BAB IV ANALISIS DAN KEGIATAN GFP
IV.1 Hasil Survei Survei dilakukan dengan melakukan penyebaran kuesioner sesuai dengan responden yang telah ditentukan sebelumnya. Pengambilan sampel dilakukan dengan metode non random atau non probability sampling. Dengan metode non random sampling, sampel diambil dari populasi yang sudah ditentukan, sehingga setiap anggota populasi memiliki kesempatan yang sama. Perhitungan jumlah sampel yang akan diambil menggunakan rumus yang didefinisikan oleh Slovin. Dalam pengumpulan data tersebut, ditentukan bahwa populasi yang dipilih diambil dari mahasiswa S1 Universitas Pelita Harapan yang berjumlah kurang lebih 2.566, mahasiswa S2 Bina Nusantara University angkatan 2008 yang berjumlah kurang lebih 75, siswa SLTP Ipeka Sunter yang berjumlah 270, dan penduduk usia produktif di wilayah Jakarta menurut data yang diperoleh dari Biro Pusat Statistik (BPS) pada tahun 2008 mencapai kurang lebih 4.56 juta jiwa. Sehingga, dengan menggunakan rumus Slovin tersebut, dapat dihitung minimum jumlah sampel yang diperlukan dengan tingkat kepercayaan 10% adalah sebagai berikut:
106
107
1 1
2,566 75 270 4,560,000 2,566 75 270 4,560,000 0.1
4,562,911 1 45,629.11 99.99781
Dari hasil perhitungan di atas, dapat dikatakan bahwa jumlah minimum yang dapat diambil dan digunakan adalah 100 sampel. Penyebaran
kuesioner
dilakukan
secara
online
dengan
cara
menyebarkan alamat web / link melalui email, facebook message, dan chatting room. Responden akan dapat mengisi kuesioner yang terdapat pada link berikut ini: http://spreadsheets.google.com/viewform?formkey=dFF3dG5lVWQyYW1K VW1sNEdOaHRtb0E6MA Selain melalui penyebaran secara online, kuesioner juga disebar secara offline atau secara tertulis. Responden akan mengisi kuesioner secara langsung, dan hasilnya akan dikumpulkan kembali. Kuesioner yang disebarkan memiliki tujuan untuk mengetahui nilai brand equity yang dimiliki oleh Quickly dan untuk mendapatkan masukan dari customer mengenai unsur 4P (Product, Price, Place, Promotion) yang diharapkan. Beberapa pertanyaan yang tercantum pada kuesioner merupakan pertanyaan-pertanyaan yang sudah pernah diajukan pada penelitian-penelitian sebelumnya yang berupa artikel yang dibuat oleh Jorge Vera Martinez dengan
108
judul “Brand Equity Profile and the measurement of its component”. Kuesioner dilakukan melalui dua tahap, yaitu: Tahap 1
kuesioner disebar sebelum melakukan kegiatan GFP (30 Juli – 08 Agustus)
Tahap 2
kuesioner disebar setelah melakukan beberapa kegiatan GFP (23 September – 30 September)
Dari setiap hasil kuesioner yang didapat akan dilakukan filtering untuk mengeluarkan hasil kuesioner yang tidak valid atau tidak lengkap. Berikut komposisi kuesioner akhir dan penyebaran yang sesungguhnya: Tabel 4.1 Hasil Pengumpulan Data
1
Jumlah Responden Terkumpul 128
Jumlah Responden Layak 115
2
143
126
Tahap
89.84%
Jumlah Sampel Pengujian 100
78.13%
88.11%
100
69.93%
% Layak
% Uji
Setelah data-data ini dilakukan filtering, kemudian akan diubah ke dalam bentuk-bentuk angka agar bisa diproses ke dalam SPSS untuk dilakukan pengujian terhadap data-data tersebut. Software aplikasi yang digunakan dalam kegiatan pengamatan untuk mengetahui nilai ekuitas brand ini menggunakan SPSS 16.0. Setelah diperoleh hasil pengolahan data dengan menggunakan SPSS kemudian hasil tersebut akan dirangkum dalam bentuk tabel-tabel dan dijelaskan secara deskriptif. Selain itu, profil responden yang mengisi kuesioner ini memiliki komposisi sebagai berikut:
109
a. Jenis J Kelamiin Berikut profil p responnden berdasarkan jenis keelamin: Tabel 4.2 4 Profil Responden Berdaasarkan Jenis Kelamin Wan nita Pria
105 95
52.50% 5 4 47.50%
Jen nis Kelam min 48%
W Wanita
52% %
Prria
Gam mbar 4.1 Komposisi Respon nden (Jenis Keelamin)
b. Usia U Berikut profil p responnden berdasarkan usia: Tabel 4.3 Profil Responden Berdasarkan B U Usia T 17 Tahun 17 - 20 Tahun 21 - 25 Tahun 25 Tahun T
21 16 152 11
10.50% 8.00% 7 76.00% 5.50%
Usia 6%
10%
8%
17 Tahu un 17 ‐ 20 TTahun
76%
21 ‐ 25 TTahun 25 Tahu un
Gambar 4.2 Komposisi K Reesponden (Usia)
1 110
c. Pendapatan P a uang sakku atau Berikut profil p responnden berdasarkan pendappatan atau uaang saku: Tabel T 4.4 Proffil Responden n Berdasarkan n Pendapatan atau Uang Saaku Rp. 500,000,- sampai Rp. 1,000,00 00,Rp. 1,000,000,- samp pai Rp. 2,000,000,Rp. 2,000,000,- samp pai Rp. 3,000,000,Rp. 3,000,000,-
47 62 46 45
23.50% 31.00% 23.00% 22.50%
Pendapatan / u uang sakku % 23%
23%
Rp. 500,000,‐ sam mpai Rp. 000,000,‐ 1,0 Rp. 1,000,000,‐ saampai Rp. 2,000,000,‐
23%
31%
Rp. 2,000,000,‐ saampai Rp. 3,000,000,‐ Rp. 3,000,000,‐
Gambar 4.33 Komposisi Responden R (Peendapatan ataau Uang Saku))
IV V.2 Uji Validitas V dan Reliabilitas Tahapan uji validiitas dan reeliabilitas merupakan m suatu prosses peng gujian terhaadap butir-bbutir pertannyaan yng diajukan dalam suaatu kuesioner. Hal inni dilakukann untuk menggetahui apakkah pertanyaaan-pertanyaaan r unttuk digunakkan datanyaa dalam suaatu terseebut sudah valid dan reliable analiisis. Hasil penelitian p daari suatu annalisis atau pengamatann dinilai valid apab bila terdapatt kesamaan antara dataa yang terkuumpul denggan data yaang sesun ngguhnya teerjadi pada objek o yang sedang s diamati. Sedangkkan suatu haasil dapaat dikatakan reliabel r jika terdapat kessamaan dataa dalam jangkka waktu yaang
111
berbeda, artinya terdapat suatu tingkat konsistensi terhadap jawaban-jawaban yang diberikan oleh responden dari waktu ke waktu. Dengan menggunakan instrumen atau elemen yang memenuhi standar valid dan reliabel dalam suatu metode pengumpulan data, dapat diharapkan apabila hasil penelitian yang diperoleh akan memberikan gambaran sesuai dengan kondisi yang sebenarnya.
IV.2.1 Uji Validitas dan Reliabilitas Kuesioner Suatu analisa atau pengamatan dimulai dari pengujian validitas dari masing-masing pertanyaan terlebih dahulu, baru kemudian diikuti dengan uji reliabilitas. Jika suatu pertanyaan yang diajukan ternyata tidak memenuhi standar valid, maka pertanyaan tersebut tidak bisa digunakan dalam pengumpulan data dan harus dikeluarkan dari kuesioner yang akan diajukan. Uji validitas yang digunakan dalam pengamatan untuk mendapatkan nilai ekuitas brand dari Quickly ini menggunakan uji validitas construct yang bertujuan untuk mengetahui apakah butir-butir pertanyaan yang digunakan tersebut valid untuk mendukung dan atau mengukur variabel-variabel faktor yang mempengaruh ekuitas suatu brand. Butir pertanyaan dapat dinyatakan valid jika memiliki correlated item-total correlation > 0.300, hal ini sesuai dengan yang dinyatakan oleh Masrun (1979). Dan dapat dikatakan reliabel jika nilai Cronbach Alpha lebih dari 0.600 (Santosa dan Ashari, 2005, p251).
112
IV.2.1.1 Uji Validitas dan Reliabilitas Faktor Brand Awareness Hasil pengujian validitas pada faktor brand awareness dapat dilihat pada tabel di bawah ini: Tabel 4.5 Uji Validitas Item Variabel Brand Awareness
Item-Total Statistics Scale Mean if Scale Variance Item Deleted if Item Deleted
Corrected Item-Total Correlation
Squared Cronbach's Multiple Alpha if Item Correlation Deleted
Pert. 1
4.3200
1.796
.601
.366
.537
Pert. 2
5.6700
2.365
.467
.224
.702
Pert. 3
5.4300
2.066
.542
.314
.615
Dari hasil uji validitas, semua item pada faktor brand awareness yang ditanyakan memiliki nilai koefisien korelasi lebih besar dari 0.300, berarti seluruh item dari faktor brand awareness valid untuk digunakan sebagai data yang akan diamati atau dianalisis. Tabel 4.6 Uji Reliabilitas Variabel Brand Awareness
Reliability Statistics Cronbach's Alpha
Cronbach's Alpha Based on Standardized Items
.715
.713
N of Items 3
Dari hasil uji reliabilitas untuk faktor brand awareness, nilai Cronbach’s Alpha yang diperoleh lebih besar dari 0.600. Hal ini berarti seluruh item atau butir pertanyaan yang terdapat pada faktor brand awareness reliabel untuk diamati atau dianalisis.
113
IV.2.1.2 Uji Validitas dan Reliabilitas Faktor Brand Loyalty Faktor brand loyalty dipecah menjadi tiga (3) bagian yang masingmasing akan merefleksikan pengaruhnya sebagai subfaktor dari brand loyalty. Masing-masing bagian tersebut kemudian akan diberikan pertanyaanpertanyaan terkait dengan tujuannya. Berikut masing-masing bagian tersebut dan hasil pengujiannya. a. Behavior Loyalty Hasil pengujian validitas pada faktor brand loyalty untuk bagian behavior loyalty dapat dilihat pada tabel di bawah ini: Tabel 4.7 Uji Validitas Item Sub Variabel Behavior Loyalty
Item-Total Statistics Scale Mean if Scale Variance Item Deleted if Item Deleted
Corrected Item-Total Correlation
Squared Cronbach's Multiple Alpha if Item Correlation Deleted
Pert. 1
4.8700
2.155
.559
.339
.497
Pert. 3
5.2400
2.467
.391
.154
.711
Pert. 2
4.4300
2.126
.534
.324
.528
Dari hasil uji validitas, semua item pada bagian behavior loyalty yang ditanyakan memiliki nilai koefisien korelasi lebih besar dari 0.300, bearti seluruh item dari bagian behavior loyalty valid untuk digunakan sebagai data yang akan diamati atau dianalisis.
114 Tabel 4.8 Uji Reliabilitas Item Sub Variabel Behavior Loyalty
Reliability Statistics Cronbach's Alpha
Cronbach's Alpha Based on Standardized Items
.679
N of Items
.679
3
Dari hasil uji reliabilitas untuk faktor brand loyalty untuk bagian behavior loyalty, nilai Cronbach’s Alpha yang diperoleh lebih besar dari 0.600. Hal ini berarti seluruh item atau butir pertanyaan yang terdapat pada bagian behavior loyalty reliabel untuk diamati atau dianalisis. b. Satisfaction Hasil pengujian validitas pada faktor brand loyalty untuk bagian satisfaction dapat dilihat pada tabel di bawah ini: Tabel 4.9 Uji Validitas Item Sub Variabel Satisfaction
Item-Total Statistics Scale Mean if Scale Variance Item Deleted if Item Deleted
Corrected Item-Total Correlation
Squared Cronbach's Multiple Alpha if Item Correlation Deleted
Pert. 1
5.3900
2.362
.671
.455
.601
Pert. 3
5.4900
2.010
.599
.398
.677
Pert. 2
5.8000
2.485
.521
.286
.752
Dari hasil uji validitas, semua item pada bagian satisfaction yang ditanyakan memiliki nilai koefisien korelasi lebih besar dari 0.300, bearti seluruh item dari bagian satisfaction valid untuk digunakan sebagai data yang akan diamati atau dianalisis.
115 Tabel 4.10 Uji Validitas Item Sub Variabel Satisfaction
Reliability Statistics Cronbach's Alpha
Cronbach's Alpha Based on Standardized Items
.760
N of Items
.765
3
Dari hasil uji reliabilitas untuk faktor brand loyalty untuk bagian satisfaction, nilai Cronbach’s Alpha yang diperoleh lebih besar dari 0.600. Hal ini berarti seluruh item atau butir pertanyaan yang terdapat pada bagian satisfaction reliabel untuk diamati atau dianalisis. c.
Over Price Hasil pengujian validitas pada faktor brand loyalty untuk bagian over price dapat dilihat pada tabel di bawah ini: Tabel 4.11 Uji Validitas Item Sub Variabel Over Price
Item-Total Statistics
Scale Mean if Scale Variance Item Deleted if Item Deleted
Corrected Item-Total Correlation
Squared Multiple Correlation
Cronbach's Alpha if Item Deleted
Pert. 1
2.7200
.668
.441
.194
.a
Pert. 2
2.0100
.818
.441
.194
.a
Dari hasil uji validitas, semua item pada bagian over price yang ditanyakan memiliki nilai koefisien korelasi lebih besar dari 0.300, bearti seluruh item dari bagian over price valid untuk digunakan sebagai data yang akan diamati atau dianalisis.
116 Tabel 4.12 Uji Reliabilitas Item Sub Variabel Over Price
Reliability Statistics Cronbach's Alpha .610
Cronbach's Alpha Based on Standardized Items
N of Items
.612
2
Dari hasil uji reliabilitas untuk faktor brand loyalty untuk bagian over price, nilai Cronbach’s Alpha yang diperoleh lebih besar dari 0.600. Hal ini berarti seluruh item atau butir pertanyaan yang terdapat pada bagian over price reliabel untuk diamati atau dianalisis.
IV.2.1.3 Uji Validitas dan Reliabilitas Faktor Perceived Quality Faktor perceived quality dipecah menjadi dua (2) bagian yang masingmasing akan merefleksikan pengaruhnya sebagai subfaktor dari perceived quality. Masing-masing bagian tersebut kemudian akan diberikan pertanyaanpertanyaan terkait dengan tujuannya. Berikut masing-masing bagian tersebut dan hasil pengujiannya. a. Quality Hasil pengujian validitas pada faktor perceived quality untuk bagian quality dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
117 Tabel 4.13 Uji Validitas Item Sub Variabel Quality
Item-Total Statistics
Scale Mean if Scale Variance Item Deleted if Item Deleted
Corrected Item-Total Correlation
Squared Multiple Correlation
Cronbach's Alpha if Item Deleted
Pert. 1
6.5600
1.744
.511
.268
.745
Pert. 2
6.7100
1.885
.581
.375
.664
Pert. 3
6.7100
1.602
.646
.433
.579
Dari hasil uji validitas, semua item pada bagian quality yang ditanyakan memiliki nilai koefisien korelasi lebih besar dari 0.300, bearti seluruh item dari bagian quality valid untuk digunakan sebagai data yang akan diamati atau dianalisis. Tabel 4.14 Uji Reliabilitas Item Sub Variabel Quality
Reliability Statistics Cronbach's Alpha .749
Cronbach's Alpha Based on Standardized Items
N of Items
.752
3
Dari hasil uji reliabilitas untuk faktor perceived quality untuk bagian quality, nilai Cronbach’s Alpha yang diperoleh lebih besar dari 0.600. Hal ini berarti seluruh item atau butir pertanyaan yang terdapat pada bagian quality reliabel untuk diamati atau dianalisis. b. Use Value Hasil pengujian validitas pada faktor perceived quality untuk bagian use value dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
118
Tabel 4.15 Uji Validitas Item Sub Variabel Use Value
Item-Total Statistics
Scale Mean if Scale Variance Item Deleted if Item Deleted
Corrected Item-Total Correlation
Squared Multiple Correlation
Cronbach's Alpha if Item Deleted
Pert. 1
6.2600
1.689
.466
.235
.535
Pert. 2
5.7000
1.727
.497
.257
.503
Pert. 3
5.7400
1.386
.424
.182
.616
Dari hasil uji validitas, semua item pada bagian use value yang ditanyakan memiliki nilai koefisien korelasi lebih besar dari 0.300, bearti seluruh item dari bagian use value valid untuk digunakan sebagai data yang akan diamati atau dianalisis. Tabel 4.16 Uji Reliabilitas Item Sub Variabel Use Value
Reliability Statistics Cronbach's Alpha .644
Cronbach's Alpha Based on Standardized Items
N of Items
.657
3
Dari hasil uji reliabilitas untuk faktor perceived quality untuk bagian use value, nilai Cronbach’s Alpha yang diperoleh lebih besar dari 0.600. Hal ini berarti seluruh item atau butir pertanyaan yang terdapat pada bagian use value reliabel untuk diamati atau dianalisis.
119
IV.2.1.4 Uji
Validitas
dan
Reliabilitas
Faktor
Brand
Associations Hasil pengujian validitas pada faktor brand associations dapat dilihat pada tabel di bawah ini: Tabel 4.17 Uji Validitas Item Variabel Brand Associations
Item-Total Statistics Scale Mean if Scale Variance Item Deleted if Item Deleted
Corrected Item-Total Correlation
Squared Cronbach's Multiple Alpha if Item Correlation Deleted
Pert. 1
2.2500
.513
.541
.293 .a
Pert. 2
2.9700
1.019
.541
.293 .a
Dari hasil uji validitas, semua item pada faktor brand associations yang ditanyakan memiliki nilai koefisien korelasi lebih besar dari 0.300, bearti seluruh item dari faktor brand associations valid untuk digunakan sebagai data yang akan diamati atau dianalisis. Tabel 4.18 Uji Reliabilitas Item Variabel Brand Associations
Reliability Statistics Cronbach's Alpha .676
Cronbach's Alpha Based on Standardized Items .703
N of Items 2
Dari hasil uji reliabilitas untuk faktor brand associations, nilai Cronbach’s Alpha yang diperoleh lebih besar dari 0.600. Hal ini berarti
120
seluruh item atau butir pertanyaan yang terdapat pada faktor brand associations reliabel untuk diamati atau dianalisis.
