BAB III SOLUSI BISNIS
Penelitian ini ditujukan agar untuk memecahkan permasalahan mengenai kesulitan Usaha Kecil Menengah dalam melakukan kegiatan pemasarannya, untuk itu penulis telah melakukan penelitian dengan metode interview ke tujuh Perusahaan Pasangan Usaha PT. Sarana Jabar Ventura dari berbagai jenis industri, apakah itu industri produk ataupun industri jasa. Perusahaan-perusahaannya itu adalah: Tabel 3.1 Daftar perusahaan yang diteliti No
Nama Perusahaan
Alamat
Jenis Usaha
Jl. Cibiru Hilir komp. Mekar Biru kav.194 RT 01/07 Bandung Jl. Jati No. 97 RT.04/06 Cibiru Bandung Jl. Pasir Impun No. 36A Bandung
Elemen estatis dan Kaligrafi Produksi aksesoris sepatu dan tas Perbaikan trafo PLN dan Rental Mobil Penyamakan Kulit
1
PT. Al Ikhsan Kriya Nusantara
2
CV. Cahaya Abadi
3
PT. Daya Mitra Sejahtera
4
PT. Elco (Endies Company)
5
PT. Galaxy Travel
6
CV. Putri Segar
Jl. Gagak Lumayung No. 127 Sukaregang Garut. Desa Sindangsuka RT 04/01 Kec. Luragung, Kuningan Jl. Bukanegara II No. 53 Lembang
7
CV. 2Niq
Jl. Cikaso No. 22 Bandung
Jasa Transportasi Supplier Sayuran Garment
Setelah melihat uraian permasalahan yang terjadi dan dialami baik oleh Perusahaan Pasangan Usaha dan PT. Sarana Jabar Ventura dalam melakukan pembinaan marketing maka dilakukanlah penelitian, yang pada akhirnya penulis dapat mengangkat suatu solusi yakni dengan teori Entrepreuneurial Marketing. Entrepreneurial Marketing ini merupakan salah satu solusi pemecahan masalah. Entrepreneurial Marketing sendiri adalah menekankan pada adaptasi teknik-teknik marketing yang telah ada kedalam suatu bentuk yang sesuai dengan perusahaan skala kecil menengah dan juga sesuai dengan peranan penting dari seorang wirausahawan terhadap segala kegiatan marketing. (Stokes, 2000). Pada bab sebelumnya telah ditekankan tahap-tahap yang terdapat pada teori Entrepreneurial Marketing, dimana 59
jika tahap-tahap tersebut dilakukan dengan benar maka upaya kegiatan pemasaran pun dapat berjalan dengan baik. Untuk itu, pelaksanaan entrepreneurial marketing ini dapat dilakukan dengan: -
Memberi pembinaan terhadap manajemen suatu Usaha Kecil Menengah atau Perusahaan Pasangan Usaha, agar dengan pengetahuan tersebut perusahaan termotivasi untuk berkembang dengan sendirinya.
-
Memberi bantuan dalam melakukan kegiatan pemasaran, dengan mengadakan program pemasaran oleh PT. Sarana Jabar Ventura.
