BAB IV ANALISI HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Statistik Deskriptif Penelitian ini terdiri dari Lima (5) variabel yaitu Data Price Earning Ratio(X1), Price Book Value (8X2),Kurs (X3), Ukuran Perusahaan (X4) dan Return Saham (Y). Data dalam penelitian ini merupakan data sekunder berupa laporan keuangan emiten LQ45,yang diperoleh dari Pusat Referensi Pasar Modal( PRPM). Perhitungan menggunakan alat bantu komputer. Program yang digunakan unttuk menganalisis data adalah program serial Statistik SPSS 18.0 for Windows. Hasil perhitungan statistik deskriptif menghasilkan angka-angka sebagai berikut :
1. Interpretasi PER PER atau Price Earning Ratio adalah angka rasio yang menjelaskan seberapa kali seseorag bersedia membayar sebuah saham untuk setiap laba
46
bersih per sahamnya, atau pengertian lain dari PER adalah seberapa lama seorang investor akan menerima kembali modalnya atas investasinya disaham. Nilai minimum PER sebesar 4,0182 yang terjadi pada perusahaan Timah tbk pada tahun 2008 menunjukkan kinerja terendah jika dipandang dari sudut Perusahaan karena PER dengan angka 4,0182 menunjukkan perusahaan akan mengembalikan modal investor setelah 4,0182 tahun . Nilai Maksimum PER Sebesar 41,896800 yang terjadi pada perusahaan Indosat Tbk 2010 menunjukan kinerja terbaik jika di pandang dari
suddut
perusahaan
karena
PER
dengan
angka
41,896800
menunjukkan perusahaan akan mengembalikan modal investor setelah 41,896800 tahun. Nilai mean PER sebesar 14,909002083 untuk perusahaan di bursa efek indonesia menunjukkan bahwa secara umum perusahaan akan mengembalikan modal investornya setelah 14,909002083 tahun Nilai standar deviasi sebesar 8,0682303237 menunjukan bahwa tingkat penyimpangan kinerja perusahaan dalam mengembalikan modal investor sebesar 8,068%. 2. Interpretasi PBV PBV atau Price Book Value adalah rasio yang digunakan untuk mengetahui seberapa besar harga saham perusahaan yang ada di pasar
47
dibandingkan dengan nilai buku sahamnya. Semakin tinggi rasio ini, maka pasar semakin percaya akan prospek perusahaan tersebut. Nilai minimum PBV sebesar 0,0514 yang terjadi pada Bank Danamon Indonesia Tbk pada tahun 2008 menunjukan kinerja terendah karena PBV sebesar 0,0514 menunjukan tingkat kepercayaan semakin rendah terhadap prospek perusahaan tersebut. Nilai maksimum PBV sebesar 109,4857 yang terjadi pada Bank Central Asia tbk pada tahun 2010 menunjukan kinerja terbaik karena PBV sebesar 109,4857 menunjukan tingkat kepercayaan pasar semakin baik terhadap prospek perusahaan tersebut. Nilai mean PBV sebesar 32,04 untuk perusahaan di bursa efek indonesia menunjukkan bahwa secara umum tingkat kepercayaan pasar terhadap prospek perusahaan. Nilai standar deviasi sebesar 28,04 % menunjukan bahwa secara umum tingkat penyimpangan kinerja perusahaan dalam memperoleh tingkat kepercayaan pasar terhadap prospek perusahaan. 3. Interpretasi KURS Kurs adalah harga satu mata uang (yang diekspresikan) terhadap mata uang lainnya.Kurs dapat di ekspresikan sabagai sejumlah mata uang lokal yang dibutuhkan untuk membeli satu unit mata uang lokal.