IV.3 Analisis Mean Aritmatika Brand Equity Setelah melakukan serangkaian proses pengujian terhadap faktorfaktor yang mempengaruhi integritas dari suatu brand equity, maka nilai perkiraan brand equity di mata masyarakat dapat dinilai. Salah satu cara pemberian nilai terhadap suatu nilai brand equity adalah dengan menggunakan metode Mean Aritmatika. Metode ini akan mendapatkan nilai tengah brand equity melalui pembobotan yang diberikan pada masing-masing faktor yang terdapat pada hasil kuesioner. Skala pembobotan yang diberikan sesuai dengan skala Likert yang digunakan dalam penyusunan kuesioner. Pembobotan akan diberikan dari nilai 1-5 sesuai dengan level skala Likert yang dipilih oleh responden. Berikut pemberian bobot yang diberikan: Tabel 4.19 Skala Pembobotan
Kategori
Bobot
Sangat Setuju (SS)
5
Setuju (S)
4
Cukup Setuju (C)
3
Tidak Setuju (TS)
2
Sangat Tidak Setuju (STS)
1
121
Sebelum melakukan analisis mean aritmatika, terlebih dahulu dilakukan penentuan rentang kelas yang akan digunakan sebagai standar nilai brand equity. Penentuan ruang kelas ini menggunakan rumus sebagai berikut:
5
1 5
0.8 Dari hasil di atas, rentang interval untuk masing-masing kelas telah diketahui. Sehingga kategori penilaian dapat dibuat sebagai berikut: 3.4
1.8 Sangat Kurang Baik
Kurang Baik
1
Biasa (Netral)
5 Baik
2.6
Baik 4.2
Gambar 4.4 Rentang Skala Nilai
Dari rentang interval kelas inilah, hasil dari brand equity Quickly akan diberikan penilaian. Setelah melakukan perhitungan skala interval kelas, data-data yang telah melalui proses menghitung nilai rata-rata respon responden terhadap brand Quickly dengan menggunakan metode mean aritmatika. Berikut hasil yang diperoleh dari perhitungan untuk masing-masing faktor dari brand equity:
122
a. Brand awareness Hasil perhitungan dari faktor brand awareness dapat dilihat pada tabel di bawah ini: Tabel 4.20 Penilaian dan Bobot Penilaian Brand Awareness Penilaian dan Bobot Penilaian STS (1) TS (2) CS (3) S (4) 1 2 3 4
Bobot 1 2 3
SS (5) 5
Total 100 100 100
2 23 18
12 55 42
42 17 35
33 5 4
11 0 1
Jumlah
43
109
94
42
12
Total Bobot
43
218
282
168
60
771
Dari hasil data di atas, dapat dihitung nilai rata penilaian responden terhadap Quickly kaitannya dengan awareness: ∑ 771 100 3 2.57 Dari hasil perhitungan nilai rata-rata tersebut, didapat bahwa tingkat brand awareness responden terhadap brand Quickly termasuk dalam kategori “Kurang Baik”. Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat kurang sadar mengenai keberadaan brand Quickly.
123
b. Brand loyalty Faktor brand loyalty dibagi menjadi tiga (3) bagian, yaitu: -
Behavior loyalty Hasil perhitungan dari faktor brand loyalty bagian behavior loyalty dapat dilihat pada tabel di bawah ini: Tabel 4.21 Penilaian dan Bobot Penilaian Behavior Loyalty Penilaian dan Bobot Penilaian STS (1) TS (2) CS (3) S (4) 1 2 3 4
Bobot
SS (5) 5
Total 100 100 100
1 2 3
12 7 31
49 26 42
27 46 20
11 18 7
1 3 0
Jumlah
50
117
93
36
4
Total Bobot
50
234
279
144
20
727
Dari hasil data di atas, dapat dihitung nilai rata penilaian responden terhadap brand Quickly kaitannya dengan brand loyalty bagian behavior loyalty: ∑ 727 100 3 2.42 Dari hasil perhitungan nilai rata-rata tersebut, didapat bahwa tingkat behavior loyalty responden terhadap brand Quickly termasuk dalam kategori “Kurang Baik”. Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat kurang setia terhadap brand Quickly.
124
-
Satisfaction Hasil perhitungan dari faktor brand loyalty bagian satisfaction dapat dilihat pada tabel di bawah ini: Tabel 4.22 Penilaian dan Bobot Penilaian Satisfaction Penilaian dan Bobot Penilaian STS (1) TS (2) CS (3) S (4) 1 2 3 4
Bobot
SS (5) 5
Total 100 100 100
1 2 3
3 10 6
23 38 30
51 41 44
22 10 13
1 1 7
Jumlah
19
91
136
45
9
Total Bobot
19
182
408
180
45
834
Dari hasil data di atas, dapat dihitung nilai rata penilaian responden terhadap brand Quickly kaitannya dengan brand loyalty bagian behavior loyalty: ∑ 834 100 3 2.78 Dari hasil perhitungan nilai rata-rata tersebut, didapat bahwa tingkat satisfaction responden terhadap brand Quickly termasuk dalam kategori “Biasa (Netral)”. Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat sudah cukup puas terhadap brand Quickly. -
Over Price Hasil perhitungan dari faktor brand loyalty bagian over price dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
125 Tabel 4.23 Penilaian dan Bobot Penilaian Over Price Penilaian dan Bobot Penilaian STS (1) TS (2) CS (3) S (4) 1 2 3 4
Bobot
SS (5) 5
Total 100 100
1 2
34 7
37 29
23 50
6 13
0 1
Jumlah
41
66
73
19
1
Total Bobot
41
132
219
76
5
473
Dari hasil data di atas, dapat dihitung nilai rata penilaian responden terhadap brand Quickly kaitannya dengan brand loyalty bagian over price: ∑ 473 100 2 2.37 Dari hasil perhitungan nilai rata-rata tersebut, didapat bahwa tingkat over price responden terhadap brand Quickly termasuk dalam kategori “Kurang Baik”. Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat tidak tertarik untuk membayar lebih produk-produk yang ditawarkan oleh brand Quickly.
126
c.
Perceived quality Faktor brand loyalty dibagi menjadi dua (2) bagian, yaitu: -
Quality Hasil perhitungan dari faktor perceived quality bagian quality dapat dilihat pada tabel di bawah ini: Tabel 4.24 Penilaian dan Bobot Penilaian Quality Penilaian dan Bobot Penilaian STS (1) TS (2) CS (3) S (4) 1 2 3 4
Bobot
SS (5) 5
Total 100 100 100
1 2 3
1 1 1
9 9 15
44 53 41
38 35 41
8 2 2
Jumlah
3
33
138
114
12
Total Bobot
3
66
414
456
60
999
Dari hasil data di atas, dapat dihitung nilai rata penilaian responden terhadap brand Quickly kaitannya dengan perceived quality bagian quality: ∑ 999 100 3 3.33 Dari hasil perhitungan nilai rata-rata tersebut, didapat bahwa tingkat quality yang dirasakan responden terhadap brand Quickly termasuk dalam kategori “Biasa (Netral)”. Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat merasa apabila brand Quickly mempunyai kualitas yang biasa saja.
127
-
Use value Hasil perhitungan dari faktor perceived quality bagian use value dapat dilihat pada tabel di bawah ini: Tabel 4.25 Penilaian dan Bobot Penilaian Use Value Penilaian dan Bobot Penilaian STS (1) TS (2) CS (3) S (4) 1 2 3 4
Bobot
SS (5) 5
Total 100 100 100
1 2 3
5 0 3
39 15 21
48 56 42
8 28 30
0 1 4
Jumlah
8
75
146
66
5
Total Bobot
8
150
438
264
25
885
Dari hasil data di atas, dapat dihitung nilai rata penilaian responden terhadap brand Quickly kaitannya dengan perceived quality bagian use value: ∑ 885 100 3 2.95 Dari hasil perhitungan nilai rata-rata tersebut, didapat bahwa tingkat use value yang dirasakan responden terhadap brand Quickly termasuk dalam kategori “Biasa (Netral)”. Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat merasa nilai-nilai yang bermanfaat dari brand Quickly biasa saja.
128
d. Brand Associations Hasil perhitungan dari faktor brand associations dapat dilihat pada tabel di bawah ini: Tabel 4.26 Penilaian dan Bobot Penilaian Brand Association Penilaian dan Bobot Penilaian STS (1) TS (2) CS (3) S (4) 1 2 3 4
Bobot
SS (5) 5
Total 100 100
1 2
10 16
17 43
44 41
24 0
5 0
Jumlah
26
60
85
24
5
Total Bobot
26
120
255
96
25
522
Dari hasil data di atas, dapat dihitung nilai rata penilaian responden terhadap brand Quickly kaitannya dengan brand associations: ∑ 522 100 2 2.61 Dari hasil perhitungan nilai rata-rata tersebut, didapat bahwa tingkat brand awareness responden terhadap brand Quickly termasuk dalam kategori “Biasa (Netral)”. Hal ini menunjukkan bahwa keterikatan masyarakat terhadap brand Quickly biasa saja.
1 129
IV.4 Ana alisis Des skriptif Customer Preferen nces Berdasarkkan hasil survey s yangg kami lakuukan terhaddap respondden meng genai Brandd Preference kami mendaapatkan dataa berikut ini: 1. Anda A senangg jika semaakin banyak variasi prodduk yang ditawarkan olleh suatu s Brandd Food & Bevverage.
Variasi Produk 3 37.75% Sangatt Tidak Setuju 38.73% 13.73%
Tidak SSetuju Cukup p Setuju u
8..33%
Sangatt Setuju
1.47%
Gamb bar 4.5 Variasii Produk
mlah responnden, yaitu sebanyak 204. Mayorittas Dari seluruh jum responden r y yaitu sebanyyak 38.73% % sangat setuuju jika sem makin banyyak variasi v prodduk yang diitawarkan oleh suatu Brand B Foodd & Beveragge. Hasil H terbannyak diikuti oleh jawabban respondeen yang meenjawab setuuju jika j semakinn banyak vaariasi produkk yang ditaawarkan olehh suatu Brand Food F & Bevverage yaituu sebanyak 37.75%. 3 Settelah itu jum mlah terbanyyak diikuti d olehh respondenn yang mennjawab cukuup setuju bahwa b mereeka senang s jika semakin baanyak variassi produk yaang ditawarkkan oleh suaatu
130
Brand Food & Beverage yaitu sebanyak 13.73%. Lalu dilanjutkan dengan responden yang menjawab tidak setuju dengan Brand Food & Beverage yang memiliki banyak variasi produk yang ditawarkan, yaitu sebanyak 8.33%. Sedangkan hasil terendah adalah jumlah responden yang menjawab sangat tidak setuju, yaitu sebanyak 1.47%.
Kesimpulan: Dari hasil analisa ini maka anggota GFP menyarankan agar Quickly terus melakukan variasi produk agar customer tidak jenuh terhadap pilihan produk yang ditawarkan. Namun variasi produk yang ada harus didukung oleh marketing yaitu kegiatan promosi sehingga mendapatkan awareness dari masyarakat. Untuk menyampaikan product knowledge yang baik kepada customer, diperlukan juga koordinasi dengan karyawan front-liner untuk menyampaikan produk baru tersebut kepada customer secara tepat dan jelas.
1 131
2. Anda A lebih percaya dengan d prodduk Brand Food & Beverage B yaang memiliki m license dari luaar negeri.
Ke epercayaan terh hadap brrand darri luar n negeri 4.90% 14.22%
18.1 14%
Sangatt Tidak Setuju Tidak SSetuju
31.86% %
Cukup 30..88%
Setuju Sangatt Setuju
Gambarr 4.6 Percaya terhadap t bran nd dengan licen nse dari luar negeri n
Dari seluruh jum mlah responnden, yaitu sebanyak 204. Mayorittas responden r yaitu sebanyaak 31.86% leebih setuju bahwa b produuk Brand Food & Beverage yang memiliki license dari d luar neggeri lebih daapat dipercayya. Hasil H terbannyak diikuti oleh jawabban respondeen yang menjawab cukkup setuju s dengaan Brand Foood & Beveerage yang memiliki m liccense dari luuar negeri, n yaituu sebanyak 30.88%. 3 Seteelah itu,sebaanyak 18.14% dari jumllah responden r m menjawab tidak lebih percaya p denggan Brand yang y memiliiki license l darii luar negeeri.
Lalu dilanjutkan d dengan ressponden yaang
menjawab m b bahwa merekka sangat peercaya bahw wa produk Brand B Food & Beverage B yaang memilikki license daari luar negeeri lebih daapat dipercayya, yaitu y sebannyak 14.12% %. Sedangkkan hasil terendah adalah a jumllah responden r y yang menjaw wab sangat tidak setuju bahwa b produuk Brand Food
132
& Beverage yang memiliki license dari luar negeri lebih dapat dipercaya, yaitu sebanyak 4.90%.
Kesimpulan: Dari hasil analisa anggota GFP, Brand Quickly yang berasal dari Taiwan serta disebarkan beberapa negara di dunia seperti Singapore, Malaysia, Saudi Arabia, Australia, Spanyol, Thailand, Canada, China, Japan, USA, Filipina, Korea, dan Indonesia dapat menjadi kekuatan (Strength) dari Quickly. Dilihat dari hasil survei pun, masih banyak masyarakat yang lebih mempercayai produk dengan license luar negeri daripada brand lokal. Oleh karena itu, faktor brand ini dapat dimanfaatkan Quickly dengan lebih baik di masa yang akan datang sebagai salah satu competitive advantage yang dimiliki.
1 133
3. Anda A suka dengan d prodduk Food & Beverage dengan d conttain yang biisa dimodifikasi d i (dipilih) sesuai dengan kebutuhan anda. a
Prod duct Cusstomizattion 0.49%
41.67 7%
4.41% 22.55%
Sangat Tidak Setuju Tidak SSetuju Cukup
30.88%
Setuju Sangat Setuju
Gaambar 4.7 Mod difikasi contaiin sesuai denggan kebutuhan n
Dari seluruh jum mlah responnden, yaitu sebanyak 204. Mayorittas responden r y yaitu sebanyyak 41.67 % sangat sukka dengan Brand B Food & Beverage B deengan contaiin yang bisaa dimodifikaasi (dipilih) sesuai denggan kebutuhan k m mereka. Hassil terbanyakk diikuti oleeh hasil survvey respondden yang y menjaw wab setuju dengan d Brannd Food & Beverage dengan d contaain yang y bisa dimodifikasi d (dipilih) sesuai dengann kebutuhan mereka yaiitu sebanyak s 300.88%. Setelah itu jumllah terbanyaak diikuti oleh respondden yang y menjaw wab cukup setuju jika semakin bannyak variasii produk yaang ditawarkan d o oleh suatu Brand B Food & Beveragge yaitu sebaanyak 22.55% %. Lalu L dilanjuutkan dengann respondenn yang menjawab tidak setuju denggan Brand B Foodd & Beveragge yang yaiitu sebanyakk 8.33%. Seedangkan haasil
1 134
terendah t adalah jumlahh responden yang menjawab sangaat tidak setuuju Brand B Foodd & Beveragge dengan coontain yang bisa b dimodifikasi (dipiliih) sesuai s dengaan kebutuhann mereka, yaaitu sebanyakk 4.41%.
K Kesimpulan n: Anggota GFP menyyarankan baahwa seiringg dengan beerkembangnnya c customer needs n (ekspektasi konssumen), Quuickly haruus terus fleeksibel dalaam m memberikan n pelayanannnya. Hal inni berkaitan dengan special order dari masinngm masing custo omer yang datang d ke couunter.
4. Pelayanan P yang baik mempengaaruhi anda untuk settia dan terrus berhubungan b n dengan suaatu Brand.
Good Se ervices 0.49%
0.49% 9.31% Sangatt Tidak Setuju 31.37%
58.33% %
Tidak SSetuju Cukup Setuju Sangatt Setuju
G Gambar 4.8 Peelayanan yangg baik dan customer loyalty
Dari seluruh jum mlah responnden, yaitu sebanyak s 2004. Lebih dari setengah s ressponden yaittu sebanyak 58.33% meerasa sangat setuju apabila
135
pelayanan yang baik akan mempengaruhi customer untuk setia dan terus berhubungan dengan suatu brand. Lalu hasil dilanjutkan dengan responden yang menjawab setuju bahwa pelayanan yang baik akan mempengaruhi customer untuk setia dan terus berhubungan dengan suatu brand, yaitu sebanyak 31.37%. Lalu sebanyak 9.31% responden cukup setuju bahwa pelayanan yang baik akan mempengaruhi customer untuk setia dan terus berhubungan dengan suatu brand. Sedangkan sisanya, responden yang menjawab kurang setuju sebanyak 0,49% dan responden yang menjawab sangat tidak setuju sebanyak 0.49%.
Kesimpulan: Selain mengedepankan kualitas produknya, Quickly juga harus tetap memperhatikan kualitas pelayanan (service) yang diberikan kepada para customer. Pentingnya suatu pelayanan yang baik di mata masyarakat terlihat dari banyaknya jumlah responden yang menjawab setuju bahwa pelayanan yang baik akan mempengaruhi mereka untuk setia kepada suatu Brand. Anggota GFP menyarankan agar Quickly terus menjalankan suatu sistem manajemen yang baik dalam pengelolahan HR (Human Resource) melalui tahap training, pemberian reward, dan sebagainya yang dapat memacu semangat mereka untuk terus meningkatkan kualitas kerjanya.
1 136
5. Anda A senanng apabila suuatu brand memperhatiikan anda dengan d khussus (spesial) ( denngan sebeluumnya menaanyakan datta pribadi, kesukaan k serrta kebiasaan k A Anda.
