Laporan Perancangan Arsitektur Akhir ‘73 Perancangan Kawasan Terpadu Stasiun Pasar Senen, Jakarta Pusat
BAB III: DATA DAN ANALISA
3.1. Data Fisik dan Non Fisik 1.1.1. Data Non Fisik Sebagai stasiun yang berdekatan dengan terminal bus dalam dan luar kota, jalur Busway, pusat ekonomi dan pemukiman penduduk, stasiun Senen seharusnya dapat dikembangkan ke arah transportasi massal dengan sistem transit, pengembangan ini didasarkan juga pada keadaan transportasi Ibukota yang tidak teratur sehingga membuat orang lebih gemar menggunakan kendaraan pribadi, padahal tercatat stasiun Senen termasuk stasiun paling sibuk di Jakarta dan menjadi tempat lalu lalang penumpang yang berasal dari kota-kota penunjang ibukota, oleh karena itu pada daerah ini seharusnya dapat direncanakan menjadi kawasan TOD, dengan pertimbangan-pertimbangan sebagai berikut:
Peningkatan jumlah penumpang sekitar 6% per-hari.
Memiliki potensi pengembangan sebagai kawasan ekonomi terpadu karena letaknya yang strategis.
Masuk dalam Masterplan perkeretaapian Jabodetabek 2020 sebagai RailwayBus Integrated terminal atau wilayah perpindahan dan integrasi transportasi bus dan rel.
Tidak adanya hunian sementara atau menetap bagi penumpang yang terintegrasi langsung dengan area stasiun.
Pengembangan wilayah dengan jangkauan pejalan kaki yang nyaman.
1.1.2. Data Fisik Dalam perencanaan dan perancangan Stasiun Terpadu di lokasi Stasiun Manggarai jakarta selatan harus memperhatikan beberapa macam kondisi fisik wilayah secara Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana
http://digilib.mercubuana.ac.id/
| 43
Laporan Perancangan Arsitektur Akhir ‘73 Perancangan Kawasan Terpadu Stasiun Pasar Senen, Jakarta Pusat
spesifik guna mendapatkan hasil perancangan yang sesuai dan tepat guna pada lokasi tersebut pertimbangan data fisik berupa: 1. Letak Terletak di Jl. Let. Jen. Suprapto-Kramat Bunder, Senen, Jakarta Pusat dengan batas-batas tapak sebagai berikut: Utara
: Kantor Camat Senen, Toko kertas Mulia jaya
Selatan
: Sekolah, Masjid, Pertokoan, Permukiman
Timur
: Bengkel/Balai Latihan Kerja, Permukiman
Barat
: GOR, Pusat Grosir Senen jaya
2. Topografi Jakarta Pusat memiliki topografi yang relatif datar memiliki kemiringan di antara 0° dan 2°. Tinggi daratan Jakarta Pusat 4 m dpt/m diatas permukaan laut, pada wilayah ini tapak lebih datar dibandingkan dengan Jakarta Selatan. 3. Iklim Jakarta Pusat beriklim panas dengan suhu rata-rata pertahun 29°C dengan tingkat kelembapan berkisar antara 80-90%. Arah angin dipengaruhi angin Muson Barat terutama pada bulan Mei-Oktober.
3.2. Analisa Non Fisik 1. Pemilik, Jenis dan Sasaran Pelayanan a. Pemilik : Pemerintah Pusat dan Pemda DKI Jakarta b. Nama Bangunan : Kawasan Terpadu Stasiun Pasar Senen c. Sasaran Pelayanan : Pengguna Moda Transportasi Massal, Masyarakat Sekitar dan Umum. 2. Data Teknis a. Lokasi Tanah, Jl. Let. Jen. Suprapto-Kramat Bunder, Senen, Jakarta Pusat. 1. Kelurahan : Senen 2. Kecamatan : Senen 3. Kota Administrasi : Jakarta Pusat 4. Provinsi : DKI Jakarta b. Luas Tanah : ± 48.000/ 4,8 Ha c. Daerah Perencanaan (DP) : ± 21.000 Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana
http://digilib.mercubuana.ac.id/
| 44
Laporan Perancangan Arsitektur Akhir ‘73 Perancangan Kawasan Terpadu Stasiun Pasar Senen, Jakarta Pusat
d. Koefisien Dasar Bangunan dari DP : 60% e. Koefisien Lantai Bangunan : 2 f.
Lapis Bangunan Maksimum : 4 lantai
g. Garis Sepadan Bangunan : 0.5 dari lebar jalan h. Batas-batas Lahan
i.
1. Utara
: Kantor Camat Senen, Toko kertas Mulia jaya
2. Selatan
: Sekolah, Masjid, Pertokoan, Permukiman
3. Timur
: Bengkel/Balai Latihan Kerja, Permukiman
4. Barat
: GOR, Pusat Grosir Senen jaya
Kondisi existing : Stasiun Pasar Senen adalah bangunan konservasi kelas B sehingga tampak depan bangunan tidak dapat diubah.
j.
Elevasi tapak existing : lahan cenderung datar.
