STTP. Pada tahun 2009 perseroan sudah mendistribusikan biskuit dan wafer dan produk tersebut dapat diterima oleh pasar, dikarenakan memenuhi selera konsumen PT. Siantar Top didirikan di Sidoarjo pada tahun 1972 yang memulai usahanya sebagai industri rumah tangga dan resmi sebagai Perseroan pada tahun 1987. Dibawah kepemimpinan dan sekaligus sebagai pendiri langsung Bapak Shindo Sumidomo dalam waktu singkat berhasil meraih reputasi sebagai salah satu perusahaan makanan yang terdepan. Seiring perkembangan, cakupan produk berkembang hingga diberbagai wilayah Indonesia. Visi PT. Siantar Top Tbk (STTP) Menjadi perusahaan terkemuka dibidang makanan dan minuman dengan cita rasa special.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
93
Misi PT. Siantar Top Tbk (STTP) a) Menjadi
perusahaan
pelopor
produk-produk
dengan
TASTE
SPECIALIST. b) Menyediakan produk yang berkualitas dan memuaskan konsumen. c) Mengembangkan distribusi di tingkat nasional dan internasional. d) Membuka kesempatan pihak lain (investor) untuk bekerjasama dengan mensinergikan
kemampuan
yang
dimiliki
untuk
memperkuat
pengembangan usaha e) Membuka kesempatan untuk pihak lain (investor), untuk bekerjasama dengan mensinergikan kemampuan yang dimiliki untuk memperkuat dalam mengembangkan usaha. Penghargaan Dan Sertifikat PT. Siantar Top Tbk (STTP) Sertifikat ISO 22000 : 2005 Perusahaan mendapatkan sertifikat sistem keamanan pangan produk melalui sertifikasi ISO 22000 : 2005 Sertifikat ISO 9001 : 2008 Perusahaan mendapatkan sistem manajemen mutu melalui sertifikasi ISO 9001 : 2008 Sertifikat Jaminan Halal Perusahaan mendapatkan sertifikat atas sistem jaminan halal melalui Sertifikat Jaminan Halal dari LPPOM-MUI Penghargaan Global Brand Developer
http://digilib.mercubuana.ac.id/
94
Perusahaan mendapatkan penghargaan dari Gubenur Jawa Timur dengan prestasinya dengan penghargaan Global Brand Developer Sertifikat The Best Quality Product OF The Year Perusahaan mendapatkan penghargaan dari 9 (sembilan) Media dengan prestasinya dengan Sertifikat The Best Quality Product OF The Year. 13) PT. Ultrajaya Milk Industry and Trading Company Tbk (ULTJ) Bermula dari usaha keluarga yang dirintis sejak tahun 1960an oleh Bapak Achmad Prawirawidjaja (alm), PT Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk (“Perseroan”) dari tahun ke tahun terus berkembang, dan saat ini telah menjadi salah satu perusahaan yang terkemuka di bidang industri makanan & minuman di Indonesia. Pada periode awal pendirian, Perseroan hanya memproduksi produk susu yang pengolahannya dilakukan secara sederhana. Pada pertengahan tahun 1970an Perseroan mulai memperkenalkan teknologi pengolahan secara UHT (Ultra High Temperature) dan teknologi pengemasan dengan kemasan karton aseptik (Aseptic Packaging Material). Pada tahun 1975 Perseroan mulai memproduksi secara komersial produk minuman susu cair UHT dengan merk dagang “Ultra Milk”, tahun 1978 memproduksi minuman sari buah UHT dengan merk dagang “Buavita”, dan tahun 1981 memproduksi minuman teh UHT dengan merk dagang “Teh Kotak”. Sampai saat ini Perseroan telah memproduksi lebih
http://digilib.mercubuana.ac.id/
95
dari 60 macam jenis produk minuman UHT dan terus berusaha untuk senantiasa memenuhi kebutuhan dan selera konsumennya. Pada tahun 1981 Perseroan menandatangani perjanjian lisensi dengan Kraft General Food Ltd, USA, untuk memproduksi dan memasarkan serta menjual produk-produk keju dengan merk dagang “Kraft”. Pada tahun 1994 kerjasama ini ditingkatkan dengan mendirikan perusahaan patungan: PT Kraft Ultrajaya Indonesia, yang 30% sahamnya dimiliki oleh Perseroan. Perseroan juga ditunjuk sebagai exclusive distributor untuk memasarkan produk yang dihasilkan oleh PT Kraft Ultrajaya Indonesia. Sejak tahun 2002 -untuk bisa berkonsentrasi dalam memasarkan produk sendiri - Perseroan tidak lagi bertindak sebagai distributor dari PT Kraft Ultrajaya Indonesia. Pada tahun 1994 Perseroan melakukan ekspansi usaha dengan memasuki bidang industri Susu Kental Manis (Sweetened Condensed Milk), dan di tahun 1995 mulai memproduksi susu bubuk (Powder Milk). Sejak tahun 2000 Perseroan melakukan kerjasama produksi (toll packing) dengan PT Sanghiang Perkasa yang menerima lisensi dari Morinaga Milk Industry Co. Ltd., untuk memproduksi dan mengemas produk-produk susu bubuk untuk bayi. Pada tahun 2008 Perseroan telah menjual merk dagang “Buavita” dan “Go-Go” kepada PT Unilever Indonesia, dan mengadakan Perjanjian Produksi (Manufacturing Agreement) untuk memproduksi dan mengemas minuman UHT dengan merk dagang Buavita dan Go-Go.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
