BAB IV ANALISIS PENERAPAN CARD SORT METHODE DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA DAN MENULIS ALQURAN DI TPQ SYAFA’ATUL MUTTAQIEN KRANJI KEDUNGWUNI
Dari penelitian yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya maka, penulis secara garis besar menguraikan tentang analisis penerapan card sort methode pada santri di TPQ Syafa’atul Muttaqien Kranji Kedungwuni dan analisis implikasi keberhasilan penerapan card sort methode dalam pembelajaran membaca dan menulis Alquran di TPQ Syafa’atul Muttaqien Kranji Kedungwuni. Analisis tersebut antara lain sebagai berikut. A. Analisis Penerapan Card Sort Methode pada Santri di TPQ Syafa’atul Muttaqien Kranji Kedungwuni Pada hakikatnya proses belajar-mengajar adalah proses komunikasi. Kegiatan belajar mengajar di kelas merupakan suatu dunia komunikasi tersendiri antara guru dan siswa saling bertukar pikiran untuk mengembangkan ide dan pengertian.1Pembelajaran merupakan suatu proses perubahan dalam kemampuan sikap atau perilaku peserta didik yang relatif permanen sebagai akibat dari pengalaman atau pelatihan. Namun, di dalam suatu pembelajaran seringkali terdapat aktifitas belajar peserta didik yang kurang lancar ketika mengikuti proses kegiatan belajar mengajar di kelasnya, karena setiap individu itu tidak ada yang sama. Untuk itu, diperlukan metode pembelajaran dalam 1
H. Asnawir dan M. Basyiruddin Usman, Media Pembelajaran (Jakarta: Ciputat Pers, 2002), hlm. 13.
60
61
proses belajar-mengajar. Metode merupakan bagian dari komponen pelajaran yang menduduki posisi penting selain tujuan, guru, peserta didik, media, lingkungan, dan evaluasi. Penggunaan metode dalam proses belajar-mengajar diharapkan dapat membuat pengajaran lebih konkret, jelas dan membuat siswa lebih termotivasi dalam kegiatan pembelajaran. Apalagi penggunaan metode disesuaikan dengan tujuan pembelajaran, seperti penggunaan card sort methode dalam rangka meningkatkan kemampuan membaca Alquran pada anak. Kaitannya dengan hal tersebut, mengenai penggunaan card sort methode yang penulis bahas, khususnya untuk jilid 6 TPQ Syafa’atul Muttaqien Kranji Kedungwuni tentunya sangat tepat dan efektif. Sebab, berdasarkan penelitian yang telah penulis lakukan dengan observasi dan wawancara kepada informan mendapatkan informasi seperti yang dijelaskan dalam bab III, dan adapun analisis yang lebih jelasnya sebagai berikut. 1. Pemahaman Card Sort Methode Card Sort bisa disebut sortir kartu yaitu pemilihan kartu. Metode ini merupakan kegiatan kolaboratif yang bisa digunakan untuk mengajarkan konsep, karakteristik, klasifikasi, fakta, tentang objek atau mereviu informasi. Gerakan fisik yang dominan dalam strategi ini dapat membantu mendinamiskan kelas yang jenuh dan bosan, sehingga siswa akan lebih semangat dalam menerima pelajaran. kelas yang dihadapi. Dari hasil penelitian yang penulis lakukan maka, penulis dapat menganalisis bahwa sebagian besar ustaz/ustazah yang telah penulis
62
wawancarai sudah paham akan gambaran card sort methode, yang dapat dilihat dari cara ustaz/ustazah mengungkapkan tentang gambaran card sort methode yang mereka pahami dan untuk apa card sort tersebut ada dalam pembelajarannya. Seperti yang diungkapkan oleh ustaz Rifda bahwa card sort methode merupakan merupakan proses belajar mengajar dengan menggunakan media kartu huruf yang didalamnya terdapat lafadz potongan ayat Alquran atau hukum bacaan tajwid, biasanya kartu tersebut berbentuk persegi dengan ukuran tertentu yang dibuat oleh guru untuk membantu dalam proses pembelajaran agar siswa menjadi lebih mudah dalam menerima materi yang disampaikan. Di lapangan penulis juga melihat bahwa ustaz/ustazah mampu menggunakan berbagai macam variasi metode dalam pengajarannya melalui card
