BAB III PEMBAHASAN
A. Pengertian Pemasaran Kredit Bank Kegiatan pemasaran mempunyai hubungan yang erat dengan pertumbuhan perekonomian suatu bangsa. Secara defenitif dapat dikatakan bahwa konsep pemasaran adalah sebuah falsafah bisnis yang menyatakan bahwa pemuasan kebutuhan konsumen merupakan syarat ekonomi dan social bagi kelangsungan hidup perusahaan. Dalam organisasi pemasaran, semua kegiatan perusahaan untuk menghasilkan dan menjual barang didasarkan pada masalah pemasaran. Jadi, pemasara menjadi dasar motivasi perusahaan dan akan mempengaruhi politik perusahaan baik jangka pendek maupun jangka panjang.Pengertian pemasaran bagi setiap perusahaan tidak ada perbedaan. Hanya yang menjadi masalah adalah penerapan pemasaran untuk setiap jenis perusahaan memiliki karakteristik tersendiri. Misalnya, pemasaran
yang dijalankan untuk
perusahaan yang menghasilkan produk berupa barang tentu akan sangat berbeda dengan perusahaan yang memiliki produk jasa seperti perusahaan keuangan. Bank sebagai perusahaan yang bergerak di bidang keuangan, produk yang diperjualbelikan merupakan jasa keuangan. Oleh karena itu, perlakuan pemasaran terhadap dunia perbankan pun sedikit berbeda dengan perusahaan lainnya.
Universitas Sumatera Utara
Secara umum pengertian pemasaran bank adalah suatu proses untuk menciptakan dan mempertukarkan produk atau jasa bank yang ditujukan untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan nasabah dengan cara memberikan kepuasan. Bank sebagai lembaga keuangan yang menghasilkan jasa keuangan juga membutuhkan strategi pemasaran untuk memasarkan produknya. Dampak dari perubahan teknologi juga berdampak positif terhadap perkembangan dunia perbankan. Produk yang ditawarkan kepada nasabahnya menjadi lebih cepat dan efisien.Kegiatan pemasaran selalu ada dalam setiap usaha, baik usaha yang berorientasi profit maupun usaha-usaha sosial. Pentingnya pemasaran dilakukan dalam rangka memenuhi kebutuhan dan keinginan masyarakat akan suatu produk atau jasa. Pemasaran menjadi semakin penting dengan semakin meningkatnya pengetahuan masyarakat. Pemasaran juga dilakukan dalam rangka menghadapi pesaing yang dari waktu ke waktu semakin meningkat. Manajemen pemasaran bank merupakan usaha untuk memenehi kebutuhan dan keinginan para nasabahnya terhadap produk dan jasa perbankan, baik produk simpanan (giro, tabungan, dan deposito), pinjaman, (kredit) atau jasa- jasa bank lainnya. Penyediaan keinginan dan kebutuhan produk bank ini harus dilakukan melalui perencanaan yang matang, baik untuk perencanaan yang baik maupun jangka panjang. Selanjutnya dilaksanakan oleh bankir yang propesional. Kemudian perlu dialakukan pengawasan dan pengendalian secara terus-menerus agar tidak menyimpang dari yang sudah direncanakan. Pada akhirnya kegiatan pemasaran bank
Universitas Sumatera Utara
diharapkan dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan nasabah serta juga akan memberikan kepuasan kepada nasabahnya. Dalam pemasaran perbankan ini, nasabah membutuhkan beberapa hal dari bank yang bersangkutan. Nasabah selalu menginginkan kebutuhan layanan jasa atau produk bank yang sesuai dengan keinginan dan mereka butuhkan baik saat itu maupun dimasa yang akan datang.Nasabah pun juga ingin dihormati dan merasa dihargai oleh bank. Untuk melakukan pemasaran yang baik dan sesuai dengan keinginan nasabah tersebut, bank harus melakukan beberapa hal diantaranya melakukan manajemen pemasasaran yang baik dan dikelola secara continue. Bank bisa menerapkan beberapa konsep pemasaran agar bisa menghasilkan profit yang benar-benar luar biasa. Beberapa konsep pemasaran tersebut diantaranya adalah konsep produk, konsep penjualan dan juga konsep pemasaran.Dalam hal konsep produk, bank harus memperhatikan produk yang akan diluncurkan, apakah produk tersebut sesuai yang diharapkan oleh nasabahnya ataukah tidak. Sebelum memasarkan produk, bank bisa melihat atau mengamati apa yang dibutuhkan nasabah kemudian membuat produk yang diharapkan nasabah tersebut. Dengan cara ini maka bank bisa memasarkan produknya dengan mudah dan tepat sasaran. B. Tujuan Pemasaran Kredit Bank Setiap tindakan yang dilakukan oleh perusahaan atau badan usaha tentu mengandung suatu maksud dan tujuan tertentu. Dalam praktiknya tujuan tersebut dapat bersifat jangka pendek maupun jangka panjang. Badan usaha dalam menetapkan tujuan yang hendak dicapai dapat dilakukan dengan berbagai
