106
BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN
Hipotesis dalam penelitian ini diuji dengan menggunakan Analisis Regresi Logistik untuk memperoleh
model prediksi peringkat Obligasi Syariah yang
terbentuk dari rasio keuangan. 1. Statistik Deskriptif Variabel Independen Analisis statistik deskriptif dilakukan untuk mengetahui gambaran mengenai data yang akan diteliti. Gambaran tersebut berupa nilai mean, standar deviasi, nilai minimum dan maksimum. Berikut adalah hasil analisis statistik deskriptif dari data yang adakan diteliti: Tabel 4.1 Statistik Deskriptif Variabel Independen
Sumber: Output SPSS, 2014. Dari hasil analisis tersebut, menunjukkan bahwa: a.
Pada variabel DER memiliki mean atau rata-rata adalah 1,7798. Dengan kata lain, rata-rata pada perusahaan yang Obligasi Syariahnya terdaftar di DES tahun 2008-2012 memiliki nilai debt to equity ratio sebesar 1,7798. DER paling rendah/minimum sebesar 0,30; yaitu pada perusahaan PT Salim Ivomas Pratama tahun 2012 dan PT Pupuk Kalimantan Timur Tbk tahun 2012. DER tertinggi/maksimum sebesar 7,70; yaitu pada perusahaan PT Adhi
107
Karya (Persero) Tbk tahun 2008. Nilai standar deviasi pada variabel DER, sebesar 1,16707. Artinya, terdapat penyimpangan dari variabel DER sebesar 1,16707 di atas rata-rata hitungnya. b.
Pada variabel CR, mean sebesar 1,0957. Artinya, rata-rata CR pada perusahaan yang Obligasi Syariahnya terdaftar di DES 2008-2012 sebesar 1,0957. CR minimum sebesar 0,10; yaitu pada PT Bakrieland Development Tbk tahun 2009. CR maksimum sebesar 2.80; yaitu pada PT Mayora Indah Tbk tahun 2012. Nilai standar deviasi pada variabel CR, sebesar 0,54869. Artinya, terdapat penyimpangan dari variabel CR sebesar 0,54869 di atas rata-rata hitungnya.
c.
Untuk variabel ROA, nilai mean sebesar 4,0755. Artinya, rata-rata ROA pada perusahaan yang Obligasi Syariahnya terdaftar di DES 2008-2012 sebesar 4, 0755. ROA minimum sebesar -11,40; yaitu PT Berlian Laju Tanker Tbk tahun 2009. ROA maksimum sebesar 51,00; yaitu pada PT Matahari Putra Prima Tbk 2010. Nilai standar deviasi pada variabel ROA sebesar 8,18058. Artinya, terdapat penyimpangan dari variabel ROA sebesar 8,18058 di atas rata-rata hitungnya.
2. Uji Normalitas Untuk mengetahui data berdistribusi normal atau tidak, maka data yang digunakan dalam penelitian terlebih dahulu diuji normalitasnya dengan One Sample Kolmogorov Smirnov Test. Uji normalitas dilakukan
108
terhadap semua variabel independen yang digunakan dalam penelitian (DER, CR, dan ROA). Jika Asimp. Sig (2 tailed) < 0,05 data tidak berdistribusi dengan normal , dan sebaliknya. Tabel 4.2 Hasil Uji Normalitas One Sample Kolmogorov Smirnov Test
Sumber: Output SPSS, 2014.
Berdasarkan hasil analisis di atas, semua variabel independen tidak berdistribusi dengan normal karena nilai Asimp. Sig (2 tailed) < 0,05 ( DER sebesar 0,000; CR sebesar 0,001; dan ROA sebesar 0,000). Maka H0 ditolak, artinya regresi logistik layak digunakan. 3. Menilai Kelayakan Model Regresi Tabel 4.3 Tabel Hosmer and Lemeshow Test
Sumber: Output SPSS, 2014. Berdasarkan hasil uji Hosmer and Lemeshow diatas, nilai Asym. Sig (2 tailed) sebesar 1,000 atau > 0,05; maka H0 Diterima , artinya model yang dihipotesiskan fit dengan data.
109
4. Menilai Keseluruhan Model (Overal Model Fit) Menilai angka -2 log likelihood
pada awal (blok number = 0)
dan angka -2 log likelihood pada blok number = 1, jika terjadi penurunan angka -2 log likelihood maka menunjukkan model regresi yang baik. Tabel 4.4 Tabel Overal Model Fit
Sumber: Output SPSS, 2014. Pada tabel 4.4, angka -2 Log likelihood menunjukkan adanya penurunan, artinya model regresi baik. 5. Nilai Nagel Karke (R²) Nilai Nagel Kerke digunakan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan model variabel
bebas
secara
menerangkan variasi variabel terikat. Tabel 4.5 Tabel Nagelkerke R Square
Sumber: Output SPSS, 2014.
