BAB III PERAN ULAMA DALAM MENDIDIK AKHLAK REMAJA A. Gambaran Umum Desa Karanganom Desa karanganom adalah suatu desa yang dipimpin oleh seorang kepala desa. Didalam menjalankan tugas pemerintahannya kepala desa dibantu oleh staffnya atau perangkat desa. 1. Letak Geografis Letak geografis disini adalah daerah atau tempat dimana Desa Karanganom
Kecamatan
Kandeman
Kabupaten
Batang
berada
dan
melaksanakan fungsinya sebagai tempat untuk berinteraksi antar masyarakat yang menimbulkan suatu kebudayaan atau adat kebiasaan. Desa Karanganom salah satu desa di Kecamatan Kandeman yang terletak di daerah Kabupaten Batang bagian selatan. Desa ini mempunyai luas daerah 144,020 ha, yang terdiri dari 6 dukuh, 3 RW dan 11 RT. 1 Adapun batas-batas desa adalah sebagai berikut: Sebelah utara berbatasan dengan Desa Tragung. Sebelah barat berbatasan dengan Desa Lawangaji. Sebelah timur berbatasan dengan Desa Patran. Sebelah selatan berbatasan dengan Desa Botolambat. 1
Data Monografi Desa Karanganom tahun 2015, diambil tanggal 14 Agustus 2015
41
42
2. Keadaan Penduduk (Monografi) Berdasarkan data monografi desa Karanganom keadaan penduduk pada bulan juli tahun 2015 sampai dapat dikomposisikan sebagai berikut: Jumlah rumah tangga atau KK didesa Karanganom yaitu sebanyak 478 KK dan jumlah keseluruhan penduduk Desa Karanganom sampai bulan Juli 2015 yaitu sebanyak 1.728 jiwa, dapat dilihat pada tabel berikut: 2 Tabel 1 Jumlah Penduduk Berdasarkan Kelompok Umur
2
Kelompok Umur
Jumlah
00-04 tahun
309 orang
05-09 tahun
235 orang
10-14 tahun
133 orang
15-19 tahun
225 orang
20-25 tahun
127 orang
26-29 tahun
59 orang
30-34 tahun
58 orang
35-39 tahun
66 orang
40-44 tahun
58 orang
Data Monografi Desa Karanganom tahun 2015, diambil tanggal 14 Agustus 2015
43
45-49 tahun
66 orang
50-54 tahun
164 orang
55-59 tahun
48 orang
60-64 tahun
46 orang
65-69 tahun
44 orang
70+ tahun
41 orang
Jumlah
1728 orang
3. Struktur Organisasi Pemerintahan Desa Setiap lembaga mempunyai struktur organisasi dan personalia untuk mengatur berlangsungnya aktifitas lembaga tersebut. Demikian pula desa Karanganom Kecamatan Kandeman Kabupaten Batang dalam melaksanakan tanggung jawabnya, perangkat desa Karanganom kecamatan Kandeman Kabupaten Batang bekerja berdasarkan struktur berikut: 3
3
Data Monografi Desa Karanganom tahun 2015, diambil tanggal 14 Agustus 2015
44
45
4. Sarana dan Prasarana a. Sarana Transportasi Desa Karanganom merupakan yang mudah dijangkau oleh kendaraan umum maupun kendaraan pribadi. Dari arah pasar Sambong Batang dapat dijangkau dengan angkutan umum seperti mobil angkat dan juga bisa menggunakan jasa ojek. b. Sarana Komunikasi Daerah didesa Karanganom samapai saat ini sudah dilewati kabel telefon. Jadi, penduduk diwilayah desa karanganom sudah mempunyai sarana telefon rumah walaupun hanya sebagian orang saja yang memilikinya. Akan tetapi hamper seluruh penduduk mempunyai alat komunikasi yang canggih yaitu HP. c. Sarana Penerangan Hampir seluruh penduduk desa Karanganom telah mempunyai jaringan listrik. Sehingga untuk penerangan di desa karanganom dapat dikatakan cukup baik. d. Sarana Ibadah Didesa Karanganom untuk saat ini mempunyai 8 tampat ibadah yaitu 2 masjid dan 6 mushola.
