BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1
Obyek Penelitian
Untuk mendapatkan informasi dan data yang diperlukan dalam penyusunan penelitian ini, maka penulis memilih Universitas Mercu Buana kampus Menteng sebagai lokasi penelitian. Dimana informasi dan data tersebut dikhususkan pada rekan-rekan para mahasiswa konsumen produk sepeda motor skuter matic Honda yang merupakan salah salah satu produk yang diproduksi oleh PT Astra Honda Motor (AHM).
3.1.1 Sejarah Singkat PT Astra Honda Motor (AHAM)
Pemain dalam industri sepeda motor sangat beragam, merek - merek sepeda motor yang pada masa dahulu hanya dikuasai oleh merek - merek dari Jepang saat ini sudah mulai diramaikan oleh merek - merek dari Korea, Taiwan dan China. Dari masing - masing merek juga terdapat varian atau jenis - jenis sepeda motor, mulai dari varian warna, kapasitas mesin sampai dengan model. Dengan beragamnya merek dan jenis sepeda motor yang ditawarkan kepada pasar maka untuk dapat memenangkan pasar diperlukan strategi pemasaran yang disesuaikan dengan karakter perwilayah.
42
PT Astra Honda Motor (AHM) merupakan pelopor industri sepeda motor di ndonesia. Sebagai perusahaan Agen Tunggal Pemegang Merek, Manufaktur, Perakitan dan Distributor sepeda motor merek Honda, adalah perusahaan Perseroan Terbatas yang dimiliki oleh Honda Motor Company Limited, Jepang, dan PT Astra International Tbk, Indonesia, dengan besar kepemilikan saham masing-masing adalah 50%. PT Astra Honda Motor didirikan pada tanggal 11 Juni 1971 dengan nama PT Federal Motor ini kemudian bergabung dengan PT Honda Federal menjadi PT Astra Honda Motor pada tanggal 31 Oktober 2000. Karyawan PT Astra Honda Motor saja saat ini berjumlah sekitar 16.611 orang (Januari 2011), ditambah 130 vendor dan supplier serta ribuan jaringan lainnya, yang kesemuanya ini memberikan dampak ekonomi berantai yang luar biasa. Keseluruhan rantai ekonomi tersebut diperkirakan dapat memberika kesempatan kerja kepada sekitar 500 ribu orang. PT Astra Honda Motor (AHM) memegang lisensi untuk memproduksi dan melakukan distribusi sepeda motor Honda di seluruh Indonesia. AHM adalah jointly controlled entity (50:50) antara PT Astra International Tbk dan Honda Motor Company Ltd. AHM mendistribusikan sepeda motor lewat jaringan distribusi di wilayah-wilayah main dealer utama Honda. AHM berhasil menjual 4,3 juta unit sesuai dengan Product Leadership Strategy yang diterapkan tahun 2011 serta fokus pada skuter dengan transmisi otomatis (AT). Keberhasilan penjualan tersebut menempatkan Honda sebagai pemimpin pasar dengan menguasai 53% pasar sepeda motor domestik. Di tahun sebelumnya,
43
penjualan sepeda motor Honda mencapai 3,4 juta unit dengan pangsa pasar domestik sebesar 46,3%. Kapasitas Produksi : Terpasang : 3.500.000 unit/tahun dengan jenis produk yang dihasilkan dan didistribusikan PT Astra Honda Motor meliputi berbagai jenis dan tipe, yaitu:
A. Tipe Cub/Bebek
Honda Revo Fit
Honda Absolute Revo 110
Honda New Blade
Honda New Blade Racing Eddition
Honda Supra X 125 R
Honda Supra X 125 PGM-FI
B. Tipe Sport
Honda City Sport 1
Honda Mega Pro
Honda Tiger
Honda CBR250R
C. Tipe Matic
Honda Scoopy
Honda BeAT
Honda BeAT- FI combi Brake System
44
Honda Vario
Honda Vario Techno
Honda PCX 150
Honda Spacy Helm in PGM-FI
3.1.2 Tentang Sepeda Motor Honda Matic
Motor matik semakin meraja rela saja di Indonesia, dari daftar 10 motor terlaris di tahun 2012 motor matik menguasai semua posisi 3 besar podium. Penjualan jenis skutik kian mendominasi sampai 59,33 persen dari total pasar dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya 51,60 persen. Bebek justru menurun tinggal 29,95 persen (dari 40,35 persen), sedangkan sport naik menjadi 10,72 persen (dari 8,05 persen). Honda BeAT berhasil mencatatkan diri sebagai yang terlaris dengan catatan penjualan mencapai 1.183.050 unit. Terlaris kedua masih direbut Honda dengan Vario Techno 125 PGM-FI yang tercatat 681.940 unit. Ketiga, Yamaha Mio J Teen 402.799 unit, dibuntuti SupraX125 322.345 unit, dan V-Ixion dengan 320.444 unit. Berikut dibawah ini data penjualan 10 motor terlaris di Indonesia tahun 2012.
