Laporan Tugas Akhir
BAB III Pengumpulan dan Pengolahan Data
BAB III
PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
3.1
Pengumpulan Data
3.1.1
Lokasi Penelitian Penulis mengadakan penelitian Pada PT. HI – LEX INDONESIA yang
beralamat di Jalan Lio Baru – Desa Karang Sari, Kecamatan Batu Ceper Tangerang. 3.1.2. Sejarah Umum Berdirinya Perusahaan PT HI – LEX INDONESIA didirikan pada tanggal 21 November 1978, yang merupakan anak perusahaan Nippon Cable System, INC PT. HI-LEX INDONESIA bergerak di bidang pembuatan kontrol kabel kendaraan bermotor baik yang beroda dua maupun yang beroda empat. Perusahaan ini beralamatkan di Jalan Lio Baru/ Desa Karang Sari Kecamatan Batu Ceper, Tangerang, dengan luas tanah 41.483 M2 dan luas bangunan 9.143 M2. Perusahaan ini dikelola oleh Mikio Kurata sebagai presiden direktur dan Ferry Tjandra sebagai direktur. PT HI-LEX INDONESIA merupakan perusahaan penanaman modal asing, dengan penanaman modal PT Lippo
Jurusan Teknik Industri Universitas Merrcu Buana
52
Laporan Tugas Akhir
BAB III Pengumpulan dan Pengolahan Data
Multi Usaha 60% (Indonesia) dan Nippon Cable System Inc. 40% (Jepang). Nilai investasinya sebesar US $ 2.500.000 Jenis-jenis Control Cable yang diproduksi oleh PT. HI-LEX INDONESIA meliputi : 1) Shift Cable
8) Engine Stop Cable
2) Select Cable
9) Hood Lock Cable
3) Brake Cable
10) Speedometer Cable
4) Throttle Cable
11) Transmission Cable
5) Clutch Cable
12) Wire Pump
6) Choke Cable 7) Accelarator Cable Pelanggan utama dari PT. HI-LEX INDONESIA adalah sebagai berikut : A. Automobile :
B. Motor Cycle :
1) Chevrolet
13) Honda
2) Daihatsu
14) Kawasaki
3) Ford
15) Suzuki
4) Hino
16) Vespa
5) Honda
17) Yamaha
6) Isuzu 7) Mazda 8) Mercedes Benz 9) Mitshubishi 10) Nissan
Jurusan Teknik Industri Universitas Merrcu Buana
53
Laporan Tugas Akhir
BAB III Pengumpulan dan Pengolahan Data
11) Suzuki 12) Toyota
3.1.3. Visi Dan Misi Perusahaan •
Visi Visi perusahan adalah menjadi produsen control cable nomor satu di Indonesia dengan mutu bertaraf internasional yang menguasai pasar di bidangnya dengan mengutamakan keselamatan pemakai dan menjadi produk yang berwawasan lingkungan.
•
Misi Misi perusahaan adalah mempunyai komitmen sebagai pemasok utama control cable pada kendaraan terkemuka melalui pengembangan sumber daya manusia yang handal.
3.1.4. Kebijakan Mutu Yang Diberikan Perusahaan Untuk memberikan rasa kepuasan bagi para pelanggan perusahaan menerapkan kebijakan mutu, yaitu menggunakan sistem jaminan mutu secara optimum oleh seluruh karyawan serta mendapat kepercayaan dan kepuasan pelanggan.
3.1.5. Struktur Organisasi Jenis struktur organisasi PT. Hi-Lex Indonesia adalah garis dan staff, pembagian tugas dari masing-masing divisi secara garis besar adalah sebagai berikut:
Jurusan Teknik Industri Universitas Merrcu Buana
54
Laporan Tugas Akhir
BAB III Pengumpulan dan Pengolahan Data
1) President Director Membawahi Vice President Directors, Director. Presiden Direktur bertanggung jawab terhadap seluruh kegiatan yang terjadi di perusahaan dan mempunyai wewenang penuh terhadap perusahaan. 2) Vice president Director Membawahi dan mengawasi sistem kerja Human Resource Development and General Accounting. 3) Human Resource Development & General Accounting Menangani tugas dan wewenang sebagai berikut : a) Menangani bagian ketenagakerjaan. b) mengadakan training maupun magang untuk meningkatkan keahlian karyawan. c) Merekrut sumber daya manusia yang handal, terampil dan siap pakai. d) Mengadakan promosi karyawan, pengangkatan kerja dan pemutusan hubungan kerja (PHK). Selain itu Human Resource Development and General Accounting membawahi General Accounting, Training, Personalia. 4) Finance & Accounting Membawahi dan mengawasi sistem kerja Electronic Data Process, Purchasing, Accounting, Finance, Trading. 5) Director Membawahi dan mengawasi sistem kerja Quality control and design Product Development, Production and Maintenance.
Jurusan Teknik Industri Universitas Merrcu Buana
55
Laporan Tugas Akhir
BAB III Pengumpulan dan Pengolahan Data
6) Vice President Director Membawahi dan mengawasi sistem kerja Management Representative. 7) Management Representative Manajemen yang bertugas membuat laporan kepda Vice President Director yang diterima dari semua divisi/departemen. 8) Manufacturing & Planning Production control Membawahi dan mengawasi sistem kerja Assembling, Planning Production Control, Ordering. 9) Store Room Bertugas untuk mengawasi dan mencatat nama dan banyaknya barang atau produk yang masuk (disimpan) dan yang keluar dari gudang. 10) Marketing Membawahi Sales and Delivery. Memiliki tugas yaitu melaksanakan kegiatan pemasaran secara baik dan benar serta mengkoordinasikan departemen yang ada di bawahnya agar tercipta pandangan yang sama mencapai tujuan perusahaan.
3.1.6. •
Tenaga Kerja dan Waktu Kerja
Tenaga Kerja Jumlah keseluruhan tenaga kerja PT. Hi-Lex Indonesia pada saat ini adalah
berjumlah 442 orang terdiri dari pria 418 orang dan 24 orang wanita. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel.
Jurusan Teknik Industri Universitas Merrcu Buana
56
Laporan Tugas Akhir
BAB III Pengumpulan dan Pengolahan Data
Tabel 3.1 Jumlah Karyawan dan Staff Jabatan
Jumlah (Orang)
President Direktur
1
Vice President Director
2
Direksi
4
Manager
4
Ass. Manager
4
Sekertaris
1
Staff
26
Karyawan
306
Leader
55
Foreman
18
Expatriate
10
Supervisor
14
Total
445
Sumber : Personalia PT. Hi-Lex Indonesia (2003) •
Waktu Kerja Waktu kerja PT. Hi-Lex Indonesia terbagi dalam empat shift. Day shift
adalah jam kerja bagi karyawan tingkat staff ke atas. Shift satu sampai dengan shift tiga adalah jam kerja untuk karyawan yang terlibat dalam kegiatan produksi. Hari Sabtu dan Minggu dihiutng lembur. Untuk lebih jelas dapat dilaihat pada tabel.
Jurusan Teknik Industri Universitas Merrcu Buana
57
Laporan Tugas Akhir
BAB III Pengumpulan dan Pengolahan Data
Tabel 3.2 Jadwal Jam Kerja Hari
Senin
Waktu
Istirahat
S/d Kamis
Istirahat
Istirahat Jum’at Istirahat
Day
Shift
Shift
Shift
Shift
I
II
III
(WIB)
(WIB)
(WIB)
(WIB)
07.55-12.00
06.30-11.30
15.30-18.00
21.30-01.30
12.00-12.40
11.30-12.25
18.00-18.30
01.30-02.00
12.40-15.30
12.25-15.30
18.30-22.30
02.00-05.00
15.30-15.45
22.30-23.00
05.00-05.30
15.45-17.00
23.00-24.30
05.30-06.30
07.55-12.00
06.30-11.30
15.30-18.00
21.30-01.30
11.30-12.55
11.30-12.25
18.00-18.30
01.30-02.00
12.55-15.30
12.25-15.30
18.30-22.30
02.00-05.00
15.30-15.45
22.30-23.00
05.00-05.30
15.45-17.00
23.00-24.30
05.30-06.30
Sumber : Personalia PT. Hi-Lex Indonesia (2003)
3.1.7.