sort
sehingga
menunjang
keberhasilan
dalam
penyampaian
pembelajaran. Variasi yang digunakan dalam pembelajaran dengan card sort methode diantaranya yaitu dengan menunjukkan satu kartu yang di dalamnya terdapat potongan ayat dalam Alquran, kemudian meminta santri untuk menjawab terdapat hukum bacaan apa dalam potongan ayat tersebut. Hal itu dilakukan oleh ustazah Indah Izzuna. Berbeda lagi dengan yang dilakukan oleh ustaz Rifda Ujza beliau menggunakan cara menjodohkan yaitu ada dua macam kartu, yang pertama adalah kartu-kartu yang bertuliskan lafadz potongan ayat Alquran, dan yang kedua adalah kartukartu yang bertuliskan tentang hukum bacaan tajwid. Kartu yang pertama ditempel di papan tulis kemudian anak diberi tugas untuk mencari pasangan
63
yang tepat tentang hukum bacaan tajwid yang terdapat dalam lafadz potongan ayat Alquran tersebut kemudian menempelkannya pada pasangan masing-masing. 2. Respon para Santri terhadap Card Sort Methode Beberapa kelebihan dari card sort methode diantaranya: a. Menyenangkan: card sort methode dalam penggunaannya bisa melalui permainan. Misalnya siswa secara berlomba-lomba mencari satu kartu yang bertuliskan huruf tertentu yang disimpan secara acak, dengan cara berlari siswa berlomba untuk mencari sesuai perintah. Selain mengasah kemampuan kognitif juga melatih ketangkasan. b. Mendinamisir kelas yang membosankan: dengan menggunakan card sort methode melaui cara permainan siswa tidak akan merasa bosan dan jenuh. Pembelajaran akan terasa lebih menyenangkan, siswa merasa mereka seperti sedang bermain karena pada dasarnya anak-anak lebih suka bermain dari pada belajar. c. Siswa menjadi aktif: metode card sort mengajak untuk aktif, karena dalam metode ini siswa ikut terlibat semuanya. Biasanya dalam satu kelas hanya ada beberapa siswa yang aktif dan yang lainnya hanya pasif melihat saja. Dengan menggunakan metode ini maka semua siswa akan ikut terlibat sehingga pembelajaran akan lebih komunikatif. Santri jilid 6 di TPQ Syafa’atul Muttaqien Kranji Kedungwuni sangat antusias dan gembira dengan adanya card sort methode dalam pembelajaran di TPQ. Sebelum menggunakan card sort methode yang digunakan adalah
64
metode ceramah. Dalam penyampaian materi hukum bacaan nun sukun dan mim sukun dalam ilmu tajwid dengan metode ceramah mendapat respon pasif dari santri yaitu, sebagian besar santri terlihat bosan dan kurang tertarik untuk mempelajari materi yang disampaikan. Namun, ketika ustaz/ustazah menerangkan menggunakan card sort methode dalam pembelajaran hukum bacaan nun sukun dan mim sukun dalam ilmu tajwid penulis melihat adanya perubahan. Hampir semua siswa aktif dan tertarik dengan media dan metode yang diterapkan oleh ustaz/ustazah. 3. Cara Penerapan Card Sort Methode di TPQ Syafa’atul Muttaqien Kranji Kedungwuni Card sort methode dapat dilakukan dengan cara make a match (mencari pasangan). Langkah-langkah yang dapat dilakukan dengan make a match ini yaitu sebagai berikut: a. Guru menyiapkan beberapa kartu yang berisi beberapa konsep atau topik yang cocok untuk sesi reviu, sebaiknya satu bagian kartu soal dan bagian lainnya kartu jawaban. b. Setiap peserta didik mendapat satu buah kartu. c. Setiap peserta didik memikirkan jawaban atas soal dari kartu yang dipegang. d. Setiap peserta didik mencari pasangan yang mempunyai kartu yang cocok dengan kartunya (soal jawaban).