96
Pada bulan Juli 1990 Perseroan melakukan penawaran perdana saham-sahamnya kepada masyarakat (Initial Public Offering = IPO). Perseroan telah melakukan 3 kali penawaran umum dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) atau Right Issue, yaitu pada tahun 1994, tahun 1999, dan tahun 2004. Visi PT. Ultrajaya Milk Industry and Trading Company Tbk (ULTJ) Menjadi perusahaan industri makanan dan minuman yang terbaik dan terbesar di Indonesia, dengan senantiasa mengutamakan kepuasan konsumen, serta menjunjung tinggi kepercayaan para pemegang saham dan mitra kerja perusahaan. Misi PT. Ultrajaya Milk Industry and Trading Company Tbk (ULTJ) Menjalankan usaha dengan dilandasi kepekaan yang tinggi untuk senantiasa berorientasi kepada pasar/konsumen, dan kepekaan serta kepedulian untuk senantiasa memperhatikan lingkungan, yang dilakukan secara optimal agar dapat memberikan nilai tambah sebagai wujud pertanggungjawabankepada para pemegang saham. B. Statistik Deskriptif (Analisis Deskriptif) Statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu data. Dalam statistik deskriptif berisi tentang jumlah sampel yang diteliti, nilai minimum dan maksimum, mean (rata–rata), dan standar deviasi. Dalam penelitian ini, variabel – variabel yang diteliti, adalah: Earning Per Share (EPS), Debt Equity Ratio (DER), Current Ratio (CR) dan Harga saham (HS).
http://digilib.mercubuana.ac.id/
97
Berikut ini adalah hasil dari uji analisis deskriptif dengan menggunakan eviews 8 adalah sebagai berikut: 1) Harga Saham TABEL 4.1 STATISTIK DESKRIPTIF HARGA SAHAM Mean Median Maximum Minimum Std. Dev. Observations
2010 32550.47 1620 274950 80 79790.23 13
2011 38657.69 1080 359000 140 100892.7 13
2012 79827.31 1920 735000 180 208758.5 13
2013 125753.1 2000 1200000 150 339076.5 13
2014 126088.3 2880 1195000 143 338395 13
Sumber: Hasil diolah dengan eviews versi 8 Berdasarkan hasil output diatas, nilai mean dari harga saham perusahaan manufaktur selama periode 2010 – 2014 mengalami kenaikan setiap tahunnya; nilai median dari harga saham perusahaan manufaktur selama periode 2010 – 2014 mengalami penurunan di tahun 2011; nilai max. dari harga saham perusahaan manufaktur selama periode 2010 – 2014 mengalami kenaikan ditahun 2010 – 2013 dan mengalami penurunan di tahun 2014; nilai min. dari harga saham perusahaan manufaktur selama periode 2010 – 2014 mengalami kenaikan ditahun 2010 – 2012 dan mengalami penurunan ditahun 2013 – 2014; nilai Std. Dev. dari harga saham perusahaan manufaktur selama periode 2010 – 2014 mengalami kenaikan ditahun 2010 – 2013 dan mengalami penurunan ditahun 2014; dan jumlah observasi dari harga saham perusahaan manufaktur selama periode 2010 – 2014 sebanyak 13 perusahaan.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
98
2) Earning Per Share (EPS) TABEL 4.2 STATISTIK DESKRIPTIF EPS Mean Median Maximum Minimum Std. Dev. Observations
2010 2353.968 37 21021 0 6096.821 13
2011 2617.582 35 24074 0 6909.03 13
2012 2845.065 147.33 21516 9 6632.983 13
2013 5738.452 113 55576 10 15639.22 13
2014 4399.821 113.4 37700 -21 11108.5 13