45
Tabel 3.1 Sepeda Motor Terlaris di Indonesia Sepanjang Tahun 2012 Penjualan Model (unit) 1. BeAT Karburator Casting Wheel (NC 11 BC A/T) 1.183.050 2. Vario 125 PGM-Fi (NC 12A CBF) 681.940 3. Mio J Teen 402.799 4. Honda SupraX125 (NF 125 TR) 322.345 5. V-Ixion 320.444 6. Soul GT 294.775 7. Vario Karburator (NC 110 CW) 282.715 8. BeAT PGM-FI (NC 11 BFC) 258.711 9. New Vega Z DB 241.319 10. New Jupiter MX CW 236.991 Sumber : Otomotif.kompas.com
3.2
Kerangka Pemikiran / Skema Penelitian
Kepuasan konsumen sangat penting artinya bagi perusahaan yang menjaga kelangsungan usahanya maupun kelangsungan kegiatan usahanya. Konsumen yang loyal adalah konsumen yang sangat puas dengan produk dan pelayanan tertentu, sehingga mempunyai antusiasme untuk memperkenalkannya kepada siapapun yang mereka kenal. Konsumen yang loyal tersebut akan memperluas “kesetiaan” mereka pada produk-produk yang ditawarkan, yang pada akhirnya pelanggan adalah konsumen yang setia atau loyal pada perusahaan tertentu untuk selamanya. Ada lima faktor yang harus diperhatikan untuk menentukan tingkat kepuasan konsumen Lupiyoadi (2001:158) yaitu : Kualitas Produk , Kualitas Pelayanan, Faktor Emosional, Harga dan Biaya.
46
Sedangkan definisi dari konsumen loyal adalah seseorang yang melakukan aktifitas membeli barang atau jasa yang memenuhi kriteria sebagai berikut George Griffin (2009:35):
1. Melakukan pembelian ulang secara berkala. 2. Membeli produk lain yang ditawarkan produsen yang sama. 3. Merekomendasikan produk atau jasa tersebut kepada orang lain.
Untuk mengetahui keterikatan pengaruh antar variabel dapat dijelaskan pada kerangka pemikiran berikut ini :
Kepuasan Konsumen
Loyalitas
1. Kualitas Produk
1. Melakukan pembelian ulang secara berkala.
2. Kualitas Pelayanan
2. Membeli
3. Emosional
produk
lain
yang
ditawarkan
produsen yang sama
4. Harga
3. Merekomendasikan produk atau jasa tersebut
5. Biaya
kepada orang lain
Gambar 3.2 Kerangka Pemikiran Teoritis
47
3.3
Desain Penelitian
Dalam menyusun skripsi ini penulis menggunakan metode penilitian uji hipotesis (kausal). Penelitian kausal adalah pengertian untuk mengetahui pengaruh satu variabel dengan variabel lain atau lebih variabel bebas (independen variable) terhadap variabel terikat (dependent variable). Tujuan dari penilitian ini adalah untuk mengetahui apakah kepuasan konsumen menetukan dalam loyalitas konsumen.
