BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, dengan tipe deskriptif, yaitu 38
penelitian
ini
hanya
memaparkan
situasi
atau
peristiwa
Rahmat Kriyantono, dalam bukunya Teknik Praktis Riset Komunikasi,
menyebutkan bahwa tipe penelitian seperti ini adalah membuat deskripsi secara sistematis, faktual, dan akurat tentang fakta-fakta dan sifat-sifat populasi atau objek tertentu. Riset ini menggambarkan realitas yang sedang terjadi tanpa menjelaskan hubungan antar variabel.39 Penelitian kuantitatif adalah riset penelitian yang menggambarkan atau menjelaskan suatu masalah yang hasilnya dapat digeneralisasikan.40 3.2 Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan oleh penulis adalah metode penelitian survei.
Dalam
survei,
informasi
dikumpulkan
dari
responden
dengan
menggunakan kuesioner. Umumnya, pengertian survei dibatasi pada penelitian
38
Jalaludin Rahmat, Metode Penelitian Komunikasi, Remaja Rosdakarya , 2000, 24
39
Rachmat Kriyantono, Riset Komunikasi, Kencana Prenada Media Group, 2009, 68
40
Rachmat Kriyantono, Riset Komunikasi, Kencana Prenada Media Group, 2009, 55
39
40
yang datanya dikumpulkan dari sampel atas populasi untuk mewakili seluruh populasi.41
3.3 Populasi dan Sampel 3.3.1
Populasi
Populasi adalah keseluruhan dari fenomena atau objek yang diriset.42 Pada penelitian ini, populasi yang akan diteliti oleh penulis adalah karyawan yang berada di PT Duta Abadi Primantara yang berlokasi di Jalan Sultan Agung No. 16, Jakarta Selatan, yakni sebanyak 136 orang karyawan yang diambil dari data kepegawaian PT Duta Abadi Primantara kantor pusat tahun 2010. 3.3.2
Sample Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut.43 Untuk menentukan ukuran sampel dari populasi yang diketahui jumlahnya adalah dengan menggunakan rumus Slovin.44
41
Masri Singarimbun, Metode Penelitian Survai: LP3ES 2006:3
42
Rachmat Kriyantono, Riset Komunikasi, Kencana Prenada Media Group, 2009, 151
43
Sugiyono, Metode Penelitian Administrasi, Alfabeta, 2007;91
44
Rachmat Kriyantono, Teknik Praktis Riset Komunikasi, Kencana Prenada Media Group,
2009, 162
41
n
: ukuran sampel
N
: populasi
E
: kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahanpengambilan sample yang dapat ditolerir.
n=
136 1 + (136 X 0.01)
= 57.62 Æ 58 orang
jadi dengan presisi sebesar 10%, sampel minimal dalam penelitian ini adalah sebanyak: 57.62 dibulatkan menjadi 58 orang. 3.3.3
Penarikan Sampel Pada penelitian ini, penulis menggunakan Probability Sampling yaitu teknik
pengambilan sampel dengan memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur
42
(anggota) populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel,45 dengan teknik Sampling Purposif. Teknik ini mencakup orang-orang yang akan diseleksi atas dasar kriteria-kriteria tertentu yang dibuat periset berdasarkan tujuan riset.46 Pada penelitian ini nantinya penulis akan melakukan pengelompokkan berdasarkan karakteristik divisi bagian karyawan tersebut bekerja.
