BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A. Deskriptif Data Umum Responden dalam penelitian ini adalah Satuan Pengawas Internal (SPI) dan karyawan di bagian akuntansi dan keuangan pada 5 (lima) Perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN)
bidang perumahan dan konstruksi.
Peneliti menyebar 115 kuesioner. Hasilnya 48 kuisioner yang bisa dijadikan data penelitian dan 67 kuisioner tidak diisi oleh responden. Tingkat respon rate sebesar 41,74% dapat dilihat dari kembalinya kuesioner sebanyak 48 dikarenakan masing – masing perusahaan membatasi penyebaran kuesioner. Tabel 4.1. Pengembalian Kuesioner Jumlah
Persentase
Kuisioner disebar
115
100%
Kuisioner yang tidak diisi
67
58,26%
Kuisioner yang digunakan
48
41,74%
Keterangan
Sumber: Data Primer yang Diolah Karakteristik responden yang menjadi sampel dalam penelitian ini dibagi menjadi beberapa kelompok yaitu menurut jenis kelamin, usia, jenjang pendidikan, lama berkerja dan jabatan. Berikut ini disajikan karakteristik responden menurut jenis kelamin, usia, dan jabatan.
56
57
Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
36%
42%
Pria Pria Wanita Wanita
58% 64%
Gambar 4.1. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Gambar di atas menunjukkan bahwa responden dalam penelitian ini sebagian besar berjenis kelamin pria yaitu sebanyak 32 orang (64%) dan yang berjenis kelamin wanita sebanyak 16 orang (36%). Karakteristik Responden Berdasarkan Usia
6% 23% 20 - 29 tahun 33%
30 - 39 tahun 40 - 49 tahun 50 - 56 tahun 38%
Gambar 4.2. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia
58
Gambar di atas menunjukkan bahwa responden dalam penelitian ini sebagian besar berusia antara 20 - 29 tahun yaitu sebanyak 11 orang (23%), dilanjutkan dengan usia 30 - 39 tahun sebanyak 18 orang (38%), berusia 40 49 tahun sebanyak 16 orang (33%), berusia 50 - 56 tahun sebanyak 3 orang (6%). Karakteristik Responden Berdasarkan Jenjang Pendidikan
17%
8%
D3 S1 S2
75%
Gambar 4.3. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenjang Pendidikan Gambar di atas menunjukan bahwa responden dalam penelitian ini sebagian besar dengan jenjang pendidikan D3 yaitu sebanyak 4 orang (8%), jenjang pendidikan S1 yaitu sebanyak 36 orang (75%) dan dengan jenjang pendidikan S2 sebanyak 8 orang (17%).
59
Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Bekerja
8%
13% 1 - 5 tahun
17%
6 - 10 tahun 11 - 15 tahun 33%
16 - 20 tahun > 20 tahun
29%
Gambar 4.5. Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Bekerja Gambar di atas menunjukkan bahwa responden yang berkerja antara 1 - 5 tahun yaitu sebanyak 6 orang (13%), lama bekerja 6 - 10 tahun sebanyak 16 orang (33%), lama bekerja 11 - 15 tahun sebanyak 14 orang (29%), lama bekerja 16 - 20 tahun sebanyak 8 orang (17%), lama bekerja lebih dari 4 tahun sebanyak 2 orang (8%). Karakteristik Responden Berdasarkan Jabatan
8% 17%
Staff Akuntansi & Keuangan 42%
Staff SPI Asman / Kasi
33%
Manager / Kabag / Kabid
Gambar 4.6. Karakteristik Responden Berdasarkan Jabatan
60
Gambar di atas menunjukkan bahwa responden dalam penelitian ini sebagian besar merupakan staff akuntansi dan keuangan yaitu sebanyak 20 orang atau sebesar (42%), staff SPI sebanyak 16 orang (33%), asman / kasi sebanyak 8 orang atau sebesar (17%), manajer / kabag / kabid sebanyak 4 orang atau sebesar (8%).
B. Uji Coba Instrumen 1. Uji Validitas Pengujian validitas dari instrument penelitian dilakukan dengan menghitung angka korelasional arau r hitung dari nilai jawaban tiap responden untuk tiap butir pertanyaan, kemudian dibandingkan dengan r table. Nilai r table 0.291, di dapat dari : N – 2 atau 48 – 2 = 46, tingkat signifikansi 5% maka di dapat nilai r table 0.291. setiap butir pertanyaan / pernyataan dikatakan valid bila angka korelasional yang di peroleh dari perhitungan lebih besar atau sama dengan r table. (Imam Ghozali, 2005:45).
