PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA SISWA KELAS V MELALUI STRATEGI CARD SORT DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SDN 21 GANTUNGCIRI KABUPATEN SOLOK Annisa Chairina1, Gusnetti2, Syofiani2 Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar 2 Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta E-mail:
[email protected] 1
Abstract This research is motivated by the lack of reading skills of students in learning Indonesian especially fifth grade at SDN 21 Hanging Feature Solok . The purpose of this study was to describe the increase in reading specific to the skills of students in learning to read through the strategy Card Sort in Class V SDN 21 Hanging Feature Solok . This research is Classroom Action Research ( CAR). The subjects were 21 fifth grade students of SDN Hanging characteristic , which has 21 students . The research instrument used is the observation sheet student learning activities and teacher observation sheet activities , and achievement test . Based on the results of this research is the average percentage of the activity of learning to read is 50 % in the first cycle increased to 76.19 % in the second cycle . Implementation process of learning to read 59.53 % in the first cycle increased to 80.95 % in the second cycle . The results of the learning skills of reading 52.37 in the first cycle increased to 76.19 in the second cycle . From the results of this study concluded that learning Indonesian through Card Sort strategies can improve the reading skills of students in grade 21 Hanging Feature SDN Solok . Based on the research results , it is suggested that teachers can menerapkanstrategi Card Sort with both learning Indonesian in accordance with the material being taught .
Keywords : Indonesian , Card Sort strategies , reading skills yaitu: mendengar, PENDAHULUAN
membaca, dan menulis. Keempat
Ruanglingkup pembelajaran
Bahasa
Indonesia
mencakup komponen kemampuan berbahasa
dan
bersastrayang
meliputi
berbicara,
kemampuan 4
aspek,
keterampilan
berbahasa
tersebut
merupakan satu kesatuan yang tidak dapat tetapi
dipisahkan hanya
satu
dapat
samalain, dibedakan.
1
Keterampilan yang satu bergantung
dalam teks bacaan tidak bertahan
pada keterampilan yang lainnya.
lama; (3)
Seseorang dapat berbicara karena ia
oleh siswa kurang sesuai dengan isi
mampu menyimak, atau terampil
teks bacaan; (4) hanya beberapa
membaca dan menulis. Demikian
siswa
pula seorang terampil menulis, kalau
pertanyaan yang diberikan oleh guru.
ia terampil menyimak, berbicara dan
Salah satu penyebab dari gejala-
membaca.
gejala
Pembelajaran
menulis
kesimpulan yang dibuat
yang
di
aktif
atas
menjawab
adalah
dalam
merupakan salah satu komponen
memberikan pembelajaran membaca
yang
dalam
guru lebih banyak berpedoman pada
mencapai tujuan pengajaran Bahasa
buku teks, sehingga pembelajaran
Indonesia
tersebut membosankan bagi siswa.
turut
menentukan
di
Sekolah
Dasar.
Terutama dalam usaha menjadikan
Rendahnya
ketrampilan
siswa SD yang memiliki kemampuan
membaca juga terlihatdarihasil ujian
atau
mid semester I siswa kelas V SDN
keterampilan
berbahasa
Indonesia yang baik dan benar. Berdasarkan
21
pengamatan
pada tanggal 10 Desember 2012 di SDN 21 Gantung Ciri Kabupaten Solok,
dalam
pembelajaran
pelaksanakan
membaca
intensif,
guru belum menggunakan strategi membaca yang efektif. Kondisi ini terlihat
dari
gejala-gejala
yang
Gantung
Ciri
Solok.Mayoritas mencapai
Kabupaten
siswa
belum
kriteriaketuntasan
minimum (KKM) 70. Dari 21 orang siswa kelas V, 7 orang mendapat nilai ≥ 70 dan 14 orang mendapat nilai < 70, dapat dilihat pada tabel 1 berikut: Tabel 1: Nilai Ujian MidSemester I
tampak di lapangan, antara lain: (1) ketika
diberikan
pertanyaan
mengenai teks bacaan, siswa tidak dapat menjawab pertanyaan yang diberikan
oleh
guru;
(2)
informasiyang didapat oleh siswa
Ujian
Nilai Bahasa
Pencapai
Mid
Indonesia
an KKM
Seme Terti
Ren
Ra
Ni
NI
sterI
dah
ta-
lai
LA
rat
≥
I
nggi
2
a
84
34
70
<7
pengembangan ilmu pengetahuan,
0
teknologi
dan
seni,
(4)
Sarana
65,
7
14
penyebarluasan pemakaian Bahasa
10
or
Ora
Indonesia yang baik dan benar sesuai
an
ng
dengan
konteks
untuk
berbagai
keperluan dan berbagai masalah, (5)
g Sumber: Wawancara dengan guru
Sarana pengembangan kemampuan
kelas V SDN 21Gantung Ciri.