3.1. Pembinaan Entrepreneurial Marketing agar UKM mempunyai bekal Upaya yang dapat dilakukan bagi PT. Sarana Jabar Ventura untuk membantu Perusahaan Pasangan Usaha maupun Calon Perusahaan Pasangan Usaha yang mempunyai potensial tinggi
adalah
dengan
memberikan
pembinaan
manajemen,
khususnya
mengenai
entrepreneurial marketing, agar Perusahaan Pasangan Usaha atau Calon Perusahaan Pasangan Usaha mempunyai pengetahuan yang dasar untuk memasarkan produknya dan perusahaan ini dapat mengembangkan usahanya secara organik. Pengetahuan terhadap manajemen pemasaran dapat membantu perusahaan-perusahaan ini untuk melakukan penetrasi pasar, namun konsep pemasaran yang sesuai dengan perusahaan berskala Usaha Kecil Menengah lebih memperhatikan pada:
1. Segmentation, Targeting, and Positioning Segmentasi, positioning, dan Targeting merupakan awal pemikiran dalam membangun sebuah usaha sebab dengan memikirkan hal ini akan lebih mengarahkan arah perusahaan ke tujuan yang lebih spesifik. Dalam hal ini dicontohkan oleh:
60
Tabel 3.2 Segmentation, Targeting, and positioning No
Nama Perusahaan
Segmentation
1
PT. Al Ikhsan Kriya Nusantara
Perusahaan Besar
2
CV. Cahaya Abadi
Pembuat Sepatu
3
PT. Daya Mitra Sejahtera
BUMN
4
PT. Elco (Endies Company)
Perusahaan perajin kulit
5
PT. Galaxy Travel
Kabupaten Kuningan
6
CV. Putri Segar
7
CV. 2Niq
Perusahaan makanan Wanita Muslim
Targeting Supermarket, Hypermarket, Gift shop. Pabrik sepatu besar dan Industri sepatu rumahan PLN dan TELKOM Perajin sarung tangan, perajin jaket, perajin sepatu Buruh, pekerja kantoran, wirausaha yang bekerja di Jakarta Retail besar, retail kecil, restaurant Umur antara 20 tahun sampai dengan 40 tahun
Positioning High end Product Medium product Medium services Medium product Low – services
medium
Medium product Medium product
Dengan melakukan hal ini, sebenarnya perusahaan juga menciptakan kekhasan suatu produk atau jasa yang akan diproduksi oleh suatu perusahaan dan juga dapat menciptakan suatu pasar yang baru dimana perusahaan pasangan usaha tersebut akan lebih bebas dalam memasarkan suatu produk atau jasanya.
2. Selecting, Developing, and Evaluating Setiap usaha tentunya menawarkan suatu produk atau jasa yang diproduksinya pada konsumen, pada umumnya untuk Usaha Kecil Menengah agar bisa bersaing haruslah bisa membuat suatu produk atau jasa yang unik dan inovatif atau untuk niche market. Namun dalam menentukan barang apa yang akan diproduksinya itu dengan memperhatikan apakah produk itu akan dipakai habis oleh konsumen, produk tahan lama, atau produk yang mempunyai ciri khas khusus untuk ditawarkan kepada pembeli tertentu. Seperti yang dilakukan:
61
Tabel 3.3 Daftar produk setiap perusahaan No
Nama Perusahaan
Produk
1
PT. Al Ikhsan Kriya Nusantara
Elemen Grafis dan Kaligrafi
2
CV. Cahaya Abadi
Aksesoris Sepatu
3
PT. Daya Mitra Sejahtera
Rental Mobil
4
PT. Elco (Endies Company)
Kulit mentah
5
PT. Galaxy Travel
Jasa Transportasi
6
CV. Putri Segar
Sayur-sayuran segar
7
CV. 2Niq
Baju kaus muslim wanita
Dengan mempunyai produk yang khas, tentunya mempunyai pasar yang terpisah sehingga terhindar dari pasar yang jenuh yang sulit untuk dihadapi. Sebab pada umumnya kualitas produk yang dihasilkan oleh Usaha Kecil Menengah ini mempunyai kualitas yang bagus dan mempunyai kualitas untuk di ekspor. Perusahaan-perusahaan diatas itu juga terdapat beberapa produk yang dihasilkan dan selalu melakukan evaluasi mengenai produk mana yang lebih dipilih oleh konsumen dengan berdasarkan pada volume penjualan. Yang kemudian akan dilakukan pengembangan produk agar dapat terus bersaing dan disukai terus menerus oleh masyarakat. Seperti yang dilakukan oleh PT. Endies, perusahaan ini selalu mencari pengembangan-pengembangan produk dengan berupa penambahan jenis warna pada kulit dan inovasi kulit (Kulit tahan air, tahan api, tahan mengkerut, dll). PT. Al Ikhsan juga melakukan pengembangan produk, selain membuat elemen statis dari bahan metal, juga mengembangkan dari bahan baku kayu.