61
Tabel 4.2. Uji Validitas Instrumen Sistem Pengendalian Instrumen Nillai r Nilai r Kriteria hitung tabel SPI1 0,432 0.291 Valid SPI2 0,437 0.291 Valid SPI3 0.451 0.291 Valid SPI4 0.425 0.291 Valid SPI5 0.380 0.291 Valid SPI6 0.513 0.291 Valid SPI7 0.436 0.291 Valid SPI8 0.430 0.291 Valid SPI9 0.427 0.291 Valid SPI10 0.419 0.291 Valid SPI11 0.462 0.291 Valid Sumber: Data Primer yang Diolah Pertanyaan
Tabel 4.3. Uji Validitas Instrumen Penerapan GCG Nillai r Nilai r Kriteria hitung tabel GCG1 0.642 0.291 .207 GCG2 0.635 0.291 .118 GCG3 0.681 0.291 .232 GCG4 0.573 0.291 .166 GCG5 0.417 0.291 .317 GCG6 0.651 0.291 .163 GCG7 0.392 0.291 .234 GCG8 0.622 0.291 .124 GCG9 0.639 0.291 .265 GCG10 0.533 0.291 .288 GCG11 0.549 0.291 .295 GCG12 0.615 0.291 .319 GCG13 0.472 0.291 .211 Sumber: Data Primer yang Diolah Pertanyaan
62
Tabel 4.4. Uji Validitas Instrumen Sistem Pengendalian Instrumen Nillai r Nilai r hitung tabel KLK1 0.501 0.291 KLK2 0.543 0.291 KLK3 0.588 0.291 KLK4 0.481 0.291 KLK5 0.513 0.291 KLK6 0.342 0.291 KLK7 0.361 0.291 KLK8 0.381 0.291 KLK9 0.447 0.291 KLK10 0.514 0.291 Sumber: Data Primer yang Diolah Pertanyaan
Kriteria Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
2. Uji Reliabilitas Menurut
Bhuono
Agung
Nugroho
(2005:72)
reliabilitas
(keandalan) merupakan ukuran suatu kestabilan dan konsistensi responden dalam menjawab hal yang berkaitan dengan konstruk-konstruk pertanyaan yang merupakan dimensi suatu variabel dan disusun dalam bentuk kuesioner. Suatu variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha > 0,60 (Bhuono Agung Nugroho. 2005: 72). Uji reliabilitas diperoleh dengan bantuan program SPSS versi 21. Berikut hasil uji reliabilitas menggunakan SPPSS versi 21 : Tabel. 4.5. Uji Reliabilitas Sistem Pengendalian Internal Cronbach's Alpha
N of Items
0.864
11
Sumber: Data Primer yang Diolah
63
Tabel. 4.6. Uji Reliabilitas Penerapan GCG Cronbach's Alpha
N of Items
0.897
13
Sumber: Data Primer yang Diolah Tabel. 4.7. Uji Reliabilitas Penerapan GCG Cronbach's Alpha
N of Items
0.835
10
Sumber: Data Primer yang Diolah Berdasarkan data pada table di atas yang meliputi system pengendalian internal, penerapan GCG dan kualitas laporan keuangan masing masing memiliki nilai cronbach alpha 0.864, 0.897 dan 0.835. semua instrument dinyatakan reliable karena memiliki nilai cronbach alpha lebih dari 0.60. 3. Statistik Deskriptif Pengukuran statistik deskriptif variabel dilakukan untuk memberikan gambaran umum mengenai kisaran teoritis, kisaran actual, rata – rata (mean) dan standar deviasi dari masing – masing variabel yaitu sebagai beriikut : Tabel 4.8. Tabel Statistik Deskriptif Descriptive Statistics N
Minimum
Maximum
Mean
Std. Deviation
SPI
48
38,00
47,00
41,8750
1,93099
GCG
48
45,00
54,00
50,0625
1,76739
KLK
48
37,00
45,00
41,0000
1,52984
Valid N (listwise)
48
Sumber : Data diolah
64
Berdasarkan table di atas dapat dideskripsikan bahwa jumlah responden (N) adalah sebanyak 48 responden. Dari 48 responden ini variabel Sistem Pengendalian Internal memiliki nilai minimum sebesar 38, nilai maksimum sebesar sebesar 47, nilai mean 41,8750 dengan standar deviasi sebesar 1,93099, pada variabel Good Corporate Governance memiliki nilai minimum sebesar 45, nilai maksimum sebesar sebesar 54, nilai mean 50,0625 dengan standar deviasi sebesar 1,76739 sedangkan variabel Kualitas Laporan Keuangan memiliki nilai minimum sebesar 37, nilai maksimum sebesar sebesar 45, nilai mean 41,0000 dengan standar deviasi sebesar 1,52984. C. Analisis Data 1. Uji Asumsi Klasik Sebelum data dianalisis lebih lanjut menggunakan analisis regresi berganda,
