ARTIKEL PENELITIAN
PENINGKATAN MINAT DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V PADA TEMA BANGGA SEBAGAI BANGSAINDONESIA MELALUI MODEL ARIAS DI SD NEGERI 15 LOLONG PADANG
Oleh: OKI DIKA GURA NPM.1010013411124
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS BUNG HATTA PADANG 2015
1
HALAMAN PERSETUJUAN ARTIKEL PENELITIAN
PENINGKATAN MINAT DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V PADA TEMA BANGGA SEBAGAI BANGSAINDONESIA MELALUI MODEL ARIAS DI SD NEGERI 15 LOLONG PADANG
Disusun Oleh: OKI DIKA GURA NPM.1010013411124 Telah Disetujui Oleh Dosen Pembimbing Skripsi Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Sebagai Syarat Mengeluarkan Nilai Tugas Akhir Skripsi Padang, Pembimbing I
Dra. Pebriyenni, M.Si
Februari 2015
Pembimbing II
Erwinsyah Satria, ST, M.Si, M.Pd
2
PENINGKATAN MINAT DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V PADA TEMA BANGGA SEBAGAI BANGSA INDONESIA MELALUI MODEL ARIAS DI SD NEGERI 15 LOLONG PADANG Oki Dika Gura1, Pebriyenni2, Erwinsyah Satria1 1 Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar 2 Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta E-mail:
[email protected]
The background of this research is the lack of student interest, marked lack of interest in asking questions and discussion groups that have an impact on learning outcomes. This study aims to encourage and increase student learning outcomes and is a class action with students 25 people. Data were obtained through observation sheets teacher activities and interest in learning, students' interest questionnaire, test sheet, the affective domain of research instruments. Mean score of observation interest to ask questions in the first cycle of 30%, an increase of 74% cycle II. Mean score observation discussion group on the first cycle was 42%, an increase of 80% cycle II. Average interest questionnaire first cycle reaches 54.17%, an increase of 75% cycle II. The results of the level of understanding of cognitive learning first cycle there are 12 students completed reached 48%, an increase of 80% with 20 students in the second cycle. The ability of students affective response rates first cycle, there are 16 students completed 15 students aspects of cooperation and discipline aspect to the percentage 41% increase in cycle II 78%, 23 students and 24 students aspects of cooperation aspects of the discipline. Based on the study concluded that the interest and student learning outcomes in thematic learning Elementary School fifth grade 15 wailed theme proud of being Indonesian 5 can be improved through the model ARIAS. Keywords: Model ARIAS, Interests, Learning Outcomes, Thematic PENDAHULUAN
fotografi, slide dan film, audio dan video tape. Fasilitas dan perlengkapan, terdiri dari
Pembelajaran adalah suatu kombinasi
ruang kelas dan perlengkapan audio visual,
yang tersusun dari unsur-unsur manusiawi, material,
fasilitas,
perlengkapan,
juga komputer. Prosedur, meliputi jadwal
dan
dan metode penyampaian informasi, praktek,
prosedur yang saling mempengaruhi untuk
ujian dan sebagainya. Pada Kurikulum 2013,
mencapai tujuan pembelajaran. Manusia
di Sekolah Dasar (SD) tidak dikenal lagi
terlibat dalam sistem pengajaran yang terdiri
adanya
dari siswa, guru, dan tenaga lainnya, misalnya
tenaga
laboratorium,
bidang
studi,
semuanya
sudah
terintegrasi pada tema, yang dikenal dengan
material,
sebutan
meliputi buku-buku, papan tulis, dan kapur, 1
tematik.
