BAB III PEMBELAJARAN BIDANG STUDI FIQIH KELAS 4 DI MI ISLAMIYAH PETARUKAN KABUPATEN PEMALANG
A. Profil MI Islamiyah Petarukan kabupaten Pemalang 1. Tinjauan Historis dan Geografis Secara umum MI Islamiyah Petarukan Pemalang merupakan Madrasah Ibtidaiyah swasta yang terletak di Kecamatan Petarukan, dengan lokasi yang strategis dan umumnya bagi yang berkepentingan. Selain itu, MI Islamiyah Petarukan Pemalang termasuk dalam kategori perkotaan. Siswa-siswi MI Islamiyah Petarukan Pemalang masuk pagi dengan jam pelajaran mulai jam 07.00 WIB sampai dengan pukul 13.30 WIB. Dengan kegiatan awal sebelum Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) berlangsung yaitu diadakan kegiatan pengembangan diri, antara lain : sholawat, dzikir, akhlak, hiwar dan lagu-lagu kebangsaan nasioal serta pada akhir KBM siswa – siswi mengikuti kegiatan ekstrakurikuler antara lain : Drumband, Qosidah, Pramuka, Qiro, Barzanji, dan Les/Bimbingan Belajar / Mental dengan jadwal yang telah ditentukan. Alhamdulillah, hasilnya telah terbukti yaitu dengan diperolehnya berbagai prestasi / penghargaan dari berbagai macam lomba yang diikuti.1
1
Hasil Wawancara dengan Bapak Abdul Aziz, Jum‟at, 10 September 2014, pukul :
13.00 WIB.
44
45
a.
Sebelum berdirinya MI Sebelum MI berdiri, sudah ada Madrasah Diniyah (Madin) yang dirintis oleh Ky. Maqsudi Ali (Asal Rembun) tahun 1952, gedungnya masih belum permanen (dindingnya pagar bambu, atapnya daun rumbia). Kemudian terbentuklah atau diadakan MWB (Madrasah Wajib Belajar). Tahun 1960 gedung diperbaiki, yaitu dengan tembok, atapnya genting.2
b. Berdirinya MI MI berdiri pada tanggal 6 Januari 1969, atas prakarsa tokohtokoh NU antara lain : 1) Bpk. Ky. Maqsudi Ali 2) Bpk. Abd. Somad 3) Bpk. H. Yusuf 4) Ust. Mahzun 5) dan sebagainya.3 Saat itu mulai membuka pendaftaran murid Ruang belajarnya berdampingan dengan Madin. Karena Madin sat itu masih ada yang masuk pagi, yaitu bagi anak yang sekolah di SD masuk sore. Hal ini berjalan sampai kurang lebih 5 tahun, setelah itu Madin masuk sore semua.
2
Hasil Wawancara dengan Bapak Abdul Aziz, Ahad, 12 September 2014, pukul : 10.00
3
Abdul Aziz, Profil MI Islamiyah Petarukan Pemalang, (Pemalang : TP, 2014). hlm. 2
WIB
46
c. Perkembangan Murid 1) Tahap awal Mengalami pasang surut (1969 – 1973) waktu masyarakat masih mengira bahwa MI itu Madin (sama saja) 2) Tahap Pembenahan Tahun 1974 bangkit kembali dan diadakan pembenahan di san sini tahun pelajaran 1980 – 1981 mulai ada kelas VI-nya, dan mulai meluluskan. 3) Tahap Peningkatan Setelah meluluskan, masyarakat semakin percaya lebihlebih lagi setelah adanya EBTANAS (mulai tahun 1984 / 1985) karena ternyata hasilnya tidak kalah dengan SD / Sekolah Negeri. 2. Profil Madrasah a. Identitas 1) Nama
: MI Islamiyah
2) Status
: Swasta “Terakreditasi”
3) Pendiri
: Lembaga Pendidikan Ma‟arif NU
4) Didirikan
: 6 Januari 1969
5) Akta notaris
: Nomor 1, tahun 1984
6) Status tanah
: Wakaf, No sertifikat 3135
7) Status bangunan
: Milik sendiri
8) No. Ijin Bangunan
: 503 / 931 / PU / Ptr / 1994 503 / 934 / PU / Ptr / 1994
47
503 / 936 / PU / Ptr / 1994 9) NSM / NSB
: 112332710047 /00626270205002
10) Alamat Lengkap
:
Jalan
: Jl. Raden Saleh No. 73
