BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Tempat dan Waktu Penelitian 3.1.1 Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan di MTS Negeri Bongkudai pada siswa kelas VIII tahun pelajaran 2012-2013. 3.1.2 Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan dalam jangka waktu kurang lebih 3 bulan (Oktober, November, Desember) mulai dari persiapan hingga pelaksanaan penelitian dan penyusunan laporan 3.2 Metode dan Desain Penelitian 3.2.1 Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei dengan pendekatan korelasional, karena penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya hubungan antara dua variabel yakni disiplin belajar dengan motivasi belajar siswa pada mata pelajaran matematika. 3.2.2 Desain Penelitian Hubungan antara kedua variabel tersebut dapat diamati pada gambar 3.1 Y
X
Gambar 3.1
Pola Hubungan Variabel Penelitian
22
Keterangan: X = Variabel Bebas, Disiplin Belajar. Y = Variabel Terikat, Motivasi Belajar. 3.3 Variabel Penelitian Dalam penelitian ini terdapat dua variabel utama, yaitu variabel terikat (dependent) dengan simbol Y dan variabel bebas (independent) dengan simbol X. Variabel terikat (Y) dalam penelitian ini adalah Motivasi Belajar matematika. Variabel bebas (X) dalam penelitian ini adalah Disiplin Belajar. 3.4 Populasi dan Sampel 3.4.1 Populasi Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas subjek/objek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyiono, 2011:61). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Siswa Kelas VIII MTS Negeri Bongkudai yang berjumlah 102 orang 3.4.2 Sampel dan Teknik Sampling Pengertian sampel adalah bagian dari jumlah dan karajteristik yang dimiliki oleh populasi (Sugiono, 2011:62). Menurut Roscoe (dalam sugiono 2011:74), bila dalam penelitian akan melakukan analisis dengan dengan multivariate (korelasi atau regresi ganda misalnya), maka jumlah anggota sampel miinimal 10 kali dari jumlah variabel yang di teliti. Berdasarkan uraian di atas sampel yang diambil adalah sebesar 30% .Banyaknya sampel yang dipilih dapat dilihat pada perhitungan berikut Sampel = Populasi ×30%
23
30
Sampel = 102× 100 Sampel = 30,6 dibulatkan menjadi 30 orang. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah proportionate random sampling yakni teknik yang dilakukan untuk memperoleh sampel yang representatif, seimbang atau sebanding dengan banyaknya subyek dalam masing-masing kelas populasi yang tersebar dalam 5 kelas. Penetapan sampel untuk kelas VIII- a dapat dilihat pada perhitungan berikut. Kelas VIII- a jumlah populasi = 23 orang Sampel = 23 x 30% 30
Sampel = 23 × 100 Sampel = 6,9 dibulatkan menjadi 7 orang. Dengan cara yang sama seperti perhitungan di atas, penentuan sampel untuk masing-masing kelas dapat dilihat pada Tabel 3.1. Tabel 3.1 Data Penyebaran Anggota Sampel Siswa Kelas VIII MTSN. 2 Bongkudai Tahun Pelajaran 2012 -2013. No.
Kelas
Populasi
Sampel
1.
VIII- a
23
7
2.
VIII- b
20
6
3.