Pembelajaran
tematik
adalah pembelajaran yang mengaitkan tema
pada tema 5, subtema 1 dan 2 dengan
dalam beberapa mata pelajaran sehingga
model ARIAS di SD Negeri 15 Lolong.
dapat memberikan pengalaman bermakna
b. Peningkatan kemampuan siswa kelas V
kepada peserta didik.
dalam
memahami
dan
merespon
pembelajaran tematik pada Tema 5,
Rumusan masalah dalam penelitian
subtema 1 dan 2 dengan model ARIAS
ini yaitu:
di SD Negeri 15 Lolong .
a. Bagaimanakah peningkatan minat siswa
Hasil penelitian diharapkan dapat
kelas V dalam mengajukan pertanyaan
bermanfaat langsung bagi siswa, guru dan
pada pembelajaran tematik pada tema 5,
sekolah yaitu:
subtema 1 dan 2 dengan model ARIAS
Belajar adalah suatu proses aktivitas
di SD Negeri 15 Lolong?
yang dilakukan seseorang dengan sengaja
b. Bagaimanakah peningkatan minat siswa
dalam keadaan sadar untuk memperoleh
kelas V dalam berdiskusi kelompok
suatu konsep, pemahaman, atau pengetahuan
pada pembelajaran tematik pada tema 5,
baru sehingga memungkinkan seseorang
subtema 1 dan 2 dengan model ARIAS
terjadinya perubahan perilaku yang relatif
di SD Negeri 15 Lolong?
tetap baik dalam berpikir, merasa, maupun
c. Bagaimanakah peningkatan kemampuan
dalam bertindak (Susanto, 2013:4)
siswa kelas V dalam memahami pada pembelajaran tematik pada Tema 5,
Kemendikbud (2013:16) menyatakan:
subtema 1 dan 2 dengan model ARIAS
Pembelajaran Tematik Terpadu (PTP)
di SD Negeri 15 Lolong ?
atau
d. Bagaimanakah peningkatan kemampuan
Integrated
Thematic
Instruction
dikembangkan pertama kali pada awal Tahun
siswa kelas V dalam merespon pada
1970-an. Belakangan PTP
pembelajaran tematik pada Tema 5,
sebagai salah satu model pembelajaran yang
subtema 1 dan 2 dengan model ARIAS
efektif
di SD Negeri 15 Lolong ?
menyentuh secara terpadu dimensi emosi,
Penelitian
ini
bertujuan
untuk
karena
mampu
ini diyakini
mewadahi
dan
fisik, dan akademik peserta didik di dalam
mendeskripsikan:
kelas atau di lingkungan sekolah.
a. Peningkatan minat siswa kelas V dalam
Model pembelajaran adalah seluruh
mengajukan pertanyaan dan berdiskusi
rangkaian
kelompok dalam pembelajaran tematik
meliputi segala aspek sebelum sedang dan
penyajian
materi
ajar
yang
sesudah pembelajaran yang dilakukan guru 2
serta segala fasilitas yang terkait yang digunakan
secara
langsung
a.
Assurance
atautidak
Komponen
pertama
model
adalah
assurance
langsung dalam proses belajar mengajar
pembelajaran
(Istarani, 2012:1)
(percaya diri) yang berhubungan dengan
Amri
(2011:67-68)
sikap percaya, yakin akan berhasil atau yang
menyatakan,
berhubungan dengan harapan untuk berhasil
Model pembelajaran ARIAS merupakan
(Keller dalam Amri, 2011:71).
modifikasi dari model ARCS (Attention, Relevance,
Condifidence,
ARIAS
Satisfation),
b.
Relevanse
dikembangkan oleh Keller dan Koop sebagai
Berhubungan
dengan
kehidupan
jawaban pertanyaaan bagaimana merancang
siswa baik berupa pengalaman sekarang
pembelajaran yang dapat mempengaruhi
yang
motivasi siswa berprestasi dan hasil belajar
berhubungan
siswa. Model pembelajaran ini menarik
sekarang atau yang akan datang (Keller
karena dikembangkan atas dasar-dasar teori
dalam Amri, 2011:73).
belajar
dan
pengalaman
nyata
para
c.
instruktur. Namun demikian pada model
telah
dengan
maupun
yang
kebutuhan
karir
Interest Amri
pembelajaran ARCS ini tidak ada evaluasi
dimiliki
(2011:74-75)
menyatakan,
interest berhubungan dengan minat/perha-
(assesment) padahal evaluasi merupakan
tian siswa.
