Laporan Perancangan Arsitektur Akhir Perancangan Rumah Sakit Umum Daerah ( kelas B ) Jakarta selatan. dengan penekanan bangunan yang “ICONIC” melalui Green Architecture
BAB III : DATA DAN ANALISA
3.1
Data Proyek
Data Proyek mengacu pada ketentuan Kerangka Acuan Kerja ( K.A.K ) yang terdiri dari :
Pemilik : Pemerintah Daerah Provinsi DKI Jakarta
Nama Rumah Sakit : RS Jakarta Selatan
Kelas : B
Sasaran Pelayanan : Masyarakat DKI Jakarta dan sekitarnya
Kelurahan : Ragunan
Kecamatan : Pasar Minggu
Kota Administrasi : Jakarta Selatan
Provinsi : DKI Jakarta
3.1.1 Persyaratan Bangunan Persaratan bangunan mengikuti Kerangka Acuan Kerja. a. Jumlah Lantai Podium : 3 lantai b. Jumlah Lantai Tower / Tipikal : 9 lantai c. Jumlah Kebutuhan Tempat Tidur Rawat Inap : 432 tempat tidur d. Jumlah Tempat Tidur per Kamar : 4 tempat tidur ( standar ) e. Fasilitas parkir ( dapat diusulkan gedung parkir atau sebagian basement )
f.
Jumlah Kendaraan Roda 4 : 300 mobil
Jumlah Kendaraan Roda 2 : 500 motor
Gedung Penunjang ( utilitas )
GENSET
R.Pompa
R.Travo
Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana
http://digilib.mercubuana.ac.id/
| 39
Laporan Perancangan Arsitektur Akhir Perancangan Rumah Sakit Umum Daerah ( kelas B ) Jakarta selatan. dengan penekanan bangunan yang “ICONIC” melalui Green Architecture
3.1.3 Program Ruang RSUD Jakarta Selatan Program ruang RSUD Jakarta Selatan dirincikan berdasarkan data dari kebutuhan ruang yang sudah ditentukan, kemudian dibagi luasan tiap-tiap ruang yang mengacu pada PEDOMAN TEKNIS SARANA DAN PRASARAN RUMAH SAKIT KELAS B yang dikeluarkan oleh Kementrian Kesehatan RI. Tahun 2010. Table 2. Program Ruang RSUD Jakarta Selatan
No
Ruangan
Vol
Satuan
Ukuran Standard
Satuan
Kebutuhan Ruang
Satuan
Sumber
I.
Emergency 24 jam
1
Triase
4
bed
7,2
m2
28,8
m2
DEPKES
2
Observasi / Pemeriksaaan
10
bed
7,2
m2
72
m2
DEPKES
3
Resusitasi
2
bed
7,2
m2
14,4
m2
DEPKES
4
Ruang Tindakan Bedah
2
bed
7,2
m2
14,4
m2
DEPKES
5
Ruang Tindakan Non Bedah
2
bed
7,2
m2
14,4
m2
DEPKES
6
Ruang Tindakan Anak
2
bed
7,2
m2
14,4
m2
DEPKES
7
Ruang Tindakan Kebidanan
2
bed
7,2
m2
14,4
m2
DEPKES
8
Ruang Tindakan Jantung
2
bed
7,2
m2
14,4
m2
DEPKES
9
Ruang Persiapan bencana massal
60
orang
3
m2
180
m2
DEPKES
10
Farmasi
1
unit
3
m2
3
m2
DEPKES
11
Ruang Linen Steril
1
unit
4
m2
4
m2
DEPKES
12
Lemari Alat Medis
1
unit
8
m2
8
m2
DEPKES
13
Laboratorium IGD
1
unit
4
m2
4
m2
DEPKES
14
Radiologi IGD
1
unit
6
m2
6
m2
DEPKES
15
Pendaftaran (RM dan Kasir)
4
orang
5
m2
20
m2
DEPKES
16
Pantry
1
tempat
4
m2
4
m2
ASS
17
Pos Keamanan
1
tempat
5,5
m2
5,5
m2
ASS
18
Stretcher Bay
4
unit
3
m2
12
m2
DEPKES
19
Ramp Ambulace
1
tempat
20
m2
20
m2
DEPKES
20
Parkir Ambulance
4
mobil
10,35
m2
41,4
m2
ND
21
Ruang Tunggu
20
orang
1,5
m2
30
m2
COHD
22
Lounge
1
tempat
150
m2
150
m2
ASS
23
Toilet
6
buah
3
m2
18
m2
DEPKES
24
Kafetaria
1
tempat
60
m2
60
m2
ASS
753,10
m2
Dari (KAK) m2 835
SUB TOTAL
Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana
http://digilib.mercubuana.ac.id/
| 43
Laporan Perancangan Arsitektur Akhir Perancangan Rumah Sakit Umum Daerah ( kelas B ) Jakarta selatan. dengan penekanan bangunan yang “ICONIC” melalui Green Architecture II.