Desa / Kelurahan
: Petarukan
Kecamatan
: Petarukan
Kabupaten
: Pemalang
Propinsi
: Jawa Tengah
Nomor Telp. / HP
: (0284) 3279494 / 0819 115 130 15
Nomor Rekening
: BRI Unit PETARUKAN No. : 3793-01-010382-53-3
Atas nama
MI Islamiyah (Petarukan) b. Perkembangan Akreditasi 1) Ijin Operasional SK Kanwil Depag No. LK / 3.C / 2476 / Pgm MI / 78 (16 Januari 1978) 2) Terdaftar SK Kanwil Depag No. LK / 3.C / 2476 / Pgm MI / 78 (16 Januari 1978) SK Kanwil Depag No. Wk / 5.C / 4080 / Pgm MI / 84 (28 Pebruari 1984) 3) Diakui
48
SK Kandepag Kab. Pemalang No. MK 16 / 5.a / PP.004 / 2021 / 1995, tgl. 3 Oktober 1995 4) Disamakan SD Kandepag Kab. Pemalang No. A / MK 16 / MI / 542 / 1999 (31 Mei 1999) 5) Terakreditasi, Peringkat “B” SK Kanwil Depag Prop. Jateng No. Kw. 11.4 / 4 / PP.03.2 / 1040 / 2005, tgl. 16 Mei 2005 Piagam Nomor : Kw. 11.4 / 4 / PP.03.2 / 623.27.28 / 2005 6) Terakreditasi oleh BAN-SM Peringkat “A” 25 Oktober 20074 c. Identitas Kepala Madrasah
4 5
1) Nama
: Abdul Aziz Makmun, S.S
2) NIP
: -
3) Tempat / Tgl. Lahir
: Pemalang, 4 Juni 1977
4) Pangkat / Gol / Jab.
: -
5) Alamat rumah
:
Jalan
: Jalan R. Saleh
Desa / Kelurahan
: Petarukan
Kecamatan
: Petarukan
Kabupaten
: Pemalang
Nomor Telp. HP
: (0284) 3279540 / 0819115130155
Arsip MI Islamiyah Petarukan Pemalang. Tidak diterbitkan. Hasil Wawancara dengan Bapak Abdul Aziz, 30 Nopember 2014, pukul 10.00 WIB
49
6) Latar Belakang Pendidikan SD / MI
: di Petarukan tamat tahun 1960
MTs / Pondok
: di Taman, Pemalang tahun 1963
UGA
:
SMP / MTs / PGAP
: di Pemalang tamat tahun 1971
SLTA / PGA
: di Pemalang tamat tahun 1975
Sarmud / D2
: di Pemalang tamat tahun 1995
tahun 1967
d. Visi dan Misi MI Islamiyah Petarukan mempunyai Visi dan Misi sebagai berikut: Visi : Terwujudnya peserta didik MI yang beriman, bertaqwa, unggul dalam prestasi dan berakhlakul Karimah Misi : 1) Mewujudkan
pembentukan
karakter
Islami
yang
mampu
mengaktualisasikan diri di dalam masyarakat 2) Mewujudkan pembelajaran dan pembiasaan menuju prestasi di bidang akademik dan non akademik 3) Meningkatkan
pengetahuan
serta
profesionalisme
tenaga
kependidikan sesuai dengan perkembangan 4) Menyelenggarakan tata kelola madrasah yang efektif, efisien, transparan dan akuntabel
50
5) Meningkatkan kegiatan-kegiatan pembinaan karakter peserta didik menuju peningkatan akhlaq. 3. Struktur Organisasi a. Susunan Pengurus Madrasah (Periode 2011 – 2015) Ketua I
: Kasmari
Ketua II
: H. Ahmad Diyono
Sekretaris I
: M. Choirin
Sekretaris II
: Masykur
Bendahara I
: H. Nurohman
Bendahara II
: H. Amin Zuhdi
Pembantu
: Sodikin, A. Bisrin, Salim, Sudiro
b. Susunan Majlis Madrasah (Periode 2013 – 2016) 1. Ketua
: Kasmari Rahmat
(Ketua Yayasan)
2. Sekretaris
: Ahmad Fauzi, S.Ag. (Alumni)
3. Bendahara
: H. Nurohman
(Wali Murid)
4. Anggota 1
: M. Syarief
(Tokoh Masyarakat/Agama)
5. Anggota 2
: Masykur
(Tokoh Masyarakat/Agama)
6. Anggota 3
: Hudiyanto
(Guru MI)
7. Anggota 4
: M. Choirin
(Tokoh Masyarakat)
8. Anggota 5
: Ahmad Bisrin
(Wali Murid)
9. Anggota 6
: Budi Iswoyo
(Tokoh Masyarakat)
10. Anggota 7
: H. Amin Zuhdi
(Dunia Usaha)
11. Anggota 8
: Sodikin
(Tokoh Masyarakat)
51
c. Struktur Dewan Guru Kepala MI Abdul Aziz, S.S.