3.4
Hipotesis Penelitian
Dalam penelitian ini penulis menggunakan hipotesis untuk jawaban sementara terhadap permasalahan yang diteliti kebenaran diuji secara empiris. Dalam penelitian ini penulis menghipotesiskan bahwa “ diduga adanya pengaruh kepuasan konsumen terhadap loyalitas konsumen sepeda motor Honda matic“.
Ho : β = 0, tidak terdapat pengaruh antara kepuasan konsumen terhadap loyalitas sepeda motor Honda matic. Ha : β ≠ 0, terdapat pengaruh antara kepuasan konsumen terhadap loyalitas sepeda motor Honda matic . Atau dengan bahasa statistic (Sugiono : 2009) adalah :
48
Jika T hitung ≤ T tabel maka Ho diterima dan Ha ditolak Jika T hitung ≥ T tabel maka Ho ditolak dan Ha diterima
Atau dengan pengujian statistik Signifikansi:
a. Jika nilai signifikansinya < 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya ada pengaruh antara variabel bebas terhadap variabel terikat. b. Jika nilai signifikansinya > 0,05 maka Ho diterima dan Ha ditolak, artinya tidak ada pengaruh antara variabel bebas secara parsial terhadap variable terikat.
3.5
Variabel Penelitian, Definisi Operasional, Indikator dan Pengukuran Variabel.
3.5.1 Variabel Penelitian
Sebagian Variabel Bebas (Independent Variable) dalam penelitian ini yaitu : Kepuasan Konsumen (X) Sedangkan Variabel Terikat ( Dependent Variable ) dalam penelitian ini yaitu : Loyalitas Konsumen (Y)
49
3.5.2 Definisi Operasional Variabel
Definisi operasional variabel digunakan untuk memberikan gambaran dan juga penjelasan mengenai beberapa variabel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu:
Tabel 3.5.1 Indikator Variabel Kepuasan Konsumen Sepeda Motor Honda Matic Variabel
Dimensi
Indikator 1. Kemudahan dalam memperoleh produk.
Kemudahan
2. Kemudahan dalam mencari spare part. 3. Kemudahan
dalam
mencari
tempat
service motor Honda Matic.
1. Membuat pengendaranya lebih percaya diri, karena model yang menarik dan Kepuasan Konsumen
mengesankan.
Manfaat
2. Membuat
pengendara
nyaman
dalam
biaya
untuk
berkendara. 3. Membuat
penghematan
pengeluaran bahan bakar karena lebih irit. 1. Sepeda motor Honda matic memiliki daya Keunggulan
tahan mesin yang tangguh, sehingga
Produk
mampu menempuh perjalanan jauh dan dapat dipakai disegala macam cuaca. 2. Shock breaker lembut. 3. Bahan bakar irit. 4. Setiap pemakaian lebih dari 1000 km motor tidak mengalami ganggguan.
Sumber : Lupiyoadi (2001:158)
50
Tabel 3.5.2 Indikator Variabel Loyalitas Konsumen Sepeda Motor Honda Matic Variabel
Dimensi
Indikator 1. Mengatakan kepada orang lain tentang
Rekomendasi
kualitas produk Honda matic bagus.
Produk
2. Meyakinkan orang lain bahwa Honda Matic lebih baik dari motor lain. 3. Menyarankan orang lain untuk membeli motor sejenis dari perusahaan yang sama. 1. Tidak
Memperhatikan
harga
dalam
memperoleh produk Loyalitas Konsumen
2. Kepuasan terhadap kinerja produk Kecintaan Produk
3. Melakukan
pembelian
ulang
produk
sejenis dari perusahaan yang sama. 4. Datang diacara event yang berhubungan dengan motor Honda Matic.
Ketidaktertarikan terhadap produk lain
1. Tidak
memiliki
keinginan
mencoba
membeli motor dari perusahan lain. 2. Yakin kualitas motor ini lebih baik dari motor lain sejenisnya.