VIII- c
22
7
4
VIII- d
19
5
5
VIII – e
18
5
102
30
Jumlah
24
3.5 Teknik Pengumpulan Data Data yang akan diambil dalam penelitian ini adalah data tentang disiplin belajar dan motivasi belajar siswa pada mata pelajaran matematika. Data tersebut didapat melalui angket yang disusun dan dikembangkan sendiri oleh peneliti. Angket yang disusun menggunakan skala likert yang berisi pernyataan tentang motivasi belajar dan disiplin belajar. Angket yang digunakan berupa angket tertutup dalam bentuk berstruktur dan berisi pertanyaan-pertanyaan maupun pernyataan yang disusun berdasarkan dimensi dan indikator variabel motivasi belajar dan disiplin belajar. Sebelum angket di gunakan dalam penelitian, terlebih dahulu diuji kesahihan dan keterandalannya. Pengujian ini adalah sebagai pemenuhan syarat validitas dan reliabilitas. Hasil Penelitian yang valid bila terdapat kesamaan antara data yang terkumpul dengan data yang sesungguhnya pada objek yang diteliti Sugiyono (2011:348). Sedangkan reliabilitas adalah dimaksudkan untuk mendeteksi apakah instrumen yang digunakan untuk menjaring data benar-benar meyakinkan sebagai instrumen pengumpul data. Pengujian validitas angket lebih dititik beratkan pada uji kesejajaran skor antar item dengan skor total dari item, dimana dalam penyusunannya tolak ukur yang digunakan berasal dari indikatorindikator yang ada. Untuk menghitung validitas instrumen angket disiplin belajar dengan menggunakan rumus Pearson Product Moment adalah
rhitung
n X i Yi X i Yi
n. X
2 i
X . n. Yi Y 2
2
25
2
(Riduwan, 2011: 81) dimana: rhitung = Koefisien korelasi ∑Xi = Jumlah skor item ∑Yi = Jumlah skor total (Seluruh item) n = Jumlah responden Sedangkan pengujian reliabilitas angket menggunakan rumus Alpha Crombach, yakni.
K b r11 1 K 1 12
2
(Arikunto, 2002: 171) Keterangan :
r11 k
12
2 b
= Reabilitas instrumen = Banyaknya butir instrumen = Jumlah varians butir instrumen = Varians total instrumen
Berikut ini akan diuraikan tahapan pengembangan Instrumen Disiplin Belajar dan Motivasi Belajar 3.5.1 Variabel Disiplin Belajar 1. Definisi Konseptual Dari uraian sebelumnya dapat disimpulkan bahwa Disiplin belajar merupakan hal yang produktif dan harus dimiliki oleh seorang siswa. Oleh karena itu setiap siswa diharapkan dapat menerapkan disiplin belajar dengan baik, tidak hanya berdisiplin belajar di sekolah namun juga berdisiplin belajar di Rumah. 2. Definisi operasional Disiplin belajar adalah skor total yang diperoleh siswa dengan mengisi/menjawab setiap pernyataan dalam kuesioner yang berdimensi Disiplin belajar di sekolah dengan indikator (1) adanya kepatuhan dan ketaatan terhadap
26
tata tertib belajar di sekolah, (2) mempunyai kesiapan dalam belajar, (3) memiliki perhatian terhadap kegiatan pembelajaran, serta (4) mampu menyelesaikan tugas tepat waktu. Disiplin Belajar dirumah dengan indikator (1) adanya rencana atau jadwal belajar, (2) taat dan teratur dalam belajar, serta (3) mengerjakan tugas sekolah di rumah. 3. Kisi-Kisi Instrumen Disiplin Belajar Kisi-kisi instrumen disiplin belajar disajikan pada Tabel 3.2. Tabel 3.2: Kisi-kisi Instrumen Disiplin Belajar Siswa
NO
1.
