39
BAB IV ANALISIA HASIL DAN PEMBAHASAN A.
Statistik Deskriptif Statistik deskriptif digunakan untuk melihat gambaran secara umum data yang telah dikumpulkan dalam penelitian ini. Dari 144 perusahaan manufaktur di BEI sebanyak 23 perusahaan yang masuk kedalam kriteria penelitian dan diuji selama 3 tahun. Berikut hasil analisis deskriptif yang telah diperoleh dan dapat dilihat dalam tabel 4.1 sebagai berikut: Tabel 4.1 Descriptive Statistics N
Minimum Maximum
Mean
Total_Aktiva
23
1023.00
3.27E9
6.5349E8 9.02347E8
ROA
23
.01
23.07
1.1248
4.78418
DER
23
.10
188.09
8.7866
39.10609
Perataaan_Laba
23
.90
36.59
7.9991
7.71317
Valid N (listwise) 23 Sumber: Data diolah SPSS 17.0
39
Std. Deviation
40
Dari tabel 4.1 diatas menunjukan bahwa jumlah data yang dianalisis adalah sebanyak 23. Berdasarkan tabel tersebut diketahui bahwa: 1. Total aktiva t memiliki nilai minimum sebesar Rp.1.023.000 dan nilai maksimal sebesar Rp. 327.000.000 nilai rata-rata sebesar
Rp.
65.349.000 standar deviasi sebesar Rp 90.234.700 Perusahaan yang memiliki Total Aktiva t minimum adalah PT. Multi Bintang Indonesia Tbk pada tahun 2008, sedangkan perusahaan yang memiliki Total Aktiva t maksimum adalah PT. Mayora Indah Tbk pada tahun 2010. 2. ROA memiliki nilai minimum sebesar 0,01 dan nilai maksimum sebesar 23,07 Nilai rata-rata 1,1248 dan standar deviasi sebesar 4,78418 Perusahaan yang memiliki ROA minimum adalah PT. Langgeng Makmur Industri 2010. Sedangkan perusahaan yang memiliki ROA maksimum adalah PT. Unilever Indonesia tahun 2009. 3. DER memiliki nilai minimum sebesar 0,10 dan nilai maksimum sebesar 188,09 nilai rata-rata 8,7866 dan standar deviasinya sebesar 39,10609. Perusahaan yang memiliki DER minimum adalah PT. Cahaya Kalbar Tbk pada tahun 2009. Sedangkan perusahaan yang memilki DER maksimum adalah PT Mayora Indah Tbk 2008. 4. Perataan Laba memiliki nilai minimum sebesar 0,09 dan nilai maksimum sebesar 36,59 Nilai rata-rata 7,9991 dan standar deviasi sebesar 7,71317 Perusahaan yang memiliki Perataan Laba minimum
41
adalah PT. Multi Bintang Indonesia Tbk. Sedangkan perusahaan yang memiliki Perataan Laba maksimum adalah PT. Mayora Indah Tbk. B. Pengujian Hipotesis 1. Menilai Kelayakan Model (Goodness Of Fit Test) Pada tahap ini dimaksudkan untuk menguji apakah model regresi binary layak dipakai untuk analisis selanjutnya. a. Pengujian ini diperlukan untuk memastikan tidak adanya kelemahan atas kesimpulan dari model yang diperoleh. b. Model regresi logistik yang baik adalah apabila tidak terjadi perbedaan antara data dari hasil pengamatan dengan data yang diperoleh dari hasil prediksi. c. Dasar pengambilan keputusan dari nilai Goodness of Fit Test adalah : Jika probabilitas (asymptotic significance) >0.05 diartikan tidak ada perbedaan yang nyata antara klasifikasi yang diamati, artinya model regresi logistik layak dipakai untuk analisis selanjutnya. Jika probabilitas (asymptotic significance) 0.05, maka diartikan ada perbedaan yang nyata antara data dari hasil pengamatan dengan data yang diperoleh dari hasil prediksi. Hasil pengujian Hosmer Lameshow test di peroleh sebagai berikut :
42
Tabel 4.2 Hosmer and Lemeshow test
Hosmer and Lemeshow Test Step 1
Chi-square
df
6.779
Sig. 8
.561
Sumber spss.17.00 Hasil pengujian kesamaan model prediksi dengan observasi diperoleh nilai Chi Square 6,779 dengan signifikansi 0,561. Dengan nilai signifikansi di atas 0,05 hasil uji tersebut tidak signifikan, Hal ini bahwa model tersebut sudah tepat dan model dapat diterima.