3. Pricing Strategy Decisions Penetapan harga terhadap barang atau jasa merupakan hal yang penting, setelah mengetahui segmen, sasaran, dan posisi perusahaan barulah dapat menetapkan harga dari suatu produk atau jasa yang sesuai. Sebab tidak mungkin bila segmen yang akan ditujukan adalah kelas menengah ke bawah tapi menerapkan harga untuk kelas atas. Dengan melihat hasil wawancara, dapat disimpulkan bahwa setiap jenis usaha dan industri mempunyai strategi penetepan harga yang berbeda-beda. Namun penetapan harga ini 62
mempunyai peran untuk menentukan pihak-pihak mana yang akan membeli suatu produk atau jasa. Seperti yang dilakukan oleh Perusahaan Pasangan Usaha:
Tabel 3.4 Daftar strategi harga No
Nama Perusahaan
Strategi Penetapan
Penunjang Strategi Penetapan Harga
Harga 1
PT. Al Ikhsan Kriya Nusantara
Value Based
2
CV. Cahaya Abadi
Cost Plus
3
PT. Daya Mitra Sejahtera
Cost Plus
4
PT. Elco (Endies Company)
Cost Plus
5
PT. Galaxy Travel
Competitive
6
CV. Putri Segar
Value Based
7
CV. 2Niq
Cost Plus
Wholesale pricing, payment period, Allowances, Trade discounts. Wholesale pricing, payment period, trade discounts Payment period, credit terms. Wholesale pricing, payment period, trade discounts Price different among geographic areas, trade discounts, seasonal allowances. Wholasale pricing, payment period, price flexibility, Wholasale pricing, payment period, allowances, price flexibility,
Perusahaan yang mempunyai strategi sebagai penyuplai untuk perusahaan-perusahaan besar umunya mereka menggunakan strategi penerapan harga cost plus yang didampingi dengan kebijakan berupa wholesale pricing, payment period, dengan strategi begini diharapkan konsumen tersebut membeli produknya dalam skala besar, sehingga meskipun dengan keuntungan yang sedikit namun jika didukung dengan pembelian dalam jumlah banyak maka akan mendapatkan keuntungan yang banyak pula. Berbeda dengan perusahaan yang melayani langsung konsumen akhir, umumnya mempunyai strategi penerapan harga yang bebeda. Apakah itu dengan dengan strategi pemberian potongan harga, bundling product, harga yang berbeda pada geografik tertentu, memberikan psychological pricing, dan hal lainnya. Penetapan harga merupakan hal yang penting dalam memasarkan suatu produk atau jasa, akan tetapi mempunyai peraturan yang paling mendasar, yakni apabila prakiraan harga terbaik yang akan ditetapkan tidak cukup untuk menutupi keseluruhan fixed cost dari suatu produk atau jasa maka sebaiknya produk tersebut jangan diluncurkan. Penetapan suatu harga juga dapat memberikan gambaran kepada konsumen mengenai produk atau jasa itu sendiri. 63
Persepsi konsumen suatu produk atau jasa yang berharga murah pasti berbeda terhadap produk atau jasa yang berharga mahal dan persepsi itu bisa berdasarkan nilai yang diperoleh, kepuasan emosinal dan fungsional, prestise, dan hal lainnya. PT. Galaxy Travel, mempunyai permasalahan pada penerapan strategi harga. Orang yang menggunakan jasa travel Jakarta selalu memenuhi kapasitas. Namun yang jadi masalah adalah pada saat mobil travel kembali ke Kuningan, kapasitasnya tidak termaksimalkan, hal ini dikarenakan harganya kalah bersaing dengan bus antar kota. Seharusnya strategi yang diterapkan adalah dengan menggunakan bundling product, misalnya dengan membeli tiket pergi diberi potongan harga 50% untuk tiket pulang.