2
Dimensi
Disiplin Belajar di sekolah
Disiplin Belajar di rumah
Item
Indikator
Jumlah
Positif
Negatif
Patuh dan taat terhadap tartib belajar di sekolah
1,dan 2
20,
3
Adanya Kesiapan Belajar
7, dan13
15
3
disiplin siswa dalam mengikuti pelajaran matematika
8,9,10,11
12
5
16
19
2
3 dan 4
5,6dan 14
3
18
17
2
12
8
20
Menyelesaikan Tugas Pada Waktunya Mempunyai jadwal belajar dan menaatinya disiplin dalam mengerjakan tugas sekolah di rumah Total
4. Hasil Uji Coba Lapangan a. Pengujian Validitas Butir Uji coba instrumen disiplin belajar matematika siswa dilaksanakan pada 20 orang responden pada siswa MTSN BONGKUDAI tahun pelajaran 2012-2013 di luar sampel. Instrumen disiplin belajar berisi 20 butir soal. Angket disiplin belajar
27
berbentuk pernyataan dilengkapi dengan 5 alternatif jawaban yaitu: a. Sangat Sering (SS) dengan skor 5, b. Sering (S) dengan skor 4, c. Jarang (J) dengan skor 3, d. Sangat Jarang (SJ) dengan skor 2, dan e. Tidak Pernah (TP) dengan skor 1. Analisis butir skor ini menggunakan rumus Korelasi Product Moment (Riduwan,2010 :81) yaitu korelasi antara skor butir dengan skor total. Kriteria pengujian validitas butir adalah apabila r butir lebih besar dari r tabel, maka butir dinyatakan valid (diterima) dalam hal lain ditolak. Berdasarkan hasil pengujian dengan menggunakan bantuan program Microsoft Exel For Windows 2007, untuk disiplin belajar dari 20 butir soal yang diujikan kepada 20 siswa (responden) diperoleh 18 butir soal atau 90% yang dinyatakan valid dan 2 butir soal atau 10 % dinyatakan tidak valid (drop). Butirbutir yang valid tersebut adalah butir 1, 2, 3, 4, 5, 7, 8, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 20, dan butir-butir yang tidak valid adalah butir nomor 6 dan 9. Hasil perhitungan disajikan pada lampiran 2. b. Pengujian Reliabilitas Instrumen Perhitungan reliabilitas instrumen disiplin belajar, setelah butir yang tidak valid dihilangkan menggunakan formula Alpha Cronbach dengan bantuan program Microsof Exel For Windows 2007. Dari hasil perhitungan diperoleh reliabilitas disiplin belajar sebesar 𝟎, 𝟗𝟔𝟒𝟏. Hasil perhitungan di sajikan pada lampiran 2 Hal ini menunjukkan bahwa perangkat instrumen disiplin belajar memiliki tingkat kepercayaan yang tinggi. Tingginya tingkat kepercayaan instrumen disiplin belajar ini dilihat dari klasifikasi besarnya koefisien reliabilitas
28
berdasarkan patokan menurut J.P Guilford sebagaimana yang dikutip Sulistyowati (2009: 70) adalah sebagai berikut. r < 0,20 : Tingkat reliabilitas sangat rendah 0,20 ≤ r < 0,40 : Tingkat reliabilitas rendah 0,40 ≤ r < 0,70 : Tingkat reliabilitas sedang 0,70 ≤ r < 0,90 : Tingkat reliabitas tinggi 0,90 ≤ r ≤ 0,100 : Tingkat reliabilitas sangat tinggi Dengan memperhatikan hasil pengujian validitas dan reliabilitas empirik, maka 18 butir pernyataan disiplin belajar dinyatakan memenuhi syarat untuk dijadikan sebagai instrumen penelitian. Hasil perhitungan lampiran 2. c. Kisi kisi Instrumen Disiplin Belajar (Setelah Butir yang Tidak Valid dihilangkan) Tabel 3.3: Kisi-kisi Instrumen Disiplin Belajar
NO
1.
2
Dimensi
Disiplin Belajar di sekolah
Disiplin Belajar di rumah
Item
Indikator
Jumlah
positif
Negatif
Patuh dan taat terhadap tartib belajar di sekolah
1,dan 2
20,
3
Adanya Kesiapan Belajar
7, dan13
15
3
disiplin siswa dalam mengikuti pelajaran matematika
8,10,11
12
5
16
19
2
3 dan 4
5 dan 14
3
18
17
2
11
7
18
Menyelesaikan Tugas Pada Waktunya Mempunyai jadwal belajar dan menaatinya disiplin dalam mengerjakan tugas sekolah di rumah Total
29
3.5.2 Variabel Motivasi Belajar Siswa 1. definisi konseptual Motivasi belajar adalah dorongan atau kekuatan dalam diri siswa yang menimbulkan perilaku dalam kegiatan belajar berupa kekuatan mental sehingga tujuan yang dikehendaki siswa dapat tercapai. 2. Definisi Operasional Motivasi belajar adalah skor total yang diperoleh siswa dengan mengisi/menjawab setiap pernyataan dalam kuesioner dengan indikator: 1). Ketekunan dalam belajar ; (a)Kehadiran di sekolah, (b)Mengikuti PBM matematika di sekolah, (c)Belajar matematika di rumah. 2)Ulet dalam menghadapi kesulitan, (a)Sikap terhadap kesulitan belajar matematika, (b)Usaha mengatasi kesulitan belajar matematika. 3)Minat dan ketajaman perhatian dalam belajar matematika; (a)Kebiasaan dalam mengikuti pelajaran matematika, (b)Semangat dalam mengikuti PBM matematika. 4) Berprestasi dalam belajar matematika ; (a)Keinginan untuk berprestasi dalam matematika, (b)Kualifikasi hasil belajar matematika. 5) Mandiri dalam belajar ; (a)Menyelesaikan tugas/ PR matematika, (b)Menggunakan kesempatan belajar matematika di luar jam pelajaran.
