BAB IV
ANALISIS DAN PEMBAHASAN . Di bab IV ini pada awal penyajian akan disajikan uraian analisis mekanisme transaksi foreign exchange Spot dari mata uang yang diteliti yaitu mata uang Euro, GBP dan JPY. Selanjutnya pada bagian berikutnya disajikan uraian analisis gerak nilai tukar Mata Uang Euro, GBP dan JPY dengan menggunakan Technical Analysis Classic sebagai berikut : 1. Trend Analysis 2. Reversal Pattern : Head & Shoulders Analysis, Double Tops-Doubles Bottoms, Triple Tops –Triple Bottoms. 3. Continuation Pattern : Symmetrical Triangle, Ascending Triangle, Descending Triangle, Flag and Pennants.
4.1 Mekanisme transaksi Foreign Exchange SPOT : Pelaksana transaksi foreign exchange dalam suatu Bank disebut dengan forex dealer atau forex trader, dimana di dalam pelaksanaan trading sehari – hari masing – masing trader mempunyai spesialisasi seperti forex dealer untuk JPY, forex dealer untuk Euro, forex dealer untuk GBP, forex dealer untuk IDR, dll. Para dealer atau trader ini melakukan kegiatanya di dalam satu ruangan yang disebut dealing room atau trading room, yaitu suatu ruangan yang sarat dengan alat komunikasi elektronik seperti telepon, telec, mesin fax, DDS (direct dealing system) dan screen monitor untuk mengikuti perkembangan harga di pasar, baik fundamental maupun technical serta rumor yang ada di pasar, yang sangat berperan di dalam pelaksanaan kegiatan forex trading. Setiap keputusan yang diambil oleh para dealer atau trader ini, melalui proses analisis data yang tersedia di pasar, dengan menggunakan alat bantu yaitu technical analysis classic. Hasil analisis akan memberikan sinyal - sinyal kepada trader untuk melakukan kegiatan jual – beli valas atau bahkan “do nothing” tidak melakukan jual beli sama sekali karena sinyal di pasar tidak dapat dibaca atau tidak jelas. Penggunaan alat bantu technical analysis classic secara detail akan dijelaskan dan diuaraikan pada penyajian berikutnya di dalam Bab IV ini. Di bawah ini disajikan juga gambar suatu trading room atau dealing room, suasana, lay out, perangkat komunikasi trading, ikon pasar, trader sebagai berikut :
Gambar 4.1 Dealing Room (Sumber : Yoseph. L Hengkengbala - Basic Treasury Course LPPI- Commonwealth Bank June 13,2012)
4.2 Contoh transaksi forex spot Tabel 4.1 Harga Forex Spot
Sumber : reuters
Tabel forex spot di atas adalah indikasi harga pasar secara “life” atau yang sedang berjalan, dimana seorang trader mengetahui secara persis bagaimana membaca tabel harga forex spot di atas yaitu sebagai berikut :
Jenis mata uang asing apa yang hendak diperdagangkan.
Tanggal Kontrak dan tanggal penyerahan (delivery date).
Kurs beli pasar (bid rate) dan kurs jual pasar (offer rate).
Counterparty atau Bank yang hendak dihubungi untuk transaksi.
Di bawah ini disajikan contoh proses transaksi forex Spot setelah trader melakukan analisis pasar, kemudian memutuskan masuk ke pasar untuk melakukan transaksi forex Spot mata uang USD terhadap JPY (Japanese Yen) dengan menggunakan alat komunikasi DDS (direct dealing system) antara trader Bank BII kantor pusat Jakarta dengan bank – bank devisa lainya, yang akan dijelaskan sebagai berikut : 4.2.1.Deal Conversation Process dealing conversation antara Bank BII dengan Bank Mandiri dengan menggunakan direct dealing system (DDS) untuk mata uang USD/JPY, antara lain : Bank BII vs Bank Mandiri tgl 12/04/12 •
BII
•
Mandiri : sure. 84.35 – 84.36.
•
BII
•
Mandiri : Done, sold usd 1,000,000 agt jpy at 84.36, val 14/04/12, my
: Hi there spot usd/jpy for USD 1,000,000 pls.
: mine.
Mizuho Tokyo acct no. 234.07 , your usd pls?
jpy pls to
•
BII
: I buy usd 1,000,000 at 84.36, val 14/04/12, my usd pls to city bank new york acct no CHIPS UID 738.
Bank BII vs Bank BNI tgl 12/04/12 •
BII
: spot usd/jpy 2mios pls?
•
BNI
: usd/jpy 84.35 – 84.36
•
BII
: buy usd 2 mios.
•
BNI
: Done, I sold usd 2,000,000 agt jpy at 84.36, val 14/04/12, my yen pls direct to BNI Tokyo acct no 999-bni/123.
•
BII
: my usd pls to city bank new york acct no CHIPS UID 738.
Bank BII vs Bank DBS tgl 12/04/12 •
BII
•
DBS : for u 85.35 – 85.36
•
BII
: yours
•
DBS
: agreed, bought usd 3,000,000 agt jpy at 85.35, val 14/04/12, my usd pls to
: gud mng can u quote usd/jpy spot for 3 mios?
Bank Of New York USA acct no CHIPS UID 987-2400. •
BII
: will be done, my jpy pls to Bank Of Tokyo Jpn acct no 333-666-999, tks.
4.2.2. Forex position sheet / forex blotter Setelah melakukan proses deal dengan menggunakan DDS (direct dealing system), trader melakukan pencatatan transaksi jual beli mata uang asing di forex position sheet / forex blotter.
Tabel 4.2 Forex position sheet / forex blotter.