Universitas Sumatera Utara
pertimbangan matang. Kemudian ditetapkan cara-cara untuk mencapai tujuan tersebut. Kasmir (2006:66) menyatakan secara umum tujuan pemasaran bank adalah sebagai berikut : 1. Memaksimumkan konsumsi atau dengan kata lain memudahkan dan merangsang konsumsi, sehingga dapat menarik nasabah untuk membeli produk yang ditawarkan bank secara berulang-ulang. 2. Memaksimumkan kepuasan pelanggan melalui berbagai pelayanan yang diinginkan nasabah. Nasabah yang puas akan menjadi ujung tombak pemasaran selanjutnya, karena kepuasan ini akan ditularkan kepada nasabah lainnya melalui ceritanya. 3. Memaksimumkan pilihan (ragam produk) dalam arti bank menyediakan berbagai jenis produk bank sehingga nasabah memiliki beragam pilihan. 4. Memaksimumkan mutu hidup dengan memberikan berbagai kemudahan kepada nasabah dan menciptakan iklim yang efisien. Kepuasan nasabah telah menjadi konsep sentral dalam teori dan praktik pemasaran, serta merupakan salah satu tujuan esensial bagi aktivitas bisnis. Kepuasan merupakan tingkat perasaan di mana seseorang menyatakan hasil perbandingan atas kinerja produk/jasa yang diterima dan diharapkan (Kotler, 1997). Kepuasan nasabah dalam dunia perbankan melalui pendekatan ( Kotler, 1997) adalah sebagai berikut :
Universitas Sumatera Utara
1. Memperkecil kesenjangan- kesenjangan yang terjadi antara pihak manajemen dan nasabah. 2. Perusahaan harus mampu membangun komitmen bersama untuk menciptakan visi di dalam perbaikan proses pelayanan. Yang termasuk di dalamnya adalah memperbaiki cara berpikir, perilaku, kemampuan, dan pengetahuan dari semua sumber daya manusia yang ada. Misalnya dengan metode
brainstorming
dan
management
walking
around
untuk
mempertahankan komitmen pelanggan internal (pegawai). 3. Member kesempatan bagi pelanggan untuk meyampaikan keluhan. Dengan membentuk complaint and suggestion system. 4. Mengembangkan dan menerapkan accountable, proactive, dan partnership marketing sesuai dengan situasi pemasaran. C. Fungsi Pemasaran Kredit Bank Fungsi memasarkan produk-produk bank merupakan bagian dari kegiatan bank yang bisa dibilang sangat penting. Hal ini akan menjadi hal yang sangat penting dalam meningkatkan income untuk bank itu sendiri. Semakin banyak produk yang diminati oleh masyarakat, maka pastinya juga akan memberikan jumlah income perusahaan yang lebih besar pula. Menurut Kasmir (2002:89) ada lima anggapan penting fungsi pemasaran jika dibandingkan dengan fungsi lainnya yang ada didalam perusahaan. 1. Pemasaran Sebagai Fungsi yang Sama Pemasaran sebagai fungsi yang sama maksudnya adalah bahwa fungsi pemasaran
sama
besarnya
dengan
fungsi
keuangan,
produksi,
Universitas Sumatera Utara
kepegawaian, dan sumber daya manusia. Dengan kata lain masing-masing fungsi memiliki kesetaraan yang sama satu dengan yang lain. 2. Pemasaran Sebagai Fungsi yang lebih Penting Pemasaran sabagai fungsi yang lebih penting maksudnya adalah bahwa fungsi pemasaran memiliki peran yang paling besar dari fungsi keuangan, produksi, kepegawaian, dan sumber daya manusia. 3. Pemasaran Sebagai Fungsi Utama Pemasaran sebagai fungsi utama, artinya pemasaran dipusatkan sebagai sentral dari kegiatan fungsi lainnya. Atau dengan kata lain fungsi pemasaran sebagai initi dari kegiatan perusahaan. 4. Pelanggan Sebagai Fungsi Pengendalian Pelanggan sebagai fungsi pengendalian, maksudnya adalah bahwa masingmasing fungsi memiliki peran yang sama namun dikendalikan oleh pelanggan. 5.