intelektual (penalaran)
Berdasarkan
Menurut
permasalahan
Kemp
(dalam
yang ditemukan di kelas V SDN
Sanjaya,
21Gantung
tertarik
pembelajaran adalah suatu kegiatan
melakukan penelitian tindakan kelas
yang harus dikerjakan guru dan
yang
”Peningkatkan
siswa agar tujuan pembelajaran dapat
KeterampilanMembaca Siswa kelas
dicapai secara efektif dan efisien.
V melalui Strategi Card Sort dalam
Dick and Carey (dalam Sanjaya,
Pembelajaran Bahasa Indonesia di
2007:126)
SDN 21 Gantung Ciri Kabupaten
strategi
Solok”.
suatu
Ciri,peneliti
berjudul
2007:126)
menyebutkan
pembelajaran set
Strategi
materi
bahwa
itu
dan
adalah prosedur
pembelajaran yang digunakan secara Menurut Depdiknas (dalam Resmini
dkk,
2006:35)
mata
bersama-sama untuk menimbulkan hasil belajar siswa.
pelajaran bahasa Indonesia di SD bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut: (1) Sarana pembinaan kesatuan dan persatuan
bangsa,
peningkatan
(2)
pengetahuan
Sarana dan
keterampilan berbahasa Indonesia dalam
rangka
pelestarian
dan
pengembangan budaya, (3) Sarana peningkatan
pengetahuan
dan
Card strategi
sort
dari
yang dan
kartu/menyortir
suatu
pembelajaran
(activelearning) memilah
adalah
aktif berarti
memilih kartu,
card
sortmerupakan kegiatan kolaboratif yang
bisa
digunakan
untuk
mengajarkan konsep, penggolongan sifat, fakta tentang suatu objek, atau mengulangi informasi. Card sort
3
lebih mengutamakan gerakan fisik yang
dapat
membantu
Adapun
langkah-langkah
untuk
Strategi Card Sort menurut Sabri
memberi energi kepada kelas yang
(2005:134) mengemukakan beberapa
telah
langkah-langkah strategi Card Sort
letih/kurangbersemangat
(Silberman, 2007: 157).
sebagai berikut: (1) Setiap siswa
Card sort mengunakan kartu
diberi potongan kertas yang diberi
yang berisi kategori-kategori dapat
informasi atau contoh yang tercakup
berupa
fakta
dalam satu atau lebih kategori, (2)
tentang suatu objek, dan contoh-
Mintalah siswa untuk bergerak dan
contoh sesuai dengan materi yang
berkelilingdidalam
akan diajarkan dimana ukuran kartu
menemukan kartu dengan kategori
tidak ditentukan, dalam penelitian ini
yang
sama
(anda
dapat
peneliti menggunakan kartu dengan
mengumumkan
kategori
tersebut
ukuran ± 6 x 9 cm karena untuk
sebelumnya atau membiarkan siswa
memudahkan dalam pengocokan dan
menemukan
kertas yang berwarna agar menarik
dengan
minat siswa.