4.2.3 Deal slip Setelah dealer atau trader melakukan pencatatan jual beli mata uang asing ke dalam forex position sheet / forex blotter dengan bank yang menjadi lawanya dalam kegiatan jual – beli valas, setiap dealer atau trader wajib menulis atau mencatat setiap transaksi- transaksi yang telah dilakukan dalam deal conversation di atas. Di dalam deal slip transaksi buy atau beli dilambangkan FX deal Slip Bought, sedangkan deal slip untuk transaksi Sell atau jual dilambangkan FX deal Slip Sold. Di bawah ini akan disajikan contoh deal slip dari transaksi jual-beli valas di atas, sebagai berikut :
FXB/TD/CT:0001-01…. As of :
Bank BII
Deal Slip FX BOUGHT
Counterparty
Comodity /Reference CCY
Spot
Fwd
Swap
Exchange Rate/Price Equivalent/Non reference CCY
Contract date
Delivery date Payment Order
Countersign
Dealer Signature
JH0808
Gambar 4.2 Contoh Deal slip FX Bought (Sumber : Yoseph. L Hengkengbala Basic Treasury 13,2012)
FXS/TD/CT:0001-0…. As of :
Bank BII
Deal Slip FX SOLD Counterparty Comodity /Reference CCY
Spot
Fwd
Exchange Rate/Price Equivalent/Non reference CCY Contract date Delivery date Payment Order
Countersign
JH0808
Dealer Signature
Swap
Gambar 4.3 Contoh Deal slip FX sold (Sumber : Yoseph. L Hengkengbala - Basic Treasury 13,2012)
4.3. Analisis gerak nilai tukar menggunakan technical analysis Pada bagian ini akan dijelaskan bagaimana menganalisis pasar dengan menggunakan technical analysis. Mata uang yang akan dianalisis adalah Euro, GBP dan JPY, serta akan disajikan juga grafik dari ketiga mata uang yang akan dianalisis menggunakan technical analysis selama periode tiga tahun.
4.3.1 Analisis Euro/USD 4.3.1.1. Analisis Euro/USD. Dari analisis grafik EURO 1 di bawah dapat disajikan dalam penjelasan sebagai berikut : 1. Pada periode Agustus 2010 - Agustus 2011, nilai tukar Euro bergerak menguat terhadap USD, bergerak dari titik harga 1.2584, naik ke 1.2871, terus meningkat sampai 1.4200, titik –titik harga ini merupakan titik – titik harga terendah yang terus menaik disepanjang garis “uptrend line” atau support line.2, atau garis AB. Dan Euro berhasil mencapai tingkat harga tertinggi terhadap USD yaitu pada titik harga H.1 , EUR/USD= 1.4800.
Gambar 4.4 grafik Euro 1 (Sumber : reuters BII)
2. Pada pergerakan selanjutnya kurva Euro berhasil memotong garis “ uptrend line “ atau support line 2 di titik “T”. Secara teoritis pembalikan arah harga Euro menguat terhadap USD, akan berbalik Euro melemah terhadap USD. Sesuai dengan teori yang berlaku di technical analysis menurut (Dow Theory, Elliot Wave & Fibonaci), maka pembalikan arah harga atas mata uang EURO/USD dapat dijelaskan sebagai berikut : a. Pembalikan harga(price retracement) 33% = 1.4800 – (1.4800 – 1.2584) X 33% = 1.4800 – (0.0732)= 1.4069. b. Pembalikan harga(price retracement) 50 % = (1.4800 + 1.2584) : 2 = 1.3692. c. Pembalikan harga(price retracement) 66% = 1.4800 – (1.4800 – 1.2584) X 66% = 1.4800 – (0.1463) = 1.3337.
3. Selanjutnya gerak harga di pasar juga membangun bentukan lain yaitu bentukan continuation pattern dengan bangun symmetrical triangle. Titik apex terjadi karena perpotongan garis “resistance line” garis PR dengan garis “ support line.1” 4. Gerak harga di pasar juga berhasil memotong garis “support line.1” ( dalam lingkaran T) pada segitiga PQR, gerak harga berikutnya akan bergerak menurun maka secara teoritis apabila terjadi penembusan objektif harga berkisar dari 75% hingga 100% jarak dari dasar segitiga ke titik apex (John j. Murphy 1986 : 139). dengan objektif harga terletak di titik P.O = 1.2450 ( target 75 %), dan P.O. 1.1900 ( target 100%). 5. Rekomendasi
sehubungan terjadinya pemotongan garis “support line 1”,
baik
melalui analisa trend maupun analisa continuation pattern, adalah : a. Membangun forex exposure short Euro terhadap
USD yaitu dengan
melakukan keputusan jual Euro terhadap USD pada tingkat harga EUR/USD= 1.4200, di titik “T”. Asumsi nominal transaksi sebesar EUR 3,000,000. b. Setelah melakukan aksi dengan menjual EUR/USD, harus menetapkan managemen resikonya atau cut loss apabila harga bergerak berbalik ke atas atau istilah technical analysis disebut bounce back, hingga menembus garis resistance line, dimisalkan di titik harga EUR/USD= 1.4550. c. Maksimum kerugian sudah ditetapkan yaitu sebesar (USD1.4200 – USD 1.4550)X3,000,000 = (USD 105,000). d. Dengan T .Account forex exposure yang ada, dapat disajikan sebagai berikut : EURO (3,000,000)
USD 4,260,000
4.3.1.2. Analisis Euro/USD Pergerakan harga selanjutnya dari grafik EURO 1 di atas, maka analisis yang ada dapat dijelaskan di grafik EURO 2 di bawah ini sebagai berikut :
Gambar 4.5 grafik Euro 2 (Sumber : reuters BII)
1. Objektif harga atau target profit nilai tukar EUR/USD atas dasar analisis trend di atas adalah : EUR/USD 1.4069 untuk target 33% , EUR/USD 1.3692 untuk target 50%, EUR/USD 1.3337 untuk target pembalikan arah 66%. 2. Objektif harga atau target profit nilai tukar EUR/USD atas dasar analisis symmetrical triangle di atas adalah : EUR/USD 1.2450 untuk target 75% dan EUR/USD = 1.1900 untuk target harga 100%.