komponen yang tidak dapat dipisahkan d.
dalam pembelajaran. Evaluasi dilaksanakan
Asessment
untuk mengetahui sampai sejauh mana
Beberapa cara yang dapat digunakan
kemajuan yang dicapai atau hasil belajar
untuk melaksanakan evaluasi antara lain
yang diperoleh siswa. Mengingat pentingnya
adalah:
evaluasi, maka model pembelajaran ARCS
1) Mengadakan evaluasi dan
ini
dimodifikasi
komponen
dengan
evaluasi
umpan balik terhadap kinerja siswa.
menambahkan pada
2) Memberikan evaluasi yang objektif dan
model
adil serta segera menginformasikan hasil
pembelajaran tersebut.
evaluasi kepada siswa.
Model pembelajaran ARIAS mem-
3) Memberi kesempatan kepada siswa
punyai 5 komponen yang merupakan satu kesatuan
dalam
kegiatan
memberi
mengadakan
pembelajaran
evaluasi
terhadap
diri
sendiri.
sekaligus menjadi langkah-langkah model
4) Memberi kesempatan kepada siswa
ARIAS, adapun komponen tersebut adalah:
mengadakan evaluasi terhadap teman. 3
e.
memperoleh
Satisfaction Keller menyatakan berdasarkan teori
sesuatu
bentuk
perubahan
perilaku yang relatif menetap.
kebanggaan, rasa puas dapat timbul dari dalam diri siswa itu sendiri yang disebut kebanggaan
intrinsik
dimana
Metodologi Penelitian
individu
Jenis
penelitian
yang
digunakan
adalah
penelitian
merasa puas dan bangga telah berhasil
dalam
mengerjakan,
mendapat
tindakan kelas (classroom action research).
sesuatu. Kebanggan dan rasa puas ini juga
Penelitian tindakan kelas menurut Arikunto,
dapat timbul dari luar individu, yaitu dari
dkk
orang lain atau lingkungan yang disebut
dilakukan oleh guru di dalam kelasnya
kebanggan ekstrinsik (Keller dan Kopp
sendiri melalui refleksi diri, dengan tujuan
dalam Amri, 2011:77).
untuk memperbaiki kinerjanya sebagai guru,
mencapai,
atau
(2010:3)
sehingga
Minat adalah suatu kondisi yang
bangsa Indonesia.
dilihat itu mempuyai hubungan dengan
kecenderungan
jiwa
seseorang
menjadi
2014/2015 dengan tema bangga sebagai
membangkit minatnya sejauh apa yang
minat
siswa
Nopember 2014, semester I tahun ajaran
yang dilihat seseorang barang tentu akan
bahwa
belajar
yang
Pahlawan, Padang Utara, pada tanggal 17-29
kebutuhan sendiri. Oleh karena itu, apa saja
menunjukkan
hasil
penelitian
15 Lolong di belakang Taman Makam
dengan keinginan-keinginan atau kebutuhan-
Hal
adalah
Penelitian ini dilakukan di SD Negeri
atau arti sementara situasi yang dihubungkan
sendiri.
ini
meningkat.
terjadi apabila seseorang melihat ciri-ciri
kepentingannya
penelitian
ini
Subjek dalam penelitian ini adalah
merupakan
siswa kelas V SD Negeri 15 Lolong, yang
terhadap
berjumlah 25 orang, terdiri dari 7 orang
sesuatu objek, biasanya disertai perasaan
siswa
senang, karena itu merasa ada kepentingan
perempuan
laki-laki
dan
18
orang
siswa
dengan sesuatu itu (Sadirman dalam Susanto, Indikator keberhasilan dalam proses
2012:57)
pembelajaran diukur dengan menggunakan Susanto (2013:5) menyatakan secara
Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) dan
sederhana, yang dimaksud hasil belajar siswa
indikator minat siswa. KKM kelas V adalah
adalah kemampuan yang diperoleh anak
70, skor persentase indikator keberhasilan
setelah melalui kegiatan belajar. Karena
belajar siswa yaitu:
belajar itu sendiri merupakan suatu proses
1.
dari
seseoarang
yang
berusaha
untuk 4
Minat
siswa
dalam
mengajukan
pertanyaan meningkat dari 20% menjadi
Tabel 2. Angket Minat Siswa pada Siklus I
70%. 2.