3. Bangunan a. Lapis Bangunan Maksimum : 20 Lantai b. Lapis Bangunan : 2 Basement, 2 lantai railway, 3 lantai podium (mall) + Fasum hunian, 12 Lantai Hunian dan 3 lantai untuk fasilitas MICE di luar lapis bangunan stasiun dan mixed use. c. Target jumlah hunian adalah minimal 10-20 unit per lantai. d. Luas per unit menyesuaikan tipe yang disediakan e. Terdapat bangunan penunjang; parkir vertikal 4. Stasiun a. Platform b. Depo kereta & Depo maintenance kereta c. Kelompok ruang penumpang d. Kelompok ruang pengelola e. Kelompok ruang fasilitas/penunjang f.
Parkir kendaraan
g. Dan lain-lain bisa ditambahkan/diusulkan sesuai kebutuhan 5. TOD a. Bus dalam kota b. Bus luar kota c. Busway d. Taxi e. Angkutan umum Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana
http://digilib.mercubuana.ac.id/
| 45
Laporan Perancangan Arsitektur Akhir ‘73 Perancangan Kawasan Terpadu Stasiun Pasar Senen, Jakarta Pusat
6. Pemerintahan: Kantor dinas 7. Hunian (Hotel) a. 3 tipe unit b. Sirkulasi dan servis c. Fasilitas umum d. Dan lain-lain bisa ditambahkan/diusulkan sesuai kebutuhan 8. Fasilitas Umum dan Fasilitas Sosial a. Ruang terbuka hijau b. Area bermain anak c. Area olahraga d. Dan lain-lain bisa ditambahkan/diusulkan sesuai kebutuhan 9. Utilitas ( Bangunan Penunjang ) a. Ruang Pompa, Genset dan Hidran Disesuaikan b. Parkir vertikal kendaraan Roda Empat c. Parkir vertikal kendaraan Roda Dua d. Reservoir bawah ( Dibawah bangunan penunjang ) Disesuaikan e. STP Disesuaikan f.
Penampungan Limbah
g. Dan lain-lain bisa ditambahkan/diusulkan sesuai kebutuhan 10. Lansekap a. Ruang Terbuka Hijau – sesuaikan dengan peraturan b. Jalur Sirkulasi antar intermoda dan bangunan c. Dan lain-lain bisa ditambahkan sesuai Kebutuhan
3.3. Analisa Fisik KRITERIA TAPAK 1. Kondisi tanah tidak berkontur 2. Memiliki pencapaian yang cukup baik. dapat di akses dari transportasi umum. 3. Terdapat satu jalan utama dan beberapa jalan kecil di sekitar pemukiman yang menuju tapak.
Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana
http://digilib.mercubuana.ac.id/
| 46
Laporan Perancangan Arsitektur Akhir ‘73 Perancangan Kawasan Terpadu Stasiun Pasar Senen, Jakarta Pusat
POTENSI TAPAK 1. Dekat dengan area pemukiman dan Terminal Senen 2. Terletak di pusat kota 3. Terletak di area komersil 4. Dekat dengan moda transportasi lain (Busway & bus dalam dan luar kota) 5. Termasuk area bebas banjir (dataran tinggi) 6. Dapat menjadi area pengembangan ekonomi terpadu karena menjadi simpul transit commuter line dan kereta api menuju luar daerah
PERMASALAHAN 1. Area padat penduduk 2. Tidak ada jalur pengendara sepeda 3. Trotoar yang ada di sekitar stasiun belum terkondisikan dengan baik 4. Dekat dengan pasar yang lalu lintasnya semrawut 5. Area RTH yang ada tidak terawat 6. Kurangnya area parkir 7. Pangkalan ojek liar 8. Bangunan sekitar pasar yang tidak tertata
3.3.1. Analisa Matahari a. Eksisting (Hard Data)
Gambar 1 Hard Data Analisa Matahari Sumber : Doc. Penulis Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana
http://digilib.mercubuana.ac.id/
| 47
Laporan Perancangan Arsitektur Akhir ‘73 Perancangan Kawasan Terpadu Stasiun Pasar Senen, Jakarta Pusat
Tabel 1 Tabel Analisa Matahari
Masalah
Stasiun
•
Arah
Pemecahan
terbit
matahari
•
dan
tenggelam
menghadap
•
sisi
Penggunaan
material
yang
meminimalisir
panas
matahari.
terpanjang eksisting stasiun
•
Penggunaan sun shading.
Sisi
•
Penghawaan sisi barat bangunan harus mendapatkan
barat
dan
timur
merupakan sisi yang terkena
perhatian khusus.
sinar matahari langsung. •
Sisi barat merupakan sisi yang paling panas terkena sinar matahari sore.
Hotel
•
Sisi
barat
dan
timur
•
merupakan sisi yang terkena sinar matahari langsung. •
timur •
Sisi barat merupakan sisi yang paling panas terkena sinar
Orientasi sisi bangunan terpendek menghadap barat-
Penggunaan
material
yang
meminimalisir
panas
matahari. •
Penggunaan sun shading.
