BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN
A. Pemasaran pada Warung Mikro Bank Syariah Mandiri Pekalongan 1. Konsep-konsep Pemasaran Warung Mikro BSM Pekalongan Dalam kegiatan pemasaran terdapat beberapa konsep yang mana masing-masing konsep memiliki tujuan yang berbeda. Setiap konsep dijadikan landasan pemasaran oleh Warung Mikro BSM Pekalongan untuk menjalankan kegiatan pemasarannya. a. Konsep produksi Dalam
konsep
ini
Warung
Mikro
BSM
Pekalongan
mengimplementasikan dengan membuat variasi produknya yaitu menciptakan produk sesuai dengan kebutuhan bagi para nasabahnya, seperti Pembiayaan Usaha Mikro Tunas (PUM-Tunas) untuk jumlah pembiayaan Rp 2 juta – Rp 10 juta, Pembiayaan Usaha Mikro Madya (PUM-Madya) untuk jumlah pembiayaan >Rp 10 juta - Rp 50 juta, Pembiayaan Usaha Mikro Utama (PUM-Utama) untuk jumlah pembiayaan >Rp 50 juta - Rp 100 juta. Produk tersebut ditetapkan marjin pembiayaan yang bersaing dari produk-produk pembiayaan mikro pada bank lain. b. Konsep produk Dalam konsep produk, Warung Mikro BSM Pekalongan menawarkan produk yang variatif dengan ciri yang mencolok dari
60
61
setiap produknnya, seperti Pembiayaan Usaha Mikro Tunas (PUMTunas) untuk jumlah pembiayaan minimum Rp 2.000.000,- (dua juta rupiah)
dan
maksimum
Rp
10.000.000,-
(sepuluh
juta
rupiah).Pembiayaan Usaha Mikro Madya (PUM-Madya) untuk jumlah pembiayaan di atas Rp 10.000.000,- (sepuluh juta rupiah) dan maksimum Rp 50.000.000,- (limapuluh juta rupiah). Pembiayaan Usaha Mikro Utama (PUM-Utama) untuk jumlah pembiayaan diatas Rp 50.000.000,- (limapuluh juta rupiah) dan maksimum Rp 100.000.000,- (seratus juta rupiah). Selain itu juga Warung Mikro BSM Cabang Pekalongan menawarkan produk pembiayaan KUR Warung Mikro yaitu pembiayaan usaha mikro dari bank kepada perorangan atau badan usaha dengan plafon maksimal Rp 20.000.000,(Duapuluh juta rupiah), dan juga Pembiayaan Multiguna yaitu pembiayaan usaha mikro dari bank kepada perorangan atau badan usaha dengan plafon maksimal Rp 50.000.000,- (Limapuluh juta rupiah). c. Konsep penjualan Dalam konsep ini, Warung Mikro BSM Pekalongan melakukan pemasaran yang agresif melalui usaha-usaha promosi yang gencar, seperti menyebar brosur atau pamflet mengenai produk-produk pembiayaan pada Warung Mikro BSM Pekalongan dan juga melakukan pemasaran langsung ke masyarakat.
62
d. Konsep pemasaran Dalam konsep pemasaran, Warung Mikro BSM Pekalongan melakukan pendekatan kepada nasabah ataupun masyarakat dengan berusaha menemukan keinginan pelanggan dan berusaha untuk memenuhi keinginan tersebut, membuat produk yang variatif yang dibutuhkan masayarakat ataupun nasabah berkaitan dengan produkproduk apa saja yang diingikan dan dibutuhkan oleh nasabah, dan mencintai nasabah dengan cara melakukan pelayanan yang baik dan ramah. e. Konsep pemasaran kemasyarakatan Dalam pemasaran kemasyarakatan, Warung Mikro BSM Pekalongan mencoba memberikan kepuasan nasabah dan masyarakat dengan menawarkan produk-produk pembiayaannya, diharapkan dengan produk tersebut dapat menyejahterakan masyarakat dan nasabahnya serta memperbesar usaha di sektor UMKM.