terlebih
dahulu
dilakukan
uji
normalitas,
linearitas,
multikolonieritas, dan heteroskedastisitas agar data yang dimasukkan dalam model regresi dapat memenuhi ketentuan dan syarat dalam regresi. Perhitungan semua uji asumsi klasik pada penelitian ini menggunakan bantuan program SPSS versi 21 dan hasil pengolahannya dapat dilihat pada lampiran. a. Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual mempunyai distribusi normal atau tidak. Uji normalitas data dalam penelitian ini menggunakan uji
65
Kolmogorov-Sminov (Uji K-S) dengan hasil analisis sebagaimana disajikan pada tabel berikut ini :
Tabel 4.9. Hasil Pengujian Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test SPI
a,b
Most Extreme Differences
Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed)
KLK
48
48
48
Mean
41,8750
50,0625
41,0000
Std. Deviation
1,93099
1,76739
1,52984
Absolute
,151
,236
,146
Positive
,126
,152
,146
Negative
-,151
-,236
-,146
1,045
1,634
1,010
,225
,010
,259
N Normal Parameters
GCG
a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.
Hasil uji normalitas di atas, didapatkan nilai signifikansi dari Uji K-S pada model regresi Sistem Pengendalian Internal sebesar 1,045, Good Corporate Governance sebesar 1,634 dan Kualitas Laporan Keuangan sebesar 1,010. Angka tersebut lebih tinggi dibandingkan dengan taraf signifikansi 5% (0,05). Hal tersebut memberikan gambaran bahwa sebaran data telah memenuhi asumsi normalitas. Untuk lebih memperjelas tentang sebaran data dalam penelitian ini, maka akan disajikan dalam grafik histogram dan grafik normal P-Plot. Dimana dasar pengambilan keputusan menurut Imam Ghozali (2011: 163) yaitu :
66
1) Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogramnya menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas. 2) Jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan/atau tidak mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogram tidak menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.
Gambar 4.7. Histogram Hasil Pengujian Asumsi Normalitas
67
Gambar 4.8. Grafik Normal P-Plot hasil Pengujian Asumsi Normalitas Dengan melihat tampilan grafik histogram dan grafik P-Plot di atas dapat disimpulkan bahwa grafik histogram memberikan pola distribusi yang mendekati normal, sedangkan pada grafik normal P-Plot terlihat titik menyebar disekitar garis diagonal dan arah penyebaranya mengikuti arah garis diagonalnya. Kedua grafik tersebut menunjukkan bahwa model regresi layak dipakai karena memenuhi asumsi normalitas. b. Uji Linearitas Uji linearitas digunakan untuk mengetahui hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat bersifat linear atau tidak. Hasil rangkuman perhitungan uji linearitas dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
68
Tabel 4.10. Hasil Uji Linearitas Variabel X1 dengan Y ANOVA Table Sum of Mean Squares df Square KLK * SPI Between Groups
(Combined) Linearity
Deviation from Linearity Within Groups Total
F
Sig.
17,231
9
1,915
,784 ,632
2,060
1
2,060
,844 ,364
15,171
8
1,896
,777 ,625
92,769 38
2,441
110,000 47
Sumber: Data Primer yang Diolah
Tabel 4.11. Hasil Uji Linearitas Variabel X2 dengan Y ANOVA Table Sum of Mean Squares df Square KLK * GCG
(Combined) Between Groups
Linearity
Deviation from Linearity Within Groups Total
F
Sig.
