BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian Tempat pelaksanaan penelitian yaitu di Kabupaten Pati, untuk wilayah dataran rendah berada di Kecamatan Jakenan dan Winong sedangkan untuk wilayah dataran tinggi berada di Kecamatan Sukolilo. Waktu penelitian dilaksanakan bulan April Mei. Adapun kegiatan penelitian ini meliputi tahap persiapan pelaksanaan sampai penyusunan laporan penelitian, dengan perincian sebagai berikut: Tabel. 2. Rincian Kegiatan Waktu Dan Jenis Kegiatan Penelitian No 1.
Kegiatan Penelitian Persiapan Penelitian
Tahun
Juni -Des
a. Observasi b. Identifikasi Masalah c. Pengajuan Judul d. Penyusunan Proposal 2.
Pelaksanaan a. Seminar proposal b. Pengumpulan Data Penelitian
3.
Tahun 2015
2014
Penyusunan laporan a. Analisis data b. Menyusun Tesis c. Ujian dan revisi d. Penggandaan dan pengumpulan laporan
54
Jan- April
Mei
Juni
Juli
Agts
55
B. Metode Penelitian 1. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian perkembangan dengan metode silang sekat (cross sectional method) dan penelitian kausal komparatif. Penelitian perkembangan menurut Yatim Riyanto (2001: 25-26) adalah penelitian yang memusatkan pada variabel-variabel dan perkembangannya selama beberapa kurun waktu. Penelitian ini meyelidiki pola-pola dan perurutan perkembangan dan pertumbuhan, dan bagaimana variabel berhubungan satu sama lain dan mempengaruhi sifat-sifat pertumbuhan dan perkembangan. Ciri-ciri penelitian perkembangan adalah untuk mengetahui perkembangan subjek penelitian dalam kurun waktu tertentu yang dapat menggunakan alur panjang (longitudinal method) dan metode silang-sekat (cross sectional method). Metode yang digunakan dalam penelitian perkembangan ini adalah metode silang-sekat (cross-sectional method). Menurut Suharsimi Arikunto (2009:241) penelitian perkembangan silang-sekat (cross-sectional) adalah bagian dari penelitian deskriptif, yang mana penelitian deskriptif tidak dimaksudkan untuk menguji hipotesis tertentu, tetapi menggambarkan apa adanya tentang sesuatu variabel, gejala atau keadaan. Suharsimi Arikunto, (2009:234). Dengan menggunakan metode ini subjek yang baru pada tahun-tahun berikutnya akan muncul diganti dengan subjek lain yang umurnya bertingkat. Dengan demikian dalam satu waktu mempunyai beberapa kelompok anak dengan umur yang berbeda. Sedangkan penelitian kausal komparatif bertujuan untuk menyelidiki kemungkinan hubungan sebab akibat dengan berdasar atas pengamatan terhadap akibat yang ada dan mencari kembali faktor yang mungkin menjadi penyebab melalui data tertentu. Menurut Sugiyono (2004:7) penelitian kausal komparatif bersifat ex post facto yaitu suatu jenis penelitian yang dilakukan untuk meneliti satu jenis peristiwa yang telah terjadi dan kemudian merunut kebelakang untuk mengetahui faktor-faktor yang dapat menimbulkan kejadian tersebut. Penelitian ini
56
menggunakan logika dasar yang sama dengan penelitian eksperimen yaitu jika x maka y, hanya saja dalam penelitian ini tidak ada manipulasi langsung terhadap variabel bebas (independent variables) karena fenomena telah terjadi. 2. Variabel Penelitian Penelitian ini menggunakan variabel yang diteliti dapat didefinisikan sebagai berikut : A. Variabel bebas 1. Ketinggian wilayah tempat tinggal yang diklasifikasikan sebagai dataran tinggi dan dataran rendah. 2. Jenis kelamin yang diklasifikasikan menjadi jenis kelamin laki-laki dan perempuan. 3. Tingkatan usia adolesensi umur 13 sampai dengan 18 tahun. B. Variabel terikat 1. Perkembangan kekuatan otot tungkai. 2. Perkembangan kekuatan otot lengan. 3. Perkembangan ketahanan cardiovaskuler. 3. Definisi Operasional a) Perkembangan. Perkembangan adalah proses perubahan kapasitas
fungsional atau
kemampuan kerja organ-organ tubuh kearah keadaan yang semakin terorganisasi dan terspesialisasi. b) Kekuatan Otot Tungkai. kekuatan otot tungkai adalah kemampuan otot atau sekelompok otot tungkai untuk mengatasi suatu beban atau tahanan dalam menjalankan suatu aktivitas secara maksimal. Di ukur dengan menggunakan leg dynamometer. c) Kekuatan Otot Lengan. Kekuatan otot lengan adalah kemampuan otot lengan untuk melawan atau menahan beban secara maksimal melalui proses kontraksi otot atau sekelompok