Klinik
1
Klinik Peny Dalam
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
1796
Ruang Pemeriksaan Dokter
4
ruang
24
m2
96
m2
DEPKES
Anamnesa/ Perawat
3
orang
5
m2
15
m2
AD
Ruang Pemeriksaan Dokter
4
ruang
24
m2
96
m2
DEPKES
Anamnesa/ Perawat
3
orang
5
m2
15
m2
AD
Ruang Imunisasi
1
ruang
12
m2
12
m2
ASS
Ruang Senam Diabetes
1
ruang
76
m2
76
m2
ASS
Anamnesa/ Perawat
2
orang
5
m2
10
m2
AD
Ruang Pemeriksaan Dokter
4
ruang
24
m2
96
m2
DEPKES
Anamnesa/ Perawat
1
orang
5
m2
5
m2
AD
Ruang Tindakan/Diagnostik
1
ruang
24
m2
24
m2
DEPKES
Ruang Senam Hamil
1
ruang
34
m2
34
m2
ASS
Anamnesa/ Perawat
2
orang
5
m2
10
m2
AD
Ruang Pemeriksaan Dokter
4
ruang
24
m2
96
m2
DEPKES
Anamnesa/ Perawat
3
orang
5
m2
15
m2
AD
Ruang Tindakan/Diagnostik
1
ruang
24
m2
24
m2
DEPKES
Ruang Pemeriksaan Dokter
1
ruang
25
m2
25
m2
DEPKES
Anamnesa/ Perawat
2
orang
5
m2
10
m2
AD
Ruang Pemeriksaan Dokter
1
ruang
24
m2
24
m2
DEPKES
Anamnesa/ Perawat
3
orang
5
m2
15
m2
AD
Ruang Tindakan/Diagnostik
1
ruang
24
m2
24
m2
DEPKES
Ruang Pemeriksaan Dokter
1
ruang
24
m2
24
m2
DEPKES
Anamnesa/ Perawat
2
orang
5
m2
10
m2
AD
Ruang Pemeriksaan Dokter
1
ruang
24
m2
24
m2
DEPKES
Anamnesa/ Perawat
2
orang
5
m2
10
m2
AD
Ruang Pemeriksaan Dokter
1
ruang
24
m2
24
m2
DEPKES
Anamnesa/ Perawat
2
orang
5
m2
10
m2
AD
Klinik Anak
Ruang Senam Diabetes
Klinik Kebidanan
Ruang Senam Hamil
Klinik Bedah Umum
Klinik Bedah Ortopedi
Klinik Bedah Urologi
Klinik Bedah Onkologi
Klinik Bedah Saraf
Klinik Saraf
Klinik Jantung
Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana
http://digilib.mercubuana.ac.id/
| 44
Laporan Perancangan Arsitektur Akhir Perancangan Rumah Sakit Umum Daerah ( kelas B ) Jakarta selatan. dengan penekanan bangunan yang “ICONIC” melalui Green Architecture
13
14
15
16
17
18
19
20
21
Ruang Pemeriksaan Dokter
2
ruang
24
m2
48
m2
DEPKES
Anamnesa/ Perawat
3
orang
5
m2
15
m2
AD
Ruang Tindakan/Diagnostik
1
ruang
24
m2
24
m2
DEPKES
Ruang Pemeriksaan Dokter
4
ruang
24
m2
96
m2
DEPKES
Anamnesa/ Perawat
3
orang
5
m2
15
m2
AD
Ruang Pemeriksaan Dokter
2
ruang
25
m2
50
m2
DEPKES
Ruang Tindakan/Diagnostik
1
ruang
24
m2
24
m2
DEPKES
Anamnesa/ Perawat
3
orang
5
m2
15
m2
AD
Ruang Pemeriksaan Dokter
2
ruang
24
m2
48
m2
DEPKES
Ruang Tindakan/Diagnostik
1
ruang
24
m2
24
m2
DEPKES
Anamnesa/ Perawat
3
orang
5
m2
15
m2
AD
Ruang Pemeriksaan Dokter
2
ruang
12
m2
24
m2
DEPKES
Anamnesa/ Perawat
3
orang
5
m2
15
m2
AD
Ruang Pemeriksaan Dokter
6
ruang
30
m2
180
m2
DEPKES
Anamnesa/ Perawat
4
orang
5
m2
20
m2
AD
Ruang Pemeriksaan Dokter
1
ruang
12
m2
12
m2
DEPKES
Anamnesa/ Perawat
2
orang
5
m2
10
m2
AD
Ruang Pemeriksaan Dokter
1
ruang
12
m2
12
m2
DEPKES
Anamnesa/ Perawat
2
orang
5
m2
10
m2
AD
Ruang Pemeriksaan Dokter
1
ruang
25
m2
25
m2
DEPKES
Anamnesa/ Perawat
2
orang
5
m2
10
m2
AD
1
ruang
24
m2
24
m2
DEPKES
Ruang Pemeriksaan Dokter
2
ruang
24
m2
48
m2
DEPKES
Anamnesa/ Perawat
1
orang
5
m2
5
m2
AD
Ruang Pemeriksaan Dokter
2
ruang
24
m2
48
m2
DEPKES
Anamnesa/ Perawat
1
orang
5
m2
5
m2
AD
2
ruang
24
m2
48
m2
DEPKES
Klinik Paru
Klinik THT
Klinik Mata
