BAB IV ANALISIS PERAN OKI TERHADAP UPAYA KEMERDEKAAN NEGARA PALESTINA
Dalam bab ini akan dibahas peran OKI dalam membantu Palestina untuk merdeka, beberapa langkah telah dilakukan OKI dalam pertemuan-pertemuan seperti KTT Luar Biasa, lobi terhadap Dewan Keamanan PBB dan dalam bab ini juga akan dijelaskan sudah seberapa jauh perjuangan OKI dalam membantu memerdekakan Palestina yang notabennya OKI adalah sekumpulan negara-negara Islam di dunia.
Seperti yang sudah dijelaskan di kerangka teori bahwaadanya interest negara-negara anggota OKI untuk mengumpulkan bersama sumber daya dunia Islam dalam mempromosikan kepentingan mereka dan mengkonsolidasikan segenap upaya negara tersebut untuk berbicara dalam satu bahasa yang sama guna memajukan perdamaian dan keamanan dunia muslim, termasuk didalamnya membantu Palestina memerdekakan diri, sesuai dengan tujuan dibentuknya. Untuk institusionalism nya sendiri medium karena perspektif neoliberalism menganggap bahwa dalam kerjasama antar negara harus memiliki keuntungan satu sama lain. Jadi dalam kerjasama yang diciptakan oleh negara-negara anggota OKI dalam membantu Palestina ini diupayakan OKI sendiri bisa mendapatkan pandangan dari dunia internasional bahwasanya dapat menyelesaikan konflik yang terjadi di Palestina dengan kemajuannya saat ini Palestina menjadi entitas pengamat tetap di
P a g e | 56
PBB. Dalam methateoritical orientation memandang bahwa kerjasama harus rasionalistik yaitu saling mendapatkan keuntungan antar negara, dan behavioral model ini adalah penerapan perspektif ini sendiri dengan jalan melobi negaranegara yang bisa membantu Palestina.
A. Upaya Organisasi Konferensi Islam Dalam Membantu Palestina Dalam berbagai pertemuan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menegaskan bahwa KTT Luar Biasa yang berlangsung sebagai respon terhadap permintaan Presiden Palestina Mahmud Abas yang mengangkat tema “United for a Just Solution” kali ini diharapkan akan menghasilkan resolusi yang akan memuat pernyataan dan komitmen politik negara anggota OKI dan Jakarta Declaration (Deklarasi Jakarta) yang memuat sejumlah rencana aksi penyelesaian isu Palestina dan Al-Quds Al-Syarif dengan
enam
isu
utama:
masalah
perbatasan,
pengungsi
Palestina,
sengketa Kota Yerusalem, permukiman ilegal, keamanan, dan akses air bersih.1 Pada KTT Luar Biasa kali ini ada beberapa langkah strategis yang bisa ditempuh oleh OKI.
Pertama, menyolidkan Negara-negara OKI dan meneguhkan Islam sebagai agama rahmatan lil’alamin. Dalam situasi konflik yang tak berkesudahan di kawasan Timur Tengah (termasuk di Palestina) dan fenomena Islamfobia dibeberapa negara Barat,negara-negara OKI perlu memperteguh konsolidasi sesame negara OKIdan memproklamirkan secara masif Islam yang damai secara
1
Abd.Rahman, Musthafa. 2002. Jejak-JJejak Juang Palestina. Jakarta: Kompas
P a g e | 57
damai pula.Bahwa umat Islam sejatinya dapat berdialog dan berdampingan secara damai dan terbuka dengan berbagai elemen kemanusiaan lintas latar belakang.2 Sehingga
perdamaian
global
pun
sejatinya
dapat
diwujudkan
secara bersama-sama dengan negara manapun di belahan bumi ini.
Kedua,
menegaskan
peran
OKI
dalam
menyelesaikan
konflik
Palestina, terutama dalam mengintervensi Israel. Mesti diakui bahwa Israel telah
melanggar
hukum
HAM
internasional
dan
berbagai
resolusi
Perserikatan Bagsa-Bangsa (PBB), karena telah menjajah Palestina yang seharusnya memiliki hak untuk merdeka dan menjalankan pemerintahanya secara bebas-aktif. Atas dasar itu, OKI mesti mendesak dan mendukung laporan Palestina kepada Mahkamah Pidana Internasional (Internastional Criminal Court, ICC) untuk melakukan penyidikan atas kejahatan perang dan kejahatan atas kemanusiaan yang dialukan Israel dan memperkuat kapasitas pemerintah dan rakyat Palestina di segala sektor (pendidikan, kesehatan, pemerintahan, infrastruktur dan lain-lain).