46
e. Sarana Kesehatan Didesa Karanganom sarana kesehatan untuk
saat ini hanya
terdapat 1 puskesmas saja.4 5. Kondisi Keagamaan Dasar kehidupan sosial dalam lingkungan masyarakat adalah tatanan kehidupan, norma-norma, adat istiadat yang sama ditaati sehingga dapat membentuk suatu kelompok manusia yang memiliki ciri kehidupan yang khas. Jadi kondisi lingkungan sosial masyarakat adalah keadaan interaksi sosial yang terjadi disuatu daerah yang dengan interaksi tersebut masyarakat masyarakat memiliki suatu kehidupan yang khas. Pembangunan sektor agama didesa Karanganom bertujuan membentuk manusia atau masyarakat yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Sedangkan untuk mencapai tujuan tersebut haruslah didukung oleh segenap masyarakat dalam menjalankan progam tersebut. Berikut adalah data tentang kondisi keagamaan masyarakat desa Karanganom yaitu sebagai berikut:5
4 5
Observasi, tanggal 12-14 Agustus 2015 Data Monografi Desa Karanganom tahun 2015, diambil 14 Agustus 2015
47
Tabel 2 Jumlah penduduk berdasarkan pemeluk agama No
Pemeluk agama
Jumlah Jiwa
1
Islam
1.728 orang
2
Kristen Katholik
-
3
Hindu
-
4
Budha
Jumlah
1.728 orang
Dari data jumlah penduduk berdasarkan pemeluk agama di desa Karanganom menunjukan bahwa masyarakat di desa karanganom seluruhnya memeluk agama Islam yaitu sebanyak 1.728 orang. Kondisi keagamaan suatu masyarakat juga tidak terlepas dari peranan ulama diwilayah tersebut. Sebab kemajuan keberadaan suatu agama itu juga tergantung pada tokoh agama yang ada disana. 6. Kondisi Ekonomi Keadaaan ekonomi desa meupakan cermin dari keberhasilan dibidang ekonomi. Keberhasilan yang tampak di desa karanganom saat ini merupakan kelanjutan keberhasilan dari pembangunan ekonomi.
48
Kondisi ekonomi di desa Karanganom yang diarahkan untuk meningkatkan pendapatan masyarakat, taraf hidup kesejahteraan masyarakat dan kesempatan kerja melalui pendayagunaan alam maupun sumber daya manusia. Desa Karanganom merupakan daerah yang agraris sehingga sebagian besar masyarakat bekerja sebagai petani. B. Akhlak Remaja Desa Karanganom Akhlak remaja merupakan serangkaian perilaku atau kebiasaan yang dilakukan oleh remaja yang diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari. Kondisi akhlak remaja didesa karanganom sendiri memang masih membutuhkan bimbingan ulama dalam rangka untuk menyempurnakan akhlak yang baik bagi remaja di desa Karanganganom. Kondisi tersebut mendorong ulama untuk berperan aktif dalam mendidik akhlak remaja. Adapun dari hasil wawancara dapat digambarkan akhlak remaja desa karanganom yaitu sebagai berikut : 1. Remaja melakukan penyimpangan karena kurangnya pengetahuan agama Masa remaja merupakan masa proses pencarian jati diri. Dalam proses tersebut terjadi banyak gejolak dalam dirinya. Pengetahuan agama sudah menjadi sesuatu yang harus disampaikan kepada remaja agar dalam proses pencarian jati diri tersebut remaja tidak terjermus dan melakukan hal-hal yang tercela.
