BAB III PAPARAN DATA DAN ANALISA
A.
SAJIAN DATA Pola komunikasi merupakan model dari proses komunikasi yang dapat
ditemukan dalam proses penyampaian pesan antara komunikator dan komunikan. Sehingga dengan adanya berbagai macam model komunikasi dan bagian dari proses komunikasi akan dapat ditemukan pola yang cocok dan mudah digunakan dalam berkomunikasi. Pola komunikasi juga dapat diartikan sebagai cara seseorang atau kelompok yang berinteraksi dengan menggunakan simbol-simbol atau alur yang telah disepakati sebelumnya. Secara umum pola komunikasi memang diartikan sebagai suatu model proses penyampaian infomasi. Pola komunikasi terjalin dan erat hubungannya dengan terbentuknya suatu jaringan komunikasi. Dalam penelitian ini, peneliti melakukan penelitian dengan objek penelitian Organisasi Amatir Radio Indonesia (ORARI).ORARI merupakan wadah bagi masyarakat yang mempunyai hobi maupun ketertarikan di bidang amatir radio. Pada penelitian ini, peneliti akan menyajikan dan menganilisis data hasil penelitian dari awal perencanaan, penyusunan program sampai pada hasil yang diperoleh dari pelaksanaan program. Untuk mengetahui pola komunikasi, deskripsi data yang diperoleh di lapangan akan disajikan dan dievaluasi sesuai dengan telaah teori yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya.
64
Pada penelitian ini, peneliti mengambil empat narasumber dari ORARI yang mana narasumber ini dianggap peneliti cocok dan memahami benar mengenai topic pembahasan yang sedang diteliti. Subjek penelitian yang diambil oleh peneliti adalah sebagai berikut: 1. Sumartono Hadinoto Identitas call sign YC2BOF. Beliau dalam organisasi menjabat sebagai ketua ORARI periode 2013-2016. Selain ORARI, beliau juga aktif sebagai pengurus di berbagai macam keanggotaan organisasi kemasyarakatan yang ada di kota Solo. Alasan pemilihan narasumber ini karena Ketua ORARI Surakarta dipilih sebagai narasumber karena ketua memiliki tanggung jawab dalam memimpin pelaksanaan program kerja ORARI Surakarta agar terlaksana, mengatasi dan bertanggung jawab kepada Dewan Pengawas atas segala permasalahan yang terjadi di ORARI Surakarta, dan menjadi wakil ORARI Surakarta ke luar maupun ke dalam. 2. Heru Purwanto Identitas call sign YC2DDX. Beliau menjabat sebagai ketua bidang organisasi ORARI. Selain aktif di ORARI, beliau merupakan pemilik dan direktur Solo Central Taksi. Alasan pemilihan narasumber karena Kepala Bidang Organisasi dipilih sebagai narasumber karena berperan penting dalam keanggotaan ORARI Surakarta, seperti menentukan perekrutan anggota, menetapkan kebijakan keanggotaan, dan mengelola administrasi anggota. 3. Anton Sri Bambu Identitas call sign YC2HUQ. Dia merupakan anggota aktif termuda ORARI kota Surakarta. Alasan pemilihan karena narasumber merupakan anggota termuda dipilih dengan pertimbangan usia dimana kebanyakan anak muda tidak tertarik dengan radio.
Organisasi Radio Amatir Indonesia atau yang biasa disebut ORARI saat ini memang kurang dikenal oleh masyarakat jaman sekarang. Keberadaan ORARI masih ada hingga sekarang karena eksistensi dari radio amatir itu sendiri. Radio amatir masih digemari oleh sebagian masyarakat, baik digunakan untuk kepentingan umum maupun sebagai kegemaran. Sejak tahun 1970 radio amatir
memang semakin berkembang di Indonesia untuk kepentingan komunikasi, baik untuk sosial hingga kepentingan militer. ORARI cabang Surakarta berdiri pada tahun 1968 yang bertempat di ruko Bhayangkara. Pada saat itu ORARI beranggota 1600 orang yang berasal dari kalangan hobi amatir radio maupun dari kalangan komersil. Anggotanya sendiri pun juga hanya dari wilayah Surakarta. Namun pada saat banyak munculnya amatir radio yang bergerak di bidang komersil, anggota ORARI langsung melesat turun, dari anggota 1.600 turun menjadi 600 anggota saja. Mengutip hasil wawancara dengan Sumartono Hadinoto, banyak yang berpindah menjadi anggota amatir radio yang lain, kebanyakan mereka yang berpindah ketika memasuki ORARI hanya memiliki kepentingan komersil bukan hanya sekedar hobi saja. “Dulu ORARI sempat pada masa kejayaannya pada tahun sekitar 80-an. Era 80 tahunan itu ORARI Solo ini anggotanya sempat sampai 1.500, terdiri dari satu ya memang betul yang cinta terhadap, betul-betul mereka penghobi elektronika tapi yang banyak, yang 1.000 ini lebih malah bahkan mereka adalah pengusaha, birokrat, tenaga medis, para dokter dan perawat. Karena mereka membutuhkan komunikasi ini. Kalau sekarang mereka sudah nggak mau, mereka sudah ada handphone, sudah ada BBM, sudah ada WhatsApp, sudah ada semuanyalah sosmed yang sedemikian hebat. Mereka sudah nggak butuh tapi waktu itu ORARI sangat luar biasa.”(Sumartono Hadinoto, Ketua ORARI, 5 September 2015)
Tabel 3.1 Tabel Penurunan Jumlah Anggota 2000 1800 1600 1400 1200 1000
Jumlah
800
Anggota
600
Jumlah Anggota
400 200 0 1970
1980
2000
2003
2010
Tahun
Ketika amatir radio yang lain muncul, anggota ORARI cabang Surakarta turun drastis menjadi 600 orang saja. Di ORARI pun jika ingin menjadi anggota tidak sembarangan asal masuk kemudian menjadi anggota, mereka yang ingin menjadi anggota ORARI harus melewati beberapa tahap. Yang pertama tahap pendaftaran, pendaftaran bisa dilakukan di sekretariat ORARI. Calon peserta terlebih dahulu harus membayar biaya pendaftaran sebesar Rp 200.000,00. Sejumlah uang tersebut digunakan untuk biaya operasional mengikuti test di tahap selanjutnyayang disebut ujian negara. Sebelum test biasanya para calon anggota baru memperoleh pelatihan diklat. Diklat diadakan untuk membantu para peserta yang akan mengikuti test, supaya mereka lebih siap dan menguasai tentang teori amatir radio.Hal ini juga diungkapkan oleh salah satu narasumber yang menjadi anggota termuda ORARI.