3. Kedua objektif harga pada point 1 dan point 2 di atas dapat dicapai oleh gerak harga di pasar, sedangkan target Cut Loss di tingkat harga 1.4550 tidak pernah tercapai karena gerak harga tidak pernah berbalik arah menembus resistance line pada grafik EUR/USD di atas. 4. Diasumsikan forex exposure short atau jual EURO 3,000,000 dengan harga 1.4200, mengambil untung (taking profit) pada target harga 50% atau EUR/USD 1.3692, meskipun pada kenyataan gerak harga di pasar berhasil mencapai target 100%, maka hasil transaksi forex EURO /USD adalah sebesar : (USD 1.4200—USD 1.3692) X 3,000,000 = USD152,400. 5. Dengan T Account proses trading yang ada dapat disajikan sebagai berikut : EURO 3,000,000
(3,000,000)
USD 4,260,000
(4,107,600 ) P/L : 152,400
Squared 6. Dari Grafik EUR/USD di atas, posisi data terakhir adalah pada bulan Agustus 2012, atas dasar hasil analisis dan data yang ada, penulis berusaha menjawab pertanyaan sebagai berikut : a. Berapa proyeksi nilai tukar EUR/USD pada bulan September 2012 yang akan datang? b. Rekomendasi dan keputusan apa yang dapat diberikan?
4.3.1.3. Analisis Euro/USD. Dengan menggunakan grafik EUR/USD atau grafik EURO 3 ini, maka pertanyaan pada poin 6 di atas sehubungan dengan proyeksi nilai tukar EUR/USD pada September 2012 mendatang serta keputusan apa yang harus dilakukan, dapat dijelaskan sebagai berikut :
Gambar 4.6 grafik Euro 3 (Sumber : reuters BII)
1. Apabila
kurva
EURO berhasil menembus garis EG yang berfungsi sebagai garis
resistance dari dalam area konsolidasi segitiga EFG (symmetrical Triangle), maka secara teoritis objektif harga dapat ditentukan dengan memproyeksikan garis tegak lurus ke atas dimulai dari titik tembus yang terjadi digaris dengan panjang sama dengan jarak titik apex ke garis EF (base triangle), dan dengan skala yang ada didapat objektif harga EURO/USD = 1.3200 untuk target 75%, sedangkan untuk target 100% objektif harga EURO/USD = 1.3450. 2. Keputusan ataupun tindakan yang direkomendasikan pada saat garis resistance ditembus kurva Euro:
a) Membangun forex exposure Long atau beli Euro
terhadap USD dengan
melakukan pembelian Euro diasumsikan sebesar Euro 3,000,000 pada tingkat harga 1.2575 ( di atas titik tembus pada garis resistance). b) Memasang cut loss apabila kurva Euro berbalik arah ke bawah, menembus garis FG yang berfungsi sebagai support pada titik harga 1.2425. 3. Dengan T Account transaksi pembelian Euro point 2.a. dapat disajikan sebagai berikut : EURO
USD
3,000,000
4. Apabila
kurva
(3,727,500)
EURO berhasil menembus garis FG
yang berfungsi sebagai garis
support, dari dalam area konsolidasi segitiga EFG (symmetrical Triangle) ke bawah, maka secara teoritis objektif harga dapat ditentukan dengan memproyeksikan garis tegak lurus ke bawah dimulai dari titik tembus yang terjadi digaris support dengan panjang sama dengan jarak titik apex ke garis EF (base triangle), dan objektif harga atas dasar skala yang ada akan berada pada kisaran harga EURO/USD = 1.1700 untuk target 75%, sedangkan untuk target 100% objektif harga EURO/USD = 1.1500. 5. Keputusan dan tindakan yang harus dilakukan setelah kurva EURO berhasil menembus garis FG atau garis Support : a) Membangun forex exposure Short EURO terhadap USD, dengan melakukan penjualan EURO diasumsikan nominal Euro 3,000,000 pada tingkat harga1.2425 sedikit di bawah titik tembus pada garis support.
b) Managemen resiko dilakukan dengan menetapkan batas ”Cut Loss“ pada kisaran harga EURO/USD = 1.2625, setelah kurva Euro berbalik ke atas menembus garis EG atau garis resistance. 6. Dengan T.Account transkasi yang ada dapat disajikan sebagaiberikut : EURO (3,000,000)
USD 3,727,500
7. Langkah berikutnya setelah uraian dari no 1 s/d no 6 di atas adalah : a.
Memonitor apakah kurva EURO akan memotong garis resistance terlebih dahulu atau sebaliknya akan memotong garis support terlebih dahulu.
b. Disiplin dan tegas bereaksi : i. Garis resistance ditembus kurva
Euro, tindakan yang dilakukan Buy
EURO. ii. Garis support ditembus kurva Euro, tindakan yang dilakukan Sell EURO. iii. Memasang cut loss atas forex exposure yang dibangun. iv. Melakukan taking profit atau mengambil untung sesuai dengan sinyal yang diberikan oleh gerak harga dipasar.