2. Menilai Keseluruhan Model ( Overall Model Fit ) Pada blok 0 (Beginning Block) yaitu pada model hanya dengan konstanta, di peroleh nilai -2 Log Likelihood sebesar 13,590. Pada pengujian blok 1 atau pengujian dengan memasukkan 3 variabel bebas di peroleh nilai -2 Log Likelihood sebesar 12,935. Dengan demikian -2 Log Likelihood block number 0 > -2 Log Likelihood block number 1 menandakan,indikasi adanya model yang baik.
43
Tabel 4.3 Itteration History Block 0 (Beginning Block) a,b,c
Iteration History
Coefficients Iteration
-2 Log likelihood
Step 0
Constant
1
14.674
-1.652
2
13.634
-2.199
3
13.590
-2.342
4
13.590
-2.351
5
13.590
-2.351
a. Constant is included in the model. b. Initial -2 Log Likelihood: 13.590 c. Estimation terminated at iteration number 5 because parameter estimates changed by less than .001.
Block 1 a,b,c,d
Iteration History
Coefficients Iteration Step 1
-2 Log likelihood
Constant
Total_Aktiva
ROA
DER_
1
14.428
-1.572
.000
.454
-.056
2
13.131
-2.033
.000
1.000
-.123
3
12.968
-2.125
.000
1.322
-.165
4
12.944
-2.115
.000
1.318
-.169
44
5
12.938
-2.108
.000
1.292
-.171
6
12.935
-2.103
.000
1.271
-.173
7
12.935
-2.099
.000
1.253
-.175
8
12.935
-2.096
.000
1.242
-.176
9
12.935
-2.095
.000
1.238
-.177
10
12.935
-2.095
.000
1.238
-.177
a. Method: Enter b. Constant is included in the model. c. Initial -2 Log Likelihood: 13.590 d. Estimation terminated at iteration number 10 because parameter estimates changed by less than .001.
3. Tabel Klarifikasi Untuk memperjelas gambaran atas penelitian model regresi logistic dapat ditunjukkan dengan tabel klarifikasi yang berupa tabel tabulasi silang antara hasil dari prediksi dan hasil observasi. Berikut ini adalah tabel klarifikasi yang dilakukan dengan program statistik spss versi 17.
45
Tabel 4.4 Tabel Klarifikasi Classification Table
a
Predicted Perataaan_Laba
Observed Step 1
Perataaan_Laba
tidak melakukan perataan
tidak melakukan
melakukan
Percentage
perataan laba
perataan laba
Correct
21
0
100.0
2
0
.0
laba melakukan perataan laba Overall Percentage a. The cut value is .500
Data tersebut menunjukkan 21 sampel yang tidak melakukan tindakan perataan laba, 21 sampel atau 100% secara tepat dapat diprediksikan oleh model regresi logistik ini. Sedangkan 2 sampel yang melakukan tindakan perataan laba, tidak ada sampel atau 0% yang dengan tepat dapat di prediksi oleh model regresi logistik ini, sedangkan 2 sampel yang lainnya diestimasikan melenceng dari hasil observasinya. Secara keseluruhan 21 + 0= 2 dari 23 sampel atau 91,3% sampel dapat diprediksikan dengan tepat oleh model regresi logistic
91.3
46
4. Regresi Logistik a. Uji Parsial Setelah mendapatkan model regresi logistik yang fit yang tidak memerlukan modifikasi model, maka pengujian hipotesis dapat dilakukan. Hasil berikut merupakan uji secara parsial dengan menggunakan Uji Wald dan diperoleh hasil sebagai berikut : Tabel 4.5 Hasil Uji Regresi Logistik Variables in the Equation 95% C.I.for EXP(B) B Step 1
a
Total_Aktiva
S.E.
Wald
Df
Sig.
Exp(B)
Lower
Upper
.000
.000
.200
1
.655
1.000
1.000
1.000
ROA
1.238
4.842
.065
1
.798
3.448
.000
45660.008
DER_
-.177
.590
.090
1
.765
.838
.263
2.666
-2.095
1.108
3.576
1
.059
.123
Constant
a. Variable(s) entered on step 1: Total_Aktiva, ROA, DER_.