Sumber : George Griffin (2009:35)
3.6
Skala Pengukuran
Dalam melakukan suatu hasil penelitian sangat diperlukan adanya pengukuran sebagai dasar atas batasan-batasan agar dalam penelitian ini tidak menyimpang jauh dari permasalahan yang dibahas. Pengukuran terhadap Variable
51
dilakukan dengan menggunakan Skala Likert yang menggunakan metode pengukuran dengan Skala Ordinal yaitu angka-angka yang dinilai berdasarkan tingkatan sebagai berikut : 1.
Angka 5 menyatakan Sangat Setuju
(SS)
2.
Angka 4 menyatakan Setuju
(S)
3.
Angka 3 menyatakan Kurang Setuju
(KS)
4.
Angka 2 menyatakan Tidak Setuju
(TS)
5.
Angka 1 menyatakan Sangat Tidak Setuju
(STS)
3.7
Metode Pengumpulan Data
Adapun pengumpulan data yang dipakai dalam penelitian ini dengan : 1.
Riset Lapangan (Field Research) Dalam riset lapangan ini dilakukan dengan cara menyebarkan kuesioner, yaitu dengan memberikan sejumlah pertanyaan (kuesioner) yang akan diajukan kepada responden yang menjadi objek penelitian. Dengan menjawab memilih yang telah disediakan oleh penulis.
2.
Studi Kepustakaan (Library Research) Adapun untuk menunjang penelitian ini maka penulis mengumpulkan bahan-bahan yang bersumber dari kepustakaan dengan maksud agar pembahasan dan pemecahan masalah dalam penelitian ini bersifat ilmiah dan objektif serta
52
dapat dipertanggung jawabkan. Bahan penelitian kepustakaan tersebut meliputi buku-buku pemasaran.
3.8
Jenis Data
Jenis data yang digunakan adalah data primer yaitu data yang diperoleh dengan cara mengumpulkan langsung dari responden lewat daftar kuesioner dan data sekunder yaitu data yang diperoleh dari pihak-pihak lain yang telah dilakukan penelitian pada objek yang sama, yaitu data perusahaan seperti sejarah perusahaan menurut Indriantoro, Nur dan B, Supomo (2009:146).
3.9
Populasi dan Sampel Penelitian
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari kemudian ditarik kesimpulannya. Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Sugiyono (2006:90-91). Populasi dalam penelitian ini adalah konsumen sepeda motor skuter matic yaitu rekan-rekan para mahasiswa Universitas Mercu Buana kampus Menteng yang menggunakan sepeda motor Honda matic dengan jumlah populasi sebanyak 97 orang, kemudian ditentukan sampel dimana sampel tersebut dipakai untuk mengukur kepuasan pelanggan terhadap loyalitas pada sepeda motor Honda matic. Oleh sebab itu peneliti menggunakan teknik sampling dengan jenis 53
sampling aksidental di mana responden yang akan diteliti adalah responden yang secara kebetulan bertemu dan mempunyai potensi dan cocok untuk di jadikan sampel. Mengingat penelitian ini merupakan studi korelasional, maka besarnya sampel yang diambil dalam penelitian ini ditetapkan 30 orang. Hal ini didasarkan pendapat Kuncoro (2003:111) yang menyatakan bahwa untuk studi korelasional dibutuhkan minimal 30 sampel untuk menguji ada tidaknya hubungan.
3.10 Metode Analisis Data
Metode analisis data yang akan digunakan penulis dalam menganalisa adalah : 1.
Deskriftif Kuantitatif, yaitu metode statistika yang digunakan untuk menggambarkan atau mendeskripsikan data yang telah dikumpulkan menjadi sebuah informasi yang akurat, penyajian data dapat berbentuk table, diagram, ukuran, dan gambar.
2.
Uji Validitas dan Reliabilitas Untuk melakukan uji validitas dan reliabilitas terhadap penyataanpernyataan dalam kuesioner penelitian ini, peneliti menyebarkan kuesioner kepada 30 responden.
54
a.