Sumber: Hasil diolah dengan eviews versi 8 Berdasarkan hasil output diatas, nilai mean dari EPS perusahaan manufaktur selama periode 2010 – 2014 mengalami kenaikan ditahun 2010 – 2013 dan mengalami penurunan ditahun 2014; nilai median dari EPS perusahaan manufaktur selama periode 2010 – 2014 mengalami penurunan di tahun 2011 dan 2013; nilai max. dari EPS perusahaan manufaktur selama periode 2010 – 2014 mengalami kenaikan ditahun 2010 – 2011 dan mengalami penurunan di tahun 2012 dan tahun 2014; nilai min. dari EPS perusahaan manufaktur selama periode 2010 – 2014 mengalami kenaikan ditahun 2012 – 2013 dan mengalami penurunan ditahun 2014; nilai Std. Dev. dari EPS perusahaan manufaktur selama periode 2010 – 2014 mengalami kenaikan ditahun 2010 – 2011 dan mengalami penurunan ditahun 2012 - 2014; dan jumlah observasi dari EPS perusahaan manufaktur selama periode 2010 – 2014 sebanyak 13 perusahaan.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
99
3) Debt Equity Ratio (DER) TABEL 4.3 STATISTIK DESKRIPTIF DER Mean Median Maximum Minimum Std. Dev. Observations
2010 33.36231 2.28 141 0.25 46.96147 13
2011 36.24692 1.72 130 0.39 46.81239 13
2012 46.20692 1.71 249 0.48 72.64905 13
2013 34.33231 1.47 116.2 0.6 44.18792 13
2014 31.20077 1.51 116.2 0.66 41.77073 13
Sumber: Hasil diolah dengan eviews versi 8 Berdasarkan hasil output diatas, nilai mean dari DER perusahaan manufaktur selama periode 2010 – 2014 mengalami kenaikan ditahun 2010 – 2012 dan mengalami penurunan ditahun 2013 - 2014; nilai median dari DER perusahaan manufaktur selama periode 2010 – 2014 mengalami penurunan di setiap tahunnya; nilai max. dari DER perusahaan manufaktur selama periode 2010 – 2014 mengalami kenaikan hanya ditahun 2012; nilai min. dari DER perusahaan manufaktur selama periode 2010 – 2014 mengalami kenaikan di setiap tahunnya; nilai Std. Dev. dari DER perusahaan manufaktur selama periode 2010 – 2014 mengalami penurunan ditahun 2011 dan tahun 2013 – 2014 dan mengalami kenaikan ditahun 2012; dan jumlah observasi dari DER perusahaan manufaktur selama periode 2010 – 2014 sebanyak 13 perusahaan.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
100
4) Current Ratio (CR) TABEL 4.4 STATISTIK DESKRIPTIF CR Mean Median Maximum Minimum Std. Dev. Observations
2010 182.1546 167.23 633.08 2.06 155.5689 13
2011 202.2485 169.8 600.9 95.24 129.8355 13
2012 190.5869 161 526.5 58 120.6597 13
2013 193.1715 168 476.2 98 98.82161 13
2014 216.0531 180.74 447.3 118.4 97.01699 13
Sumber: Hasil diolah dengan eviews versi 8 Berdasarkan hasil output diatas, nilai mean dari CR perusahaan manufaktur selama periode 2010 – 2014 mengalami kenaikan ditahun2011 dan tahun 2013 – 2014 dan mengalami penurunan ditahun 2012; nilai median dari CR perusahaan manufaktur selama periode 2010 – 2014 mengalami kenaikan ditahun2011 dan tahun 2013 – 2014 dan mengalami penurunan ditahun 2012; nilai max. dari CR perusahaan manufaktur selama periode 2010 – 2014 mengalami penurunan di setiap tahun nya; nilai min. dari CR perusahaan manufaktur selama periode 2010 – 2014 mengalami kenaikan ditahun 2011 dan tahun 2013 – 2014 dan penurunan ditahun 2012; nilai Std. Dev. dari CR perusahaan manufaktur selama periode 2010 – 2014 mengalami penurunan di setiap tahunnya; dan jumlah observasi dari CR perusahaan manufaktur selama periode 2010 – 2014 sebanyak 13 perusahaan.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
101
C. Analisis Kelayakan Data Analisis kelayakan data menggunakan uji stasioneritas dengan akar–akar unit (unit root test) dilakukan untuk menghindari Spurious regression. Data stasioner adalah data yang tidak menunjukkan mean, varians dan autovarians (pada variasi lag) tetap sama pada waktu kapan saja data itu dibentuk atau dipakai, artinya dengan data yang stasioner model time series dapat dikatakan valid dan lebih stabil. Dalam penelitian ini, variabel–variabel yang diteliti, adalah: Earning Per Share (EPS), Debt Equity Ratio (DER), Current Ratio (CR) dan Harga saham. Berikut ini adalah hasil dari uji kelayakan data jika: Hipotesis: H0: p = 0 (Terdapat unit roots, variabel Y tidak stasioner) H1: p ≠ 0 (Tidak terdapat unit roots, variabel Y stasioner) Hasil output dengan software Eviews 8: 1. Harga Saham (HS) TABEL 4.5 HASIL PENGUJIAN STASIONERITAS (UNIT ROOT TEST) Null Hypothesis: HARGA_SAHAM has a unit root Exogenous: Constant Lag Length: 1 (Automatic - based on SIC, maxlag=10)
Augmented Dickey-Fuller test statistic Test critical values: 1% level 5% level 10% level *MacKinnon (1996) one-sided p-values.