Pelanggan Sebagai Fungsi Pengendalian dan Pemasaran Sebagai Fungsi Integratif.
D. Konsep- konsep Pemasaran Kredit Dalam kegiatan pemasaran terdapat beberapa konsep yang mana masingmasing konsep memiliki tujuan yang berbeda. Secara defenitif dapat dikatakan bahwa Konsep pemasaran adalah sebuah falsafah bisnis yang menyatakan bahwa konsumen merupakan syarat ekonomi dan social bagi kelangsungan hidup perusahaan.
Universitas Sumatera Utara
Ada lima konsep dalam pemasaran di mana masing-masing konsep saling bersaing satu sama lainnya. Setiap konsep dijadikan landasan pemasaran oleh masing-masing perusahaan untuk menjalankan kegiatan pemasarannya. (Kasmir 2000:178). Adapun konsep-konsep yang dimaksud adalah sebagai berikut : 1. Konsep Produksi Konsep ini menyatakan bahwa konsumen akan menyukai produk yang tersedia dan selaras dengan kemampuan mereka dan oleh karena itu manajemen harus berkonsentrasi pada peningkatan efisiensi produk dan efisiensi distribusi. Konsep produksi merupakan salah satu falsafah tertua yang menjadi penuntun para penjual. Konsep ini menekankan kepada volume produksi atau distribusi yang seluas-luasnya dengan harga ditekan serendah mungkin. 2. Konsep Produk Konsep produk berpegang teguh bahwa kosumen akan menyenangi produk yang menawarkan mutu dan kinerja yang paling baik serta memiliki keistimewaan yang mencolok. Oleh karena itu, perusahaan harus mencurahkan upaya terus-menerus dalam perbaikan produk. Konsep ini menimbulkan adanya Marketing Nyopia (pemandangan yang dangkal terhadap
pemasaran).
Konsep
produk
merupakan
konsep
yang
menekankan kepada kualitas, penampilan, dan ciri-ciri yang terbaik. 3. Konsep Penjualan Kebanyakan konsumen tidak akan membeli cukup banyak produk, terkecuali perusahaan menjalankan suatu usaha promosi dan penjualan
Universitas Sumatera Utara
yang kokoh. Oleh karena itu, perusahaan harus menjalankan usaha-usaha promosi dan penjualan dalam rangka mempengaruhi konsumen. Konsep ini biasanya diterapkan pada produk-produk asuransi, ensiklopedia atau kapling-kapling pemakaman, juga untuk lembaga nirlaba seperti partai politik (parpol). Dalam konsep ini kegiatan pemasaran ditekankan lebih agresif melalui usaha-usaha promosi yang gencar. 4. Konsep Pemasaran Konsep pemasaran menyatakan bahwa kunci untuk mencapai sasaran organisasi tergantung pada penentuan kebutuhan dan keinginan pasar sasaran. Kemudian kunci yang kedua adalah pemberian kepuasan seperti yang diinginkan oleh konsumen secara lebih efektif dan lebih efisien dari yang dilakukan oleh pesaing. 5. Konsep pemasaran kemasyarakatan Konsep pemasaran kemasyarakatan menyatakan bahwa tugas perusahaan adalah menentukan kebutuhan, keinginan dan minat pasar sasaran, dan memberikan kepuasan yang diinginkan secara lebih efektif dan efisien dibandingkan dengan para pesaing, sehingga dapat mempertahankan dan mensejahterahkan masyarakat. Bagi dunia perbankan konsep yang paling tepat untuk diaplikasikan adalah konsep pemasaran yang bersifat kemasyarakatan atau paling tidak menggunakan konsep pemasaran. Dalam konsep itu jelas tertuang bahwa pelanggan benar-benar harus diperhatikan. Tujuannya adalah agar pelanggan tetap setia menggunakan produk atau jasa-jasa yang dihasilkan oleh bank.
Universitas Sumatera Utara
Terdapat beberapa perbedaan antara konsep penjualan dengan konsep pemasaran yaitu sebagai berikut: Tabel 3.1 PERBEDAAN KONSEP PENJUALAN DENGAN KONSEP PEMASARAN No. Yang Diinginkan
Konsep Penjualan
Konsep Pemasaran
1.
Sasaran
Pabrik
Pasar
2.
Fokus
Produk yang ada
Kebutuhan pelanggan
3.
