Laporan Perancangan Arsitektur Akhir Perancangan Kawasan Stasiun Terpadu Manggarai
BAB III: DATA DAN ANALISA
3.1. Data Fisik dan Non Fisik
Gambar 29 Stasiun Manggarai Sumber : Google Image, diunduh 20 Februari 2015
3.1.1. Data Kawasan 1. Lokasi
:Jalan Manggarai Utara 1, kelurahan Manggarai , kecamatan Tebet, Jakarta Selatan
2. Luas Lahan
: +- 41.000 m2
3. Kategori Proyek
: Fasilitas Transportasi dan Hunian
4. Pemilik
: PT.KAI dan Dep. Perhubungan
5. Sifat Proyek
: Fiktif / Tugas Akhir Perancangan
6. KDB
: 50%
7. KLB
:2
8. RTH
: 30%
9. Peruntukan : kawasan pendidikan, kawasan budaya, kawasan olahraga dan kawasan hunian 10. Batas Tapak
:
Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana
| 54
Laporan Perancangan Arsitektur Akhir Perancangan Kawasan Stasiun Terpadu Manggarai
o
Utara
: Kali ciliwung
o
Selatan
: Pemukiman Warga
o
Timur
: Terminal Bus Manggarai
o
Barat
: Pemukiman Kumuh dan kali manggarai
3.1.2. Data Site a. Fasilitas Transport Terintegrasi Angkot Bus Dalam Kota BRT (Trans Jakarta) HRT LRT Commuter Line b. Fasilitas Railway
Platform
Depo Kereta
Depo Maintenance Kereta
Kantor Pusat Pelayanan
Kantor Managemen
Ruang tunggu penumpang
Bongkar muat barang
Pergudangan
Parkir kendaraan
Penitipan barang
Ruang atm
Hall
Perkantoran
Kegiatan stasiun
Loket karcis
Ruang tunggu
Ruang informasi
Ruang fasilitas umum
Ruang fasilitas keselamatan Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana
| 55
Laporan Perancangan Arsitektur Akhir Perancangan Kawasan Stasiun Terpadu Manggarai
Ruang fasilitas keamanan
c. Fasilitas Komersial (Pilihan)
UKM Center
d. Fasilitas Hunian (Pilihan)
Rusunawa
e. Fasilitas Pemerintahan
Kantor dinas
3.2. Analisa Non Fisik 3.2.1. Analisa Kegiatan Pada Kawasan 1.
Fasilitas transpotasi (stasiun kereta dan terminal)
Gambar 30 Alur Kegiatan Pengunjung/Penumpang Kereta Api Sumber : Olahan Pribadi
Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana
| 56
Laporan Perancangan Arsitektur Akhir Perancangan Kawasan Stasiun Terpadu Manggarai
2.
Fasilitas hunian (apartemen)
Gambar 31 Alur Kegiatan Pengunjung/Penumpang Kereta Api Sumber : Olahan Pribadi
3.2.2. Organisasi Ruang Pada Kawasan
Gambar 32 Organisasi Ruang Sumber : Olahan Pribadi Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana
| 57
Laporan Perancangan Arsitektur Akhir Perancangan Kawasan Stasiun Terpadu Manggarai
3.2.3. Analisa Kebutuhan Ruang 1.
Kebutuhan ruang di stasiun kereta Table 2. Tabel Kebutuhan Ruang Stasiun Kereta Sumber : Olahan Pribadi
Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana
| 58
Laporan Perancangan Arsitektur Akhir Perancangan Kawasan Stasiun Terpadu Manggarai
Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana
| 59
Laporan Perancangan Arsitektur Akhir Perancangan Kawasan Stasiun Terpadu Manggarai
2.
Kebutuhan ruang apartemen
1. Kebutuhan ruang di apartemen Table 3 Kebutuhan Ruang Apartemen Sumber : Olahan Pribadi
Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana
| 60
Laporan Perancangan Arsitektur Akhir Perancangan Kawasan Stasiun Terpadu Manggarai
Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana
| 61
Laporan Perancangan Arsitektur Akhir Perancangan Kawasan Stasiun Terpadu Manggarai
Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana
| 62
Laporan Perancangan Arsitektur Akhir Manggarai : Reconnecting The Past, Present, and Future.