Spe ecialized d Producct 7.35% 18.63% 20 0.59%
Sangat Tidak Setuju Tidak Setuju
26.47% %
Cukup 26.96% %
Setuju Sangat Setuju
Gambar 4.9 Produk P yang sesuai s dengan n kebiasaan
Dari hasil surveey terhadapp 204 respoonden, sebaanyak 26.966% menyatakan m cukup setuj uju apabila suatu s brand memperhattikan custom mer dengan d khusus (spesial) dengan seebelumnya menanyakan m n data pribaadi, kesukaan k s serta kebiaasaan mereka. Kemuddian, sebannyak 26.477% responden r menyatakann bahwa mereka m setuj uju apabila suatu brand memperhatik m kan customeer dengan khusus k (speesial) dengann sebelumnnya menanyakan m n data pribaadi, kesukaann serta kebiaasaan merekka. Dilanjutkkan dengan d respponden yanng menjaw wab sangat setuju sebbesar 18.63% %. Kemudian K d diikuti oleh responden r y yang menjaw wab tidak seetuju sebanyyak 20.59% 2 dan terakhir adaalah respondden yang mennjawab sanggat tidak setuuju sebanyak s 7.335.
1 137
K Kesimpulan n: Sebagaian besar darri reponden setuju untuuk memberikan informaasi m mengenai diri d mereka kepada suatu brand deengan tujuaan brand terrsebut mam mpu m memberikan n sesuatu yann lebih baikk dan memperlakukan customer-nyaa dengan lebbih m maksimal. Anggota A GF FP menyaraankan agar Quickly meminta m infoormasi kepaada c customer-ny ya berupa naama, tanggall lahir, alamat, dan e-maail address untuk u kegiattan c customer rettention.
6. Website W meembuat andaa lebih muddah menemuukan informaasi yang annda butuhkan b meengenai suattu brand.
We ebsite Ap ppearance 1.47%
44.12%
3.43% 18.1 14%
Sangat Tidak Setuju Tidak SSetuju Cukup
32.8 84%
Setuju Sangat Setuju
Gambar 4.110 Website meemudahkan un ntuk memperooleh informassi
Dari jumlah respponden sebaanyak 204 yaang ditanyakkan. Sebanyyak 44.12% 4 mennyatakan baahwa merekka sangat seetuju dan percaya p bahw wa website w bissa membuatt mereka lebih l mudaah menemuukan baragaam informasi i yaang mereka butuhkan b meengenai suattu brand. Haasil dilanjutkkan
138
oleh responden yang menjawab setuju apabila website bisa membuat mereka lebih mudah menemukan baragam informasi yang mereka butuhkan mengenai suatu brand, sebanyak 32.84%. Selanjutnya diikuti dengan responden yang menjawab cukup setuju sebesar 18.14%. Lalu sebanyak 3.43% responden tidak setuju. Dan terakhir sebanyak 1.47% responden menjawab sangat tidak setuju bahwa website bisa membuat mereka lebih mudah menemukan beragam informasi yang mereka butuhkan mengenai suatu brand.
Kesimpulan: Seiring dengan perkembangan pengguna internet di Indonesia maka penggunaan website untuk tujuan pemasaran juga meningkat. Hasil survei juga menunjukkan bahwa sebagian besar mereka percaya bahwa website dapat menjadi sarana efektif yang mereka gunakan untuk mendapatkan informasi mengenai suatu brand. Anggota GFP menyarankan agar Quickly juga memiliki website sehingga kegiatan branding yang dilakukan dapat semakin efektif. Selain itu dengan website, masyarakat dapat mengetahui dengan cepat informasi yang dipublikasikan oleh Quickly. Website juga akan digunakan sebagai sarana interaksi baru dengan customer sehingga terjalin suatu hubungan yang baik.
1 139
7. Anda A lebih menyukai promosi material m yg dikemas melalui m e-maail daripada d prromosi matterial yang diberikan secara lanngsung (flyeer/ brochure). b
E Email Pro omotion n 8.82% 16.1 18%
5.39%
2 29.90%
Sangatt Tidak Setuju Tidak SSetuju Cukup
39.71%
Setuju Sangatt Setuju
Gambaar 4.11 Email promotion p
Dari jumlah respponden sebaanyak 204 yaang ditanyakkan. Sebanyyak 39.71% 3 mennyatakan bahhwa merekaa lebih menyyukai promoosi material yg dikemas d melalui e-mail daripada prromosi material yang dibberikan secaara langsung l (fflyer/ brochhure). Hasill dilanjutkaan oleh ressponden yaang menjawab m tiidak setuju bahwa mereeka lebih menyukai m proomosi materrial yg y dikemas melalui e-mail daripaada promosi material yang y diberikkan secara s langssung (flyer/ brochure), sebanyak s 299.90%. Selannjutnya diikuuti dengan d respoonden yang menjawab setuju sebessar 16.18%. Lalu L sebanyyak 8.82% 8 respoonden tidak setuju. Dann terakhir seebanyak 5.399% respondden menjawab m s sangat tidak setuju bahhwa mereka lebih menyyukai promoosi
140
material yg dikemas melalui e-mail daripada promosi material yang diberikan secara langsung (flyer/ brochure).
Kesimpulan: Berkaitan juga dengan penggunaan surat elektrik (e-mail) yang semakin popular maka Quickly mencoba menanyakan kepada respondennya atas penggunaan promosi dengan e-mail dan penggunaan material promotion langsung seperti brosur dan flyer. Jawaban antara yang setuju dan tidak setuju hanya berbeda 10%. Anggota GFP menyarankan agar Quickly tetap mempertahankan kedua jenis promosi baik menggunakan cara langsung ataupun dengan menggunakan jaringan internet. Hal ini dikarenakan tidak semua dari market Quickly memiliki dan aktif menggunakan e-mail. Untuk menyeimbangkannya kondisi seperti itu memang sebaiknya kedua jenis promosi tersebut dilakukan. Promosi yang menggunakan email pun harus diatur sedemikian rupa sehingga tidak menjadi suatu hal yang menggangu customer, sehingga email promotion akan dikemas secara sopan, rapi, enak dilihat, dan tidak mengganggu pemilik email.
1 141
8. Anda A menyuukai promossi-promosi yang y menguuntungkan seeperti: diskoon, buy b one get one, redempption card, merchandise m dan sebagaiinya
Lu ucky Pro omotion n 0.49%
1 1.47%
9.80% Sangat Tidak Setuju 19.12%
Tidak SSetuju Cukup
69.12 2%
Setuju Sangat Setuju
Gaambar 4.12 Lu ucky promotion n
Dari hasil surveei terhadap 204 respoonden. Sebaanyak 69.122% menyatakan m sangat setuuju apabila suatu brannd mengadaakan promosipromosi p yaang mengunntungkan seperti: s diskkon, buy one o get onne, redemption r card, mercchandise dann sebagainyya.
Kemuddian, sebanyyak
19.12% respponden mennyatakan baahwa merekka setuju appabila apabila suatu s brand mengadakaan promosi-ppromosi yanng menguntuungkan seperrti: diskon, d buy one get onee, redemptioon card, merrchandise daan sebagainyya. Dilanjutkan D dengan ressponden yaang menjaw wab cukup setuju s sebessar 9.80%. 9 Kem mudian diikuuti oleh responden yanng menjawabb tidak setuuju sebanyak s 1.47% dan teerakhir adalaah respondeen yang mennjawab sanggat tidak t setuju sebanyak 0.449%.
1 142
K Kesimpulan n: Sebagian besar dari responden r m merasa setujuu dengan adanya promosip promosi yan ng dirasa dappat mengunttungkan konnsumen sepeerti diskon, beli b 1 gratis 1, r redemption card, c pembeerian merchaandise dan seebagainya. Dalam D melakkukan promoosi i Quickly harus tetap kreatif sehiingga promoosi dapat meenarik perhattian pelangggan ini, d tidak meerugikan. dan
A merassa identitas/ ciri khas teertentu yangg bisa membbedakan suaatu 9. Anda brand b dari beberapa b braand lainya peenting.
Brand Identity 0.49% 1.96%
9.8 80% Sangat Tidak Setuju
56.37% %
31.37%
Tidak Setuju Cukup p Setuju u Sangat Setuju
Gamb bar 4.13 Brandd Identity
Dari seluruh jum mlah responnden, yaitu sebanyak s 2004. Lebih dari setengah s ressponden yaiitu sebanyakk 56.37% merasa m identtitas/ ciri khhas tertentu t yanng bisa mem mbedakan suuatu brand dari brand lainya adallah sesuatu s yanng penting. Lalu hasil dilanjutkan dengan responden yaang menjawab m seetuju bahwaa mereka meerasa identitaas/ ciri khass tertentu yaang
143
bisa membedakan suatu brand dari brand lainnya penting, yaitu sebanyak 31.37%. Lalu sebanyak 9.80% responden cukup setuju dan merasa identitas/ ciri khas tertentu yang bisa membedakan suatu brand dari brand lainnya lainya penting. Sedangkan sisanya, responden yang menjawab kurang setuju sebanyak 1.96% dan responden yang menjawab sangat tidak setuju sebanyak 0.49%.
Kesimpulan: Dari hasil survey, sebagian besar customer merasa pentingnya suatu brand untuk memiliki ciri khas yang bisa membedakan brand tersebut dengan brand lainnya. Oleh karena itu anggota GFP menyarankan agar Quickly memiliki ciri khas yang stabil sehingga customer bisa merasa familiar dengan brand Quickly misalnya dengan pemberian tema untuk suatu kegiatan promosi dan pembuatan prototype merchandise.
1 144
10. Anda A tertariik apabila produk p yangg anda sukaai dipromossikan memallui Facebook F Faan Pages.
Facebook Fans Pagge 3.92% 17.65%
16.18 8%
Sangat Tidak Setuju Tidak Setuju
24.51% %
Cukup p 37..75%
Setuju u Sangat Setuju
G Gambar 4.14 Kehadiran K Faccebook Fans Page P
Dari seluruh jum mlah responnden, yaitu sebanyak 204. Mayorittas responden r y yaitu sebanyyak 37.75% % cukup setuju dan merasa m tertarrik apabila a prodduk yang annda sukai dipromosikan d n memalui Facebook F F Fan Pages. P Hasill terbanyak diikuti olehh jawaban reesponden yaang menjaw wab setuju s apabiila produk yang y anda suukai diprom mosikan melalui Facebook Fan F Pages, yaitu sebannyak 24.51% %. Setelah itu,sebanyak i k 17.65% dari jumlah j respponden menj njawab sangat setuju appabila produuk yang annda sukai s dipromosikan melalui m Faceebook Fan Pages. Lallu dilanjutkkan dengan d responden yang menjawab tidak t setuju apabila prodduk yang annda sukai s diproomosikan memalui m Faccebook Fann Pages, yaaitu sebanyyak 16.18%. Seedangkan hasil h terendaah adalah jumlah ressponden yaang
145
menjawab sangat tidak setuju apabila produk yang anda sukai dipromosikan memalui Facebook Fan Pages, yaitu sebanyak 3.92%.
Kesimpulan: Sesuai dengan profil pengguna facebook yang dijelaskan pada bab 4. Quickly sebaiknya memanfaatkan kondisi tersebut untuk melakukan kegiatan promosi melalui Facebook Fans Page. Melihat respon yang cukup positif dari awal pembuatan maka pihak Quickly hanya tinggal melalukan penambahan informasi dan melakukan maintenance terhadap Quickly Fans Page. Selain itu, anggota GFP juga menyarankan untuk terus meningkatkan aktifitas komunikasi dengan para fans di Facebook Fans Page.
1 146
11. Anda A akan membeli m suaatu produk makanan m ataau minuman dengan harrga yang y lebih tinggi t apabilla anda yakiin dengan kualitas k baik yang dimiliki produk p terseebut.
Quaality 1.47% %
2.45%
31 1.37%
22..55%
Sangatt Tidak Setuju Tidak SSetuju Cukup p
42.16%
Setuju u Sangatt Setuju
Gambaar 4.15 Qualityy and price
Dari seluruh jum mlah responnden, yaitu sebanyak 204. Mayorittas responden r y yaitu sebanyyak 42.16% % menyatakaan setuju appabila mereeka membeli m suaatu produk makanan m ataau minumann dengan harrga yang lebbih tinggi t apabiila mereka yakin y dengaan kualitas baik b yang diimiliki prodduk tersebut. t Haasil terbanyakk diikuti oleeh jawaban responden r yaang menjaw wab sangat s setujju apabila mereka meembeli suatuu produk makanan m attau minuman m deengan hargaa yang lebihh tinggi apabbila mereka yakin denggan kualitas k baik yang dim miliki produuk tersebut, yaitu sebannyak 31.37% %. Setelah S itu, sebanyak 22.55% 2 darii jumlah ressponden menjawab cukkup setuju s apabiila mereka membeli suuatu produkk makanan atau a minum man
147
dengan harga yang lebih tinggi apabila mereka yakin dengan kualitas baik yang dimiliki produk tersebut. Lalu dilanjutkan dengan responden yang menjawab tidak setuju apabila mereka membeli suatu produk makanan atau minuman dengan harga yang lebih tinggi apabila mereka yakin dengan kualitas baik yang dimiliki produk tersebut, yaitu sebanyak 2.45%. Sedangkan hasil terendah adalah jumlah responden yang menjawab sangat tidak setuju apabila mereka membeli suatu produk makanan atau minuman dengan harga yang lebih tinggi apabila mereka yakin dengan kualitas baik yang dimiliki produk tersebut, yaitu sebanyak 1.47%.
Kesimpulan:
Anggota
GFP
menyarankan
kepada
Quickly
agar
tetap
mempertahankan kualitas demi menjaga brand image dari Quickly sendiri. Walaupun persaingan di industri Food and Beverage sudah sangat kompetitif dan sebagian dari mereka bermain di persaingan harga, Quickly tidak perlu mengikutinya. Quickly hanya perlu menjaga kualitas produk dan rasa yang telah ada sehingga bisa menciptakan suatu image minuman segar yang sehat, esklusif dan terpercaya. Namun, Quickly harus dapat menyampaikan pesan dari image tersebut dengan lebih baik lagi di masa yang akan datang melalui kegiatan-kegiatan marketing mereka.
1 148
12. Lokasi L mem mpengaruhi Anda A untuk melakukan pembelian atas makannan dan d minumaan yang Anda sukai.
Locaation 0.49%
40.6 69%
2.45%
19.61%
Sangat Tidak Setuju Tidak Setuju Cukup p
36.76%
Setuju u Sangat Setuju
Gambar 4.16 Lokasi mempengaruh m hi sales
Dari seluruh jum mlah responnden, yaitu sebanyak 204. Mayorittas responden r yaitu sebanyaak 40.69% menyatakan m s sangat setujuu bahwa lokaasi mempengaru m uhi mereka untuk melaakukan pem mbelian atas makanan dan d minuman m y yang merekaa sukai. Haasil terbanyyak diikuti oleh jawabban responden r y yang menjaw wab setuju bahwa b lokaasi mempenggaruhi mereeka untuk u melakkukan pembbelian atas makanan m daan minuman yang mereeka sukai, s yaitu sebanyak 366.76%. Setelah itu, sebaanyak 19.61% dari jumllah responden r m menjawab cuukup setuju bahwa lokaasi mempenggaruhi mereeka untuk u melakkukan pembbelian atas makanan m daan minuman yang mereeka sukai. s Lalu dilanjutkan dengan ressponden yanng menjawaab tidak setuuju bahwa b lokassi mempenggaruhi mereeka untuk melakukan m p pembelian attas
149
makanan dan minuman yang mereka sukai, yaitu sebanyak 2.45%. Sedangkan hasil terendah adalah jumlah responden yang menjawab sangat tidak setuju bahwa lokasi mempengaruhi mereka untuk melakukan pembelian atas makanan dan minuman yang mereka sukai, yaitu sebanyak 0.49%.
Kesimpulan: Anggota GFP tetap menyarankan kepada pihak manajemen agar tetap mencari daerah-daerah yang potensial dan strategis untuk dijangkau oleh para customer-nya. Saat ini Quickly telah berhasil menempati lokasi-lokasi yang cukup strategis (mal-mal besar di Jakarta). Namun untuk menjangkau sebanyak mungkin pasar, Quickly tidak boleh puas dengan lokasi-lokasi yang telah ditempati tetapi terus mencari tempat yang potensial dan mengembangkannya.
150
IV.5 Sejarah Perusahaan PT. Lingkar Natura Inti didirikan pada tahun 2000 dengan konsentrasi bisnis di industri makanan dan minuman. Perusahaan mulai beroperasi saat menjadi master franchise dari brand minuman asal Taiwan “Quickly”. Quickly merupakan pelopor minuman bubble tea di Indonesia dan keunikan minuman ini mengalami masa kejayaan di tahun 2001 dan berhasil bertahan hingga sekarang. Dalam sejarahnya, PT. Lingkar Natura Inti juga menjadi master franchise untuk beberapa brand asal luar negeri lainnya seperti Dippin Dots (USA), Tori-Q (Singapore), dan O’Briens (Ireland). Brand “Quickly” berasal dari Taiwan dan dipelopori oleh Ms. Nancy Yang. Pada awalnya, beliau tertarik dengan keunikan minuman dan melakukan eksplorasi semenjak tahun 1981. Dari ketertarikannya akan minuman maka beliau pun melakukan kreasi untuk menciptakan beragam minuman
yang
menarik.
Inilah
asal
mula
dimana
beliau
mulai
mengembangkan idenya menjadi suatu bisnis baru sehingga Quickly menjadi bisnis minuman bubble tea yang pertama serta memiliki rantai terbesar yang mendistribusikan kombinasi tapioca, teh dan susu. Quickly juga berusaha memberikan kualitas terbaik, menyenangkan, dan memuaskan kepada seluruh customer diseluruh dunia. Brand “Quickly” secara internasional berada dibawah Kuai Ke Li Enterprise Co., Ltd., yang juga mengembangkan dan menjual sistem franchise keseluruh belahan dunia. Hingga kini Quickly telah tersebar di berbagai negara seperti Singapore, Malaysia, Saudi Arabia,
151
Australia, Spanyol, Thailand, Canada, China, Japan, USA, Filipina, Korea, dan Indonesia. Quickly juga memiliki berbagai produk yang beragam dengan berbagai variasi rasa. Selain itu Quickly juga berbahan dasar teh dan susu yang menyehatkan. Ini merupakan salah satu nilai lebih yang dimiliki Quickly. Seiring dengan perkembangan bisnis di industri makanan dan minuman yang begitu pesat maka perusahaan yang bergerak dalam industi ini harus memiliki strategi dan taktik untuk tetap bertahan dan mampu menghasilkan profit semaksimal mungkin. Industri makanan dan minuman mengalami perubahan trend dari waktu ke waktu. Konsumen selalu menginginkan sesuatu yang baru dan mereka cepat beralih dikarenakan harga makanan dan minuman yang cenderung murah. Quickly mungkin telah melewati masa kejayaannya, namun tidak tertutup kemungkinan brand ini akan berjaya lagi. Hal ini dapat terjadi karena masyarakat kembali mulai memiliki konsiderasi yang tinggi akan kesehatan dan Quickly memiliki modal tersebut. Hal yang terpenting adalah bagaimana perusahaan mampu mengolah manajemennya menjadi suatu team yang kokoh dan solid, memiliki value yang sama, sehingga memiliki sumber daya manusia yang mampu menghasilkan produk dan servis terbaik. Selain itu bagaimana menciptakan suatu sistem yang mampu mengkomunikasikan pesan yang ingin disampaikan perusahaan sebaik mungkin sehingga dapat diterima dan dimengerti oleh seluruh market pasar.