Waka Kesiswaan N.Mustakim, S, Pd.I Mustakim, S.Pd. Sie Pramuka Sih Urip, S.Pd.I
Waka Kurikulum Dra. Siti Mufatimah
Sie. Kesenian Nuriasih, A.Ma.
Sekretaris Roikhah, A.Ma.
Perpustakaan Eko Wijayanto
Tabungan Sri Murtiati, S.Pd.I
Sie Agama Hudiyanto
Olah Raga Arif Yusuf.A
Penjaga Agustin Muhsinin
SISWA
52
4. Keadaan Personalia a. Keadaan Guru dan Staf Madrasah Tahun 2014/2015 Tabel 2 Keadaan Guru dan Staf Madrasah Tahun 2014 / 2015 Sttus L No
Jabatan/
Nama
Ijazah /
Tmt
Tmt kepeg
Tgl lahir P Mengajar
tahun
tugas
Di sini N S
1
Mahzun, A.ma
L Ka.MI
02-12-47 D2/95
01-12-67 1-03-80
2
Nur Mustakim
L Kls VI
16-12-71 S1/09
01-06-05 01-06-05 N
3
SriMurtiati, SpdI P Mapel
11-08-64 S.1. / 04 01-03-89 01-05-07 N
4
Muzaroah, S.Ag. P Kls III
14-05-78 S.1/ 01
01-03-02 01-03-02
S
5
Nuriasih, A.ma.
P Kls II
12-02-81 S1/08
01-02-01 01-02-01
S
6
Roikhah, A.ma
P Kls I
17-07-77 D 2 / 04 01-08-99 01-08-99
S
7
Sih Urip, A.ma
P Mapel
27-07-79 S1/10
01-08-98 01-08-98
S
8
Hudiyanto
L Kls V
04-06-77 S1/10
01-02-01 01-02-01
S
9
Dra. Mufatimah
P Kls IV
03-01-62 S 1./ 89
17-07-95 17-07-95
S
L Mapel
21-05-80 D 2 / 05 01-07-04 01-07-04
S
01-08-88 D.2/ 09 01-07-06 01-01-08
S
17-08-58 SMP 74 01-07-05 01-07-05
S
14-04-79 M I./ 03 01-07-07 01-07-07
S
10 Saeful Bahri
S
Mapel 11 Arif Yusuf
L / OR Mapel
12 Agustin
L Mulok TU
13 Hogiandi
L penjaga
53
b. Jumlah Siswa 4 Tahun Terakhir Tabel 3 Jumlah Siswa 4 Tahun Terakhir Siswa awal Th Jml siswa akhir (termasuk yg
Naik kelas
Jml
tahun
Th
Ket
baru)
Kls
L
P
Jml
L
P
Jml
L
P
Jml
11/12
116
110
226
114
108
222
112
106
218
I-VI
12/13
118
109
227
116
109
225
115
108
223
I-VI
13/14
117
107
224
116
107
223
113
106
219
I-VI
14/15
117
108
225
5. Prasarana, Sarana, dan Lingkungan Madrasah Tabel 4 Prasarana, Sarana, dan Lingkungan Madrasah6 Kelompok
Nama/ jenis barang/ Uraian
Jumlah
Kondisi
Keterangan
No 3135
Lokasi 200 m dari jalan raya Tanah, ba
Tanah ( wakaf )
1090 m 2
Baik
Ngunan
Bangunan ( milik sendiri )
590 m 2
Baik
Halaman, teras, taman
480 m 2
Rusak
R. Belajar
5
Sedang
Gedung / Bangunan
6
Hasil Observasi, 3 Januari 2015, Pukul : 14.00 WIB
Kurang 1 Ruang
54
Mebeler
R.Perpustakaan
30 m 2
Sedang
R. Guru
30 m 2
Sedang
R. Ka MI
15 m 2
Sedang
R. BP / R TU
15 m 2
Sedang
R. Ibadah
12 m 2
Sedang
R.UKS
15 m 2
Sedang
KM & WC Guru
1 buah
Sedang
KM / WC siswa
2 buah
Sedang
Meja dan kursi murid @ 2 anak 100 stel
Rusak
Papan tulis
6 buah
Sedang
Alamri
7 buah
Sedang
Pengeras suara
1 unit
Rusak
Peralatan
Tape / radio
2 buah
1 rusak
Lain
Computer
1 unit
Rusak
TV / VCD
1/1
Sedang
