BAB III PEMBAHASAN
Pada bab ini akan menjawab semua permasalahan yang dirumuskan dalam pembahasan ini, yaitu mengetahui prestasi belajarsiswa selama proses pembelajaran IPS dengan menggunakan media gambar situasi di kelas VI Sekolah Dasar. A. Pelaksanaan Pembelajaran keadaan sosial di Asia Tenggara dengan Menggunakan Media Gambar Situasi di Kelas VI SD Angkasa I Adapun rencana pelaksanaan pembelajaran ini disusun dengan penggunaan Media Gambar pada Mata Pelajaran IPS tentang Kenampakan Alam dan keadaan sosial negara–negara di Asia Tenggara. Sebagai rujukan, peneliti menggunakan
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP),
Silabus SDN Angkasa I. Adapun skenario kegiatan pembelajarannya yaitu : a. Pembacaan doa b. Mengabsensi siswa c. Guru mengecek kehadiran siswa d. Apersepsi, dalam kegiatan apersepsi berupa tanya jawab dengan siswa tentang kegiatan belajar dengan penggunaan media gambar tentang kenampakan alam dan kedaan sosial Negara-negara di Asia Tenggara : “Apakah kalian suka melihat gambar-gambar tenatang kenampakan alam”? “Gambar tentang kenampakan alam apa yang paling kalian sukai ?”
32
“Bagaimana caranya untuk lebih memahami gambara-gambar yang kalian lihat? “ “Setelah kalian mempelajari dan memahahami tentang kenampakan alam dan kedaan social Negara-negara di Asia Tenggara apakah kalian suka mengisi pertanyaan dari gambara-gambar tersebut?“ Dalam kegiatan apersepsi ini guru mengaitkan materi dengan kehidupan sehari-hari yaitu tentang kenampakan alam dan kedaan sosial di daerahnya masing-masing. Kemudian guru melakukan tanya jawab dengan siswa tentang materi tersebut. Dengan melakukan apersepsi atau pembukaan dalam pembelajaran, guru telah memperlihatkan untuk mengkondisikan siswa dalam belajar. Selanjutnya guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai oleh siswa. e. Melaksanakan inti pembelajaran Selanjutnya dalam kegiatan inti guru memulai pembelajaran dengan memberikan penjelasan tentang pengertian keadaan sosial Negara-negara di Asia Tenggara.Kemudian menugaskan
siswa secara klasikal untuk
mempelajari gambar-gambar yang berhubungan dengan keadaan sosial Negara-negara di Asia Tenggara. Dan guru meminta beberapa orang siswa untuk menjelaskan beberapa gambar tentang kedaan sosial Negara-negara di Asia Tenggara. Setelah selesai siswa dibuat menjadi 5 kelompok yang terdiri dari dari 8 siswa yang heterogen. Selanjutnya Guru membagikan LKS yang mana setiap kelompok diberi tugas sama yaitu : Masalah – masalah sosial yang terjadi di Negara-negara di asia Tenggara.
33
Memberi contoh sikap waspada bangsa Indonesia terhadap dampak keadaan sosial di Negara kawasan Asia Tenggara“. Kegiatan selanjutnya penjelasan tentang cara mengerjakan LKS lalu dilanjutkan dengan pengerjaan LKS. Pada saat proses pembelajaran, masing-masing kelompok nampak serius mengerjakan soal-soal LKS. Kelompok yang merasa kesulitan langsung bertanya kepada guru. Pada saat proses diskusi berlangsung, guru mengadakan pendekatan pada siswa yang dinyatakan kurang aktif dalam pembelajaran. Guru memberikan bimbingan khusus dengan siswa tersebut. Beberapa kelompok yang sudah selesai mengerjakan LKS tampak mondar-mandir ke kelompok yang lain. Guru berusaha menertibkan siswa sambil memberikan penguatan pada ketua kelompok agar mengamankan temanya. Selain itu guru berusaha membimbing dan memberikan arahan yang harus dikerjakan didalam kelompok masing-masing. Setelah beberapa kelompok selesai mereka langsung memberikan pekerjaannya kepada guru, kelompok yang salah langsung diberikan petunjuk oleh guru agar jawabannya dapat diperbaiki. Setelah selesai siswa melaksanakan diskusi kelompok dengan bimbingan guru.Kemudian siswa diminta menuliskan jawaban di buku tugas. Usahakan semua anggota menulis jawaban yang sudah didiskusikan. Setelah selesai mendiskusikan isi teks di atas, Guru menugaskan setiap kelompok untuk membacakan hasilnya di depan kelas. Bergantian dalam membacakan hasil diskusi. Dan kelompok lain diberi kesempatan untuk bertanya.