65
e. Setiap peserta didik yang dapat mencocokkan kartunya sebelum batas waktu diberi poin. f. Setelah satu babak, kartu dikocok lagi agar setiap peserta didik mendapat kartu yang berbeda dari sebelumnya.2 Berdasarkan penelitian yang telah penulis lakukan dengan observasi dan wawancara kepada ustaz/ustazah dapat dianalisis bahwa card sort methode memunyai cara tersendiri dalam penerapannya kepada para santri yaitu, dengan menggunakan cara yang paling sederhana sampai dengan menggunakan permainan yang mengasyikkan baik secara individu maupun kelompok. Pembelajaran dengan card sort methode secara sederhana yaitu, menunjukkan satu kartu yang di dalamnya terdapat potongan ayat dalam Alquran, kemudian meminta santri untuk menjawab terdapat hukum bacaan apa dalam potongan ayat tersebut. Atau jika penerapannya menggunakan permainan caranya yaitu dengan meletakkan kartu-kartu tersebut di dalam sebuah kotak secara acak, lalu siapkan santri yang akan berlomba misalnya tiga orang yang berdiri sejajar, kemudian guru memberikan perintah, misalnya cari bacaan “idghom bighunnah”. Ada pula yang menggunakan cara make a match atau menjodohkan seperti yang dijelaskan oleh Nanang Hanafiah dan Cucu Suhana yaitu, ada dua macam kartu, yang pertama adalah kartu-kartu yang bertuliskan lafadz potongan ayat Alquran, dan yang kedua adalah kartu-kartu yang bertuliskan tentang hukum bacaan tajwid. 2
Nanang Hanafiah dan Cucu Suhana, Konsep Strategi Pembelajaran (Bandung: Refika Aditama, 2012), hlm. 46.
66
Kartu yang pertama ditempel di papan tulis kemudian anak diberi tugas untuk mencari pasangan yang tepat tentang hukum bacaan tajwid yang terdapat dalam lafadz potongan ayat Alquran tersebut kemudian menempelkannya pada pasangan masing-masing. 4. Langkah-langkah yang Digunakan dalam Pembelajaran melalui Card Sort Methode Langkah-langkah yang digunakan dalam pembelajaran melalui card sort methode diantaranya adalah sebagai berikut: a. Mempersiapkan diri yaitu, guru harus dapat menguasai bahan pembelajaran
dengan
baik,
juga
memiliki
keterampilan
untuk
menggunakan media tersebut. Guru dapat berlatih dahulu di rumah sebelum langsung berhadapan dengan siswa. b. Mempersiapkan card sort yaitu, sebelum memulai pembelajaran guru harus memastikan bahwa jumlah kartu huruf cukup, cek urutannya apakah sudah benar, dan perlu atau tidaknya media lain utuk membantu. c. Mempersiapkan tempat yaitu, hal ini berkaitan dengan posisi guru sebagai penyaji pesan pembelajaran, sudah tepatkah berada di tengahtengah siswa, apakah ruangannya sudah tertata dengan baik, namun yang terpenting adalah semua siswa dapat melihat isi kartu huruf dengan jelas dari semua arah. d. Mempersiapkan siswa yaitu, sebaiknya siswa ditata dengan baik, misalnya ditata dengan duduk melingkar dihadapan guru, perhatikan siswa agar memperoleh pandangan secara memadai. Cara duduk secara
67
melingkar untuk memastikan semua siswadapat melihat sajian dengan baik, berbeda dengan berjejer ke belakang, mungkin saja ada siswa yang tidak dapat melihat ke depan karena terhalang teman yang lainnya, atau terlalu jauh sehingga tidak jelas. Dari data penelitian dan observasi yang diperoleh penulis dapat dianalisis bahwa, langkah-langkah yang digunakan dalam pembelajaran melalui card sort methode di TPQ Syafa’atul Muttaqien yang pertama mempersiapkan diri, ustazah/ustazah di rumah sudah berlatih dan mempersiapkan materi apa yang akan disampaikan dalam pembelajaran pada hari itu serta ustazah/ustazah juga telah menguasai materi yang akan disampaikan sehingga jika santri ada santri yang mengajukan pertanyaan tentang materi yang belum mereka pahami ustaz/ustazah dapat memberikan penjelasan yang lebih konkrit dan lengkap. Kedua, mempersiapkan card sort, para ustaz/ustazah sebelum mengajar telah membuat card sort tersebut di rumah sehingga ketika pembelajaran akan dimulai
kartu-kartu
tersebut
telah
siap
untuk
dipakai.