2. Segmentasi Pasar, Pasar Sasaran dan Posisi Pasar Warung Mikro BSM Pekalongan a. Segmentasi pasar Segmentasi pasar merupakan kegiatan membagi suatu pasar menjadi kelompok-kelompok pembeli yang berbeda yang mungkin memerlukan produk atau ramuan pemasaran tersendiri62. Warung
62
Kasmir, Pemasaran Bank, hlm 115
63
Mikro BSM Pekalongan dalam menjual produknya ke nasabah membagi pasar menjadi beberapa jenis sesuai dengan kriteria yang mereka inginkan. Pembagian pasar ini akan memudahkan dalam menentukan nasabah atau konsumen sasarannya63. 1) Segmentasi demografi dan sosioekonomi Dalam menentukan segmentasi demografi, Warung Mikro BSM Pekalongan melibatkan faktor seperti: a) Jenis kelamin, meliputi laiki-laki ataupun perempuan baik belum menikah ataupun sudah menikah yang mempunyai usaha. b) Usia produktif minimal 21 tahun, maksimal 55 tahun pada saat pembiayaan lunas dan memiliki usaha. Sedangkan dalam menentukan segmentasi sosioekonomi, Warung Mikro BSM melibatkan faktor seperti: a) Wiraswasta atau profesi yang memiliki usaha telah berjalan minimal 2 tahun dengan surat keterangan ijin usaha ataupun ijin perdagangan. b) Golongan berpenghasilan tetap (golbertap), status dengan pegawai tetap dengan masa dinas minimal 1 tahun, memiliki usaha yang telah berjalan 2 tahun dan surat keterangan ijin usaha atau ijin perdagangan.
63
Wawancara dengan Marketing Warung Mikro BSM Pekalongan, Bapak Adhika Rahma Putra, S.E pada hari Rabu, 1 Oktober 2014 pukul 10.00 WIB.
64
c) Badan usaha yang memiliki usaha berjalan selama 2 tahun, surat keterangan ijin usaha atau ijin perdagangan serta akta pendirian usaha. 2) Segmentasi psikografis Dalam segmentasi psikografis, Warung Mikro BSM Pekalongan menentukan produk-produk
yang cocok untuk
kelompok yang berbeda berdasar pada kebutuhan nasabah atau masyarakat sesuai kebutuhan akan tambahan pembiayaan yang dibutuhkan. 3) Segmentasi geografik Dalam
segmentasi
geografik,
Warung
Mikro
BSM
Pekalongan lebih memperhatikan perbedaan kebutuhan dan keinginan yang dijumpai pada nasabah atau masyarakat. Sebab kebutuhan masing-masing unit geografis berbeda. Fokus Warung Mikro BSM Pekalongan adalah masyarakat di perkotaan dan wilayah kabupaten dengan obyek adalah para pengusaha UMKM dan pengusaha lainnya. b. Pasar sasaran Warung Mikro BSM Pekalongan Menetapkan pasar sasaran artinya mengevaluasi keaktifan setiap segmen, kemudian memilih dari salah satu segmen pasar atau lebih untuk dilayani. Menetapkan pasar sasaran dengan cara mengembangkan ukuran-ukuran dan daya tarik segmen kemudian memilih segmen sasaran yang diinginkan.
65
Dalam hal ini Warung Mikro BSM Pekalongan menngunakan alternatif pemilihan segmen Market Specialitation, yaitu melakukan segmentasi dengan mengkhusukan diri untuk melayani berbagai kebutuhan dari sekelompok nasabah atau pelanggan yang melakukan pembiayaan
mikro
dengan
jumlah
pembiayaan
minimal
Rp
10.000.000,00 (sepuluh juta rupiah) dan maksimal Rp 100.000.000,00 (seratus juta rupiah), dan bisa diperpanjang pembiayaannya sampai dengan Rp 200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah). c. Posisi pasar Warung Mikro BSM Pekalongan Adapun dalam menentukan posisi pasar, Warung Mikro BSM Pekalongan berdasarkan atributnya. Strategi penentuan posisi pasar yang dilakukan oleh Warung Mikro adalah sebagai berikut: 1) Atas dasar atribut Penentuan ini didasarkan pada produk-produk pembiayaan Bank Syariah Mandiri, misalnya marjin pembiayaan yang bersaing dengan produk pembiayaan pada bank lain. Melakukan programprogram seperti, marjin pembiayaan yang lebih kecil pada bulanbulan tertentu. 2) Kesempatan penggunaan Dalam hal ini Warung Mikro BSM Pekalongan memberikan pembiayaan kepada nasabah guna kepentingan pengembangan usaha bagi nasabah. Nasabah diharapkan dapat mengembangkan usahanya dengan pembiayaan tersebut.