Sarana
Penjualan dan Promosi
Pemasaran terpadu
4.
Tujuan akhir
Laba melalui volume Laba melalui kepusan penjualan pelanggan
Sumber
: Bank Rakyat Indonesia, 2010
E. Perencanaan Pemasaran Kredit Bank Rencana pemasaran merupakan dokumen dasar untuk operasi dan pengawasan bagian pemasaran. Di dalamnya disebutkan apa yag harus dilakukan, bilamana harus dilakukan, oleh siapa, mengapa telah dilakukan, dan di atas itu semuanya, apa hasilnya dalam bentuk laba, omzet penjualan, bagian dalam pasar, penghasilan harta yang ditanam, yang harus dicapai. Tujuan dari rencana pemasaran adalah memberikan arah dan operasi pada perusahaan, serta mendorog para staf untuk mencapai hasil yang lebih baik. Dalam praktiknya rencana pemasaran bank meliputi hal-hal sebagai berikut (Kasmir 2002:74) : 1. Menyusun target yang akan dicapai, sebagai contoh rencana jumlah dana yang harus dihimpun dan jumlah dana yang harus disalurkan.
Universitas Sumatera Utara
2. Menyusun organisasi pelaksana atau orang-orang yang akan mengerjakan kegiatan pemasaran. 3. Menyusun tentang urutan kegiatan yang harus dijalankan lebih dulu kemudian kegiatan berikutnya. 4. Menentukan jumlah biaya promosi yang harus dikeluarkan, serta jenisjenis promosi yang akan dilakukan. 5.
Serta kegiatan pemasaran lainnya.
Kesalahan akan perencanaan berakibat fatal bagi tujuan yag akan dicapai dalam dunia perbankan. Sehingga sebelum rencana disusun terlebih dahulu perlu diperhatikan proses perencanaan yang akan menghasilkan ketepatan dalam segala aspek. Dalam praktiknya proses perencanaan pemasaran meliputi hal-hal sebagai berikut (Kasmir 2002:75) : 1. Memilih beberapa peluang bisnis yang akan dimasuki nantinya. Peluang bisnis yang dipilih adalah memiliki peluang bisnis yang paling memberikan keuntungan terbaik bagi semua nasabah. 2. Memutuskan peluang bisnis yang diperkirakan akan memberikan kepuasan bagi nasabah. Setelah melewati berbagai pertimbangan, kelebihan, dan kelemahannya masing-masing. 3. Menganalisis proses keputusan nasabah dan mengidentifikasikan pola-pola preferensi di suatu pasar. 4. Melakukan penilaian terhadap keunggulan kompetitif dan posisi pesaing dalam pasar yang bersangkutan.
Universitas Sumatera Utara
5. Mengukur peluang besar serta dampak yang akan ditimbulkan terhadap nasabah. Rencana pemasaran merupakan rencana yang disusun khusus untuk kegiatan pemasaran. Rencana ini dapat disusun berjangka pendek, menengah, atau jangka panjang. Sebagai contoh, rencana pemasaran kartu kredit pada PT. Bank Rakyat Indonesia Gatot Subroto Medan merupakan kantor cabang pembantu yang rencana pemasaran kreditnya disusun oleh kantor cabang sesuai dengan apa yang sudah digariskan oleh kantor pusat. Di samping itu, kantor cabang pembantu juga memiliki rencana sendiri. F. Lingkungan Pemasaran Kredit pada PT. Bank Rakyat Indonesia Gatot Subroto Medan Lingkungan pemasaran kredit ini sangat menentukan strategi yang akan dijalankan, karena lingkungan pemasaran kredit sangat mempengaruhi sukses tidaknya kegiatan pemasaran yang akan dijalankan nantinya.