19,221
9
2,136
,894 ,540
2,459
1
2,459 1,029 ,317
16,763
8
2,095
90,779 38
2,389
,877 ,544
110,000 47
Sumber: Data Primer yang Diolah
Berdasarkan tabel di atas, nilai signifikansi pengaruh Sistem Pengendalian Internal terhadap Kualitas Laporan Keuangan sebesar 0,625 dan Good Corporate Governance terhadap Kualitas Laporan Keuangan sebesar 0,544. Nilai signifikansi tersebut lebih besar dari 0,050, sehingga dapat disimpulkan bahwa pengaruh masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen bersifat linier.
69
c. Uji Multikonilieritas Uji multikolinearitas dimaksudkan untuk mengetahui ada tidaknya multikolinearitas antar variabel bebas sebagai syarat digunakannya regresi berganda dalam menguji hipotesis. Hasil uji multikolinearitas secara ringkas disajikan dalam tabel di bawah ini.
Tabel 4.12. Rangkuman Hasil Pengujian Asumsi Multikonilieritas Coefficients a Collinearity Statis tics Model 1 (Cons tant)
Tolerance
VIF
SPI
,966 1,035
GCG
,966 1,035
a. Dependent Variable: KLK
Sumber: Data Primer yang Diolah Hasil uji multikolinearitas antar variabel bebas menunjukkan bahwa nilai Variance Inflation Factor (VIF) masing-masing variabel bebas tidak lebih dari 10 yaitu pada variable Sistem Pengendalian Internal sebesar 1,035 dan Good Corporate Governance sebesar 1,035. Selain itu, nilai Tolerance tidak kurang dari 0,1 yaitu pada variabel Sistem Pengendalian Internal sebesar 0,966 dan Good Corporate Governance sebesar 0,966. Dengan demikian dapat disimpulkan antara variabel Sistem Pengendalian Internal, dan Good Corporate Governance tidak terjadi multikolinearitas.
70
d. Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan kepengamatan yang lain. Hasil uji heteroskedastisitas secara ringkas disajikan dalam gambar di bawah ini.
Gambar 4.9. Hasil Uji Heteroskedastisitas Dari grafik scatterplot terlihat bahwa titik-titik menyebar secara acak serta tersebar baik di atas maupun di bawah angka 0 pada sumbu Y. Dengan
demikian,
dapat
disimpulkan
bahwa
tidak
terjadi
heteroskedastisitas dalam model regresi ini. 2. Uji Hipotesis Teknik analisis yang digunakan untuk menguji hipotesis pertama, dan kedua pada penelitian ini menggunakan teknik analisis regresi sederhana, sedangkan untuk menguji hipotesis ketiga menggunakan teknik analisis
71
regresi berganda. Uji hipotesis ini dibantu dengan program SPSS versi 21. Hasil uji hipotesis selengkapnya dapat dilihat pada lampiran. a. Pengujian Regresi Sederhana Regresi linier sederhana digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel independen secara parsial terhadap variabel dependen. 1) H1 : Terdapat pengaruh Sistem Pengendalian Internal terhadap Kualitas Laporan Keuangan. Ringkasan hasil analisis regresi sederhana dengan menggunakan SPSS versi 21 untuk hipotesis pertama dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : Tabel 4.13. Rangkuman Hasil Analisis Regresi Sederhana H1 Perhitungan Variabel Sig Konstanta Koefisien r(x1y) r2(x1y) X1-Y
0,137
0,019
0,000
45,540
0,108
Sumber: Data Primer yang Diolah Berdasarkan tabel di atas hasil analisis regresi sederhana diperoleh nilai koefisien korelasi r(x1y) sebesar 0,137 dan nilai koefisien determinasi r2(x1y) sebesar 0,019, dapat diartikan pula besarnya pengaruh Sistem Pengendalian Internal terhadap Kualitas Laporan Keuangan yaitu 1,90%. Nilai signifikansi lebih kecil dari level of significant (0,000 < 0,050). Besarnya nilai koefisien regresi X1 0,108 dan bilangan konstantanya 45,540. Berdasarkan angka tersebut dapat disusun persamaan garis regresi satu prediktor sebagai berikut : Y = 45,540 + 0,108X1.
72
Dari bentuk persamaan regresi menunjukkan bahwa jika nilai X1 dianggap konstan atau tidak mengalami perubahan maka Kualitas Laporan Keuangan akan tetap sebesar 45,540. Jika nilai X1 naik satu satuan maka nilai Y naik sebesar 0,108 satuan. Dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh positif dan signifikan Sistem Pengendalian Internal terhadap Kualitas Laporan Keuangan. Artinya semakin baik Sistem Pengendalian Internal maka akan semakin baik pula Kualitas Laporan Keuangan.