Sarana dan Fasilitas Perusahaan PT. Hi-Lex Indonesia juga menyediakan sarana dan fasilitas-fasilitas
pendukung lainnya yang dapat menunjang kesejahteraan karyawan beserta keluarganya. Selain itu juga diharapkan dengan adanya sarana dan fasilitas ini akan semakin meningkatkan gairah kerja para karyawan, sehingga akan membantu kelancaran jalannya produksi. Sarana dan fasilitas-fasilitas yang terdapat di PT. HILEX Indonesia adalah :
Jurusan Teknik Industri Universitas Merrcu Buana
58
Laporan Tugas Akhir
BAB III Pengumpulan dan Pengolahan Data
1) Mess Hal ini untuk memberi kemudahan bagi tenaga kerja asing, karyawan yang belum dapat tempat tinggal atau rumah dan juga memudahkan karyawan yang tempat tinggalnya jauh agar dekat dengan perusahaan. 2) Sarana Ibadah Sarana ibadah disini adalah masjid, yang dibangun di dalam komplek perusahaan sehingga dapat dimanfaatkan oleh seluruh karyawan dan para tamu yang sedang berkunjung jika ingin melakukan ibadah. 3) Sarana Olahraga Sarana olahraga di sini adalah lapangan bola volley. Sarana tersebut dapat dimanfaatkan dan digunakan oleh seluruh karyawan misalnya pada saat hari minggu maupun pada saat ulang tahun perusahaan. 4) Faslitas Kesehatan atau Poliklinik Disediakan tenaga medis beberapa dokter yang ditugaskan untuk membangun pelaksanaan kesehatan bagi karyawan dan keluarganya. 5) Kafetaria Hal ini untuk memberikan kemudahan bagi karyawan dan bagi para tamu yang sedang berkunjung. Seluruh karyawan sehari makan di kantin satu kali. 6) Koperasi Karyawan Pihak perusahaan menyediakan pula faslitas koperasi karyawan untuk mensejahterakan karyawannya dengan memenuhi kebutuhan pokok karyawan.
Jurusan Teknik Industri Universitas Merrcu Buana
59
Laporan Tugas Akhir
BAB III Pengumpulan dan Pengolahan Data
7) Fasilitas Jamsostek Pihak perusahaan juga menyediakan fasilitas jaminan sosial tenaga kerja (Jamsostek) bagi seluruh karyawannya. Hal ini diharapkan dapat memberikan ketenangan dalam bekerja sehingga jalannya kegiatan perusahaan tidak terganggu.
3.1.8. Prosedur Pengumpulan Data Penelitian dan pengumpulan data ini dilakukan di PT. HI – LEX Indonesia yaitu suatu perusahaan yang bergerak di bidang pembuatan kontrol kabel kendaraan bermotor baik yang beroda dua maupun yang beroda empat, prosedur yang dilakukan dalam pengambilan data adalah sebagai berikut : 1. Dengan melakukan wawancara dengan bagian yang terlihat dalam pengadaan dan pengendalian bahan baku (material) yaitu bagian logistik. 2. Dengan melakukan pengamatan langsung di lapangan dimana bahan baku berada, disertai Tanya jawab (interview) dengan karyawan yang benar-benar menguasai di bidang yang diteliti. 3. Dengan melakukan pengamatan pada dokumen-dokumen atau catatan-catatan yang dapat memberikan informasi tentang persediaan yaitu laporan tentang pemakaian material dan data dari kartu kontrol persediaan.
Jurusan Teknik Industri Universitas Merrcu Buana
60
Laporan Tugas Akhir
3.2.
BAB III Pengumpulan dan Pengolahan Data
Pengumpulan Data Bahan Baku Produk Kabel Speedometer Yamaha MH – 110 Untuk memenuhi perhitungan data-data yang diperlukan agar lebih mudah
dalam pengolahan data selanjutnya. Untuk Industri yang menggunakan bahan baku serta bahan penolong yang banyak sekali jenis/macamnya, maka bahan yang cukup kecil nilainya dapat digabungkan dengan sebutan “bahan-bahan lain” dan cantumkan nilainya saja. Tetapi dengan ketentuan bahwa penggabungan nilai-nilai bahan-bahan lain tersebut kurang dari 10% dari seluruh jumlha nilai pemakaian bahan. Berikut ini adalah data-data yang diperlukan untuk pengolahan data : 1. Jenis – jenis bahan baku yang digunakan 2. Pemakaian dari setiap bahan baku untuk suatu periode tertentu 3. Proses pembelian bahan baku 4. Harga perunit satuan dari masing-masing bahan baku yang digunakan 5. Lead time dan jenis material 6. Ongkos-ongkos yang terlibat dalam pengendalian persediaan yang meliputi : ongkos pengadaan, ongkos penyimpanan, ongkos pemesanan dan ongkos kekurangan persediaan.
3.2.1. Data Harga Jenis-Jenis Bahan Baku Produk Kabel Speedometer Yamaha MH – 110 (produksi dalam negeri/domestik) Jenis – jenis bahan baku berikut harga per jenis jenis bahan baku yang digunakan pada proses pembuatan kabel speedometer Yamaha MH – 110 adalah sebagai berikut :
Jurusan Teknik Industri Universitas Merrcu Buana
61
Laporan Tugas Akhir
BAB III Pengumpulan dan Pengolahan Data
•
Hard Wire Iner (HWI) dengan harga per Kg
Rp.10.542.121,6
•
Hard Wire Outer (HWO) dengan harga per Kg
Rp. 9.291.242,09
•
Inner Cable (IC) dengan harga per MT
Rp. 377.289,014
•
Outer Cable (OC) dengan harga per MT
Rp. 1.142.071,331
3.2.2
Jumlah Biaya Kebutuhan Bahan Baku Untuk Proses Produksi Kabel Speedometer Yamaha MH – 110 (Produksi Dalam Negeri) Kebutuhan bahan baku dari masing-masing material yang digunakan untuk
produksi kabel speedometer Yamaha MH – 110 tahun 2006 yaitu dibagi dalam dua semester yaitu semester I dan semester II, seperti ditunjukkan pada tabel di bawah ini : Tabel 3.3. Biaya Kebutuhan Bahan Baku Pada Semester I Tahun 2006 (Berasal dari Produksi Dalam Negeri/domestik) NO
Bulan
Nama Material (Biaya dalam Rupiah) HWI
HWO
IC
OC
(000)
(000)
(000)
(000)
1
Januari
159.565
694.673
569.214
1.768.467
2
Februari
197.639
853.310
499.196
1.125.826
3
Maret
201.521
797.547
609.487
988.839
4
April
228.376
877.586
673.744
1.487.267
5
Mei
239.247
750.115
650.521
1.198.725
6
Juni
304.812
805.329
786.998
1.389.931
Total
1.331.160
4.778.560
3.789.160
7.959.055
Jurusan Teknik Industri Universitas Merrcu Buana
62
Laporan Tugas Akhir
BAB III Pengumpulan dan Pengolahan Data
Tabel 3.4. Biaya Kebutuhan Bahan Baku Pada Semester II Tahun 2006 (Berasal dari Produksi Dalam Negeri/domestik) NO
Bulan
Nama Material (Biaya dalam Rupiah) HWI
HWO
IC
OC
(000)
(000)
(000)
(000)
7
Juli
596.588
797.530
519.619
2.701.465
8
Agustus
307.451
574.589
692.351
1.398.465
9
September
497.769
886.475
421.792
1.621.458
10
Oktober
502.562
539.645
547.954
977.681
11
November
569.485
519.583
583.474
645.186
12
Desember
419.561
574.010
327.917
466.741
Total
2.893.416
3.891.832
3.093.107
7.810.996
(Sumber : Bagian Pembelian PT. HI – LEX INDONESIA) Jadi total kebutuhan Bahan Baku pada tahun 2006 (berasal dari produksi dalam negeri) adalah jumlah total kebutuhan bahan baku semester I + jumlah total kebutuhan bahan baku semester II yaitu seperti pada tabel di bawah ini : Tabel 3.5. Total Biaya Kebutuhan bahan Baku (dalam Rupiah) (Berasal dari Produksi Dalam Negeri) Semester I + Semester II Tahun 2006 NO
1 2 3 4
Nama Material
Jumlah Semester I Rp (000)
Hard Wire Iner 1.331.160 Hard Wire Outer 4.778.560 Inner Cable 3.789.160 Outer Cable 7.959.055 TOTAL
Jurusan Teknik Industri Universitas Merrcu Buana
Jumlah Semester II Rp (000)
Total
2.893.416 3.891.832 3.093.107 7.810.996
4.224.576 8.670.392 6.882.267 15.770.051 35.547.286
Rp (000)
63
Laporan Tugas Akhir
BAB III Pengumpulan dan Pengolahan Data
Dari tabel di atas dapat dijelaskan jenis-jenis material yang digunakan berikut biaya kebutuhan bahan baku tahun 2006, yaitu sebagai berikut (dalam negeri/domestik)
Kebutuhan Hard Wire Iner (HWI) dari semua jenis bahan baku (material) HWI adalah sebesar Rp. 4.224.576.000
Kebutuhan Hard Wire Outer (HWO) dari semua jenis bahan baku (material) HWO adalah sebesar Rp. 8.670.392.000
Kebutuhan Inner Cable (IC) dari semua jenis bahan baku (material) IC adalah sebesar Rp. 6.882.267.000
Kebutuhan Outer Cable (OC) dari semua jenis bahan baku (material) OC adalah sebesar Rp. 15.770.051.000 Dari total biaya kebutuhan bahan baku yaitu yang berasal dari produksi dalam
negeri, dapat dicari kebutuhan bahan baku per tahun dalam satuan, sesuai dengan jenis bahan baku yang dipakai. Untuk mencari kebutuhan bahan baku dalam satuan, dapat dicari dengan cara membagi jumlah biaya kebutuhan bahan baku di bagi harga bahan baku persatuan, yakni dengan rumus :
Total biaya kebutuhan bahan baku Kebutuhan Bahan Baku = Harga bahan baku per satuan Perhitungan untuk mencari kebutuhan bahan baku per satuan yang bahan bakunya berasal dari produksi dalam negeri adalah sebagai berikut :
Jurusan Teknik Industri Universitas Merrcu Buana
64
Laporan Tugas Akhir
1.