4.3.2 Analisis USD/JPY 4.3.2.1. Analisis USD/JPY Dari grafik USD/JPY atau grafik JPY 1 di bawah, analisis gerak nilai tukar USD terhadap JPY pada periode Agustus 2010 s/d Agustus 2011 dapat disajikan dalam penjelasan sebagai berikut :
Gambar 4.7 grafik JPY 1 (Sumber : reuters BII)
1. Pada periode Agustus 2010 s/d Maret 2011, fluktuasi gerak nilai tukar USD terhadap JPY terlihat konsolidasi membangun kontruksi “symmetrical triangle XYZ, titik apex adalah perpotongan garis XZ (resistance line) dengan garis YZ ( support line). 2. Bentukan
continuation pattern dalam kontruksi “symmetrical triangle”, telah
memenuhi kaidah di dalam technical analysis, dimana proyeksi harga nilai tukar USD/JPY setelah terjadi penembusan garis “ support line” di titik “T”, terlihat dalam grafik USD/JPY atau grafik JPY 1 bahwa harga bergerak ke objektif harga P.O.1 (75%) atau dikisaran harga USD/JPY 78.00 s/d 78.50. 3. Selanjutnya pada periode April 2011 s/d Juni 2011,
fluktuasi harga di pasar
membangun suatu bentukan continuation pattern dalam kontruksi “bear pennant “ ABCD. 4. Telah terjadi penembusan kurva JPY atas garis CD yang sekaligus merupakan garis support dalam segitiga BCD, sehingga proyeksi gerak harga berikutnya
dapat
ditentukan dengan memproyeksikan garis AB (flag pole), lurus ke bawah dimulai dari titik T.2, dimana kurva JPY berhasil menembus garis CD yang berfungsi sebagai support line dan objektif harga secara teoritis dapat ditetapkan di titik P.O.3. 5. Rekomendasi yang dilakukan sesuai dengan kaidah technical analysis atas kontruksi “bear pennant” yang ada, dapat disajikan dalam penjelasan sebagai berikut : a) Membangun forex exposure short USD terhadap JPY dengan melakukan aksi jual USD, diasumsikan nominal transaksi USD 5,000,000 dengan rate di bawah titik tembus T pada garis CD, pada kisaran harga USD/JPY = 81.00. b) Managemen resiko dengan memasang Cut Loss atau maksimum kerugian yang bisa diterima, yaitu apabila harga yang ada berbalik kembali ke atas dan
masuk di dalam area konsolidasi segitiga BCD atau dikisaran harga USD/JPY 82.00. c) Target profit adalah sesuai objektif harga secara teoritis yaitu pada tingkat harga USD/JPY = 77.00, target ini lebih rendah perolehannya dibanding kenyataan di pasar, dimana gerak USD/JPY terus meluncur
ke bawah
mencapai objektif harga P.O.4 atau dikisaran USD/JPY 75.50 - 76.00. d) Dalam T.Account proses forex trading USD/JPY ini dapat dijelaskan dalam penyajian sebagai berikut :
USD
5,000,000
JPY
(5,000,000)
405,000,000
Squared
(385,000,000)
P/L : 20,000,000
6. Selanjutnya pada grafik USD/JPY di atas, gerak harga yang ada sempat membentuk bangun bear flag, dimana secara kaidah technical analysis, bentukan bear flag tersebut telah memenuhi syarat sebagai bentukan bear flag. 7. Gerak harga yang ada berhasil menembus garis AC, yang sekaligus berfungsi sebagai support line, dan secara teoritis proyeksi gerak harga berikutnya dapat ditentukan dengan memproyeksikan garis Ab lurus ke bawah dalam garis Ad, dimulai dari titik penembusan garis AC, maka secara teoritis target harga berikutnya ada di titik P.O.4.
4.3.2.2. Analisis USD/JPY Analisis pergerakan harga selanjutnya dapat dijelaskan pada grafik USD/JPY atau grafik JPY 2 di bawah ini sebagai berikut :
Gambar 4.8 grafik JPY 2 (Sumber : reuters BII)
1. Gerak harga di pasar kembali membangun bentukan symmetrical triangle OPQ, dengan titik apex atau perpotongan dari resistance line 2 dengan support line 2 di titik Q. 2. Gerak harga di pasar berhasil menembus garis resistance 2 di titik T.1, maka gerak harga berikutnya dapat diproyeksikan garis lurus ke atas sepanjang jarak garis OP (based triangle) ke titik apex, dimulai dari titik tembus T.1. 3. Secara teoritis objektif harga dapat ditentukan sebagi berikut : P.O.5 merupakan target 75% = 83.50 dan P.O.6 merupakan target 100% = 85.50. 4. Rekomendasi dan tindakan yang harus dilakukan sesuai dengan kaidah yang berlaku di technical analysis adalah : a. Membangun forex exposure long USD terhadap JPY, dengan melakukan pembelian USD, diasumsikan nominal sebesar USD 5,000,000 pada tingkat harga sedikit di atas titik tembus T.1 yaitu di harga USD/JPY = 78.00.
b. Managemen resiko dilaksanakan dengan memasang cut loss, apabila gerak harga yang ada, berbalik kembali ke bawah masuk ke dalam area konsolidasi symmetrical triangle. Apabila gerak harga yang ada terus ke bawah sampai menembus garis support line 2, pemasangan cut loss yaitu dikisaran harga USD/JPY = 76.00 s/d 76.50.
4.3.2.3. Analisis USD/JPY Dari grafik USD/JPY atau grafik JPY 3 di atas dapat dijelaskan sebagai berikut :
Gambar 4.9 grafik JPY 3 (Sumber : reuters BII)
1. Keputusan untuk membangun forex exposure long USD 5,000,000 pada harga 78.00 adalah benar dan harga tidak pernah berbalik arah menyentuh cut loss yang telah ditentukan yaitu pada titik harga 76.00 s/d 76.50. 2. Gerak harga yang ada berhasil melewati objektif harga 75% atau USD/JPY 82.75, sempat mencapai USD/JPY 84.17, walaupun
target objektif harga 100 % tidak
tercapai atau 84.75. 3. Diasumsikan
pelaku pasar sudah taking profit atau ambil untung di titik harga
USD/JPY 82.75 atau 75% target objektif harga, maka keuntungan yang didapat adalah sebesar : (JPY 82.75 – Jpy 78.00 ) X 5,000,000 = JPY 23,750,000.
4.3.2.4. Analisis USD/JPY Sehubungan dengan pengumpulan data yang dilakukan penulis hanya sampai akhir Agustus 2012, maka analisis berikutnya penulis berusaha menjawab pertanyaan sebagai berikut :
Gambar 4.10 grafik JPY 4 (Sumber : reuters BII)
1. Bagaimana proyeksi nilai tukar USD/JPY untuk bulan September 2012 yang akan datang? 2. Keputusan atau tindakan apa, yang dapat direkomendasikan untuk mengantisispasi gerak nilai tukar USD/JPY di bulan September 2012 ke depan?
