BAB III PROSES PENGECATAN
BAB III PROSES PENGECATAN
3.1
JENIS PRODUK Adapun jenis produk yang akan dicat yaitu pada bagian depan
motor YAMAHA JUPITER MX (front fender), dan untuk proses pengecatan dilakukan hanya pada permukaan yang halus (bukan etching).
Gbr. 3.1 Front Fender “Jupiter MX”
4130411-080
32
BAB III PROSES PENGECATAN
3.2
KAPASITAS PRODUKSI
4130411-080
33
BAB III PROSES PENGECATAN
Sebelum dilakukan proses pengecatan, prinsip pencampuran cat (cat dengan thinner) sangat memegang peranan penting, baik atau buruknya hasil pengecatan. Prinsip dasarnya adalah : A. Selalu siap dengan informasi warna (color chart) yang terbaru. B. Pencampuran, selalu diawali dengan pengadukan secara manual sebelum pengadukan dengan mesin. C. Selama pencampuran, dengan diaduk secara manual (pada saat dituangkannya thinner) supaya tidak terjadi penggumpalan. D. Pengadukan dengan mesin dilakukan minimal 15 menit (bila dilakukan pada siang hari) dan 10 menit (bila dilakukan pada sore hari). E. Pengadukan memakai system volumetric. Perbandingannya antara cat dengan thinner dan hardener 10 : 6 : 1 (contoh, 10cc cat dicampur dengan 6cc thinner dan 1cc hardener). F. Untuk melihat apakah pencampuran telah sempurna, dicat dengan papan skala (scale pan). G. Tempat dilakukannya pengadukan harus pada ruang tertutup dan steril dari debu, dimana cenderung tidak terjadi perubahan suhu (konstan) karena akan berpengaruh pada hasil adukan.
Proses pengecatan dapat dibagi kedalam beberapa urutan kerja (tingkatan), yaitu :
4130411-080
34
BAB III PROSES PENGECATAN
3.3
PERSIAPAN PERMUKAAN Persiapan permukaan sangat penting dalam pengecatan body
motor. Pada prinsipnya persiapan ini mempunyai tujuan supaya permukaan body bebas dari karat, minyak (grease), zat-zat kimia serta kotoran-kotoran yang menempel pada permukaan body (karena proses yang dilakukan sebelumnya, missal pada proses perakitan body/cabin). Persiapan yang dilakukan, adalah sebagai berikut : 3.3.1 Water Rinse Dilakukan dengan air bersih dengan standar ph 7-7,5 untuk melarutkan / menghilangkan kimia alkali / fine cleaner yang melekat pada part akibat proses injection. Proses ini dilakukan dengan sekali celup (memakai bak pencucian). 3.3.2 Pre Masking Dilakukan dengan nichiban tape dan kertas minayak. Hal ini dilakukan untuk membatasi agar area part tertentu agar tidak terkena cat (spray). 3.3.3 Wipping Hal ini dilakukan untuk membersihkan area part yang mengandung minyak dengan menggunakan canebo agar permukaan part merata secara keseluruhan.
4130411-080
35
BAB III PROSES PENGECATAN
3.3.4 Air Blow 1 Menggunakan air blow bertekanan 10-15 psi dilakukan dengan cara menyemprotkan angin pada permukaan part agar terbebas dari debu dan kotoran. 3.3.5 Air Blow 2 Air blow 2 digunakan setelah air blow 1 dan part dalam kondisi sudah terpasang pada hanger, proses ini dilakukan agar terbebas dari debu dan kotoran yang masih melekat pada part dan hanger.
3.4
PROSES CAT DASAR
3.4.1 Under Coat Pada proses ini yaitu pengecatan pada permukaan dasar, dengan menggunakan alat spray gun, paint pump, dan test cup RK-2. Dalam proses ini juga perlu diperhatikan cara pencampuran cat (komposisi). Pencampuran cat dengan menggunakan metode perbandingan (weight balance) yaitu 10 : 6 : 1 (10 lt cat, 6 lt thinner dan 1 lt hardener) dengan viscocity 12” – 13”. Agar mempercepat pengeringan (semi), pada proses under coat ini memerlukan interval 7-8 menit untuk proses selanjutnya.
4130411-080
36
BAB III PROSES PENGECATAN
3.5
PROSES PENGECATAN TERAKHIR
3.5.1 Top Coat Pada proses ini yaitu pengecatan pada lapisan kedua pada part, pada proses ini dilakukan sama halnya dengan under coat, baik proses, maupun perbandingan catnya yaitu 10 : 6 : 1, tetapi pada proses ini sedikit berbeda, yaitu menggunakan cat bening (clear) dengan viscocity 11” – 12”. Agar mempercepat pengeringan (finish), pada proses top coat ini memerlukan interval 15 – 17 menit dan kemudian ke proses selanjutnya yaitu baking oven dengan temperature 70 – 80 °C dengan interval waktu 30 menit. 3.5.2 Inspection Sesudah proses pengecatan selesai, dilakukan penelitian kembali oleh operator untuk melihat ada tidaknya defect. 3.5.3 Repair dan Finishing Proses
pemolesan
(polishing)
permukaan
cat
dengan
menggunakan compound solar dan minute wax, bila pada body terdapat cacat, dilakukan perbaikan.
4130411-080
37
BAB III PROSES PENGECATAN
3.6
FLOW CHART PROSES PENGECATAN
PART RECEIVING FROM INJECTION
INCOMING INSPECTION
NO
YES PAINTING PROCESS
SURFACE PREPARATION
PRE MASKING
UNDER COAT PROCESS
TOP COAT PROCESS
BAKING OVEN
NO INSPECTION
REPAIR
YES NEXT PROCESS
4130411-080
38