49
Seperti yang diungkapkan mas Agus selaku tokoh pemuda desa Karanganom mengatakan bahwa: “Dulu sebelum pak yai datang ke desa ini,memang kondisi keagamaan masyarakat disini masih kurang, akhlak remaja disini juga masih kurang, dulu remaja disini akrab dengan yang namanya perkelahian atau tawuran. Tetapi setelah pak yai datang kedesa ini beliau mengajarkan berbagai ilmu agama kepada kami remaja, melalui lembaga yang didirikannya seperti TPQ, majlis taklim dan kegiatan-kegiatan agama lainnya sangat membawa manfaat yang baik bagi remaja. Kegiatan seperti masjis taklim dan berzanjian banyak diikuti oleh remaja walaupun belum semua remaja ikut serta dalam kegiatan-kegiatan tersebut. Sehingga sekarang kualitas agama dan akhlak remaja disini perlahan-lahan mulai membaik.”6 Senada yang diungkpan mas Arifin mengatakan, bahwa : “Terkadang remaja disini ada yang masih melakukan perilaku yang tidak baik seperti judi bola kecil-kecilan biasanya kalo sedang nonton bola bareng, ada yang totoan buat rame-ramean dan juga kadang-kadang ada yang naik motornya kebut-kebutan, tetapi tidak semua remaja seperti itu hanya sedikit saja dan remaja yang mempunyai akhlak baik juga banyak”7 Senada dengan yang dikatakan mas Anton menambahkan bahwa : “Perilaku yang nampak kurang baik dari remaja disini itu biasanya pada suka totoan bola, biasanya kalau saya lagi jadwal jaga malam digardu kalau pas ada pertandingan bola di TV, masih ada remaja yang melakukan totoan walaupun cuma kecil-kecilan tetapi itu merupakan tindakan tidak baik, tetapi sekarang sudah jarang semenjak adanya majlis taklim dan kegiatan keagamaan yang dilaksanakan oleh ulama yang ada disini.”8 Dari pernyataan tersebut menunjukan bahwa pendidikan akhlak remaja memang membutuhkan peran penting dari para ulama setempat, yaitu untuk membentuk generasi muda yang mempunyai akhlak baik yang sesuai dengan ajaran Islam. 6
Agus, Tokoh Pemuda desa Karanganom, wawancara pribadi, Karanganom, 15 Agustus 2015 Aripin, Remaja desa Karanganom, wawancara pribadi, Karanganom, 24 Oktober 2015 8 Anton, Remaja desa Karanganom, wawancara pribadi, Karanganom, 24 Oktober 2015 7
50
2. Remaja mempunyai sopan santun yang baik terhadap masyarakat, orang tua dan sesama remaja. Menurut ulama gambaran akhlak terpuji bisa dilihat dari keseharian remaja. Remaja yang mempunyai akhlak baik akan bersikap sopan dan menghormati orang tuanya dan juga kepada sesama remaja. Sebagaimana
yang dikatakan
oleh
Imam
dalam
wawancara,
mengatakan bahwa : “Menghormati orang tua itu sudah mejadi kewajiban kami sebagai anak, salah satunya yaitu selalu bersikap sopan kepada orang tua, yaitu dengan cara selalu berbicara dengan bahasa kromo/halus ketika sedang berbicara dengan orang tua. Bukan hanya kepada orang tua saja, tetapi kepada sesama remaja pun kami selalu menjunjung tinggi sopan santun yaitu dengan selalu berjabat tangan setiap bertemu dan biasa memanggil dengan sebutan “kang” kepada remaja yang lebih tua.”9 Bapak Diyono menambahkan bahwa : “Akhlak remaja disini cukup baik karena dilihat dari kesehariannya remaja disini punya unggah-ungguh dan sopan santun yang baik dalam masyarakat, kemudian remaja disini juga aktif dalam kegiatan keagamaan.”10 Bapak Margono menambahkan bahwa : “Kepada masyarakat remaja disini cukup baik akhlaknya karena selalu berpartisipasi dalam kegiatan kemasayarakatan, ataupun kegiatan keagamaan, juga selalu berpakaian sopan dan ramah terhadap masyarakat.”11
9
Imam, Remaja Desa Karanganom, wawancara pribadi, Karanganom, 15 Agustus 2015 Diyono,Tokoh Masyarakat desa Karanganom, wawancara pribadi, Karanganom, 15 Agustus
10
2015
11
Margono,Warga Masyarakat desa Karanganom, wawancara pribadi, Karanganom, 24 Oktaber 2015
51