Minat
siswa
dalam
Pertanyaan
berdiskusi
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 Rata-rata
meningkat dari 28% menjadi 78%. 3.
Kemampuan siswa dalam memahami pembelajaran
meningkat
dari
28%
menjadi 78%. 4.
Kemampuan siswa dalam merespon pembelajaran
meningkat
dari
24%
menjadi 74%.
Tabel 1: Data Hasil Observasi Minat Siswa dalam Pembelajaran dengan Menggunakan Model ARIAS pada Siklus I PerteMuan 1 2 3 4 5 6 Rerata Persentase
1 Jumlah 3 5 8 9 12 11
Rata-rata persentase
2 % 12 20 32 36 48 44
Jumlah 6 7 9 11 13 16
32%
Siswa menjawab pertanyaan 17 4 4 5 4 21 9 20 23 6 21 6 11,66 46,64%
Tabel 3: Ketuntasan Hasil Belajar Ranah Kognitif siklus I
% 24 28 36 44 52 62
Uraian Jumlah siswa
Nilai
Target
yang 25
-
yang 12
-
yang 13
-
mengikuti tes Jumlah siswa tuntas tes
41%
Jumlah siswa tidak tuntas tes
Keterangan:
Rata-rata nilai tes
60
1. Minat mengajukan pertanyaan.
Persentase ketuntasan 48%
2. Minat berdiskusi kelompok.
tes
5
78%
Tabel 4. Ketuntasan Ranah Afektif pada Siklus I Kerjasama
hasil belajar yang diinginkan. Persentase tersebut dapat dilihat dari siswa yang tuntas belajar masih di bawah 78% yaitu hanya
Disiplin
48% dengan rata-rata nilai 60. Siswa yang
Pertemuan 1 2 3 4 5 6 Rata-rata Persentase per aspek Rata-rata persentase
Jum lah 6 9 10 12 13 16
Jum lah 4 7 8 11 13 15
% 24 36 40 48 52 64
%
tuntas dalam pembelajaran hanya 12 orang
16 28 32 44 52 60
dari 25 orang siswa yang mengikuti tes. Dari aspek ketuntasan ranah afektif siswa terdapat 43,66 % siswa yang bekerja sama dan 38,66% siswa yang disiplin dengan rata-rata persentase 41,66%. Mencermati hal
43,66
38,66
di atas dapat dikatakan bahwa ketuntasan ranah afektif siswa masih tergolong rendah
41,16%
dan belum mencapai target yang telah ditentukan pada indikator yaitu 74%
Indikator minat siswa yaitu siswa mengajukan sementara
pertanyaan
adalah:
(1)
Guru
harus
lebih
banyak
menggunakan media, baik itu media gambar
pertanyaan siswa adalah 70%. Dari hal
maupun teks bacaan. (2) Pada waktu
tersebut dapat dikatakan minat mengajukan
pelaksanaan diskusi kelompok guru harus
pertanyaan siswa pada siklus I masih rendah,
mengontrol siswa dengan cara berkeliling
hal ini disebabkan dalam pembelajaran, rasa
kelas dan melihat kenerja siswa, agar tidak
ingin
yang
menimbulkan pertanyaan-pertanyaan tentang
menyebabkan siswa tersebut tidak berani
soal dan aturan berdiskusi kelompok, guru
bertanya
bertanya.