4. Public Relation Umumnya perusahaan-perusahaan berskala Usaha Kecil Menengah menggunakan hubungan masyarakat sebagai cara untuk mendapatkan konsumen. Untuk melakukan hubungan tersebut hendaknya memperhatikan kelompok-kelompok masyarakat yang dapat mempengaruhi buying decisions konsumen. Dari hasil wawancara yang dilakukan terlihat bahwa beberapa Perusahaan Pasangan Usaha melakukan kegiatan untuk menarik minat masyarakat dengan berbagai cara. Contoh dilakukan pada CV. Putri Segar sebagai supplier sayuran segar, perusahaan ini dapat membuat hubungan atau kontrak kerja sama dengan perusahaan hypermarket Carrefour yang dikategorikan sebagai initiator. Maksudnya adalah konsumen sebelum membeli akan mencari tahu informasi mengenai sayuran yang mempunyai kualitas yang bagus, dalam hal ini konsumen percaya bahwa Carrefour sebagai pemasok besar dalam industri pengadaan kebutuhan primer, selalu menyediakan produknya yang berkualitas. Dengan kesempatan inilah CV. Putri Segar melihat peluang dengan membuka hubungan kerjasama dengan Carrefour. Contoh yang lain adalah dengan CV. 2Niq, perusahaan ini bergerak dalam industri pakaian yang mengkhususkan pada baju kaus muslim untuk wanita. Perusahaan ini percaya kepada toko baju Shaffira merupakan sebagai pemegang peranan penting dalam industri ini 64
mengenai masalah trend oleh karena itu CV. 2Niq membina hubungan (kontrak kerja sama sebagai supplier) dengan toko baju Saffira yang dikategorikan sebagai influencers konsumen. Dimana toko baju Shaffira dianggap dapat menyampaikan informasi kepada konsumen mengenai trend saat ini yang dapat mempengaruhi konsumen memutuskan untuk membeli produknya. Contoh mengenai hubungan yang dibina secara benar adalah, umumnya pada saat membuat suatu perusahaan dan yang pertama kali membantu adalah orang-orang atau pihak-pihak yang dekat dengan perusahaan tersebut, dalam hal ini CV. Cahaya Abadi memperoleh konsumen pertamanya PT. Primarindo yang merupakan tempat dimana pendiri CV. Cahaya Abadi ini pernah bekerja. PT. Mitra Adi Sejahtera, mendapatkan kontrak pertama kalinya dengan PLN dikarenakan hubungan erat pendiri PT. Mitra Adi Sejahtera dengan PLN. CV 2Niq, menjadi supplier toko baju Saffira dikarenakan pendiri CV. 2Niq pernah bekerja dengan toko baju Saffira. Dengan beberapa contoh diatas maka dapat dikatakan bahwa membina hubungan dan melakukan hubungan dengan masyarakat dapat membawa suatu perusahaan mendapatkan target pasar. Selain itu perusahaan juga sebaiknya harus memelihara hubungan yang telah didapatnya, karena pada umumnya yang menjadi konsumen pertama, merekomendasikan kepada orang lain, meminjamkan modal dari suatu perusahaan kelas Usaha Kecil Menengah ini adalah orang-orang yang dekat dengan Usaha Kecil Menengah ini.
5. Distribution Channels Mengefektifkan saluran distribusi juga dapat membantu memasarkan produk atau jasa yang dihasilkan oleh suatu perusahaan, karena distribusi merupakan alat penting dalam menyampaikan suatu produk atau jasa kepada konsumen. Bagian distribusi juga merupakan bagian yang penting dalam penentuan harga, sebab di bagian ini bisa mempengaruhi biaya produksi dari suatu produk atau jasa yang ditawarkan oleh perusahaan. Sehingga mempertimbangkan secara efektif dan efisien jalur distribusi dari suatu produk atau jasa yang diproduksi oleh suatu perusahaan sangat diperlukan.
65
Dengan memperhatikan strategi distribusi yang telah dibahas dalam Bab II, terdapat banyak cara, diantaranya ada yang mempunyai jalur yang panjang dan jalur yang pendek. Bagi industri produk umumnya menggunakan: -
Produsen Æ konsumen Saluran distribusi yang paling pendek, sederhana untuk produk konsumen yang tidak melibatkan perantara. Usaha Kecil Menengah dapat menjual produknya langsung kepada konsumen. Contohnya adalah PT. Elco, sebagai penyamak kulit, perusahaan ini langsung memasok kulit ke pengrajin kulit di Bali sebagai bahan baku untuk pembuatan jaket kulit, sarung tangan, pengrajin tas, pengrajin kerajinan kulit, dll.