•
Penghawaan sisi barat bangunan harus mendapatkan
matahari sore. perhatian khusus. •
Menempatkan ruang yang membutuhan cukup cahaya pada sisi yang terkena matahari langsung
•
Menempatkan ruang ruang servis pada sisi yang terkena matahari langsung
•
Mengolah bentukan massa
Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana
http://digilib.mercubuana.ac.id/
| 48
Laporan Perancangan Arsitektur Akhir ‘73 Perancangan Kawasan Terpadu Stasiun Pasar Senen, Jakarta Pusat
3.3.2. Analisa Kebisingan a. Eksisting (Hard Data) Keterangan : Khusus Hunian 1. Hunian
b. Respon Gambar 2 Analisa Kebisingan Sumber : Doc. Penulis
Karena bangunan stasiun adalah bangunan umum, tentu seluruh area sekitar stasiun adalah area dengan kebisingan tinggi, dan karena hunian dibangun secara vertical maka kebisingan bukan lagi masalah, semakin tinggi lantai tempat hunian maka semakin minim kebisingan yang diterima.
Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana
http://digilib.mercubuana.ac.id/
| 49
Laporan Perancangan Arsitektur Akhir ‘73 Perancangan Kawasan Terpadu Stasiun Pasar Senen, Jakarta Pusat
3.3.3. Analisa Angin a. Eksisting (Hard Data)
Gambar 3 Hard Data Analisa Angin Sumber : Doc. Penulis
b. Respon Untuk bagian terpanjang bangunan stasiun akan terkena dampak langsung dari angin yang berhembus dan membawa debu yang berasal dari jalan raya pada sisi barat stasiun, guna mengatasi debu yang terbawa angin maka bumper pepohonan akan disediakan pada sisi ini, selain sebagai bumper, pepohonan yang ditanam pada sisi ini juga sebagai penyaring alami sehingga hanya angin segar yang akan tersisa dan menyentuh sisi barat bangunan stasiun.
Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana
http://digilib.mercubuana.ac.id/
| 50
Laporan Perancangan Arsitektur Akhir ‘73 Perancangan Kawasan Terpadu Stasiun Pasar Senen, Jakarta Pusat
3.3.4. Analisa Entrance
Gambar 4 Analisa Entrance Stasiun Sumber : Doc. Penulis
Gambar 5 Analisa Entrance Hotel Sumber : Doc. penulis
Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana
http://digilib.mercubuana.ac.id/
| 51
Laporan Perancangan Arsitektur Akhir ‘73 Perancangan Kawasan Terpadu Stasiun Pasar Senen, Jakarta Pusat
3.3.5. Analisa View a. Eksisting (Hard Data)
Gambar 6 Hard Data Analisa View Sumber : Doc. Penulis
b. Penilaian View Tabel 2 Tabel Penilaian View Stasiun
Eksisting
Hotel
Kategori
Eksisting
Kategori view
Cukup
Jalan stasiun senen,
Cukup
hotel, RTH, GOR
baik
grosir senen jaya
BLK,
Kurang
Stasiun
Cukup baik
Kurang
Kantor camat, terminal
Kurang
view Kantor Barat
Timur
camat,
permukiman Rel, permukiman
Utara
bus senen Jalan
Selata
let.
Kurang
RTH, GOR
Cukup baik
Suprapto
n
Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana
http://digilib.mercubuana.ac.id/
| 52
Laporan Perancangan Arsitektur Akhir ‘73 Perancangan Kawasan Terpadu Stasiun Pasar Senen, Jakarta Pusat
Kesimpulan 1. Berdasarkan analisa view untuk bangunan stasiun, sisi yang dinilai baik sebagai orientasi view adalah sisi barat, karena disitu terdapat beberapa bangunan yang dapat menjadi view yang baik, terutama bangunan hotel yang sedang direncanakan, oleh karena itu desain bangunan hotel harus dibuat semenarik mungkin. 2. Berdasarkan analisa view untuk bangunan hotel, terdapat beberapa sisi yang view nya cukup baik, yaitu timur dan selatan, sedangkan untuk sisi barat hanya bernilai cukup, dari sekian banyak view yang cukup baik, view yang mesti diolah agar tampak lebih baik adalah bangunan stasiun, perlu ada pengolahan massa yang baik agar menjadi view dari hotel. 3. View terbaik pada area pengembangan ini adalah view ke dalam tapak.
Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana
http://digilib.mercubuana.ac.id/
| 53
Laporan Perancangan Arsitektur Akhir ‘73 Perancangan Kawasan Terpadu Stasiun Pasar Senen, Jakarta Pusat
3.4. Konsep Zoning a. Zoning Horizontal
Parkir
Gambar 7 Gambaran Zoning Horizontal Sumber : Doc. Penulis
Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana
http://digilib.mercubuana.ac.id/
| 54
Laporan Perancangan Arsitektur Akhir ‘73 Perancangan Kawasan Terpadu Stasiun Pasar Senen, Jakarta Pusat
b. Zoning Vertikal
Gambar 8 Gambaran Zoning Vertikal Sumber : Doc. Penulis
Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana
http://digilib.mercubuana.ac.id/
| 55