57
otot dalam mengatasi tahanan.. Di ukur dengan menggunakan hand dynamometer. d) Ketahanan Cardiovaskuler. Kesanggupan sistem jantung, paru dan pembuluh darah untuk berfungsi secara optimal pada keadaan istirahat dan kerja dalam mengambil oksigen dan menyalurkannya ke jaringan yang aktif sehingga dapat digunakan pada proses metabolisme tubuh. Di ukur dengan havard step up test dengan bantuan alat metronome. e) Ketinggian Wilayah. Ketinggian wilayah adalah suatu patokan untuk menunjukkan ketinggian suatu tempat yang dijadikan patokan adalah permukaan laut. Dalam penelitian ini adalah beberapa meter letak wilayah dari permukaan laut (DPM) yang akan dilakukan penelitian. Dataran rendah didefinisikan sebagai suatu tempat yang berada pada ketinggian 0 sampai 200 meter dari permukaan laut. Sedangkan dataran tinggi didefinisikan sebagai suatu tempat yang berada pada ketinggian 200 sampai 1200 meter dari permukaan laut. f) Tempat Tinggal. Tempat tinggal merupakan tempat seseorang tinggal bersama-sama dengan keluarga. Dalam penelitian ini adalah tempat sampel tinggal dan menetap disuatu daerah. g) Adolesensi. Adolesensi adalah remaja yang berusia 13 sampai dengan 18 tahun yang dalam penelitian ini digunakan jenis kelamin laki-laki dan perempuan yang berusia 13 sampai 18 tahun dan duduk dijenjang pendidikan Sekolah Menengah Pertama dan Sekolah Menengah Atas. h) Tingkatan Usia. Tingkatan usia adalah jenjangan usia dari 13 tahun sampai dengan 18 tahun pada adolesensi laki-laki dan perempuan yang akan dijadikan sampel
58
penelitian. Satu tingkatan usia adalah batasan 6 bulan sesudah dan sebelum hari ulang tahun dan kemudian dihubungkan dengan waktu penelitian ini berakhir.
C. Populasi dan Sampel Populasi dan sampel dalam penelitian ini adalah wilayah kabupaten Pati adolesensi usia 13 sampai dengan 18 tahun. Sampel atau subjek dalam penelitian ini berjumlah 500 orang. Menurut Sugiyono (2009:115) mengatakan populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. (Sugiyono, 2009:116). Sampling teknik yang digunakan adalah Proportionateied Stratified Cluster Random Sampling yaitu dengan cara melihat populasi yang mempunyai unsur tidak homogen kemudian diambil secara acak populasi tersebut setelah dicluter lembaganya dalam satu kebupaten (Sugiyono, 2009:82). Misalnya di dalam kabupaten Pati terdapat 21 kecamatan diambil semua karena orang yang tinggal perkecamatan mempunyai tingkat kegiatan yang berbeda-beda. Kemudian di dalam kecamatan tersebut mempunyai SMP dan SMA kemudian akan diambil secara acak atau mengcluster untuk mewakili daerah tersebut, sehingga per kecamatan terwakili oleh SMP dan SMA dan di sekolah tersebut terdapat beberapa adolesensi yang berumur 13 sampai dengan 18 tahun diambil sekolahan tersebut.
sebagai sampel untuk mewakili
59
Populasi Daerah A
Tahap 2 Diambil Random
Diambil Random
B G
C
Tahap 1
D E
A
B
C
D
F Sampel Daerah
Sampel Individu
Gambar.17 Teknik Cluster Random Sampling D. Teknik Pengumpulan Data Proses pengumpulan data pada penelitian ini meliputi tes yang terdiri dari tes : 1. Tes Leg Dynamometer. a) Tujuan Mengukur kekuatan otot tungkai b) Tingkatan Usia Laki-laki dan perempuan usia 10 tahun ke atas c) Perlengkapan Leg Dynamometer d) Pelaksanaan 1) Teste
memakai
pengikat
pinggang,
kemudian
berdiri
dengan
membengkokkan kedua lututnya hingga membentuk sudut ± 450, kemudian alat pengikat pinggang tersebut dikaitkan pada leg dynamometer. 2) Setelah itu teste berusaha sekuat-kuatnya meluruskan kedua tungkainya. 3) Setelah teste itu meluruskan kedua tungkainya dengan maksimum, lalu kita lihat jarum alat-alat tersebut menunjukkan angka berapa. 4) Angka tersebut menyatakan besarnya kekuatan otot tungkai teste. e) Penilaian Skor terbaik dari tiga kali percobaan dicatat sebagai skor dalam satuan kg, dengan tingkat ketelitian 0,5 kg.