“Awalnya waktu ingin menjadi anggota ORARI harus mendaftar dulu di kantor secretariat ORARI setelah itu melengkapi beberapa dokumen kita akan mengikuti pelatihan atau sering disebut upgrading atau bisa disebut diklat ruangan semacam itu, setelah itu nanti akan diuji oleh penguji yang disediakan oleh Negara jadi semacam ujian Negara lalu setelah itu diumumkan lulus kalau lulus maka kita dapat mempunyai nama panggilan sebagai tanda bukti bahwa kita sudah memiliki ijin.”(Anton Sri Bambu, Anggota ORARI, 19 Agustus 2015) Diklat ini tidak hanya berisi tentang teori namun juga latihan soallayaknya ujian Negara yang akan mereka lakukan nanti. Setelah diklat selesai, mereka akan melakukan uijan negara di tempat yang sudah ditentukan oleh panitia. Tempat ujian Negara biasanya berada di kantor pusat regional wilayah masing-masing. Jika ORARI Lokal Surakarta, maka calon peserta mengikuti ujian Negara di kantor pusat regional Jawa Tengah yang berada di kota Semarang.Tahap terakhir, setelah mereka dinyatakan lolos, baru mereka bisa mendapatkan ijin mengudara. Gambar 3.1 “Untuk tingkat anggota baru itu seleksinya sangat mudah yg terpenting bisa mengikuti ujian Negara amatir radio .jadi orang amatir radio itu ujiannya Negara. Oleh karena organisasinya oleh karena orarinya kita bisa ujian Negara dan kita mendapatkan ijin resmi Negara.”(Heru Purwanto, Ketua Bidang Organisasi, 7 Agustus 2015)
Sebagai salah satu organisasi resmi yang menaungi radio amatir di Indonesia, ORARI terus berkembang di tengah pesatnya perkembangan teknologi masa kini. Hingga kini, ORARI Lokal Surakarta memiliki jumlah anggota sekitar 800 lebih. Anggota tersebut merupakan gabungan dari beberapa wilayah sekitar kota Surakarta. Daerah yang bergabung dengan ORARI Surakarta meliputi Sukoharjo, Boyolali dan Wonogiri. Alasan penggabungan ORARI Lokal kota lainnya dengan kota Solo untuk menjaga anggota ORARI tetap dapat dinaungi lembaga resmi radio amatir. ORARI lokalyang berada di daerah regional Jawa Tengah yang dianggap anggotanya sudah sangat sedikit dan tidak mungkin untuk menghidupi sekretariat lagi, oleh ORARI Pusat akan diputuskan agar bergabung dengan ORARI kota terdekatnya yang masih aktif. Contohnya, daerah Sukoharjo, Boyolali, dan Wonogiri sudah tidak aktif lagi. Anggota yang tersisa yang masih bertahan tersebut digabungkan dengan ORARI lokal Surakarta yang dianggap masih memiliki banyak anggota untuk bertahan dan masih bisa berkembang.
Gambar 3.2 “Kita punya sekretariat, kita punya mobil amatir radio emergency service.Otomatis kami pengurus harus bekerja keras bagaimana bisa menghidupi organisasi. ………….kita kalau melihat selain di Solo, beberapa lokal contohnya Wonogiri. Wonogiri sekarang malah gabung kembali ke Solo, yang dulunya dari begitu banyaknya anggota, mereka mecah-mecah karena kami juga senang. Sekarang sudah mulai gabung kembali, Wonogiri, Boyolali, Sukoharjo masuk Solo.Karanganyar dan Klaten, Sragen yang masih.Itupun kemarin sempat terlambat menyelenggarakan musyawarah lokal pergantian pengurus karena ya sudah nggak ada yang ngurus. Coba sekarang bayangkan kalau anggota mereka, saya lihat cuman sekitar 50-100, Rp 3.000 kali 100 kan cuman Rp 300.000. Bagaimana menghidupi organisasi apalagi kalau punya sekretaris profesional kayak ORARI Lokal Solo.”(Sumartono Hadinoto, Ketua ORARI, 5 September 2015)
Gambar 3.3 (Sumber : Arsip ORARI Lokal Surakarta)
Demi menjaga eksistensi radio amatir dan keberadaan ORARI, organisasi ini terus berusaha mengajak dan mempopulerkan kembali radio amatir. Untuk menghidupi organisasi, terlebih lagi adanya tambahan anggota dari lokal lain, ORARI Surakarta terus berupaya menggelar acara yang tidak hanya bertemakan sosial namun juga memiliki tujuan profit. Gambar 3.4 “.....Otomatis kami pengurus harus bekerja keras bagaimana bisa menghidupi organisasi. Nah untuk itulah kami menyelenggarakan kegiatan.Di ORARI ini ada yang namanya HEM Festival, semacam kayak istilahnya ya bukan bazar ya, semacam expo-lah mengenai komunikasi.Kemudian bazar itu kita lengkapi semua kegiatan amatir radio, kita ikut dengan berbagai lomba. Lomba itu macam-macam, ada lomba nulis morse, ada lomba GSO, ada lomba kekuatan signal dan macam hal. Dan itu kita lakukan agar mendapatkan surplus, dan surplusnya untuk nombok satu periode organisasi.Kalau nggak gitu sudah nggak tahan.”(Sumartono Hadinoto, Ketua ORARI, 5 September 2015)
Tidak hanya mengandalkan anggota lama organisasi, ORARI berusaha untuk terus melakukan regenerasi agar ORARI lokal Surakarta dapat terus aktif. Salah satu usaha yang dilakukan adalah berusaha untuk mengajak generasi muda bergabung dalam radio amatir dan masuk keanggotaan ORARI. Hal ini tentu bukanlah hal mudah mengingat kemajuan teknologi semakin berkembang pesat.