-
Produsen Æ pengecer Æ Konsumen Pengecer besar langsung membeli dari perusahaan manufaktur atau produsen pertanian untuk dijual lagi ke konsumen akhir. Contohnya adalah PD. Putri Segar yang memasok sayuran segar setiap harinya ke Carrefour sebagai pengecer besar.
-
Produsen Æ grosir Æ pengecer Æ konsumen Merupakan saluran “tradisional” untuk barang konsumen. Saluran ini dipilih pleh pengecer dan perusahaan manufaktur kecil karena merupakan pilihan yang layak secara ekonomis. Cara ini banyak diterapkan oleh pedagang retail.
-
Produsen Æ agen Æ pengecer Æ konsumen Produsen lebih memilih menggunakan jasa agen daripada grosir untuk menjangkau pasar eceran, terutama pengecer berskala besar. Contohnya CV. 2Niq, sebagai produsen kaus muslim untuk kaum wanita, memasok produknya ke setiap agen. Dimana agen-agennya ini sudah mempunyai pelanggan yang memesan produk CV. 2Niq.
-
Produsen Æ agen Æ grosir Æ pengecer Æ konsumen Untuk mencapai pengecer terkecil produsen seringkali memanfaatkan jasa perantara agen yang menjual kepada grosir, untuk selanjutnya grosir menjual produk kepada toko-toko kecil.
Sedangkan untuk industri jasa yang tidak berwujud nyata memerlukan persyaratan distribusi khusus. Umumnya mereka menggunakan saluran distribusi seperti: 66
Produsen Æ konsumen
Distribusi seperti ini umumnya untuk kegiatan bisnis yang memerlukan hubungan pribadi secara langsung antara produsen dengan konsumen. Contohnya PT. Mitra Adi Sejahtera, sebagai perusahaan jasa perbaikan trafo dan juga jasa rental mobil, sistem pendistribusiannya kepada konsumen dilakukan langsung tanpa perantara apapun. -
Produsen Æ agen Æ konsumen Distribusi seperti umumnya untuk kegiatan bisnis di bidang jasa yang memerlukan bantuan phak ketiga ntuk menjangkau konsumen. Contohnya PT. Galaxy Travel, perusahaan ini menggunakan agen di sekitar wilayah Jabotabek untuk menjangkau konsumen.
Dalam pelaksanaannya, untuk menentukan saluran distribusi yang tepat bagi Usaha Kecil Menengah harus mempertimbangkan beberapa hal yakni, pertimbangan pasar, pertimbangan produk, dan pertimbangan perusahaan.
6. Entrepreneurial Sales Management Untuk Usaha Kecil Menengah pada umumnya tidak memerlukan tenaga penjualan yang banyak, mereka hanya memerlukan tenaga penjualan sesuai dengan kapasitas produksi mereka dan bagi Usaha Kecil Menengah diperlukan kefokusan terhadap suatu bidang penjualan, oleh karena itu terdapat beberapa struktur dalam pengadaan tenaga penjualan apakah itu : -
Berdasarkan daerah/wilayah/area (wilayah geografis), seperti yang dilakukan oleh CV. 2Niq perusahaan ini menggunakan sistim keagenan yang tersebar di berbagai kota di Indonesia.
-
Berdasarkan produk yang ada (Misalkan terdapat dua produk yakni produk A dan B maka tenaga penjualan dibagi menjadi dua. Tim A menjual produk A dan Tim B menjual Produk B).
-
Berdasarkan konsumen atau berdasarkan industri (Misalkan, CV. Putri Segar mempunyai beberapa orang pemasaran, yang satu orang mengurusi penjualan pada Carrefour, yang satu orang lagi mengurusi penjualan ke restoran, dan yang lainnya mengurusi penjualan pada pasar tradisional).