30
3 Kisi-Kisi Instrument Motivasi Belajar Siswa Tabel 3.4: Kisi-kisi Instrumen Motivasi Belajar Siswa
No 1
2
3
4
5
Dimensi
Indikator
Item Positif Negatif
a. Kehadiran di sekolah Ketekunan dalam belajar b. Mengikuti PBM matematika di sekolah c. Belajar matematika di rumah a. Sikap terhadap Ulet dalam kesulitan belajar menghadapi matematika kesulitan b. Usaha mengatasi kesulitan belajar matematika a. Kebiasaan dalam Minat dan mengikuti pelajaran ketajaman matematika perhatian b. Semangat dalam dalam belajar mengikuti PBM matematika a. Menyelesaikan tugas/ Mandiri PR matematika dalam belajar b. Menggunakan kesempatan belajar matematika di luar jam pelajaran a. Keinginan untuk Berprestasi berprestasi dalam dalam belajar matematika b. Kualifikasi hasil belajar matematika Total
jumlah
3,5
1,2,4
5
6,8,9
7,10
5
12,13
11,14, 15
5
16,18
17,19, 20
5
21,24,25
22,23
5
12
13
25
4 Hasil Uji Coba Lapangan a. Pengujian Validitas Butir Uji coba instrumen motivasi belajar siswa dilaksanakan pada 20 orang responden pada siswa MTSN BONGKUDAI tahun pelajaran 2012-2013 di luar sampel. Instrumen motivasi belajar berisi 25 butir soal. Angket motivasi belajar
31
berbentuk pernyataan dilengkapi dengan 5 alternatif jawaban yaitu: a. Sangat Sering (SS) dengan skor 5, b. Sering (S) dengan skor 4, c. Jarang (J) dengan skor 3, d. Sangat Jarang (SJ) dengan skor 2, dan e. Tidak Pernah (TP) dengan skor 1. Analisis butir skor ini menggunakan rumus Korelasi Product Moment (Riduwan,2010 :81) yaitu korelasi antara skor butir dengan skor total. Kriteria pengujian validitas butir adalah apabila r butir lebih besar dari r tabel, maka butir dinyatakan valid (diterima) dalam hal lain ditolak. Berdasarkan hasil pengujian dengan menggunakan bantuan program Microsoft Exel For Windows 2007, untuk motivasi belajar siswa dari 25 butir soal yang diujikan kepada 20 siswa (responden) diperoleh 22 butir soal atau 88% yang dinyatakan valid dan 3 butir soal atau 12% dinyatakan tidak valid (drop). Butirbutir yang valid tersebut adalah butir 1, 2, 3, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 20, 22, 23, 24, 25 dan butir-butir yang tidak valid adalah butir nomor 4, 13 dan 21. Hasil perhitungan disajikan pada lampiran 2. b. Pengujian Reliabilitas Instrumen Perhitungan reliabilitas instrumen motivasi belajar siswa, setelah butir yang tidak valid dihilangkan menggunakan formula Alpha Cronbach dengan bantuan program Microsof Exel For Windows 2007. Dari hasil perhitungan diperoleh reliabilitas motivasi belajar sebesar 𝟎, 𝟗𝟔𝟒. Hasil perhitungan di sajikan pada lampiran 2. Hal ini menunjukkan bahwa perangkat instrumen motivasi belajar siswa memiliki tingkat kepercayaan yang tinggi. Tingginya tingkat kepercayaan instrumen motivasi belajar siswa ini dilihat dari klasifikasi besarnya koefisien
32
reliabilitas berdasarkan patokan menurut J.P Guilford sebagaimana yang dikutip Sulistyowati (2009: 70) adalah sebagai berikut. r < 0,20 : Tingkat reliabilitas sangat rendah 0,20 ≤ r < 0,40 : Tingkat reliabilitas rendah 0,40 ≤ r < 0,70 : Tingkat reliabilitas sedang 0,70 ≤ r < 0,90 : Tingkat reliabitas tinggi 0,90 ≤ r ≤ 0,100 : Tingkat reliabilitas sangat tinggi Dengan memperhatikan hasil pengujian validitas dan reliabilitas empirik, maka 22 butir pernyataan motivasi belajar siswa dinyatakan memenuhi syarat untuk dijadikan sebagai instrumen penelitian. Hasil perhitungan disajikan pada lampiran 2. c. Kisi kisi Instrumen Motivasi Belajar Belajar (Setelah Butir yang Tidak Valid dihilangkan) Tabel 3.5: Kisi-kisi Instrumen Motivasi Belajar Siswa