Anggota baru yang dicari lebih cenderung ke kalangan generasi anak muda, diharapkan supaya bisa menjadi regenerasi. Namun sangat sulit dalam mendapatkan anggota dari kalangan generasi anak muda, dikarenakan anak tidak begitu tertarik oleh ORARI yang dianggap kuno. Anggapan inilah yang selalu berusaha dihapus oleh ORARI. ORARI terus berupaya melakukan berbagai macam kegiatan, menunjukkan eksistensi mereka di kalangan anak muda, seperti mengadakan HEM Festival. Gambar 3.5 “Ya itu dengan adanya HEM Festival itu terus terang kan banyak yang nonton, hanya itu harapan kami. Terus kami kerja sama dengan Pramuka juga. Kalau ada Jambore, kami membantu komunikasinya apalagi kami sekarang sudah gabung di SERU itu.Temanteman PMI juga sebagian sudah pindah ORARI, teman-teman SAR.Jadi kami saling berkomunikasi, saling anggota ORARI, anggota PMI juga menjadi anggota ORARI.Jadi ini yang kami lakukan. Yang penting agar sekecil apapun mereka nanti ke depan benar-benar ORARI ini sebagai organisasi hobi tapi tetap bermanfaat bagi masyarakat itu yang penting. Dan keuntungannya kalau bermanfaat bagi masyaakat, satu, ORARI tetap eksis.Kedua, dukungan masyarakat juga selalu ada.”(Sumartono Hadinoto, Ketua ORARI, 5 September 2015)
Kesulitan menjaring anak muda juga diungkapkan oleh salah satu narasumber peneliti, Heru Purwanto.Beliau mengungkapkan bahwa walaupun sulit untuk mempromosikan kembali radio amatir di kalangan mereka, tetap terdapat kesempatan untuk menjaring anak muda.
“Anak muda kan gak ngerti, dan tidak bisa dipaksakan.ada kekosongan waktu di anak muda tersebut sehingga kebingungan mau menyalurkan kemana biasanya bisa tertarik masuk sebagai anggota. Dan dengan menggunakan amatir radio lebih memudahkan orang tua untuk memantau anaknya. Berbeda dengan handphone, kan kita gak etis ketika buka-buka hp punya anak atau punya orang lain, itu kan privasi dan biasanya di password. Ya ada semacam lomba, anak komunikasi UGM lebih mendalami tentang teknologi komunikasinya sehingga disana memilki perlengkapan yang lengkap melebihi ORARI.”(Heru Purwanto, Ketua Bidang Organisasi, 7 Agustus 2015) Tidak hanya persepsi dari ORARI jika anak muda memandang bahwa radio amatir terkesan kuno.Salah satu anggota ORARI yang merupakan anggota termuda di ORARI pun mengungkapkan hal serupa.Bahwa anak muda seperti angkatannya sudah menganggap radio amatir kuno dan terkesan merepotkan jika digunakan sebagai alat komunikasi di jaman sekarang.
“Kalau pandangan masyarakat sekarang ini menganggap ORARI memang sebagian orang mengganggap ORARI bahwa ORARI itu sudah kuno sudah jadul tidak mengikuti perkembangan jaman dan istilahnya organisasi usang tapi menurut saya dan menurut beberapa teman saya ORARI ini tidak lekang oleh waktu karena kami senantiasa terus berkreasi dibidang komunikasi bahkan kalau ditilik lagi awal mulanya berkembangnya internet dari temen-temen amatir juga dimana dulu waktu itu temen-temen ORARI menguji coba paket radio ORARI ini tak lekang oleh waktu karena handphone pada saat bencana bisa terputus sementara kalau radio komunikasi karena kita bersifat mandiri kita tetap bisa berkomunikasi selain itu fungsi komunikasinya sendiri kalau dengan radio komunikasi amatir ini system komunikasi adalah one to many, satu untuk semua saat saya berteriak maka seluruh orang yang di frekuensi itu akan dengar tapi kalau anda dengan telfon itu anda berteriak yang denger yang anda telfon beda dengan yang lain kalau dibilang jadul ya untuk beberapa orang yang mungkin rutinitas keseharian memang jadul tapi pada saat bencana dan lain sebagainya pilihan terbagus dan terhemat saat ini adalah tetap radio
frekuensi amatir radio.”(Anton Sri Bambu, Anggota ORARI, 19 Agustus 2015)
Kegiatan-kegiatan yang paling utama dilakukan oleh ORARI dibidang sosial.ORARI banyak bergerak dibidang sosial, seperti membantu daerah-daerah yang terkena bencana.Mereka bergotong - royong membantu daerah yang terkena bencana
dengan
sukarela
tanpa
meminta
atau
menerima
sumbangan
apapun.Terkadang di daerah yang terpencil atau di daerah yang terkena bencana, sering terputus jaringan komunikasinya, namun alat yang digunakan ORARI sangat membantu dalam hal seperti itu.Dengan handy talkie, bisa berkomunikasi tanpa hambatan atau tanpa tergantung dengan jaringan sinyal.
“Komunikasi itu seperti itu apalagi dengan tadi teknologi VoIP. Kalau misalnya BMPD pusat ingin menginstruksikan BPPD, badan penanggulanan bencana yang ada di daerah dan di lokasi bencana itu tinggal pakai HT dari Jakarta sudah kayak ngomong langsung, semua dengar, kayak conference-lah kalau sekarang. kalau teleconference kan harus menyediakan ruangan, kalau ini teleconference tapi hanya voice tapi tidak ribet, maksudnya tidak bentuk video. Ini sangat luar biasa dan biasanya pada saat bencana di lokasi itu semua komunikasi lumpuh, kayak tsunami Aceh.”(Sumartono Hadinoto, Ketua ORARI, 5 September 2015)