Dari tabel 4. diatas dapat dirumuskan suatu persamaan regresi logistik pengaruh Ukuran Perusahaan (Total aktiva), ROA, dan Financial Leverage terhadap penghentian tindak Perataan Laba sebagai berikut : Y = -2,095 + 000 UP + 1,238ROA - 1,177DER + e Dari hasil regresi logistik uji secara parsial dapat disimpulkan bahwa :
47
Konstanta = -2,095 menunjukkan nilai tindak Perataan Laba yaitu pada semua variabel bebas yang digunakan mempunyai nilai nol. 1) Koefisien regresi (β1) = 000 menyatakan bahwa semakin tinggi atau rendah ukuran perusahaan (total aktiva) maka tidak ada pengaruh terhadap tindakan perataan laba. 2) Koefisien regresi (β2) = 1,238 menyatakan bahwa semakin tinggi ROA maka akan menaikkan tindakan Perataan sebesar 1,238 dengan asumsi variabel lain tetap. 3) Koefisien regresi (β3) = -1,177 menyatakan bahwa semakin tinggi Financial Leverage maka akan menyebabkan tindakan Perataan Laba akan terjadi penurunan sebesar -1,177 dengan asumsi variabel lain tetap. Dari hasil regresi logistik diatas dapat pula disimpulkan bahwa : 1) Ukuran Perusahaan (Total Aktiva) (X1), diperoleh signifikansi sebesar 0,655 > α0,05; hal ini menunjukkan bahwa Ukuran perusahaan dalam hal ini total aktiva secara parsial berpengaruh signifikan positif namun, tidak signifikan. 2) ROA (X2), diperoleh signifikansi sebesar 0,798
> α0,05; hal ini
menunjukkan bahwa ROA secara parsial berpengaruh positif namun, tidak signifikan.
48
3) Financial Leverage (X3), diperoleh signifikansi sebesar 0,765
>
α0,05; hal ini menunjukkan bahwa Financial Leverage secara parsial berpengaruh positif namun, tidak signifikan.
b. Uji Serentak Setelah melakukan uji secara parsial maka akan dilakukan uji secara serentak untuk melihat apakah variabel independen (Ukuran Perusahaan, ROA, dan Financial Leverage) secara bersama-sama atau serentak berpengaruh terhadap variabel dependen (Perataan Laba ). Berikut adalah hasil dari uji serentak : Tabel 4.6 Hasil Uji Serentak Omnibus Tests of Model Coefficients Chi-square Step 1
df
Sig.
Step
.656
3
.884
Block
.656
3
.884
Model
.656
3
.884
Nilai Chi-square 0,656 berasal dari selisih nilai -2 Log Likelihood block 0 (Beginning Block) sebesar 13,590 dan nilai -2 Log Likelihood pada block 1 yaitu sebesar 12,935. Karena nilai signifikansi hitung 0,884 > 0,05 maka menunjukkan tidak ada
49
perubahan
bermakna
dari
ketiga
variabel
bebas
yang
mempengaruhi variabel terikat yaitu tindakan Perataan Laba.
Untuk
mengetahui
besarnya
pengaruh
ketiga
variabel
independen terhadap variabel dependen ditunjukkan dengan nilai R2 dari model regresi logistik :
Tabel 4.7 Hasil Uji R Square Model Summary
Step
-2 Log likelihood
1
12.935
Cox & Snell R Square a
.028
Nagelkerke R Square .063
a. Estimation terminated at iteration number 10 because parameter estimates changed by less than .001.
Nilai Cox & Snell R Square sebesar 0,028. Sehingga dapat diartikan bahwa hanya sebesar 2,8% probabilitas tindakan Perataan Laba dapat dipengaruhi Ukuran Perusahaan , ROA dan Financial Leverage.
50
C.
Pembahasan Hipotesis Tabel 4.8 Hasil Pembahasan Hipotesis Pengujian
Uji Statistik
Sig
Keputusan H0 & Ha
Keterangan
Secara parsial : Hipotesis 1
Uji Regresi Logistik
0,655 > Ha diterima 0,05
Ukuran Perusahaan secara parsial berpengaruh tidak signifikan terhadap tindakan Perataan Laba
Hipotesis 2
Uji Regresi Logistik
0,798 > Ha diterima 0,05
ROA secara parsial berpengaruh tidak signifikan terhadap tindakan Perataan Laba
Hipotesis 3
Uji Regresi Logistik
0,765 > Ha diterima 0,05
Financial Leverage secara parsial berpengaruh tidak signifikan terhadap tindakan Perataan Laba
Uji Regresi Logistik
0,884 > Ha diterima 0,05
Ukuran Perusahaan, ROA dan Financial Leverage secara serentak (simultan) tidak signifikan terhadap tindakan Perataan Laba.
Secara Serentak : Hipotesis 4