BAB III Pengumpulan dan Pengolahan Data
Bahan Baku Hard Wire Inner (HWI) =
Rp.4.224.576.000 / tahun Rp.10.542.121,6 / Kg
= 400,733 Kg / tahun 2
Bahan Baku Hard Wire Outer =
Rp.8.670.392.000 / tahun Rp.9.291.242,09 / Kg
= 933,179 Kg / tahun 3
Bahan Baku Inner Cable =
Rp.6.882.267.000 / tahun Rp.377.289,0144 / MT
=18.241,366 MT / tahun 4.
Bahan Baku Outer Cable =
Rp.15.770.051.000 / tahun Rp.1.142.071,331 / MT
=13.808,289 MT / tahun Tabel 3.6. Kebutuhan Bahan Baku (Berasal dari Produksi Dalam Negeri) NO
Nama Material
Kebutuhan Bahan Baku
Satuan Standard
1
Hard Wire Inner
400,733
Kg
2
Hard Wire Outer
933,179
Kg
3
Inner Cable
18.241,366
MT
4
Outer Cable
13.808,289
MT
Jurusan Teknik Industri Universitas Merrcu Buana
65
Laporan Tugas Akhir
BAB III Pengumpulan dan Pengolahan Data
3.2.3. Data Harga Jenis-Jenis Bahan Baku Produk Kabel Speedometer Yamaha MH – 110 (Berasal dari Import) Jenis – jenis bahan baku berikut harga per jenis jenis bahan baku yang digunakan pada proses pembuatan kabel speedometer Yamaha MH – 110 adalah sebagai berikut : •
Hard Wire Iner (HWI) dengan harga per Kg
Rp.15.099.698,98
•
Hard Wire Outer (HWO) dengan harga per Kg
Non - Import
•
Inner Cable (IC) dengan harga per MT
Rp. 1.244.102,55
•
Outer Cable (OC) dengan harga per MT
Rp. 2.921.188,86
3.2.4. Jumlah Biaya Kebutuhan Bahan Baku Untuk Proses Produksi Kabel Speedometer Yamaha MH – 110 (Berasal dari Import) Kebutuhan bahan baku dari masing-masing material yang digunakan untuk produksi kabel speedometer Yamaha MH – 110 tahun 2006 yaitu dibagi dalam dua semester yaitu semester I dan Semester II seperti ditunjukkan pada tabel di bawah ini : Tabel 3.7. Biaya Kebutuhan Bahan Baku Pada Semester I Tahun 2006 (Berasal dari Import) NO
1 2 3 4 5 6
Bulan
Januari Februari Maret April Mei Juni Total
Nama Material (Biaya dalam Rupiah) HWI (000) 112.705 127.416 106.512 290.350 192.297 178.265 1.007.545
Jurusan Teknik Industri Universitas Merrcu Buana
HWO (000)
IC (000) 360.285 416.288 399.205 359.014 315.080 464.336 2.314.208
OC (000) 337.921 341.078 279.632 246.590 438.174 446.688 2.090.083
66
Laporan Tugas Akhir
BAB III Pengumpulan dan Pengolahan Data
Tabel 3.8. Biaya Kebutuhan Bahan Baku Pada Semester II Tahun 2006 (Berasal dari Import) NO
7 8 9 10 11 12
Bulan
Nama Material (Biaya dalam Rupiah)
Juli Agustus September Oktober November Desember Total
HWI HWO IC OC (000) (000) (000) (000) 109.296 179.680 419.605 240.685 255.916 338.424 225.796 209.731 317.877 165.762 308.254 412.771 341.267 130.142 351.081 407.713 231.987 190.788 1.490.519 1.315.710 2.030.546 (Sumber : Bagian Pembelian PT. HI – LEX INDONESIA)
Jadi total kebutuhan Bahan Baku pada tahun 2006 (berasal dari Import) adalah jumlah total kebutuhan bahan baku semester I + jumlah total kebutuhan bahan baku semester II yaitu seperti pada tabel di bawah ini : Tabel 3.9. Total Biaya Kebutuhan Bahan Baku (dalam Rupiah) (Berasal dari Import) Semester I + Semester II Tahun 2006 NO
Nama Material
Jumlah
Jumlah
Total
Semester I
Semester II
Rp
Rp
Rp
(000)
(000)
(000)
1
Hard Wire Iner
1.007.545
1.490.519
2.498.064
2
Hard Wire Outer
-
-
-
3
Inner Cable
2.314.208
1.315.710
3.629.918
4
Outer Cable
2.090.083
2.030.546
4.120.629
TOTAL
Jurusan Teknik Industri Universitas Merrcu Buana
10.248.611
67
Laporan Tugas Akhir
BAB III Pengumpulan dan Pengolahan Data
Dari tabel di atas dapat dijelaskan jenis-jenis material yang digunakan berikut biaya kebutuhan bahan baku tahun 2006, yaitu sebagai berikut (Import/dalam Rupiah)
Kebutuhan Hard Wire Iner (HWI) dari semua jenis bahan baku (material) HWI adalah sebesar Rp. 2.498.064.000
Kebutuhan Hard Wire Outer (HWO) dari semua jenis bahan baku (material) HWO adalah -
Kebutuhan Inner Cable (IC) dari semua jenis bahan baku (material) IC adalah sebesar Rp. 3.629.918.000
Kebutuhan Outer Cable (OC) dari semua jenis bahan baku (material) OC adalah sebesar Rp. 4.120.629.000 Dari total biaya kebutuhan bahan baku yaitu yang berasal dari Import, dapat
dicari kebutuhan bahan baku per tahun dalam satuan, sesuai dengan jenis bahan baku yang dipakai. Untuk mencari kebutuhan bahan baku dalam satuan, dapat dicari dengan cara membagi jumlah biaya kebutuhan bahan baku di bagi harga bahan baku persatuan, yakni dengan rumus :
Total biaya kebutuhan bahan baku Kebutuhan Bahan Baku = Harga bahan baku per satuan Perhitungan untuk mencari kebutuhan bahan baku per satuan yang bahan bakunya berasal dari Import adalah sebagai berikut :
Jurusan Teknik Industri Universitas Merrcu Buana
68
Laporan Tugas Akhir
1.