Beragam program kerja yang diadakan oleh ORARI memiliki tujuan agar organisasi ini tetap eksis dan memiliki kegiatan yang bermanfaat bagi anggota dan masyarakat sekitarnya. Seperti yang diungkapkan oleh salah satu narasumber : “Program kerja ORARI sekarang bagaimana mempertahankan organisasi ini tetap eksis.Kemudian dengan tetap eksis ya itu tadi secara finansial kami mengadakan kegiatan amatir yang bisa surplus untuk nomboki organisasi. Kedua, kami terus berusaha seperti kemarin kita mengadakan kegiatan ya kalau bisa ya di tengah kota. Jadi semua orang yang lewat tahu, oh ORARI masih
ada, ORARI masih eksis. Kemudian saya selalu tekankan ke organisasi, mereka sekarang punya tim emergency. Karena di dalam setiap bencana yang tidak kita inginkan kayak kemarin Merapi. Waktu mau erupsi, semua ke sana. Dari SAR UNS ke sana, dari PMI ke sana, dari ORARI ke sana, belum lagi satgas dari berbagai partai. Mereka kan istilahnya termasuk kampanye, terus semua ke sana.”(Sumartono Hadinoto, Ketua ORARI, 5 September 2015)
Kegiatan yang dilakukan oleh ORARI tidak hanya berbatas kegiatan sosial, politik, kampanye, atau kegiatan kemasyarakatan lainnya.Kegiatan internal antaranggotanya juga dilakukan seperti sharing mengenai isu terkini radio amatir di lokal Solo ataupun lingkup lainnya. “Kegiatan yang sering kami lakukan , kami sering bertemu sharing untuk membahas hal-hal yang paling hangat diantara rekan-rekan ORARI berkaitan dengan teknik komunikasi atau isu terbaru di ORARI seperti respon bencana terus bagaimana lomba yang akan datang dan kegiatan ORARI.”(Anton Sri Bambu, Anggota ORARI, 19 Agustus 2015)
Kegiatan lain yang sering dilakukan oleh ORARI, mereka biasanya mengadakan acara-acara yang difungsikan untuk mengumpulkan anggota yang punya hobi dalam amatir radio, dan juga untuk memperkenalkan ORARI kepada masyarakat awam. Acara yang diadakan seperti event track, event memancing di bengawan solo, event ibu-ibu memasak, dan lomba amatir radio yang sering dilakukan kerjasama dengan mahasiswa komunikasi UGM. “Ya ada semacam lomba, anak komunikasi UGM lebih mendalami tentang teknologi komunikasinya sehingga disana memilki perlengkapan yang lengkap melebihi ORARI.Kita mengenalkan ORARI dengan melakukan kegiatan kerjasama dengan berbagai acara atau dengan berbagai macam cara.”(Heru Purwanto, Ketua Bidang Organisasi, 7 Agustus 2015)
Ada juga acara internal yang dilakukan untuk mempererat silaturahmi, dan mempertemukan anggota-anggota yang sudah senior.Acara yang dilakukan seperti halal bihalal, pertemuan rutin, dan musyawarah anggota yang dilakukan untuk pergantian pengurus. “Kegiatan yang sering kami lakukan , kami sering bertemu sharing untuk membahas hal-hal yang paling hangat diantara rekan-rekan ORARI berkaitan dengan teknik komunikasi atau isu terbaru di ORARI seperti respon bencana terus bagaimana lomba yang akan datang dan kegiatan ORARI.”(Anton Sri Bambu, Anggota ORARI, 19 Agustus 2015) Komunikasi yang yang dilakukan oleh anggota dan pengurus ORARI samasama berkomunikasi menggunakan handy talkie.Dengan handy talkie mereka bisa berkomunikasi kapan pun dimanapun dan dengan siapa pun yang sama-sama memiliki saluran pemancar.Tidak kenal jabatan, entah anggota entah ketua ataupun pengurus, mereka tetap bisa berkomunikasi tanpa batas. “Menurut saya peran ORARI di pengabdian masyarakat ini sangat banyak salah satunya adalah dibidang eksperimental teknologi jelas bahwa kami ORARI yang membedakan ORARI organisasi hobi dengan yang lainnya adalah kami orang-orang yang focus terhadap eksperimental komunikasi jadi benar-benar orang yang bereksperimen di komunikasi selain itu ORARI juga mempunyai pengabdian kepada masyarakat di bidang kemanusiaan seperti yang sudah saya sebutkan dari awal tadi yaitu memberikan bantuan menggelar jaringan komunikasi di saat jaringan komunikasi utama atau umum lumpuh.”(Anton Sri Bambu, Anggota ORARI, 19 Agustus 2015)
Banyak sekali masyarakat menganggap ORARI itu kuno, dari alat yang digunakan, acara yang diadakan dan anggota yang ada di dalamnya pun banyak orang-orang tua. “Kalau pandangan masyarakat sekarang ini menganggap ORARI memang sebagian orang mengganggap ORARI bahwa ORARI itu sudah kuno sudah
jadul tidak mengikuti perkembangan jaman dan istilahnya organisasi usang tapi menurut saya dan menurut beberapa teman saya ORARI ini tidak lekang oleh waktu karena kami senantiasa terus berkreasi dibidang komunikasi bahkan kalau ditilik lagi awal mulanya berkembangnya internet dari temen-temen amatir juga dimana dulu waktu itu temen-temen ORARI menguji coba paket radio ORARI ini tak lekang oleh waktu karena handphone pada saat bencana bisa terputus sementara kalau radio komunikasi karena kita bersifat mandiri kita tetap bisa berkomunikasi selain itu fungsi komunikasinya sendiri kalau dengan radio komunikasi amatir ini system komunikasi adalah one to many, satu untuk semua saat saya berteriak maka seluruh orang yang di frekuensi itu akan dengar tapi kalau anda dengan telfon itu anda berteriak yang denger yang anda telfon beda dengan yang lain kalau dibilang jadul ya untuk beberapa orang yang mungkin rutinitas keseharian memang jadul tapi pada saat bencana dan lain sebagainya pilihan terbagus dan terhemat saat ini adalah tetap radio frekuensi amatir radio”. (Anton Sri Bambu, Anggota ORARI, 19 Agustus 2015)
B. ANALISA DATA 1. Komunikasi Interpersonal dalam ORARI Menurut
Joseph
A.