48
Nilai minimum Kurs sebesar -0,02517 yang terjadi pada perusahaan Holcim Indonesia tbk pada tahun 2009 menunjukkan menurunnya tingkat kemampuan perusahaan dalam membeli aset ataupun membiayai produksi perusahaan. Nilai maksimum Kurs sebesar 0,0410264 yang terjadi pada Bank Danamon Indonesia Tbk pada tahun 2008 menunjukkan meningkatnya kemampuan perusahaan dalam membeli aset ataupun membiayai produksi perusahaan. Nilai Mean Kurs sebesar 0,005 untuk perusahaan di bursa efek indonesia menunjukan bahwa perusahaan memiliki kemampuan yang baik dalam membeli aset ataupun membiayai produksi perusahaan. Nilai standar deviasi sebesar 0,014% untuk perusahaan di bursa efek indonesia menunjukan bahwa deviasi yang terjadi menunjukan angka wajar dari 48 perusahaan yang diamati. 4. Return Saham Return Saham diartikan sebagai suatu hasil pengembalian yang diperoleh dari suatu dana atau modal yang ditanamkan pada suatu investasi (dalam hal saham). Nilai minimum Return Saham -0,06703 yang terjadi pada perusahaan Telekomunikasi Indonessia tbk pada tahun 2008 menunjukan bahwa return saham yang akan di berikan oleh perusahaan kepada
49
investor semakin melemah, hal ini dapat menunrunkan tingkat kepercayaan investor kepada perusahaan. Nilai Maksimum Return saham 0,2986086 yang terjada pada perusahaan Holcim Indonesia Tbk pada tahun 2010 menunjukan bahwa return saham yang akan diberikan oleh perusahaan kepada investor semakin kuat, hal ini dapat meningkatkan tingkat kepercayaan investor kepada perusahaan. Nilai mean Return saham 0,029 untuk perusahaan di bursa efek indonesia menunjukkan bahwa secara umum kemampuan perusahaan dalam memberikan return saham kepada para investor masih dalam posisi yang baik. Nilai standar deviasi sebesar 0,057 menunjukan bahwa tingkat penyimpangan kinerja perusahaan dalam memberikan return saham kepada para investor sebesar 5,7 %. 5. Interpretasi Ln_Size Ukuran perusahaan menentukan kekuatan tawar menawar dalam kontrak keuangan. Perusahaan besar biasanya memilih pendanaan dari berbagai
bentuk
utang termasuk
penawaran
spesial
yang
lebih
menguntungkan dibandingkan dengan yang ditawarkan perusahaan kecil. Semakin besar jumlah yang digunakan, semakin besar kemungkinan pembuatan kontrak standar utang.
50
Nilai minimum Ln_Size 29,17865 yang terjadi pada perusahaan Bakrie Sumatera Plantations tbk
pada tahun
2008 menunjukan size
perusahaan yang kecil, ini dapat berdampak kepada semakin kecil kekuatan tawar menawar perusahaan dalam mendapatkan kontrak utang. Nilai Maksimum Ln_Size 33,739768 yang terjada pada perusahaan Bank Mandiri Tbk pada tahun 2010 menunjukan size perusahaan yang besar, ini menunjukan kekuatan yang besar dalam hal tawar menawar perusahaan dalam mendapatkan kontrak utang. Nilai mean Ln_Size 31,24
menunjukan size perusahaan yang
lumayan baik, karena hampir mendekati nilai maksimum, ini menunjukan kekuatan yang besar dalam hal tawar menawar perusahaan dalam mendapatkan kontrak utang. Nilai standar deviasi sebesar 1,453 menunjukan bahwa tingkat penyimpangan dari size perusahaan dinilai baik karena berada di bawah mean size perusahaan. B. Pengujian Asumsi Klasik Suatu hasil dari analisis regresi linear berganda akan dapat dijadikan sebagai dasar pengambilan keputusan jika telah memenuhi asumsi klasik yng meliputi: uji normalitas, multikolinieritas, autokorelasi dan heterokedastisitas. Hasil pengujian asumsi klasik regresi linear berganda atas data penelitian adalah sebagai berikut:
51
1. Uji Normalitas Dalam penelitian ini,untuk meihat uji normalitas akan digunakan Analisis Kolmgorov Smirnov.
Dari tabel 4.2 normal
yaitu
0,005.