Ketiga, mendesak negara-negara Barat dan PBB agar bersikap tegas kepada Israel. Mesti diakui bahwa selama ini negara-negara Baratdan PBB kerap menghambat resolusi perdamaian. Merekasangat lambandan mandul dalam menyelesaikan konflik Palestina-Israel. Dengan hakvetonya, Amerika Serikat dengan begitu mudahnya mementahkan semua keputusan Dewan Keamanan dan
Kadir, Syamsudin. 2016. “Konflik Palestina dan Peran Strategis OKI (Catatan untuk KTT Luar Biasa OKI)”. Rada Cirebon, 7 Maret 2016. 2
P a g e | 58
Sidang Umum PBB. Bahkan negara Barat seperti Amerika Serikat dan Inggris turutmenopang dan memelihara konflik dengan mendukung dan menyumbang besar terhadap penyediaan persenjataan Israel dalam melancarkanagresinya selama puluhan
tahun.
Dalam
kondisi
demikian,
OKI
mesti
meyakinkan negara-negara Barat dan PBB bahwa sikap adil dan tegas adalah prinsip sekaligus kunci perdamaian sejati.3
Demikian
juga
dengan
Deklarasi
Universal
HAM
yang
menegaskan bahwa pengakuan dan penghormatan atas hak azasi manusia adalah dasar dari kemerdekaan, keadilan dan perdamaian dunia. Termasuk Statuta Roma yang mengatur tentang Mahkamah Pidana Internasional yang mengatur soal hukuman atas suatu negara atau kekuatan bersenjata terhadap negara atau masyarakat sipil.
Salah satu kemajuan signifikan peran OKI, dalam proses menuju kemerdekaan yang hakiki bagi Palestina adalah diakuinya Palestina sebagai salah satu negara anggota PBB melalui resolusi Sidang Umum PBB di New York pada 10 September 2015 silam. Suatu kemajuan yang seharusnya menambah optimisme OKI untuk berperan lebih maksimal hingga Palestina benar-benar merdeka. Di atas segalanya, perhelatan KTT Luar Biasa kali ini akanmenjadi salah satu pengujian paling akurat atas peran OKI dalam memperjuangkan Palestina sebagaimana mestinya. Dari peran
3
OKI terhadap upaya perjuangan Palestina, OKI bisa
Reydian, 2016. Kerja Sama Multilateral Organisasi Konferensi Islam (OKI). [online].(https://www.academia.edu/11380114/KERJA_SAMA_MULTILATERAL _ORGANISASI_KONFERENSI_ISLAM_OKI
P a g e | 59
melanjutkan perannya untuk melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan,perdamaian abadi dan keadilan sosial, termasuk memerdekakan Palestina dari jajahan Israel. Dan berbagai diplomasi dilakukan OKI untuk menyelesaikan dan mewujudkan cita-cita Palestina, melalui diplomasi Multi-track, diplomasi summit dan diplomasi minister.
1. Multi-track Diplomasi
Multi-track diplomasi adalah sebuah kerangka kerja konseptual untuk melihat proses perwujudan perdamaian internasional sebagai suatu sistem kehidupan dan sebagai refleksi dari beragam aktivitas yang dilakukan untuk berkontribusi dalam proses peacemaking dan peacebuilding di lingkup internasional. Semua komponen saling terkait seperti sebuah cobweb model, mulai dari kegiatan, individual, institusi, dan komunitas yang lantas saling bekerjasama untuk mencapai sebuah dunia dalam perdamaian.4 Dalam dinamikanya, multi-track yang berupa Government (One Track) dan Non-government (Two Track) berawal dari sebuah kesadaran bahwa interaksi formal, official, serta interaksi antarpemerintah dengan perwakilan yang ditugaskan oleh negara masing-masing bukanlah metode yang akan selamanya efektif dalam mencapai kerjasama internasional untuk menyelesaikan konflik ataupun menciptakan hubungan yang mutualistik.