Alat kesenian / Drumband
Perlu ganti
Baru rintisan
Peraga
Dsb
IPA
1 set
Rusak
IPS
1 set
Sedang
55
6. Perkembangan Prestasi Madrasah a. Intrakurikuler Nilai ujian akhir Madrasah (sejak tahun 2010 / 2011) Tabel 5 Intrakurikuler Nilai ujian akhir Madrasah (sejak tahun 2010 / 2011)7 UAM MI
Melanjutkan
Tahun
Nilai Nilai Lulus
MTs / SMP
Rata
pontren
Rata
S
tertinggi
Peserta
Jumlah N
Sw
N w
10/11
41
41=100%
111, 41
6, 15
11
4
22
3
40
11/12
42
42=100%
120, 70
6, 11
8
2
29
3
42
12/13
43
43=100%
98, 37
6, 16
15
4
13
7
39
13/14
36
36=100%
87, 30
5, 88
9
5
15
4
33
14/16
36
36=100%
76.74
66.67
28
2
2
4
36
7
Arsip MI Islamiyah Petarukan Pemalang. Tidak diterbitkan.
56
b. Kegiatan Ekstrakurikuler dan Prestasinya (5 tahun terakhir) Tabel 6 Kegiatan Ekstrakurikuler dan Prestasinya (5 tahun terakhir)
No
Juar
Tingkat /
a
Wilayah
Jenis kegiatan
Tanggal
Ket
1
Lomba Mapel/seni lukis
2
Kecamatan
22-07-10
P.Santika
2
Lomba Mapel seni musik
1
Kecamatan
22-07-10
Rofian.M.A
3
Lomba Mapel KTK
3
Kecamatan
22-07-10
P.Santrika
4
LombaTingkat(LT)Pramuka
1
Buper
13-08-10
Regu pa
5
Mapel/seni lukis (Diknas)
3
Kecamatan
…-05-11
Afwan Syaf
6
Seni Lukis (Diknas)
3
Kabupaten
25-03-12
Fiqih Is
7
Tenis meja (Porseni MI)
3
Kabupaten
01-07-12
Beregu(pa)
8
Pidato.B.Inggris(Porseni MI) 3
Kabupaten
01-07-12
Akrom
9
MTQ ( Mapsi )
1
Kecamatan
19-08-12
A. sandi
10
Tartil ( Mapsi )
3
kecamatan
19-08-12
Amrina.R
11
Tenis meja Popda Diknas
1
Kecamatan
16-11-12
ASandi, Adi
12
Seni lukis (Diknas/Popda)
3
Kabupaten
18-11-12
Adi Putra
13
Seni suara
1
Dabin
12-04-13
Diya Nuril
14
Seni lukis
1
Kecamatan
23-04-13
Iksan
15
Seni lukis
2
Kecamatan
23-04-13
Rido
16
Seni lukis
1
Kecamatan
23-04-13
Afri Eliani
17
Seni lukis
2
Kecamatan
23-04-13
Devi
18
Lomba Drum Band
1
Kecamatan
02-05-13
Bintani
57
(Hardiknas) 19 20
Lomba Drum Band “
“
“
Group
2
Kabupaten
13-08-13
3
Kabupaten
13-08-13
Gitapati
21
Lomba Drum Band
1
Kecamatan
16-08-13
Paramanand
22
Lomba Drum Band
1
Kabupaten
22-12-13
i
(Konf.IPNU
Group
23
Lomba Parade Drum Band
1
)
19-01-14
Group
24
Lomba senilukis
1
Kabupaten
12-04-14
25
Lomba senilukis
Harp Kecamatan
29-04-14
Group
26
Lomba Drum Band
Juara Kabupaten
09-08-14
SyifaurRohma
Umu Kabupaten
h
m
SyifaurRohm a Gruop
B. Pembelajaran Bidang Studi Fiqih pada Siswa Kelas 4 di MI Islamiyah Petarukan Kabupaten Pemalang. Kurikulum bidang studi Fiqih di MI (Madrasah Ibtidaiyah) memuat lingkup pembahasan bidang studi Fiqih ibadah yang berisi tentang pokokpokok ibadah mahdloh secara terperinci dan menyeluruh. Pengetahuan dan pemahaman tersebut diharapkan