terlihat bahwa signifikansinya 0,262 diatas Hal
ini
menunjukan
pola
terdistribusi
normal,maka model regresi memenuhi asumsi normalitas. 2. Uji Multikolinearitas Tujuan table yang tertera dibawah ini, Tabel 4.3 adalah untuk mendeteksi apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antara variabel bebas. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolnieritas di dalam model regresi,salah satu caranya adalah dengan melihat besarnya nilai tolerance dan VIF. Analisis dengan menggunakan SPSS diperoleh hasil sebagai berikut:
52
Pedoman suatu model regresi yang bebas multikolinearitas mempunyai nilai VIF (Variance Inflation Factor) kurang dari 10 dan mempunyai angka tolerance lebih besar dari 0.1. Dengan melihat nilai semua variabel yang terdapat pada VIF dan Tolerance dinyatakan bahwa keempat variabel tidak mengandung multikolinearitas. 3. Uji Autokorelasi. Autokorelasi
muncul
karena
observasi
yang
berurutan
sepanjang waktu berkaitan satu sama lainnya. Masalah ini timbul karena residual (kesalahan pengganggu( tidak bebas dari satu observasi ke observasi lainnya. Model regresi yang baik adalah regresi yang bebas dari autokorelasi. Ada beberapa cara yang dapat digunakan untuk mendeteksi ada atau tidaknya autokorelasi. Pada penelitian ini dilihat dari Durbin-Watson (DW Test). Menurut Ghozli (2006 Hlm.96-98) dalam
Tesis “Pengaruh
Faktor Fundamental Perusahaan Terhadap Return Saham LQ45 oleh Rule Theo Y Raranta mengatakan bahwa: Nilai DW Test yang didapat
53
dari
output
SPSS,dibandingkan
dengan
nilai
Tabel
dengan
menggunakan nilai signifikansi 5%.
Nilai DW sebesar 1,874,nilai ini dibandingkan dengan nilai tabel dengan menggunakan dignifikansi 5%,jumlah sampel penelitian (n) adalah 48 dan jumlah variabel independent adalah 4 (k=4),maka di tabel Durbin Watson akan di dapat nilai sebagai berikut:
Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa data tidak mengandung autokorelasi. 4. Uji Heterokedasitas Uji heterokedasitas bertujuan untuk menguji apakah dalam sautu model regresi tidak terjadi ketidaksamaan varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan lainnya.
54
Pada tabel 4.7 memberikan koefisien parameter untuk variabel independen tidak ada signifikan,maka dapat disimpulkan bahwa model regresi tidak terdapat heterokedasitas. Hal ini konsisten dengan uji Scatterplots C. Analisis Koefisien Determinansi (R2) Uji determinasi meneranngkan berapa besar variasi variabel independen mampu menerangkan variabel dependen. Pengaruh masingmasing variabel Price Earning ratio (X1), Price Book Value( X2), Kurs (X3) dan Size (X4) terhadap Return Saham (Y) dapat dinyatakan dalam koefisien determinasi yaitu 0,07 atau 7%. Variasi variabel independent Price Earning ratio (X1), Price Book Value( X2), Kurs (X3) dan Size (X4) mampu menerangkan variasi variabel dependent Return saham (Y) sebesar 7%.
Sisanya
93
%
dipengaruhi
oleh
variabel
dianggap/diasumsikan tetap (diabaikan) dalam penelitian ini.
55
lain
yang
D. Uji Hipotesis Uji ini digunakan untuk menganalisis pengaruh Price Earning Ratio, Price Book value, Kurs dan Size terhadap Return Saham a) Uji F ( Simultan)
Uji ini digunakan untuk menunjukan apakah variable independent benar-benar secara bersama-sama memiliki pengaruh yang bermakna terhadap variabel dependen,maka dapat digunakan uji F. Hasil uji F hitung ini akan dibandingkan dengan F hitung dari tabel ANOVA dimana df( degree of freedom) pembilang k=4 ( jumlah variableindependen) dan df penyebut 43 (n-k-1) dengan α = 5% Adapun hipotesis yang diajukan dalam pengujian ini adalah:
56
Ho1
: Secara simultan
PER,PBV,SIZE dan KURS
tidak
berpengaruh terhadap Return Saham pada perusahaan LQ45 di BEI perode 2008-2010. Ha1
:
Secara simultan
PER,PBV,SIZE dan KURS
berpengaruh terhadap Return
Saham pada perusahaan