67
-
Berdasarkan struktur campuran, maksudnya adalah apabila sebuah perusahaan sudah besar maka dibutuhkan struktur tenaga penjualan yang lebih kompleks, misalnya berdasarkan area dan jenis produk, berdasarkan produk dan konsumen, atau berdasarkan area dan konsumen. (Misalkan, PT. Endies, tenaga penjualannya dibagi berdasarkan area dan jenis produk, tenaga penjualan di Bali yang mengurusi produk kulit untuk jaket dan kulit untuk sarung tangan., dan tenaga penjualan di Yogyakarta yang mengurusi produk kulit untuk jaket, tas, dan sarung tangan).
Pemberian upah kepada pegawai dalam skala Usaha Kecil Menengah terdapat berbagai cara dengan melihat dari berbagai jenis industri dimana pemberian upah ini merupakan selain sebagai hak dan kewajiban akan tetapi juga berupa motivasi agar pegawai menjadi lebih giat dalam bekerja. Antara lain adalah dengan menggunakan: -
Sistem persentase dari hasil penjualan, seperti yang dilakukan oleh CV. 2Niq.
-
Sistem per unit, dibayar berdasarkan dari pesanan setiap unitnya, seperti yang dilakukan oleh PT. Galaxy Travel
-
Sistem per jam, dibayar setiap jam,
-
Sistem gaji tetap; namun ada komisi jika memenuhi target, seperti yang dilakukan oleh PT. Endies.
7. Promotion Perusahaan harus mendisain bauran promosi, yaitu kombinasi antara personal selling, periklanan, promosi penjualan, publisitas dan hubungan masyarakat yang akan menjadikan program promosi paling efektif bagi perusahaan dengan memperhatikan sifat pasar dan sifat produk. Beberapa cara strategi promosi yang dapat dilakukan oleh Usaha Kecil Menengah adalah dengan: -
Memberikan secara gratis sejumlah produk atau jasa,
-
Memberikan pelayanan untuk gratis mencoba suatu produk atau jasa,
-
Mem-bundling produk atau jasa dengan produk atau jasa lainnya,
-
Membuat event marketing (membuat acara-acara, seperti acara konser musik),
-
Membuat consumer event (membuat acara seperti acara diskon 50% jika belanja diatas jam sepuluh malam),
68
-
Melakukan direct marketing (menelepon konsumen, mengirimkan katalog, mengirim surat, dan kegiatan lain yang berhubungan langsung dengan konsumen),
-
Mengikuti seminar penjualan dan pameran-pameran exhibition,
-
Memasukan profil perusahaan ke dalam internet,
-
Membuat pamflet-pamflet,
-
Membuat kegiatan periklanan di media cetak maupun di media elektronik (Televisi, Koran-koran, surat, majalah, radio, dan lain-lain),
-
Melakukan kegiatan promosi outdoor (baligo, spanduk, membuat patung, dan lainnya).
8. Entrepreneurial Advertising Decisions Dalam hasil wawancara, umumnya para Perusahaan Pasangan Usaha ini tidak mempunyai kegiatan advertising yang terstruktur dan meskipun terdapat kegiatan advertising, mereka hanya menggunakan affordable method. Usaha Kecil Menengah seharusnya mempunyai pengetahuan mengenai hubungan antara advertising dengan penjualan sehingga mereka dapat mengukur tingkat keefektifitasan dari sebuah kegiatan advertising. Namun kegiatan advertising itu disesuaikan dengan segmentation, targeting, dan positioning seperti berikut ini: -
Konsumen akhir, maka akan menggunakan alat promosi seperti, kupon, sample, cashback, cash refund, membuat acara permainan, membuat kontes-kontes, mengadakan consumer event, memberikan point yang dapat ditukar dengan hadiah, dan lain-lain.