66
3) Menurut pengguna Produk yang ditawarkan oleh Warung Mikro BSM Pekalongan dikhususkan bagi para pengusaha UMKM yang membutuhkan tambahan modal atau pembiayaan guna kelangsungan usaha, atau untuk pengembangan bidang usahanya. 4) Langsung menghadapi pesaing Dalam hal ini Warung Mikro BSM Pekalongan memposisikan produk yang ditawarkan sebagai produk yang lebih baik dengan berbagai macam produk pembiayaan dibandingkan pesaing. Dengan menggunakan nama Warung Mikro diharapkan agar dapat mudah diingat oleh masyarakat. 5) Kelas produk Produk yang ditawarkan oleh Warung Mikro BSM Pekalongan ditujukan kepada kelompok pengusaha di sektor UKM untuk pengembangan usahanya. Langkah-langkah yang dilakukan oleh Warung Mikro BSM Pekalongan dalam melaksanakan posisi pasar, antara lain: 1) Mengenali ditampilkan
keunggulan-keunggulan dalam
hubungan
yang
dengan
mungkin
pesaing.
dapat
Mengenali
keunggulan kompetitif dari produk yang dimiliki oleh warung Mikro BSM Pekalongan. 2) Memilih keunggulan-keunggulan yang paling kuat dari produk yang dimiliki oleh produk pembiayaan pada bank lain.
67
3) Menyampaikan kepada nasabah atau calon nasabah tentang keunggulan tersebut secara efektif.
3. Strategi Bauran Pemasaran a. Strategi produk Setiap produk yang diluncurkan ke pasar tidak selalu mendapat respon yang positif. Bahkan cenderung mengalami kegagalan jauh lebih besar dibanding keberhasilannya. Untuk mengantisipasi agar produk yang diluncurkan berhasil sesuai dengan tujuan yang diharapkan, maka peluncuran produk diperlukan strategi-strategi tertentu. Khusus dengan yang berkaitan dengan produk, strategi ini dikenal strategi produk. Strategi produk yang digunakan oleh Warung Mikro BSM Pekalongan dalam pemasaran produk pembiayaannya adalah dengan melakukan: 1) Penentuan logo dan motto Logo merupakan ciri khas suatu bank sedangkan moto merupakan serangkaian kata-kata yang berisikan misi dan visi bank dalam melayani masyarakat. Logo yang digunakan oleh Warung Mikro BSM Pekalongan dalam strategi produk adalah brand Mandiri Syariah yang sudah banyak dikenal oleh masyarakat luas, sedangkan untuk motto, Warung Mikro BSM Pekalongan juga
68
menggunakan motto Mandiri Syariah, yaitu “lebih adil dan menentramkan”. Pertimbangan dalam penentuan logo dan motto pada warung Mikro BSM Pekalongan adalah: a) Memiliki arti dan maksud yang memiliki makna positif bagi Bank Syariah Mandiri. b) Menarik perhatian masyarakat dengan brand Mandiri Syariahnya. c) Mudah diingat, yaitu dengan mengusung nama Warung Mikro, mudah diingat dan akan terikat pada produk Bank Syariah Mandiri. d) Memiliki ciri khas tersendiri, yaitu dengan mengusung warna hijau, yang merupakan warna brand Mandiri Syariah. 2) Menciptakan merk Karena jasa meiliki beraneka ragam, maka setiap jasa harus memiliki nama. Tujuannya agar mudah dikenal dan diingat pembeli. Nama ini dikenal dengan merek. Untuk berbagai jenis jasa bank yang ada perlu diberikan merek tertentu. Merek merupakan sesuatu untuk mengenal barang atau jasa yang ditawarkan. Pengertian merek sering diartikan sebagai nama, istilah, simbol, desain, atau kombinasi dari semuanya. Penentuan merek yang dilakukan oleh Warung Mikro BSM Pekalongan dengan mengkombinasi antara nama, simbol serta
69