Kulit Kelamin
Klinik Gigi & Mulut
Klinik Psikologi
Klinik Psikiatri
Klinik Anastesi
Klinik Gizi/ Edukasi Ruang Konsultasi Ahli Gizi/Dokter
22
23
24
Klinik Kecantikan
Klnik Andrologi
Klnik Akupuntur Ruang Pemeriksaan Dokter
Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana
http://digilib.mercubuana.ac.id/
| 45
Laporan Perancangan Arsitektur Akhir Perancangan Rumah Sakit Umum Daerah ( kelas B ) Jakarta selatan. dengan penekanan bangunan yang “ICONIC” melalui Green Architecture 3
Kantin Karyawan
88
orang
1,7
m2
149,6
m2
DEPKES
4
ATM Center
6
unit
1,2
m2
7,2
m2
ND
5
Retail
2
unit
30
m2
60
m2
ASS
326,8
m2
SUB TOTAL
XXXIV.
Parkir
10000
Jumlah Luas Bangunan Sumber : DEPKES AD ASS COHD ND AMJ
300
Mobil
500
Motor
12,5
m2
3750
m2
ND
2 m2 SUB TOTAL
1000
ASS
4750
m2 m2
29391,69
m2
TOTAL
30209
: DEPARTEMEN KESEHATAN : ARSITEK DATA : ASUMSI : CONSARADATION OF HOSPITAL DESIGN : NEUFRET DATA : AJ METRIC HANDBOOK
Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana
http://digilib.mercubuana.ac.id/
| 55
Laporan Perancangan Arsitektur Akhir Perancangan Rumah Sakit Umum Daerah ( kelas B ) Jakarta selatan. dengan penekanan bangunan yang “ICONIC” melalui Green Architecture
3.1.4 Luas Total Keseluruhan Bangunan Luas Lahan: 25,087 m2 Daerah Perencanaan ( DP ): 21,211 m2 KDB : 20% x 21,211 m2 = 4.242 m2 KLB : 3 LBM : 24 lantai KLB ( 3 ) x Luas DP ( 21,211 m2 ) = 63,633 m2 ( total keseluruan lantai yang boleh dibangunan pada tapak ) Tinggi bangunan 10 lantai dengan 3 podium = 13 lantai Podium perlantai = 4.242m2 x 3 Podium = 12,726 m2 ( Podium nantinya terdiri dari Gedung Penunjang, Fasilitas dan Zona Perawatan ) Kebutuhan Ruang RSUD = 29,392 m2 ( program ruang RSUD ) Total luas Parkiran = 4,750 m2 ( program ruang RSUD ) 29,392 m2 - 4,750 m2 = 24,642 m2 (luas bangunan RSUD, tidak termasuk parkiran) 24,642 m2 ( luas bangunan ) - 12,726 m2 ( luas 3 lantai podium ) = 11,916 m2 ( luas keseluruhan lantai 4 s/d lantai 13 ) 11,916 m2 : 10 lantai tipikal = 1,1916 m2 ( luas perlantai tipikal ) LUAS TOTAL BANGUNAN = 37.495 m2
Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana
http://digilib.mercubuana.ac.id/
| 56
Laporan Perancangan Arsitektur Akhir Perancangan Rumah Sakit Umum Daerah ( kelas B ) Jakarta selatan. dengan penekanan bangunan yang “ICONIC” melalui Green Architecture
Kesimpulan Sirkulasi dalam Tapak terbagi menjadi 2 yaitu sirkulasi kendaraan dan pejalan kaki. Dalam perancangan ini akan menggunakan sirkulasi komposit, pada kenyataannya, bangunan pada umumnya membuat kombinasi dari pola-pola sirkulasi di atas. Hal terpenting dalam sebuah pola adalah pusat kegiatan, jalan masuk ke ruangan (sirkulasi horizontal), dan sirkulasi vertikal. Kegiatan dalam tapak yang dilakukan oleh pengunjung yaitu berjalan kaki menuju gedung rumah sakit, berjalan ke tempat parkir, duduk-duduk dan kegiatan lain di dalam tapak, sedangkan sirkulasi kendaraan hanya sebatas drop off dan menuju parkiran. Sirkulasi khusus ditujukan kepada kendaraan servis seperti mobil barang dan mobil pengangkut sampah.