Sumber: Hasil diolah dengan eviews versi 8
http://digilib.mercubuana.ac.id/
t-Statistic
Prob.*
-4.010772 -3.538362 -2.908420 -2.591799
0.0025
102
Berdasarkan hasil dari olah data dengan eviews 8, nilai statistik t sebesar -4,01 sudah lebih kecil daripada nilai t pada tabel MacKinnon pada tingkat kepercayaan 1%, 5%, maupun 10% dan nilai probabilitas sebesar 0,0025 sudah lebih kecil daripada nilai kritik 0,05 (0,0025 < 0,05). Dengan demikian data telah stasioner pada tahap level – intercept. 2. Earning Per Share (EPS) TABEL 4.6 HASIL PENGUJIAN STASIONERITAS (UNIT ROOT TEST) Null Hypothesis: D(EPS) has a unit root Exogenous: Constant Lag Length: 10 (Automatic - based on SIC, maxlag=10)
Augmented Dickey-Fuller test statistic Test critical values: 1% level 5% level 10% level
t-Statistic
Prob.*
-145.6858 -3.886751 -3.052169 -2.666593
0.0000
*MacKinnon (1996) one-sided p-values.
Sumber: Hasil diolah dengan eviews versi 8 Berdasarkan hasil dari olah data dengan eviews 8, nilai statistik t sebesar -145,68 sudah lebih kecil daripada nilai t pada tabel MacKinnon pada tingkat kepercayaan 1%, 5%, maupun 10% dan nilai probabilitas sebesar 0,0000 sudah lebih kecil daripada nilai kritik 0,05 (0,0000 < 0,05). Dengan demikian data telah stasioner pada tahap 1st difference – intercept.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
103
3. Debt Equity Ratio (DER) TABEL 4.7 HASIL PENGUJIAN STASIONERITAS (UNIT ROOT TEST) Null Hypothesis: DER has a unit root Exogenous: Constant Lag Length: 0 (Automatic - based on SIC, maxlag=10)
Augmented Dickey-Fuller test statistic Test critical values: 1% level 5% level 10% level
t-Statistic
Prob.*
-3.411932 -3.536587 -2.907660 -2.591396
0.0141
*MacKinnon (1996) one-sided p-values.
Sumber: Hasil diolah dengan eviews versi 8 Berdasarkan hasil dari olah data dengan eviews 8, nilai statistik t sebesar -3.41 sudah lebih kecil daripada nilai t pada tabel MacKinnon pada tingkat kepercayaan 1%, 5%, maupun 10% dan nilai probabilitas sebesar 0,0141 sudah lebih kecil daripada nilai kritik 0,05
(0,0141 < 0,05).
Dengan demikian data telah stasioner pada tahap level – intercept. 4. Current Ratio (CR) TABEL 4.8 HASIL PENGUJIAN STASIONERITAS (UNIT ROOT TEST) Null Hypothesis: CR has a unit root Exogenous: Constant Lag Length: 0 (Automatic - based on SIC, maxlag=10)
Augmented Dickey-Fuller test statistic Test critical values: 1% level 5% level 10% level *MacKinnon (1996) one-sided p-values.
Sumber: Hasil diolah dengan eviews versi 8
http://digilib.mercubuana.ac.id/
t-Statistic
Prob.*
-4.017728 -3.536587 -2.907660 -2.591396
0.0024
104
Berdasarkan hasil dari olah data dengan eviews 8, nilai statistik t sebesar -4.01 sudah lebih kecil daripada nilai t pada tabel MacKinnon pada tingkat kepercayaan 1%, 5%, maupun 10% dan nilai probabilitas sebesar 0,0024 sudah lebih kecil daripada nilai kritik 0,05
(0,0024 < 0,05).
Dengan demikian data telah stasioner pada tahap level – intercept. D. Analisis Data Panel Metode Regresi Data Panel akan memberikan hasil pendugaan yang bersifat Best Linear Unbiased Estimation (BLUE) jika semua asumsi Gauss Markov terpenuhi diantaranya adalah non-autcorrelation. Nonautcorrelation inilah yang sulit terpenuhi pada saat kita melakukan analisis pada data panel. Sehingga pendugaan parameter tidak lagi bersifat BLUE. Jika data panel dianalisis dengan pendekatan model-model time series seperti fungsi transfer, maka ada informasi keragaman dari unit cross section yang diabaikan dalam pemodelan. Salah satu keuntungan dari analisis regresi data panel adalah mempertimbangkan keragamaan yang terjadi dalam unit cross section.Estimasimodel persamaan regresi dengan menggunakan data panel. Hasil output dengan software Eviews 8: 1. Common Effect Model atau Pooled Least Square (PLS) Merupakan pendekatan model data panel yang paling sederhana karena hanya mengkombinasikan data time series dan cross section. Pada model ini tidak diperhatikan dimensi waktu maupun individu, sehingga diasumsikan bahwa perilaku data perusahaan sama dalam berbagai kurun waktu. Metode ini bisa menggunakan pendekatan
http://digilib.mercubuana.ac.id/
105
Ordinary Least Square (OLS) atau teknik kuadrat terkecil untuk mengestimasi model data panel. TABEL 4.9 HASIL PENGUJIAN COMMON EFFECT MODEL ATAU POOLED LEAST SQUARE (PLS) Dependent Variable: HS Method: Panel Least Squares Date: 08/20/16 Time: 11:57 Sample: 2010 2014 Periods included: 5 Cross-sections included: 13 Total panel (balanced) observations: 65 Variable
Coefficient
Std. Error
t-Statistic
Prob.