4
McDonald, John W, 2012. The Institute for MultiTrack Diplomacy [online] 3 (2) Terdapat di : Journal of Conflictology http://journal-of-conflictology.uoc.edu
P a g e | 60
Gambar 1.1 Multi-track diplomasi
Sumber : Dr. Louise Diamond and Ambassador John McDonald, Multitrack Diplomacy, A System Approach to Peace 3th ed, Kumarian Press, Connectitut, thn 1996, hal. 15
Dari penjelasan tabel diatas, ada sembilan track dalam penjelasan diplomasi multitrack. Yang pertama adalah pemerintah, atau perwujudan perdamaian melalui diplomasi. Artinya pembuatan kebijakan dan pembangunan perdamaian dilakukan dengan proses diplomasi resmi melalui aspek-aspek formal dari pemerintah.5 Kelebihan dari track ini adalah keabsahan kebijakan yang tidak diragukan lagi sebab pemerintahan merupakan institusi formal dan pemerintah memegang peranan penting dalam sebuah negara, sehingga dapat dengan bebas menggunakan sumber daya, terutama demi mencapai kepentingan nasional. Sedangkan kekurangannya adalah pemerintah akan terkesan ekslusif dan bisa jadi rakyat merasa bahwa
5
Diamond, Louise and Mc.Donald, John (1996) Muti-track diplomacy: A system Approach to Peace-3rd ed. New York: Kumarian Press. Hal. 4
P a g e | 61
pemerintah tidak lagi merepresentasikan apa yang dibutuhkan oleh rakyat dalam suatu negara. Di samping itu kesempatan untuk menyalahgunakan kekuasaan pun terbuka lebar karena pemerintah sendirilah yang memiliki wewenang untuk menciptakan aturan-aturan, termasuk hukum.
Track kedua yaitu non-government atau orang yang profesional, mampu mewujudkan perdamaian melalui resolusi konflik. Ini menjadi kesempatan bagi para profesional non-governmental untuk menganalisa, mencegah, menyelesaikan, serta mengakomodasi konflik internasional dengan komunikasi, pemahaman, dan membangun hubungan baik dalam menghadapi masalah secara bersama-sama, oleh aktor-aktor bukan Negara.6 Kelebihannya yakni mampu mencari jalan alternatif dan improvisasi dalam pemecahan masalah namun tetap pada konteks permasalahan, serta dapat menangani aspek yang tidak terjangkau oleh pemerintah. Selain itu tentu saja proses penyelesaian masalah akan lebih terbuka dan membuat pihak yang terlibat merasa rileks. Kekurangannya yakni membutuhkan waktu yang lama untuk menyelesaikan masalah, sebab non-government tidak punya kewenangan dan mekanismenya bisa jadi kurang jelas. Selain itu resolusi konflik yang ditawarkan tidak selalu sah secara hukum.
Track ketiga, Bisnis atau perwujudan perdamaian melalui perdagangan. Bisnis dapat menjalankan peran actual dan potensial untuk membangun perdamaian melalui aspek ekonomi, persahabatan dan pemahaman internasional, saluran
6
Ibid. Hal.2-4
P a g e | 62
komunikasi informal, dan mendukung berbagai kegiatan perwujudan perdamaian.7 Kerjasama ekonomi antarnegara mampu menghindarkan dari konflik. Contohnya adalah bisnis pariwisata, dimana turis asing tentu saja akan tertarik untuk mengunjungi dan secara otomatis menghasilkan hubungan baik yang damai, bukan persengketaan. Kelebihannya, sektor perdagangan tentu akan semakin maju dan berkembang. Kekurangannya yakni adanya kesempatan untuk memanfaatkan kerjasama bisnis sebagai sarana meraup keuntungan pribadi dan kepentingan sendiri tanpa melihat pada alasan dasar dilakukannya hubungan kerjasama tersebut.
Track keempat, warga negara privat yang artinya mampu mewujudkan perdamaian melalui keterlibatan personal. Setiap individu warga negara akan berkontribusi dan turut serta dalam kegiatan pembangunan dan perdamaian. Hal ini bisa dilakukan dengan citizen diplomacy, program pertukaran, organisasi voluntary privat, adanya NGO dan berbagai kelompok kepentingan.8 Kelebihannya adalah adanya kebebasan untuk mengadakan kegiatan positif apapun dengan tujuan perdamaian tanpa adanya intervensi pemerintah. Kekurangannya adalah tentu saja cenderung lebih individualis dan subjektif dalam menyikapi sesuatu karena lebih menekankan pada sisi pribadi masyarakat, bukan dari hasil diskusi ataupun kesepakatan bersama.
Track kelima adalah penelitian atau pelatihan dan edukasi yakni perwujudan perdamaian melalui pembelajaran. Untuk ini, terdapat tiga kajian di dalamnya yaitu
7 8
Ibid. Hal. 4 Ibid.