BAB III Pengumpulan dan Pengolahan Data
Bahan Baku Hard Wire Inner (HWI) =
Rp.2.498.064.000 / tahun Rp.15.099.698,98 / Kg
= 165,438 Kg / tahun 2
Bahan Baku Hard Wire Outer (HWO) =
3
(Perusahaan
tidak
mengimport
untuk
jenis
bahan
baku
ini)
Bahan Baku Inner Cable =
Rp.3.629.918.000 / tahun Rp.1.244.102,55 / MT
= 2.917,700 MT / tahun 4.
Bahan Baku Outer Cable =
Rp.4.120.629.000 / tahun Rp.2.921.188,86 / MT
= 1.410,600 MT / tahun Tabel 3.10. Kebutuhan Bahan Baku (Berasal dari Import) NO
Nama Material
Kebutuhan Bahan
Satuan Standard
Baku 1
Hard Wire Inner
165,438
Kg
2
Hard Wire Outer
-
Kg
3
Inner Cable
2.917,700
MT
4
Outer Cable
1.410,600
MT
Jurusan Teknik Industri Universitas Merrcu Buana
69
Laporan Tugas Akhir
BAB III Pengumpulan dan Pengolahan Data
Tabel 3.11. Keseluruhan Total Biaya Kebutuhan Bahan Baku (dalam Rupiah) (dalam negeri + import) NO
Nama Material
Total Produksi
Total Produksi
Total
(dalam negeri)
(import)
Rp
Rp
Rp
(000)
(000)
(000)
1
Hard Wire Iner
4.224.576
2.498.064
6.722.640
2
Hard Wire Outer
8.670.392
-
8.670.392
3
Inner Cable
6.8822.607
3.629.918
10.512.185
4
Outer Cable
15.770.051
4.120.629
19.690.680
TOTAL
45.595.897
3.2.5. Biaya Pemesanan Biaya pemesanan yaitu semua biaya yang meliputi biaya administrasi untuk pembelian atau pemesanan kepada pemasok (supplier) dari luar. Besar kecilnya biaya pemesanan akan sangat tergantung pada seberapa sering pesanan akan dibuat dengan jumlah volume pesanan barang. Untuk menghitung biaya pemesanan setiap kali pesan yaitu dengan cara menjumlahkan total keseluruhan yang meliputi biaya telepon, biaya penerimaan, biaya pengiriman, dan biaya surat menyurat yaitu diperkirakan sebesar 17 %. Presentase biaya pemesanan tersebut adalah sama untuk setiap jenis-jenis bahan baku baik yang berasal dari produksi dalam negeri dan Import. Untuk selanjutnya angka presentase tersebut dikalikan dengan harga bahan baku menurut asal bahan baku, baik yang berasal dari dalam negeri ataupun import.
Jurusan Teknik Industri Universitas Merrcu Buana
70
Laporan Tugas Akhir
BAB III Pengumpulan dan Pengolahan Data
Tabel 3.12. Biaya Pemesanan ( bahan baku berasal dari produksi dalam negeri) NO
Nama Material
Biaya Pemesanan 17 % x Harga
(Rp)
1
Hard Wire Inner
jenis-jenis Bahan
Rp. 1.792.160,7
2.
Hard Wire outer
Baku (Produksi
Rp. 1.579.511,16
3.
Inner Cable
dalam Negeri)
Rp. 64.139,13245
4.
Outer Cable
Rp. 194.152,13
Dari tabel di atas dapat dijelaskan bahwa biaya pemesanan sebesar Rp.1.792.160,7 didapat dari perhitungan perkalian antara harga bahan baku dengan biaya pemesanan sebesar 17 %, dari hasil wawancara dengan manager pembelian dan begitu juga seterusnya untuk bahan baku yang lain. Tabel 3.13. Biaya Pemesanan ( bahan baku berasal dari Import) NO
Nama Material
Biaya Pemesanan 17 % x Harga
(Rp)
1
Hard Wire Inner
jenis-jenis Bahan
Rp. 2.566.948,83
2.
Hard Wire outer
Baku (Import)
-
3.
Inner Cable
Rp. 211.497,4335
4.
Outer Cable
Rp. 496.602,1055
Dari tabel di atas dapat dijelaskan bahwa biaya pemesanan sebesar Rp.2.566.948,83 didapat dari perhitungan perkalian antara harga bahan baku dengan biaya pemesanan sebesar 17 %, dari hasil wawancara dengan manager pembelian dan begitu juga seterusnya untuk bahan baku yang lain.
Jurusan Teknik Industri Universitas Merrcu Buana
71
Laporan Tugas Akhir
BAB III Pengumpulan dan Pengolahan Data
3.2.6. Biaya Penyimpanan Biaya penyimpanan yaitu seluruh biaya yang berkaitan dengan penyimpanan barang, misalnya biaya sewa gudang, biaya pengawasan gudang, asuransi, biaya bunga bank, listrik dan pajak. Biaya penyimpanan bahan baku didapatkan dari perusahaan dari harga jenis-jenis bahan baku per satuan adalah sebesar 15 % Biaya penyimpanan 15 % didapat juga dari total jumlah biaya penyimpanan adalah sebagai berikut : (Sumber : Bagian Pembelian PT. HI – LEX Indonesia) 1)
Biaya penurunan barang/bongkar muat
0,04 %
2)
Biaya penyusutan dan rusak barang di gudang
0,35 %
3)
Biaya pemeliharaan barang
0,11 %
4)
Biaya modal tertanam dalam perusahaan
14,5 %
Jumlah
15%
3.2.7. Waktu Tenggang Waktu tenggang adalah waktu yang dibutuhkan pada saat awal pemesanan dilakukan sehingga bahan baku sampai ke pabrik. Lead Time tersebut berbeda untuk setiap pemesanan, tergantung pada jarak tempuh dan prosedur yang diberlakukan. Bahan baku yang didatangkan dari luar negeri mempunyai waktu tenggang selama 3 bulan sekali, sedangkan dari dalam negeri waktu tenggangnya selama 2 bulan
3.3.
Pengolahan Data Berdasarkan hasil pengumpulan data pada PT. HI – LEX Indonesia, barulah
dapat dihitung biaya-biaya persediaan bahan baku kabel speedometer Yamaha MH-
Jurusan Teknik Industri Universitas Merrcu Buana
72
Laporan Tugas Akhir
BAB III Pengumpulan dan Pengolahan Data
110 yaitu dengan membandingkan antara metode EOQ dengan metode perusahaan adalah sebagai berikut :
3.3.1. Perhitungan Biaya Persediaan Bahan Baku (Berasal dari Produksi dalam Negeri) Kabel Speedometer Yamaha MH-110 Menggunakan Metode Economic Order Quantity (EOQ) A. Bahan Baku Hard Wire Inner (HWI) •
Kebutuhan bahan baku HWI ( S )
= 400,733 Kg / tahun
•
Biaya Pemesanan ( A )
= Rp. 1.792.160,7 per pesanan
•
Biaya Penyimpanan ( i )
= 15 % dari harga bahan baku
•
Harga Bahan Baku ( c )
= Rp. 10.542.121,6 per Kg
•
Lead Time ( L )
= 2 Bulan
Berikut akan diuraikan perhitungan-perhitungannya adalah sebagai berikut : 1)
Kebutuhan bahan baku HWI perbulan (D) : D=
S 400,733 = 12 12
= 33,39 = 33,4 Kg/Bulan 2).
