BAB III. PENCEMARAN AIR
A. PENDAHULUAN
Topik kuliah pencemaran air ini membahas tentang pencemaran air itu sendiri, penanganan air limbah dan konseryasi sumberdaya alam laut. Poko bahasan kuliah ini secara umum dapat digunakan untuk membantu mahasiswa dalam memahami
tentang
sumber-sumber
pencemaran
air,
dampak
dan
penanggulangannya. Topik kuliah ini secara keseluruhan dapat diselesaikan dalam waktu 4 kali tatap muka. Setelah mengikuti pokok bahasan ini diharapkan mahasiswa mampu menjelaskan
tentang
sumber-sumber
pencemaran
air,
dampak
dan
penanggulangannya.
B. PENYAJIAN
1. Pencemaran Air Definisi pencemaran air menurut Kepmen Lingkungan Hidup No. Kep03/MENKLH/II/1991, adalah masuknya atau dimasukkannya mahluk hidup, zat, energi, dan atau komponen lain ke dalam air dan atau berubahnya tatanan air oleh kegiatan manusia atau proses alam, sehingga kualitas air turun ke tingkat tertentu yang menyebabkan air menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi lagi sesuai dengan peruntukkannya. Penyebab pencemaran air bisa berasal dari bahan organik, limbah industri, limbah rumah tangga dan pembuangan kotoran manusia ke perairan. Indikator pencemaran dapat dilihat dari konsentrasi oksigen terlarut (Disolved oxygen) dan biological oxygen demand (BOD). Oksigen terlarut adalah oksigen yang terdapat di air dalam bentuk molekul oksigen, sedangkan BOD adalah oksigen yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan biologis mahluk hidup. DO sangat dibutuhkan biota air untuk berespirasi. Ikan hanya dapat hidup di air dengan konsentrasi DO lebih dari 3 ppm. Bakteri aerob juga sangat
Universitas Gadjah Mada
membutuhkan DO supaya tetap hidup. Dengan kandungan DO kecil maka kemampuan membersihkan lingkungan tersebut secara alami terhadap masukan dari luar menjadi terbatas sehingga dibutuhkan pengolahan limbah. Saat itu oksidasi biologis menjadi meningkat, suhu menjadi tinggi, kemudian kadar oksigen menurun. Kadar oksigen yang menurun merupakan ancaman yang serius terhadap ekosistem perairan tersebut. Air selalu mengandung mineral, kadang-kadang ada mikroorganisme. Indikator bahwa air telah tercemar : 1. Adanya perubahan suhu air 2. Adanya perubahan pH 3. Perubahan warna, bau dan rasa 4. Timbulnya endapan, koloid, danbahan terlarut 5. Ada mikroorganisme 6. Meningkatnya radioaktif Beberapa komponen pencemaran air adalah sebagai berikut : - Bahan buangan padat - Bahan buangan organik - Bahan buangan anorganik - Bahan buangan olahan bahan makanan - Bahan buangan cairan berminyak - Bahan buangan zat kimia - Bahan buangan berupa panas
2. Penanganan Air Limbah Pembuangan limbah suatu pabrik skala kecil maupun skala besar ke saluran perairan maupun sungai, membawa dampak negatif baik bagi kualitas ekosistem sungai tersebut juga berdampak negatif pada kesehatan manusia terlebih lagi jika sungai tersebut melewati daerah pemukiman dan dimanfaatkan masyarakat setempat untuk aktivitas sehari-hari. Penanganan air limbah terdiri dari tiga tahap yaitu primer, sekunder, dan tersier. Proses penanganan primer pada prinsipnya dengan memisahkan padatan
Universitas Gadjah Mada
dengan cara penyaringan, pengendapan, pemisahan endapan dan pemberian gas klorin.
Sedangkan
proses
penanganan
sekunder
yaitu
dengan
penyaringan
trikel/biologis, penyaringan lumpur aktif, pemberian gas klorin. Proses penanganan tersier dilakukan dengan elektrodialisis yaitu menghilangkan garamgaraman organik. Kelemahan dalam proses ini adalah garam-garam tersebut akan menempel pada membran. Cara yang terbaik penanganan limbah adalah dengan mengkombinasikan ketiga cara di atas, yaitu penyaringan, pengendapan, penyaringan trikel, elektrodialisis dan khlorinasi. Pencegahan akan selalu lebih baik daripada penanganan. Badan air mempunyai keterbatasan dalam mengelola kotoran secara ekologi tergantung dari curah hujan, aliran badan air, kecepatan angin dan kemampuan asimilasi dalam sistem air. Maka dari itu manfaat dari pengendalian buangan limbah ke perairan diharapkan mampu memberbaiki kesehatan penduduk, sungai dapat kembali sebagai sumber penyediaan air bersih, lingkungan menjadi bersih dan sehat, dapat dipakai untuk rekreasi dan dapat mengembalikan tats kehidupan ikan dan organisme yang lain. Pengujian limbah dapat dilakukan secara fisik, kimia dan biologis. Pengujian limbah secara fisik meliputi suhu, kekeruhan, warna dan bau. Sedangkan secara kimia dengan melihat kandungan nitrogen, amonia bebas, nitrit dan nitrat. Sedangkan secara biologis berdasarkan kondisi bakteriologis dan mikrobiologis.