LINGKUNGAN PEMASARAN
LINGKUNGAN INTERNAL
LINGKUNGAN EKSTERNAL
LINGKUNGAN MAKRO
LINGKUNGAN MIKRO
Gambar 3.1 Lingkungan Pemasaran Sumber: Bank Rakyat Indonesia Gatot Subroto, 2008
Universitas Sumatera Utara
Lingkungan pemasaran kredit dibagi menjadi dua, yaitu lingkungan internal dan lingkungan eksternal.: A. Lingkungan Internal Lingkungan internal adalah lingkungan organisasi yang berada di dalam organisasi tersebut dan secara formal memiliki implikasi yang langsung dan khusus pada perusahaan. B. Lingkungan Eksternal Lingkungan eksternal meliputi variabel-variabel di luar organisasi yang dapat berupa tekanan umum dan tren di dalam lingkungan sosial ataupun faktor-faktor spesifik yang beroperasi di dalam lingkungan kerja (industri) organisasi. Lingkungan eksternal terbagi dua, yaitu lingkungan mikro dan lingkungan makro (Kasmir 2000:181) : 1. Lingkungan Mikro Yaitu berbagai kekuatan yang dekat dengan perusahaan yang mempengaruhi kemampuannya untuk melayani pelanggan, terdiri dari : a. Perusahaan Dalam merumuskan rencana pemasaran harus memperhitungkan kelompok-kelompok lainnya dalam perusahaan misalnya; Manajemen Puncak, Keuangan, R & D, Pembelian, Produksi dan Akuntansi, dll. Bagian-bagian ini membentuk suatu lingkungan mikro suatu perusahaan untuk perencana pemasaran.
Universitas Sumatera Utara
b. Pemasok Adalah perusahaan bisnis dan perorangan yang menyediakan sumber daya yang dibutuhkan oleh perusahaan dan pesaingnya untuk memproduksi barang dan jasa tertentu. c. Perantara Perantara Pemasaran adalah mereka yang membantu perusahaan dalam mempromosikan, menjual, dan mendistribusikan barang kepada pembeli akhir. Para perantara ini meliputi : 1. Middleman, perusahaan yang membantu mendapat pelanggan 2. Perusahaan Distribusi Fisik, membantu perusahaan dalam menyediakan dan memindahkan barang dari tempat asal ke tempat tujuan. 3. Biro Jasa Pemasaran, meliputi perusahaan riset, biro iklan, perusahaan media, dan
perusahaan
konsultan
pemasaran,
mencarikan
sasaran
dan
mempromosikan produk ke pasar sasaran secara tepat. 4. Perantara Keuangan, meliputi bank, perusahaan kredit, perusahaan asuransi, dll dalam membantu transaksi keuangan dan atau menanggung resiko sehubungan dengan pembelian dan penjualan barang. d. Pelanggan Yaitu sejumlah individu, kelompok, organisasi yang mengkonsumsi produk. Perusahaan dapat beroperasi pada lima jenis pasar; 1. pasar konsumen, 2.
pasar industri,
3. pasar reseller,
Universitas Sumatera Utara
4. pasar pemerintah, 5. pasar internasional. e. Pesaing Yaitu individu, kelompok, organisasi yang sama-sama
melakukan
pemasaran kepada konsumen. f. Masyarakat Yaitu suatu kelompok yg memiliki minat nyata atau potensial yg berpengaruh
terhadap
kemampuan
organisasi
untuk
mencapai
sasarannya. Tujuh jenis publik yg mengelilingi perusahaan antara lain : 1. publik keuangan 2. publik media 3. publik pemerintah 4. publik kekuatan warga 5. publik lokal 6. publik umum 7. publik internal 2. Lingkungan Makro Yaitu kekuatan masyarakat luas yang mempengaruhi seluruh lingkungan mikro pemasaran PT. Bank Rakyat Indonesia Gatot Subroto Medan yang mempunyai
pengaruh
tidak
langsung
terhadap
pemasaran.
Lingkungan makro terdiri dari : a. Demografi Adalah bidang studi tentang populasi manusia menurut besar, kepadatan, lokasi, umur, jenis kelamin, pekerjaan, dan statistik lainnya.