3.2.7 Analisa Tata Ruang Luar Penataan ruang luar dimaksudkan untuk:
Mendukung daya tarik bangunan.
Mendukung penampilan bangunan.
Sebagai ruang transisi antara kegiatan pada lingkungan sekitar dengan kegiatan di dalam tapak.
Memberikan penekanan terhadap batas-batas tapak.
Tata ruang luar dapat diartikan pula sebagai lingkungan luar buatan manusia. Elemen-elemen yang terdapat pada ruang luar antara lain: 1. Elemen Lunak Elemen lunak merupakan elemen ruang luar yang terdiri dari beberapa jenis tanaman. Unsur-unsur tanaman digunakan sebagai:
Kontrol iklim a. Pengendalian radiasi matahari dan suhu: Tanaman menyerap panas sinar matahari dan memantulkan kembali sehingga menimbulkan pengaruh terhadap perbedaan suhu.
Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana
http://digilib.mercubuana.ac.id/
| 76
Laporan Perancangan Arsitektur Akhir Perancangan Rumah Sakit Umum Daerah ( kelas B ) Jakarta selatan. dengan penekanan bangunan yang “ICONIC” melalui Green Architecture
2. Zoning secara Mikro Pengkategorian pembagian area atau zoning rumah sakit adalah zoning berdasarkan tingkat risiko terjadinya penularan penyakit, zoning berdasarkan privasi dan zoning berdasarkan pelayanan. 1) Zoning berdasarkan tingkat risiko terjadinya penularan penyakit terdiri dari :
area dengan risiko rendah, yaitu ruang kesekretariatan dan administrasi, ruang komputer, ruang pertemuan, ruang arsip/rekam medis.
area dengan risiko sedang, yaitu ruang rawat inap non-penyakit menular, rawat jalan.
area dengan risiko tinggi, yaitu ruang isolasi, ruang ICU/ICCU, laboratorium, pemulasaraan jenazah dan ruang bedah mayat, ruang radiodiagnostik.
area dengan risiko sangat tinggi, yaitu ruang bedah, IGD, ruang bersalin, ruang patolgi.
2) Zoning berdasarkan privasi kegiatan terdiri dari :
area publik, yaitu area yang mempunyai akses langsung dengan lingkungan luar rumah sakit, misalkan poliklinik, IGD, apotek).
area semi publik, yaitu area yang menerima tidak berhubungan langsung dengan lingkungan luar rumah sakit, umumnya merupakan area yang menerima beban kerja dari area publik, misalnya laboratorium, radiologi, rehabilitasi medik.
area privat, yaitu area yang dibatasi bagi pengunjung rumah sakit, umumnya area tertutup, misalnya seperti ICU/ICCU, instalasi bedah, instalasi kebidanan dan penyakit kandungan, ruang rawat inap.
3) Zoning berdasarkan pelayanan terdiri dari :
Zona Pelayanan Medik dan Perawatan yang terdiri dari : Instalasi Rawat Jalan (IRJ), Instalasi Gawat Darurat (IGD), Instalasi Rawat Inap (IRNA), Instalasi
Perawatan
Intensif
(ICU/ICCU/PICU/NICU),
Instalasi
Bedah,
Instalasi Rehabilitasi Medik (IRM), Instalasi Kebidanan dan Penyakit Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana
http://digilib.mercubuana.ac.id/
| 88