Dengan menggunakan grafik JPY 4 di atas, penulis menjawab pertanyaan yang ada melalui penjelasan sebagai berikut : 1. Pada periode Januari 2012 s/d Agustus 2012, gerak harga di pasar sempat membangun bentukan reversal pattern shoulders. Di sini kaidah
dengan kontruksi horizontal head &
untuk reversal pattern dipenuhi dimana setelah harga
berhasil menembus garis neckline, maka gerak harga berikutnya dapat diproyeksikan dengan meletakan garis lurus kebawah sepanjang jarak head ke neckline, dimulai dari titik penembusan yang ada di neckline, sehingga secara teoritis objektif harga dapat ditentukan yaitu pada titik harga P.O.7. 2. Setelah bentukan H&S terpenuhi, gerak harga selanjutnya berfluktuasi dalam area konsolidasi yang
membentuk kontruksi symmetrical triangle VWX, dan sesuai
dengan kaidah yang ada, maka proyeksi pergerakan harga ke depan dan keputusan serta tindakan apa yang harus dilakukan, dapat disajikan dalam penjelasan sebagai berikut : a. Terdapat dua kemungkinan yaitu gerak harga di dalam area konsolidasi dapat menembus ke atas memotong resistance line 2 maka objektif harga, dapat ditentukan yaitu untuk target 75% USD/JPY 83.25 terletak di titik P.O.8. dan untuk target 100% USD/JPY 84.80 terletak di titik P.O.9. b. Gerak harga di dalam area konsolidasi
menembus ke bawah memotong
support line 2, sehingga objektif harga untuk target 75% USD/JPY 74.25 dan untuk target 100% USD/JPY : 73.00. c. Strategi masuk ke pasar harus dengan kesabaran dan menunggu setelah benerbenar tegas harga telah memotong garis resistance line atau support line. d. Harus benar – benar cermat mengikuti gerak harga di pasar, garis mana yang terlebih dahulu dipotong atau ditembus oleh gerak harga di pasar:
i. Apabila gerak harga di pasar
menembus resistance line
terlebih
dahulu maka strategi masuk pasar dengan membangun long USD, yaitu dengan beli USD diasumsikan nominal sebesar USD5,000,000 pada tingkat harga USD/JPY 79.50. ii. Managemen resiko dilaksanakan dengan memasang cut loss jual USD terhadap JPY pada titik harga USD/JPY 78.25. iii. Apabila gerak harga di pasar menembus support line terlebih dahulu maka strategi masuk pasar dengan membangun short USD, yaitu dengan jual USD diasumsikan nominal sebesar USD5,000,000 pada tingkat harga USD/JPY 78.25. iv. Management resiko dilaksanakan dengan memasang cut loss beli USD terhadap JPY pada titik harga USD/JPY = 79.25.
4.3.3 Analisis GBP/USD 4.3.3.1. Analisis GBP/USD 1.
Pada periode Agustus 2010 s/d Januari 2011, gerak nilai tukar GBP terhadap USD membangun bentukan reversal pattern dalam kontruksi inverse head & shoulders yaitu pada periode Agustus 2010 s/d Oktober 2010 dan satu bentukan lagi pada periode November 2010 s/d Januari 2011.
Gambar 4.11 grafik GBP 1 (Sumber : reuters BII)
a. Bentukan inverse head & shoulders pada periode Agustus 2010 s/d Oktober 2010 ditandai dengan Head 1 terletak pada tingkat harga terendah pertama (L.1) pada titik 1.5294 terjadi pada tanggal 7 September 2010, dengan garis neckline 1 yang menghubungkan pundak kiri (left shoulder/ LS) dan pundak kanan (right shoulder/ RS). b. Secara teoritis objektif harga dapat ditentukan dengan membuat garis tegak lurus dengan jarak sepanjang titik Head 1 ke garis neckline 1( garis putus – putus warna biru). Kemudian garis putus – putus tersebut diproyeksikan tegak lurus, dimulai dari saat tertembusnya garis neckline 1 oleh gerak harga di pasar, maka proyeksi harga berikutnya adalah titik P.O.1.
c. Titik P.O.1 terjadi di area titik harga 1.6299 pada tanggal 4 November 2010. 2.
Rekomendasi dan tindakan yang dilakukan dalam mengantisipasi bentukan inverse head & shoulders pada grafik GBP 1 di atas pada periode November 2010 s/d Januari 2011 adalah sebagai berikut : a. Kontruksi inverse head & shoulders pada periode November 2010 s/d Januari 2011, ditandai dengan Head 2 yang terbentuk pada titik harga terendah kedua (L2) pada titik 1.5344 terjadi pada tanggal 28 Desember 2010. b. Pundak kiri (LS) dan pundak kanan (RS) dihubungkan oleh garis neckline 2. c. Gerak harga di pasar berhasil menembus garis neckline 2 di titik harga GBP /USD = 1.6050, maka keputusan yang harus diambil adalah membeli (BUY) GBP terhadap USD, atau istilah teknis di pasar keuangan global adalah membangun forex exposure long GBP terhadap USD. d. Diasumsikan nominal transaksi sebesar GBP 1,000,000 di harga GBP/USD 1.6060. e. Dengan T. Account transaksi pada point d di atas dapat disajikan sebagai berikut : GBP 1,000,000
USD (1,000,000X1.6060)=(1,606,000)
f. Secara teoritis objektif harga berikutnya adalah P.O.2 yaitu dengan memproyeksikan garis sepanjang Head 2 ke garis neckline 2, (garis merah terputus – putus) tegak lurus ke atas dimulai dari awal garis neckline 2 tertembus harga.