Ketiga,
mempersiapkan tempat, ustaz/ustazah telah menata tempat untuk pembelajaran dengan sedemikian rupa sehingga pada saat pembelajaran berlangsung santri merasa nyaman dengan posisi mereka sehingga dari sudut manapun pandangan santri dapat terjangkau dan melihat jelas ke arah ustaz/ustazah tanpa terhalang oleh temannya. Dan keempat, mempersiapkan siswa, ustazah/ustazah menata siswa dengan baik yaitu santri dibagi dalam beberapa kelompok dan diberi jarak antara satu
68
kelompok dengan kelompok lain sehingga pada saat pembelajaran menggunakan permainan yang mengharuskan adanya kompetisi antar kelompok saat berlomba mencari kartu yang diperintah oleh ustaz/ustazah santri tidak akan saling bertabrakan satu sama lain.
Jika semua hal
tersebut terpenuhi tidak akan ada kendala yang besar dalam proses pembelajarannya. 5. Teknik Penilaian dan Evaluasi Pembelajaran Mengenai cara mengevaluasi pembelajaran melalui card sort methode dapat dianalisis bahwa, cara ustaz/ustazah melakukan evaluasi tidak serumit yang penulis bayangkan sebelumnya. Evaluasi yang dilakukan cukup mudah yaitu, hanya dengan tes sederhana setiap anak di tes satu persatu dengan cara ustaz/ustazah menunjukkan sebuah kartu yang di dalamnya terdapat potongan ayat Alquran kemudian si anak diminta untuk membaca potongan ayat tersebut sesuai dengan kaidah ilmu tajwid dan menyebutkan terdapat hukum bacaan apa dalam potongan ayat tersebut. 6. Manfaat Penggunaan Card Sort Methode dalam Proses Pembelajaran di TPQ Syafa’atul Muttaqien Kelebihan dari card sort methode diantaranya yaitu: mudah dibawa kemana-mana, praktis, mudah diingat, menyenangkan, mendinamisir kelas yang membosankan, dan siswa menjadi aktif. Sejauh ini yang penulis amati mengenai penggunaan card sort methode di TPQ Syafa’atul Muttaqien banyak sekali manfaat yang dapat diambil dari penggunaan metode tersebut, seperti yang sudah dijelaskan oleh para guru di TPQ Syafa’atul Muttaqien
69
bahwa dengan menggunakan card sort anak jadi dapat mengingat, membaca, menghafal, dan bahkan dapat menulis huruf hijaiyah dengan baik dan benar. Card sort juga menjadikan kegiatan pembelajaran aktif, jelas dan menjadikan anak lebih cepat tahu tentang materi ilmu tajwid yang disampaikan.