menjadi pedoman hidup siswa dalam
kehidupan pribadi dan sosial. Dalam hal ini siswa diharapkan mampu melaksanakan dan mengamalkan ketentuan hukum Islam secara benar. Dalam
58
pengamalannya, diharapkan dapat menumbuhkan ketaatan menjalankan syariat Islam, disiplin dan memiliki tanggung jawab sosial yang tinggi. Berdasarkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), setiap pendidik dianjurkan untuk membuat rencana pembelajaran sebelum proses pembelajaran
dilaksanakan.
Dalam
rencana
pembelajaran
disebutkan pula standar kompetensi, kompetensi dasar dan beberapa indikator pencapaian keberhasilan
belajar
siswa dari masing-masing
jenjang pendidikan. Melalui rencana pembelajaran ini, seorang pendidik dapat memenej jalannya proses pembelajaran, termasuk di dalamnya adalah
mempersiapkan
instrumen pembelajaran
seperti
media
pembelajaran, alat peraga dan sumber belajar yang digunakan. Berkaitan dengan proses pembelajaran pada bidang studi Fiqih di kelas IV MI Islamiyah Petarukan Pemalang, salah satunya menggunakan metode modelling. Metode modelling berorientasi pada pengalaman nyata. Siswa
dibimbing
untuk
memperagakan
langsung,
sehingga
siswa
mendapatkan pengalaman sendiri selama proses pembelajaran. Pengalaman ini bisa dicapai dengan memanfaatkan semua sarana yang ada sebagai sumber belajar. Sebagai contoh pemanfaatan sumber belajar dalam pembelajaran Fiqih adalah menggunakan masjid sebagai
praktek latihan shalat,
menggunakan alat peraga tentang tata cara ibadah shalat dan lain sebagainya.8 Pengembangan sumber belajar pada mata pelajaran Fiqih di kelas IV MI Islamiyah Petaukan Pemalang dilakukan dengan dua cara yaitu: pertama, 8
Hasil Wawancara dengan Nur Mustakim guru kelas IV, tanggal 29 Nopember 2014, pukul 10.00 WIB
59
melalui utilition, yaitu pemanfaatan sumber belajar yang ada berupa alat peraga maupun sarana penunjang dalam pembelajaran, seperti buku, gambar atau chart, masjid atau mushala, dan lain sebagainya. Yang kedua, melalui design, yaitu sumber belajar yang dihasilkan dengan membuat alat peraga sendiri
yang
berupa
tulisan-tulisan
yang
berkaitan
dengan
materi
pembelajaran seperti lafal niat shalat, lafal niat wudlu, lafal adzan, lafal iqomah atau yang lainnya.9 Untuk memberikan gambaran yang jelas tentang pelaksanaan metode modelling beserta sumber belajar yang dikembangkan pada pembelajaran Fiqih di kelas IV MI Islamiyah Petarukan, berikut ini penulis paparkan proses pembelajaran tersebut berdasarkan kompetensi isi yang telah ditetapkan.