Universitas Sumatera Utara
b. Geografi Yaitu lingkungan yang dibedakan berdasarkan letak wilayah. c. Ekonomi Yaitu
faktor-faktor
yang
mepengaruhi
daya
beli
dan
pola
pembelanjaan konsumen. Daya beli total tergantung pada pendapatan, harga, tabungan, dan kredit pada waktu yang bersangkutan. Pemasar harus mengetahui kecenderungan utama dalam pendapatan, dan harus selalu sadar akan adanya pola pembelanjaan konsumrn yang terus berubah. d. Lingkungan Teknologi Yaitu terdiri dari kekuatan-kekuatan yang mempengaruhi teknologi baru, yang menciptakan produk baru dan peluang-peluang pasar yang baru. Pemasar harus memperhatikan kecenderungan-kecenderungan teknologi berikutnya, antara lain : 1. cepatnya laju perubahan teknologi 2. peluang-peluang yang tak terbatas 3. tingginya anggaran litbang 4. meningkatnya peraturan e. Politik Lingkungan ini terdiri dari undang-undang, instansi pemerintah, dan kelompok penekan yang mempengaruhi dan membatasi organisasi dan pribadi dalam masyarakat. Kecenderungan politik utama yang mempengaruhi manajemen pemasaran adalah:undang-undang yang
Universitas Sumatera Utara
mengatur
perusahaan perubahan
pelaksaan
undang-undang
pertumbuhan kelompok pembela kepentingan publik. f. Lingkungan Budaya Lingkungan budaya (kultural) terdiri dari lembaga-lembaga dan kekuatan lain yang mempengaruhi nilai dasar, persepsi, preferensi, dan perilaku masyarakat. G. Sistem Informasi Pemasaran Kredit PT. Bank Rakyat Indonesia Gatot Subroto Medan Sistem informasi pemasaran kredit PT. Bank Rakyat Indonesia Gatot Subroto Medan selalu digunakan untuk memperoleh informasi dari semua sumber, baik sumber dari dalam organisasi maupun dari luar organisasi. Sistem informasi pemasaran mengumpulkan bahan-bahan (yang ada kaitannya) dari berbagai sumber, mengolahnya ke dalam bentuk yang lebih berguna, dan memindahkan hasil informasi tersebut kepada orang (tenaga pemasar) yang memerlukannya. Hal-hal yang perlu dilakukan dalam sistem informasi pemasaran adalah sebagai berikut (Kasmir 2002:104) : 1. Menilai Kebutuhan Informasi Menilai kebutuhan informasi merupakan kegiatan untuk memenuhi kebutuhan informasi pemasaran, seperti informasi apa yang diinginkan dan informasi apa yang patut diberikan oleh bank.
Universitas Sumatera Utara
Hal ini disebabkan di luar bank terdapat berbagai macam informasi. Oleh karena itu, bank Rakyat Indonesia Gatot Subrot Medan harus pandai memilih kebutuhan informasi yang sesuai dengan kebutuhan bank. 2. Mengembangkan Informasi Informasi yang ada dan diperoleh dari catatan-catatan intelijen pemasaran dan riset pasar perlu dikembangkan lebih lanjut. Mengembangkan informasi dapat dilakukan melalui, antara lain : a. Catatan intern, yang merupakan informasi yang diperoleh dari catatan yang dibuat pihak bagian pemasaran sehari-hari dan merupakan informasi untuk membuat keputusan. Misalnya, catatan dari bagian kredit, customer service, atau bagian lainnya. b. Intelijen pemasaran, merupakan informasi yang diperoleh dari lingkungan pemasaran sehari-hari guna membantu manajer menyusun serta menyesuaikan rencana pemasaran. Pengumpulan data intelijen diperoleh dari pelamar perusahaan pesaing, nasabah yang memiliki hubungan dengan perusahaan pesaing, bahan penerbitan dan dokumen publikasi, mengamati pesaing atau menganalisis faktor-faktor fisik. c. Riset pemasaran, yaitu PT. Bank Rakyat Indonesia Gatot Subroto Medan sengaja mengadakan riset tentang pemasaran yang diinginkan, seperti riset tentang selera konsumen, pertumbuhan penduduk, dan lainnya.
Universitas Sumatera Utara
3. Mendistribusikan Informasi Informasi yang telah diperoleh dari berbagai sumber didistribusikan ke bagian atau ke pihak-pihak yang membutuhkan, sehingga dapat dijalankan dengan sebaik-baiknya. Jika informasi yang telah diolah tidak terdistribusi dengan baik maka kemungkinan informasi tersebut tidak akan berguna untuk mengambil suatu keputusan, apalagi waktu distribusinya telah memasuki masa kadaluwarsa.