60
2. Tes Hand Dynamomater. a) Tujuan Mengukur kekuatan otot lengan. b) Perlengkapan 1) Pull Dynamometer 2) Blangko dan alat tulis c) Pelaksanaan : Testi berusaha menarik alat pull dynamometer dengan kedua tangan arah berlawanan sekuat-kuatnya pada alat tersebut dapat terlihat besarnya kemampuan menarik dari testi tersebut. Tiap testidiberi kesempatan masing – masing dua kali.. d) Penilaian Skor terbaik dari tiga kali percobaan dicatat sebagai skor dalam satuan kg, dengan tingkat ketelitian 0,5 kg. 3. Tes Harvard Step Up a) Tujuan Mengukur ketahanan cardiovaskuler. b) Tingkatan Usia Usia 6 tahun sampai mahasiswa c) Perlengkapan Bangku atau kursi 20 inchi / 50,8 cm, stopwatch, metronome. d) Pelaksanaan 1) Tinggi bangku 20 feet (50 cm) 2) Irama langkah pada waktu naik turun bangku (NTB) adalah 30 langkah per menit, jadi 1 (satu) langkah setiap 2 (dua) detik 3) 1 (satu) langkah terdiri dari 4 (empat) gerakan/hitungan: 4) Hitungan 1 : Salah satu kaki diangkat (boleh kanan atau kiri terlebih dahulu tetapi konsisten), kemudian menginjak bangku. (Asumsi kaki kanan) 5) Hitungan 2 : Kaki kiri diangkat lalu berdiri tegak di atas bangku
61
6) Hitungan 3 : Kaki yang pertama menginjak bangku pada hitungan 1 (asumsi kaki kanan) diturunkan kembali ke lantai. 7) Hitungan 4 : Kaki kiri diturunkan kembali ke lantai untuk berdiri tegak seperti sikap semula 8) Ganti langkah diperbolehkan tetapi tidak lebih dari 3 (tiga) kali 9) Supaya irama langkah ajeg/stabil, maka digunakan alat metronome NTB dilakukan selama 5 (lima) menit. Saat aba-aba stop, tubuh harus dalam keadaan tegak. Kemudian duduk dibangku tersebut dengan santai selama 1 (satu) menit 10) Hitung denyut nadi (DN) orang coba (testi) selama 30 detik. Dicatat sebagai DN 1 30 detik kemudian hitung kembali DN testi selama 30 detik. Dicatat sebagai DN 2 30 detik kemudian hitung kembali DN testi selama 30 detik. Dicatat sebagai DN 3. Setelah mendapatkan DN 1, DN 2, DN 3, maka data tersebut dimasukan kedalam rumus Indeks kebugaran yang selanjutnya dikonversikan sesuai rumus yang dipilih 11) Apabila testi tidak kuat melakukan NTB selama 5 (lima) menit, maka waktu lama NTB tersebut dicatat, lalu DN-nya diukur/dihitung sesuai dengan petunjuk pengambilan DN tersebut e) Penilaian Skor Kebugaran Indeks ditentukan dengan rumus berikut. Rumus Panjang: Durasi NTB (detik) x
100 2
(DN 1+DN 2+DN 3)
Indeks Kebugaran Kategori Kebugaran < 55 Jelek 55-64 Kurang dari rata-rata 65-79 Rata-rata 80-89 Baik ≥90 Baik sekali Rumus Pendek: Durasi NTB (detik) x
100 (5,5 x DN 1)
Indeks Kebugaran Kategori Kebugaran < 50 Jelek 50-80 Rata-rata >80 Baik
62
E. Teknik Analisis Data Teknik analisis statistik yang dipergunakan dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan statistik deskriptif. Statistik deskriptif adalah statistik untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi. Dalam statistik deskripsi antara lain adalah penyajian data melalui tabel, grafik, diagram, pictogram, perhitungan modus, median, mean (pengukuran tendensi sentral), perhitungan desil, persentil, perhitungan penyebaran data melalui perhitungan rata-rata standar deviasi, dan perhitungan persentase (Sugiyono, 2009: 207-208). Pada penelitian ini penyajian data menggunakan tabel dan analisis datanya menggunakan mean X .
Keterangan : X
= Rata-rata (mean)
Ʃx
= Wakil data
n
= Jumlah data / jumlah sampel