No 1
2
3
4
Dimensi
Indikator
Item Positif Negatif
d. Kehadiran di sekolah Ketekunan dalam belajar e. Mengikuti PBM matematika di sekolah f. Belajar matematika di rumah c. Sikap terhadap Ulet dalam kesulitan belajar menghadapi matematika kesulitan d. Usaha mengatasi kesulitan belajar matematika c. Kebiasaan dalam Minat dan mengikuti pelajaran ketajaman matematika perhatian d. Semangat dalam dalam belajar mengikuti PBM matematika c. Menyelesaikan tugas/ Mandiri 33
Jumlah
3,5
1,2
5
6,8,9
7,10
5
12,
11,14, 15
5
PR matematika d. Menggunakan kesempatan belajar matematika di luar jam pelajaran c. Keinginan untuk Berprestasi berprestasi dalam dalam belajar matematika d. Kualifikasi hasil belajar matematika Total dalam belajar
5
16,18
17,19, 20
5
24,25
22,23
5
10
12
22
4.6 Teknik Analisis Data Data yang telah diperoleh dianalisis dengan menggunakan teknik analisis statistik, yaitu statistik deskriptif dan statistik inferensial. 3.6.1. Analisis statistik deskriptif Tujuan dari analisis statistik deskriptif untuk membuat gambaran secara sistematis data yang faktual dan akurat mengenai fakta-fakta serta hubungan antar fenomena yang diteliti. Analisis deskriptif yang digunakan pada penelitian ini adalah untuk menyajikan data setiap variabel dalam besaran-besaran statistik seperti rata-rata (mean), nilai tengah (median), frekuensi terbanyak (modus), simpangan baku (standar deviasi), dan menggambarkannya ke dalam bentuk tabel distribusi frekuensi dan histogram. 3.6.2. Analisis statistik inferensial Sebelum pengujian hipotesis secara inferensial maka terlebih dahulu dilakukan uji persyaratan analisis sebagai berikut: 1. Uji normalitas Galat Regresi Sebelum melakukan pengujian hipotesis, terlebih dahulu dilakukan pengujian normalitas galat regresi dengan menggunakan uji Lilliefors (Sudjana, 34
2002: 467). Uji normalitas galat regresi dilakukan untuk mengetahui normal tidaknya distribusi data dari populasi sebagai syarat untuk uji hipotesis. Adapun tahapan-tahapan dalam perhitungan normalitas galat regresi Y atas X dengan menggunakan uji Liliefors sebagai berikut. 1) Pengamatan X1, X2, …., Xn dijadikan bilangan baku z1, z2, …., zn dengan menggunakan rumus
z
(Xi X ) S
Keterangan: X = Rata-rata sampel yang diperoleh dengan rumus s = Standar deviasi yang diperoleh dengan rumus 2) Untuk bilangan baku menggunakan daftar distribusi normal baku, 3) Menghitung proporsi z1, z2, …., zn yang lebih kecil atau sama dengan zi. 4) Jika proporsi ini dinyatakan oleh S(zi), maka:
S ( zi )
(banyaknya z1 , z2 ,.... yang zi ) n
5) Menghitung selisih F(Zi) – S(Zi) kemudian menentukan harga mutlaknya. 6) Mengambil harga yang paling besar diantara harga-harga mutlak selisih tersebut. Harga tersebut dinamakan L0. Jika L0 ≤ Ldaftar maka galat regresi berdistribusi normal, dan sebaliknya, jika L0
Ldaftar
maka
galat regresi tidak berdistribusi normal. 2.