-
Retailers/wholesalers, maka akan menggunakan alat promosi seperti, gratis sample, potongan harga, garansi buy-back, memberikan alat display, memberikan bonus jika melebihi target, dan lain-lain. (Seperti yang dilakukan CV. Cahaya Abadi dengan memberikan sample di setiap tempat pengrajin sepatu dan pabrik-pabrik sepatu)
-
Industri-industri besar, maka akan menggunakan alat promosi seperti, mengikuti seminar, mengikuti eksibisi pameran, dan lain-lain. (Seperti yang dilakukan PT. Al Ikhsan, perusahaan ini menggunakan seminar, trade show, dan Exhibition sebagai media promosi).
69
9. Marketing and Raising Capital Salah satu fungsi penting dari kegiatan pemasaran adalah untuk menarik keuntungan dan juga menarik minat konsumen terhadap suatu produk atau jasa yang dihasilkan oleh suatu perusahaan, selain itu dengan kegiatan pemasaran ini juga dapat memberikan pengetahuan tentang suatu produk atau jasa, atau pengetahuan mengenai perusahaannya. Namun pada kenyataannya banyak Usaha Kecil Menengah mengalami permasalahan dalam melakukan kegiatan pemasaran karena kurangnya modal yang kemudian para wirausahawan mencari akses untuk mendapatkan modal yang lebih besar, sehingga diperlukan cara untuk mencari bantuan untuk menambah modal. Contohnya adalah dengan menggalang dana pada Angel Investors, Venture Capital, Institutional Investors, dan Corporate Strategic Investors.
10. Building Brand and Building the Companies Membangun sebuah brand itu sebenarnya harus dilakukan, sebab beberapa Perusahaan Pasangan Usaha tidak begiu memperdulikan apa yang dinamakan dengan brand. Padahal brand merupakan sebuah identitas yang berisikan nilai fungsional dan nilai emosional dari suatu produk atau jasa yang ditawarkan. Pembinaan mengenai hal ini diperlukan, contohnya seperti yang dilakukan oleh CV. 2Niq, perusahaan ini sebelumnya tidak memiliki brand, perusahaan ini hanya terus memproduksi, namun dikala permintaan terhadap produk mulai banyak, barulah perusahaan ini membuat sebuah brand. Contoh yang lain adalah seperti yang dilakukan oleh PT. Al Ikhsan, perusahaan ini dalam memproduksi produknya selalu memperhatikan kualitasnya, sehingga menciptakan sebuah brand yang berkualitas di mata konsumen. Kepedulian dan citra positif terhadap suatu brand akan mempengaruhi konsumen untuk menggunakan brand tersebut, sehingga pada akhirnya akan tercipta suatu bentuk loyalitas. Pengalaman seorang konsumen yang loyal akan ditularkannya kepada orang lain hal ini tentunya akan membantu dalam kegiatan pemasaran sebuah perusahaan. Perusahaan harus dapat menciptakan brand awareness dan brand image yang positif, karena akan mempengaruhi kelangsungan hidup brand dan perusahaan tersebut. Brand awareness dan brand image yang positif dapat diciptakan dengan membentuk brand identity yang kuat dan dilandasi oleh brand-customer relationship.
70
3.2. Program Bantuan Pemasaran Untuk lebih memaksimalkan kegiatan pemasaran terhadap suatu produk atau jasa yang dihasilkan oleh suatu perusahaan khususnya untuk perusahaan berskala Usaha Kecil Menengah, maka diperlukan campur tangan pihak luar selain dengan memberikan pengetahuan terhadap Usaha Kecil Menengah tersebut. Bentuk campur tangan program bantuan pemasaran hanya sebatas untuk membantu memasarkan dan mengenalkan perusahaan tersebut ke lingkungan masyarakat, bukan campur tangan dalam membenahi manajemen suatu perusahaan. PT. Sarana Jabar Ventura sebagai perusahaan yang mendampingi beberapa perusahaan berskala Usaha Kecil Menengah dapat memberikan program
bantuan
pemasaran dengan menggunakan berbagai cara apakah itu dengan
membuat program pelatihan, pembuatan website, atau bekerja sama dengan institusi-institusi lain yang dapat membantu Usaha Kecil Menengah, khususnya untuk memasarkan produk atau jasa.
71
72