DIVISI Marketing Finance Accounting Product Development Purchasing General Affair TOTAL
JUMLAH ORANG
% Jo/136*1 52% 22% 15% 5% 4% 2% 100%
70 30 22 6 5 3 136
SAMPEL % x 58 30 13 9 3 2 1 58
3.4 Definisi dan Operasionalisasi Konsep 3.4.1
Definisi Konsep Konsep adalah abstraksi yang dibentuk dengan menggeneralisasikan hal-hal
khusus. Konsep pada penelitian ini adalah: Kepuasan komunikasi karyawan: adalah kepuasan dalam segala hal yang berkaitan dalam proses komunikasi karyawan, mengenai media komunikasi yang 45
Rachmat Kriyantono, Teknik Praktis Riset Komunikasi, Kencana Prenada Media Group,
2009, 92 46
Ibid, 156
43
digunakan, bagaimana kejelasan informasi yang disampaikan, dan bagaimana pesan tersebut disampaikan, dan juga dari sisi bagaimana kepuasan mereka dalam hal menyampaikan pendapat, saran serta masukan kepada atasan. 3.4.2
Operasionalisasi Konsep Pada penelitian terdapat 1 (satu) variabel. kepuasan komunikasi karyawan.
Disini penulis mengambil 7 dimensi dari 8 dimensi yang ada, dikarenakan penelitian ini membahas mengenai kepuasan komunikasi karyawan pada komunikasi vertikal maka disini penulis tidak menggunakan dimensi cara sejawat berkomunikasi. VARIABEL
Kepuasan Komunikasi
DIMENSI
INDIKATOR
1 Informasi yang berkaitan dengan pekerjaan
- Karyawan merasa mendapatkan informasi yang jelas berkaitan dengan pekerjaan yang di berikan oleh atasan - Karyawan merasa puas dengan cara atasan menyampaikan instruksi tugas 2 Kecukupan informasi - Karyawan merasa puas terhadap sosialisasi kebijakan baru yang dilakukan oleh perusahaan atau atasan - Karyawan merasa puas terhadap kejelasan informasi tentang sistem reward (penghargaan/bonus) yang diberikan oleh atasan 3 Kemampuan untuk - Karyawan merasa puas apabila masukan menyarankan perbaikan yang diberikan olehnya dapat ditampung dan didengar oleh atasan - Karyawan bisa berkomunikasi mengenai masalah yang dihadapi secara terbuka dengan atasan dan atasan memberikan jalan keluarnya
SKALA
skala Likert dengan score
5: Sangat Puas
4: Puas
44
4 Efisiensi berbagai saluran - Karyawan merasa puas komunikasi ke bawah mendapatkan informasi tentang pekerjaan dari media komunikasi yang digunakan oleh perusahaan - Karyawan merasa puas terhadap efektifitas saluran komunikasi yang digunakan oleh perusahaan
3 : Cukup Puas
- Karyawan merasa puas dengan media komunikasi yang ada saat ini 5 Kualitas Media
- Karyawan merasa puas terhadap kejelasan informasi yang diterima dari atasan melalui media komunikasi - karyawan merasa puas terhadap ketepatan waktu dan kecepatan informasi yang didapat dengan menggunakan media komunikasi perusahaan - Karyawan mengetahui misi visi perusahaan dengan jelas
6 Informasi tentang Organisasi Secara keseluruhan
2 : Tidak Puas
- Karyawan merasa puas mengenai 1 : Sangat informasi mengenai budaya tidak puas perusahaan - karyawan merasa puas berkaitan dengan informasi mengenai target kerja dan pencapaian yang telah mereka lakukan - Karyawan merasa puas karena mendapatkan dukungan dari perusahaan - Karyawan merasakan bahwa atasan mau mengerti atau berempati terhadap apa yang dirasakan oleh bawahan sehingga tercipta tim kerja yang solid.
7 Integrasi Organisasi
45
3.6 Teknik Pengumpulan Data 3.6.1
Data Primer Pada penelitian ini penulis menggunakan kuesioner berupa angket sebagai
data primer, yang akan diisi langsung oleh sampel. Angket tersebut menggunakan skala pengukuran Likert. Di mana jawaban setiap instrumen dalam skala Likert mempunyai gradasi dari sangat positif sampai sangat negatif; sangat setuju, setuju, ragu-ragu, tidak setuju, sangat tidak setuju. Atau dengan selalu, sering, kadangkadang, tidak pernah.