P a g e | 63
penelitian yang berhubungan dengan institusi pendidikan (sekolah, universitas), think tanks (berbagai penelitian, analisis, dan program studi) dan pusat penelitian kelompok yang berkepentingan khusus. Dengan kata lain ini adalah sebuah program pelatihan yang menyediakan keahlian praktisioner seperti negosiasi, mediasi, resolusi konflik, serta fasilitas third-party yang terdiri dari edukasi (pendidikan formal dari TK hingga program Doktoral) yang mencakup beragam aspek global tentang studi lintas-budaya, studi tata dunia dan perdamaian, konflik analisis, serta manajemen dan resolusi.9 Kelebihannya ialah mendapat kemampuan untuk menghasilkan informasi dengan analaisis dan praktik penelitian sehingga lebih konkrit, dengan kata lain menghasilkan manusia-manusia yang kredibel dan berkualitas di berbagai aspek. Namun kelemahannya adalah adanya kesempatan untuk penyalahgunaan informasi yang dapat merugikan orang lain, serta dapat menjadi alat untuk melanggar hukum.
Track keenam adalah aktivisme atau perwujudan perdamaian melalui advokasi, dimana lebih menekankan pada aktivisme perdamaian dan environmental dalam hal disarmament, HAM, keadilan sosial dan ekonomi, serta advokasi terhadap kepentingan khusus mengenai kebijakan tertentu yang diambil pemerintah.10 Aktivisme tersebut dapat diwujudkan dengan bentuk protes, pendidikan, aturan, dukungan, pengawasan, pendidikan, serta advokasi itu sendiri. Kelebihannya adalah dapat menjadi suatu cara untuk mengkoreksi jalannya pemerintahan dan menentang berbagai ketidakadilan atau hal-hal yang melanggar
9
Ibid. Hal. 4 Ibid. Hal. 5
10
P a g e | 64
HAM. Kekurangannya yakni subyektifitas atau pandangan masing-masing individu terhadap suatu isu pada akhirnya mampu menciptakan konflik karena berbagai perbedaan yang mungkin juga tidak dapat ditolerir satu sama lain.
Track ketujuh, agama yang menggambarkan perwujudan perdamaian melalui praxis kepercayaan. Di sini dipelajari bagaimana suatu kepercayaan dan kegiatan yang berorientasi perdamaian oleh komunitas-komunitas spiritual dan religius, serta beberapa gerakan berbasis moral seperti pacifisme (percaya bahwa resolusi konflik dengan jalan damai adalah yang paling benar), sanctuary (sebagai tempat yang dianggap suci dan mampu melindungi seseorang), dan antikekerasan.11 Kelebihan track ini ialah sudut pandang agama mampu membuat kita menjunjung tinggi rasa untuk menciptakan perdamaian dan menentang hal-hal yang terkait dengan kekerasan, bahkan perang. Kekurangannya yaitu terletak pada pihak yang dianggap memiliki agama lebih tinggi (seperti uskup dan ulama), dimana mereka bisa saja menjadi pihak yang merasa paling benar dan pada akhirnya cenderung eksklusif, tidak lagi mengedepankan kepentingan bersama untuk mewujudkan perdamaian.
Track kedelapan adalah pendanaan atau perwujudan perdamaian melalui penyediaan aset. Hal ini berhubungan langsung dengan komunitas-komunitas funding yakni baik yayasan maupun filantropis individual yang mampu menyediakan dukungan finansial untuk berbagai kegiatan yang dilaksanakan oleh
11
Ibid. Hal. 5
P a g e | 65
jalur-jalur lain.12 Kelebihannya, terdapat kegiatan-kegiatan yang bertujuan perdamaian dan kebaikan dapat terus berjalan tanpa hambatan finansial, sedangkan kekurangannya yakni adanya peluang untuk menyalahgunakan bantuan finansial tersebut untuk hal-hal yang melenceng dari tujuan dan ideologi komunitas tersebut, termasuk melakukan kegiatan-kegiatan yang tidak baik.