C. Implementasi Metode Modelling pada Pembelajaran Bidang Studi Fiqih Kelas 4 di MI Islamiyah Petarukan Kabupaten Pemalang Model pembelajaran modeling the way merupakan strategi yang menggunakan model pembelajaran aktif (active learning). Strategi ini memberi
kesempatan
kepada
peserta
didik
untuk
mempraktikkan
keterampilan spesifik yang dipelajari di kelas melalui demonstrasi. Peserta didik diberi waktu untuk menciptakan skenario kerja sendiri dan menentukan bagaimana mereka mengilustrasikan keterampilan dan teknik yang baru saja dijelaskan.
9
Hasil Wawancara dengan Nur Mustakim guru kelas IV, tanggal 29 Nopember 2014, pukul 11.00 WIB
60
Dalam pembelajaran ini, peserta didik tidak hanya diam atau pasif saja, tetapi mereka dilatih untuk aktif terutama memperagakan atau mendemonstrasikan keterampilan kepada peserta didik yang lain melalui alat
peraga.
Diharapkan
dengan
penerapan
pembelajaran
ini
mempermudah pemahaman peserta didik dalam materi shalat „id. Langkah-langkah pembelajaran bidang studi fiqih dalam materi shalat „id dalam penelitian ini adalah: 1) Guru menyampaikan tujuan dari kompetensi yang ingin dicapai; 2) Guru menyampaikan materi kepada peserta didik; 3) Sesuai instruksi guru, peserta didik dibuat berkelompok terdiri dari 4-5 perserta didik; 4) Guru membagikan tugas kepada masing-masing kelompok; 5) Guru menjelaskan apa yang harus dilakukan peserta didik dalam kelompok; 6) Peserta didik mendiskusikan skenario kerja serta membagi tugas dalam kelompok dan berlatih sebelum maju ke depan; 7) Guru memantau jalannya kegiatan modelling (praktek) shalat „id dan membantu jika ada peserta didik yang kesulitan; 8) Masing-masing kelompok melakukan peragaan (modeling) shalat „id masing-masing secara bergiliran; 9) Kelompok yang tidak mendapat giliran maju ke depan dapat memberikan masukan kepada kelompok yang berperan (praktek);
61
10) Guru mengarahkan hasil kerja tiap-tiap kelompok dan memberikan feedback; 11) Evaluasi.10 Sedangkan implementasi metode modelling yang dikembangkan dalam pembelajaran Fiqih materi sholat „id pada kelas 4 di MI Islamiyah Petarukan, menggunakan tujuh komponen pembelajaran, yaitu : 1. Constructivism (konstruksivisme) Dalam pembelajaran Fiqih materi ibadah shalat Id, pada kegiatan awal guru menanyakan tentang pengertian Shalat Idain dan syarat-syarat sholat Idain. Hal ini dilakukan untuk mengetahui kemampuan awal siswa, sejauh mana pemahamannya tentang Shalat Idain, sehingga dalam pembelajaran nantinya siswa dapat membangun pengetahuannya tentang tata cara Shalat Idain secara lebih dalam. Ada beberapa siswa yang sudah mengetahui pengertian Shalat Idain dan syarat-syarat sholat Idain, tetapi juga ada beberapa siswa yang belum mengetahui syarat-syarat sholat Idain.Setiap individu diberi kesempatan untuk mengungkapkan jawaban mereka masing-masing dengan bahasa mereka sendiri.11 Dengan cara seperti ini siswa akan belajar untuk mengkonstruk pemahamannya sendiri tentang materi ibadah shalat. 2. Inquiry (menemukan) Setelah guru melakukan pre test seputar Shalat Idain, guru membimbing 10
siswa
untuk
mengamati
pemutaran
film
tentang
Hasil Wawancara dengan Nur Mustakim guru kelas IV, tanggal 29 Nopember 2014, pukul 11.00 WIB. 11 Hasil observasi, pada tanggal 29 Nopember 2014.