Bapak Besari menambahkan bahwa : “Akhlak remaja desa Karanganom cukup baik mas, karena remaja disini aktif dalam kegiatan dimasyarakat dan juga punya sopan santun yang baik kepada orang tua dan terhadap masyarakat”12 3. Remaja rutin melaksanankan kegiatan tahlil dan aktif dalam kegiatan masjid Aktivitas ibadah seperti pembacaan tahlil memang sangat bermanfaat bagi remaja. Tujuan dari ibadah tersebut adalah untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Perbuatan tersebut juga salah satu cerminan dari salah satu akhlak yang terpuji. Kegiatan aktif dimasjid juga merupakan perbuatan yang positif bagi remaja, karena didalam masjid remaja bisa bergaul dengan orang-orang baik yang dapat dijadikan sebagai contoh. Sebagaimana yang dikatakan oleh Mas Agus dalam wawancara, mengatakan bahwa : “Salah satu cerminan akhlak baik dari remaja disini yaitu, remaja disini rutin melaksanakan kegiatan tahlil yang diadakan satu minggu sekali pada malam minggu. Kegiatan rutinan ini dilakukan bergilir dari rumah ke rumah remaja yang ada disini. Selain untuk beribadah kegiatan ini bertujuan agar remaja terbiasa melakukan kegiatan yang posistif dan juga sebagai ajang kumpul silaturahmi bagi remaja.”13 Bapak Diyono menambahkan bahwa : “Alhamdulillah setelah ada pak yai disini kegiatan keagamaan remaja disini jadi semakin berkembang, dari usulan beliau juga remaja disini diusulkan untuk terlibat aktif dalam kegiatan masjid, seperti misalnya pada bulan puasa remaja ditugaskan untuk menjadi bilal dan dalam kegiatan sholat
12
Besari, Warga Masyarakat desa Karanganom, wawancara pribadi, Karanganom, 24 Oktober
13
Agus, Tokoh Pemuda Desa Karanganom, wawancara pribadi, Karanganom, 15 Agustus
2015 2015
52
jumat remaja juga ditunjuk sebagai muadzin dalam pelaksanaan sholat jumat yang sudah terjadwalkan.14” 4. Remaja rajin mengikuti majlis taklim atau pengajian. Minat remaja dalam mengikuti majlis taklim atau pengajian memang cukup tinggi. Remaja selalu aktif dalam kegiatan majlis taklim dan pengajian. Hal itu akan bermanfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan agama remaja. Sebagaimana yang dikatakan Fauzi dalam wawancara, mengatakan bahwa : “Remaja disini memang senang mengikuti kegiatan majlis taklim atau pengajian, baik majlis taklim yang dilaksanakan oleh pak yai maupun pengajian yang ada diluar. Bahkan kalau ada pengajian besar diluar kami remaja berangkat rame-rame untuk mengunjunginya. Kami merasa senang mengikuti kegiatan majlis taklim atau pengajian karena kegiatan tersebut sangat bermanfaat bagi kami. Karena dengan mengikuti kegiatan tersebut kami bisa mendapatkan informasi keagamaan yang bermanfaat untuk menambah keimanan kami”15 C. Peran Ulama dalam Mendidik Akhlak Remaja Ulama merupakan orang yang pandai dibidang ilmu agama, ulama mengambil peran penting dalam kehidupan masyarakat baik dalam bidang sosial, keagamaan, pendidikan dan lain sebagainya. Ulama di Desa Karanganom biasa dipanggil dengan sebuatan Pak Yai. Ulama di desa Karanganom merupakan orang yang memiliki pengetahuan luas dalam bidang agama dan mengajarkan agama kepada masyarakat dan remaja sekitar. Ulama 14
Diyono, Tokoh Masyarakat desa Karanganom, wawancara pribadi, Karanganom, 15 agustus 2015 15 Fauzi, Remaja Desa Karanganom, wawancara pribadi, Karanganom, 15 Agustus 2015
53
juga berperan penting dalam mendidik akhlak remaja melalui ilmu yang dimilikinya. Dari hasil wawancara yang dilakukan penulis mengenai peran ulama dalam mendidik akhlak remaja yaitu sebagai berikut : a. Ulama sebagai mubaligh Peran ulama sebagai mubaligh yaitu ulama berperan sebagai tokoh yang mengenalkan dan mengajarkan pengetahuan agama kepada remaja melalui penyampaian ceramah keagamaan. Pemberian ceramah merupakan salah satu alternatif yang efektif dalam mendidik akhlak remaja. Karena dalam kegiatan ceramah, ilmu akan disampaikan kepada remaja sehingga dapat menambah ilmu agama bagi remaja. Seperti yang bapak Diyono ungkapkan selaku tokoh masyarakat desa Karanganom mengatakan bahwa: “Ulama itu kan orang yang alim, orang yang paham dan pintar yang berwawasan luas dalam ilmu agama, melalui ceramah keagamaan yang disampaikanya, peran ulama dalam masyarakat itu sangat penting yaitu untuk mengenalkan ajaran islam pada masyarakat. Terutama untuk para remaja, karena remaja itu merupakan generasi masa depan, remaja yang ada disini merupakan generasi yang akan membangun desa ini nanti, apa jadinya kalo remaja yang ada disini tidak mengenal agama dan tidak mempunyai akhlak yang baik. Saya sebagai orang yang dituakan dikampung ini berharap banyak pada remaja yang ada di sini untuk memajukan desa ini nantinya.”16