Universitas Sumatera Utara
Adapun penerapan sistem informasi pemasaran dari Bank Rakyat Indonesia Gatot Subroto Medan dijelaskan pada gambar berikut: Sistem Informasi Pemasaran
Interaksi Pemasaran Otomatisasi Pemasaran
Promosi dan Periklanan Manajemen Penjualan Peninjauan dan Penelitian Pelayanan Pelanggan
Manajemen Produksi
Gambar 3.2 Sistem Informasi Pemasaran (SIP) Sumber: Bank Rakyat Indonesia Gatot Subroto Medan, 2002
Setiap
pimpinan
perusahaan,
selalu
dihadapkan
kepada masalah
pengambilan keputusan dan penentuan policy dan strategi dari pelaksanaan kegiatan perusahaan, dalam rangka pencapaian tujuan dan sasaran perusahaan yang diharapkan. Salah satu bentuk pengambilan keputusan dari penentuan policy dan strategi perusahaan adalah penyusunan rencana perusahaan. Untuk dapat
Universitas Sumatera Utara
mengambil keputusan yang tepat dan menentukan policy dan strategi yang jitu atau baik, seorang pimpinan perusahaan membutuhkan informasi yang tepat dan lengkap. Pelayanan kepada konsumen pada Bank Rakyat Indonesia KCP Gatot Subroto Medan dilakukan secara tepat sehingga sasaran dalam memasarkan kredit tercapai dengan baik. Informasi yang tepat adalah informasi yang isinya sesuai dengan yang dibutuhkan, penyampaiannya tepat pada waktu atau saat yang dibutuhkan dan disampaikannya tepat pada tempat atau tujuannya, yaitu orang atau pimpinan yang membutuhkannya. Informasi yang lengkap adalah informasi yang menyeluruh sesuai apa yang dibutuhkan dengan tepat dan lengkap serta teratur diterimanya sesuai dengan masalah yang dihadapi oleh pimpinan perusahaan, maka perlu diatur sistem pengumpulan, pengolahan, penyampaian, dan penggunaannya. Sistem ini lah yang dikenal di dalam pemasaran sebagai sistem informasi pemasaran (Marketing Information System- MKIS). Sistem informasi pemasaran merupakan kumpulan dari sub-sub sistem yang saling berhubungan satu sama lain secara harmonis dengan tujuan untuk mengolah data yang berkaitan dengan masalah pemasaran, menjadi informasi pemasaran yang diperlukan manajemen dalam mengambil keputusan untuk melaksanakan fungsinya. Sistem informasi pemasaran juga merupakan suatu sistem berbasis komputer yang bekerja sama dengan sistem informasi fungsional lain untuk mendukung manajemen perusahaan dalam menyelesaikan masalah yang berhubungan dengan pemasaran produk.
Universitas Sumatera Utara
Sistem informasi pemasaran dilaksanakan oleh fungsi manajemen pemasaran dalam upaya melaksanakan fungsi pemasaran. Fungsi pemasaran kredit pada PT. Bank Rakyat Indonesia KCP Gatot SubrotoMedan meliputi analisis, perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian program yang dirancang untuk
menciptakan,
membentuk
dan
mempertahankan
pertukaran
yang
menguntungkan dengan pembeli. Untuk melaksanakan fungsinya, manajer pemasaran memerlukan informasi mengenai internal perusahaan yang berkaitan dengan bidang pemasaran serta lingkungan pemasarannya seperti persaing, penyalur dan kekuatan lainnya yang selalu tersedia setiap saat. H. Pemasaran Kredit pada PT. Bank Rakyat Indonesia KCP Gatot Subroto Medan Program pemasaran terpadu bertujuan untuk memberikan kemudahan dan kenyaman bagi nasabah baru maupun lama dalam mengenal produk dan fitur produk jasa perbankan BRI, termasuk meningkatkan akses layanan.Pada hal penyaluran kredit maupun penghimpunan dana masyarakat serta penyediakan jasa perbankan, BRI berupaya untuk tetap menjaga dan meningkatkan pangsa pasar melalui progam pemasaran terpadu. Program ini memberikan kemudahan akses serta memberikan kenyaman pada nasabah dalam melakukan berbagai aktivitas program-progam tersebut. Peningkatan awareness jangkuan bisnis mikro, kecil dan menengah yang tersebar keseluruh pelosok. Untung Beliung Britama, Simpedas, dan grebeg pasar adalah beberapa progam yang dilaksanakan BRI untuk memasarkan produk pinjaman KUPEDES, produk pinjaman KUR, produk simpanan Britama, produk
Universitas Sumatera Utara
simpanan simpedes, dan e-banking. Pelaksanaan kegiatan-kegiatan tersebut yang langsung
menyentuh
komunitas
dalam
masyarakat,
BRI
terus