B. Analisis Implikasi Keberhasilan Penerapan Card Sort Methode dalam Pembelajaran Membaca dan Menulis Alquran di TPQ Syafa’atul Muttaqien Kranji Kedungwuni Berdasarkan hasil penelitian yang telah penulis lakukan dengan cara wawancara dan observasi maka, dapat dianalisi bahwa ada peningkatan kemampuan dalam membaca Alquran pada santri, yang mana sebelum menggunakan card sort methode santri masih perlu dibimbing dan dituntun oleh ustaz/ustazah tiap membaca dan melafadzkan ayat Alquran. Disamping itu, ketika dalam proses pembelajaran yang tadinya hanya menggunakan metode ceramah santri kurang antusias, melamun, berbicara sendiri, kurang bersemangat, pasif, dan bahkan ada yang mengantuk. Namun, setelah ustaz/ustazah menggunakan card sort methode dalam pembelajarannya, santri jadi dapat membaca dan memahami tiap hukum bacaan yang terdapat dalam ayat Alquran sehingga dapat membaca Alquran dengan baik dan benar sesuai dengan kaidah ilmu tajwid. ustaz/ustazah juga tidak terlalu banyak menuntun dan membimbingnya lagi. Selain itu, dalam proses pembelajaran di kelas santri juga menjadi lebih antusias, senang,
70
gembira, aktif, dan kompetitif. Santri belajar sambil bermain sehingga mereka tidak merasa jenuh dan bosan. Suasana kelas berubah menjadi lebih hidup dan menyenangkan. Peningkatan kemampuan juga dapat dilihat dari indikator yang dibuat oleh para ustaz dan ustazah sebagai berikut: 1. Santri sangat antusias dalam mengikuti pembelajaran, beberapa indikator pencapaiannya adalah: menunjukkan rasa ingin tahu yang tinggi, tampak bersemangat dalam mengerjakan tugas-tugas, dan berusaha mengerjakan semua tugas dalam waktu yang ditentukan. 2. Keceriaan, beberapa pencapaiannya adalah: tampak gembira dan senang selama mengikuti pembelajaran, roman muka tampak berseri-seri dalam mengerjakan tugas-tugas. 3. Kreativitas, beberapa pencapaiannya adalah: langsung memanipulasi alat peraga untuk memahami suatu konsep atau sifat, mengajukan pertanyaan kepada ustaz jika belum jelas, dapat mengerjakan tugas-tugas yang diberikan dengan tepat waktu. Dari hasil penelitian juga dapat diketahui beberapa faktor penghambat dan pendukung penerapan card sort methode dalam pembelajaran membaca dan menulis Alquran di TPQ Syafa’atul Muttaqien Kranji Kedungwuni. Faktor-faktor tersebut diantaranya:
71
1. Faktor Penghambat Dalam penerapan card sort methode faktor utama yang menjadi penghambat adalah usia peserta didik. Dalam pembelajaran usia peserta didik sangat berpengaruh terhadap keberhasilan penggunaan metode. Sedangkan pembelajaran di TPQ terkadang dalam satu kelas usia peserta didik bervariatif sehingga dalam penyampaian metode yang digunakan terkadang ada santri yang tidak paham. Untuk menghindari hal tersebut sebaiknya guru lebih menekankan pada aspek komunikasi dari segi bahasa penyampaian atau, siswa dibagi menjadi 2 kelompok berdasarkan usia dan kemampuan dalam menangkap materi yang disampaikan. Siswa yang sudah memahami materi diberi tugas dahulu sedangkan sebagian siswa yang belum memahami materi yang disampaikan diberi penjelasan lebih spesifik sampai siswa tersebut benar-benar memahami materi yang disampaikan. Kemudian seluruh siswa dijadadikan satu kembali dan penggunaan card sort methode bisa diterapkan. 2. Faktor pendukung a. Perhatian kepala sekolah Perhatian kepala sekolah sangatlah penting dalam kemajuan prestasi belajar santri di sekolah. Dalam hal ini kepala sekolah hendaknya memberikan perhatian kepada para guru agar guru dalam mengajar lebih berkualitas.
72
b. Siswa Tingkat kecerdasan siswa juga sangat mendukung dalam penggunaan card sort methode dalam pembelajaran. Semakin cerdas siswa maka semakin mudah guru dalam menerangkan materi serta menjelaskan penggunaan metode pembelajaran. c. Buku panduan Buku panduan dibutuhkan siswa dalam pembelajaran karena dengan adanya buku panduan akan mempermudah santri dalam belajar. d. Guru Guru juga sangat berpengaruh dalam keberhasilan suatu pembelajaran oleh karenanya guru haruslah tenaga yang terdidik dan terlatih agar dalam pembelajaran dapat tercapai tujuan yang diharapkan.