16
Diyono, Tokoh Masyarakat desa Karanganom, wawancara pribadi, Karanganom, 15 agustus
2015
54
Bapak
Ahmad
Muslihat
sebagai
ulama
didesa
karanganom
menambahkan : “Saya memang menaruh perhatian yang lebih kepada remaja, karena remaja merupakan aset masa depan desa ini, mereka yang akan membangun dan memajukan desa ini nantinnya, remaja masa kini adalah pemimpin masa depan, saya selalu berusaha untuk mengenalkan dan mengajarkan kepada mereka tentang agama terutama tentang akhlak. Ceramah biasa saya berikan untuk memberikan nasehat-nasehat dan memberikan pengetahuan agama terutama tentang akhlak kepada remaja, melalui ceramah yang saya berikan ini bertujuan memperluas wawasan tentang agama Islam bagi remaja khususnya tentang akhlak. Dalam menyampaikan ceramah saya sering memberikan kisah-kisah tauladan dari Rasulullah dan kisah-kisah walisongo. Yaitu dengan harapan para remaja bisa mengambil tauladan dari Rasulullah dan para walisongo.”17 b. Ulama sebagai seorang pendidik Selain bertugas menyampaikan dakwah Islam ulama juga berperan sebagai seorang pendidik. Salah satunya yaitu sebagai pendidik akhlak bagi remaja melalui lembaga-lembaga yang didirikanya seperti TPQ dan melalui kegiatan-kegiatan keagamaan yang dilaksanakannya. Seperti yang disampaikan bapak Ahmad Muslihat sebagai ulama didesa Karanganom mengatakan bahwa : “Melalui TPQ selain untuk mengajarkan al Quran, TPQ saya gunakan sebagai media pertama untuk menanamkan dan mengenalkan pendidikan akhlak kepada anak sejak kecil. Karena pendidikan akhlak itu harus diberikan dan ditanamkan sejak kecil, pendidikan akhlak remaja itu juga merupakan proses yang berkelanjutan, jadi mulai dari TPQ anak-anak sudah saya ajarkan tentang akhlak kemudian setelah lulus dari TPQ sampai mereka remaja dan tumbuh dewasa pun saya mewajibkan mereka untuk melanjutkan ngaji 17
2015
Ahmad Muslihat, Ulama Desa Karanganom, wawancara pribadi, Karanganom, 14 Agustus
55
dirumah, yaitu dengan mulai mengaji kitab kuning seperti kitab-kitab fiqih, akhlak, dan tasawuf. Yaitu dengan harapan setelah tumbuh dewasa anak bisa mempunyai akhlak yang baik dan mempunyai unggah-ungguh kesopanan dalam masyarakat.”18 Bapak Diyono menambahkan bahwa : “Adanya lembaga pendidikan agama seperti taman pendidikan al Quran (TPQ) yang pelaksanaanya pada sore hari yaitu sekitar 15.00-17.00 dan dilaksanakannya kegiatan-kegiatan keagamaan seperti ngaji, berzanjian dan majlis taklim, mengambil peran penting sebagai media untuk mengembangkan agama khususnya tentang al quran dan membentuk akhlak yang baik bagi anak.”19 Bapak Ahmad Muslihat menambahkan bahwa : “Dengan melaksanakan kegiatani-kegiatan keagamaan seperti majlis taklim dan berzanjian yaitu bertujuan untuk membiasakan ramaja melakukan kegiatan-kegiatan yang positif. Dengan mengadakan kegiatan seperti berzanjian saya harapkan bisa menumbuhkan rasa cinta kepada Rasulullah SAW bagi remaja. Sehingga ketika rasa cinta kepada Rasulullah itu sudah melekat pada diri remaja melalui sholawat al barzanji diharapkan para remaja bisa mengambil tauladan dari Rasulullah karena didalamnya diceritakan tentang tauladan-tauladan dari Nabi Muhammad SAW.”20 c. Ulama sebagai tauladan bagi remaja Dalam menanamkan akhlak kepada remaja tidak hanya diajarkan melalui ceramah atau pelajaran saja tetapi juga diperlukan adanya pemberian contoh yang nyata terhadap akhlak yang terpuji.