H2 : Terdapat pengaruh Good Corporate Governance terhadap Kualitas Laporan Keuangan. Ringkasan hasil analisis regresi sederhana dengan menggunakan SPSS versi 21 untuk hipotesis kedua dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : Tabel 4.14. Rangkuman Hasil Analisis Regresi Sederhana H2 Perhitungan Variabel Sig Konstanta Koefisien r(x2y) r2(x2y) X2-Y
0,150
0,022
0,000
47,479
0,129
Sumber: Data Primer yang Diolah Berdasarkan tabel di atas hasil analisis regresi sederhana diperoleh nilai koefisien korelasi r(x1y) sebesar 0,150 dan nilai koefisien determinasi r2(x1y) sebesar 0,022, dapat diartikan pula besarnya pengaruh Good Corporate Governance terhadap Kualitas Laporan Keuangan yaitu 2,20%. Nilai signifikansi lebih kecil dari
73
level of significant (0,000 < 0,050). Besarnya nilai koefisien regresi X2 0,129 dan bilangan konstantanya 47,479. Berdasarkan angka tersebut dapat disusun persamaan garis regresi satu prediktor sebagai berikut : Y = 47,479 + 0,129X2 Dari bentuk persamaan regresi ini menunjukkan bahwa jika nilai X2 dianggap konstan atau tidak mengalami perubahan maka Kualitas Laporan Keuangan akan tetap sebesar 47,479. Jika nilai X2 naik satu satuan maka nilai Y turun sebesar 0,129 satuan. Dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh positif dan signifikan Good Corporate Governance terhadap Kualitas Laporan Keuangan. Artinya semakin tinggi Good Corporate Governance maka maka akan semakin baik pula Kualitas Laporan Keuangan.
b. Pengujian Regresi Berganda Analisis ini digunakan untuk menguji variabel bebas secara bersama-sama atau simultan terhadap variabel terikat. Hipotesis ketiga dalam penelitian ini adalah : H3 : Terdapat pengaruh Sistem Pengendalian Internal dan Penerapan Good Corporate Governance secara bersama-sama terhadap Kualitas Laporan Keuangan. Ringkasan hasil analisis regresi berganda dengan menggunakan program SPSS versi 21 dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
74
Tabel 4.15. Rangkuman Hasil Analisis Regresi Berganda H3 Perhitungan
Variabel (
)
(
Nilai F )
hitung
Sig
tabel
(Constant) X1
0,186
0,035
11,81
3,204
0,000
X2
Unstandardized Coefficients B
Eror
50,338
7,380
1,790
0,118
1,111
0,129
Sumber: Data Primer yang Diolah Berdasarkan perhitungan diperoleh nilai koefisien regresi X1 sebesar 1,790, nilai koefisien regresi X2 sebesar 1,111, dan nilai konstanta sebesar 50,338. Berdasarkan angka tersebut maka dapat disusun persamaan garis regresi berganda sebagai berikut : Y = 50,338 + 1,790 X1 – 1,111X2 Dari bentuk persamaan regresi ini menunjukkan bahwa jika nilai X1 dan X2 dianggap konstan atau tidak mengalami perubahan maka Y akan tetap sebesar 50,338. Jika nilai X1 naik satu satuan maka nilai Y naik sebesar 1,790 satuan, dengan asumsi X2 tetap. Jika nilai X2 naik satu satuan maka nilai Y naik sebesar 1,111 satuan, dengan asumsi X1 tetap. Hasil analisis regresi ganda menunjukkan koefisien korelasi Ry(x1x2) sebesar 0,186 dan koefisien determinasi R2y(x1x2) sebesar 0,035 atau memiliki arti Sistem Pengendalian Internal dan Penerapan Good Corporate Governance mempunyai pengaruh terhadap Kualitas Laporan Keuangan sebesar 3,5%. Setelah dilakukan uji signifikansi dengan uji F diperoleh nilai Fhitung sebesar 11,81 lebih besar dari Ftabel yaitu 3,204. Selain itu signifikansi lebih kecil dari pada level of significant (0,000 < 0,050). Dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh positif dan
75