C EPS DER CR
497.4270 24.13451 36.13718 45.37017
19092.30 0.946585 187.1440 74.99911
0.214436 24.68892 3.212731 2.601801
0.0283 0.0000 0.0322 0.0395
R-squared Adjusted R-squared S.E. of regression Sum squared resid Log likelihood F-statistic Prob(F-statistic)
0.975226 0.971549 66259.78 2.68E+11 -811.7538 251.5970 0.000000
Mean dependent var S.D. dependent var Akaike info criterion Schwarz criterion Hannan-Quinn criter. Durbin-Watson stat
80575.37 236564.4 25.10012 25.23393 25.15291 2.309473
Sumber: Hasil diolah dengan eviews versi 8 Dari hasil di atas, diperoleh persamaan Common Effect Model atau Pooled Least Square (PLS): Harga Saham (HS) = 497,4270 + 24,13451 EPS + 36,13718 DER + 45,37017 CR. 2. Fixed Effect Model Model ini mengasumsikan bahwa perbedaan antar individu dapat diakomodasi dari perbedaan intersepnya. Untuk mengestimasi data panel model Fixed Effects menggunakan teknik variable dummy untuk menangkap perbedaan intersep antar perusahaan, perbedaan intersep
http://digilib.mercubuana.ac.id/
106
bisa terjadi karena perbedaan budaya kerja, manajerial, dan insentif. Namun demikian slopnya sama antar perusahaan. Model estimasi ini sering juga disebut dengan teknik Least Squares Dummy Variable (LSDV). TABEL 4.10 HASIL PENGUJIAN FIXED EFFECT MODEL Dependent Variable: HS Method: Panel Least Squares Date: 06/22/16 Time: 11:33 Sample: 2010 2014 Periods included: 5 Cross-sections included: 13 Total panel (balanced) observations: 65 Variable
Coefficient
Std. Error
t-Statistic
Prob.
C EPS DER CR
-121354.5 27.74337 908.8975 352.2529
49715.71 2.669361 491.3493 169.9244
-2.440969 10.39326 2.849799 3.072997
0.0183 0.0000 0.0304 0.0435
Effects Specification Cross-section fixed (dummy variables) R-squared Adjusted R-squared S.E. of regression Sum squared resid Log likelihood F-statistic Prob(F-statistic)
0.986013 0.976425 68389.02 2.29E+11 -806.6905 47.78558 0.000000
Mean dependent var S.D. dependent var Akaike info criterion Schwarz criterion Hannan-Quinn criter. Durbin-Watson stat
Sumber: Hasil diolah dengan eviews versi 8 Dan dummy variabel adalah: CROSSID Effect 1 59777.94 2 56648.14 3 65598.84 4 -199471.0 5 46388.45 6 64179.82 7 -177288.4 8 38796.81
http://digilib.mercubuana.ac.id/
80575.37 236564.4 25.31355 25.84879 25.52474 2.593379
107
9 10 11 12 13
-7737.665 71691.04 -10637.94 -8943.119 997.1499
Dari hasil di atas, diperoleh persamaan Fixed Effect Model: Harga Saham (HS) = -121.354,5 + 27,74337 EPS + 908,8975 DER + 352,2529 CR + 59.777,94 D1 + 56.648,14 D2 + 65.598,84 D3 – 199.471,0 D4 + 46.388,45 D5 + 64.179,82 D6 – 177.288,4 D7 + 38.796,81 D8 – 7.737,665 D9 + 71.691,04 D10 – 10.637,94 D11 – 8.943,119 D12 + 997,1499 D13. 3. Random Effect Model Model ini akan mengestimasi data panel dimana variabel gangguan mungkin saling berhubungan antar waktu dan antar individu. Pada model Random Effect perbedaan intersep diakomodasi oleh error terms masing - masing perusahaan. Keuntungan menggunakan model Random Effect yakni menghilangkan heteroskedastisitas. Model ini juga disebut dengan Error Component Model (ECM) atau teknik Generalized Least Square (GLS).
http://digilib.mercubuana.ac.id/
108
TABEL 4.11 HASIL PENGUJIAN RADOM EFFECT MODEL Dependent Variable: HS Method: Panel EGLS (Cross-section random effects) Date: 08/20/16 Time: 12:02 Sample: 2010 2014 Periods included: 5 Cross-sections included: 13 Total panel (balanced) observations: 65 Swamy and Arora estimator of component variances Variable
Coefficient
Std. Error
t-Statistic
Prob.