membangun awareness terhadap produk dan layanan BRI bagi calon nasabah baru maupun nasabah lama. Peningkatan pangsa pasar dilakukan melalui strategi cross selling yang merupakan penjualan produk utama sebelum menjual produk yang lain. Produk utama Bank BRI adalah Britama, PT. Bank Rakyat Indonesia KCP Gatot Subroto Medan menawarkan produk utamanya yaitu Britama menjual produk lainnya seperti kredit. Bank Rakyat Indonesia KCP Gatot Subroto Medan memberikan pelayanan bagi nasabah baru maupun nasabah lama yang memuaskan, pelayanan yang diberikan BRI tidaklah kaku hal ini dilahat dari penggunaan bahasa lokal masyarakat setempat. Sehingga memberikan kesan bahwa BRI selalu dekat dengan masyarakat. Pengembangan fitur produk melalui modifikasi kegunaan maupun pengenalan fitur baru yang juga merupakan salah satu strategi pemasaran BRI kepada nasabah baru maupun lama. Pengembangan ini disesuaikan dengan memperhatikan kebutuhan karakter nasabah di setiap segmen. Peningkatan akses layanan melalui pengembangan jaringan baik dalam bentuk konvensional maupun e-chanel merupakan salah satu strategi pemasaran BRI untuk memberikan kemudahan dan peningkatan pelayanan kepada nasabah. Pengembangan infastuktur dilakukan secara ekstensifikasi maupun intensifikasi. Strategi eksetenfikasi dilakukan melalui pembukaan unit kerja di wilayah baru sedangkan intesifkasi ditunjuk untuk memaksialkan potensi bisnis pada
Universitas Sumatera Utara
daerah yang terdapat unit kerja. Peningkatan e-chanelyang difokuskan kepada penambahan jaringan ATM, penyebarluasan SMS banking dan mocash yang bertujuan untuk mempermudah jangkuan kepada nasabah serta meningkatkan efisiensi oprasional. Salah satu strategi pemasaran lainnya adalah pengembangan jaringan elektronik seperti BRI mobile. Sarana ini dirancang agar lebih bersahabat sehingga nasabah dapat lebih mudah memperoleh informasi rekening, dan melakukan transaksi perbankan secara online melalui BRI.
Universitas Sumatera Utara
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan uraian yang telah dipaparkan pada bab-bab sebelumnya, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan penting dan memberikan saran yang mungkin akan berguna bagi sejumlah pihak khususnya pihak perusahaan. A. Kesimpulan 1.
Strategi pemasaran PT. Bank Rakyat Indonesia KCP Gatot Subroto Medan adalah pengembangan jaringan elektronik seperti BRI mobile.
2.
Sistem informasi pemasaran mengumpulkan data-data yang berkaitan dari berbagai sumber, mengolahnya ke dalam bentuk yang lebih berguna, dan memindahkan hasil informasi tersebut kepada orang (tenaga pemasar) yang memerlukannya.
3.
Bank mampu menciptakan suasana aman dan nyaman, keakraban terhadap nasabah, sehingga terjadi peningkatan nasabah dari tahun ke tahun.
4.
Untuk
meningkatkan
pelayanan
dan
menunjang
kelancaran
kegiatanoperasional secara tepat, maka Bank telah mengikuti kemajuan dengan menggunakan komputer. B. Saran 1. PT. Bank Rakyat Indonesia KCP Gatot Subroto Medan harus tepat dalam membuat dan menyusun pemasaran kredit dengan benar dan baik agar target pemasaran kredit dapat tercapai sesuai dengan yang diinginkan.
Universitas Sumatera Utara
2. PT. Bank Rakyat Indonesia KCP Gatot Subroto Medan dalam memasarkan kreditnya hendaknya menjaga dan meningkatkan mutu pelayanan, sehingga lebih baik di masa yang akan datang. 3. PT. Bank Rakyat Indonesia KCP Gatot Subroto Medan sebaiknya melakukan pemasaran kredit sesuai dengan lingkungan pemasaran kredit yang telah ditentukan oleh pihak bank. PT. Bank Rakyat Indonesia KCP Gatot Subroto harus melihat dan memilih lingkungan pemasaran kredit yang sesuai dengan strategi yang akan dijalankan nantinya. 4. PT. Bank Rakyat Indonesia KCP Gatot Subroto Medan hendaknya lebih meningkatkan pengertian masyarakat terhadap manfaat dari dunia perbankan, terutama bagi daerah terbelakang dan masyarakat golongan ekonomi lemah, sehingga dengan cara ini peran PT. Bank Rakyat Indonesia KCP Gatot Subroto Medan lebih dalam lagi guna meningkatkan pendapatan masyarakat. 5. PT. Bank Rakyat Indonesia KCP Gatot Subroto harus memiliki dan menjaga sistem informasi pemasaran kredit dan riset pasar agar dapat bersaing dengan bank lain. PT. Bank Rakyat Indonesia KCP Gatot Subroto Medan harus mengetahui dengan benar kondisi pasar yang sekarang maupun di masa yang akan datang dan harus mengetahui apa yang diinginkan dan dibutuhkan oleh masyarakat.
Universitas Sumatera Utara