Devito
dalam
bukunya
“The
Interpersonal
Communication Book” mendifinisikan komunikasi antar pribadi sebagai proses pengiriman dan penerimaan pesan – pesan antara dua orang atau di antara sekelompok kecil orang –orang, dengan beberapa efek dan beberapa umpan balik seketika (Devito, 1989 : 4).Dalam ORARI, anggotanya melakukan berbagai kegiatan komunikasi. Berbagai kegiatan komunikasi yang dilakukan oleh anggota membentuk sebuah pola komunikasi yang akan dianalisa oleh peneliti dengan data yang sudah di jelaskan di atas. Di dalam suatu hubungan pasti terdapat komunikasi.Dalam kehidupan sehari-hari pun kita pasti melakukan komunikasi.Begitu pula dengan yang terjadi
dalam ORARI. Dimulai dari komunikasi antar pribadi yang kerap dan selalu dilakukan satu sama lain. Mulai dari sesama anggota, hingga anggota dalam komunitas dengan masyarakat lingkungan sekitar. Dalam menjalin suatu hubungan, orang sering kali berpikir seberapa banyak ia dapat terbuka dengan orang lain, terkadang orang sangat menjaga kehidupan pribadinya, namun di lain waktu orang suka berbagi cerita mengenai kehidupan pribadinya dengan orang lain. Hal yang lebih menarik dalam suatu hubungan adalah orang sering kali bernegosiasi dengan dirinya sendiri mengenai topik apa saja yang dapat dibicarakannya dengan orang lain dan seberapa banyak informasi yang dapat disampaikannya. Sebuah organisasi, termasuk ORARI para anggotanya melakukan kegiatan komunikasi interpersonal. Komunikasi interpersonal adalah komunikasi yang dilakukan oleh dua orang atau lebih yang melakukan pertukaran pesan dan persepsi baik secara langsung maupun melalui media tertentu. Contoh nyata komunikasi interpersonal yang terjadi di ORARI adalahsi A dan si B berkomunikasi di saluran handy talkie, mereka berkomunikasi tanpa hambatan dan tanpa ada yang menjadi sentral, walupun percakapan mereka bisa di dengar oleh orang lain, namun mereka tetap hanya bisa berkomunikasi secara bergantian misal si pendengar ikut masuk dalam percakapan. Dikutip dari buku Psikologi Komunikasi (Rakhmat, 2011 : 88-90)
ada
beberapa faktor personal yang berpengaruh pada persepsi interpersonal, antara lain:
1. Pengalaman Pengalaman seseorang mempengaruhi kemampuannya untuk menjadi komunikan ataupun komunikator. Banyak yang sering penasaran dengan fungsi handy talkie kemudian mereka mencoba-coba milik teman yang memiliki handy talkie, kemudian dari pengalaman tersebut lama kelamaan mereka tertarik dan akhirnya mencari tahu dan bergabung menjadi anggota ORARI.Pengalaman ini didapat dari seorang teman atau kerabat terdekat darinya. Bisa jadi orang terdekatnya tersebut membagi pengalamannya dengan dirinya sehingga dari pengalaman yang diketahuinya, dirinya ingin mendapatkan pengalaman yang serupa. Hal inilah yang mendorong seseorang ingin belajar handy talkie, radio amatir hingga bergabung dengan ORARI karena ingin mendapatkan pengalaman yang serupa dengan orang terdekatnya. “Disamping itu ada event track kemarin itu lomba eksperiment antenna, orang akan tertarik ketika tertarik akan ikut nonton setelah itu ketemu sama saya cerita-cerita dan dia akan kepingin, dan akhirnya tertarik untuk menjadi anggota. Dan Alhamdulillah solo nambah terus anggotanya.” (Heru Purwanto, Ketua Bidang Organisasi, 7 Agustus 2015)
2. Motivasi Seseorang pasti memililki motivasi tertentu ketika dirinya melakukan suatu pekerjaan. Seperti motivasi biologis, karakteristik kepribadian dan lain sebagainya. Motivasi ini di dapat atau dimiliki seseorang yang bergabung dan aktif di ORARI. Contohnya, ketika ORARI mengadakan
event di beberapa tempat, banyak orang awam yang menonton event tersebut, kemudian mereka semakin penasaran dan mulai bertanya kepada panitia penyelenggara. Panitia menjelaskan mengenai event tersebut dan mengenai ORARI, kemudian mereka semakin penasaran dan semakin mencari tahu, lama kelamaan akhirnya mereka termotivasi dan tertarik untuk masuk menjadi anggota ORARI.Motivasi untuk mengetahui lebih banyak hal baru atau ingin mengembangkan hobi, bisa di dapat lewat ORARI. Untuk itulah seseorang ingin bergabung dengan ORARI. “Bahwa orang yang bekerja di frekuensi tidak semuanya mempunyai ijin karena dia seneng atau hobi atau terbawa oleh temannya sehingga menjadi seneng tapi seneng belom hobi, nah inilah tugasnya kami turun kebawah masuk pada frekuensi-frekuensi itu ya seperti acara halal bihalal kita juga memberikan pembinaan tentang keamatiran radio berkaitan dengan punishment-nya kalau tidak mempunyai ijin dan kita juga menerangkan bahwa untuk mendapatkan ijin itu tidak sulit.”(Heru Purwanto, Ketua Bidang Organisasi, 7 Agustus 2015) 3. Kepribadian Dalam psikoanalisis, dikenal proyeksi sebagai salah satu cara pertahanan ego. Proyeksi adalah mengekternilasasikan pengalaman subjektif secara tidak sadar. Inilah mengapa kepribadian seseorang mempengaruhi dirinya saat berkomunikasi, berinteraksi, dan melakukan kegiatan dengan orang lain. Kepribadian ini juga mempengaruhi sebagian anggota ORARI dalam berinteraksi dengan kawan sesama anggota lewat ngebreak. Peneliti memberikan contoh, seperti Pak Heru, beliau merupakan salah satu anggota aktif di ORARI yang memiliki
kepribadian ceria, humoris, dan senang bergaul. Ketika dia nge-break dia juga sering menceletukkan lelucon yang biasa dia pakai dalam keseharian seh5ingga dapat menghidupkan suasana. Tak ada perbedaan saat berkomunikasi dengan dirinya pada waktu tatap muka atau saat nge-break.
2. Komunikasi Organisasi dalam ORARI Komunikasi interpersonal antar anggotanya terjalin yang jika kita melihat lebih luas ke lingkup organisasi, ini menjadi komunikasi organisasi. Komunikasi organisasi adalah pengiriman dan penerimaan berbagai pesan organisasi di dalam kelompok formal maupun informal dari suatu organisasi (Wiryanto, 2005 : 17). Komunikasi dalam organisasi juga dapat diartikan sebagai komunikasi di suatu organisasi yang dilakukan pimpinan baik dengan para karyawan maupun dengan khalayak yang ada kaitannya dengan organisasi, dalam rangka pembinaan kerjasama yang serasi untuk mencapai tujuan dan sasaran organisasi (Effendy, 1989 : 214). Ada tiga bentuk jaringan dalam komunikasi organisasi. Yang pertama ada komunikasi ke atas (upward communication), kedua komunikasi ke bawah (downward communication), dan yang terakhir komunikasi horizontal. Komunikasi ke bawah bisa diartikan dengan arus pesan dan informasi dari pimpinan organisasi menurun ke bawah kepada anggota organisasi dan seluruh bawahan yang berada pada satu struktur organisasi yang sama. Misalnya, ketika pak martono memberikan pengarahan kepada mbak asih untuk menyampaikan ketika ada berita atau ada undangan mengenai kegiatan ORARI.