3.2. Analisa Fisik 3.2.1. Analisa Tapak Makro 3.2.1.1 Ruang & Bangunan / Komponen Fisik Sekitar Tapak
Keterangan :
Kawasan Rancangan
Balai Yasa (Depo/Gudang/Perbengkelan)
Terminal Manggarai
Area Komersial (Mall Pasaraya Grande)
Perkantoran/Sekolah
Pemukiman Warga
Taman
Sungai Ciliwung Gambar 33 Komponen Fisik Sekitar Tapak Sumber : Olahan Pribadi
Stasiun manggrai merupakan stasiun kereta yang terletak di jl. Manggarai utara 1, kelurahan manggarai, kecamatan tebet, Jakarta selatan. Lokasi stasiun manggrai
Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana
| 63
Laporan Perancangan Arsitektur Akhir Manggarai : Reconnecting The Past, Present, and Future.
cukup strategis sebagai terminal transportasi. Letaknya merupakan batas antara Jakarta Pusat dengan Jakarta Selatan dan dengan Jakarta Timur, dimana kea rah Jakarta Selatan bisa melalui Tebet, dan Jalan Sahardjo; ke arah Jakarta Timur bisa melalui arah Bukit Duri dan Jatinegara dan untuk ke arah Jakarta Pusat bisa melalui Jalan Tambak untuk kearah Cikini dan Salemba, dan bisa juga melalui Jalan Sultan Agung untuk kearah Menteng. Stasiun Manggarai juga dekat dengan terminal manggarai yang berjarak sekitar 200 meter. Letak yang strategis seperti itu membuat stasiun manggarai selalu ramai, terutama saat orang-orang berangkat dan pulang kerja. Sebagai stasiun yang cukup strategis, stasiun manggrai juga sangat dengan dengan pemukiman masyrakat. Hanya beberapa langkah dari pemukiman-pemukiman penduduk. Di sebelah kanan stasiun manggarai terletak pemukiman kumuh yang berada dipinggir Sungai Ciiwung
atau
dalam lokasi itu lebih sering disebut ‘kali manggarai’.
3.2.1.2. Analisa Sirkulasi Kendaraan Bermotor & Pejalan Kaki Kawasan stasiun terpadu manggarai dirancang untuk menggunakan sirkulasi kendaraan bermotor searah, pencapaian pada tapak kawasan dapat di akses dengan menggunakan kendaraan pribadi maupun angkutan umum secara searah, sedangkan untuk akses pejalan kaki, pencapaian pengguna yang berjalan kaki dari terminal menuju stasiun atau kebalikan nya umum nya mengharuskan untuk memutar dan melewati underpass.
Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana
| 64
Laporan Perancangan Arsitektur Akhir Manggarai : Reconnecting The Past, Present, and Future.
Keterangan :
Akses Kendaraan Bermotor
Akses Pejalan Kaki
Area sirkulasi tersendat Gambar 34. Gambar Analisa Sirkulasi Sumber : Olahan Pribadi
Permasalahan : -
Pada pintu masuk timur stasiun, angkutan umum tidak tertata dan sering berhenti menunggu penumpang, sehingga mengakibatkan sirkulasi tersendat.
-
Akses pencapaian pejalan kaki dari stasiun menuju terminal/Pusat perbelanjaan, atau sebaliknya, terlalu jauh, selain itu keamanan dan kenyamanan pejalan kaki tidak terjaga sepanjang perjalanan itu.
Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana
| 65
Laporan Perancangan Arsitektur Akhir Manggarai : Reconnecting The Past, Present, and Future.