LQ-45 di BEI perode 2008-2010 Berdasarkan hasil perhitungan uji F, maka didapat nilai F 1,878 dengan signifikansinya 0,132 lebih besar dari nilai alpha 0,05. Hal ini berarti hipotesis Ho1 diterima dan hipotesis Ha1 ditolak, ternyata dari penelitian yang dilakukan dapat diketahui bahwa secara simultan PER,PBV,SIZE dan KURS
tidak
berpengaruh terhadap Return
Saham pada perusahaan LQ-45 di BEI periode 2008-2010. Hal ini sama dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Aas Aisyah (2008) yang melalukan penelitian dengan Judul “ Analisis Pengaruh PER dan PBV terhadap Return Saham pada perusahaan Manufaktur go publik yang terdaftar di BEI. Dan hasilnya bahwa secara Simultan PER dan PBV tidak berpengaruh terhadap Return Saham. Perbedaan ini terjadi karena objek penelitian yang digunakan berbeda. b) Uji t (Partial) Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah Price Earning Ratio, Price Book Value, Kurs dan Size secara parsial dan signifikan berpengaruh terhadap Return Saham. Adapun hasil dari
57
test of significance ( Uji-t) dengan pengolahan SPSS versi 18.0 for windows sebagai berikut:
Dari ke empat variabel independen yang dimasukkan kedalam model regresi, ternyata variabel PBV,KURS,LN_SIZE tidak signifikan hal ini dapat dilihat dari probabiilitas signifikansi untuk PBV sebesar 0,415, KURS sebesar 0,065 dan LN_SIZE sebesar 0,681 dan ketiganya jauh diatas 0,05. Sedangkan PER signifikan pada 0,05. Dari sini dapat disimpulkan bahwa variabel Return Saham dipengaruhi oleh PER . Hal ini sangat berbeda dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Aas Aisyah (2008) dimana PER dan PBV tidak berpengaruh terhadap Return Saham. Begitu pula dengan Kurs dimana menurut penelitian sebelumnya
yang
dilakukan
oleh
Lukman
hakim
(2008)
menyatakan bahwa kurs berpengaruh terhadap Return Saham di perusahaan Perbangkan. Perbedaan hasil ini terjadi karena Objek penelitian yang kita gunakan berbeda.
58
c) Analisis Regresi Linear berganda Regresi berganda digunakan untuk mengetahui besarnya pengaruh variabel Price Earning Ratio, Price Book valu, Kurs dan Size secara bersama-sama terhadap Return Saham, hasil pengujian regresi berganda ( lampiran) dapat disajikan secara ringkas pada tabel berikut:
Dari hasil analisis regresi linear berganda tersebut,dapat disusun dalam bentuk persamaan regresi sebagi berikut: Y= a + β1X1 + β2X2 + β3X3 + β4X4 + ε Y= -0,63+0,001X1+0,000X2+1,092X3+0,002X4 Berdasarkan rumusan diatas dapat dijelaskan sebagai berikut: α=
-0,63 adalah konstanta yang artinya adalah menunjukan besarnya Return saham (y) jika nilai variable bebasnya yaitu Price earning ratio, Price Book value, Kurs dan Size besarnya dianggap nol atau
59
besarnya Return saham jika tidak dipengaruhi oleh variabel Price earning Ratio, Price Book Value, Kurs dan Size. β1=
0,001 adalah besarnya koefisien regresi variabel bebas PER (X1) sikap pengaruh ini positif yang berarti setiap kenaikan 1 variabel PER (X1) akan menaikan variabel Return saham (Y) sebesar 0,001 dengan asumsi bahwa variabel bebas yang lain PBV, Kurs dan Size besarnya konstan.
β2=
0,000 adalah besarnya koefisien regrei varibel bebas Price Book Value (X2) sikap pengaruh ini positif yang berarti setiap kenaikan 1 variabel PBV (X2) akan menaikan variabel return saham(Y) sebesar dengan asumsi bahwa variabel bebas yang lain Price Book Value, Kurs, Size besarnya konstan.
β3=
1,092 adalah besarnya koefisien regrei varibel bebas KURS (X3) sikap pengaruh ini positif yang berarti setiap kenaikan 1 variabel KURS (X3) akan menaikan variabel return saham(Y) sebesar dengan asumsi bahwa variabel bebas yang lain Price earning ratio,Price Book Value, Size besarnya konstan.
β4=
0,002 adalah besarnya koefisien regresi varibel bebas SIZE (X4) sikap pengaruh ini positif yang berarti setiap kenaikan 1 variabel SIZE (X4) akan menaikan variabel return saham(Y) sebesar dengan asumsi bahwa variabel bebas yang lain Price earning ratio,Price Book Value, KURS besarnya konstan.
60