g. Tingkat harga di titik tembus yang terjadi, yang terletak disepanjang garis putus – putus warna merah merupakan area untuk taking profit atau mengambil untung, atas pembelian GBP 1,000,000 terhadap USD pada tingkat harga 1.6060. h. Managemen resiko atas forex exposure yang ada yaitu long GBP 1,000,000 pada harga 1.6060, dilakukan dengan menetapkan Cut Loss atau pembatasan resiko kerugian, dengan menggunakan kaidah yang berlaku di technical analysis adalah sebagai berikut : 1) Secara konservatif yaitu apabila gerak harga
di pasar bergerak
berbalik lagi ke bawah dan menembus kembali garis neckline 2, di titik harga sekitar 1.5925, dilakukan penjualan kembali (squaring forex exposure), atau dengan kata lain kerugian yang bisa diterima (tolerable loss) adalah sebesar : ( USD 1.5925 — USD 1.6060) X 1,000,000 = USD (13,500). 2) Secara agresif yaitu seperti halnya pada penjelasan di atas harga di pasar bergerak berbalik ke bawah menembus garis neckline 2 dan langsung bergerak
melewati pundak kanan (RS) di harga
sekitar1.5800, atau dengan kata lain kerugian yang bisa diterima (tolerable loss) adalah sebesar : ( USD 1.5800 — USD 1.6060) X 1,000,000 = USD (26,000). i. Dari Grafik GBP/USD atau grafik GBP 1 di atas, menunjukkan bahwa harga di pasar tidak pernah bergerak berbalik menembus garis
neckline 2 dan
menyentuh titik cut loss 1.5925 (konservatif) maupun titik cut loss 1.5800 (agresif), objektif harga P.O.2 tercapai, dari grafik menunjukkan bahwa titik tertinggi mencapai titik harga H2 = 1.6745.
j. Seperti dijelaskan di point “g” di atas bahwa tingkat harga disepanjang garis putus – putus warna merah yang diproyeksikan tegak lurus ke atas, adalah area profit taking atau mengambil untung. Diasumsikan bahwa atas forex exposure long GBP 1,000,000 terhadap USD pada harga 1.6060, dilakukan penjualan kembali ( squaring position) yaitu menjual GBP 1,000,000 terhadap USD pada harga di titik T/P = 1.6300 maka forex exposure GBP sudah netral (squared) yang tertinggal adalah selisih lebih atau keuntungan dalam USD sebesar : ( USD 1.6300 – USD 1.6060) X 1,000,000 = USD 24,000. k. Dengan T. Account dapat disajikan sebagai berikut : GBP 1,000,000
USD
(1,000,000)
1,630,000
(1,606,000)
Profit 24,000 Squared 3.
Dari grafik GBP/USD atau grafik GBP 1 gerak harga di pasar pada periode Desember 2010 s/d September 2011 membentuk kontruksi sebagai berikut : a. Trend menaik (uptrend), ditandai dengan pergerakan harga terendah yang semakin menaik dari titik harga terendah GBP/USD pada tingkat harga terendah L2 yaitu pada harga 1.5344, sampai
dengan pencapaian titik
tertinggi H2 pada tingkat harga 1.6745. b. Garis uptrend line yang ada dalam grafik menghubungkan titik – titik harga terendah yang terus menaik, atau dengan kata lain meskipun harga semakin mahal pelaku di pasar tetap melakukan pembelian dan garis uptrend line 1 ini sekaligus merupakan garis support 1.
c. Gerak harga di pasar sempat mencapai titik harga tertinggi di titik harga 1.6745, kemudian mulai berbalik arah bergerak menurun. Yang harus diamati di sini adalah gerak harga yang terus bergerak menurun dan menembus garis uptrend line 1 atau garis support 1. d. Gerak harga di pasar berhasil menembus garis uptrend line 1 atau garis support 1 di titik “T2” dalam lingkaran. 4.
Rekomendasi dan tindakan yang harus dilakukan sesuai dengan kaidah di dalam technical analysis, sehubungan dengan tertembusnya garis uptrend line 1 atau garis support 1, dapat dijelaskan sebagai berikut : a. Mengambil keputusan untuk melakukan penjualan mata uang GBP terhadap USD, atau istilah di pasar keuangan adalah membangun forex exposure Short GBP terhadap USD. b. Diasumsikan nominal transaksi sebesar GBP 1,000,000 dan penjualan terjadi di titik harga 1.6150. c. Forex exposure short GBP terhadap USD pada harga 1.6150 dapat disajikan dalam T.Account sebagai berikut :
GBP (1,000,000)
USD 1,615,000
d. Managemen resiko yang diterapkan disini adalah membatasi kerugian yang bisa diterima (tolerable loss) dengan memasang cut loss sebagai berikut :
1. Secara konservatif yaitu apabila harga bergerak berlawanan dengan prediksi yang ada, yaitu mulai naik kembali dan menembus garis uptrend line 1 atau garis support 1 yang ada atau di sekitar titik harga 1.6350. 2. Secara agresif yaitu apabila harga bergerak berbalik ke atas lagi, menembus garis uptrend line 1 atau garis support 1 dan terus menaik ke atas melewati harga tertinggi yang pernah terjadi yaitu di titik H2 pada tingkat harga 1.6745. e. Target harga berikutnya dengan terjadinya penembusan garis uptrend line 1 atau garis support, dapat dijelaskan sebagai berikut : 1. Pembalikan arah harga di pasar menurut Charles Dow dan Edson Gould adalah pembalikan 33% s/d 66%.( Jhon Murphy 1986 : 88 ). Dari grafik GBP/USD atau grafik GBP 1, titik tertinggi (H2) GBP/USD adalah 1.6745 dan terendah (L2) pada titik harga 1.5344, maka : a) Pembalikan arah harga 33% dari titik tertinggi (H2) 1.6745 – ( 1.6745 -1.5344) X 33 % = 1.6745 – (0.0462) = 1.6282. Maka 1.6282 adalah proyeksi atau merupakan objektif harga 1. b) Pembalikan arah harga 66% dari titik tertinggi (H2) 1.6745 – (1.6745 – 1.5344) X 66% = 1.6745 – ( 0.0925) = 1.5820. Maka 1.6283 adalah proyeksi atau merupakan objektif harga 2. c) Pembalikan arah harga menurut rata- rata pelaku di pasar yaitu 50% dari titik harga tertinggi (H2) 1.6745 = ( 1.6745 + 1.5344): 2 = 1.6045. Maka 1.6045 adalah proyeksi atau merupakan objektif harga 3.
