BAB III SISTEM TRACKING ARMADA
Pada Bab ini akan dibahas mengenai penjelasan tentang konsep sistem tracking armada, baik itu klasifikasi tracking maupun perbandingan sistem tracking armadanya.
3.1
KLASIFIKASI SISTEM TRACKING Klasifikasi sistem tracking dijelaskan sebagai berikut: 3.1.1
Berdasarkan Penggunaan Alat Berdasarkan media yang digunakan untuk melakukan tracking
(pelacakan), sistem tracking dapat dibedakan menjadi : 1. Sistem Tracking Manual Sistem tracking berlangsung secara manual. Pelacakan hanya berdasarkan informasi tertulis pada buku petunjuk atau berupa laporanlaporan dan melalui informasi telepon dari layanan yang menyediakan informasi lokasi 2. Sistem Tracking Jaringan Sistem tracking berdasarkan posisi objek dalam jaringan. Pelacakan objek di dalam jaringan komunikasi melalui posisi cell mobile device. 3. Sistem Tracking Dengan Alat Khusus Sistem tracking berlangsung dengan menggunakan perantara alat bantu pelacakan khusus seperti GPS (Global Positioning System).
3.1.2
Berdasarkan Waktu Lacak Sistem tracking berdasarkan waktu lacak terdapat 2 macam, yaitu :
1. On-Line/Real Time Tracking dilakukan secara real time atau secara langsung sesuai dengan waktu tracking saat itu.
20
2. Off-Line/Reply Tracking dilakukan secara Off-Line yaitu data posisi lokasi hasil penelusuran disimpan sementara dalam unit alat untuk kemudian dapat di download kembali.
3.2
TEKNIK PELACAKAN OBJEK DALAM SUATU JARINGAN CELL Pada teknologi LBS berbasis jaringan celuler, penentuan posisi sebuah peralatan komunikasi bergerak (mobile device) ditentukan berdasarkan posisi relatif peralatan tersebut terhadap lokasi BTS (Base Transceiver Station). Posisi geografis dari sebuah mobile device dapat ditentukan melalui teknik sebagai berikut : 1. Cell of Origin (COO) Ini merupakan cara yang paling mudah untuk memulai sebuah Location Based Service karena semua mobile device, dalam hal ini adalah handset, sudah mendukung teknologi ini. Penentuan posisi didasarkan pada daerah geografis yang tercakup oleh sebuah cell berhubungan dengan daerah cakupan dari sinyal radio. Ketika sebuah handphone terhubung secara aktif dengan sebuah base station, berarti handphone tersebut diasumsikan berada dalam cell dari base station tersebut. Keakuratan data tergantung dari area cell-nya. Meskipun keakuratannya tidak tinggi dan tidak dapat digunakan untuk keperluan yang darurat, tetapi pemakaiannya cukup populer dikalangan operator seluler karena tidak memerlukan modifikasi lagi pada handset ataupun pada jaringan. Karenanya, teknik ini terhitung murah untuk diimplementasikan. 2. Time of Arrival (TOA) Perbedaan TOA pada sinyal mobile device ke lebih dari satu base station digunakan untuk menghitung lokasi dari mobile device. Analisis keuntungannya tidak sebanding jika dibandingkan dengan
21
pemakaian teknologinya, karena biaya implementasi yang mahal dibandingkan perbaikan performanya. Cara ini menjadi mahal karena dibutuhkan banyak Location Measurement Units (LMUs). Keakuratan TOA tentu saja lebih baik daripada COO tetapi sekali lagi tergantung pada visibilitas (jarak pandang) dari terminal transmisi LMUs. 3. Angle of Arrival (AOA) AOA merupakan sistem yang menghitung angle/sudut pandang dari sinyal datang pada dua base station dari handset, dengan menggunakan triangulasi untuk mencari lokasi. Kinerja AOA kurang baik pada daerah pemukiman, karena bangunan-bangunan dapat mengganggu kualitas sinyal. 4. Enhanced-Observed Time Difference (E-OTD) Dalam jaringan GSM yang sering digunakan adalah Enhanced-OTD (E-OTD). E-OTD adalah metode pencarian posisi yang berdasarkan pada waktu. Untuk menentukan posisi relatif, sebuah handphone harus aktif terhadap tiga base station dan perlu ditentukan terlebih dahulu jarak handphone terhadap masing-masing base station berdasarkan waktu yang ditempuh oleh sebuah sinyal dari handphone ke masingmasing base station. Selanjutnya, dengan menggunakan rumus matematika untuk triangulasi, maka dapat ditentukan posisi dari handphone yang sedang aktif tersebut. Cara ini merupakan teknik yang paling akurat tetapi persoalannya terletak pada penempatan base station. Teknik ini menjadi masalah karena dapat terjadi penurunan kualitas sinyal di tempat yang banyak bangunannya. Faktanya setiap halangan geografis yang mempengaruhi sinyal akan menyebabkan berkurangnya keakuratan. 