C EPS DER CR
497.4270 24.13451 36.13718 45.37017
19705.82 0.977004 193.1578 77.40918
0.207760 23.92025 3.206108 2.583064
0.0278 0.0000 0.0174 0.0320
Effects Specification S.D. Cross-section random Idiosyncratic random
Rho
0.000000 68389.02
0.0000 1.0000
Weighted Statistics R-squared Adjusted R-squared S.E. of regression F-statistic Prob(F-statistic)
0.985226 0.981549 66259.78 251.5970 0.000000
Mean dependent var S.D. dependent var Sum squared resid Durbin-Watson stat
80575.37 236564.4 2.68E+11 2.309473
Unweighted Statistics R-squared Sum squared resid
0.985226 2.68E+11
Mean dependent var Durbin-Watson stat
80575.37 2.309473
Sumber: Hasil diolah dengan eviews versi 8 Dari hasil diatas, diperoleh persamaan Random Effect Model: Harga Saham (HS) = 497,4270 + 24,13451 EPS + 36,13718 DER + 45,37017 CR
http://digilib.mercubuana.ac.id/
109
E. Pengujian Model Untuk menentukan model yang paling tepat antara metodeFixed Effectdan metodeRandom Effect digunakan Uji Hausman. Hipotesis: H0: Random Effect Model H1: Fixed Effect Model Hasil output dengan software Eviews 8: TABEL 4.12 UJI HAUSMAN Correlated Random Effects - Hausman Test Equation: Untitled Test cross-section random effects
Test Summary Cross-section random
Chi-Sq. Statistic
Chi-Sq. d.f.
Prob.
7.819213
3
0.0499
** WARNING: estimated cross-section random effects variance is zero. Cross-section random effects test comparisons: Variable
Fixed
EPS
27.743366
DER CR
908.897472 352.252884
Random
Var(Diff.)
Prob.
6.170952 204114.16684 39.811373 3 45.134507 22882.128173
0.0283
23.370170
0.0044 0.0086
Cross-section random effects test equation: Dependent Variable: HS Method: Panel Least Squares Date: 06/22/16 Time: 11:46 Sample: 2010 2014 Periods included: 5 Cross-sections included: 13 Total panel (balanced) observations: 65 Variable
Coefficient
Std. Error
t-Statistic
Prob.
C EPS DER CR
-121354.5 27.74337 908.8975 352.2529
49715.71 2.669361 491.3493 169.9244
-2.440969 10.39326 2.849799 2.072997
0.0183 0.0000 0.0204 0.0435
Effects Specification Cross-section fixed (dummy variables)
http://digilib.mercubuana.ac.id/
110
R-squared Adjusted R-squared S.E. of regression Sum squared resid Log likelihood F-statistic Prob(F-statistic)
0.986013 0.966425 68389.02 2.29E+11 -806.6905 47.78558 0.000000
Mean dependent var S.D. dependent var Akaike info criterion Schwarz criterion Hannan-Quinn criter. Durbin-Watson stat
80575.37 236564.4 25.31355 25.84879 25.52474 2.593379
Sumber: Hasil diolah dengan eviews versi 8 Dari tampilan tabel yang paling atas terlihat bahwa nilai probabilitas (Prob.) Cross-section random sebesar 0.0499 yang nilainya < 0,05 artinya H0 diterima, sehingga dapat disimpulkan bahwa model RE lebih tepat.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
111
Analisis Model Regresi Data Panel TABEL 4.13 RANDOM EFFECT MODEL Dependent Variable: HS Method: Panel EGLS (Cross-section random effects) Date: 08/20/16 Time: 12:02 Sample: 2010 2014 Periods included: 5 Cross-sections included: 13 Total panel (balanced) observations: 65 Swamy and Arora estimator of component variances Variable
Coefficient
Std. Error
t-Statistic
Prob.
C EPS DER CR
497.4270 24.13451 36.13718 45.37017
19705.82 0.977004 193.1578 77.40918
0.207760 23.92025 3.206108 2.583064
0.0278 0.0000 0.0174 0.0320
Effects Specification S.D. Cross-section random Idiosyncratic random
Rho
0.000000 68389.02
0.0000 1.0000
Weighted Statistics R-squared Adjusted R-squared S.E. of regression F-statistic Prob(F-statistic)
0.985226 0.981549 66259.78 251.5970 0.000000
Mean dependent var S.D. dependent var Sum squared resid Durbin-Watson stat
80575.37 236564.4 2.68E+11 2.309473
Unweighted Statistics R-squared Sum squared resid
0.985226 2.68E+11
Mean dependent var Durbin-Watson stat
80575.37 2.309473
Sumber: Hasil diolah dengan eviews versi 8 Dari hasil diatas, diperoleh persamaan Random Effect Model: Harga Saham (HS) = 497,4270 + 24,13451 EPS + 36,13718 DER + 45,37017 CR
http://digilib.mercubuana.ac.id/
112