desain. Nama yang diusung adalah BSM Warung Mikro dengan simbol menggunakan warna hijau diminan, serta menggunakan desain rumah. Penciptaan merek tersebut dengan pertimbangan, antara lain: a) Mudah diingat, yaitu dengan merek BSM Warung Mikro. Masyarakat sudah familiar dengan nama BSM ataupun Mandiri Syariah, juga dengan kata Warung Mikro, masyarakat paham akan kata tersebut. b) Terkesan
hebat
modern,
Bank
Syariah
Mandiri
yang
merupakan salah satu bank syariah terbesar di Indonesia memiliki nilai tersendiri oleh masyarakat. c) Memiliki arti positif, diharapkan dengan adanya produk dari Warung Mikro BSM Pekalongan dapat menyejahterakan masyarakat. d) Menarik perhatian bagi para masyarakat atau nasabah lain. Dengan
menentukan
nama
Warung
Mikro
diharapkan
masyarakat penasaran dan ingin mengetahui lebih lagi mengenai Warung Mikro. 3) Menciptakan kemasan Kemasan merupakan sebuah pembungkus suatu produk. Dalam dunia perbankan kemasan lebih diartikan kepada pemberian pelayanan atau jasa kepada para nasabah. Implementasi dari kemasan ini pada Warung Mikro BSM Pekalongan adalah dengan
70
memberikan pelayanan kepada nasabah ataupun masyarakat dengan semaksimal mungkin. 4) Keputusan label Label merupakan sesuatu yang dilengketkan pada produk yang ditawarkan dan merupakan bagian dari kemasan. Dalam hal ini Warung Mikro BSM Pekalongan memberikan penjelasan mengenai produk-produk pada Warung Mikro BSM Pekalongan dan juga memberikan brosur atau pamflet kepada nasabah ataupun masyarakat
terkait
produk-produk
Warung
Mikro
BSM
Pekalongan. b. Strategi harga bank Penentuan harga merupakan salah satu aspek penting dalam kegiatan pemasaran. Harga menjadi sangat penting untuk diperhatikan, mengingat harga sangat menentukan laku tidaknya produk dan jasa perbankan. Secara umum tujuan penentuan harga yang dilakukan oleh Warung Mikro BSM Pekalongan adalah: 1) Untuk bertahan hidup produk Dalam
hal
ini
Warung
Mikro
BSM
Pekalongan
menentukan marjin yang bersaing dengan produk pembiayaan mikro lain yang dimiliki oleh bank-bank pesaing. Marjin yang lebih rendah dari produk pembiayaan di bank lain diharapkan dapat menarik minat masyarakat atau nasabah di bank lain untuk menggunakan produk Warung Mikro BSM Pekalongan. Penentuan
71
marjin juga dengan pertimbangan agar bank juga tidak mengalami kerugian atas produk yang ditawarkan. 2) Untuk memaksimalkan laba Tujuan penentuan harga (marjin) ini dengan harapan penjualan yang meningkat yaitu dapat menarik banyak nasabah, sehingga laba yang didapat dapat ditingkatkan. 3) Untuk memperbesar market share Penentuan
marjin
yang
bersaing
dengan
produk
pembiayaan mikro pada bank lain oleh Warung Mikro BSM Pekalongan diharapkan jumlah nasabah semakin meningkat, dan juga nasabah dari bank lain dapat beralih ke produk pembiayaan pada Warung Mikro BSM Pekalongan, sehingga dapat membesar market share Warung Mikro BSM Pekalongan. 4) Mutu produk Tujuan dalam hal mutu produk dari Warung Mikro BSM Pekalongan adalah untuk memberikan kesan bahwa produk atau jasa yang ditawarkan memiliki kualitas yang tinggi dengan menentukan marjin pembiayaan ditawarkan dengan lebih rendah dengan produk pembiayaan mikro pada bank lain. 5) Karena produk pembiayaan bank lain Dalam hal ini, penentuan marjin pembiayaan dengan melihat marjin pembiayaan pada produk pembiayaan di bank lain,
72