Track kesembilan adalah komunikasi dan media sebagai wujud perdamaian melalui informasi. Semua orang berhak menyuarakan opininya melalui media cetak, radio, film, sistem elektronik, bahkan seni.13 Media tersebut dapat menjadi sarana edukasi, menganalisa suatu isu, serta mampu mengubah keadaan ketika opini publik telah terbentuk. Kelebihannya adalah masyarakat bisa mengakses informasi dengan cepat dan dapat mendukung berbagai upaya atau kegiatankegiatan yang berorientasi perdamaian dimanapun melalui media-media yang ada. Kekurangannya masih pada penyalahgunaan, yakni beberapa oknum dapat menyebarluaskan informasi yang tidak tepat dan mempengaruhi persepsi publik menjadi negative terhadap suatu isu, padahal informasi tersebut bertolak belakang dengan kenyataan. Selain itu, pemberontakan justru dapat terjadi sebab dengan mudahnya komunikasi dan akses media, maka akan mudah untuk mengumpulkan masa dan melakukan perlawanan terhadap sesuatu, bahkan yang mengarah pada sikap radikal, bukan kebaikan atau perdamaian.
12 13
Ibid. Hal. 5 Ibid.
P a g e | 66
Karena itulah Multi-track Diplomasi seharusnya dipandang sebagai suatu sistem yang menyeluruh dan untuk efektifitas dalam penggunaannya pun bergantung pada situasi dan permasalahan yang dihadapi, sehingga penyelesaian masalah melalui cara-cara alternatif dapat dilakukan meskipun hanya menggunakan beberapa track saja yang dianggap sesuai untuk menangani permasalahan tersebut.
Dari penjelasan diatas Organisasi Konferensi Islam sendiri dalam membantu kemerdekaan palestina termasuk dalam track 2 dimana Organisasi Internasional mampu mewujudkan perdamaian melalui resolusi konflik. Ini menjadi kesempatan bagi para profesional non-governmental untuk menganalisa, mencegah, menyelesaikan, serta mengakomodasi konflik internasional dengan komunikasi, pemahaman, dan membangun hubungan baik dalam menghadapi masalah secara bersama-sama. Implementasi dari multi-track diplomasi ini dapat dilihat dari penyelesaian konflik Israel-Palestina melalui diplomasi dan bantuan kerjasaama dalam mencari solusi-solusi yang diharapkan menemukan alternatif dan improvisasi tetapi tetap dalam konteks permasalahan yang terjadi khususnya di Palestina. Dimana organisasi internsional ini tidak hanya bekerjasama antar negara anggota melainkan juga adanya pengajuan bantuan kepada negara-negara lain selain negara anggota OKI.14
Intinya, konsep Multi-track Diplomasi dicetuskan ketika melihat pada kondisi nyata bahwa pemerintah tidak mungkin mampu menangani kompleksitas permasalahan di seluruh aspek. Sehingga ada kesempatan bagi pihak non-
14
http://m.antaranews.com/berita/548808/ktt-oki--perjuangan-indonesia-untuk –palestina
P a g e | 67
government untuk ikut andil dalam mewujudkan dan membangun perdamaian melalui berbagai cara alternatif. Masing-masing track saling berkaitan untuk tujuan perdamaian dan dirasa dapat digunakan dengan efektif dalam menghadapi suatu isu, meskipun masih terdapat kekurangan. Dengan Multi-track Diplomasi pun hal yang tidak mungkin bisa menjadi mungkin.
2. Summit Diplomasi
Summit diplomasi adalah jenis diplomasi konferensi digunakan oleh pemerintah internasional di mana kepala negara bertemu untuk tatap muka negosiasi.15 Pentingnya Summit Diplomacy dilandaskan pada pola ini memungkinkan berbagai jenis aktor untuk berinteraksi satu sama lain untuk memecahkan (atau setidaknya mencoba memecahkan) masalah-masalah global. Meskipun dikenal sebagai diplomasi baru, Menurut Dunn16 diplomasi ini dapat dilihat pada abad kelima Masehi. Summit Diplomasi merupakan praktek lama yang telah memperoleh dimensi baru dengan hadirnya globalisasi. Dalam kasus ini dibutuhkan pendekatan global yang keputusannya tidak hanya diambil dari pemerintahan saja namun juga aktor-aktor internasional lainnya. Implementasi diplomasi ini dari peran Organisasi Konferensi Islam dalam membantu mewujudkan kemerdekaan negara Palestina yang hakiki salah satunya yaitu adanya peran dari presiden Indonesia Joko Widodo dan presiden negara anggota OKI
15
Uslegal.com. n.d. Summit Diplomacy http://definitions.uslegal.com/s/summit-diplomacy/ 16
Law
&
Legal
Defintion.
