21
BAB III PENDEKATAN LAPANG
3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan di Kampung Sinar Resmi, Desa Sinar Resmi, Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi, Propinsi Jawa Barat. Pemilihan lokasi penelitian dilakukan secara purposive. Alasan yang mendasari pemilihan Kampung Sinar Resmi sebagai lokasi adalah adanya masyarakat adat yang dapat memenuhi kebutuhan pangannya secara mandiri dan juga adanya lembaga pangan berupa lumbung padi atau leuit. Selain itu. Kampung Sinar Resmi merupakan pusat Adat Kasepuhan Sinar Resmi yang memudahkan dalam menggali informasi tentang kelembagaan pangan lokal. Pengumpulan data dilakukan pada bulan April 2011. Pengolahan data dan hasil penulisan laporan dilakukan pada bulan Mei-Juni 2011. Selanjutnya, perbaikan laporan, konsultasi dilakukan pada bulan Juli-Agustus2011. 3.2
Metode Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian survai dengan tipe explanatory.
Penelitian explanatory merupakan penelitian penjelasan yang menyoroti hubungan antar variabel-variabel penelitian dan menguji hipotesa yang telah dirumuskan sebelumnya (Singarimbun dan Effendi, 1989). Pendekatan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif dengan metode survai menggunakan kuesioner serta didukung oleh data kualitatif seperti hasil konsultasi atau wawancara antara peneliti dan informan. Pendekatan kuantitatif digunakan untuk mencari informasi faktual secara detail tentang hal-hal yang sedang
menggejala
dan
mengidentifikasi
masalah-masalah
atau
untuk
mendapatkan justifikasi keadaan dan kegiatan-kegiatan yang sedang berjalan. 3.3
Teknik Pengambilan Sampel Dalam penelitian ini, terdapat dua subjek penelitian, yang terdiri dari
informan dan responden. Informan adalah pihak-pihak yang berpotensi untuk memberikan informasi mengenai diri sendiri, keluarga, pihak lain, dan lingkungannya. Pemilihan informan dilakukan dengan teknik snowball sampling
22
(teknik bola salju). Teknik ini juga digunakan untuk menentukan daftar populasi yang karakteristiknya sesuai dengan masalah yang diteliti (kerangka sampling). Adapun informan kunci yang dipilih adalah tokoh-tokoh masyarakat adat setempat yakni ketua adat Kasepuhan Sinar Resmi. Dalam melengkapi data yang didapatkan dari informan kunci, diperlukan data dari informan-informan lainnya yang telah didiskusikan dengan informan kunci. Pemilihan tokoh masyarakat setempat menjadi informan kunci didasarkan pada asumsi bahwa mereka adalah orang-orang yang mengetahui secara mendalam terkait dengan pengaturan pangan. Unit analisis dalam penelitian ini adalah rumahtangga. Penentuan responden dipilih dengan teknik stratified random sampling. Artinya, populasi yang tidak homogen dibagi dalam lapisan-lapisan, dan setiap lapisan diambil sampel secara acak. Dengan menggunakan metode ini, semua lapisan dapat terwakili
(Singarimbun
dan
Effendi,
1989).