34
Guru memberikan penilaian penilaian terhadap pekerjaan tiap kelompok yang maju. Setelah
selesai
masing-masing
kelompok
mengumpulkan
hasil
pekerjaannya untuk dikoreksi. Selanjutnya guru memeriksa pekerjaan mereka, kelompok yang keliru menjawab soal langsung diberi penguatan oleh guru. Sebelum mengakhiri pelajaran guru memberikan kesempatan pada siswa untuk bertanya. f. Kegiatan akhir pembelajaran Selesai mengerjakan LKS dan mempresentasikan hasilnya, peneliti menyuruh masing-masing kelompok untuk duduk kembali ke tempat masing-masing untuk melaksanakan tes individu. Jumlah soal yang diberikan guru sebanyak lima buah
soal. Untuk lebih jelasnya dapat
dilihat pada lampiran. Pada saat melaksanakan tes individu, tampak siswa serius mengerjakan soal yang dibagikan guru. Siswa yang tidak mengerti soal langsung bertanya kepada guru. Siswa yang cepat selesai langsung mengumpulkan pekerjaan mereka kepada guru.
B. Penggunaan Media Gambar Situasi dapat Meningkatkan Minat Belajar Siswa dalam Pembelajaran keadaan sosial di Asia Tenggara di Kelas VI SD Angkasa I Setelah melaksanakan wawancara pada saat pembelajaran mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial dalam meningkatkan minat belajar siswa dengan Media gambar situasi dalam pembelajaran di kelas VI SD Angkasa I,
35
penulis dapat menyimpulkan bahwa dari beberapa pertanyaan yang diajukan guru kepada beberapa siswa diperoleh gambaran bahwa jawaban yang diberikan siswa menunjukkan senang terhadap pembelajaran yang sedang dikembangkan. Terbukti dari jawaban
siswa yang mengungkapkan rasa
senang serta eningkatkan minati belajar dengan menggunakan media gambar. Disamping itu siswa merasa tidak ada kesulitan dalam menjawab soal-soal yang diberikan guru. Minat yaitu Kesukaan (kecenderungan hati) kepada (W.J.S. Poerwadarminta). Jadi minat adalah kecenderungan hati yang tinggi terhadap sesuatu. Oleh sebab itu, minat belajar merupakan kecenderungan dari hati yang tinggi dari seseorang (siswa) untuk meningkatkan kemampuan kognitif, apektif, maupun psikomotorik ke arah yang lebih baik. Melalui penggunaan Media Gambar, Strategi penyelesaian pada pembelajaran yang disajikan baik secara kelompok maupun klasikal kegiatan pembelajaran terlihat keaktifan, merasa senang, dan bersemangat dalam menjawab pertanyaan, mengungkapkan pendapat,dan menghargai orang lain sehingga akan terjalin interaksi yang positif
antar siswa dan guru, serta
mengerjakan tugas dengan mudah dan cepat.
C. Meningkatnya Prestasi Belajar Siswa sesudah Menggunakan Media Gambar Situasi di Kelas VI SD Angkasa I Secara umum pembelajaran dengan menggunakan media gambar situasi dalam pembelajaran di kelas VI SD Angkasa I membuat siswa lebih termotivasi untuk belajar dan pembelajaran lebih hidup dan dirasa lebih bermakna terlihat dari hasil observasi dan hasil post test.
36
Setelah melaksanakan pembelajaran mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial dalam meningkatkan prestasi belajar siswa dengan media gambar situasi dalam pembelajaran di kelas VI SD Angkasa I penulis dapat menyimpulkan bahwa siswa dapat bekerjasama dalam diskusi kelompok, dalam kegiatan tanya jawab, dapat memanfaatkan alat peraga yang disediakan dalam menyelesaikan permasalahan dan proses pembelajaran lebih interaktif, ini dapat dilihat dari proses pelaporan hasil diskusi kelompok banyak siswa yang memberi tanggapan, baik antara siswa dengan siswa maupun siswa dengan guru. Selain siswa lebih aktif, nilai prestasi belajar siswa juga mengalami meningkatan yang cukup baik dibandingkan dengan pembelajaran sebelum menggunakan media gambar situasi. Pada pembelajaran ini siswa lebih menunjukkan keantusiasannya dalam pembelajaran IPS Saat pelaksanaan pembelajaran juga siswa terlihat lebih bersemangat dan antusias dalam mengikuti pelajaran. Dari hasil kerja kelompok siswa sebelum dan sesudah pembelajaran menggunakan media pembelajaran dapat diperoleh data sebagai berikut : TABEL 3.1 NILAI HASIL KERJA KELOMPOK SISWA NILAI No. Kelompok KKM I II 1 II 60 65 70 2. II 60 80 80 3. III 60 70 75 4. IV 60 75 80 5. V 60 75 90 Jumlah 365 385 Rata-rata 73 79
37