Uji signifikansi dan linearitas regresi Uji signifikansi dan linearitas regresi dilakukan untuk mengukur derajat
keeratan hubungan, memprediksi besarnya arah hubungan antar variabel, serta meramalkan besarnya variabel terikat jika nilai variabel bebas diketahui. Adapun
35
hipotesis yang digunakan dalam pengujian signifikansi dan linearitas regresi adalah sebagai berikut a) H0: persamaan regresi tidak signifikan H1: persamaan regresi signifikan b) H0: Bentuk hubungan Linier H1: Bentuk hubungan tidak linier Adapun langkah-langkah dalam menguji signifikansi regresi adalah sebagai berikut: menetapkan persamaan, yakni sebagai berikut: Yˆ a bX
(Riduwan, 2011: 97) Keterangan: Yˆ = (baca:Y topi) subjek variabel terikat yang diproyeksikan X = Variabel bebas yang mempunyai nilai tertentu untuk diprediksikan a = Nilai konstanta harga Y jika X = 0 b = Nilai arah sebagai penentu ramalan (prediksi) yang menentukan nilai peningkatan (+) atau nilai penurunan (-) variabel Y. n X i Y X i Y b 2 n X i ( X i ) 2 a
Y b. X
n (Riduwan,2011:97) Mencari jumlah persamaan kuadrat regresi (JKreg[a]) dengan persamaan:
JK Re g ( a )
( Y ) 2 n
Mencari Jumlah Kuadrat Regresi (JKreg[a/b]) dengan rumus:
( X )( Y ) JK Re g ( b ) b XY a n
36
Mencari Jumlah kuadrat residu (JK(res)) dengan rumus:
JK (Re s ) Y 2 JK Re g ( b ) JK Re g ( a ) a
Mencari rata-rata jumlah kuadrat regresi (RJK reg[a]) dengan rumus :
RJK (Re g[ a ]) JK Re g ( a ) Mencari rata-rata jumlah kuadrat regresi (RJK reg [b/a])
RJK Re g ( b ) JK Re g ( b a
a
)
Mencari rata-rata jumlah kuadrat Residu (RJKres) dengan rumus
RJK (Re s )
JK (Re s ) (n 2)
Pengujian signifikansi dengan rumus:
Fhitung
RJK Re g (b / a ) RJK Re s
(Riduwan, 2011: 97) Kaidah pengujian signifikansi: Jika
Fhitung ≥ Ftabel =F{(1-α)(dk
Reg[b/a]), (dk Res)},
maka tolak Ho artinya
Reg[b/a]), (dk Res)},
maka terima Ho artinya
Signifikan Fhitung ≤ Ftabel = F{(1-α)(dk *tidak signifikan. Setelah menguji signifikansi selanjutnya akan di uji linearitas regresai dengan langkah-langkah pengujian sebagai berikut. Mencari Jumlah kuadrat erorr (JKE) dengan rumus : ( Y ) 2 JK E Y 2 n k
37
Mencari Jumlah Kuadrat tuna cocok (JK TC) dengan rumus: JK TC
JK Re s JK E
Mencari Rata-rata jumlah Kuadrat Tuna Cocok (RJKTC) dengan rumus:
RJK TC
JK TC k 2
Mencari rata-rata Jumlah Kuadrat Erorr (RJKE) dengan rumus
RJK E
JK E nk
Mencari nilai F hitung dengan rumus: (Riduwan,2011:97)
FHitung
RJK TC RJK E
Kaidah pengujian linearitas: Jika
Fhitung ≤ Ftabel = F{(1-α)(dk TC), (dk E)}= F{(1-α)(dk = k – 2), (dk = n - k)}, maka tolak Ho artinya data berpola linear dan Fhitung ≥ Ftabel = F{(1-α)(dk TC), (dk E)}= F{(1-α)(dk = k – 2), (dk = n - k)}, maka terima Ho artinya data berpola tidak linear