samadimintamempresentasikan
informasi,
konsep,
Strategi Card Sort, dengan
kategori
kelas
sendiri),
untuk
(3)
Siswa
kategori
yang
masing-masing
didepan
menggunakan media kartu dalam
kelas, (4) Seiring dengan presentasi
praktek
dari
pembelajaran,
akan
tiap-tiap
kategori
tersebut,
membantu siswa dalam memahami
berikan poin-poin penting terkait
pelajaran
materi pembelajaran.
motivasi pembelajaran,
dan
menumbuhkan
mereka sebab
dalam dalam
METODE PENELITIAN Jenis
penelitian
yang
penerapan Strategi Card Sort, guru
digunakanadalah
hanya berperan sebagai fasilitator,
tindakan kelas (classroom action
yang memfasilitasi siswanya dalam
research).Secara etimologis, ada
pembelajaran,
siswa
tiga istilah yang berhubungan
belajar secara aktif dengan fasilitas
dengan PTK, yakni penelitian,
dan arahan dari guru.
tindakan, dan kelas (Sanjaya,
sementara
2007:24-26).Penelitian
penelitian
ini
4
dilaksanakandi SDN 21 Gantung
untuk
Ciri Kabupaten Solok.Pemilihan
selama 1 bulan. Pelaksanaan
lokasi
tindakan
ini
berdasarkan
pada
pertimbangan sebagai berikut:
penelitian
yang
direncanakan
a. Sekolah bersedia menerima pembaharuan, terutama dalam proses pembelajaran. b. Berdasarkan pengamatan peneliti, pembelajaran Bahasa Indonesia di sekolah itu belum menggunakan Strategi Card Sort. c. Lingkungan dan kondisi sekolah mendukung. Subjek penelitian ini adalah siswa kelasV SDN 21 Gantung Ciri Kabupaten Solok, yang berjumlah 21 orang siswa terdiri dari 8 orang laki-laki dan 13 orang perempuan. Adapun yang terlibat dalam penelitian ini adalah
dilaksanakan
beberapa
dilakukan
terdiri
dari
Satu
siklus
siklus.
terdiri dari dua kali pertemuan. Hari Senin 23 September 2013 dan hari Kamis 26 September 2013. Dan siklus II pada hari Senin 7 Oktober 2013 dan hari Rabu 9 Oktober 2013. Penelitian
dilakukan
dengan
mengacu pada disainArikunto, dkk (2010:16) yang terdiri dari empat
komponen
perencanaan,
yaitu:
pelaksanaan
tindakan, observasi/pengamatan dan refleksi.Indikatorkaberhasilan
a. Penulis sebagai peneliti dan praktisi pada kelas V SDN21 Gantung Ciri Kabupaten Solok. b. Dua orang pengamat, yaitu guru kelas V (Elfi Nurdin) dan teman sejawat (Dina Imelda). Penelitian
ini
dalam dapat
proses
pembelajaran
diukur
dengan
menggunakan kriteriaketuntasan minimal pelajaran
(KKM) bahasa
pada
mata
Indonesia
adalah 70, indikator yang akan diamati adalah Hasil ketrampilan
dilaksanakan pada semester I
membaca
pada tahun ajaran 2013/2014 di
Teknik pengumpulan data yang
SDN 21 Gantung Ciri Kabupaten
digunakan sebagai berikut:
mencapai
75%.
Solok. Waktu yang dibutuhkan
5
1. Pengumpulan data berupa lembar observasi Hasil pengumpulan data yang diperoleh dengan caramemberikan tanda cek list (√) pada lembar observasi yang diisi oleh observer. 2. Pengumpulan hasil tes Data
data
yang
penelitian
1. Lembar Observasi Observasi dilakukan terhadap siswa dan guru. yang
dilakukan
terhadap siswa yaitu ketika pembelajaran
berlangsung
yang dapat memberikan data
dianalisis
tentang aktivitas belajar siswa
perhitungan
dalam proses pembelajaran.
persentase.Data diperoleh
hasil belajar sebagai berikut:
dalam ini
dengan
penelitian
berupa lembar observasi dan tes
Observasi
berupa
dikumpulkan
Instrumen
yang
dari
hasil
tes
Observasi
yang
terhadap
siswa
dilakukan secara
tertulis. Setelah data yang
individu.Lembar
diperoleh
diisi oleh obsever setiap kali
dilakukan
pengolahan
data
sebagai
dilakukan
observasi
action.