Dan komunikasi ke atas diartikan sebagai komunikasi yang dilakukan dari bawahan kepada atasan. Contohnya, ketika mbak asih sebagai kesekretariatan memberikan laporan bulanan ORARI kepada pak Sumartono sebagai atasan. Hal ini wajib dan pasti ditemukan dalam organisasi semacam ORARI karena ORARI merupakan organisasi memiliki jenjang struktur keanggotaan. Dalam kasus di ORARI, lebih cocok disebut dalam bentuk komunikasi horizontal. Komunikasi horizontal terjadi diantara orang-orang yang memiliki tingkatan sama dalam organisasi dalam hal proses pertukaran pesan. Pesan yang seperti ini biasanya ditujukan untuk saling koordinasi, kemanusiaan, sosial, pemecahan masalah, hingga saling berbagi informasi. Dalam ORARI semua anggotanya memiliki peranan yang sama dalam proses komunikasi. Terlihat saat aktivitas sehari-hari mereka, maupun saat ada kegiatan sosial lainnya. Komunikasi organisasi yang terjadi di dalam ORARI seperti tidak ada sekat antara atasan maupun anggota. Komunikasi yang dilakukan menggunakan handy talkie dan RIG. Dengan handy talkie dan RIG mereka bisa berkomunikasi dengan anggota ORARI lainnya yang berada dibeda tempat maupun dibeda negara tergantung dengan antena yang mereka pakai.
3.
Pola Komunikasi dalam ORARI
Seperti yang dijelaskan sebelumnya, pola komunikasi merupakan proses penyampaian pesan melalui lambang-lambang tertentu yang dapat mempengaruhi sikap individu lainnya. Meskipun semua organisasi melakukan komunikasi
dengan berbagai cara untuk mencapai tujuannya, namun pendekatan maupun sistem pesan yang dipakai tiap organisasi berbeda. Inti dari pola komunikasi adalah bagaimana caranya pihak tertentu menyampaikan informasi dan bagaimana dirinya menerima informasi. Hambatan yang ditemukan dalam pola komunikasi adalah proses yang berhubungan dengan jaringan komunikasi. Pola komunikasi sangat berhubungan dengan bentuk jaringan komunikasi. Jaringan komunikasi ini berpengaruh pada iklim organisasi dan moral organisasi terkait. Pola komunikasi dapat dilihat lewat kegiatan seharihari organisasi tersebut. Seperti yang telah dilakukan oleh peneliti pada ORARI. Peneliti mengamati dan melihat ativitas sehari-hari (daily activities) organisasi dan aktivitas komunikasi para anggotanya. Dikutip dari buku Teori Komunikasi (Littlejohn; Foss ,2011 : 371-374) jaringan (networks) merupakan susunan sosial yang diciptakan oleh komunikasi antar individu dan kelompok. Salah satu cara untuk melihat susunan organisasi adalah dengan menguji pola-pola interaksi untuk melihat siapa yang berkomunikasi dengan siapa. Karena tidak ada seorang pun yang berkomunikasi dengan sama dengan semua anggota organisasi, dapat dilihat dari kelompokkelompok hubungan komunikasi yang saling terhubung untuk membentuk keseluruhan jaringan organisasi. Dalam teori jaringan ada beberapa bentuk jaringan organisasi, ada jaringan formal dan jaringan yang berkembang. Jaringan formal bisa dijelaskan sebagai beberapa jalur komunikasi yang ditentukan oleh aturan-aturan organisasi (seperti
susunan birokrasi) dan mendasari jaringan formal, tapi saluran-saluran ini hanya mengungkapkan bagian susunan organisasi. Dalam ORARI, jaringan formal terlihat dalam bentuk komunikasi ke atas maupun komunikasi ke bawah. Memiliki struktur organisasi yang jelas, terkait dengan urusan internal organisasi misalnya masalah internal ataupun perkembangan organisasi yang pastinya informasi ini hanya dapat diperoleh dalam kalangan internal pengurus inti. Contoh lainnya yang ditemukan dalam ORARI adalah dalam suatu organisasi pasti ada susunan pengurus maupun struktur organisasi yang tetap yang dibentuk sesuai dengan aturan-aturan organisasi yang telah disepakati. Jaringan yang berkembang
(emergent network) adalah saluran-saluran
informal yang dibangun, bukan oleh regolasi formal organisasi, tetapi oleh kontak regular sehari-hari antar anggotanya.Komunikasi di dalam ORARI terjadi secara terstruktur, ada yang menjadi mata rantai dalam organisasi. Ketika bertemu mereka berbincang berkomunikasi seperti biasa, namun ketika diluar mereka berkomunikasi dengan orang lain dengan organisasi yang lain untuk menjalin koneksi supaya mereka mendapat rekan baru dan bisa mendapat anggota baru maupun bisa diajak kerjasama waktu mengadakan event. Gagasan
struktural
dasar
dari
teori
jaringan
adalah
keterkaitan
(connectedness) gagasan bahwa ada pola komunikasi yang cukup stabil antar individu. Individu-individu yang saling terhubung ke dalam kelompok-kelompok yang selanjutnya saling terhubung ke dalam keseluruhan jaringan. Setiap orang memiliki susunan hubungan yang khusus dengan orang lain dalam organisasi yang biasa disebut dengan jaringan pribadi (personal networks). Jaringan pribadi
adalah hubungan yang dimiliki dari proses komunikasi yang terjalin dengan orang lain dalam organisasi, dan susunan jaringan pribadi akan terlihat sedikit berbeda dari yang lain. Karena manusia cenderung lebih sering berkomunikasi dengan anggotaanggota lain dari organisasi, maka bisa terbentuk jaringan kelompok (group networks). Organisasi biasanya terdiri atas kelompok-kelompok yang lebih kecil yang saling terhubung dalam kelompok yang lebih besar dalam jaringan organisasi (organizational networks). Ada beberapa cara manusia berhubungan, ketika dua orang yang saling terhubung akan menjadi analisis diad (dyads). Jika ada tiga invidu terhubung, fokus terdapat pada triad. Dalam suatu kelompok bisa dibagi menjadi sub-sub kelompok. Dan kelompok-kelompok saling terhubung menjadi sebuah jaringan global (global networks). Ketika melakukan analisis jaringan hingga bagian-bagiannya sangat membantu, tetapi menganalisis jaringan lebih jauh dapat membantu. Satuan dasar dari organisasi menurut teori jaringan, adalah mata rantai (link) antara dua orang. Sistem organisasi terdiri atas banyak sekali mata rantai yang membagi orangorang ke dalam kelompok-kelompok dan menghubungkannya dengan organisasi. Sebuah mata rantai dapat didefinisikan dengan maksud atau tujuaannya, bagaimana tujuan atau maksud tersebut dibagi, dan fungsi mata rantai tersebut dalam organisasi. Manusia sebagai makhluk sosial senantiasa tidak akan bisa lepas dari proses komunikasi, baik secara verbal maupun non verbal, disadari maupun tidak disadari. Komunikasi secara terminologis merujuk pada adanya proses