IV.6 Struktur Organisasi Berikut ini adalah gambaran struktur organisasi PT. LNI saat ini:
Gambar 4.17 Struktur Organisasi PT. LNI saat ini
152
153
IV.7 Manajemen di PT. Lingkar Natura Inti Suatu
perusahaan
dapat
berkembang
apabila
didukung
oleh
manajemen yang baik karena manajemen yang baik dapat membentuk suatu perusahaan untuk memiliki kinerja yang efektif, efisien dan fokus dalam mencapai tujuannya. Pada dasarnya. PT. LNI telah memiliki suatu sistem manajemen yang dirancang dengan ideal. Namun dalam pelaksanaanya terjadi pergeseran dari sistem yang menyebabkan sistem manajemen yang telah dirancang tidak dijalankan dengan optimal. Hal ini dikarenakan oleh beberapa faktor, yaitu kurangnya sumber daya manusia dan tidak terkontrolnya sistem manajemen yang telah ditetapkan. Tujuan dari penerapan sistem manajemen yang tepat adalah untuk menciptakan Quality Management, yaitu suatu sistem manajemen yang mampu memberikan manfaat dan berkembang secara terus menerus, berkesinambungan dan dapat memberikan respon sebaik mungkin terhadap customer needs and expectation. Selain itu, manajemen yang baik diperlukan
value-based
management
dimana
dengan
value-based
management, adanya kontrol dari top level management dan middle level management untuk menjaga shared value yang dimiliki oleh perusahaan. Shared value ini harus dikomunikasikan, diaplikasikan keseluruh jajaran manajemen untuk menjadi acuan kerja. Shared Organization Values merupakan suatu standar yang dimiliki suatu perusahaan yang dapat digunakan untuk membentuk suatu sistem yang pada akhirnya mempengaruhi tingkah laku karyawan secara keseluruhan.
154
Shared Organization Values secara garis besar dapat mempengaruhi 4 hal yaitu; Guide Managers’ Decision and Actions, Shape Employee Behavior, Influence Marketing Effots, dan Build Team Spirit. 1. Guide Managers’ Decision and Actions Oganization Value harus dijadikan dasar untuk menjalankan setiap aktifitas diperusahaan dan juga dalam hal penggambilan keputusan. Karena dengan adanya Organization Value maka seluruh pihak manajemen memiliki batasan-batasan tertentu dalam mengambil tindakan. PT. LNI dalam pengambilan keputusan oleh top and middle level management juga harus mengikuti organization value. Namun bentuk real dari organization value yang ada hanyalah berupa peraturan. Sebaiknya seluruh manajemen juga mengatahui visi, misi, dan tujuan perusahaan sehingga dapat memiliki persamaan karakter dalam menggambil keputusan dan bertindak. 2. Shape Employee Behavior Shared Organization Value bermanfaat membentuk bagaimana sikap atau tingkah laku seluruh manajemen perusahaan baik dari low level management ke top level management. Diperlukan metode yang tepat supaya para karyawan mau mengikuti nilai yang ingin diterapkan oleh perusahan. Metode tersebut harus disesuaikan dengan karyawan. PT. LNI juga melakukan beberapa metode untuk sosialisasi organization value yang akan mempengaruhi tingkah laku dari karyawan. Metodenya yang telah dilakukan antara lain adalah; Training dan Human Resources policy.
155
Namun dari hasil yang diperoleh, manajemen merasa belum maksimal. Oleh karena itu GFP member akan memberikan beberapa saran untuk meningkatkan tingkat keefektifan penyampaian organization value yang akan mempengaruhi employee behavior. 3. Influence Marketing Efforts Kegiatan Marketing merupakan kegiatan krusial yang berkaitan dengan bagaimana suatu perusahaan diketahui dan dikenal oleh pihak lain. Oleh karena itu setiap kegiatan marketing yang dilakukan harus mengedepankan value yang dijunjung oleh perusahaan tersebut sehingga positioning masyarakat terhadap perusahaan kita tepat dan sesuai harapan. PT. LNI belum sacara maksimal mampu menyampaikan value yang dimilikinya dalam suatu marketing effort. Hal ini terbukti dengan belum dapat disampaikannya brand positioning dengan sebaik mungkin kepada publik misalnya menyebabkan tidak konsistennya promotion material dan pada akhirnya akan menganggu brand recognition dari Quickly. Belajar dari top brand di dunia Food and Beverage, Starbucks, mereka memiliki kesamaan dalam setiap marketing element yang digunakan seperti warna dominan yang digunakan, logo, dan sebagainya. 4. Build Team Spirit Seluruh personil di suatu perusahaan tentunya memiliki perbedaan dalam sikap, cara berpikir dan dengan adanya kesatuan value yang dimiliki maka akan terjadi kesamaan visi, misi, cara pandang dan tujuan yang hendak capai oleh perusahaan. Dengan kesamaan yang dimiliki
156
tersebut maka akan terjadi integritas dalam manajemen perusahaan yang bisa membentuk kinerja yang maksimal. PT. LNI telah mengusahakan seluruh karyawannya untuk memiliki team spirit. Kegiatan yang diadakan antara lain seperti employee gathering dan training. Namun hasilnya belum maksimal, seringkali beberapa karyawan hanya memperhatikan kepentingan pribadi dan kurang memahami bahwa dalam satu manajemen harus bertindak sebagai satu team untuk menghasilkan hasil yang terbaik untuk kemajuan perusahaan. PT. LNI sebagai perusahan yang sedang berkembang memerlukan suatu sistem manajemen strategis, yaitu sistem manajemen yang mampu mengkombinasikan dan memaksimalkan berbagai fungsi untuk mencapai tujuan organisasi dengan optimal. Manajemen strategis bemanfaat sebagai acuan menyeluruh karena akan sangat berkaitan dengan organizational behavior. Manajemen Startegis ini bersifat fleksibel dimana dapat dibuat dengan disesuaikan dengan kondisi dan situasi yang ada. Untuk PT. LNI, ada beberapa langkah yang dilakukan yaitu menentukan misi dan visi, tujuan, dan strategi saat ini. Untuk mengatahui situasi yang ada dapat dianalisa dari kondisi internal dan eksternal, yaitu dengan analisa SWOT (Strength, Weakness, Opportunity, and Threats). Visi dan misi perusahaan harus disosialisasikan sebaik mungkin kepada seluruh jajaran manajemen. Oleh karena itu diperlukan metode komunikasi yang tepat sehingga visi dan misi dapat dipahami sebaik
157
mungkin oleh semua pihak. Dalam penerapannya ada enam (6) tahapan penting yang harus dilakukan oleh PT. LNI yaitu: 1. Mengidentifikasi Misi, Tujuan dan Strategi dari Perusahaan 2. Analisis Eksternal 3. Analisis Internal 4. Formulasi Strategi 5. Implementasi Strategi 6. Evaluasi Hasil
IV.8 Marketing untuk Brand Quickly Marketing merupakan ujung tombak dari segala kegiatan di perusahaan. Pada dasarnya tujuan marketing bermanfaat untuk kegiatan customer acquisition (untuk menarik customer baru) dan customer retention (untuk mempertahankan customer yang telah ada). PT. LNI juga memiliki tujuan marketing untuk mendapatkan customer baru dan mempertahankan customer yang telah ada. Seiring dengan meningkatnya kompetisi di industri food and beverage maka diperlukan suatu strategi dan taktik marketing yang tepat dan kreatif sehingga mampu menjangkau target market-nya. Langkahlangkah marketing yang biasanya dilakukan oleh PT. LNI antara lain adalah: -
Penyebaran brochure mengenai produk-produk yang ditawarkan.
-
Penggunaan poster atau flyer di counter.
-
Mengikuti beberapa event tertentu yang dianggap potensial seperti UPH Festival, Java Jazz Festival, Java Rockin Land, Namarina, dan lain-lain.
158
-
Promosi langsung oleh pihak front liner. Kegiatan marketing yang seringkali dilakukan pun terkadang
mengalami beberapa masalah dalam pelaksanaanya, seperti: -
Pembuatan artibut marketing yang tidak sesuai jadwal yang seharusnya, biasanya terlambat dari waktu yang telah ditetapkan.
-
Persiapan untuk kegiatan event yang belum maksimal sehingga seringkali penampilan secara keseluruhan tidak sempurna.
-
Pihak front liner yang seringkali enggan untuk melakukan promosi. Untuk itu harus dilakukan penyempurnaan untuk setiap taktik
marketing yang biasa telah dilaksanakan dan juga menyarankan beberapa taktik marketing baru yang dianggap sesuai dan tepat untuk menjangkau target market yang dimiliki Quickly. Ada beberapa taktik marketing baru yang disarankan oleh anggota GFP seperti: -
Penggunaan internet untuk promosi (e-promotion) yaitu dengan menggunakan Facebook Fans Page. Hal ini dilakukan dengan beberapa konsiderasi dan hasil survey bahwa: a.
Semakin banyak jumlah pengguna internet di Indonesia.
b.
Sesuai dengan target market yang dimiliki oleh Quickly yaitu remaja hingga dewasa maka sangat cocok dengan pengguna jejaring sosial Facebook.
c.
Promosi dengan Facebook dapat di-update dan dilakukan dengan cepat.
159
-
Modifikasi Standard Operational Procedure yang telah ada dengan tujuan: a.
Mengefektifkan kinerja operational yang telah ada.
b.
Meminimilasi kesalahan yang dapat mempengaruhi kualitas secara menyeluruh.
IV.8.1 Visi dan Misi Visi: Menjadi perusahaan terpercaya dengan menyajikan produk dengan bahan baku berkualitas dan sesuai dengan customer preference. Misi: -
Penerapan quality control yang ketat dan pelaksanaan standart operational procedure yang baik untuk proses pembuatan produk.
-
Selalu mengadaptasi situasi external environment.
-
Memberikan shared value dengan cara yang terbaik sehingga mampu memberikan pengetahuan yang benar bagi para karyawan untuk menjalankan tugasnya sesuai nilai yang diterapkan oleh perusahaan.
-
Membentuk suatu kesatuan sistem yang solid sehingga dapat membentuk team yang mampu mengadaptasi dan menjalankan organization value dengan baik.
160
IV.8.2 SWOT Analysis Quickly, sebagai brand yang diolah oleh PT. LNI memiliki beberapa potensi baik dari sisi internal maupun eksternal yang dapat dianalisa dan kemudian dikembangkan ke dalam suatu strategi yang bermanfaat bagi kemajuan perusahaan. A. Strength 1.
Produk Quickly yang segar, menggunakan bahan baku yang sehat dan memiliki menu yang bervariasi.
2.
Pihak manajemen memiliki fleksibilitas dan kreativitas yang tinggi dalam mengadaptasi dan melihat situasi dan kondisi saat ini.
3.
Middle Management yang telah memiliki periode kerja yang cukup lama sehingga sangat mengerti Quickly secara mendalam.
4.
Brand Quickly yang sudah berdiri cukup lama sehingga telah memiliki tingkat brand awareness yang cukup tinggi di masyarakat.
5.
Quickly memiliki beberapa counter hampir di seluruh mall terbesar dan teramai di Jakarta, seperti; Mal Taman Anggrek, Mal Kelapa Gading 3, Pondok Indah Mal, EX, FX, Senayan City, dan masih banyak lagi.
6.
Harga yang cukup terjangkau dengan kisaran harga Rp. 9,000.hingga Rp. 20,000.- yang sesuai dengan target market Quickly.
7.
Lisensi resmi dari Taiwan.
161
B. Weakness 1.
Proses pembuatan Quickly melalui tahapan yang cukup panjang dan sulit. Sehingga karyawan harus mempelajari tahapan yang cukup kompleks untuk dapat menghasilkan produk tersebut.
2.
Tidak seluruh front liner team dapat menjalankan kinerjanya dengan baik sesuai dengan Standard Operational Procedure (SOP) yang telah ditetapkan.
3.
Visi, misi, dan tujuan perusahaan yang belum dipahami sepenuhnya oleh karyawan baik mereka yang berada dalam middle level management maupun lower level management.
4.
Koordinasi kerja yang belum efektif dan efisien antar departemen dalam menjalankan sistem kerja.
5.
Belum maksimalnya sistem inventori. Hal ini menyebabkan sering tidak tersedianya bahan baku yang krusial untuk penjualan produkproduk favorit yang berakibar seringkali customer merasa kecewa.
C. Opportunity 1.
Sedikitnya pemain di bidang Food and Beverage yang mampu menghasilkan produk serupa untuk dipasarkan karena keterbatasan bahan baku dan proses pembuatan yang cukup rumit.
2.
stereotype masyarakat bahwa brand yang telah dijamin oleh negara lain (dalam hal ini Taiwan) lebih dapat dipercaya.
162
3.
Adanya pergeseran dalam masyarakat yang mulai memperhatikan tingkat kesehatan, Quickly yang menggunakan bahan baku tapioca, teh, dan susu memiliki modal tersebut.
D. Threats 1.
Trend dalam dunia bisnis Food and Beverage cukup sering mengalami perubahan yang signifikan dikarenakan customer selalu ingin mencoba sesuatu yang baru.
2.
Munculnya saingan-saingan baru yang berpotensial merebut pasar baik dengan meniru produk-produk Quickly atau yang mengikuti trend-trend baru.
IV.8.3 Five Competitive Forces Framework of Porter Five competitive forces framework of Porter model adalah analisis dari teori Porter's five forces merupakan suatu framework untuk mengalisa industri dan perkembangan strategi bisnis. Berdasarakan pengertian tresebut maka anggota GFP melakukan analisa Competitive Forces dihasilkan dari 5 kekuatan kompetitif, yaitu: 1.
The entry of competitors ( masuknya kompetitor baru ke pasar) Para pesaing yang ingin masuk ke dalam bisnis Food and Beverage sebenarnya tidak begitu sulit mengingat biaya yang diperlukan tidak terlalu besar. Quickly sebagai brand yang diolah oleh PT. LNI memiliki kekuatan brand karena merupakan brand yang berasal dari Taiwan dan juga merupakan top brand yang
163
bergerak di bidang ini. Pada dasarnya, pesaing dapat menjual produk serupa namun lisensi dan bahan bakunya tidak dapat menyamai Quickly. Proses pembuatannya juga berbeda karena Quickly memiliki Standard Operational Procedure sendiri yang ketat dan higienis untuk menghasilkan produk terbaik. Hal yang perlu dilakukan adalah memberikan brand knowledge kepada masyarakat mengenai kekuatan yang dimiliki oleh Quickly. 2.
The bargaining power of buyers (kekuatan Pembeli untuk menawar) Pada dasarnya setiap pembeli menginginkan produk dengan harga termurah namun dengan kualitas sebaik mungkin. Hal ini juga terjadi pada produk Quickly. Harga produk Quickly sebenarnya relatif terjangkau. Berdasarkan survey yang kami lakukan terhadap 204 responden, sebanyak 96.08 persen responden menyatakan bahwa harga produk Quickly cukup terjangkau. Hal yang harus dilakukan Quickly adalah melakukan promosi-promosi yang menarik, beragam dan dianggap mengguntungkan bagi customer. Selain itu, Quickly harus terus memperhatikan keinginan konsumen dengan selalu memberikan pelayanan yang terbaik. Quickly juga harus mempertahankan image-nya di mata konsumen, sehingga loyalitas konsumen tetap dapat terjaga.
3.
The threat of substitutes (hambatan dari produk atau jasa pengganti) Produk Food and Beverage merupakan produk yang mudah digantikan oleh produk lainnya. Sebagai contoh, produk-produk pengganti seperti yang ditawarkan oleh Starbucks, Coffee Bean, Simply, Sour Sally, Baskin Robbins dan sebagainya merupakan hambatan secara tidak langsung pada produk teh yang ditawarkan Quickly. Hal yang perlu dilakukan Quickly untuk menghadapi hal ini
164
adalah dengan melakukan product innovation sehingga customer tidak bosan dan dapat menemukan berbagai varian minuman di Quickly tanpa harus berpaling ke brand lain. 4.
The rivalry among the existing players (kekuatan dari pemain lama yang telah dulu ada) Quickly merupakan pemain terlama di Indonesia untuk produk bubble tea. Kemudian kehadiran Quickly diikuti oleh beberapa competitor namun beberapa diantaranya tidak dapat bertahan. Kompetitor terkuat adalah Hop – Hop Bubble Drink yang masih ada hingga sekarang. Bila diperhatikan dengan seksama Quickly dan Hop – Hop memiliki varian yang berbeda dari jenis bahan baku yang digunakan. Quickly mengandalkan sistem “fresh” dimana setiap bahan dasar pokok berupa teh, susu, dan topping dimasak pada hari yang sama dengan hari penjualan sedangkan Hop – Hop mengandalkan kepraktisan dengan menggunakan essence bubuk sebagai bahan baku setiap rasa di produknya. Dengan menekankan penyampaian yang baik mengenai product dan brand knowledge, Quickly seharusnya mampu mengatasi kompetitornya. Karena itulah, anggota GFP turut menyarankan penggunaan strategi marketing yang efektif untuk mencapai tujuan tersebut.
5.