Keterangan :
Akses Kendaraan Bermotor
Akses Pejalan Kaki
Setback
Ruang Terbuka Hijau
Bangunan
Area relokasi Ken. Umum
Gambar 35. Solusi Analisa Sirkulasi Sumber : Olahan Pribadi
Tanggapan : -
Kendaraan umum dapat ditempatkan pada area utara stasiun untuk mengurangi penumpukan kendaraan.
-
Akses kendaraan bermotor diberikan setback, diharapkan dapat memperluas sirkulasi, selain itu underground passage digunakan akses untuk ke basement.
-
Akses pejalan kaki diarahkan di sisi barat stasiun, untuk memberi kenyamanan pada pejalan kaki, sepanjang sisi barat akan diberikan promenade. Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana
| 66
Laporan Perancangan Arsitektur Akhir Manggarai : Reconnecting The Past, Present, and Future.
3.2.1.3. Analisa Arah Pandangan / View
Keterangan :
Kawasan Perencanaan Stasiun
Kawasan Perencanaan Hunian
Kawasan Pemukiman Kumuh
Arah pandangan Stasiun dan Terminal
Arah pandangan pintu timur
Arah Pandangan Hunian
Gambar 36. Analisa Arah Pandangan /View Sumber : Olahan Pribadi
Permasalahan : -
Arah pandangan yang tercipta dari stasiun ke terminal tidak lah tercipta dengan baik karena terhalangi oleh banyaknya bangunan pada pemukiman kumuh.
-
Pada pintu masuk timur stasiun, arah pandangan pengguna terganggu oleh banyaknya angkutan umum yang terparkir secara berantakan. Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana
| 67
Laporan Perancangan Arsitektur Akhir Manggarai : Reconnecting The Past, Present, and Future.
-
Pandangan pada kawasan hunian mendapat potensi pandangan yang banyak, tetapi apabila tidak diarahkan dan disaring akan menimbulkan gangguan pada penghuni hunian.
Keterangan :
Kawasan Perencanaan Stasiun
Kawasan Perencanaan Stasiun
Kawasan Angkutan Umum
Promenade
Arah pandangan Stasiun dan Terminal
Arah pandangan Hunian
Arah pandangan pintu timur Gambar 37 Solusi Analisa Arah Pandangan /View Sumber : Olahan Pribadi
Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana
| 68
Laporan Perancangan Arsitektur Akhir Manggarai : Reconnecting The Past, Present, and Future.
Tanggapan : -
Arah pandangan dari stasiun menuju terminal, dan sebaliknya akan terhubung satu sama lain, karena ada nya promenade pada sisi barat kawasan.
-
Relokasi area tunggu angkutan umum diharapkan dapat memberikan solusi pandangan langsung dan menghilangkan efek sesak dan berantakan.
-
Pandangan pada kawasan hunian dibatasi arah pandangan kawasan hunian cukup diarahkan ke arah utara dan selatan.
3.2.1.4. Analisa Orientasi Matahari
Keterangan :
Kawasan Perencanaan Stasiun
Kawasan Perencanaan Hunian
Jalur Matahari
Arah Cahaya
Ruang Terbuka Hijau Gambar 38 Analisa Matahari Sumber : Olahan Pribadi Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana
| 69
Laporan Perancangan Arsitektur Akhir Manggarai : Reconnecting The Past, Present, and Future.
Tanggapan : -
Kondisi tapak yang memanjang ke arah utara selatan, membuat muka bangunan stasiun manggarai menghadap pada arah timur dan barat, secara tidak langsung membuat bangunan menerima banyak cahaya matahari, untuk mengatasi hal ini pada muka timur bangunan akan diberikan banyak pepohonan dan kolam refleksi sebagai peredam panas.
-
Perencanaan hunian orientasi muka bangunan akan di arah kan pada arah utara dan selatan, hal ini dilakukan untuk mengurangi permukaan yang terkena matahari langsung.
3.2.1.5. Zoning
Keterangan :
Bangunan Stasiun Lama
Bangunan Stasiun Baru
Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana
| 70
Laporan Perancangan Arsitektur Akhir Manggarai : Reconnecting The Past, Present, and Future.