harus menjelaskan aturan berdiskusi dengan
Sementara itu minat diskusi kelompok masih
jelas kepada siswa, memebri nasehat dengan
kurang dan belum mencapai target yang
motivasi kepada siswa yang ribut dan tidak
telah ditentukan. Hal ini terlihat pada
aktif saat diskusi kelompok. (3) Guru harus
persentase aspek berdiskusi siswa, terdapat
lebih
41% siswa yang aktif dari 78% indikator
memberikan penguatan atau pujian agar
minat berdiskusi siswa yang ditentukan.
siswa lebih termotivasi dan semangat dalam
siswa
atau
minat
32%,
mengajukan
tau
indikator
terdapat
Solusi dari permasalahan di atas
masih
takut
rendah
dalam
kognitif
pada
siklus
I,
siswadengan
cara
pembelajaran sehingga siswa tidak takut dan
Melihat analisis tes hasil belajar siswa ranah
memotivasi
ragu-ragu untuk bertanya dan berdiskusi,
dapat
disimpulkan bahwa belum mencapai target 6
Tabel 5: Data Hasil Observasi Minat Siswa dalam Pembelajaran dengan Menggunakan Model ARIAS pada Siklus 2
Tabel 7: Ketuntasa Hasil Belajar Ranah Kognitif siklus 2 Uraian
Nilai
Jumlah siswa PerteMuan 1 2 3 4 5 6 Rerata Persentase Keterangan:
1 jumlah 13 14 17 19 23 24
2 % 52 56 68 76 92 96
jumlah 17 18 20 21 23 23
73,33%
yang
mengikuti tes % 68 72 80 84 92 92
Jumlah siswa
yang
tuntas tes Jumlah siswa
25
-
20
-
5
-
yang
tidak tuntas tes Rata-rata nilai tes
80
Persentase
81,33%
Target
80%
78%
Tabel 8. Ketuntasan Ranah Afektif pada Siklus II
1. Minat mengajukan pertanyaan. 2. Minat berdiskusi kelompok.
Kerjasama Pertemuan
Tabel 6. Angket Minat Siswa pada Siklus 2 Pertanyaan
Siswa menjawab pertanyaan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 Rata-rata Rata-rata Persentase
25 10 2 23 5 25 25 9 1 25 24 25 16,58 66,32%
Disiplin
Jmlh 1 2 3 4 5 6 Rerata persentase per aspek Rata-rata Persentase
%
14 16 17 20 22 23
Jmlh
56 64 68 80 88 92
17 19 18 21 24 24
% 68 76 72 84 96 96 82 %
74,66% 78,33%
Berdasarkan Tabel 1 dan 5 dapat disimpulkan
bahwa
rata-rata
persentase
minat berdiskusi kelompok siswa pada siklus I sebanyak 41% dan meningkat sebanyak 40,32%
menjadi
81,32%.
Dilihat
dari
indikator minat berdiskusi kelompok yang 7
ditetapkan, yaitu 78%, maka dapat kita
Penerapan
model
pembelajaran
katakan minat siswa dalam mengajukan
ARIAS ini juga mempunyai kelemahan yang
pertanyaan pada penelitian ini sudah dapat
memerlukan waktu yang cukup lama karena
kita katakan tuntas.
guru harus bisa membagi waktu, tenaga, pemikiran, peralatan dan keterampilan dari
Berdasarkan Tabel 2 dan 6 terlihat
seorang pengajar karena model ini memiliki
peningkatan angket dari siklus satu mencapai
komponen-komponen dalam pembelajaran.
46,64% meningkat sebanyak 19,68% di
Berdasarkan hasil analisis data dan juga
siklus 2 menjadi 66,32%.
refleksi persiklus dapat disimpulkan bahwa Berdasarkan tabel 3 dan 7 dapat dilihat
dengan menggunakan model ARIAS, dapat
Pada siklus I, rata-rata persentase ketuntasan
meningkatkan minat dan hasil belajar siswa
belajar siswa ranah kognitif siswa mencapai
kelas V pada tema bangga sebagai bangsa
48% dengan rata-rata nilai 60 Sedangkan
Indonesia melalui model ARIAS di SD
pada siklus II, persentase ketuntasan belajar
Negeri 15 Lolong Padang.