5. Assisted GPS (Global Positioning Services) Teknik ini sering disebut sebagai metode advanced positioning, yang merupakan penggabungan dari teknologi mobile dan GPS. A-GPS juga merupakan metode yang berbasis pada waktu. Pada metode ini, akan dilakukan pengukuran waktu tiba dari sebuah sinyal yang dikirim dari
22
tiga buah satelit GPS. Hal ini berarti handset harus memiliki fasilitas untuk mengakses GPS. A-GPS juga menghasilkan akurasi secara vertikal dan estimasi jarak yang baik. Akurasinya pun sampai kurang dari 10m. Tetapi mahal bagi end user jika mereka harus berinvestasi pada peralatan handset GPS. Selain itu, handset GPS membutuhkan setidaknya
terlihat
oleh
tiga
atau
lebih
satelit,
karenanya
pengimplementasiannya sangat sulit di area bangunan atau indoor, dimana orang menghabiskan sebagian besar waktunya. AGPS dapat membantu memperkaya layanan bagi end user seperti self navigation (posisi lokasi user) dan layanan darurat sehubungan dengan keakuratannya.
3.3
PERBANDINGAN SISTEM TRACKING ARMADA MELALUI SMS GATEWAY DAN MELALUI GPS Berikut ini juga dijelaskan perbandingan dari Sistem Tracking Armada Melalui SMS Gateway dan Sistem Tracking Armada Melalui GPS untuk dianalisa lebih lanjut kelebihan dan kekurangannya.
23
Tracking Armada Melalui SMS Gateway
Tracking Armada Melalui GPS
Definisi
Merupakan sebuah sistem yang memanfaatkan teknologi GSM selular untuk melacak armada. Pada sistem ini informasi yang diambil berasal dari provider yang memberikan layanan untuk mengambil nilai dari Home Location Register yang berisi informasi region dimana ponsel yang digunakan saat itu berada.
Merupakan sebuah sistem yang memanfaatkan teknologi GPS untuk melacak armada. Pada sistem ini informasi yang diambil berasal dari gelombang yang dikirim oleh sinyal transmitter GPS ke satelit GPS untuk selanjutnya informasi tersebut diolah lebih lanjut.
Cara Kerja
Pada sistem ini, data informasi Visitor Location Register (VLR) yang salah satunya berisi data area cellphone yang disimpan dalam database utama cellphone Home Location Register (HLR) dari Base Transceiver Station (BTS) diambil oleh provider sebagai informasi lokasi armada. Data inilah yang nantinya diolah oleh sistem.
Pada sistem ini, data diambil dari sinyal satelit GPS yang diterima oleh GPS receiver. Komunikasi antara sebuah unit GPS dan sebuah PC ataupun unit lain perlu distandarisasi salah satunya adalah NMEA. Standard 0183 NMEA (National Marine Electronics Association) mengcover peralatan kelautan termasuk GPS, dan meskipun tidak memiliki semua fitur dari protocol, ia dapat bekerja pada semua GPS.
Informasi yang didapat
Wilayah region berdasarkan Posisi longitude dan latidude, posisi cell BTS yang terdekat kecepatan, jarak dengan mobile device.
Pengembangan
Untuk jangka panjang, teknologi ini masih dapat dikembangkan menjadi lebih baik, murah dan masih tergolong dalam teknologi baru. Untuk ukuran aplikasi standar dirasa sudah cukup memenuhi kebutuhan dari perusahaan logistik. Sedangkan kelemahannya, informasi yang diberikan hanya berupa region saja, tidak hanya tracking barang atau armada saja.
Perbandingan
24
Untuk pengembangan lebih lanjut sistem ini sangat baik karena memberikan informasi yang lebih presisi berupa titik koordinat dari peralatan dengan transmitter GPS. Memang untuk kepentingan tertentu seperti armada pembawa uang bank, nilai presisi sangat penting tetapi untuk kebutuhan yang lebih umum kurang diperlukan, sehingga kurang efisien penggunaannya jika tanpa tujuan khusus yang sangat penting seperti untuk pengamanan armada pembawa kotak uang, pengamanan jalur kereta api, dan
lain-lain.