18
Ahmad Muslihat, Ulama Desa Karanganom, wawancara pribadi, Karanganom, 14 Agustus
2015 19
Diyono,Tokoh Masyarakat Desa Karanganom, wawancara pribadi, Karanganom, 15 agustus
2015 20
Ahmad Muslihat, Ulama desa Karanganom, wawancara pribadi, Karanganom, 14 Agustus
2015
56
Seperti yang dikatakan mas Imam menuturkan bahwa : “Pak yai selalu memberikan contoh-contoh yang baik dalam kehidupan sehari-hari, beliau menjadi taualadan yang baik bagi remaja. Karena dalam kesehariannya beliau merupakan sosok yang sederhana, tawadhu’ dan selalu bersikap sopan. Dan sifat-sifat itulah yang seharusnya bisa kami contoh.”21 Mas Agus menambahkan bahwa : “Dari usaha dan kegiatan yang dilakukan pak yai dalam menyiarkan agama Islam dan tentu saja salah satunya untuk mendidik akhlak remaja disini, manfaatnya sangat terasa bagi kami. Dengan sabar dan ikhlas beliau mengajarkan kepada kami tentang ilmu agama dan pentingnya akhlak. Dari kegigihan dan kesabaran beliau tersebut bisa dijadikan contoh bagi remaja disini bahwa apabila bila seseorang sabar itu pasti akan merasakan buah dari kesabarannya.”22 d. Ulama sebagai problem solver Selain sebagai seorang yang megajarkan tentang agama ulama juga berperan sebagai problem solver bagi remaja didesa Karanganom. Seperti
yang
diungkapkan
Fauzi
salah
satu
remaja
didesa
Karanganom, mengatakan bahwa : “Pak yai itu selalu sabar dalam memberikan nasehat-nasehat yang baik kepada kami, beliau selalu memberikan contoh tauladan yang baik kepada kami. Beliau juga selalu merangkul kalau kami sedang mengalami masalah. disaat menghadapi masalah saya tidak sungkan untuk bercerita dan meminta masukan dan sarana kepada beliau. Beliau selalu berpesan kepada kami agar selalu hati-hati dalam bergaul diluar. Karena apabila kita salah bergaul dengan
21 22
2015
Imam, Remaja Desa Karanganom, wawancara pribadi, Karanganom, 15 Agustus 2015 Agus, Tokoh Pemuda Desa Karanganom, wawancara pribadi, Karanganom, 15 Agustus
57
teman diluar itu akan menyebabkan pudarnya akhlak yang sudah terbina dirumah.“23 Seperti yang dikatakan mas Agus menuturkan bahwa : “Remaja disini juga sering mengadakan kegiatan keagamaan seperti peringatan maulid nabi, peringatan isra mi’raj dan halal bihalal, dalam kegiatan tersebut kami selalu diberi bimbingan oleh pak yai dan apabila kami menghadapi masalah dalam pelaksanaan kegiatan tersebut kita remaja selalu meminta saran dan solusi dari beliau.”24 D. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Peran Ulama dalam Mendidik Akhlak Remaja. a. Faktor pendukung 1) Sudah terbina hubungan yang baik antara ulama dan remaja. Hubungan yang baik antara ulama dan remaja merupakan salah satu cara yang bisa mempermudah ulama dalam menyampaikan nasehat-nasehat agama kepada remaja. Seperti yang bapak Ahmad Muslihat ungkapkan, bahwa : “Saya selalu berusaha untuk melakukan pendekatan kepada remaja yaitu dengan cara menjaga pergaulan dengan remaja, saya ingin lebih dekat dengan remaja yaitu dengan tujuan untuk membangun hubungan yang baik dengan mereka. Jadi saya berusaha untuk membaur dengan remaja dan menjaga pergaulan saya dengan remaja agar selalu tetap baik, agar remaja tidak sungkan dan nyaman untuk bercerita dan mengobrol dengan saya. Sehingga memang remaja disini banyak yang sering silaturahmi kerumah saya untuk sekedar bertukar pikiran. Dan hal itu akan lebih memudahkan saya dalam
23
Fauzi, Remaja desa Karanganom, wawancara pribadi, Karanganom, 15 Agustus 2015 Agus, Tokoh Pemuda Desa Karanganom, wawancara pribadi, Karanganom, 15 Agustus
24
2015
58
menyampaikan nasehat kepada remaja yang berkaiktan dengan agama.“25 2) Antusias masyarakat yang cukup tinggi dalam memotivasi anaknya untuk mengikuti kegiatan keagamaan yang dilaksanakan ulama. Seperti yang dikatakan bapak Diyono salah tokoh masyarakat desa Karanganom mengatakan bahwa : “Alhamdulillah setelah pak yai datang kesini dan mengajarkan tentang agama memang terlihat jelas dampaknya bagi masyarakat dan terutama para remaja yang ada disini, apalagi dengan didirikanya TPQ, dulu memang disini tidak ada TPQ anak-anak hanya belajar ngaji dirumah guru ngaji saja, sejak ada TPQ saya memang antusias untuk mengikutkan anak saya belajar ngaji di TPQ untuk belajar agama dan tentang al Quran. Dan setelah lulus dari TPQ pun saya tetap mewajibkan anak saya melanjutkan ngaji dirumah pak Yai untuk lebih mendalami tentang agama, anak saya biar paham agama. Saya takut kalo nanti anak saya tidak paham agama akan mempunyai akhlak yang tidak baik. Dan alhamdulillah sekarang setelah dewasa anak saya menjadi anak yang punya agama bagus dan mempunyai akhlak yang baik juga.”26 b.
