47
BAB IV ANALISA HASIL SENTRALISASI KOMPRESSOR
4.1 Penjelasan Umum Proses pada sistim pengisian udara kering bertekanan pada PT Setia Pratama Lestari Pelletizing, untuk disalurkan pada valve-valve dan alat-alat mesin produksi diseluruh pabrik, adapun mesin kompressor tersebut dituntut harus bekerja 24 jam, tetapi mengalami suatu masalah karena standarisasi pengoprasian dari kompressor tersebut adalah 17 jam, dengan tuntutan suplay udara kering bertekanan yang harus efektif, sehingga muncul lah sebuah ide untuk mengoperasikan
kompresor
tersebut
dengan
sistim
pengoperasian
shift
(bergantian) menggunakan mikroprosesor sehingga kebutuhan udara kering bertekanan tidak berkurang pada valve-valve dan mesin-mesin produksi, dan sistim tersebut membuat pengawasan alat oleh operator (manusia), menjadi berkurang, guna tercapainya hasil yang berkualitas dan memenuhi kebutuhan akan pabrik tersebut. 4.2 Prinsip Kerja Alat Prinsip kerja alat ini adalah mikrokontroller Atmega 89S yang mengatur kompressor agar bekerja secara bergantian untuk mengisi valve-valve pada mesinmesin mixer (pengaduk bahan-bahan kimia) tersebut, dan untuk mengetahui tekanan udara kering bertekanan telah penuh atau berkurang pada level tekanan angin (bar) yang telah ditentukan, digunakan pressure Switch yang berfungsi sebagai ON dan OFF pada sistim pengaturan kompressor tersebut, dan relay
48 berfungsi sebagai pengaturan tegangan pada alat mikrokontroller dan pada kompressor. Dan tidak sampai disitu saja, ada lagi sistim yang dibuat untuk menditeksi jika kompressor mati atau katup/kran udara dari komressor itu tertutup sehingga udara kering bertekanan tidak berjalan, maka pressure switch dari kompressor akan menditeksi bahwa ada masalah dan sinyal masalah itu akan di kirim oleh mikrokontroller dan otomatis mikrokontroller akan mematikan kompressor yang bermasalah dan menghidupkan buzzer (alarm).
Gambar 4.1 Sistim kontrol kompressor
4.3 Sentralisasi Sistim Kontrol Kompressor 4.3.1 Sistim Lama Dahulu
dalam
sistim
pasokan
udara
kering
bertekanan
masih
menggunakan sistim lama yang menempatkan semua kompressor berada pada tiap-tiap mesin produksi, adapun mesin pencampur mixer pada PT Setia Pratama Lestari Pelletizing ini berjumlah empat buah mesin pencampur mixer yang berada
49 cukup berjauhan dari satu mesin pencampur ke mesin pencampur mixer lainnya, sehingga pada pasokan kebutuhan udara kering bertekanan ini sedikit mengalami kendala karena kompressor harus diletakkan pada tiap-tiap mesin pencampur mixer sehingga sangat minim pengawasan, mesin pencampur mixer ini mencampur zat-zat kimia seperti resin, kapur, dop (di octil plalat) dalam takaran yang telah ditentukan sehingga dalam proses pencampuran mesin mengeluarkan debu dan kotoran yang dihasilkan dari pencampuran tersebut, sehingga kompressor yang berada dekat dengan mesin pencampur resin ini terkontaminasi oleh debu dan kotoran, sehingga sering terjadi gangguan pada kompressor, sehingga kadang pasokan udara kering bertekanan tidak memenuhi standar, sehingga udara kering bertekanan yang masuk pada valve-valve berkurang, sehingga pneumatik yang menahan bahan kimia tersebut tidak mampu menahan, sehingga sering belum waktunya untuk mencampur bahan tersebut, bahan tersebut sudah jatuh ke mesin pencampur mixer.