penyampaian suatu pernyataan oleh seseorang kepada orang lain. Jadi dalam pengertian ini yang terlibat komunikasi adalah manusia. Memahami komunikasi manusia berarti memahami apa yang terjadi selama komunikasi berlangsung, mengapa itu terjadi, apa yang terjadi, akibat-akibat dari apa yang terjadi dan akhirnya apa yang kita perbuat untuk mempengaruhi dan memaksimalkan hasil-hasil dari kejadian tersebut. Mulai dari asumsi dasar bahwa komunikasi berhubungan dengan perilaku manusia dan kepuasan terpenuhinya kebutuhan berinteraksi dengan manusia-manusia lainnya. Hampir setiap individu membutuhkan hubungan sosial, dan kebutuhan ini terpenuhi melalui pertukaran pesan, yang berfungsi sebagai jembatan untuk mempersatukan manusia yang tanpanya akan terjadi isolasi. Sistem pendekatan komunikasi yang berlangsung di suatu kelompok. Berfokus pada pola komunikasi yang ada untuk mempertahankan homeostasis dan mencapai tujuan sistemik. Tubbs dan Moss mengatakan, terdapat beberapa pola komunikasi dalam sebuah kelompok yaitu : Organisasi adalah orang – orang yang menduduki suatu posisi atau peranan tertentu. Salah satu dari orang tersebut terjadi adanya pertukaran pesan / informasi melalui jaringan komunikasi (communication networking). Ada perbedaan di tiap jaringan komunikasi dalam sistem dan struktur antara satu organisasi dengan organisasi lainnya. Dan juga di setiap peranan individu dalam sistem komunikasi ditentukan oleh hubungan struktur antara satu individu dengan individu lainnya, maka hubungan tersebut akan ditentukan oleh pola hubungan interaksi individu dengan arus informasi dalam jaringan sistem komunikasinya.
Ada beberapa cara untuk mengetahui model - model komunikasi dan peranannya, yaitu dengan menggunakan analisis jaringan komunikasi dalam upaya membangun hubungan atau koneksi orang-orang atau kelompok tertentu. Rosady Ruslan, (1998:94) mengutip pendapat Stephen P. Robbins dalambukunya, Organization Behaviour: concepts, controversies and applications. Second Edition, Prentice-Hall, inc., Englewood Cliffs, New Jersey, (1983), bahwadalam organisasi pada umumnya dikenal dengan lima model jaringan komuikasi,yaitu: 1. Model Rantai (Chain) Metode jaringan komunikasi ini terdapat lima tingkatan dan hanya dikenal sebagai system komunikasi arus ke atas (upward) dan kebawah (downward). Artinya model tersebut menganut hubungan komunikasi garis langsung (komando) baik ke atas atau ke bawah tanpa terjadi suatu penyimpangan. 2. Model Roda (Wheel) Sistem jaringan komunikasi di sini menjadikan semua laporan, instruksi, perintah kerja dan kepengawasan terpusat satu orang yang memimpin dengan empat bawahan atau lebih. Dan tidak terjadi interaksi (komunikasi) antara satu bawahan dengan bawahan yang lain. 3. Model lingkaran (Circle) Model jaringan komunikasi lingkaran ini, pada semua anggota/staf bisa terjadi interaksi pada setiap tiga tingkatan hirarki tetapi tanpa ada kelanjutannya pada tingkatan yang lebih tinggi, dan hanya terbatas pada setiap level. 4. Model Huruf”Y” Model jaringan komunikasi dalam organisasi di sini, tidak jauh berbeda dengan model rantai (Chain). Yaitu terdapat empat level, satu supervisor mempunyai dua bawahan dan dua atasan yang mungkin berbeda devisi atau department. 5. Model semua saluran (All-channel) Model jaringan komunikasi system ini merupakan pengembangan modellingkaran (Circle).Di dalam model ini semua tingkatan dalam jaringan tersebut dapat melakukan interaksi timbal balik tanpa melihat
siapa yangmenjadi tokoh sentralnya.Semua jaringan komunikasi antar tingkatan tidak dibatasi dan setiap staf/bawahan bebas melakukan interaksidengan berbagai pihak/pimpinan atau sebaliknya. Pola ini adalah pola dari aliran komunikasi yang memungkinkan semua anggota bisa berkomunikasi dengan keseluruhan anggota lainnya. Juga pola aliran komunikasi ini tidak memiliki seseorang untuk menduduki posisi sentral dalam kelompok untuk menjadi tempat mencari penyelesaian. Pola semua saluran yang dianggap cocok oleh peneliti dengan kondisi ORARI. Di dalam ORARI semua anggota berperan sama, semua anggota maupun pengurus memiliki peran berkomunikasi
yang sama dalam komunikasi.
Semua bisa
satu sama lain tanpa ada hambatan apapun, tanpa ada yang
menjadi pusat atau menjadi sentral. Hal ini sesuai dengan inti dari pola semua saluran bahwa dalam jaringan komunikasi antartingkatan tidak dibatasi. “Jadi memang komunikasi ini menjadi sebuah sarana bagi anggota ORARI, sebetulnya tidak hanya untuk rechuing, rechuing itu untuk berbincangbincang diperbolehkan tapi itu sebetulnya sarana.Yang utama adalah dengan berkomunikasi melalui pesawat radio, ini mereka bisa saling bertukar pikiran, bisa saling sharing, bisa saling belajar mengenai hal-hal yang berkaitan dengan elektronika.Jadi istilahnya tidak hanya satu arah tapi bisa berbagai arah.Komunikasi itu seperti itu apalagi dengan tadi teknologi VoIP.”(Sumartono Hadinoto, Ketua ORARI, 5 September 2015)
“temen-temen ORARI sudah terbiasa dengan pola-pola komunikasi radio dimana efisiensi ketepatan dan teknik dalam melakukan komunikasi radio ini sudah menjadi makanan sehari-sehari.”(Anton Sri Bambu, Anggota ORARI, 19 Agustus 2015)
Peneliti akan memberikan gambaran yang lebih riil untuk memudahkan penjelasan mengenai aplikasi pola semua saluran dalam jaringan komunikasi dalam ORARI. Misalnya A yang hanya sebagai anggota ingin berkomunikasi dengan si B yang menjadi pengurus, mereka bisa berkomunikasi melalui handy talkie yang salurannya sudah mereka sepakati. Disaluran itulah mereka bertemu dan berkomunikasi namun ketika ada orang lain yang memilih saluran tersebut, orang itu bisa mendengarkan percakapan yang dilakukan oleh si A dan si B, bisa juga orang itu masuk kedalam percakapan si A dan si B.