Lembar
berikut:
observasi ini digunakan untuk
a. Siswa dikatakan tuntas belajar jika siswa telah menguasai 65% dari materi yang telah diuji b. Siswa dikatakan tuntas jika 85% siswa telah menguasai materi 65% dari materi yang diajarkan Dimana pada
mengumpulkan
penelitian
ini
menggunakan
peneliti hasil
tes
ulangan harian siswa untuk melihat
peningkatan
siklus pertama.
pada
berkaitan belajar
data
dengan
aktivitas
siswa
dalam
pembelajaran Lembar memuat
observasi
indikator-indikator
yang mencerminkan aktivitas belajar
siswa
dalam
pembelajaran
bahasa
Indonesia
dengan
menggunakan strategi Card Sort.
Indikator-indikator
aktivitas
membaca
siswa
6
yang akan di observasi dapat dilihat pada lembar observasi. 2. Tes Hasil Belajar Tes yang diberikan kepada siswa berbentuk tes objektif dan essay.Materi tes berhubungan kompetensi dituntut
dengan dasar
yang
dalam
materi
tersebut.Tes diberikan kepada siswa setelah selesai satu siklus
penelitian.Hal
ini
Indi Pertemuan ke kato 1 2 r Ju % Ju % ml ml ah ah 9 42, 12 57, A 18 14 % % 11 52, 14 66, B 38 67 % % 8 38, 14 66, C 06 67 % % Juml 21 21 ah orang orang
Ratarata persen tase 50%
59,53 % 52,37 %
Sisw a
berarti setelah masing-masing
siswa dalam pembelajaran dapat
siklus dilaksanakan diikuti
dilihat pada tabel 2:
dengan pemberian tes hasil
Tabel 2 : Hasil pengamatan ketrampilan membaca siswa kelas V melalui strategi card sort dalam pembelajaran bahasa Indonesia di SDN 21 Gantung Ciri Kabupaten Solok pada siklus I
belajar. HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Hasil Penelitian a. Deskripsi
Kegiatan
Pembelajaran Siklus I (1) Data Hasil Observasi Ketrampilan membaca siswa pada pembelajaran bahasa Indonesia Data hasil observasi ini diperoleh
melalui
lembar
observasi ketrampilan membaca siswa,
dan
digunakan
untuk
melihat proses dan perkembangan membaca selama pembelajaran berlangsung.
Hasil
analisis
terhadap ketrampilan membaca
Keterangan: Aktivitas pembelajaran membaca (A) Proses pelaksanaan pembelajaran membaca (B) Hasil keterampilan pembelajaran membaca (C)
7
Berdasarkan tabel 2 dapat
pada pertemuan II. Hal ini
dijelaskan persentase membaca siswa
disebabkan
pada bagian yang di amati sebagai
belum memahami paragraf
berikut:
yang dibacanya.
(a) Persentase rata-rata aktivitas
karena
siswa
Dengan demikian, dapat
membaca siswa adalah 50%.
disimpulkan
Dari 21 orang siswa, hanya 9
keseluruhan indikator ketrampilan
orang
membaca siswa yang di amati
yang
aktivitas
melakukan
membaca
pada
masih
bahwa
berada
secara
dalam
kategori
pertemuan I dan 12 orang
sedikit dan belum mencapai target
pada pertemuan II. Hal ini
yaitu 75%.