3. Konservasi Sumberdaya Alam Laut Berbagai kepentingan mempunyai andil dalam kelestarian kawasan laut dan pantai diantaranya kepentingan perikanan, pabrik, kehutanan maupun kepentingan Hankam dimana semua kepentingan ini saling terkait. Pencemaran laut adalah suatu keadaan dimana suatu zat atau energi dan unsur lain diintroduksikan kedalam lingkungan laut oleh kegiatan manusia atau oleh proses alam itu sendiri dalam kadar tertentu yang menyebabkan lingkungan laut itu tidak berfungsi seperti semula dalam arti kesehatan dan keselamatan hayati (dalam seminar "SegiSegi Hukum dan Pengelolaan Lingkungan Hidup", 1976)
Universitas Gadjah Mada
Setiap
sistem
alami
mempunyai
kemampuan
untuk
mengembalikan
"kesehatannya" apabila ada gangguan dari luar jika waktu dan kondisi lingkungannya sesuai. Waktu yang diperlukan ekosistem untuk meniadakan ataupun mengurangi konsentrasi bahan pencemar yang tidak diinginkan disebut dengan response time. Waktu yang diperlukan oleh suatu bahan atau zat untuk tetap berada di lautan sampai sama sekali terurai atau terpendam pada endapan didasar disebut sebagai residence time. Sumber-sumber pencemaran laut bisa berasal dari laut maupun darat. Beberapa sumber pencemaran laut yang berpengaruh pada ekosistemnya: 1. Pencemaran oleh Minyak Tumpahan minyak di laut yang terapung di air akan mengganggu kondisi plankton dan nekton perairan selain itu dampak dari tumpahan minyak mematikan ayes dan mamalia dengan kondisi tubuh ayes tersebut dilapisi minyak sehingga kehilangan daya penyekatnya dan menyebabkan kematian. 2. Pencemaran oleh Bahan Kimia Beracun Negara-negara industri mengeluarkan bahan buangan kimia beracun dimana dampaknya di dalam tubuh biota laut tidak mengalami metabolisme melainkan terakumulasi di dalam jaringan tubuh. Sesuai dengan rantai makanan jika dimakan oleh karnivora dan karnivora ini dimakan oleh manusia maka akan terjadi perubahan-perubahan pada tingkatan tropik. 3. Pencemaran karena Pembangkit Tenaga listrik Pembangkit-pembangkit tenaga listrik di sepanjang pantai memanfaatkan air laut sebagai pendingin, yang pada akhirnya membuang limbah air panas yang mengganggu komunitas laut. Kondisi ini menyebabkan pencemaran termal karena suhu dari limbah air panas di atas ambang tahan biota. Jika di pantai tersebut terdapat area hutan bakau, maka akan menghambat perkembangan perakaran pada hutan bakau tersebut. 4. Pencemaran oleh Kegiatan Pengerukan Teluk dan Muara. Kegiatan pengerukan teluk dan muara akan meningkatkan kandungan lanau atau silt yang tersuspensi di air dan mengakibatkan kekeruhan yang pada akhirnya akan menghambat proses fotosintesis. Endapan ini juga akan
Universitas Gadjah Mada
menghalangi aktifitas makan dan pernafasan pada biota yang akan menyebabkan kematian. C. PENUTUP Kasus Pencemaran Lingkungan Oleh PT. Indorayon Utama Di Sekitar Danau Toba, Kabupaten Tapanuli Utara (PORSEA) Yang Akhirnya Dihentikan Ijin Operasinya Pada Bulan Februari 2000 Oleh Menteri Lingkungan Hidup
Lokasi Pabrik : - Di lembah padat penduduk yang dikelilingi gunung-gunung di hulu sungai Asahan Pencemaran yang terjadi : - Zat kimia yang mengalir setiap hari di sungai tersebut adalah H2S, C12, SOx, NOx, dan dioxin. - Zat tersebut terakumulasi dalam jumlah yang banyak yang membahayakan bagi kesehatan manusia pada paru-paru, cacat lahir, menurunkan imunitas, kanker dan syaraf, sehingga pabrik ini menjadi agen pembunuh masyarakat sekitar danau Toba. Kondisi vegetasi : - musnahnya jenis endemik seperti kemenyan - penebangan besar-besaran terhadap vegetasi yang menyebabkan penurunan tinggi muka air Danau Toba karena terjadi perubahan iklim meso yang ternyata lebih parah dari El Nino - Erosi terjadi dimana-mana karena hilangnya resapan air sehingga suplai air minum dan pertanian menjadi semakin menipis Dampak-dampak ekonomi (negative multiplier effect) - merosotnya pendapatan masyarakat karena kerusakan hutan, kerusakan lingkungan akibat limbah, meningkatnya biaya kesehatan, merosotnya produktivitas perikanan, sulitnya memperoleh air minum dan pengairan dan kerusakan sarana dan prasarana sehingga biaya transportasi naik.
Universitas Gadjah Mada
- Kerawanan sosial karena rusaknya habitat danau Toba, dimana adat dan moral merosot, kerusuhan karena ketidakpuasan terhadap tekanan-tekanan, pelanggaran HAM dengan korban sia-sia, menentang pemerintah, mengancam kesatuan nasional, pelecehan hukum, semua dilanggar oleh PT. IIU
Sebagai seorang forester yang konseryatif, apa keputusan anda? Dicabut atau diteruskan?
Universitas Gadjah Mada