The bargaining power of suppliers (kekuatan pemasok) Quickly sangant mengandalkan bahan baku dari supplier utamanya yaitu Quickly pusat di Taiwan. Seluruh bahan baku dasar untuk pembuatan Quickly berasal dari Taiwan berdasarkan standard procedure yang ditentukan. Oleh karena itu, PT. LNi harus menjaga hubungan baik dengan Quickly pusat agar
165
tidak terjadi masalah. Peraturan dan ketentuan yang diberikan oleh Quickly Pusat di Taiwan juga harus dipatuhi dengan baik karena apabila terjadi masalah bukan saja bahan baku yang akan terhambat, bahkan izin lisensi Quickly di Indonesia akan ikut terancam. Untuk bahan baku additional seperti gula, susu cair, buahbuahan segar dapat diperoleh dari supplier lokal yang menawarkan penawan terbaik. Sejauh ini, Quickly belum pernah mengalami masalah dengan supply additional product tersebut. Dengan menggunakan Porter's competitive forces model, PT. LNI dapat mendeskripsikan kondisi internal dan eksternal perusahaan dan kemudian merumuskan strategi bisnis berdasarkan situasi yang ada, memanfaatkan potensi dan meminimalisasi risiko. Strategi ini diharapkan dapat bermanfaat untuk perkembangan bisnis di masa yang akan datang.
IV.8.4 Segmenting, Targeting, dan Positioning Segmenting, Targeting, dan Positioning (STP) merupakan analisa yang sangat penting untuk mengetahui fokus dan konsentrasi kegiatan marketing yang akan dilakukan. Dalam marketing, STP merupakan hal yang sangat penting untuk mengetahui profil customer. Hal ini sangat bermanfaat untuk membentuk taktik marketing yang sesuai dan dapat diterima oleh target market-nya. Segmentasi merupakan pembagian pasar menjadi kelompok – kelompok
tertentu
berdasarkan
segmen-segmen
tertentu.
Umumnya
166
segmentasi dibagi menjadi demografi, psikografik, dan geografi. Segmentasi demografi berkaitan dengan pengelompokan market berdasarkan jenis kelamin, usia, ukuran keluarga, pendapatan, pendidikan, kelas sosial, dan etnik.
Segmentasi
psikografik
merupakan
pengelompokan
market
berdasarkan gaya hidup. Sedangkan segmentasi geografi merupakan pengelompokan market berdasarkan tingkat kepadatan penduduk, faktor iklim yang berpengaruh, dan standarisasi area pasar. Mengingat pentingnya segmentasi, maka Quickly juga melakukan segmentasi terhadap market-nya. Pihak perusahaan mengambil beberapa segmentasi yang dianggap paling penting dan mudah diketahui yaitu segmentasi demografi. Berkaitan dengan segmentasi pasar yang dilakukan, awalnya perusahaan
melakukan
bauran
pemasaran
tanpa
pembedaan
(an
undifferentianted marketing approach). Dalam bauran pemasaran seperti ini, perusahaan berusaha melayani seluruh pasar dan tidak tidak ada pembedaan untuk tiap segmen. Pemasaran model ini lebih irit biaya karena membuat produk satu ukuran untuk semua. Namun, kesulitannya adalah sulit bagi perusahaan untuk memuaskan semua konsumennya. Oleh karena itu dalam perkembangannya, selain melakukan bauran pemasaran tanpa pembedaan (an undifferentianted marketing approach), ada baiknya juga dilakukan bauran pemasaran dengan perbedaan. Hal ini bermanfaat untuk penerapan bauran pemasaran yang berbeda dari setiap segmen yang telah diidentifikasi. Bauran pemasaran seperti ini biasanya mengangkat atau fokus terhadap salah satu segmen tertentu dalam suatu periode marketing untuk lebih menarik
167
perhatian segmen market tertentu. Misalnya adanya promosi khusus anakanak atau wanita. Dengan cara ini segmen-segmen tertentu akan lebih merasa diperhatikan secara khusus. Untuk kedepannya, promo dengan menggunakan bauran pemasaran dengan perbedaan dapat digunakan seperti: a.
Promosi khusus dengan animasi anak-anak untuk produk yang mengandung susu dan coklat untuk menarik perhatian anak-anak.
b.
Promosi dengan desain elegant untuk produk green tea sehat yang lebih didesikasikan untuk wanita. Selain melakukan segmentasi, Quickly juga melakukan proses
targeting yang merupakan proses analisis, evaluasi, dan memprioritaskan segmentasi marketing dengan mempertimbangkan segmen market yang paling profitable. Proses ini sangat penting untuk penciptaan dan penyampaian nilai kepada konsumen. Nilai yang diperoleh konsumen sendiri merupakan suatu implementasi dari kegiatan segmenting, targeting, positioning yang benar dan juga marketing mix yang tepat. Setelah melihat dari segmentasi yang ada maka targeting yang sesuai untuk Quickly adalah sebagai berikut: a.
Jenis Kelamin: All Gender
b.
Usia: 15 tahun – dewasa
c.
Pendapatan: kelas menengah bagian bawah (B), menengah bagian atas (B+), kelas atas bagian bawah (A) , kelas atas bagian atas (A+).
d.
Etnik: Seluruh etnik
168
Sedangkan
positioning
bisa
terbentuk
dengan
tiga
dimensi
differensiasi : konten (what to offer), konteks (how to offer), dan infrastruktur (enabler). Dalam melakukan positioning, perusahaan harus memperhatikan kesinambungan dari tiga elemen ini. Untuk Quickly, penjabaran ketiga elemen penting ini adalah sebagai berikut: a.
b.
Apa yang ditawarkan? -
Produk yang segar dan sehat.
-
Minuman dengan rasa yang enak.
-
Minuman dengan konsep “Take Away” dan “Fun”.
Bagaimana menawarkan kepada customer? -
Design material promosi yang mudah dimengerti dengan nuasa cool, fun, dan elegant.
-
Front Liner (SPG/SPB) yang memiliki kemampuan profesional dalam pembuatan produk dan melayani customer.
-
Memiliki Quality Control yang baik untuk kesuluruhan produk yang ditawarkan.
c.
Faktor yang memungkinkan (enabler): -
Konsistensi diantara nilai yang ingin mereka bagikan dan cara implementasi nilai tersebut melalui produk dan servis.
-
Penampilan dari counter dan staff.
169
IV.8.5 Marketing Mix Marketing Mix merupakan strategi bauran pemasaran terdiri dari empat variabel yang biasa dikenal dengan 4P yaitu; Produk (product), Harga (price), Promosi (promotion), dan Tempat (place). 1.
Produk Produk merupakan segala sesuatu yang ditawarkan oleh unit usaha kepada masyarakat. Produk bisa berupa barang, jasa, pengalaman, events, orang, tempat, kepemilikan, organisasi, informasi dan ide. Untuk Quickly sendiri, produk yang ditawarkan adalah barang yang secara deskriptif adalah beragam jenis minuman dan dessert. Dalam Produknya, Quickly lebih mengedepankan Product Variation. Quickly memiliki berbagai variasi produk yang dibagi menjadi beberapa garis besar product lines, yaitu diantara lain: a.
Milk Tea Merupakan menu andalan dari Quickly, yaitu minuman dengan kombinasi teh dan susu yang seimbang, sehinggga menciptakan ciri khas rasa yang unik dan menyegarkan. Menu andalannya antara lain adalah Taro Pearl Milk dan Jasmine Pearl Milk Tea.
170
b.
Tea / Fruit Tea & Slush Minuman teh segar dengan rasa buah bervariasi. Dapat dihidangkan dalam bentuk liquid maupun slush ice. Menu andalannya antara lain adalah Peppermint Tea dan Rainbow Slush.
c.
Fresh Fruit Minuman dengan bahan dasar buah-buahan asli dengan kombinasi berbagai bahan lain yang menjadikannya minuman segar dan sehat.
d.
Jelly Drink Combination Kombinasi antara teh, susu dan jelly dengan pilihan rasa yang beragam. Menu andalannya antara lain adalah Tofu Pearl The dan Guodung Milk Tea.
e.
Milk Jelly, Q-Jelly and Guo Dung Kombinasi jelly yang dibuat dengan campuan susu dan berbagai topping yang beragam. Menu andalannya antara lain adalah Taro Milk Jelly, Chocolate Milk Jelly, Green Apple Q-Jelly, dan Strawberry Guodung.
f.
Hot Drink Selain
menyajikan
minuman
dingin,
Quickly
juga
menambah variasi terakhirnya dengan minuman hangat. Menu andalannya antara lain adalah Hot Teh Tarik dan Hot Bitter Chocolate Milk.
171
Menurut Fandy Tjiptono (1997:9), konsumen pada dasarnya melakukan pembelian bukan saja atas barang, namun juga atas nilai dan manfaat yang ditawarkan. Oleh karena itu Quickly harus dapat membentuk suatu nilai dan manfaat yang dapat diterima oleh marketnya. Dalam penawaran suatu produk ada 5 (lima) tingkatan yaitu: manfaat inti (core benefit), produk dasar (basic product), product yang diharapkan (expected product), product dengan nilai tambah (augmented product), potensi product (potential product). Analisa produk yang ditawarkan oleh Quickly: a.
Manfaat Inti (Core Benefit) Manfaat inti merupakan manfaat yang sesungguhnya dicari konsumen ketika mereka membeli. Dalam hal ini manfaat ini yang dimiliki oleh quickly adalah sebagai take away drink.
b.
Produk Dasar (Basic Product) Produk dasar adalah pengaplikasian dari manfaat yang dicari konsumen. Sehingga produk dasar Quickly adalah beragam jenis minuman berbahan baku teh, susu, dan lainnya yang diolah menjadi berbagai jenis produk yang bervariasi dengan berbagai jenis pilihan bagi konsumen.
c.
Produk yang Diharapkan (Expected Product) Produk yang diharapkan dari Quickly adalah produk minuman dengan rasa yang enak, variasi rasa yang sesuai dan dibuat dari bahan-bahan yang terjamin kualitasnya.
172
d.
Produk dengan Nilai Tambah (Augmented Product) Produk dengan nilai tambah merupakan bagaimana suatu produk dapat merepresentasikan dirinya melebihi ekspektasi dari konsumen. Dalam hal ini Quickly selain memberikan produk terbaik juga harus mampu memberikan service yang memuaskan kepada konsumen. Selama ini Quickly masih mengalami beberapa kekurangan dalam hal pelayanan kepada konsumen dan adanya beberapa complain dari customer mengenai pelayanan yang diberikan. Untuk memperbaiki hal ini, maka anggota GFP berusaha untuk memberikan solusi dengan menggunakan sistem penerimaan dan training yang lebih baik kepada karyawan baru maupun yang sudah berkerja.
e.
Potensi Produk (Potential Product) Tujuan terakhir dari semua brand termasuk Quickly dalam memposisikan produknya adalah agar menjadi Potential Product, dimana produk tersebut bisa melampaui semua harapan pelanggan untuk menyenangkan pelanggan dan membedakan penawaran mereka dari pesaing-pesaingnya. Untuk mencapai hal ini maka aspek-aspek produk yang lainnya. Dengan menjadi potential product maka suatu brand sudah mampu melampaui harapan dari konsumennya sehingga konsumen mengalami pengalaman yang menyenangkan (favorable customer experience) dan kepuasan konsumen (customer satisfaction). Untuk
173
mencapai hal itu, semua produk Quickly harus memaksimalkan empat (4) kriteria produk diatas dan mendapat respon positif yang diharapkan dari konsumen.
2.
Price Harga merupakan unsur dari satu-satunya unsur bauran pemasaran yang menghasilkan pendapatan dimana unsur-unsur lain membutuhkan biaya. Oleh karena itu, Quickly harus berhati-hati dalam menentukan tingkat harga, potongan harga, keringanan, periode pemasaran dan rencana promosi yang dibuat konsumen. Dalam menetapkan harga ada beberapa pertimbangan penting yang harus dilakukan terkait dengan cost yang harus dikeluarkan dan bagimana brand tersbut bisa memposisikan harganya di tengah, dibawah, maupun di atas harga pasar. Dalam hal harga, Quickly mengedepankan Cost Recovery Pricing. Dimana Quickly berusaha melakukan covering terhadap bahan baku, operational cost, dan juga promotional cost. Cost untuk bahan baku harus juga diperhitungkan dengan sebaik mungkin mengingat
sebagaian
besar
bahan
baku
berasal
dari
Taiwan
membutuhkan biaya yang cukup besar dalam hal import cost. Selain itu counter Quickly yang tersebar di berbagai mall besar di Jakarta dan juga beberapa kota besar di Indonesia membutuhkan biaya operational yang tidak sedikit untuk material delivery dan juga front liner employee yang bertugas di seluruh counter. Selain itu ditengah persaingan di industri
174
food and beverage yang cukup besar maka Quickly juga membutuhkan promotional cost yang dapat mendukung efisiensi kegiatan marketing sehingga dapat menarik perhatian market. 3.
Place Place berkaitan aspek distribusi yang penting karena terkait dengan berbagai aktifitas yang dilakukan perusahaan untuk membuat produk dapat diperoleh dan tersedia bagi pelanggan. Dalam hal tempat, Quickly menggunakan metode Direct Sales, dimana terjadinya penjualan langsung antara pihak front liner (sales promotion boy / girl) Quickly dengan konsumen di counter. Oleh karena itulah, Quickly perlu memperhatikan beberapa hal seperti penampilan counter yang merupakan tempat pertemuan dengan konsumen, karenanya counter harus dibuat senyaman mungkin. Selain itu juga harus didukung oleh promotional attribute yang mampu mempresentasikan brand image dari Quickly. Quickly juga berperan sebagai produsen dan retailer, dalam artian Quickly memproduksi dan memasarkan produknya sendiri sehingga langsung sampai ke tangan konsumen. Agar lebih efektif anggota GFP menyarankan agar pemilihan lokasi melalui tahap survei dan observasi yang lebih mendalam mengingat beberapa counter Quickly yang tidak memiliki performa penjualan yang baik. Dalam perkembangannya, anggota GFP menyarankan agar Quickly juga melakukan E-Commerce dalam lingkup place-nya. Hal ini dikarenakan perkembangan penggunaan internet yang cukup pesat
175
sehingga dengan internet, customer dapat melakukan pemesanan langsung untuk delivery dan untuk catering. Fungsi E-commerce akan berjalan maksimal apabila Quickly telah memiliki website yang sudah dipublikasikan. Dengan adanya E-Commerce, Quickly akan lebih kompetitif dalam persaingan di industri food and beverage. 4.
Promosi Promosi merupakan bentuk komunikasi pemasaran untuk mengkomunikasikan produknya kepada pasar sasaran. Dalam promosi terdapat aktifitas pemasaran yang bertujuan menyebarkan informasi, mempengaruhi,
dan
membujuk
sehingga
perusahaan
dapat
meningkatkan pasar sasaran serta konsumen bersedia menerima, membeli dan loyal terhadap produk yang ditawarkan. Quickly harus memperhatikan langkah promosinya dengan sebaik mungkin mengingat persaingan yang sangat kompetitif di dunia industri food and beverage. Dalam promosi ada beberapa hal penting yang dapat dilakukan seperti Individual
Communication,
Mass
Communication,
Corporate
Management dan Brand Management. Dalam hal Promotion, Quickly harus melakukan semua kegiatan dasar yang menjadi suatu keharusan dalam promosi, yaitu antara lain: a.
Individual Communication Individual Communication sangat penting mengingat dalam penjualan produknya, Quickly mengandalkan front liner yang berhadapan langsung dengan customer. Oleh karena itu sangat
176
penting
bagi
perusahaan
untuk
mampu
menyampaikan
organizational value kepada pihak front liner, karena mereka merupakan ujung tombak perusahaan. Untuk dapat memaksimalkan organization value tersebut maka Quickly mengadakan training dan juga penerapan SOP dan KPI untuk memberikan acuan kerja dan penilaian terhadap kinerja front liner. b.
Mass Communication Quickly juga menggunakan mass communication untuk menginformasikan mengenai brand, produk, promosi terbaru, dan sebagainya. Mass communication bermanfaat untuk memberikan informasi sehingga bisa diterima oleh khalayak seluas mungkin. Sebelumnya, Quickly menggunakan brosur dan flyer untuk menginformasikan sesuatu namun belakangan ini juga mulai menggunakan Facebook Fans Page. Hal ini untuk mencakup market yang menggunakan internet yang sedang berkembang dan juga agar mampu melakukan pembaharuan informasi dengan lebih cepat.
c.
Brand Management Selain kedua hal diatas, kegiatan promosi juga harus meliputi brand management , yaitu aplikasi dari teknik marketing untuk spesifik product, product line, dan brand. Dengan melakukan brand management maka suatu perusahaan menganggap brand yang dimilikinya sebagai sebuah janji atas tingkat kualitas yang
177
dapat
diimplementasikan
kepada
market
yang
melakukan
pembelian terhadap produk dari brand tersebut secara berulang. Hal ini secara tidak langsung dapat meningkatkan sales dimana dengan brand management yang baik akan semakin banyak orang yang percaya. Terlebih lagi setiap brand yang bergerak dibidang makanan dan minuman harus mendapat kepercayaan dahulu sebelum dapat dikonsumsi oleh market. Untuk dapat menjaga brand yang dimilikinya, Quickly harus melakukan beberapa hal yaitu: 1.
Brand Quickly harus diproteksi dibawah hukum dagang.
2.
Brand Quickly mudah disebutkan, diingat, dilafalkan dan dikenal.
3.
Brand Quickly harus menarik, memungkinkan product positioning untuk dapat bersaing.
4.
Nama brand bersifat global dan dapat diterima di semua negara dimana brand tersebut akan digunakan.
5.
Brand dapat lebih unggul dari brand lainnya yang bergerak dalam industri sejenis. Semua aspek diatas sangat penting untuk menetukan
performa suatu brand dimata masyarakat. Quickly tentunya telah melakukan beberapa langkah seperti melakukan proteksi brand-nya dibawah hukum dagang, menciptakan brand yang mudah disebutkan, diingat, dilafalkan, dikenal dan bersifat global. Namun
178
bagi suatu brand agar bisa tetap bersaing, harus tetap memiliki product positioning yang baik dan menciptakan brand yang unggul di bidangnya. Quickly harus memiliki strategi marketing yang baik, konsisten dan terus berkelanjutan. Secara detail kegiatan promosi yang telah dilakukan oleh pihak Quickly adalah sebagai berikut: 1.
Special Offer Seiring dengan observasi yang dilakukan semenjak bulan Juli 2009. Ada beberapa special offer yang dilakukan oleh Quickly antara lain adalah: a.