signifikan Sistem Pengendalian Internal dan Penerapan Good Corporate Governance terhadap Kualitas Laporan Keuangan . Artinya semakin tinggi Sistem Pengendalian Internal dan semakin tinggi Penerapan Good Corporate Governance maka akan semakin baik pula kualitas laporan keuangan perusahaan tersebut. D. Pembahasan Hasil Penelitian 1. Pengaruh Sistem Pengendalian Internal terhadap Kualitas Laporan Keuangan Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh positif dan signifikan Sistem Pengendalian Internal (X1) terhadap Kualitas Laporan Keuangan (Y). Melalui analisis regresi sederhana diperoleh nilai koefisien regresi 0,108 dan bilangan konstantanya 45,540. Persamaan garis regresinya adalah Y = 45,540 + 0,108X1. Persamaan tersebut memliki arti jika nilai X1 dianggap konstan atau tidak mengalami perubahan maka Kualitas Laporan Keuangan akan tetap sebesar 45,540. Jika nilai X1 naik satu satuan maka nilai Y turun sebesar 0,108 satuan. Hasil pengujian menunjukkan nilai koefisien korelasi r(x1y) sebesar 0,137 dan nilai koefisien determinasi r2(x1y) sebesar 0,19, dapat diartikan pula besarnya pengaruh Sistem Pengendalian Internal terhadap Kualitas Laporan Keuangan yaitu 1,90% dan sisanya 98,81% dijelaskan oleh variabel lain yang tidak diteliti. Nilai signifikansi lebih kecil dari level of significant (0,000 < 0,050). Hasil tersebut menunjukkan bahwa pengaruh Sistem Pengendalian Internal terhadap Kualitas Laporan Keuangan adalah positif dan signifikan
76
dan signifikan. Diterapkannya system pengendalian internal, manajemen akan menekankan pentingnya pengendalian dan mengambil langkah penting untuk mengendalikannya. Tujuan ini juga memastikan bahwa kegiatan usaha perusahaan patuh kepada hokum dan peraturan , kebijakan dan prosedur perusahaan, sehingga dapat memperkecil kesalahan – kesalahan dalam penyajian data akuntansi dan akan menghasilkan laporan keuangan yang benar, melindungi dan membatasi kemungkinan terjadinya kecurangan sehingga dapat menghasilkan informasi mengenai keuangan yaitu laporan keuangan yang berkualitas. 2. Pengaruh Penerapan Good Corporate Governance terhadap Kualitas Laporan Keuangan Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh signifikan Penerapan Good Corporate Governance (X2) terhadap Kualitas Laporan Keuangan (Y). Melalui analisis regresi sederhana diperoleh nilai koefisien regresi X2 0,129 dan bilangan konstantanya 47,479. Persamaan garis regresinya adalah Y = 47,479 + 0,129X2. Persamaan tersebut memliki arti jika nilai X2 dianggap konstan atau tidak mengalami perubahan maka Kualitas Laporan Keuangan akan tetap sebesar 47,479. Jika nilai X2 naik satu satuan maka nilai Y turun sebesar 0,129 satuan. Hasil pengujian menunjukkan nilai koefisien korelasi r(x1y) sebesar 0,150 dan nilai koefisien determinasi r2(x2y) sebesar 0,022, dapat diartikan pula besarnya pengaruh Penerapan Good Corporate Governance terhadap Kualitas Laporan Keuangan yaitu 2,20% dan sisanya 97,80% dijelaskan oleh variabel lain
77
yang tidak diteliti. Nilai signifikansi lebih kecil dari level of significant (0,000 < 0,050). Dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh positif dan signifikan dan signifikan Penerapan Good Corporate Governance terhadap Kualitas Laporan Keuangan dan hipotesis kedua diterima. Semakin tinggi Penerapan Good Corporate Governance maka Kualitas Laporan Keuangan semakin tinggi, karena Good Corprate Governance merupakan prinsip dasar pengelolaan perusahaan secara transparan, akuntabel dan adil sesuai dengan aturan dan etika yang berlaku umum. Good Corprate Governance memiliki tujuan untuk menjaga objektivitas dalam menjalankan bisnis, mencapai sasaran yang telah ditetapkan. Kegiatan –kegiatan usaha dilaksanakan secara transparan sehingga perusahaan akan menyediakan informasi yang material, relevan dan tidak ada yang disembunyikan dengan menyajikan laporan keuangan yang akurat dan tepat waktu. Berdasarkan hal tersebut dapat disimpulkan bahwa dengan penerapan good corporate governance yang baik sangat berperan dalam meningkatkan kualitas laporan keuangan perusahaan. 3. Pengaruh Sistem Pengendalian Internal dan Penerapan Good Corporate Governance