disebabkan
(2) Data Hasil Observasi Aktivitas Guru pada proses pelaksanaan pembelajaran Berdasarkan hasil lembar
kurang membaca
karena
berminat dan
pelajaran
dalam
juga
mendengarkan
siswa
tidak materi
yang
(b) Persentase rata-rata proses
membaca
guru
dalam
proses
pembelajaran pada siklus I, maka
guru.
pelaksanaan
observasi
diberikan
pembelajaran siswa
julahskor dan persetase aktivitas guru
dalam
mengelola
adalah
59,53%. Hal ini disebabkan karena siswa masih banyak yang belum lancar membaca, dari 21 orang siswa hanya 11 orang pada pretemuan I dan 14 orang pada pertemuan II. (c) Persentase hasil ketrampilan pembelajaran membaca siswa adalah 52,37%. Dari 21 orang
pembelajaran dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 3: Persentase pengelolaan pembelajaran oleh guru melalui strategicard sort pada siklus I Pertemua n I II Rata-rata
Jumla h skor 11 13 12
Persentas e 52,38% 61,90% 57,14%
siswa, hanya 8 orang pada pertemuan I dan 14 orang
8
Berdasarkan tabel 3 dapat dijelaskan persentase guru dalam mengelola pembelajaran memiliki rata-rata
persentase
sehingga
sudah
57,14%
berada
pada
kategori cukup baik tetapi belum mencapai indikator keberhasilan. Hal ini disebabkan karena guru belum
melakukan
keseluruhan
indikator aktivitas guru yang telah di
tetapkan
dalam
proses
pembelajaran. (3) Data Hasil Belajar Setelah diadakan
Berdasarkan tabel 4 dapat dijelaskan persentase ketuntasan tes
belajar
keseluruhan
siswa
secara
masih
tergolong
rendah dan rata-rata nilai tes belajar secara keseluruhan belum mencapai KKM yang ditetapkan. Jumlah siswa yang memngikuti tes
akhir
belajar
siklus
I
berjumlah 21 orang siswa dan 11 orang siswa dikatakan belum
tes
diakhir siklus I, persentase siswa yang tuntas dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 4: Ketuntasan Hasil Tes Belajar Siswa pada siklus I Uraian Banyak Target Siswa Jumlah siswa yang 21 mengikuti tes Jumlah 10 siswa yang tuntas tes Jumlah siswa yang 11 tidak tuntas tes Persentase 47,62% 70% ketuntasan tes Rata-rata 62,86 nilai tes
tuntas sesuai dengan KKM yang ditetapkan
sekolah
yaitu
70,
sedangkan siswa yang dinyatakan tuntas berjumlah 10 orang siswa. Dalam target ketuntasan yang ditetapkan oleh peneliti yaitu 70%
dari
jumlah
siswa,
sedangkan ketuntasan pada siklus I
belum
mencapai
target
ketuntasan belajar, dan peneliti ingin meningkatkan pada siklus II untuk mencapai target ketuntasan belajar secara klasikal. b. DeskripsiKegiatan Pembelajaran Siklus I (1) Data Hasil Observasi Keterampilan membaca siswa pada pembelajaran bahasa Indonesia Data hasil observasi ini diperoleh
melalui
lembar 9
observasi keterampilan membaca
siswa pada bagian yang di amati
siswa,
sebagai berikut:
dan
digunakan
untuk
melihat proses dan perkembangan membaca selama pembelajaran berlangsung.