Buy Milk Jelly and get free Thai Iced Tea.
Gambar 4.18 Contoh promosi ke-1
179
b.
Buy Hot The Tarik and Iced Sherbet Lemon Tea with only Rp. 20,000,- (For Ramadhan Month).
Gambar 4.19 Contoh promosi ke-2
c. Buy Ice Choco Chip Blended get 50% discount for the second purchase of any drink.
180
Gambar 4.20 Contoh promosi ke-3
Quickly rutin melakukan berbagai special offer seperti ini karena dianggap dapat menarik perhatian konsumen. Namun selain itu, anggota GFP menyarankan program promo yang lebih menarik dan interaktif seperti: a.
Promo diskon untuk mahasiswa/ siswa sekolah tertentu. Misalnya: Khusus untuk pemegang kartu mahasiswa Binus, UPH, dan Tarumanegara dapat diskon 10 % untuk setiap pembelian di Quickly.
b.
Promo untuk pengguna BB. Misalnya: Kirimkan logo Quickly/ Gambar Promo melalui BBM Messenger dan tunjukkan kepada
181
SPG Quickly untuk mendapatkan free dessert/ discount 25%) dari tanggal 1-3 November 2009. 2.
Leaflets / Posters Untuk melakukan promosi maka Quickly menggunakan media seperti poster, leaflets, banner dan sebagainya. Ini merupakan salah satu media yang tepat untuk dipublikasikan terkait dengan penjualan Quickly yang berjenis direct selling. Anggota GFP hanya menyarankan agar promosi-promosi tersebut juga dimasukkan ke dalam Facebook sehingga penyebaran promosi menjadi lebih luas (e-commerce). Selain itu harus ada pembaharuan tema karena Quickly ingin positioning brand-nya berubah lebih baik (fun and elegant). Berdasarkan masukan dari direksi, GA, dan anggota GFP maka tampilan atribut promosi mengalami beberapa perubahan seperti yang terlihat dibawah ini.
182
Sebelum perubahan:
Gambar 4.21 Poster promosi sebelum perubahan
183
Sesudah perubahan:
Gambar 4.22 Poster promosi sesudah perubahan
3.
Free Gifts Quickly juga memberikan free gift berupa produk Quickly (1 jenis minuman) dengan mengumpulkan stamp redemption card sebanyak 10 buah. Ini juga merupakan salah satu strategi customer retention, dimana para customer akan tertarik untuk mengumpulkan stamp dan melakukan pembelian secara
kontinu
atas
produk
Quickly.
Untuk
lebih
melengkapinya, pihak manajemen dan anggota GFP ingin memberikan promo semacam ini:
184
•
Variasi Free Gifts untuk menarik antusiasme masyarakat seperti pemberian notes, file folder, dan binder. Free Gifts ini dapat diberikan misalnya saat pembelian Quickly minimal Rp. 20,000,-.
•
Lucky
Dip
dimana
konsumen
bisa
mendapatkan
kesempatan memperoleh hadiah undian dengan melakukan pembelanjaan setiap Rp. 30,000,-. 4.
Event Dalam hal promosi, Quickly juga mengikuti beberapa kegiatan event-event yang potensial di Jakarta. Mengikuti event dapat memberikan dua (2) manfaat yaitu mendapatkan penghasilan dan branding. Oleh karena itu maka appeareance Quickly dalam suatu event sangat penting dan mewakili brand image yang ingin ditanamkan ke benak penggunjung yang hadir dalam acara tersebut.
5.
Physical Environment Physical Environment merupakan kemampuan suatu brand untuk menciptakan suasana pada saat produk dan servis dihadirkan kepada konsumen. Physical Environment meliputi baik tangible goods yang dapat membantu mengkomunikasikan produk dan servis dan intangible experience dari konsumen yang telah ada dan kemampuan suatu bisnis untuk mempertahankan serta meningkatkan kepuasan
185
konsumen kepada calon konsumen potensial (potential customers). Dalam hal ini, Quickly memiliki beberapa Physical Environment seperti: 1.
Counter Appeareance Counter Appearance sangat penting karena penjualan Quickly yang menggunakan sistem direct selling menyebabkan pihak front liner harus bertemu langsung dengan customer-nya. Oleh karena itu penampilan counter yang bagus akan mampu menciptakan suasana yang menyenangkan bagi customer. Quickly telah melakukan perubahan dan konsep baru pada beberapa counter-nya. Anggota GFP menyarankan agar pembaharuan counter ini tetap diteruskan pada counter-counter lainnya yang belum sempat mengalami renovasi. Hal ini dikarenakan, dengan tema dan konsep yang sama pada seluruh counter Quickly dapat menciptakan kesan familiar dibenak konsumen.
186
Gambar 4.23 Quickly counter with previous concept
Gambar 4.24 Quickly counter with new concept
187
2.
Cup and Plastic Bag (Packaging) Sebagai brand yang menjual minuman maka Quickly juga harus memiliki packaging yang sesuai dan terlihat unik. Sesuai standar internasional dari Quickly pusat maka cup minuman Quickly belum berubah semenjak awal Quickly berdiri dan beroperasi. Namun Quickly pusat memberikan kebebasan untuk melakukan re-design pada sealing plastic (tutup cup). Anggota GFP menyarankan agar sealing plastic dirubah setiap 3 bulan sekali sehingga menciptakan variasi design pada quickly beverage cup itu sendiri. Untuk plastik, anggota GFP menyarankan agar plastic bag diganti dengan paper bag yang ramah lingkungan sehingga dapat menciptakan image bahwa Quickly juga ramah lingkungan. Selain itu paper bag lebih mudah didesign daripada plastic bag.
Gambar 4.25 Beverage cup Quickly (transparant in order showing the variety of color)
188
3.
The Employee’s Uniform Selain kedua hal diatas, Quickly juga mengusahakan agar front liner-nya (SPG) yang melakukan direct selling kepada customer mengenakan pakaian seragam untuk menciptakan kerapihan dan juga friendly ambience diseluruh counter Quickly yang ada. Seragam seluruh front liner Quickly sama di seluruh counter yang ada sesuai dengan standar yang diminta pihak pusat. Anggota GFP menyarankan adanya perubahan model seragam untuk menciptakan suasana baru namun seragam baru tetap membawa nuansa Quickly dengan penggunaan warna yang sama dengan seragam yang lama.
Gambar 4.26 Quickly Employees Uniform
189
IV.8.6 Quickly Facebook Fans Page Facebook merupakan situs jejaring sosial yang sedang popular saat ini. Dengan bergabung dengan situs ini maka pengguna dapat memilih untuk bergabung dengan satu atau lebih jaringan yang tersedia, seperti sekolah, tempat kerja, atau wilayah geografis. Jumlah pengguna jejaring sosial ini hingga bulan Oktober, 2009 adalah sebanyak 290,040,840 di seluruh dunia. Sedangkan di Indonesia sendiri sebanyak 10,007,700 pengguna dengan persentase pengguna aktif (online
user) sebesar 40.03% (Sumber:
http://www.checkfacebook.com/). Melihat cukup besarnya jumlah pengguna Facebook, maka Quickly dapat memanfaatkan situasi ini untuk melakukan kegiatan promosi. Sesuai dengan standar dari Facebook bahwa perusahaan maupun organisasi apapun dapat membuat fans page sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan sehingga mereka dapat melakukan penyebaran informasi kepada pihak-pihak terkait. Dengan
dasar
inilah
maka
angota
GFP
menyarankan
dan
merealisasikan Fans Page dengan nama QUICKLY JAKARTA semenjak bulan Agustus 2008. Dari hasil observasi dari bulan Agustus 2008 hingga Oktober 2008 saja, Quickly Jakarta telah memiliki fans sebanyak 1,531 orang. Anggota GFP yakin bahwa Quickly akan mendapat keuntungan dengan memiliki Fans Page, seperti:
190
1. Update Informasi secara cepat Dalam marketing dibutuhkan penyampaian informasi yang baik kepada calon konsumen. Menggunakan facebook dapat membantu Quickly dalam menyampaikan informasi selengkap mungkin secara gratis. Di dalam Quickly Facebook Fans Page, Quickly dapat memberikan informasi seperti sejarah singkat, lokasi counter, produk, contact number, dan promosi. Dengan adanya hal ini maka seluruh anggota fans dapat melihatnya di news feed dan highlights (berita-berita terbaru) mereka. 2. Free Biaya Publikasi/ Iklan Pembuatan Facebook Fans Page tidak menggunakan biaya (gratis). Sedangkan apabila kita menggunakan media cetak maupun elektronik, biaya yang cukup besar harus dikeluarkan. Selain itu apabila ada kesalahan, publikasi di Facebook bisa langsung dirubah karena dilakukan oleh pihak internal perusahan sedangkan apabila menggunakan media seperti majalah, koran, televisi, maupun radio tidak dapat direvisi dengan cepat. 3. Interaksi Langsung dengan Costumer Dengan Facebook Fans Page maka pihak admin dari Quickly dapat langsung memberikan tanggapan atas segala comment yang biasanya berupa keluhan, pertanyaan, dan masukan. Dengan cara ini maka
pihak
manajemen
menanggapinya dengan cepat.
mendapatkan
feedback
langsung
dan
191
4.
Customer Acquisition and Customer Retention Activities Quickly sekaligus dapat melakukan kegiatan customer acquisition (mendapatkan customer baru) dan customer retention (mempertahankan customer lama). Hal ini dapat membantu Quickly untuk branding dan meningkatkan sales dengan berbagai aktifitas yang dilakukan dalam Facebook Fans Page. Setelah memiliki Facebook Fans Page, hal yang harus dilakukan adalah melakukan maintenance atas account Facebook Fans Page ini. Pihak marketing dan promosi menjadi aidmin (bisa terdiri lebih dari 1 orang) dan mereka bertugas untuk melakukan update informasi dalam Facebook Fans Page. Dengan adanya Facebook Fans Page maka Quickly mengharapkan dapat melakukan kegiatan promosi semaksimal mungkin. Langkah pertama yang harus dilakukan adalah memperbanyak jumlah fans. Dari awal mula di-launching (Agustus 2009) hingga October 2009, Quickly telah berhasil memiliki 1,537 fans. Berikut kami sertakan data-data yang menggambarkan perkembangan dan efektifitas dari Quickly Jakarta Fans Page:
192
Gambar 4.27 Grafik statistik “Page View” pada Agustus 2009
Gambar 4.28 Grafik statistik “Total Interaction” pada Agustus 2009
193
Gambar 4.29 Grafik “New Fans” bulan Agustus 2009
Gambar 4.30 Grafik Statistik “Page View” pada Oktober 2009
194
Gambar 4.31 Grafik statistik “Total Interaction” pada Oktober 2009
Gambar 4.32 Grafik “New Fans” bulan Oktober 2009
195
Berdasarkan enam (6) grafik diatas maka dapat disimpulkan bahwa Quickly Jakarta Fans Page mendapat antusiasme yang cukup tinggi sehingga banyak pihak yang tertarik untuk melihat Quickly Jakarta Fans Page ini. Hingga Oktober terus saja ada yang tertarik untuk melihat contain dari Quickly Fans Page ini. Untuk grafik “Total Interaction” selalu terjadi kenaikan pada titik-titik dimana pihak manajemen melakukan posting informasi. Ini menunjukan bahwa fans dari Quickly Jakarta Fans Page ini antusias dalam memberikan feedback. Sedangkan untuk grafik “New Fans” terlihat bahwa pada awal launching terjadi lonjakan jumlah fans yang tinggi dan seiring berjalannya waktu
masi terus ada pihak yang tertarik untuk
menjadi fans Quickly sehingga total dari fans Quickly Jakarta tetap bertambah.
196
Gambar 4.33 Grafik Demografis Fans Quickly Jakarta
Dari hasil analisa dari grafik ini dapat diketahui bahwa: a. Quickly Fans Page telah mendapatkan 1,497 dari 18 Agustus hingga 9 Oktober 2009. b. Fans Quickly terbanyak adalah yang memiliki golongan usia 18 24 tahun. Berdasarkan gender, fans Quickly Fans Page terbagi atas 43% laki-laki dan 56% perempuan.
197
IV.9 Sistem HRD di PT. Lingkar Natura Inti PT. Lingkar Natura Inti (PT. LNI) berdiri di Jakarta pada tahun 2001 dengan konsentrasi bisnis di bidang Food and Beverage dengan brand utamanya Quickly. Quickly sendiri merupakan brand minuman dari Taiwan yang awalnya memiliki spesifikasi pada teh. Konsep Quickly mengedapankan kesegaran dan kecepatan dalam penyajian minuman. Hadir sebagai pemain di dunia Food and Beverage bukanlah hal yang mudah mengingat tingkat persaingan yang cukup tinggi dan tuntutan konsumen akan jenis makanan dan minuman yang bervariasi. Oleh karena itu sebagai salah satu pemain di bidang Food and Beverage, PT. LNI harus mampu menciptakan kekuatan yang menjadikannya mampu mempertahankan brand Quickly sehingga tetap diminati oleh masyarakat. Front Liner di PT. LNI untuk brand Quickly terdiri dari 3 posisi di setiap counter, yaitu: Crew Leader, Crew Leader Assistant, dan Sales Promotion Boy/ Sales Promotion Girl (SPB/ SPG). Pada dasarnya penentuan ini berdasarkan review performance dan lamanya jangka waktu kerja semenjak tahun 2001. Namun seiring dengan perkembangannya, para frontliner tidak berkerja berdasarkan posisi yang mereka miliki. Kinerja dan tanggung jawab seluruh fron-liner hampir sama dan spesifikasi tiap posisi belum dipaparkan dengan jelas dan tidak dimengerti oleh front-liner. Oleh karena itu harus dibuat peraturan yang mendeskripsikan spesifikasi yang harus
198
dimiliki oleh para front-liner untuk menentukan posisi mereka dalam suatu team. Untuk mendapatkan hasil yang maksimal, karyawan frontliner Quickly harus dapat lebih baik dalam memberikan pelayanan, pemberitahuan informasi yang menarik dan tepat terhadap pelanggan, dan kejujuran terhadap perusahaan. Peserta
GFP
menyebut
permasalahan
ini
sebagai
rendahnya
kompetensi karyawan atau etos kerja karyawan yang tidak tinggi. Hal ini dapat disebabkan oleh kinerja HRD yang tidak tepat dalam meberikan pengarahan terhadap karyawan atau proses penerimaan dan pengembangan karyawan yang tidak berjalan dengan baik. Selain itu, seringkali proses pembentukan sifat karyawan baru terpengaruhi oleh karyawan-karyawan lama yang memiliki sikap yang buruk. Oleh karena itu, selain memperbaiki proses-proses diatas, Quickly juga harus sesegera mungkin menentukan program-program yang harus diberikan kepada karyawan mereka. Peserta GFP akan memberikan framework untuk mengatasi permasalahan ini.
199
IV.9.1. Employee Management Pengelolaan sumber daya karyawan merupakan salah satu faktor penting dalam perkembangan organisasi. Dengan model 5-P yang dijelaskan oleh Jeffrey A. Mello, organisasi dapat menentukan langkah-langkah secara bertahap untuk mengatur kegiatan Human Resource (HR) sehingga mendukung strategi bisnis yang dijalankan oleh organisasi. Quckly telah mempunyai aktifitas standar meliputi kegiatan HR yaitu berupa: ‐
Budaya dan nilai-nilai perusahaan
‐
Guideline mengenai job desk karyawan yang cukup detail dan lengkap
‐
Program- program untuk kegiatan karyawan seperti employee gathering, training, pre-briefing Aktifitas-aktifitas tersebut ikut mendukung berjalannya kegiatan HR
di dalam organisasi. Namun, untuk lebih mempererat hubungan karyawan dengan perusahaan sehingga tercapainya kebutuhan-kebutuhan karyawan, organisasi harus menerapkan beberapa strategi HR baru berdasar pada model 5-P dan model Strategic HRM yang diperjelas oleh Jeffrey A.Mello. Untuk mencapai itu semua, organisasi harus memulai tidak hanya dari karyawan pada level bawah, namun organisasi secara keseluruhan harus ikut berperan aktif. Dengan adanya kesadaran sebagai satu organisasi yang ingin berkembang, maka, kegiatan yang akan dilakukan akan memberikan dampak perubahan yang besar dan menuju ke arah yang lebih baik.
200
Untuk itu, pelaksana GFP mencoba menawarkan kepada organisasi untuk melakukan langkah-langkah yang sekiranya dapat diaplikasikan di Quickly sesuai dengan apa yang sudah diamati oleh pelaksana GFP, langkahlangkah tersebut adalah sebagai berikut: ‐
Membangun, Membentuk, dan Mengkomunikasikan misi, visi, dan nilainilai perusahaan.
‐
Merancang suatu sistem kerja (work system) yang baru dan diperlengkap dengan implementasi sistem informasi untuk Human Resources (HR).
‐
Staffing (selection, interview, testing, and reference process)
‐
Training framework
‐
Strategic performance and feedback management
‐
Reward system (Compensation)
‐
Turnover management dan Retention strategy
IV.9.1.1. Misi, Visi, dan Nilai-nilai Perusahaan Visi, misi, dan nilai-nilai yang dimiliki Quickly sudah dijelaskan pada bagian sebelumnya di bab ini. Hal yang seharusnya dilakukan pihak Quickly adalah bagaimana caranya membentuk lingkungan kerja yang berjalan bersama untuk mencapai misi yang telah didefinisikan. Oleh karena itu, setiap karyawan yang bekerja di dalam Quickly harus mengetahui nilai-nilai yang dimiliki dan sekaligus menjalankannya. Biasanya nilai-nilai ini dapat diformasikan melalui tindakan-tindakan board of directors yang menanamkan
201
visi dan misi mereka di awal pembentukan organisasi. Sehingga, komunikasi yang baik antar karyawan dalam kapasitas posisinya di perusahaan akan sangat dibutuhkan. Untuk memenuhi itu, Anggota GFP menyarankan untuk melakukan beberapa perubahan dan langkah-langkah strategi baru untuk Human Resource Management (HRM) di Quickly. Nilai-nilai yang berupa bersamasama mengutamakan kualitas kerja, produk, dan servis yang diberikan kepada customer akan didukung dengan adanya sistem kompensasi atau reward yang akan men-stimulasi perilaku karyawan terutama karyawan front-line yang berinteraksi langsung dengan customer.