Faktor penghambat 1) Masih kurangnya pendidikan agama dalam keluarga
Keluarga adalah lingkungan utama yang dapat membentuk watak dan karakter anak. Keluarga adalah lingkungan pertama dimana anak melakukan komunikasi dan sosialisasi diri dengan orang lain
25
Ahmad Muslihat, Ulama Desa Karanganom, wawancara pribadi, Karanganom, 14 Agustus
2015 26
Diyono,Tokoh Masyarakat desa Karanganom, wawancara pribadi, Karanganom, 15 Agustus
2015
59
selain dirinya. Di keluarga pula anak untuk pertama kalinya dibentuk baik sikap maupun kepribadiannya.
Bapak Ahmad Muslihat menuturkan : “Keluarga memang sangat penting dalam pembentukan akhlak, Ketika dari kecil anak sudah diberikan oleh keluarganya pendidikan akhlak yang baik maka ketika dewasa anak tersebut akan mempunyai akhlak yang baik pula. Karena pada dasarnya anak itu punya sifat dasar meniru. Tetapi kondisinya remaja disini masih kurang mendapatkan perhatian keluarganya dalam pendidikan agama. Kebanyakan orang tua mereka sibuk bekerja dari pagi sampai sore sehingga banyak para orang tua disini kurang memperhatikan pendidikan agama didalam keluarga. ”27 2) lingkungan pergaulan remaja yang semakin bebas Lingkungan adalah ruang dan waktu yang menjadi tempat eksistensi manusia. Lingkungan pergaulan dapat membuahkan kemajuan dan kemunduran dalam hal keyakinan, pikiran adat istiadat, pengetahuan dan akhlak. Bapak Ahmad Muslihat menuturkan : “Lingkungan merupakan faktor yang mempengaruhi akhlak anak. Lingkungan disini tidak saja lingkungan dimana anak tinggal tetapi juga lingkungan dimana anak bergaul bersama temanya. Akhlak anak yang sudah baik dan sudah dibekali dari rumah bisa saja berubah dan pudar ketika ia bergaul dengan teman-teman yang berkelakuan tidak baik. Jadi saya selalu memberikan bimbingan keagamaan dan berpesan kepada remaja untuk berhati-hati dalam memilih teman diluar agar tidak terjerumus kedalam pergaulan yang tidak baik.“28 27
Ahmad Muslihat, Ulama Desa Karanganom, wawancara pribadi, Karanganom, 14 Agustus
2015 28
Ahmad Muslihat, Ulama desa Karanganom, wawancara pribadi, Karanganom, 14 Agustus
2015
60
Bapak diyono menambahkan bahwa : “Menurut saya faktor yang sangat berpengaruh itu lingkungan pergaulan karena terkadang sedalam apapun keagamaan remaja, ketika dia sudah berbaur dengan orang lain apalagi kalau salah memilih teman sedikit demi sedikit akan kebawa, apalagi untuk hal yang negatif mudah sekali untuk ditularkan,oleh sebab itu perlunya pengawasan dan perhatian dari orang tua jadi peran serta orang tuapun salah satu faktor yang mempengaruhi perilaku akhlak remaja.”29
29
Diyono, Tokoh Masyarakat desa Karanganom, wawancara pribadi, Karanganom, 15 agustus
2015