F. Pengujian Hipotesis 1) Koefisien Determinan (R²) Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh perubahan variabel independen yang digunakan dalam penelitian yaitu Earnings Per Share (EPS), Debt Equity Ratio (DER), dan Current Ratio (CR) mampu menjelaskan pengaruhnya terhadap variable dependen (Harga Saham). Berikut ini adalah hasil dari uji Koefisien Determinasi R2: TABEL 4.14 UJI KOEFISIEN DETERMINAN (R²) R-squared Adjusted R-squared S.E. of regression Sum squared resid Log likelihood F-statistic Prob(F-statistic)
0.986013 0.966425 68389.02 2.29E+11 -806.6905 47.78558 0.000000
Mean dependent var S.D. dependent var Akaike info criterion Schwarz criterion Hannan-Quinn criter. Durbin-Watson stat
80575.37 236564.4 25.31355 25.84879 25.52474 2.593379
Sumber: Hasil diolah dengan eviews versi 8 Nilai R-squared pada tabel 4.14 sebesar 0.9860 menunjukkan bahwa proporsi pengaruh variabel Earning Per Share (EPS), Debt Equity Ratio (DER), dan Current Ratio (CR) terhadap variabel Harga Saham (HS) sebesar 98,60%, sedangkan sisanya sebesar 1,4% (100% - 98,60%) dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak ada didalam model regresi.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
113
2) Uji t Statistik (Uji Koefisien Regresi Parsial) Uji t adalah jenis pengujian statistik yang digunakan untuk mengetahui seberapa jauh pengaruh variabel independen yang digunakan dalam penelitian yaitu Earning Per Share (EPS), Debt Equity Ratio (DER), dan Current Ratio (CR) dapat menerangkan variabel dependen, yaitu: Harga Saham (HS) secara individual atau secara Parsial. Uji t dilakukan dengan tingkat keyakinan 95% dan tingkat kesalahan analisis (α) 5%, derajat kebebasan (degree of freedom) yang digunakan adalah df1= n-k. Taraf nyata inilah yang akan digunakan untuk mengetahui kebenaran hipotesis. Dasar pengambilan keputusan sebagai berikut: Jika t-hitung < t-tabel, maka variabel independen berpengaruh tidak signifikan terhadap variabel dependen (H0 diterima). Jika t-hitung > t-tabel, maka variabel independen berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen (H0 ditolak). Berdasarkan nilai probabilitas (signifikan) dasar pengambilan keputusan adalah: Jika probabilitas > 0,05 maka H0 diterima. Jika probabilitas < 0,05 maka H0 ditolak. Berikut ini adalah hasil dari Uji t Statistik (Uji Koefisien Regresi Parsial) dengan software Eviews 8:
http://digilib.mercubuana.ac.id/
114
TABEL 4.15 UJI T STATISTIK (UJI KOEFISIEN REGRESI PARSIAL) Variable
Coefficient
Std. Error
t-Statistic
Prob.
C EPS DER CR
497.4270 24.13451 36.13718 45.37017
19705.82 0.977004 193.1578 77.40918
0.207760 23.92025 3.206108 2.583064
0.0278 0.0000 0.0174 0.0320
Sumber: Hasil diolah dengan eviews versi 8 Berdasarkan hasil Uji t pada tabel 4.15, maka pengambilan keputusannya adalah sebagai berikut: a. Pengujian Koefisien Regresi Variabel Earning Per Share (EPS) Dengan Hipotesis: H0: Earning Per Share (EPS) tidak berpengaruh
terhadap
Harga Saham (HS). H1: Earning Per Share (EPS) berpengaruh terhadap Harga Saham (HS). Diketahui: thitung
= 23,920
ttabel
=2
(df2=n-k-1=61=2 dengan signifikasi 0,05)
Probabilitas value = 0,0000 Pengujian variabel Earnings Per Share (EPS) terhadap Harga Saham (HS) menghasilkan nilai statistik t sebesar 23,920 dengan tingkat signifikasi (p-value) = 0,0000 (<0,05). Oleh karena nilai p-value < α (5%) maka dengan demikian H01 ditolak, dan menerima Ha1 yang berarti bahwa Earnings
http://digilib.mercubuana.ac.id/
115
Per Share (EPS) berpengaruh secara signifikan terhadap Harga Saham (HS). b. Pengujian Koefisien Regresi Variabel Debt Equity Ratio (DER) Dengan Hipotesis: H0: Debt Equity Ratio (DER) tidak berpengaruh terhadap Harga Saham (HS). H1: Debt Equity Ratio (DER) berpengaruh terhadap Harga Saham (HS). Diketahui: thitung
= 3,206
ttabel
=2
(df2=n-k-1=61=2 dengan signifikasi 0,05)
Probabilitas value = 0,0174 Pengujian variabel Debt Equity Ratio (DER) terhadap Harga Saham (HS) menghasilkan nilai statistik t sebesar 3,206 dengan tingkat signifikasi (p-value) = 0,0174 (<0,05). Oleh karena nilai p-value < α (5%) maka dengan demikian H01 ditolak, dan menerima Ha1 yang berarti bahwa Debt Equity Ratio (DER) berpengaruh secara signifikan terhadap Harga Saham (HS).
