BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN PENELITIAN
4.1
Gambaran Subyek Subyek yang dipilih adalah siswa kelas 3 SMK Harapan Jaya II Tangerang, dengan
kriteria yang telah ditentukan oleh peneliti yaitu siswa usia 15-17 tahun. Peneliti mengambil sampel sebanyak 60 subyek. 4.1.2 Gambaran Umum Subyek Berdasarkan Usia Tabel 4.1 Usia 15 Tahun 16 Tahun 17 Tahun Total
Frekuensi 2 32 26 60
Persentase 3% 54% 43% 100%
Tabel diatas menunjukkan bahwa dari 60 orang yang menjadi responden yang paling banyak berusia 16 tahun yaitu sebanyak 32 orang memiliki persentase (54%), dan 17 tahun sebanyak 26 orang memiliki presentase (43%), dan subyek yang berusia 15 tahun mempunyai jumlah paling kecil yaitu 2 orang memiliki persentase (3%). 4.1.2 Gambaran Umum Subyek Berdasarkan Jenis Kelamin Tabel 4.2 Jenis Kelamin Laki-Laki Perempuan Total
Frekuensi 21 39 60
Persentase 35% 65% 100%
41
Tabel diatas menunjukkan bahwa dari 60 orang yang menjadi responden sebagian besar berjenis kelamin perempuan yaitu sebanyak 39 orang (65%), sedangkan responden berjenis kelamin laki-laki sebanyak 21 orang (35%).
4.2
Analisa Hasil Penelitian Hasil penelitian mengenai Persepsi Pola Asuh Orang Tua di SMK Harapan Jaya II
Tangerang melalui uji statistik dengan menggunakan program SPSS versi 20.0. Tabel 4.3 Persentase Persepsi Pola Asuh Orang Tua Pola Asuh Orang Tua Otoriter Otoritatif Permissive Indulgent Permissive Indifferent Jumlah
Jumlah 3 57 0 0 60
Persentase 5% 95% 0% 0% 100%
Tabel diatas menunjukkan bahwa persepsi pola asuh orang tua otoritatif memiliki jumlah paling banyak yaitu 57 orang dengan persentase (95%), 3 orang dengan persesntase (5%) cenderung persepsi pola asuh orang tua otoriter. Dan persepsi pola asuh orang tua Permissive Indulgent dan Permissive Indifferent masing-masing memiliki persentase (0%).
4.2.1 Kategorisasi Perilaku Coping Tabel 4.4
42
Kategorisasi Perilaku Coping Frekuensi Presentase
Rumus
Kategori
ZPF ≥ 0,5 dan ZEF <0
Problem Focused Coping
32
53%
ZEF ≥ 0,5 dan ZPF <0
Emotional Focused Coping
28
47%
Pada tabel diatas menunjukkan bahawa perilaku coping yang paling banyak adalah problem focused coping (52%), sedangkan emotional focused coping sebanyak (47%). 4.2.2 Penyebaran Skor Skala Persepsi Pola Asuh Orang Tua dan Perilaku Coping Berdasarkan Jenis Kelamin dan Usia Subyek Tabel 4.5
Jenis kelamin
L
P
Usia
Perilaku
Pola Asuh Orang Tua
N
Coping
O
OF
P.indf
P.indl
PF
EF
15
0
-
-
-
-
-
-
16
10
-
10
-
-
9
5
17
10
3
7
-
-
7
3
15
2
-
2
-
-
1
1
16
24
-
23
-
-
13
5
17
14
-
15
-
-
8
8
Berdasarkan tabel diatas menunjukkan bahwa persepsi pola asuh otoriter hanya terdapat pada laki-laki saja, yaitu 3 orang, dan persepsi pola asuh otoritatif sebagian besar terdapat pada perempuan dan laki-laki hanya sebagian kecil saja. Dan perilaku coping yang paling banyak adalah problem focused coping pada perempuan berusia 16 tahun sedangkan yang memilih emotional focused coping pada perempuan berusia 17 tahun.
43
4.3
Uji Normalitas
4.3.1 Hasil Uji Normalitas Uji normalitas untuk variabel-variabel penelitian ini adalah dengan menggunakan metode uji Kolmogorov-Smirnov, untuk mengetahui apakah variabel-variabel penelitian terdistribusi dengan normal atau tidak dengan melihat nilai signifikansi yang dihasilkan. Jika nilai signifikansi yang dihasilkan lebih besar dari nilai signifikansi 0,05 (>0,05) maka variabel tersebut dapat dikatakan berdistribusi normal dan sebaliknya jika nilai signifikansi yang dihasilkan lebih kecil dari nilai signifikansi 0,05 (<0,05) maka data tidak terdistribusi dengan normal. Berdasarkan hasil pengujian normalitas, diperoleh hasil bahwa untuk variabel persepsi pola asuh orang tua menghasilkan tingkat signifikansi sebesar 0,044 sedangkan untuk varibael perilaku coping menghasilkan tingkat signifikansi sebesar 0,660. Oleh karena itu kedua nilai tersebut berada di atas atau lebih besar dari 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa seluruh variabel-variabel dalam penelitian ini berdistribusi normal.
4.4
Hasil Uji Hipotesis Menguji apakah terdapat hubungan antara persepsi terhadap pola asuh orang tua dengan
perilaku coping pada remaja di SMK Harapan Jaya II Tangerang, peneliti melakukan uji hipotesis dengan menggunakan metode korelasi bivariat melalui SPSS versi 20.0 for windows.
44
4.5
Hubungan antar Variabel Hasil penelitian mengenai hubungan antara Persepsi terhadap Pola Asuh Orang Tua
dengan Perilaku Coping Pada Remaja, menunjukkan sebanyak 57 (95.0%) siswa yang memilih persepsi pola asuh Otoritatif. Dari 57 siswa yang cenderung pada pola asuh orang tua Otoritatif memiliki kecenderungan Problem Focused Coping. Terdapat sebanyak 3 (5.0%) siswa memilih persepsi pola asuh orang tua otoriter. Dari 3 siswa yang cenderung pada pola asuh orang tua otoriter memiliki kecenderungan Emotional Focused Coping. Untuk mengetahui ada atau tidaknya hubungan antara persepsi terhadap pola asuh orang tua dengan perilaku coping yaitu melakukan uji koefisiensi kontigensi. dapat dilihat bahwa tingkat signifikan sebesar 0,059 berarti p-value 0,000 > alpha 0,05, sehingga Ha ditolak, yang berarti tidak terdapat hubungan yang signifikan antara persepsi terhadap pola asuh orang tua dengan perilaku coping. Hal ini membuktikan bahwa pola asuh orang tua dengan perilaku coping tidak berhubungan. 4.6
Pembahasan Penelitian Dari hasil analisis yang dilakukan dengan menggunakan uji korelasi Chi-Square
diperoleh hasil adalah hipotesis Ha ditolak dan H0 di terima, dengan nilai koefisien korelasi sebesar 0,059 dengan taraf signifikansi sebesar 0,000 >(p < 0,05). Hal ini menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan anatara persepsi terhadap pola asuh orang tua dengan perilaku coping di SMK Harapan Jaya II Tangerang, karena hanya terdapat dua pola asuh yang muncul yaitu, pola asuh otoriter dan pola asuh otoritatif, sedangkan pola asuh permisf tidak muncul dalam penelitian yang dilakukan. Artinya persepsi terhadap pola asuh asuh yang
45
diberikan orang tuanya belum tentu mempengaruhi perilaku coping anak remaja dalam menyelesaikan masalah yang dialaminya.
46