Secara
Bersama-Sama
terhadap
Kualitas
Laporan
Keuangan Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh signifikan Sistem Pengendalian Internal (X1) dan Penerapan Good Corporate Governance (X2) secara bersama-sama terhadap Kualitas Laporan
78
Keuangan (Y). Dari hasil analisis menggunakan regresi berganda diperoleh harga koefisien regresi X1 sebesar 1,790, nilai koefisien regresi X2 sebesar 1,111, dan nilai konstantanya sebesar 50,338. Persamaan garis regresinya Y = 50,338 + 1,790X1 + 1,111X2. Artinya jika nilai X1 dan X2 dianggap konstan atau tidak mengalami perubahan maka Y akan tetap sebesar 50,338. Jika nilai X1 naik satu satuan maka nilai Y turun sebesar 1,790 satuan, dengan asumsi X2 tetap. Jika nilai X2 naik satu satuan maka nilai Y turun sebesar 1,111 satuan, dengan asumsi X1 tetap. Dari hasil analisis juga diperoleh koefisisen korelasi Ry(x1x2) sebesar 0,186 dan koefisisen determinasi R2y(x1x2) sebesar 0,035 atau memiliki arti Sistem Pengendalian Internal dan Penerapan Good Corporate Governance mempunyai pengaruh terhadap Kualitas Laporan Keuangan sebesar 3,50% dan sisanya 86,50% dijelaskan oleh variabel lain yang tidak diteliti. Setelah dilakukan uji signifikansi dengan uji F diperoleh nilai Fhitung sebesar 11,81 lebih besar dari Ftabel yaitu 3,204. Selain itu signifikansi lebih kecil dari pada level of significant (0,000 < 0,050). Hasil di atas menunjukkan bahwa terdapat pengaruh positif dan signifikan dan signifikan Sistem Pengendalian Internal dan Penerapan Good Corporate Governance secara bersama-sama terhadap Kualitas Laporan Keuangan pada Perusahaan BUMN Bidang Perumahan dan Konstruksi, dapat disimpulkan pula hipotesis ketiga diterima. Hasil di atas sesuai dengan teori menurut Gondodiyoto 2007 bahwa tujuan sistem pengendalian internalal adalah menjaga kekayaan organisasi,
79
mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi, mendorong efisiensi, serta mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen yang telah digariskan. Sehingga dengan adanya tujuan sistem pengendalian internal bahwa dapat menjaga keandalan data akuntansi, dapat dikatakan bahwa sistem pengendalian internal dapat mempengaruhi kualitas laporan keuangan karena sistem pengendalian internal memperkecil kesalahan – kesalahan dalam penyajian data akuntansi, melindungi atau membatasi kemungkinan terjadinya kecurangan., sehingga akan menghasilkan laporan keuangan yang benar. Prinsip dasar Good Corporate Governance yaitu transparansi yang berhubungan erat dengan kualitas informasi yang disajikan oleh perusahaan. Kepercayaan investor akan sangat tergantung pada kualitas informasi yang disampaikan perusahaan melalui laporan keuangan. Oleh karena itu perusahaan dituntut untuk menyediakan informasi yang jelas, akurat dan tepat waktu. Prinsip ini diwujudkan antara lain dengan mengembangkan sistem akuntansi yang berbasiskan standar akuntansi yang menjamin adanya laporan keuangan yang berkualitas. E. Keterbatasan Penelitian Penelitian ini telah diusahakan untuk dilaksanakan sesuai dengan prosedur ilmiah, namun demikian masih memiliki keterbatasan yaitu : 1. Adanya keterbatasan pada teknik pengambilan data yang berupa kuesioner atau angket, sehingga peneliti tidak dapat mengontrol jawaban responden yang tidak menunjukkan keadaan yang sesungguhnya.
80
2. Kesibukan karyawan (responden) sehingga membutuhkan waktu yang cukup lama dalam pengembalian kuesioner. 3. Penyebaran kuesioner berada pada waktu yang kurang efektif yaitu menjelang akhir tahun dimana waktu tersebut kesibukan karyawan cukup tinggi, sehingga kuesioner yang disebarkan kurang mendapatkan tanggapan baik.