bersama-sama dalam
110
Dilihat dari tabel 4.5, nilai Nagelkerke R Square sebesar 0,782 yang berarti variabilitas variabel dependen dapat dijelaskan oleh variabilitas variabel DER, CR, dan ROA sebesar 78,2%, sisanya dijelaskan oleh variabel diluar model. 6. Uji Hipotesis a. Analisis Regresi Logistik Besarnya pengaru pada variabel dependen (Peringkat Obligasi Syariah) akibat perubahan pada variabel independen (DER, CR, dan ROA) secara parsial dapat dijelaskan melalui persamaan regresi logistik yang diperoleh. Hasil uji regresi berganda dapat dilihat pada tabel 4.6 berikut Tabel 4.6 Tabel Model Regresi Logistik
Sumber: Output SPSS, 2014. +
- 0,038 ROA
+
Berdasarkan tabel di atas, menunjukkan: 1) Koefisien regresi pada variabel DER (X1) sebesar 6,609 dengan signifikansi 0,018 < 0,05; Ho1 ditolak artinya, bahwa debt to equity ratio (DER) mempunyai pengaruh positif terhadap peringkat
111
Obligasi Syariah. Maka, bila terjadi peningkatan DER dapat menaikkan peringkat Obligasi Syariah. Hasil penelitian ini berbanding terbalik dengan penelitian oleh Damalia Aviani yang menyatakan bahwa DER berpengaruh negatif terhadap peringkat Obligasi Syariah.123 Namun, konsisten dengan penelitian Ninik Amalia. Menurutnya, perbedaan tersebut dikarenakan adanya jaminan yang diberikan oleh emiten kepada investor. Jaminan ini dapat berupa aset tertentu atau properti. Jaminan yang diberikan ini akan memberikan rasa aman bagi investor.124 Pada tahun 2008, PT Adhi Karya menerbitkan Sukuk Mudharabah sebesar Rp. 125,000,000,- . Dan sebagai jaminan adalah piutang/tagihan Perseroan dari proyek-proyek dengan nilai nominal 125% dari pokok sukuk mudharabah. PT Pefindo memberi peringkat id Asy . Pada tahun tersebut Debt to Equity Ratio PT Adhi Karya sebesar 7.75.125 2) Koefisien regresi pada variabel CR (X2) sebesar 8,951 dengan signifikansi 0,042 < 0,05; Ho2 ditolak. Artinya, bahwa current ratio (CR) mempunyai pengaruh positif terhadap peringkat Obligasi Syariah. Maka, bila terjadi peningkatan variabel CR akan dapat
123
Damalia Afiani, “Pengaruh Likuiditas, Produktivitas, Profitabilitas, dan Leverage terhadap Peringkat Sukuk BUS dan UUS 2008-2010”, Accounting Analysis Journal, I, 3,. . . hlm. 114. 124 Ninik Amalia, “Pemeringkatan Obligasi PT Pefindo:Berdasarkan Informasi Keuangan”, hlm. 144. 125 Laporan Keuangan PT Adhi Karya Tbk dan Anak Perusahaan Tahun 2008, www.idx.co.id
112
menaikkan peringkat Obligasi Syariah. Hasil ini konsisten dengan penelitian Ana Purwaningsih, Maylia, dan Damalia Afiani. Rasio ini menunjukkan kemampuan perusahaan untuk membayar utang jangka pendek dengan aktiva lancarnya. Dengan demikian, apabila likuiditas perusahaan bagus berarti perusahaan mampu untuk membayar Obligasi Syariah yang akan segera jatuh tempo dengan aktiva lancar yang dimiliki. 3) Koefisien regresi pada variabel ROA (X3) sebesar -0,038 dengan signifikansi 0,895 > 0,05; Ho3 diterima. Artinya, bahwa return on asset (ROA) tidak berpengaruh secara signifikan terhadap peringkat Obligasi Syariah. Maka, bila terjadi peningkatan maupun penurunan ROA, maka tidak akan berpengaruh pada peningkatan atau penurunan peringkat Obligasi Syariah. Hasil ini konsisten dengan penelitian Laili Rahmawati.126 Berdasarkan tabel model regresi logistik, Return On Assets (ROA) tidak berpengaruh signifikan terhadap peringkat obligasi syariah, maka ROA dikeluarkan dari model regresi logistik. b. Uji Simultan Tabel 4.7 Tabel Omnibus Test of Model Coefficient
Sumber: Output SPSS, 2014. 126
Laili Rahmawati, “Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Rating Obligasi Syariah”, . . hlm.121.
113
Tabel 4.8 menunjukkan nilai signifikansi sebesar 0,000 < 0,05; Ho4 ditolak. Artinya, secara simultan DER, CR, dan ROA berpengaruh terhadap peringkat Obligasi Syariah. Hasil ini konsisten dengan penelitian Ninik Amalia, dalam menentukan kriteria peringkat suatu obligasi dipengaruhi oleh beberapa kriteria. Kriteria paling kuat untuk memprediksi peringkat obligasi adalah rasio keuangan. Angkaangka yang dihasilkan dari rasio keuangan tersebut dianggap mampu menginterpretasikan kondisi keuangan perusahaan. Alasan tersebut yang kemudian memicu manajemen perusahaan untuk berusaha meningkatkan kinerjanya sehingga berdampak pada perolehan peringkat obligasi yang lebih baik.127
127
Ninik Amalia, “Pemeringkatan Obligasi PT Pefindo:Berdasarkan Informasi Keuangan”,. . . hlm. 144.