Q0 =
Q0 =
Q0 =
2 xAxS ixc 2 xRp.1.792.160,8x 400,733 15% xRp.10.542.121,6 1.436.355.948 1.581.318,24
Q 0 = 908,33 = 30,14 Kg
Jurusan Teknik Industri Universitas Merrcu Buana
73
Laporan Tugas Akhir
BAB III Pengumpulan dan Pengolahan Data
3). Banyaknya pemesanan dilakukan (n) : n=
S Q0
n=
400,733 30,14
= 13,29
13 kali pemesanan per tahun (dibulatkan ke bawah)
Berdasarkan metode EOQ, kita dapat mengatur jadwal pemesanan HWI yang diperlukan, jika kita menganggap dalam setahun terdiri atas 365 hari, maka dapat ditentukan interval waktu pemesanan, yaitu : i=
365 13
= 28,08
28 hari
Dengan ini dapat diatur agar pemesanan bahan baku HWI dilakukan setiap 28 hari. 4). Titik Pemesanan Kembali (ROP) : ROP = D × L
ROP = 33,4 × 2
ROP = 66,8 Kg 5). Biaya total persediaan per tahun (TC) :
S Q TC = S × c + × A + 0 × i × c 2 Q0 TC = 400,733 x Rp.10.542.121,6 + 400,733 × Rp.1.792.160,6 + 30,14
30,14 × 15% × Rp.10.542.121,6 2
Jurusan Teknik Industri Universitas Merrcu Buana
74
Laporan Tugas Akhir
BAB III Pengumpulan dan Pengolahan Data
TC = Rp.4.224.576.015 + Rp.23.828.065 + Rp.23.830.465 TC = Rp.4.272.234.545.
B. Bahan Baku Hard Wire Outer (HWO) •
Kebutuhan Bahan Baku HWO ( S )
= 933,179 Kg per tahun
•
Biaya Pemesanan ( A )
= Rp.1.579.511,16 per pesanan
•
Biaya Penyimpanan ( i )
= 15 % dari harga bahan baku
•
Harga Bahan Baku ( c )
= Rp.9.291.242,09 per Kg
•
Lead Time ( L )
= 2 bulan
Berikut akan diuraikan perhitungan-perhitungannya adalah sebagai berikut : 1) Kebutuhan Bahan Baku HWO Per Bulan ( D ) : D=
S 12
D=
933,179 12
= 77,76
77,8 Kg / bulan
2) Kuantitas Pesanan Ekonomis ( Q 0 ) : Q = 0
2× A× S i×c
Q = 0
2 × Rp.1.579.511,16 × 933,179 15% × Rp.9.291.242,09
Q = 2.115,206 0 Q = 45,99 → 46 Kg 0
Jurusan Teknik Industri Universitas Merrcu Buana
75
Laporan Tugas Akhir
BAB III Pengumpulan dan Pengolahan Data
3) Banyaknya Pesanan dilakukan
n=
S Q 0
n=
933,179 46
n = 20,28654
20 kali pemesanan per tahun (dibulatkan ke bawah)
Berdasarkan metode EOQ, kita dapat mengatur jadwal pemesanan HWO yang diperlukan tersebut. jika kita menganggap dalam setahun terdiri atas 365 hari, makadapat ditentukan interval waktu pemesanan, yaitu : I=
365 n
I=
365 20
I = 18,25 → 18hari Dengan demikian dapat diatur agar pemesanan HWO dilakukan setiap 18
hari. 4) Titik Pemesanan Kembali (ROP) : ROP = D × L
ROP = 77,8 × 2 ROP = 155,6 Kg
5)
Biaya total persediaan per tahun : S Q TC = S × c + × A + 0 × i × c 2 Q0 933,179 = 933,179 x Rp.9.291.242,09 + 46
Jurusan Teknik Industri Universitas Merrcu Buana
x Rp.1.579.511,16 +
76
Laporan Tugas Akhir
46 2
BAB III Pengumpulan dan Pengolahan Data
x 15 % x Rp.9.291.242,09
= Rp.8.670.392.002 + Rp.32.042.753 + Rp.32.054.785 = Rp.8.734.489.540. C. Bahan Baku Inner Cable (IC) •
Kebutuhan Bahan Baku IC ( S )
= 18.241,366 MT / tahun
•
Biaya Pemesanan ( A )
= Rp.64.139,13245 per pesanan
•
Biaya Penyimpanan ( i )
= 15 % dari harga bahan baku
•
Harga Bahan Baku ( c )
= Rp.377.289,0144 per meter
•
Lead Time ( L )
= 2 bulan
Berikut akan diuraikan perhitungan-perhitungannya adalah sebagai berikut : 1)
Kebutuhan Bahan Baku IC per Bulan ( D ) : D=
S 12
D=
18.241,366 12
D = 1.520,114 MT
2)
Q = 0
2× A× S i×c
Q = 0
2 × Rp.64.139,13245 × 18.241,366 15% × Rp.377.289,0144
Q = 0
41.347,01
Q = 203,34 MT 0
Jurusan Teknik Industri Universitas Merrcu Buana
77
Laporan Tugas Akhir
3)
BAB III Pengumpulan dan Pengolahan Data
Banyaknya pesanan dilakukan
n=
S Q 0
n =
18.241,366 203,34
n = 89,7
90 kali pemesana per tahun.
Berdasarkan metode EOQ, kita dapat mengatur jadwal pemesanan IC yang diperlukan tersebut. jika kita menganggap dalam setahun terdiri atas 365 hari, makadapat ditentukan interval waktu pemesanan, yaitu : 365 I= n 365 = 90 = 4,06 4)
4 hari
Titik Pemesanan Kembali (ROP) : ROP = D × L
ROP = 1.520,114 × 2 ROP = 3.040,228 MT
5)
S Q TC = S × c + × A + 0 × i × c 2 Q0 18.241,366 = 18.241,366 x Rp.377.289,0144 +
x Rp.64.139,13245 203,34
+ 203,34 2
x 15 % x Rp.377.289,0144
Jurusan Teknik Industri Universitas Merrcu Buana
78
Laporan Tugas Akhir
BAB III Pengumpulan dan Pengolahan Data
= Rp.6.882.266.999 + Rp.5.753.837 + Rp.5.753.846 = Rp.6.893.774.682. D.
Bahan Baku Outer Cable (OC) •
Kebutuhan Bahan Baku IC ( S )
= 13.808,289 MT / tahun
•
Biaya Pemesanan ( A )
= Rp.194.152,13 per pesanan
•
Biaya Penyimpanan ( i )
= 15 % dari harga bahan baku
•
Harga Bahan Baku ( c )
= Rp.1.142.071,331 per MT
•
Lead Time ( L )
= 2 bulan
Berikut akan diuraikan perhitungan-perhitungannya adalah sebagai berikut : 1)
Kebutuhan Bahan Baku OC per Bulan ( D ) : D=
S 12
D=
13.808,289 12
D = 1.150,7 MT
2)
2× A× S i×c 2 × Rp.194.152,13 × 13.808,289 Q = 0 15% × Rp.1.142.071,331
Q = 0
Q = 0 3)
31.298,8 Q = 176,914 MT 0
n=
S Q 0
n =
13.808,289 176,914
n = 78 kali pemesanan per tahun
Jurusan Teknik Industri Universitas Merrcu Buana
79
Laporan Tugas Akhir
BAB III Pengumpulan dan Pengolahan Data
Berdasarkan metode EOQ, kita dapat mengatur jadwal pemesanan OC yang diperlukan tersebut. jika kita menganggap dalam setahun terdiri atas 365 hari, maka dapat ditentukan interval waktu pemesanan, yaitu : 365 I = n 365 = 78 = 4,67 4)
5 hari
Titik Pemesanan Kembali (ROP) : ROP = D × L
ROP = 1.150,7 × 2 ROP = 2.301,4 MT
5)
S Q TC = S × c + × A + 0 × i × c 2 Q0 13.808,289 = 13.808,289 x Rp.1.142.071,331 + x Rp.194.152,13 176,914 + 176,914 x 15 % x Rp.1.142.071,331 2 = Rp.1.5770051 x 1010 + Rp.15.153.739 + Rp.15.153.630 = Rp.15.800.358.370.