http://digilib.mercubuana.ac.id/
116
c. Pengujian Koefisien Regresi Variabel Current Ratio (CR) Dengan Hipotesis: H0: Current Ratio (CR) tidak berpengaruh terhadap Harga Saham (HS). H1: Current Ratio (CR) berpengaruh terhadap Harga Saham (HS). Diketahui: thitung
= 2,583
ttabel
=2
(df2=n-k-1=61=2 dengan signifikasi 0,05)
Probabilitas value = 0,0320 Pengujian variabel Current Ratio (CR) terhadap Harga Saham (HS) menghasilkan nilai statistik t sebesar 2,583 dengan tingkat signifikasi (p-value) = 0,0320 (<0,05). Oleh karena nilai p-value < α (5%) maka dengan demikian H01 ditolak, dan menerima Ha1 yang berarti bahwa Current Ratio (CR)berpengaruh secara signifikan terhadap Harga Saham (HS).
http://digilib.mercubuana.ac.id/
117
Analisis Pengaruh Earnings Per Share (EPS), Debt Equity Ratio (DER), dan Current Ratio (CR) Terhadap Harga Saham (HS). Dari hasil pengolahan data dengan eviews versi 8 secara Parsial dapat diperoleh analisis sebagai berikut: 1) Pengaruh Earnings Per Share (X1) Terhadap Harga Saham (Y) Hasil dari perbandingan thitungdan ttabelyaitu (thitung23,920 >ttabel2) dari penggunaan probabilitas value juga dapat dilihat sebesar 0,0000 lebih kecil dari 0,05 (0,0000 < 0,05) dengan demikian H0 ditolak dan H1 diterima. Maka dapat disimpulkan ada pengaruh antara Earnings Per Share (EPS) terhadap Harga Saham (HS). Penelitian ini menunjukan bahwa hasil keuntunganatau kerugian yang akan diterima oleh para pemegang saham untuk per lembar saham akan berdampak pada harga saham dimasa mendatang. Dengan demikian besarnya EPS dapat dijadikan tolak ukur keberhasilan suatu perusahaan dimana EPS yang tinggi menandakan tingkat kesejahteraan yang lebih baik kepada pemegang saham. EPS merupakan salah satu indikator yang dapat menunjukkan kinerja perusahaan, karena besar kecilnya EPS akan ditentukan oleh laba perusahaan.EPS yang cenderung naik maka kemungkinan keuntungan yang didapat oleh investor lebih besar dari pada kerugian yang mungkin terjadi. Hasil penelitian ini mendukung penelitian Linda Rusli (2011) yang menyatakan Earnings Per Share (EPS) berpengaruh signifikan terhadap Harga Saham (HS) pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI (Bursa Efek Indonesia).
http://digilib.mercubuana.ac.id/
118
2) Pengaruh Debt Equity Ratio(X2) Terhadap Harga Saham (Y) Hasil dari perbandingan thitungdan ttabelyaitu (thitung3,206> ttabel 2) dari penggunaan probabilitas value juga dapat dilihat sebesar 0,0174 lebih kecil dari 0,05 (0,0174< 0,05) dengan demikian H0 ditolak dan H1 diterima. Maka dapat disimpulkan ada pengaruh antara Debt Equity Ratio (DER) terhadap Harga Saham (HS). Penelitian ini menunjukan bahwa ada pengaruh antara hutang dan modal terhadap harga saham. Keseimbangan antara hutang yang dimiliki perusahaan dan modal sendiri yang tinggi akan berdampak turun pada harga saham dimasa mendatang, dikarenakan harus membayar hutang yang dimiliki perusahaan dan mengembalikan modal sendiri yang dipakai. Hutang dan Modal dapat dibayar dengan meningkatkan penjualan asset lancar. Hasil penelitian ini mendukung penelitian Ilham Reza Fahlevi (2013) yang menyatakan Debt Equity Ratio (DER) berpengaruh signifikan terhadap Harga Saham (HS) pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI (Bursa Efek Indonesia). 3) Pengaruh Current Ratio (X3) Terhadap Harga Saham (Y) Hasil dari perbandingan thitung dan ttabel yaitu (thitung 2,583 > ttabel 2) dari penggunaan probabilitas value juga dapat dilihat sebesar 0,0320 lebih kecil dari 0,05 (0,0320 < 0,05) dengan demikian H0 ditolak dan H1 diterima. Maka dapat disimpulkan ada pengaruh antara Current Ratio (CR) terhadap Harga Saham (HS). Penelitian ini menunjukan bahwa pengelolaan antara aktiva lancar (current assets) dengan hutang lancar (current liabilities) atau hutang jangka pendek yang dilakukan perusahaan
http://digilib.mercubuana.ac.id/
119
berdampak pada harga saham. Kondisi perusahaan yang memiliki adanya pengaruh Current Ratio (CR) yang baik adalah perusahaaan yang mampu membayar hutang lancarnya dengan aktiva lancar perusahaan. Hasil penelitian ini mendukung penelitian Reynard Valintino dan Lana Sularto (2013) yang menyatakan Current Ratio (CR) berpengaruh signifikan terhadap Harga Saham (HS) pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI (Bursa Efek Indonesia).
http://digilib.mercubuana.ac.id/