Dunn, David H. 1996. Diplomacy at the Highest Level : The Evolution of International Summitry. BasingStoke: Palgrave Macmillan
P a g e | 68
lainnya, yang menggelar KTT-Luar Biasa OKI ke-5 di Jakarta, dimana Presiden Jokowi menjelaskan akan mendukung penuh perjuangan Palestina dan upaya kemerdekaan negara Palestina dengan cara-cara damai dan demokratis serta menghindari penggunaan kekerasan, sebab menurut Presiden Joko Widodo kekerasan akan melahirkan kekerasan yang lebih besar pula. Pertemuan KTT ini dihadiri oleh Presiden Palestina Mahmoud Abbas, Presiden Sudan Omar Hassan Ahmed Al-Bashir, Pangeran Yordania Pangeran Husein Bin Talal, Wakil Presiden Gambia Isatou Njie-Saidy, PM Libya Fayyes al-Sarraj, dan Sekjen OKI Iyad Ameen Madani.17
3. Minister Diplomasi
Minister diplomasi adalah langkah para kementrian luar negeri terutama kementerian luar negeri negara-negara anggota OKI untuk membahas dan menyelesaikan permasalahan yang ada di Palestina. Diplomasi ini dilakukan demi memperjuangkan kemerdekaan Negara Palestina. Beberapa aplikasi dari minister diplomasi ini antara lain pada Konferensi Tingkat Menteri (KTM) III OKI bulan February 1972, telah diadopsi piagam organisasi yang berisi tujuan OKI secara lebih lengkap.
Adanya kepentingan-kepentingan yang berbeda antar negara anggota OKI menyebabkan kurangnya
partisipasi
sebagaian negara anggota terhadap
permasalahan di Palestina dan kemerdekaan secara hakiki pun sulit untuk dicapai.
17
http:/ksp.go.id/presiden-jokowi-mengajak-negara-anggota-okiberkontribusi-dalampenyelesaian-masalah-palestina/
P a g e | 69
Dukungan negara anggota OKI sangatlah dibutuhkan oleh rakyat Palestina baik dukungan moral maupun logistik. Karena kebrutalan Israel merusak bangunanbangunan penting yang ada di Kota Suci Yerusalem serta terlalu banyak korban jiwa berjatuhan karena kekerasan fisik yang dilakukan oleh Israel terhadap rakyat Palestina. Organisasi Konferensi Islam yang tebentuk sebagai wadah penyelesaian konflik di Dunia Islam terutama di Palestina berupaya memperkuat solidaritas antar negara anggota dengan berbagai pertemuan KTT untuk menyelesaikan berbagai permasalahan di Palestina.
Konflik yang terjadi di Palestina adalah sebagai salah satu alasan terbentuknya OKI. Palestina mempunyai sejarah yang sangat menyedihkan dari tahun ke tahun yang menjadikan OKI harus segera menyelesaikan permasalahan yang terjadi pada Palestina dalam berbagai bidang, seperti bidang politik, ekonomi, sosial maupun ilmu pengetahuan. Lemahnya sistem politik di Palestina yang menyebabkan negara ini menjadi negara jajahan Israel yang cukup lama. Pentingnya memperkuat kerjasama antar negara anggota OKI dibidang politik yakni guna mempunyai kekuatan agar dapat melobi negara-negara yang memiliki power seperti AS yang kita ketahui selama ini adalah sekutu Israel, agar AS memahami situasi yang terjadi dan bisa menjadi jalan keluar bagi rakyat Palestina untuk mendapatkan kemerdekaan yang hakiki. Dalam berbagai KTM OKI pun sudah dibahas dan mengusulkan berbagai cara penyelesaian konflik. OKI beranggotakan negara-negara dengan latar belakang perekonomian yang beragam. OKI menjadi kekuatan besar dalam bidang perekonomian dilihat dari bergabungnya negara-negara penghasil minyak terbesar dunia serta beberapa
P a g e | 70
negara dengan sumberdaya alam melimpah.18 Sebagian besar negara-negara di Timur Tengah sebagai kawasan yang dianggap paling ‘seksi’ di dunia memegang peran besar dalam laju kerja OKI dalam menyelesaikan permasalahan di Palestina. Adapun dari sudut perjuangan umat-umat muslim di seluruh dunia yang menganggap bahwa penderitaan Palestina adalah penderitaan seluruh umat beragama. Negara yang mayoritas muslim pun turut andil dan ikut bergabung dalam Organisasi Konferensi Islam untuk membantu Palestina bebas dari belenggu Israel yang kejam. Melalui Organisasi Konferensi Islam, negara-negara yang mayoritas Muslim mengeluarkan pendapat dan solusi-solusi agar Palestina bisa bebas dan mendapatkan kemerdekaan yang diakui seluruh dunia. Umat Islam berkewajiban melakukan jihad membantu perjuangan rakyat Palestina karena persoalan Palestina adalah tanggungjawab bersama. dr Sarbini Abdul Murad, Ketua Presidium Medical Emergency Rescue Committee (MER-C) menjelaskan bahwa jihad bisa dilakukan dengan berbagai cara, antara lain menyumbang donasi dana bagi rakyat Palestina. Melalui dana tersebut, beberapa dana akan dialokasikan dalam bidang hukum, sosial dan ilmu pengetahuan. Seperti sekolah, rumah sakit, obat-obatan dan lainlain.