Biaya
Biaya untuk implementasi sistem ini relatif lebih murah untuk investasi, karena menggunakan teknologi sederhana seperti peralatan Handphone, dan maintenance cukup mudah.
Biaya untuk aplikasi Sistem Tracking Armada Melalui GPS jauh lebih mahal karena selain peralatan yang belum umum berada di pasaran juga karena harga peralatannya masih mahal, serta maintenance alat perlu dipertimbangkan juga biayanya.
Tabel 3 Perbandingan Sistem Tracking Armada Melalui SMS Gateway dan Sistem Tracking Melalui GPS
Gambar 3.1 Sistem kerja Tracking Armada Melalui SMS Gateway
Gambar 3.2 Sistem kerja Tracking Armada Melalui GPS
25
3.4
GAMBARAN UMUM SISTEM TRACKING ARMADA MELALUI SMS GATEWAY Gambaran umum dari Sistem Tracking Armada Melalui SMS Gateway adalah sebagai berikut :
TRANSAKSI
PELANGGAN
Request Pelanggan Armada diberangkatkan
SMS GATEWAY
MONITORING
INFORMASI ARMADA
ARMADA
BTS
Gambar 4.1 Gambaran Umum Sistem Tracking Armada Melalui SMS Gateway
1. Transaksi Pelanggan melakukan transaksi dengan pihak perusahaan logistik. Sistem secara otomatis memberikan alternatif armada yang tersedia pada perusahaan logistik tersebut dan masih dapat digunakan sesuai kapasitas yang ada. Petugas akan memilih armada sesuai kebutuhan. 2. Monitoring Mobile phone (handphone) diletakkan pada armada. Pada saat tertentu perusahaan logistik dapat melakukan request posisi armada ke
26
Request Pos Barang
provider seluler yang memberikan layanan informasi pelacakan berdasarkan posisi cell-nya. Handphone diletakkan pada armada yang diberangkatkan sehingga dapat diketahui posisinya secara real time meskipun hanya sebatas posisi regionnya saja. Sedangkan untuk status update (terbaru) mengenai penerimaan barang pelanggan, pengemudi armada
melakukan
pengiriman
sms
secara
manual
yang
menginformasikan bahwa barang sudah diterima oleh pihak penerima barang . 3. SMS Gateway SMS Gateway berfungsi untuk menerima dan mengirimkan SMS dengan menggunakan terminal mobile (handphone) pada sebuah server. Semua SMS incoming dan outgoing yang dilakukan oleh management perusahaan logistik (pemilik atau armada) dan pelanggan akan melalui SMS Gateway ini. 4. Informasi Armada Jika pada suatu waktu pelanggan ingin mengetahui posisi barangnya, dapat mengirimkan SMS sesuai dengan format khusus dan sistem secara otomatis akan memberikan notifikasi pada pelanggan.
3.5
CONTENT SERVICE “I-TRACE” INDOSAT Content service I-TRACE dari provider INDOSAT ini digunakan dalam pembuatan system tracking sehubungan dengan pelayanan yang diberikan untuk dapat mengetahui lokasi armada logistic. Untuk dapat menggunakan content service ini langkah-langkah yang harus dilakukan adalah : 1. Melakukan pendaftaran untuk masing-masing no HP armada. No Handphone yang digunakan untuk server (MSISDN A#) melakukan pendaftaran layanan LBS untuk masing-masing no HP armada (MSISDN B#), dengan cara mengetik syntax : DAFTAR <MSISDN B#>
27
kirim ke 9111. Hal yang sama juga dilakukan untuk mendaftarkan no HP armada yang lainnya. 2. Notifikasi dan Konfirmasi MSISDN A# akan menerima notifikasi : Terima kasih. Konfirmasi persetujuan akan dikirimkan ke <MSISDN B#> MSISDN B# menerima SMS Konfirmasi : Nomor <MSISDN A#> meminta anda agar menjadi teman untuk layanan LBS. Ketik Y bila setuju, ketik N bila tidak 3. Persetujuan MSISDN B# mengirimkan respon SMS Y MSISDN A# akan menerima SMS balasan : <MSISDN B#> berhasil terdaftar, <MSISDN B#> sedang berada di Jl. Medan Merdeka Barat 17 Jakarta (+/- 20 km). Utk melihat peta lokasi, balas SMS ini dgn PETA 4. LACAK Selanjutnya apabila no HP server akan mengetahui lokasi armada LACAK <MSISDN B#> Maka sistem akan memberikan SMS balasan berupa informasi posisi berdasarkan region BTS yang terdekat dengan nomor tersebut.
28