Hasil
analisis
terhadap keterampilan membaca siswa dalam pembelajaran dapat dilihat pada tabel 5: Tabel 5 : Hasil pengamatan ketrampilan membaca siswa kelas V melalui strategi card sort dalam pembelajaran bahasa Indonesia di SDN 21 Gantung Ciri Kabupaten Solok pada siklus II Indik ator
A B C Juml ah Siswa
Pertemuan ke 1 2 Ju % Ju % mla mla h h 14 66,6 18 85,7 7% 1% 15 71,4 19 90,4 3% 8% 15 71,4 17 80,9 3% 5% 21 orang 21 orang
Ratarata persenta se 76,19% 80,95% 76,19%
(a) Persentase rata-rata aktivitas membaca siswa adalah 76,19%. Dari 21 orang siswa, 14 orang siswa yang melakukan aktivitas membaca pada pertemuan I dan 18 orang pada pertemuan II. Berarti siswa sudah berminat dan aktif dalam membaca. (b) Persentase rata-rata proses pelaksanaan pembelajaran membaca siswa adalah 80,95%. Berarti siswa sudah mulai membaca melalui strategi yang di ajarkan guru dalam proses membaca, dari 21 orang siswa 15 orang pada pretemuan I dan 19 orang pada pertemuan II. (c) Persentase hasil keterampilan pembelajaran membaca siswa adalah 76,19%. Dari 21 orang siswa, 15 orang pada pertemuan I dan 17 orang pada pertemuan II.berarti siswa sudah bisa dikatakan terampil dalam membaca. Dengan demikian, dapat disimpulkan keseluruhan
Keterangan: Aktivitas pembelajaran membaca (A) Proses pelaksanaan pembelajaran membaca (B) Hasil keterampilan pembelajaran membaca (C) Berdasarkan tabel 5 dapat
keterampilan
bahwa
secara indikator
membaca
siswa
yang di amati sudah berada dalam kategori banyak dan juga sudah mencapai target yaitu 75%. (2) Data Hasil Observasi Aktivitas Guru pada proses pelaksanaan pembelajaran
dijelaskan persentase membaca 10
Berdasarkan hasil lembar observasi
guru
dalam
proses
pembelajaran pada siklus II, maka jumlah
skor
dan
persetase
aktivitas guru dalam mengelola pembelajaran dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 6: Persentase pengelolaan pembelajaran oleh guru melalui strategicard sort pada siklusII Pertemua n I II Rata-rata
Jumla h skor 17 18 17,5
Persentas e 80,95% 85,71% 83,33%
Tabel 7: Ketuntasan Hasil Tes Belajar Siswa pada siklus II Uraian Banyak Target Siswa Jumlah siswa yang 21 mengikuti tes Jumlah 17 siswa yang tuntas tes Jumlah siswa yang 4 tidak tuntas tes Persentase 70% ketuntasan 80,95% tes Rata-rata 77,38 nilai tes
Berdasarkan tabel 6 dapat dijelaskan persentase guru dalam mengelola pembelajaran memiliki rata-rata
persentase
sehingga
sudah
83,33%
berada
pada
kategori baik dan sudah mencapai indikator keberhasilan. Hal ini disebabkan karena guru sudah terbiasa dengan memnggunakan strategi
Card
Sort
alam
pembelajaran. (3) Data Hasil Belajar Setelah diadakan
Berdasarkan tabel 7 di kemukakan
bahwa
persentase
ketuntasan tes belajar siswa secara keseluruhan. Jumlah siswa yang mengikuti tes akhir belajar siklus II berjumlah 21 orang siswa dan 4 orang siswa dikatakan belum tuntas sesuai dengan KKM yang ditetapkan
sekolah
yaitu
70,
sedangkan siswa yang dinyatakan tuntas berjumlah 17 orang siswa.
tes
Dalam target ketuntasan
diakhir siklus I, persentase siswa
yang ditetapkan oleh peneliti yaitu
yang tuntas dapat dilihat pada
70%
tabel berikut:
sedangkan ketuntasan pada siklus
dari
jumlah
siswa,
11
II
sudah
mencapai
target
2.Pembahasan
membaca siswa, kegiatan guru
Keterampilan membaca siswa dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia Pembelajaran melalui
dalam pelaksanaan pembelajaran,
strategi
dan ketuntasan hasil belajar siswa
meningkatkan
melalui strategi car sort dari
membaca siswa ke arah yang
siklus I dan siklus II seprti berikut
lebih baik. Hal ini dapat dilihat
ini:
persentase
Tabel 8: Persentase keterampilan membaca siswa, proes pelaksanaan pembelajaran melalui strategi card sort dan ketuntasan hasil belajar siswa.
keterampilan membaca siswa
ketuntasan belajar, yaitu 70%. Peningkatan
N Aspek o.