5.
Dari grafik GBP/USD atau grafik GBP 1 di atas, gerak harga di pasar pada periode Mei 2011 s/d September 2011, setelah berhasil mencapai titik puncak di H2 pada titik harga 1.6745, gerak nilai tukar GBP terhadap USD berfluktuasi dalam kondisi konsolidasi yaitu terjadi tekanan jual yang terus berlangsung sehingga terlihat harga yang terus membentuk titik – titik puncak yang semakin menurun yaitu dari titik H2 di harga 1.6745 turun ke H3 di harga 1.6618. Di sisi lain juga terlihat bahwa tekanan beli juga menguat ditunjukkannya dengan titik – titik harga terendah yang bergerak menaik dari 1.5344 naik menjadi 1.5900 ( L2a) terus 1.6150 (L2b). Tarik menarik antara tekanan jual (selling pressured) dan tekanan beli (buying pressured) ini dalam istilah technical analysis membentuk kontruksi continuation pattern – symmetrical triangle, yang dapat dijelaskan sebagai berikut : a. Dari grafik GBP/USD atau grafik GBP 1, perpotongan antara resistance line dengan uptrend line 2 terjadi di titik C disebut titik apex. b. Terbangun segitiga symmetrical triangle ABC dengan dasar segitiga pada garis tegak AB. c. CA line garis putus – putus warna merah adalah jarak titik apex (titik C), yang akan digunakan di dalam penentuan gerak harga ke depan atau objektif harga setelah terjadi penembusan baik garis resistance line ataupun garis support 2. d. Dalam segitiga ABC atau symmetrical triangle ABC, terlihat bahwa harga di pasar telah berhasil menembus garis support 2 di titik “T.3“, maka sesuai dengan kaidah di dalam technical analysis, dilakukan rekomendasi atau tindakan sebagai berikut : 1. Melakukan aksi jual atau membangun forex exposure short GBP dengan harga di bawah titik tembus “T.3”, yaitu di titik harga
GBP/USD 1.6000. Diasumsikan nominal transaksi sebesar GBP 1,000,000. 2. Dalam T account
tindakan
jual di atas dapat disajikan sebagai
berikut:
GBP (1,000,000)
USD 1,600,000
3. Target harga atau objektif harga berikutnya karena harga berhasil menembus support 2 di titik “T.3”, maka dengan memproyeksi garis CA line (jarak dasar segitiga garis AB ke titik apex atau titik C), tegak lurus ke bawah maka didapat objektif harga, ditingkat harga untuk objektif harga P.O.3 (75%) = 1.4963 dan objektif harga P.O.4 (100%)= 1.4850. 4. Managemen resiko dilaksanakan dengan memasang cut loss sebagai berikut : a) Secara konservatif saat menembus kembali garis
harga GBP berbalik ke atas lagi support 2 disekitar titik harga
GBP/USD = 1.6150. b) Disini jelas bahwa kerugian dibatasi
maksimum sebesar
(USD1.6000 - USD1.6150) X 1,000,000= (USD 15,000). c) Secara agresif saat harga GBP/USD
berbalik menembus
support 2, melewati titik harga 1.6150 dan terus menembus
garis resistance line melewati titik tertinggi 1.6745 yang diasumsikan ditetapkan di titik cutloss 1.6755. d) Di sini jelas bahwa maksimum kerugian dibatasi
sebesar
(USD1.6000 - USD1.6755) X 1,000,000= (USD 75,500).
4.3.3.2. Analisis GBP/USD Dari grafik GBP/USD atau grafik GBP 2 merupakan lanjutan pergerakan harga dari grafik GBP 1 dimulai dari bulan September 2011 yang akan dijelaskan sebagai berikut:
Gambar 4.12 grafik GBP 2 (Sumber : reuters BII)
1.
Gerak harga GBP di pasar setelah menembus garis support 2 di titik T.3, gerak yang ada berlanjut bahkan mencapai titik harga 1.5325, kemudian harga naik kembali bahkan mencapai titik harga 1.6165.
2.
Gerak harga yang ada tidak sempat menyentuh objektif harga P.O.3. secara teoritis terletak di titik harga 1.4963. Dalam situasi seperti ini pelaku pasar tidak boleh terburu-buru, melainkan harga harus mencapai terlebih dahulu objektif harga P.O.3 di 1.4963 dan P.O.4.di 1.4850.
3. Rekomendasi yang harus dilakukan sehubungan dengan perkembangan harga di pasar, pelaku harus menyadari bahwa harga yang ada di bawah titik tembus T.2 dan titik tembus T.3 adalah harga dimana forex exposure yang dibangun yaitu short GBP 1,000,000 pada harga 1.6150 (sell.1) dan short GBP 1,000,000 pada harga 1.6000 (sell.2) adalah dalam posisi untung dalam istilah trading disebut unrealized profit, karena belum dilakukan squaring position atau pembelian kembali atas kedua posisi jual yang ada. 4. Cut Loss atas kedua forex exposure yaitu short GBP 1,000,000 pada harga 1.6150 (sell.1), dengan cut loss pada harga 1.6350 (konservatif) dan tingkat harga 1.6745 (agresif) tidak tercapai. Dan Short GBP 1,000,000 pada harga 1.6000 (sell.2), dengan cut loss di 1.6150 ( konservatif) dan 1.6755 (agresif) ternyata juga tidak pernah tercapai, karena harga di pasar memang tidak pernah menyentuh titik cut loss tersebut. 5.