agar produk yang ditawarkan marjinnya tidak melebihi marjin yang ditawarkan oleh produk pembiayaan pada bank lain. c. Strategi tempat (lokasi) Lokasi bank adalah tempat dimana diperjualbelikannya produk perbankan dan pusat pengendalian perbankan. Penentuan lokasi yang dilakukan oleh Warung Mikro BSM Pekalongan adalah dengan mempertimbangkan hal-hal antara lain: 1) Dekat dengan pasar Lokasi Warung Mikro BSM Pekalongan terletak di Jalan KH. Wahid Hasyim no:11 A Pekalongan satu Gedung dengan kantor cabang BSM Pekalongan, lokasinya dekat dengan pasar yaitu pasar Banjarsari yang berada disebelah utaranya sekitar 1 km, dekat dengan pusat kota dan pusat perbelanjaan modern karena berada pada Alun-alun kota Pekalongan. 2) Dekat dengan perumahan Lokasi Warung Mikro BSM Pekalongan yang berada di pusat kota Pekalongan membuat lokasinya strategis yang dekat dengan perumahan kota dan pemukiman penduduk, sehingga memudahkan masyarakat dalam melakukan akses ke Warung Mikro BSM Pekalongan. 3) Tersedianya tenaga kerja yang memadai dan mumpuni di bidang perbankan.
73
4) Tersedianya fasilitas pengangkutan umum, karena lokasinya di pusat kota Pekalongan, sehingga membuat mudah masyarakat untuk akses ke Warung Mikro BSM Pekalongan. 5) Tersedianya sarana dan prasarana yang menunjang operasional dari kerja Warung Mikro BSM Pekalongan, seperti listrik, telepon dan sarana ibadah (masjid). 6) Sikap masyarakat yang menerima keadaan kantor cabang BSM Pekalongan membuat rasa nyaman dalam beroperasional layanan Warung Mikro BSM Pekalongan. d. Strategi promosi Promosi merupakan kegiatan marketing mix yang terakhir. Kegiatan ini merupakan kegiatan yang sama pentingnya dengan kegiatan strategi produk, harga dan lokasi. Dalam kegiatan ini setiap bank berusaha untuk mempromosikan seluruh produk dan jasa yang dimilikinya baik langsung ataupun tidak langsung. Tujuan strategi pemasaran yang dilakukan oleh Warung Mikro BSM Pekalongan adalah untuk: 1) Memperkenalkan dan menjual jasa-jasa dan produk pembiayaan yang dihasilkan oleh Warung Mikro BSM Pekalongan agar masyarakat
tertarik
melakukan
dan
menggunakan
pembiayaan pada Warung Mikro BSM Pekalongan.
produk
74
2) Untuk mengahadapi persaingan dalam produk pembiayaan mikro yang semakin ketat antar bank-bank lain yang berada di wilayah Pekalongan yang semakin kompetitif dan kompleks. 3) Menjual brand image Mandiri Syariah dan ide produk yang variatif dalam pembiayaan mikro kepada masyarakat. Sedangkan sarana promosi yang dilakukan oleh Warung Mikro BSM Pekalongan dengan menggunakan media: 1) Periklanan (advertising) Iklan adalah sarana promosi yang digunakan oleh perusahaan (bank) guna menginformasikan segala sesuatu produk yang dihasilkan oleh perusahaan (bank). Dalam hal ini Warung Mikro BSM Pekalongan memberikan informasi tentang produk pembiayaannya kepada masyarakat atau nasabahnya mengenai nama produk pembiayaannya, manfaat dari produk, marjin dari produk, serta keuntungan-keuntungan produk pembiayaan dari Warung Mikro BSM Pekalongan dibandingkan dengan produk sejenis yang ditawarkan oleh bank lain. Tujuannya agar untuk menarik dan mempengaruhi nasabah serta calon nasabahnya (masyarakat). Pengguanaan promosi ini dilakukan Warung Mikro BSM Pekalongan dengan: a) Pemasangan spanduk-spanduk pada tempat usaha nasabah yang menjadi binaan Warung Mikro BSM Pekalongan.