1
2
3
ketrampilan
Rata-rata persentas e Sikl Sikl us I us II Ketera 53, 77,7 mpilan 97 8% memb % (ban aca (sed yak) siswa ikit) Proses 57, pembe 14 83,3 lajaran % 3% oleh (cu (bai guru kup k) bai k) Persen tase 47, Ketunt 80,9 62 asan 5% % Belaja r
1.
card
sort
keterampilan
Tabel 9: Persentase rata-rata Keterampilan Membaca Siswa dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia pada Siklus I dan Siklus II
N o .
26,19 %
rata-rata
pada tabel di bawah ini:
Penin gkata n%
23,81 %
dapat
Indikator
1 Aktivitas Pembelajara n Membaca 2 Proses Pembelajara n Membaca 3 Hasil Pembelajara n Membaca
33,33 % Berdasarkan
Ratarata Persenta se Sik Sik lus lus I II 50 %
76, 19 %
59, 93 %
80, 95 %
52, 37 %
80, 95 %
tabel
9dapat diuraikan dari hasil 12
Keter anga n
Meni ngkat 26,19 % Meni ngkat 21,02 % Meni ngkat 28,58 %
observasi
aktivitas
pembelajaran meningkat 42,86%
membaca 26,19%
pada
yaitu
siklus
I
meningkat 76,19% pada siklus II.
Proses
Tabel 10: Persentase Aktivitas Guru pada Siklus I dan Siklus II
pembelajaran
membaca meningkat 21,02%
Pertemuan
Siklus I 52,38% 61,90% 57,14%
1 2 Rata-rata
II 80,95% 85,71% 83,33%
yaitu 52,38% pada siklus I Dari tabel 10 dapat
meningkat 80,95% pada siklus pembelajaran
disimpulkan
bahwa
membaca meningkat 28,58%
pelaksanaan
pembelajaran
yaitu 52,37% pada siklus I
melalui strategi Card Sort pada
meningkat 76,19% pada siklus
siklus I belum mencapai target
II. Dapat dikatakan terjadi
yang dapat dilihat dari rata-rata
peningkatan
persentase kegiatan guru yaitu
II.
Hasil
untuk
masing-
masing indikator dan sudah
57,14%.
mencapai
persentase kegiatan guru pada
indikator
siklus
keberhasilan. 2. Aktivitas guru Keberhasilan dalam
pembelajaran
umumnya pengelolaan
dilihat
Dan
II
rata-rata
adalah
83,33%,
mengalami peningkatan dari siswa pada dari
pelaksanaan
pembelajaran pada pensentase
siklus I. Sehingga pelaksanaan strategi
Card
Sort
dapat
dikatakan baik. 3. Hasil belajar siswa Penelitian
tindakan
aktivitas guru. Dalam hal ini
kelas terdiri dari dua siklus
terlihat
peningkatan
yang setiap siklusnya terdiri
pengelolaan
pelaksanaan
dari 2 kali pertemuan dan
pembelajaran melalui strategi
setiap pertemuan dilakukan tes.
Card Sort pada tabel di bawah
Dari hasil belajar dapat dilihat
ini:
peningkatan
pembelajaran
melalui strategi Card Sort pada tabel di bawah ini: 13
Tabel 11: Persentase Hasil Belajar Siswa pada Siklus I dan Siklus II
Berdasarkan tabel 11 pada
siklus
I
persentase
ketuntasan belajar siswa adalah 47,61% dengan nilai rata-rata. Sedangkan pada siklus II, persentaseketuntasan belajar siswa 80,95%
dengan
nilai
rata-rata.