IV.9.1.2. Work System Work System merupakan suatu sistem yang menjelaskan apa yang dilakukan seorang karyawan dan apa yang dibutuhkan olehnya sekaligus bagaiman
masing-masing
pekerjaan
dalam
suatu
organisasi
saling
bersinggungan. Sistem kerja yang baik adalah suatu sistem yang mampu memberikan kenyamanan bagi karyawan, menyelesaikan semua tugas yang dibutuhkan, dan menjaga stabilitas pekerjaan yang satu dengan yang lainnya. Quickly saat ini memiliki beberapa kelemahan dalam sistem kerjanya, beberapa sudah dijelaskan di faktor Weakness dalam diagram SWOT. Hal penting lainnya yang ikut membuat lemah kekuatan internal Quickly adalah sistem kerja yang cenderung individual. Tidak hanya terjadi pada karyawan di
202
kantor, hal ini seringkali terlihat pada karyawan front-liner yang masingmasing hanya mementingkan kebutuhan sendiri, Untuk mengatasi ini, anggota GFP merancang suatu sistem kerja baru yang mungkin dapat diaplikasikan pada Quickly sehingga memberikan manfaat yang baik. Untuk itu, sebelum merancang suatu sistem kerja, terlebih dahulu harus mengetahui karakteristik kerja yang ada di Quickly. Secara garis besar, suatu model yang dibangun oleh J. R. Hackman dan G. R. Oldhain yang terdapat pada buku karangan Jeffrey A. Mello mengenai Job characteristics dapat dilihat sebagai berikut:
Core Job Dimension
Critical Psychological States
Personal and Work Outcomes
Skill variety Task identity Task significance
Experience meaningfulness of the work
Auotonomy
Experience responsibility for outcomes of the work
Feedback
Knowledge of the actual results of the work activities Employee Growth Need Strength
Gambar 4.34 The Job Characteristics Model Sumber: Jeffrey A. Mello (200, p174)
High internal work motivation High‐quality work performance High satisfaction with the work Low absenteeism and turnover
203
Dari model di atas, dimensi kerja dapat dimanfaatkan untuk memberikan suatu efek psikologi terhadap karyawan yang dapat menuntun mereka untuk memberikan atau menghasilkan suatu kinerja dan produktivitas yang lebih baik. Sehingga, bertolak dari model di atas, posisi-posisi pada struktur organisasi di Quickly harus menggambarkan setidaknya salah satu dari pengelompokan dimensi - dimensi kerja tersebut. Hal ini dimaksudkan untuk merancang langkah-langkah strategis yang nantinya akan memberikan dampak psikologi yang baik bagi karyawan Rancangan tersebut akan membantu perusahaan untuk berubah dengan memperhatikan semua dimensi-dimensi tersebut. Perubahan ini nantinya akan berakhir pada perubahan struktur organisasi yang akan mendukung kegiatan Quickly sekaligus mendukung visi dan misi menjadi sebuah organisasi yang fleksibel dalam menghadapi perubahan situasi di masa yang akan datang.
IV.9.1.3. Information System (IS) Untuk memudahkan kegiatan-kegiatan yang terjadi di dalam perusahaan, kehadiran teknologi informasi merupakan satu faktor yang tidak dapat diabaikan. Dengan penggunaan teknologi yang tepat, perusahaan dapat melakukan beberapa kegiatan menjadi lebih efisien dan efektif dibanding sebelumnya. Quickly saat ini menggunakan aplikasi Microsoft Excel berbasis windows untuk mendukung kegiatan operasional dan juga sistem informasi
204
HR. Sebelum penggunaan aplikasi Microsoft Excel ini, Quickly pernah menggunakan aplikasi dengan memanfaatkan outsource yang ternyata tidak cukup untuk membantu mereka dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan harian dikarenakan aplikasi tersebut sering mengalami masalah. Sistem informasi yang dirancang secara in-house di Quickly hingga saat ini memberikan suatu perubahan yang cukup signifikan dan sekaligus memudahkan para manajer dalam mengolah data. Kemudahan yang didapat dari penggunaan aplikasi ini antara lain: 1. Memudahkan proses input data 2. Memudahkan pencarian data 3. Memudahkan mencetak dokumen-dokumen, laporan, dan form Meskipun aplikasi ini sudah mampu memberikan kemudahankemudahan, namun tidak adanya integrasi informasi terkadang menyebabkan beberapa kegiatan masih membutuhkan saling ketergantungan data yang menyebabkan proses harus saling menunggu. Untuk itu, anggota GFP menawarkan pengembangan sistem supaya semakin terintegrasi dengan menyiapkan blue print dan aplikasi berbasis web untuk menangani beberapa masalah yang muncul karena kekurangan dari fleksibiltas kemampuan aplikasi Microsoft Excel tersebut. Beberapa aplikasi yang dianjurkan oleh anggota GFP antara lain: 1. Absensi Aplikasi ini akan menggunakan komputer untuk absensi karyawan. Saat ini, Quickly masih menggunakan absensi manual. Dengan adanya
205
aplikasi ini, laporan absensi karyawan akan lebih mudah diproses dan diatur. 2. Activity Schedule Calendar Aplikasi ini sudah dikembangkan oleh anggota GFP. Untuk sekarang, aplikasi ini dapat digunakan untuk mengatur jadwal yang berkaitan dengan kegiatan marketing. Activity Schedule Calendar ini dapat dikembangkan di kemudian hari untuk dijadikan suatu aplikasi yang terintegrasi dengan sistem-sistem lainnya di dalam perusahaan sehingga akan membantu tidak hanya untuk kegiatan marketing, namun juga kegiatan lainnya seperti inventori dan alokasi karyawan. 3. Employee Database Maintenance Employee database maintenance akan berfungsi untuk mengolah data karyawan. Misalnya untuk mengurusi cuti, kontrak, sistem penilaian, dan lain-lainnya. Aplikasi ini juga berhubungan dengan sistem absensi. Sistem informasi merupakan salah satu hal yang harus diimplementasi untuk mewujudkan perubahan struktur kerja, process, dan seluruh perusahaan meliputi departemen HR. sehingga Quickly juga perlu untuk memperhatikan teknologi informasi sebagai faktor yang dapat dijadikan sebagai competitive advantage di masa yang akan datang untuk menghadapi persaingan yang semakin ketat.
206
IV.9.1.4. Team Quickly mempekerjakan lebih dari 100 karyawan front-line. Kesemua karyawan tersebut dibagi-bagi lagi untuk mengurusi masing-masing counter yang tersebar di daerah Jakarta. Saat ini, beberapa counter sudah memiliki satu team leader, sementara itu, beberapa tempat masih belum ada dikarenakan pertimbangan manajemen yang merasa pembentukan team masih belum diperlukan untuk saat ini. Melihat perkembangan situasi yang terjadi saat ini, dimana sistem kerja individual terbukti kurang mampu menghadapi persaingan, anggota GFP menyarankan pembentukan team di tiap-tiap counter Quickly dengan tujuan meningkatkan kualitas pelayanan. Untuk mentrasformasi satu group menjadi sebuah team yang efektif, Quickly harus melakukannya secara bertahap dan terus mengamati perkembangan team ini hingga menjadi suatu team yang solid dan efektif. Oleh karena itu, anggota GFP menawarkan bentuk team yang mungkin dapat diaplikasikan ke karyawan-karyawan front-line. Berikut rancangan strategi yang disusun oleh anggota GFP: 1. Untuk tahap awal, dari setiap counter akan dievaluasi dan kemudian dipilih karyawan yang paling baik performance-nya baik dari segi sikap maupun pelayanan. 2. Setelah dipilih, mereka akan diberikan training selama satu minggu. Training bertujuan untuk memberitahukan aturan-aturan dan job desk baru mereka sebagai team leader.
207
3. Masing-masing team leader tersebut kemudian akan ditempatkan di posisi-posisi counter yang berbeda dari tempat semula sesuai dengan kesanggupan mereka. Hal ini dilakukan agar tidak terjadinya konflik kepentingan di tempat lama dikarenakan adanya perubahan status. 4. Di masing-masing counter akan diberikan informasi mengenai peraturan baru mengenai adanya team leader. Selain itu, ada beberapa kegiatan atau tugas baru yang juga diajukan untuk melengkapi kegiatan team di atas, yaitu: 1. Daily Meeting Setiap
pagi,
karyawan
front-line
dan
team
leader
akan
mengadakan rapat singkat. Hal ini untuk menyampaikan hal-hal yang harus dikerjakan hari itu, mulai dari pembukaan counter, pembersihan counter, pelayanan kepada customer, hingga kepada penyampaian target sales. Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan komunikasi antara anggota dan team leader dapat terjalin dengan baik, karena pada rapat ini, anggota dapat memberikan ide-ide dan pendapat mereka juga mengenai kegiatan-kegiatan yang dapat dilakukan. 2. Weekly reporting Team leader harus memberikan laporan baik secara tertulis maupun lisan terhadap top atau middle management mengenai kinerja karyawan.
208
Apabila ada karyawan yang lalai dalam menjalankan tugasnya atau tidak sesuai dengan kompetensi yang diharapkan, team leader dapat menegur terlebih dahulu dan kemudian menyampaikan progress-nya terhadap top atau middle management. Setelah pembentukan team dan penambahan tugas-tugas baru, masih ada beberapa faktor atau element yang harus diperhatikan untuk membentuk team tersebut menjadi team yang efektif. Sehingga anggota GFP juga turut menyarankan beberapa inovasi baru di masing-masing faktor tersebut untuk mendukung pembentukan team ini, yaitu: 1. Reward System Sistem reward ini akan dijelaskan lebih detail pada penjelasan di sub-bab mengenai Reward. Secara garis besar, untuk mendukung kegiatan team agar menjadi lebih bersemangat, perusahaan harus mampu memberikan suatu penawaran yang memungkinkan feedback positif dari karyawan front-line. Oleh karena itu, dari setiap counter akan diberikan target sales, dan apabila target tersebut bisa terpenuhi, satu team tersebut akan mendapatkan reward yang seimbang sebagai sebuah team. Untuk sistem reward lainnya akan dijelaskan lebih detail pada sub-bab yang telah disebutkan sebelumnya. 2. Communication System Komunikasi antar anggota di dalam team harus terjalin dengan baik. Masing-masing anggota tidak dibedakan kedudukannya, hanya saja
209
team leader memiliki kewenangan untuk menegur anggota yang lalai dalam melakukan tugasnya. Agar tidak ada rasa canggung antar anggota, semua kegiatan yang terjadi di counter merupakan kegiatan yang tidak saling bergantung satu sama lain, melainkan bisa bekerja secara independent. Masing-masing anggota juga berhak melakukan improvisasi atau diberikan hak penuh untuk menyampaikan pendapat dan atau melakukan sesuatu dengan tujuan untuk meningkatkan sales dan membantu counter atau perusahaan secara keseluruhan. 3. Physical Space Seiring dengan pembaharuan counter-counter Quickly, keberadaan karyawan di dalam counter diatur sedemikian rupa, sehingga mereka dapat berkomunikasi dengan lancar dan juga merasakan keutuhan sebagai satu team. Mereka memiliki ruang gerak yang cukup leluasa untuk beraktifitas. 4. Organizational Environment Dengan menumbuhkan semangat bekerja sama sebagai team misalnya dengan memenuhi target sales dan juga beberapa kegiatan lainnya, karyawan front-liner dapat termotivasi untuk meningkatkan kinerja mereka secara kolektif. 5. Organizational Structure Walaupun bekerja sebagai team, masing-masing karyawan frontliner tetap memiliki kebebasan sendiri untuk menyampaikan ide dan keluhan secara langsung kepada pihak top atau middle management.
210
Anggota GFP mengusulkan komunikasi dalam team tetap berjalan secara informal, namun team leader mempunyai kewajiban untuk memberikan laporan setiap minggunya. 6. Organizational Leadership Team leader akan bertindak sebagai fasilitator, menjadi contoh bagi anggota team, memberikan teguran pada karyawan yang lalai, dan sekaligus mengarahkan team untuk mencapai target yang telah ditentukan. Dengan melengkapi semua faktor di atas, team yang dibentuk akan terus diperhatikan hingga dapat bergerak sendiri. Hal ini dapat dilakukan oleh Quickly untuk mengadakan pembaharuan dalam sistem kerja mereka sehingga nilai-nilai yang berusaha disampaikan oleh direktur utama dapat dipahami dan dilaksanakan dengan baik.
IV.9.1.5. Staffing Sesuai rancangan rencana yang diajukan oleh anggota GFP yaitu melakukan perubahan untuk internal perusahaan, Quickly juga harus berbenah pada sisi eksternal juga. Salah satu hal yang paling awal yang harus dilakukan oleh Quickly yang sedang berencana untuk merekrut karyawan baru untuk mengganti karyawan lama yang memiliki kinerja buruk adalah proses staffing. Proses kegiatan staffing ini merupakan salah satu proses yang cukup memakan banyak waktu dan tidak bisa dikatakan mudah. Proses staffing meliputi tiga (3) tahapan, yaitu selecting, interview, dan testing.
211
IV.9.1.5.1. Selecting Proses seleksi terdiri dari dua tahap, yaitu pengujian konsistensi dan pengujian kelayakan. Pengujian konsistensi ditujukan untuk melihat konsistensi pelamar dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan. Sedangkan, pengujian kelayakan adalah kesesuaian sikap atau behavior, keinginan, dan tingkat intelejensi calon karyawan dengan pekerjaan yang akan diberikan. Berdasarkan
itulah,
Quickly
akan
mencoba
untuk
mulai
mengembangkan prosedur dalam proses seleksi karyawan terhadap lamaranlamaran yang masuk. Quickly akan membedakan lamaran-lamaran yang mendaftar sebagai calon kerja full-time, part-time, dan magang. Masingmasing pekerjaan tersebut memiliki kriteria tersendiri, bila memenuhi kriteria tersebut, berkas lamaran calon pekerja akan diamati dan kemudian akan disesuaikan dengan pekerjaan yang akan diberikan, dalam hal ini adalah karyawan front-line (SPG/ SPB). Untuk itu, akan dilakukan screening terhadap curriculum vitae yang diterima perusahaan, untuk calon karyawan yang dirasa cocok, akan dipanggil untuk melakukan proses wawancara.
IV.9.1.5.2. Interview Proses interview merupakan proses paling krusial. Proses ini lebih baik dilakukan secara tatap muka langsung, karena lebih mudah bagi interviewer atau pewawancara memahami karakter dari calon karyawan.
212
Anggota GFP memberikan rancangan strategi dalam proses interview ini, yaitu: 1. Group interview Proses interview akan dilakukan secara group atau lebih dari satu orang interview. Hal ini dimaksudkan agar penilaian yang diberikan dapat lebih objektif dan pertanyaan-pertanyaan yang diajukan lebih akurat. 2. Semi-structured interview Pertanyan-pertanyaan yang diajukan bersifat semi structured, artinya ada beberapa pertanyaan wajib atau standard dan pertanyaanpertanyaan spontan dari interviewer. Hal ini ditujukan agar mampu mendapatkan karyawan sesuai standar yang diinginkan perusahaan dan juga agar lebih mengenal karakter karyawan dengan fleksibilitas pertanyaan yang diajukan. 3. Behaviorial Interviewing Strategy Interview yang dilakukan juga bersifat behavioral interviewing, artinya pertanyaan yang diajukan bukan pertanyaan yang berakhir dengan jawaban “ya” atau “tidak”, melainkan memberikan pertanyaan untuk calon karyawan mengenai cara mereka dalam menangani sesuatu yang berkaitan dengan pekerjaan mereka. Hal ini ditujukan agar perusahaan dapat menemukan calon karyawan yang sesuai dengan karakter dan nilai-nilai yang dimiliki. Selain ketiga rancangan strategi diatas, calon karyawan wajib memberikan referensi. Hal ini diperlukan untuk tahap akhir proses seleksi
213
karyawan untuk melakukan reference-checking untuk mendapatkan informasiinformasi lain yang tidak disampaikan oleh calon karyawan.
IV.9.1.5.3. Testing Tahap ini merupakan tahap terakhir yang dianjurkan anggota GFP. Pada tahap ini, calon karyawan akan dihadapkan pada test yang disebut trainability tests. Trainability tests merupakan test untuk mengetahui sikap dan kemampuan karyawan untuk memahami bagian-bagian penting dalam pekerjaan mereka. Test ini akan berlangsung selama dua (2) hari, test ini juga akan mengajarkan mengenai product knowledge dan contoh kegiatan-kegiatan yang terjadi di pekerjaan mereka. Setelah melalui tahap ini, karyawan akan diberikan kontrak selama 3 bulan untuk mengikuti test tahap kedua yang disebut dengan tahap probation tests atau real work sample test. Pada tahap ini, karyawan akan diberikan kepada team leader dan melakukan kegiatan sehari-hari sebagaimana pekerjaan yang harus dilakukan mereka nantinya. Mereka yang sudah sampai pada tahap ini, berarti juga sudah memasuki tahap training karyawan baru. Setelah tiga bulan, karyawan baru tersebut akan di-review ulang berdasarkan dengan pengamatan langsung dari middle management, laporan dari team leader, dan masukan dari anggota team lainnya. Apabila berlangsung baik, maka kontrak karyawan akan diperpanjang dan terjadi pembaharuan salary.