62
pelaksanaan sholat Idain melalui LCD Proyektor, sekaligus siswa disuruh melakukan observasi (pengamatan) terhadap aktifitas Shalat Idain tersebut. Setelah aktifitas Shalat Idain selesai, siswa dipersilahkan untuk mengajukan pertanyaan, mengajukan dugaan, dan mengumpulkan data tentang segala sesuatu yang berkaitan dengan Shalat Idain berdasarkan pengalaman masing-masing. Setelah itu siswa menyimpulkan secara sederhana data yang telah dikumpulkan. Jika ada yang belum benar, guru memberikan koreksi atas kesimpulan siswa tersebut.12 Dengan melakukan kegiatan tersebut siswa akan menemukan pengetahuan baru tentang penerapan ibadah Shalat Idain dalam kehidupan sehari-hari. 3. Questioning (bertanya) Setelah siswa melakukan observasi tentang pelaksanaan Shalat Idain, kemudian guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengembangkan pertanyaan seputar Shalat Idain. Sebagai langkah awal dan untuk memberikan stimulus kepada siswa, guru memberikan pertanyaan dasar seputar Shalat Idain, seperti bilangan rakaat Shalat Idain, niat Shalat Idain ataupun tentang pengalaman pribadi siswa dalam melaksanakan Shalat Idain. Setelah itu siswa diminta untuk bergantian mengajukan pertanyaan seputar Shalat Idain. Pertanyaan tidak selalu dijawab oleh guru, guru juga memberikan kesempatan kepada siswa
12
Hasil observasi, pada tanggal 29 Nopember 2014
63
untuk menjawab pertanyaan temannya. Kegiatan ini berlangsung beberapa menit sampai tidak ada lagi siswa yang bertanya.13 4. Learning Community (masyarakat belajar) Setelah kegiatan
quetioning, langkah selanjutnya adalah
membentuk kelompok belajar. Siswa dibentuk menjadi lima kelompok kecil untuk melakukan belajar bersama dan membahas masalah Shalat Idain. Tiap kelompok terdiri dari lima anak, dan masing-masing kelompok membahas satu topik tentang Shalat Idain. Dengan dibimbing guru, setiap siswa dalam kelompok menguraikan pengalamannya tentang topik yang telah ditetapkan, dengan begitu tiap siswa dapat bertukar pengalaman dan menjadi sumber belajar bagi yang lainnya. Setelah itu, masih dalam bimbingan guru, setiap kelompok membuat catatan tentang hasil belajar bersama dan disampaikan kepada teman lainnya. Guru memberikan koreksi jika ada pernyataan yang salah.14 5. Modeling (permodelan) Dalam praktek Shalat Idain ini, kelompok yang mendapatkan topik tentang praktek Shalat Idain, menjadi model dan melakukan praktek Shalat Idain. Sebelum melakukan praktek Shalat Idain, guru menunjuk beberapa siswa laki-laki untuk menjadi muadzin, khotib dan imam sholat Idain. Siswa perempuan untuk mengamati jalannya peragaan sholat Idain yang dilakukan siswa laki-laki. Kemudian siswa melakukan praktek Shalat Idain. Setelah selesai, langkah selanjutnya, guru 13 14
Hasil observasi, pada tanggal 29 Nopember 2014 Hasil observasi, pada tanggal 29 Nopember 2014
64
menjelaskan tentang tata cara sholat Idain, termasuk syarat rukunnya dan larangan berbicara pada sholat Idain.15 6. Reflection (refleksi) Setelah proses pembelajaran selesai, guru dan siswa melakukan refleksi tentang pembelajaran Fiqih yang telah dilaksanakan. Dalam refleksi ini, siswa diminta memberikan saran dan kesan tentang pembelajaran Fiqih. Kebanyakkan siswa memberikan respon positif terhadap model pembelajaran ini. Mereka merasa lebih mengetahui tata cara Shalat Idain setelah mempraktekkannya sendiri. Guru juga menyimpulkan tentang keberhasilan dan kekurangan selama proses pembelajaran. Keberhasilan proses pembalajaran dapat diketahui dari kesuksesan praktek Shalat Idain, hampir sebagian besar siswa laki-laki sudah mampu mempraktekkan Shalat Idain. Sedangkan kekurangan dari proses pembelajaran ini dapat diindikasikan dengan adanya sejumlah siswa yang tidak memperhatikan saat praktek Shalat Idain dan asyik bermain sendiri. Hal ini dikarenakan guru tidak dapat memantau seluruh siswa secara sekaligus.16 Dengan adanya refleksi ini, guru berusaha untuk memperbaiki proses pembelajaran yang selanjutnya. 7. Authantic Assessemant (penilaian sebenarnya) Pada akhir pembelajaran, guru memberikan evaluasi (penilaian) tentang proses pembelajaran kali ini. Guru memberikan skor tersendiri 15 16