3.3.2. Perhitungan Biaya Persediaan Bahan Baku (Berasal dari Import) Kabel Speedometer Yamaha MH-110 Menggunakan Metode Economic Order Quantity (EOQ)
Jurusan Teknik Industri Universitas Merrcu Buana
80
Laporan Tugas Akhir
BAB III Pengumpulan dan Pengolahan Data
A. Bahan Baku Hard Wire Inner (HWI) •
Kebutuhan bahan baku HWI ( S )
= 165,438 Kg / tahun
•
Biaya Pemesanan ( A )
= Rp.2.566.948,83 per pesanan
•
Biaya Penyimpanan ( i )
= 15 % dari harga bahan baku
•
Harga Bahan Baku ( c )
= Rp.15.099.698,98 per Kg
•
Lead Time ( L )
= 3 Bulan
Berikut akan diuraikan perhitungan-perhitungannya adalah sebagai berikut : 1)
Kebutuhan bahan baku HWI perbulan (D) : D=
S 12
D=
165,438 12
D = 13,7865 → 13,8 Kg / bulan
2× A× S i×c
2). Q = 0
2 × Rp.566.948,83 × 165,438 15% × Rp.15.099.698,98
Q = 0 Q = 0
374,99
Q = 19,36 ↔ 19,4 Kg 0 3). Banyaknya pemesanan dilakukan (n) :
n=
S Q 0
n =
13.808,289 176,914
= 8,52
8 kali pemesanan per tahun (dibulatkan ke bawah)
Jurusan Teknik Industri Universitas Merrcu Buana
81
Laporan Tugas Akhir
BAB III Pengumpulan dan Pengolahan Data
Berdasarkan metode EOQ, kita dapat mengatur jadwal pemesanan HWI yang diperlukan, jika kita menganggap dalam setahun terdiri atas 365 hari, maka dapat ditentukan interval waktu pemesanan, yaitu : 365 I= n 365 = 8 = 45,62
46 hari
Dengan ini dapat diatur agar pemesanan bahan baku HWI dilakukan setiap 46 hari. 4)
Titik Pemesanan Kembali (ROP) : ROP = D × L
ROP = 13,8 × 3 ROP = 45,77 Kg
5)
S Q TC = S × c + × A + 0 × i × c 2 Q0 165,438 = 165,438 x Rp.15.099.698,98 + 19,4 +
19,4 2
x Rp.2.566.948,83
x 15 % x Rp.15.099.698,98
= Rp.2.498.064.000 + Rp.21.890.251 + Rp.21.970.062 = Rp.2.541.924.313.
Jurusan Teknik Industri Universitas Merrcu Buana
82
Laporan Tugas Akhir
BAB III Pengumpulan dan Pengolahan Data
B. Bahan Baku Inner Cable (IC) •
Kebutuhan Bahan Baku IC ( S )
= 2.917,700 MT / tahun
•
Biaya Pemesanan ( A )
= Rp. 211.497,4335 per pesanan
•
Biaya Penyimpanan ( i )
= 15 % dari harga bahan baku
•
Harga Bahan Baku ( c )
= Rp.1.244.102,55 per MT
•
Lead Time ( L )
= 3 bulan
Berikut akan diuraikan perhitungan-perhitungannya adalah sebagai berikut : 1)
Kebutuhan Bahan Baku IC per Bulan ( D ) : D=
S 12
D=
2.917,700 12
D = 243,142 MT / bulan
2)
Q = 0 Q = 0 Q = 0
2× A× S i×c 2 × Rp.211.497,4335 × 2.917,700 15% × Rp.1.244.102,55 6.613,453
Q = 81,32MT 0
3)
n=
n =
S Q 0 2.917,700 81,32
n = 35,87
36 kali pemesanan per tahun
Jurusan Teknik Industri Universitas Merrcu Buana
83
Laporan Tugas Akhir
BAB III Pengumpulan dan Pengolahan Data
Berdasarkan metode EOQ, kita dapat mengatur jadwal pemesanan IC yang diperlukan tersebut. jika kita menganggap dalam setahun terdiri atas 365 hari, makadapat ditentukan interval waktu pemesanan, yaitu : 365 I= n 365 = 36 = 10,13 4)
10 hari
Titik Pemesanan Kembali (ROP) : ROP = D × L
ROP = 243,142 × 3 ROP = 729,426 MT
5)
S Q TC = S × c + × A + 0 × i × c 2 Q0 2.917,700 = 2.917,700 x Rp.1.244.102,55 + 80,7 +
80,7 2
x Rp.208.097,4335
x 15 % x Rp.1.244.102,55
= Rp.3.629.918.010 + Rp.7.523.740 + Rp.7.529.930 = Rp.3.644.971.680.
Jurusan Teknik Industri Universitas Merrcu Buana
84
Laporan Tugas Akhir
C.
BAB III Pengumpulan dan Pengolahan Data
Bahan Baku Outer Cable (OC) •
Kebutuhan Bahan Baku OC ( S )
= 1.410,600 MT / tahun
•
Biaya Pemesanan ( A )
= Rp.496.602,1055 per pesanan
•
Biaya Penyimpanan ( i )
= 15 % dari harga bahan baku
•
Harga Bahan Baku ( c )
= Rp.2.921.188,86 per MT
•
Lead Time ( L )
= 3 bulan
Berikut akan diuraikan perhitungan-perhitungannya adalah sebagai berikut : 1)
Kebutuhan Bahan Baku OC per Bulan ( D ) : D=
S 12
D=
1.410,600 12
D = 117,55 MT / bulan
2)
Q = 0 Q = 0
2× A× S i×c 2 × Rp.496.602,1055 × 1.410,600 15% × Rp.2.921.188,86
Q = 3.197,36 0 Q = 56,545MT 0 3)
n=
S Q 0
n =
1.410,600 56,545
n = 24,94
25 kali pemesanan per tahun
Jurusan Teknik Industri Universitas Merrcu Buana
85
Laporan Tugas Akhir
BAB III Pengumpulan dan Pengolahan Data
Berdasarkan metode EOQ, kita dapat mengatur jadwal pemesanan OC yang diperlukan tersebut. jika kita menganggap dalam setahun terdiri atas 365 hari, maka dapat ditentukan interval waktu pemesanan, yaitu : 365 I = n 365 = 25 = 14,6 4)
15 hari
Titik Pemesanan Kembali (ROP) : ROP = D × L
ROP = 117,55 × 3 ROP = 352,65 MT
5)
S Q TC = S × c + × A + 0 × i × c = 2 Q0 1.410,600 = 1.410,600 x Rp.2.921.188,86 + x Rp.496.602,1055 56,545 + 56,545 x 15 % x Rp.2.921.188,86 2 = Rp.4.120.629.006 + Rp.12.388.485 + Rp.12.387.739 = Rp.4.145.405.230.
Jurusan Teknik Industri Universitas Merrcu Buana
86
Laporan Tugas Akhir
3.4.
BAB III Pengumpulan dan Pengolahan Data
Penentuan Lot Ekonomis Bahan Baku Kabel Speedometer Yamaha MH-110 Untuk mencari biaya pemesanan, biaya penyimpanan, biaya bahan baku dan
total biaya per tahun dapat dicari dengan menggunakan rumus sebagai berikut (Sumber Jhon. E. Biegel, hal.89) A.S C =
i . q0 + S.c+
q0 Dimana :
2
C = Total biaya per tahun A = Biaya pemesanan q 0 = Jumlah pembelian dalam satu lot c = Biaya dari satu unit barang yang dibeli i
= Biaya penyimpanan tahunan dari satu item (bagian)
Tiga elemen biaya dari rumus di atas ditunjukkan dengan tiga pernyataan yaitu : A.S = Biaya pemesanan per tahun q0 S.c
= Biaya bahan baku
i . q0 = Biaya penyimpanan 2 3.4.1. Penentuan Lot Ekonomis Bahan Baku (berasal dari produksi dalam negeri) Kabel Speedometer Yamaha MH-110 Berikut ini akan diuraikan perhitungan-perhitungan untuk menentukan lot size yang ekonomis dari tiap-tiap jenis-jenis bahan baku (berasal dari produksi dalam negeri). Perhitungan-perhitungannya adalah sebagai berikut :
Jurusan Teknik Industri Universitas Merrcu Buana
87
Laporan Tugas Akhir
BAB III Pengumpulan dan Pengolahan Data
A. Bahan Baku HWI
A × S i × Q C = + S ×c+ 2 Q0 Rp.1.792.160,7 × 400,733 Rp.1.581.318,24 × 30,14 = + 400,733 × Rp.10.542.121,6 + 2 30,14
= Rp.23.828.066 + Rp.4.224.576.015 + Rp.23.830.465 = Rp.4.272.234.546.
B. Bahan Baku HWO A × S i × Q C = + S ×c + 2 Q0 Rp.1.393.686,314 × 46 Rp.1.579.511,16 × 933,179 + 933,179 × Rp.9.291.242,09 + = 2 46
= Rp.32.042.753 + Rp.8.670.392.002 + Rp.32.054.785 = Rp.8.734.489.537. C.