Diasumsikan bahwa forex exposure disebut dalam point 3 di atas, pembelian kembali GBP terhadap USD (squaring position) dilakukan pada titik harga TP.1 (taking profit 1) yaitu pada titik harga 1.5625, maka dalam T account proses trading GBP/USD dapat disajikan sebagai berikut :
GBP 1,000,000
(1,000,000)
USD 1,615,000
( 1,562,500) P/L 52,500
GBP 1,000,000
(1,000,000)
USD 1,600,000
(1,562,500) P/L 37,500
Selanjutnya dari grafik GBP/USD atau grafik GBP 2 di atas, dapat dijelaskan lebih lanjut sebagai berikut: 1. Pada periode Oktober 2011 s/d Agustus 2012, pergerakan harga di pasar membentuk bangun reversal pattern yaitu terdapat dua bangun horizontal head & shoulders dan satu bentukan continuation pattern dalam kontruksi bull pennant dan segitiga menaik (ascending triangle). 2. Baik kedua bentukan horizontal head & shoulders dan satu bentukan bull pennant, hasil analisis menunjukkan bahwa kaidah yang berlaku di dalam analisis reversal pattern dan continuation pattern, telah terpenuhi. Contohnya pada kedua shoulders
bentukan head & shoulders, syarat
head dan dua pundak
yang dihubungkan dengan garis yang disebut neckline, telah
terpenuhi. Pencapaian objektif harga setelah harga menembus neckline juga terpenuhi. Sementara untuk bentukan bull pennant terlihat bahwa objektif harga pada titik P.O.P, terpenuhi dengan memproyeksikan ke atas garis putus – putus warna hijau yang sekaligus merupakan tiang bendera ( flag pole).
3. Bentukan akhir pada grafik GBP/USD atau grafik GBP 2 ini adalah bentukan ascending triangle, dimulai dari titik ini penulis mencoba memprediksi ke depan, apa yang akan terjadi di bulan September 2012 dengan pertanyaan sebagai berikut :
a. Proyeksi harga GBP/USD untuk bulan
September 2012
mendatang? b. Rekomendasi dan
tindakan
apa
yang dapat dilakukan
sehubungan dengan kegiatan forex trading di Bank BII kantor pusat?
4.3.3.3. Analisis GBP/USD Dari grafik GBP/USD atau grafik GBP 3 di atas akan disajikan
penjelasan analisis
pergerakan harga sekaligus memprediksi gerak harga pada bulan September 2012 sebagai berikut :
Gambar 4.13 grafik GBP 3 (Sumber : reuters BII)
1.
Grafik DEF memenuhi persyaratan sebagai bangun ascending triangle, dimana terlihat titik titik puncak menaik disepanjang garis support, sementara titiktitik puncak cenderung sama disepanjang garis resistance. Perpotongan garis support dengan garis resistance di titik F atau di titik apex.
2.
Secara teoritis objektif harga ada disepanjang garis P.O.7 yang sejajar dengan support line atau garis support yang ada.
3. Garis AB atau downtrend line harus diamati, karena apabila harga di pasar berhasil menembus garis AB ini, maka sangat dimungkinkan akan terjadi pembalikan arah dari downtrend gerak menurun nilai tukar GBP terhadap USD, ke arah sebaliknya. 4.
Penulis memproyeksikan nilai tukar GBP terhadap USD September 2012 mendatang atas dasar analisis pada grafik GBP/USD atau grafik GBP 3 di atas adalah sebagai berikut :
a)
Charles Dow & Edson Gould, Elliot Wave Principle apabila terjadi penembusan garis AB (resistance) oleh harga di pasar, maka harga GBP/USD diproyeksikan pada scenario harga sebagai berikut : i.
Tingkat harga saat ini GBP/USD adalah di kisaran 1.5885 – 1.5900.
ii.
Initial Objective price : 1.5233 + (1.6745 - 1.5233) X 0.618 = 1.5233 + 0.0935=GBP/USD 1.6167.
iii.
Next Objective price : 1.5233 + ( 1,6745 – 1.5233)X 66% = 1.5233 + 0.0998= GBP/USD1.6230.
b)
Continuation pattern: Harga GBP/USD diproyeksikan pada skenario harga sebagai berikut : a.
Initial objective price GBP/USD 1.6150.
b.
Next objective price GBP/USD1.6300.
5. Rekomendasi dan tindakan yang harus dilakukan : a) BUY GBP pada level harga yang berlaku saat ini disekitar 1.5885 s/d 1.5900. b) Diasumsikan nominal sebesar GBP 3,000,000. c) Pemasangan cut loss pada
tingkat harga di bawah garis.
support line atau disekitar GBP/USD 1.5600 (skenario agresif). d) Apabila
garis
resistance
(downtrend
line)
tertembus,
direkomendasikan untuk membeli lagi GBP terhadap USD diasumsikan nominal sebesar GBP 2,000,000 dengan harga GBP/USD 1.6125. e) Managemen risiko dengan memasang cut loss pada titik harga GBP/USD 1.6075.
f) Atas keputusan pada point 5.a dan point 5.d di atas, maka forex exposure yang ada sebagai berikut : i.
Beli GBP /USD untuk GBP 3,000,000 pada harga 1.5900, transaksi terjadi atau istilah pasar dealth done karena harga pasar saat ini ada di 1.5885 s/d 1.5900.
ii.
Beli GBP/USD untuk GBP 2,000,000 pada objektif harga 1.6125, transaksi belum terjadi karena harus menunggu harga di pasar telah menembus downtrend line yang ada.
iii.
Apabila pembelian GBP 2,000,000 pada tingkat harga 1.6125 bisa terjadi (dealth done), maka total forex exposure GBP terhadap USD adalah : 1. GBP 3,000,000 X 1.5900 = USD (4,770,000). 2. GBP 2,000,000 X 1.6125 = USD (3,225,000). 3. Total exposure GBP 5,000,000 dengan rata-rata harga = (4,770,000+3,225,000) / (3,000,000 + 2,000,000) = 1.5990. 4. Istilah teknis di pasar long GBP 5,000,000 dengan harga GBP/USD : 1.5990.
iv.
Dengan T account, kedua transaksi di atas dapat disajikan sebagai berikut :
GBP
USD
3,000,000
(4,770,000)
2,000,000
(3,225,000)