75
b) Pencetakan Brosur mengenai produk pembiayaan pada Warung Mikro BSM Pekalongan yang disebarkan pada kantor cabang ataupun kantor cabang pembantu BSM Pekalongan. c) Pemasangan papan nama di tempat-tempat yang strategis.
Secara umum promosi iklan yang dilakukan oleh Warung Mikro BSM Pekalongan sudah memuat keseluruhan tentang definisi dan keunggulan dari produk pembiayaannya, yaitu dengan penyajian iklan yang dilakukan dimuka umum, secara terus menerus mengulang pesan melalui promosi kepada masyarakat dan nasabah, berpeluang mendominasi produk dengan branding Mandiri Syariah dengan warna khasnya yaitu hijau. 2) Promosi penjualan (sales promotion) Tujuan promosi penjualan adalah untuk meningkatkan penjualan atau untuk meningkatkan jumlah nasabah. Promosi penjualan yang dilakukan oleh Warung Mikro BSM Pekalongan dengan cara pemberian marjin yang lebih rendah dari bulan-bulan biasanya, seperti 1 bulan menjelang bulan ramadhan dan menjelang akhir tahun, promosi yang dilakukan dengan memberikan diskon marjin yang lebih rendah. 3) Publisitas (publicity) Publisitas merupakan kegiatan promosi untuk memancing nasabah melalui kegiatan seperti pameran, bakti sosial serta
76
kegiatan lainnya. Tujuannya adalah agar nasabah mengenal bank lebih dekat. Kegiatan publisitas dapat dilakukan Warung Mikro BSM Pekalongan melalui: a) Mengikuti pameran-pameran produk pembiayaan mikro. Dengan mengikuti kegiatan tersebut diharapkan Warung Mikro dapat dikenal banyak masyarakat. b) Mengikuti kegiatan amal yang diselenggarakan oleh BSM Pekalongan. c) Mengikuti kegiatan bakti sosial yang diselenggarakan oleh BSM Pekalongan. d) Menjadi sponsorship kegiatan, diantaranya pelatihan-pelatihan wirausaha dan seminar tentang UMKM. 4) Penjualan pribadi (personal selling) Dalam dunia perbankan penjualan pribadi secara umum dilakukan oleh seluruh pegawai bank, mulai cleaning service, satpam sampai pejabat bank. Pada Warung Mikro BSM Pekalongan penjualan pribadi yang dilakukan adalah dengan melakukan pemasaran langsung door to door ke nasabah di lapangan, agar Warung Mikro dapat bertatap muka langsung kepada nasabah ataupun calon nasabahnya, sehingga dapat langsung menjelaskan tentang produk pembiayaannya kepada nasabah secara rinci.
77
Secara umum strategi pemasaran yang dilakukan oleh Warung Mikro BSM Pekalongan sudah sesuai dengan teori pemasaran. Hal itu diperoleh berdasarkan analisa penulis mengenai strategi pemasaran yang dilakukan oleh Marketing Warung Mikro BSM Pekalongan dari hasil wawancara dengan bapak Adhika Rahma Putra, S.E selaku Marketing Warung Mikro BSM Pekalongan.
B. Tingkat Efektifitas Strategi Pemasaran pada Warung Mikro Bank Syariah Mandiri Pekalongan Dengan menggunakan strategi pemasaran yang dilakukan oleh Divisi Pembiayaan Warung Mikro Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Pekalongan yang dijleaskan oleh penulis, implikasi yang baik dihasilkan dari strategi pemasaran tersebut terhadap jumlah nasabah ataupun jumlah pencairan pembiayaan pada Warung Mikro Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Pekalongan. Berdasarkan hasil wawancara dengan bagian admin pembiayaan Warung Mikro BSM Pekalongan, ibu Dian Hidayah Syarifah, S.E, sudah tercatat pada tahun 2012 jumlah nasabah pembiayaan pada Warung Mikro BSM Pekalongan berjumlah 200 orang dan di tahun 2013 mengalami penambahan nasabah menjadi 230 orang di tahun 201364. Sedangkan untuk pembiayaan yang dicairkan pada tahun 2012 sebesar Rp 1.947.000.000,00 dan mengalami peningkatan pada tahun 2013 menjadi sebesar Rp 2.164.000.000,00. 64
Wawancara dengan Ibu Dian Hidayah Syarifah, S.E selaku Admin Pembiayaan Warung Mikro BSM Pekalongan pada hari Rabu, 1 Oktober 2014 pukul 10.30 WIB.