3.6.2
Data Sekunder Selain data primer, dalam penelitian ini penulis juga menggunakan data
sekunder berupa kepustakaan. Yaitu dengan mencari referensi dan acuan dari buku-buku yang terkait dengan objek penelitian penulis. Dan juga melakukan wawancara dengan beberapa karyawan PT Duta Abadi Primantara. 3.7 Teknik Analisis Data Analisis data dilakukan adalah analisis Univariat, yaitu analisis terhadap satu variabel, dan menggunakan statistik deskriptif dengan skala Likert Summating Rating yaitu skala atau metode pengukuran sikap, pendapat dan
46
persepsi seseorang atau tentang suatu fenomena. Data yang diperoleh diolah ke dalam data kuantitatif dengan cara: A. Editing Dilakukan dengan cara meneliti kembali data yang telah terkumpul dari penyebaran kuesioner. Langkah ini diambil untuk mengetahui apakah data yang terkumpul sudah cukup baik. Pemeriksaan data (editing) dilakukan terhadap jawaban yang telah ada dalam kuesioner dengan memperhatikan hal hal meliputi: kelengkapan pengisian jawaban, kejelasan tulisan, kejelasan makna jawaban dan kesesuaian antar jawaban. B. Pemberian kode (Coding) Data yang sudah diberikan kode kemudian disusun atau dikelompokkan sesuai dengan karakteristik yang diinginkan. Pemberian kode ini dimaksudkan agar mempermudah peneliti dalam melakukan pengolahan data lebih lanjut. C. Tabulasi Data Tabulasi data adalah menyusun data tersebut menurut urutan sub variabel sesuai dengan tujuan penelitian. Hasil tabulasi biasanya disajikan dalam bentuk tabel atau lajur yang berisi kode responden dan distribusi skor. Selanjutnya proses tabulasi dapat dilakukan dengan memasukkan skor responden ke dalam tabel. Tabulasi ini dimaksudkan untuk mempermudah
47
proses analisis serta untuk memberikan gambaran tentang distribusi data dari keseluruhan koresponden. Pada penelitian ini penulis menggunakan distribusi frekuensi dalam menghitung data yang telah diolah. Kemudian semua hasilnya dijumlahkan dan dibagi
dengan
jumlah
responden
yang
menjawab.
Adapun
formulasi
perhitungannya menurut Freddy Rangkuti menjadi: ∑(Nj X Ni) Ns = -----------------n
Ns : Nilai sikap yang diberikan responden terhadap masing-masing responden. Nj : Jumlah jawaban responden dari setiap variable. Ni : Nilai masing-masing responden dari setiap variable. N : Jumlah responden yang menjawab pertanyaan.
Pada penelitian ini penulis juga menghitung nilai sikap dalam bentuk persentase. Tahap selanjutnya adalah menghitung nilai indikator menurut Freddy Rangkuti dengan rumus: ∑Ns Nilai Indikator = -------a
48
Nilai indikator : nilai sikap responden terhadap indikator. a
: jumlah variable yang membentuk suatu indikator . Nilai indikator yang digunakan oleh penulis nantinya pada penelitian ini
akan dihitung juga dalam bentuk persentase. Dan untuk mengukur Total Nilai Sikap seluruh obyek yang diteliti, peneliti menggunakan rumus mencari rata-rata yang dikemukakan oleh Freddy Rangkuti sebagai berikut47 : ∑ Ni TNS = --------------∑ indikator
Setiap katagori kepuasan akan diberikan nilai 1-5 yaitu : Sangat puas
:5
Puas
:4
Cukup Puas
:3
Kurang Puas
:2
Sangat Tidak Puas
:1
47
94-96
Freddy Rangkuti, Measuring Customer Satisfaction, Gramedia Pustaka Utama, 2008,
49
Range kepuasan komunikasi yang terjadi pada karyawan adalah sebagai berikut: Sangat Puas
:
81% - 100%
Puas
:
61% - 80%
Cukup Puas
:
41% - 60%
Kurang Puas
:
21% - 40%
Sangat tidak puas
:
0% - 20% 48
48
Riduwan dan Sunarto, Pengantar Statistika, Alfabeta, 2009, 23