Dengan demikian dapat disimpulkan,
membaca siswa meningkat 21,42% dari 59,53% pada siklus I menjadi Siklus I II Target 80,95%
Rata-rata
Ketuntasan
Nilai Tes
Hasil Belajar
62,86 77,38 ≥70 pada siklus
ketrampilan
47,61% 80,95% 70% II. Hasil
membaca
siswa
meningkat 23,82 dari 52,37 pada siklus I menjadi 76,19 pada siklus II.
bahwa persentase ketuntasan belajar siswa dari siklus I ke siklus II mengalami
peningkatan
sebesar
33,34% dan nilai rata-rata hasil belajar juga mengalami peningkatan dan sudah mencapai standar nilai KKM dan indikator keberhasilan. KESIMPULAN
Saleh. Bahasa
2006.
Pelajaran
Indonesia
yang
Efektif di Sekolah Dasar. Jakarta: Depdiknas. Arikunto,
Suharsimi.
2010.
Jakarta: Bumi Aksara.
keterampilan
membaca siswa dapat disimpulkan bahwa
Abbas,
Penelitian Tindakan Kelas.
Dari pelaksanaan penelitian tentang peningkatan
DAFTAR PUSTAKA
membaca
2006. Panduan Penyusunan
dengan menggunakan strategi card
Kurikulum Tingkat Satuan
sort dapat meningkatkan ketrampilan
Pendidikan.
membaca siswa.Simpulan itu dapat
Depdiknas.
dilihat
pembelajaran
Badan Standar Nasional Pendidikan.
dari
aktivitas
peningkatan
pembelajaran
aspek,
membaca
siswa meningkat 26,19% dari 50% pada siklus I menjadi 76,19% pada siklus
II.
Proses
Jakarta:
pembelajaran
Desfitri,
Rita,
Peningkatan
dkk.
2008. Aktivitas,
Motivasi dan Hasil Belajar Matematika
Siswa
Kelas
14
VIII2 MTSN Model Padang
Pengembangan
Melalui
Pendekatan
Pembelajaran Bahasa dan
Laporan
Sastra Indonesia. Bandung:
Kontekstual. Pengembangan Pembelajaran (PIPS).
Inovasi di
Sekolah
Padang:
FKIP
UPI Press Sabri,
Ahmad.
Risva.
2012.
Pengruh
Siswa
Pembelajaran
dalam
Pendidikan
Kewarganegaraan Kartika
di
SMP
1-6Padang.Skripsi.
Padang: Program Pendidikan Kewarganegaraan Universitas Bung Hatta.
Sanjaya,
Wina.
2007.
Pembelajaran
Bandung:
Sinar
Baru
Algesindo.
Berorientasi
Standar Proses Pendidikan. Jakarta:
Kencana
Prenada
Media Grup
Silberman, Melvin. 2009. Active Learning.
Bandung:
Tarigan,
Hendri
Guntur.
Membaca
Mahyuddin, Ritawati, dan Yetty Ariani. 2001.
Hand Out
Metodologi
Penelitian Kelas.
Padang:
UNP
Bandung:
Angkasa. Wahyuni,
Sri
Warakah.
2011.
Penerapan Card
Rahim, Farida. 2011. Pembelajaran
2008. sebagai
Keterampilan.
Tindakan
Strategi
Nusamedia dan Nuansa.
Nurhadi 2005. Membaca Cepat dan Eefektif.
Strategi
Quantum Teaching.
Strategi Card Sort Terhadap Aktivitas
.
Belajar Mengajar. Ciputat:
Universitas Bung Hatta. Nilasari,
2005
Metode
Sort
Dalam
Meningkatkan
Membaca di Sekolah Dasar.
Motivasi Siswa Pada
Padang: Bumi Aksara.
Mata
Resmini,
Novi Pembinaan
dkk.
2006. dan
Pelajaran
Aqidah Akhlak Kelas IV
Madrasah
15
Ibtidaiyah Hasyim Malang.
III
Wahid
Malang:
DAU-
Islam
Universitas Negeri.
Skripsi.
16