Uji Validitas Validitas memiliki arti tentang derajat ketetapan suatu alat ukur tentang pokok isi atau arti sebenarnya yang diukur. Semua instrumen dianggap valid, apabila mampu mengukur apa yang diinginkan (Simamora 2004 : 172). Validitas berhubungan dengan apakah suatu instrumen mengukur yang seharusnya diukur. Uji validitas dilakukan untuk melihat pemahaman responden mengenai maksud dari pernyataan yang ada, sehingga jawaban yang diberikan akan mencerminkan keadaan sebenarnya. Menurut Sudarmanto (2002 : 88), butir pernyataan yang dikatakan valid adalah butir pernyataan yang memiliki korelasi (r) dengan total skor lebih besar dari 0,3 (r > 0,3).
b.
Uji Reliabilitas Menurut Uyanto (2006 : 239), suatu instrumen pengukuran dikatakan reliable bila memberikan hasil skor yang konsisten pada setiap pengukuran. Dengan menggunakan analisis reliabilitas, dapat diketahui hal-hal sebagai berikut: 1)
Bagaimana
butir-butir
pernyataan
dalam
kuesioner
saling
berhubungan. 2)
Nilai alpha cronbach yang merupakan indeks internal consistency dari skala pengukuran secara keseluruhan.
3)
Butir-butir pernyataan yang bermasalah yang harus direvisi atau dihilangkan.
Alpha Cronbach merupakan salah satu koefisien reliabilitas yang paling sering digunakan. Menurut Nunnaly dan Bernstein (Uyanto, 2006 : 240), skala pengukuran yang reliable sebaiknya memiliki nilai Alpha Cronbach minimal
55
0,700. Alpha Cronbach dapat diinterpretasikan sebagai korelasi dari skala yang diamati dengan semua kemungkinan pengukuran skala lain yang mengukur hal yang sama dan menggunakan jumlah butir pernyataan yang sama.
3.
Analisa Regresi Linear Sederhana Regresi linear sederhana bertujuan untuk dapat mengetahui seberapa besar
pengaruh loyalitas Konsumen (Y) terhadap kepuasan konsumen (X). Metode analisa regresi linear sederhana pada hubungan fungsional ataupun kausal satu variabel independen dengan satu variabel dependen dapat dihitung dengan rumus berikut ini (Sugiono : 2009)
y a b (x ) Dimana : Y
: Loyalitas Konsumen
X
: Kepuasan Konsumen
b
: Koefisien regresi yang ditaksir
a
: Konstanta
3.11 Pengujian Hipotesis
Pengukuran dengan SPSS untuk melihat Signifikansi dengan melihat nilai Probabilita dan bila Probabilita Signifikansinya lebih kecil dari 0,05 maka Koefisien Regresi dinyatakan Signifikan.
56
Metode pengolahan data dilakukan dengan menggunakan perangkat lunak Microsoft Excel 2010. Dimana setelah daftar kuesioner terisi dan terkumpul, maka data mentah tersebut diolah melalui empat tahapan yaitu : Editing, Coding, Tabulating, dan Analizing. Pada tahap editing, data mentah diedit terlebih dahulu guna melengkapi kelengkapan, konsistensi, dan standarisasi satuan angka yang terdapat dalam daftar koesioner. Kegiatan ini bertujuan untuk mengurangi kesalahan yang terjadi dan menghilangkan keraguan. Coding merupakan pemberian angka atau kode pada setiap pertanyaan, kegiatan ini untuk tabulating data. Tabulating adalah memasukan data kedalam tabel dan mengatur angka sehingga dapat dihitung jumlah kasus dalam berbagai kategori, kegiatan ini bertujuan untuk menghindari kesimpang siuran dan memudahkan analisa data. Analizing merupakan pengelompokan, membuat uraian, memanipulasi, serta menyingkat data sehingga mudah dibaca. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan penjelasan terhadap suatu yang diteliti, mencari arti yang lebih luas dan menghubungkan dengan pengetahuan yang sudah ada.
57