Bangunan Apartemen
Area Publik/Plaza
Area Parkir
Ruang Terbuka Hijau Gambar 39 Zoning Kawasan Sumber : Olahan Pribadi
3.2.4. Analisa Tapak Mikro Stasiun (Manggarai Station) 3.2.4.1 Analisa Sirkulasi Stasiun
Gambar 40 Analisa Sirkulasi Stasiun Manggarai Sumber : Olahan Pribadi
Tanggapan : Perencanaan sirkulasi stasiun manggarai dibuat sesederhana mungkin, dengan cara banyak membuat sirkulasi yang bersifat linear dan satu axis, hal ini dilakukan untuk meminimalisir terjadi nya disorientasi arah bagi pejalan kaki maupun pengguna kendaraan bermotor dalam area stasiun manggarai.
Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana
| 71
Laporan Perancangan Arsitektur Akhir Manggarai : Reconnecting The Past, Present, and Future.
3.2.4.2 Analisa Matahari Stasiun
Gambar 41 Analisa Matahari Stasiun Sumber : Olahan Pribadi
Tanggapan : Orientasi arah muka bangunan baru stasiun manggarai menyesuaikan dengan kondisi tapak dan eksisting bangunan konservasi stasiun manggarai, yaitu ke arah tenggara dan barat daya, secara langsung bangunan tidak mengarah ke arah lintasan matahari, tetapi muka bangunan tetap berpotensi terkena sinar matahari langsung dari arah barat dan timur, untuk mengatasinya dibagian barat muka bangunan ditempatkan penghijauan dan dibagian timur ditempatkan plaza dan penghijauan sebagai buffer sinar matahari langsung.
Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana
| 72
Laporan Perancangan Arsitektur Akhir Manggarai : Reconnecting The Past, Present, and Future.
3.2.4.3 Analisa Vegetasi Stasiun
Gambar 42 Analisa Vegetasi Sumber : Olahan Pribadi
Tanggapan : Perencanaan vegetasi pada landscape bangunan stasiun dibuat menjadi 2 jenis, yaitu tanaman sebagai peneduh bangunan, dan satu lagi tanaman sebagai pengarah bagi pengguna kendaraan maupun pejalan kaki. Penempatan tanaman peneduh cenderung lebih banyak ditempatkan pada plaza – plaza terbuka stasiun yang akan dilewati atau digunakan pejalan kaki, sedangkan penempatan tanaman pengarah berada disepanjang jalan kendaraan bermotor.
Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana
| 73
Laporan Perancangan Arsitektur Akhir Manggarai : Reconnecting The Past, Present, and Future.
3.2.5. Analisa Tapak Mikro Mixed Used (Manggarai Town Square) 3.2.5.1 Analisa Sirkulasi Apartemen
Gambar 43 Analisa Sirkulasi Apartment Sumber : Olahan Pribadi
Tanggapan : Perencanaan sirkulasi dalam area apartment bagi kendaraan bermotor, sirkulasi dibuat loop dan searah, hal ini dilakukan untuk mencegah terjadinya potensi penumpukan kendaraan bermotor didalam tapak, sedangkan perencanaan sirkulasi bagi pejalan kaki diarahkan untuk menyambung dari satu plaza menuju plaza terbuka lainnya yang terhubung oleh plaza stasiun, penghubung antar plaza hanya menggunakan pedestrian way dan walking plaza.
Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana
| 74
Laporan Perancangan Arsitektur Akhir Manggarai : Reconnecting The Past, Present, and Future.
3.2.5.2 Analisa Matahari Apartemen
Gambar 44 Analisa Matahari Apartment Sumber : Olahan Pribadi
Tanggapan : Orientasi arah muka bangunan apartment menyesuaikan dengan kondisi tapak dan eksisting bangunan stasiun manggarai, yaitu ke arah tenggara dan barat daya, secara langsung bangunan tidak mengarah ke arah lintasan matahari, tetapi muka bangunan tetap berpotensi terkena sinar matahari langsung dari arah barat dan timur, untuk mengatasinya dibagian barat muka bangunan ditempatkan penghijauan dan dibagian timur ditempatkan plaza dan penghijauan sebagai buffer sinar matahari langsung.
Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana
| 75
Laporan Perancangan Arsitektur Akhir Manggarai : Reconnecting The Past, Present, and Future.
3.2.5.3 Analisa Vegetasi Apartemen
Gambar 45 Analisa Vegetasi Apartment Sumber : Olahan Pribadi
Tanggapan : Perencanaan vegetasi pada landscape tapak apartment cenderung menempatkan lebih banyak taman peneduh pada bagian tengah ruang terbuka hijau apartment, sedangkan tanaman tanaman pengarah ditempatkan pada plaza – plaza terbuka stasiun yang akan dilewati atau digunakan pejalan kaki, dan sepanjang jalur kendaraan bermotor, hal ini digunakan untuk mengarahkan dari satu titik ke titik yang lain.
3.2.5. Analisa Struktur Bangunan Berdasarkan kelebihan dan kekurangannya, proyek Kawasan Stasiun Terpadu Manggarai akan memakai jenis pondasi bored pile. Terlepas dari kelebihannya, pertimbangan lokasi pembangunan yang akan dikerjakan di lokasi padat penduduk, Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana
| 76
Laporan Perancangan Arsitektur Akhir Manggarai : Reconnecting The Past, Present, and Future.
pengerjaan bored pile tidak akan mengeluarkan kebisingan tinggi yang mana akan sangat mengganggu masyarakat sekitarnya.
Gambar 46 Illustrasi Pondasi Bored Pile Sumber : Google Image
Kemudian
untuk
sistem rangka bangunan,
Berdasarkan kelebihan
dan
kekurangannya, proyek Kawasan Stasiun Terpadu Manggarai ini lebih cocok menggunakan sistem portal yang sederhana, kuat, dan relatif panjang.
Gambar 47 Kelebihan dan Kekurangan Sistem Rangka Portal Sumber : Google Image
Untuk menunjang fungsi dan kegiatan yang berlangsung di dalam bangunan, maka bahan struktur bangunan yang digunakan adalah struktur beton bertulang.
Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana
| 77
Laporan Perancangan Arsitektur Akhir Manggarai : Reconnecting The Past, Present, and Future.
Gambar 48 Kelebihan dan Kekurangan Bahan Struktur Beton Sumber : Google Image
Untuk pemilihan bahan dinding interior bangunan, pemakaian papan gypsum digunakan karena pemasangannya yang lebih sederhana dan cepat.
Gambar 49 Ilustrasi Pemasangan Papan Gypsum Sebagai Dinding Sumber : Google Image
Untuk menopang konsep MRT berbentuk LRT (kereta monorel) akan memakai box girder. Box girder adalah balok-balok penopang utama yang berbentuk kotak berongga dan biasanya terdiri dari elemen beton pratekan, baja struktural, atau komposit baja dan beton bertulang. Salah satu keuntungan dari jembatan box girder yaitu ketahanan torsi yang lebih baik, yang sangat bermanfaat untuk aplikasi jembatan yang melengkung. Tinggi elemen box girder dapat dibuat konstan maupun bervariasi, makin ke tengah makin kecil.
Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana
| 78
Laporan Perancangan Arsitektur Akhir Manggarai : Reconnecting The Past, Present, and Future.
Gambar 50 Box Girder One Box Sumber : Google Image
3.2.6. Analisa Utilitas Bangunan 1.
Bangunan Stasiun
Gambar 51 Proses Utilitas Pada Bangunan Stasiun Sumber : Olahan Pribadi
2.
Bangunan Apartemen
Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana
| 79
Laporan Perancangan Arsitektur Akhir Manggarai : Reconnecting The Past, Present, and Future.
Gambar 52 Proses Utilitas Pada Bangunan Apartment Sumber : Olahan Pribadi
Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana
| 80