Aksi bersama Rakyat Palestina yaitu akan melawan setiap upaya zionis yahudi (Israel) yang bermaksud membagi kompleks Masjid Al-Aqsa antara Muslim dan Yahudi19. Tidak lepas dari umat muslim di seluruh dunia juga turut serta dalam
18
http://repository.umy.ac.id/bitstream/handle/123456789/4813/bab%20ii.pdf?sequence=2&isAllow ed=y 19 https://jurnalislam.com/petinggi-palestina-menyerukan-umat-islam-di-dunia-untuk-aksi-nyatadi-al-aqsa/
P a g e | 71
memerangi zionis Israel. Memberikan semangat dan dukungan kepada rakyat Palestina dalam memperjuangkan haknya dan kebebasan mendiami daerahnya yang dikuasai Israel. Berbagai dukungan telah diupayakan agar Palestina bisa sabar dan kuat menghadapi cobaan yang telah terjadi. Adanya penggalangan dana, dukungan moral, fisk, hukum dari negara-negara anggot OKI. Tidak sampai disini perjuangan rakyat Palestina dalam mewujudkan cita-cita yang terkubur lama. Adanya kerjasama antar negara anggota OKI dan negara diluar anggota OKI yang menetang diskriminasi radikal dari segala bentuk penjajahan. Ini juga bisa membuat agar jalan Palestina untuk merdeka bisa terwujud. Walaupun disini terkesan semua dukungan harus dikerahkan untuk Rakyat Palestina, tidak lepas kemungkinan bahwa setiap negara mempunyai masalah-masalahnya sendiri. Maka dari itu menjaga hubungan baik terhadap setiap negara anggota OKI itu sangat dibutuhkan, agar tidak timbul masalah baru dalam sistem keorganisasian yang dijalankan.
Dari beberapa diplomasi diatas keberhasilan yang signifikan dari peran Organisasi Konferensi Islam ini dalam membantu Palestina yaitu diplomasi MultiTrack karena melibatkan negara anggota OKI dan selain anggota. Dari Multi-Track diplomasi ini langkah negara anggota OKI dalam melobi negara-negara adikuasa yang memiliki power untuk menyelamatkan Palestina dari belenggu Israel, memberikan bantuan baik fisik maupun non-fisik. Sebagai bukti yaitu Seperti Indonesia yang mengakui kemerdekaan Palestina yang di proklamirkan pada 15 November 198820, dipimpin oleh Yasser Arafat di Aljazair yaitu sebagai negara
20
http://m.antaranews.com/berita/548808/ktt-oki--perjuangan-indonesia-untuk –palestina
P a g e | 72
berdaulat berbentuk republik parlementer dengan ibukota negara berada di Al Quds Al Sharif, Yerusalem Timur. Adanya bantuan kemanusiaan dari Negara Perancis melalui jalur laut dengan kapal “Dignite al Karama”.21 Sebelumnya kapal-kapal yang berlayar untuk memberikan bantuan kemanusiaan kepada Palestina tidak bisa menerobos blokade angkatan laut Israel di Gaza. Namun kali ini berhasil melewatinya karena melalui keberangkatan dari pelabuhan lain karena menghindari pencegatan oleh pengawal pantai Yunani. Dan salah satu kemajuan dari peran OKI adalah adanya kedutaan besar Indonesia di Palestina pada Oktober 1989 22 setelah pengakuan Indonesia atas kemerdekaan Palestina pada tahun 1988 yang menjadikan Palestina semakin kuat. Dengan demikian Palestina dapat dibantu dalam permasalahan keuangan, ditengah-tengah sanksi ekonomi yang diberlakukan oleh Israel.