siswa ranah kognitif mencapai 80% dengan
Secara keseluruhan penerapan model ARIAS
rata-rata nilai 80.
ini
tidak
ada
masalah,
begitu
juga
pengambilan data yang dilakukan oleh
Berdasarkan tabel 4 dan 6 dapat
observer. Namun terdapat kelemahan dalam
dilihat Pada siklus I, rata-rata persentase
melaksanakan model ARIAS ini dalam
ketuntasan belajar siswa ranah afektif siswa
penerapannya,
mencapai 41%. Sedangkan pada siklus II
yang
mana
dalam
mengajukan pertanyaan siswa cenderung
mencapai 78%.
ragu-ragu dan harus diberi motivasi dan Dari hasil analisis dan pembahasan
reward
agar
siswa
bisa
aktif.
Dalam
maka hipotesis tindakan dapat diterima. Hal
berdiskusi
ini terbukti telah terjadi peningkatan dari
bingung, hal ini dikarenakan siswa kurang
minat siswa, aktivitas guru serta hasil belajar
memperhatikan penjelasan dari guru sebelum
pada ulangan harian siswa siklus I ke siklus
pengisian lembar diskusi siswa dan dalam
II. Oleh karena itu penelitian tindakan kelas
mengerjakan tes siswa suka berlomba-lomba
dengan judul “Peningkatan Minat dan Hasil
untuk cepat selesai tanpa memikir dahulu
Belajar Siswa Kelas V pada Tema 5 Bangga
jawabannya.
kelompok
siswa
cenderung
Sebagai Bangsa Indonesia dengan Model ARIAS
Dari pembahasan yang dijelaskan,
di SD Negeri 15 Lolong” sudah
maka dapat diambil kesimpulan bahwa
dikatakan berhasil. Dengan demikian dapat
melalui model pembelajaran ARIAS dapat
disimpulkan bahwa hipotesis diterima. 8
ditingkatkan minat dan hasil belajar siswa
siklus II sebanyak 37,18% menjadii 78%,
kelas V pada tema 5, subtema 1 dan 2 di
yang mana terdapat 23 orang siswa yang
SDN 15 Lolong Kota Padang. Hal ini terlihat
menonjol pada aspek kerjasama dan 24
dari peningkatan indikator keberhasilan dari
orang siswa yang menonjol pada aspek
siklus I ke siklus II.
disiplin.
1. Persentase
minat
siswa
dalam
Daftar Pustaka
mengajukan pertanyaan pada sikus I
Amri, Sofan, dkk. 2011. Strategi Pembelajaran Sekolah Terpadu. Jakarta: Prestasi Pustaka Publisher.
sebesar 32% meningkat sebanyak 41,33% menjadi 73,32% pada siklus II.
Arikunto, Suharsimi, dkk. 2010. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Rineka Cipta.
2. Persentase minat berdiskusi kelompok siswa pada sikus sebesar I sebesar 41% meningkat sebanyak 40,32%
menjadi
Kemendikbud. 2014. Materi Pelatihan Guru Implementasi Kurikulum 2013 Tahun 2014. Jakarta: Kemendikbud
81,32% pada siklus II. 3. Persentase
kemampuan
siswa
dalam
Susanto, Ahmad. 2013. Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jakarta: Karisma Putra Utama.
memahami pembelajaran pada siklus I mencapai 48%, terdapat 12 orang siswa yang tuntas dari 25 siswa yang mengikuti tes,
dengan rata-rata nilai tes 60
meningkat sebanyak 32% menjadi 80% pada siklus II, yang mana terdapat 20 orang yang tuntas dari 25 orang siswa yang mengikuti tes dengan rata-rata nilai 80 4. Persentase
kemampuan
siswa
dalam
merespon pembelajaran pada siklus I terdapat 16 orang siswa yang menonjol pada aspek kerjasama dan 15 orang yang menonjol pada aspek disiplin dengan persentase nilai 41,16% meningkat pada
9