Bahan Baku IC
A × S i × Q C = + S ×c + 2 Q0 Rp.64.139,132 × 18.241,366 Rp.56.593,35 × 203,34 = + 18.241,366 × Rp.377.289,01 + 2 203,34
= Rp.5.753.837 + Rp. 6.882.266.999 + Rp.5.753.846 = Rp.6.893.774.682.
Jurusan Teknik Industri Universitas Merrcu Buana
88
Laporan Tugas Akhir
D.
BAB III Pengumpulan dan Pengolahan Data
Bahan Baku OC
A × S i × Q C = + S ×c+ 2 Q0 Rp.194.152,13 × 13.808,289 Rp.171.310,7 × 176,914 = + 13.808,289 × Rp.1.142.071,331 + 176,914 2
= Rp.15.153.739 + Rp.1,5770051 x 1010 + Rp.15.153.630 = Rp.15.800.358.370 . Total biaya minimum terjadi apabila dua komponen biaya yakni biaya penyimpanan dan biaya pemesanan saling berpotongan pada satu titik dan biaya dapat dilihat dalam bentuk kurva persediaan bahan baku HWI, HWO, IC, dan OC. Masalah tersebut dapat diseslesaikan secara grafis, seperti dalam gambar biaya-biaya
pemesanan
dan
biaya-biaya
menjaga
persediaan
digambarkan
berlawanan dengan jumlah pemesanan. Disini akan digambarkan kurva biaya persediaan pada setiap jenis-jenis bahan baku (berasal dari dalam negeri/domestik) HWI, HWO, IC dan OC, yaitu seperti gambar di bawah ini :
Jurusan Teknik Industri Universitas Merrcu Buana
89
Laporan Tugas Akhir
a)
BAB III Pengumpulan dan Pengolahan Data
Kurva Biaya Persediaan Bahan Hard Wire Inner Rp Kurva biaya total Rp.4.272.234.546
Biaya tahunan (c)
Jumlah pesanan dengan total biaya minimum
Garis biaya bahan baku Rp.4.224.576.015
Biaya simpanan Rp.23.830.465
Biaya pesanan Rp.23.828.066
10
20
30
30,14
Kg 40
50
60
Gambar 3.1 Kurva Biaya Persediaan Bahan Baku HWI
b)
Kurva Biaya Persediaan Bahan Hard Wire Outer Rp
Biaya tahahunan (c)
Kurva biaya total Rp.8.734.489.537
Jumlah pesanan dengan total biaya minimum
Garis biaya bahan baku Rp.8.670.392.002
Biaya simpanan Rp.32.054.785
Biaya pesanan Rp.32.042.753
20
30
40
46
Kg 50
60
70
Gambar 3.2 Kurva Biaya Persediaan Bahan Baku HWO
Jurusan Teknik Industri Universitas Merrcu Buana
90
Laporan Tugas Akhir
c)
BAB III Pengumpulan dan Pengolahan Data
Kurva Biaya Persediaan Bahan Inner Cable Rp
Biaya tahahunan (c)
Kurva biaya total Rp.6.893.774.682
Jumlah pesanan dengan total biaya minimum
Garis biaya bahan baku Rp.6.882.266.999
Biaya simpanan Rp.5.753.846
Biaya pesanan Rp.5.753.837
MT 100
150
200
203,34
250
300
350
Gambar 3.3 Kurva Biaya Persediaan Bahan Baku IC d)
Kurva Biaya Persediaan Bahan Outer Cable Rp Kurva biaya total Rp.15.800.358.370
Biaya tahunan (c)
Jumlah pesanan dengan total biaya minimum
Garis biaya bahan baku Rp.15.770.051.000
Biaya simpanan Rp.15.153.630
Biaya pesanan Rp.15.153.739
MT 50
100
150
176,914
200
250
300
Gambar 3.4 Kurva Biaya Persediaan Bahan Baku OC
Jurusan Teknik Industri Universitas Merrcu Buana
91
Laporan Tugas Akhir
BAB III Pengumpulan dan Pengolahan Data
3.4.2. Penentuan Lot Ekonomis Bahan Baku (berasal dari Import) Kabel Speedometer Yamaha MH-110 Berikut ini akan diuraikan perhitungan-perhitungan untuk menentukan lot size yang ekonomis dari tiap-tiap jenis-jenis bahan baku (berasal dari produksi dalam negeri). Perhitungan-perhitungannya adalah sebagai berikut : A. Bahan Baku HWI
A × S i × Q C = + S ×c+ 2 Q0 Rp.2.566.948,83 × 165,438 Rp.2.264.954,85 × 19,4 + 165,438 × Rp.15.099.698,98 + = 19,4 2
= Rp.21.889.854 + Rp.2.498.018.701 + Rp.21.970.062 = Rp.2.541.878.617.
B. Bahan Baku IC A × S i × Q C = + S ×c + 2 Q0 Rp.208.097,4335 × 2.917,700 Rp.186.615,4 × 81,32 + 2.917,700 × Rp.1.244.102,55 + = 81,32 2
= Rp.7.523.740 + Rp. 3.629.918.010 + Rp.7.587.781. = Rp.3.645.029.531.
C. Bahan Baku OC
A × S i × Q C = + S ×c+ 2 Q0
Jurusan Teknik Industri Universitas Merrcu Buana
92
Laporan Tugas Akhir
BAB III Pengumpulan dan Pengolahan Data
Rp.496.602,1055 × 1.410,600 Rp.438.178,33 × 56,545 + 1.410,600 × Rp.2.921.188,86 + = 56,545 2
= Rp.12.388.485 + Rp.4.120.629.006 + Rp.12.388.396 = Rp.4.145.405.887. Total biaya minimum terjadi apabila dua komponen biaya yakni biaya penyimpanan dan biaya pemesanan saling berpotongan pada satu titik dan biaya dapat dilihat dalam bentuk kurva persediaan bahan baku HWI, HWO, IC, dan OC. Masalah tersebut dapat diseslesaikan secara grafis, seperti dalam gambar biaya-biaya
pemesanan
dan
biaya-biaya
menjaga
persediaan
digambarkan
berlawanan dengan jumlah pemesanan. Disini akan digambarkan kurva biaya persediaan pada setiap jenis-jenis bahan baku (berasal dari Import) HWI, HWO, IC dan OC, yaitu seperti gambar di bawah ini : a)
Kurva Biaya Persediaan Bahan Hard Wire Inner Rp
Kurva biaya total Rp.2.541.878.617
Biaya tahunan (c)
Jumlah pesanan dengan total biaya minimum
Garis biaya bahan baku Rp.2.498.018.701
Biaya simpanan Rp.21.970.062
Biaya pesanan Rp.21.889.854
Kg 5
10
15
19,4
20
25
30
Gambar 3.5 Kurva Biaya Persediaan Bahan Baku HWI
Jurusan Teknik Industri Universitas Merrcu Buana
93
Laporan Tugas Akhir
b)
BAB III Pengumpulan dan Pengolahan Data
Kurva Biaya Persediaan Bahan Inner Cable Rp
Biaya tahahunan (c)
Kurva biaya total Rp.3.644.971.680
Jumlah pesanan dengan total biaya minimum
Garis biaya bahan baku Rp.3.629.918.010
Biaya simpanan Rp.7529.930
Biaya pesanan Rp.7.523.740
MT 40
60
80
80,7
100
120
140
Gambar 3.6 Kurva Biaya Persediaan Bahan Baku IC c)
Kurva Biaya Persediaan Bahan Outer Cable Rp Kurva biaya total Rp.4.145.405.887
Biaya tahunan (c)
Jumlah pesanan dengan total biaya minimum
Garis biaya bahan baku Rp.4.120.629.006
Biaya simpanan Rp.12.388.396
Biaya pesanan Rp.12.388.485
MT 30
40
50
56,545
60
70
80
Gambar 3.7 Kurva Biaya Persediaan Bahan Baku OC
Jurusan Teknik Industri Universitas Merrcu Buana
94
Laporan Tugas Akhir
3.5.