B. Konsep Diplomasi Negara Anggota Organisasi Konferensi Islam dalam Membantu Palestina Dari tiga penjelasan diplomasi diatas disini akan dibahas Konsep diplomasi negara anggota OKI yaitu Indonesia dalam membantu Palestin agar bisa mendapatkan kedaulatan secara utuh, karna negara anggota OKI yang paling konsisten dalam membantu Palestina adalah Indonesia.. Disini Indonesia aktif dalam memprakarsai dan menjadi tuan rumah bagi diselenggaraknnya konferensi Asia Afrika di Bandung. Konferensi ini bertujuan sebagai wadah konsolidasi bagi negara-negara Asia dan Afrika untuk bersatu dalam memperjuangkan kesejahteraan
21 22
https://www.google.co.id/amp/www.voaindonesia.com/amp/95184.html. https://id.wikipedia.org/wiki/Hubungan_Indonesia_dengan_Palestina
P a g e | 73
dan gerakan anti-kolonialisme serta mendukung negara yang belum memperoleh kemerdekaan, termasuk Palestina. Dilaksanakannya Asian Games 1962. Diamana pada
tahun
1962
Indonesia
menjadi
penyelengara
Asian
Games, Indonesia menunjukkan solidaritasnya dalam mendukung Palestina dengan menolak memberikan visa bagi atlet Israel untuk ikut berpartisipasi. Membentuk Gerakan Non-Blok (GNB). GNB Pada Maret 2011 Indonesia menjadi penyelenggara Pertemuan Tingkat Menteri Ke-16 GNB di Bali. Pada momen ini Indonesia bersama negara anggota memperkuat komitmen dalam mendukung kemerdekaan Palestina. Indonesia mengusulkan penggalangan suara bagi penerimaan Palestina menjadi anggota penuh PBB. GNB kemudianmelakukan penggalangan suara terhadap pengakuan Palestina sebagai anggota PBB dan Palestina memperoleh dukungan dari 112 negara.
Pertemuan KTT Organisasi Kerja Sama Islam (OKI). Yang membahas isu Palestina merupakan agenda utama OKI. Pada September 2011 Sidang Majelis Umum PBB ke-66 digelar di New York, yang membahas penyelesaian isu Palestina dan Israel. Disela-sela proses sidang, pertemuan OKI diselenggarakan dan Indonesia mengajak negara-negara OKI dan masyarakat internasional untuk mendukung Palestina masuk sebagai anggota PBB ke- 194. Pada 28 September 2012 pertemuan yang sama kembali di gelar di Markas PBB, New York, dan Indonesia kembali mengajak anggota OKI untuk serius memperjuangkan peningkatan status Palestina di PBB.23 Pada tahun 2007-2008 Indonesia menjabat 23
Indonesia Terus Perjuangkan Nasib Palestina di PBB Bersama OKI.
P a g e | 74
sebagai anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB. Indonesia selalu mendorong agar DK PBB mengeluarkan keputusan terkait masalah Palestina, termasuk dalam bentuk presidential statement (PRST) maupun resolusi.24 Kemudian adanya peran Indonesia yang tergabung dalam kerja sama regional New Asian African Strategic Partnership (NAASP). Indonesia telah menggagas NAASP Ministerial Conference on Capacity Building for Palestine, di Jakarta, tanggal 14-15 Juli 2008. Indonesia menyampaikan komitmen untuk mendukung berdirinya negara Palestina yang merdeka dan berdaulat, bukan saja secara politis melainkan juga melalui kerja sama teknis berupa pembangunan kapasitas bagi 1000 warga Palestina. Program ini telah berjalan sejak 2008 hingga 2013. Adanya bantuan Finansial dan Pembangunan Rumah Sakit di Gaza. Indonesia juga telah menyampaikan bantuan finansial terhadap Palestina, termasuk dalam bentuk pledge pada Paris Donor Conference 2007 dan selama Krisis Gaza 2008-2009, yang masing-masing berjumlah USD 1 Juta. Selain itu, KBRI Kairo telah menyerahkan bantuan kemanusiaan untuk rakyat Palestina di Jalur Gaza Januari 2011, berupa peralatan medis senilai USD 83.325,21 yang berasal dari Komite Indonesia untuk Solidaritas Palestina (KISPA). Indonesia juga mengalokasikan dana sejumlah Rp 20 Miliar untuk membangun Indonesia Cardiac Center di Rumah Sakit Al-Shifa, Gaza. Melalui Medical Emergency Rescue Committee (MER-C) lembaga kemanusiaan berbasis di Jakarta, rakyat Indonseia
mendirikan
Rumah
Sakit
Indonesia
di
atas
tanah wakaf pemerintah Palestina.
24
Viva. Diakses dari
P a g e | 75