“Masalah komunikasi ini, ORARI kan punya perangkat radio yang mempunyai frekuensi, setiap hari senin rabu jumat ada net ada kegiatan untuk memanggil anggota untuk checkin di semua wilayah untuk bertukar informasi.Untuk orang-orang amatir yang sudah hobi, handphone bisa menjadi nomer dua. Komunikasi antar anggota di hari raya, kita memberi bantuan kepada pemerintah setempat , jadi kita membuka stand semacam rest area untuk membantu dukungan komunikasi kita menyediakan bantuan yang lengkap. Kita mendapat instruksi dari ORARI daerah provinsi di semarang , jadi kita melakukan kegiatan lalu mengirimkan laporan dari lokal.”(Heru Purwanto, Ketua Bidang Organisasi, 7 Agustus 2015) . Di bawah ini peneliti menyajikan tabel perbedaan yang terdapat dalam ORARI sebelum dan sesudah kemajuan teknologi.
Tabel 3.2 Tabel Perbedaan Pola Komunikasi Antara Sebelum dan Sesudah Kemajuan Teknologi No 1.
Unsur-unsur Perbedaan Anggota
ORARI Sebelum Kemajuan Teknologi Jumlah anggota 1600
ORARI Sesudah Kemajuan Teknologi Jumlah anggota 600. Penurunan drastis disebabkan banyaknya
Keterangan Penurunan jumlah anggota
lokal ORARI yang dikarenakan ditutup dan minimnya sudah majunya regenerasi.
2.
3.
Alat yang digunakan Masih menggunakan handy talkie basic dengan antena yang jarak tempuhnya hanya 2 kilometer Yang digunakan hanya dengan RIGH dan Handytalkie
Kegiatan ORARI
Kegiatan yang dilakukan masih sangat intens karena anggota masih banyak dan masih menjadi prioritas anggotanya untuk
teknologi yang digunakan, seperti munculnya handphone sehingga para anggota sudah tidak tertarik lagi dengan ORARI Alat yang digunakan Alat yang sudah berkembang digunakan seiring dengan kemajuan dulunya teknologi sudah bisa hanya dengan mencapai luar negeri. peralatan yang masih biasa, karena semakin majunya teknologi alat yang digunakan ikut berkembang sesuai dengan kemajuan teknologi, alat dan antenna dirangkai dengan komposisi yang semakin canggih
Kegiatan yang dilakukan sudah tidak seintens dulu dikarenakan anggota yang semakin sedikit dan keanggotaan ORARI hanya sebagai
4.
Simbol
5.
Intensitas berkomunikasi
6.
Popularitas
7.
Cara berkomunikasi antar anggota
8.
Pola komunikasi
melakukan berbagai kegaiatan sosial maupun intern organisasi. Baik sebelum dan sesudah kemajuan teknologi simbol yang digunakan saat ngebreak tidak berubah. Simbol yang digunakan sudah ditetapkan dan dipatenkan oleh organisasi. Masih sangat intens dan masih sangat aktif dalam berkomunikasi antar anggota karena lewat inilah mereka dapat bertukar informasi.
hobi saja.
ORARI menjadi prioritas dan trend. Nge-break tidak hanya sekedar hobi namun juga menjadi alat komunikasi yang paling mutakhir. Yang digunakan hanya dengan RIGH dan Handytalkie. Cara mereka berkomunikasi disebut dengan ngebreak. Pola komunikasi yang digunakan adalah model semua saluran. Semua tingkatan dalam jaringan tersebut dapat melakukan interaksi timbal balik tanpa melihat siapa tokoh sentralnya.
ORARI hanya menjadi penyalur hobi amatir radio. Dan penggemar radio amatir sekarang hanya kalangan tertentu saja. Yang digunakan tidak hanya dengan menggunakan RIGH dan Handytalkie saja namun juga dengan surel dan telepon selular.
--
Intens hanya pada saat tertentu saja. Informasi yang tersebar lewat media lainnya lebih mudah didapat daripada lewat handy talkie. Juga intensitas berkomunikasi mereka lewat handy talkie sudah digantikan dengan telepon selular.
Berdasarkan sajian dan analisa data yang telah dikemukakan oleh peneliti, peneliti melihat bahwa dalam proses perkembangan teknologi ORARI mengalami berbagai macam perubahan yang cukup signifikan. Namun, jika dilihat pola komunikasi yang terbentuk di dalamnya, jaringan komunikasi ORARI tidak berubah maupun terputus karena kesenjangan penggunaan alat teknologi yang digunakan sebagai transmitter pesan dari komunikator kepada komunikan. “Ya perbedaan mencolok ya ini tadi anggota kami yang dulunya semua lapisan masyarakat karena butuh berkomunikasi melalui amatir radio. Walaupun dalam tanda petik itu sebetulnya tidak legal.Maksudnya tidak legal, dilarang. Untuk ngobrol bukan bidang elektronika apalagi untuk bidang yang lain itu sebetulnya dilarang di amatir radio. Tapi karena waktu itu, ini merupakan sebuah komunikasi yang membantu kemanusiaan ya tentunya kita semua tutup mata.”(Sumartono Hadinoto, Ketua ORARI, 5 September 2015) “Frekuensi ini jenisnya banyak termasuk ada VHF, ada UHF, kemudian macam-macam ada berapa centi jenis gelombangnya, ada 70cm, ada 10 meterband, ada 20 meterband, macamnya ada banyak sekali.” (Sumartono Hadinoto, Ketua ORARI, 5 September 2015)
Pola komunikasi yang digunakan di ORARI sebelum dan sesudah kemajuan teknologi tidak berubah, cara berkomunikasi yang digunakan tidak berubah , hanya alat-alat yang digunakan yang berubah, lebih canggih dan juga terkadang menggunakan handphone. Contoh, pak Sumartono dulunya selalu menggunakan handytalkie untuk kebutuhan bisnis dan komunikasi sehari-hari, namun sekarang dengan adanya handphone pak Sumartono juga menggunakan handphone karena mengikuti kemajuan teknologi.