Gambar 4.2 Kompressor yang berdebu akibat mesin pencampur
50
Gambar 4.3 Kompressor berada disebelah mesin mixer Pengawas yang bertugas menjaga kompressor tersebut tidak bisa berlama-lama didalam ruangan tersebut, karena polusi udara dari pencampuran bahan kimia, sehingga pengawas tidak bisa berlama-lama dalam ruangan tersebut, ini membuat jika kompressor mengalami gangguan, tidak cepat diketahui sehingga pasokan udara kering bertekanan pada valve-valve mesin pencampur mixer tersebut mengalami gangguan, sehingga kadang kualitas pencampuran terganggu. 4.3.2 Sistim Baru Mikrokontroller merupakan suatu terobosan teknologi mikroprosesor dan mikrokomputer terbaru yang hadir memenuhi kebutuhan pasar ( market needed ). Sebagai teknologi terbaru dengan teknologi semikonduktor yang mengandung
51 transistor yang lebih banyak namun hanya membutuhkan ruang kecil sebagai wadah penempatannya dan dapat diproduksi secara massal sehingga harganya lebih murah dan dapat terjangkau oleh hampir seluruh kalangan masyarakat. Oleh karena itu mikrokontroller sangat cocok diterapkan untuk mengontrol berbagai peralatan-peralatan yang lebih canggih dibandingkan dengan komputer PC, karena effektivitas dan kefleksibelannya yang tinggi.
Gambar 4.4 Mikroprosessor ATMEL AT89S51 Karena permasalahan yang selalu terjadi pada pasokan udara kering bertekanan pada
mesin pencampur resin tersebut, maka dibuat suatu kesimpulan untuk
membuat sentralisasi kompressor, sehingga memudahkan pengawasan dan kompressor tidak lagi terkena debu serta kotoran yang dihasilkan oleh proses penyampuran bahan kimia tersebut. Sistim kontrol kompressor yang dirancang dan dibuat sistimnya menggunakan mikroprosessor Atmega 89S51, karena penggunaannya yang sangat mudah dan mikroprosessor ini cukup tahan dalam kondisi udara apapun, dan tidak cepat panas dalam bekerja 24 jam.
52 4.4 Instalasi ruangan dan pipa Kompressor Perancangan sistim ruangan, tempat bahkan instalasi awal dalam menyusun sistim kompressor ini agak sedikit mengalami kendala karena merubah dari sistim lama yang hanya menempatkan kompressor berada pada masingmasing mesin pencampur mixer, dan beralih ke sistim baru yang menempatkan semua kompressor berada pada satu ruangan dan membutuhkan pipa-pipa pada instalasi sistim kompressor ini karena melalui pipa-pipa ini, udara kering bertekanan dapat disalurkan ke valve-valve mesin pencampur mixer.
Gambar 4.5 Instalasi awal ruang sentralisasi kompressor Gambar diatas adalah progress dari pembangunan dan penempatan tata letak dari sistim kompressor dan perancangan instalasi pipa-pipa yang nantinya pipa-pipa tersebut akan menyalurkan udara kering bertekanan pada valve-vave mesin pencampur resin (mixer).
53 Dan pada gambar dibawah ini adalah proses penginstalan ruangan yang telah selesai, sehingga penempatan kompressor begitu rapi, dan jauh dari kotoran, dan gampang untuk pengawasannya.
Gambar 4.6 Ruang sentralisasi kompressor 4.4.1 Pipa-Pipa sentralisasi sistim kompressor Perancangan pipa-pipa dalam sistim kontrol kompressor ini adalah mengubah dan memodifikasi dari pipa yang sudah ada, perbedaannya adalah antara kompressor yang pada sistim lama berada dekat dengan mesin pencampur resin, dan sekarang sistim yang baru yang menempatkan kompressor berada pada ruangan yang berbeda, wujud dari sentralisasi tersebut. Dalam perancangan pipa-pipa harus diatur kekurangan dan efisiensi dari pipa-pipa itu sendiri, dimana dalam sistim lama yang sangat sedikit menggunakan pipa-pipa untuk memasok udara kering bertekanan pada mesin, dan pada sistim yang baru sangat membutuhkan pipa-pipa panjang untuk memasok udara kering