214
IV.9.1.6. Training Framework Karyawan merupakan ujung tombak perusahaan untuk tetap bertahan di tengah persaingan industri. Oleh karena itu, peningkatan kinerja mutu karyawan adalah hal mutlak yang harus diperhatikan disamping kesejahteraan karyawan yang juga merupakan faktor penting. Quickly sendiri saat ini belum memiliki prosedur training yang jelas, setiap karyawan baru akan diterjunkan ke lapangan atau counter tanpa pengawasan langsung. Untuk itu, anggota GFP mengajukan suatu framework yang dapat digunakan untuk melaksanakan training dengan efektif dan efisien sehingga dapat menekan cost dan mendapatkan hasil yang paling baik. Berikut framework yang diajukan oleh anggota GFP:
Plan • Strategic role of T&D • T&D value and administrative policies • Establishing T&D needs • Building transfer into
Do • Contens of T&D • T&D methods and approaches
Check
Act
• T&D evaluation strategy
• Sustaining and advancing T&D
T&D
Gambar 4.35 Training and Development Framework: Best Practices Element Sumber: Jeffrey A. Mello (200, p287)
Framework ini terdiri dari empat (4) langkah, masing-masing langkah mempunyai kegiatan-kegiatan yang saling ketergantungan dan mendukung satu sama lain. Berikut penjelasan dari masing-masing langkah di dalam framework tersebut:
215
1. Plan Pada langkah ini, Quickly harus terlebih dahulu mendefinisikan kebutuhan-kebutuhan mereka terhadap kompetensi karyawan yang dibutuhkan baik pada tingkat front-liner maupun pada tingkat top atau middle management. Setelah menetapkan informasi yang dibutuhkan, rancangan untuk kegiatan training dapat disusun dengan lebih terstruktur. Dari rancangan kegiatan itu, Quickly harus menentukan aturanaturan yang mendukung kegiatan training, misalnya dengan kewajiban untuk mengikuti training sebagai syarat untuk mendapatkan kenaikan upah atau jabatan. 2. Do Tahap ini merupakan tahap untuk menentukan isi dari training yang akan dilakukan. Banyak cara yang dapat dipilih dalam menentukan kegiatan apa saja yang akan berjalan pada saat training. Anggota GFP menyarankan agar Quickly lebih berfokus terhadap pengembangan training yang berupa increase efficiency at work, pemanfaatan penggunaan teknologi informasi, dan increased emphasis on team. Peningkatan efisiensi dalam pekerjaan akan berhubungan langsung dengan strategi pembentukan team. Sedangkan pemanfaatan teknologi informasi akan berhubungan dengan kegiatan marketing yang akan dan sedang dijalankan saat ini.
216
3. Check Apabila kegiatan training telah dilakukan, karyawan yang mengikuti training tersebut harus di-review dan diminta feedback-nya. Secara umum, training akan memberikan dampak yang positif bagi karyawan, oleh karena itu, Quickly harus cermat dalam melakukan evaluasi training. Setiap karyawan akan diberikan tes untuk mengetahui sejauh mana mereka mengerti dan memahami training yang diikuti oleh mereka. Evaluasi ini berupa penilaian yang akan digunakan untuk menentukan apakah karyawan yang mengikuti training dapat dinyatakan lulus atau tidak. 4. Act Training dapat menjadi salah satu solusi untuk jangka pendek, tetapi biasanya akan gagal untuk mendukung pembelajaran yang terus berkesinambungan. Oleh karena itu, seluruh kegiatan training akan senantiasa
dimodifikasi
dan
disesuaikan
dengan
kebutuhan
dan
kompetensi yang diharapkan.
Demikian framework yang diusulkan oleh anggota GFP. Adapun jenisjenis training yang diusulkan untuk Quickly berdasar framework tersebut antara lain:
217
a. Training karyawan baru Training yang diusulkan adalah training yang memiliki jangka waktu satu (1) minggu. Kegiatan selama satu minggu ini akan dibagi-bagi menjadi tiga (3) subjek yang akan diberikan selama lima (5) hari, dan hari terakhir yaitu hari keenam akan digunakan untuk evaluasi. Ketiga subjek tersebut adalah: ‐
Sejarah perusahaan
‐
Product knowledge
‐
Counter services
b. Training motivasi Training ini tidak memiliki jangka waktu yang tetap, namun minimal satu tahun diadakan satu kali. Training ini direncanakan untuk berdurasi satu atau dua hari dan diikuti oleh semua karyawan. Tujuan dari training ini adalah untuk memberikan semangat terhadap karyawan sehingga mereka mampu meningkatkan kinerja mereka. c. Training teknologi baru Training ini bertujuan untuk memperkenalkan teknologi baru. Sehingga, kegiatan ini bergantung terhadap infrastruktur yang disediakan atau diadopsi oleh Quickly. d. Training komunikasi dan customer service Training ini bertujuan untuk melatih karyawan baru dan karyawan lama yang memilki evaluasi nilai yang masih rendah. Tujuan training ini adalah memberikan pengetahuan mengenai cara-cara berkomunikasi yang
218
baik dan juga cara memberikan pelayanan secara professional kepada customer. Training ini diadakan secara berkala, yaitu setiap setelah proses penilaian karyawan dilakukan. Berdurasi tiga (3) hari, dimana dua hari pertama merupakan pemberian materi training dan hari ketiga merupakan kegiatan praktik yang akan disertai penilaian dari trainer. e. Pengembangan training Ini merupakan kegiatan yang dilakukan oleh top atau middle management, Setiap dua (2) tahun sekali, materi training harus mengalami modifikasi, sehingga karyawan selalu mendapatkan pengetahuan dan kompetensi baru. Hal ini tentunya akan berdampak terhadap perusahaan baik secara langsung maupun tidak langsung. Dengan adanya kegiatan training seperti ini, diharapkan Quickly mampu menjaga kualitas dan konsistensi produk maupun sumber daya manusia mereka. Selain itu, anggota GFP percaya bila kegiatan training berjalan dengan baik, disiplin karyawan juga akan menjadi lebih baik lagi, dan hal ini akan memberikan pengaruh terhadap brand image Quickly yang akan ikut menjadi baik pula.
IV.9.1.7. Strategic performance and feedback management Manajemen feedback dan strategi performance bagi karyawan merupakan hal yang mutlak. Quickly harus secara berkesinambungan untuk mengevaluasi karyawan dan juga mengadakan komunikasi yang membangun dengan karyawan untuk mengetahui feedback dari mereka.
219
Di dalam tahap ini, anggota GFP menyarankan tiga (3) solusi yang sekiranya dapat membantu Quickly dalam memperbaiki sistem penilaian mereka: ‐
Strategic performance management system in quickly Strategi ini digunakan untuk memperjelas sistem yang akan digunakan oleh Quickly. Anggota GFP menyusun strategi menurut model di bawah ini:
How System Will Be Used • • • •
Employee development (Training) Determine reward and compensation Enhance motivation (Training) Facilitate human resource planning (Strategic HRD)
Link with Training
Link with Compensation
Who Evaluates • •
Team Leader Self
• •
Peers Manager
Flexible/ Standardized
What to Evaluates • •
Trait Behavior
•
Results
How to Evaluates •
Relative
•
Weight checklist
Means of Evaluation •
Objective‐based
Individual/ Team
Time Periods
Gambar 4.36 Quickly Strategic Performance Management System
220
‐
Key Performance Indicator Merupakan indikator atau alat yang digunakan untuk mengukur kinerja karyawan. Saat ini Quickly sudah menerapkan sistem ini, namun dalam kenyataannya, pelaksanaannya kurang berjalan dengan baik. Oleh karena itu, anggota GFP hanya menyarankan untuk penggunaan check list dan penentuan rentang waktu dilakukannya penilaiaan.
‐
Semester meeting Ini merupakan event internal perusahaan, di mana setiap setahun sekali, diadakan pertemuan antara direktur dan manajer dengan team dari masing-masing counter. Hal ini bertujuan untuk mendengar langsung keluhan-keluhan dan masukan-masukan dari karyawan front-liner. Selain itu, dengan adanya kegiatan seperti ini, karyawan akan merasa lebih diperhatikan dan lebih merasa bersama-sama memiliki perusahaan.
‐
Supervisor Checklist Seperti yang sudah dijelaskan pada bab sebelumnya, supervisor checklist ini disebut juga dengan “Red Card”, artinya adalah semua pelanggaran yang dilakukan karyawan akan ditindaklanjuti dengan keras, misalnya dengan pemotongan upah atau bahkan pemecatan. Hasil dari supervisor checklist ini akan dijadikan evaluasi bagi perusahaan untuk mengetahui tingkah laku karyawan dan menentukan jenis training yang cocok untuk mereka.
221
‐
Mistery Shopper Mistery shopper ini ditujukan untuk mengetahui tingkah laku karyawan dalam memberikan pelayanan dan pengetahuan mereka terhadap produk, alur kerja, dan peraturan-peraturan di dalam perusahaan. Selain itu, sistem ini ditujukan agar karyawan dapat merasa lebih waspada, karena penilaian terhadap mereka dapat terjadi sewaktu-waktu. Oleh karenanya, sistem ini diharapkan dapat memberikan nilai positif dalam perbaikan tingkah laku karyawan frontline selain untuk mendapatkan evaluasi secara nyata dari pelanggan.
IV.9.1.8. Reward system (Compensation) Reward system atau Compensation merupakan salah satu kunci strategi yang penting bagaimana suatu perusahaan mampu menarik perhatian calon pencari kerja, mempertahankan karyawan, dan meningkatkan motivasi karyawan agar kinerja mereka semakin optimal dan berada pada level tertinggi. Karena itu, Quickly harus mampu membuat karyawan merasa nyaman bekerja pada perusahaan dan juga merasa dihargai oleh perusahaan. Salah satu caranya adalah dengan menggunakan sistem penghargaan yang terstruktur dan efektif. Saat ini, sistem penghargaan atau kompensasi di Quickly belum terlalu jelas dan kurang berjalan secara optimal, anggota GFP yang melihat keadaan ini, menganjurkan beberapa langkah strategi yang harus dilakukan untuk
222
menunjang sistem ini. Langkah-langkah yang harus dilakukan terlebih dahulu adalah: 1. Direktur, manajer Quickly, dan beberapa perwakilan dari karyawan kantor dan front-liners mengadakan rapat untuk membicarakan sistem reward/ penghargaan yang dapat diaplikasikan. Hal ini berfungsi untuk mengetahui kebutuhan-kebutuhan yang diperlukan oleh karyawan. 2. Setelah itu, direktur dan manajer bersama-sama merumuskan sistem penghargaan dan atau kompensasi yang dapat digunakan dan diaplikasikan pada keadaan saat ini. Bila penghargaan atau kompensasi tersebut telah dipilih, Quickly harus mulai menentukan aturan-aturan, syarat-syarat, dan kondisi-kondisi dimana pemberian penghargaan atau kompensasi tersebut bisa diterima oleh karyawan. Berikut beberapa prasyarat yang diajukan anggota GFP untuk sistem penghargaan atau kompensasi yang dapat diaplikasikan di Quickly: ‐
Strategic Reward system Sistem penghargaan pada Quickly yang dianjurkan adalah karyawan yang bersangkutan akan memilih sendiri kompensasi yang ditawarkan oleh perusahaan. Kompensasi ini dapat berupa asuransi, tunjangan, dan lain-lain. Sistem ini akan bersifat saling mendukung atau saling menghilangkan, artinya ada beberapa kompensasi yang tidak dapat dipilih bersamaan. Dengan sistem seperti ini, karyawan akan merasa bahwa perusahaan memperhatikan mereka secara personal. Dengan adanya
223
perasaan seperti ini, karyawan akan menjadi lebih loyal dan selalu bekerja pada kondisi terbaik. ‐
Team-based Pay Team-based pay adalah pemberian penghargaan kepada karyawan secara kolektif sebagai sebuat team. Hal ini dilakukan untuk memberikan motivasi kepada karyawan untuk bekerja dan merasa sebagai satu team yang utuh yang bersama-sama bekerja untuk mencapai target dan mendapatkan bonus. Dari perspektif itulah, anggota GFP menyarankan tiga (3) macam reward yang untuk saat ini bisa diimplementasikan di Quickly, yaitu: •
Target Sales Team akan diberikan target sales sesuai dengan letak counter dimana team beraktifitas. Hal ini dikarenakan keramaian tiap tempat berbeda-beda. Bila team berhasil mencapai target, maka satu team akan diberikan bonus, dan proses pemberian bonus ini berlangsung transparan, artinya diketahui semua anggota di dalam team, tidak hanya team leader. Dengan adanya kejelasan soal bonus, masing-masing karyawan tidak merasa dicurangi dan keeratan mereka sebagai sebuah team tetap terjaga.
224
•
Team of the month Penghargaan ini diberikan kepada team dengan tingkat disiplin yang paling baik. Dinilai oleh manajer yang menangani counter tersebut. Faktor-faktor yang mempengaruhi pemberian penghargaan ini bukan hanya sales, namun juga tingkat kerapian, disiplin, absensi, dan pelayanan yang diberikan kepada customer. Sehingga, penilaian juga bisa berasal dari jumlah complain yang diterima.
•
Crystal counter Penghargaan ini diberikan berkala, kurang lebih tiga (3) bulan sekali. Team yang dapat menjaga kebersihan counter mereka, akan mendapatkan penghargaan ini. Penilaian dilakukan oleh para manajer, direktur
jika
memungkinkan,
dan
customer
yang
mungkin
menyampaikan kesan atau keluhan.
IV.9.1.9.
Turnover management dan Retention strategy Seperti yang dijelaskan pada bab sebelumnya, perpindahan karyawan
pada suatu perusahaan memiliki dua tipe yaitu involuntary turnover dan voluntary turnover. Masing-masing tipe tersebut dapat berdampak bagi perusahaan baik secara positif maupun negatif. Berdasarkan pengetahuan itulah, manajemen turnover pada perusahaan harus dapat dikontrol sehingga perusahaan dapat menghindari atau memperkecil dampak negative yang diterima dan memperbesar dampak positif yang diambil.
225
Matrix yang disediakan oleh Martin dan Bratol yang dijelaskan oleh Jeffrey A. Mello dalam bukunya Strategic Human Resources Management mempermudah perusahaan untuk merumuskan, mengambil, dan membuat keputusan dalam mengatur proses turnover. Berikut matrix “the performance-replaceability strategy”: REPLACEABILITY
Difficult
High
PERFORMANCE
Average
Low
Easy
‐ Kinerja tinggi – susah untuk diganti ‐ Dysfunctional turnover besar ‐ Pertahankan/investasi pada karyawan
‐ Kinerja tinggi – mudah diganti ‐ Dysfunctional turnover ‐ Pertahankan/investasi pada karyawan
‐ Kinerja rata‐rata – susah untuk diganti ‐ Dysfunctional turnover biasa ‐ Pertahankan/sediakan incentive bagi karyawan
‐ Kinerja rata‐rata – mudah diganti ‐ Dysfunctional turnover jika biaya replacement tinggi ‐ Pertahankan/sediakan incentive
‐ Kinerja rendah – susah untuk diganti ‐ Short‐term Dysfunctional/Long‐ Term Functional turnover ‐ Tingkatkan kemampuan/lepas
‐ Kinerja rendah – mudah diganti ‐ Functional turnover ‐ Tingkatkan kemampuan/lepas
Increase Performance
Develop Backup
Gambar 4.37 The Performance-Replaceability Strategy Sumber: Jeffrey A. Mello (2002)
Dengan menggunakan matrix ini, diharapkan Quickly mampu mengontrol proses turnover ini menjadi sesuatu yang functional bagi perusahaan. Selain mempunyai manajemen turnover, Quickly juga sudah selayaknya mempunyai strategi untuk mempertahankan karyawannya. Oleh karena itu, anggota GFP menyarankan kepada Quickly untuk menerapkan
226
“Three Part Strategy”. Strategi ini sesungguhnya sudah dianjurkan pada tahaptahap sebelumnya, yaitu Staffing, Training, Performance Management, dan Reward System. Three part strategy ini memiliki tiga kategori, yaitu: 1. Selection dan Orientation Langkah-langkah yang disarankan adalah: ‐
Analisis strategi kerja dengan pengujian konsistensi dan kelayakan
‐
Melakukan behavioral-based interview dan semi-structured interview
‐
Meminta direktur atau senior manajer untuk hadir dalam masa orientasi kerja, sehingga karyawan baru merasa penting bagi perusahaan
‐
Meminta team leader dan middle manajer untuk berperan aktif dalam memberikan bantuan bagi karyawan baru di bulan-bulan pertamanya
‐
Memberikan pengetahuan mengenai proses-proses kerja pada saat orientasi, sehingga karyawan baru lebih cepat terbiasa dengan lingkungan kerjanya
2.
Training dan Career Management Langkah-langkah yang disarankan adalah: ‐
Menggunakan framework PDCA sebagai guideline modifikasi training
‐
Meningkatkan kompetensi karyawan
227
‐
Memberikan kesempatan karyawan untuk mempelajari hal-hal baru, seperti: job rotations, self-paced computer-based training, pemberian kerja-kerja atau tantangan-tantangan baru
‐
Menerapkan sistem penilaian yang menjamin karyawan dengan nilai yang baik dan konsisten mendapatkan promosi karir
3.
Motivation dan Compensation Langkah-langkah yang disarankan adalah: ‐
Memperjelas Reward System dan Compensation yang ada di Quickly
‐
Kunjungan dari manajer dan direktur (Recognize) kepada karyawan yang sakit atau mendapat masalah Demikian beberapa langkah yang dianjurkan sesuai dengan Three part
strategy. Dengan adanya strategi ini, diharapkan karyawan semakin merasa nyaman dan memiliki etos kerja yang tinggi terhadap perusahaan.
IV.10. Proposed Organization Structure Berikut Struktur organisasi yang dianjurkan oleh anggota GFP:
Gambar 4.38 Struktur Organisasi PT. LNI yang diajukan
228
229
Struktur organisasi di atas akan berperan saling mendukung satu sama lain. Kekuatan yang paling penting adalah hubungan antar manajer yang saling mendukung. Namun, yang perlu diingat adalah Quickly harus dapat mecari sumber daya yang dapat menempati masing-masing posisi dan melaksanakan tugasnya masing-masing dengan baik. Struktur ini memecah kerja antara Human Resource Department dan Operation Department, karena selama ini di Quickly, kedua departemen itu dipimpin oleh orang yang sama dan hal ini mengakibatkan terjadinya beberapa bentrokan kepentingan. Dengan adanya pemecahan seperti ini, penambahan jabatan baru di departemen operasional akan memberikan dampak signifikan dikarenakan fokus kerja akan lebih terarah. Hal ini lebih dikhususkan untuk masalah inventori kantor yang seringkali mengalami kendala karena dengan spesialisasi departemen seperti ini, hal ini akan ditangani oleh orang-orang tertentu dan proses pelaporan akan lebih lancar. Hal selanjutnya yang perlu dilakukan Quickly adalah mereka harus segera mungkin memaksimalkan team performance, karena struktur ini juga menambahkan beberapa posisi untuk menangani area-area dimana outlet berada. Dengan adanya posisi ini, diharapkan peningkatan team-performance dapat dilakukan dengan cepat dan juga masalah rendahnya etos kerja karyawan frontline dapat ditangani dengan lebih baik dan terarah.