Populasi
meliputi
seluruh
rumahtangga Kampung Sinar Resmi yang berjumlah 111 rumahtangga (Lampiran 4). Kemudian dari semua daftar rumahtangga dibagi ke dalam beberapa kategori berdasarkan penguasaan tanah. Stratifikasi responden dibagi ke dalam tiga kategori, yaitu responden I yakni responden rumahtangga yang menguasai tanah 0-0.25 hektar, responden II yakni responden rumahtangga yang menguasai tanah 0.26-0.5 hektar, dan responden III yakni responden rumahtangga yang menguasai tanah lebih dari 0.5 hektar. Kemudian dipilih responden sebanyak 31 rumahtangga yang menurut kategori masing-masing berjumlah 16, 8, dan 7 rumahtangga. Jumlah responden yang diambil dalam penelitian dihitung menggunakan Rumus Slovin. Rumus Slovin digunakan karena ukuran populasi diketahui. Rumus Slovin adalah sebagai berikut: n n
N 1 Ne 111 1 111 0.15 = 31 (pembulatan)
Keterangan:
N: ukuran populasi n: ukuran sampel/responden
e: nilai kritis (15%)
23
Gambar 2. Gambaran Populasi dan Sampel Rumahtangga Kampung Sinar Resmi
Rumahtangga kategori 0-0.25 hektar
Rumahtangga kategori 0.26-0.5 hektar
Rumahtangga kategori >0.5 hektar
Keterangan: : Populasi : Kerangka Sampling
3.4
Teknik Pengumpulan dan Analisis Data Data yang dikumpulkan pada penelitian ini terdiri dari data primer dan
data sekunder. Data dikumpulkan dengan cara: a)
Kuesioner: Teknik kuesioner dilakukan untuk mendapatkan data primer secara kuantitatif terhadap informan.
b)
Wawancara mendalam: teknik wawancara mendalam dilakukan untuk mendapatkan data primer secara kualitatif yang dapat mendukung penelitian. Wawancara mendalam dilakukan dengan tokoh masyarakat (formal dan non formal) serta warga yang menguraikan secara mendalam mengenai struktur penguasaan tanah, hubungan interaksi dan kerjasama dalam kelembagaan pangan masyarakat.
c)
Pengamatan berperan serta: merupakan teknik pengumpulan data, dimana peneliti hadir sebagai pengamat dinamika subjek penelitian.
24
d)
Melaksanakan “Focus Group Discussion” untuk mendapatkan data kualitatif mengenai hubungan-hubungan antara variabel penelitian menurut masyarakat.
e)
Penelusuran dokumen: data sekunder diperoleh dengan melakukan kajian pustaka dan menganalisis berbagai literatur yang ada. Selain itu analisis data sekunder juga diperlukan terhadap dokumen yang diperoleh di lokasi penelitian, seperti data monografi desa, data kepemilikan tanah, dan lainlain. Berikut rincian mengenai teknik pengumpulan data penelitian:
Tabel 1. Rincian Metode Pengumpulan Data Uraian Data yang Metode diperlukan Mengetahui Sistem Kuesioner Struktur penguasaan tanah Wawancara penguasaan tanah Sistem pemilikan mendalam di Desa Sinar tanah Literatur Resmi Struktur Pemetaan oleh pemilikan dan masyarakat penguasaan tanah
Sumber data Responden Informan
Kelembagaan pangan masyarakat di Desa Sinar Resmi
Distribusi hasil panen Partisipasi masyarakat dalam membangun lumbung Struktur kelembagaan
FGD yang Responden dilakukan tiga Responden kali, yakni disetiap lapisan masyarakat Wawancara mendalam
Sistem norma yang mendukung sistem kedaulatan pangan masyarakat
Komponen modal sosial (kepercayaan, norma, dan jaringan) Proses bekerjanya sistem norma Peranan sistem norma dalam kelembagaan pangan
Pengamatan berperan serta Wawancara mendalam Studi dokumen
Informan Responden
Data yang diperoleh dianalisis secara kuantitatif dan kualitatif. Pengolahan data kuantitatif dilakukan dengan terlebih dahulu melakukan pengkodean. Kegiatan ini bertujuan untuk menyeragamkan data. Setelah pengkodean, tahap
25
selanjutnya adalah perhitungan persentase jawaban responden dan dipresentasikan melalui analisis deskriptif berupa tabel frekuensi, ukuran pemusatan, dan ukuran penyebaran. Data yang dikumpulkan selanjutnya diolah secara deskriptif dengan mengunakan Microsoft Excel 2007. Selain analisis data kuantitatif, dilakukan pula analisis data kualitatif sebagai pendukung dengan mengutip hasil pembicaraan dengan responden atau informan dan disampaikan secara deskriptif untuk mempertajam hasil penelitian.