BAB III Pengumpulan dan Pengolahan Data
Perhitungan Biaya Persediaan Bahan Baku Dengan Menggunakan Metode Perusahaan Cara atau metode yang dipakai oleh PT. “XYZ” untuk melakukan
perhitungan-perhitungan biaya persediaan bahan baku adalah sebagai berikut :
3.5.1. Perhitungan Biaya Persediaan Bahan Baku Yang Berasal Dari Produksi Dalam Negeri A.
Bahan Baku HWI •
Kebutuhan Bahan Baku ( S )
= 400,733 Kg per tahun
•
Biaya Pemesanan ( A )
= Rp.1.792.160,7
•
Biaya Penyimpanan ( i )
= 15 % dari harga bahan baku
•
Harga Bahan Baku ( c )
= Rp.10.542.121,6
•
Lead Time ( L )
= 2 bulan
Berikut akan diuraikan perhitungan-perhitungannya adalah sebagai berikut : 1)
Kebutuhan bahan baku HWI per bulan ( D ) = 33.4 Kg
2)
Rata-rata Total Biaya Persediaan Per Tahun (TC) yaitu : TC
= ( S x c ) + ( 12 x A) + ( i x S x c ) = (400,733 x Rp.10.542.121,6) + (12 x Rp.1.792.160,7) + (15% x 400,733 x Rp.10.542.121,6) = Rp.4.224.576.015 + Rp.21.505.928 + Rp.633.686.402 = Rp.4.879.768.345.
Jurusan Teknik Industri Universitas Merrcu Buana
95
Laporan Tugas Akhir
B.
BAB III Pengumpulan dan Pengolahan Data
Bahan Baku HWO •
Kebutuhan Bahan Baku ( S )
= 933,179 Kg per tahun
•
Biaya Pemesanan ( A )
= Rp.1.579.511,16
•
Biaya Penyimpanan ( i )
= 15 % dari harga bahan baku
•
Harga Bahan Baku ( c )
= Rp.9.291.242,09
•
Lead Time ( L )
= 2 bulan
Berikut akan diuraikan perhitungan-perhitungannya adalah sebagai berikut : 1)
Kebutuhan bahan baku HWO per bulan ( D ) = 77,8 Kg
2)
Rata-rata Total Biaya Persediaan Per Tahun (TC) yaitu : TC
= ( S x c ) + ( 12 x A) + ( i x S x c ) = (933,179 x Rp.9.291.242,09 ) + ( 12 x Rp.1.579.511,16) + (15 % x 933,179 x Rp.9.291.242,09 ) = Rp.8.670.392.002 + Rp.18.954.133 + Rp.1.300.558.800 = Rp.9.989.904.935
C
Bahan Baku IC •
Kebutuhan Bahan Baku ( S )
= 18.241,366 MT per tahun
•
Biaya Pemesanan ( A )
= Rp.64.139,13245
•
Biaya Penyimpanan ( i )
= 15 % dari harga bahan baku
•
Harga Bahan Baku ( c )
= Rp.377.289,0144
•
Lead Time ( L )
= 2 bulan
Berikut akan diuraikan perhitungan-perhitungannya adalah sebagai berikut : 1)
Kebutuhan bahan baku IC per bulan ( D ) = 1.520,114 MT
2)
Rata-rata Total Biaya Persediaan Per Tahun (TC) yaitu :
Jurusan Teknik Industri Universitas Merrcu Buana
96
Laporan Tugas Akhir
TC
BAB III Pengumpulan dan Pengolahan Data
= ( S x c ) + ( 12 x A) + ( i x S x c ) = (18.241,366 x Rp.377.289,0144) + (12 x Rp.64.139,13245) + (15 % x 18.241,366 x Rp.377.289,0144) = Rp.6.882.266.999 + Rp.769.669 + Rp.1.032.340.050 = Rp.7.915.376.718
D.
Bahan Baku OC •
Kebutuhan Bahan Baku ( S )
= 13.808,289 MT per tahun
•
Biaya Pemesanan ( A )
= Rp.194.152,13 per pesanan
•
Biaya Penyimpanan ( i )
= 15 % dari harga bahan baku
•
Harga Bahan Baku ( c )
= Rp.1.142.071,331
•
Lead Time ( L )
= 2 bulan
Berikut akan diuraikan perhitungan-perhitungannya adalah sebagai berikut : 1)
Kebutuhan bahan baku IC per bulan ( D ) = 1.150,7 MT
2)
Rata-rata Total Biaya Persediaan Per Tahun (TC) yaitu : TC
= ( S x c ) + ( 12 x A) + ( i x S x c ) = (13.808,289 x Rp.1.142.071,331) + (12 x Rp.194.152,13) + (15 % x 13.808,289 x Rp.1.142.071,331) = Rp.15.770.051.000 + Rp.2.329.825 + Rp.2.365.507.650 = Rp.18.137.888.480
Jurusan Teknik Industri Universitas Merrcu Buana
97
Laporan Tugas Akhir
BAB III Pengumpulan dan Pengolahan Data
3.5.2. Perhitungan Biaya Persediaan Bahan Baku Yang Berasal Dari Import A.
Bahan Baku HWI •
Kebutuhan Bahan Baku ( S )
= 165,438 Kg per tahun
•
Biaya Pemesanan ( A )
= Rp.2.566.948,83 per pesanan
•
Biaya Penyimpanan ( i )
= 15 % dari harga bahan baku
•
Harga Bahan Baku ( c )
= Rp.15.099.698,98 per Kg
•
Lead Time ( L )
= 3 bulan
Berikut akan diuraikan perhitungan-perhitungannya adalah sebagai berikut : 1)
Kebutuhan bahan baku HWI per bulan ( D ) = 13,7865 Kg
2)
Rata-rata Total Biaya Persediaan Per Tahun (TC) yaitu : TC
= ( S x c ) + ( 12 x A) + ( i x S x c ) = (165,438 x Rp.15.099.698,98) + (12 x Rp.2.566.948,83) + (15 % x 165,438 x Rp.15.099.698,98 ) = Rp.2.498.064.000 + Rp.30.803.385 + Rp.374.709.600 = Rp.2.903.576.985
B.
Bahan Baku IC •
Kebutuhan Bahan Baku ( S )
= 2.917,700 MT per tahun
•
Biaya Pemesanan ( A )
= Rp.208.097,4335 per pesanan
•
Biaya Penyimpanan ( i )
= 15 % dari harga bahan baku
•
Harga Bahan Baku ( c )
= Rp.1.244.102,55 per MT
•
Lead Time ( L )
= 3 bulan
Berikut akan diuraikan perhitungan-perhitungannya adalah sebagai berikut :
Jurusan Teknik Industri Universitas Merrcu Buana
98
Laporan Tugas Akhir
BAB III Pengumpulan dan Pengolahan Data
1)
Kebutuhan bahan baku IC per bulan ( D ) = 243,142 MT
2)
Rata-rata Total Biaya Persediaan Per Tahun (TC) yaitu : TC
= ( S x c ) + ( 12 x A) + ( i x S x c ) = (2.917,700 x Rp.1.244.102,55) + (12 x Rp.208.097,4335) + (15 % x 2.917,700 x Rp.1.244.102,55) = Rp.3.629.918.010 + Rp.2.497.169 + Rp.544.487.701 = Rp.4.176.902.880
C.
Bahan Baku OC •
Kebutuhan Bahan Baku ( S )
= 1.410,600 MT per tahun
•
Biaya Pemesanan ( A )
= Rp.496.602,1055 per pesanan
•
Biaya Penyimpanan ( i )
= 15 % dari harga bahan baku
•
Harga Bahan Baku ( c )
= Rp.2.921.188,86 per MT
•
Lead Time ( L )
= 3 bulan
Berikut akan diuraikan perhitungan-perhitungannya adalah sebagai berikut : 1)
Kebutuhan bahan baku IC per bulan ( D ) = 117,55 MT
2)
Rata-rata Total Biaya Persediaan Per Tahun (TC) yaitu : TC
= ( S x c ) + ( 12 x A) + ( i x S x c ) = (1.410,600 x Rp.2.921.188,86) + (12 x Rp.496.602,1055) + (15 % x 1.410,600 x Rp.2.921.188,86) = Rp.4.120.629.006 + Rp.5.959.225 + Rp.618.094.350 = Rp.4.744.682.581
Jurusan Teknik Industri Universitas Merrcu Buana
99