Ibid Ibid
65
kepada siswa yang didasarkan atas aktifitas siswa selama proses pembelajaran. Guru melakukan evaluasi baik individu maupun kelompok, yang
meliputi
evaluasi
selama
proses
pembelajaran
sampai
akhir
pembelajaran. Evaluasi ini dilaksanakan saat siswa melakukan belajar kelompok dan saat praktek Shalat Idain baik individu maupun kelompok.17 Dari pemaparan di atas dapat diketahui bahwa implementasi metode modelling dalam pembelajaran Fiqih di kelas IV MI Islamiyah Petarukan Pemalang sudah sesuai dengan unsur-unsur metode modeling itu sendiri. Guru mencoba untuk menerapkan metode modelling dengan sebaik mungkin. Dengan menerapkan metode modelling, suasana pembelajaran menjadi lebih dinamis dan lebih aktif. D. Faktor Pendukung dan Penghambat Pembelajaran Fiqih di MI Islamiyah Petarukan Kabupaten Pemalang 1. Faktor pendukung Faktor pendukung dalam pembelajaran fiqih kelas 4 di MI Islamiyah Petarukan meliputi: a. Sarana dan prasarana Sarana dan prasarana yang memadai merupakan dukungan yang sangat fital dalam pelaksanaan pembelajaran fiqih terutama dengan menggunakan metode modelling. Kegiatan belajar mengajar lebih efektif apalagi dengan menggunakan metode modeling. Sarana dan prasaran yang ada di MI Islamiyah Petarukan diantaranya adalah :
17
Hasil observasi, pada tanggal 29 Nopember 2014
66
Masjid yang berada di komplek madrasah, buku paket, alat peraga ibadah dan lain sebagainya. b. Motivasi agama Keberadaan MI Islamiyah Petarukan di komplek Masjid Jami‟ Petarukan merupakan menjadi faktor pendukung yang mempengaruhi siswa-siswinya dalam hal pengetahuan dan amaliahamaliah agama. Mereka sudah tidak asing dalam hal amaliah dan kebiasaan dalam beribadah seperti amaliah sholat id. Pelaksanaan pembelajaran mata pelajaran fiqih dalam materi sholat id dengan menggunakan metode modelling tidak mengalami kesukaran, karena siswa – siswi kelas 4 sudah sering mengikuti dan melakukan sholat id tersebut, baik dalam Idul Fitri maupun Idul Adha. 2. Faktor Penghambat Ada beberapa hal yang menjadi penghambat atau problem proses pembelajaran fiqih terutama dalam sistem KTSP yang menjadi perhatian sekolah sampai saat ini diantaranya: a.
Kurangnya pengetahuan guru tentang seluk beluk KTSP sehingga terkadang masih menggunakan sistem lama dalam pembelajaran.
b. Terbatasnya sarana dan prasarana pendukung dalam pelaksanaan pembelajaran
fiqih
terutama
sarana
multi
media
sehingga
menyulitkan guru mengimplementasikan metode modelling. c.
Adanya sikap yang cenderung acuh tak acuh dari siswa tentang metode pembelajaran yang digunakan guru sehingga cukup
67
menyulitkan pelaksanaan metode modeling, terutama ketika di tunjuk untuk menjadi salah satu model dalam pembelajaran. d. Dijadikannya pendidikan agama
termasuk mata pelajaran fiqih
menjadi nomor dua dan kalah dengan pendidikan yang lain yang masuk ujian nasional. e.
Masalah klasik yaitu sedikitnya jam pelajaran fiqih yaitu cuma 2 jam setiap minggu.
f.
Adanya kecenderungan orang tua siswa yang menyerahkan sepenuhnya pendidikan anak-anaknya pada sekolah, padahal antara sekolah dan orang tua harus sinergis dalam membina anak., sehingga hal ini menjadi problem tersendiri bagi guru dalam melaksanakan pembelajaran.18
18
Hasil Wawancara dengan Nur Mustakim guru kelas IV, tanggal 29 Nopember 2014, pukul 10.00 WIB