Dengan taraf signifikan: α = 0,05, dk pembilang k-2 dan dk penyebut n–k. 3.7. Uji Hipotesis 3.7.1. Menghitung koefisien korelasi Untuk mencari hubungan dan menguji hipotesis hubungan dua variabel yang ada dalam penelitian ini digunakan analisis korelasi product moment
rxy
n( XY ) ( X )( Y )
n. X
2
( X ) 2 n Y 2 ( Y ) 2
38
(Riduwan, 2011: 80) Keterangan: rxy = Koefisien Korelasi antara Skor Motivasi Belajar dengan Disiplin Belajar Matematika X = Nilai Tabel Motivasi Belajar Y = Nilai Tabel Disiplin Belajar n = Jumlah Sampel Nilai r adalah: | r | 1 atau -1 r 1, yang bermakna: r = 0 : Tidak ada hubungan/pengaruh antara variabel X dengan Y r = 1 : Hubungan/pengaruh positif sempurna antara variabel X dan Y r = -1 : Hubungan/pengaruh negatif sempurna antara variabel X dengan Y Untuk memberikan penafsiran terhadap koefisien korelasi yang diperoleh besar atau kecil, maka dapat berpedoman pada ketentuan seperti pada Tabel 3.4. Untuk menguji keberartian korelasinya: Tabel 3.6 Pedoman Untuk Memberikan Interpretasi Terhadap Koefisien Korelasi. Interval Koefisien Tingkat Hubungan 0,00 – 0,199
Sangan rendah
0,20 – 0,399
Rendah
0,40 – 0,599
Sedang
0,60 – 0,799
Kuat
0,80 – 1, 00
Sangat kuat
(Sugiyono, 2011: 231). 3.7.2. Menghitung Koefisien Determinasi Menghitung koefisien determinasi (r 2 ) dimaksudkan untuk melihat tingkat keeratan hubungan antara variabel disiplin belajar (X) dengan hasil belajar matematika (Y). Rumus yang digunakan adalah: Koefisien Determinasi = r 2 100%
39
3.7.3. Menguji Signifikansi Koefisien Korelasi (Menguji Keberartian Hubungan) Langkah-langkah yang digunakan untuk menguji keberartian koefisien korelasi adalah sebagai berikut. 1. Menentukan Pasangan Hipotesis Yang Diuji Ho : Koefisien Korelasi tidak Signifikan/Berarti H 1 : Koefisien Korelasi Signifikan/Berarti. 2. Uji t t hitung
r n2 1 r2
(Riduwan, 2011;81) Keterangan: thitung = Nilai t r = Nilai koefisien korelasi n = jumlah sampel Kriteria pengujian: Jika thitung ≥ ttabel maka tolak Ho artinya signifikan thitung ≤ ttabel, maka terima Ho artinya tidak signifikan. 3.8 Hipotesis Statistik H0 : = 0 H1 : > 0 Keterangan = Koefisien korelasi populasi antara disiplin belajar dengan motivasi belajar siswa pada mata pelajaran matematika. H0 = tidak terdapat hubungan yang positif antara disiplin belajar dengan motivasi belajar siswa pada mata pelajaran matematika. H1 = terdapat hubungan yang positif antara disiplin belajar dengan motivasi belajar siswa pada mata pelajaran matematika.
40