78
Tabel Pencairan Pembiayaan pada Warung Mikro BSM Pekalongan Periode 2012 dan 2013. Bulan
Pencairan Pembiayaan Periode 2012 Periode 2013 154.500.000,00 Rp 103.000.000,00 125.000.000,00 Rp 513.000.000,00 449.000.000,00 Rp 448.000.000,00 230.000.000,00 Rp 100.000.000,00 230.000.000,00 263.500.000,00 Rp 217.000.000,00 Rp 203.000.000,00 Rp 85.000.000,00 215.000.000,00 Rp 125.000.000,00 191.000.000,00 Rp 5.000.000,00 25.000.000,00 Rp 225.000.000,00 64.000.000,00 Rp 140.000.000,00
Januari Rp Februari Rp Maret Rp April Rp Mei Rp Juni Rp Juli Agustus September Rp Oktober Rp Nopember Rp Desember Rp Total Pencairan Pembiayaan Rp 1.947.000.000,00 Rp 2.164.000.000,00 Sumber: Admin Warung Mikro BSM Pekalongan Dari tabel pencairan pembiayaan diatas dapat dilihat bahwa pada periode 2013 pencairan pembiayaan mengalami peningkatan dibandingkan peroide 2012.
79
Untuk memperjelas, maka penulis paparkan pencapaian Warung Mikro BSM Pekalongan periode 2012 melalui diagram dibawah ini.
Diagram Pencairan Pembiayaan Warung Mikro BSM Pekalongan Periode 2012 Rp500.000.000,00 Rp400.000.000,00 Rp300.000.000,00 Rp200.000.000,00 Rp100.000.000,00 Rp Rp-
Sumber: Warung Mikro BSM Pekalongan Dilihat dari diagram pencairan pembiayaan periode 2012 diatas pencairan pembiayaan tertinggi pada bulan Maret 2012, bulan bulan-bulan selanjutnya mengalami penurunandan sedikit kenaikan.
80
Berikut ini juga penulis paparkan pencapaian Warung Mikro BSM Pekalongan periode 2013 2013 sebagai perbandingan atas hasil pencapaian pada periode 2012.
Diagram Pencairan Pembiayaan Warung Mikro BSM Pekalongan Periode 2013 Rp600.000.000,00 Rp500.000.000,00 Rp400.000.000,00 Rp300.000.000,00 Rp200.000.000,00 Rp100.000.000,00 Rp--
Sumber: Warung Mikro BSM Pekalongan Dilihat dari pencapaian pencairan pembiayaan pada periode 2013, pencairan pembiayaan yang tinggi terjadi pada bulan Februari dan Maret 2013, selanjutnya mengalami penurunan dan kenaikan yang signifikan. Dari tabel dan diagram diatas, dapat penulis jelaskan bahwa peningkatan pencairan pembiayaan yang terjadi pada Warung Mikro BSM Pekalongan periode 2012 ke periode 2013 sebesar Rp 217.000.000,00. kurang maksimalnya simalnya pencapaian dalam peningkatan pemberian pembiayaan kepada nasabah ini disebabkan karena terjadinya keluar-masuk keluar masuk pegawai Warung
81
Mikro BSM Kantor Cabang Pekalongan sehingga menghambat kinerja dari marketing Warung Mikro BSM Kantor Cabang Pekalongan65.
65
Wawancara dengan Ibu Dian Hidayah Syarifah, S.E selaku Admin Pembiayaan Warung Mikro BSM Pekalongan pada hari Rabu, 1 Oktober 2014 pukul 10.30 WIB.